Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

Pembelajaran pada Pondok Hidayatullah Ternate

Learning of Kitab Kuning In the Islamic Boarding School Hidayatullah Ternate

Faizal Bachrong Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar Jl. A.P. Pettarani No.72 Makassar. Telp: 0411-452952 Email: Faizal Bachrong@gmail com.

Info Abstract Artikel

Pengkajian kitab kuning di Pesantren merupakan unsur penting dari padanya, dan hal ini secara umum cenderung mengalami kemunduran, karena berbagai hal. Karena itu pengkajian tentang pemanfaatan kitab kuning di pesantren penting dilakukan. Penelitian ini menyoroti realitas pengkajian kitab kuning di pesantren. Fokus penelitian ini adalah PP HIdayatullah Ternate. Karena penelitian ini Diterima merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan studi dokumen dan pustaka. Analisis datanya adalah 20 deskreprif kualitatif. PP Hidayatullah Ternate termasuk pondok pesantren Februari kombinasi yang selain membina satuan pendidikan formal berupa sekolah dan madrasah, juga membina kepesantrenan, termasuk pengajian kitab. yang 2018 dibina di dalamnya laki-laki dan perempuan. Dalam program kepesantrenan selain salat berjemaah, hafalan Al Alquran dan hadits, juga ada taklim diniyah (pengkajian kitab) dan ada halaqah diniyah. Pengkajian kitab memilih 5 kitab Revisi I yang digariskan oleh Pengurus Pusat Hidayatullah berkaitan dengan , 25 Fiqih, . Sirah dan Bahasa Arab. Para pengajarnya adalah kader-kader Hidayatullah sendiri dan lainnya. Pengkajian kitab ini dengan metode ceramah Maret dan kitab pegangannya adalah terjemahannya. Santri hanya mendengar tanpa 2018 memiliki kitabnya. Kendala utama adalah kemampuan berbahasa Arab uantuk pengkajian kitab, terutama bagi santri yang dapat digolongkan tidak memilikinya. Kata Kunci: Pondok Pesantren, Hidayatullah Ternate, Pengkajian kitab. Revisi II The study of the Kitab Kuning at the Islamic Boarding School is an important 5 element of it, and this generally tends to decline, because of various things. April Therefore, the study of the use of yellow books in pesantren is important. This research highlights the reality of the study of the yellow book in pesantren. The 2018 focus of this research is PP Hidayatullah Ternate. Because this research is a qualitative research, the data collection techniques are interviews, observation and study of documents and literature. Data analysis used a qualitative descriptive Disetujui approach. PP Hidayatullah Ternate includes a combination Islamic boarding school. In the pesantren program besides praying in congregation, memorizing the 1 Alquran and , there are also taklimdiniyah (study of the book) and there is Mei halakah diniyah. The book study chose 5 books outlined by the Hidayatullah Central Board relating to Aqidah, Fiqih, Tafsir. Sirah and . The instructors 2018 are Hidayatullah's own cadres and others. The study of this book with the lecture method and the handbook is the translation. Santri only hear without having the book. The main obstacle is the ability to speak Arabic for Bible study, especially for students who can be classified as not having it. Keywords: Islamic boarding school, Hidayatullah Ternate, study of kitab kuning.

105

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

PENDAHULUAN Bahasa Arab yang berarti terdahulu, Pesantren merupakan tempat klasik, kuno atau tradisional. Seiring pendidikan moral agama sebagai berkembangan zaman, tidak sedikit pedoman hidup bermasyarakat sehari pesantren salaf yang beradapasi dan hariyang merupakan lembaga meng-kombinasikan sistem pendidikan keagamaan tertua di pembelajaran modern. . Pesantern sendiri munurut Dalam klasifikasi tipe pesantren pengertian dasarnya adalah tempat di lingkungan Kementerian Agama, belajar para santri. Sedangkan pondok disebut sebagai Pesantren Kombinasi. berarti rumah atau tempat tinggal Kementerian Agama membagi tiga tipe sederhana yang terbuat dari bambu. pesantren, yaitu pesantren salafiyah, Disamping itu kata “pondok” pesantren khalafiyah (Ashriyah) dan mungkin juga berasal dari bahasa arab pesantren Kombinasi. (www. ”fundung” yang berarti hotel atau wikipedia.org/wiki 20 september 2018) asrama. (www.sofiti exaf blog Dalam perjalanan waktu, spot.com 20 september 2018). Kajian kurikulum di pesantren tidak hanya kitab kuning dijadikan prasayarat mengacu pada kajian kitab kuning. pengakuan keulamaan seseorang oleh kajian kitab kuning menjadi tereduksi, masyarakat. Tingkat keulamaan pesantren mengalami transformasi seseorang ditentukan oleh dalam berbagai bentuk, Bahkan banyak kemampuannya dalam menjelaskan pesantren yang sudah tidak setiap kalimat dari kitab yang dikaji mengajarkan kitab kuning lagi. (Burhanuddin, 2012: 358-359.) Pemerintah melalui PMA nomor 13 Kemampuan dan penguasaan kitab Tahun 2014 mentolerir hal ini kuning oleh kiyai suatu pesantren, sebagaiaman terlihat pada pasal 5 menentukan kepopuleran pesantren itu. menyebutkan bahwa Pesantren wajib Karena itu, kajian kitab kuning menjadi memiliki pengajian kitab kuning atau bagian yang tak terpisahkan dalam Dirasah Islamiyyah dengan pola sistem kurikulum suatu pesantren. Mu’allimin. (PMA No. 13 Tahun 2014) Pesantren atau Pondok Pesantren Bertitik tolak pada latar belakang adalah sebutan bagi tempat yang yang telah dikemukakan, dirumuskan mengkaji "kitab-kitab kuning" (kitab masalah penelitian ini, yaitu: kuno). Pesantren identik dengan Bagaimana pembelajaran kitab kuning pesantren tradisional (klasik) yang pada Pondok Pesantren Pesantren berbeda dengan pesantren Ternate? Dari masalah ini dirumuskan modern dalam hal metode pengajaran pertanyaan penelitian yang diangkat dan infrastrukturnya. sebagai sub masalah penelitian ini, Di pesantren , hubungan antara yaitu: Kiai dengan santri cukup dekat secara 1. Apa jenis kitab kuning yang emosional. Kiai terjun langsung dalam diajarkan di Pondok Pesantren menangani para santrinya. Hiyatullah Ternate? Pada dasarnya, pesantren adalah 2. Bagaimana mekanisme bentuk asli dari lembaga pesantren itu pemanfaatan kitab kuning di sendiri. Sejak munculnya pesantren, Pondok Pesantren Hidayatullah format pendidikan pesantren adalah Ternate? bersistem salaf. Kata salaf merupakan

106

Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

3. Bagaimana problem dan solusinya Pinrang Pesantren Al Urwatul Wustqa pemanfaatan kitab kuning di Sidrap Pesantren Babul Khaer pondok pesantren? Bulukumba dan Pesantren Darul Penelitian ini merupakan Istiqamah Maros Kelima pesantren penelitian deskreptif kualitatif. Metode tersebut merupakan pesantren yang pengumpulan data yang digunakan mengkombinasikan antara kurikulum yaitu wawancara. (Cresswell, 1994) khas kepesantrenan berupa kitab berpasangan dengan teknik observasi/ kuning kurikulum Deprtemen Agama pengamatan serta dokumentasi. Untuk dan Depertemen Pendidikan. Kajian ini memperkuat, teknik pengumpulan data menyebutkan beberapa kitab kuning tersebut, dilakukan studi kepustakaan yang dikaji di pesantren. (As’ad, 1994 atau referensi yang berkaiatan dengan 76-77:) kajian ini. Perhatian Balai Litbang Agama Makassar terhadap kajian pesantren Tinjauan Kepustakaan tinggi terliahat bahwa pada tahun 2011, Nasaruddin Umar membagi diadakan penelitian Implementasi pesantren berdasarkan tipe Pengajian Kitab Pada Pondok pendidikannya ke dalam empat tipe, Pesantren di Kawasan Timur Indonesia. yaitu: Sebagian dari kajian telah diterbitkan 1. Pesantren yang menyelenggarakan dalam buku yang berjudul Reinversi pendidikan formal dengan Kurikulum dan Pembelajaran menerapkan kurikulum nasional. Pendidikan Agama dan Keagamaan. 2. Pesantren yang menerapkan (Mujizatullah, 2011 171-256:) kurikulum keagamaan dan ilmu Defenisi yang lebih luas tentang umum namun tidak mengikuti kitab kuning disebutkan dalam KMA kurikulum nasional nomor 13 tahun 2014 pasal 1 (3) Kitab 3. Pesantren yang hanya Kuning adalah kitab keislaman yang mengajarkan ilmu agama. berbahasa Arab yang menjadi rujukan 4. Pesantren yang hanya sekedar tradisi keilmuan di Pesantren. Pada menjadi tempat pengajian. (Umar, realitasnya, kitab-kitab seperti itu 2014: 27-28) diajarkan juga pada pengajian halaqah Amin Haedar mengemukakan di masjid tertentu. tipologi pesantren yang hampir mirip tersebut sebagaimaan dikuti oleh PEMBAHASAN Mardiyah. Yang membedakan hanya Kota Ternate merupakan wilayah pada tipe ketiga yaitu Pesantren yang kepulauan yang meliputi 8 buah pulau, mendirikan Madrasah Diniyah. 3 di antaranya merupakan pulau kecil (Mardiyah, 2013 466:) yang luasnya sekitar 0,5 km2 dan tidak Pada tahun 1994, Balai Penelitian berpenghuni, dan hanya 5 pulau yang Lektur Keagamaan Ujung Pandang berpenghuni, yaitu: P.Ternate, P.Hiri, menerbitkan hasil penelitiannya P.Moti, P.Mayau, dan P.Tifuri. Kota berjudul transformasi kelekturan Ternate dibagi menjadi 8 kecamatan pesantren di Sulawesi Selatan. Kajian dan dihuni oleh penduduk (2016) ini menyorot lima pesantren, yaitu: 218.028 jiwa, terdiri atas laki-laki Pesantren As’adiyah Sengkang, sebanyak 110.725 orang (50,78%) dan Pesantren Manahil Ulum Kaballangan perempuan sebanyak 107.303 orang

107

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

(49,22%). (BPS, Ternate 2017 171- lembaga, yaitu: Pondok Pesantren 256:) , Pondok Pesantren Moluku Mayoritas penduduk Kota Kie Raha, dan Pondok Pesantren Ternate tersebut menganut agama Hidayatullah Ternate. (Ahmad, . H 5:) Islam, yaitu 215.267 orang (96,49 %). Yang menganut agama Kristen hanya Pondok Pesantren di Kota Ternate 6.749 orang (3.02 %), dan selebihnya Pondok pesantren yang tercatat sebanyak 1.091 orang (0,49 %) pada Kantor Kemenag Kota Ternate menganut agama-agama Katholik, hanya 3 buah, yaitu: 1. PP Al Khairaat Hindu Budha dan Kongchucu. Kalumpangt Ternate, 2. PP Hidayatullah Ternate, dan 3. PP Moluku Kie Raha Ternate. Selain itu, diketemukan dua pesantren lainnya, yaitu: 1. PP Ulumuddin Ternate dan 2. PP Darut Tahsin Ternate. PP Al Khairaat Kalumpang Ternate yang berdiri sejak tahun 1964 M/1374 H bernaung di bawah Yayasan Al Khairaat Cabang Kota Ternate. Pada tabel di atas jelas terlihat Pondok pesantren ini beralamat di Jl. bahwa kecuali Kecamatan P. Batang Kakatua No. 155 Kelurahan Dua mayoritas penduduknya beragama Kalumpang, Kecamatan Ternate Islam, bahkan pada kecamatan Moti Tengah. Sebagai lembaga pendidikan, dan Kecamatan P. Hiri semua PP Al Khairaat Ternate membina penduduknya beragama Islam. Sedang satuan pendidikan berupa sekolah dan pada Kecamatan P. Batang Dua hampir madrasah dari tingkat Sekolah dasar semuanya beragama Kristen. Dari sampai tingkat menengah atas. penduduk berjumlah 2.899 orang yang Pendidikan formal yang diasuh oleh beragama Islam hanya 6 orang dan pondok pesantren ini adalah: 1. SD 01 yang beragama Katholik hanya 3 Alkhairaat; 2. SD 04 Alkhairaat; 3. orang. SMP BP Alkhairaat; 4. MTs Rumah ibadah bagi umat Islam, Alkhairaat; 5.SMA Alkhairaat; dan 6. berupa masjid 197 buah tersebar pada MA Alkhairaat. semua kecamatan yang ada kecuali PP Alkhairaat pada tahun pada Kecamatan Pulau Batang Dua pelajaran 2017-2018 menampung siswa karena rumah ibadah di kecamatan ini pada semua jenjang dan jenis satuan hanya bagi umat Kristen (gereja) pendidikan tersebut sebanyak 1.206 berjumlah 10 buah dari 18 gereja bagi orang, terdiri atas laki-laki sebanyak umat Kristen di Kota Ternate 683 orang dan perempuan sebanyak Jumlah Madrasah di Kota 523 orang. Siswa tersebut diasuh oleh Ternate, Tahun 2017/2018.MI 13 buah, tenaga pendidik sebanyak 108 orang, MTs 11 buah, dan MA 6 buah. yang rinciannya adalah: guru tetap PNS Madrasah swasta ada yang yang sebanyak 82 orang, guru tetap Yayasan bernaung di bawah pesantren. Pondok 3 orang, dan guru tidak tetap sebanyak pesantren yang tercatat pada Kantor 23 orang. Hal ini menunjukkan bahwa Kemenag Kota Ternate hanya tiga

108

Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

bantuan Pemerintah berupa tenaga yang melangkah mengikuti skala pendidik sangat besar. priorotas, mulai dari yang paling asasi Sebagai pondok pesantren, (ushul) hingga yang merupakan cabang tentu ada santri yang mondok di (furu’) Sedangkan agenda utama yang dalamnya. Kenyataannya, saat ini santri menjadi fokus program pesantren yang mondok sangat sedikit jumlahnya Hidayatullah adalah imamah dan dibanding jumlah siswa yang jamaah (tajdid); pencerahan kesadaran; seharusnya mondok, hanya 20 putra. pembersihan jiwa (tazkiyah an nufus); Santri yang mondok ini pengajaran dan pendidikan:(taklim wal mempergunakan waktu sesudah salat hikmah); menuju kepemimpinan dan magrib untuk pembelajaran, hanya saja umat yang moderat (washatan) dan hampir tidah ada pengajian kitab terbaik. (Ahmad. H 5:) . kecuali Hadits, yaitu Hadits Arbaiin. Pondok Pesantren Moluku Kie PP Hidayatullah Ternate adalah Raha beralamat di Koloncucu Puncak, salah satu dari sekian banyaknya Kelurahan Toboleu, Kecamatan pondok pesantren Hidayatullah yang Ternate Utara. Pondok Pesantren yang tersebar di berbagai daerah di berdiri sejak tahun 2010 bernaung di Indonesia. Pondok pesantren bawah Yayasan Al Mulk Kie Raha. Hidayatullah yang berpusat di Satuan pendidikan yang dibina di Balikpapan, Kalimantan Timur tersebar dalam pondok pesantren ini madrasah secara meluas di banyak tempat di tsanawiyah, yaitu MTs Ulumul Nusantara ini terutama di Kawasan Alquran. Siswa yang dibina pada Timur Indonesia Mengiringi pondok madrasah tsanawiyah ini sebanyak 24 pesantren Hidayatullah didirikan ormas orang, laki-laki 21 orang dan Islam Hidayatullah yang berscop perempuan 3 orang. Siswa tersebut nasional dan berpusat di . Ormas terkelompok pada tiga kelas, yaitu: kls ini yang misi utmanya di bidang VII 8 orang, kls VIII 10 orang, dan pendidikan dan dakwah sangat kelas IX 6 orang. Madrasah ini dibina komitmen dalam membangun lembaga oleh tenaga pendidik sebanyak 19 pendidikan Islam terutama pondok orang. Sebagian pondok pesantren, pesantren sehingga pondok-pondok sebagian besar siswa Madrasah pesantren binaan Hidayatullah tersebar Tsanawiyah tergolong santri mondok, di berbagai polosok Nusantara yaitu sebanyak 13 orang dari siswa Indonesia. sebanyak 24 orang. Santri yang Hidayatullah sebagai mondok sebanyak 18 orang termasuk organisasi sosial keagamaan, struktur 13 orang tersebut ditambah 2 orang dari organisasinya tertata dengan baik dari Madrasah Ibtidaiyah dan 3 orang siswa pusat ke daerah. Untuk tingkat pusat, SMA yang belajar di luar kampus. terdapat Dewan Pimpinan Pusat yang Pembacaan kitab di pesantren ini berpusat di Jakarta, untuk tingkat dilakukan secara terbatas. propinsi ada Dewan Pimpinan Wilayah Di samping Madarasah (DPW), dan untuk tingkat kabupaten Tsanawiyah, pesantren ini juga kota ada Dewan Pimpinan Daerah membina satuan pendidikan tingkat (DPD). dasar, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Kepemimpinan Hidayatullah Ulumul Alquran . dibangun di atas manhaj nubuwwah Dicantumkannya nama Wahdah

109

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

Islamiyah pada madrasah ini memberi tidur santri. Untuk pengembangannya, petunjuk bahwa pesantren ini dibina pesantren ini sudah memiliki malahan oleh organisasi Wahdah Islamiyah sekitar 2 hektar beralamat di Pitu yang berpusat di Makassar. Madrasah Kecamatan Ternate Selatan. ini masih berumur mudah, baru PP Darut Tahsin yang bernaung berjalan 3 tahun. Pada tahun pelajaran di bawah Yayasan Darut Tahsin 2017-2018, membina murid sebanyak Ternate adalah pondok pesantren di 27 orang yang terkelompok pada 3 Kota ternate yang sangat muda usianya, kelas, yaitu kelas I 6 orang, kelas II 9 dimulai pada awal-awal 2018. Yayasan orang, dan kelas III 12 orang. Madrasah ini cendeng sebagai yayasan keluarga, ini dibina oleh tenaga pendidik tidak bernaung di bawah suatu sebanyak 9 orang, termasuk kepala organisasi. Donatur utama yayasan ini madrasah. adalah H. Muhammad Dg. Barang dan PP Ulumuddin merupakan H. Ibrahim. Keduanya termasuk pesantren tahfizul Alquran yang pengusaha sukses di Ternate. bernaung di bawah Yayasan Kepemimpin yayasan ini dipercayakan Ulumuddin Maluku Utara dan kepada Hj. Sahibah Dg. Barang, beralamat di Komplek Perumahan Fola saudara H. Muhammad Dg Barang. Raha Bukit Kelurahan Kalumata Melihat namanya dapat dipahami Kecamatan Ternate Selatan. PP bahwa pesantren ini fokus pada bacaan Ulumuddin yang saat ini dipimpin oleh Alquran yang benar disamping tahfiz seorang kiai yang masih muda (34 Alquran. Santri diajar membaca Al tahun) berdiri sejak tahun 2009 dan Alquran dengan lancar, benar dan baik. membina santri (2018) sebanyak 38 Mengkaji Al Alquran dari segi yang bervariasi umurnya antara 13 th – qiraahnya, dan juga menghafal Al 17 th. Santri pada pondok pesantren ini Alquran. Direncanakan lama belajar betul betul fokus pada pengajian santri 3 tahun, setiap semester santri pesantren, tidak ikut dalam pendidikan dibebankan menghafal 5 juz, sehingga formal di luar pesantren. Selain tahfiz, selesai 3 tahun sudah hafal 30 juz. santri juga mengikuti pengajian kitab Ada tiga kegiatan pembelajaran dari kiainya berkaitan dengan cabang- Al Alquran yang diprogramkan dalam caabang ilmu Fikih, Hadits, dan Sirah. pondok pesantren ini, yaitu TPQ/TKQ, Kitab Fikhi yang diajarkan dari Imam pesantren Al Alquran, dan MTB Mazhab Empat. Sedang kitab hadits (Metode Tartil Bersajak). Santri yang adalah Bukhari Muslim. Adapun kitab ikut pada pesantren semuanya modok sirah yang diajarkan adalah dan berada pada usia SD dan SMP. Syairrahman. Untuk mendapatkan Jumlah santri mondok ini sebanyak 42 syahadat, evaluasi kemampuan sangat orang, laki-laki 21 orang dan ketat, sehingga baru satu orang yang perempuan 21 orang. Adapun yang ikut dinyatakan berhasil, yaitu Hafiz Abd. pada program Tahsin dengan MTB Salam. semacam santri kalong yang tergong Kampus yang di tempati saat ini anak muda. Mereka biasanya belajar pada alamat tersbut hanya berupa pada malam hari. Sementara ini ada 3 rumah berlantai dua yang tidak terlalu kelompok santri kalong ini, yaitu: 1. besar. Lantai duanya berfungsi sebagai mahasiswa IAIN Ternate 6 orang, 2. Musalla, tempat belajar, dan tempat Santri Tahfiz Gambessi Pondok

110

Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

pesantren ini bernaung di bawah Puncak. Kedua kampus ini dalam Yayasan Darut Tahsin Ternate. wilayah Kecamatan Ternate Selatan. Yayasan ini cendeng sebagai yayasan Areal kampus I, putra berada di keluarga7 orang, 3. Berbagai latar tengah-tengah pemukiman penduduk. belakang 8 orang. Aral ini relatif sempit dengan topografi Kiainya seorang ahli qiraah dan berbukit. Peletakan bangunan hafiz berasal dari Lombok Nusa disesuaikan dengan topografi tersebut Tenggara Barat, bernama Ihsanuddin sehingga kelihatan bertingkat-tingkat. Al-Lambaqiy, S.Pd.I (35 th) alumni Areal paling atas sebelah timur terletak dari PTIQ Jakarta tahun 2009. Sebelum gedung SMP yang bertingkat dua, belajar di PTIQ telah menimba ilmu di terdiri dari 8 lokal. Di sebelah Pondok Pesantren Uswatun Hasanah di selatannya terdapat gedung-gedung: Lombok sampai 2001. Selanjutnya masjid lama (masjid At Taqwa), masjid belajar kitab kuning pada pondok baru (masjid Al Hasan), gedung yang pesantren Hidayatuttullab di Kediri ditempati RA, gedung yang ditempati sampai 2004. Kepakarannya dari segi kantor yayasan. Semua gedung-gedung qiraah mendapat pengakuan dengan ini konstruksi permanen bertingkat dua. bersanad ke 37. Bagian selatan areal berderetan dengan Kiai pesantren, Ihsanuddin Al- gedung kantor terdapat bangunan baru Lambaqiy, S.Pd.I sengaja didatangkan yang direncanakan bertingkat dan baru oleh pengurus yayasan untuk selesai tingkat dasar yang difungsikan memimpin pesantren tersebut. sebagai asrama. Gedung lama, masjid Pesantren ini baru dibuka pada Januari At Taqwa tidak difungsikan kecuali 2018. Santri yang diterima laki-laki dan sebagian lantai dasarnya sebagi rumah permpuan dan dipondokkan pada Pembina. Kampus ini dibelah oleh jalan pondok yang berbeda dalam kampus bermula dari pintu gerbang di kampusnya yang merupakan bahagian jalan tengah Kalumata sebelah dari pemilik yayasan. Pesantren ini selatannya mendaki sampai depan dibina 4 orang, yaitu kiainya sendiri gedung SMP dan membelok ke timur dibantu oleh 3 orang, termasuk masuk pemukiman penduduk. Di isterinya dan 2 orang lainya, laki-laki 1 sebelah barat jalan kampus terletak orang dan perempuan 1 orang. lapangan upacara atau olah raga. Jalan kampus ini selalu terbuka untuk Profil PP Hidayatullah Ternate dilewati penduduk di sebelah timur PP Hidayatullah Ternate kampus karena sebelumnya merupakan bernaung di bawah Yayasan Pondok jalanan penduduk. Pesantren Hidayatullah Ternate. Areal kampus II, Putri berada Yayasan ini berada dalam binaan pada lereng Gunung Gamalama Dewan Pengurus Daerah (DPD) sehingga disebut Kalumata Puncak. Hidayatullah Kota Ternate. PP Luas areal ini sekitar 4050 m2, Hidayatullah Ternate membina santri memanjang dari timur ke barat dan di putra dan santri putri yang keduanya depannya terdapat jalan raya. Di berada pada kampus yang berbeda seberang jalan depan kampus terdapat 5 dengan jarak sekitar 1 km. Kampus unit rumah untuk pengasuh pesantren. putra berada di Jl. Tengah Kalimata dan Semua gedung berlantai satu kecuali kampus putri terletak di Kalimata satu gedung yang panjangnya hanya

111

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

dua lokal berlantai dua. Gedung ini sekarang) (Hasil wawancara saat berfungsi sebagai asrama bersama penelitian). gedung lainnya yang sejejer PP Hidayatullah Ternate dengannya. Gedung-gedung pada membina satuan pendidikan berupa bagian timur kampus berfungsi sebagai sekolah dan madrasah. Madrasah yang ruang belajar dan kantor dibina oleh pondok pesantren ini adalah madrasah/sekolah. Bagian tengah tingkat ibtidaiyah dan aliyah, sedang sebagai asrama dan bagian barat sekolah yang dibina adalah pada tingkat sebagai rumah pengasuh. Musalla menengah pertama. Selain itu, juga terdapat pada bagian barat kampus mengelola pendidikan Anak Usia Dini dekat rumah pengasuh. (PAUD). Satuan pendidikan yang PP Hidayatullah Ternate dikelola pada kampus putra adalah sebagai lembaga pendidikan / pondok SMP BP dan TK Terpadu Ulul Albab. pesantren didirikan pada tahun 1994. Sedang di kampus putri, satuan Secara historis, cikal bakal pondok pendidikan yang dibina adalah pesantren ini adalah Panti Asuhan At- Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Taqwa dan selanjutnya berubah nama Aliyah. Selain itu, PP Hidayatullah juga menjadi Panti Asuhan Al Huda. Anak- membina Pusat Kegiatan Belajar anak panti asuhan inilah yang menjadi Masyarakat (PKBM), yaitu program santri PP Hidayatullah Ternate. Para pendidikan yang berbasis ekonomi. santri dididik secara kepesantrenan Siswa yang dibina oleh PP dalam kampus dan belajar pada sekolah Hidayatullah dalam keempat satuan formal di luar kampus. Pada tahun pendidikan tersebut sebanyak orang, 2001 PP Hidayatullah membuka yang rinciannya terlihat pada tebel sekolah dengan sistim Islamic berikut. Boarding School (sekolah Islam berasrama) pada jenjang pendidikan tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang diberi nama SMP Integral Ulul Albab. Pada 1994/1995 sebagai perintis adalah Ustadz Syafruddin sekaligus pimpinan pertama, dilanjutkan oleh Ustadz Mardhatillah sebagai pimpinan kedua, 1995/1996, pimpinan ketiga Ustadz Abd. Qadir Abdullah, 1996 – Pembelajaran Kitab Kuning pada 2000, pimpinan keempat, 2000 – 2005, PP Hidayatullah Ternate Ustadz Riadi Poniman. (Ismail, 2007 Pada pembicaraan tentang profil 23-24:) Selanjutnya secara estafet PP Hidayatullah Ternate yang telah yayasan Hidayatullah di nakhodai dikemukakan, terlihat santri putra dan masing-masing oleh: Ustadz santri putri masing-masing ditempatkan Ramadhani AK (2005 – 2007); Ustadz pada kampus yang berbeda. Oleh Muhammad Kamal (2007 – 20011); karena kedua kampus ini berada dalam Ustadz Ahmad Yasman (2011 – 2016) suatu managemen, pengelolaannya dan Ustadz Ashar Abdul Gani (2016 – dalam 1 x 24 jam pada dasarnya sama. Kehidupan santri dalam kampus diatur

112

Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

oleh tata tertib yang memuat kegiatan disusun untuk kalangan Hidayatullah harian yang dilakoni para santri secara dilakukan 3 kali sehabis salat fardhu, rutin. Pada kampus putra, jadwal yaitu sesudah salat subuh, sesudah salat kegiatn harian sebagai berikut: Asar dan sesudah salat Isya. Jadwal Kegiatan Harian Santri Putra Pengajaran kepesantrenan Tahun Ajaran 2017 – 2018 (kegiatan Diniyah) dilakukan berupa 2 04.00-05.00 : Salat Lael; kegiatan, yaitu pertama: halaqah 05.00-06.00 : Salat subuh + Wirid; diniyah, berupa kajian Al Alquran dan 06.00-07.00 : Mandi, Makan, Fiqih (sesudah salat Subuh) dan hafalan Uniforming; Hadits (sesudah salat Zuhur) dan kedua 07.00-08.30 : Hafal al Alquran; Taklim Diniyah atau pengkajian kitab 08.30-12.30 : Pelajaran Kelas; sesudah salat Magrib. Pengkajian kitab 12.30-14.00 : Salat Zuhur + hafal ini pada dasarnya bukan hanya Hadits, Makan Siang; diperuntukkan bagi santri yang mondok 14.00-16.00 : Pelajaran Kelas; tetapi semua jamaah yang ikut salat 16.00-17.00 : Salat Asar + Wirid; berjamaah. Taklim ini dilakukan lima 17.00-18.00 : Kebersihan, Olah kali seminggu, yaitu setiap malam raga, Istirahat; kecuali malam Jumat. Jadwal Taklim 18.00-18,30 : Persiapan Salat diniyah ini terlihat berikut: Magrib; 18.30-20.30 : Salat Magrib, Diniyah, Salat Isya+ Wirid; 20.30-21.30 : Makan Malam; 21.30-22.00 : Belajar Mandiri, Kerja PR; 22.00-04.00 : Istirahat Malam. Dalam jadwal tersebut terlihat Dalam jadwal kegiatan tersebut, nama-nama kelima kitab yang terlihat pendidikan formal dilakukan diajarkan berkaitan dengan mata dua kali sehari, yaitu 08.30 – 12,30 dan pelajaran tertentu. Penentuan kitab ini 14,00 – 16,00. Sebelum siswa masuk ditetapkan oleh pihak pimpinan pusat belajar di kelas dilakukan aktivitas Hidayatullah sehingga dapat dikatakan hafalan Alquran dari 07,00 – 08,30. kelimanya merupakan pegangan Kegiatan kepesantrenan Hidayatullah. Kelima kitab itu dilakukan berupa pembiasaan atau berkaitan dengan Fikih, Aqidah, Tafsir, latihan dan pengajaran. Pembiasaan Sirah, dan Bahasa Arab. dan latihan untuk mengerjakan salat, Kitab Taudhihul Ahkam yang baik sunat maupun wajib. Salat sunat dijadikan pegangan Ustadz/Muallim yang dibiasakan adalah salat Tahajud hanya terjemahannya yang sudah (salat Lael) dan salat Dhuha. Salat terekam dalam lattop (tidak ada buku Fardhu dilakukan secara berjamaah aslinya). Kitab Minhajul Muslim yang setiap waktu salat. Salat-salat sunah memuat Ensiklopode yang dimulai Rawatib sering dianjurkan tetapi dengan Aqidah, yang dipegang kurang penekanan, terutama salat sunat Muallim adalah terjemahannya dan tahiyyat masjid hampir tidak ada santri naskah aslnya sebagai referensi, yang melakukannya. Pembacaan wirid Demikian pula Tafsir As Sa’di ada berpedoman pada susunan wirid yang terjemahannya dan ada naskah asli

113

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

tetapi hanya referensi. Judul asli dari Hidayatullah Ternate. Pengabdiannya kitab As Sa’di adalah Taesir al Kariem pada Hidayatullah Ternate cukup lama ar Rahman fie Tafsier al Kalam al pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai Mannan. Pengarangnya adalah Syeikh kepala madrasah tahun 2006 – 2016. Abdurrahman bin Nashir as Sa’di. Ustadz Ridwan adalah kader Kitab al Rahikul Makhtum yang Hidayatullah dari Gorontalo yang menjadi pegangan Muallim hanya pernah momdok di Hidayatullah terjemahannya. Pengarang dari kitab ini Bitung, kemudian Hidayatullah adalah Syaekh Shafiyyurrahman al Gorontalo dan terakhir kuliah pada Mubarakfuri. Adapun kitab Al STAIL Hidayatullah Surabaya seperti Arabiyah Baena Yadaeka, meskipun Ustadz Anshar dan lulus pada tahun berbahasa Arab, tetapi tidak 2007. Kedatangannya di Ternate 2016 mendukung kemampuan berbahasa atas permintaan Ustadz Ansar. Arab untuk pembacaan kitab kuning, Ustadz Khairullah adalah kader tetapi lebih tepat untuk percakapan Hidayatullah dari Ternate yang bahasa Arab. Tepatnya latihan mondok di Hidayatullah Ternate saat percakapan bahasa Arab. belajar di tingkat SMP. Kemudian Kelima ustadz/muallim yang lanjut pada PP Hidayatullah Pusat di mempertanggung jawabkan pengkajian Balikpapan sampai lulus pada sekolah kelima kitab yang telah dikemukakan, Menegah atas dan melanjutkan ada merupakan kader binaan kuliahnya pada Al Biir Makassar dan Hidayatullah dan ada yang berasal dari tamat pada program Diploma. Untuk luar Hidayatullah dan mengambil memperbaiki qiraahnya, ia mengikuti bahagian dalam Hidayatullah di pengajian sebagai santri kalong pada Ternate. PP Darut Tahsin Ternate. Ustadz Ashar Abdul Gani yang Dua muallim lainnya yang bukan saat ini memegang jabatan sebagai kader langsung dari Hidayatullah Pimpinan PP Hidayatullah Ternate, adalah Ustadz Hijir dan Imam Asyhari. Pimpinan Yayasan Hidayatullah Ustadz Hijir adalah putra Ternate yang Ternate, dan Ketua DPD Hidayatullah setamat SMP di Ternate lanjut pada PP Ternate, merupakan kader binaan Al Irsyad Bondowoso, yaitu pada Hidyatullah. Ia adalah putra kelahiran MAK. Pesantren ini tergolong Bone yang pernah menjadi santri pada pesantren modern. Kemudian lanjut Pondok Pesantren Biru di Bone pada pada LIPIA Jakarta selama 3 tahun. tingkat Tsanawiyah (1995-1998). Penyelesaian tingkat sarjana pada Sebagai kader Hidayatullah dimulai STAIN Ternate. Adapun Ustadz Imam saat mondok di PP Hidayatullah Asyhari berlatar pendidikan pesantren Bontang (1999 – 2002) dan mengikuti yang mengajarkan kitab kuning. pendidikan formal pada SMA Pertnah mengikuti pendidikan Hidayatullah. Selanjutnya melanjtkan pesantren pada tiga pesantren, antara kuliah pada Sekolah Tinggi Agama lain PP Darussalam Tulung Agung Islam Lukmanul Hakim (STAIL) Banyuwangi dan PP Baitul Makrifah, dalam lingkungan Hidayatullah pondok pesantren salafiyah binaan NU. Surabaya dan menyelesaikan S1 Karena merasa cukup pengajian kitab (S.Pd,I) pada tahun 2006. Pada tahun kuningnya dan faktor lainnya, seperti ini juga ditugaskan mengabdi pada PP masalah ekonomi, masalah usia 25

114

Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018

tahun, maka hanya satu tahun pada langsung sumber aslinya, karena tingkat Ulya. Ia merantau ke Ternate terjemahan hanya satu versi dari pada tahun 2004 dengan bekerja pada kandungannya. sektor nonformal. Mengkaji dan memahami isi kitab kuning tidak dapat dilakukan, Mekanisme Pemanfaatan Kitab tanpa kemampuan yang mamadai Kuning pada PP Hidayatullah dalam penguasaan bahasa Arab, Ternate. bahkan tidak semua orang yang mampu Pengajian kitab dilakukan antara berbicara dengan bahasa Arab, salat Magrib dan salat Isya, yaitu otomatis mampu mengkaji kitab setelah selesai melakukan salat Magrib. kuning. Diakui kemampuan berbahasa Pengajin ini berbentuk halaqah di Arab untuk mengkaji kitab kuning bagi depan mihrab masjid, Ustadz duduk muallim yang mengkaji kitab di bersila di tengah menghadap kepada lingkungan PP Hidayatullah pada santri ke timur, didepannya pada santri umumnya masih terbatas. Lebih-lebih juga duduk bersila membentuk santri yang mengikuti pengkajian ini. setengah lingkaran bersaf-saf. Di depan Selain itu pengadaan kitab Ustadz diletakkan kitab bahasan dan tersebut merupakan kesulitan tersendiri santri tidak ada yang memilikinya dan sehinga kitab yang dikaji hanya juga tidak menyediakan buku catatan. dimiliki oleh muallim. Para santri tidak Ustadz membahas kitab rujukan memilikinya. Bahkan buku aslinya dengan pengantar bahasa Indonesia. tidak dimiliki semua muallim. Metode yang dipergunakan adalah sima’i (cermah). Keterlibatan santri PENUTUP dalam pemnahasan kitab rujukan tidak Taklim diniyah (pembelajaran ada kecuali menyimak paparan ustadz. kitab kuning) pada pesantren Ustadz tidak membaca bahasa asli Hidayatullah Ternate diaktifkan (bahasa Arab) materi bahasan dan kembali pada tahun ajaran 2017/2018 menerjemahkannya apalagi menyuruh bagi santri di kampus putra. Sedang di santri membacanya karena memang kampus putri belum cukup sebulan ini. santri tidak memilikinya. Pengajian kitab di kampus putri hanya untuk santri dari MA. Kitab yang Problem dan Solusi Pemanfaatan dijadikan rujukan berkaitan dengan Kitab Kuning pada PP Hidayatullah cabang ilmu agama ditentukan oleh Ternate. Pengurus Pusat Hidayatullah. Kitab kuning adalah kata lain Taklim diniyah yang dilakukan dari kitab rujukan umat Islam pada kedua kampus PP Hidayatullah berbahasa Arab. Karena kitab demikian Ternate sama, baik kitab maupun nama ini tidak memakai tanda baca, maka pengajarnya (muallim) hanya waktunya biasa juga dinamai kitab gundul. berbeda. Taklim ini dilakukan lima Meskipun sudah banyak kitab kuning malam dalam seminggu, antara salat yang sudah diterjemahkan ke dalam Magrib dan salat Isya. Lima orang bahasa Indonesia sehingga membantu muallim pengkajian kitab ini adalah mengkaji isinya, tetapi diakui bahwa para kader Hidayatullah sendiri mengkaji kitab kuning melalui ditambah ustadz yang direkrut di terjemahannya tidak sebaik mengkaji Ternate. Pegangan muallim dalam

115

Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah … - Faizal Bachrong

pengkajiannya adalah terjemahan kitab Burhanuddin, Jajat. Ulama dan kuning yang diajarkan dan ada dua Kekuasaan: Pergumulan Elite muallim yang mengikutkan kitab Muslim Dalam Sejarah aslinya sebagai rujukan. Teknik Indonesia Jakarta: Mizan, 2012 pengkajiannya adalah sistim cermah, Cresswell Jhon W.. Research muallim menjelaskan santri Design,Qualitative and mendengarkannya tanpa kitab Quantitative Approaches. pegangan masing-masing. Santri putra (California: Thousand Oaks, tidak membawa buku catatan dan santri 1994). putri membawa buku catatan, bahkan terjadi dialog, sehingga pengkajian Ismail, Arifuddin. Peswantren dan lebih hidup. Radikalisme (Studi Kasus Problem utama pemanfaatan teks Pesantren Hidayatullah Ternate). asli kitab yang dikaji adalah Dalam Al-Qalam Jurnal kemampuan berbahasa yang dibutukan Penelitian Agama dan Sosial untuk pengkajian itu sangat minim bagi Budaya. No.XIX Tahun XIII, muallim dan bagi santri sendiri dapat Edisi Januari – Juni 2007. dikatakan hamper tidak ada. Problem Makassar: Balai Penelitian dan kedua adalah pengadaan kitab asli Pengembangan Agama masih menjadi kesulitan. Makassar. 2007. Mardiyah. Kepemimpinan Kiai Dalam memelihara Budaya Organisasi. DAFTAR PUSTAKA Cet. II; Yogyakarta: Aditya Ahmad, Abd. Kadir: Pesantren Media Publishing, 2013. Hidayatullah Gunung Tembak Mujizatullah. Implementasi Pengajian dan Issu Terorisme. Dalam Al- Kitab Pada Pondok Pesantren Qalam Jurnal Penelitian Agama Mambaush Shalichin Al- dan Sosial Budaya. No.XIX Haramain dalam “Reinversi Tahun XIII, Edisi Januaqri – Juni Kurikulum dan Pembelajaran 2007. Makassar: Balai Penelitian Pendidikan Agama dan dan Pengembangan Agama Pendidikan Keagamaan. Jakarta: Makassar. 2007. Orbit, 2011. As’ad, Muhammad. Transformasi Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Kelekturan Pada Pesantren Tahun 2014 Tentang Pendidikan Manahil Ulum Kaballangan Keagamaan Islam. dalam “Transformasi Kelekturan Pesantren di Sulawesi Selatan. Umar, Nasaruddin. Rethinking Ujung Pandang: Balai Penelitian Pesantren. Jakarta: Elex Media Lektur Keagamaan Ujung Komputindo, 2014. Pandang, 1994. BPS Kota Ternate. Kota Ternate Dalam Angka 2017 Baso, Ahmad. Pesantren Studies 2a. Jakarta: Pustaka Afid, 2012.

116