Analisis Semiotik Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Semiotik Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ANALISIS SEMIOTIK FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA Skripsi DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuPersyaratanMemperoleh GelarSarjanaSosial Islam (S.Sos.I) Oleh Sinthiani NIM: 107051102569 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M ABSTRAK Nama : Sinthiani NIM : 107051102569 Jurusan : Konsentrasi Jurnalistik Skripsi : Analisis semiotik terhadap film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta. Film adalah karya seni yang sarat dengan simbol-simbol yang di dalamnya terkandung makna tertentu. Film merupakan salah satu media komunikasi massa audiovisual yang mampu mempengaruhi jiwa manusia, dimana penontonnya seakan menyaksikan langsung bahkan seolah-olah ikut terlibat pada peristiwa yang terjadi dalam sebuah film. Film umumnya dibangun oleh banyak tanda, tanda- tanda termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Studi ini merupakan sebuah upaya untuk menemukan makna semiotik di balik film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta. Secara umum, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif untuk meneliti film ini. Metode kualitatif memungkinkan penulis mengkaji film secara lebih mendalam untuk menggali makna yang tersirat dalam berbagai simbol, kode, dan seluruh adegan yang hendak digunakan sebagai objek penelitian. Beberapa pertanyaan yang selanjutnya mengarahkan penulis antara lain : Bagaimana makna film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta berdasarkan analisis semiotik Roland Barthes? Bagaimana makna teks judul dari film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta? Penulis akan menganalisisnya dengan menggunakan pendekatan semiotik yang dikembangkan oleh pemikir Perancis, Roland Barthes. Pendekatan semiotik ala Roland Barthes ini memberi titik tekan pada makna denotatif, konotatif, dan mitos. Makna denotatif adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan objek dalam realitas. Makna konotatif adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca/pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna menjadi subjektif atau intersubjektif. Sedangkan mitos dalam pengertian Roland Barthes adalah pengkodean makna dan nilai-nilai sosial (yang sebelumnya arbitrer atau konotatif) sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Studi ini berangkat dari keyakinan penulis tentang kekayaan nilai-nilai moral ke-Islaman dalam film ini. Banyak adegan yang dengan jelas menunjukkan nilai moral Islami yang menunjukkan sikap toleransi antar agama yang pada saat ini seakan hilang. Nilai-nilai inilah yang akan penulis gali lebih dalam dengan menggunakan pendekatan semiotik ala Roland Barthes. i KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi ini. Berkat pertolongan serta nikmat-Nya, penulis mampu melalui rintangan dan cobaan saat mengerjakan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada yang tersayang, penyeru kebenaran, pembawa keberkahan Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabatnya dan semoga kita istiqomah menjadi umatnya sampai hari kiamat. Amin. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan dan doa dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Drs. Mahmud Jalal, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang Kepegawaian. Bapak Drs. Studi Rizal, LK M.A selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Ibu Rubiyanah, M.A selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ibu Ade Rina Farida, M.Si selaku sekretaris Konsentrasi Jurnalistik. ii iii 3. Bapak Dr. Suhaimi M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu bersedia memberikan masukan yang sangat bermanfaat dalam menyusun skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu serta berbagai macam pengalaman selama menuntut ilmu. 5. Segenap staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Orang tua tercinta, Ayahanda Alm. Muhammad Dimyathie AW.BA dan Ibunda Nurlela yang dengan ketulusan hati memberikan dorongan moral maupun materil serta iringan doa kepada penulis untuk menuntut ilmu sampai saat ini, semoga Allah SWT merahmati dan hanya Dialah yang mampu membalas segala jasa besarmu. 7. Kakak-kakakku, Ka Diana, Bang Win, Ka Isti, Bang Fahmi, Ka Lili, A Hendra, Ka Uul, Ka Icha yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kepada Mas Benni Setiawan selaku sutradara dan penulis skenario Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, terima kasih atas waktu yang diberikan untuk menjawab semua pertanyaan yang membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. iv 9. Kepada PSM UIN JAKARTA yang banyak memberikan pelajaran dan pengalaman tentang kehidupan. Teman-teman seperjuangan di PSM UIN JAKARTA “INFINITO” (Boshy, Ka Sopic, Tutti, Emay, Bishop, Tetha, Sumbu, Gamut, Dawul, Lasnot, Tubu, Harpa, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu). Teman-teman dari Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya (RIAK, ARKADIA, FORSA, TEATER SYAHID, KALACITRA, RANITA, dll). 10. Teman-teman Jurnalistik 2007 yang sama-sama berjuang, Lola, Silvia, Nunu, Nana, Nia, Jeto, Ika, Ririn, Cahya, Era, Ajat, Taufik, Dodo, Dita, Alan, Zahra, Mawa, Yanti, Admiral, Helmi, Anay dan semua teman kelasku. 11. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik materi maupun imateri sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis haturkan kepada semua pihak yang telah turut mendukung dan membantu dalam penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala budi baik dan bantuan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis. Jakarta, Juni 2011 Penulis v DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………….7 1. Segi Akademis ………………………………………………… . 7 2. Segi Praktis …………………………………………………….. 7 E. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8 1. Pendekatan Penelitian ................................................................... 8 2. Jenis Data ...................................................................................... 8 3. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 9 4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 9 5. Teknik Analisis Data ………………………………………… .... 10 6. Teknik Penulisan…………………………………………………13 F. Tinjauan Pustaka…………………………………………………….13 G. Sistematika Penulisan …………………………………………… ... 14 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Umum tentang Film …………………………………….. .17 1. Pengertian Film ……………………………………………….. .17 2. Sejarah dan Perkembangan Film ………………………………..18 3. Jenis Film ……………………………………………………… .21 4. Unsur-Unsur Pembentuk Film ………………………………… .23 5. Struktur dalam Film ………………………………………….. .24 6. Sinematografi ………………………………………………….. .27 B. Tinjauan Umum Tentang Semiotika ………………………………. .32 v 1. Konsep Semiotika ……………………………………………..... 32 2. Konsep Semiotika Roland Barthes ……………………………... 35 C. Tinjauan Umum tentang Toleransi…………………………………... 40 D. Tinjauan Umum tentang Cinta………………………………………. 44 BAB III PROFIL FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA A. Sekilas tentang Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ……………….. ..50 B. Sinopsis Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ………………………. ..53 C. Profil Benni Setiawan …………………………………………… .. ..54 D. Profil Pemeran Utama Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ………… 54 E. Karakter Pemain Film Hati Dua Dunia Satu Cinta ………………….61 F. Tim Produksi dan Para Pemain Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ...62 BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos …………………………… . .64 1. Indonesia sebagai Bangsa yang Relijius ……………………… .66 2. Antara “Tradisi dan Agama” ……………………………………74 3. Rosyid : Sosok Pemuda Muslim yang Ideal ………………… .. .84 4. Cinta Beda Agama ………………………………………….. ... .91 B. Analisis Makna Judul Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta ……….. 108 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 113 B. Saran ................................................................................................. 116 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 118 LAMPIRAN vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini, agama adalah sebuah nama yang terkesan membuat gentar, menakutkan, dan mencemaskan. Agama di tangan para pemeluknya sering tampil dengan wajah kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhir banyak muncul konflik, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama. Pandangan dunia keagamaan yang cenderung anakronostik (tidak menghargai sejarah)
Recommended publications
  • Preferensi Penonton Terhadap Film Indonesia
    PREFERENSI PENONTON TERHADAP FILM INDONESIA Muhammad Yaumul Rizky, Yolanda Stellarosa STIKOM The London School of Public Relations – Jakarta [email protected], [email protected] ABSTRACT This research aims to discover the preference of audiences towards Indonesian movie, located in Jakarta. The purpose of this study is to understand the audience preferences of Indonesia movie through movie attributes such as genre, symbolism, actor, director, sequel, production house, film set, and marketing. Quantitative descriptive research method was used in the research and questionnaire distributed to 200 respondents by applying purposive sampling technique. This research found that the most average of audience preferences from film attributes are: genre, marketing, sequel, symbolism, director, actor, film set and production house. Keywords: Preference, Audience, Indonesian Movie, Quantitative, Uses and Gratification Theory, Film Attribute. ABSTRAK Perkembangan perfilman Indonesia dari tahun ke tahun cenderung lambat. Dikabarkan juga bahwa perfilman Indonesia akan redup. Namun saat ini perfilman Indonesia justru semakin berkembang dan mulai diminati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang preferensi penonton terhadap film Indonesia di Jakarta dilihat dari atribut film seperti genre, karya saduran, pemain, sutradara, sekuel, rumah produksi, latar, dan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, kuesioner dibagikan kepada 200 orang responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi penonton terhadap film Indonesia cenderung pada atribut film genre film, preferensi kedua adalah pemasaran, preferensi ketiga adalah sekuel, preferensi keempat adalah karya saduran, preferensi kelima adalah sutradara, preferensi keenam adalah pemain, preferensi ketujuh adalah latar dan preferensi terakhir adalah rumah produksi. Kata kunci: Preferensi, Penonton, Film Indonesia, Kuantitatif, Teori Uses and Gratification, Atribut Film.
    [Show full text]
  • Developing a New Tourism Form: Case Study on the Animated Movie Battle of Surabaya ^
    International Journal of Control and Automation Vol. 12, No. 8 (2019), pp.21-32 http//dx.doi.org/10.33832/ijca.2019.12.8.03 DEVELOPING A NEW TOURISM FORM: CASE STUDY ON THE ANIMATED MOVIE BATTLE OF SURABAYA ^ M. Suyanto* AMIKOM University Jalan Ring Road Utara, Yogyakarta, Indonesia *[email protected] Abstract— This paper deals with how AMIKOM University through MSV Pictures has been the center for animators since the movie "Battle of Surabaya (November 10th)" as the first 2D Indonesian animated movie was launched. The animated movie fans who rushed to visit the campus to find out how to produce and watch the movie constituted as a new tourism form. The fans of Battle of Surabaya came from all over the world. The Battle of Surabaya achieved several international awards, namely: Best Animation (Milan International Filmmaker Festival of World Cinema, 2017); Best Animation (Berlin International Filmmaker Festival of World Cinema. 2017); Best Animation (Nice International Filmmaker Festival of World Cinema. 2017); Gold Remi Award (The Houston International Film Festival. 2016); Grand Prize (Seoul International Cartoon and Animation Festival 2016); and Best Animation (Noida International Film Festival. 2016). Battle of Surabaya entered the United States, UK and China markets. The film could create a positive impact on animation tourism that gained momentum as it did in Japan. As a result, the campus received the interest of both domestic and foreign tourists to come to the campus. AMIKOM University, together with MSV Pictures, Sleman Government and Sleman Creative Community succeeded in making Sleman selected as the City of Animation, Film and Video by Creative Economy Agency.
    [Show full text]
  • BAB II A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini 1. Deddy Mizwar
    BAB II A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini 1. Deddy Mizwar Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan produser film. Ia banyak terjun dalam perfilm-an Indonesia baik secara langsung sebagai aktor ataupun tidak langsung sebagai sutradara dan produser. Film-film yang ia garap banyak bernuansa da'wah dengan pesan moral dan agama yang ringan dan menghibur. Deddy Mizwar, lahir di Jakarta, 5 Maret 1955. Ia pertama kali terjun ke dunia film pada 1976, dengan membintangi film Cinta Abadi arahan sutradara Wahyu Sihombing. Aktor senior pemenang 4 piala Citra (untuk film) dan 2 piala Vidya (untuk sinetron) ini sudah berpengalaman membuat sejumlah sinetron bermuatan dakwah dari serial Pengembara, Mat Angin sampai Lorong Waktu. Kecintaan aktor asli Betawi ini pada dunia seni tidak terbantahkan lagi. Buktinya, selepas sekolah, ia sempat berstatus pegawai negeri pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun ayah dari 2 anak ini hanya betah 2 tahun saja sebagai pegawai, karena ia lebih gandrung main teater. Ia bergabung di Teater Remaja Jakarta. Selebihnya, jalan hidupnya banyak ia baktikan pada dunia seni, lebih tepatnya seni peran. Darah seni itu rupanya mengalir deras dari ibunya, Ny. Sun'ah yang pernah memimpin sangar seni Betawi. Akhirnya, ia dan ibunya kerap mengadakan kegiatan seni di kampung sekitarnya. 30 Kecintaannya pada dunia teater telah mengubah jalan hidupnya. Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, Deddy mulai aktif di Teater Remaja Jakarta. Dan lewat teater inilah bakat akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail Marzuki. Tidak sekedar mengandalkan bakat alam, Deddy kemudian kuliah di LPKJ, tapi cuma dua tahun.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam mendapatkan informasi pada perkembangan jaman saat ini. Media massa terdiri dari surat kabar, radio, televisi, dan film. Film merupakan salah satu media massa yang berbentuk audio visual dan sifatnya sangat kompleks. Film merupakan karya seni estetika sekaligus sebagai alaht informasi yang terkadang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, serta medium untuk menyampaikan pesan (Kurnia, 2008:138). Film sebagai media komunikasi massa memiliki peran yang cukup penting yaitu sebagai alat untuk menyalurkan pesan-pesan kepada penontonnya. Pesan tersebut dapat membawa dampak positif maupun negatif. Informasi atau pesan pesan yang disampaikan di film mengandung berbagai macam gagasan, konsep, serta dapat memunculkan dampak dari penayangannya, baik yang ditayangkan di televisi atau bioskop, selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan dibaliknya, tanpa berlaku sebaliknya. Melalui film, masyarakat dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tertentu pada masa tertentu. Kemampuan dan kekuatan film menjangkau banyak orang menjadi potensi untuk mempengaruhi masyarakat yang menotonnya. 1 2 Peredaran film pada saat ini memang jauh lebih berkembang dari pada beberapa dekade lalu. Melihat sejarah perkembangan perfilman di Indonesia, pada tahun 1980-an adalah salah satu masa kejayaan. Namun, setelah itu perfilman Indonesia mengalami masa suram yakni diawal dekade 1990-an sampai dengan awal dekade 2000-an. Kemunculan televisi swasta menjadi salah satu alasan kenapa produksi film di Indonesia sempat menurun pada era 1990-an. Menurut Yan Widja, suguhan sinetron dan siaran yang atraktif di televisi swasta membuat masyarakat lebih tertarik untuk menonton televisi daripada datang ke bioskop.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”
    Journal “Acta Diurna” Volume IV. No.1. Tahun 2015 ANALISIS SEMIOTIKA FILM “ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI” Oleh: Anderson Daniel Sudarto (e-mail: [email protected]) Jhony Senduk (e-mail: [email protected]) Max Rembang (e-mail: [email protected]) Abstrak Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih piala citra yang berkolaborasi secara sempurna untuk menyajikan tontonan yang berkualitas. Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim. Keseluruhan film dipenuhi satir-satir politik yang cerdas. Jauh dari itu film ini membuka mata kita semua. Tentang pendidikan, tentang pengangguran, tentang kerasnya hidup di jalanan, serta kritik pada penguasa negeri ini. Tanpa pemahaman, film ini hanya akan sekedar menjadi komedi belaka. Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna simbolis mengenai pesan moral yang ingin disampaikan pada film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Maka itu, sangat penting untuk mengetahui Semiotika Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) agar masyarakat bisa mengetahui film-film yang mendidik dan lewat film ini, bisa memberikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa tentang pentingnya pendidikan untuk membangun suatu bangsa negara yang lebih baik kedepannya. Dengan Mengetahui Semiotika dari Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) maka Masyarakat maupun penonton bisa tahu yang film yang komedi biasa atau komedi tak berisi (absurb) dengan film komedi satir (sindiran) yang sarat akan pesan positif bagi pemerintah, para pembuat film dapat belajar dari Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dengan memberikan pada masyarakat film yang berisi harapan dan cita-cita kedepan untuk pendidikan dan karakter bangsa dan negara kita Indonesia.
    [Show full text]
  • Rcti January 2013 Programme Schedule Thursday
    Rcti January 2013 Programme Schedule Thursday, 3 January, 2013 00:00 Eragon 02:00 Seputar Indonesia Malam 02:30 Meet The Robinsons 04:00 Assalamu'alaikum Ustadz 04:30 Seputar Indonesia Pagi 06:00 Go Spot 07:00 Dahsyat 09:00 Toy Story 3 11:00 Intens 12:00 Seputar Indonesia Siang 12:30 Sinema Siang Rcti 14:30 Kabar Kabari 15:00 Silet 15:30 Layar Drama Indonesia : Hanya Kamu (Rr) 16:30 Seputar Indonesia 17:00 Layar Drama Indonesia : Putri Bidadari 18:00 Kutunggu Kau Di Pasar Minggu The Series 19:00 Layar Drama Indonesia : Tukang Bubur Naik Haji The Series 21:30 Separuh Aku 22:30 Asia's Next Top Model 23:30 Blade Trinity Friday, 4 January, 2013 00:00 Blade Trinity 01:30 Seputar Indonesia Malam 02:00 Underdog 04:00 Assalamu'alaikum Ustadz 04:30 Seputar Indonesia Pagi 06:00 Go Spot 07:00 Dahsyat http://jadwaltvku.blogspot.sg/search/label/RCTI 09:00 Monster Inc. 11:00 Intens 12:00 Seputar Indonesia Siang 12:30 Sinema Siang Rcti 14:30 Cek And Ricek 15:00 Silet 15:30 Seputar Indonesia 16:30 Seputar Indonesia 17:00 Layar Drama Indonesia : Putri Bidadari 18:00 Kutunggu Kau Di Pasar Minggu The Series 19:00 Layar Drama Indonesia : Tukang Bubur Naik Haji The Series 21:00 X Factor Indonesia 22:30 10.000 Bc Saturday, 5 January, 2013 00:00 10.000 Bc 00:30 Film Tengah Malam 02:30 Seputar Indonesia Malam 03:00 Ketika Cinta Bertasbih 04:00 Assalamu'alaikum Ustadz 04:30 Seputar Indonesia Pagi 05:30 Go Spot 06:00 Disney Club : Mickey Mouse And Friends 06:30 Disney Club : Quack Pack 07:00 Doreamon: Petualangan Nobita Di Negeri Wan Nyan 09:00 Dahsyat 11:00 Intens
    [Show full text]
  • Strategi Pemasaranpublic Relations Md Entertainment
    STRATEGI PEMASARANPUBLIC RELATIONS MD ENTERTAINMENT PADA PEMASARAN FILM HABIBIE & AINUN33 STRATEGI PEMASARANPUBLIC RELATIONS MD ENTERTAINMENT PADA PEMASARAN FILM HABIBIE & AINUN Trisna Adi Perman, Lilis Puspitasari Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, implementasi serta evaluasi dari strategi Marketing Public Relations yang ditetapkan PR MD Entertainment pada film Habibie & Ainun pada tahun 2012-2013. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Hasil penelitian menunjukan PR MD Entertainment telah melakukan tahapan-tahapan atau Teknik PR pada film Habiebie dan Ainun dengan melakukan perencanaan, implementasi serta evaluasi dari program tersebut dari tahun 2012– 2013. Kesimpulan penelitian ini adalah PR MD Entertainment melakukan perencanaan Strategi Marketing PR Film Habibie & Ainun, telah dilakukan dengan baik dan melalui proses persiapkan yang sangat matang, tahap implementasi strategi MPR MD Entertainment pada pemasaran Film Habibie & Ainun meliputi apa, siapa dan bagaimana proses penyampaian pesan-pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Penggunaan berbagai taktik MPR baik dalam bentuk Offline, Online dan Ground Activity yang menekankan pada Unique Selling point dari tokoh yang diangkat, disertai advertising/iklan, publisitas, merchandising dan dibantu oleh kekuatan word of mouth
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Dalam Film Hafalan Shalat Delisa
    PESAN DAKWAH DALAM FILM HAFALAN SHALAT DELISA KARYA SONY GAOKASAK SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung Oleh: Mohamad Ihwan Fikri NPM: 1241010083 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H /2019 M PESAN DAKWAH DALAM FILM HAFALAN SHALAT DELISA KARYA SONY GAOKASAK Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung Oleh MOHAMAD IHWAN FIKRI NPM : 1241010083 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam Pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si Pembimbinng II : Dr. H. Rosidi, MA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H / 2019 M ABSTRAK PESAN DAKWAH DALAM FILM HAFALANA SHALAT DELISA KARYA SONY GAOKASAK Oleh MOHAMAD IHWAN FIKRI Pesan Dakwah adalah isi dari aktivitas dakwah yang disampaikan oleh seorang Da’I kepada Mad’u, Berupa ajaran Islam yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu Aqidah, Syari’ah dan juga Akhlak. Dalam abad informasi sekarang ini, Pesan dakwah bias di design semaksimal mungkin menggunakan media massa modern seperti; Radio, Pers, TV, Film dan sebaginya. Tak ada yang dapa tmembantah kemampuan media massa ini dalam penyebaran suatu agama. Film adalah salah satu media komunikasi massa yang membentuk kontruksi masyarakat terhadap suatu hal serta merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang kemudian memproyeksi kelayar. Film Hafalan Shalat Delisa adalah film drama Indonesia yang dibuat pada tahun 2011 disutradarai oleh Sony Gaokasak yang diangkat dari Novel Tere Liye.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film Merupakan Hasil
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film merupakan hasil dari sebuah proses kreatif dan interpretasi pembuatnya terhadap suatu masalah yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat penontonnya. Akan tetapi, bentuk komunikasi film bersifat tidak langsung, sama halnya dengan puisi dan prosa. Memahami pesan dan tanggapan sebuah film penonton perlu memahami tema film itu sendiri. Karena itu untuk dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah film, ada baiknya sebagai penonton, tahu bentuk dan tema sebuah film. Penontonlah yang memberikan makna dan penafsiran. Penonton membuat makna dan tanggapan atas film yang baru saja ditontonnya yang tidak sama dengan maksud sang sutradara. Semakin cerdas penonton itu penafsirkan, semakin cerdas pula film itu memberikan maknanya. Bentuk komunikasi film bersifat tidak langsung sama halnya dengan puisi dan prosa. Karena itu untuk dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah film ada baiknya sebagai penonton memahami tema sebuah film. (http://kineforum.wordpress.com/2011/02/25/sejarah film nasional 2011) Pemahaman penonton pada sebuah film adalah dengan melihat pesan- pesan dari pembuat film atau memberikan tafsiran dan makna baru saat melihat sebuah film. Film memberikan apresiasi kepada penonton agar semakin kritis dan apresiatif dalam melihat film. Dalam skripsi ini membahas mengenai salah satu Film Komedi Indonesia Tahun 2010 yang dirilis oleh Deddy Mizwar. Dibintangi 1 2 oleh Reza Rahadian dan Deddy Mizwar sendiri. Film ini berjudul Alangkah Lucunya (Negeri Ini) bertema pendidikan, dalam alur ceritanya pemeran berniat untuk merubah anak-anak yang berprofesi mencopet. Sinopsis flim ini adalah Muluk belum mendapatkan pekerjaan sejak lulus S1, hampir 2 tahun. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa.
    [Show full text]
  • Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Rudy Habibie Karya Hanung Bramantyo Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sma
    COVER NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM RUDY HABIBIE KARYA HANUNG BRAMANTYO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: SALIS AWALUDIN NIM. 1423301292 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2018 NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM RUDY HABIBIE KARYA HANUNG BRAMANTYO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: SALIS AWALUDIN NIM. 1423301292 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2018 i ii iii iv MOTTO إِ ُۡۡأَ ح َضْحُ ٌۡأَ ح َضْحُ ٌۡ ِِلَّفُ ِض ُن ٌۡۡ Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.1 1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2014), hlm. 225 v PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobbil‟alamin, Teruntuk Allah SWT, dengan segala karunia, nikmat dan ridho-Nya skripsi ini mampu terselesaikan. Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya kasih sayang, motivasi, dan do‟a dari orang-orang terkasih. Dengan penuh keikhlasan hati dan ucapan terimakasih yang mendalam, aku persembahkan skripsi ini untuk orangtuaku tercinta, Bapak Mustolah (alm) dan Ibu Harisah Martiningsih, serta adikku Lisna Nuraini yang selalu aku banggakan, engkau semua adalah anugerah terindah dalam hidupku, engkau yang tak henti-hentinya berdo‟a dan banyak berkorban untuk kesuksesanku. vi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM RUDY HABIBIE KARYA HANUNG BRAMANTYO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA SALIS AWALUDIN NIM.
    [Show full text]
  • Nilai-Nilai Ukhuwah Wathaniyah Dalam Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto”
    NILAI-NILAI UKHUWAH WATHANIYAH DALAM FILM “GURU BANGSA TJOKROAMINOTO” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Oleh : Afifatul Baroroh (121211005) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018 . ii iii. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Semarang, 11 Januari 2018 Tanda tangan Afifatul Baroroh 121211005 iv. KATA PENGANTAR . Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta inayah- Nya kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan dan menyusun skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Ukhuwah Wathaniyah dalam Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” dengan lancar. Sholawat serta salam semoga slalu tercurah kepada terkasih Nabi Agung Muhammad SAW pembawa rahmat bagi umat. Shalawat salam juga semoga terlimpah pada para sahabat, keluarga dan para pengikutnya. Dalam proses penyusunan skripsi ini, selain dari hasil pemikiran dan kemauan peneliti menyisihkan waktu guna terselesaikannya skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan Skripsi mulai dari awal proses penulisan hingga akhir penulisan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. Muhibin, M.Ag., selaku Rektor UIN Walisongo semarang. 2. Dr. H. Awaludin Pimay, Lc. M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang.
    [Show full text]
  • 29 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Film 3 Srikandi 3
    BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Film 3 Srikandi 3 Srikandi adalah sebuah film biopik Indonesia 2016 yang disutradarai oleh Iman Brotoseno. Film tersebut berkisah tentang tiga atlet panahan asal Indonesia yang berhasil meraih medali pertama di ajang Olimpiade. Film tersebut tayang perdana pada 4 Agustus 2016. Indonesia di tahun 1988. Dunia olahraga mempersiapkan diri turun serta di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul. Cabang panahan berada di titik kritis, di mana dibutuhkan pelatih yang bisa menyiapkan tim panahan wanita dalam waktu yang singkat. Satu-satunya yang bisa diandalkan menjadi pelatih adalah Donald Pandiangan (Reza Rahardian) yang dikenal sebagai “Robin Hood Indonesia”.45 Gambar 4.1 Cover Film 3 Srikandi B. Alur Cerita Film 3 Srikandi Film ini diawali oleh Yana seorang perempuan asal Jakarta yang mempunyai impian untuk berprestasi di cabang olahraga panahan, ia juga 45 https://id.wikipedia.org/wiki/3 Srikandi. (akses 1 Mei 2018 pukul 09:55 wib). 29 30 merupakan juara dalam sea games 1887 namun ayahnya bersi keras dan ayahnya ingin ia menjadi orang berpendidikan tinggi. Selanjutnya Lilies yang saat itu sedang jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama denny tetapi ibunya tidak merestui, ibunya malah menjodohkannya dengan seorang pengusaha mebel terkenal di surabaya yaitu Wijanarko. Kusuma atau biasa dipanggil suma berimpian untuk menjadi peraih mendali di olempiade, ia pernah bekerja di salah satu toko sepatu di Ujung pandang tetapi ia diberhentikan karena lebih memperbanyak waktu untuk latihan memanah, selain itu ayahnya suma berkeinginan suma menjadi seorang PNS. Sedangkan pelatihnya Donald pandiangan atau pandi masih terpukul dan marah karena dirinya gagal berangkat ke Moscow dalam ajang olahraga panahan pria karena invasi Uni soviet ke Afghanistan tahun 1880.
    [Show full text]