PERLINDUNGAN HUKUM KOPI LIBERIKA RANGSANG MERANTI SEBAGAI INDIKASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Ibnu Rizal Universitas , , [email protected]

Abstract

The aim of this research is to find out the current form of legal protection against liberica excitatory coffee plants produced by Riau and to know the ideal form of ideas or concepts that are intended for protection Geographical indications of Meranti stimulated liberika coffee. The research of this paper is empirical normative research which in its research examines the implementation of existing regulations on legal provisions and factually looks at facts that occur in the community in order to achieve the intended purpose, the application of the results of this study creates an understanding of the implementation of the provisions whether it has run properly or not, whereas when viewed from the nature of this research writing is descriptive analytical because it provides a description of the situation that occurs completely and clearly systematically and studies the legal protection of liberika coffee Meranti's excitement in the Meranti Islands Regency of Riau with the location of the study was carried out in the capital city of the Meranti Islands regency in Selatpanjang, because the farming community that proposed Geographical Indication was located in Selatpanjang City, and also because of the Meranti Islands Regency government in Selatpanjang. Key Word : Protection, Implementation, Geographical Indication

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum pada saat ini terhadap tanaman kopi liberika rangsang yang dihasilkan oleh Kabupaten Kepulauan Meranti Riau dan mengetahui bentuk gagasan atau konsep ideal yang dicita-citakan bagi perlindungan Indikasi geografis kopi liberika rangsang Meranti. Penelitian karya tulis ini merupakan penelitian normatif empiris yang dalam penelitiannya mengkaji dari implementasi peraturan yang ada terhadap ketentuan hukum serta melihat secara faktual terhadap fakta yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud, penerapan dari hasil penelitian ini menciptakan pemahaman pelaksanaan dari ketentuan apakah sudah berjalan secara patut atau tidak, sedangkan jika dilihat dari sifatnya penulisan penelitian ini bersifat deskriptif analitis karena memberikan gambaran tentang keadaan yang terjadi secara lengkap dan jelas secara sistematis dan mengkajinya tentang perlindungan hukum terhadap kopi liberika rangsang meranti di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau dengan lokasi penelitian dilakukan di ibukota dari Kabupaten Kepulauan Meranti yakni di kota Selatpanjang, karena komunitas 1

petani yang mengajukan Indikasi geografis berkedudukan di Kota Selatpanjang, dan juga karena kedudukan pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti berada di Kota Selatpanjang. Kata kunci : perlindungan, pelaksanaan, indikasi geografis.

A. Latar Belakang Masalah pertanian, pangan dan barang Indikasi Geografis adalah kerajinan, selama produk mengusung salah satu rezim Hak Kekayaan nama tempat asal dan kualitas nyata Intelektual yang mengatur tentang dipengaruhi oleh karakteristik khas tanda suatu produk sehingga tampak tempat asal. jelas bahwa kualitas atau karakter Indikasi geografis berbeda khusus dari produk itu. Indikasi dengan aspek HKI lainya seperti Geografis dapat berupa produk paten, merek, hak cipta dan disain pertanian, pangan dan barang industri dimana Indikasi Geografis kerajinan, selama produk tersebut sebagai pemohon adalah lembaga- mengusung nama tempat asal, dan lembaga yang mewakili masyarakat kualitas secara nyata dipengaruhi di daerah yang memproduksi barang, oleh karakteristik khas tempat lembaga pemerintah daerah yang di dipengaruhi secara essensial oleh beri wewenang baik tingkat provinsi tempat asalnya. Tanda ini terdiri atas maupun kabupaten. Untuk nama produk, dapat juga dalam memahami hubungan antara hak bentuk simbol atau penamaan secara kekayaan intelektual dan Indikasi langsung menunjuk kepada tempat Geografis dapat ditelusuri dari asal produk tersebut. Tempat asal pemahaman terhadap Indikasi menjadi jaminan keunikan dan Geografis sendiri. kualitas produk, dengan Indikasi Geografis dapat mengindikasikan tempat asalnya, diartikan sebagai1: nilai ekonomis produk juga A geographical indication is meningkat. Secara teori produk yang a s Indikasi Geografis n used potensial dilindungi Indikasi 1WIPO,2018. “Geographicalindications”.Http://Www.Wip Geografis dapat berupa produk o.Int/Aboutip/En/Geographical_Ind.Html, Diakses Tanggal 2 Maret 2018. 2

on goods that have a specific dan tata kelola serta mutu dan geographical or Indikasi karakteristik produk yang dituangkan Geografis in and possess dalam buku persyaratan. Buku qualities or a reputation that persyaratan merupakan suatu syarat are due to that place of or pendaftaran Indikasi Geografis, di Indikasi Geografis in. Most mana memiliki fungsi apabila label commonly, a geographical Indikasi Geografis atas suatu produk indication consists of the khas disetujui oleh Dirjen HKI, maka name of the place of or produk khas tersebut harus Indikasi Geografis in of the diproduksi oleh komunitas produk goods. Agricultural products tersebut dengan mengacu kepada typically have qualities that buku persyaratan tersebut. derive from their place of Pemahaman masyarakat yang production and are kurang akan pentingnya pendaftaran influenced by specific local Indikasi geografis menjadi salah satu faktors, such as climate and faktor sulitnya penegakan hukum, soil. Whether a s Indikasi karena banyak produk yang sudah Geografis n functions as a dikenal dan belum terdaftar, geographical indication is a sementara yang dilindungi oleh matter of national law and payung hukum adalah produk yang

consumer perception. terdaftar. Perangkat hukum yang

Pendaftaran Indikasi kurang lengkap dimana Indikasi Geografis sendiri merupakan sebuah geografis belum memiliki Undang- mekanisme hukum yang dilakukan Undang tersendiri, merupakan faktor dengan cara melakukan pelabelan yang mempengaruhi lemahnya atas produk ke Direktorat Jenderal penegakan hukum, karena masih Hak Kekayaan Intelektual dipersamakan dengan merek Kementrian Hukum dan HAM sementara Indikasi geografis berbeda dimana untuk mendapatkan label dengan merek. tersebut harus ada suatu standar Selain pemahaman dari produk baik dari sisi kelembagaan masyarakat itu sendiri yang kurang 3

jelas, kurangnya perhatian dari dilakukan sekarang. Upaya pihak Pemerintah Daerah merupakan salah lain (asing/domestik) yang satu faktor yang menyebabkan memanfaatkan Indikasi geografis Indikasi geografis kurang di pahami daerah di Indonesia untuk oleh masyarakat lokal pada kepentingan ekonomi umumnya. Mereka lebih cenderung memperlihatkan bahwa potensi mengenal Istilah HKI seperti Paten ekonominya sangat besar. dan Merek. Indikasi geografis ini Perlindungan Indikasi merupakan asset yang dapat geografis bertujuan untuk digunakan sebagai sarana untuk melindungi kekhasan tersebut dari menyejahterakan masyarakat di pemalsuan atau pemanfaatan yang suatu Negara khususnya daerah tidak seharusnya sekaligus memberi apabila pemerintah lebih memiliki kesempatan dan perlindungan kepada inisiatif untuk mengembangkan masyarakat wilayah penghasil potensi alam yang dimiliki oleh suatu produk khas untuk mendapatkan daerah dengan tepat dan bijaksana, manfaat yang maksimal dari produk hal ini dapat terwujud apabila khas tersebut. Di samping itu, didukung oleh sumber daya manusia perlindungan Indikasi geografis juga memadai. Dengan demikian agar menguntungkan bagi konsumen Indikasi geografis ini bisa benar- karena memberi jaminan kualitas benar memberikan manfaat bagi produk. Karena itu sudah sepatutnya suatu daerah dan atau komunitas suatu kreatifitas mendapat yang berhak, maka perlu ada perlindungan hukum yang memadai. Perlindungan Hukum. Kasus mengenai Indikasi Indikasi geografis merupakan geografis di luar negeri juga terjadi potensi ekonomi nasional yang dapat di negara Eropa, sebagaimana menjadi komoditas unggulan, baik tercantum dalam jurnal internasional dalam perdagangan domestik bahwa2 : maupun internasional. Oleh karena itu, upaya perlindungan hukum 2 Virtual Countries, INC, Plaintiff, V. Republic Of South Africa, 2001. A Foreindikasi secara normatif dan empiris harus geografisn State And South African Touris Board, An Agency Or Instrumentality Of A 4

“produsen menggunakan termasuk dalam bentuk dan cara nama geografis secara penggunaan nama-nama produk yang sewenang-wenang karena istilah geografis digabungkan sudah terkenal tersebut. dengan kata lain. Misal Kopi liberika rangsang sudah produk Hamilton brown shoe co.v.wolf bros & co didaftarkan sebagai Indikasi disandingkan dengan produk geografis dari wilayah Kab. sepatu American girl. Selanjutnya peniruan yang Kepulauan Meranti melalui berita disengaja oleh terdakwa resmi Indikasi geografis seri A seperti asset kolonisasi yahudi versus Solomon & nomor 01/Indikasi germansky. geografis/I/A/2016 dengan nama

Di Indonesia pertumbuhan Indikasi geografis-nya Kopi Liberika kopi dapat dikatakan sebagai produk Rangsang Meranti. Kopi liberika Indikasi geografis karena setiap merupakan sumber utama bagi daerah perkebunan kopi akan masyarakat di wilayah datar menghasilkan cita rasa yang berbeda. Kabupaten Kepulauan Meranti, Hal ini disebabkan oleh faktor alam dengan karakteristik kopi kualitas berbeda yang dapat dijadikan sebagai excellent. Masyarakat peduli Kopi dasar perbedaan cita rasa kopi Liberika Rangsang Meranti tersebut. Salah satu contohnya adalah (MPKLRM) mengajukan kopi Liberika Rangsang. Kopi perlindungan Indikasi geografis Liberika Rangsang dikenal dan dengan jenis barang yang dimintakan diakui sebagai salah satu kopi terbaik perlindungan adalah kopi beras, kopi di dunia. Kopi ini merupakan salah sangrai dan kopi bubuk. Mengingat satu dari kopi yang tumbuh di kopi jenis ini telah mendapatkan daratan Kab. Kepulauan Meranti. reputasi baik di pasar domestik Sebagai bagian dari fenomena bisnis maupun internasional, maka dan perdagangan, suatu produk yang ditekadkan untuk menjaga mutu kopi mempunyai reputasi internasional liberika. akan diikuti oleh praktek peniruan, Pangsa pasar terhadap kopi liberika Meranti ini ternyata lebih

Foreindikasi geografisn State, Defendants. laku justru dipasaran luar negeri No 00 Civ 8448, June 18, 2001. 5

tepatnya di Malaysia, penikmat kopi terhadap Indikasi geografis terhadap liberika ini didalam negeri tidak kopi liberika rangsang meranti dapat begitu banyak dibanding di Negara terstruktur dengan baik termasuk dari Malaysia, di dalam negeri sendiri segi pengawasan, sehingga kopi ini produk ini baru menyentuh pasar bisa mencapai pasar yang jauh lebih Sumatera dan Jawa dengan jumlah luas lagi ketika di luar negeri5. kopi yang dikirim perbulan sekitar Ketentuan dari pengaturan 20kg, sedangkan untuk ke negeri tentang Indikasi geografis itu dimana Malaysia dalam sebulan bisa berkisar pengaturan jelas dan keharusan dari tindikasi geografisa ton sampai menggunakan logo memang belum lima ton yang diekspor dengan harga ditemui, namun dalam hal ini kopi liberika ini lebih tinggi peraturan tidak dapat berdiri sendiri dibandingkan harga kopi lokal karena pasti berkaitan dengan produk Malaysia3. peraturan lainnya. Dalam Undang- Hasil wawancara penulis Undang Perlindungan konsumen dalam rangka mencari data Nomor 8 Tahun 1999 merupakan pendukung terhadap kajian ilmiah ini salah satu peraturan yang terkait dengan beberapa petani dan dengan Indikasi geografis. Dimana masyarakat kelompok peduli kopi untuk melindungi kepentingan liberika rangsang meranti ini, konsumen, dalam pasal 8 ada mengatakan ada memang produk dinyatakan: yang dijual dengan kemasan tanpa “…pelaku usaha dilarang memproduksi barang menggunakan logo Indikasi dan/atau memperdagangkan geografis, dan sejauh ini belum ada barang atau jasa yang :… tidak memasang label atau tindakan hukum yang dilakukan4, membuat penjelasan barang dan harapan kedepan agar bentuk yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau perlindungan hukum yang diberikan netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, 3 Www.Antarariau.Com/Berita/8116/Kopiliber ikameranti. Diakses Tanggal 12 Maret 2018 5 Al Hakim, Ketua II Masyarakat Peduli Kopi Jam 12.00 WIB. Liberika Meranti, Wawancara Dengan 4 Nyoto, Petani Kopi (Produsen Kopi Luwak), Penulis, 10 April 2018. Wawancara Dengan Penulis, Selat Panjang, 10 April 2018. 6

akibat sampingan, nama dan nama daerah ikut terangkat sampai alamat pelaku usaha serta ke kancah internasional sebab keterangan lain untuk penggunaan yang menurut pemasaran kopi ini tidak hanya ketentuan harus dalam ruang lingkup dalam negeri dipasang/dibuat”. tetapi sudah mencapai pasar Pasal 57 (1) Peraturan internasional. Produk kopi ini Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007, memiliki ciri khas sendiri menurut penulis berarti pencantuman dibandingkan dengan produk kopi logo Indikasi geografis pada produk lainnya yang terlebih dahulu ada, yang telah didaftarkan dan dimana rasa kopi ini memiliki rasa bersertifikasi sangatlah diperlukan, sedikit asam dan aroma lebih tajam hal ini dilakukan untuk menjaga citra dan memiliki rasa gurih dengan dan kualitas dari produk Indikasi warna kopi sedikit merah geografis tersebut, dan mencegah dibandingkan dengan kopi lainnya. peniruan atau pemalsuan produk Berdasarkan pemaparan yang telah bersertifikasi. diatas, membuat penulis tertarik Perlindungan Indikasi untuk meneliti perlindungan terhadap geografis terhadap Kopi Liberika indikasi geografis, sehingga karya Rangsang Meranti tentu saja tulis ini penulis beri judul memberikan dampak besar bagi PERLINDUNGAN HUKUM masyarakat dan sekaligus petani KOPI LIBERIKA RANGSANG kopi, karena memberikan MERANTI SEBAGAI INDIKASI perlindungan terhadap produk daerah GEOGRAFIS DI KABUPATEN yang memiliki ciri khas yang bisa KEPULAUAN MERANTI. membuat perekonomian daerah menjadi berkembang lebih baik. B. Rumusan Masalah Selain masyarakat dan petani kopi, Berdasarkan uraian pada latar Pemerintah Daerah juga turut belakang tersebut diatas, maka merasakan dampak dari rumusan masalah yang dapat ditarik tersertifikasinya produk kopi ini adalah sebagai berikut : dalam Indikasi geografis, karena 1. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum pada saat 7

ini terhadap tanaman kopi Dari sudut penelitian maka liberika rangsang yang dihasilkan penelitian ini bersifat deskriptif oleh Kab. Kepulauan Meranti analitis karena memberikan Riau? gambaran tentang keadaan yang 2. Bagaimanakah bentuk gagasan terjadi secara lengkap dan jelas atau konsep ideal yang dicita- secara sistematis dan citakan bagi perlindungan mengkajinya7 tentang Indikasi geografis kopi liberika perlindungan hukum terhadap rangsang Meranti? kopi liberika rangsang meranti

C. Metode Penelitian di Kabupaten Kepulauan Adapun metode yang Meranti Riau dengan lokasi dipergunakan dalam karya tulis penelitian dilakukan di ibukota ilmiah ini adalah sebagai berikut : dari Kabupaten Kepulauan 1. Jenis Penelitian Meranti yakni di kota Dalam penelitian ini merupakan Selatpanjang, karena komunitas penelitian normatif empiris yang petani yang mengajukan Indikasi dalam penelitiannya mengkaji geografis berkedudukan di Kota dari implementasi peraturan Selatpanjang, dan juga karena yang ada terhadap ketentuan kedudukan pemerintahan hukum serta melihat secara Kabupaten Kepulauan Meranti faktual terhadap fakta yang berada di Kota Selatpanjang. terjadi dalam masyarakat dalam 2. Sumber Data rangka mencapai tujuan yang Dalam penelitian ini, sumber dimaksud, penerapan dari hasil data berupa: penelitian ini menciptakan 1. Bahan Hukum Primer, yaitu pemahaman pelaksanaan dari bahan-bahan hukum yang ketentuan apakah sudah berjalan mengikat yang mengatur secara patut atau tidak6. mengenai Indikasi geografis, yang dapat terdiri dari:

6 Bambang Sunggono. 2007. Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada. 7 Soerjono Soekanto. 2014. Pengantar Penelitian Jakarta. Hal 41-42. Hukum. Jakarta. UI Press. Hal 10. 8

a) Undang-Undang Dasar Teknik yang digunakan dalam Negara Republik pengumpulan data menggunakan Indonesia Tahun 1945 kajian kepustakaan dengan b) Undang-Undang Nomor memanfaatkan sumber informasi 20 Tahun 2016 tentang yang ada baik berupa buku, Merek dan Indikasi peraturan perundangan, jurnal geografis dan lain sebagainya. Dalam hal c) Peraturan Pemerintah ini disertai data pendukung Nomor 51 Tahun 2007 berupa pengamatan langsung tentang Indikasi geografis terhadap objek yang diteliti dan d) Bahan hukum lainnya wawancara dalam rangka yang berkaitan dengan mengumpulkan data tambahan Indikasi geografis. terhadap permasalahan dalam 2. Bahan Hukum Sekunder, perlindungan Indikasi geografis yaitu semua publikasi tentang terhadap kopi liberika rangsang hukum yang bukan meranti. merupakan dokumen resmi, 4. Analisis Data seperti buku-buku yang Analisis data dalam penulisan berkenaan dengan Indikasi ini dilakukan dengan yuridis geografis, hasil penelitian kualitatif, dimana data yang serta artikel atau jurnal terkumpul diuraikan dan mengenai Indikasi geografis. dideskripsikan sedemikain rupa 3. Bahan Hukum Tertier, yaitu dan dijabarkan dengan bahan hukum yang pendekatan teori. Selanjutnya memberikan petunjuk atau ditarik kesimpulan dari hal yang penjelasan terhadap bahan umum ke hal yang khusus hukum primer dan sekunder, sehingga permasalahan dalam misalnya kamus, ensiklopedi, perlindungan hukum dapat dan lainnya. terungkap sesuai dengan tujuan 3. Teknik Pengumpulan Data dari penelitian.

9

D. HASIL PENELITIAN DAN terhadap Indikasi geografis bukan PEMBAHASAN dalam satu peraturan sendiri I. Bentuk Perlindungan Hukum melainkan melekat dengan peraturan Saat Ini Terhadap Kopi mengenai merek. Maka setelah Liberika Rangsang Kabupaten Indikasi geografis berhasil Kepulauan Meranti Riau didaftarkan dan memperoleh Indikasi geografis pada saat sertifikat Indikasi geografis, proteksi ini dilindungi oleh hukum nasional terhadap Indikasi geografis akan dengan konsep batasan yang luas, diberikan dalam jangka waktu tidak seperti melalui, ketentuan unfair terbatas selama kualitas masih competition, hukum perlindungan terjaga dan pihak pemegang kuasa konsumen, hukum merek atau tidak menghentikan pemakaiannya8. hukum yang secara khusus mengatur Perlindungan Indikasi Indikasi geografis. Peraturan geografis dapat menyebabkan nilai Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 produk menjadi lebih tinggi, tentang Indikasi geografis sehingga Indikasi geografis dapat merupakan penjabaran UU Nomor menggerakkan perekonomian suatu 15 Tahun 2001 tentang Merek (yang daerah asal produk Indikasi geografis sekarang sudah digantidengan dan Indikasi geografis ditujukan Undang-Undang Nomor 20 Tahun pada produsennya bukan pada 2016), dan memang Peraturan petaninya. Konsep Indikasi geografis Pemerintah terbaru dari sebagai adalah perlindungan komunal, oleh peraturan pelaksana dari Undang- karena itu dalam proses perlindungan Undang baru belum ada. Indikasi geografis pelaksanaannya Jangka waktu perlindungan, dapat dilakukan dengan ada dua variasi jangka waktu memberdayakan dari kalangan LSM, perlindungan bagi Indikasi geografis dari dinas-dinas pemerintah, warga yang umum dipakai, dimana bersifat sekitar untuk membuat berkesinambungan, terus menerus uraian/deskripsi atas produknya yang atau berkelanjutan. Indonesia didaftarkan sebagai Indikasi merupakan Negara yang mengatur 8 Ibid. Hal 35. 10

geografis. Jumlah Indikasi geografis Indikasi geografis dan mengenai di Indonesia masih banyak hanya biaya yang harus direvisi dalam PP saja tidak dimonitoring. Indikasi Nomor 51 tahun 2007 berkaitan geografis baru dilindungi dan dengan pemeriksaan substantif mendapat perlindungan setelah Indikasi geografis belum ada. didaftarkan sebagaimana HKI kita Perlindungan hukum menganut prinsip first to file. Indikasi geografis pada saat ini dapat Sistem perlindungan memberikan manfaat juga dalam segi Indikasi geografis yang dianut di ekonomi, ekologi, sosial budaya dan Indonesia adalah sistem konstitutif, dari segi hukum. Sebagaimana yang dimana pendaftaran merupakan dijelaskan oleh Tim Ahli dari syarat utama perlindungan. Indikasi geografis Ditjen HKI Kelebihan dari sistem ini adalah Kementerian Hukum dan HAM, terjaminnya kepastian hukum bahwa perlindungan Indikasi perlindungan dan mudah dalam hal geografis pada saat ini memberikan pembuktian. Namun jika melihat manfaat bagi produsen maupun pada kenyataan yang ada dilapangan, konsumen berupa9: jumlah potensi yang beredar di 1. Dari sisi ekonomi mencegah masyrakat banyak sekali, sedangkan beralihnya kepemilikan hak jumlah yang telah didaftarkan pemanfaatan kekhasan produk sebagai Indikasi geografis tidak dari masyarakat setempat kepada sebanding. pihak lain, memaksimalkan nilai Di negara-negara lain di tambah produk bagi masyarakat Asia sudah ada pendaftaran Indikasi setempat, memberikan geografis seperti Thailand dan India perlindungan dari pemalsuan sejak lama, sedangkan Indonesia produk, meningkatkan pemasaran baru bisa karena ada beberapa hal produk khas, meningkatkan yang tidak terdapat didalam peraturan pemerintah tentang 9 Asma Karim Dan Dayanto. 2016. Perlindungan Hukum Dan Pengembangan Potensi Indikasi Indikasi geografis yaitu baru geografis Minyak Kayu Putih. Jurnal Rechtsvinding., Media Pembinaan Hukum terbentuknya tim ahli di bidang Nasional. Volume 5, Nomor 3. Desember 2016 11

penyediaan lapangan kerja, Karakteristik Kopi Liberika menunjang pengembangan Rangsang Meranti (mutu biji kopi agrowisata, menjamin dan cita rasa) termasuk kopi dengan keberlanjutan usaha, memperkuat kualitas excellent dimana skor rata- ekonomi wilayah, mempercepat rata (84,00) dari hasil uji Pusat perkembangan wilayah dan Penelitian Kopi dan Kakao meningkatkan kesejahteraan Indonesia- Jember, dengan masyarakat. kandungan kafein berkisar antara 2. Dari sisi ekologi dapat 0,96 s.d. 1,19 (%). Kopi gelondong mempertahankan dan menjaga merah dipetik secara manual dan kelestarian alam, meningkatkan dipilih dengan cara seksama dengan reputasi kawasan, dan proporsi kopi gelondong merah meningkatkan kelestarian plasma minimal 95%10. nutfah. Kopi gelondong merah 3. Dari sisi sosial budaya selanjutnya diolah dengan metode memberikan manfaat mempererat pengolahan kering dimulai dari hubungan antar perkebunan, sortasi, pengupasan kulit buah meningkatkan dinamika wilayah mengunakan mesin pulper, dan melestarikan adat istiadat, selanjutnya dilakukan fermentasi pengetahuan serta kearifan lokal. atau pemeraman selama 12 sampai 4. Dari sisi hukum dalam hal ini 24 jam. Proses berikutnya adalah bagi produsen perlindungan dan pengeringan secara alami dengan jaminan kepastian hukum, bagi cara dijemur dibawah sinar matahari konsumen dalam hal ini ataupun secara mekanis. Setelah memberikan jaminan kualitas mencapai kadar air maksimal 12%, terhadap produk Indikasi kemudian dilakukan pengelupasan geografis dan memberikan kulit tanduk mengunakan mesin jaminan hukum bagi konsumen, huller untuk mendapatkan kopi beras dimana perlindungan ini diakui (green bean). Selanjutnya kopi beras dan berlaku secara internasional. 10 Miftah. Pegawai Disperindag Kab Kep. Meranti, Wawancara Dengan Penulis, Selat Panjang Tanggal 11 April 2018 12

tersebut di sortir sehingga telah terdaftar sebagai Indikasi mendapatkan kopi beras dengan geografis dari Kabupaten Kuepaluan kualitas Mutu I sesuai kriterian Mutu Meranti menjadi pasti secara hukum, SNI. dalam artian ketika telah terdaftar Masyarakat Peduli Kopi sebagai suatu Indikasi geografis Liberika Rangsang Meranti maka hukum positif yang berlaku di (MPKLRM) mengajukan Indonesia terkait dengan Indikasi perlindungan Indikasi geografis geografis akan memberikan dengan nama "Kopi Liberika perlindungan terhadap produk Rangsang Meranti". Adapun jenis tersebut secara teorinya. Jika barang yang dimintakan menilik kepada fakta dilapangan, Perlindungan Indikasi geografis bahwa dalam bentuk perlindungan adalah Kopi beras (green bean), kopi hukum ini menurut penulis masih sangria (roasted bean) dan kopi banyak terdapat beberapa bubuk (ground coffee). Mengingat kelemahan, diantaranya : Kopi Liberika Rangsang Meranti 1. Masih terdapat kurangnya telah memiliki reputasi baik di pasar kesadaran masyarakat akan domestic maupun Internasional, pentingnya Indikasi geografis. maka MPKLRM bertekad untuk 2. Masih lemahnya pengaturan menjaga mutu prima Kopi Liberika terhadap Indikasi geografis Rangsang Meranti sesuai dengan apa sebagai produk yang mencirikan yang tertera didalam Buku karakteristik dari suatu daerah, Persyaratan yang disertakan pada dimana beberapa masih saat pengajuan usulan pendaftaran menggunakan peraturan lama, perlindungan Indikasi geografis, padahal peraturan baru (UU) yang diajukan pada tanggal 23 sudah memerintahkan untuk Desember 2014 oleh MPKLRM membuat peraturan pelaksana dengan nomor agenda Indikasi (PP) baru paling lambat sejak geografis.00.2014.00014. Undang-Undang terbaru Perlindungan terhadap Kopi mengenai Indikasi geografis Liberika Rangsang Meranti yang dibentuk. 13

3. Bentuk pengawasan terhadap yang termasuk bagian dari tanggung produk yang sudah bersertifikasi jawab daerah yang otonom. Oleh Indikasi geografis baik dari karena itu, Pemerintah Daerah perlu lembaga Pembina maupun dari menentukan kebijakan dalam rangka kelompok petani belum memberikan jaminan perlindungan maksimal. akan hak Indikasi geografis yang ada II. Bentuk Gagasan Atau Konsep di daerahnya, sebagai bentuk Ideal Yang Dicita-citakan Bagi kepedulian terhadap kekayaan daerah Perlindungan Indikasi tersebut. geografis Kopi Liberika Perlindungan yang Rangsang Meranti diberikan oleh daerah sebagai bagian Indikasi geografis secara dari kewenangan karena otonom tadi hukum memaksa produsen untuk dilakukan salah satunya denga cara mempertahankan mutu dan kualitas pengawasan berupa : produk sesuai dengan buku 1. Mengawasi keterjaminan persyaratan, sehingga dari sudut reputasi, kualitas dan konsumen, tentu memberikan karakterisitik dari produk yang kepuasaan tersendiri terhadap produk ter-Indikasi geografis tetap yang memiliki reputasi dan kualitas terjaga. yang terjamin memenuhi standar 2. Mencegah penggunaan Indikasi walaupun harga jual lebih mahal geografis secara tidak sah. tetapi konsumen bisa menikmati Kopi di Kabupaten produk dengan mutu yang sama dari Kepulauan Meranti, merupakan waktu kewaktu11. komoditas yang menjadi salah satu Perlindungan hukum komoditas unggulan daerah. Bagi terhadap hak Indikasi geografis Pemerintah Daerah Indikasi merupakan salah satu kekhususan geografis yang terlah terdaftar merupakan asset daerah disatu sisi

11 Dara Quthni Effida, dkk. Upaya Perlindungan dan dapat merupakan uoaya dalam Hukum INdikasi Geografis Terhadap Salak Sidimpuan Sebagai kekayaan Alam Tapanuli melestarikan lingkungan alam dan Selatan. Jurnal Law Reform Vol 11 Undiversitas Diponegoro, Nomor 2 Tahun social. Saat ini isu strategi daerah 2015. Hal 193. 14

yang tertuang dalam Rencana faktor manusia (seperti Pembangunan Jangka Menengah pengetahuan tradisional). (RPJM) Kabupaten Kepulauan Berdasarkan 3 (tiga) elemen Meranti 2016-2021 adalah pembedaan tersebut maka menurut peningkatan daya saing produk penulis ada empat (4) dasar dan pertanian. ketentuan yang dilindungi terhadap Terdapat 3 (tiga) elemen Indikasi geografis yaitu: indikasi geografis yang membedakan 1. Kualitas. Petunjuk hukum yang konsep Indikasi geografis dengan menerangkan identifikasi asal produk lainnya selain Indikasi dari suatu barang. geografis, yaitu: 2. Karakteristik. Karakter suatu 1. Keadaan geografis. Faktor produk yang ditentukan oleh pertama yang harus terdapat faktor alam dan faktor manusia. adalah faktor geografis yang 3. Reputasi. Reputasi ini berkaitan memberikan identitas terhadap dengan historis produk tersebut, produk yang menunjukkan asal ciri pembeda dan persepsi dari negara tertentu. Dalam hal masyarakat luas. ini Kopi Liberika Rangsang 4. Adanya keterkaitan antara Meranti mempunyai ciri khas produk yang dihasilkan dengan geografis yang tumbuh di daerah kondisi geografis asal barang rawa, sehingga menghasilkan tersebut baik kualitasnya, produk kopi dengan rasa reputasinya atau karakteristiknya. mempunyai ciri khas tersendiri. Konsep ideal menurut 2. Reputasi produk tersebut di mata penulis bagi langkah-langkah masyarakat luas. perlindungan hukum terhadap 3. Ada keterkaitan antara Indikasi geografis secara umum dan lingkungan geografis dengan terkhusus terhadap Indikasi geografis produk yang dihasilkan yang Kopi Liberika Rangsang Meranti ditentukan oleh faktor alam berupa : (seperti iklim dan tanah) dan

15

1. Mengupayakan pencegahan memuaskan dirinya. Cara yang pemalsuan ditempuh diantaranya adalah (usurpation/imitation). cenderung melakukan tindakan Pelabelan produk dengan untuk mematikan pesaingnya nama daerah penghasil dengan tindakan yang tidak menunjukkan barang tersebut layak, menipu konsumen, memiliki ciri dan kualitas mematikan pengusaha kecil13. khusus karena dihasilkan di Banyaknya produk daerah wilayah yang bersangkutan. yang ada di Indonesia yang telah Indikasi geografis sebagaimana dikenal dan mendapatkan tempat merek dagang menyampaikan di pasar internasional sehingga pesan, memberitahukan kepada memiliki nilai ekonomi yang calon pembeli bahwa suatu tinggi, perlu diikuti dengan produk dihasilkan ditempat perlindungan hukum untuk bisa tertentu dan memiliki melindungi komoditas tersebut karakteristik khusus yang dari praktek persaingan curang diinginkan dan hanya ditemukan dalam perdagangan14. ditempat tersebut12. Pemberlakuan Undang- 2. Mengupayakan pencegahan Undang Nomor 5 Tahun 1999 persaingan curang (unfair merupakan tonggak penting competition). dalam sistem perekonomian di Persaingan selalu diartikan Indonesia yang menjadi dasar sebagai tindakan individual yang dalam pemberlakukan istrumen mementingkan diri sendiri. sistem ekonomi pasar. Dengan Dengan mementingkan diri adanya sistem ekonomi pasar sendiri, seseorang yang bersaing maka setiap pelaku usaha, dapat menghalalkan segala cara Indonesia menjadi terbuka bagi untuk memakmurkan atau 13 Ayudha D. Prayoga. 2008Persaingan Usaha Di Indonesia. Kencana. Jakarta.. Hal 1 14 Saky Septiono, 2009, Perlindungan Indikasi 12 Kamil Idris. 2006. Intellectual Property : A Geografis dan Potensi Indikasi Geografis Power Tool for Economic Growth. Indonesia, Subdit Indikasi Geografis Ditjen Diterjemahkan oleh Direktorat Jenderal HKI: Kementerian Hukum dan HAM. RI, Hak kekayaan Intelektual, hlm.21 Halaman 1. 16

setiap pelaku usaha, dan 3. Penjualan produk Kopi Liberika pemerintah berkewajiban untuk Rangsang Meranti sebaiknya memberikan regulator dengan sudah dalam bentuk packingan mengeluarkan peraturan dan yang berlabel Indikasi geografis kebijakan persaingan usaha dan merupakan bahan jadi (kopi untuk mendukung dan yang sudah siap diolah), hal ini terselenggaranya persaingan bertujuan untuk meningkatkan sehat pada pasar yang kesejahteraan petani, dan juga bersangkutan15. untuk mencegah terjadinya Persaingan usaha tidak sehat pemalsuan terhadap produk merupakan dampak dari praktek sehingga konsumen akan persaingan usaha. Kondisi terlindungi. persaingan usaha dalam Dengan adanya perlindungan beberapa hal memiliki juga Indikasi geografis memberikan aspek-aspek negatif, salah tanda atau informasi bahwa satunya apabila suatu persaingan barang/produk yang dilindungi dilakukan oleh pelaku ekonomi Indikasi geografis tersebut yang tidak jujur, bertentangan mempunyai kekhasan dan dengan kepentingan publik. kualitas tertentu yang disebabkan Resiko ekstrim dari persaingan lingkungan geografis, yang pasti ini tentunya adalah berbeda dengan barang/ produk kemungkinan ditempuhnya yang dihasilkan oleh daerah praktek-praktek curang (unfair lainya. competition) karena persaingan 4. Adanya kebijakan penganggaran dianggap sebagai kesempatan di Kabupaten Kepulauan untuk menyingkirkan pesaing Meranti, agar Indikasi geografis dengan cara apapun16. yang ada dianggarkan teknologinya baik hulu maupun

15 Hermansyah. 2008. Pokok-Pokok Hukum hilir agar keberadaan Indikasi Persaingan Usaha Di Indonesia. Kencana. Jakarta. Hal 17 16 Galuh Puspaningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha; Perjanjian Dan Kegiatan Usaha Di Indonesia. Aswaja Pressindo, Yang Dilarang Dalam Hukum Persaingan Yogyakarta. Hlm. 71 17

geografis akan terus ada dan Pemerintah Daerah dalam hal ini pengembangan maupun juga perlu mengeluarkan pengolahan akan terus peraturan daerah maupun berkembang lebih baik. kebijakan lainnya yang Kebijakan penganggaran ini akan mendukung segala kegiatan yang memberikan penguatan ekonomi berkaitan dengan produk Indikasi kepada masyarakat petani geografis setelah produk potensi terkhususnya dan masyarakat Indikasi geografis telah didaftar luas pada umumnya. dan diresmikan. Peraturan Penguatan ekonomi lokal tersebut sebagai pernyataan merupakan suatu upaya bahwa produk telah dilindungi memberdayakan masyarakat dengan perlindungan Indikasi lokal dengan potensi kearifan geografis. Paling tidak lokal yang dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini telah masyarakatnya. Penguatan mendukung perlindungan ekonomi ini merupakan tugas tersebut dalam bentuk sebuah dan tanggungjawab pemerintah regulasi. daerah sebagai pengambil 6. Sebaiknya Pemerintah Indonesia kebijakan daerah dan sebagai melakukan pemisahan terhadap pelaksana dari amanat otonomi ketentuan Indikasi geografis dan daerah sebagaimana yang ketentuan Merek. termaktub dalam Undang- Undang-undang bidang HKI di Undang Nomor 23 Tahun 2014 Indonesia, termasuk ketentuan tentang Pemerintahan Daerah. Indikasi geografis dalam UU 5. Pembuatan kerangka hukum oleh Merek, Ketentuan mengenai Pemerintah daerah terkait (yang Indikasi geografis oleh memiliki produk Indikasi pemerintah Indonesia geografis) tentang perlindungan dimasukkan ke dalam UU Merek. hukum terhadap produk Indikasi Efek dari penggabungan geografis. ketentuan tersebut mempunyai konsekuensi masyarakat 18

menganggap bahwa Indikasi di daerahnya. Oleh karena itu geografis adalah bagian dari perlu diatur dalam undang- Merek. undang indikasi geografis Hal ini diperlukan karena tersendiri. Indonesia mempunyai banyak 7. Pemerintah Daerah Kabupaten sekali produk potensi Indikasi kepulauan Meranti perlu geografis yang membutuhkan melakukan peningkatan perlindungan. Untuk itu pengetahuan petani, penumbuhan diperlukan peraturan perundang- dan penguatan kelompok petani. undangan yang jelas mengenai Dalam hal ini diperlukan perlindungan Indikasi geografis kerjasama yang baik antara yang merupakan payung Dinas-dinas yang ada di Kab hukumnya. Selain perlu untuk Kepulauan Meranti, dengan membuat undang-undang adanya kegiatan sebagaimana tersendiri mengenai Indikasi dimaksud diatas diharapkan geografis, setelah itu di dalamnya dapat memberikan pemajuan juga harus mengatur tentang tim dalam pengembangan kopi khusus yang mengurusi liberika rangsang Meranti. perlindungan Indikasi geografis, Pada Provinsi Bali, yaitu Direktorat Indikasi pemerintahnya (dalam hal ini geografis dari Dirjen HKI termasuk Dinas Perkebunan Bali Kementrian Hukum dan HAM pada saat itu) sangat peduli Republik Indonesia. dengan produk potensi Indikasi Indonesia adalah negara besar, geografis mereka, pemerintahnya negara kepulauan, negara yang bersama masyarakat mempunyai banyak produk perlindungan Indikasi geografis potensi Indikasi geografis di (MPIG) Kopi Kintamani setiap daerahnya, maka mengadakan seminar yang pemerintah di setiap daerah harus bertujuan mengenalkan produk berperan aktif dalam melindungi mereka dan pentingnya diberikan produk potensi Indikasi geografis perlindungan Indikasi geografis. 19

Seminar tersebut dilaksanakan Apa arti penting pada bulan Desember 2006 perlindungan Indikasi geografis dari dengan narasumber dari iNAO, sudut perdagangan di tingkat lokal, Ditjen HKI Kementerian Hukum nasional maupun internasional, dan HAM RI17. dalam hal ini penulis secara umum 8. Penguatan pengawasan oleh memberikan nilai tambah yang lembaga atau instansi yang berpengaruh terhadap daya saing berwenang, dalam hal ini produk barang bersangkutan ketika khususnya Ditjen HKI dan masuk ke pasar, sebagai berikut: Kanwil Kemenkumham Riau 1. Pengakuan internasional atas sebagai perpanjangan tangan Indikasi geografis sebagai bagian pengawas dari pusat. HKI, berarti mendudukkan status Bentuk pengawasan sejauh ini pemegang hak Indikasi geografis menurut penulis belum adalah pemegang hak eksklusif maksimal, pemeriksaan kembali yang dilindungi oleh Undang- kelapangan terhadap produk- Undang sebagaimana halnya produk Indikasi geografis bisa dengan obyek HKI lainnya. dikatakan sangat minim 2. Indikasi geografis tersebut tidak dilaksanakan oleh lembaga diberikan kepada individu pembina dan pengawas. Sejauh tertentu, melainkan diberikan ini lembaga pengawasan belum kepada sekelompok masyarakat maksimal berjalan karena salah sehingga pemegang hak Indikasi satu faktor penghambat adalah geografis ini sifatnya dimiliki biaya yang dibutuhkan untuk bersama atau bersifat komunal. membina dan mengawasi seluruh 3. Berbeda dengan perlindungan Indikasi geografis beserta atas merek dagang yang sifatnya komponen yang terkait yang ada individualistik sehingga manfaat didalamnya ekonomi atas merek tersebut

hanya dinikmati sendiri oleh 17 Seminar Perlindungan Indikasi Geografis- Studi Kasus Kopi Arabika Kintamani Bali, pemilik merek, maka konsep http://www.disbunbali.go.id. Diakses tanggal 26 Desember 2018. kepemilikan dalam Indikasi 20

geografis adalah kepemilikan konsisten tetap dipertahankan, bersama (komunal), sehingga sekalindikasi geografisus otomatis manfaat ekonominya menjaga loyalitas konsumen. dinikmati oleh masyarakat 6. Dari segi pemasaran produk bersangkutan yang jauh lebih (marketing), dengan terbatasnya luas jika dibandingkan dengan pemegang Indikasi geografis merek yang hanya dimiliki tersebut maka otomatis, mereka individual. tidak memiliki kompetitor 4. Di dalam merek dagang, pihak sehingga dapat menjual ketigayang ingin menikmati produknya di atas harga produk manfaat ekonomi dari merek lain yang sejenis. Sedangkan dari terdaftar, dapat memperoleh sudut konsumen sendiri, tentu dengan melalui mekanisme mereka tidak berkeberatan kontrak bisnis misalnya kontrak membayar lebih mahal, karena lisensi. Sedangkan kepemilikan mereka sadar kualitas produknya atas Indikasi geografis, tidak dipastikan telah memenuhi dapat dilisensikan sehingga standar. kemanfaatan ekonominya hanya 7. Di daerah sentra produksi dapat dinikmati kelompok masyarakat dijadikan sebagai model industri bersangkutan. agro wisata. 5. Oleh karena hak ekonomi hanya Konteks perlindungan dimiliki oleh pemegang Indikasi hukum yang ada pada saat ini, geografis, maka dari sudut seberapa efektifkah penegakan strategi perdagangan, tentu saja hukum terhadap pelanggaran kelompok masyarakat tersebut Indikasi geografis tersebut akan selalu mempertahankan mengingat pelanggaran hukum aspek kualitas (reputasi) produk terhadap Indikasi geografis barang yang dihasilkannya, merupakan pelanggaran hak sehingga mempertahankan syarat eksklusif. Dalam pasal yang substantive diberikannya Indikasi mengatur tentang pidana pelanggaran geografis bersangkutan secara 21

bagi Indikasi geografis di Undang- Tidak maksimalnya Undang Nomor 20 tahun 2016 perlindungan hukum menurut dalam Pasal 101. Substansi pasal 101 penulis, salah satu dikarenakan tersebut adalah penekanan kepada peraturan pelaksana terbaru sesuai penyalahgunaan terhadap tanda dari amanah UU baru belum ada beserta Indikasi geografis baik dalam bentuk peraturan turunan termasuk persamaan atau pun memang Peraturan Menterinya, dengan penyalahgunaan atas tanda Indikasi demikian mengindikasikan masih geografis tersebut. lemahnya perlindungan hukum Jika melihat kepada bunyi dimaksud, pada hal sedemikian pasal 101, dapat ditafsirkan bahwa penting substansinya. Dengan tidak penggunaan logo sebagai tanda diaturnya secara memadai, dalam produk Indikasi geografis berpengaruh terhadap penegakan sebenarnya sangat diperlukan, dalam hukum yang didasari atas hal ini jika ada petani yang perlindungan hukum dimaksud. memasarkan produk Kopi Liberika E. Kesimpulan Rangsang Meranti tanpa Berdasarkan uraian pada menggunakan logo bisa dikatakan bab sebelumnya, maka dapat ditarik memberikan peluang kepada pihak kesimpulan atas perlindungan lain untuk menyalahgunakan hasil terhadap Kopi Liberika Rangsang dari produk kopi tersebut, selain Meranti sebagai berikut : kaitannya dengan perlindungan 1. Perlindungan Indikasi geografis konsumen atas sebuah produk menyebabkan nilai produk sebagaimana tercantum dalam pasal menjadi lebih tinggi, sehingga 8 Undang-Undang perlindungan Indikasi geografis dapat Konsumen. Tuntutan adanya menggerakkan perekonomian perlindungan terhadap Indikasi suatu daerah asal produk Indikasi geografis dalam sistem hukum HKI geografis dan Indikasi geografis adalah suatu upaya untuk melindungi ditujukan pada produsennya produk-produk masyarakat lokal bukan pada petaninya. Konsep dalam negeri. Indikasi geografis adalah 22

perlindungan komunal, oleh b. Mengupayakan pencegahan karena itu dalam proses persaingan curang (unfair perlindungan Indikasi geografis competition). pelaksanaannya dapat dilakukan c. Penjualan produk Kopi dengan memberdayakan dari Liberika Rangsang Meranti kalangan LSM, dari dinas-dinas sebaiknya sudah dalam pemerintah, warga sekitar untuk bentuk packingan yang membuat uraian/deskripsi atas berlabel Indikasi geografis produknya yang didaftarkan dan merupakan bahan jadi. sebagai Indikasi geografis. d. Kebijakan penganggaran di Bentuk Perlindungan Hukum Kabupaten Kepulauan Terhadap Kopi Liberika Meranti Rangsang Kabupaten Kepulauan e. Pembuatan kerangka hukum Meranti Riau yang telah terdaftar oleh Pemerintah Daerah sebagai Indikasi geografis dari tentang perlindungan hukum Kabupaten Kepulauan Meranti terhadap produk Indikasi menjadi pasti secara hukum, geografis. dalam artian ketika telah terdaftar f. Sebaiknya Pemerintah sebagai suatu Indikasi geografis Indonesia melakukan maka hukum positif yang berlaku pemisahan terhadap di Indonesia terkait dengan ketentuan Indikasi geografis Indikasi geografis akan dan ketentuan Merek. memberikan perlindungan g. Peningkatan pengetahuan terhadap produk tersebut. petani, penumbuhan dan 2. Bentuk Gagasan Atau Konsep penguatan kelompok petani. Yang Ideal Bagi Perlindungan Indikasi geografis Kopi Liberika DAFTAR PUSTAKA

Rangsang Meranti, berupa : Asma Karim Dan Dayanto. 2016. a. Mengupayakan pencegahan Perlindungan Hukum Dan pemalsuan Pengembangan Potensi Indikasi geografis Minyak (usurpation/imitation). Kayu Putih. Jurnal 23

Rechtsvinding., Media Virtual Countries, INC, Plaintiff, V. Pembinaan Hukum Nasional. Republic Of South Africa, Volume 5, Nomor 3. 2001. A Foreindikasi Desember 2016 geografisn State And South Ayudha D. Prayoga. 2008Persaingan African Touris Board, An Usaha Di Indonesia. Kencana. Agency Or Instrumentality Of Jakarta A Foreindikasi geografisn Bambang Sunggono. 2007. State, Defendants. No 00 Civ Metodologi Penelitian Hukum. 8448, June 18, 2001. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Www.Antarariau.Com/Berita/8116/ Dara Quthni Effida, dkk. Upaya Kopiliberikameranti. Perlindungan Hukum INdikasi Geografis Terhadap Salak Sidimpuan Sebagai kekayaan Alam Tapanuli Selatan. Jurnal Law Reform Vol 11 Undiversitas Diponegoro, Nomor 2 Tahun 2015 Galuh Puspaningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha; Perjanjian Dan Kegiatan Yang Dilarang Dalam Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia. Aswaja Pressindo, Yogyakarta. Hermansyah. 2008. Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia. Kencana. Jakarta Kamil Idris. 2006. Intellectual Property : A Power Tool for Economic Growth. Diterjemahkan oleh Direktorat Jenderal Hak kekayaan Intelektual, Soerjono Soekanto. 2014. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. UI Press Saky Septiono, 2009, Perlindungan Indikasi Geografis dan Potensi Indikasi Geografis Indonesia, Subdit Indikasi Geografis Ditjen HKI: Kementerian Hukum dan HAM. RI, WIPO,2018. “Geographicalindications”.Htt p://Www.Wipo.Int/Aboutip/En /Geographical_Ind.Html, 24