1 KULINER KHAS KOTA CIREBON TUGAS AKHIR Diajukan Untuk

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 KULINER KHAS KOTA CIREBON TUGAS AKHIR Diajukan Untuk KULINER KHAS KOTA CIREBON TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh ujian sidang Program Diploma III Oleh : RENARDI JULIAN DEWANTORO Nomor Induk : 201420195 JURUSAN HOSPITALITI PROGAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA 1 2 Bandung, Agustus 2017 Bandung, Agustus 2017 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Saiful Adi.M.Pd.CHE Rusna Purnama, SE., MM. NIP.19531220 198103 1 001 NIP. 19780415 201101 1 006 Bandung, Agustus 2017 Menyetujui, Kepala Bagian Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan Sumaryadi, MM NIP. 19670211 199303 1 001 3 Bandung, Agustus 2017 Mengesahkan : KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Dr. Anang Sutono, MM. Par., CHE NIP. 19650911 199203 1 001 4 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Renardi Julian Dewantoro Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar,12 Juli 19964 NIM : 201420195 Jurusan : Hospitaliti Program Studi : Manajemen Tata Boga Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Tugas Akhir/Proyek Akhir yang saya buat ini merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri. 2. Tugas Akhir/Proyek akhir ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari tim Pembimbing. 3. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruaan tinggi ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya. 5. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bandung, Juni 2017 Yang membuat pernyataan, Renardi Julian Dewantoro NIM. 201420195 5 KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian food presentation ini dengan judul “Kuliner Kuno Khas Cirebon”. Usulan Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Tata Boga di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Dalam menyusun Usulan Penelitian ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu penulis. Terima kasih kepada; 1. Bapak Dr. Anang Sutono, CHE. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. 2. Bapak drs. Alexander Reyaan, MM. Selaku Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. 3. Bapak Mochamad Nurrochman, S.Sos., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Tata Boga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atas bimbingan dan arahan beliau. 4. Bapak drs. Saiful Adi, M.Pd., CHE. Selaku pembimbing I atas bimbingan, arahan, dan nasehat beliau yang di berikan kepada penulis 5. Bapak Rusna Purnama, SE., MM. Selaku pembimbing II atas bimbingan,arahan,dan nasehat beliau yang di berikan kepada penulis 6. Seluruh dosen dan staf pengajar program studi Manajemen Tata Boga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. 6 7. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moral dan materi kepada penulis. 8. Rekan-rekan sejawat Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung angakatan 2014 atas dukungan dalam segala hal. 9. Rekan dan teman penulis, yang memberikan dukungan dan bantuan besar kepada penulis; Ardhyto Adinegara, Aweis Al Qarni, Chalid Afif Chairun, Dason Artha Kharisma, Felix Audia Pratama, dan Turedo Naro Ayrton. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap Usulan Penelitian yang sudah dibuat oleh penulis, karena penulis menyadari bahwa Usulan Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan yang harus dikoreksi. Semoga Usulan Penelitian ini bermanfaat bagi kalangan bersama, terutama untuk penelitian kuliner Cirebon, Jawa Barat. Bandung, 09 Maret 2017 Penulis 7 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang ......................................................................................... 1 2. Usulan produk ......................................................................................... 3 3. Tinjauan produk ...................................................................................... 5 4. Menu ....................................................................................................... 6 5. Standard recipe ....................................................................................... 7 6. Recipe costing ....................................................................................... 11 7. Nilai gizi ................................................................................................ 15 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN 1. Perencanaan Latihan Kerja ................................................................... 20 2. Kendala dan kesimpulan perencanaan kerja ......................................... 31 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRESENTASI/DEMONSTRASI 1.kegiatan dokumentasi dan deskriptif ......................................................... 33 8 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan .................................................................................................... 36 2.Saran ............................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... vii BIODATA PENULIS ..................................................................................... viii DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Tabel standard resep sate kalong............................................................. 7 2. Tabel standard resep empal asem ............................................................ 8 3. Tabel standard resep sambal goreng cirebon .......................................... 9 4. Tabel standard resep sega lengko .......................................................... 10 5. Tabel recipe costing sate kalong ........................................................... 12 6. Tabel recipe costing empal asem .......................................................... 13 7. Tabel recipe costing sambal goreng cirebon ......................................... 14 8. Tabel recipe costing sega lengko .......................................................... 15 9. Tabel nilai gizi recipe sate kalong ......................................................... 16 10. Tabel nilai gizi recipe empal asem ........................................................ 17 11. Tabel nilai gizi recipe sambal goreng cirebon ...................................... 18 12. Tabel nilai gizi recipe sega lengko ........................................................ 19 9 13. Tabel kebutuhan bahan ......................................................................... 20 14. Tabel kebutuhan kitchen equipment ...................................................... 22 15. Table kebutuhan kitchen utensils .......................................................... 22 16. Tabel working plan sate kalong ............................................................ 23 17. Tabel working plan empal asem ........................................................... 24 18. Tabel working plan sambal goreng cirebon .......................................... 24 19. Tabel working plan sega lengko ........................................................... 25 20. Tabel waktu kerja .................................................................................. 26 21. Tabel Gambar uji coba sate kalong ....................................................... 27 22. Tabel Gambar uji coba empal asem ...................................................... 28 23. Tabel Gambar uji coba sambal goreng Cirebon .................................... 29 24. Tabel Gambar uji coba sega lengko ...................................................... 30 25. Tabel Gambar Dokumentasi Kegiatan .................................................. 34 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kuliner merupakan suatu bagian yang berkaitan dengan konsumsi makanan ataupun sebuah gaya hidup di dalam budaya Indonesia yang pada umumnya dilakukan sehari-hari. Akan tetapi kuliner khas suatu daerah belum cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kuliner Indonesia sendiri bukan terbentuk pada kesatuan, namun merupakan kumpulan kuliner yang telah dipengaruhi oleh berbagai budaya yang berada di dalam Indonesia maupun budaya asing yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu. Di Indonesia terdapat beberapa daerah yang terkenal akan kuliner, seperti di Pulau Jawa yang memiliki beraneka ragam kuliner khas yang dipengaruhi oleh banyaknya budaya, agama, adat istiadat serta flora dan fauna yang ada di Pulau Jawa itu sendiri. Menurut Eric Oey dalam bukunya yang berjudul Java (1991:19), ”Java is one of nature’s master-works of this has been spread a blanket of nutrient-rich ash from frequent volcanic eruption,that make an island
Recommended publications
  • DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL I HALAMAN PENGESAHAN Ii KATA
    DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI v PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN vi DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR x BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Tujuan Perancangan 2 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan data 3 1.5 Skema Perancangan 4 BAB II LANDASAN TEORI 5 2.1 Pariwisata 5 2.2 Pemasaran 6 2.2.1 Pengertian Pemasaran 6 2.2.2 Mengidentifikasi Peluang Pemasaran dengan STP 7 2.2.3 Bauran Pemasaran dengan 4P 8 2.2.4 Pemasaran Pariwisata 9 2.2.5 Fokus pemasaran pariwisata 9 2.3 Promosi 10 2.3.1 Pengertian dan Tujuan Promosi 10 2.3.2 Promotion Mix 11 2.3.3 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT 12 2.4 Komunikasi 12 Universitas Kristen Maranatha 2.4.1 Macam-Macam Komunikasi 13 2.5 Desain Komunikasi Visual (DKV) 14 2.5.1 Tahapan Membuat Desain Komunikasi Visual 14 BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 16 3.1 Data dan Fakta 16 3.1.1 Sekilas Tentang Kota Cirebon 16 3.1.2 Cirebon Promotion Center 19 3.1.3 Dampak Krisis Global Terasa Sampai ke Cirebon 21 3.1.4 Hasil Observasi ke Kota Cirebon 22 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan 41 3.2.1 Analisa dengan STP 42 3.2.2 Bauran pemasaran dengan 4P 42 3.2.3 SWOT 43 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 45 4.1 Konsep Komunikasi 45 4.2 Konsep Kreatif 45 4.3 Konsep Media 46 4.4 Hasil Karya 47 4.4.1 Buku 47 4.4.2 Website 54 4.4.3 Media Promosi Pendukung 58 4.4.4 Bugeting 61 BAB V PENUTUP 62 5.1 Kesimpulan 62 4.2 Saran 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KOMENTAR DAN SARAN PENGUJI DATA PENULIS Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1.
    [Show full text]
  • SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce
    GUBUG STALLS MENU KUDAPAN (SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce Tahu Tek Tek (v) Fried Tofu, Steamed Potatoes, Beansprouts, Rice Cakes, Eggs, Prawn Paste-Peanut Sauce Pempek Goreng Telur Traditional Fish Cakes, Egg Noodles, Vinegar Sauce Aneka Gorengan Kampung (v) Fried Tempeh, Fried Tofu, Fried Springrolls, Traditional Sambal, Sweet Soy Sauce Aneka Sate Nusantara Chicken Satay, Beef Satay, Satay ‘Lilit’, Peanut Sauce, Sweet Soy Sauce, Sambal ‘Matah’ KUAH (SOUP) Empal Gentong Braised Beef, Coconut-Milk Beef Broth, Chives, Dried Chili, Rice Crackers, Rice Cakes Roti Jala Lace Pancakes, Chicken Curry, Curry Leaves, Cinnamon, Pickled Pineapples Mie Bakso Sumsum Indonesian Beef Meatballs, Roasted Bone Marrow, Egg Noodles Tengkleng Iga Sapi Braised Beef Ribs, Spicy Beef Broth, Rice Cakes Soto Mie Risol Vegetables-filled Pancakes, Braised Beef, Beef Knuckles, Egg Noodle, Clear Beef Broth 01 GUBUG STALLS MENU SAJIAN (MAIN COURSE) Pasar Ikan Kedonganan Assorted Grilled Seafood from Kedonganan Fish Market, ‘Lawar Putih’, Sambal ‘Matah’, Sambal ‘Merah’, Sambal ‘Kecap’, Steamed Rice Kambing Guling Indonesian Spices Marinated Roast Lamb, Rice Cake, Pickled Cucumbers Sapi Panggang Kecap – Ketan Bakar Indonesian Spices Marinated Roast Beef, Sticky Rice, Pickled Cucumbers Nasi Campur Bali Fragrant Rice, Shredded Chicken, Coconut Shred- ded Beef, Satay ‘Lilit’, Long Beans, Boiled Egg, Dried Potato Chips, Sambal ‘Matah’, Crackers Nasi Liwet Solo Coconut Milk-infused Rice, Coconut Milk Turmeric Chicken, Pumpkin, Marinated Tofu &
    [Show full text]
  • Proceedings of the International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (ICTGTD 2016)
    Proceedings of the International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (ICTGTD 2016) 1. Sampul Prosiding 2. Daftar Penulis prosiding 3. Tim Editor Advances in Economics, Business and Management Research, volume 28 1st International Conference on Tourism Gastronomy and Tourist Destination (ICTGTD 2016) Culinary Tourism Phenomenon in Cirebon Myrza Rahmanita, Rina Suprina H. Peri Puarag Sekolah Tinggi Pariwista Trisakti Universitas Tujuh Belas Agustus Jakarta, Indonesia Cirebon, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract— Enjoying a typical food in Cirebon is one of the fundamental component of a destination's attributes, adding to tourism activities carried out by the tourists when visiting the range of attractions and the overall tourist experience." Cirebon. Therefore, this study aims to determine the phenomenon of culinary tourism in Cirebon, especially from the The development of culinary tourism in Indonesia visitors’ perspective. Things observed among other are visitor including Cirebon is characterized by the rapid growth of characteristics, favorite typical food, the choice of places to taste restaurants and other food places with their own qualifications the food, and visitors opinion on matters related to culinary and characteristics. Various courses are offered ranging from tourism. The method used is descriptive method which aims to traditional regional specialties to the modern fast foods. depict the phenomenon under study. Data was collected using a However, we have not found a lot of information and research questionnaire where visitors were asked to fill it by giving a on the culinary tourism in Cirebon in terms of the purpose of check mark in the appropriate answers according to their people coming to the restaurants, which place to eat they opinion.
    [Show full text]
  • Dinner Fusion Cuisine Appetizer
    Managed by Pramana DINNER FUSION CUISINE APPETIZER QUEEN OCTOPUS 45 K Octopus with tamarind honey sauce, lime, walnut caramel, Strawberry, pomelo, red radish and watercress HONEY MUSTARDP CHICKEN SALAD 45 K Grilled chicken, tamarind dressing, honey mustard dressing, Turmeric jelly slice, local fruit exotic, micro green CAESAR SALAD 53 K Organic baby romaine, red radish, pumpkin preasurpe, shallot, onion Seared smoked salmon, crispy bacon, parmesan crisps served with crouton and caesar dressing SOUP RAWON BALI 50 K Balinese beef soup with yellow paste, ginger flower Lemongrass, salam leaf, kafir lime leaf, edamame, kluwek served with pumpkin BEEF GOULASH SOUP 46 K Hungarian stew beef soup, tomato base and res pepper Dice potato, leek and carrot TUNJUNG BIRU RAVIOLI COMSOMME 50 K Clear mushroom soup, salmon infuse tomato water, lemon grass Ginger flower, sweet peas, fried eggplant and and truffle oil DUCK MISO SOUP 53 K Infuse cube duck in miso paste, carrot, cucumber and lemon basil Lemon grass and lime All above rate are in IDR and subject to 21% tax and service charge Dedary Kriyamaha Ubud Br. Pinjul, Desa Kendran, Tegallalang, Gianyar-Bali, Indonesia Tel: +62361 9080858, Fax : +62361 9080857, Web: www.dedarykriyamahaubud.com Manage & Inspired by Pramana experience 1 Managed by Pramana MEAT MAINCOURE AYAM BAKAR 80 K Grilled chicken basting with red paste, peanut sauce Plecing long beans, bean sprout, long beans served with steam rice AYAM SAMBAL MATAH 83 K Roasted and grill chicken infuse Balinese oil, pure green bean Additional Asian
    [Show full text]
  • Graduation Assignment
    Vidyadhana, S. (2017, January 22). Kenapa Sih Anak Muda Indonesia Bersedia Terbebani Resepsi Pernikahan Mahal? Retrieved June 5, 2017, from VICE: https://www.vice.com/id_id/article/kenapa-sih-anak-muda-indonesia-bersedia-terbebani- resepsi-pernikahan-mahal Wahyuni, T. (2015, March 7). Makanan yang Paling Diincar Tamu di Pesta Pernikahan. Retrieved from CNN Indoneisa : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150307100907-262- 37404/makanan-yang-paling-diincar-tamu-di-pesta-pernikahan/ Wisnu, K. (2017, April 27). Mr. (B. Kusuma, Interviewer) 12. Appendices Appendix I: Products of Karunia Catering Buffet Packages Buffet Package A @ IDR 55,000 Soup Salad Vegetables Red Soup Caesar Salad Seafood Stir Fry Asparagus Soup Red Bean Salad Sukiyaki Beef Stir Fry Asparagus Corn Soup Marina Salad Crab with Broccoli Sauce Corn Soup Mix Vegetables Salad Szechuan Green Bean Waru Flower Soup Special Fruit Salad Squid and Broccoli Stir Fry Fish Meatball Soup Avocado Salad Sapo Seafood Mango Salad Broccoli and Squid Spicy Food Fish / Chicken Bistik Tongue Balado Special Kuluyuk Chicken Beef Rolade Meat Beef Balado Sweet and Sour Shrimps Beef Tongue Tongue Black Pepper Shrimp with Bread Crumb Betutu Chicken Beef Black Pepper Floured Fried Shrimp Roasted Chicken Roll Tongue Asem-asem Mayonnaise Shrimp Chicken Satay Tongue with Cheese Drum Stick Shrimp Meat Kalio Fish with Padang Sauce Lungs with Coconut Sour Salad Fish Fish with Bread Crumb 45 Bistik Dish served with sliced vegetables except for roasted chicken and satay Drink: Tea, soft drink / lemon tea
    [Show full text]
  • Religious Heritage Tourism and Creative Economy in Cirebon: the Diversity of Religious, Cultures and Culinary
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Munich Personal RePEc Archive MPRA Munich Personal RePEc Archive Religious Heritage Tourism and Creative Economy in Cirebon: The Diversity of Religious, Cultures and Culinary Aan Jaelani and Edy Setyawan and Nursyamsudin Hasyim Faculty of Sharia and Islam Economics, State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon, Faculty of Sharia and Islam Economics, State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon, Faculty of Sharia and Islam Economics, State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon 13 March 2016 Online at https://mpra.ub.uni-muenchen.de/75188/ MPRA Paper No. 75188, posted 20 November 2016 09:16 UTC Religious Heritage Tourism and Creative Economy in Cirebon: The Diversity of Religious, Cultures and Culinary Aan Jaelani [email protected] Edy Setyawan [email protected] Nursyamsudin [email protected] State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132 Abstract Cirebon has an element of completeness in tourism management. Religious, heritage and tourism is a combination of three industry from the perspective of economics that play a role in the development of tourism and has the potential to encourage people's creativity in the economic sector. With a qualitative approach, this study confirms the religious heritage and the creative economy tourism the icon for Cirebon in developing the tourism industry, including travel and religious culture as well as a variety of culinary and crafts. Keyword: religious, heritage, tourism, creative economy, local tourism A. Background Cirebon1 is the City of Shrimp (Kota Udang) and Kota Wali also called as Caruban Nagari (marker mountain Ciremai) and Grage (State Gede in Cirebon Java language means that a vast empire).
    [Show full text]
  • Download (1MB)
    51 BAB III METODE PENCIPTAAN A. PROSES DESAIN 1. Bagan Proses Desain Bagan 3.1 merupakan bagan proses penulis dalam membuat sebuah desain buku ilustrasi makanan tradisional khas Jawa Barat. Proses desain yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: Bagan 3.1 Bagan Proses Desain (Sumber: Diadaptasi dari Lawson, 2005, hlm 49) Proses desain sebuah karya seni rupa tentu memiliki tahap-tahap yang harus dilalui. Bagan tersebut diadaptasi dari bagan proses desain yang dikemukakan oleh Fakhrana Adzhani, 2018 MAKANAN TRADISIONAL KHAS JAWA BARAT SEBAGAI GAGASAN MEMBUAT BUKU ILUSTRASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52 Lawson (2005, hlm. 49), bagan dibuat untuk memudahkan memahami tahap demi tahap yang dilalui, dan mengetahui hubungan antar tahapan tersebut. 2. Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya, salah satunya adalah dalam bidang kuliner. Kondisi geografis Indonesia yaitu kepulauan merupakan salah satu faktor yang membuat setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing-masing. Cita rasa dan rupa makanan yang beragam menciptakan rasa ketertarikan atas hal tersebut. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang terkenal akan kuliner, di antaranya adalah makanan tradisional, baik makanan pokok ataupun kudapan tradisionalnya. Hampir setiap daerah di Jawa Barat memiliki makanan khasnya masing-masing. Adapun contoh makanan tersebut di antaranya empal gentong dari cirebon, dodol dari garut, soto bandung, tahu sumedang, asinan bogor, dan lain- lain. Selain dari cita rasa makanan tradisional Jawa Barat yang menggugah selera, Setiap makanan-makanan tersebut disajikan secara menarik sehingga visual yang dihasilkan memiliki nilai estetika. Tampilan makanan tradisional seolah tidak lekang oleh waktu dan tetap dipertahankan dari waktu ke waktu hingga membangkitkan setiap kenangan yang ada saat melihatnya.
    [Show full text]
  • Efforts to Preserve Public Interest in Traditional
    Volume 1, Number 2, January, 2020 p-ISSN: 2777-0915 | e-ISSN 2797-6068 EFFORTS TO PRESERVE PUBLIC INTEREST IN TRADITIONAL CULINARY PRODUCTS IN ORDER TO IMPROVE THE COMMUNITY'S ECONOMY Askarno Universitas Kuningan E-mail : [email protected] Keywords Abstract Efforts to preserve traditional culinary are one Traditional form of protecting traditional culinary delights from the Culinary, Youth variety of western foods that enter Indonesia, especially in the Category, Adult Cirebon region. The goal is to preserve food that is rarely Category traded, even less demanded, therefore researchers want to design a right agarma scheme that still exists in the current era of modernization. This research method with quantitative Article Info methods with the number of respondents classified into 2 Accepted: categories, namely adolescents 12-21 and adults 22-35 years January, 4th 2020 so a total of 30 respondents. The results of this study are Revised: adolescent categories, taste, appearance and presentation January, 12nd 2020 are important in choosing a food. Meanwhile, the adult Approved: category chooses taste, appearance, price, distribution, image and presentation. Traditional culinary interest is an January, 14th 2020 identity of a region and has a cultural entity, that is, 56% of respondents in the youth category choose food because there are cultural values and beliefs in it, and 83% of respondents in the adult category say the same thing. Overall 67% of respondents or the majority of respondents chose food because of cultural values, beliefs. Constraints and the development of traditional food have been evaluated with the advice of researchers, one of which is promoting traditional food with online media, then changing the packaging as attractive as possible with a trademark as a characteristic, easy to remember.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Merupakan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri terbesar di dunia, Negara-negara menyadari pentingnya sektor pariwisata dan mereposisi industri tersebut setelah di adakannya the World Travel and Tourism Council 1991. Hal ini terbukti pada Target Kemenparekraf membidik 9 Juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia (Tourism Promotion Board Presenting The Wonders, 30 Mei 2013-15.00, sumber http://www.budpar.go.id). Jumlah wisatawan yang bekunjung ke Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan ini berpengaruh besar bagi devisa Negara. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2009-2011 No Keterangan 2009 2010 2011 Satuan a. Wisman 185,076 228,449 225,585 orang b. Wisnus 4,822,532 4,951,439 6,487,239 orang Jumlah Wisatawan 5,007,608 5,179,888 6,712,824 orang sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dari tabel diatas terlihat, bahwa terjadi peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2011 yaitu 29,59%, sedangkan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 3,44%. Industri Pariwisata memberi andil dalam pembangunan social dan ekonomi, baik itu di Negara maju maupun Negara berkembang. Seperti yang Rattikah Fitrianty, 2014 Analisis Faktor Faktor Ketidakpuasan Konsumen Terhadap Menu Dengan Katagori Dog (Unpopuler Dan Unprofitable) Di Jadul Village Resort Dan Spa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 dikemukakan pada Undang-Undang No. Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa pariwisata adalah sebagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Menurut Pendit ( 2002:38-43) jenis pariwisata dibagi menjadi sembilan, yaitu wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial dan wisata pertanian.
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Economics, Business and Management Research, volume 28 1st International Conference on Tourism Gastronomy and Tourist Destination (ICTGTD 2016) Culinary Tourism Phenomenon in Cirebon Myrza Rahmanita, Rina Suprina H. Peri Puarag Sekolah Tinggi Pariwista Trisakti Universitas Tujuh Belas Agustus Jakarta, Indonesia Cirebon, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract— Enjoying a typical food in Cirebon is one of the fundamental component of a destination's attributes, adding to tourism activities carried out by the tourists when visiting the range of attractions and the overall tourist experience." Cirebon. Therefore, this study aims to determine the phenomenon of culinary tourism in Cirebon, especially from the The development of culinary tourism in Indonesia visitors’ perspective. Things observed among other are visitor including Cirebon is characterized by the rapid growth of characteristics, favorite typical food, the choice of places to taste restaurants and other food places with their own qualifications the food, and visitors opinion on matters related to culinary and characteristics. Various courses are offered ranging from tourism. The method used is descriptive method which aims to traditional regional specialties to the modern fast foods. depict the phenomenon under study. Data was collected using a However, we have not found a lot of information and research questionnaire where visitors were asked to fill it by giving a on the culinary tourism in Cirebon in terms of the purpose of check mark in the appropriate answers according to their people coming to the restaurants, which place to eat they opinion. The data were processed statistically by calculating the prefer, what activities they do and which elements play the frequency, mean value, standard deviation, and cross tabulation.
    [Show full text]
  • 207 Sega Jamblang, Icon Kuliner Pengembangan
    Collaborative Governance dalam Pengembangan Pariwisata di Indonesia SEGA JAMBLANG, ICON KULINER PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA CIREBON (DALAM PERSPEKTIF SEJARAH) Yoyon Indrayana1 dan Tri Yuniningsih2 Abstract Sega jamblang is said to have originated from a village in the west of Cirebon Regency, namely Jamblang village, Cirebon. Sega jamblang or in Indonesian means jamblang rice is white rice wrapped in teak leaves with various side dishes. According to the history that developed in the sega jamblang community began during the Kedondong War (1753-1773), the war of the Cirebon people against the Dutch invaders, or when the construction of the Anyer-Panarukan road (1809- 1810) was carried out by Daendels, the Governor General of the Netherlands at that time . While there is another history that tells that sega jamblang began when the construction of the first Sugar Factory was made in Cirebon in 1847. Traditional foods, including sega jamblang, play an important role in food security and independence. All types of traditional food are generally made with local potential, it is not possible to use imported raw materials. At present it is certain that almost every tourist who comes to visit the city of Cirebon in addition to enjoying the attractions, they also stop by to enjoy sega jamblang. Cirebon culinary is actually not only as clear, but there are still many others, such as; Empal Gentong, nasi Lengko, Gejrot tofu, Docang, Satay Sate, Koclok Noodle, and others, but of all the main goals are sega jamblang. Sega Jamblang has become a culinary icon for tourism development in the city of Cirebon. Keywords : Jamblang Rice, Kedongdong War, Anyer-Panarukan Road, Sugar Factory, Culinary Icons.
    [Show full text]
  • Perancangan Motion Comic Bertema Kuliner Cirebon Menggunakan Karakter Topeng Cirebon Dalam Instagram
    Vol.8, No.2, Januari 2021, pp. 172-187 p-ISSN: 2339-0107, e-ISSN: 2339-0115 http://dx.doi.org/10.30998/jd.v8i2.7943 PERANCANGAN MOTION COMIC BERTEMA KULINER CIREBON MENGGUNAKAN KARAKTER TOPENG CIREBON DALAM INSTAGRAM Vicky Septian Rachman*1, Hansen Kamarga2 Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Correspondence author: Vicky Septian Rachman, [email protected], Jakarta, Indonesia Abstrak. Cirebon merupakan salah satu kota yang memiliki budaya-tradisi yang khas, salah satunya dalam bidang kuliner. Beberapa kuliner seperti Empal Gentong, Sate Kalong dan Mie Koclok merupakan makanan yang memiliki ciri khas dari kota Cirebon. kuliner khas kota Cirebon perlu dilestarikan agar dapat bersaing dengan kuliner modern yang kini semakin diminati. Penelitian ini bertujuan untuk merancang motion comic kuliner Cirebon yang ditargetkan kepada milenial. Penelitian menerapkan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara dan observasi. Perancangan motion comic terdiri dari studi cerita, studi karakter, storyline, storyboard, sketsa, digitalisasi, pewarnaan digital dan motioning. Motion comic yang dirancang diperankan oleh karakter visual topeng Cirebon bergaya visual chibi sebagai pendukung cerita untuk memberikan informasi secara menarik bagi target audiens yang dipilih. Elemen- elemen motion comic ditata sedemikian rupa sesuai format media Instagram yang populer di kalangan milenial. Perancangan dimaksudkan sebagai pemacu agar milenial dapat mengenali kebudayaan dan mampu berkarya dengan memasukan unsur budaya sebagai identitasnya. Oleh karena itu, perancangan motion comic ini merupakan penggabungan tiga unsur yaitu Desain- Budaya-Teknologi. Kata Kunci: motion comic, kuliner Cirebon, topeng Cirebon, budaya Indonesia. Abstract. Cirebon is a city that has unique cultures, one of them is the cuisine. Some cuisine such as Empal Gentong, Sate Kalong and Mie Koclok are foods that have the characteristics of the city of Cirebon.
    [Show full text]