O. BAB 1 (Bab1.Pdf)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
A-PDF WORD TO PDF DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama RCTI didirikan pada tahun 1989 sebagai stasiun jaringan televisi swasta nasional pertama dengan target audience kelas menengah ke atas (ABC 5+). RCTI pertama kali mengudara secara terestrial pada tanggal 24 Agustus 1989 di Jakarta. RCTI yang terletak di Jalan Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 ini, menyajikan berbagai macam program berkualitas dan memiliki rating tinggi, yang terdiri dari program-program acara sinetron, berita, olahraga, reality show , musik, hiburan, beragam tayangan, acara anak-anak, serta film dokumenter sehingga membuat RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat Indonesia. Sampai akhir tahun 2010, RCTI memiliki 48 stasiun relai yang menjangkau sampai 473 kota besar dan kecil di Indonesia. RCTI masih menjadi pemimpin audience share televisi Indonesia dengan perolehan audience share sebesar 22,0%. Visi : “Media Utama Hiburan dan Informasi.” Misi : “Bersama Menyediakan Layanan Prima.” 1 Logo : Gambar 1.1. Logo RCTI Sumber : www.rcti.tv 1.1.2. PT. Surya Citra Televisi SCTV yang awalnya singkatan dari Surabaya Central Televisi, tanggal 24 Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Pada tahun 1991, kepanjangan SCTV berubah menjadi Surya Citra Televisi. Pada tanggal 1 Januari 1993, SCTV resmi mengudara secara nasional ke seluruh Indonesia dan secara bertahap memindahkan basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Pada tahun 1999, SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta dan mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com , dan http://www.liputanbola.com . Selain itu, SCTV menangkap dan mengekspresikan dinamika masyarakat melalui berbagai program berita dan feature produksi divisi Pemberitaan seperti Liputan 6, Buser, dan sebagainya. SCTV yang terletak di SCTV Tower , Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270 ini, sebagai salah satu saluran siaran televisi terkemuka Free to Air (FTA), 99,9% sahamnya dimiliki oleh PT. Surya Citra Media, Tbk (SCM). Sampai akhir tahun 2010, SCTV mempertahankan posisinya dengan audience share tertinggi kedua sebesar 15,5%. 2 Visi : “Menjadi Penyedia Hiburan dan Informasi Terdepan Bagi Bangsa Indonesia.” Misi : “Kami berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan pertama bagi bangsa Indonesia dalam penyedia konten berkualitas, untuk menghibur dan melaporkan.” Logo : Gambar 1.2. Logo SCTV Sumber : www.sctv.co.id 1.2. Latar Belakang Penelitian Industri televisi di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Dewasa ini, terdapat satu stasiun televisi pemerintah, yaitu TVRI dan 10 stasiun televisi swasta nasional yaitu RCTI, SCTV, TRANS7, Trans TV, MNCTV, Indosiar, Global TV, ANTV, TVOne, dan Metro TV. Maraknya stasiun televisi yang mengudara di Indonesia ini memacu setiap stasiun televisi untuk memproduksi beragam tayangan untuk menarik minat audience . Beragam tayangan masing-masing stasiun televisi mempunyai kualitas dan daya tarik tersendiri bagi para audience . Bagi stasiun televisi, faktor yang paling penting adalah audience , karena audience adalah konsumen stasiun televisi. Keberhasilan suatu stasiun televisi 3 sangat ditentukan oleh seberapa besar stasiun televisi yang bersangkutan mampu memperoleh audience-nya, sehingga audience share menjadi tolok ukur keberhasilan masing-masing stasiun televisi. Oleh karena itu, setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk mendapatkan audience share terbanyak. Berikut ini, data audience share 10 stasiun televisi swasta nasional di Indonesia selama 10 bulan terakhir pada tahun 2011 : Tabel 1.1. Audience Share All TV Station Periode Januari-Oktober 2011 Sumber : AGB Nielsen Media Research Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa SCTV dan RCTI bersaing untuk menduduki posisi tertinggi dengan perolehan audience share terbanyak setiap bulannya, namun setelah dihitung secara rata-rata, SCTV menduduki posisi tertinggi dengan perolehan audience share terbanyak, yang selanjutnya disusul oleh RCTI. Jenis pendapatan stasiun televisi terdiri dari rate card , blocking , commercial program , dan sponsorship . Stasiun televisi mengutamakan rate 4 card yang berupa tarif iklan sebagai pendapatan untuk menarik pemasang iklan, karena sebagian besar program yang ditayangkan oleh stasiun televisi bersifat on-air . Oleh karena itu iklan merupakan sumber pendapatan terbesar bagi stasiun televisi. Audience merupakan konsumen stasiun televisi. Dan masing-masing stasiun televisi mempunyai segmentasi audience yang berbeda-beda. Segmentasi audience ini biasanya disebut dengan Socio-Economic Status (SES) yang mengklasifikan audience berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status sosialnya. Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa terjadi perbandingan ekstrim antara audience share RCTI, SCTV, Metro TV, dan TVOne. Perbandingan ekstrim tersebut disebabkan karena perbedaan SES dan jenis program yang ditayangkan masing-masing stasiun televisi. RCTI dengan SES ABC 5+ yang berari bahwa audience RCTI merupakan kategori kelas menengah ke atas dengan usia lima tahun ke atas, disesuaikan dengan program RCTI yang beragam mulai dari hiburan, berita, olahraga, maupun sinetron. SCTV dengan SES ABCD 15+ yang berarti bahwa audience SCTV berasal dari seluruh kategori status sosial, baik dari kelas menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas dengan usia 15 tahun ke atas, disesuaikan dengan program SCTV yang beragam mulai dari hiburan, berita, olahraga, maupun sinetron. TVOne dengan SES ABC 15+ yang berarti bahwa audience TVOne merupakan kategori kelas menengah ke atas dengan usia 15 tahun ke atas, disesuaikan dengan program TVOne yang terdiri dari berita, olahraga, current affair , dan dokumenter. Metro TV dengan SES AB 15+ yang berarti bahwa audience Metro TV merupakan kategori kelas menengah ke atas dengan usia 15 tahun ke atas, disesuaikan dengan progam Metro TV yang terdiri dari berita, talkshow, dan dokumenter. Oleh karena itu, keragaman program serta 5 SES RCTI dan SCTV yang lebih luas, menyebabkan terjadinya perbandingan ekstrim audience share antara RCTI, SCTV, TVOne, dan Metro TV. Untuk mengetahui berapa banyak audience yang diperoleh stasiun televisi, maka dilakukan riset penyiaran berupa rating , audience share , dan index . Dari ketiga riset penyiaran tersebut, audience share secara lebih rinci menghitung seberapa banyak televisi rumah tangga yang tersambung dengan program televisi. Oleh karena itu, pengelola stasiun televisi umumnya menggunakan audience share untuk menarik pemasang iklan, dikarenakan audience share memberikan informasi lebih riil mengenai posisi suatu stasiun televisi terhadap stasiun televisi lainnya. Dengan semakin banyak audience , maka semakin besar pula angka audience share sehingga menarik pemasang iklan untuk memasang iklannya di stasiun televisi. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah audience share mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap rasio profitabilitas stasiun televisi. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan analisis laporan keuangan berdasarkan rasio profitabilitas selama lima tahun terakhir (periode 2006- 2010). Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada. Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas sangat penting untuk menguatkan kondisi perusahaan. Rasio profitabilitas yang akan digunakan terdiri dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dengan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada RCTI dan SCTV dengan 6 judul “PENGARUH AUDIENCE SHARE TERHADAP RASIO PROFITABILITAS STASIUN TELEVISI PERIODE 2006-2010 (Studi di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT. Surya Citra Televisi)” . Penelitian ini menjadi penting karena persaingan stasiun televisi semakin ketat. Dan untuk mengetahui bagaimana posisi suatu stasiun televisi terhadap stasiun televisi lainnya ditentukan oleh audience share . 1.3. Perumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan audience share RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010 ? 2. Bagaimana perkembangan GPM, NPM, ROI, ROE RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010 ? 3. Bagaimana pengaruh audience share terhadap GPM, NPM, ROI, ROE RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010 secara parsial ? 1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perkembangan audience share RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010. 2. Untuk mengetahui perkembangan GPM, NPM, ROI, ROE RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh audience share terhadap GPM, NPM, ROI, ROE RCTI dan SCTV selama periode 2006-2010 secara parsial. 1.5. Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak yang berkepentingan sebagai berikut : 7 1. Aspek Teoritis (Keilmuan) Dapat dijadikan wacana atau referensi bagi mahasiswa yang berminat mempelajari teori manajemen media penyiaran khususnya mengenai audience share jika dihubungkan dengan teori manajemen keuangan mengenai rasio profitabilitas perusahaan media penyiaran. 2. Aspek Praktis Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada pihak manajemen RCTI dan SCTV dalam meningkatkan profitabilitas