Penyuluhan Penghitungan Break Even Point Pada Usaha Rumah Kue Tradisional Khas Palembang Ibu Aisyah Di Palembang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENYULUHAN PENGHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA USAHA RUMAH KUE TRADISIONAL KHAS PALEMBANG IBU AISYAH DI PALEMBANG Paper ID #2646 Elisa*1, Lisnini*2, Munfaridi*3, G A Oka Windarti*4, M Yusuf*5 Jurusan Administrasi Bisnis, Prodi UPW, Manajemen Bisnis, dan Adm. Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya Email : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT The dedication to this community is entitled Counseling on Break Even Point (BEP) Analysis in the Rumah Kue Tradisional Khas Palembang Ibu Aisyah Business located on Jl. KH. A. Azhari Lrg. Waspada Kelurahan 13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang. This business was originally a family owned business which was a home industry. This business has been held in 1970 which was managed by Mrs. Aisyah, who was previously managed by her grandmother and continued by her mother. This business sells various types of traditional Palembang cakes (gonjeng cakes, lumpang cakes, gandus cakes, layer cakes, putu mayang, srikayo, and burgo cakes). The problem faced by this business is that there has never been a calculation of when this business will return on investment (BEP). How many units should be produced that are expected to make a profit, this business has 5 (five) workers. The initial capital owned was IDR 200,000 (in 1970). This business only relies on its own capital, and never received a loan from the government. Business owners in calculating their profits do not include the cost of renting the building and wages of labor because they are family members (younger siblings, children and nephews of the business owner) and she own the building. After counseling on the calculation of BEP, the business owner can calculate the BEP and determine the cost of production so that she can determine how much profit is expected. Key word: BEP, profit, company PENDAHULUAN Setiap kegiatan dalam bentuk Kewirausahawan apapun pada umumnya diperlukan adanya (entrepreneurship) adalah kemampuan laporan yang baik, kareana dengan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, laporan yang baik maka akan kiat dan sumber daya untuk mencari menggambarkan organisasi. Laporan peluang menuju sukses (Suryana, 2009:2). tersebut yang nantinya diharapkan dapat Seseorang bisa menjadi seorang membantu melancarkan kegiatan wirausaha dengan memiliki sebuah diberbagai bidang, misalnya seperti motivasi diri yaitu alasan apa yang laporan keuangan. Selain itu juga dengan diinginkannya dengan mengerjakan menganalisis laporan keuangan akan pekerjaannya sebagai pelaku bisnis. membantu pihak-pihak yang Pelaku bisnis merupakan seseorang atau berkepentingan dalam menentukan sekelompok orang yang melakukan keputusan yang akan dibuatnya baik kegiatan bisni badan usaha swasta maupun badan usaha 134 milik negara. Kinerja keuangan adalah gambaran IDENTIFIKASI MASALAH dari pencapaian keberhasilan perusahaan Adapun rmasalah yang dihadapi dapat diartikan sebagai hasil yang telah Usaha Rumah Kue Khas Palembang dicapai atas berbagai aktivitas yang telah adalah: dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa 1. Bagaimana menghitung Analisa Balik kinerja keuangan adalah suatu analisis Modal atau Break Even Point (BEP) yang dilakukan untuk melihat sejauh pada usaha Rumah Kue Tradisional mana suatu perusahaan telah Khas Palembang ibu Aisyah di Kota melaksanakan dengan menggunakan Paelmbang? aturan-aturan pelaksanaan keuangan 2. Bagaimana pengaruh perhitungan BEP secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). terhadap usaha tersebut? Apakah Laporan keuangan yang disajikan perusahaan mengalami Laba, Rugi atau harus menggambarkan posisi keuangan Balik Modal? yang sebenarnya, relevan dan dapat 3. Berapa unit yang harus dihasilkan agar dipertanggungjawabkan keakuratannya perusahaan dapat memperoleh laba sehingga dapat diukur kinerja laporan yang diharapkan? keuangannya. Kinerja perusahaan salah satunya dapat diukur melalui analisis METODE PELAKSANAAN Break Even Point (BEP), dimana BEP Penyuluhan perhitungan Break suatu teknik analisa untuk mempelajari Even Ponit (BEP) di Usaha Rumah Kue hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Tradisional Khas Palembang lbu Aisyah Variabel, Keuntungan dan Volume Palembang dilaksanakan dengan: Aktivitas. Sering juga disebut Cost Profit 1. Metode ceramah, dengan cara Volume Analysis (CPV). meyakinkan peserta dan memberikan Usaha Rumah Kue Tradisional gambaran yang luas kepada peserta Khas Palembang Ibu Aisyah adalah usaha tentang pentingnya laporan keuangan. milik pribadi yang memproduksi kue 2. Praktik, khususnya membuat laporan yang berasal dari tepung beras, tepung keuangan. ketan dan terigu (misalnya kue lumpang, Usaha Kue Tradisional Khas kue gonjeng, kue gandus, kue lapis, kue Palembang lbu Aisyah, terdiri dari ibu putu mayang, srikayo, dan burgo). Aisyah sebagai pemilik, 4 orang tenaga Perusahaan dalam menjalankan kerja langsung yang berhubungan dengan operasional usahanya memerlukan dana pembuatan kue tradisional, 5 orang yang relatif banyak dimana dalam pedagang keliling kue tersebut, dan 4 penggunaannya serta pengelolaannya warung tempat penitipan kue. Metode diperlukan pelaporan data yang akurat. ceramah diberikan kepada pemilik usaha Break Even Point (BEP) merupakan salah dan pegawai khusus pada bagian satu alat yang dapat digunakan untuk keuangan. mengukur kinerja perusahaan. Analisa BEP dapat membantu untuk pengambilan HASIL DAN PEMBAHASAN. suatu keputusan. Keputusan yang diambil Pada usaha ini tim memberikan oleh perusahaan diharapkan dapat pelatihan cara menghitung laporan berguna untuk kemajuan perusahaan keuangan dimasa yang akan datang serta manfaat Tabel 1. Menentukan Biaya Tetap (Fixed dari analisis laporan keuangan tersebut Cost) per bulan dapat menggambarkan keadaan biaya produksi yang sebenarmya. No. Keterangan Jumlah 1. Sewa gedung Rp. 900.000,- 135 2. Tenaga Kerja atidak Rp. 600.000,- sehingga Rugi sebesar Rp 1.380.000,-. Langsung Maka dari hasil perhitungan ini usaha ini 3. Listrik Rp. 320.000,- mengalami kerugian sebesar Rp 4. Air/PDAM Rp. 200.000,- 1.380.000,-. 5. Telp/ HP/Wifi Rp. 100.000,- Pada usaha ini tidak ada 6. Depresiasi aktiva Rp.1000.000,- spesialisasi, jadi untuk bekerja dibidang tetap pembuatan kue, mereka bekerja sama sampai semua jenis kue tesebut selesai 7. Pajak usaha Rp. 50.000,- dibuat. Mereka membuat kue setiap hari, 8. Hutang + Bunga Rp. - biasanya kue dijual pada pagi hari buat hutang sarapan dan siang hari. Kue itu bisa dijual 9. Gaji pemilik Usaha Rp.2000.000,- di rumah pemilik usaha, bisa dijual oleh 10. Biaya promosi Rp. - pedagang keliling dan juga dititipkan di Rp.3550.000,- warung di sekitar tempat tinggal pemilik Sumber: Usaha Rumah Kue Tradisional usaha. Kalau kue tidak laku biasanya Khas Palembang lbu Aisyah (2020) dikembalikan ke pemilik usaha. Dan sore hari kue itu di obral (dijual dengan harga Tim juga memberikan penyuluhan, yang lebih murah). Pada saat bulan puasa bagaimana menentukan Biaya berubah (Ramadhan) kue dijual sore hari sampai (Variable Cost). menjelang magrib. Dan biasanya banyak pesanan kue dibulan puasa, yang langsung Tabel 2. Menentukan Biaya berubah membeli pada pemilik usaha. Biasanya (Variable Cost) per bulan sampai minggu ke-3 bulan Ramadhan No. Keterangan Jumlah mereka masih menjual kue tesebut dan 1. Bahan Baku Rp. 4.500.000,- pada minggu ke-4 bulan Ramadhan, 2 Bahan penolong Rp. 330.000,- pemilik usaha hanya menerima pesanan 3. Tenaga Kerja RP. 1.200.000,- saja, baik kue, burgo maupun lontong. Langsung Begitu juga dengan proses produksi Jumlah Rp. 5.030,000,- mereka tidak pernah memperhitungkan Sumber: Usaha Rumah Kue Tradisional berapa sewa gedung, karena rumah Khas Palembang lbu Aisyah (2020) tersebut merupakan rumah pribadi dan dari warisan orang tuanya. Untuk pekerja Dari tabel 1 dan tabel 2 diperoleh: yang membantu proses produksi adalah Variabel Cost per unit Rp 698,61. adik, anak dan keponakan dari pemilik Variabel Cost perbulan Rp 5.030.000,-. usaha. Fixed Cost per bulan Rp 3.550.000,- Hasil Ini berarti perusahaan mengalami penjual kue per bulan 7200 unit. TR = Rp kerugian, karena biaya yang dikeluarkan 7.200.000,-. Diperoleh BEP (Q) sebesar lebih besar dari penerimaan. Perusahaan 11.779 unit. BEP (Rp) sebesar Rp harus memproduksi minimal 11.779 unit 11.779.000,- kue perbulannya, sehingga dia dapat memperoleh uang sebesar Rp Pada balik modal (BEP) jumlah 11.778.758,-. barang yang dihasilkan sebesar 11.779 Pada usaha ini tidak ada unit Sedangkan uang yang diterima pada spesialisasi, jadi untuk pekerja yang saat balik modal sebesar Rp 11.779.000,- membuat kue, mereka bekerja sama, Sedangkan Total penerimaan sebesar Rp sampai kue selesai dibuat, jadi setiap 7.200.000,-. FC perbulan RP 3.550.000,-. pekerja bisa membuat berbagai jenis kue, VC= Rp 5.030.000,-. TC= Rp8.580.000,-, baik kue Gunjing, kue Talam, kue Putu Mayang dan kue Gandus. 136 Kelemahan si pemilik usaha tidak usaha, baik untuk konsumsi sendiri pernah membuat catatan laporan maupun pesanan untuk acara, baik acara keuangan secara lengkap, dia hanya arisan, ulang tahun atau acara-acara mencatat barang apa yang sudah terjual lainnya. dan berapa harganya. Dan mencatat bahan-bahan apa yang akan dibeli untuk UCAPAN TERIMA KASIH bahan bakunya. Kami selaku tim yang melakukan Begitu juga dengan proses produksi pengabdian mengucapkan terima kasih mereka tidak pernah memperhitungkan pada Politeknik Negeri Sriwijaya berapa sewa gedung, karena rumah khususnya P3M yang telah memberikan tersebut merupakan rumah pribadi dari kesempatan baik berupa bimbingan dan warisan orang tuanya. Untuk pekerja yang pendanaan. membantu memasarkan