Ahmad Izzan Dindin Moh Saepudin METODE PEMBELAJARAN AL
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Ahmad Izzan Dindin Moh Saepudin METODE PEMBELAJARAN AL-QUR‟AN Pembelajaran Al-Qur‟an KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulilah, puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan buku “Kapita Selekta Pembelajaran Al-Qur‟an” bagi mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung . Salawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., Buku ini merupakan kumpulan metode-metode yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidang Alquran dari berbagai segi yaitu Ilmu Tahsin, Tajwid, Tahfidz, Kitabah dan Tarjamah. Tujuan dari penulis buku ini dikhususkan kepada Mahasiswa yang mepelajari metodologi pembalajaran Al-Qur‟an sebagai bahan bacaan dan rujukan dalam belajar. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait, kritik dan saran penulis harapkan dalam pengembangan substansi buku ini. Bandung, 30 Agustus 2018 Penulis, Transliterasi Arab Latin Pedoman transliterasi (pemindahan bahasa Arab ke dalam tulisan bahasa Indonesia ) dalam penulisan ilmiah. 1. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, sebagian dengan tanda, sebagian lagi dengan huruf dan tanda sekaligus, seperti berikut ini : Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama Arab Arab Arab q ق z ص a ا k ن s س b ب l ل sh ش t ت m م {s ص th ث n ى {d ض j ج h هـ {t ط {h ح w و {z ظ kh خ y ي „ ع d د gh غ dh ر f ف r س 2. Vokal a. Vokal Tunggal Tanda Nama huruf Nama Vokal latin Fath}ah A A ــَـ Kasrah I I ـــِ D{ammah U U ـــُ b. Vokal Rangkap Tanda Nama huruf Nama latin Fath}ah Ai A - i يَ dan ya Fath}ah Iu A-u وَ dan wau Contoh : kaifa : و١َْفَ h}aula : حَْٛيَ c. Vokal Panjang Tanda Nama Huruf Nama latin Fath}ah dan a> A اَ alif dengan garis d atas َٞ Fath}ah a> A dengan ya dengan garis di atas ِٞ kasrah dan i> I dengan ya garis di atas ٚ D{amah u> Uُ dan wau dengan garis di atas Contoh : qa: >la لبي < :rama سِٟ qi: >la ل١ًَِْ yaqu: >lu ٠َمُْٛيُ 3. Ta marbu>tah a. Transliterasi Ta marbu>tah hidup adalah “t” b. Transliterasi Ta marbu>tah mati adalah “h” c. Jika Ta marbu>tah di ikuti kata yang menggunakan kata sandang “_” ( “al-“) dan bacaannya terpisah maka Ta marbu>tah tersebut ditransliterasikan dengan “h”. Contoh : T{alh}at atau T{alh}ah : طٍحت Raud}atul at}fal, atau : سٚضت Raud}ah al-At}fa>l اﻷطفبي Al-Madi>natul : اٌّذ٠ٕت -Munawwarah, atau al إٌّٛسة Madi>nah al-Munawwarah 4. Huruf Ganda (syaddah atau Tasydi>d) Transliterasi syaddah atau Tasydi>d dilambangkan dengan huruf yang sama , baik ketika berada di awal ataupun di akhir kata. Contoh : Nazzala: َٔضَيَ Al -Birru: اٌبِشُ "ال" Kata Sandang .5 ”ditransliterasikan dengan “al "اي" Kata Sandang diikuti tanda penghubung “-“, baik ketika bertemu dengan huruf qamariyyah maupun syamsiyyah. Contoh : Al-Qalamu : اٌمٍُ Al-Syamsu : اٌشّظ 6. Huruf Kapital Mesikipun huruf Ara tidak mengenal huruf capital, tetapi dalam transliterasi huruf capital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti ketentuan EYD. Awal kata sandang pada nama diri ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada permulaan kaliamat. DAFTAR ISI PENDAHULUAN Alquran sebagai pedoman hidup yang membawa rahmat al-‘Alami>n tentunya harus dibaca, dipelajari, dipahami dan diamalkan. Begitu pentingnya mempelajari Alquran, Nabi-pun mengingatkan dalam sabdanya: Dari Aisyah r.h.a berkata bahwa Rasulullah saw.bersabda , “Orang yang ahli dalam al Qur‟an akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata membaca al Qur‟an sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.”. HR.Muslim: 798, Ibnu Majjah:3782, Musnad Ahmad : 26028, Hadis di atas menggambarkan bahwa orang yang terbata-bata dalam belajar Alquran dengan sunguh- sungguh mendapatkan pahala, dan orang yang ahli dalam Alquran bersama para malaikat. Begitu agungnya orang yang membaca dan belajar Alquran. Nabi-pun mengingatkan pada hadis yang lain bahwa orang yang belajar dan mengajarkan Alquran merupakan sebaik-baik manusia, sebagaimana sabda Nabi : Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur‟an dan mengajarkannya.” HR. Bukhari:5027, Abu Dawud: 1452, Tirmidzi:2907, Nasai, Ibnu Majah:213, Sunan ad-Darimi: 3380. Begitu pengingnya anjuran dalam mempelajari Alquran, perlu ditunjang dengan metode pembelajaran yang tepat, baik secara otodidak, ataupun belajar- mengajar (ta’li>m muta’li>m), karena dengan metode yang baik tentu akan mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan dengan efektif dan efisen. Efektif dalam pembelajaran Alquran yaitu sesuai tujuan yang diharapkan dalam mempelajari Alquran baik secara tahsin, tajwid, tahfidz, kitabah dan tarjamah. Sedangkan efisien yaitu waktu pembelajaran yang singkat namun tepat sasaran. Oleh sebab itu buku ini membahas metodologi pengajaran Alquran dari segi tahsin, tajwid, tahfidz, kitabah dan tarjamah yang dicetuskan oleh para ahli dibidangnya sehingga memberikan gambar bagaimana pembelajaran Alquran secara otodidak ataupun sebagai bahan ajar bagi yang belajar supaya mencapai sasaran pembalajaran yang efektif dan efisien. METODE PEMBELAJARAN TAHSIN A. METODE UMMI Latar belakang Saat ini banyak sekolah Islam yang berorientasi pada kualitas, hadir ditengah masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan Islam yang bermutu bagi anak- anak mereka. Sekolah-sekolah tersebut berlomba untuk memberikan jaminan kualitas bagi siswa lulusannya. Salah satu jaminan kualitas lulusan yang mereka janjikan pada wali murid adalah kemampuan membaca Alquran dengan tartil pada setiap anak. Berarti para pengelola sekolah tersebut membutuhkan suatu sistem pengajaran Alquran dengan tartil. Metode Ummi hadir untuk memenuhi kebutuhan ini, Karena metode ini berupaya pendidik terus memberikan contoh kepada anak-anaknya dan dikemas secara sistematis dan menarik. Penamaan metode Ummi Nama Metode ini ialah metode Ummi yang terinspirasi dari sejarah pewahyuan Alquran wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad Saw., seperti yang diketahui bersama nabi Saw., ini adalah seorang yang tidak bisa baca tulis atau buta huruf, atau yang sering dikenal dengan sebutan”Ummi” . dan juga yang menjadi penguat pendapat ini ialah dalam proses pengajaran metode ini kepada peserta didik, mereka diajarkan dari awal sampai akhir dan itupun peserta didik mengikuti apa yang diucapkan oleh pendidik sampai mereka semua paham, dan pendidik pun tidak bisa melanjutkan pada pembahasan selanjutnya sebelum peserta didik benar-benar menguasai apa yang telah diajarkan oleh pendidik. Begitu pula ketika jibril mewahyukan Qs. Al-„Alaq ayat 1 sampai 5 kepada Nabi Muhammad Saw., Jibril tidak akan melanjutkan kepada ayat selanjutnya sebelum nabi Muhammad Saw., benar- benar bisa menghafal ayat-ayat tersebut. Penulis (Nama dan Kepakaran) Penulis metode Ummi terdiri dari dua orang yaitu Masruri dan Yusuf. Masruri lahir di Purwodadi pada 30 Desember 1965. Sekarang menjabat sebagai direktur Ummi Foundations. Menjadi guru sejak 1986-1990 sebagai guru SD-SMA di Surabaya, menjabat sebagai Kepala Sekolah SD AL-Hikmah (Full Day School) Surabaya tahun 1990-1997. Tahun 1997-2000 menjadi Litbang LPI Hikmah Surabaya. Menjadi Direktur Konsosium Pendidikan Islam tahun 2000-2009. Aktivitas lain sebagai Konsultan Program Diklat Guru TK (DGTK), Diklat Guru Sekolah Dasar (DGSD), serta Diklat Guru Pengajar Alquran (DGPQ) Surabaya. Berpengalaman dalam membangun sistem penjaminan mutu pengajaran Alquran di SD Al-Hikmah dan beberapa sekolah di Indonesia. Sedangkan Yusuf MS. lahir di Sampang pada 20 April 1972 adalah Master Trainer Pengajaran Alquran dan Trainer Quantum Teaching dan Quantum Learning. Telah melatih di beberapa lembaga pendidikan Islam seperti Full Day School Nur Hikmah Bekasi, Ruhama Depok, Ummul Quro Bogor, Nur Al-Rahman Bandung, Ukhuwah Banjarmasin, Bunga Bangsa Samarinda, Asy-Syamil Bontang, Al-Biruni Makassar, Al-Ittihad Rumbai Pekanbaru, Al-Furqon Jember, Bakti Ibu Madiun, Nururl Fikri Siduarjo dan beberapa Diklat Guru Pengajar Alquran antara lain DGPQ Al-Hikmah Surabaya, DGSD S1+ Surabaya, DGTKI Nurul Falah Surabaya, juga aktif mengisi pembinaan di lembaga TKQ /TPQ. Selain aktif di training-training, dia pernah mengajar dibeberapa sekolah antara lain SMP Rajawali Surabaya, STM YPM Taman Siduarjo, SMP M-4 Surabaya dan SD Al-Hikmah Surabaya sebagai guru Alquran. Saat ini menjadi Kepala Bagian Supervisi Ummi Foundations. Tujuan Tujuan Umum Secara umum tujuan dari tilawah Alquran ialah memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik agar bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Tujuan khusus Dapat membantu peserta didik membaca Alquran dengan tartil. Isi Buku Pembahasan dari metode Ummi jilid satu ialah mengenalkan huruf hijaiyyah dari huruf Alif sampai hruf Ya‟ yang berharokat fathah dan membaca 2-3 huruf tunggal berharokat fathah alif sampai ya. Pembahasan dari metode Ummi jilid dua ialah mengenalkan harokat kasrah dan d}ammah, fathatain, kasratain dan d}ammatain. Kemudian mengenalkan huruf sambung alif sampai ya dan juga mengenalkan angka Arab dari satu sampai sembilan puluh sembilan. Pembahasan dari metode Ummi jilid tiga ialah mengenalkan dan memahami tanda baca ma>d /bacaan panjang (ma>d t{abi’i), fathah diikuti alif dan fathah panjang, kasrah diikuti Ya‟ sukun dan kasrah panjang, dan dhommah diikuti wawu sukun dan d}ammah panjang. Mengenalkan dan memahamkan tanda baca ma>d (mad wajib muttas{i>l dan ma>d jaiz munfas}i>l). Mengenalkan dan memahamkan angka seratus sampai lima ratus dan mengenalkan dan memahamkan tanda sukun. Pembahasan dari metode