Strategi Pengembangan Pariwisata Taman Hewan Kota Pematangsiantar
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA TAMAN HEWAN KOTA PEMATANGSIANTAR Disusun Oleh : Alexander Ramos Hasangapon Sitorus Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] Dosen Pembimbing: Sigit Pramono, SE., MSc. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Abstract: (English) The development of tourism in Indonesia has grown quite well. In 2016, the tourism sector becomes the second largest foreign exchange contributor under Crude Palm Oil (CPO). According to The World Economy Forum (WEF), Indonesia's Tourism Competitiveness Index shows an increase in Indonesia's ranking in 2015 at number 50 and in 2017 at number 48. Comprehensive facilities and infrastructures are one of the government's focus on promoting the tourism sector. Government policy to build Kuala Tanjung - Tebing Tinggi – Parapat Toll Road in North Sumatera Province is one of the government effort to increase tourism potency, that is Lake Toba. Pematangsiantar City Animal Park (THPS) as one of tourism object in North Sumatera Province must be able to face all existing changes, both from an internal and external side in order to understand the environmental condition and the right strategy to be implemented. The type of the research is descriptive qualitative by using interview and documentation as the the data collection technique. The analysis techniques used are IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix, and QSPM Matrix. The results showed that the Pematangsiantar City Animal Park (THPS) was above average and able to overcome weaknesses by optimizing their strengths and able to respond the opportunities by overcoming all threats. Based on the QSPM matrix, the best strategy to implement is the product development strategy. Keywords : Tourism, Internal Environment, External Environment, Development Strategy, IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix, QSPM Matrix. Abstrak: (Indonesia) Perkembangan pariwisata di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2016, sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua dibawah Crude Palm Oil (CPO). Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) menunjukkan adanya kenaikan peringkat Indonesia pada tahun 2015 di peringkat 50 dan pada tahun 2017 di peringkat 48. Sarana dan prasarana yang memadahi merupakan salah satu fokus pemerintah guna memajukan sektor pariwisata. Kebijakan pemerintah untuk membangun Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat di Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu upaya untuk meningkatkan potensi pariwisata, yaitu Danau Toba. Taman Hewan Kota Pematangsiantar (THPS) sebagai salah satu objek pariwisata di Provinsi Sumatera Utara harus mampu menghadapi segala perubahan yang ada, baik dari sisi internal maupun eksternal agar dapat memahami kondisi lingkungan dan strategi yang tepat untuk diimplementasikan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, dan Matriks QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Hewan Kota Pematangsiantar (THPS) berada pada posisi di atas rata-rata dan mampu mengatasi kelemahan dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan mampu merspon peluang dengan mengatasi segala ancaman yang ada. Dengan melakukan analasis Matriks QSPM didapatkan strategi yang paling baik untuk diimplementasikan, startegi tersebut adalah strategi pengembangan produk Kata Kunci : Pariwisata, Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Strategi Pengembangan, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks QSPM. I. PENDAHULUAN terakhir mencapai 25,68 persen, Pada 2015, sektor pariwisata sedangkan industri plesiran di menyumbang devisa sebesar US$ kawasan ASEAN hanya tumbuh 7 12,225. Angka ini membuat persen dan di dunia hanya 6 persen. pariwisata sebagai penyumbang Tak hanya itu, Indeks Daya Saing devisa keempat terbesar Setahun Pariwisata Indonesia menurut kemudian, yakni 2016, sumbangan World Economy Forum (WEF) devisa pariwisata melonjak menjadi juga menunjukkan perkembangan US$ 13,568 miliar. Angka ini peringkat dari 50 di 2015 ke membuat pariwisata menjadi peringkat 42 pada 2017 (Rapler, penyumbang devisa kedua terbesar. 2017). Perusahaan media di Inggris The Pemerintah Provinsi Sumatera Telegraph mencatat Indonesia Utara mengambil suatu kebijakan menjadi salah satu dari 20 negara dengan menandatangani PPJT dengan pertumbuhan pariwisata (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol) tercepat. Bahkan mereka menilai Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – pertumbuhan pariwisata Indonesia Parapat. Pembangunan jalan tol ini empat kali lebih tinggi dibanding bertujuan untuk mempermudah pertumbuhan regional dan global. mobilisasi para wisatawan yang Data memang membuktikan klaim hendak menuju kawasan Danau tersebut. Pertumbuhan pariwisata Toba. Sisi negatif dengan Indonesia dalam beberapa tahun diambilnya kebijakan ini adalah dearah-daerah yang dulunya Siantar, adalah kebun binatang menjadi rute perjalanan dari yang terletak di kota Bandara Kualanamu (Medan) Pematangsiantar. menuju Danau Toba akan Taman Hewan Kota mengalami permasalahan, Pematangsiantar sendiri tentu khususnya dalam perkembangan mengalamai berbagai macam ekonominya. Salah satu daerah permasalahan. Menurut Wikipedia, tersebut adalah Kota masalah yang sering dialami Taman Pematangsiantar. Kota Hewan Kota Pematangsiantar Pematangsiantar adalah kota di adalah masalah yang lazim ditemui Provinsi Sumatera Utara, dan di seluruh Indonesia, yaitu soal merupakan kota terbesar kedua di kesejahteraan satwa yang provinsi tersebut setelah Kota dimilikinya. Kondisi kandang yang Medan. Kota Pematangsiantar terlalu sempit dan kurang memiliki letak yang cukup strategis menyerupai habitat asli satwa yang karena dilintasi oleh Jalan Raya mendiaminya terlihat Lintas Sumatera. mengindikasikan gejala stress, Kota Pematangsiantar yang lahan yang sempit karena sudah hanya berjarak 128 km dari Medan dibangun sedemikian rupa sejak dan 52 km dari Parapat sering tahun 1936 dan masalah kebersihan dijadikan sebagai kota perlintasan karena kurangnya kesadaran oleh dan persinggahan bagi para masyarakat harus direspon dengan wisatawan yang hendak ke Danau baik oleh pihak manajemen Taman Toba. Hewan Kota Pematangsiantar. Salah satu sektor pariwisata di Menurut David (2016), karena Kota Pematangsiantar yang cukup tidak ada organisasi yang memiliki terkenal adalah Taman Hewan sumber daya tidak terbatas, para Pematang Siantar (THPS). Taman penyusun strategi harus Hewan Pematang Siantar (THPS) memutuskan alternatif strategi atau sebelumnya dikenal juga mana yang akan paling sebagai Kebun Binatang Siantar menguntungkan perusahaan. Untuk dan Kebun Binatang Pematang dapat memutuskan alternatif strategi yang paling Menurut Pearce dan Robinson menguntungkan maka digunakan (2013 : 4), strategi adalah rencana kerangka kerja analitis formulasi skala besar yang berorientasi strategi yang komprehensif. jangka panjang untuk berinteraksi Kerangka kerja ini terdiri dari tiga dengan lingkungan yang kompetitif tahapan yang terdiri dari: tahap untuk mencapai tujuan perusahaan. masukan, tahap pencocokan dan B. Tingkat-tingkat Strategi : tahap keputusan. Dengan Strategi Korporat, Strategi mengalisis isu-isu yang terkait Bisnis, dan Strategi fungsional untuk menemukan kekuatan dan C. Pengertian Manajemen kelemahan internal serta Strategi mengantisipasi ancaman dan Menurut David (2016), peluang eksternal, maka akan manajemen strategis dapat diperoleh berbagai alternatif didefinisikan sebagai seni dan ilmu strategi yang dapat merumuskan, melaksanakan, dan diimplementasikan guna mengevaluasi keputusan lintas mendukung perkembangan Taman fungsional (integrasi manajemen Hewan Kota Pematangsiantar pemasaran, keuangan dan Berdasarkan berbagi macam akuntansi, produksi dan operasi, latar belakang yang telah penulis penelitian dan pengembangan, dan ungkapkan di atas, maka peneliti sistem informasi) yang tertarik untuk meneliti pariwisata di memungkinkan suatu organisasi Kota Pematangsiantar dengan judul untuk mencapai tujuannya. “STRATEGI Proses Manajemen Strategi PENGEMBANGAN Menurut David (2016), Proses PARIWISATA TAMAN manajemen strategi terdiri dari tiga HEWAN KOTA tahap yakni perumusan strategi, PEMATANGSIANTAR”. implementasi strategi, dan evaluasi strategi. II. TINJAUAN PUSTAKA D. Analisis ingkungan Internal A. Pengertian Strategi Lingkungan internal adalah seluruh aspek yang berada di dalam ruang lingkup fungsional Pematangsiantar yang berlokasi di perusahaan. Sumber utama di Jalan Gunung Simanuk-Manuk seluruh area fungsional dapat No.2, Teladan, Siantar Barat, Kota dibagi menjadi 6 fungsional, yaitu : Pematang Siantar, Sumatera Utara; (David, 2016) pada tahun 2018. 1. Manajemen Fungsi C. Jenis dan Sumber Data 2. Pemasaran 1. Jenis Data 3. Akuntansi/Keuangan Jenis data yang digunakan dalam 4. Produk/Operasi penelitian ini, adalah data kualitatif, 5. Research and Development yaitu data yang disajikan dalam 6. Sistem Informasi Manajemen bentuk kata verbal bukan dalam E. Analisis Lingkungan bentuk kata, kalimat atau tidak Eksternal berbentuk angka-angka. Menurut Pearce dan Robinson 2. Sumber Data (2013 : 92) lingkungan eksternal Data primer pada penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga data primer diperoleh dari hasil subkategori yang saling terkait, wawancara dengan pihak yaitu: faktor-faktor dalam manajemen Taman Hewan Kota lingkungan jauh, faktor-faktor Pematangisantar. dan data sekunder dalam lingkungan industri, dan dari catatan atau dokumentasi faktor-faktor dalam lingkungan perusahaan, publikasi pemerintah,