Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S, Menimbang : a. bahwa dalam usaha meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna perlu penataan kembali Pembentukan Organisasi Kecamatan ; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas penataan pembentukan Organisasi Kecamatan perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) ; 2. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1995 tentang Pembentukan 13 (tiga belas) Kecamatan di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Kampar dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 56) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 165) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 193) ; 8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70) ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Bengkalis; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bengkalis; c. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkalis ; d. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah; e. Camat adalah Kepala Kecamatan; f Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil pada Kecamatan yang diberi hak dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. - 2 - BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH DAN IBUKOTA KECAMATAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Rupat Utara. 2. Kecamatan Tebing Tinggi Barat. 3. Kecamatan Rangsang Barat. (2) Dengan dibentuknya Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka wilayah administratif Kabupaten Bengkalis menjadi 11 (sebelas) Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Bengkalis 2. Kecamatan Bantan 3. Kecamatan Bukit Batu 4. Kecamatan Mandau 5. Kecamatan Merbau 6. Kecamatan Rupat 7. Kecamatan Tebing Tinggi 8. Kecamatan Rangsang 9. Kecamatan Rupat Utara 10. Kecamatan Tebing Tinggi Barat 11. Kecamatan Rangsang Barat Pasal 3 Kecamatan Rupat Utara berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Rupat, yang terdiri atas : 1. Desa Tanjung Medang. 2. Desa Teluk Rhu. 3. Desa Tanjung Punak. 4. Desa Kadur. 5. Desa Titi Akar. Pasal 4 Kecamatan Tebing Tinggi Barat berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, yang terdiri atas : 1. Desa Alai. 2. Desa Tenan. 3. Desa Insit. 4. Desa Tanjung. 5. Desa Tanjung Peranap. - 3 - Pasal 5 Kecamatan Rangsang Barat berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Rangsang yang terdiri atas : 1. Desa Segomeng. 2. Desa Bantar. 3. Desa Anak Setatah. 4. Desa Sungai Cina. 5. Desa Lemang. 6. Desa Bokor. 7. Desa Melai. 8. Desa Kedabu Rapat. 9. Desa Kayu Ara. 10. Desa Sonde. Pasal 6 (1) Kecamatan Rupat Utara mempunyai batas wilayah : 1. Sebelah Utara dengan Selat Malaka. 2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Rupat. 3. Sebelah Timur dengan Selat Malaka. 4. Sebelah Barat dengan Selat Malaka. (2) Kecamatan Tebing Tinggi Barat mempunyai batas wilayah : 1. Sebelah Utara dengan Selat Air Hitam dan Kecamatan Merbau. 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Siak. 3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Tebing Tinggi. 4. Sebelah Barat dengan Kecamatan Merbau dan Kabupaten Siak. (3) Kecamatan Rangsang Barat mempunyai batas wilayah : 1. Sebelah Utara dengan Selat Malaka. 2. Sebelah Selatan dengan Selat Air Hitam. 3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Rangsang. 4. Sebelah Barat dengan Kecamatan Merbau. (1) Ibukota Kecamatan Rupat Utara berkedudukan di Tanjung Medang. (2) Ibukota Kecamatan Tebing Tinggi Barat berkedudukan di Alai. (3) Ibukota Kecamatan Rangsang Barat berkedudukan di Segomeng. Pasal 8 (1) Dengan dibentuknya Kecamatan Rupat Utara sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, wilayah Kecamatan Rupat dikurangi dengan wilayah Kecamatan Rupat Utara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini. (2) Dengan dibentuknya Kecamatan Tebing Tinggi Barat sebagaimana - 4 - dimaksud pada Pasal 2, wilayah Kecamatan Tebing Tinggi dikurangi dengan wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Barat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Rangsang Barat sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, wilayah Kecamatan Rangsang dikurangi dengan wilayah Kecamatan Rangsang Barat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini. (4) Setelah Perda disyahkan Pemda Menetapkan tapal batas Wilayah Kecamatan dan Desa. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 9 Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pasal 10 Camat mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Pasal 11 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Camat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Kepala Daerah. b. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum, kependudukan dan pembinaan keagrariaan serta pembinaan politik dalam negeri. c. Pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah. d. Pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi serta pembinaan sosial budaya dan lingkungan hidup. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 12 (1) Susunan Organisasi Kecamatan terdiri dari : a. Camat ; b. Sekretaris Kecamatan ; - 5 - c. Seksi Pemerintahan ; d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban ; e. Seksi Pembangunan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial dan Budaya; f. Seksi Pelayanan ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan. SEKRETARIS KECAMATAN Pasal 13 Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi Kecamatan. Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 13, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya; b. penyelenggaraan administrasi keuangan ; c. pengelolaan urusan umum meliputi, ketatausahaan, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga. SEKSI PEMERINTAHAN Pasal 15 Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum, kependudukan, pembinaan pemerintahan Desa/ Kelurahan, pembinaan keagrariaan dan pembinaan wilayah kecamatan. Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 16, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, kependudukan dan pembinaan Desa / Kelurahan; b. penyelenggaraan pembinaan keagrariaan; c. penyelenggaraan pembinaan politik dalam negeri. - 6 - SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN Pasal 17 Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah serta membantu pelaksanaan pembinaan polisi pamong praja. Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 19, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum; b. penyelenggaraan pembinaan polisi pamong praja. SEKSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT, KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN BUDAYA Pasal 19 Seksi Pembangunan Masyarakat , Kesejahteraan Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi serta mengkoordinasikan program pembinaan kesejahteraan sosial dan lingkungan hidup. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 22, Seksi Pembangunan Masyarakat , Kesejahteraan Sosial dan Budaya mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pembinaan perekonomian masyarakat, produksi dan distribusi; b. pelaksanaan pembinaan lingkungan hidup; c. pelaksanaan pembinaan pelayanan dan bantuan sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan oleh raga; d. penyelenggaraan pembinaan kehidupan keagamaan, pendidikan, kebudayaan