PERLINDUNGAN HUKUM KOPI LIBERIKA RANGSANG MERANTI SEBAGAI INDIKASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Ibnu Rizal Universitas Riau, Indonesia, [email protected] Abstract The aim of this research is to find out the current form of legal protection against liberica excitatory coffee plants produced by Riau Meranti Islands Regency and to know the ideal form of ideas or concepts that are intended for protection Geographical indications of Meranti stimulated liberika coffee. The research of this paper is empirical normative research which in its research examines the implementation of existing regulations on legal provisions and factually looks at facts that occur in the community in order to achieve the intended purpose, the application of the results of this study creates an understanding of the implementation of the provisions whether it has run properly or not, whereas when viewed from the nature of this research writing is descriptive analytical because it provides a description of the situation that occurs completely and clearly systematically and studies the legal protection of liberika coffee Meranti's excitement in the Meranti Islands Regency of Riau with the location of the study was carried out in the capital city of the Meranti Islands regency in Selatpanjang, because the farming community that proposed Geographical Indication was located in Selatpanjang City, and also because of the Meranti Islands Regency government in Selatpanjang. Key Word : Protection, Implementation, Geographical Indication Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum pada saat ini terhadap tanaman kopi liberika rangsang yang dihasilkan oleh Kabupaten Kepulauan Meranti Riau dan mengetahui bentuk gagasan atau konsep ideal yang dicita-citakan bagi perlindungan Indikasi geografis kopi liberika rangsang Meranti. Penelitian karya tulis ini merupakan penelitian normatif empiris yang dalam penelitiannya mengkaji dari implementasi peraturan yang ada terhadap ketentuan hukum serta melihat secara faktual terhadap fakta yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud, penerapan dari hasil penelitian ini menciptakan pemahaman pelaksanaan dari ketentuan apakah sudah berjalan secara patut atau tidak, sedangkan jika dilihat dari sifatnya penulisan penelitian ini bersifat deskriptif analitis karena memberikan gambaran tentang keadaan yang terjadi secara lengkap dan jelas secara sistematis dan mengkajinya tentang perlindungan hukum terhadap kopi liberika rangsang meranti di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau dengan lokasi penelitian dilakukan di ibukota dari Kabupaten Kepulauan Meranti yakni di kota Selatpanjang, karena komunitas 1 petani yang mengajukan Indikasi geografis berkedudukan di Kota Selatpanjang, dan juga karena kedudukan pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti berada di Kota Selatpanjang. Kata kunci : perlindungan, pelaksanaan, indikasi geografis. A. Latar Belakang Masalah pertanian, pangan dan barang Indikasi Geografis adalah kerajinan, selama produk mengusung salah satu rezim Hak Kekayaan nama tempat asal dan kualitas nyata Intelektual yang mengatur tentang dipengaruhi oleh karakteristik khas tanda suatu produk sehingga tampak tempat asal. jelas bahwa kualitas atau karakter Indikasi geografis berbeda khusus dari produk itu. Indikasi dengan aspek HKI lainya seperti Geografis dapat berupa produk paten, merek, hak cipta dan disain pertanian, pangan dan barang industri dimana Indikasi Geografis kerajinan, selama produk tersebut sebagai pemohon adalah lembaga- mengusung nama tempat asal, dan lembaga yang mewakili masyarakat kualitas secara nyata dipengaruhi di daerah yang memproduksi barang, oleh karakteristik khas tempat lembaga pemerintah daerah yang di dipengaruhi secara essensial oleh beri wewenang baik tingkat provinsi tempat asalnya. Tanda ini terdiri atas maupun kabupaten. Untuk nama produk, dapat juga dalam memahami hubungan antara hak bentuk simbol atau penamaan secara kekayaan intelektual dan Indikasi langsung menunjuk kepada tempat Geografis dapat ditelusuri dari asal produk tersebut. Tempat asal pemahaman terhadap Indikasi menjadi jaminan keunikan dan Geografis sendiri. kualitas produk, dengan Indikasi Geografis dapat mengindikasikan tempat asalnya, diartikan sebagai1: nilai ekonomis produk juga A geographical indication is meningkat. Secara teori produk yang a s Indikasi Geografis n used potensial dilindungi Indikasi 1WIPO,2018. “Geographicalindications”.Http://Www.Wip Geografis dapat berupa produk o.Int/Aboutip/En/Geographical_Ind.Html, Diakses Tanggal 2 Maret 2018. 2 on goods that have a specific dan tata kelola serta mutu dan geographical or Indikasi karakteristik produk yang dituangkan Geografis in and possess dalam buku persyaratan. Buku qualities or a reputation that persyaratan merupakan suatu syarat are due to that place of or pendaftaran Indikasi Geografis, di Indikasi Geografis in. Most mana memiliki fungsi apabila label commonly, a geographical Indikasi Geografis atas suatu produk indication consists of the khas disetujui oleh Dirjen HKI, maka name of the place of or produk khas tersebut harus Indikasi Geografis in of the diproduksi oleh komunitas produk goods. Agricultural products tersebut dengan mengacu kepada typically have qualities that buku persyaratan tersebut. derive from their place of Pemahaman masyarakat yang production and are kurang akan pentingnya pendaftaran influenced by specific local Indikasi geografis menjadi salah satu faktors, such as climate and faktor sulitnya penegakan hukum, soil. Whether a s Indikasi karena banyak produk yang sudah Geografis n functions as a dikenal dan belum terdaftar, geographical indication is a sementara yang dilindungi oleh matter of national law and payung hukum adalah produk yang consumer perception. terdaftar. Perangkat hukum yang Pendaftaran Indikasi kurang lengkap dimana Indikasi Geografis sendiri merupakan sebuah geografis belum memiliki Undang- mekanisme hukum yang dilakukan Undang tersendiri, merupakan faktor dengan cara melakukan pelabelan yang mempengaruhi lemahnya atas produk ke Direktorat Jenderal penegakan hukum, karena masih Hak Kekayaan Intelektual dipersamakan dengan merek Kementrian Hukum dan HAM sementara Indikasi geografis berbeda dimana untuk mendapatkan label dengan merek. tersebut harus ada suatu standar Selain pemahaman dari produk baik dari sisi kelembagaan masyarakat itu sendiri yang kurang 3 jelas, kurangnya perhatian dari dilakukan sekarang. Upaya pihak Pemerintah Daerah merupakan salah lain (asing/domestik) yang satu faktor yang menyebabkan memanfaatkan Indikasi geografis Indikasi geografis kurang di pahami daerah di Indonesia untuk oleh masyarakat lokal pada kepentingan ekonomi umumnya. Mereka lebih cenderung memperlihatkan bahwa potensi mengenal Istilah HKI seperti Paten ekonominya sangat besar. dan Merek. Indikasi geografis ini Perlindungan Indikasi merupakan asset yang dapat geografis bertujuan untuk digunakan sebagai sarana untuk melindungi kekhasan tersebut dari menyejahterakan masyarakat di pemalsuan atau pemanfaatan yang suatu Negara khususnya daerah tidak seharusnya sekaligus memberi apabila pemerintah lebih memiliki kesempatan dan perlindungan kepada inisiatif untuk mengembangkan masyarakat wilayah penghasil potensi alam yang dimiliki oleh suatu produk khas untuk mendapatkan daerah dengan tepat dan bijaksana, manfaat yang maksimal dari produk hal ini dapat terwujud apabila khas tersebut. Di samping itu, didukung oleh sumber daya manusia perlindungan Indikasi geografis juga memadai. Dengan demikian agar menguntungkan bagi konsumen Indikasi geografis ini bisa benar- karena memberi jaminan kualitas benar memberikan manfaat bagi produk. Karena itu sudah sepatutnya suatu daerah dan atau komunitas suatu kreatifitas mendapat yang berhak, maka perlu ada perlindungan hukum yang memadai. Perlindungan Hukum. Kasus mengenai Indikasi Indikasi geografis merupakan geografis di luar negeri juga terjadi potensi ekonomi nasional yang dapat di negara Eropa, sebagaimana menjadi komoditas unggulan, baik tercantum dalam jurnal internasional dalam perdagangan domestik bahwa2 : maupun internasional. Oleh karena itu, upaya perlindungan hukum 2 Virtual Countries, INC, Plaintiff, V. Republic Of South Africa, 2001. A Foreindikasi secara normatif dan empiris harus geografisn State And South African Touris Board, An Agency Or Instrumentality Of A 4 “produsen menggunakan termasuk dalam bentuk dan cara nama geografis secara penggunaan nama-nama produk yang sewenang-wenang karena istilah geografis digabungkan sudah terkenal tersebut. dengan kata lain. Misal Kopi liberika rangsang sudah produk Hamilton brown shoe co.v.wolf bros & co didaftarkan sebagai Indikasi disandingkan dengan produk geografis dari wilayah Kab. sepatu American girl. Selanjutnya peniruan yang Kepulauan Meranti melalui berita disengaja oleh terdakwa resmi Indikasi geografis seri A seperti asset kolonisasi yahudi versus Solomon & nomor 01/Indikasi germansky. geografis/I/A/2016 dengan nama Di Indonesia pertumbuhan Indikasi geografis-nya Kopi Liberika kopi dapat dikatakan sebagai produk Rangsang Meranti. Kopi liberika Indikasi geografis karena setiap merupakan sumber utama bagi daerah perkebunan kopi akan masyarakat di wilayah datar menghasilkan cita rasa yang berbeda. Kabupaten Kepulauan Meranti, Hal ini disebabkan oleh faktor alam dengan karakteristik kopi kualitas berbeda yang dapat dijadikan sebagai excellent. Masyarakat peduli Kopi dasar perbedaan cita rasa kopi Liberika Rangsang Meranti tersebut. Salah satu contohnya adalah (MPKLRM) mengajukan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages24 Page
-
File Size-