Paspor Yang Digadai Ke Mr Li Tak Akan Kembali

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Paspor Yang Digadai Ke Mr Li Tak Akan Kembali SUARA.COM.HK Silahkan scan kode QR disamping untuk mendapatkan berita terbaru Pilihan Anda yang Tepat Vol.XVII No.341 Koran Ini Gratis 9 November 2018 @koransuara Halaman 6 Subsidi Transportasi Mulai Januari 2019 Halaman 17 Pekerja Migran Indonesia aksi solidaritas untuk PMI Tuti yang dieksekusi mati tanpa notifikasi, Minggu (4/11/2018). Foto: Anis Safitri/ Sunat Perempuan Paspor yang digadai ke masih dilakukan Mr Li tak akan kembali Oleh Ario Adityo barang bukti, jadi tidak akan keluar dari “Bagi PMI yang masa berlaku kon- PMI sebagai jaminan pinjaman hutang kantor polisi dan tidak mungkin bisa di- trak kerjanya lebih dari setahun akan para PMI. Berdasarkan informasi dari Halaman PASPOR yang digadaikan oleh Peker- ambil,” ujar konjen. mendapatkan paspor biasa, sedangkan KJRI Hong Kong dari jumlahtersebut 19 ja Migran Indonesia (PMI) ke rentenir Karena tidak dapat dikembalikan, pi- untuk yang kontrak kerjanya kurang saat ini ada 501 melapor ke KJRI Hong bernama Mr. Li tidak akan dikemba- hak KJRI Hong Kong akan menerbitkan setahun akan mendapatkan SPLP,” ujar Kong, dari jumlah pelapor itu 358 orang PMI Hong likan. Hal ini disampaikan oleh Kon- dokumen perjalanan baru bagi mereka Konsul Imigrasi KJRI Hong Kong Chicco sudah menadapatkan dokumen perjala- jen Ri Hong Kong Tri Tharyat pada yang telah menggadaikan paspornya. Ahmad Muttaqin, Minggu (21/10/2018). nan pengganti, 73 orang mendapatkan Kong gelar aksi jumpa pers terkait isu tersebut, Minggu Penggantian dokumen akan diberikan Sebelumnya telah dilaporakan oleh paspor dan 285 orang diberikan Surat (21/10/2018). sesuai dengan masa berlaku kontrak SUARA bahwa seorang rentenir asal Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). untuk Tuti “Paspor itu kan saat ini masih menjadi kerja para PMI. Hong Kong, Mr. Li menahan 869 paspor PUBLISHED BY HK PUBLICATIONS LTD. TEL: 2851 1766 2 SUARA.COM.HK WARTA 9 November 2018 Ada 13 WNI terancam hukuman mati Oleh Ario Adityo Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Mu- Iqbal mengatakan, sejak 2011 hingga masih terancam. bisa diupayakan pemaafan melalui hamad Iqbal. 2018, ada 103 WNI yang terancam hu- Menurut Iqbal, proses hukum para raja,” ujar Iqbal. TIDAK hanya Tuti Tursilawati masih “13 WNI yang terancam hukuman kuman mati. Dari jumlah tersebut, pe- WNI yang terancam hukuman mati di Dari 13 WNI, kata Iqbal, yang mendap- ada 13 warga negara Indonesia atau mati di Arab Saudi itu baik yang berada merintah telah berhasil membebaskan Arab Saudi baru sampai tahap peng- at hukuman berat adalah Eti binti Toyib, WNI yang terancam hukuman mati di di wilayah Jeddah maupun wilayah Ri- 85 WNI dari hukuman mati. Kemudian, adilan umum atau yang paling awal. buruh migran asal Majalengka, Jawa Arab Saudi. Hal ini disampaikan Di- yadh,” kata Iqbal di Kementerian Luar sebanyak 5 WNI telah dieksekusi salah Namun, kata Iqbal, ada juga yang sudah Barat, yang satu kampung dengan Tuti rektur Perlindungan Warga Negara In- Negeri, Jakarta, Selasa (30/10/2018), di- satunya Tuti Tursilawati pada Senin inkrachtatau berkekuatan hukum tetap. Tursilawati. Eti mendapat hukuman donesia dan Bantuan Hukum Indonesia kutip dari tempo.co. (29/10/2018). Adapun 13 WNI lainnya Putusan yang sudah inkrach merupa- mati qisas yang satu tingkat lebih berat kan hukuman dengan tingkatan ta’zir dari ta’zir. Artinya, kata Iqbal, yang bisa atau yang paling ringan. “Jadi masih memaafkan adalah ahli waris korban. 9 November 2018 SUARA.COM.HK SUARA 3 4 SUARA.COM.HK WARTA 9 November 2018 Jokowi sesalkan eksekusi Tuti di Saudi Oleh Ario Adityo “ya, memang itu patut kita sesalkan. “Jangan dipikir kita ini tidak melaku- Luar Negeri yang memanggil Duta Be- lalu. Mandatory Consular Notification Itu tanpa notifikasi,” kata Presiden, sep- kan upaya politik. Menteri Luar Negeri sar Arab Saudi di Jakarta pada Selasa adalah perjanjian bilateral agar negara PRESIDEN Joko Widodo menyesalkan erti dikutip kompas.com, Jakarta, Rabu juga sama. Kedutaan tiap hari lakukan (30/10/2018). yang warganya mengalami masalah hu- tindakan Arab Saudi yang melakukan (31/10/2018). hal yang sama,” pungkasnya. Arab Saudi diminta teken MNC kum di negara sahabat, diberi tahu oleh eksekusi mati tanpa notifikasi (pem- Jokowi mengatakan bahwa pemerin- Protes terhadap Arab Saudi terkait Direktur Perlindungan Warga Ne- negara sahabat. Namun sekitar sepekan beritahuan) terhadap Pekerja Migran tah Indonesia sudah melakukan upaya eksekusi tanpa notifikasi terhadap Tuti gara Indonesia dan BHI Kementerian kemudian, tepatnya Senin (29/10), Tuti Indonesia (PMI, Tuti Tursilawati asal politik, termasuk Kementrian Luar Neg- Tursilawati sudah dilayangkan oleh pe- Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Tursilawati dieksekusi tanpa notifikasi Majalengka. eri dan Kedutaan Indonesia. merintah Indonesia melalui Kementrian menjelaskan Menteri Luar Negeri Retno sebelumnya. Lestari Priansari Marsudi telah mem- “Mereka (Saudi) kemarin menyam- inta Saudi untuk meneken Mandatory paikan bahwa mereka akan mempertim- Consular Notification (MCN). Hal itu bangkan. Itu sudah bagus mereka mau disampaikan Retno saat bertemu Menlu mempertimbangkan, karena mereka be- Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir pada lum pernah memiliki perjanjian serupa Selasa (23/10) pekan lalu, di Jakarta. dengan negara lain di seluruh dunia,” “Menlu sudah mengangkat isu ini da- kata Lalu. lam pembicaraan bilateral soal kemung- Usai Tuti Tursilawati diketahui telah kinan menandatangani perjanian Man- dieksekusi mati oleh Saudi, Menlu Ret- datory Concular Notification. Persis, no menyampaikan nota protes. Dihara- usulan itu untuk menghindari kejadian pkan lewat nota protes itu, Saudi mau yang terjadi seperti sekarang ini. Tapi meneken perjanjian itu jaraknya cuma seminggu, keburu terja- “Jadi ini dua jalur. Di jalur pertama di,” kata Lalu kepada detikcom, Rabu kita menyampaikan protes, menekan (31/10/2018). mereka agar memberi notifikasi dengan Hal itu dikatakannya sudah disampai- lebih baik ke depan. Kedua, proposal kan Retno saat jumpa pers bersama Al untuk perjanjian Mandatory Consular Jubeir usai pertemuan pada 23 Oktober Notification itu tadi,” kata Lalu. Presiden Jokowi. Foto: Istimewa 3 Jenis Hukuman Mati di Arab Saudi yang sering menimpa PMI Oleh Ario Adityo Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, men- PEKERJA Migran Indonesia (PMI) ser- gatakan ada tiga tingkatan hukuman ingkali menerima vonis hukuman mati mati di Arab Saudi. oleh pengadailan Arab Saudi terkait Hukuman paling rendah adalah ta’zir. kasus yang menimpa mereka. Paling Hukuman ini diberikan kalau pela- akhir adalah Tuti Tursilawati, PMI asal ku hanya melanggar pidana di negara Majalengka yang divonis dengan huku- tersebut. “Itu bisa dimaafkan oleh raja,” man mati yang paling berat, hadd ghil- ujar Iqbal, seperti dikutip oleh tempo.co, lah. Selasa (30/10/2018). Direktur Perlindungan WNI dan Hukuman mati di tingkat kedua ada- lah qisas yang sesuai dengan Al Quran dan Hadist. Penyelesaian hukuman tersebut dilakukan dapat terjadi jika ahli waris korban memaafkan pelaku, dan membayar diyat (denda atau tebusan). Hukuman mati yang paling berat ada- lah hadd ghillah, seperti yang dijatu- hkan kepada Tuti Tursilawati. Huku- man ini tersebut dijatuhkan jika pelaku melakukan pembunuhan berencana. Menurut Iqbal, raja dan ahli tidak ada yang bisa memaafkan pelaku. “Yang bisa mengampuni dia hanya Allah,” kata Iqbal. 9 November 2018 WARTA SUARA.COM.HK 5 Paksa masuk dalam masa percobaan, Kontrak Kerja minta dirubah Oleh KoGiBok saat ini, dimana kontrak kerja itu masih demen sudah dilakukan. migran yang telah dirugikan akibat pel- Ketenagakerjaan dan Perburuhan untuk mengijinkan pekerja migran bekerja da- Dalam siaran medianya, JCMK juga anggaran terhadap UU Upah Minimum melakukan penyelidikan secara menda- SELASA (6/11/2018), Komite Gabungan lam masa percobaan, meskipun aman- meminta perhatian terhadap pekerja ini. JCMK juga menuntut Kementrian lam pelanggaran upah minimum. untuk Pekerja Migran di Korea (Joint Committee for Migrant workers in Ko- rea-JCMK), memakzulkan Kementerian Ketenagakerjaan dan Perburuhan, yang memberikan izin kepada majikan pek- erja migran untuk menerapkan secara paksa masa percobaan kerja untuk men- gurangi gaji pekerja migran. Terutama mereka yang dimasukan melalui For- eign Employment Permit System. Kementrian Ketenagakerjaan dan Per- buruhan telah merevisi pasal 5 dalam Undang-Undang Upah Minimum pada September lalu. Klausul ini diberlalu- kan pada 20 Maret tahun ini. Berdasar- kan perubahan tersebut, pekerja yang masuk dalam kategori sebagai pekerja yang melakukan pekerjaan sederhana, oleh Kementrian Ketenagakerjaan dan Perburuhan tidak diperbolehkan diter- apkan masa percobaan. Tugas tenaga kerja sederhana yang diterapkan oleh Kementrian Ketenaga- kerjaan berdasarkan Standar Kalisifikasi Pekerjaan Korea adalah pekerjaan yang dapat dilakukan dengan pelatihan kerja sederhana, dan tidak memerlukan pela- tihan atau Pendidikan khusus. Semen- tara itu majikan tidak diperbolehkan untuk melakukan pengurangan dalam masa percobaan tersebut. Menurut UU Upah Minimum yang direvisi, pekerja migran yang telah memasuki Korea di bawah Sistem Izin Kerja Asing, serta pekerja migran yang melakukan pekerjaan sederhana di bi- dang manufaktur, pertanian dan peri- kanan dll, tidak dapat dimasukkan ke dalam masa percobaan. Undang-undang Imigrasi Korea mem- perjelas status waktu tinggal pekerja mi- gran di bawah Sistem Izin Kerja. Kepu- tusan Penegakan Hukum Imigrasi Pasal 23 (Pekerjaan dan Status Masa Tinggal bagi Orang Asing) Bagian ① menetap- kan status masa tinggal bagi orang asing untuk bekerja. Menurut undang-un- dang,
Recommended publications
  • Sony Pictures Classics and Stage 6 Films to Unleash the Raid 2
    SONY PICTURES CLASSICS AND STAGE 6 FILMS TO UNLEASH THE RAID 2 NEW YORK (November 5, 2013) – Sony Pictures Classics and Stage 6 Films announced today that they will theatrically release THE RAID 2 in the United States. The highly-anticipated sequel to the action thriller THE RAID: REDEMPTION, the new film THE RAID 2 was once again written and directed by Gareth Evans. The film was produced by Ario Sagantoro for Merantau Films, and Aram Tertzakian and Nate Bolotin of XYZ Films. The film was executive produced by Rangga Maya Barack-Evans for Merantau Films, Irwan D. Mussry, and Nick Spicer and Todd Brown on behalf of XYZ. Matt Flannery (THE RAID: REDEMPTION) and Dimas Imam Subhono served as cinematographers with Joseph Trapanese (THE BOURNE LEGACY), Aria Prayogi (THE RAID: REDEMPTION) and Fajar Yuskemal (THE RAID: REDEMPTION) scoring the picture. THE RAID: REDEMPTION was released theatrically in March 2012 by Sony Pictures Classics to great success. Currently in post-production, THE RAID 2 picks up right where the first film left off and follows Rama (Iko Uwais) as he goes undercover and infiltrates the ranks of a ruthless Jakarta crime syndicate in order to protect his family and uncover the corruption in his own police force. ABOUT SONY PICTURES CLASSICS Michael Barker and Tom Bernard serve as co-presidents of Sony Pictures Classics—an autonomous division of Sony Pictures Entertainment they founded with Marcie Bloom in January 1992, which distributes, produces, and acquires independent films from around the world. Barker and Bernard have released prestigious films that have won 31 Academy Awards® (27 of those at Sony Pictures Classics) and have garnered 135 Academy Award® nominations (109 at Sony Pictures Classics) including Best Picture nominations for AMOUR, MIDNIGHT IN PARIS, AN EDUCATION, CAPOTE, HOWARDS END, AND CROUCHING TIGER, HIDDEN DRAGON.
    [Show full text]
  • The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema
    The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema Ekky Imanjaya Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of East Anglia School of Art, Media and American Studies December 2016 © This copy of the thesis has been supplied on condition that anyone who consults it is understood to recognise that its copyright rests with the author and that use of any information derived there from must be in accordance with current UK Copyright Law. In addition, any quotation or extract must include full attribution. 1 Abstract Classic Indonesian exploitation films (originally produced, distributed, and exhibited in the New Order’s Indonesia from 1979 to 1995) are commonly negligible in both national and transnational cinema contexts, in the discourses of film criticism, journalism, and studies. Nonetheless, in the 2000s, there has been a global interest in re-circulating and consuming this kind of films. The films are internationally considered as “cult movies” and celebrated by global fans. This thesis will focus on the cultural traffic of the films, from late 1970s to early 2010s, from Indonesia to other countries. By analyzing the global flows of the films I will argue that despite the marginal status of the films, classic Indonesian exploitation films become the center of a taste battle among a variety of interest groups and agencies. The process will include challenging the official history of Indonesian cinema by investigating the framework of cultural traffic as well as politics of taste, and highlighting the significance of exploitation and B-films, paving the way into some findings that recommend accommodating the movies in serious discourses on cinema, nationally and globally.
    [Show full text]
  • Sydney Film Festival Reveals Weird and Wonderful Freak Me out Program
    MEDIA RELEASE EMBARGOED UNTIL 10:00 WEDNESDAY 7 MAY SYDNEY FILM FESTIVAL REVEALS WEIRD AND WONDERFUL FREAK ME OUT PROGRAM The 61 st Sydney Film Festival today announced six films in the popular and strange Freak Me Out program strand. Dedicated to horror, fantasy, shock, schlock and extreme arthouse cinema, Freak Me Out brings a decidedly demented dimension to SFF. “Freak Me Out is for everyone from hard-core gore hounds and students to cinephiles and mainstream audiences curious about the wild side of cinema,” says SFF Freak Me Out guest programmer, Richard Kuipers . “Freak Me Out embraces material that until recently was largely restricted to genre-specific film festivals. Thanks to many factors including the wealth of information and weird material now available on the Internet, Freak Me Out has been able to capture a substantial audience in a prestigious festival such as SFF.” This selection includes the official Sundance selection title Dead Snow 2: Red vs. Dead, which follows the entertaining plight of a small zombie squad battling a brutal horde of undead Nazis; Willow Creek , a found-footage horror from iconic indie comedy director Bobcat Goldthwait; horror- musical Stage Fright , in which the cast of a musical theatre summer camp is terrorised by a kabuki- masked, knife-wielding slasher; French comedy-horror film Goal of the Dead , an eclectic combination of soccer and zombies; the first ever Indonesian-Japanese horror film Killers from LA Screamfest award-winning director duo the Mo brothers; and Love Eternal , the recent winner of the inaugural Fresh Blood award at the Black Bear Film Festival in Warsaw, an adaptation of Kei Oishi’s intense Japanese novel ‘Loving the Dead’, set in Ireland.
    [Show full text]
  • Fantastic Short Film Competition (FISFIC) Di BINUS International
    Jl. Syahdan No. 9 | Jakarta 11480 Telp : (021) 534 5830 NEWS Fantastic Short Film Competition (FISFIC) di BINUS International BINUS INTERNATIONAL mendapat kehormatan terlibat langsung dalam Fantastic Short Film Competition (FISFIC). BINUS School of Film menjadi fasilitator dalam workshop pembuatan film pendek yang diselenggarakan pada 22-23 Juli 2011 di Gedung The Joseph Wibowo Center, Jakarta Selatan. Para peserta akan dibimbing langsung para praktisi film profesional. Mereka adalah 25 tim dengan 28 sinopsis yang lolos ke babak selanjutnya dalam Fantastic Short Film Competition (FISFIC). Mereka berhak mengikuti proses workshop mengenai proses pembuatan film dan berkesempatan konsultasi privat untuk film yang dibuat. Sementara para pengajar workshop terdiri dari pendiri dan panitia FISFIC, yaitu Joko Anwar (sutradara/penulis skenario Kala/Pintu Terlarang), Mo Brothers (Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel, sutradara Rumah Dara), Gareth Evans (sutradara Merantau), Sheila Timothy (produser Pintu Terlarang), dan Rusli Eddy (direktur Indonesia International Fantastic Film Festival/INAFFF). Sedangkan Ekky Imanjaya (dosen Binus School of Film, editor Rumahfilm.org) bertindak sebagai moderator. Usai pelatihan, seluruh tim mempresentasikan hasilnya di hadapan para juri. Bila lolos ke babak berikutnya, peserta berkesempatan membuat filmnya dengan mendapatkan modal awal masing- masing Rp 10 juta dari FISFIC. Para sutradara bakal menjadi mentor selama pembuatan film pendek itu. Persaingan akan semakin ketat karena yang akan terpilih di babak ini hanyalah yang terbaik. Karya para finalis babak kedua akan diputar di INAFFF 2011 dan akan dibeli Jive Collection untuk dijadikan DVD. Pemenang pertama akan mendaur ulang filmnya dan masuk dalam proyek omnibus bersama Joko Anwar, Mo Brothers, dan Gareth Evans, yang diproduksi oleh Lifelike Pictures pada 2012.(YD) Corporate Communication BINA NUSANTARA Jl.
    [Show full text]
  • The Contemporary American Horror Film Remake, 2003-2013
    RE-ANIMATED: THE CONTEMPORARY AMERICAN HORROR FILM REMAKE, 2003-2013 Thesis submitted by Laura Mee In partial fulfilment of the requirements for the award of Doctor of Philosophy De Montfort University, March 2014 Abstract This doctoral thesis is a study of American horror remakes produced in the years 2003-2013, and it represents a significant academic intervention into an understanding of the horror remaking trend. It addresses the remaking process as one of adaptation, examines the remakes as texts in their own right, and situates them within key cultural, industry and reception contexts. It also shows how remakes have contributed to the horror genre’s evolution over the last decade, despite their frequent denigration by critics and scholars. Chapter One introduces the topic, and sets out the context, scope and approach of the work. Chapter Two reviews the key literature which informs this study, considering studies in adaptation, remaking, horror remakes specifically, and the genre more broadly. Chapter Three explores broad theoretical questions surrounding the remake’s position in a wider culture of cinematic recycling and repetition, and issues of fidelity and taxonomy. Chapter Four examines the ‘reboots’ of one key production company, exploring how changes are made across versions even as promotion relies on nostalgic connections with the originals. Chapter Five discusses a diverse range of slasher film remakes to show how they represent variety and contribute to genre development. Chapter Six considers socio-political themes in 1970s horror films and their contemporary post-9/11 remakes, and Chapter Seven focuses on gender representation and recent genre trends in the rape-revenge remake.
    [Show full text]
  • 5 Film Indonesia Masuk Ke Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang Di Dalam Negeri
    5 Film Indonesia Masuk Ke Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang di Dalam Negeri Realitarakyat.com – Beberapa film Indonesia tak hanya berhasil di dalam negeri, tapi juga menemukan kesuksesan di mancanegara, baik melalui ajang penghargaan internasional maupun pemutaran terbatas di festival film bergengsi. Dari aksi, horor, hingga drama, film-film nasional berikut ini sukses membawa nama Indonesia naik di kancah perfilman internasional. 1. Rumah Dara (2010) Rumah Dara, disebut Macabre di kancah internasional, adalah film horor slasher garapan The Mo Brothers, yaitu Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto. Rumah Dara merupakan salah satu film horor pertama yang tak mengangkat tema setan dan hantu, melainkan manusia pembunuh yang haus darah. Film ini dibintangi Shareefa Daanish, Julie Estelle, Ario Bayu, dan Daniel Mananta. Rumah Dara mengisahkan kelompok pertemanan yang memberi tumpangan kepada seorang perempuan linglung dan mengantarkannya ke sebuah rumah di pinggiran kota. Tak disangka, pemilik rumah itu adalah keluarga kanibal yang gemar membunuh serta menyantap daging manusia. Anak- anak dalam kelompok pertemanan itu pun harus mencari jalan keluar agar tak berakhir di dalam lambung keluarga sadis tersebut. Film ini pertama kali tayang di Bucheon International Fantastic Film Festival Korea Selatan tahun 2009, dan disusul rilis perdana di bioskop Singapura. Meski digemari penonton internasional, Rumah Dara kesulitan tayang di Indonesia pada 2010. Meski tak sukses di rumah sendiri, film ini berhasil dibeli oleh Overlook Entertainment asal Paris yang menjadi distributor Rumah Dara di Amerika dan Eropa. 2. The Raid (2011) The Raid yang memiliki judul asli Serbuan Maut, adalah film aksi dan thriller garapan sutradara Gareth Evans. Meski berasal dari luar negeri, film ini melibatkan lebih dari 90% kru serta aktor dari Indonesia.
    [Show full text]
  • Sebuah Kajian Pustaka
    Jurnal ASPIKOM, Vol. 5, No. 1, January 2020, pp 115-128 P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309 DOI: http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v5i1.491 115 Media Convergence in the Platform of Video-on-Demand: Opportunities, Challenges, and Audience Behaviour Konvergensi Media dalam Platform Video-on-Demand: Peluang, Tantangan, dan Perilaku Khalayak Shadia Imanuella Pradsmadji1, Irwansyah2 1,2Universitas Indonesia, Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta Pusat 10430 Email: [email protected], [email protected] Abstract The advancement of technology and society has led to innovations, including in the field of media. Media convergence has given birth to a novel audiovisual medium called Video-on- Demand (VOD), which combined the logics of television, film, home video, the internet, as well as technology. This conceptual research applied a literature review method to discuss the journey of the logic of watching television with a specific schedule and a particular medium to the understanding that television, after all, is just an artifact. The paper also discussed new habits that are developed due to the birth of VOD and how VOD branding worked. This research aimed to look at how the development of media convergence in the form of VOD brought new trends, especially in Indonesia. The paper concluded that many new opportunities were ready to be utilized by VOD platforms to develop their content and reach Indonesian audiences. However, it was also necessary to consider that Indonesia’s regulations still were not utterly supporting the development of VOD. Keywords: Film; Indonesia; Media Convergence; Video on Demand (VOD); Television Abstrak Kemajuan teknologi dan masyarakat telah menghasilkan inovasi-inovasi termasuk dalan bidang media.
    [Show full text]
  • (Analisis Framing: Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki) SKRIPSI Oleh
    NILAI SOSIAL PADA FILM HEADSHOT (Analisis Framing: Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki) S K R I P S I Oleh: SITI MUFIDAH NIM. 211016016 Pembimbing: Irma Rumtianing UH, S.Ag, M.SI. NIP. 197402171999032001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDIN, ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 202 ABSTRAK Mufidah, Siti. 2021. Nilai Sosial pada Film Headshot (Analisis Framing Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki). Skripsi. Jurusan Komunikasi dan PenyiaranIslam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Irma Rumtianing UH., M.S.I. Kata Kunci: Nilai Sosial, Film Headshot, Teori Framing Pan & Kosicki Film adalah media komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial maupun moral kepada khalayak dengan tujuan memberikan informasi, hiburan, dan ilmu yang tentunya bermanfaat dan mendidik ketika dilihat dan didengar. Film mempunyai seni tersendiri dalam memilih suatu peristiwa untuk dijadikan sebuah cerita. menjadi media untuk mendidik dan memberikan doktrin kepada masyarakat. Film berfungsi sebagai sebuah proses sejarah atau proses budaya suatu masyarakat yang disajikan dalam bentuk gambar hidup. Film juga berfungsi sebagai media informasi. Selain sebagai media informasi, film juga merupakan dokumen sosial. Melalui film, masyarakat dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tertentu pada masa tertentu. Salah satu film yang menurut penulis bisa dijadikan sebagai pilihan untuk ditonton adalah HEADSHOT. Film Headshot merupakan film action, drama, thriller Indonesia yang disutradarai oleh Mo Brothers (Timo Tjahjanto & Kimo Stamboel). Ada dua persoalan dalam skripsi ini, yaitu bagaimana deskripsi realitas tayangan film Headshot, dan bagaimana bentuk nilai sosial pada film Headshot dengan teori framing model Pan & Kosicki.
    [Show full text]
  • Iko Uwais Kembali Menggila Di Headshot Trailer Film
    Iko Uwais Kembali Menggila di Headshot Trailer film Headshot telah dirilis belum lama ini dan menampilkan Iko Uwais yang sedang menghajar para musuhnya. Film aksi Indonesia kembali mendapat perhatian di pentas internasional. Setelah The Raid dan The Raid 2 garapan sutradara Gareth Evans yang mendapat decak kagum dari para penggemar film aksi di seluruh dunia, kini giliran Headshot garapan sutradara The Mo Brothers yang akan mendapatkan perhatian yang sama. Setidaknya hal ini yang bisa dilihat dari kolom komentar di saluran New Trailer Buzz di YouTube saat mereka melihat aksi Iko Uwais di trailer film Headshot. Headshot sendiri akan tayang untuk pertama kali pada akhir pekan ini di Toronto International Film Festival dalam sebuah sesi yang disebut sebagai Midnight Madness. Nama The Mo Brothers mungkin belum setenar Gareth Evans tapi duet sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ini telah lama melintang di dunia perfilman festival dan dikenal dengan film ber-genre slasher-nya seperti Rumah Dara (2010) dan juga Killers (2013). Film yang merupakan produksi perdana Screenplay Infinite Films (SIF) ini menceritakan tentang seorang pria yang lupa ingatan dan berkat perawatan dari seorang dokter secara perlahan bisa memulihkan ingatannya. Setelah ingatannya mulai pulih secara perlahan, ia pun kemudian menyadari bahwa ia adalah seorang mesin pembunuh yang terlatih yang pernah bekerja untuk seorang drug lord dan gangster yang kini memburu dirinya. Headshot dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 16 Desember 2016 mendatang. .
    [Show full text]
  • For Immediate Release the 62Nd BFI LONDON FILM FESTIVAL
    For immediate release THE 62nd BFI LONDON FILM FESTIVAL ANNOUNCES FULL 2018 PROGRAMME London, Thursday 30th August, 2018 (11:15) - The 62nd BFI London Film Festival in partnership with American Express® today announces its full programme, featuring a diverse selection of 225 feature films from both established and emerging talent. This 12 day celebration of cinema illustrates the richness of international filmmaking, with films to delight and entertain audiences, and also films that probe and interrogate issues of significance. The Festival is the UK’s leading and most prestigious film festival, representing one of the first opportunities for audiences – both the UK public and film industry professionals - to see the very best new films from around the globe, alongside an events programme with some of the world’s most inspiring creative talents. This year, the Festival will host 21 World Premieres, 9 International Premieres and 29 European Premieres and will welcome a stellar line up of cast and crew for many of the films. The 225 feature programmes screening at the Festival include: 46 documentaries, 4 animations, 18 archive restorations and 7 artists’ moving image features. The programme also includes 160 short films, and 77 countries are represented across short film and features. A Headline Gala will be presented every night at Cineworld Leicester Square. Films in Official Competition are this year presented at Vue Leicester Square, with Strand Galas presented at the stunning 800-seat Embankment Garden Cinema, a bespoke temporary venue which was first built for the Festival in 2016, with audiences and filmmakers alike praising its quality of cinema experience.
    [Show full text]
  • Terror Indonesi
    53 FESTIVAL INTERNACIONAL DE CINEMA FANTÀSTIC DE CATALUNYA DIMECRES 14 I DIJOUS 15 D’OCTUBRE DE 2020 3 ENTREVISTA Manuel de Blas 8-9 ESPECIAL Terror indonesi 14 ENTREVISTA Ryan Kruger 15 sitgesfilmfestival.com HOMENATGE A MOJICA MARINS 2 53 SITGES-FESTIVAL INTERNACIONAL DE CINEMA FANTÀSTIC DE CATALUNYA DIMECRES 14 I DIJOUS 15 D’OCTUBRE DE 2020 DIMECRES 14 I DIJOUS 15 D’OCTUBRE DE 2020 53 SITGES-FESTIVAL INTERNACIONAL DE CINEMA FANTÀSTIC DE CATALUNYA 3 INFORMACIÓ I VENDA D’ENTRADES TRANSPORT Compra les teves entrades a través del web del Festival BUS DIÜRN I NOCTURN www.sitgesfilmfestival.com TREN FANTÀSTIC! Monbús Del 8 al 18 d’octubre (ambdós inclosos) Consulteu tots els horaris, parades i preus: Tren directe Sitges – Barcelona Sants Manuel de Blas 93 893 70 60 / monbus.cat PREUS SESSIONS PRESENCIALS (IVA INCLÒS) VENDA D’ENTRADES Sortida des de Sitges: 1.30h de la matinada Online: www.sitgesfilmfestival.com 10,50€: Tarifa general Auditori Són vàlids els bitllets i abonaments de Renfe i ATM, adequat al Por Xavi Sánchez Pons Taquilles de l’Auditori Meliá Sitges, Sala Tramuntana de 9,50€: Tarifa general i Sessions especials Sitges Clàssics nombre de zones del trajecte realitzat. BUS URBÀ DE SITGES l’Hotel Meliá Sitges (C/ Ramon Dalmau, s/n). 7€: Sitges Clàssics El Tren Fantàstic sortirà puntualment a la 1.30h, sense excep- Consulteu horaris i parades a: Taquilles Centre, Oficina de Turisme de Sitges, a la sortida de 7,50€: Sessions Anima’t Curts cions. En cas de retard en les projeccions nocturnes, la sortida visitsitges.com Icono del cine de género español que sigue estando en 12,50€: Programa doble i Sessions especials a l’Auditori l’estació de RENFE (Plaça d’Eduard Maristany, 2).
    [Show full text]
  • La La Land to Open, Arrival to Close 52Nd Chicago International Film
    FOR IMMEDIATE RELEASE Media Contact: Lisa M. Trifone [email protected] | 312.683.0121 x125 ​ LA LA LAND TO OPEN, ARRIVAL TO CLOSE ​ ​ ​ 52nd CHICAGO INTERNATIONAL FILM FESTIVAL U.S. Indies, Spotlight: Musicals and After Dark category selections announced in full Chicago (September 13, 2016) ­ The Chicago International Film Festival today announces Opening and Closing Night ​ selections, as well as the full slate of films included in the Festival’s U.S. Indies, Spotlight: Musicals and After Dark categories. Chicago will play host to gala screenings of Damien Chazelle’s La La Land and Denis Villeneuve’s Arrival as ​ ​ ​ ​ respective bookends to the 52nd Festival, opening on October 13 and closing on October 27. A full list of these newly announced programs is below and at www.chicagofilmfestival.com. Tickets for these events and all film screenings go on ​ ​ sale September 21 for Cinema/Chicago members and September 23 for the general public. La La Land, starring Ryan Gosling and Emma Stone and hailed as a “musical masterpiece” (The Guardian), kicks off ​ ​ ​ the Festival as a whole (details on tickets, time and location below), as well as this year’s Spotlight: Musicals category, featuring the newest global contributions to this timeless genre. Joining the previously announced Junction 48 in this ​ category is the North American premiere of Elis, the energetic, pulsating musical biopic about Elis Regina, arguably the ​ ​ ​ ​ biggest Brazilian singer of all time; a new restoration of 1930’s King of Jazz, featuring soon­to­be­superstar Bing Crosby ​ ​ ​ in a fascinating Technicolor time capsule from the big­band era; and a special presentation of Trolls in 3­D, the new ​ ​ ​ animated feature from 20th Century Fox about those optimistic creatures with a dance in their hips and a song on their lips.
    [Show full text]