STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA DI PROVINSI

Oleh Khairul Rahman

Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol UIR Email : [email protected]

ABSTRAK The village is a governance structure that strengthens the State of , in addition to the largest population in the village, livelihood was apparently made an enormous contribution to the independence of this nation. Reality is now the village is the weak link that should get the attention of government. During these rural areas are characterized among other things by the low level of labor productivity, there are still high levels of poverty, and the poor quality of rural residential environment. One way that can be done to solve some of the problems in rural areas by creating strategies that increase in rural investment to rural resource management in improving the rural economy. The main problem in this research is How the Strategy to Increase Investment in Enhancing Rural Economy Village in the province of Riau. This type of research used in this research is descriptive. This research is quantitative descriptive part of the present stage of the further observation that led to the role of statistical techniques. The location of this study covers 7 districts in Riau province namely Sengingi Regency Kuantan, Indragiri Hulu, Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir and Siak. Results of the study found, there is a common strategy and specific strategies to increase rural investment rural resource management in improving the rural economy Keywords : Strategy , Investment , Village

Latar Belakang tujuan akhir yang telah digariskan sebagai Dalam penyelenggaraan cita-cita bersama. Jadi keberadaan desa pemerintahannya daerah Indonesia terdiri selama ini memiliki posisi yang penting atas beberapa daerah/wilayah Provinsi dan baik sebagai alat mencapai tujuan setiap daerah/wilayah Provinsi terdiri atas pembangunan nasional ataupun sebagai beberapa daerah Kabupaten/Kota. lembaga yang memperkuat struktur Selanjutnya pada setiap daerah pemerintahan Negara Indonesia. Kabupaten/Kota terdapat satuan Melihat pentingnya kedudukan pemerintahan terendah yang disebut Desa desa di Indonesia ternyata tidak sejalan dan Kelurahan. dengan Realita saat ini, dimana desa Desa merupakan bagian yang tidak merupakan mata rantai terlemah yang terpisahkan dari sistem pemerintahan di perlu mendapatkan perhatian dari Indonesia. Desa merupakan mata rantai pemerintah. Selama ini kawasan dari sistem pemerintahan nasional yang perdesaan dicirikan antara lain oleh bermula dari sistem pemerintahan pusat, rendahnya tingkat produktivitas tenaga daerah dan Desa yang merupakan mata kerja, masih tingginya tingkat kemiskinan, rantai yang terakhir. Dikatakan oleh dan rendahnya kualitas lingkungan Wasistiono (Dalam Rauf, 2010 : 45) Desa pemukiman pedesaan. Desa merupakan merupakan pertautan terakhir dengan ujung tombak pembangunan di Indonesia. masyarakat yang akan membawanya ke Selain jumlah penduduk terbesar berada di

162 desa, mata pencarian pun ternyata meningkatkan perekonomian pedesaan memberikan sumbangsih besar bagi merupakan langkah yang tepat untuk kemandirian bangsa ini. mengatasi masalah pembangunan di Masih banyaknya masalah pedesaan khususnya di Provinsi Riau. perdesaanm yang perlu mendapatkan Mengutip pendapat Nutt dan Backoff perhatian seperti masalah pengangguran, (dalam Muhammad, 2012 : 64) kemiskianan, ketimpangan distribusi merumuskan langkah sederhana dalam pendapatan, ketidak seimbangan struktur melakukan manajemen strategi suatu ataupun keterbelakngan pendidikan, organisasi pemerintah yang proses Kenyataan ini telah membuktikan desainnya ditunjukkan dalam enam meskipun desa memiliki dua sumber daya tahapan, yaitu : Konteks sejarah, Penilaian penting yaitu sumber daya manusia dan situasi, Agenda isu strategis, Opsi sumber daya alam, tetapi kesatuan strategis, Penilaian kelayakan; dan masyarakat pedesaan tersebut tidak Implementasi strategi. mampu mengubah potensi yang Negara sebagai agen perubahan dimilikinya menjadi sebauh kekuatan untuk meingkatkan investasi masyarakat nyata guna memenuhi kebutuhan sendiri. berjalan lancar maka ada beberapa Desa sepertinya tidak lagi mampu menjadi kebijakan yang perlu dibangun oleh tempat hidup dan penghidupan yang layak pemerintah yakni: kemanan investasi, bagi warganya. Indikatornya adalah pemerintah harus menyediakan semakin banyaknya warga desa yang infrastruktur yang lengkap, seperti jalan, bermigrasi ke kota-kota besar untuk listrik (elektrifikasi), pasokan gas untuk mencari penghidupan yang lebih baik. industri dalam negeri, kurangi dan Pada dekade tahun tujuh puluhan, hilangkan kesenjangan regional antara Schumacher dalam bukunya Small is daerah satu dengan daerah yang lain, buat Beautiful (Dalam Wasistiono dan Irwan daerah dan pedesaan yang ada lebih Tahir, 2006 : 3) telah mengingatkan menarik para investor, sebarkan investasi bahwa persoalan pokok yang dihadapi yang berasal dari dalam dan luar negri, Negara-negara berkembang terletak pada berikan insentif yang menarik kepada dua juta desa yang miskin dan investor seperti pelayanan perizinan yang terbelakang. Schumacher berpendapat memudahkan dan transparan, cepat, tepat, bahwa selama beban hidup di pedesaan dan murah. tidak dapat diringankan, masalah kemiskinan di dunia ini tidak aka dapat Rumusan Masalah diselesaikan, dan mau tidak mau pasti Berdasarkan keterangan yang telah akan lebih memburuk. disampaiakna pada pendahuluan diatas Berangkat dari pemikiran diatas maka dapat dirumuskan suatu dan memahami masalah yang di hadapi permasalahan yakni Bagaimanakah oleh desa pada umumnya, maka salah satu Strategi Peningkatan Investasi Pedesaan cara yang bisa dilakukan untuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Desa menyelesaikan beberapa permasalahan di di Provinsi Riau? pedesaan yakni dengan penyusunan strategi peningkatan investasi pedesaan Tujuan dan Kegunaan untuk pengelolaan sumber daya pedesaan a. Tujuan dalam meningkatkan perekonomian Penelitian ini bertujuan untuk pedesaan. mengetahui Strategi Peningkatan Investasi Penyusunan strategi peningkatan Pedesaan dalam Meningkatkan investasi pedesaan untuk pengelolaan Perekonomian Desa di Provinsi Riau. sumber daya pedesaan dalam

163 b. Kegunaan LANDASAN TEORI Dari kegiatan penyusunan strategi Pemerintahan : Peran Penting peningkatan investasi pedesaan dalam Pemerintah Dalam Meningkatkan meningkatkan perekonomian desa maka Perekonomian dapat dirumuskan kegunaan kegiatan Pemerintah adalah organ yang penelitian adalah : berwenang memproses pelayanan publik - Dengan kegiatan ini diharapkan dan berkewajiban memproses pelayanan mampu memberikan rekomendasi civil bagi setiap orang yang melakukan mengenai strategi peningkatan hubungan pemerintahan, setiap anggota investasi pedesaan untuk mengelola masyarakat yang bersangkutan sumberdaya yang ada dalam rangka menerimanya pada saat diperlukan, sesuai meningkatakan perekonomuan di dengan tuntutan (harapan) yang pedesaan sehingga kesejahteraan diperintah. Dalam hubungan itu, bahkan masarakat pedesaan khsusnya di warga Negara asing atau siapa saja yang wilayah Provinsi Riau benar-benar pada suatu saat berada secara sah (legal) bisa terwujd. di wilayah Indonesia, berak menerima layanan civil tertentu, dan pemerintah - Dengan adanya penyususnan stategi wajib melayankannya. (Ndraha, 2003 : 6) peningkatan investasi pedesaan akan Lebih lanjut Ndraha mengatakan menciptakan pengelolaan sumber (dalam Labolo, 2006 : 24-25) Pemerintah daya di pedesaan yang terencana dan adalah segenap alat perlengkapan Negara terintegrasi sehingga menghasilkan atau lembaga-lembaga kenegaraan yang pembangunan pedesaan yang efektif berfungsi sebagai alat untuk mencapai dan efisien tujuan Negara. Apapun yang dilakukan - Meningkatkan kinerja pemerintah, pemerintah dalam rangka melaksanakan terumuskannya strategi peningkatan tugas Negara sehingga pemerintah sering investasi pedesaan akan menjadi kali disebut sebagai representasi Negara. pedoman bagi pemerintah daerah dan Pemerintah merupakan satu-satunya pemerintah desa dalam mengelola lembaga yang pada tingkat tertentu sumber daya yang ada di pedesaan. mampu menjaga dan menjamin sistem - Adanya sinkronisasi yang ketertiban dan penyediaan sarana dan berkesinambungan terhadap penataan prasarana sosial yang dibutuhkan oleh pembangunan perdesaan yang masyarakat bagi kepentingan aktifitas disesuaikan dengan pembangunan sosialnya. jangka pendek, menengah dan Bersamaan dengan munculnya tahunan negara sebagai organisasi terbesar yang relatif awet dan kokoh dalam kehidupan - Terselenggaranya pembangunan bermasyarakat, maka pemerintah mutlak pedesaan yang lebih tanggap akan harus ada sebagai unsur utamanya, yaitu kebutuhan dan tuntutan masyarakat munculnya dua kelompok besar yang serta pembangunan perdesaan yang memerintah dan yang diperintah. komprehensif, terarah dan terpadu Government is a body of people dengan mengedepanakn skala that sets and administers public prioritas penataan pembangunan policy, and exercises executive, pedesaan. political, and sovereign power

through customs, institutions, and

laws within a state.

Maksudnya, Pemerintah adalah

sebuah badan yang menetapkan dan

164 melaksanakan kebijakan publik, dan 1. Good Public Governance yang gerakan kekuasaan eksekutif, politik, dan merujuk pada lembaga berdaulat melalui adat istiadat, institusi, pemerintahan (legislative, dan hukum dalam sebuah negara. eksekutif, dan yudikatif), Tujuan utama dibentuknya sehingga dapat diartikan Pemerintah menurut Rasyid (2002 : 14- sebagai tata pemerintahan yang 16) adalah untuk menjaga suatu sistem baik di lembaga-lembaga ketertiban didalam masyarakat bisa pemerintahan menjalani kehidupannya secara wajar. 2. Good Corporate Governance Pemerintah modern pada hakekatnya yang merujuk pada dunia usaha adalah pelayanan kepada masyarakat. swasta, sehingga dapat diartikan Pemerintah tidaklah diadakan untuk sebagai tata kelola perusahan melayani dirinya sendiri, tetapi untuk yang baik melayani masyarakat, menciptakan 3. Civil Society atau masyarakat kondisi yang memungkinkan setiap sipil yang dapat mendukung anggota masyarakat mengembangkan terwujudnya good governance kemampuan dan kreatifitasnya demi dan terutama good public mencapai kemajuan bersama. governance Setelah memahami tentang makna Oleh karena itu menurut Ismail ( pemerintahan diatas jelaslah bahwa dalam Awang dan Mendra Wijaya, 2012 : pemerintah memiliki peran dalam 51) good public governance dapat menciptkan kehidupan masyarakat yang diwujudkan apabila terjadi keseimbangan sejahtera dengan salah satu indikatornya peran dari ketiga pilar yaitu pemerintah, adalah meningkatkan perekonomian dunia usaha swasta, dan masyarakat. pedesaan. Selain itu perlu juga dipahami Ketiganya mempunyai peran masing- penyusunan strategi peningkatan investasi masing. Pemerintah (legislative, eksekutif, pedesaan dalam rangka meningkatkan dan yudikatif) memainkan peran perekonomian juga tidak terlepas dari menjalankan dan menciptakan lingkungan konsep governance. politik dan hukum yang kondusif bagi Menurut Syafiie (2011 : 142) terwujudnya good public governance dan Good Governance yakni penyelenggaraan memberikan peluang terbangunnya pemerintahan Negara yang bersih atau komponen lain dalam governance yaitu pemerintahan yang baik. Semangat dunia usaha dan masyarakat. reformasi telah mewarnai pendayagunaan Lebih lanjut, Adisasmita (2011 : aparatur Negara dengan tuntutan untuk 25) mengatakan dari aspek pemerintahan mewujudkan administrasi Negara yang (government), good governance dapat mampu mendukung kelancaran dan dilihat melalui aspek-aspek sebagai keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi berikut : penyelenggaraan pemerintahan Negara 1. Hukum/Kebijakan. dan pembangunan, menuntut pelaksanaan Hukum/Kebijakan ditujukan pada Good Governance dan Clean perlindungan kebebasan sosial, Government ini berlaku pada setiap politik dan ekonomi. pemerintahan daerah yang sangat 2. Kompetensi administrative dan diperlukan dalam penyelenggaran transparansi. Kemampuan otonomi daerah. membuat perencanaan dan Di dalam good governance melakukan implementasi secara terdapat tiga komponen atau pilar yang efisien, kemampuan melakukan terlibat, yaitu : penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin dan model

165

administrative, keterbukaan dan melaksanakan pembangunan informasi. ekonomi, dan menciptakan kesetabilan 3. Desentralisasi, desentralisasi sosial, politik dan ekonomi. regional dan dekonsentrasi di dalam departemen. Strategi Investasi 4. Penciptaan pasar yang kompetitif. Sudah saatnya sistem perencanaan Penyempurnaan mekanisme pasar, daerah dilengkapi dengan Master Plan peningkatan peran pengusaha kecil Pengembangan Daerah yang berwawasan dan segmen lain dalam sektor strategik. Pola lama yang melihat dan swasta, deregulasi, dan memperlakukan kebijaksanaan kemampuan pemerintah dalam pembangunan daerah sebagai bagian pengelolaan kebijakan makro integral dari sistem perencanaan ekonomi ekonomi. nasional dengan bias sektoralnya perlu secara berangsur ditinggalkan, dan Dari uraian diatas maka dapat kemudian digantikan dengan kemandirian disimpulkan bahwa pemerintah memiliki Daerah Otonom untuk merencanakan peranan penting dalam meningkatkan pengembangan daerahnya. perekonomian pedesaan tentunya dalam Master plan pengembangan daerah penyusuinan strategi peningkatan akan semakin mengambil peran dalam investasi pededaan dengan melibatkan proses manajemen pengelolaan dunia usaha dan masyarakat. pembangunan Daerah Otonom, dan pada Seperti yang dikatakan oleh tahap awal perlu dibangun dan dimiliki Wasistiono (2003 : 126) otonomi daerah oleh Daerah Propinsi. Master Plan yang diberikan kepada daerah merupakan Pengembangan Daerah ini akan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi merupakan acuan untuk arah kegiatan kemajuan bangsa. Disebut peluang karena pembangunan wilayah dari sekelompok dengan kewenangan yang luas disertai Daerah Kabupaten dan Daerah Kota (azas berbagai sumberdaya yang telah sinergi hubungan antar daerah). Disatu diserahkan, daerah memiliki kebebasan pihak rencana ini merupakan peralatan untuk melakukan kreasi dan inovasi. sinkronisasi dalam penyusunan Sumberdaya tersebut dapat berupa pengembangan rencana sektor sumberdaya alam, sumberdaya manusia, Departemen pada tingkat propinsi, tetapi dan sumberdaya sosial-budaya. Daerah dilain pihak merupakan peralatan dituntut untuk bekerja keras dan bekerja sinkronisasi skenario perekonomian pada cerdas mendayagunakan berbagai modal skala makro (azas NKRI). yang dimiliki, baik modal yang berupa Dalam master plan ini secara uang, (money capital), modal intelektual minimal perlu disusun suatu swot analysis (intellectual capital) maupun modal sosial yang dihadapi oleh Daerah Propinsi, (social capital) guna mencapai berikut identifikasi kendala-kendala yang kesejahteraan masyarakat daerah dihadapi masing-masing Daerah Otonom khususnya, dan bangsa pada umumnya. didalamnya. Atas dasar analisa tersebut Adapun peranan penting selanjutnya dijabarkan visi dan tujuan pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi pembangunan daerah dalam jangka dapat dilihat dari : Diversifikasi kegiatan panjang, yang dalam proses ekonomi, Mengembangkan infrastruktur, perumusannya akan melibatkan seluruh Meningkatkan tabungan dan inventasi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Meningkatkan taraf pendidikan, berikut para wakil rakyat (DPRD) di Mengembangkan institusi yang propinsi tersebut (azas participatory meggalakkan pembangunan, Merumuskan democracy).

166

Atas dasar analisis swot berikut pembahasan makalah ini kita penetapan visi dan misi ini selanjutnya mengkonsentrasikan hanya pada beberapa dapat dirumuskan berbagai strategi jenis strategi di atas. pengembangan daerah yang meliputi strategi investasi dan promosi, strategi Konsep Desa Di Indonesia pembangunan infrastruktur dan social Penyebutan tentang Desa sudah overhead capital; strategi penggunaaan, tidak asing lagi bagi masyarakat pemanfaatan dan pengembangan lahan; Indonesia, karena istilah Desa pernah strategi mobilisasi dana dan anggaran; dan diseragamkan untuk seluruh wilayah strategi perumusan kebijaksanaan daerah. Indonesia. Kata “Desa” sendiri menurut Pada tingkatan Daerah Kabupaten dan Soetardjo dan Yulianti (dalam Wasistiono Daerah Kota, berbagai jenis rencana dan Irawan Tahir, 2006 : 7) berasal dari tindakan (Action Plan) yang merupakan bahasa India yakni “swadesi” yang berati wujud pelaksanaan strategi dan tempat asal, tempat tinggal, negeri asal kebijaksanaan pembangunan yang telah atau tanah leluhur yang merujuk pada satu ditetapkan dapat dirumuskan secara detail kesatuan hidup, dengan satu kesatuan menurut kebutuhan dan kemampuan Norma, serta memiliki batas yang jelas. masing-masing Daerah Otonom. Berdasarkan definisi tersebut dapat Namun demikian, dengan dipertegas bahwa di Indonesia dapat mengacu pada berbagai pendekatan dan ditemukan banyak kesatuan masyarakat model teoritis dalam pengembangan dengan peristilahannya masing-masing daerah, strategi pengembangan investasi seperti Dusun dan marga, bagai masyarkat di daerah dapat dipilih dari beberapa sumatera selatatan, dati di maluku, nagari bentuk strategi investasi berikut ini: di Minang Kabaudan atau wanua di o Strategi pengembangan leading/key minahasa. Pada daerah lain masyarakat industry setingkat Desa juga memiliki berbagai o Strategi growth center melalui istilah dan keunikan sendiri baik mata kawasan industri terpadu pencaharian maupun adat istiadat nya. o Strategi pengembangan ancillary Selanjutnya Bintoro (dalam industry Wasistiono dan Irawan Tahir, 2006 : 8) o Strategi pengembangan kota yang memandang Desa dari segi geografi, o Strategi pengembangan kehidupan mendefinisikan “suatu hasil dari lokal(neighborhood) perwujudan dari kegiatan kelompok o Strategi pengembangan fasilitas manusia dengan lingkungannya. Hasil dari umum skala besar perpaduan itu ialah suatu ujud atau o Strategi pengembangan agropolitan penampakan di muka bumi yang dan pertanian terpadu ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, o Strategi pengembangan perlindungan sosial ekonomis, politis dan kultur yang lingkungan alam saling berinteraksi antara unsur tersebut Pada saat ini masih banyak lagi dan juga dalam hubungannya dengan bentuk-bentuk strategi investasi daerah lain. pengembangan daerah yang sedang Sedangkan Desa menurut pasal 1 direncanakan dan dikembangkan oleh ayat (12) Undang-Undang Nomor 32 berbagai institusi pemerintahan daerah di Tahun 2004 Terntang Pemerintahan Desa Asia dan kawasan negara maju lainnya, adalah kesatuan masyarakat hukum yang khususnya yang dikaitkan dengan bentuk memiliki batas-batas wilayah yang topologi, kondisi, kemajuan teknologi dan berwenang untuk mengatur dan mengurus ketersediaan sumber-sumber pendanaan di kepentingan masyarakat setempat, masing-masing daerah. Untuk tujuan berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

167 setempat yang diakui dan dihormati dalam Lokasi kajian ini meliputi 7 Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Kabupaten di Provinsi Riau yaitu Republik Indonesia. Kabupaten Kuantan Sengingi, Indragiri Dapat dikatakan bahwa pengertian Hulu, Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Desa sebagaimana termuat dalam undang- Rokan Hilir dan Siak. Analisis data yang undang secara jelas menempatkan Desa digunakan adalah terlebih dahulu sebagai suatu organisasi pemerintahan dianalisis potensi dan peluang pada 7 atau organisasi kekuasaan, yang secara Kabupaten tersebut. Analisis yang politis memiliki wewenang tertentu untuk digunakan dalam kajian ini adalah mengatur warga atau anggota Location Quotient (LQ), Typhology komunitasnya. Classen dan Shift Sahre Analysis. Menururut Dadang et.al (2003 : 3) Selanjutnya perlu dilihat kelayakan usaha mengartikan Desa sebagai komunitas yang prioritas untuk masing-masing kabupaten. tinggal sebuah lokasi (posisi geografi daerah) tertentu Desa dapat dikatakan ANALISIS DAN PEMBAHASAN sebagai komunitas dalam kesatuan Komponen utama yang membentuk geografis tertentu yang antar mereka iklim investasi di daerah terdiri dari; saling mengenal dengan baik dengan Kelembagaan pelayanan penanaman corak kehidupan yang relatif homogen modal (16,9%), Promosi investasi daerah dan banyak bergantung secara langsung (15,6%), Komitmen Pemerintah Daerah pada alam, oleh karena itu Desa (20%), Infrastruktur (9,8%), Akses lahan diasosiasikan sebagai masyarakat yang usaha (2,4%), Tenaga kerja (6%), hidup secara sederhana pada sektor Keamanan usaha (10,7%), Kinerja agraris, mempunyai ikatan sosial, adat dan ekonomi daerah (3,1%), dan Peranan tradisi yang kuat, bersahaja, serta tingkat dunia usaha dalam perekonomian daerah pendidikan yang dapat dikatakan rendah. (3,6%). Sedangkan komponen-komponen METODE PENELITIAN yang menjadi hambatan bagi para pelaku Jenis penelitian yang digunakan usaha di dalam menjalankan usahanya dalam penelitian ini adalah penelitian adalah; infrastruktur, perijinan oleh deskriptif. Mely G.Tan (dalam Silalahi, pemerintah pusat, peraturan daerah, 2010 : 28-29) mengatakan penelitian yang kenaikan tariff BBM/ listrik dan lain-lain, bersifat deskriptif bertujuan pajak/retribusi, kelangkaan bahan mengambarkan secara tepat sifat-sifat baku, invisible cost, kelangkaan modal, suatu individu, keadaan, gejala, atau stabilitas dan hankam, upah minimum kelompok tertentu atau untuk menentukan regional, pemasaran, kapasitas bisnis, frekuensi atau penyebaran suatu gejala memproses perijinan, bom/ terorisme, atau frekuensi adanya hubungan tertentu biaya pengapalan, dan ketepatan waktu. antara suatu gejala dan gejala lain dalam Faktor-faktor yang menjadi daya tarik masyarakat. bagi dunia usaha dalam melakukan Penelitian ini bagian dari deskriptif investasi, diantaranya adalah; ketersediaan kuantitatif yakni menyajikan tahap yang infrastruktur, kepastian hukum, potensi lebih lanjut dari observasi yang yang dimiliki oleh suatu daerah/ wilayah, memunculkan peranan teknik-teknik kebijakan investasi, SDM, serta jaminan statistik. Penelitian ini dikategorikan kepastian keamanan Informasi yang sebagai penelitian umum untuk melihat dibutuhkan oleh investor, pada umumnya dan mempelajari sajauh mana berupa kebutuhan investasi di suatu perkembangan yang terjadi yang daerah, kebijakan investasi, potensi yang didasarkan pada suatu rencana, kebijakan, dimiliki, peluang usaha, sumber dan program, ketetapan dan intruksi. proyek investasi, serta contoh proyek

168 investasi yang ada di suatu daerah. Untuk daerah. Provinsi Riau memiliki mendorong dan menarik investasi ke komoditi unggulan sawit, sehingga daerah, diperlukan Profil Potensi Daerah perlu dilakukan pengembangan yang berisi tentang informasi peluang sektor ini sehingga memberikan usaha yang layak bagi investor. Profil multiplier effek kepada sektor lain. Potensi Daerah ini dimaksudkan agar Pembangunan sektor non-migas investor dapat lebih cepat menangkap yang bertumpu pada sumber daya peluang investasi dan mengambil alam terbarukan belum keputusan untuk berinvestasi. Dengan menunjukkan perkembangan yang adanya Profil Potensi Daerah, UKM juga berarti, walaupun potensi yang dapat mengidentifikasi peluang usaha dapat dikembangkan cukup luas, yang ada. seperti pertanian dalam arti luas, Berdasarkan informasi-informasi di yaitu tanaman pangan, atas maka strategi pengembangan perkebunan, peternakan, pedesaan di Provinsi Riau dibagi menjadi perikanan, industri pengolahan strategi umum dan strategi khusus. hasil pertanian, dan agrobisnis; pemanfaatan hasil hutan non kayu; 1. Strategi Umum pariwisata; sektor informal dan a. Melakukan pengembangan usaha usaha kecil menengah; dan industri berdasarkan komoditi unggulan rumah tangga.

Tabel 1 Arahan Sektor/Subsektor Unggulan Wilayah Riau No Sektor Subsektor Komuditas 1 Pertanian a. Pertanian Tanaman  Biji-bijian (padi dan jagung) Pangan  Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kedelai dll).  Umbi-umbian (talas, ubi kayu dll)  Sayur-sayuran (bayam, mentimun, selada dll)  Buah-buahan (rambutan, durian, manggis dll) b. Perkebunan  Kelapa sawit, kelapa, karet, kkao, sagu dll c. Peternakan  Unggas, domba, sapi dll. 2 Kehutanan  Aneka kayu komersial dan hasil hutan ikutan dari hutan alam, hutan tanaman dan hutan rakyat. 3 Pertamba- a. Minyak dan Gas  Minyak bumi, gas bumi dan aneka ngan Bumi produk turunannya. b. Pertambangan Umum  Batubara, emas, timah dll. c. Bahan Galian  Pasir bangunan, pasir kwarsa, batu granit dll. 4 Perikanan a. Perikanan Darat dan  Aneka produk perikanan air tawar dan Tambak tambak komersial (ikan, udang dll). a. Perikanan Laut  Aneka produk perikanan laut tangkap &

169

budidaya komersial (ikan, udang, cumi, kerang, rumput laut dll). 5 Pariwisata  Aneka obyek & daya tarik wisata (wisata alam, agrowisata, wisata budaya, wisata konvensi, wisata belanja dll). 6 Industri a. Industri Pengolahan  Aneka produk agroindustri (CPO, Hasil Pertanian, minyak goreng, makanan & minuman, Perkebunan dan crumb rubber dll). Kehutanan  Aneka industri hasil- hasil hutan (pulp, plywood, kayu gergajian, wood working dll). b. Industri Aneka  Elektronika, komputer, garment/ tekstil dll. c. Industri Logam,  Industri penunjang pemboran migas, Mesin dan Kimia pipa, perkapalan, aneka produk & bahan plastik dll.

7 Perdagangan -  Aneka komoditas perdagangan produk Jasa daerah maupun impor, serta jasa-jasa (jasa konstruksi, keuangan/perbankan, transportasi dll). Sumber : (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau, 2012)

b. Melakukan penyelesaian status hak negosiasi dalam penentuan lahan. Pengusahaan lahan jumlah dan luas lahan HGU. pertanian juga menghadapi d. Pengembangan kekayaan sumber permasalahan konflik penguasaan daya pesisir dan kelautan. Potensi dan status lahan, sehingga perikanan berupa ikan pelagis dan berpotensi menimbulkan konflik udang-udangan terdapat di sekitar sosial. Penguasaan lahan oleh Pulau , Pulau Jemur, Pulau petani sangat terbatas, sehingga Lingga, Pulau Singkep, dan sekitar menghadapi kendala dalam Selat Malaka. Di samping pengembangan skala usaha, perikanan tangkap, potensi Penguasaan sektor hilir oleh budidaya perikanan untuk jenis- perusahaan berskala besar yang jenis ikan kerapu, kakap putih, bersifat padat modal dan keahlian udang-udangan, dan rumput laut mengakibatkan hasil pertambahan dapat diusahakan di pesisir dan nilai belum dinikmati oleh perairan laut dangkal di sekitar masyarakat lokal. Pulau , Pulau Padang, c. Melakukan negosiasi dengan Pulau Tebing Tinggi, Pulau Pemerintah Pusat oleh Rangsang, pesisir Rokan Hilir, dan Pemerintahan Daerah dalam Selat Malaka. penentuan HGU. Hak Guna Usaha e. Meningkatkan kerjasama antar dan izin prinsip ditentukan oleh kabupaten/kota terutama dalam pemerintah pusat. Pemerintahan pembangunan infrastruktur daerah hanya diberi wewenang transportasi. untuk menentukan lokasi, tanpa f. Pengembangan potensi pariwisata melibatkan pemerintahan desa. alam dan budaya secara luas, baik Pemerintahan desa tidak memiliki obyek dan destinasi; prasarana dan

170

sarana pendukung; serta sumber prinsip-prinsip dasar diantaranya: (1) daya manusia pelaku pariwisata, memacu keunggulan kompetitif sehingga sebagian besar belum produk/komoditi serta komparatif layak dijual kepada wisatawan. setiap wilayah, (2) memacu Provinsi Riau juga berfungsi peningkatan kemampuan suberdaya sebagai lokasi transit wisatawan manusia dan menumbuhkan menuju Provinsi Sumatera Barat. agroindustri yang sesuai dan mampu Peluang kunjungan wisatawan dilakukan di wilayah yang mancanegara cenderung dikembangkan, (3) memperluas dimanfaatkan oleh Kota wilayah sentra-sentra agribisnis yang memiliki prasarana komoditas unggulan yang nantinya pendukung relatif memadai, akan berfungsi sebagai penyandang seperti hotel, transportasi, dan bahan baku yang berkelanjutan, (4) perbankan. Selain pariwisata alam memacu pertumbuhan agribisnis dan budaya, potensi lainnya adalah wilayah dengan menghadirkan pariwisata Meeting, Incentive, subsistem-subsitem agribisnis, (5) Conference, and Exhibition menghadirkan berbagai saran (MICE); pariwisata bahari di Pulau pendukung berkembangnya industri Jemur, Pulau Rupat, dan Tanjung pedesaan. Medang untuk pasar wisatawan b. Mengintegrasikan sektor usaha untuk dari Singapura dan Malaysia; dan peningkatan nilai tambah. pariwisata yang ditujukan untuk Beberapa kabupaten/kota yang segmen wisatawan nusantara. memiliki sektor basis di lapangan g. Meningkatkan keterlibatan BUMD usaha pertanian adalah Kab. dalam sektor usaha potensial. Kuansing, Inhu, Rohil, Rohul, Pengembangan perekonomian Kampar dan Pelalawan. Namun membutuhkan dukungan besarnya kontribusi sektor pertanian pemerintah daerah dalam bukan berarti sektor industri kebijakan ekonomi dan penataan pengolahan juga meningkat, atau ruang, kepastian hukum, dan memberikan dampak kepada sektor- pelayanan aparatur dalam sektor lainnya. Oleh karena itu agar administrasi umum. Hal ini sejalan dapat menopang antar satu dengan dengan upaya pembangunan lainnya perlu adanya integrasi input, bidang pemerintahan dan proses dan output. Seperti industri aparaturnya menuju good hilir kelapa sawit untuk keperluan governance and clean government. pakan ternak dan pakan ikan. Oleh karena itu pengembangan c. Peningkatan ketersediaan energi usaha tentunya harus listrik. diprioritaskan BUMD dalam dunia Peningkatan ketersediaan energi usaha ini. listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kuansing, Strategi-Strategi Khusus Peningkatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Investasi Pedesaan untuk mengelola Hidro (PLTMH) di Kuansing, Sumberdaya Pedesaan. Pembangkit Listrik tenaga Biomassa a. Pengembangan Industri Hilir (PLTB) untuk kabupaten lainnya. berdasarkan keunggulan komoditi Seperti di kabupaten kuantan singingi Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. juga mempunyai sumber daya mineral Perlunya pengembangan agroindustri yang cukup besar dan beragam, di pedesaan dengan memperhatikan seperti batu bara, emas, sirtu, kaolin,

171

bentonite, bitumen padat, batu dirumuskan dengan melihat indikator- gamping dan mangan. Ada beberapa indikator antara lain: kontribusi yang sudah dieksploitasi seperti batu terhadap keberlanjutan lingkungan bara, emas dan mangan. Berbagai lokal, kontribusi terhadap potensi sumber daya mineral tersebut keberlanjutan penggunaan belum dikelola secara optimal, sumberdaya alam, kontribusi terhadap padahal sebenarnya merupakan peningkatan lapangan kerja, potensi yang dapat meningkatkan kontribusi terhadap keberlanjutan pendapatan daerah untuk ekonomi makro, efektifitas biaya dan pembangunan dan dapat menambah kontribusi terhadap kemandirian incam bagi masyarakat. Kabupaten teknis. Kuantan singingi memiliki potensi e. Pengembangan pasar berdasarkan sumber energi yang dapat aspek kewilayahan. dimanfaatkan untuk pembangkit Umumnya terdiri dari pasar lokal, tenaga listrik terdiri dari pembangkit regional dan pasar ekspor. Tingkat listrik tenaga air (PLTA) sungai permintaan (selera konsumen) atau kuantan yang berada dilubuk daya serap pasar inilah yang sering ambacang, kecamatan hulu kuantan mendorong apakah suatu komoditas sebesar 135 MW (studi JICA jepang), tersebut dikelompokkan sebagai Potensi air terjun yang dapat unggulan atau tidak. dimanfaatkan untuk pembangkit f. Peningkatan infrastuktur transportasi listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH) bagi kawasan industri. yang berada didesa Kasang, Strategi yang perlu diperhatikan Kecamatan Kuantan Mudik sebesar pemerintah selanjutnya adalah 136,6 Kw. Selain itu juga terdapat peningkatan infrastruktur transportasi potensi energi biomassa yang berasal yang mendukung bagi kawasan dari bahan baku perkebunan kelapa industri, salah satunnya adalah sawit yang belum dapat dihitung kebijakan pemerintah pada Kawasan besaranya. (Sumber: Dinas energi dan Duri--Rupat menjadi faktor sumber daya mineral) pendorong bagi pengembangan d. Pembangunan Desa yang kawasan ini. Kebijakan Pemerintah Berkelanjutan. dalam mempersiapkan infrastruktur, Arus globalisasi yang semakin kuat seperti pembangunan jalan tol, perlu diimbangi dengan kesadaran terminal agribisnis, balai latihan kerja bahwa mekanisme pasar tidak selalu dan infrastruktur pendukung lainnya mampu memecahkan masalah pada Kawasan industry yang ketimpangan sumberdaya. Kebijakan ditetapkan pemerintah akan pembangunan harus memberi mempercepat pertumbuhan ekonomi perhatian untuk perlunya menata dan pengembangan kawasan tersebut. kembali landasan sistem pengelolaan Sehingga dengan tersedianya aset-aset di wilayah pedesaan. infrastruktur transportasi tentunya Penataan kembali tersebut lebih akan mempermurah biaya angkut. berupa integrasi kepada pemanfaatan g. Penyediaan Sumber Air Bersih ganda, yaitu ekonomi dan Sumber air bersih di beberapa lingkungan/ekosistem. Walaupun kabupaten mengalami masalah dalam wawasan agroekosistem merupakan mendorong percepatan investasi sesuatu pengelolaan yang kompleks pedesaan. Semua kabupaten yang dan rumit, akan tetapi menjadi objek kajian ini sektor air keberhasilannya dapat dilihat dan bersih, gas dan air bersih sebagai

172

sektor non basis. Pada hal sektor ini kerjasama antar kabupaten/kota terutama sangat menunjung percepatan dalam pembangunan infrastruktur investasi di suatu daerah. Sehingga transportasi dan Pengembangan potensi untuk memacu pertumbuhan sektor- pariwisata alam dan budaya secara luas, sektor lain pemerintah harus baik obyek dan destinasi; prasarana dan meningkatkan status pengelolaan air sarana pendukung; serta sumber daya bersih daerah manusia pelaku pariwisata, sehingga sebagian besar belum layak dijual kepada PENUTUP wisatawan dan Meningkatkan keterlibatan Kesimpulan BUMD dalam sektor usaha potensial. Penelitian ini bertujuan untuk Selanjutnya strategi khusus meliputi menyusun Strategi Peningkatan Pengembangan Industri Hilir berdasarkan Investasi Pedesaan Untuk Pengelolaan keunggulan komoditi Kabupaten/Kota di Sumber Daya Pedesaan Dalam Provinsi Riau, mengintegrasikan sektor Meningkatkan Perekonomian Di usaha untuk peningkatan nilai tambah, Pedesaan. Kajian ini meliputi 7 Peningkatan ketersediaan energi listrik, Kabupaten di Provinsi Riau yaitu pembangunan Desa yang Berkelanjutan, Kabupaten Kuantan Sengingi, Indragiri pengembangan pasar berdasarkan aspek Hulu, Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, kewilayahan, peningkatan infrastuktur Rokan Hilir dan Siak. Jumlah desa di transportasi bagi kawasan industry dan Provinsi Riau pada tahun 2011 sebanyak Penyediaan Sumber Air Bersih 1.739 terdiri dari Kuansing (209 ) desa, Indragiri Hulu (194), Pelalawan (118), Rekomendasi Siak (129), Kampar (245), Rohul (153) Perlu adanya koordinasi dan dan Pelalawan sebanyak 118 desa. pembagian tugas dan tanggungjawab Hasil analisis menunjukkan bahwa yang jelas antara unit pemerintahan di sektor yang memiliki nilai LQ >1 (sektor Kabupaten di Provinsi Riau. Berdasarkan basis) untuk sektor pertanian adalah uraian di atas, maka implikasi kebijakan Kuansing, Inhu, Rohul, Pelalawan, Rohil yang dapat direkomendasikan diantaranya dan Pelalawan. Sektor pertambangan dan adalah : penggalian memiliki kelebihan dan dapat 1. Pemerintah Provinsi Riau harus diekspor ke daerah lain adalah kab. Siak, meningkatkan pelayanan Rohil dan Kab. Kampar. Sedangkan infrastruktur berupa penyediaan sektor air bersih, gas dan listrik hampir di jaringan komunikasi yang lebih setiap kabupaten mengalami baik. Disamping itu, perbaikan permasalahan. pada aspek tata kelola Oleh karena itu, terdapat strategi pemerintahan juga wajib umum dan strategi khusus peningkatan dilakukan yaitu dengan investasi pedesaan untuk pengelolaan melakukan pembenahan di bidang sumber daya pedesaan dalam keadilan dan kelembagaan seperti meningkatkan perekonomian di pedesaan. penyederhanaan sistem dan Strategi umum meliputi Melakukan perijinan, penurunan berbagai pengembangan usaha berdasarkan pungutan yang `tumpang tindih komoditi unggulan daerah, Melakukan serta melakukan full disclosure penyelesaian status lahan, Melakukan terhadap biaya perijinan. negosiasi dengan Pemerintah Pusat oleh 2. Melakukan agenda reformasi Pemerintahan Daerah dalam penentuan dalam peraturan daerah yaitu HGU, Pengembangan kekayaan sumber dengan bekerjasama dengan daya pesisir dan kelautan, Meningkatkan pemerintah pusat dan provinsi lain

173

dalam mengembangkan prosedur Muhammad, Suwarsono. 2012. Strategi dan standar pengkajian Perda Pemerintahan. Erlangga, Jakarta yang terkait dengan perizinan Silalahi, Uber. 2010. Metode Penelitian persetujuan investasi yang Sosial. Refika Aditama, Bandung. cenderung memiliki rantai panjang. Syafiie, Inu Kencana. 2011. Manajemen 3. Pemerintah provinsi dan Pemerintahan, Pustaka Reka Cipta. kabupaten sebaiknya Bandung. mengintegrasikan kebijakan dan Rasyid, Muhammad Ryaas. 2012. Makna program pengembangan investasi Pemerintahan Tinjauan dari Segi (penanaman modal) sesuai dengan Etika dan Kepemimpinan. Yarsif sektor/sub sektor dan komoditas Watampone, Jakarta. berdaya saing tinggi yang ada di daerahnya. Rauf, Rahyunir. 2010. Pembaharuan 4. Perlu dibentuk forum investor Organisasi dan Manajemen secara resmi serta dilakukan Pemerintahan Desa, Jurnal secara berkala. Hal ini bermanfaat Kybernologi Indonesia, Alaf Riau, untuk mengembangkan komoditas Pekanbaru, Vol 1 No 1 Juli 2010 : yang memiliki daya saing tinggi 45 di masing-masing kabupaten/kota Wasistiono, Sadu. 2003. Kapita Selekta Riau. Manajemen Pemerintahan Daerah. Fokusmedia, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Wasistiono dan Irwan Tahir. 2006. Pemerintahan Daerah. Graha Ilmu, Prospek Pengembangan Desa. Yogyakarta Fokusmedia, Bandung. Awang dan Mendra Wijaya. 2012. Solihin, Dadang. 2004. Strategi Menarik Ekologi Pemerintahan. Alaf Riau, Investor Dalam Rangka Pekanbaru. Peningkatan PAD. Disampaikan pada dialog bisnis Interaktif Juliantara, Dadang et,al. 2003. politik Wilayah Jakarta Puasat 1 Juni 2004, Pemberdayaan (jalan menuju Jakarta. otonomi Desa). Pondok Pustaka Jogja, Yogyakarta. Riau Dalam Angka 2012 Labolo, Muhadam. 2006. Memahami Annual Provinsi Riau 2012 Ilmu Pemerintahan : Suatu Kajian, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Teori, Konsep, dan Riau, 2012 Pengembangannya. Rajawali Press, Jakarta.

174