PENGALAMAN FANATISME PADA K-POPERS

(Studi Kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial dalam Bidang Antropologi Sosial

Oleh:

Marintan Manik

160905078

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

Universitas Sumatera Utara

ii

Universitas Sumatera Utara

iii

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORIGINALITAS

PENGALAMAN FANATISME PADA K-POPERS (Studi Kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan disepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan disini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.

Medan, Februari 2021

Marintan Manik

iv

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Marintan Manik, 2020. Judul Skripsi PENGALAMAN FANATISME PADA K- POPERS (Studi Kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan).

Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman fanatisme pada K-Popers, dengan studi kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan. Rasa suka yang berlebihan kepada idola K-Pop seringkali melahirkan sikap fanatik dalam diri K- Popers. Rasa suka yang berlebihan ini akan melahirkan berbagai tindakan fanatisme. Setiap K-Popers memiliki pengalaman fanatisme yang berbeda-beda tergantung pada kemampuan mereka. K-Popers pria dan wanita juga cenderung memiliki pengalaman yang berbeda, didasarkan pada aturan-aturan gender yang berlaku dalam masyarakat. Pengalaman fanatisme ini juga dipengaruhi oleh komunitas tempat K-Popers tersebut berada. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan percakapan persahabatan serta analisis dalam mendapatkan data yang dibutuhkan. Informan dalam penelitian ini adalah beberapa K-Popers yang tergabung dalam komunitas penggemar atau fanbase ARMYELS dan ONCE Medan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasa suka yang berlebihan terhadap idol K-Pop melahirkan berbagai tindakan fanatisme. Pengalaman fanatisme setiap K-Popers berbeda satu sama lain, tergantung pada kemampuan yang mereka miliki. Berbagai bentuk fanatisme yang dilakukan oleh K-Popers ini merupakan efek dari kuasa idol K-Pop atas diri mereka. Pengalaman fanatisme para penggemar dapat dipandang sebagai hasil dari suksesnya proses internalisasi wacana yang coba di tanamkan oleh budaya K-Pop. Adanya penguasaan ini sering kali tidak disadari oleh mereka para K-Popers, namun terlihat dari adanya perilaku yang dikontrol oleh idola mereka. Secara tidak langsung, perilaku para fans ini diatur oleh idola mereka sendiri.

Kata Kunci : K-Popers, Idol K-Pop, Fanatisme, Kuasa

v

Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Tentunya sangat banyak tantangan dan pergumulan yang penulis hadapi dalam proses penyelesaian tulisan ini. Namun dengan berkat dan penyertaan Tuhan, penulis dimampukan untuk menyelesaikannya dengan sempurna.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentunya banyak pihak yang turut membantu penulis, memberikan dukungan, bimbingan serta saran yang membangun. Pertama-tama penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang sudah selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat serta material. Rasa terimakasih yang besar juga penulis sampaikan kepada keluarga yang selalu mendukung (kakak, adik, dan keluarga besar). Tanpa doa dan dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada Bapak Fikarwin

Zuska selaku ketua Departemen Antropologi Sosial. Beliau banyak memberikan saran dan kritikan yang mendukung demi berjalannya proses penelitian ini sejak awal. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh dosen

Antropologi Sosial yang sudah banyak membantu serta menjadi contoh yang baik, selama penulis mengecam pendidikan di Dapertemen Antropologi Sosial. Terlebih kepada Bapak Drs. Lister Berutu, MA, selaku dosen Penasihat Akademik, yang

vi

Universitas Sumatera Utara banyak memberikan saran dan dukungan kepada penulis, sejak awal pengajuan judul skripsi. Banyak pelajaran dan motivasi yang penulis dapatkan dari bapak dan ibu dosen Antropologi Sosial.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Nita Savitri, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi. Beliau sangat banyak membantu selama proses penyelesaian skripsi ini, sejak awal pengajuan judul sampai proses akhir penulisan. Terimakasih untuk semua ilmu, dukungan dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. Banyak hal baik yang penulis teladani dari beliau, sejak awal perkuliahan hingga penyelesaian proses mendapatkan gelas S1 dari Departemen Antropologi Sosial.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang mendalam atas bimbingan serta perhatian yang diberikan selaku dosen pembimbing. Penulis merasa bahwa beliau sudah seperti ibu.

Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh informan dalam penelitian ini. Karena tanpa bantuan semua informan yang terlibat, penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih penulis ucapkan kepada fanbase ARMYELS dan ONCE Medan, yang sudah bersedia menjadi objek dalam penelitian ini. Terlebih kepada Bintang, Nori, Vanderick, dan Felix selaku informan inti, dan kepada semua anggota komunitas yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu. ARMYELS dan ONCE Medan sangat terbuka menyambut dan membantu penulis selama proses penelitian.

Kiranya Tuhan yang membalas setiap kebaikan dari semua admin dan anggota fanbase.

vii

Universitas Sumatera Utara Rasa terimakasih yang besar juga penulis ucapkan kepada teman-teman dekat yang sudah selalu mendukung selama proses penyelesaian skripsi ini.

Kepada Jedidiah, WE, Squash Delight dan Abnormal, terimakasih sudah selalu memberi semangat dan dukungan, terlebih ketika penulis berada di masa-masa sulit. Semoga kebaikan yang diberikan kepada penulis di balas oleh Tuhan Yang

Maha Esa. Penulis juga berharap semoga teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat, dan tidak memiliki kendala dalam proses penulisan skripsi.

Selain dari yang sudah penulis sebutkan di atas, pastinya masih banyak teman, sahabat dan keluarga yang memberi dukungan demi terselesaikannya skripsi ini. Untuk semua pihak yang tidak bisa diucapkan satu per satu, penulis ingin berterimakasih dan semoga Tuhan selalu memberkati selalu. Akhir kata penulis ingin mengucapkan terimaksih dan mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan saya.

Medan, Februari 2021

Penulis

Marintan Manik

viii

Universitas Sumatera Utara RIWAYAT HIDUP

Marintan Manik , lahir di Kota

Pematang Siantar, pada tanggal 08 Februari

1996. Lahir dan dibesarkan oleh pasangan

suami-isteri yakni Jonter Manik dan

Kandance Hutasoit. Merupakan anak sulung

dari tiga saudara. Beragama Kristen

Protestan. Penulis merupakan suku Batak

Toba yang berkampung halaman di

Kecamatan Porsea, Tobasa. Penulis dapat dihubungi melalui alamat email: [email protected]

Adapaun riwayat pendidikan penulis sebagai berikut:

1. Tahun 2003 masuk di SD SWASTA ADVENT PORSEA

2. Tahun 2009 melanjutkan pendidikan di SMP N 2 PORSEA

3. Tahun 2012, masuk SMA N 1 BALIGE

4. Tahun 2016 sampai dengan sekarang, melanjutkan pendidikan di

Departemen Antropologi Sosial, Universitas Sumatera Utara.

Selama proses perkuliahan, penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan.

Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Peserta kegiatan Inisiasi Antropologi FISIP USU pada tahun 2016

2. Menjadi Panitia acara Natal Antropologi pada tahun 2017

ix

Universitas Sumatera Utara 3. Anggota di Himpunan Mahasiswa Departemen Antropologi Sosial

FISIP USU periode 2018-2019

4. Workshop Go Green and Art FISIP USU, Medan 2017 5. Peserta Seminar The Best Way To Be Smart, Active, and Creative in

University pada tahun 2016

6. Peserta Seminar Pengenalan Arkeologi pada tahun 2019.

7. Peserta Pelatihan Jurnalistik Splash Your Dream With a Writing pada

tahun 2018

8. Peserta Seminar Nasional Manusia dan Kebudayaan di , pad

atahun 2018

9. Sebagai peserta kegiatan Praktek Kerja Lapangan-Tinggal Bersama

Masyarakat di desa Sarimarihit, Kecamatan Sianjur Mulamula,

Samosir, pada tahun 2020

x

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengalaman Fanatisme K-Popers (Studi Kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan)” ini dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) di Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana pengalaman fanatisme yang dialami oleh para K-Popers di Kota Medan, dengan mengambil studi kasus ARMYELS dan ONCE Medan. Setiap K-Popers pasti memiliki pengalaman yang berbeda dalam hal menyukai idola mereka. Banyak rintang yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, penulis berhasil melalui dan menyelesaikannya dengan baik. Penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak, jika terdapat kekurangan maupun kesalahan pada tulisan ini, agar dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap bahwa tulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

Medan, Februari 2021

Penulis

Marintan Manik

xi

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN...... ii HALAMAN PERSETUJUAN...... iii PERNYATAAN ORIGINALITAS ...... iv ABSTRAK ...... v UCAPAN TERIMAKASIH ...... vi RIWAYAT HIDUP ...... ix KATA PENGANTAR ...... xi DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv DAFTAR GAMBAR ...... xv BAB I. PENDAHULUAN ...... 1 1.1. Latar Belakang ...... 1 1.2. Tinjauan Pustaka ...... 13 1.2.1. Kerangka Teoritis ...... 13 1.2.2. Fanatisme ...... 19 1.2.3. K-Pop atau Korean Pop ...... 20 1.2.4. Fandom atau Fanbase ...... 21 1.3. Rumusan Masalah ...... 22 1.4. Tujuan Penelitian ...... 23 1.5. Metode Penelitian ...... 24 1.6. Pengalaman Penelitian ...... 34 BAB II. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ...... 39 2.1.Konsep Idol K-Pop ...... 39 2.2.Idol K-Pop: BTS ...... 54 2.3.Idol K-Pop: ...... 66 2.4.Fanbase K-Pop di Kota Medan ...... 72 2.4.1. ARMYELS Medan ...... 73 2.4.2. ONCE Medan ...... 79 BAB III. PENGALAMAN FANATISME INFORMAN ...... 83 3.1.Informan Sebagai K-Popers 3.1.1. Informan I (Admin Fanbase ARMYELS Medan) ...... 84 3.1.2. Informan II (Anggota Fanbase ARMYELS Medan) .... 111 3.1.3. Informan III (Admin Fanbase ONCE Medan) ...... 137 3.1.4. Informan IV (Anggota Fanbase ONCE Medan) ...... 153 3.2.Fangirl dan Fanboy ...... 168 3.3.Tahapan Menjadi K-Popers ...... 173 3.3.1. Tahap Awal ...... 173 3.3.2. Tahap Fanatisme ...... 175 3.3.3. Tahap Jenuh atau Bosan ...... 179 3.4.Faktor Seseorang Menjadi K-Popers ...... 181 3.4.1. Teman dan Lingkungan...... 182 3.4.2. Media Sosial ...... 183 3.4.3. Keluarga ...... 185

xii

Universitas Sumatera Utara 3.5.Alasan Menyukai K-Pop ...... 186 3.5.1. Selera Musik dan Makna Lagu ...... 186 3.5.2. Citra yang Ditampilkan Idola ...... 189 3.5.3. Tampilan Fisik ...... 190 BAB IV. FANATISME K-POPERS ...... 193 4.1.Penerimaan Terhadap Relasi Kuasa K-Pop ...... 196 4.1.1. Perilaku Konsumtif ...... 199 4.1.2. Budaya Streaming dan Voting ...... 204 4.1.3. Konsumen Budaya Korea ...... 207 4.1.4. Perilaku Agresif Verbal...... 210 4.2.Media Penyebaran Kuasa Budaya K-pop ...... 211 4.2.1. Idol K-Pop ...... 212 4.2.2. Komunitas Penggemar atau Fanbase ...... 215 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...... 218 5.1. Kesimpulan ...... 218 5.2. Saran ...... 219 DAFTAR PUSTAKA ...... 220 LAMPIRAN ...... 223 Interview Guide ...... 223 Dokumentasi Penulis ...... 227

xiii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Daftar Nama Informan ARMYELS Medan ...... 37 Tabel 2. Daftar Nama Informan ONCE Medan ...... 37 Tabel 3. Daftar Nama Member BTS ...... 60 Tabel 4. Daftar Album BTS ...... 62 Tabel 5. Rangkaian Konser BTS ...... 69 Tabel 6. Daftar Anggota TWICE ...... 71 Tabel 7. Daftar Album TWICE ...... 72

xiv

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Foto Idol K-Pop BTS ...... 65 Gambar 2. Foto Idol K-Pop TWICE ...... 73 Gambar 3. Foto Bintang (Informan) ...... 115 Gambar 4. Foto Nori (Informan) ...... 141 Gambar 5. Foto Vanderick (Informan) ...... 157 Gambar 6. Foto Felix (Informan) ...... 171

xv

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Entertainment dewasa ini seakan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua orang di berbagai belahan dunia. Elemen dari dunia entertainment seperti musik, film dan drama menjadi tidak bisa lagi di pisahkan dari diri setiap orang. Industri hiburan, khususnya musik menjadi sangat berkembang dalam beberapa waktu belakang. Antusias masyarakat dunia terhadap musik dapat dilihat dari pesatnya perkembangan dunia musik, seperti hadirnya berbagai platform musik online dan munculnya penyanyi-penyanyi baru dengan talenta yang luar biasa. Aplikasi musik online seperti dan Joox yang mencapai ratusan juta unduhan, menunjukkan betapa musik menjadi salah satu komponen industri hiburan yang diminati saat ini.

Ada banyak jenis musik di dunia. Beberapa diantaranya seperti musik pop, musik country, musik rock, musik jazz, musik R n B (Rhythm and Blues), musik klasik, musik hip hop dan masih banyak lagi. Musik-musik ini berasal dari negera yang berbeda, namun dapat tenar di negara lain yang bukan merupakan negara asalnya. Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat di masa sekarang ini. Kecanggihan teknologi membuat semua masyarakat dunia dapat menikmati berbagai musik yang bukan berasal dari negaranya, atau pun yang dinyanyikan oleh penyanyi dari luar negaranya. Salah satunya seperti Indonesia, yang dapat menikmati berbagai jenis musik dai belahan dunia. Banyak musik dari berbagai negara yang sempat popular di Indonesia.

1

Universitas Sumatera Utara Seperti pada tahun 2000 an contohnya, tentu masih segar dalam ingatan masyarakat betapa musik Bollywood sangat digemari pada masa itu. Jenis musik popular lainnya yang sangat digemari di Indonesia adalah musik dangdut. Musik asli Indonesia ini selalu hidup dalam masyarakat. Meskipun banyak jenis musik asing yang datang ke Indonesia, namun tampaknya tidak akan membuat musik dangdut mati. Beberapa jenis musik lain yang juga popular di Indonesia adalah seperti musik pop, jazz, J-pop dan musik rock. Dari sekian banyak jenis musik yang popular di Indonesia, salah satu yang tidak dapat dilupakan adalah K-Pop.

Beberapa tahun belakangan, K-Pop memang menjadi salah satu musik yang sangat berkembang di Indonesia. K-Pop sendiri adalah singkatan dari Korean pop, yang mana merupakan salah satu jenis musik popular dari Korean Selatan. K-Pop merupakan salah satu produk dari budaya pop (pop culture) dari negeri ginseng ini. Budaya pop atau budaya populer merupakan efek dari globalisasi dan berkaitan dengan masalah sehari-hari seperti superstar, fashion, transportasi, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan tertentu (Soraya, 2013: 4). Budaya popular berkaitan dengan budaya massa.

Budaya massa adalah budaya popular yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dari khalayak konsumen massa. Budaya massa ini berkembang sebagai akibat dari kemudahan-kemudahan reproduksi yang diberikan oleh teknologi seperti percetakan, fotografi, perekaman, suara dan sebagainya (Malthy dalam Tressia:

20;37). Secara singkat, budaya pop merupakan budaya atau kebiasaan yang dikonsumsi atau dinikmati oleh orang banyak pada saat ini. Bentuk yang

2

Universitas Sumatera Utara dihasilkan oleh budaya pop antara lain seperti film, acara televisi, musik, drama, fashion dan gaya hidup.

Pada awal tahun 2000 an, dunia hiburan Korea Selatan mulai melebarkan sayap ke negara-negara Asia salah satunya Indonesia. Munculnya K-Drama

() di Indonesia menjadi titik awal perkembangan Korean Wave1 di

Indonesia. Berkat kepopularan drama-drama Korea tersebut, berbagai hal mengenai Korea Selatan pun menjadi diminati oleh masyarakat Indonesia, salah satunya musik. Tidak seperti di Indonesia yang pada umumnya menghadirkan penyanyi dalam bentuk solo dan juga band, K-Pop lebih dikenal dengan ciri khas boyband dan girlband. Boyband terdiri dari beberapa orang pria dalam satu grup yang tidak hanya menghadirkan nyanyian dalam pertunjukan mereka, namun juga biasanya menampilkan tarian (dance). Girlband merupakan kebalikannya, yang mana grup penyanyi yang terdiri dari sekumpulan wanita. musik K-Pop sangat variatif dan biasanya diikuti dengan tarian yang menarik menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, wajah dari para artis K-Pop yang tampan dan cantik juga membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin tertarik.

Popularitas musik K-Pop di Indonesia nampaknya sudah mencapai puncaknya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya artis-artis K-Pop yang menjadi bintang iklan di Indonesia. Contohnya seperti Lee Min Ho yang membintangi iklan Luwak White Coffee, BTS yang menjadi brand ambassador dari Tokopedia, Black Pink sebagai brand ambassador dari Shoope, Lucas NCT

1 Korean Wave merupakan istilah yang dibuat untuk menggambarkan persebaran budaya dari Korea Selatan di berbagai negara di dunia.

3

Universitas Sumatera Utara yang menjadi bintang iklan dari NEO Coffee, Siwon Super Junior yang di pilih untuk mengiklankan Mie Sedaap, lalu ada grup NCT 127 yang di dapuk menjadi bintang iklan dari minuman kemasan botol Nu Greentea. Kepopularan K-Pop juga dapat dibuktikan dengan tidak pernah absennya event-event K-Pop di Indonesia seperti konser, acara jumpa fans, ataupun kunjungan yang dilakukan oleh artis- artis K-Pop. Berbagai hal terkait artis K-Pop juga seringkali menjadi trending topic di Indonesia.

Ada begitu banyak artis K-Pop yang sangat terkenal di Indonesia.

Beberapa diantaranya adalah BTS dan TWICE. BTS sendiri merupakan boyband yang beranggotakan tujuh pria. Memulai debutnya pada Juni 2013, dalam beberapa tahun belakangan boyband yang berada dalam naungan agensi Big Hit Entertainment ini dapat mencapai puncak popularitasnya.

Beberapa album mereka berhasil bertengger di tangga lagu dunia Billboard selama beberapa bulan berturut-turut. Mereka juga berhasil memenangkan penghargaan Top Social Artist dalam ajang penghargaan Billboard Music

Award mengalahkan penyanyi dunia Justin Bieber. Tidak cukup sampai disitu, grup ini bahkan berhasil menjual sepuluh juta keping album, dan lima juta terjual di tahun 2018 saja. Bahkan pada tahun 2018, mereka di undang untuk memberikan pidato di PBB sebagai duta dari UNICEF. BTS juga aktif melakukan konser di berbagai negara. Sepanjang tahun 2018-2019 BTS berhasil menyelengarakan konser Lover Yourself Tour, dengan jumlah penonton sebanyak 1.585.000 orang, dari total 51 pertunjukan. Bahkan pada tanggal 18-19 April 2020 lalu, BTS menyiarkan konser online dengan judul

4

Universitas Sumatera Utara BANG BANG CON dan berhasil menarik penonton sebanyak 50 juta orang dari seluruh dunia. Lagu-lagunya yang menggambarkan keadaan sosial seperti isu mencintai diri sendiri menjadi salah satu alasan grup ini disukai banyak orang dari berbagai kalangan.

Sedangkan TWICE merupakan girlband yang terdiri dari sembilan wanita cantik, yang memulai debut di bawah naungan agensi JYP

Entertainment. Grup yang di bentuk pada tahun 2015 ini memiliki beberapa anggota yang berasal dari Jepang. Mereka adalah Momo, Sana dan Mina.

Karena itulah grup ini juga sangat popular di negara sakura Jepang. Mereka meraih popularitas setelah lagu mereka yang berjudul Cheer Up menduduki peringkat satu di tangga lagu Korea, dan menjadi lagu dengan penjualan terbaik pada tahun 2016. TWICE juga berhasil memenangkan penghargaan

Song Of The Year pada ajang penghargaan bergengsi Mnet Asian Music

Award. Grup ini juga mampu menjual album mereka sebanyak 1,2 juta copy secara keseluruhan. Pada tahun 2017 TWICE bahkan memulai debut Jepang di bawah naungan Warner Music . Lagu-lagu mereka yang penuh dengan keceriaan membuat orang dengan mudah jatuh cinta pada musik yang mereka suguhkan. Terdiri dari sembilan wanita yang sangat cantik, membuat grup ini memiliki banyak sekali penggemar pria, baik di Korea ataupun luar negeri.

Kesuksesan K-Pop juga sangat tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah Korea Selatan dalam membangun dan mengembangkan industri tersebut. hal ini dilakukan karena K-Pop menjadi

5

Universitas Sumatera Utara salah satu penyumbang yang cukup besar bagi perekonomian negara tersebut. Hyunday Research Institute melaporkan bahwa ketenaran BTS membawa total nilai ekonomi sekitar USD 3.6 miliar, yang dihasilkan dari berbagai industri terkait. Mereka juga melaporkan bahwa BTS menjadi alasan bagi satu dari 13 wisatawan asing yang datang mengunjungi Korea pada tahun 2017 saja. Beberapa tempat yang pernah dijadikan tempat syuting BTS bahkan menjadi dsetinas wisata bagi para wisatawan. Korea

Selatan juga mencapai nilai ekspor lebih dari USD 1 miliar untuk produk- produk yang berhubungan dengan K-Pop khususnya BTS, seperti pakaian, kosmetik dan makanan. Hal yang sama juga pernah terjadi ketika senior BTS dalam dunia K-Pop, PSY masih aktif dalam industri hiburan. Dia juga memberikan damapak bagi perekonomian negara yang dapat mencapai 1 triliun won.2

Pertumbuhan penggemar K-Pop yang sangat pesat di Indonesia terjadi di berbagai kota, tidak terkecuali kota Medan. Masyarakat kota Medan juga turut merasakan efek dari Korean Wave. Berbicara mengenai popularitas artis K-Pop di Indonesia, tentu tidak dapat lepas dari peran para penggemar yang biasa disebut K-Popers. K-Pop umunya digemari oleh para perempuan, khususnya remaja. Namun tidak jarang sekarang ditemui para remaja pria pun sudah mulai manjadi fans K-Pop. Meskipun jumlahnya masih kalah jika di bandingkan dengan penggemar perempuan, namun jumlah fans K-Pop pria mengalami peningkatan yang cukup pesat, terlebih untuk kota Medan

2 https://tirto.id/bts-ikon-ekonomi-anyar-korea-selatan-egjM

6

Universitas Sumatera Utara sendiri. Hal ini disebebkan salah satunya karena kemunculan girlband generasi ketiga seperti Black Pink, TWICE, G-FRIEND dan Red Velvet.

Jika dulu para pria menolak untuk menyukai K-Pop karena takut dengan anggapan negatif dari masyarakat, sekarang banyak pria yang secara terang- terangan memperlihatkan rasa sukanya pada idola K-Pop.

Dalam dunia K-Pop, penggemar memiliki peran yang sangat penting.

Kesuksesan seorang idola ditentukan dari seberapa banyak penggemar yang mereka miliki. Menurut Korea Foundation, terdapat 1.843 klub penggemar dengan jumlah anggota 89,19 juta orang per Desember 2018. Jumlah ini di perkirakan akan terus meningkat melihat antusias masyarakat dunia terhadap

K-Pop (Yonhap, 2018). Di Medan sendiri fans K-Pop diperkirakan berjumlah lebih 1500 orang yang berasal dari berbagai komunitas penggemar. Fans atau penggemar K-Pop biasanya tergabung dalam suatu fandom. Fandom merupakan komunitas penggemar dari idola tertentu. Tak hanya boyband atau girlband, solois seperti IU, Ailee, dan Psy juga memiliki nama fandom. Setiap idol3 memiliki nama fandom yang berbeda yang diberikan oleh idola atau agensi tempat idola tersebut bernaung. Fandom di bentuk sebagai wadah tempat bersosialisasi bagi orang-orang yang menyukai idola yang sama.

Di dalam suatu fandom, para fans dapat merasakan euphoria yang lebih menyenangkan dalam kegiatan idoling4 mereka. Masuk ke dalam suatu

3 Idol atau Idola merupakan sebutan untuk seorang artis K-Pop. 4 Idoling merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam hala menyukai artis K-Pop.

7

Universitas Sumatera Utara komunitas penggemar atau fandom merupakan salah satu pengalaman yang dilakuan seorang fans K-Pop dalam menunjukkan rasa sukanya terhadap seorang idola. Banyak hal yang dapat di lakukan oleh suatu komunitas ( fandom) dalam hal menyukai idolanya. Contohnya seperti mengadakan gathering5 dalam memperingati hari ulang tahun idola, membuat acara cup sleeve sebagai ajang pertemuan komunitas, atau melakukan acara nobar

(nonton bareng) untuk mendukung idolanya. Melalui fandom ini para penggemar K-Pop juga banyak menemukan teman baru, dan membantu mereka dalam bersosialisasi. Dengan bergabung ke dalam suatu fandom, seorang fans biasanya akan merasakan dan mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dalam melakukan kegiatan idoling dibandingkan melakukannya dengan diri sendiri. Di kota Medan sendiri terdapat banyak sekali fandom. Beberapa diantaranya adalah ARMY Medan, ARMYELS dan

ONCE Medan. ARMY sendiri merupakan nama fandom untuk boyband

BTS, dan ONCE adalah sebutan untuk komunitas penggemar dari girlband

TWICE. Dari sekian banyak fandom, kedua fandom tersebut dapat di katakan cukup aktif dan mempunyai anggota yang cukup banyak. Di dalam fandom, biasanya fans akan merasa lebih leluasa menunjukkan ketertarikan terhadap K-Pop tanpa perlu takut cibiran dari orang-orang yang non K-Pop.

5 Gathering merupakan suatu kegiatan untuk keluarga besar, komunitas ataupun perusahaan yang diadakan pada waktu tertentu di satu lokasi baik di dalam maupun luar ruangan dengan tema yang telah disepakati, guna menjalin tali silaturahmi, membangun keakraban dan rasa kekeluargaan. Kegiatan ini secara fisik, pikiran, dan emosional tidak terlalu berat. Lebih dominan kepada unsur hiburan.

8

Universitas Sumatera Utara Setiap penggemar mempunyai pengalaman masing-masing dalam hal menyukai idolanya. Selain bergabung dengan suatu fandom, ada begitu banyak cara yang mereka lakukan untuk menyalurkan rasa suka dan menunjukkan dukungan terhadap idolanya. Selain masuk dalam suatu fandom, penggemar K-Pop biasanya akan menunjukkan rasa fanatik terhadap idolanya dengan menonton konser. Meskipun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, namun mereka akan rela menabung demi bisa melihat langsung artis favoritnya. Fans K-Pop juga terbilang cukup konsumtif. Mereka cenderung lupa batasan dalam membeli segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya. Rela mengeluarkan uang jutaan bahkan puluhan juta untuk membeli merchandise6 idola sudah hal biasa di kalangan fans K-Pop. Sebagai seorang penggemar yang sudah fanatik, melalui konsumsi berbagai barang-barang yang berbau idola, mereka menemukan makna dan eksistensi dirinya. Menurut Baudrillard, fungsi utama objek- objek konsumsi bukanlah pada kegunaan atau manfaatnya, melainkan lebih pada fungsi sebagai nilai-tanda atau nilai-simbol yang disebarluaskan melalui iklan-iklan gaya hidup berbagai media (Baudrillard, 1969: 19).

Dengan membeli barang-barang tersebut, mereka dapat dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah seorang fans sejati dari seorang idola.

Dapat dikatakan bahwa kepercayaan diri mereka melabeli diri sebagai seorang penggemar salah satunya terletak pada konsumsi barang-barang berbau idolanya.

6 Merchandise merupakan barang-barang yang berhubungan dengan idola K-Pop.

9

Universitas Sumatera Utara Pengalaman lain yang mungkin dirasakan oleh seorang fans K-Pop adalah terlibat fanwar. Fanwar merupakan perselihan atau perkelahian yang melibatkan antara fans K-Pop dengan non K-Pop atau dapat juga terjadi antara sesama fans K-Pop. Hal ini biasanya terjadi karena mereka tidak terima jika idolanya dihina. Kita juga tidak jarang melihat bahwa para penggemar K-Pop ini seringkali mengatakan bahwa mereka adalah istri atau suami dari idola mereka. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka dapat hamil hanya dengan melihat foto dari idolanya. Saat para idolanya ulang tahun, tidak jarang apar penggemar K-Pop akan memberikan hadiah yang fantastis bagi idolanya. Bahkan ada yang sampai membelikan bintang ataupun lahan atas nama idola mereka. Namun tidak jarang, mereka juga melakukan donasi atas persoalan-persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.

Berbagai bentuk fanatisme yang dilakukan oleh para penggemar ini dapat dipandang sebagai suatu relasi kuasa oleh idol terhadap para fansnya. Karena secara tidak langsung, para idol menjadi alasan dibalik semua tindakan fanatisme mereka tersebut. Para idol berkuasa menjadi penggerak perilaku mereka. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa fanatisme para K-

Popers adalah efek dari relasi kuasa yang dijalankan oleh idol K-Pop. Setiap orang yang menjadi fans dari suatu objek, pasti ingin melakukan hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu yang disukainya. Dalam melakukan hal-hal tersebut, penggemar berbuat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Namun tidak jarang juga beberapa dari mereka yang berusaha melakukan hal yang diluar dari kapasitasnya

10

Universitas Sumatera Utara Ada beberapa artikel, penelitian dan jurnal yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rangga Anggara (2017). Dalam penelitian tersebut dibahasa tentang pengalaman fanatisme dari fans AKB 48. AKB 48 sendiri adalah grup idola yang berasal dari Jepang. Rangga menjelaskan bahwa setiap fans AKB 48 yang disebut dengan wota memiliki pengalaman fanatisme masing-masing.

Meskipun cenderung sama, namun selalu ada perbedaan antara pengalaman fanatisme yang satu dengan yang lainnya. Hal ini tergantung pada kemampuan dan modal yang dimiliki oleh setiap wota tersebut. Pada umumnya yang membedakan pengalaman fanatisme mereka adalah cara pandang terhadap kegiatan idoling yang dilakukan. Misalnya bagaimana perbedaan antara wota perempuan dan wota pria dalam memandang idola.

Hal ini juga nantinya memperngaruhi pengalaman fanatisme yang akan mereka lakukan. Berbagai bentuk fanatisme yang dilakukan oleh para wota ini antara lain seperti bersikap boros, munculnya rasa kepemilikan atas idola, memberi hadiah, bahkan ada yang sampai melanjutkan pendidikan di negara yang sama dengan AKB 48, yaitu Jepang. Peneliti juga ingin melihat bagaimana pengalaman fanatisme yang terjadi di kalangan fans K-Pop, yang biasa disebut sebagai K-Popers ini. Peneliti tertarik melihat apakah bentuk fanatisme fans dari dua idola yang berbeda negara ini memiliki persamaan atau pun perbedaan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Indra Ayu

Fatmala (2019), membahas tentang anteseden keputusan pembelian irasional pada penggemar K-Pop di Indonesia. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa

11

Universitas Sumatera Utara pembelian irasional adalah salah satu budaya yang melekat pada K-Popers.

Dan hal ini dapat dilihat sebagai salah satu bentuk fanatisme yag terjadi di dunia K-Popers. Dalam penelitiannya Indra menjelaskan bahwa banyak hal dapat memperngaruhi pembelian keputusan irasional pada K-Popers. contohnya seperti fanatisme. Fanatisme dapat mendorong seseorang untuk tetap menjalankan gaya hidupnya. Mereke cenderung mengabaikan hal-hal yang dianggap bertentangan dengan gaya hidupnya tersebut. Itu lah kenapa fanatisme sangat berpengaruh positif terhadap pembelian irasional yang dilakukan oleh para K-Popers ini. Faktor selanjutnya adalah komunitas fandom. Seorang penggemar yang tergabung dalam sebuah komunitas fandom akan memiliki pola konsumsi yang sama dengan orang-orang yang berada di dalam komunitas tersebut. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang fans yang tergabung dalam fandom pasti dipengaruhi juga oleh teman-teman di dalam fandom yang sama. namun Indra hanya menjelaskan satu bentuk fanatisme dari K-Popers di dalam penelitiannya, yaitu pembelian irasional atau dapat juga di katakana konsumtif. Itu lah kenapa peneliti ingin melihat bentuk-bentuk fanatisme lain dari pengalaman para K-Popers selama kegiatan idoling mereka. Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan diatas, belum ada yang secara khusus membahas tentang bagaimana pengalaman fanastisme para penggemar K-Pop di kota Medan secara mendalam, khususnya penggemar BTS dan TWICE. Pengalaman fanatisme dari setiap penggemar diimplementasikan dan diinterpretasikan berbeda sesuai dengan apa yang mereka alami. Selain hal-hal yang disebutkan diatas,

12

Universitas Sumatera Utara masih banyak lagi pengalaman yang dirasakan dan dilakukan oleh para fans

K-Pop dalam kegiatan idoling mereka. Karena itulah peneliti tertarik untuk melihat apa saja pengalaman fanatisme pada penggemar K-Pop di kota

Medan, khususnya orang-orang yang berada dalam fandom ARMY dan

ONCE Medan. Peneliti harus bertanya langsung untuk mengetahui pengalaman fanatisme yang mereka alami. Selain itu, di dalam komunitas

ARMY di kota Medan, kita akan mendapati bahwa mayoritas akan di isi oleh para fans wanita (fangirl). Sementara di dalam komunitas ONCE

Medan, peneliti melihat bahwa ada banyak sekali penggemar pria (fanboy).

Inilah mengapa peneliti memilih kedua fandom ini untuk dijadikan objek penelitian. Karena selain untuk melihat bagimana pengalaman fanatisme dari para fans K-Pop ini, peneliti juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan pengalaman fanatisme antara fans pria dan fans wanita dalam hal menyukai idolanya.

1.2. Tinjauan Pustaka

1.2.1. Kerangka Teoritis

Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus

melakukan identifikasi terhadap teori-teori yang akan dijadikan sebagai

landasan dalam penelitian tersebut. teori inilah yang nantinya akan

digunakan penulis dalam mengkaji berbagai fenomena yang menjadi

permasalahan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan konsep dan teori dari para ahli untuk membantu dalam

melihat fenomena yang menjadi objek dalam penelitian ini.

13

Universitas Sumatera Utara Budaya populer adalah suatu budaya yang berkaitan dengan budaya massa. Menurut Malthy (dalam Tressia: 20:37) budaya massa adalah budaya populer yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dari khalayak konsumen massa. Budaya massa ini sendiri berkembang sebagai akibat dari kemudahan-kemudahan reproduksi yang diberikan oleh teknologi seperti percetakan, fotografi, perekaman suara, dan sebagainya.

Beberapa hal yang menjadi contoh dari budaya populer adalah seperti gaya berpakaian, penggunaan bahasa gaul, ritual ucapan, dan makanan yang dimakan oleh orang banyak. Budaya populer sendiri diinformasikan oleh media massa, sebagai hasil dari interaksi antara orangt-orang di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dan K-Pop merupakan salah satu produk budaya populer yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia saat ini.

Baudrillard mengatakan bahwa fungsi utama objek-objek konsumsi bukanlah pada kegunaan atau manfaatnya, melainkan lebih pada fungsi sebagai nilai-tanda atau nilai-simbol yang disebarluaskan melalui iklan-iklan gaya hidup berbagai media (Baudrillard, 1969: 19). Sebagai seorang penggemar dengan sikap fanatisme, melalui konsumsi barang- barang berbau idola, mereka menemukan makna dan eksistensi diri mereka sebagai seorang fans. Melalui kegiatan pembelian yang cenderung impulsif tersebut, mereka dapat dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah seorang fans sejati. Kepercayaan diri untuk mengatakan diri sendiri merupakan bagian dari kumpulan penggemar idol K-Pop salah satunya

14

Universitas Sumatera Utara terletak pada kegiatan konsumsi berbagai merchandise idolanya. Pada situasi ini lah dapat dilihat bahwa konsumsi tersebut tidak lagi dilakukan berdasarkan alasa kebutuhan, namun lebih kepada upaya mempertegas status sebagai seorang fans dari idol K-Pop.

Sikap fanatik dari para fans K-Pop ini dapat dipandang sebagai sebuah efek dari adanya kekuasaan atas mereka. Bentuk-bentuk fanatisme mereka adalah kekuasaan dimana perilaku mereka berhasil dikendalikan oleh idola. Dalam hal ini, idola berhasil mengendalikan bagimana para K-

Popers ini berfikir dan berperilaku. Kekuasaan yang dimaksud disini tidak lah berupa kedaulatan dimana aturan-aturan secara tertulis dilakukan sebagai sebuah keharusan, yang dapat mendatangkan hukuman jika tidak dijalankan. Namun kekuasaan idola yang dimaksud adalah berhasilnya wacana atau pengetahuan tentang idola tertanam dalam diri setiap penggemar, sehingga berhasil mempengaruhi bagaimana mereka bersikap.

Kekuasaan bagi Foucault tidak dipahami dalam suatu hubungan kepemilikan sebagai properti, perolehan, atau hak istimewa yang dapat digenggam oleh sekelompok kecil masyarakat dan yang dapat terancam punah. Kekuasaan juga tidak dipahami beroperasi secara negatif melalui tindakan represif, koersif, dan menekan dari suatu institusi pemilik kekuasaan, termasuk negara. Kekuasaan bukan merupakan fungsi dominasi dari suatu kelas yang didasarkan pada penguasaan atas ekonomi atau manipulasi ideologi (Marx), juga bukan dimiliki berkat suatu kharisma (Weber). Kekuasaan tidak dipandang secara negatif, melainkan

15

Universitas Sumatera Utara positif dan produktif. Kekuasaan bukan merupakan institusi atau stuktur, bukan kekuatan yang dimiliki, tetapi kekuasaan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut situasi strategis kompleks dalam masyarakat.

Kekuasaan menurut Foucault mesti dipandang sebagai relasi yang beragam dan tersebar seperti jaringan, yang mempunyai ruang lingkup strategis.

Menurut Foucault kekuasaan mesti dipahami sebagai bentuk relasi kekuatan yang imanen dalam ruang dimana kekuasaan itu beroperasi.

Kekuasaan mesti dipahami sebagai sesuatu yang melanggengkan relasi kekuatan itu, yang membentuk rantai atau sistem dari relasi itu, atau justru yang mengisolasi mereka dari yang lain dari suatu relasi kekuatan. Oleh karena itu, kekuasaan merupakan strategi di mana relasi kekuatan adalah efeknya (Umar Kamahi 2017:4). Dalam hal ini idol dan fans memiliki suatu relasi yang melahirkan ruang, dimana bentuk-bentuk fanatisme berhasil dinormalisasikan sebagai bentuk cinta diantara keduanya. Sikap konsumtif adalah salah satu contoh dimana relasi kuasa idola atas penggemar berhasil terjadi.

Pada kasuk K-Popers, relasi kuasa ini berhasil karena adanya wacana tentang penggemar yang baik. Dalam diri mereka para penggemar telah terinternalisasi wacana bagimana tentang menjadi penggemar yang baik. Wacana ini lah yang melahirkan fanatisme sebagai salah satu efeknya. Mereka merasa perlu membeli setiap album idola, menonton konser, serta membela jika ada yang menjelekkan idolanya, sebagai salah

16

Universitas Sumatera Utara satu bentuk rasa sayang terhadap idola. Pikiran para fans ini seakan menormalisasikan hal tersebut. Mereka berfikir bahwa hal tersebut adalah benar untuk dilakukan. Klaim kebenaran ini lah yang menjadi bukti berhasilnya kekuasaan tersebut, yang diwujudkan dalam praktik-praktik dalam kehidupan para fans sehari-hari. Itu lah kenapa dalam pandangan

Foucault bahwa wujud dari kekuasaan tersebut tidak lah nampak.

Kekuasan bekerja tanpa disadari oleh individu sebagai penentu mereka dalam bertindak melalui berbagai praktik. Karena itu lah kekuasaan dapat dilihat dari efek-efek yang ditimbulkannya. Yang mana dalam kasus ini adalah bentuk-bentuk fanatisme pada penggemar K-Pop.

Kekuasaan dalam pandangan Foucault tidak selalu dipandang sebagai suatu upaya yang dilakukan dengan cara represif atau penundukan secara paksa. Namun upaya penguasaan juga dilakukan dengan cara hegemonik. Dimana kekuasaan itu dapat kita lihat dari efek yang di timbulkannya. Bekerjanya kekuasaan telah tertanam dalam diri individu, dimana dia bekerja pada tahap kesadaran. Penyebaran kekuasaan dengan cara hegemonik seperti ini berhasil menghadirkan internalisasi dalam diri objeknya. Karena itu lah akan sangat susah mengatakan suatu hal salah dalam hal ini. Karena segala sesuatunya sudah di anggap normal oleh objek kekuasaan tersebut. Hal ini yang terkadang membuat praktik relasi kuasa dapat menjauhkan objeknya dari suatu kelompok kuasa lainnya.

Adanya praktik relasi kuasa atas suatu kelompok tertentu dapat mengisolasi mereka dengan dunia diluar dari kelompok tersebut. Hal ini

17

Universitas Sumatera Utara karena adanya perbedaan wacana atau nilai-nilai yang sudah terinternalisasi dengan baik dalam diri setiap objek kuasa tersebut. Itu lah mengapa tidak jarang ditemui para K-Popers yang terlibat pertengkaran dengan orang-orang non K-Popers, yang menganggap bahwa perilaku fanatisme mereka sudah melewati batas wajar. Sedangkan dalam pikiran para penggemar ini, hal ini dirasa sangat wajar. Akrena mereka memandangnya sebagai bentuk cinta, dukungan serta apresiasi terhadap idola mereka.

K-Pop sendiri merupakan bagian dari subbudaya atau subkultur.

Subbudaya atau subkultur sendiri merupakan kelompok orang yang mempunyai kecenderungan perilaku dan kepercayaan yang berbeda dengan kebudayaan induk mereka. Kelompok ini pada umumnya menunjukkan budaya mereka melalui berbagai hal seperti gaya hidup atau simbol-simbol tertentu. Para K-poper ini merupakan bagian kecil atau kelompok di dalam masyarakat pada umumnya. Perilaku dan kepercayaan mereka cenderung berbeda dengan masyarakat mayoritas di lingkungan mereka. Itulah kenapa sering kali perilaku fanatisme mereka dianggap tidak wajar oleh masyrakat umum dimana mereka tinggal. Para K-Popers ini juga memiliki simbol tersendiri untuk menggambarkan dan menunjukkan eksistensi diri mereka di tengah kelompok induk tersebut. simbol-simbol tersebut dapat berupa istilah-istilah sebutan khusus, pernak- pernak, serta bahasa yang hanya dimengerti oleh mereka.

18

Universitas Sumatera Utara 1.2.2. Fanatisme

Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan

ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Menurut Winston

Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir

dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang

fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan

cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang

dianggapnya bertentangan7. Menurut Hapsari & Wibowo (2015:53)

“Secara psikologis seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu

memahami apa yang ada di luar dirinya dan tidak paham terhadap

masalah orang atau kelompok lain”. Fanatisme adalah suatu

keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau

negatif”. Hal ini juga di dukung oleh Nastiti yang mengatakan bahwa

fans Kpop dianggap selalu bersikap berlebihan, gila, histeris, obsesif,

adiktif, dan konsumtif ketika mereka sangat gemar menghambur-

hamburkan uang utuk membeli merchandise idola maupun mengejar

idola hingga ke belahan dunia manapun. Stereotip tersebut salah

satunya dapat dilihat di dunia maya. Mereka secara terang-terangan

dapat menyatakan rasa cinta kepada idola dengan menggunakan

fungsi mention pada Twitter dan ditujukan langsung ke akun Twitter

sang idola. Melalui dunia maya, mereka dapat dengan bebas

7“ Fanatsime” https://id.wikipedia.org/wiki/Fanatisme

19

Universitas Sumatera Utara mengungkapkan dan mencurahkan isi hati mereka kepada sesama fans K-pop dengan posting pada blog maupun forum (Nastiti, 2010).

Menurut Pitchler dan Hemetsberger (dalam Rangga 2017: 19) fanatisme diartikan sebagai pengabdian yang luar biasa untuk sebuah objek dimana “pengabdian” terdiri dari gairah, keintiman, dan dedikasi yang luar biasa dimana mencapai tingkat diatas rata-rata.

Definisi fanatisme menurut KBBI, (2009) adalah kefanatikan, keyakinan atau kepercayaan atau keyakinannya terhadap ajaran politik, agama, dan sebagainya. Objek fanatisme dapat mengacu pada sebuah merek, produk, orang (misal selebriti), acara televisi, atau kegiatan konsumtif tertentu. Individu yang mengalami fanatisme cenderung untuk bersikeras terhadap pendapatnya yang menganggap diri sendiri atau kelompoknya benar, serta mengabaikan fakta dan argumen yang bertentangan dengan pikiran dan keyakinannya.

1.2.3. K-Pop atau Korean Pop

K-Pop adalah singkatan dari Korean Pop, yang mana merupakan istilah yang diberikan untuk identitas musik popular yaitu pop yang berasal dari Korea Selatan. Debut penampilan kelompok Seo Taiji and

Boys pada tahun 1992 menandakan awal mula musik pop modern di

Korea. Semakin banyaknya artis-artis Korea Selatan yang baru muncul, semakin luas juga penyebaran tren musik K-Pop ke berbagai negera.

Awalnya penyebaran budaya Korea kususnya K-Pop menyebar di negera-

20

Universitas Sumatera Utara negara etnis Tiongkok seperti China, Singapura, , Hongkong dan

kemudian negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, ,

Malaysia, Singapura dan juga Indonesia.

Artis-artis K-Pop biasanya dikenal dengan sebutan idol.

Meskipun banyak penyanyi dengan formasi solo atau duo dan juga

band, namun dunia K-Pop sangat dikenal dengan boyband dan juga

girlband. K-Pop sendiri memiliki ciri khas yaitu system training. Jadi

sebelum para artis ini siap debut di dunia musik, mereka akan

menjalana masa pelatihan yang disebut atau masa traine. Selama

menjalani masa traine, mereka akan berlatih menari dan juga

menyanyi. Bahkan ada beberapa yang mulai berlajar untuk menulis

lagu. Umumnya para trainer ini ditempatkan di satu asrama, untuk

memudahkan pihak agensi dalam mengawasi mereka. Perkembangan

mereka akan dipantau langsung oleh pihak perusahaan. Dan yang

memutuskan mereka untuk debut sebagai penyanyi adalah pihak

agensi, dengan mempertimbangkan perkembangan kemampuan

mereka.

1.2.4. Fandom dan Fanbase

Fandom dan fanbase merupakan suatu komunitas dimana orang-

orang dengan kegemaran yang sama berkumpul membentuk suatu

kelompok sosial. 8Dalam Antropologi sendiri, kelompok atau komunitas

dipandang sebagai suatu kesatuan hidup, dimana manusia berinteraksi

8 http://yusufsaefulberlian.blogspot.com/2008/10/masyarakat-dalam-pandangan-antropologi.html

21

Universitas Sumatera Utara menurut suatu sistem adat istiadat tertentu secara terus menerus dan diikiat

oleh identitas yang sama. Dengan adanya sistem adat istiadat serta

interaksi yang berlangsung, tercipta juga lah norma-norma di dalamnya

yang akhirnya melahirkan suatu kebudayaan. Karena adanya interaksi

yang berlangsung terus menerus di dalam suatu komunitas, maka lahir lah

rasa identitas kuat yang mengikat semua anggotanya. Rasa ini juga

memunculkan ketergantungan individu antar sesama anggota komunitas

tersebut.

Menurut Baron, Branscombe,dan Byrne (dalam Rangga, 2017: 30)

kelompok adalah sekumpulan orang yang merasa terikat bersaa dalam unit

koheren pada beberapa tingkatan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah

adanya interaksi antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi

satu sama lain melalui beberapa cara dan memikirkan diri mereka sebagai

“kita”.

1.3. Rumusan Masalah

Setiap penggemar yang sangat menyukai suatu objek atau dengan kata lain memiliki sikap fanatik, pasti akan berusaha melakukan apa pun yang berkaitan dengan objek yang disukainya. Dalam kasus ini, fanatisme para penggemar idola K-Pop mendorong mereka untuk melakukan apa pun dalam kegiatan menyukai idolanya (idoling). Dalam mewujud fanatisme tersebut, mereka melakukan segala hal sesuai dengan kapasitas masing- masing. Meskipun tidak jarang juga beberapa diantaranya berusaha berbuat

22

Universitas Sumatera Utara diluar kapasitas mereka. Pengalaman fanatisme ini diinterpretasikan dan diwujudkan berbeda sesuai dengan apa yang dialami masing-masing orang.

Maka berdasarkan pemaparan tersebut, yang menjadi pertanyaan penelitian yaitu; bagaimana pengalaman fanatisme yang dialami oleh seorang penggemar idola grup K-Pop BTS dan juga TWICE di kota Medan? Dalam kedua komunitas penggemar ini, yang masing-masing di dominasi oleh jenis kelamin yang berbeda, dimana ARMY mayoritas diisi oleh fans wanita, dan

ONCE Medan kebanyakan diisi oleh fans pria, peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan antara fans wanita dan fans pria dalam menyukai idola mereka? Serta adakah relasi kekuasaan yang terbentuk di dalam industri K-

Pop sendiri?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pemaparan masalah yang sudah disebutkan di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran dan

mengetahui secara mendalam, bagaimana pengalaman fanatisme pada

para penggemar idola K-Pop BTS dan juga TWICE, khusunya di kota

Medan yang disebut dengan ARMY dan ONCE tersebut.

Selain tujuan penelitian, adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

memperkaya literatur atau menambah sumber pengetahuan bagi

mahasiswa dan akademis, terutama bagi mahasiswa Antropologi

23

Universitas Sumatera Utara yang akan melakukan penelitian selanjutnya. Serta dapat

memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan

masyarakat yang akan melakukan penelitian dengan topik yang

sama.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat khususnya para penggemar K-Pop agar

lebih bijak dalam menyikapi rasa kagumnya terhadap idola

Korea, serta memberikan gambaran tentang dampak positif dari

kegiatan menyukai idola K-Pop

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Atau dapat dikatakan bahwa penelitian adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran, menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.

Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu9. Namun karena penelitian ini bertepatan dengan situasi pandemi virus corona, dimana ruang setiap orang dalam melakukan aktivitas dibatasi untuk mencegah penularan virus, maka penelitian lapangan cukup sulit untuk dilakukan. Karena di berlakukannya social distancing, penelitian ini lebih menekankan pada penggunaan alat telekomunikasi seperti WhatsApp,

9 Metodologi: https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi

24

Universitas Sumatera Utara aplikasi Zoom, dan komunikasi jarak jauh menggunakan telepon genggam.

Penelitian ini juga menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion).

Yaitu suatu bentuk diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai. FGD merupakan suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Diskusi ini terdiri dari delapan (8) orang informan, yang dianggap oleh penulis sebagai seorang penggemar K-Pop yang benar-benar fanatik. FGD dilakukan secara online dan juga bertatap muka langsung, namun tetap menuruti protokol pencegahan penularan virus corona yang telah dianjurkan oleh pemerintah.

I. Tipe dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. 10Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Kriyantono menyatakan bahwa, "Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.” Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data

10 “Penelitian Kualitatif”, https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif

25

Universitas Sumatera Utara yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Sementara itu Strauss dan Corbin (2003: 4), mengistilahkan bahwa penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan- temuannya tidak boleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Maka dari itu menurut menurut Strauss dan Corbin (2003: 7) peneliti harus memiliki keterampilan: 1) meninjau kembali dan menganalisis situasi secara kritis; 2) mengenai dan menghindari bias; 3) mendapatkan data yang sahih dan andal; dan 4) berpikir secara abstrak. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. John W. Creswell (2008:473) juga menjelaskan etnografi sebagai sebuah rancangan prosedur penelitian yang kualitatif untuk menggambarkan, menganalisis, dan menafsirkan suatu pola kelompok berbagai budaya yang dilakukan bersama baik perilaku, keyakinan dan bahasa yang berkembang dari waktu ke waktu. Peneliti etnografi harus mampu membawa dirinya masuk ke dalam budaya yang ditelitinya, melihat dengan cara pandang budaya tersebut, melakukan observasi, serta melihat melihat makna di balik kebudayaan tersebut. Sedangkan menurut Spradley

(dalam Lodewijk, 2019 : 20), seorang peneliti yang menggunakan metode etnografi atau sering disebut sebagai etnografer harus mampu untuk memahami penekanan makna berbagai fenomena. Etnografer juga

26

Universitas Sumatera Utara mengamati tingkah laku, tetapi lebih dari itu dia harus menyelidiki makna tingkah laku tersebut. Etnografer melihat berbagai objek alam, tetapi lebih dari itu, dia juga menyelidiki makna yang diberikan oleh orang-orang terhadap berbagai objek itu. Etnografer mengamati dan mencatat berbagai kondisi emosional, tetapi lebih dari itu dia juga menyelidiki makna rasa takut, cemas, marah dan berbagai perasaan lain.

1) Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian ada dua. Yaitu data primer dan juga data sekunder. Data primer merupakan informasi yang diperoleh dari informan dimana penelitian dilakukan. Data primer dapat diperoleh dari observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang berkaitan dengan data penelitian namun tidak berasal dari lokasi penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini data sekunder dapat berasal dari artikel, surat kabar, tabloid, buku, internet, jurnal ataupun sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

2) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

Obervasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

27

Universitas Sumatera Utara sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap komunitas penggemar atau fandom grup idola Korea BTS dan TWICE di Kota Medan, yang disebut dengan

ARMY dan ONCE Medan. Untuk kota Medan sendiri, sebenarnya ada begitu banyak komunitas penggemar BTS dan TWICE. Namun dalam penelitian ini, peneliti memilih fanbase ARMYELS Medan. Dari sekian banyak komunitas ARMY di Medan, menurut peneliti, ARMYELS merupakan fanbase yang sangat aktif dalam melakukan kegiatan idoling.

Karena itulah akhirnya peneliti memilihnya sebagai objek penelitian.

Untuk fanbase ONCE Medan sendiri, selain karena komunitas yang aktif, ada satu keunikan yang peneliti lihat dalam komunitas ini. Yaitu cukup banyak pria dalam komunitas ini. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti. Peneliti juga ingin melihat nantinya apakah ada perbedaan pengalaman fanatisme peggemar K-Pop wanita dan pria.

Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati secara langsung mengenai kegiatan yang mereka lakukan terkaitan agenda fandom pada waktu-waktu tertentu. Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap berbagai barang-barang yang mereka beli selama mereka menjadi fans

K-Pop. Terkait suasan pandemik global yang belum selesai saat penelitian ini dilakukan, sebagai tambahan peneliti juga melakukan observasi tidak langsung dengan cara mengamati sosial media yang mereka gunakan. Melalui sosial media, peneliti banyak mengamati dan

28

Universitas Sumatera Utara melihat tentang aktivitas idoling yang dilakukan oleh para ARMY dan juga TWICE Medan ini. Kegiatan observasi juga dapat dilakukan dengan cara menghadiri dan mengamati kegitan fanbase yang biasanya diadakan. Namun dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan, dan juga adanya larangan dari pemerintah untuk tidak berkumpul dengan jumlah orang banyak, semua kegiatan komunitas yang sudah di rencanakan sebelumnya, resmi dibatalkan per bulan maret untuk waktu yang belum di tentukan. b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari seorang informan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi dari para penggemar K-Pop terkait data- data yang diperlukan oleh peneliti. Spradley (dalam Lodewijk, 2019 : 21) menyatakan bahwa wawancara etnografis adalah “sebagai serangkaian percakapan persahabatan yang di dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru guna membantu informan memberikan jawaban sebagai seorang informan”. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang peneliti untuk dapat menciptakan suasana wawancara yang santai, agar informan dalam memberikan informasi pun dapat merasa nyaman. Dalam hal ini, informan yang akan di wawancara adalah para penggemar yang merupakan anggota fabase ARMYELS dan

ONCE Medan. Dalam penelitian kualitatif, sebelumnya informan

29

Universitas Sumatera Utara ditentukan dengan sengaja atau dengan pertimbangan dari peneliti.

Informan yang dipilih adalah mereka yang dirasa dapat memberikan data yang dibutuhkan terkait dengan permasalahan penelitian. Beberapa diantara kriteria informan yang peneliti pilih adalah sebagai berikut:

1. Mereka yang tergabung dalam komunitas penggemar (fandom)

BTS dan TWICE di Kota Medan.

2. Mereka yang sudah menjadi ARMY dan ONCE selama kurang

lebih dua tahun.

3. Mereka yang memiliki berbagai merchandise BTS dan TWICE.

Spradley (2007 : 67) mengatakan ada beberapa syarat dalam hal memilih informan. Yang pertama adalah enkulturasi penuh. Maksudnya adalah informan yang pilih adalah mereka yang memiliki pemahaman budaya yang dianut dengan baik atau setidaknya memiliki keterlibatan dalam suasana budaya dalam waktu satu tahun penuh. Hal ini sesuai dengan para informan, dimana mereka sudah menjadi fans K-Pop sedikitnya dua tahun. Bahkan ada diantaranya yang sudah menjadi penggemar K-Pop selama sepuluh tahun.

Kedua adalah keterlibatan langsung. Informan yang dipilih harus terlibat secara langsung dengan hal-hal terkait idoling K-Pop. Itulah kenapa peneliti memilih para penggemar yang tergabung dalam suatu fandom. Karena pada dasarnya banyak diantara fans K-Pop yang mililih untuk tidak tergabung dengan suatu komunitas penggemar.

30

Universitas Sumatera Utara Lalu yang ketiga adalah suasana budaya yang tidak dikenal. Peneliti

harus memilih seorang informan yang memiliki budaya yang berbeda

dengan si peneliti. Hal ini dimaksud kan agar si peneliti lebih sensitif

terhadap berbagai hal yang telah dianggap biasa oleh informan.

Keempat adalah waktu yang cukup. Peneliti harus memilih informan

yang memiliki waktu yang cukup dalam melakukan proses wawancara.

Hal ini dimaksud kan agar semua informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti dapat disampaikan oleh informan tanpa terburu-buru. Itulah

mengapa dalam hal ini peneliti selalu membuat janji wawancara terlebih

dahulu dengan para informan. Peneliti selalu menanyakan waktu

senggang dari para informan agar tidak mengganggu kegiatan mereka.

Namun karena situasi WFH ( work from home) saat ini, para informan

memiliki waktu luang yang cukup untuk melakukan wawancara.

Biasanya proses wawancara dilakukan pada siang hari dan juga malam

hari.

Yang kelima adalah non analitis. Seorang peneliti harus memilih informan yang tidak menganalisis kebudayaannya sendiri dengan perspektif orang luar.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik snowball. Snowball sendiri merupakan suatu teknik sampling dimana sampel di peroleh dari satu informan ke informan lainnya. Teknik ini sangat cocok untuk penelitian ini karena objek dalam penelitian ini merupakan suatu komunitas. Melalui

31

Universitas Sumatera Utara teknik ini peneliti akan di arahkan dari satu informan kepada informan lainnya. Dalam penelitian ini, penulis awalnya menghubungi admin dari fanbase dan berdiskusi. Setelah memberikan kriteria yang akan dijadikan informan, admin pun mengenalkan orang-orang yang nantinya akan peneliti jadikan informan. Informan kunci dalam penelitian ini sendiri terdiri dari empat orang, yang mana dua orang merupakan anggota dari ARMYELS

Medan,dan dua orang lainnya merupakan anggota dari ONCE Medan.

Informan kunci yang merupakan anggota dari ARMYELS seluruhnya merupakan perempuan, dan sebaliknya anggota komunitas ONCE Medan yang dijadikan informan, keduanya adalah pria. Adapun para informan tersebut adalah Bintang, Nori, Vanderick, dan yang terakhir adalah Felix.

Melalui wawancara mendalam dengan para informan ini, peneliti dapat mengetahui pengalaman fanatisme mereka selama melakukan kegiatan idoling terhadap idola K-Pop.

Tabel 1.

Daftar Informan ARMY

Jadi ARMY No Nama Pekerjaan Sejak

Karyawan 1. Bintang Tahun 2016 Swasta

2. Nori Mahasiswi Tahun 2015

32

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.

Daftar Informan ONCE

Jadi No Nama Pekerjaan ONCE Sejak Mahasiswa Tahun 1. Vanderic Vierri / 2018 Wiraswasta 2. Felix Chandra Mahasiswa 2018

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan penyediaan bukti-bukti yang akurat terhadap sumber-sumber yang menjadi data dalam suatu penelitian. Hasil dari dokumentasi dapat berupa catatan harian atau catatan sejarah, gambar, sketsa, video atau pun transkip. Dalam penelitian ini dokumentasi diperlukan terkait dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh ARMY dan ONCE Medan, juga terkait berbagai merchandise yang dimiliki oleh para penggemar. Pengumpulan data tidak dapat berjalan baik tanpa adanya alat bantu seperti alat tulis, kamera, dan alat rekaman.

Terlebih dalam kondisi dimana ruang gerak dibatasai seperti sekarang ini, penelitian harus menggunakan alat bantu agar dapat terlaksana.

Dalam penelitian, alat bantu seperti handphone dan juga laptop sangat diperlukan. Wawancara yang banyak dilakukan secara online hanya dapat berlangsung jika ada alat bantu tersebut. Peneliti mendokumentasikan setiap proses wawancara dalam bentuk rekaman,

33

Universitas Sumatera Utara sebagai bukti terlaksananya proses wawancara dengan baik dan lancar.

Selain itu, proses penelitian ini juga di dokumentasikan dalam beberapa

bentuk foto, yang menampilkan informan beserta merchandisenya.

Sangat di sayangkan bahwa peneliti tidak dapat mendokumentasikan

kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh para penggemar pada

event-event yang diadakan oleh mereka. Karean semua acara yang sudah

direncanakan sebelumnya dengan terpaksa harus dibatalkan dikarenakan

situasi yang tidak mendukung.

1.6. Pengalaman Penelitian

Pada awalnya, topik ini bukanlah pilihan utama saya untuk diajukan kepada kepala Jurusan Antropologi Sosial Universitas Sumatera Utara.

Semula saya tertarik untuk mengkaji tentang interaksi kelompok imigran yang berada di JL.Pembangunan daerah sekitaran kampus USU. Setelah meninjau rumah susun yang di tempati oleh kelompok imigran tersebut, saya terhalang izin masuk, yang harus di peroleh dari IOM ( International

Organization for Migration) selaku badan yang menangani para imigran tersebut di kota Medan. Dikarenakan kesulitan administrasi tersebut, saya pun memutuskan untuk mengganti topik skripsi saya.

Selanjutnya saya berfikir untuk mengamati usaha pegadaian yang menjamur di sekitaran JL. Jamin Ginting. Beberapa kali melakukan observasi dan mencoba mendatangi lokasi pegadaian, saya pun mengalami kesulitan untuk dapat membangun raport dengan pegawai serta pemilik

34

Universitas Sumatera Utara usaha. Banyak pemilik usaha yang para pegawai yang keberatan untuk dijadikan informan dalam penelitian ini.

Selanjutnya setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing saya yaitu

Ibu Nita Savitri, beliau menyarankan agar saya mengkaji topik yang saya senangi. Sehingga dalam proses pengerjaan nantinya, saya akan melakukannya dengan senang hati. Karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian nantinya. Beliau mengetahui bahwa saya sedikit tertarik dan mengetahui tentang budaya pop Korea. Atas saran beliau, agar dapat mengerjakan penelitian dengan senang hati dan dapat membangun hubungan yang baik dengan para informan, saya mencoba untuk membahas topik tentang penggemar K-Pop. Saya yang dulu juga merupakan seorang penggemar K-Pop juga menerima saran tersebut dengan senang hati. Saya juga tertarik untuk melihat bagaimana para penggemar K-Pop ini dari sudut pandang seseorang yang sudah tidak fanatik lagi terhadap K-Pop. Lalu setelah mengajukan beberapa topik skripsi kepada kepala jurusan, beliau pun menyetujui untuk saya membahas tentang bagaimana fanatisme penggemar

K-Pop untuk skripsi saya.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah memilih fandom atau fanbase yang akan saya jadikan objek penelitian. Setelah melihat beberapa sosial media dari fanbase-fanbase yang ada di kota Medan, akhirnya saya pun memutuskan untuk memilih ARMYELS Medan dan ONCE Medan.

Alasan saya memilih kedua fandom ini adalah karena dari pengamatan yang saya lakukan dari sosial media instagram, kedua nya merupakan komunitas

35

Universitas Sumatera Utara yang cukup aktif melakukan berbagai kegiatan idoling. Banyak kegiatan yang mereka bagikan di laman sosial media Instagram. Kedua fandom ini juga dapat dikatakan sebagai komunitas yang cukup besar dan terkenal, mengingat popularitas BTS dan TWICE yang sedang sangat tinggi di

Indonesia.. Sebenenarnya ada banyak komunitas ARMY di Medan. Namun fanbase ARMYELS ini merupakan komunitas yang saya liat cukup aktif dalam kegiatan idoling. Itulah mengapa saya akhirnya memutuskan untuk memilih keduanya.

Pertama sekali saya mencoba untuk menghubungi admin ARMYELS

Medan melalui sosial media Instagram, dengan mengirimkan direct message.

Tidak sampai beberapa lama, pesan saya pun dibalas oleh salah satu admin yang bernama Bintang. Bintang pun meminta agar kami berkomunikasi melalui media WhatsApp. Setelah bertukar nomor WhatsApp, saya mencoba untuk mengubungi beliau. Respon yang diberikan pun sangat hangat.

Bintang menyambut baik maksud saya untuk melakukan penelitian ini.

Beliau dengan senang hati menawarkan bantuan sekiranya ada yang saya perlukan. Karena penelitian ini menggunakan teknik snow ball, saya pun meminta Bintang untuk mengenalkan saya kepada beberapa anggota komunitas yang nantinya akan saya jadikan informan dalam penelitian ini.

Setelah menjelaskan beberapa kriteria terkait informan, selang beberapa hari

Bintang menghubungi saya untuk memberitahu bahwa beliau sudah mendata beberapa anggota komunitas untuk saya wawancara. Hal yang lagi-lagi saya syukuri adalah, proses wawancara terhadap komunitas kedua ini pun berjalan

36

Universitas Sumatera Utara lancar. Para informan dengan senang hati menyediakan waktu mereka untuk proses wawancara.

Komunitas kedua yang menjadi objek penelitian saya adalah ONCE

Medan. Salah satu hal yang membuat saya tertarik terhadap komunitas ini adalah karena dari sekian banyak fanbase di Kota Medan, ONCE Medan adalah salah satu komunitas dengan anggota laki-laki yang paling banyak.

Sebagai langkah pertama, saya pun mencoba menghubungi dengan mengirimkan pesan melalui Instagram. Namun butuh waktu kurang lebih satu minggu untuk saya mendapatkan balasan. Setelah berkomunikasi dengan salah satu admin, akhirnya saya mendapat izin untuk mengkaji komunitas dari penggemar TWICE ini. Karena di dominasi oleh para pria, awalnya saya berfikir akan sedikit canggung dalam melakukan proses wawacara dengan mereka. Namun semua informa yang di wawancara, sangat ramah. Meskipun memiliki kesibukan, mereka berusaha meluangkan waktu untuk dapat melakukan proses wawancara. Setiap proses wawancara dengan para informan juga berlangsung cukup lama, dengan durasi kira-kira

1 sampai 2 jam.

Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga membaik di Indonesia, harapan saya untuk dapat melihat dan mengikuti event yang diadakan oleh masing-masing komunitas ini tidak dapat terealisasi. Saya harus merasakan kecewa karena semua event terpaksa harus di batalkan. Menurut keterangan para admin, belum dapat dipastikan kapan event-event tersebut akan dapat dilaksanakan kembali. Karena tidak mau

37

Universitas Sumatera Utara ambil resiko dengan keadaan yang ada, mereka lebih memilih untuk tidak mengadakan event apa pun selama kondisi Covid-19 di Indonesia belum membaik.

38

Universitas Sumatera Utara BAB II

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

2.1. Konsep Idol K-Pop

Dunia musik Korea Selatan yang mendunia dengan sebutan K-Pop terkenal dengan konsep girlband dan juga boyband. Namun meskipun begitu, dalam dunia K-Pop tetap ada penyanyi dengan konsep solo, duo dan juga band.

Jika berbicara tentang K-Pop, sejenak yang akan terlintas di pikiran banyak orang adalah sekumpulan pria atau wanita yang akan bernyanyi sambil menampilkan tarian enerjik dengan kostum-kostum yang unik. Idol atau Idola K-pop adalah sebutan bagi mereka yang bekerja sebagai artis dalam dunia musik K-Pop. Idol K-

Pop harus memiliki gabungan antara musik, tarian, visual dan juga mode. Setiap idol K-Pop memiliki agensi, yang mana akan bertanggung jawab terhadap kegiatan dan kehidupan mereka selama menjadi idol. Segala sesuatu yang berhubungan dengan sang idol biasanya akan ditangani oleh agensi yang menaungi mereka. Inilah salah satu alasan, setiap idol K-Pop tidak memiliki kebebasan dalam bertindak. Karena semua sudah di atur oleh agensi. Agensi juga bertindak sebagai juru bicara dari si idol. Jika seorang idol diharuskan untuk menyampaikan komentar tentang suatu kejadian misalnya, biasanya pihak agensi lah yang akan mengeluarkan statement.

Di Korea Selatan sendiri, saat ini ada empat agensi besar dalam industri musik. Keempatnya adalah YG Entertainment, SM Entertainment, JYP

Entertainment dan juga BigHit Entertainment. Keempatnya dikatakan sebagai

39

Universitas Sumatera Utara agensi raksasa, karena idol-idol dari perusahaan tersebut dianggap menguasai pasar musik K-Pop. YG Entertainment sendiri merupakan agensi dari girlgroup yang tengah mendunia yaitu BlackPink. BigHit merupakan perusahaan yang menaungi boyband BTS. Yaitu salah satu artis K-Pop yang berhasil mencapai kesuksesan sampai ke pasar musik dunia. SM Entertainment sendiri merupakan salah satu agensi yang paing tua di industri K-Pop. Perusahaan ini merupakan rumah bagi sederet bintang K-Pop seperti EXO, SUJU dan Red Velvet. Yang terakhir adalah JYP Entertainment, yang berhasil melahirkan idol-idol K-Pop terkenal seperti GOT 7 dan juga TWICE.

Setiap orang yang ingin menjadi idol di industri K-Pop umumnya akan memilih untuk masuk ke agensi yang mereka suka. Namun untuk menjadi seorang idol K-Pop, membutuhkan jalan panjang yang tidak mudah. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui siapa saja yang memiliki mimpi menjadi seorang idola K-Pop.

1. Tahap Audisi

Semua idola K-Pop harus melewati sebuah tahapan yang disebut audisi.

Audisi merupakan pertunjukan sampel oleh seorang aktor, penyanyi, musisi,

penari atau pemain lain. Ini biasanya melibatkan pemain yang menunjukkan

bakat mereka melalui lagu solo yang di hafal dan dilatih sebelumnya atau

dengan melakukan karya11. Atau dengan kata lain, audisi semacam pengujian

atau tes yang dilakukan terhadap penyanyi, penari, dan sebagainya. Audisi

dalam dunia K-Pop adalah sebuah kegiatan penjaringan orang-orang berbakat.

11 Audisi : https://id.m.wikipedia.org

40

Universitas Sumatera Utara Karena semua idol K-Pop bekerja di bawah sebuah agensi hiburan, proses audisi umumnya dilakukan oleh agensi tersebut. Melalui proses ini, agensi- agensi hiburan Korea Selatan akan berusaha mendapatkan bibit-bibit unggul yang dianggap memiliki kualifikasi sebagai idol. Ada beberapa jenis audisi yang umum dalam industri K-Pop, yaitu audisi publik dan audisi tertutup.

Proses audisi global atau publik dilakukan dengan cara mengadakan suatu event, dimana semua orang dapat berpartisipasi untuk mengikuti proses audisi.

Dalam audisi global seperti ini, biasanya agensi penyelenggara event akan memberikan pengumuman melalui website serta sosial media mereka. Audisi seperti ini akan diikuti oleh ratusan bahkan ribuan orang. Orang dari dalam agensi akan dipercaya sebagai juri untuk menilai setiap peserta. Proses audisi global seperti ini biasanya akan diadakan di berbagai negara, tergantung kebijakan perusahaan penyelenggara. Beberapa negara selain Korea Selatan yang kerap menjadi langganan audisi agensi K-Pop adalah Thailand, Amerika,

China, Jepang dan juga Indonesia.

Indonesia sendiri pernah menjadi tempat diadakannya audisi K-Pop, yang diselenggarakan oleh salah satu agensi terbesar yaitu SM Entertaintment. Pada tahun 2017, beberapa kota di Indonesia sempat menjadi tempat diadakannya audisi terbuka. Kota tersebut adalah Medan, , Surabaya dan juga

Semarang. Audisi dengan tema SM Global Audition tersebut diselenggarakan pada Juli 2017. Sebelumnya pada tahun 2015, SM Entertainment juga pernah mengadakan audisi di Indonesia. Namun pada saat itu, hanya ada dua kota yang menjadi tujuan mereka. Yaitu Jakarta ( tiga hari) dan Surabaya (dua

41

Universitas Sumatera Utara hari). Audisi global seperti ini biasanya akan dilaksanakan selama beberapa hari, mengingat banyaknya peserta yang mendaftar. Setiap audisi global umumnya memiliki persyaratan tertentu, tergantung dari agensi penyelenggara acara tersebut. Tapi syarat yang umumnya diberlakukan adalah dari segi usia.

Setelah proses audisi selesai, pihak agensi akan membutuhkan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan untuk menghubungi kembali para peserta yang dinyatakan lulus tahap audisi.

Selain audisi global atau terbuka, ada juga audisi tersembunyi yang dilakukan oleh pihak agensi. Sistem dari audisi ini adalah, perwakilan dari agensi yang biasa dianggap dapat mengenali bakat seseorang, biasanya akan melakukan pengamatan di tempat-tempat umum, untuk memperhatikan orang- orang yang dinilai memiliki nilai jual sebagai idola. Setelah melakukan pengamatan dan menemukan seorang calon idol, biasanya mereka akan mencoba menghubungi orang tersebut, untuk kemudian di tawarkan mengikuti audisi di agensi mereka. Beberapa idol yang berhasil lulus audisi dengan cara ini adalah Krystal f(X) dan Sehun EXO. Biasanya banyak idol yang di rekrut dengan cara seperti ini memiliki visual yang dinilai menarik oleh pihak agensi.

Setelah menyukai visual, barulah mereka kemudian akan dinilai dari segi bakat. Karna seperti yang sudah disebutkan diatas, seorang idol K-Pop harus memiliki perpaduan dari bakat musik, tarian, mode dan visual. Calon idol yang di casting dengan cara ini memang sedikit lebih mudah jika dibandingkan dengan mereka yang mengikuti audisi global. Karna dalam

42

Universitas Sumatera Utara proses ini, pihak agensi lah yang mencari mereka, dan meminta mereka untuk bergabung dengan agensinya.

2. Training

Setelah melewati tahap audisi, para peserta yang dinyatakan berhasil lulus kemudian harus mengikuti program training. Training atau masa pelatihan dalam dunia K-Pop sendiri, pertama kali diterapkan oleh Lee Soo-man, pendiri dari SM Entertainment dengan mengadopsi model bisnis idola J-Pop selama akhir tahun 90-an. Semua peserta training yang berhasil dalam tahap audisi, terlebih mereka yang berasal dari luar Korea Selatan, harus terbang menuju Korea. Untuk ongkos sendiri, tergantung kebijakan dari perusahaan.

Ada beberapa peserta yang harus membayar sendiri biaya keberangkatannya, namun ada juga yang dibiayai oleh perusahaan. Peserta training yang biasa disebut dengan traine ini akan menandatangani kontrak dengan pihak perusahaan. Saat seseorang sudah memasuki tahap training, itu berarti mereka harus sudah siap hidup dalam sistem yang dibuat oleh agensi. Para peserta akan tinggal di sebuah dorm yang disediakan oleh perusahaan bersama-sama dengan peserta lainnya. Traine wanita dan pria umumnya akan dipisahkan secara tempat tinggal. Namun mereka akan menggunakan ruang latihan yang sama, yang mana merupakan bagian gedung perusahaan.

Para peserta training akan mendapat pelatihan bernyanyi, menari, kepribadian dan juga bahasa, terlebih bagi mereka yang berasal dari luar

Korea. Masa training tampaknya adalah salah satu masa paling berat bagi para

43

Universitas Sumatera Utara calon idol K-Pop ini. Rangkaian aktivitas yang padat sudah dirancang oleh pihak perusahaan bagi mereka. Secara umum para traine di Korea Selatan akan bangun sekitar pukul 4 atau 5 pagi. Lalu mereka akan melakukan latihan sebelum pergi ke sekolah pada pukul 8 pagi. Setelah proses sekolah selesai, mereka akan langsung menuju ruang latihan, dan istirahat hanya untuk keperluan makan dan urusan kamar mandi saja. Beberapa traine bahkan mengaku melakukan latihan sampai dini hari, dan hanya memiliki jam tidur sekitar 3 sampai 4 jam saja.

Tidak ada batasan waktu untuk masa training. Seorang calon idola dapat menjalani masa training dari mulai hitungan bulan bahkan hingga tahun. salah satu idol yang memiliki masa training paling lama adalah TWICE. Jihyo menjalani masa training di JYP Entertainment selama kurang lebih 10 tahun.

Para traine harus menjalani masa latihan tanpa tahu kapan bisa debut sebagai seorang idol. Pihak agensi biasanya akan mengadakan penilaian bulanan untuk para peserta training. Pada masa inilah hasil dari latihan selama sebulan akan dinilai. Peserta harus memiliki grafik nilai naik setiap bulannya, untuk menunjukkan peningkatan kualitas mereka. Peserta yang memiliki grafik peningkatan nilai selama masa training lah yang biasanya memiliki kesempatan unuk debut sebagai idola. Sedangkan mereka yang dianggap masih kurang mampu, harus rela menghabiskan lebih banyak waktu sebagai traine. Para peserta bersaing satu sama lain untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di depan pihak agensi, agar bisa segera mewujudkan mimpi sebagai seorang idol K-Pop.

44

Universitas Sumatera Utara Setiap peserta training diatur oleh sistem dalam berbagai aspek mulai dari kehidupan pribadi hingga penampilan fisik. Para traine biasanya tidak diperbolehkan berkencan selama masa training. Bahkan beberapa agensi akan langsung memecat traine yang ketahuan melanggar aturan yang satu ini. Salah satu agensi yang dikenal keras menerapkan aturan ini adalah YG

Entertainment. Beberapa perusahaan juga ada yang tidak mengizinkan trainenya untuk memiliki handphone. Hal ini dianggap dapat mengganggu mereka selama proses pelatihan. Bahkan traine yang dikunjungi oleh orangtua mereka, harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak agensi. Karena jika tidak, mereka tidak akan diizinkan untuk bertemu. Beberapa aturan lain yang sering diterapkan kepada para traine K-Pop adalah dilarang meroko, dilarang mengkonsumsi minuman keras, serta dilarang keluar melewati jam yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan. Kondisi serta tampilan fisik juga merupakan aspek yang turut mendapat campur tangan dari agensi. Biasanya pihak agensi menerapkan ukuran untuk berat badan traine. Selain proses melatih bakat, training juga merupakan proses pembentukan fisik bagi para traine. Tidak jarang mereka akan melakukan diet untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Karna bentuk dan kondisi fisik merupakan salah satu aspek penilain. Bahkan tidak jarang ada beberapa peserta yang akan ditawari operasi plastic oleh agensi untuk mendapatkan tampilan fisik yang sesuai dengan standar Korea Selatan. Training merupakan proses latihan kemampuan serta pemolesan tampilan fisik, agar mereka dirasa siap debut baik dari segi bakat dan juga visual sebagai idol K-pop.

45

Universitas Sumatera Utara Untuk biaya para traine selama masa training, masing-masing perusahaan

memiliki regulasi tersendiri. Perusahaan akan membayar segala keperluan

traine mulai dari sekolah, perumahan, makanan dan produk kecantikan.

Beberapa perusahaan menjadikan ini sebagai hutang yang mana harus dibayar

oleh mereka saat setelah debut nanti. Oleh Karena itu beberapa idol K-Pop

tidak serta merta menerima penghasilan sesaat setelah debut. Karena ada

diantara mereka yang diwajibkan untuk melunasi hutang training terlebih

dahulu. Setelah hutang tersebut lunas, barulah mereka akan mendapatkan

bayaran mereka. Tapi beberapa agensi ada yang tidak memberlakukan sistem

ini. Untuk idol K-Pop dari beberapa agensi tidak perlu membayar hutang

training, karna pihak agensi tidak menjalankan sistem seperti itu. Untuk

perusahaan seperti ini, biasanya idol akan langsung menerima gaji sesaat

setelah debut. Investasi pada para traine bisa sangat besar. Pada tahun 2012,

The Wall Street Journal melaporkan bahwa biaya pelatihan salah satu anggota

Girls Generation di bawah SM Entertainment bisa mencapai US $ 3 juta12.

Agensi juga memiliki aturan tersendiri bagi para traine yang memilih untuk

keluar ditengah masa training. Beberapa perusahaan ada yang mewajibkan

traine untuk membayar semua biaya yang sudah dikeluarkan agensi jika

mereka meninggalkan perusahaan. Namun beberapa perusahaan juga tidak

menerapkan sistem ini. YG Entertainment adalah salah satu contoh yang tidak

memungut biaya bagi para traine yang memilih untuk meninggalkan

perusahaan. Para traine yang memilih keluar dari suatu agensi biasanya

12 Idola Korea: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Korean_idol

46

Universitas Sumatera Utara disebabkan karena tidak tahan dengan sistem pelatihan, sehingga memutuskan untuk berhenti dan meninggalkan cita-citanya sebagai seorang idol K-Pop.

Ada juga traine yang hengkang dari sebuah perusahaan dan memilih untuk masuk ke agensi lainnya. Hal ini biasanya disebut dengan istilah transfer agensi.

3. Debut

Setelah melewati tahap audisi dan menjalani masa training, seorang traine yang dianggap memenuhi kualifikasi menurut pihak agensi akan di debutkan sebagai idola. Setiap traine yang memiliki grafik penilaian yang meningkat pada penilaian bulanan selama masa traine, akhirnya dapat mewujudkan mimpinya sebagai seorang idol. Debut seorang idol ditentukan oleh agensi.

Mulai dari tanggal debut, nama group, serta nama panggung setiap member.

Sebelum debut, biasanya pihak agensi akan memberikan bocoran informasi terkait group tersebut di laman sosial media mereka. Mulai dari nama group, serta perkenalan masing-masing member. Setiap anggota dari group umumnya menggunakan nama panggung yang berbeda dengan nama asli mereka.

Pemilihan nama ini dilakukan melalui sebuah diskusi yang melibatkan agensi serta member yang bersangkutan. Beberapa waktu setelah debut, sebuah group biasanya akan memiliki nama untuk fandom mereka. Nama ini pun dipilih dengan sistem yang sama, yaitu diskusi.

Group idol K-Pop akan memiliki sebuah acara debut resmi, semacam showcase untuk perkenalan resmi. Acara ini biasanya akan dihadiri oleh para

47

Universitas Sumatera Utara wartawan. Karena sebelum debut pihak agensi sudah gencar melakukan

promosi melalui sosial media, maka tidak jarang group yang belum debut

sudah memiliki fans. Jadi pada adara showcase debut mereka, aka nada

beberapa penggemar yang juga hadir. Fans dari idol lain yang berasal dari

agensi yang sama, tidak jarang juga akan menjadi fans mereka. Group idol K-

Pop biasanya debut dengan sebuah single yang merupakan bagian dari album

debut mereka. Setiap idol yang debut, akan melakukan penampilan debutnya

di sebuah acara musik seperti Music Bank, Inkygayo, M! Countdown dan

Show! Music Core. Acara-acara musik seperti diatas menajdi media bagi idola

K-Pop baru untuk mempromosikan lagu debut mereka.

Setelah melakukan debut, idol K-Pop rookie13 masih harus diwajibkan

untuk tinggal bersama di sebuah dorm. Sebelum debut secara resmi pun, pihak

agensi akan merancang aturan kontrak antara idol dengan perusahaan. Kontrak

tersebut umumnya memuat tentang pembagian penghasilan antara artis dan

perusahaan, waktu kontrak dan juga aturan bagi para idol. Pembagian

penghasilan antara artis dan perusahaan memiliki persentase yang berbeda-

beda setiap agensinya. Namun untuk aturan bagi idol rookie pada umumnya

memiliki poin-poin yang sama setiap agensi. Untuk kontrak waktu, setiap

agensi memiliki jangka waktu yang sama. Setiap idol K-Pop memiliki kontrak

kerja maksimal pada sebuah agensi selama 7 tahun. setelah nantinya waktu 7

tahun tersebut berlalu, akan didiskusikan lagi terkait perpanjangan kontrak

sesuai kesepakan antara idol dan pihak agensi. Peraturan Pemerintah Korea

13 Rookie adalah sebutan untuk idol K-Pop yang baru debut

48

Universitas Sumatera Utara Selatan yang mengatur tentang kontrak kerja seorang idol pada sebuah agensi

disahkan pada tahun 2009. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa kontrak

kerja seorang idol maksimall adalah 7 tahun. Namun pada tanggal 11

Desember 2019, Kementrian Pariwisata Korea Selatan (MCTS) membuat

regulasi baru terkait industri seni dan budaya setempat, yang akan berlaku

untuk tahun 2020. Perubahan ini juga sekaligus merupakan pembaharuan

sistem terkait industri hiburan Korea Selatan. Dalam kebijakan baru tersebut,

dikatakan bahwa setiap pegawai tidak boleh bekerja lebih dari 52 jam per

minggu. MCTS juga turut memperbaharui peraturan bagi traine dan idol.

Dalam regulasi baru disebutkan bahwa kontrak traine tidak boleh lebih dari

tiga tahun. dan selama jangka tersebut, apa bila agensi tidak memberikan

penawaran debut, traine berhak untuk mencari agensi baru, tanpa adanya

larangan dari agensi lama. Semua agensi juga bertanggung jawab secara

finansial untuk urusan biaya pelatihan semua traine. Ini artinya semua biaya

selama masa pelatihan adalah tanggung jawab pihak agensi, dan tidak menjadi

beban para traine14. Namun idol yang merupakan warga Korea Selatan juga

tetap harus mengikuti program wajib militer. Kecuali mereka tidak memenuhi

persyaratan sesuai dengan peraturan pemerintah Korea Selatan. Biasanya para

idol yang mendapat dispensasi wajib militer dikarenakan masalah kesehatan.

Setelah melakukan debut, bukan berarti para idol bisa bebas dari proses

latihan. Saat group mereka masih aktif melakukan promosi, para idol masih

tetap diharuskan untuk latihan. Terlebih jika group tersebut memiliki jadwal

14 Kontrak Idol K-Pop: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/hype/read/

49

Universitas Sumatera Utara tour konser. Latihan adalah agenda wajib untuk mempertahankan kualitas penampilan di depan penonton nantinya. Setiap idol yang sudah debut secara resmi, akan memiliki laman media sosial group. Melalui media sosial ini lah nantinya mereka akan berkomunikasi dengan para fans. Seperti BTS contohnya yang lebih atif menggunakan Twitter sebagai media komunikasi dengan para penggemar, serta TWICE yang memiliki media sosial Instagram.

4. Aturan Bagi Idol K-Pop

Sama seperti masa training, setelah debut pun para idol tetap harus mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh agensi. Terlebih bagi para idol rookie, mereka belum diizinkan memiliki kebebasan sepenuhnya. Berbeda dengan para idol senior, yang biasanya sudah tidak diikat peraturan seketat idol rookie. Pada dasarnya, setiap idol K-Pop diwajibkan untuk memiliki citra bersih di depan publik. Itulah kenapa mereka diarahkan sedemikian rupa oleh pihak agensi agar memiliki image yang sempurna di depan masyarakat.

Namun hal ini sangat di tekankan bagi para idol yang baru debut, sebab masa baru debut sangat penting untuk mendapatkan popularitas bagi para idol. Para idol tetap berada dalam sebuah sistem, yang mengaharuskan mereka memiliki citra sehat, namun tetap tertutup tentang kehidupan pribadinya. Mereka tidak bisa bebas menentukan untuk memilih tentang apa yang mereka ingin tunjukkan atau pun sebaliknya di depan publik. Beberapa aturan umum yang harus dipatuhi oleh idol K-Pop adalah sebagai berikut:

50

Universitas Sumatera Utara  Tidak boleh berkencan

Idol K-Pop khusunya yang baru debut tidak diperbolehkan untuk

berkencan. Ini adalah salah satu aturan yang sangat jelas. Hal ini berkaitan

juga dengan respon dari para penggemar atau dalam hal ini adalah K-Popers.

Salah satu ciri dari para penggemar K-Pop adalah, mayoritas dari mereka

akan keberatan jika idolnya diberitakan berkencan. Inilah salah satu faktor

yang menyebabkan idol dilarang untuk berkencan. Bahkan pada banyak

kasus, tidak jarang idol ditinggalkan oleh penggemar karena ketahuan

berkencan. Untuk mencegah hal seperti inilah para idol khususnya rookie

dilarang berkencan. Namun aturan ini tidak mengikat bagi para idol senior.

Idol senior diperbolehkan untuk memiliki pasangan. Namun untuk menjaga

privasi, kebanyakan idol memilih untuk menyembunyikan hubungan mereka.

Konfirmasi atas hubungan mereka pun akan disampaikan oleh pihak agensi.

Namun aturan ini berbeda setiap agensi. Seperti JYP Entertainment misalnya,

agensi yang menaungi girlband TWICE ini melarang idolnya untuk

berkencan setidaknya tiga tahun sejak debut. Sedangkan agensi dari BTS

yaitu BigHit Entertainment mengaku tidak melarang artisnya untuk

berkencan15.

 Semua Hal Dilaporkan Kepada Agensi

Segala sesuatu tentang kehidupan idol harus dilaporkan kepada pihak

agensi. Baik urusan pekerjaan ataupun urusan pribadi. Ini dikarenakan pihak

15 “Idola K-Pop Pacaran? Intip Asmara 4 Agensi Hiburan Korea Ini” : https://www.kompas.com/hype/

51

Universitas Sumatera Utara agensi merupakan juru bicara dari seorang idol. Semua pernyataan terkait idol biasanya akan disampaikan oleh agensi melalui seorang perwakilan. Dilansir dari , seorang idol pernah mengunggapkan bahwa saat mereka ingin pergi ke minimarket yang berada di seberang asrama pun, mereka harus melapor kepada agensi.

 Dilarang memiliki Handphone

Kebanyakan idol rookie dilarang memiliki handphone. Bahkan ada beberapa agensi yang akan menginzinkan penggunaan handphone setelah idol nya berhasil menang di suatu program musik. Seperti di lansir dari laman

AllKpop.com, salah serorang idol bernama Cha Eunwoo pernah mengaku kesulitan menghubungi keluarganya, karena masih belum mendapatkan izin untuk menggunakan handphone.

 Larangan Merokok dan Minuman Keras

Hal ini menjadi aturan yang sangat penting bagi idol K-Pop terlebih mereka yang masih rookie. Ini dilakukan untuk mendapatkan citra yang baik di mata masyarakat. Hal ini juga menjadi peraturan inti bagi para idol yang masih berada di bawah umur.

 Dilarang Menyetir

Beberapa agensi ada yang melarang idol rookie untuk menyetir. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian terburuk, yaitu terlibat kecelakaan lalu linta yang bisa merugikan s idol dan juga orang lain.

52

Universitas Sumatera Utara  Larangan Memperlihatkan Tato

Penyiaran Korea Selatan melarang para idol dan aktris untuk

memperlihatkan tato selama berada di siaran acara televisi. Semua pengisi

acara harus menutupi tatonya selama melakukan siaran televisi16.

 Tidak Boleh Memiliki Sosial Media

Mayoritas idol rookie tidak boleh memiliki akun media sosial pribadi.

Mereka hanya akan mempunyai media sosial group. Namun beberapa waktu

setelah melakukan debut, ada diantara mereka yang sudah diperbolehkan

memiliki akun media sosial pribadi. Namun untuk group BTS sendiri,

meskipun sudah debut selama tujuh tahun, mereka masaih tidak memiliki

akun media sosial pribadi. Mereka tetap menggunakan akun sosial group

untuk berinteraksi dengan fans. Begitu juga untuk girlband TWICE, yang

sampai saat ini masih menggunakan akun sosial media bersama.

Konsep idol K-Pop sendiri memang memiliki kontradiksi dengan profesi

para idol sebagai seorang seniman, yang menjunjung tinggi prinsip

kebebasan. Para seniman yang identik dengan kebebasan dalam berkreasi dan

berkarya, tidak dapat ditemukan pada para idol K-Pop. Karena untuk urusan

karya dan juga kehidupan pribadi, para idol ini diatur dengan sangat ketat

oleh pihak agensi yang menaungi mereka. Hal ini disebabkan karena adanya

sistem kontrak diantara mereka. Kontrak ini bersifat mengikat diantara

keduanya, dan memiliki sanksi hukum jika dilanggar. Terdapat hubungan

16 “Aturan Unik di Dunia Hiburan Korea Selatan”: https://m.merdeka.com/trending/5

53

Universitas Sumatera Utara yang saling membutuhkan dan saling tergantung diantara pihak agensi dan

idol. Setiap orang yang ingin debut menjadi idol harus memiliki agensi untuk

mengurus segala kebutuhannya, mulai dari proses training. Mereka harus

memiliki modal yang cukup baik materi dan relasi untuk dapat sebut sebagai

idola. Sementara pada banyak kasus, tidak jarang para calon idol yang berasal

dari keluarga sederhana atau kurang mampu, yang tidak memiliki modal

ekonomi dan relasi yang cukup. Sedangkan pihak agensi membutuhkan para

idol K-Pop untuk kepentingan kapitalis. Mereka memerlukan para idol untuk

mendapatkan keuntungan ekonomi. Agensi memiliki modal ekonomi dan

relasi untuk mendebutkan seorang idol. Namun dalam hubungan ini, pihak

agensi adalah pihak kuat yang berkuasa. Karena tanpa idol mereka masih bisa

bertahan. Sedangkan para idol tidak akan dapat debut tanpa agensi. Ini lah

yang membuat pihak agensi memiliki kuasa atas para idol melalui sistem

kontrak mereka.

2.2. Idol K-Pop : BTS

 Profil dan Sejarah Grup

BTS (방탄소년단) adalah singkatan dari Bangtan Sonyeondan yang juga

dikenal sebagai Bangtan Boys, merupakan boyband yang berasal dari Korea

Selatan. Grup ini terdiri dari tujuh orang pria yang semuanya merupakan

warga negara Korea Selatan. BTS sendiri debut dibawah naungan agensi

hiburan BigHit Entertainment. Boyband ini debut pada tanggal 13 Juni 2013,

dengan lagu No More Dream, yang merupakan bagian dari album 2 Cool 4

54

Universitas Sumatera Utara Skool. Namun pada Juli 2017, nama dari grup ini berakronim menjadi Beyond

The Scene. Hal ini berkaitan juga dengan popularitas mereka yang semakin

mendunia. (방탄소년단) secara harafiah memiliki arti Bulletproof Boy

Scouts. Pemelihan nama tersebut dikonseptualisasikan dengan pemikiran

bahwa BTS akan memblokir segala stereotip, kritik, dan harapan yang

menargetkan remaja seperti peluru dan melindungi nilai-nilai dan cita-cita

remaja saat ini. Di Jepang BTS dikenal sebagai Bōdan Shōnendan (防弾少年

団) dengan arti yang sama. Sedangkan akronim baru mereka Beyond The

Scene memiliki arti bahwa BTS merupakan orang muda yang tumbuh

melampaui realitas yang mereka hadapi dan maju. BTS sendiri terdiri dari

tujuh orang pria yang semuanya berasala dari Korea Selatan. Ketujuh member

tersebut adalah RM, Jin, , J-Hope, Jimin, V dan . Anggota BTS

lulus dari audisi yang diadakan BigHit pada tahun 2010 dn 2011. Lalu pada

tahun 2012 ketujuh anggota pun diumumkan kepada publik. Beberapa bulan

sebelum debut, mereka mulai menarik perhatian di berbagai situs media sosial

dan juga cover lagu di platform YouTube dan Soundcloud17

17 “BTS” : https://id.m.wikipedia.org/wiki/BTS

55

Universitas Sumatera Utara Tabel 3.

Daftar Member BTS

Nama No Nama Asli Posisi Dalam Grup Panggung

1. RM Namjoon Leader/ Rapper

2. Jin Kim Soek Jin Visual/ Vocal

3. Suga Min Yoongi Rapper

Rapper/ Main 4. J-Hope Jung Hosoek Dancer

5. Jimin Jimin Vocal

6. V Kim Taehyung Vocal

7. Jungkook Jeon Jungkook Main Vocal

Single dari album debut BTS yang berjudul 2 Cool For Skool, merupakan seri pertama dari school trilogy yang dirilis pada 12 Juni 2013. Pada saat itu, album ini berada di urutan nomor 5 di Gaon Chart, yaitu salah satu tangga lagu

Korea Selatan, dengan terjual sebanyak 145.000 eksemplar. Namun single lainnya seperti No More Dream dan We Are Bulletproof Pt. 2 tidak terlalu disambut baik oleh para pecinta K-Pop saat itu, karena hanya terjual sebanyak

24.000 ekslemplar di tahun 2013. Bagian kedua dari seri school trilogy merupakan yang berjudul O!RUL8,2?. Dirilis pada tanggal 11

September 2013 dan sampai saat ini telah terjual sebanyak 160.000 ribu ekslenplar. Di tahun yang sama, BTS mempunyai variety show mereka sendiri

56

Universitas Sumatera Utara yang berjudul Rookie King Channel Bangtan, yang tayang di salah satu stasiun

TV Korea, SBS. Seri terakhir dari school trilogy yaitu Skool Luv Affair dirilis pada tahun 2014 dan berhasil memuncaki Gaon Chart, serta terjual sebanyak

250.000 ekslenplar secara keseluruhan. Album ini juga berhasil masuk tangga lagu Billboard World Albums pada urutan ketiga. Beberapa lagu yang terdapat dalam album ini adalah Boy In Luv serta Just One Day. Pada Bulan Juni 2014,

BTS terpilih tampil di sebuah Festival Korea di Rusia. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata kedua negara tersebut18.

Selama debut, BTS telah mengeluarkan 8 album studio, 11 album komplikasi, 6 EP, 1 album musik latar, 2 album repackaged, dan 3 album tunggal.

Pada bulan Desember 2018, BTS mampu melampaui penjualan 10 juta album.

Mereka berhasil memecahkan rekor sebagai idol yang mampu melampaui angka penjualan tersebut dalam rentang waktu debut terpendek, yaitu selama lima setengah tahun. tidak berhenti sampai disitu, pada April 2020, BTS bahkan telah menjual lebih dari 20 juta album fisik dalam waktu kurang dari 7 tahun. membuat mereka sebagai satu-satunya artis K-Pop yang mampu melakukan hal tersebut.

Tidak hanya berjaya di Korea, BTS juga mampu menguasai pasar AS. Dengan album Wings, pada tahun 2016 BTS mampu memasuki chart Billboard 200 dan menduduki posisi 26. Hal ini menjadikannya album Korea dengan posisi tertinggi yang pernah ada di tangga lagu tersebut. Lalu pada 18 Mei 2018, BTS merilis album studio ketiga mereka yang berjudul Love Yourself. Album ini berhasil menduduki posisi satu di tangga lagu US Billboard 200. Ini menjadi album K-Pop

18 “ BTS” : https://id.m.wikipedia.org/wiki/BTS

57

Universitas Sumatera Utara pertama yang berhadil menduduki puncak tangga lagu AS. BTS sendiri memiliki total penjualan album terbaik kedua setelah Eminem di AS. Tahun 2019 BTS kembali mengeluarkan album dengan judul Map of The Soul: Persona. Album ini kembali menguasai chart US Billboard 200 dan berhasil terjual lebih dari 3,4 juta copy dalam dua bulan. Rekor ini pun dipatahkan oleh album mereka sendiri yang dirilis pada tahun 2020 berjudul Map Of The Soul: 7. Lagi lagi album ini berhasil menduduki peringkat satu tangga lagu AS dan berhasil menjual 4,1 juta keeping hanya dalam waktu 9 hari saja setelah dirilis.

Tabel 4.

Daftar Album Korea BTS

No Nama Album Tahun Rilis

1. O!RUL8,2! 2013

2. Skool Luv Affair 2014

3. Skool Luv Affair (Special Edition) 2014

4. Dark and Wild 2014

5. The Most Beautiful Moment In Life pt. 1 2015

6. The Most Beautiful Moment In Life pt. 2 2015

The Most Beautiful Moment In Life : Young 7. 2016 Forever

8. Wings 2016

58

Universitas Sumatera Utara 9. Extension: Wings You Never Walk Alone 2017

10. Love Yourself: Her 2017

11. Love Yourself : Tear 2018

12. Love Yourself : Answer 2018

13. Map Of The Soul : Persona 2019

14. Map Of The Soul : 7 2020

Sumber: https://ibighit.com/bts/kor/discography/

Dapat dikatakan bahwa BTS sedikit berbeda dengan idol-idol K-Pop lainnya.

Untuk urusan lagu, mereka lebih sering mengangkat tema mengenai permasalahan sosial dan politik yang aa di tengah-tengah masyarakat. Bahkan dikatakan penggemar, inilah salah satu faktor yang membuat grup yang sudah berusia tujuh tahun ini dapat mencapai kesuksesan yang luar biasa seperti saat ini. Mereka menghadirkan konsep dan suasan lagu bagi para penggemar K-Pop. Karena tema dari musik mereka tidak hanya sekedar soal romansa. Melalui lagu mereka, penggemar dapat menikmati musik sembari belajar tentang persoalan sosial yang terjadi. BTS sering mengangkat tema-tema seperti kesehatan mental, keadilan, usaha menggapai mimpi, serta kritik terhadap ketidakadilan. Beberapa penggemar mengaku menyukai BTS karena merasa tersentuh dengan makna yang ingin disampaikan oleh mereka melalui musik. 19Menurut Allkpop, beberapa karya BTS yang dinilai memiliki makna dan pesan mendalam adalah:

19 https://pontianak.tribunnews.com/amp

59

Universitas Sumatera Utara 1. So What

Lagu ini mendorong untuk mengikuti impian mereka. Lirik dalam

lagu ini mengajak setiap orang untuk berjuang melawan kesulitan yang

dihadapi dalam mewujudkan impiannya. Penggelan liriknya berbunyi:

In a sigh, lots of worries are hiding

Stop thinking about it, you already know it all

In the middle of the road, In the moment you want to give up

Shout out louder

So what, what, what

2. 21st Century Girl

Lagu ini mendorong para gadis untuk memiliki kepercayaan diri

dan selalu mengingat bahwa mereka pantas dicintai. Lagu ini berusaha

mendobrak pemikiran tentang standar kecantikan. BTS berusaha

memberitahu bahwa setiap wanita cantik dengan cara mereka sendiri.

Tell them that you’re strong

Tell them you’re enough

3. Album love Ypurself

Dalam album yang dirilis pada 2018-2019 ini memberikan pesan

tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa

album ini menjadi salah satu titik penting bagi popularitas BTS yang

mendunia. Mereka berhasil menarik perhatian dari seluruh dunia karena

dianggap berhasil mengkampanyekan nilai mencintai diri sendiri sendiri

melalui musik. Bahkan berkat album ini, BTS pernah diundang untuk

60

Universitas Sumatera Utara berbicara di PBB terkait tema tersebut. Kepedulian BTS terhadap isu-isu

sosial dalam masyarakat dianggap sebagai salah satu hal yang patut

dihargai.

Gambar 1. Foto Idol K-Pop BTS Sumber: https://ibighit.com/bts/kor/profile/

 Fandom ARMY

Sama seperti artis-artis pada umumnya, idol K-Pop juga memiliki nama untuk kumpulan penggemar mereka. Kumpulan penggemar idol K-Pop dicirikan dengan fandom. Fandom merupakan bahasa Inggris yang memiliki arti kepenggemaran. Fandom diartikan sebagai subkultur yang terdiri dari sekolompok penggemar, yang ditandai oleh perasaan empati dan persahabatan terhadap orang lain, yang memiliki minat yang sama.

Penggemar biasanya tertarik dengan hal-hal kecil dari objek yang mereka gemari, dan menghabiskan sebagian besar waktu dan tenaganya untuk hal-hal tersebut. Sering kali hal ini menjadi bagian dari jejaring sosial dengan praktik

61

Universitas Sumatera Utara khusus. Inilah yang membedakan penggemar yang tergabung dalam fandom

dengan mereka yang hanya memiliki minat biasa terhadap suatu objek20.

Setiap idol K-Pop memiliki nama fandom yang berbeda-beda. Nama

tersebut umumnya didapatkan dari diskusi antara pihak agensi dan idol. Nama

fandom dalam K-Pop memiliki makna dan filosofi tersendiri. Begitu juga

dengan ARMY yang merupakan nama fandom dari idol K-Pop BTS. ARMY

sendiri adalah singkatan dari Adorable Representative M.C for Youth.

ARMY juga bisa diterjemahkan sebagai tentara (army) dalam bahasa Inggris.

Sedangkan BTS dalam bahas Korea berarti para pia yang mengenakan rompi

anti-peluru. Rompi anti-peluru sangat lekat dengan tentara (army). Artinya,

BTS harus selalu ada untuk melindungi ARMY dan ARMY akan selalu aman

jika mengenakan rompi anti-peluru.

Army dibentuk sebulan setelah BTS debut, tepatnya pada tanggal 9 Juli

2013. Itulah kenapa setiap tanggal 9 Juli diperingati sebagai ARMY Day oleh

ARMY di seluruh dunia. Namun BigHit juga menetapkan tanggal 1 Oktober

sebagai harinya ARMY. Jadi ARMY akan merayakan anniversary sebanyak

dua kali dalam setahun. ARMY memiliki warna khas sendiri yaitu ungu. Hal

ini bermula dari seorang member BTS yaitu Taehyung yang mengakhiri

ucapan terimakasihnya saat penutupan konser dengan mengatakan I Purple

You, atau yang dalam bahasa Korea disebut Borahae. Taehyung mengatakan

bahwa ungu adalah warna terakhir dari pelangi dan berarti bahwa aku

menyayangi dan mencintai mu selamanya. Sejak itulah ungu menjadi warna

20 “Kepenggemaran” : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepenggemaran

62

Universitas Sumatera Utara resmi dari ARMY. Disetiap konser BTS, ARMY kan membuat lautan ungu

yang berasal dari lightstick mereka.

ARMY memiliki logo yang mirip dengan BTS. Bahkan jika digabungkan,

keduanya akan membentuk perisai. Pada dasarnya logo keduanya terlihat

seperti gambar pintu. Ini memiliki arti bahwa ARMY akan selalu menunggu

dan menyambut BTS di depan pintu, ketika BTS membuka pintu yang baru.

ARMY juga memiliki senjata yang disebut ARMY Bomb. Ini merupakan

lightstick BTS yang akan digunakan ARMY dalam setiap acara BTS. Sejauh

ini BTS sudah mengeluarkan tiga versi dari ARMY Bomb21. ARMY Bomb

berbentuk bulat seperti bom dan memiliki gagang berwarna hitam. Biasanya

saat konser BTS, semua ARMY yang datang akan membawa lighstick mereka

dan membentuk lautan warna ungu yang cantik.

Pada umumnya setiap fandom K-Pop akan memiliki membership atau

keanggotaan resmi. Pihak agensi akan membuat sebuah website resmi bagi

para penggemar yang mendaftar untuk membership official. Ada beberapa

manfaat dari memiliki keanggotaan resmi ini seperti menerima kartu

keanggotaan, barang-barang khusus, buku acara, loto show dua kali sebulan

dan acara lainnya, video perayaan ulang tahun bulanan, tiket gratis untuk

pertemuan penggemar, keuntungan pembelian pertama, peningkatan level

keanggotaan resmi dan pilihan pertama eksklusif untuk konser dan acara

lainnya yang berhubungan dengan BTS. Sejauh ini BTS telah melakukan

enam kali pendaftaran membership bagi para ARMY. Harga untuk setiap

21 https://bts.fandom.com/wiki/ARMY

63

Universitas Sumatera Utara membership berbeda pada setiap tahunnya. Untuk tahun 2020, membership

BTS dihargai kurang lebih Rp. 750.000,0022. ARMY juga salah satu fandom

yang aktif dalam aksi donasi. Mereka sudah terlibat dalam beberapa aksi

donasi. Yang terakhir ARMY berhasil mengumpulkan 1 Juta US $ dalam

kampanye Black Lives Matter.

 Debut Jepang

Sudah menjadi hal umum bagi idol K-Pop untuk mengeluarkan karya versi

Jepang. Hal ini dapat dipandang sebagai tanda bahwa idol tersebut memiliki

popularitas yang besar di negara sakura tersebut. Bahkan menurut beberapa

penggemar K-Pop, Jepang salah satu negara yang paling beruntung, karena k-

popers Jepang dapat menikmati karya idolnya dalam bahasa mereka sendiri.

Salah satu perlakuan khusu yang diberikan kepada k-popers Jepang ini

dikarenakan antusias penggemar yang selalu besar terhadap idol K-Pop.

Penggemar Jepang dipandang sangat total dalam mendukung idol K-Pop

favorit mereka.

BTS juga menjadi salah satu idol K-Pop turut melahirkan karya Jepang

untuk para penggemarnya. BTS resmi debut Jepang pada April 2013 dengan

lagu No More Dream. Saat ini BTS berada di bawah naungan agensi Jepang,

Def Jam Japan.

22 https://bts.fandom.com/wiki/ARMY

64

Universitas Sumatera Utara  Konser BTS

Sejauh ini BTS sudah melangsungkan lima tour konser sejak tahun 2014

sampai 2019. Bahkan untuk tour konser bertajuk Love Yourself World Tour

yang berlangsung pada tahun 2018-2019 lalu, BTS berhasil mengunjungi

negara-negara di bagian Eropa. BTS menjadi artis K-Pop pertama yang

berhasil melakukan konser di beberapa stadium besar dunia seperti Wembley

Stadioum. Namun tour konser BTS tahun 2020 tepaksa harus di tunda

dikarenakan adanya pandemic covid-19.

Tabel 5. Rangkaian Konser BTS

No Konser Tahun

1. The Red Bullet Tour 2014

2. Wake Up: Open Your Eyes Japan Tour 2015

3. The Most Beautiful Moment in Life On Stage Tour 2015- 2016

4. 2017

5. Love Yourself World Tour 2018- 2019 Sumber: https://ibighit.com/bts/kor/tour/

 Penghargaan

Selama berkarir di industri K-Pop, BTS sudah memenangkan ratusan

penghargaan mulai dari acara musik Korea, bahkan Internasional. Bahkan

sejak tahun 2016, BTS selalu memenangkan penghargaan Artist Of The Year

pada ajang penghargaan Mnet Asian Music Award. Lalu pada tahun 2017,

65

Universitas Sumatera Utara menjadi moment yang tak terlupan bagi BTS karena mereka berhasil

membawa pulang penghargaan Top Social Artist pada ajang penghargaan

musik dunia Billboard Music Award. Mereka bahkan memenangkan

penghargaan tersebut selama tiga tahun berturut-turut. Idol K-Pop ini juga

berhasil memenangkan dua penghargaan dari American Music Award pada

2018 dan 2019 untuk kategori Favorite Social Artist, Tour Of The Year dan

Favorite Top Duo or Group Pop/ Rock. BTS banyak memenangkan

penghargaan tidak hanya dari dunia musik, tetapi juga dari pemerintahan

Korea Selatan. Sejak tahun 2016-2020 BTS sudah memenangkan empat

penghargaan pemerintah karena dianggap memiliki peran penting dalam

menyebaran budaya Korea ke seluruh dunia23.

2.3. Idol K-Pop: TWICE

 Profil dan Sejarah Grup

TWICE merupakan sebuah grup asal Korea Selatan yang dibentuk oleh

agensi JYP Entertainment. Grup K-Pop ini terdiri dari Sembilan wanita cantik

yang berasal dari Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Pada tahun 2013 JYP

Entertainment mengumumkan akan mendebutkan girlband baru pada tahun

2014. Namun pada 11 Februari 2015, CEO dari JYP Entertainment

mengumumkan bahwa tujuh anggota dari grup baru mendatang akan

ditentukan melalui sebuah program yang disebut Sixteen. Yaitu sebuah acara

survival yang ditayangkan di salah satu siaran Korea Selatan. Acara ini pun

selesai pada tanggal 5 Mei dengan beberapa anggota yang dipastikan debut

23 https://id.m.wikipedia.org/wiki/

66

Universitas Sumatera Utara yaitu , , Sana, Jihyo, Mina, dan . Lalu

kemudian diumumkan akan ada penambahan anggota yaitu dan

Momo. TWICE resmi debut pada tanggal 20 Oktober 2015. TWICE sendiri

merupakan nama yang dipilih langsung oleh pendiri JYP Entertainment.

Melalui nama ini diharapkan TWICE akan menyentuh hati orang-orang

sebanyak dua kali. Yaitu sekali melalui mata, dan sekali melalui telinga 24.

Tabel 6. Anggota TWICE

Posisi Dalam No Nama Panggung Nama Asli Grup 1. Jihyo Park Ji Soo Main Vocal 2. Nayeon Im Na Yeon Lead Vocal 3. Jeongyeon Kyung Wan Lead Vocal 4. Momo Hirai Momo Main Dancer 5. Sana Minatozaki Sana Lead Dancer 6. Mina Myoui Mina Lead Dancer Lead Rapper/ 7. Dahyun Kim Da Hyun Cocalist Main Rapper/ 8. Chaeyoung Son Chae Young Vocalist 9. Tzuyu Chou Tzuyu Visual/ Vocalist

TWICE berhasil meraih ketenaran pada tahun 2016 dengan lagu Cheer Up yang memuncaki peringkat pertama pada dan berhasil memenangkan Song Of The Year pada acara Melon Music Award dan Mnet

Asian Music Awards. Musik yang menarik serta visual dari para member mampu

24 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Twice

67

Universitas Sumatera Utara memenangkan hati para penggemar K-Pop baik yang berasal dari Korea Selatan maupun luar negeri. Selama debut, TWICE sudah merilis dua album studio, satu album kompilasi, tiga album kemasan ulang, lima album mini dan empat belas single.

Tabel 7. Daftar Album TWICE

No Nama Album Tahun Rilis 1. Twicetagram 2017 2. BDZ 2018 3. #TWICE 2017 4. Twicecoaster: Lane 2 2017 5. Merry and Happy 2017 6. Summer Nights 2018 7. 2015 8. Page Two 2016 9. Twicecoaster Lane: 1 2016 10. What’s Twice 2017 11. Signal 2017 12. What Is Love? 2018 Sumber: https://twice.jype.com/Default/DiscographyList

Twice juga melakukan debut Jepang sama seperti idol K-Pop lainnya.

Grup ini terbilang sangat terkenal di Jepang terlebih beberapa anggotanya memang berasal dari Jepang. TWICE melangsungkan debut Jepang mereka dibawah label Warner Music Japan pada tanggal 28 Juni 2017, dengan perilisan album kompilasi berjudul #TWICE. Album tersebut berhasil menduduki posisi kedua pada tangga musik Albums Chart. Pencapaian tersebut dilanjutkan

68

Universitas Sumatera Utara dengan single berjudul One More Time yang berhasil meraih sertifikat platinum dari Recording Industry Association of Japan (RIAJ). TWICE juga berhasil menempati posisi ketiga pada kategori artis terbaik dalam Billboard Japan untuk tahun 2017.

Gambar 2. TWICE Sumber: https://twice.jype.com/  Fandom ONCE

Pada tanggal 4 November 2015, TWICE secara resmi merilis nama

fandom resmi mereka melalui akun instagram resmi mereka. Mereka

menyampaikannya melalui sebuah postingan dengan pesan “banyak

penggemar menyukai satu kali (once), satu kali dan dua kali. Sekali lalu

kemudian dua kali. Mereka tampaknya pergi bersama-sama. Jika kau

mencintai kami walau satu kali, kami akan membalasnya dengan cinta kami

dua kali. Sangat sulit untuk terhubung dengan orang, dan membuat orang

69

Universitas Sumatera Utara untuk mencintai adalah bagian paling sulit dari semua. Kami akan bekerja

keras sehingga anda dapat melihat kami sekali lagi (once) dan jatuh cinta

dengan kami dua kali (twice). Bersama kami sampai akhir. Kami

mencintaimu.” Inilah yang mengawali terbentuknya ONCE sebagai nama

fandom dari TWICE. Nama ini sendiri memiliki arti bahwa jika penggemar

mencitai mereka sekali, maka TWICE akan membalasnya dua kali25.

ONCE juga memiliki membership sama seperti idol K-Pop kebanyakan.

Namun TWICE memiliki dua jenis keanggotan berdasarkan wilayah

penggemarnya yaitu, ONCE Candy untuk fans Korea dan ONCE Jelly untuk

fans diluar Korea. Penggemar yang bergabung dengan membership ONCE

Candy akan mendapat beberapa keuntungan seperti menerima kartu

keanggotaan dan pake ONCE spesial. Mereka juga akan memiliki kesempatan

utama untuk menghadiri konser solo TWICE, siaran program musik dan acara

pertemuan penggemar (fan meeting), dan juga zona eksklusif untuk

penggemar TWICE. Fans yang memiliki membership ONCE Jelly juga akan

mendapatkan keuntungan seperti yang disebutkan di atas, namun untuk zona

eksklusif, jika tempat yang disediakan bagi anggota ONCE Candy masih

tersedia, barulah mereka akan mendapatkan kesempatan tersebut26.

25 https://twice.fandom.com/wiki/ONCE 26 https://twice.fandom.com/wiki/ONCE

70

Universitas Sumatera Utara  Konser

TWICE melakukan konser pertama pertama mereka pada Februari 2016, tepatnya setelah satu tahun empat bulan setelah debut. Pihak agensi mengumumkan pada tanggal 10 Januari bahwa konser pertama tersebut akan diadakan selama tiga hari di SK Olympic Handball Gymnasium. Konser yang bertajuk Twice 1st Tour: Twiceland-The Opening tersebut digelar pada tanggal 17-19 Februari. Setelah menyelesaikan konser di Korea, TWICE juga melanjutkan konser ke Thaiand dan Singapura. Selain itu pada tahun 2019 lalu, TWICE juga melakukan TWICE World Tour.

 Penghargaan

Sejak debut hingga kini, TWICE sudah banyak memenangkan penghargaan baik di Korea maupun dari luar Korea. TWICE beberapa kali berhasil membawa pulang penghargaan pada acara bergengsi seperti Mnet

Asian Music Awards untuk kategori Best New Female Artist dan juga untuk kategori Song Of The Year. TWICE juga mampu mengalahkan beberapa idol

K-Pop di acara musik mingguan Korea. Pada tahun 2016 mereka masuk dalam daftar Youth Impact Report sebagai artis yang mampu memberikan dampak terhadap industri . mereka juga mendapat penghargaan dari Menteri

Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata pada acara Korean Popular Culture and

Arts Awards pada tahun 2017 lalu. Lalu di tahun yang sama, TWICE masuk dalam daftar 21 Under 21 2017: Music’s Next Generationi mewakili satu-

71

Universitas Sumatera Utara satunya artis Asia. Daftar ini berisi artis-artis muda yang dianggap paling kuat

di dunia pada berbagai genre musik.

2.4. Fanbase K-Pop di Medan

Fanbase merupakan komunitas penggemar idol K-Pop berdasarkan suatu wilayah tertentu. Orang-orang yang merupakan penggemar dari seorang atau sebuah grup K-Pop akan membentuk suatu komunitas, dimana mereka dapat melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan idola mereka. Orang-orang dengan kegemaran yang sama akan tertarik untuk membentuk suatu kelompok yang akan menjadi wadah tempat bertemunya mereka untuk menyalurkan hobi.

27Dalam Antropologi sendiri, kelompok atau komunitas dipandang sebagai suatu kesatuan hidup, dimana manusia berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu secara terus menerus dan diikiat oleh identitas yang sama. Dengan adanya sistem adat istiadat serta interaksi yang berlangsung, tercipta juga lah norma- norma di dalamnya yang akhirnya melahirkan suatu kebudayaan. Karena adanya interaksi yang berlangsung terus menerus di dalam suatu komunitas, maka lahir lah rasa identitas kuat yang mengikat semua anggotanya. Rasa ini juga memunculkan ketergantungan individu antar sesama anggota komunitas tersebut.

Saat seorang K-Popers tergabung dalam suatu fabase, kegiatan idoling pasti terpengaruh oleh orang-orang dalam komunitas tersebut. Bahkan tidak jarang segala kegiatan idoling yang dia lakukan adalah bentuk solidaritas terhadap komunitasnya sendiri. Hal ini dapat terjadi karena adanya rasa identitas yang kuat diantara mereka. Itu lah kenapa komunitas menjadi salah satu hal yang

27 http://yusufsaefulberlian.blogspot.com/2008/10/masyarakat-dalam-pandangan-antropologi.html

72

Universitas Sumatera Utara berpengaruh pada tindakan fanatisme seorang K-Popers. Banyak dari mereka yang menjadi fanatik terhadap idolanya setelah tergabung dalam suatu komunitas penggemar. karena sedikit atau banyak tindakan mereka pasti terpengaruh orang orang dalam komunitas tersebut. Hal ini dapat terjadi karena interaksi yang terjadi secara terus menerus. Juga karena adanya pandangan bahwa mereka harus sama dengan orang-orang di dalam komunitas. Rasa identitas kuat yang mengikat satu sama lain membuat mereka tidak ingin terlihat berbeda. Persamaan tersebut juga dapat memberi mereka rasa percaya diri untuk memandang dirinya sebagai bagian dari komunitas. Karena itu lah sikap fanatik dan bentuk-bentuk fanatisme sangat dipengaruhi juga oleh komunitas, dalam hal ini fanbse dimana K-Popers tersebut bergabung.

2.4.1. ARMYELS Medan

 Sejarah Fanbase

Ada cukup banyak komunitas penggemar atau fandom ARMY di kota

Medan. Salah satunya adalah ARMYELS. Dari sekian banyak fanbase ARMY

di kota Medan, ARMYELS adalah salah satu yang terlihat cukup aktif dalam

berbagai kegiatan fangirling. Sebagai suatu komunitas, mereka banyak

melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan BTS. Hal ini dapat dilihat

dari lama sosial media Instagram mereka, yaitu @armyels yang sudah

memiliki lebih dari 2.000 pengikut tersebut. ARMYELS sendiri bukan lah

fanbase pertama ARMY di kota Medan. Namun kehadirannya cukup

meramaikan jajaran fanbase ARMY di kota Medan. ARMYELS dibentuk

73

Universitas Sumatera Utara pada tahun 2017 oleh sekumpulan orang yang merupakan penggemar BTS.

Mereka adalah Vina, Kezia, Sifa, Ara, Mayang, Nadia, Dinda dan Ayu.

Sebelumnya orang-orang ini tergabung dalam sebuah fanbase ARMY lain di kota Medan. Namun dikarenakan adanya ketidaksamaam pandangan diantara mereka, delapan gadis tersebut memutuskan untuk membentuk suatu komunitas baru. Dengan membentuk komunitas baru tersebut, mereka berharap dapat menciptakan aturan-aturan baru dalam grup yang sesuai dengan pandangan mereka. Karena bagi mereka, salah satu syarat penting agar komunitas bisa berjalan dengan baik dan bertahan untuk waktu yang lama, harus ada persamaan pendangan dari orang-orang di dalamnya. Dengan begitu, mereka dapat mengelola fanbase tersebut dengan baik.

Namun sekarang, tidak semua dari para founder dari ARMYELS ini aktif dalam komunitas. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Yang pertama, ada beberapa orang yang sudah pindah kota karena alasan pekerjaan. Sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengikuti setiap kegiatan fanbase.

Alasan berikutnya, beberapa diantaranya juga sudah menikah. Status baru sebagai ibu rumah tangga tidak memungkinkan mereka untuk terus aktif dalam fanbase. Adanya perubahan prioritas dalam hidup membuat beberapa founder sudah tidak lagi tergabung dalam grup ARMYELS. Mereka bahkan tidak lagi masuk dalam grup chat ARMYELS. Mereka hanya mengikuti akun instagram dari ARMYELS. Hingga saat ini hanya Sifa bagian dari founder yang masih tetap berada dalam grup ARMYELS, dan tetap mengurus

ARMYELS sebagai seorang admin.

74

Universitas Sumatera Utara ARMYELS memilik arti tersendiri sehingga dipilih sebagai nama fanbase.

ARMY sendiri dipilih sebagai identitas fandom BTS. Sedangkan ELS merupakan singkatan dari Everybody Love Seven. Jadi ARMYELS dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang yang merupakan fans BTS, yang disebut sebagai ARMY, dan mereka semua mencintai tujuh orang yang tergabung dalam sebuah grup, yaitu BTS. Melalui namanya, ARMYELS ini menunjukkan bahwa mereka mencintai semua member BTS. Mereka bukanlah penggemar yang hanya menyukai atau mendukung satu atau beberapa anggota

BTS saja, dan melupakan anggota lainnya. Karena menurut mereka, BTS terdiri dari tujuh orang. Tanpa kehadiran satu orang pun, grup tersebut tidak akan bisa disebut sebagai BTS. Jadi sudah sepantasnya jika seorang ARMY harus menyukai dan mendukung semua anggota BTS sama rata.

 Keanggotaan ARMYELS

Menurut penuturan beberapa admin, ARMYELS tidak terlalu rumit untuk urusan keanggotaan. Mereka cenderung lebih santai dan tidak kaku terkait aturan-aturan dalam grup. Siapa saja dapat mengikuti akun instagram dan bergabung dalam grup chat mereka. Bagi mereka yang ingin bergabung dalam grup chat, mereka harus mengirimkan pesan lewat instagram terlebih dahulu.

Saat admin sudah membalas pesan tersebut, admin akan memberikan nomor whatsapp. ARMY yang ingin bergabung tersebut akan mengubungi admin melalui whatsapp. Sebelum diizinkan masuk dalam grup chat, admin akan memberikan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut seperti nama, tahun lahir, sudah menjadi ARMY sejak tahun berapa, siapa bias dalam BTS, serta

75

Universitas Sumatera Utara apa alasan menyukai BTS. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,

ARMY akan dimasukkan oleh admin ke dalam grup chat. Setelah tergabung dalam grup chat, biasanya ARMY lain akan langsung menyapa anggota baru.

Dalam grup chat, anggota baru juga diwajibkan untuk memperkenalkan diri, seprti nama, usia dan nama bias. Ini lah awal dimana interaksi mereka akan dimulai.

Setiap fanbase pasti memiliki grup chat sebagai media komunikasi antar anggota. Dalam grup chat ini lah para admin dan anggota ARMYELS membahas berbagai hal terkait BTS. Terlebih ketika ARMYELS sedang memiliki event. Biasanya para admin akan meminta pendapat dari para anggota melalui grup chat. Namun para admin tetap memiliki grup chat tersendiri untuk berkomunikasi. Saat ini grup chat ARMYELS memiliki anggota lebih dari 130 orang. Jumlah ini cenderung berubah-ubah setiap saat.

Mengingat ada anggota yang masuk atau keluar. Di grup chat ARMYELS sendiri ada aturan, bagi siapa saja yang tidak aktif terlibat dalam chat grup selama sebulan, maka akan dikeluarkan dari grup. Ini juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan jumlah anggota dalam grup tersebut selalu berubah ubah.

Dalam ARMYELS, tidak ada susunan keanggotaan seperti pada organisasi pada umumnya. Hanya ada istilah admin dan juga anggota dalam komunitas ini. Saat ini ada empat orang admin yang mengurus ARMYELS. Masing- masing memiliki tugas sendiri. Ada yang bertugas menjadi admin sosial media, penanggung jawab event, serta pengurus untuk kegiatan pre order

76

Universitas Sumatera Utara dalam grup. Admin sendiri biasanya di pilih dari para anggota yang dinilai memiliki keaktifan tinggi dalam grup. Pergantian admin dilakukan jika ada salah satu admin yang mengundurkan diri. Para admin yang tersisa akan mencalonkan seorang anggota yang dirasa cocok. Lalu akan di putuskan melalui kesepakatan antara para admin. Admin menjadi pengurus dalam fanbse. Selain memegang siap akun sosial media fanbase¸ mereka juga akan merancang setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh fanbase. Admin memang memiliki tugas yang lebih banyak dibandingkan dengan anggota biasa. Jika ada pertanyaan terkait fanbase atau pun BTS, biasanya para anggota akan bertanya kepada admin dalam grup.

 Kegiatan Fanbase ARMYELS

Sebagai salah satu fanbase ARMY yang cukup aktif, ARMYELS cukup sering mengadakan berbagai event terkait BTS. Bahkan diluar dari kegiatan yang berhubungan dengan BTS, para anggota ARMYELS juga cukup sering membuat acara berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama. Sejak di dirikan pada tahun 2017 lalu, sudah banyak kegiatan fanbase yang di lakukan oleh ARMYELS. Para anggota dan admin bahkan tidak bisa mengingat secara rinci berapa bnayak tepatnya kegiatan tersebut. Namun menurut penuturan admin ARMYELS, kegiatan yang menjadi agenda tetap mereka ada birthday event member BTS serta anniversary grup BTS. Kedua momen ini adalah agenda wajib bagi ARMYELS. Untuk perayaan ulang tahun member, biasanya ARMYELS membuat satu event untuk memperingati ulangtahun dua member sekaligus. Dua member dengan bulan ulangtahun yang berdekatan

77

Universitas Sumatera Utara akan dirayakan dengan satu event. Untuk perayaan ulang tahun member atau anniversary BTS, biasanya acara dibuat dengan tema indoor, agar memudahkan panitia dalam hal dekorasi. ARMYELS biasanya akan menggelar acara di café yang sudah menjadi langganan mereka. Acara seperti ini akan di urus langsung oleh para admin dan beberapa orang dari anggota fanbase sebagai panitia. Biasanya mereka akan mengadakan acara untuk kapasitas antara 50 sampai 100 orang. Untuk tiket sendiri biasanya dihargai beragam. Tiket termurah yang pernah dijual adalah Rp.70.000 sedangkan yang termahal bisa mencapai Rp. 180.000.

Acara perayaan atau peringatan anniversary ini biasanya diadakan dalam bentuk cup sleeve event atau gathering, dengan berbagai tema. Untuk tema sendiri, biasanya mereka meniru konsep album BTS. Tema ini akan menjadi aturan dresscode para tamu yang datang nantinya. Acara-acara yang pernah diadakan oleh ARMYELS biasanya terbuka untuk umum. Mereka akan memperomosikan acara tersebut di sosial media ARMYELS dan juga sosial media maisng-masing anggota. Dalam event seperti ini biasanya akan di isi berbagai kegiatan seperti bermain game, bernyanyi dan menari bersama, serta tiup lilin dan makan kue. Acara juga akan dimeriahkan dengan adanya lucky draw oleh para panitia acara. Selain itu, ARMYELS juga pernah melakukan kegiatan nobar (nonton bareng) saat BTS mengeluarkan film dokumenter mereka berjudul Burn The Stage. Saat itu mereka memesan ruangan studio kepada pihak bioskop untuk kapasitas 160 orang. Hal ini di tangani langsung oleh Bintang sebagai salah seorang admin ARMYELS. Kegitan nobar tersebut

78

Universitas Sumatera Utara terlaksana dengan sukses, dan di akhiri dengan momen foto bersama bersama

para ARMY yang datang.

ARMYELS juga ternyata memiliki cara unik tersendiri untuk merayakan

ulangtahun idolanya. Mereka pernah membuat baliho untuk memperingati

ulangtahun anggota BTS. Hal ini pernah dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk

biaya pembuatannya sendiri, di kumpulkan dari hasil patungan para anggota

ARMYELS. Namun hal ini sama sekali tidak diwajibkan, namun di

peruntukkan bagi siapa saja yang mampu dan bersedia menyumbang. Untuk

pembuatan baliho seperti ini biasanya memerlukan biaya sekitar 3 sampai 5

juta rupiah. Selain itu ARMYELS juga beberapa kali pernah terliat dalam

kegiatan amal atau charity. Mereka beberapa kali ikut menyumbang untuk hal-

hal berbau sosial, meskipun dilakukan secara pribadi.

2.4.2. ONCE Medan

 Sejarah Fanbase

ONCE Medan adalah fanbase yang di bentuk oleh seorang fanboy

TWICE. Komunitas ini di bentuk karena sang founder ingin mengumpulkan

para penggemar TWICE dalam suatu kelompok yang sama. Hal ini dilakukan

karena dia ingin melakukan kegiatan idoling bersama dengan para ONCE

lainnya. Terlebih pada saat itu pertumbuhan penggemar TWICE lumayan

banyak. Jadi sang founder ingin mereka melakukan idoling bersama-sama

sehingga bisa terasa lebih menyenangkan. ONCE Medan sendiri dibentuk

pada awal tahun 2016. Anggota awal yang tergabung di dalamnya adalah

79

Universitas Sumatera Utara mereka teman-teman dari si founder. Lalu selang beberapa waktu, seiring

meningkatnya popularitas TWICE di kota Medan, anggota fanbase ini juga

semakin bertambah. ONCE Medan sendiri merupakan fanbase TWICE

pertama dan terbesar di kota Medan. Di Instagram sendiri, akun mereka

dengan nama @oncemedan sudah ikuti lebih dari 1.500 orang. Karena

merupakan fanbase dari suatu girlgroup, mayoritas ONCE Medan di isi oleh

para fanboy. Bahkan anggota dari fanbase ini 80% adalah para pria. Founder

dari ONCE Medan sendiri saat ini tidak lagi mengurus komunitas secara

langsung. Dikarenakan beliau sibuk dengan urusan pekerjaan dan sudah

tinggal diluar kota Medan. Oleh karena itu, saat ini ONCE Medan diurus oleh

tujuh orang admin, yang mana enam diantaranya merupakan pria, dan hanya

satu admin yang berjenis kelamin perempuan.

 Keanggotaan ONCE Medan

Saat ini anggota dari ONCE Medan di dalam grup chat whatsapp sebanyak

170 orang. Namun jumlah ini akan terus berubah mengingat masih ada kemungkinan anggota baru yang bergabung di waktu yang akan datang. Untuk bergaung dalam grup chat ONCE Medan, mereka menggunakan standar aturan yang sama dengan fanbase kebanyakan. Setiap orang yang ingin bergabung harus menghubungi admin yang bertanggung jawab untuk sosia media, melalui instagram. Setelah dibalas oleh admin tersebut, mereka akan memberikan nomor akun whatsapp kepada admin. Dengan begitu admin akan memasukkan mereka ke dalam grup chat. Setelah masuk dalam grup, anggota baru diwajibkan untuk memperkenalkan diri dengan format nama, usia, bias,

80

Universitas Sumatera Utara serta apa yang membuat mereka tertarik kepada TWICE. Grup ini dibuat sebagai media komunikasi antar anggota. Dalam grup chat ini, biasanya para anggota juga akan bertukar berbagai informasi tentang TWICE. Mereka juga dapat bercanda satu sama lain melalui grup chat. Hal ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga hubungan baik yang cukup ampuh. Mereka juga terkadang membahas hal-hal diluar TWICE.

ONCE Medan tidak memiliki struktur keanggotaan dalam komunitasnya.

Mereka tidak memiliki ketua, sekretaris atau pun bendahara. Di dalam komunitas hanya ada admin dan anggota. Saat ini ada tujuh orang admin yang mengurus ONCE Medan secara langsung. Masing-masing admin ini memiliki tugasnya sendiri. Jadi selain memiliki grup chat dimana semua anggota tergabung, para admin juga membentuk grup chat mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk memudahkan komunikasi diantara mereka. Admin baru biasanya dicalonkan oleh para admin lama. Setelah berhasil terpilih sebagai calon admin, nama mereka kemudian akan di voting di dalam grup. Semua anggota grup akan mengeluarkan suara terkait apakah mereka setuju bahwa seseorang tersebut diangkat menjadi admin. Jika mayoritas suara setuju, maka orang tersebut akan sah menjadi admin. Kriteria pemilihan admin ini adalah mereka yang terbilamg aktif dalam kegiatan komunitas, serta mereka yang dirasa memiliki kemampuan kepemimpinan dan sikap tanggung jawab.

81

Universitas Sumatera Utara  Kegiatan ONCE Medan

ONCE Medan memiliki beberapa kegiatan yang biasanya menjadi agensi tetap mereka, yaitu perayaan ulangtahun member dan juga anniversary

TWICE. Karena TWICE terdiri dari sembilan anggota yang memiliki bulan ulang tahun berbeda, perayaan ulang tahun mereka juga biasanya dilakukan sebanyak sembilan kali dalam satu tahun tersebut. Untuk birthday event seperti ini biasanya diselenggarakan dengan konsep indoor dan kapasitas yang dibatasi. Biasanya jumlah pesertanya hanya sebanyak 50 orang saja mengingat tempat berlangsungnya acara juga tidak terlalu besar. Untuk tempat sendiri,

ONCE Medan sudah memiliki sebuah cafe yang menjadi langganan mereka.

Alasan tempat tersebut dipilih adalah karena selain suasananya yang sesuai, juga karena ada seorang anggota ONCE Medan yang bekerja di tempat tersebut. Untuk setiap event seperti ini, biasanya ONCE Medan mengenakan tiket seharga Rp. 70.000 untuk setiap orang yang ingin bergabung. Beberapa kegiatan dalam acara tersebut seperti menari dan menyanyi bersama lagu

TWICE, bermain games, potong kue, dan kegiatan bagi-bagi hadiah dari panitia kepada para peserta.

82

Universitas Sumatera Utara BAB III

PENGALAMAN FANATISME INFORMAN

3.1. Informan Sebagai K-Popers

Setiap penggemar idol K-Pop atau yang biasa disebut sebagai K-Popers memiliki pengalaman fanatisme tersendiri dalam menyukai idolanya. Biasanya mereka akan mengusahakan seluruh kemampuannya untuk mampu menunjukkan diri sebagai seorang penggemar. Baik itu dengan modal materi, ataupun modal sosial. Banyak dari para K-Popers ini yang berusaha mendukung idolanya dengan berbagai cara. Seperti membeli setiap merchandise idolnya baik itu official atau pun unofficial, menonton konser, melakukan vote pada acara penghargaan, berlomba-lomba melakukan streaming pada musik video idol, bahkan ada yang sa,pai terlibat dalam fanwar demi membela idolanya. Hal ini terjadi karena mereka sudah memiliki sikap fanatik terhadap idol, yang mengakibatkan mereka tidak menerima pendapat lain yang bertentangan dengan pemikiran mereka. Hal- hal seperti inilah yang terkadang membuat para K-Popers dinilai tidak normal atau tidak wajar oleh masyarakat umum. Mereka dianggap terlalu berlebihan dalam mengartikan rasa suka terhadap seorang idol. Mereka tidak lagi menganggap seorang idol sebagai seorang artis yang berprofesi sebagai penghibur. Tetapi lebih dati pada itu, mereka merasa idol tersebut sudah menjadi bagian dari hidup mereka, dan tidak jarang para penggemar ini mempunyai rasa memiliki kepada idolnya.

83

Universitas Sumatera Utara Jika dulu K-Popers identik dengan penggemar perempuan yang biasan disebut fangirl, namun sekarang dapat dilihat bahwa sudah sangat banyak penggemar pria atau fanboy di dunia K-Pop. Bahkan untuk negara Indonesia sendiri, penggemar pria mengalami peningkatan yang cukup pesat. Beberapa artis

Indonesia pun tidak lagi sungkan mengatakan dirinya sebagai seorang K-Popers, seperti Boy William, Angga Yunanda dan Jefri Nichol. Hadirnya para fanboy ini menjadi salah satu hal unik, karena jauh sebelum K-Pop mendunia seperti sekarang, para pria Indonesia banyak yang membenci K-Pop karena para idol pria yang dianggap memiliki tampilan seperti wanita, dan para idol wanita yang dipandang merupakan hasil dari praktek operasi pelastik. Para fanboy dan fangirl ini tentu memiliki dan mengalami hal-hal berbeda dalam menyukai idolnya.

Dari banyaknya para K-Popers yang tergabung dalam fanbase ARMY

Medan, ARMYELS, dan ONCE Medan, peneliti memilih enam orang untuk dijadikan informan. Pemilihan informan ini dilakukan berdasarkan penetapan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Informan terdiri dari tiga pria dan tiga wanita. berikut adalah penjabaran tentang pengalaman fanatisme dari para K-Popers tersebut.

3.1.1 Informan I (Admin Fanbase ARMYELS Medan)

Informan pertama merupakan seorang ARMY bernama Bintang,

berusia 26 tahun dan saat ini bekerja sebagai seorang karyawan swasta di

sebuah perusahaan Event Organizing. Bintang tinggal di Medan, tepatnya

di Jl. Gajah Mada, Pringgan. Di dalam fanbase ARMYELS Medan,

84

Universitas Sumatera Utara Bintang juga menjabat sebagai salah satu admin. Di kalangan anggota

ARMYELS Medan, Bintang dikenal dengan sebutan istri Namjoon, karena

biasnya adalah Kim Namjoon BTS. Bintang sudah menjadi ARMY sejak

tahun 2016, bergabung dengan ARMYELS sejak tahun 2017.

 Awal Menjadi K-Popers dan Mengenak BTS

Awalnya Bintang bukanlah seorang kpopers. Bintang justru mengaku bahwa dia lebih menyukai musik-musik Hollywood dibandingkan K-Pop.

Namun seorang teman memperkenalkan dia musik K-Pop. Bintang sudah tahu tentang K-Pop karena sejak dulu musik tersebut sudah cukup tenar di

Indonesia. Sebelum menjadi seorang K-Popers, Bintang menyukai artis-artis

Hollywood seperti Westlife. Lalu saat seorang teman memberikan musik K-

Pop untuk didengarkan oleh Bintang, dia pun menyukainya.

“Jadi sebetulnya dulu aku tuh gak suka K-Pop. Bukan K- Popers. Lebih (suka) ke musik-musik Hollywood gitu. Kaya Westlife gitu. Tau lah kan udah tua ini. Emang udah tau itu (K- Pop) udah lama. Kan dulu-dulu juga udah rame kan di Indo. Tapi emang gak pernah suka. Cuma tau aja, iya tau gitu. Sampe terakhirnya kan adalah teman yang ngasih buat dengarin gitu. Yaudah mulai lah kan (dengarin music K-Pop). Nah pas dengar pertama itu kaya enak gitu kan. Asik juga lah. Dikasih sekali mulai ulang ulang lagi gitu”.

Musik K-Pop pertama yang di dengarkan oleh B kebetulan adalah lagu

dari BTS. Hal ini juga menjadi momen awal perkenalan Bintang dengan

BTS melalui musik. Bintang pertama sekali mendengarkan musik BTS pada

tahun 2016. Lagu pertama yang didengar adalah salah satu single milik BTS

yang berjudul Fire. Melalui lagu inilah rasa suka kepada BTS awalnya

85

Universitas Sumatera Utara muncul. Bintang merasa musik tersebut cocok dengannya, dan dia menikmati musik mereka.

“Jadi awal dengar (K-Pop) itu tahun 2015, eh 2016. Itu juga jadinya suka sama mereka (BTS). Pertama dengar itu lagu yang Fire. Pertama sih gak expect ya akan suka. Gak nyangka bakal suka. Karena kan emang awalnya aku suka musik Hollywood gitu. Nah kan musik K-Pop sama Hollywood agak beda-beda gitu kan. Tapi pas dengar si Fire ini kok nyambung gitu. Suka gitu. Masuk musiknya ke aku. Makanya waktu dengar sekali, diulang-ulang lagi. Karena menikmati musiknya itu kan. Nah dari situ sering deh diulang-ulang lagi”.

Setelah mendengar lagu tersebut, Bintang pun merasa ketagihan dan mulai mendengarkan lagu-lagu BTS lainnya. Platform musik online Bintang mulai dipenuhi oleh daftar lagu BTS. Setiap hari, meskipun hanya sekali,

Bintang harus mendengarkan lagu dari BTS. Bintang juga mulai mendengarkan dan menonton BTS melalui aplikasi Youtube.

“Nah setelah itu kan (mendengar lagu fire) jadi mulai deh yang yang lain (lagu BTS lain). Kaya Spring Day. Pokonya setelah itu playlist ku BTS udah. Di Spotify apa Joox gitu kan. Udah mulai berubah tuh playlist dari sebelumnya. Atau enggak Youtube kita pun kan udah ganti. Jadi ka udah mulai suka tuh nonton-nonton MV (Music Video) mereka (BTS). Beranda Youtube udah mereka (BTS) semua udah. Pokonya dalam seharian tuh gak bisa kalau gak ada mereka (BTS), kalau gak dengar mereka (BTS) atau nonton mereka (BTS)”.

Bintang mengaki bahwa kesan awalnya terhadap BTS tidak lah terlalu baik. Hal tersebut dikarenakan dia yang tidak terlalu menyukai idol K-Pop.

Bintang juga tidak terlalu menyukai pria seperti idola K-Pop. Bintang lebih menyukai pria dengan tampilan macho dan kulit yang gelap, seperti penampilan artis-artis latin atau Hollywood pada umumnya. Saat pertama

86

Universitas Sumatera Utara melihat BTS pun, Bintang hanya tertarik pada musiknya saja. Namun

setelah beberapa waktu, Bintang mulai menyukai para member BTS

tersebut.

“awalnya juga gak suka (sama penampilan BTS). Kan sukanya cowo-cowo yang latin gitu loh. Yang macho macho gitu. Kan mereka (idol K-pop) agak bedanya kalo sama artis-artis latin. Makanya awalnya pure suka musiknya. Maksudnya liatnya Cuma dari lagu aja. Dari musik. Tapi setelah nonton di Youtube kan, lama di liat-liat kok manis ya, ganteng juga gitu. Nah mulai lah kagum yak an. Jadinya suka deh. Kemakan cakap gitu lah kan.”

 Alasan Menyukai BTS

Alasan utama Bintang menjadi penggemar BTS atau menjadi seorang

ARMY adalah karena musiknya. Menurut Bintang, karena BTS adalah grup penyanyi, jadi mereka harus dinilai pertama sekali dari musik yang ditampilkan. Menurut Bintang, BTS memiliki musik yang menyenangkan untuk di dengarkan. BTS juga mampu menampilkan pertunjukkan yang bagus di setiap penampilannya. Gerakan dance mereka selalu enerjik dan totalitas.

“pertama sih suka karna musik ya. Kan mereka (BTS) itu penyanyi ya, jadi harus yang pertama dinilai, di lihat itu ya dari musiknya. Dari lagu. Aku tuh gitu. Kalo emang penyanyi ya aku akan nilai dari musiknya ya. Kalau masalah tampang mah bonus lah ya. Mksudnya ya pasti suka kalau ganteng, tapi bukan itu yang utama, yang dilihat pertama. Karna mereka penyanyi ya harus dilihat musiknya dulu kan. Buat muka mah bonus lah ya. Terus kalau mereka tampil itu tuh selalu total. Perhatiin deh. Koreagrafinya padahal kan susah-susah ya. Tapi kalau live tuh bagus. Sama kaya di MV gitu. Pokonya total banget. Jadi seneng kan liatnya kita juga.” Selain itu, Bintang juga mengatakan bahwa dia menyukai BTS karena

mereka berbeda dengan idol-idol K-Pop lainnya. BTS selalu berusaha

87

Universitas Sumatera Utara menyampaikan pesan melalui lagu-lagu mereka. Bintang merasa tersentuh karena BTS mau mengangkat masalah-masalah sosial menjadi topik lagunya. Mereka juga kerap menyampaikan kritik melakui lirik lagu.

Menurut Bintang hal ini sangat layak untuk di apresiasi. Bintang juga mengatakan bahwa melalui musik, BTS mampu dan sudah membantu sangat banyak orang. Contohnya seperti tema lagu dan album BTS yang berjudul Love Yourself. Bintag mengaku bahwa kehadiran album tersebut sangat membantu orang-orang pada masa kini, terlebih para wanita yang semakin dikuasai rasa insecure terkait standar kecantikan di sosial media.

Kepekaan BTS terhadap salah satu nasalah sosial seperti ini menjadi salah satu nilai positif yang membuat Bintang akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang ARMY.

“Terus mereka (BTS) itu tuh beda sama yang lain kan (idol K- Pop lain). Mereka tuh apa ya, care gitu. Peduli sama masalah sosial. Lagunya gak soal cinta-cinta aja. Kan kalo yang lain (idol lain) biasanya lagunya soal cinta, galau kan. Tapi mereka kalo Bangtan tuh malah beda. Lagunya soal mencintai diri sendiri, mengejar mimpi, jangan gampang nyerah gitu. Jadi kan apa ya, kaya nemu yang beda gitu. Jadi sayang banget gitu loh. Kaya yang Love Yourself kan, yang paling booming lah. Pesannya tuh nyampe banget gitu. Sekarang kan cewe-cewe lagi banyak tuh yang insecure misalnya jerawatan, gendut atau gak mulus apa lah. Tapi melalui lagu itu kan Bangtan berusaha bilang kalau harus cinta diri sendiri. Gapapa ada kekurangan, tapi harus sayangg diri sendiri. Terus ada juga lagu-lagu yang di buat khusus buat ARMY gitu kan. Aku pribadi aja kalo dengernya tuh kaya terharu gitu. Merasa spesial kan, dispesialkan gitu. Kayanya Cuma mereka deh (idol K-Pop) yang kaya gitu. Jadi gimana coba gak sayang kan.”

88

Universitas Sumatera Utara Bintang juga mengungkapkan bahwa hal lain yang membuatnya menyukai

BTS adalah kerja keras grup tersebut dalam meraih kesuksesan. Bintang merasa bangga dan salut melihat BTS berjuang untuk mewujudkan mimpi mereka. BTS bukanlah idol K-Pop yang berasal dari agensi besar. Mereka juga awalnya sempat dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Bahkan tidak jarang dulu mereka diremehkan oleh para anti fans. Tapi mereka berhasil membuktikan bahwa BTS adalah grup yang memiliki nilai jual dan akan mendapatkan kesuksesan. Kerja keras mereka akhirnya terbayar dengan kesuksesan yang diraih oleh BTS sampai saat ini. Kesuksesan BTS yang mendunia bukanlah hal yang didapatkan dengan mudah. Tetapi BTS berhasil membuktikan bahwa dengan kerja kerasa dan ketekunan serta teamwork segala sesuatu mungkin untuk digapai.

“Tapi yang paling buat aku terkesan sih, kayanya hampir semua ARMY di seluruh dunia sih ya, kerja keras nya mereka (BTS). Semua ARMY pasti udah tau lah gimana perjalanan mereka. Kan kalo di Korea, kalo bukan dari agensi gede agak susah ya (untuk terkenal). Disana kan bener-bener susah. Gak kaya disini ( di Indonesia) gampang-gampang. Dulu mereka di remehkan, di ejek, sempat dipandang sebelah mata. Trus sampe akhrinya bisa sukses sampe kaya gini tuh. Seluruh dunia kayanya udah tau. Udah terkenal banget di luar negeri. Aku sebagai fans aja bangga kan, terharu banget. Kaya apa aja mungkin buat dicapai kalo kita kerja keras gitu. Terus teamwork mereka juga bangus banget kan. Saling support terus dari dulu sampe sekarang. Coba liat gimana mereka ngurusin Jungkook kaya ade sendiri kan. Udah kaya keluarga sendiri gitu. Jadi sisi pribadi mereka juga turut buat ngefans gitu.”

89

Universitas Sumatera Utara  Mengikuti Sosial Media dan Informasi Tentang BTS

Karena rasa sukanya terhadap BTS, informan Bintang pun mulai

mengikuti idol favoritnya tersebut di sosial media. Bintang mengikuti sosial

media BTS seperti Twitter, VLive, Weverse28 dan Instagram. Bintang

mengikuti akun media sosial BTS agar mengetahui berbagai aktivitas yang

dilakukan oleh grup tersebut. Bintang juga mengikuti beberapa akun fanpage

atau fanbase BTS untuk mendapatkan berbagai informasi tentang BTS. Hal

ini dilakukan karena Bintang tidak ingin ketinggalan informasi apa pun

tentang BTS.

“Oh iya ngikutin (media sosial BTS) dong. Pasti kalo itu mah. Kaya Twitter, di IG (Instagram) juga, VLive sama juga. Akun-akun fanbase juga banyak ngikutin. Karena kan kadang info di akun-akun gitu cepat. Jadi kalo belum buka Twitter BTS misalnya, tapi nanti kita udah bisa liat beritanya disana (akun fanbse). Jadi ya pasti ngikutin. Karna kan kalo fans tapi gak ngikutin gitu kaya gimana ya. Aneh lah ya gak sih?. Karna kan kita juga tau aktivitas mereka (BTS) dari sosmed. Kan kita gak mungkin contact-contact an kan. Jadi ya melalui sosmed gitu deh.”

 Pemahaman Tentang BTS

Sebagai seorang penggemar yang dapat dikatakan fanatik, rasa suka

Bintang terhadap BTS juga data dilihat dari seberapa dalam pemahamannya

terhadap idolanya tersebut. Bintang mengaku bahwa dia memiliki

pemahaman yang cukup dalam tentang BTS. Dia mengetahui sejarah BTS

dan juga tentang ARMY. Bintang paham betul tentang sejarah BTS seperti

28 Weverse adalah aplikasi yang dibuat oleh agensi BTS, sebagai media komunikasi antara BTS denga ARMY

90

Universitas Sumatera Utara cerita awal debut mereka, album yang sudah pernah di rilis oleh BTS dan berbagai program yang dibintangi oleh BTS. Hal ini karena dia selalu berusaha mengikuti atau menyaksikan segala kegiatan BTS. Bintang juga paham tentang fandom ARMY. Dia mengetahui apa filosofi serta arti dari fandom. Bintang bahkan mengaku menghafal sebagaian besar dari lagu-lagu

BTS.

“paham banget lah (tentang BTS). Kan kalo kita biasanya suka sama sesuatu gitu pasti ngikutin banget ya kan. Karna juga kan ngikutin mereka (BTS) di semua. Kaya ada apa apa gitu ikutin. Ada notif di Twitter ngikutin. Ada notif di VLive nonton. Ada notif Youtube nonton juga. Jadi kan tau jadinya. Trus kaya sejarahnya jug tau. Apa lagi kaya Bangtan itu kan ada banyak video dokumenternya gitu kan di Youtube. Jadi sejak gabung ARMY nonton tuh semua. Makanya jadi paham gitu. Kaya lagu- lagu juga kita hafal sih banyakan. Ya meskipun gak semua ya. Karna gimana ya, namanya juga bahasa asing kan. Gak mungkin hafal semua juga. Jadi kaya satu lagu gitu, mau lupa lupa sebaris dua baris lah (liriknya). Kaya ARMY juga gitu kan? Filosofi namanya misal kan? Iya iya tau. Kaya Adorable Representatif M.C Youth gitu kan. Ulangtahunnya (ARMY) gitu. Terus warna ungu jadi lambang kami (ARMY) gitu kan. Iya tau lah. Paham banget sih kayanya. Bisa lah di bilang kan.”

Namun yang unik menurut Bintang adalah ketika dirinya masih menjadi penggemar dari musik atau artis barat, dia tidak terlalu memahami idolanya sampai pada hal-hal pribadi. Dia hanya mengikuti karya masik dari artis tersebut, tanpa penasaran terhadap kehidupan pribadinya. Contohnya seperti makanan kesukaan sang artis, buku yang mereka baca, warna favorit mereka, anggota keluarga, almamater idola tersebut, dan masih banyak lagi. Namun saat menjadi seorang K-Popers, khususnya menjadi seorang ARMY, Bintang sangat tertarik terhadap kehidupan pribadi idolanya. Dia bahkan sampai

91

Universitas Sumatera Utara mengetahui buku apa yang sedang dibaca oleh idolanya, warna kesukaan mereka bahkan tentang keluarga idolanya tersebut. Menurut Bintang ini adalah salah satu perbedaan antara K-Popers dengan fans artis dari negara lain. K-Popers cenderung lebih total dalam menyukai idolanya. Para K-

Popers ini cenderung memiliki sifat penasaran yang lebih tinggi terhadap idola mereka. Meskipun terkadang ini sangat mengganggu terhadap kehidupan para idola tersebut.

“tapi anehnya gitu tau. Dulu kan fans artis-artis barat yak an. Gak terlalu. Gak gitu banget lah (tidak terlalu memahami). Paling mereka keluarin musik, yaudah denger. Keluarin album gitu kan, beli. Udah. Liat berita ada dating gitu. Baca, tau siapa pacarnya. Di artikel biasanya ada berapa gitu saudaranya. Keluarganya. Karna mereka (artis barat) kaya lebih terbuka gitu kan. Kaya kadang saudaranya gak di sembunyiin. Beda kan sama K-Pop. Mereka tuh keluarganya umumnya pasti berusaha buat di hide gitu. Jadi jangan sampe di tau sama fans atau publik. Mungkin itu kali ya. Maksudnya kita (fans) jadi penasaran kan. Makanya jadi cari tahu. Kaya biasanya kan kita (fans) suka tahu tuh missal aku ya, RM lagi baca buku apa. Dia ngilangin berapa airpods aja kita tuh tahu loh. Saking saking nya kan kita (fans) ini.”

 Kriteria Memilih Bias

Setiap K-Popers pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah bias. Bias adalah anggota favorit dalam sebuah grup. Meskipun sebagai seorang fans dari grup idol K-Pop, namun umunya seorang K-Popers pasti memiliki seorang anggota yang menjadi biasnya. Namun meskipun begitu, seorang K-

Popers pasti tetap mendukung anggota lainnya. Mereka juga mengidolakan anggota lainnya, namun dalam ukuran yang berbeda dengan bias mereka.

Bintang sendiri memilih RM sebagai biasnya dalam BTS. Menurut Bintang,

92

Universitas Sumatera Utara RM yang memiliki nama asli Kim Namjoon ini sangat pintar. Tercatat bahwa

RM sendiri memiliki IQ 146 serta menguasai bahasa Inggris. RM menjadi satu-satunya member BTS yang dapat berbicara bahasa Inggris dengan fasih.

Bintang sendiri sangat menyukai pesona dari pria yang cerdas. RM yang berstatus sebagai leader dalam grup ini juga dinilai memiliki sifat kepemimpinan yang sangat baik. Leadership tersebut menjadi daya tarik yang membuat Bintang sangat mengidolakan RM.

“RM (merupakan bias Bintang). karena aku suka cowo pinter. Dan tau sendiri kan dia itu pinter banget. IQ nya aja sampe 146 gitu kan. Jago bahasa inggris lagi. Kalo dia udah ngomong Inggris hem udah lah. Lagi, dia kan leader ya. Leadership itu keliatan banget loh. Keluar gitu aura pemimpinnya. Apa lagi waktu mereka jadi, di undang di, ke PBB kan. Kan dia yang bisa ngomomg Inggris kan. Waktu dia speech itu tuh kaya apa ya. Keluar banget aura nya. Kaya presiden tau gak. Pokonya berwibawa banget lah. Dan aku suka sama cowo kaya gitu.”

Bintang juga mengatakan bahwa alasan lain yang membuatnya menjadikan

RM sebagai bias adalah karena pria asal Ilsan tersebut sangat suka membaca buku. Kebiasaanya membaca tersebut membuat RM menjadi seseorang yang menginspirasi. Menurut Bintang, RM sering memberikam kata-kata motivasi kepada para penggemar. Dan di akui oleh RM, hal tersebut salah satunya karena dia gemar membaca buku. Bahkan tidak jarang kata-kata motivasi RM dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh Bintang.

“dia kan suka baca ya. Suka banget. Makanya pinter kali ya. Jadinya omongan dia tuh menginpirasi banget. Kan sering tuh dia bilang kata-kata yang memotivasi gitu. Apa lagi sama ARMY kan. Kaya waktu dia bilang kamu ak harus bahagia kalo udah mencapai sesuatu. Kamu juga bisa tetap bahagia selama proses mencapai sesuatu tersebut. Itu tuh ngena banget deh.

93

Universitas Sumatera Utara Trus kan soal love yourself kan juga. Pokonya suka RM lah. Karna emang secara, gak dari musik aja ya, personalnya juga buat cinta gitu. Kalo ngomong keliatan banget ada isi nya. Keliatan pinter gitu. Cowo pinter.”

 Masuk Komunitas dan Menjadi Admin

Pertama kali masuk dalam fanbase AMYELS, Bintang mengaku diajak oleh seorang temannya. Karena ingin menambah teman yang juga ARMY, akhirnya Bintang pun setuju untuk bergabung. Bintang bergabung dengan

ARMYELS pada tahun 2017. Dan pada tahun 2019, Bintang dipercaya untuk menjadi salah satu admin dalam komunitas tersebut. Meskipun Bintang memiliki banyak kesibukan, terlebih karena Bintang sudah bekerja, namun dia menikmati status admin tersebut. Meskipun terkadang merasa lelah, terlebih saat ARMYELS akan mengadakan suatu event, namun dia tetap merasa senang dapat menjadi bagian dari komunitas yang didirikan pada tahun 2017 ini.

 Komunitas adalah Keluarga

Bagi Bintang sendiri, selain sebuah fanbase tempat dimana para penggemar BTS bertemu, ARMYELS sendiri sudah seperti keluarga baginya.

Teman-teman terdekat Bintang sekarang adalah para anggota ARMYELS.

Bintang juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan para anggota

ARMYELS. Tidak hanya berbincang mengenai BTS, mereka juga kerap kali membagikan hal-hal personal seperti masalah keluarga, sekolah dan asmara.

Setiap minggunya mereka akan bertemu sebagai bentuk quality time. Hal ini

94

Universitas Sumatera Utara dilakukan untuk menjaga keakraban diantara mereka. Itulah mengapa bagi

Bintang, ARMYELS bukan hanya sebagai kumpulan penggemar BTS, namun lebih dari itu sudah seperti keluarga bagi Bintang.

“kalo ARMYELS sih udah keluarga buat aku, tan. Udah bukan sekedar komunitas ARMY aja gitu. Karna kan sekarang deketnya sama mereka. Temen akrab ku pun sekarang ya mereka. Kita juga kalo ketemu, kan kita selalu ngumoul seminggu sekali menimal. Nanti yang kita bahas bukan hanya tentang BTS. Hal-hal pribadi juga pasti di bahas. Kaya masalah keluarga. Ada yang curhat masalah pacar. Masalah sekolah. Pokonya apa pun kita cerita. Makanya udah kaya keluarga sih kita.”

 Merubah Kepribadian Introvert dan Melatih Rasa Tanggung jawab

Menjadi seorang ARMY juga ternyata turut merubah kepribadian Bintang.

Bintang yang dulunya seorang yang introvert, membuatnya sulit untuk bergaul. Terlebih Bintang adalah anak tunggal yang tidak terbiasa bergaul dengan saurada, semakin membuatnya sulit bergaul dengan orang lain. Inilah yang membuatnya dulu tidak memiliki banyak teman. Namun setelah menjadi seorang K-Popers, diakui oleh Bintang, dia menjadi lebih terbuka terhadap orang lain. Bintang sekarang lebih mudah bergaul dengan orang-orang baru.

Terlebih statusnya sebagai seorang admin dalam komunitas. Membuatnya harus berkomunikasi dengan orang banyak, dan harus mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain. Bintang bahkan memiliki teman dari fandom K-Pop lainnya. Menjadi seorang K-Popers khusunya AMY sangat membantu Bintang dalam bergaul dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Bahkan hal ini disadari betul oleh orangtua Bintang.

95

Universitas Sumatera Utara “berperngaruh banget nget nget (pengaruh K-Pop untuk dirinya). Dulu aku kan introvert banget ya. Apa lagi karna anak tunggal kan. Jadi kaya, apa ya, kaya gak biasanya ngomong sama adek ato sama kaka kan. Sodara-sodara juga jauh. Yang disini (di Medan) kan cuma kita. Jadi dulu punya temen sedikit. Jari satu tangan gak habis ngitungya. Dan juga gak deket-deket banget. Cuma temen gitu doang. Temen ngampus paling. Nugas, makan, udah. Tapi setelah aku jadi ARMY, jadi K-Popers, jadi lebih terbuka aja gitu. Gampang berteman. Dulu hem boro-boro lah. Apa lagi kan aku admin ya. Apa apa kan ke aku. Yang nanyak, yang diskusi gitu. Jadi secara langsung kaya latihan gitu. Ngerti gak? Kaya harus bisa, ya harus. Terus kan kita temennya gak dari ARMY aja. Kaya dari fandom lain pun pasti ada. Apa lagi aku yang mulfan kan. Hem kalo sekarang malah kontak WA ku aja banyak banget, tan. Penuh lah. Di IG juga lumayan kan. Pokonya setelah jadi K-Popers meluas lah temen nya aku. Jadi lebih banyak emang iya. Aku akuin banget sih. Kalo untuk ini emang ngaruh banget.”

Bintang sendiri menjelaskan bahwa dia pun bahkan mendapatkan teman baru yang berasal dari luar kota bahkan luar negeri. Bintang mengatakan salah satu keuntungan terbesar dari menjadi seorang K-Popers adalah gampang mendapatkan teman. K-Popers cenderung sangat ramah terhadap sesama K-Popers, meskipun yang berbeda kota bahkan negara sekali pun.

Terlebih bagi Bintang yang sudah pernah keluar negeri menonton konser, pasti akan lebih mudah untuk mendapatkan teman sesama K-Popers. Bahkan beberapa dari temannya yang berasal dari luar kota tetap berhubungan baik hingga saat ini.

“udah gitu kan kalo kita ini (K-Popers) tuh emang lebih humble kan, lebih cair gitu kalo ke sesama yang K-Popers. Bukan berarti sama yang enggak (K-Popers) yang ramah ya, tapi kalo sama tuh kayanya kan lebih masuk aja gitu. Pokonya kamu perhatiin deh kalo sesama K-Popers itu gampang banget masuknya. Yang beda fandom aja masuk kan apa lagi yang sama (fandomnya). Yang aku aja ya, aku ada temen yang dari

96

Universitas Sumatera Utara luar (kota) juga. Ada tuh yang dari Surabaya, Malang. Apa lagi kalo ada project kan, pasti kan karna ada admin kadang bantu promoin juga. Jadi sampe sekarang juga masih berhubungan baik. Ada juga (yang dari luar negeri). Karna aku kan udah pernah nonton (konser) kebetulan di luar (negeri) kan. Jadi kemaren waktu di Singapur itu dapet (teman) juga. Follow follow an di IG lah. Seru seruan bareng gitu. Kalo soal temen emang gausah di tanya lah kalo di dunia per K-Pop an ini.”

Selain merubah kepribadian introvertnya, Bintang juga mengaku bahwa melalui statusnya sebagai seorang admin dalam komunitas, hal tersebut juga turut membentuknya menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab serta kemampuan manajemennya banyak dilatih dalam fandom. Terlebih saat fanbase mereka mengadakan suatu acara. Dimana mereka khusunya para admin memiliki tugas untuk memastikan acara tersebut terselenggara dengan baik. Bintang banyak di latih melalui proses persiapan event seperti itu.

“apa lagi kalo ada event kan. Kaya ultah member gitu. Ato yang gede kaya anniv gitu. Hem mampus-mampus an kita. Capek nya dapet. Capek fisik. Capek mental juga. Apa lagi kita panitia kan, jadi emang harus tanggung jawab. Gak mau ngecewain lah. Tapi emang iya sih. Banyak belajarnya tuh disini. Kan jadi belajar tanggung jawab. Gamau buat malu Bangtan juga nanti kalo acaranya gak bagus kan. Kitanya (ARMYELS) juga kan malu. Jadi harus belajar buat acara serapi mungkin. Harus relain jam tidur lah. Tenaga habis, duit juga habis. Tapi ya serunya disitu. Karna kan kerjanya juga bareng-bareng. Melatih kekompakan kita juga sih. Meskipun ada juga yang jadinya rebut kan. Tapi gapapa, namanya, biar seru-seru harus gitu kan.”

97

Universitas Sumatera Utara  Update Sosial Media

Di masa sekarang, dimana masyarakat akan membagikan sebagian besar kehidupannya melalui sosial media, para K-Popers juga demikian, tidak terkecuali Bintang. Bintang sering membagikan kegiatan fangirling nya di sosial media. Bahkan hampir setiap hari, dalam postingan sosial medianya, pasti Bintang menyertakan tentang K-Pop. Menurut Bintang, secara tidak langsung memposting di sosial media tentang idola sudah seperti menjadi sebuah kebutuhan. Terlebih jika ada postingan baru dari BTS ataupun terkait

BTS. Biasanya Bintang akan memposting di fitur instagram story. Jika tidak ada berita terbaru terkait BTS, Bintang akan memposting foto-foto BTS terutama RM sembari menyertakan beberapa caption.

“oh pasti lah (posting tentang BTS di sosial media). Tiap hari malah kayanya. Pokonya dalam sehari tuh pasti ada aja minimal satu tentang mereka (BTS). Di insta story ya. Kalo di feed sih enggak tiap hari updet nya. Apa lagi kalo ada updetan baru kan di Twitter dari mereka (BTS). Pasti repost lagi tuh di SG (snapgram/ insta story). Kalo ada berita apa gitu, biasanya aku juga post di SG. Kayanya semua K-Popers gitu deh. Maksudnya pasti ada aja kan yang di post. Apa lagi kadang mention mention nan sama temen kan. Nge tag tag gitu di SG. Jadi kan pasti di post juga balik. Nanti paling post foto RM kan, trus buat kaya suami gitu. Becanda canda. Mengagumi ketampanan gitu kan.”

Bintang juga membagikan peristiwa-peristiwa penting fangirling nya

dalam media sosial. Ini juga di maksudkan untuk menyimpan momen

tersebut. Karena jejak digital dianggap akan bertahan untuk waktu yang

lama. Contohnya seperti momen saat menonton konser. Bintang

membagikan pengalamannya menonton konser di Instagram miliknya. Dia

98

Universitas Sumatera Utara ingin momen tersebut tersimpan di sosial media, agar dia bisa dengan

mudah melihatnya saat dia ingin. Bintang juga kerap membagikan momen

saat dia membeli album dan melakukan unboxing. Selain untuk menyimpan

kenangan tersebut dalam bentuk digital, Bintang menyebutkan bahwa alasan

lain membagikannya di sosial media adalah untuk memberitahukan bahwa

dia adalah seorang ARMY. Bintang ingin menunjukkan kepada orang-orang

bahwa dia mendukung idolanya, BTS.

“apa lagi untuk momen-momen penting yak an. Cie momen penting ya, kaya apa aja. Ya gitu. Contohnya kaya kemaren nonton konser nih. Pasti lah aku updet sosmed kan. Itu bersejarah banget ya kan. Gak cuma di SG, di feed pun aku post lah. Terus kalo missal ada comeback gitu, beli album kan. Nah unboxing nya pasti lah di abadikan juga. Di SG in juga. Terus juga kalo ada event ARMY gitu, biasanya pasti kan foto bareng ya, rame rame. Fotonya biasanya yang itu yang aku post di feed ku. Kalo di tanya kenapa sih (posting kegiatan fangirling di sosial media) klisenya karna pengen mengabadikan ya. Karna kan jejak digital itu lama tahannya kan. Kesimpen terus gitu. Terus ya pengen juga lah ngasitau kalo aku tuh nonton konser gitu. Beli album. Aku dukung Bangtan juga. Ya gabisa di pungkiri pasti ya. Bukan pamer sih. Tapi kaya lebih, apa ya, kaya ya pengen ngasi tau aja aku ARMY loh. Dan aku beli album, ngekonser juga. Gitu. Pamer gak sih namanya? Ya tapi intinya gitu deh.”

 Menonton Konser dan Membeli Merchandise

Sebagai seorang fans, Bintang tentu memiliki keinginan untuk menonton konser. Menonton konser idola adalah salah satu impian terbesar para K-

Popers. Dan beruntung, Bintang sudah mewujudkan keinginan terbesarnya tersebut. Bintag berhasil menyaksikan konser BTS bertajuk Love Yourself

World Tour di Singapura pada 19 Januari 2020. Bintang mengaku bahwa itu

99

Universitas Sumatera Utara adalah pengalaman yang tak terlupakan baginya karena berhasil bertemu dengan BTS. Meskipun harus merogoh kocek yang tidak sedikit, namun semua seakan terbayarkan karena rasa senang bertemu BTS.

“kemarin puji Tuhan sih syukur bisa nonton di Singapur. Yang Love Yourself. Itu tanggal 19 Januari. Aku barengan sama temen. Ada 9 orang kita dari Medan. Kalo di tanya seneng sih ya pasti lah ya. Konser tuh kaya impiannya semua K-Popers. Semua pasti pengen ketemu idol nya kan. Kemaren tuh kaya gila aja rasanya. Kaya gak nyangka gitu mereka di depan mata kan. Yang selama ini cuma liat di layar HP. Akhirnya bisa langsung (lihat). Dan itu kan emang udah di rencanain banget. Udah nabung, pokonya prepare lah sedemikian rupanya. Trus kewujud ya seneng banget dek. Berhubung karna baru pertama juga kan.”

Selain menonton konser, membeli album adalah obsesi terbesar Bintang.

Bintang sangat suka mengoleksi album. Bahkan dapat dikatakan bahwa dia

adalah seorang kolektor. Itulah mengapa Bintang selalu membeli setiap BTS

mengeluarkan album baru. Bintang bahkan mempunyai semua album BTS,

yang berjumlah 13 buah album. Bintang mengaku memiliki rasa kepuasaan

tersendiri jika membeli album. Karena BTS adalah grup penyanyi, maka

Bintang merasa perlu menghargainya dengan cara membeli album. Tidak

tanggung-tanggung, jumlah uang yang dikeluarkan Bintang untuk koleksi

albumnya sudah mencapai puluhan juta.

“kalo untuk album aku emang punya semua. Karna kan gini, BTS tuh kan penyanyi ya, jadi cara ku ngedukung ya dengan beli album. Beli musiknya mereka, gitu. Kalo aku sih lebih ke beli album dari pada nonton konser. Kalo konser sih emang pengen, tapi kalo udah pernah sekali yaudah. Tapi kalo album aku bakal beli setiap ada yang comeback. Punya semua (album BTS) dari yang awal sampe terakhir. Tapi yang Korea ya. Kalo yang Jepang aku emang engga sih. Tau sendiri kan album

100

Universitas Sumatera Utara Jepang gimana. Mahal nya. Tapi yang Korea aku punya (semua).”

Selain menonton konser dan membeli album, sama seperti K-Popers pada

umumnya, B juga membeli berbagai merchandise BTS untuk di jadikan

koleksi. Seperti lightstick, karakter BT21 dan berbagai sstufi lainnya yang

berhubungan dengan BTS. Bintang bahkan pernah membeli koleksi brand

Puma ketika berkolaborasi dengan BTS. Meskipun sepatu tersebut dijual

dengan harga sampai 2 juta rupiah, namun Bintang tetap membelinya karena

ada unsur BTS. Barang-barang lain yang pernah dibeli oleh Bintang adalah

sling bag, kipas, premium photocard dan summer package.

“kalo itu sih (belanja merchandise) lumayan ya. Apa lagi kalo kaya gitu (brand yang di diiklankan oleh BTS) yang sanggup kantong ya, beli sih. Kaya puma kemaren kan. Mahal banget sih. Sumpah itu sepatu paling mahal yang ku punya loh. Tapi kan kebetulan ada Bangtannya, dah gitu aku suka desainnya kan. Makanya bela bela in lah dek. Tapi kalo kaya merk yang atas gitu kan kaya Samsung ya engga aku lah. 17 juta buat HP aja kan gimana ya. Jadi kalo kaya beli beli yang collab sama Bangtan gitu ya yang masih sanggup di bela bela in. yang engga ya mau gimana ya.”

 Membeli Merchandise Unofficial

Dalam dunia K-Popers, merchandise unofficial atau tidak resmi sudah tidak asing lagi. Merchandise unofficial adalah barang-barang berbau idol

Korea tetapi tidak berasal dari agensi ido tersebut. Barang-barang tersebut di produksi diluar perusahaan agensi. Oleh karena itu merchandise unofficial pasti lebih murah dibandingkan merchandise official. Bintang sendiri pun pernah membeli merchandise unofficial. Namun dia mengakui bahwa tidak

101

Universitas Sumatera Utara terlalu suka membeli merchandise unofficial karena tidak akan terhitung dalam penjualan merchandise BTS. Merchandise unofficial yang pernah dibeli oleh Bintang hanya seperti gantungan kunci. Dan jika dia membelinya, barang tersebut biasanya akan diberikan sebagai hadiah kepada para sesama

ARMY saat ARMYELS mengadakan event.

“Pernah, pernah (membeli merchandise unofficial). Tapi gak banyak. Gak sering. Aku gak terlalu suka beli yang unofficial. Bukan karena apa apa yaa. Bukan karna kebanyakan duit ya. Enggak. Cuma kalo aku tuh mikirnya, sekali beli ya mending yang langsung bagus gitu. Terus kan itu juga gak masuk ke Bangtan nya kan. Apa. Gak terhitung penjualan gitu. Paling kalo beli kaya yang printilan-printilan kecil gitu sih. Kaya gantungan kunci gitu. Tapi itu juga kalo aku ya, kalo beli tuh biasanya aku kasih kasih. Missal kita ada event kan, jadi nanti aku kasih ke ARMY gitu. Jadi kalo yang (merchandise) unofficial beli buat di kasih kasih gitu.”

Namun Bintang sendiri mengaku bahwa dia tidak masalah dengan

hadirnya merchandise unofficial. Hal tersebut justru bagus, karena dapat

membantu para K-Popers yang mungkin tidak memiliki modal ekonomi

untuk membeli merchandise official.

“aku sih gapapa. Bagus banget malah (ada merchandise unofficial). Kan gak semua punya, apa, kemapuan ekonomi yang sama kan. Maksudnya aku gak bilang aku udah gimana ya. Tapi kan ya syukur aku bisa lah beli gitu kan. Nah di K-Pop kan banyak yang contohnya aja masih anak sekolah gitu kan. Di ARMYELS aja tuh banyakan anak sekolahan malah. Jadi kan uangnya juga pasti terbatas kan. Nah dengan adanya merch unofficial ini kan membantu banget pasti. Jadi kalo menurut ku sih gak masalah. Bagus malah.”

102

Universitas Sumatera Utara  Terlibat Fanwar

Fanwar merupakan perselisihan yang terjadi diantara sesama K-Popers.

Perselisihan ini biasanya terjadi karena para fans ini merasa tersinggung saat idolanya dijelekkan oleh fans dari idola lain. Bintang pun sebagai seorang K-

Popers yang cukup fanatik pernah mengalami hal tersebut. Bintang pernah terlibat fanwar dengan fans dari fandom lain pada tahun 2018. Hal tersebut terjadi karena Bintang merasa tersinggung saat fans dari fandom lain tersebut menyinggung BTS. Bintang sebagai seorang ARMY merasa tidak terima dan akhirnya terlibat perkelahian dengan fans tersebut di sosial media.

“pernah ih pernah (terlibat fanwar). Kalo di inget inget malu sih. 2018 itu kemaren (terlibat fanwar). Di sosmed waktu itu. Tapi jadi kebawa ke reallife sih. Jadi waktu itu tuh kan ada anak dari fandom sebelah, gak usah di bilang lah ya. Jadi aku liat dia ada nyinggung nyinggung soal Bangtan gitu kan. Nah disitu sebenernya aku Cuma pengen kasitau aja. Kaya ngelurusin gitu. Kan aku ARMY nih, dia bukan. Jadi ya pasti lah aku lebih tau Bangtan kan. Nah disitu aku Cuma mau ngelurusin aja. Tapi dia nya gak terima. Nah jadilah debat kan. Tapi mulai panas. Jadi ya gitu. Tapi kan kebetulan kita emang kenal kan di real life nya. Jadi ya emang gak omongan jadinya. Diem diemanan gitu.”

Bintang bahkan pernah terlibat perselisihan dengan temannya sendiri yang

mengakibatkan rusaknya hubungan keduanya. Hal ini juga dipicu oleh

perbedaan pandangan dalam fangirling. Bintang dan temannya tersebut

merupakan teman kuliah dan mengidolakan grup yang berbeda. Keinginan

untuk mempertahankan pendapat masing-masing bahwa idol mereka adalah

yang terbaik, menjadi pemicu terjadinya perselisihan tersebut.

103

Universitas Sumatera Utara “sama temen sendiri bahkan dek (pernah terlibat fanwar). Temen deket malah. Kuliah bareng. Pokonya lengket lah. Dia kan emang duluan yang K-Popers dibanding aku. Jauh lah. Jadi emang kita nge stand grup beda nih. Kebetulan BTS sama grup nya dia itu waktu itu kan lagi panas-panasnya. Apa apa selalu di sangkut sangkutin lah. Nah hanya karna beda pendapat kita jadinya gitu. Sebenernya beda pendapat aja kan gapapa ya. Tapi kemarin itu sama sama keras kepala. Batu banget lah. Grup kita tuh pasti yang terbaik gitu, makanya jadinya gitu. Cuma setahun setelahnya udah baikan kok. Ya emang gabisa balik kaya awal lagi ya. Karna kan dia masih sama grup nya. Aku masih sama Bangtan. Cuma udah gak dieman gitu.”

 Merayakan dan Memberi Hadiah Ulang tahun Kepada Idol

Ulang tahun adalah salah satu momen bagi para K-Popers untuk menunjukkan diri sebagai seorang penggemar. banyak contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperingati hari lahir idolanya tersebut. Bintang adalah salah satu fans yang pernah merayakan hari lahir idolanya. Saat RM

BTS berulang tahun, selain mengikuti event perayaan ulang tahun yang diadakan oleh ARMYELS, Bintang juga pernah memberika hadiah yang beragam sebagai peringatan ulang tahun RM. Seperti contoh pada tahun 2018, saat leader dari BTS tersebut memperingati momen pertambahan usianya,

Bintang pernah membeli bintang. Hal ini dilakukan secara patungan dengan empat orang temannya. Bintang tersebut dibeli seharga satu juta rupiah.

Sertifikat dari bintang tersebut dinamai dengan nama RM. Selain itu Bintang juga pernah membeli tiga pohon untuk nantinya di tanam atas nama RM juga.

Satu pohon tersebut dihargai Rp.150.000. ketika ditanya apa alasan yang membuat Bintang mau melakukan hal tersebut, meskipun pada dasarnya usaha tersebut belum tentu akan diketahui oelh RM sendiri, Bintang

104

Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur karena orang dia saying berulang tahun. Hal ini juga dilakukan untuk menunjukkan rasa sayannya kepada RM BTS. Dia merasa sangat puas ketika dapat melakukan hal tersebut.

“pernah lah (ngerayain ulang tahun atau memberikan hadiah ulang tahun idol). Di ARMYELS juga kan kita selalu ada birthday event gitu kan. Kalo hadiah hadiah itu pernah juga sih. Aku pernah beli bintang waktu RM ulang tahun. 2018 deh kalo gak salah ya. Itu sekitar satu jutaan lah. Kemarin patungan sih. Jadi kita ada lima orang gitu. Pernah juga aku beli pohon. Di ulantahun RM juga itu. Satu pohon itu kalo gak salah 150.000 an lah. Aku beli tiga kemarin. Udah sih. Itu aja kayanya. Selebihnya paling ikut ikut project ultah aja. Kaya kan ada tuh biasanya ARMY buat kegiatan charity gitu. Nah paling ikut nyumbang gitu aja sih. Kalo di tanya kenapa sih (mau memberi hadiah saat idol ulang tahun) ya karna mau bersukur aja. Sebagai ucapan syukur gitu. Karna seneng kan orang yang di saying ulang tahun gitu. Buat nunjukin rasa saying ke bias juga.”

 Menyebut Idol Sebagai Pacar Atau Suami

Bintang juga sama seperti para K-Popers kebanyakan. Dimana sangat sering terdengar mereka menyebut idolnya sebagai pacar atau suami. Namun hal ini dikatakan Bintang hanya sebagai guyonan saja. Saat dia menyebut RM dengan sebutan pacar atau suami, tentu saja dia tidak benar-benar serius. Ini dilakukan hanya sebuah tradisi candaan bagi para K-Popers.

“pernah lah pasti (menyebut idol sebagai pacar atau suami). Kayanya, rasa ku ya, semua K-Popers pasti pernah lah kaya gitu. Kaya missal mereka update di Twitter kan, trus reflek aja gitu bilang, ih suami ku ganteng banget yaampun. Ato nunjukkin ke temen kan missal. Eh liat cowo ku update nih. Trus teriak- teriak histeris kan. Biasa lah gimana sih K-Popers. Kaya aku aja nih kan, kan bias ku RM. Di ARMYELS aku dipanggil nya

105

Universitas Sumatera Utara tuh bininya RM. Gitu. Ada yang istrinya Jimin. Ada yang bucinnya Taehyung. Gitu. Gitu. Kaya jadi panggilan kita juga.”

 Live Streaming dan Vote

Live streaming atau vote merupakan hal wajib bagi para K-Popers. Jika seorang fans belum melakukan live streaming musik idolanya di berbagai platform dan juga vote pada acara-acara penghargaan, mereka belum bisa dikatakan sebagai seorang fans sejati. Bintang juga berpendapat demikian.

Baginya, live streaming atau vote adalah cara mendukung paling mudah yang dapat dilakukan oleh semua fans, tanpa perlu terkendala masalah ekonomi.

Saat BTS mengeluarkan karya musik baru, Bintang akan melakukan live streaming pada beberapa platform musik seperti Youtube dan Spotify.

Bintang dan teman-teman ARMY lain bahkan sudah merencanakan live streaming ini saat tanggal comeback BTS sudah diumumkan oleh BigHit entertainment.

“pasti lah (ikut lomba live streaming). Namanya fans kan pasti. Enaknya gitu. Kan kalo konser ato album, ato summer package, merch merch lain kan kadang ada yang gabisa kita beli ya. Tapi kalo streaming ato vote kan siapa aja kayanya bisa gitu. Kalo misal udah keluar nih kan (tanggal comeback BTS), biasa kita anak anak ARMYELS nanti janjian tuh nontonnya dimana gitu. Jadi kiita barengan nontonnya. Rame-rame. Teriaknya rame. Jerit-jerit kan. Histeris bareng-bareng gitu.”

Bintang juga selalu melakukan vote setiap kali BTS masuk dalam nominasi acara penghargaan. Ini dilakukan karena Bintang ingin melihat BTS keluar sebagai pemenang. Bahkan tidak jarang Bintang akan memakai akun orang lain untuk melakukan vote bagi BTS juga.

106

Universitas Sumatera Utara “kadang malah aku pake akun mamak kan. Kadang kan satu akun cuma bisa

(vote) sekali aja kan. Jadi HP siapa yang aku liat, nanti aku pake tuh. Kalo alasannya sih (kenapa melakukan vote), ya pasti karna mau mereka menang.

Sebagai seorang fans kan. Kalo menang award gitu kaya kerja keras mereka terbayar gitu. Jadi terharu liatnya.”

 Menjodohkan Idola dengan Idola Lain

Dalam dunia K-Pop, kebiasaan menjodohkan idolanya dengan idol lain disebut dengan shiping. Fans yang melakukan shiping biasa disebut dengan shiper. Bintang juga termasuk fans yang pernah melakukan shiping selama menjadi K-Popers. Karena bias Bintang dalam BTS adalah RM, Bintang pernah menjodohkan RM dengan salah satu idol lain yang bernama Hwasa dari grup . Hal ini dilakukan karena Hwasa merupakan idol wanita yang sangat disukai oleh Bintang. Bintang merasa bahwa Hwasa dan RM merupakan pasangan yang cocok. Jadi dalam beberapa kesempatan, Bintang terlihat menyalurkan rasa shiping nya tersebut. Seperti contohnya mengedit foto RM dan Hwsa agar terlihat seperti sepasang kekasih. Menurut Bintang hal ini sah-sah saja dilakukan, selama tidak menimbulkan masalah dan menyinggung idol lain.

“oh pasti lah (pernah melakukan shiping). Aku kan selain ARMY juga sebetulnya Moo Moo (nama fandom Mamamoo). Bias ku tuh Hwasa. Jadi aku shiper RM Hwasa. Aku suka banget sama mereka. Kalo bisa pun jadian beneren. Loncat aku pasti. Orang nomor satu paling seneng. jadi sering tuh ngedit ngedit foto mereka. Dibuat kaya pacaran gitu. Kan auranya sama sama kuat ya. Jadi suka banget lah pokonya. Gak maslaah sih menurutku. Toh aku tidak merugikan siapa pun kan, gak

107

Universitas Sumatera Utara menyinggung siapa pun. Kan banyak juga tuh ARMY lain yang ngeship RM sama siapa gitu. Aku gak masalah. Kan itu kesukaan dia. Pendapat dia. Jadi siapa aja yang ngeship sih gak masalah. Asal gak ada yang dirugikan.”

 Konsumen Produk Budaya Korea

Bintang mengaku, karena sudah menjadi seorang K-Popers, tidak hanya mengkonsumsi musik K-Pop, dia juga jadi konsumen dari berbagai produk budaya Korea lainnya, seperti makanan, bahasa dan juga perjalanan wisata.

Sejak menajdi seorang ARMY, Bintang sangat menyukai makanan Korea, dan selalu menyempatkan untuk menyantap makanan khas Korea setidaknya sekali dalam seminggu. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kebiasaannya menonton drama Korea. Makanan-makanan yang ditampilkan dalam drama

Korea membuat Bintang tertarik untuk mencobanya dan ternyata rasa tersebut sesuai dengan seleranya. Bintang juga kerap kali menggunakan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak dapat berbicara bahasa Korea dengan fasih, namun ketika berkomunikasi terlebih dengan mereka yang K-

Popers, Bintang sering menggunakan bahas Korea. Dia juga sangat tertarik dengan wisata Korea Selatan. Mengunjungi negeri Ginseng tersebut adalah salah satu impian Bintang yang sangat ingin dia wujudkan secepatnya.

“sejak jadi K-Popers sih pasti lah jadi suka sama hal-hal berbau Korea kan. Kaya makanannya. Apa lagi aku kan ngedrama juga tuh. Liat makanan di drama jadi pengen nyobain. Kaya tteokbokki (kue beras Korea), kan. Pokonya seminggu kayanya gabisa kalo gak makan itu. Kebetulan kan eman rasanya sesuai sama lidah. Yang lain paling kaya bahasa kan. Tau lah K-Popers ini. Kalo ngomong ada Korea Koreanya. Nde, mwo, jinjja, gitu gitu kan. Tau lah. Sampe kadang apasih sok Korea gitu ada orang. Terus kalo

108

Universitas Sumatera Utara wisata udah pasti lah. Kayanya semua K-Popers tuh pasti punya keinginan pergi kesana (Korea) lah. Cuma ya sekarang belum kesampean kan. Sedang diusahakan lah. Semoga lah secepatnya ya.”

 Pandangan Orangtua dan Lingkungan

Orangtua Bintang tidak terlalu melarang terkait kegiatan fangirling yang dilakukan olehnya. Karena orangtua Bintang melihat beberapa hal positif yang didapat setelah Bintang menjadi ARMY. Salah satunya adalah Bintang jadi lebih gamoang dalam bergaul. Namun untuk hal keborosan, Bintang seringkali diingatkan untuk dapat menahan diri saat membeli merchandise

BTS. Lebih baik Bintang menghabiskan uang tersebut untuk dirinya sendiri, seperti membeli kebutuhan pribadi, dari pada dihabiskan untuk membeli berbagai merchandise.

“kalo mamak sih gak ngelarang ya. Malah support banget. Apa lagi setelah liat aku jadi punya banyak temen kan sejak jadi ARMY. Cuma paling yang diprotes ya kalo boros. Kadang bilang kaya, beli sepatu lah, jangan album terus. Gitu. Tapi kalo ngelarang kaya yang gimana gimana sih enggak.”

Namun beberapa anggota keluarga lain dan juga teman kantor, terlebih

mereka yang membenci K-Pop, tidak suka dengan Bintang yang menjadi

seorang K-Popers. Mereka merasa bahwa hal tersebut tidak penting dan

dapat membawa pengaruh tidak baik bagi Bintang. Menurut mereka, K-Pop

dapat membuat seseorang lupa akan kehidupannya sendiri.

“tapi kalo kaya tante, sama sepupu sepupu keberatan banget (Bintang menjadi K-Popers). Temen kantor juga. Apa lagi mereka kan benci sama K-Pop tuh. Katanya orang kalo dah jadi

109

Universitas Sumatera Utara K-Popers itu kaya orang gila. Suka lupa sama kehidupannya. Makannya suka dibilang ngapain sih suka suka Korea gitu. Bahkan suka ada yang komplein gitu kalo DP WA ku fotonya Bangtan.”

 Memajang Foto BTS di Rumah

Bintang mengaku bahwa dinding kamar dan rumahnya banyak terdapat foto-foto BTS. Bahkan beberapa diantaranya dicetak dalam ukuran yang cukup besar. Bintang sangat suka ketika dinding kamar dan rumahnya dipenuhi oleh foto-foto BTS.

“di rumah tuh banyak banget (foto BTS). Apa lagi RM kan. Kamar ku penuh lah. Terus beberapa ada di ruang tamu juga. Gede-gede tuh aku cetaknya. Udah kaya galeri lah pokonya.”

 Multi Fandom

Bintang mengaku bahwa dia merupakan K-Popers yang multi fandom.

Artinya, dia menyukai beberapa idol K-Pop. Bintang tidak hanya menyukai

BTS, namun juga menyukai Mamamoo dan ATEEZ. Namun dia tetap menjadikan BTS sebagai prioritasnya. Bintang akan bersikap lebih loyal terhadap BTS dibandingkan grup lain yang disukainya. Contohnya tidak semua album dari grup Mamamoo ataupun ATEEZ dibeli oleh Bintang.

“kan aku juga mulfan ya (multi fandom). Aku ngestand Mamamoo sama ATEEZ juga. Tapi tetep prioritas ya BTS. Kaya album gitu kan, BTS kan aku kumpulin semua, dari awal sampe sekarang. Kalo yang Mamamoo sama ATEEZ enggak. Paling Cuma ada satu, dua gitu lah.”

110

Universitas Sumatera Utara Namun Bintang mengaku pernah mengalami kejadian yang tidak baik karena dia seorang multi fandom. Bintang pernah menangis karena disuruh untuk meninggalkan grup ARMYELS karena dia menyukai grup lain.

Bintang dianggap tidak setia kepada BTS. Hal ini membuat Bintang sering mendapat sindiran dari beberapa ARMY dalam grupnya.

Gambar 3: Bintang 3.1.2. Informan II (Anggota Fanbase ARMYELS)

Informan kedua merupakan seorang mahasiswi dengan panggilan

Nori. Nori adalah seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang menumpuh

pendidikan di salah satu Universitas Swasta di kota Medan. Nori sudah

lama menjadi seorang K-Popers. Sejak SD dia sudah menggemari musik

dari negeri ginseng tersebut. Artis Kp-pop pertama yang disukai oleh Nori

adalah grup Super Junior. Dia mulai menyukai dan menjadi ARMY sejak

tahun 2015. Selain bergabung dalam fanbase ARMYELS, Nori beserta

111

Universitas Sumatera Utara seorang temannya juga menjadi admin dari sebuah akun fansite BTS.

Kecintaannya terhadap musik K-Pop juga disalurkan dalam bentuk tarian,

dimana dia bergabung dengan salah satu grup dance cover Korea di kota

Medan.

 Awal Menyukai K-Pop dan Menjadi ARMY

K-Pop bukan lah hal baru bagi Nori. Sudah menjadi seorang K-Popers sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat pertama mengenal K-Pop,

Nori sangat menyukai Super Junior. Lalu seiring berjalannya waktu, Nori menjadi fans dari grup Infinite, EXO, hingga yang terakhir BTS. Alasannya menyukai BTS adalah karena dia merasa grup ini sangat memotivasi. Dia menyukai BTS melalui cerita-cerita perjuangan debut mereka dulu.

“oh iya. Aku kenal K-Pop itu udah dari kelas 3 SD ya. Dan aku masuk K-Pop bukan karna BTS. Tapi karna Suju. Super Junior. Aku masuknya itu disaat kelas 3 SD, dan dikenalin sama temen aku. Terus berlanjut, berlanjut sampe aku SMP, aku pindah grup, pindah grup ke yang namanya Infinite, trus selang dua tahun lagi aku pindah lagi ke EXO, dan setahun kemudian aku berujung ke BTS. Terus alasan aku kenapa dari sekian banyak idol K-Pop, aku milih (menyukai) BTS, menurut aku, menurut aku ya, mereka adalah sebuah grup yang bisa memotivasi seseorang melalui karya mereka, lagu mereka. Jadi mereka itu kaya mengajarkan kita cara mencintai diri kita sendiri gitu.”

 Masuk Fandom

Sejak tahun 2017, Nori memutuskan untuk masuk ke dalam fandom

ARMY, khusunya fanbase ARMYELS. Keputusannya ini juga merupakan pengaruh dari teman sesama ARMY yang mengajaknya untuk bergabung.

Nori bergabung dengan fanbase karena ingin mendapatkan lebih banyak

112

Universitas Sumatera Utara teman ARMY, sehingga bisa sama-sama melakukan fangirling. Nori juga merasa senang saat masuk ke dalam fanbase ARMYELS karena bisa lebih aktif lagi dalam kegiatan tentang BTS. Bertemu dan belajar dari banyak orang baru merupakan suatu keuntungan yang dapat diperolehnya dari menjadi anggota suatu fanbase. Bagi Nori, dalam melakukan fangirling akan lebih baik jika dilakukan secara bersama-sama dibandingkan seorang diri. Karena ada banyak ARMY lain yang memiliki informasi lebih banyak tentang BTS dibandingkan dengan dirinya sendiri. Hal ini juga sangat membantu saat ingin membeli merchandise BTS. Teman-teman dalam satu fanbase akan membantu untuk mendapatkan merchandise dengan harga yang lebih murah.

 Belanja Merchandise

Saat menjadi seorang ARMY, Nori mengaku lumayan sering membeli berbagai merchandise BTS. Namun tidak semua merchandise akan dibeli, jika harganya terlalu mahal untuk kemampuan finansialnya. Nori hanya akan membeli setiap merchandise yang sanggup dia beli sesuai kemampuannya, dan yang benar-benar dia inginkan atau sukai saja. Contohnya seperti album.

Dia mengaku bahwa dia tidak membeli semua album BTS. Karena dia sendiri pun fans yang merupakan kolektor album. Tapi dia memiliki semua premium photocard Jimin, karena dia lebih suka mengoleksi photocard dibandingkan dengan album. Nori juga menolak untuk membeli merchandise unofficial.

Setiap merchandise BTS yang dimilikinya merupakan barang-barang official.

“kan mereka kalo ngeluarin merch kan kadang suka sekali ngeluarin sepuluh gitu kan. Cuma gak yang aku beli semua gitu.

113

Universitas Sumatera Utara Kadang aku beli yang image package, terus premium fotonya, photocard, aku Cuma beli yang menurut aku, yang bisa aku sanggupin, aku beli gitu. Dan aku Cuma beli satu member. Yang aku fokusin kan. Kan setiap orang punya ultimate bias, yaudah aku fokusin ke ultimate bias aku. Kaya yang Jimin kan, yaudah barang aku bisa dibilang rata-rata tuh semua Jimin. Dan kalo untuk album, aku gak full (tidak punya semua album BTS). Karna aku bukan kolektor album. Jadi modalnya itu aku beli album, trus aku ambil PC nya, (photocard ) albumnya aku jual. Sebagai modl aku untuk beli album yang lain gitu. Aku bukan kolektor album. Kalo aku kolektor PC sih (photocard). Dan kalo untuk aku sendiri, untuk kaya album, photocard, lighstick dan lain sebagainya, aku lebih milih yang official. Karna harganya itu gak bakal beda jauh sama yang unofficial. Misalnya ni premium foto. Harga premium foto yang un itu 130.000, kalo yang official itu Cuma 180.000. kita Cuma nambah 50.000 doang. Untuk kita dapetin barang official dari mereka gitu. Kenapa enggak. Sambil kita mendukung kan.”

Mengingat BTS merupakan idol K-Pop yang sering berkolaborasi dengan berbagai brand, Nori sebagai fans juga sangat ingin membeli berbagai produk yang diiklankan oleh BTS. Namun tidak semua harga dari produk tersebut sesuai dengan kemapuan finasialnya. Maka dari itu, dia hanya akan membeli beberapa produk yang sanggup untuk dibeli.

“gimana ya, kalo dibilang pengen ya pengen, tapi harganya itu menurut aku udah diluar batas kemampuan aku untuk membeli suatu barang gitu. Dan batas kemampuan aku gak setinggi itu. Kaya misal Uniqlo X BT21 (karakter BTS), aku beli. Aku ikut jastip Jepangnya.”

114

Universitas Sumatera Utara  Menonton Konser

Sebagai salah satu fans yang cukup fanati pada BTS, Nori juga memiliki keinginan untuk bertemu idolanya tersebut secara langsung melalui konser.

Dan hal tersebut berhasil diwujudkan saat konser BTS Love Yourself di

Singapur. Nori mengaku sangat senang saat bisa menyaksikan BTS secara langsung, setelah empat tahun hanya dapat menyaksikannya melalui media televisi dan juga handphone.

“puji Tuhan udah pernah (nonon konser). Pertama kali nyampe sih (di venue) kaya gak percaya gitu ya. Kaya disitu langsung pengen nangis, dan puji Tuhan setelah BTS tampil, kan aku disana udah hampir 18 jam lebih diri, ngantri, tapi capeknya terbayarkan sih. Bahagia, seneng, capek, sedih, semua bercampur aduk sih yang pasti.”

Selain menonton konser secara langsung, Nori juga beberapa kali menonton konser BTS secara online. Contohnya saat BTS mengadakan konser di Stadion Wembley, dan menyiarkannya secara onlone, Nori termasuk salah satu ARMY yang menonton konser tersebut.

 Tanggapan Keluarga dan Lingkungan

Orangtua Nori tidak terlalu mendukung kegiatannya sebagai seorang K-

Popers. Karena mereka tidak suka melihat Nori mengeluarkan uang dalam jumlah besar karena hobinya tersebut. Namun diakui Nori, orangtua khusunya sang ayah, tidak dapat memaksanya untuk berhenti menjadi seorang K-

Popers. Asalkan Nori dapat mengatur waktu antara belajar dan kegiatan fangirling, sang ayah tidak akan keberatan.

115

Universitas Sumatera Utara “kalo orangtua pasti marah ya. Siapa sih oragtua yang ngedukung anaknya ngambur-ngamburin uang. Gak ada kan. Tapi aku ngerasa kalo papah aku itu, dia modelnya, aku harus, aku harus bisa bagi waktu. Dimana aku belajar, dimana aku ngefangirling. Jadi kalo kuliah, aku bakal kuliah dulu. Jam kuliah aku tuh kan 2- 3 jam. Jadi selama 2 atau 3 jam itu, aku gak bakal nyentuh K-Pop sih ya. Tapi kalo udah gak ada jadwal belajar, gak ada tugas, aku bakal ngefangirl. Jadi kaya kamu harus bisa manage waktu gitu. Kalo ngeluh sih pasti ya. Aku di marahin, ini itu. Cuma mereka (orangtua dan keluarga) tetep dukung sih. Cuma bilang, jangan spend too much money ke mereka, gitu. Orangtua selalu bilang jangan terlalu boros ke mereka.”

Namun status K-Popers dan kegiatan fangirling Nori tersebut ternyata tidak disambut terlalu baik oleh lingkungannya. Nori mengaku pernah dibully oleh teman-teman sekolahnya, karena dia seorang ARMY yang dianggap fanatic. Teman-teman sekolahnya merasa berbagai kegiatan fangirling yang dia lakukan seperti membeli album dan menonton konser adalah pemborosan.

“aku tuh dulu dah pernah di bully sebagai seorang ARMY. (mendapat perlakuam bully) karna aku ARMY, karna aku ke konser, karna aku beli album. (yang bully) satu sekolahan. Kan aku ngonser tuh, kan kebetulan aku seorang sekretaris OSIS, jadi ada yang bilang aku lepas tanggung jawab. Padahal aku perginya Cuma dua hari. Seninnya aku dah balik. Jadi mereka pada bilang, aku tuh terlalu spend too much money sama mereka gitu. Aku pergi belum tentu aku di notice sama mereka (BTS). Trus ada lagi yang bilang halah dia juga nontonnya tuh duduknya paling belakang, mana nampak. Trus ada juga yang bilang aku fanatik. Trus ada juga yang bilang aku bego karna habis-habisin uang untuk mereka. Sebenernya sakit hati pasti sih ada ya. Untungnya aku down itu Cuma kaya satu bulan aja. Setelah itu aku bangkit lagi. Trus lagi kaya dari ig gitu kan, banyak banget. Temen-temen aku juga pada bilang, plastik di sembah-sembah. Trus aku bilang, kalo kalian gak suka aku posting all about K-Pop, kalian boleh block aku, aku gak masalah. Gitu ”

116

Universitas Sumatera Utara  Menunjukkan Identitas ARMY

Diakui oleh Nori, bahwa setiap fans memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjunjukkan status mereka sebagai seorang ARMY. Namun sebagaian besar pasti memiliki kesamaan. Nori sendiri memiliki beberapa cara untuk menunjukkan dirinya sebagai seorang ARMY. Seperti contohnya memakai berbagai atribut atau merchandise BTS saat ada event ARMY, postingan sosial media setiap harinya, dan juga menempatkan foto BTS pada case HP.

“kalo aku pribadi, aku nunjukkin diri aku sebagai seorang fangirl itu ada waktunya. Jadi kalo aku nge event aku bakal pake, misalnya bias aku Jimin kan, aku bakal pake bag nya Jimin, aku bakal pake identitasnya dia, bakal pake pin nya mukanya dia, gitu, kalo ke event. Kalo misalnya untuk posting, ya aku jarang banget posting muka aku. Aku selalu posting mereka di snapgram. Trus yang paling sering sih dilakuin sama fangirl itu, pake photocard di belakang chasing. Kalo itu, aku kaya dua minggu sekali aku ganti member-member nya.”

 Perubahan Setelah Mengenal BTS

Diakui oleh Nori, mengidolakan BTS membawa cukup banyak perubahan dalam hidupnya. Secara tidak langsung BTS memberikan dampak yang cukup besar dalam kehidupan Nori, terutama dalam hal cara berfikir. Dia yang dulu sangat susah untuk bergaul terlebih dalam lingkungan baru, kini sudah berhasil menjadi orang supel yang memiliki banyak teman. Dia juga mengaku bahwa melalui BTS, dia berhasil melewati depresi akibat kebiasaan overthinking yang dimilikinya. BTS juga telah berhasil membantunya

117

Universitas Sumatera Utara menjadi seorang gadis yang percaya diri. Semua perubahan tersebut benar- benar bisa dia rasakan saat dia menjadi seorang ARMY.

“aku tuh dulu, aku ngestand mereka (BTS) kan di SMP tuh, semester II, jadi aku tuh dari SD sampe SMP sedikit introvert ya, jadi setelah aku join sebagai seorang ARMY, perubahan aku tuh besar banget. Aku tuh kalo di tarok di lingkungan yang aku gak kenal orangnya, aku tuh pasti langsung bisa berteman. Jadi kaya, mereka, gimana ya, dulu aku sering depresi gitu kan, kaya yang mikir yang enggak-enggak gitu kan, jadi kaya aku ngerasa mereka nuntun jalan aku yang kaya tadinya gelap, sampe menuju sebuah, kaya terang gitu loh. Aku tuh dulu ya, super duper insecure, aku gak pernah percaya diri sama diri aku sendiri, dan mereka (BTS) selalu kaya bilang, Tuhan menciptakan manusia tuh gak ada yang buruk, kamu harus mencintai diri kamu sendiri. Kamu gak boleh insecure. Dari situ aku belajar banyak hal dari mereka. Tentang mencintai diri sendiri, tentang baiknya bersosialisasi tuh apa, gitu.”

 Pemahaman Tentang BTS

Nori merupakan seorang fans yang memiliki pemahaman yang cukup dalam tentang BTS. Nori paham betul tentang sejarah dari grup tersebut.

Seperti tanggal debut, filosofi grup dan fandom, dan juga lagu-lagu BTS.

Meskipun tidak semua, tetapi banyak dari lagu-lagu BTS yang makna serta ceritanya diketahui betul oleh Nori. Bahkan ada beberapa lagu yang tidak akan dia lupakan karena menceritakan sesuatu yang menurutnya sangat penting.

“tau, tau (pemahaman tentang BTS). Cuma kan aku orangnya pelupa kan, jadi aku kaya harus selalu baca itu supaya aku ingat gitu. Kalo untuk lagu-lagu lain, memang ada beberapa lagu yang memang kaya menurut aku, oh ini memang harus tetap di ingat, ini tuh gak boleh dilupain. Ini lagunya bener- bener bermakna gitu, dan emang bakaln aku inget. Kalo kaya yang , Lie, The Truth Untold, itu kan artinya itu yag

118

Universitas Sumatera Utara menurut aku kamu wajib tau. Kenapa mereka nyiptain lagu ini, kenapa mereka keluarin lagu ini, ada alasannya loh, gitu. Gitu sih.”

 Penikmat Produk Budaya Korea

Kecintaan Nori pada musik K-Pop juga ternyata merembes kepada hal-hal lain yang merupakan produk dari budaya Korea. Karena hobi fangirling tersebut, Nori juga jadi menyukai berbagai hal lain terkait Korea seperti komestik, makanan, style, bahkan perjalanan wisata. Meskipun belum terwujud, namun Nori sangat ingin mengunjungi Korea. Dia berharap bahwa tahun depan mimpinya tersebut dapat tercapai. Namun, meskipun diawali karena K-Pop, keputusannya untuk menggunakan produk-produk Korea juga didukung oleh kualitas produk yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Nori.

Menurut Nori, kualitas produk mereka sangat bagus. Itulah yang akhirnya membuat Nori memutuskan untuk menggunakan produk mereka.

“eh aku kadang, iya aku merembes sih (jadi menyukai produk budaya Korea lain). Ke skincare, ke make up, ke makanan. Kalo untuk travelling belum ya mungkin. Karna belum cukup uangnya untuk sampe ke Korea kan. Cuma itu mimpi aku tahun depan, aku harus bisa kesana, ke negara mereka (BTS),. Aku suka banget sama yang namanya travelling. Jadi aku bakal sih, aku bakal travelling ke negara mereka (BTS).”

 Konformitas Terhadap Idola

Sejak menjadi seorang ARMY, Nori kerap melakukan konformitas

(perilaku meniru) terhadap BTS, terlebih dalam hal penampilan. Nori banyak melakukan konformitas dalam penampilan rambutnya. Beberapa kali Nori

119

Universitas Sumatera Utara mewarnai rambutnya sesuai dengan warna-warna rambut dari para member

BTS, atau memilih warna yang berhubungan dengan BTS. Contohnya saat

Jimin yang merupakan biasnya memiliki warna rambut hijau, Nori juga mewarnai rambutnya dengan warna hijau. Nori juga pernah mewarnai rambutnya dengan warna ungu, dimana ungu merupakan warna yang menggambarkan fandom ARMY.

“sebenernya dari dulu aku pengen warna ini (warna rambut saat ini), trus sebelum warna ini, aku ngewarnainnya tuh warna purple. Purple itu kan di ARMY itu kan sangat berarti kan, I Purple You, jadi aku, okay, aku bakal cat warna purple untuk menggambarkan aku seorang ARMY gitu. Aku cat purple, luntur, terus gak lama aku cat blonde dong, putih. Trus aku mikir, aku timpa warna apa ya, trus aku ngeliat nih, poster disini kan (poster di kamar), poster aku yang disini, Taehyung disitu rambutnya kan biru, trus aku mikir, oke aku bakal rambut biru. Dan trus aku juga pernah ngeliat Jimin warna rambut biru, Jimin itu tipe yang jarang banget warna rambut biru, jadi sekali dia biru, aku kaya pengen gitu. Menurut aku rambut aku ini terinspirasi dari mereka sih.”

 Menganggap Bias Sebagai Pacar atau Suami

Sama seperti K-Popers pada umumnya, Nori juga termasuk fans yang sering mengatakan bahwa idolanya adalah pacar atau suaminya. Misalnya saat Jimin memposting foto di Twitter, Nori akan berteriak dengan mengatakan bahwa pacar atau suaminya sangat tampan. Hal tersebut biasanya disambut sebagai candaan oleh teman-temannya, khsusnya mereka yang juga

K-Popers. Namun diakui bahwa itu hanya sebuah lelucon. Hal tersebut dilakukan Nori hanya sebagi hiburan semata, tanpa pernah benar-benar menganggap BTS sebagai kekasih sungguhan. Itu lah mengapa saat BTS

120

Universitas Sumatera Utara diberitakan berkencan dengan sesorang, Nori tidak akan menangis karena dia menyadari betul antara kehidupannya dengan idola.

“sering banget (menganggap BTS sebagai pacar). Tapi itu aku sadar, cuma kaya, alah kan aku becanda doang gitu. Eh eh liat nih pacar aku, eh liat nih suami aku. Ntar temen-temen aku, halu lu. Ya namanya becanda ku bilang. Nanti kalo missal Tuhan mau ngasih, bagus ku bilang. Trus aku bilang halu itu bagus untuk seorang K-Popers.”

 Bukan Penganut Bias Is Mine

Bias is mine adalah sebuah istilah untuk menggambarkan para fans yang seringkali menganggap idolanya sebagai miliknya. Para fans penganut paham ini seringtkali tidak terima saat idolanya diberitakan berkencan atau memiliki pacar. Karena mereka merasa idola tersebut adalah miliknya, maka si idol pun tidak boleh memiliki kekasih. Saat idolanya memiliki pacar, seringkali para fans ini akan meninggalkan sang idola. Namun Nori bukan seorang fans yang menganut paham bias is mine. Tidak menyadari betul bahwa idola tetap memiliki kehidupan pribadi yang tidak dapat dicampuri oleh fans. Fans tidak akan memiliki idola. Hal tersebut tertanam betul dalam pikiran Nori.

“aku gak pernah gitu ya. Karna mungkin, pemikiran aku, dan umur aku juga udah bisa dibilang dewasa gitu kan, kalo penganut oppa is mine, bias is mine itu, dari awal aku ngawalin jadi K-poper sampe sekarang, aku gak pernah sih. Amit-amit juga kalo pernah. Gak bakal pernah. Karna menurut aku itu pandangan orang yang gak berpendidikan sih menurut aku. Kenapa aku bilang gak berpendidikan, kamu tau dia itu cuma idol. Seorang idol gede gitu. Gak bakal mungkin juga sama kamu gitu loh. Kalo kaya becanda, dia pacar aku, it’s okay gitu. Tapi kalo sampe bias aku dating ni, trus aku patah hati, aku nangis, aku keluar dari fandom, aku bakar barangnya, enggak,

121

Universitas Sumatera Utara enggak bakal sih. Aku bahkan bakal dukung mereka. Sebagai seorang fans yang baik kan, mendukung mereka.”

 Ngeship Bias

Nori juga merupakan salah satu ARMY yang melakukan shipping terhadap idolanya. Nori merupakan shipper dari Seulmin, yaitu singkatan untuk Seulgi (anggota girlband Red Velvet) dan Jimin. Nori mengaku sejak dulu merupakan shipper dari kedua idol yang berasal dari agensi yang berbeda tersebut.

“aku ngeship seulmin sih sampe sekarang. Dari dulu sampe sekarang. Aku gak pernah kaya yang nentang. Seulmin. Seulgi Jimin. Aku ngeship mereka parah.”

 Melakukan Donasi

Nori pernah melakukan donasi sebagai perayaan ulangtahun salah satu member BTS, yaitu Taehyung. Nori melakukan donasi untuk kegiatan adopsi seekor macan. Saat perayaan hari anniversary BTS, Nori juga pernah mengikuti sebuah charity, yaitu donasi untuk anak-anak pengidap kanker di

Medan. Dibandingkan dengan memberi hadiah saat idola ulang tahun, Nori lebih memilih untuk merayakannya dengan hal-hal yang diangap bermanfaat langsung terhadap orang sekitar. Itula kenapa dia lebih memilih untuk melakukan donasi.

“aku kemaren waktu birthday nya Taehyung aku ikut donasi untuk adopsi macan. Trus aku ikut donasi untuk, untuk anniv tahun ini, untuk donasi yang ini, penyakit kanker. Anak-anak

122

Universitas Sumatera Utara penyakit kanker di Medan. Kita (ARMY) donasi bareng-bareng. Makanya kita dari pada event mending kita buat donasi. Yaudah kita langsung buat donasi. Itu sih.”

 Mengadakan Event

Nori pernah mengadakan event diluar dari komunitas ARMYELS. Nori bekerjasama dengan seorang temannya, untuk membuat event tersebut. Nori sendiri sudah pernah membuat tiga event secara pribadi yaitu dua event cupsleeve dan satu event cupholder. Event ini diadakan untuk memperingati ulang tahun member BTS. Karena di gagas oleh dua orang saja, setiap event yang diadakan oleh Nori hanya mempunyai batas maksimal 100 orang saja.

Dia tidak ingin memberika kuota yang lebih banyak, karena takut tidak dapat melaksanakan event dengan baik. Nantinya Nori akan meminta teman-teman

ARMY di medan untuk mempromosikan event tersebut di sosial media mereka.

“aku udah buat, berapa event ya, tiga event sih. Sampai sejauh ini. Itu di handle sama temen aku, berdua. Dua event cupsleeve, satu event cupholder. Yang cupsleeve itu NamJiKook ( Namjoon, Jimin, Jungkook), itu yang birthday mereka. Yang kedua itu TaeJin, Taehyung Soekjin, yang ketiga itu Sope, Suga J-Hope. Kalo untuk turun tangannya itu, kebanyakan aku sendiri. Jadi nyari cafe, deposit cafe, bolak-balik cafe, ngedesign, aku sendiri. Kebanyakan aku sendiri sih. Tapi kalo cupholder, pemesanan ini itu, itu semua temen aku yang ngurus. Kebetulan kami buatnya kan terbatas kan, seratus gitu. Hanya buat seratus. Karn akan pengeluarannya kan Cuma dari aku sama temen aku doang. Cuma kita berdua doang yang keluar uang, handle.”

123

Universitas Sumatera Utara  Kewajiban Streaming dan Vote

Bagi Nori, streaming dan vote adalah kewajiban bagi para fans. Hal ini dipandang sebagai langkah paling dasar untuk mendukung idola. Bahkan saat seorang fans tidak memiliki modal ekonomi untuk mendukung idola melalui konser, pembelian album dan berbagai merchandise lainnya, dia dapat mendukung idolanya dengan cara streaming dan vote.

“streaming itu wajib banget sih. Mau kamu rich ARMY mau kamu low ARMY, mau kamu ARMY yang suka ikut konser, kamu itu wajib banget yang namanya live streaming. Itu sih. Streaming itu number one. Itu kalo kamu, cuman, misalnya nih kamu ngonser, BTS ngonser dimana kau ngikutin, tapi kamu gak streaming, sama aja gitu. Trus yang kedua ngevote. Ngevote mereka di ajang awards. Itu sih wajib.”

 Bergabung Dengan Klub Dancer K-Pop.

Sejak masih duduk di bangku sekolah, Nori sudah menyukai dunia tari.

Namun karena di tempat tinggalnya dulu belum ada klub dancer K-Pop, dia pun hanya berlatih seorang diri. Dia banyak memperlari tarian BTS saat berlatih sendiri. Bahkan Nori pernah mengikuti sebuah ajang kompetisi dance

K-Pop di salah satu mall di kota Medan dengan membawa nama ARMY.

Sejak pindah ke kota Medan, Nori pun akhirnya bergabung dengan sebuah grup dance bernama Strarlight. Ini adalah sebuah grup dance wanita yang khusus mempelajari tarian K-Pop. Alasan Nori bergabung dengn klub ini adalah untuk mendapat teman yang memiliki hobi yang sama, sehingga dapat berlatih untuk meningkatkan kemampuan menari mereka. Nori mengaku saat dia berlatih sendiri, dia hanya akan terfokus pada tarian BTS saja. Namun

124

Universitas Sumatera Utara melalui klub ini, dia dapat belajar tarian K-Pop dari grup lainnya juga. Dia juga mendapatkan teman-teman K-Popers dengan latar belakang yang lebih beragam lagi dari sebelumnya. Contohnya seperti suku, agama dan pandangan.

 Admin Fanbase

Selain menjadi anggota dari fanbase ARMYELS, Nori juga menjadi admin dari sebuah akun fanbase yang dikelola secara pribadi beserta seorang temannya. Akun dengan nama @btsfactid tersebut kini sudah memiliki

114.000 lebih pengikut di Instagram. Akun tersebut biasanya berisi postingan info terbaru tentang BTS atau foto-foto terbaru BTS. Nori juga sering berinteraksi dengan para ARMY lain melalui live streaming Instagram.

Awalnya akun tersebut dibuat oleh teman Nori. Lalu setelah berjalan beberapa waktu, temannya menawarkan kepada Nori untuk ikut mengelola akun tersebut. Nori pun setuju dengan harapan, dapat bertemu lebih banyak lagi ARMY melalui akun tersebut. Nori sangat senang bisa ikut mengelola akun tersebut. Karena menurutnya ada beberapa keuntungan dari menjadi seorang admin akun fanbase yang sudah cukup besar. Terkait kondisi pandemi virus covid-19 yang saat ini melanda dunia, BTS juga harus membatalkan rangkaian tour konser mereka. Sebagai gantinya BTS pun melaksanakan konser Map Of The secara online. Akun fanbase

@btsfactid ikut menyiarkan konser tersebut di akun mereka, agar ARMY yang tidak membayar tiket konser online tetap bisa menyaksikannya.

125

Universitas Sumatera Utara “itu sebenernya akunnya punya temen aku. Temen aku yang buat kan. Trus dia bilang, waktu di konser itu dia bilang gini, eh cuy, aku ngehandle ini sendiri ni. Itu waktu followers nya itu masih 50an k (50.000 an). Belum terlalu banyak. Aku ngehandle sendiri cuy. Capek. Kan lu yang buat, aku bilang gitu. Ya Nor lu join dong, katanya. Bantu-bantuin. Udah deh gue yang ngeposting, lu kerjaannlu live aja katanya. Supaya kek ngundang banyak yang ini nonton kan, dan kebetulan banyak juga yang suka aku ngelive gitu. Kek kak kapan ngelive sih, kalo missal gak ngelive kan, semua pada ngechat in. kak kok gak ngelive, udah berapa hari. Ngilang mulu, katanya gitu. Trus dari situ kek, wah ternyata jadi admin fanbase enak juga ya. Selain bisa ngasih tau berbagai informasi sama sesama ARMY, bisa nyari temen, dan kalo dibilang karna rasa saying (ke BTS) ya pasti ya. Kalo enggak, gak mungkin juga kita ngehandle fanbase ini sampe selama ini, gitu.”

Menurut Nori menjadi seorang admin dari akun fanbase yang sudah cukup besar mempunyai beberapa hal positif dan juga negatif. Beberapa hal positif tersebut seperti bisa mengenal banyak orang dan mendapatkan teman baru, mendapatkan infor-infor tentang BTS lebih cepat dan dikenal oleh banyak orang. Namun disamping itu, ada juga beberapa hal lain yang menjadi kerugiannya seperti berdebat dengan beberapa ARMY yang memiliki pendapat yang berbeda, menghadapi para anti-fans yang dapat memicu fanwar nantinya. Menjadi seorang admij juga ternyata cukup menyita waktu yang sering membuat Nori kelelahan.

 Membuat Tato

Sebagai seorang ARMY yang pernah benar-benar fanatic terhadap BTS, khusunya Jimin, Nori sampai rela membuat tato di tangan kanannya. Nori membuat tato bergambar itik, yang merupakan penggambaran dari karakter

Jimin. Hal ini diakui Nori sebagai salah satu bentuk cintanya terhadap Jimin.

126

Universitas Sumatera Utara Meskipun sekarang sudah memutuskan untuk tidak lagi menjadi seorang

ARMY, namun Nori tidak akan menghapus tato tersebut. Menurutnya, Jimin akan tetap menjadi idolanya walaupun kini dia bukan seorang ARMY lagi.

Dia akan tetap mendukung dan menyayangi Jimin seperti biasanya, meskipun dia sudah memiliki idola lain. Baginya Jimin tidak akan dapat digantikan oleh idol mana pun. Jadi tato tersebut akan tetap disimpan sebagai kenangan dari seorag Jimin. Karena Nori ingin selalu mengingat Jimin.

“enggak (tidak akan menghapus tato Jimin). Karna, ini kan aku udah buat, buatnya tuh yang Jimin. Karna bagi aku tuh, mau aku keluar jadi ARMY, mau aku bukan ARMY sekali pun, Jimin tuh gak bakalan bis digantiij gitu loh, dengan yang lain gitu loh. Mau lu (idol lain) seganteng apa pun, se multi talent apa pun, Jimin bakal tetep jadi nomor satu gitu.”

 Alasan Memilih Bias

Dalam memilih bias, Nori tidak terlalu menentukan kriteria yang ketat. namun diakui oleh Nori, dia msangat menyukai orang degan tipe kepribadian ceria. Alasannya adalah karena dulu dia sangat tertutup dan tidak pandai bergaul, jadi dia suka orang ceria yang dapat menghangatkan suasana. Itu lah kenapa sejak menjadi seorang K-Popers, sejak dulu dia selalu menjadikan idol dengan kepribadian ceria sebagai bias. Nori tidak terlalu memusingkan tampilan wajah. Karena menurutnya semua idol memiliki wajah yang tampan.

Baginya, saat melihat idol yang ceria, energi tersebut akan ikut tersampaikan kepada para fans. Ada kesenanga tersendiri saat melihat idol dengan kepribadian ceria. Terlebih saat Nori sedang ada masalah yang mempengaruhi kondisi hatinya, dengan melihat keceriaan Jimin sudah sangat membantunya

127

Universitas Sumatera Utara untuk bisa tertawa kembali. Alasan lain Nori sangat menyukai Jimin adalah karena dia sangat humble. Dia sangat menyukai sifat Jimin tersebut, hingga dapat benar-benar membuat Nori menyukainya.

“aku tuh suka dengan kepribadian ceria. Jimin tuh ceria. Aku suka bias aku bisa jadi kayak boyfriendable gitu. Mereka humble. Jimin se humble itu. Ya kalo liat muka, siapa sih. Ya semua ganteng gitu. Gak bisa milih.”

 Ulasan Perkembangan BTS

Bagi Nori, sebagai seorang idol K-Pop BTS menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian prestasi mereka hingga kini. BTS yang dulu hanya idol K-Pop yang bahkan di Korea sendiri tidak diperhitungkan, namun kini dapat dikenal di seluruh dunia, bagi Nori adalah pencapaian yang luar biasa. Menurut Nori, BTS mampu memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat. Mereka bahkan mampu membawa musik K-Pop ke level yang berbeda. Bagi Nori, BTS sangat sukses dalam memperkenalkan K-Pop ke dunia musik internasional. Bahkan tidak sedikit idol K-Pop yang juga mendapatkan perhatian masyarakat dunia berkat

BTS.

Dari segi musik, Nori juga mengatakan bahwa BTS benar-benar berinovasi. Sejak dulu Nori sangat menyukai musik-musik BTS. Baginya musik BTS selalu enak untuk di dengarkan. Kini BTS mampu menunjukkan musik yang berbeda. Musik mereka kini banyak memiliki kesan energik. Nori sangat puas dengan perkembangan musik BTS saat ini, karena menurutnya

128

Universitas Sumatera Utara musik BTS semakij hari semakin dapat di terima oleh orang awam, khusunya mereka yang sebelumnya tidak menyukai musik K-Pop. BTS juga beberapa kali melakukan kolaborasi dengan beberapa musisi dunia. Yang mana ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi BTS dan juga ARMY. BTS juga mampu menduduki peringkat pertama tangga lagu Korea pada berbagai acara musik. Bahkan BTS beberapa kali berhasil menduduki peringkat pertama di tangga musik dunia Billboard. Nori sendiri mengaku sangat bangga sebagai seorang fans atas pencapaian BTS hingga saat ini.

Namun Nori mengaku kurang senang terhadap BigHit Entertainment, selaku agensi yang menaungi BTS. Menurutnya agensi tersebut terkesan seperti memperalat BTS untuk mendapat keuntungan secara materi. BigHit selalu gencar menjual berbagai merchandise BTS dengan harga yang diatas rata-rata dari merchandise idol K-Pop lain. Hal ini dilakukan karena popularitas BTS sedang berada di puncak, dan agensi paham betul bahwa para ARMY akan membeli barang-barang tersebut terlepas dari harganya yang mahal. Namun diakui oleh Nori BigHit sangat baik dalam mengurus artisnya. BTS dan BigHit dapat bekerja sama dengan baik untuk sama-sama maju dan terkenal seperti sekarang ini. Menurut Nori, jika bukan karena kerjasama dan hubungan yang baik antara artis dan agensinya, tidak mungkin bagi idol K-Pop untuk dapat besar seperti BTS.

129

Universitas Sumatera Utara  Menangis karena Idola

Menangis karena idola sepertinya sudah bukan hal baru lagi bagi para K-

Popers. Mereka sering sekali menangis bahkan hanya dengan melihat idola mereka. Hal ini juga dialami oleh Nori. Nori sering sekali menangis karena

BTS. Saat BTS memenangkan suatu penghargaan misalnya, Nori bisa menangis hanya dengan mendengar ucapan terimakasih yang berikan oleh

BTS kepada para ARMY. Nori juga sering menangis saat menyaksikan konser BTS di stadium-stadium besar dunia. Dia menangis karena terharu

BTS dapat mewujudkan mimpi mereka untuk menggelar konser dunia. Saat melihat video-video kilas balik perjalanan grup tersebut, Nori juga sering sekali menitikkan air mata. Karena melalui video tersebut Nori bisa merasakan bagaimana kerja keras BTS terbayarkan dengan kesuksesan yang di dapat sekarang.

Lagu juga menjadi salah satu faktor penyebab Nori sering menangis.

Terlebih lagu-lagu yang memiliki makna yang sangat dalam baginya, seperti

Love Myself. Lagu tersebut sangat spesial bagi Nori karena liriknya yang benar-benar mengajarkan Nori untuk mencintai diri sendiri, terlebih bagi orang-orang yang sering sekali tidak percaya diri dengan keadaan diri mereka. Dia juga selalu menangis saat mendengarkan lagu yang diciptakan

BTS untuk para ARMY, seperti contohnya Dul Set. Melalui lagu seperti ini,

Nori bisa benar-benar merasakan bahwa BTS sangat menyayangi para

ARMY.

130

Universitas Sumatera Utara  Pengaruh Terhadap Hubungan Dengan Lawan Jenis

Status K-Popers juga ternyata pernah mempengaruhi hubungan dengan lawan jenis dalam kehidupan Nori. Nori mengaku bahwa hubungannya asmaranya pernah berakhir karena sang pacar tidak suka Nori yang terlalu menyukai Jimin. Nori juga tidak suka saat ada orang yang melarangnya untuk menyukai Jimin. Jadi dia memilih untuk mengakhiri hubungan tersebut. Bagi

Nori, pasangan tidak lah lebih penting dari seorang bias. Dia juga tidak ingin memiliki pasangan yang melarang hobi fangirling nya. Saat ada lawan jenis yang mendekatinya, sejak awal Nori sudah memperingatkan bahwa dia adalah seorang K-Popers, dan tidak ingin hal tersebut nantinya akan dipermasalahkan. Karena baginya, dia pasti akan dapat membagi waktu antara kegiatan fangirling dengan kehidupan pribadinya.

“aduh, aku baru putus sama mantan aku yang terakhir gara- gara Jimin. Aku putus sama dia karna Jimin. Dia nanyak sama aku, sekarang kamu lebih prioritasin aku apa Jimin. Terus aku milih Jimin dong, ku bilang. Gimana ya, lu kenal gua berapa bulan. Lu sama gua baru berapa bulan. Gue kenal mereka udah lima tahun. lu bisa gak ngalahinya. Gitu. Sama yang sekarang Puji Tuhan, gak masalah. Cuma harus bisa bagi waktu.”

 Berpindah Fandom

Karena sudah menjadi K-popers untuk waktu yang cukup lama, maka tidak heran Nori sudah menyukai banyak idol K-Pop. Seperti yang sudah disebutkan, Nori sudah pernah menjadi fans dari SUJU, Infinite dan EXO.

Yang menarik, Nori berpindah fandom dari EXO-L menjadi ARMY. Dimana, kedua fandom ini sendiri beberapa waktu lalu sempat terlibat perselisihan

131

Universitas Sumatera Utara yang cukup sengit. Namun bagi Nori sendiri, EXO bukan lah alasan kenapa dia akhirnya memutuskan untuk menjadi ARMY. Adanya rasa tidak nyaman terhadap fandom lah yang menjadi alasan terbesarnya untuk berpindah fandom.

“jadi aku pindah ke ARMY itu tahun 2015, itu setelah, setelah dua haru BTS anniv, tepatnya 15 Juni 2015 aku ke mereka. Aku keluar dari EXO-L itu bukan idolnya. Tapi karna fansnya sendiri. Jadi aku kurang nyaman. Ada hal yang buat kurang nyaman. Makanya aku memutuskan untuk pindah ke ARMY. Dan disini (di ARMY) ini yang aku dapetin. Aku dapetin keluarga baru, aku dapetin temen-temen baru yang baik, gitu.”

 Terlibat Fanwar

Nori mengaku pernah terlibat fanwar pada tahun 2017. Hal tersebut

disebabkan oleh adanya fans dari fandom lain yang membuat berita buruk

tentang BTS. Berita tersebut mengatakan bahwa BTS adalah orang-orang

menyembah setan. BTS dikatakan tidak memiliki agama. Karena

menyinggung hal yang menurutnya sensitive yaitu agama, Nori pun

akhirnya terpancing untuk membalas berita tersebut, hingga menyebabkan

fanwar.

“awal-awal kita jadi ARMY pasti pernah kan terpancing (untuk fanwar). Cuma gak yang bener-bener aku ngewar gitu. Kaya, kalo kaya mereka (non ARMY) bicaranya masih yang menurut aku wajar, apa lah, plastik lah, idolnya dia lebih ganteng dari Jungkook lah, itu aku biasa aja. Tapi kalo udah sampe, aku pernah ngewar sekali, karena mereka udah bawa-bawa agama. Aku gak trima kalo udah bawa-bawa agama, jadi aku ngewar gitu. Mereka (anti fans) nginggung agama itu sih. Kita kan sebagai fans kan gatau mereka (BTS) agamanya apa. Tapi mereka malah ngejudge gitu bahawa BTS itu penyembah setan, gitu. Mereka gak punya agama. Gak kaya ido mereka katanya,

132

Universitas Sumatera Utara sering ke gereja, bla blab la. Trus aku bilang emang kalo ke gereja harus di tunjukin? Emang kalo ibadah harus ditunjukin? Dan aku tersinggung. Itu di sosmed sih. Tapi itu cuma sekali. I think, 2017 mungkin. Dan sampe sekarang aku belum pernah ngewar lagi. Kan pendapat setiap orang itu berbeda. Jadi kita juga gabisa ngelarang dong. Kalo menurut mereka si A lebih ganteng, yaudah gitu. Ganteng itu kan relatif. Gitu loh menurut aku.”

 Hiatus Dari ARMY

Saat ini, Nori mengaku bahwa dia sedang berada dalam masa hiatus

menjadi seorang ARMY. Dia ingin berhenti menyukai BTS untuk waktu

yang belum bisa tentukan. Karena menurutnya, lima tahun adalah waktu

yang dirasa sudah cukup untuk mendukung idolanya tersebut. Nori merasa

sudah menghabiskan waktu yang banyak dan uang dalam jumlah yang besar

untuk mendukung BTS selama ini.

“aku rasa alasan aku untuk hiatus cukup masuk akal ya, aku rasa aku udah spend to much money untuk BTS, gitu. Jadi saatnya aku dukung idol lain gitu, yang aku suka sekarang. Kaya udah lima tahun, aku ngerasa cukup sih, untuk istirahat dulu sementara. Dan untuk nabung juga, untuk aku ketemu mereka lagi. Itu alasan aku.”

Selain itu, keputusannya untuk berhenti sejenak menjadi seorang ARMY

juga dipengaruhi olej rasa tidak nyamannya terhadap fandom ini sendiri.

Nori merasa semakin hari, ARMY menjadi toxic fandom. Banyak fans-fans

baru yang membuat kurang nyaman. Seperti contohnya para ARMY baru

yang sering sekali menciptakan fanwar. Hal ini sangat disayangkan oleh

Nori. Menurut Nori, jika terus bersikap seperti ini, ARMY dapat menjadi

boomerang bagi BTS sendiri. Karena tingkah beberapa ARMY, BTS

133

Universitas Sumatera Utara seringkali di nilai buruk oleh fandom lain. Hal ini lah yang membuat Nori

merasa tidak nyaman hingga akhirnya memutuskan untuk hiatus. Dia

merasa tidak dapat berada di dlaam fandom yang seperti ini. Menurut Nori,

banyak ARMY baru yang merasa paling tahu tentang BTS hanya karena

mereka memiliki modal ekonomi yang lebih.

“kalo untuk alasan (hiatus dari ARMY) sebenernya karna fandom nya ya. Aku ngerasa fandom ini tuh sehancur hancurnya. ARMY kali ini tuh se toxic itu, gitu loh. Sampe aku ngerasa, aku gamau masuk ke fandom yang aku gak pengen lagi gitu loh. Ke fandom yang aku gak pengen ada disana lagi gitu loh untuk pertama kalinya. Aku ngstand lima tahun bareng mereka, susah seneng, suka duka bareng mereka semua, baru kali ini ka, waktu bulan 6 kemaren, di titik itu aku ngerasa, gua udah gabisa jadi ARMY lagi gitu. ARMY udah se toxic itu sekarang. Gua gak pengen lagi masuk ke fandom yang buat gua gak nyaman, buat gua jadi toxic. Aku gamau kaya gitu. Kira- kira gitu sih.”

Namun meskipun Nori sudah memutuskan untuk keluar dari ARMY, dia mengaku akan tetap selalu mendukung BTS. Dia hanya tidak ingin berada di fandom yang membuatnya tidak nyaman. Namun meskipun begitu, rasa sayang dan dukungannya untuk BTS tetaplah sama. dia hanya berharap bahwa ARMY tidak menjadi boomerang bagi BTS. Dia tidak ingin ARMY yang seharusnya mengharumkan nama BTS, justru menjadi dampak buruk bagi mereka. Nori tidak ingin BTS dipandang jelek oleh fandom lain hanya karena tingkah dari ARMY sendiri. Nori berharap kerja keras BTS tidak hancur karena disebabkan oleh fandom mereka sendiri. Sebelum menjadi seorang ARMY, Nori juga memutuskan untuk keluar dari fandom sebelumnya karena permasalahan yang sama. jadi saat ini, dia merasa bhawa

134

Universitas Sumatera Utara kejadian yang dulu seperti terulang kembali. Dimana dia merasa lelah dan kecewa terhadap fandom dari idolnya sendiri. Beberapa teman ARMY Nori juga mengambil langkah yang sama dengannya. Dimana mereka memutuskan untuk berhenti menjadi ARMY dan menjadi fans dari artis Thailand. Namun menurut Nori, ARMY toxic lebih banyak adalah ARMY Indonesia.

Menurutnya internasional ARMY tidak pernah menimbulkan keributan hingga fanwar di sosial media.

 Multi Fandom

Setelah memutuskan untuk istirahat menjadi seorang ARMY, Nori sekarang lebih menaruh perhatian kepada idol K-Pop lain. Dia mengaku bahwa kini dia menyukai banyak grup lain atau dengan kata lain multi fandom. Idol K-Pop yang sangat disukai oleh Nori sekarang ini adalah Day6 dan Stray Kids. Dia mengaku bahwa salah satu alasannya untuk berhenti sejenak dari seorang ARMY dan menjadi bagian dari fandom lain adalah karena di fandom lain, dia tidak mengeluarkan uang sebanyak saat dia menjadi ARMY.

“mulfan, iya (mengakui multi fandom). Aku sekarang lagi ngehype Day6 sama Stray Kids, tapi lebih ke Day6. Aku pengen menikmati waktu aku ngefangirl gitu. Cuma untuk sekarang aku mau lebih ke Day6 dulu. Belum ke Stray Kids dulu. Sebenernya sama waktunya (saat masih menjadi ARMY). Cuma menurut aku pengeluarannya beda ya. Pengeluarannya beda banget. Karna di BTS itu, harga albumnya itu sama harga fandom lain tuh beda. Dan menurut aku bedanya lumayan sih. Jadi kaya aku ngerasa, aku udah dukung mereka sebisa aku. Jadi waktunya aku dukung idol lain sebisa aku juga gitu.”

135

Universitas Sumatera Utara  Menjual Merchandise BTS

Karena keputusannya untuk hiatus dari seorang ARMY, untuk waktu yang belum dapat ditentukan, Nori pun harus menjual berbagai merchandise BTS nya. Menurutnya, jika dia tetap menyimpan barang-barang tersebut, itu akan membuatnya tidak dapat berhenti dari kegiatan fangirling nantinya. Jadi dia harus membuat keputusan sulit, yaitu menjual barang-barang tersebut. Dari persentase 100%, kini merchandise BTS yang dimiliki oleh Nori hanya tinggal 30% saja. Bagi Nori, memang tidak akan semua merchandise BTS miliknya akan dijual. Dia akan menyisakan beberapa yang menurutnya paling berharga, seperti photocard. Beberapa merchandise yang sudah dijual seperti album, photocard dan photobook. Berbagai mervhandise tersebut dijual melalui sosial media Twitter milik Nori. Alasannya adalah karena menurut

Nori, saat menjual barang melalui Twitter akan lebih cepat laku di bandingkan dengan sosial media lainnya.

Mayoritas ARMY yang membeli mervhandise yang dijual oleh Nori adalah ARMY yang berasal dari luar kota Medan. Karena Nori merupakan seorang kolektor photocard, sebagian besar dari merchandise yang dijual adalah koleksi photocard nya. Setiap photocard dijual dengan harga yang berbeda, tergantung dari member BTS sendiri dan seberapa susahnya photocard tersebut untuk di dapatkan. Harga termurah photocard yang pernah dijual oleh Nori adalah 70.000, yaitu PC dari J-Hope BTS. Dan yang paling mahal dapat mencapai 300.000, untuk PC Jin BTS. Dikatakan oleh Nori, PC dari Jungkook BTS bahkan dapat mencapai 500.000.

136

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4: Nori (kedua dari kiri)

3.1.3. Informan III (Admin Fanbase ONCE Medan)

Informan ketiga adalah seorang admin dari Fanbase ONCE Medan,

bernama Vanderic Vierri. Pria berusia 21 tahun ini adalah seorang

mahasiswa di salah satu universitas swasta di Kota Medan. Selain

berstatus mahasiswa, Van juga sedang merintis suatu usaha yang dikelola

bersama-sama dengan teman-temannya. Sudah terhitung dua tahun sejak

Van menjadi seorang ONCE, tepatnya pada bulan April 2018. Di tahun

yang sama pula, Van begrabung dengan fanbase ONCE Medan. Untuk

bias sendiri, Van sangat mengidolakan Nayeon TWICE. Sejak pertama

kali memutuskan menjadi ONCE, pilihan biasnya belum pernah berubah.

 Awal Menjadi K-Popers

Menjadi seorang K-Popers adalah kejadian tidak terduga bagi Van. Karena diakui, semula dia bukanlah orang yang suka mendengarkan musik K-Pop.

137

Universitas Sumatera Utara Namun memiliki adik perempuan yang merupakan seorang K-Popers, menjadi pembuka jalan bagi Van untuk mengenal dan menyukai K-Pop. Adik

Van yang merupakan seorang K-Popers, tepatnya fans dari BTS, sering memutar dan menonton berbagi lagu dan video tentang BTS. Namun tidak hany BTS, sang adik juga kerap memutar lagu-lagu dari artis K-Pop lainnya.

Karena hal ini, akhirnya Van mulai terbiasa dengan lagu-lagu K-Pop. Van pun mulai mencari musik K-Pop dan memutarnya sendiri. Ini lah menjadi awal mula Van menjadi seorang K-Popers.

“kan saya punya adik perempuan, yang umurnya itu lima tahun dibawah saya, nah itu, adik saya itu suka K-Pop, dia demennya sama BTS sih dulu, kemaren. Kan sering puter-puter (musik dan video K-Pop) di rumah. Nah jadi dari dia mulai tau K-Pop itu apa. Oh ada, ada budaya yang seperti ini. Dari Korea. Nah mulai, sering dengerin dia, dengerin K-Pop, di rumah gitu ato di mobil pas lagi perjalanan, nah jadi setelah tau K-Pop itu apa, ternyata kecantolnya sama grup yang namanya TWICE.”

 Alasan Menyukai TWICE

Setelah mengenal dan mulai meyukai musik K-Pop, Van sendiri sebenarnya mendengarkan banyak musik K-Pop. Mulai dari boyband hingga girlband. Namun dari sekian banyak lagu-lagu K-Pop yang dia dengarkan, musik TWICE lebih menarik perhatiannya. Menurut Van, lagu-lagu TWICE sangat playfull dan cheerfull. Musik mereka memiliki melodi yang menyenangkan. Dikatakan oleh Van, mendengarkan musik TWICE terkadang dapat memperbaiki suasana hatinya. Ketika dia sedang berada dalam mood yang kurang baik, dengan mendengarkan musik TWICE bisa mengembalikan suasana hatinya menjadi lebih baik. Selain itu, Van yang mengaku memiliki

138

Universitas Sumatera Utara kepribadian yang cukup tertutup mengatakan bahwa dia menyukai musik dengan irama-irama yang riang, karena dapat membangkitkan semangatnya.

Alasan lain yang membuat Van jatuh hati kepada TWICE adalah karena semua member TWICE sangat cantik. Jadi sejak mendengarkan lagu-lagu mereka, Van mulai mencari tahu lebih dalam tentang TWICE. Dia mulai mengikuti setiap informasi masing-masing member, dan sering menonton berbagai video mereka seperti variety show dan documenter lainnya.

“setelah tau K-Pop itu apa, nah ternyata kecantolnya sama TWICE. Nah itulah grup pertama yang saya demen, dan saya ikuti secara per membernya. Maksudnya, member-membernya ngapain aja. Kenapa bisa jadi TWICE itu, gini, sebenernya saya pas pertama kali kenal (K-Pop) itu, saya denger banyak. Baik itu boygroup, atau girlgroup saya denger banyak. Nah jadi pas saya denger TWICE, itu lagunya menurut saya itu agak, saya sebenernya orangnya cenderung introvert, agak pendiem orangnya. Jadi kalo pas saya lagi pas denger lagu TWICE gitu, yang kesannya dulu sangat-sangat cheerful, agak playful gitu, nah saya suka sih sama lagunya. Makanya saya jadi. Oh ini grup nya memang enak. Jadi pelan-pelan denger lebih banyak, baca-baca berita tentang mereka, liat-liat variety show tentang mereka, nah itu sih sebenernya kenapa jadi suka ke TWICE. Lagu-lagu nya itu pas dengernya, eh jadi enak moodnya, dapet feel gitu, jadi enak moodnya. Trus membernya cantik-cantik pula.”

 Masuk Fandom

Pada saat awal-awal menjadi ONCE, Van tidak mengetahui bahwa ada

grup ONCE di kota Medan. Dia tidak mengetahui bahwa ada grup persatuan

para penggemar TWICE se kota Medan. Lalu seorang teman kuliah yang

juga seorang ONCE mulai memperkenalkan Van denga komunitas tersebut.

Awalnya teman dekat Van tersebut mengundang atau memasukkan Van ke

139

Universitas Sumatera Utara dalam grup chat ONCE Medan tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

Karena hal tiba-tiba tersebut, Van pun sempat terkejut di awal. Namun

setelah diyakinkan oleh sang teman, akhirnya Van pun setuju dan mau

mencoba untuk masuk ke dalam fanbase tersebut. Karena kepribadiannya

yang cukup tertutup, awalnya Van memiliki kesulitan untuk bersosialisasi

dalam komunitas. Pada masa-masa awal, dia hanya banyak terdiam dan

menyimak apa yang dibicarakan di grup. Dia juga belum berani

menampilkan diri karena merasa masih K-Popers baru yang belum memiliki

banyak pengalaman. Namun seiring berjalannya waktu, dengan bantuan

teman-teman ONCE Medan, Van dapat menyesuaikan diri dengan baik.

“jadi awalnya itu saya masuk, sebenernya saya gatau ada ONCE Medan ini, Cuma teman saya yang di kuliah ini, masukkan saya ke grup nya, tanpa ada bilang, Van ada grup ni, mau gak masuk, gak ada bilang gitu. Jadi asal masukkan aja. Jadi istilahnya saya cuma dilemparkan kesana, nah ini ni, ada grup untuk ONCE yang di Medan. Itu sih saya jadi tau, oh rupanya ada grup begini. Pertama awalnya saya diem-diem. Apa lagi pas pertama saya masuk itu, seminggu kemudiannya mereka ada adakan acara ghatering. Nah disitu saya masih diam sekali. Gak berani bilang apa-apa. Karna kan pertama masih baru juga kan di K-Pop, belum tau tentang TWICE, jadi gak bisa bilang sesuatu yang memang, istilahnya berbobot lah. Itu sih. Setelah saya ikutin hitungan sebulan, dua bulan, baru aku bisa nyesuaikan diri ke dalamnya.”

 Menjadi Admin Fanbase

Van bukanlah founder atau owner dari fanbase ONCE Medan. Namun saat ini Van adalah admin yang bertanggung jawab untuk mengurus fanbase tersebut. Saat Van bergabung dalam fanbase tersebut, anggota yang berada di dalamnya sekitar 40 sampai 50 orang. Dan seperti kebanyakan fanbase pada

140

Universitas Sumatera Utara umumnya, tidak semua anggota memiliki keaktifan yang sama. bahkan diakui oleh Van, jika dalam suatu fanbase¸ persentase anggota yang aktif tidak pernah mencapai 50%. Lalu dengan keadaan seperti itu, admin yang juga merupakan founder dari ONCE Medan yang pada saat itu ingin istirahat dari kegiatan fanbase karena alasan kuliah, harus mencari orang yang dapat bertanggung jawab atas komunitas tersebut. Founder yang juga cukup dengan

Van pun memutuskan untuk mencalonkan Van menjadi admin dari fanbase mereka. Hal ini dilakukan karena Van cukup aktif dalam berbagai kegiatan komunitas mereka. Van sering membantu setiap kali ada event yang diselenggarakan oleh ONCE Medan. Selain itu, menurut Van, alasan lain dirinya dipercaya menjadi seorang admin adalah karena pengalamannya dalam suatu organisasi. Saat duduk di bangku sekolah menengah atas, Van pernah menjabat menjadi seorang ketua OSIS. Hal ini membuat dirinya memiliki kemampuan memimpin suatu organisasi atau komunitas. Yang mana sangat sesuai untuk kualifikasi admin suatu komunitas penggemar. Lalu setelah dicalonkan oleh founder, hal ini pun dibahas bersama-sama dengan semua anggota fanbase ONCE Medan. Dan semua anggota dalam grup tersebut pun setuju Van menjadi admin yang bertanggung jawab atas ONCE

Medan. Setelah resmi menjadi admin, Van pun memilih admin-admin lain yang akan membantunya bekerja selama dia menjadi penanggung jawab atas

ONCE Medan. Kriteria yang ditetapkan oleh Van adalah mereka yang dirasa cukup aktif dan mampu bekerja sama dengan baik dalam satu tim.

“setelah owner nya, yang buat, mulai sibuk sama kuliahnya, akhirnya di turunkan lah ke aku gitu, sebagai yang megang

141

Universitas Sumatera Utara sementara. Sama owner nya ini sendiri aku udah lumayan deket. Nah jadi selelum saya jadi yang handle ONCE Medan sekarang juga, saya udah banyak bantu-bantu sebenernya. Dan itu (saat) owner udah mulai sibuk sama kuliah, membernya ( ONCE Medan) itu baru 40-50. Itu juga yang aktif itu Cuma sekitar 20. Kita tau lah ya kan, namanya grup-grup yang begitu. Jadi disitu saya udah bantu banyak, tambah lagi saya ada pengalaman- pengalaman organisasi, saya di sekolah itu pernah jadi ketua OSIS. Jadi istilahnya saya tau lah, bagaimana cara mengatur orang. Nah jadi dari situ, kita bahas kira-kira siapa yang enak, terakhir kan semuanya setuju saya yang pegang. Lagian emang diambil keputusannya sama satu grup itu. Nah jadi saya yang pilih, kamu, kamu bisa bantu aku gak. Nah aku cari lagi orang- orangnya (admin lainnya).”

Alasan lain yang membuat Van mau menerima tugas sebagai seorang admin adalah karena akan sangat disayangkan jika fanbase ini terhenti hanya karena tidak ada yang mengurus. Pada saat itu juga TWICE sedang naik daun, dan fanbase ONCE Medan sendiri mengalami peningkatan jumlah member yang cukup pesat. Karena setiap harinya ada member baru yang masuk, jadi sangat disayangkan jika fanbase tersebut tidak diurus dengan baik.

 Pemahaman Tentang TWICE

Pada masa-masa awal menjadi K-Popers, Van tidak terlalu paham tentang

TWICE. Pemahamannya tentang masih sangat sedikit. Namun karena dia sangat menyukai girlband asuhan JYP Entertainment tersebut, dia sangat sering mencari informasi terkait mereka. Contohnya seperti tahun debut, single pertama yang dibawakan oleh TWICE, berbagai video variety show mereka, dan hal-hal lain terkait dengan TWICE. Menurut Van, saat ini pemahaman tentang idolanya tersebut sudah dapat dikatakan mencapai 80%.

142

Universitas Sumatera Utara “ awalnya enggak (tidak paham tentang TWICE), Cuma karna itu lah tadi, karna karna sering cari tahu, sering nonton variety show, jadi akhirnya tahu sih. Untuk sekarang sih bisa dibilang ya, mungkin 80% lah saya tahu, maksudnya, semuanya itu (pemahaman tentang BTS).”

 Perubahan Setelah Menjadi K-Popers

Bagi Van, menjadi seorang K-Popers yang tergabung dalam suatu fanbase membawa beberapa perubahan dalam hidupnya. Setelah dia bergabung dengan ONCE Medan, perubahan paling besar yang dirasakan oleh Van adalah dalam hal pergaulan. Dia yang sebelumnya merupakan pribadi yang cukup tertutup dan tidak pandai bergaul, manjadi lebih supel. Dulu Van hanya memiliki beberapa teman yang hanya terbatas di ruang lingkup kampus saja.

Namun setelah menjadi ONCE dan tergabung dalam fanbase, Van mendapat banyak teman baru. Van sendiri menjadi pribadi yang mudah akrab dengan orang lain. Hal tersebut di sebabkan oleh teman-teman ONCE lain yang selalu berusaha mencoba dekat dengannya. Hingga pada akhirnya dia pun mulai terbiasa dengan kehadiran orang-orang baru disekitarnya dan secara tidak langsung melatih kemampuan komunikasinya.

Van tidak hanya mendapatkan teman-teman baru yang berasal dari ONCE

Medan saja. Statusnya sebagai seorang admin fanbase membuatnya mendapatkan teman dari fanbase-fanbase lain di kota Medan. Terlebih saat ada acara K-Pop yang mengumpulkan berbagai fanbase se kota Medan, pada kesempatan ini lah Van dapat bertemu dengan orang-orang diluar dari komunitas ONCE Medan. Van sangat senang karena hobinya ini dapat

143

Universitas Sumatera Utara memberikan dampak positif baginya, yaitu memperluas pergaulan. Van bersyukur karena melalui status sebagai seorang ONCE, dapat membantunya untuk pelan-pelan menjadi pribadi yang terbuka kepada orang lain.

“untuk perbedaanya (setelah mengenal TWICE) lebih ke pergaulan sih. Sebelumnya itu, tuh saya orangnya agak pendiam, bahkan gak mencoba untuk cari temen-temen baru gitu. Jadi yang saya kenal tuh yang di sekolah sama yang di kuliah, udah itu aja cukup. Gak usah banyak-banyak. Dan setelah kita tahy TWICE, istilahnya kita ada satu hobi baru, berarti kan ada orang-orang yang baru juga kan, orang sekitar kita yang baru juga yang kita kenal. Dimulai dari yang pertama itu pastinya dari fandom sendiri, dari grup. Itu juga kan jadi temen-temen baru juga buat saya. Kita sering ngumpul, sering buat acara juga kan. Abis itu, nanti ada lagi acara yang lebih besar itu sebetulnya, acara yang melibatkan semua fandom se Medan, itu kan berarti di luar fandom lagi kan, tambah lagi. Ada temen-temen lagi admin-admin dari fandom yang lain. Nah itu sih. Perbedaanya lebih ke, pertama itu sih lebih ke pergaulan sih. Itu yang paling saya rasakan.”

 Membeli Merchandise dan Menonton Konser

Van termasuk salah seorang fans yang rajin membeli berbagai merchandise TWICE. Beberapa merchandise yang dimiliki oleh Van seperti album, lightstick, dan berbagai photocard dari member-member TWICE.

Bahkan setiap TWICE melakukan comeback, Van selalu membeli album mereka. Van sendiri bahkan memiliki dua lightstick TWICE. Hal ini dilakukan karena menurut Van, sebagi seorang fans yang baik, memang ada baiknya jika mendukung idola dengan cara membeli album ataupun berbagai merchandise lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan atas kerja keras dari idolanya. Van juga sudah pernah menonton konser TWICE sebanyak dua kali. Tepatnya pada tahun 2018 saat TWICE mengunjungi

144

Universitas Sumatera Utara Jakarta, dan pada tahun 2019 saat TWICE menggelar konser di Malaysia.

Kegiatan menonton konser ini dilakukan bersama-sama beberapa teman dari

ONCE Medan.

“aku sih, kalau namanya beli album, ato merchandise, itu sih, menurut aku ya, sebagai memang fans yang baik, ya wajar lah dilakukan. Ya aku pribadi memang, album tuh selalu beli kalau comeback, ya gak banyak memang. Kalau konser udah dua kali sih. Kemarij di Jakarta dua tahun lalu, dan tahun lalu itu di Malaysia. Dan itu memang, perginya juga rame-rame, bareng- bareng temen-temen di fandom semua.”

 Fanboying di Kantor

Fanboying adalah kegiatan menyukai seorang idola K-Pop yang dilakukan oleh pria. Orang yang melakukan fanboying biasanya disebut sebagai fanboy.

Van termasuk salah satu fans yang melakukan fanboying di kantor. Dia turut membawa TWICE ke dalam kehidupan pekerjaannya. Di kantor, meja kerjanya yang dilapisi kaca selalu ditempel dengan foto-foto TWICE. Bahkan saat TWICE melakukan comeback, Van akan membawa album baru tersebut ke kantornya sembari menawarkan teman-teman kantor untuk mendengarkan lagu baru TWICE. Hal tersebut dilakukan dengan harapan, teman-temannya akan menyukai TWICE, dan dapat bergabung menjadi fans TWICE. Hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Van untuk menunjukkan statusnya sebagai seorang ONCE. Van tidak terlalu sering melakukan fanboying di sosial media, seperti postingan sosial media, yang banyak dilakukan oleh para

K-Popers. Karena Van sendiri adalah orang yang jarang bermain sosial

145

Universitas Sumatera Utara media. Karena hal tersebut lah, dia berusaha melakukan fanboying secara langsung.

“soalnya di kantor, kantor aku sendiri, kan mejanya meja kaca, ya di bawahnya ku selipkan juga foto-foto TWICE sih. Jadi ya menurut ku, selagi gak merugikan orang ya gak masalah. Dan kadang bahkan kalo aku beli album baru, itu sering ku bawa juga ke kantor, ku tawarin nih ke temen-temen ku, apa lagi yang cewe-cewe kan, yang seumuran. Eh ini, TWICE ada album baru nih, kau tengok lah ini, jadi nanti mereka buka, oh cantik-cantik, gini-gini. Harapan ku sih mereka suka, trus mana tau tertarik kan, mau join juga, penasaran. Kalo sosmed, aku jarang. Karna aku sendiri emang jarang pake sosmed. Jadi jarang sih aku kaya posting-posting gitu, jarang.”

 Tanggapan Lingkungan dan Orangtua

Menjadi seorang K-Popers di lingkungan yang masih banyak orang tidak menyukai K-Pop membuat Van beberapa kali menerima kritikan dari orang sekitarnya. Menurut Van, beberapa kali teman-temannya menyampaikan keberatan denga hobinya tersebut. Menurut teman-temannya, tidak wajar bagi seorang pria menyukai K-Pop. Itu adalah hal cukup memalukan. Namun kritikan tersebut di sampaikan kepada Van dengan cara yang baik, sehingga

Van sendiri pun dapat menerimanya. Van tidak merasa terganggu dengan pandangan teman-temannya. Dia juga tidak pernah merasa sakit hati. Karena baginya, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda. Jadi wajar saja jika ada dari orang sekitarnya yang tidak menyukai K-Pop. Dia pun tidak bisa memaksa semua temannya untuk menyukai K-Pop. Van juga selalu menerapkan pola piker, bahwa orang-orang tidak menyukai hobinya tersebut

146

Universitas Sumatera Utara hanya tidak suka kepada K-Pop saja, bukan kepada dirinya. Jadi itu sama sekali tidak membuat dirinya sakit hati.

“ya kalo di katain, pernah sih. Kalo itu pasti pernah. Ada beberapa kawan-kawan juga, apa lagi yang cewe ya, ada yang ngomong, aku sih gak suka kalo cowo suka-suka K-Pop gitu. Aku tanggepinnya sih, bukan karna mereka bilang aku buruk sih, aku tanggapannya berarti mereka belum ada rasa suka ke K-Pop itu. Ke K-Pop ya, bukan ke aku nya. Jadi aku gak pernah merasa tersinggung sih. Cuma aku emang belum pernah ketemu sama orang yang benar-benar anti K-Pop gitu, belum pernah. Mereka (teman-teman) Cuma risih aja sama cowo yang suka K- Pop, gitu.”

Berbeda dengan respon dari teman-temannya yang sering merasa risih atau

atau tidak suka dengan hobi fanboying nya, orangtua Van sendiri tidak

merasa keberatan dengan hobinya tersebut. Van mengaku tidak pernah

dilarang untuk menyukai idol K-Pop. Terlebih orangtua Van memang sudah

terbiasa memiliki anak seorang K-Popers, mengingat adik kecilnya yang

juga seorang pecinta K-Pop. Bahkan sang adik pernah menularkan hobi nya

tersebut kepada ibu mereka. Menurut Van, sang ibu pernah menjadi fans

dari idol K-Pop bernama WANNAONE, sebelum grup tersebut bubar. Van

dan sang adik bahkan sering mendengarkan musik K-Pop bersama orangtua

mereka. Sang ayah yang bukan merupakan K-Popers sampai hafal beberapa

bait lagu K-Pop jika diputar di rumah.

“tanggapan orangtua, sebenenya mereka gak melarang. Mereka istilahnya hanya penasaran aja. Kok bisa sih suka begituan, gitu aja sih. Cuma gak pernah bilang, oh itu buruk, atau itu gak boleh, gak penah. Jadi begitu aku terjun ke K-Pop pun, sebenernya orangtua udaj gak asing sama K-Pop, karna kan tadi dah ku bilang juga, adikku kan juga sering puter-puter lagu K-Pop tuh. Kalo nonton youtube, nontonnya juga variety show

147

Universitas Sumatera Utara K-Pop. Jadi kalo di keluarga ku sih, udah wajar sih. Gak ada istilahnya bilang, oh K-Pop itu buruk, atau K-Pop itu gimana. Justru dulu tuh sempat, mama ku sendiri di kenalin sama adikku, ke WANNAONE, dan kecantol gitu. Jadi ibu sendiri juga udah pernah ngalamin hal yang sama. Kalo bapak. Kalo lagu di putarin, di nyanyikan reff nya sama-sama. Cukup diterima lah, kalo keluarga ku ya. Selagi suka ya suka, udah gitu aja.”

Untuk pengeluaran materi yang dihabiskan Van selama menjadi seorang

ONCE sendiri tidak mendapat larangan keras dari orangtua. Meskipun sempat disindir beberapa kali karena terus menerus membeli merchandise

TWICE, namun orangtuanya tidak pernah memberikan larangan keras untuk tidak belanja berbagai merchandise tersebut. Bagi orangtua Van, selagi uang yang dipakai tersebut adalah uang sendiri dan tidak memberatkan orangtua, maka tidak jadi masalah. Namun di awal-awal menjadi ONCE, Van semat takut membeli merchandise karena harganya yang mahal. Karena hal tersebut lah, di awal-awal masa fanboying Van selalu berbohong tentang harga merchandise yang dia beli. Saat harga satu album bisa mencapai

500.000, Van akangan mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia membeli album tersebut dengan keadaan second dan hanya dihargai 150.000. Namun seiring berjalannya waktu, orangtua Van dapat mengetahui harga berbagai merchandise yang dibeli melalui internet.

“kalo aku beli merchandise atau album-album gitu, pandangannya, aku gatau sih, Cuma menurut aku sih, gak negatif cuma gak positif juga. Cuma sekedar bilang, ha beli terus, jajan terus. Gitu aja sih. Kemaren aku ke konser juga, orangtua juga tau. Selagi kita mempergunakan uang kita sendiri, uang pribadi, gak memberatkan orangtua, orangtua aku sih fine fine aja. Pas pertama-tama itu masih takut-takut. Jadi

148

Universitas Sumatera Utara masih ngakal-ngakalin harganya. Nanti belinya 500.000 bilangnya Cuma 150.000. ato bilang beli second gitu.”

 Memajang Album di Café

Berbeda dengan fans K-Pop kebanyakan yang akan menyimpan dan merawat album-album idol merek dengan baik di dalam kamar, Van justru memajang semua album TWICE miliknya di sebuah cafe kopi langganan mereka. Cafe tersebut bernama Halifax Coffee Corridor yang terletak di Jl.

Yose Rizal No.43, Kota Medan. Di cafe ini lah Van dan para anggota ONCE

Medan mengadakan berbagai acara mereka. ONCE Medan sudah menjadi langganan tetap di tempat ini, karena setiap kali ONCE Medan mengadakan event, mereka akan menyelenggarakannya di cafe tersebut. Selain iyu, salah satu member ONCE Medan juga ada yang bekerja di temoat tersebut. Karena itu lah Van dan anggota ONCE Medan sudah kenal dan cukup dekat dengan pemilik cafe. Karena hubungan yang terjalin baik ini, pemilik cafe pun tidak keberatan saat Van ingin memajang album-album miliknya di etalase cafe.

Hal ini dilakukan Van sebagai salah satu aksi untuk mempromosikan TWICE kepada orang-orang yang datang ke tempat tersebut. Van berharap dengan hadirnya berbagai album TWICE disana, orang-orang akan melihat dan penasarn serta mencari tahu tentang TWICE. Hal ini juga dilakukan karena

Van merasa akan sangat di sayangkan jika album miliknya hanya disimpan di dalam kamar dan menjadi sarang debu. Bagi Van, kepuasan membeli album hanya terletak pada bagian unboxing nya saja. Setelah album tersebut dibuka, rasa puas tersebut pun akan hilang. Itulah kenapa tidak jarang para K-Popers

149

Universitas Sumatera Utara akan membiarkan album-album mereka di dalam kamar. Dengan alasan ini lah, dari pada dibiarkan begitu saja di dalam kamar, rasanya akan lebih baik jika dia memajang album-album tersebut di cafe. Namun menurut keterangan

Van, album-album tersebut kini sudah tidak dalam keadaan baik lagi. Hal ini diakibatkan ketidak tahuan orang-orang dalam membuka dan menutup album secara benar. Terlebih mereka yang bukan para K-Popers.

“ada satu member ONCE Medan kerja di satu cafe. Nah cafe nya itu kan tempat ngumpul kita. Buat acara juga, acara disini. Kalo ada event juga buat disini. Jadi kenal lah sama pemilik cafenya. Mereka kan puny arak majalah, album-album ku pun itu ku tarok disitu semua. Jadi kadang orang-orang yang datang kan, mereka yang belum tau TWICE kan, oh mereka lihat. Aku sendiri ya merasa, oh album yang aku beli bisa membantu lah setidaknya, oh orang-orang jadi tau TWICE. Bahkan dulu ada mading-mading kan, dulu di pasang foto-foto kopi gitu, sekarang, kalo di tengok semua sih, udah TWICE semua sih. Meskipun kalo bisa dibilang album-album itu sekarang udah gk dalam keadaan sehat sih. Karna kan orang-orang gatau cara bukanya kan. Jadi istilahnya rasa ingin memilikinya itu udah habis pas kita unboxing, udah itu aja sih. Mending rusak di lihat orang banyak, dari pada rusak kita simpan pribadi. Gitu sih. Aku pribadi ya, itu opini ku.”

Ternyata aksi Van ini tidka hanya dilakukan oleh dirinya sendiri. Beberapa teman ONCE Medan ada juga yang mengikuti aksinya, dan menaruh album mereka di etalase cafe tersebut. Tidak hanya diikuti oleh teman-teman dari

ONCE Medan, hal ini juga diikuti oleh beberapa orang dari fandom lain.

Beberapa fans dar idol K-Pop lain seperti EVERGLOW, ITZY, WJSN,

Mamamoo hingga Taeyeon pun turut melakuan hal yang sama. Secara tidka langsung, dengan seringnya mengadakan event di tempat tersebut, ONCE

Medan juga turut mempromosikan cafe itu khususnya kepada para fanbase-

150

Universitas Sumatera Utara fanbase di kota Medan. Di tempat ini lah orang-orang dari berbagai fandom bertemu. Mereka berinteraksi satu sama lain dengan orang-orang diluar dari fanbase mereka.

 Bukan Penganut Bias Is Mine

Tidak seperti kebanyakan K-Popers pada umumnya, yang kerap kali menyebut idola mereka sebagai pacar, suami atau istri, Van mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut. Baginya hal tersebut termasuk hal yang mengerikan. Dia tidak pernah merasa ingin menyebut idolanya sebagai pacar atau istri karena hal dirasa kurang wajar. Meskipun banyak dari temannya yang melakukan hal tersebut, namun Van memilih untuk tidak ikut melakukannya. Emnyebut idola sebagai pacar atau istri adalah salah satu hal yang dirasa berlebihan dalam kegiatan idoling. Dan hal tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan baik bagi fans itu sendiri atau pun untuk idolanya. Bahkan saat ada member TWICE yang dikonfirmasi berkencan dengan idol K-Pop lainnnya, Van mengaku tidak pernah keberatan atau pun menangis. Dia juga tidak pernah membenci member tersebut. Baginya hal tersebut adalah wajar, mengingat sang idola juga manusia biasa. Baginya asalkan sang idola tetap berkarya, kehidupan berkencan mereka tidaklah jadi suatu masalah. Hal tersebut juga tidak akan membuat Van membenci atau meninggalkan idola tersebut. Van juga tidak pernah melakukan budaya shipping yang biasanya dilakukan oleh para K-Popers kebanyakan.

“aku sih, gak ada sih kaya gitu ka (menyebut bias sebagai pacar atau istri). Gak ada sih aku. Kalo aku pribadi sih justru

151

Universitas Sumatera Utara menganggap itu sesuatu yang agak cringe sebenernya itu. Jadi aku sih gak, gak begitu. Karna aku merasa gak, jangan begitu lah. Itu kan berlebihan kali. Aku gak begitu. Ya kalo dibilang temen-temen ada yang begitu. Cuma aku gak ikut, gitu aja ku bilang. Kalo dating aku juga gak masalah sih. Bagi ku, selama mereka masih tetap berkarya ya udah. Gak masalah berarti kan. Lagian kan mereka manusia juga, ya jadi wajar lah (berkencan).”

 Lomba Live Streaming dan Vote

Sama seperti fans kebanyakan, live streaming dan vote juga adalah suatu kewajiban bagi Van. Dia akan selalu berusaha untuk melakuan streaming terhadap musik-musik TWICE. Dia juga akan berusaha untuk selalu melakukan vote terhadap TWICE di berbagai acara award yang menominasi mereka. Namun Van mengaku hanya akan melakukannya sesuai dengan kemampuannya saja. Dia tidak akan berusaha melakuan streaming atau vote dengan meminjam HP atau akun orang lain.

“itu sih (lomba live streaming dan vote) istilahnya kalo sekarang ini, udah jadi hukum wajib lah. Udah kaya kewajiban. Jadi ya pasti ada, kita ya streaming, vote. Cuma ya sebisa kita lah. Gak usah berlebihan sampe cari beberapa HP, apa gimana, sampe kejar-kejaran kawan kita untuk streaming juga, ya kita lah. Dari kita sendiri dulu, streaming nya lebih banyak, lagu- lagu nya, gitu aja sih.Cuma kita gak sampe, sampe menggebu- gebu lah ya kan. Gak sampe ngejar-ngejar orang, gak sampe buat grup buat chat, poster-poster khusus yang besar, share kemana-mana, kita gak sampe segitu sih.”

Yang dilakukan oleh kebanyakan K-Popers. Van tidak akan memaksa orang untuk melakukan live streaming terhadap musik TWICE. Menurutnya hal tersebut hanya perlu dimulai dari diri sendiri saja.

152

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5: Vanderick

3.1.4. Informan IV (Anggota Fanbase ONCE Medan)

Informan terakhir adalah seorang ONCE Medan bernama Felix

Chandra. Felix adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun, yang sedang

menempuh pendidikan di salah satu universitas di kota Medan. Felix

sudah menjadi seorang ONCE sejak tahun 2018 dan memilih Sana TWICE

sebagai biasnya. Bagi Felix, tampilan para member-member TWICE yang

cantik menjadi alasan utamanya mengidolakan girlband yang

beranggotakan Sembilan orang tersebut.

 Awal Menjadi K-Popers dan Menyukai TWICE

Semula Felix bukanlah seorang K-Popers. Namun seorang teman dekat memperkenalkannya terhadap musik dari negeri ginseng tersebut. Hal tersebut dimulai pada saat dia dan temannya pergi berlibur ke luar negeri.

153

Universitas Sumatera Utara Karena berada di satu ruang hotel yang sama, sang teman yang merupakan seorang K-Popers pun sering memutar musik K-Pop saat di hotel. Hal ini membuat Felix juga ikut mendengarkan musik yang diputar. Felix pun mulai menikmati dan merasa penasaran terhadap penyanyinya dan mulai bertanya kepada temannya. Musik K-Pop pertama yang di perdengarkan oleh temannya kepada Felix adalah lagu dari salah satu idol K-Pop G-FRIEND.

Setelah itu temannya pun mulai memasang musik K-Pop lain, yaitu lagu dari

TWICE yang berjudul What Is Love. Inilah yang menjadi awal ketertarikan

Felix terhadap dunis K-Pop khusunya girlband TWICE.

“ceritanya dulu gini, pas lagi liburan sama temen ke luar negeri, trus pas di hotel kan, temen nge play video K-Pop gitu. Awalnya sih belum suka sama TWICE atau apa pun. Cuma pertama di puterin temen, itu kalo gak salah MV nya G- FRIEND (salah satu idol K-Pop). Abis itu itu di tunjukin MV nya TWICE yang What Is Love. Baru dari situ langsung suka sama TWICE.”

Alasan pertama yang membuat Felix langsung jatuh hati kepada TWICE

adalah karena tampilan fisik. Menurut Felix, semua member TWICE sangat

cantik, terkhususnya Sana.selain itu Felix juga mengaku menyukai jenis

musik yang di bawakan oleh mereka. Menurut Felix lagu-lagu TWICE enak

untuk di dengarkan.

“pertama suka (TWICE) karna membernya. Pertama tertarik sama membernya. Membernya cantik-cantik. Jadi mulai ngikutin. Missal ini namanya Sana. Gitu. Trus lagu-lagunya pun aku suka.”

154

Universitas Sumatera Utara  Masuk Fanbase

Banyak orang menyukai musik K-Pop dan memutuskan untuk menjadi seorang K-Popers. Namun tidak semua K-Popers ingin bergabung dengan suatu komunitas penggemar, dalam hal ini fanbase. Namun Felix sebagai seorang K-Popers memutuskan untuk bergabung dalam suatu fanbase yaitu

ONCE Medan. Hal ini dilakukan karena dia merasa bahawa kegiatan idoling tidak akan menyenangkan jika dilakukan seorang diri. Dia membutuhkan teman untuk melakukan kegiatan fanboying agar dapat lebih menikmatinya.

Hal ini juga dilakukannya untuk mendapatkan teman-teman baru, khususnya mereka yang memiliki hobi yang sama dengan Felix. Dengan begitu, komunikasi yang terjalin nantinya dapat lebih baik. Dengan teman-teman yang juga merupakan ONCE, Felix bisa membicarakan hal-hal terkait

TWICE dengan lebih nyaman.

“biar ada temen aja. Kan gak asik juga kalo nge stand sendiri gitu. Nyari temen baru juga. Biar bisa sharing-sharing juga sih sama temen.”

Felix mengaku tidak memiliki kesulitan saat bergabung dengan ONCE

Medan. Dia juga tidak mengalami kesulitan berkomunikasi meskipun memasuki suatu komunitas baru. Hal ini disebabkan oleh orang-orang dalam

ONCE Medan yang cenderung gampang berbaur, dan mudah akrab dengan orang baru. Pada tahun 2019, Felix juga pernah menjadi admin di ONCE

Medan selama satu tahun. Lalu dia berhenti menjadi admin, agar ada regenerasi dalam komunitas tersebut. Agar orang lain pun bisa mendapatkan

155

Universitas Sumatera Utara pengalaman sebagai seorang admin yang mengurus ONCE Medan. Namun meskipun sudah tidak lagi menjadi seorang admin, Felix tetap membantu jika

ONCE Medan mengadakan suatu event.

 Perubahan Setelah Mengenal TWICE

Memiliki hobi baru yang sabgat berbeda dengan sebelumnya pasti memang membawa perubahan bagi setiap orang. Hal ini juga dirasakan oleh

Felix sebagai orang yang dulunya bukan K-Popers. Selain memiliki kebiasaan atau rutinitas baru sebagai seorang ONCE, ada perubahan lain yang dirasakan

Felix setelah menjadi fans dari girlband tersebut, terlebih setelah dia masuk ke dalam suatu fanbase. Menyukai TWICE membawa Felix ke dalam suatu lingkungan baru baginya yaitu ONCE Medan. Memasuki komunitas memberikan dampak yang cukup besar nagi lingkungan pertemanan Felxi.

Dia mengaku setelah mengenal TWICE dan bergaBung dengan ONCE

Medan, Felix banyak mendapatkan teman baru, dengan latar belakang usia, suka agama dan pendidikan yang berbeda. Hal ini juga semakin memperluas wawasannya. Karena saat berdiskusi dengan teman-temannya, selalu ada hal baru yang dapat dipelajari oleh Felix. Saat berkumpul dengan teman-teman

ONCE, topik yang mereka bahas tidak lah selalu tentang TWICE. Mereka juga bisa membicarakan banyak hal lain diluar K-Pop. Felix juga mendapatkan teman-teman baru yang tidak hanya berasal dari ONCE Medan saja, namun juga dari fandom lainnya seperti BLINK Medan.

“setelah masuk ONCE Medan, teman pasti bertambah ya ka, satu. Trus pemikirannya jadi lebih luas gitu. Jadi bisa sharing-

156

Universitas Sumatera Utara sharing sama temen. Karna kalau ngumpul kan yang di bahas gak selalu tentang TWICE atau K-Pop juga. Yang lain-lain juga kan di bahas. Sebelum gabung (ke ONCE Medan) kan temen nya lama, itu itu aja. Semenjak gabung ONCE Medan kan dapat kawan-kawan baru lagi.”

 Pandangan Lingkungan dan Orangtua

Tinggal di tengah-tengah lingkungan yang mayoritas bukanlah K-Popers

memberikan dampak tersendiri bagi Felix. Terlebih masih banyak

masyarakat yang berpandangan negatif terhadap K-Pop. Ini sering kali

membuat para K-Popers juga mendapat kritikan dari orang-orang disekitar

mereka. Hal ini juga ternyata sempat dialami oleh Felix. Terlebih

masyarakat masih memandang bahwa sorang pria tidak seharusnya

menyukai musik K-Pop. Felix sering diprotes atau di ejek oleh teman-teman

non K-Pop karena hobinya tersebut. Mereka mengatakan bahwa tidak

seharusnya Felix menyukai plastik. Namun dia tidak terlalu ambil pusing

dengan hal tersebut. Menurutnya orang bebas mau berkata apa. Dia hanya

akan mendiamkan mereka, dan membiarkan mereka bebas mengatakan apa

yang ingin mereka katakana. Sampai pada akhirnya mereka akan lelah dan

berhenti sendiri. Felix tidak mau terlibat dalam suatu pertengkaran atau adu

argument dengan orang-orang yang memang membenci K-Pop. Hal tersebut

dirasa hanya akan membuang-buang waktu saja.

“pernah sih (mendapat komentar negatif karena menyukai K- Pop). Ada sih teman, pas kemarin aku baru baru nge stand TWICE, teman sering ngejek-ngejek juga. Trus sampe terakhir mereka malas sendiri. Dia kan capek sendiri, malas sendiri jadinya. Aku gamau rebut sih kalo dikatain gitu. Dikatain suka plastik, apa lah. Gamau sih. Gamau sampe ribut gitu.”

157

Universitas Sumatera Utara

Protes tidak hanya diterima Felix dari teman-temannya saja, namun juga

dari orangtuanya. Orangtua Felix sempat protes dan keberatan dengan

hobinya tersebut, karena dianggap terlalu boros dan membuang-buang uang.

Orangtua Felix tidak suka jika anaknya menghabiskan uang untuk hal-hal

yang berbau K-Pop. Karena itu lah saat pesanan album TWICE datang ke

rumahnya, Felix akan berbohong dan mengaku bahwa itu adalah album

milik temannya. Namun Felix mengatakan kepada orangtunya bahwa akan

lebih baik dia menyukai K-Pop dari pada terjerumus ke dalam pergaulan

yang tidak sehat. Akan lebih baik jika dia menghabiskan uang untuk

membeli merchandise dari pada untuk membeli barang-barang haram

seperti narkoba. Akhirnya perlahan-lahan orangtuanya mulai bisa menerima

hal tersebut dan tidak lagi mempermasalahkan hobinya itu.

“oh pernah orangtua protes (terhadap kegiatan idoling). Dibilang ngapain sih beli-beli kaya gitu (merchandise). Kan sering beli-beli juga, trus dibilang ngapain sih beli-beli kaya giu. Ngabisin uang aja. Tapi ya di diemin aja. Kalo di lawan kan nanti, nanti jadi makin bermasalah jadinya. Terakhir orangtua pun, dari pada narkoba an gitukan. Aku bilang, gapapa aku beli gini, dari pada aku narkobaan kan. Ya orangtua setuju aja.dari pada aku narkobaan ato apa gitu. Kadang kalo paket datang ke rumah, bilangnya ini punya teman. Nanti mau di antar gitu.

 Pemahaman Tentang TWICE

Meskipun sebagai seorang ONCE yang sudah cukup lama mengidolakan

TWICE, Felix mengaku bukanlah tipe fans yang mengetahui dengan jelas tentang idolanya. Dia tidak mengetahui informasi-informasi mendetail

158

Universitas Sumatera Utara tentang grup tersebut, seperti contohnya tanggal debut, filosofi nama grup dan arti di balik nama fandom. Dia juga terkadang lupa tentang tanggal ulang tahun setiap member. Namun karena biasanya ONCE Medan selalu mengadakan gathering ulang tahun untuk setiap member, hal itu lah yang membantunya untuk mengingat setiap momen ulang tahun mereka. Felix hanya mengetahui setiap idolanya tersebut mengeluarkan lagu baru. Dia selalu mengikuti setiap karya baru dari TWICE.

“enggak gitu paham sih kalo sampe yang dalam ya. Kaya filosofi grup, arti fandom gitu gak terlalu ya. paling, yang penting kalo ada comeback ikutin aja. Kalo ada comeback ikutin gitu. Kadang lupa juga tanggal debutnya. Gitu-gitu. Kalo sampe hafal gitu enggak sih. Kadang lupa-lupa juga sih. Ulang tahun juga gak selalu ingat. Kan mereka (TWICE) banyak pula kan. Tapi karna ONCE Medan kan selalu ada event (ulangtahun) setiap member kan, jadi disitu ingatnya. Gitu sih paling.”

 Membeli Merchandise dan Menonton Konser

Sebagai seorang fans, Felix juga pernah membeli beberapa merchandise

TWICE seperti album, lightstick, poster dan image package. Namun dia mengaku bahwa tidak semua merchandise yang dikeluarkan oleh TWICE akan dibeli oleh Felix. Dia akan menyesuaikan dengan kemampuan finansial yang dimilikinya. Menurutnya sebagian besar dari merchandise tersebut dijual dengan harga yang sangat mahal. Jadi tidak semua sesuai dengan kemampuannya. Dia hanya akan membeli barang-barang yang sanggup dia beli. Untuk album sendiri, Felix mengaku tidak pernah memasang album- album yang dibeli. Tujuannya membeli album adalah hanya untuk

159

Universitas Sumatera Utara mengumpulkan photocard yang ada di dalam album tersebut. Semua album yang dibeli selama ini dikumpulkan ke dalam satu kotak dan di simpan di dalam kamar. Untuk koleksi album sendiri, Felix belum mempunyai semua album TWICE. Dia mengaku bahwa koleksi albumnya belum lengkap sampai dengan sekarang. Merchandise lain yang dimiliki oleh Felix adalah lightstick.

Baginya itu adalah barang wajib yang harus dimiliki oleh seorang fans.

Felix juga pernah membeli majalah hanya karena ada foto Sana di dalamnya. Majaah tersebut sama sekali tidak dibaca oleh Felix. Dia tertarik membeli hanya karena ingin melihat foto Sana TWICE yang ada di dalamnya.

Meskipun hanya ada 10 halaman foto Sana, namun Felix mengaku sangat senang bisa mendapatkan majalah tersebut.

“iya beli. Beli kok. Iya sih punya (album TWICE). Tapi belum lengkap semua sih. Kalo kaya album disimpen doang sih kaya di kotak gitu di dalam kamar. Beli itu tuh (album) untuk ngumpulin photocard nya. Trus PC nya disimpen. Palingan poster. Kan biasanya kalo beli album dapat poster. Posternya di pajang. Beli album sebenernya yang pertama buat naikin penjualan mereka. Yang kedua buat koleksi PC nya aja sih. Yang lain paling kaya lightstick, yang pertama itu pasti lightstick. Trus kaya image package yang kaya kipas gitu, itu beli juga. Kadang merchandise kan ada yang terlalu mahal. Jadi belum sanggup belinya semua.”

Selain membeli merchandise, Felix juga menunjukkan dukungan kepada

TWICE dengan cara menonton konser. Felix pernah menonton konser

TWICE pada tahun 2019, saat idolanya tersebut melangsungkan konser di

Malaysia. Saat itu Felix pergi menyaksikan TWICE secara langsung

bersama-sama dengan teman-teman dari ONCE Medan.

160

Universitas Sumatera Utara “pernah (menonton konser). Tahun lalu kan nonton konser juga di Malaysia. Tahun 2019. Iya. Sama-sama, bareng sama anak ONCE Medan juga kemaren perginya.”

 Ingin Mendapat Pengakuan Sebagai ONCE

Berbagai kegiatan fanboying yang dilakukan oleh Felix selama ini seperti membeli merchandisei dan menonton konser ternyata pernah dilakukan dengan alasan untuk mendapatkan pengakuan sebagai seorang ONCE. Pada masa-masa awal menjadi seorang ONCE dan bergabung dengan ONCE

Medan, dia mengikuti semua kegiatan agar di kataka sebagai fans yang baik oleh orang-orang. Pada event-event ONCE selama ini, melihat fans-fans lain memiliki merchandise TWICE mendorong Felix untuk membeli barang- barang tersebut. Dia pun selalu memaksa dirinya untuk mendapatkan barang yang meskipun tidak sesuai dengan kemampuan finansialnya saat itu. Dia tidak ingin ketinggalan dengan ONCE lain di komunitas tersebut. Hal tersebut juga dia lakukan untuk mendapat pengakuan dari orang diluar ONCE Medan.

Dia ingin orang-orang mengetahui bahwa dia adalah seorang ONCE. Saat disapa dengan sebutan ONCE, hal tersebut diakui Felix sebagai suatu kebanggan tersendiri baginya.

Namun kini, dia tidak lagi memiliki pola piker demikian. Segala kegiatan idoling yang dia lakukan saat ini tidak lagi untuk mendapat pengakuan dari orang-orang agar disebut sebagai seorang ONCE sejati. Namun untuk dirinya sendiri. Dia juga tidak lagi memaksakan diri untuk membeli segala sesuatu

161

Universitas Sumatera Utara yang berada diluar kemapuan kemampuan ekonominya. Dia hanya akan membeli barang-barang yang diainginkan dan sanggup untuk dibeli.

“dulu pernah (berusaha mendapat pengakuan sebagai seorang ONCE). Pas suka, baru-baru aku masuk gitu, baru pertama kenal TWICE kan, mikir kaya gitu. Dulu pernah, pernah mikir kaya gitu. Ah beli ini lah, ikut ini, supaya dibilang ONCE gitu, pernah. (pengakuan yang di harapkan berasal dari ) luar komunitas juga sih. Kaya pernah kemarin ketemu teman kan, langsung di sapa, hai ONCE, hai ONCE gitu. Langsung dibilang gitu sih. Tapi kalo sekarang engga lagi sih. (sekarang) kalo beli-beli gitu untuk diri sendiri aja. Gak buat dapat pengakuan gitu lagi. Kalo emang mau beli ya beli. Kalo sanggup beli ya beli. Kalo enggak ya enggak, ga usah di paksa gitu maksudnya. Kalo dulu kan, maksa sih. Harus ada, harus kebeli gitu. Ada sih dulu (pemikiran) gitu. Pokonya aku harus beli ini. Dulu kan lagi panas-panas nya jadi ONCE gitu, jadi pengen beli ini,beli ini. Dulu kan waktu ikut gathering nya liat ONCE lain pada punya ini, punya ini, jadi kepengen. Jadi beli.”

 Melakukan Vote dan Streaming

Kebiasaan vote dan streaming juga ternyata adalah hal wajib bagi Felix.

Dia akan selalu berusaha melakukan streaming dan vote untuk mendukung

TWICE di beberapa kesempatan. Pada masa-masa awalnya menjadi seorang

ONCE, Felix sampai membuat akun-akun baru untuk melakukan voting. Dia juga rela meminjam ponser orangtua, adik sampai teman-teman dan sepupu agar bisa menggunakan akun mereka. Hal ini dilakukan karena setiap kali

TWICE melakukan comeback, ONCE mempunyai target jumlah view yang harus dicapai. Misalnya dalam 24 jam setelah MV TWICE keluar, musik video tersebut harus memiliki jumlah penonton 10 juta di Youtube. Namun hal itu hanya dilakukan dulu, di masa-masa awal Felix menjadi ONCE.

Sekarang Felix mengaku lebih santai. Dia tetap akan melakuan live streaming

162

Universitas Sumatera Utara dan juga vote kepad TWICE, namun tidak lagi dengan membuat akun baru atau meminjam ponsel orang-orang disekitarnya. Menurutnya, TWICE tidak harus selalu memang dalam berbagai acara. Pasti juga akan datang kesempatan dimana grup lain menjadi pemenang. Jadi Felix tidak ingin terlalu memaksakan diri seperti sebelum-sebelumnya.

“biasanya kan setiap comeback itu ada MV baru, sama website gitu kan. Jadi biasanya vote sama streaming. Buat akun baru voting, buat akun baru voting, gitu. Demi untuk idol kita. Ikut streaming juga. Kaya 24 jam wajib segini (jumlah viewers) gitu. Pernah sih. Live streaming juga. Kaya comeback ini, 24 jam wajib ada 7 juta views gitu. Atau 10 juta views. Jadi sampe HP orangtua, HP adek, semua di pake. Pernah gitu. Iya. HP orangtua di rumah, HP adek, pernah semua. Sampe sepupu pun gitu. Yang dulu-dulu pun, di kampus pernah pinjam HP kawan untuk voting. Dulu. Kalo sekarang tergantung sih. Kalo lagi mau yam au, kalo lagi malas ya biarin aja. Kan gak harus TWICE wajib menang terus. Ada grup lain juga. Kan gak harus TWICE menang terus.”

 Multi Fandom

Selain mengidolakan TWICE, Felix juga termasuk fans yang menganut budaya multi fandom. Yaitu seseorang yang menyukai lebih dari satu idol K-

Pop. Felix juga menyukai beberapa idol K-Pop seperti ITZY, I-ZONE, dan

WJSN. Felix menunjukkan dukungan dengan cara membeli album jika grup- grup tersebut melakukan comeback. Namun diakui oleh Felix, bahwa rasa sukanya terhadap beberapa idol tersebut tidak lah sebesar rasa suka terhadap

TWICE. Dia tetap menjadikan TWICE sebagai prioritasnya. Grup-grup tersebut hanyalah sebagai selingan saja. Membeli album mereka pun tidak

163

Universitas Sumatera Utara dijadikan kewajiban oleh Felix. Berbeda denga TWICE, dimana membeli album mereka jika melalukan comeback adalah kewajiban bagi Felix.

 Bukan Penganut Bias Is Mine

Felix mengaku bahwa dia bukanlah tipe fans yang menganggap bahwa idola adalah miliknya. Dia menyadari betul bahwa mereka hanyalah artis dan dia adalah fans. Tidak mungkin bagi dia untuk dapat memiliki idolanya tersebut. Dia juga tidak pernah keberatan jika idolnya diberitakan berkencan dengan seseorang. Karena baginya dia hanya seorang fans. Meskipun dia tidka menyukainya, sang idola juga tidak akan mungkin menjadi kekasihnya.

Felix juga bukanlah termasuk fans yang melakukan shipping atau menjadohkan idolanya dengan idol K-Pop lain. Dia tidak pernah sekali pun menjadi shipper antara member TWICE dengan idol mana pun.

 Kriteria Pemilihan Bias

Dalam menentukan bias di TWICE, Felix memiliki penilaian tersendiri.

Menurutnya di menyukai seorang gadis yang lucu serta sering bertingkah konyol. Karena itu lah dia menjatuhkan pilihan bias terhadap Sana TWICE.

Menurut Felix Sana adalaj gadis yang lucu dan periang. Dia juga kerap kali bertingkah konyol aik di depan atau pun di belakang kamera. Inilah yang membuat Felix sangat menyukai Sana dan mejadikannya bias.

“Sana TWICE tuh lucu. Trus suka rada bobrok-bobrok gitu. Dari pertama memang kenanya ke Sana.”

164

Universitas Sumatera Utara Namun meskipun begitu, dia tetap menyukai dan mendukung anggota

TWICE yang lainnya. Felix juga mengaku bukan seorang fans yang hanya akan mendukung bias nya saja. Meskipun Sana adalah biasnya, dia tetap akan menyukai anggota lainnya.

 Mendapat Teman Dari Luar Kota dan Luar Negeri

Selain mendapatkan banyak teman baru di dalam fanbase ONCE Medan,

Felix juga ternyata mendapat teman baru yang berasal dari luar kota, bahkan luar negeri, karena dia seorang ONCE. Dia banyak mendapat teman dari luar kota yang dikenal melalui open chat antar para ONCE seluruh Indonesia.

Melalui kegiatan tersebut dia banyak mengenal ONCE diluar kota Medan.

Dia juga sering melakukan kegiatan tukar photocard dengan para ONCE dari luar kota tersebut. Bahkan hingga kini Felix masih memiliki komunikasi yang baik dengan mereka. Kegiatan menonton konser TWICE di Malaysia pada tahun 2019 lalu juga memberi kesempatan bagi Felix untuk berkenalan dengan ONCE dari negeri tetangga tersebut. Felix mendapat teman baru yang dia temui di konser tersebut. Dan sampai sekarang mereka masih sering berkomunikasi satu sama lain.

“ada (mendapat teman) dari luar kota, ada. Dari K-Pop sendiri, dari ONCE sendiri ada teman baru dari luar kota atau dari luar negeri. (teman dari luar kota) awalnya sih ketemu di grup chat gitu. Kana da open chat gitu, trus dari IG, IG juga. Trus chat. Nanyain. Kadang tukar tukar PC pun bisa dari luar kota gitu. Sampe sekarang juga masih komunikasi. Kalau dari luar negeri kemaren pas konser, ketemu. Dari Malaysia. Ketemu di konser. Sama mereka juga tetap komunikasi sampe sekarang.”

165

Universitas Sumatera Utara  Ulasan Perkembangan TWICE

Setelah dua tahun menjadi seorang ONCE dan selalu mengikuti semua perkembangan TWICE, Felix mengaku ada perubahan konsep yang di usung grup K-Pop dengan anggota yang berasal dari beberapa negara tersebut.

Menurutnya, semakin hari TWICE lebih mengusung konsep seksi dan tegas.

Yang mana hal ini sangat berbeda dengan konsep awal saat dia mengenal dan memutuskan menjadi fans TWICE. Menurut Felix, dulu grup tersebut mengusung konsep lucu dan imut. Dan itulah yang membuatnya menyukai

TWICE. Dia pun mengaku bahwa tidak terlalu menyukai konsep TWICE saat ini. Menurut Felix, konsep seksi seperti sekarang ini tidak terlalu cocok untuk

TWICE. Dai berharap TWICE akan kembali ke konsep awal. Dia ingin

TWICE akan membawakan konsep gadis-gadis lucu dan imut seperti pada masa-masa awal mereka melakukan debut.

“dulu aku tahu TWICE itu kan udah debut tahun kedua kalo gak salah. Trus cari-cari tahu tentang mereka kan. Dulu konsepnya tuh kan kaya cute, sekarang kok makin berubah. Makin gak tahu lagi. Kurang suka sih (terhadap perubahan konsep tersebut). Sejujurnya kurang suka. Lebih suka yang dulu. Lebih suka konsep yang imut aja. Kalo kesini kan, makin, makin kesini konsepnya makin seksi gitu. Makin baddas gitu. Gak suka konsep TWICE aja. Karna TWICE kan dulu konsepnya cute. Tapi ya tetap suka mereka.”

Felix juga mengaku masih kurang puas terhadap kinerja agensi yang

menangani TWICE, dalam hal ini JYP Entertainment. Felix mengaku tidak

suka dengan konsep-konsep baru yang diberikan perusahaan kepada

mereka. Agensi dinilai kurang maksimal dalam mengembangkan TWICE

166

Universitas Sumatera Utara beberapa waktu belakangan. Felix juga berpendapat bahwa agensi TWICE tersebut tidak sebaik dulu dalam hal produksi album. Dia mengaku kecewa dengan kualitas album terbaru dari TWICE. Kualitasnya terkesan asal- asalan dan tidak rapi. Contohnya seperti photicard yang banyak dikeluhkan fans terlalu tipis dan tidak bagus.

“tidak begitu puas (terhadap kinerja agensi TWICE). Soalnya makin kesini album TWICE itu kek gimana gitu. Lebih kain beda. Print an photocard nya pun makin beda. Lebih bagus yang dulu sih. Sekarang photocard nya tipis-tipis. Gak gitu suka juga sama konsep yang dikasih JYP ke TWICE. Gak gitu suka sama yang sekarang ini. Lebih suka yang dulu. Gimana mereka (JYP) nanganin TWICE. Kurang puas aja sama kinerjanya mereka (JYP) selaku agensi.”

Gambar 6: Felix (sebelah kiri)

167

Universitas Sumatera Utara 3.2. Fangirl dan Fanboy

Dalam dunia K-Popers, ada penggemar pria yang biasa disebut sebagai fanboy dan penggemar wanita yang disebut dengan fangirl. Untuk Indonesia sendiri, K-Popers di dominasi oleh para fangirl. Terlebih di awal-awal K-Pop memasuki pasar Indonesia, tidak jarang ditemukan para pria yang memandang K-

Pop dengan negatif bahkan sampai melontarkan komentar-komentar ejekan baik di sosial media atau pun di kehidupan nyata. Namun seiring perkembangan musik

K-Pop yang pesat dan mendunia, mulai banyak ditemukan para fanboy, tidak terkecuali di Indonesia sendiri. Meskipun masih cukup banyak para pria yang tidak menyukai musik dan idol K-Pop, namun para fanboy di Indonesia dapat dikatakan mulai bertambah. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya fanbase yang anggotanya diisi oleh mayoritas kaum lelaki seperti ONCE Medan. Bahkan beberapa selebriti Indonesia sendiri pun mengumumkan diri sebagai seorang fanboy dari idol K-Pop. Contohnya seperti Boy William, Jeffri Nichol dan Angga

Yunanda. Tampaknya para pria sudah mulai terbuka terhadap pengaruh musik K-

Pop di Indonesia. Pada umumnya para fanboy ini mengidolakan idol K-Pop wanita, dan ara fangirl mengidolakan idol K-Pop pria. Namun tidak jarang juga ditemukan bahwa ada pria yang menjadi fanboy dari idol K-Pop pria, dan begitu pula sebaliknya dengan fangirl.

Dalam kegiatan idoling, fangirl ataupun fanboy memiliki pola kegiatan yang hampir sama. Banyak kegiatan idoling yang dilakukan oleh fangirl dan dilakukan oleh pata fanboy. Contohnya seperti berbelanja merchandise. Anggapan selama ini yang mengatakan bahwa fangirl lebih boros jika terkait dengan

168

Universitas Sumatera Utara kegiatan idoling, ternyata tidak sepenuhnya benar. Peneliti menemukan bahwa para fanboy juga memiliki sikap belanja impulsif dalam kegiatan idoling mereka.

Mereka juga dapat bersikap boros terhadap idolanya. Baik fangirl atau fanboy sama-sama gemar melakukan kegiatan belanja berbagai merchandise idola mereka. Barang-barang yang biasa dibeli oleh para fangirl dan fanboy ini adalah seperti album, lighstcik, photocard, poster dan berbagai spesial package idolanya.

Mereka juga sama-sama memiliki ketertarikan untuk menyaksikan konser idola.

Peneliti menemukan bahwa fangirl dan fanboy ini beberapa kali pergi menonton konser idolanya sampai ke luar negeri, dan tidak keberatan meskipun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Baik fanboy atau pun fangirl sama-sama bersemangat mendukung idolanya dengan cara voting dan streaming. Mereka bahkan sampai meminjam ponsel milik orang-orang sekitarnya demi bisa mendukung idolanya. Bagi keduanya streaming dan voting adalah hal wajib tidak tertulis yang harus dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai fans. Bahkan ketika seorang fans tidak memiliki modal ekonomi untuk mendukung idola melalui pembelian merchandise, cara paling mudah yang dapat dilakukan oleh mereka adalah dengan streaming dan voting. Kesamaan lain antara fanboy dan fangirl adalah cara mereka untuk menunjukkan rasa sayang kepada idola melalui momen perayaan ulangtahun. Para fanboy dan fangirl ini sama-sama bersemangat dalam mengadakan perayaan ulangtahun idolanya. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ide perayaan tersebut di gagas oleh para fanboy. Para pria juga tidak kalah

169

Universitas Sumatera Utara bersemangat dengan wanita jika menyangkut hal-hal idolanya. Semangat ini dapat dilihat juga dari ada beberapa fanboy yang menjadi admin dalam fanbase K-Pop.

K-Pop membawa beberapa perubahan yang sama bagi para K-Popers baik itu fangirl ataupun fanboy. Peneliti menemukan, selain menjadi lebih boros dalam hal pengeluaran materi, para fangirl dan fanboy ini memiliki pergaulan yang lebih luas, terlebih bagi mereka yang sebelumnya terkesan tertutup dan sulit dalam bergaul dengan orang-orang baru. Melalui K-Pop mereka berhasil mengubah kepribadiannya. Mendapat teman baru dan lebih aktif dalam berbagai kegiatan adalah salah satu dampak positif yang didapatkan dari hobi idoling. Bahkan teman-teman mereka tidak hany terbatas pada fanbase saja. Namun mereka juga mendapat teman yang berasal dari luar kota bahkan luar negeri. Teman baru ini mereka dapatkan dalam berbagai kesempatan seperti grup chat atau pun saat menghadiri konser.

Namun selain beberapa kesamaan anatara fangirl dan juga fanboy yang sudah peneliti sebutkan diatas, mereka juga memiliki perbedaan dalam pengalaman fanatisme mereka. Yang pertama adalah paham bias is mine. Dimana para K-Popers dengan pemikiran ini akan menganggap bahwa idola adalah milik mereka. Karena itu lah ada fans yang menangis bahkan membenci idola ketika biasnya tersebut diberitakan berkencan dengan seseorang. Atau dapat juga kita temui para K-Popers yang menyebut idola mereka sebagai pacar atau suami.

Peneliti melihat bahwa hal seperti ini banyak dilakukan oleh para fangirl.

Sedangkan untuk fanboy sendiri, mereka masih merasa risih dan malu untuk menyebut idolanya sebagai pacar atau istri. Meskioun tetap ada fanboy yang

170

Universitas Sumatera Utara melakukan hal tersebut, namun persentasenya pastilah sangat kecil jika dibandingkan dengan fangirl. Kepada peneliti, para fanboy ini mengaku adalah tidak wajar untuk memanggil idol sebagai pacar atau istri. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan seorang fans membedakan antara kehidupan nyata dan khayalan.

Peneliti juga menemukan bahwa banyak dari para fangirl yang pernah menangis karena mendengar berita kencan idolanya. Namun dari antara para fanboy yang peneliti temua, tidak ada yang mengaku pernah menangis hanya karena idolnya diberitakan berkencan.

Perbedaan lainnya yang dapat peneliti lihat adalah pada budaya ngeship.

Yaitu suatu kebiasaan dimana para fans menjodohkan idolanya dengan idol lain yang mereka sukai. Kebiasaan ini banyak dilakukan oleh mereka para fangirl, namun sangat jarang dilakukan oleh para fanboy. Para famboy yang peneliti temui mengaku tidak pernah ngeship idolanya dengan idol lain. Karena bagi mereka, itu adalah kehidupan pribadi idola yang tidak bisa dicampuri oleh para fans. Biarlah para idol berkencan dengan siapa saja yang mereka inginkan.

Perbedaan diantara keduanya juga terlihat dalam hal konformitas. Para fangirl cenderung merubah sikap atau perilaku mereka setelah menjadi seorang K-

Popers. Contohnya seperti bergaya dengan style Korea, menyukai makanan Korea dan berbicara dengan bahasa Korea. Fangirl yang peneliti temui banyak meniru gaya idolnya seperti gaya berpakaian dan merubah warna rambut yang sama dengan idolanya, serta menggunakan bahasa Korea dalam percakapan sehari-hari.

Namun hal ini sangat jarang dilakukan oleh para fanboy. Kepada peneliti, mereka mengaku bahwa tidak pernah merubah penampilan dengan Koreaan style. Mereka

171

Universitas Sumatera Utara juga tidak menjadi penikmat makanan Korea hanya karena status seorang K-

Popers. Bahkan mereka tidak pernah menggunakan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-sehari, kecuali saat berada dalam suatu event K-Pop. Menjadi seorang K-Popers tidak serta merta menjadikan para para fanboy ini menjadi konsumen produk-produk budaya Korea. Jal ini sangat berbeda dengan para fangirl yang sebagian besar mengaku manjadi konsumen dari produk budaya

Korea.

“pasti lah (menyukai produk budaya Korea). Setelah jadi K- Popers kan, apa lagi nonton drakor (drama Korea) juga, kaya makanannya, minumnya, jadi suka juga kan. Kaya tteokbokki kan, seminggu kayanya harus (makan) pasti. Pernah juga nyoba yang soju itu loh. Skincare juga sekarang kan nyari nya yang brand Korea lah. Trus apa lagi ya. ngomong tuh pasti ada Korea Korea nya. Tau kan. Kaya annyeong, sharangeo, apa lagi kalo lagi sama anak ARMY kan, pasti lah ala ala Korea seringnya.” Ucap Sifa, yang merupakan salah satu anggota fanbase ARMYELS Medan.”

Fangirl dan Fanboy yang peneliti temui juga memiliki perbedaan dalam hal mengelola emosi, khusunya dalam media sosial. Peneliti melihat bahwa para fangirl cenderung mudah terpancing emosi saat ada orang yang menjelekkan idolanya. Karena itu lah para fangirl ini pernah atau sering terlibat fanwar baik itu dengan K-Popers yang berbeda fandom atau pun dengan mereka yang non K-

Popers. Hal ini sering mengakibatkan munculnya perilaku agresif verbal di sosial media oleh para K-Popers. Dan diantara para fangirl yang peneliti temui, semua pernah terlibat fanwar di sosial media, yang bahkan sampai merusak hubungan di dunia nyata. Namun hal ini tidak dialami oleh para fanboy yang peneliti wawancara. Mereka mengaku tidak pernah terlibat fanwar selama menjadi K-

172

Universitas Sumatera Utara Popers. Meskipun sering menerima komentar tidak enak karena hobinya tersebut, mereka lebih memilih untuk mengabaikannya dan menganggap wajar jika ada yang tidak menyukai K-Pop. Mereka tidak ingin terlibat dalam sebuah perkelahian atau perdebatan yang menurutnya tidak penting. Hal ini lah yang membuat para fanboy ini tetap dapat bergaul dan beteman dengan mereka yang non K-Popers.

Sedangkan para fangirl cenderung memiliki kesulitan untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan K-Popers.

3.3. Tahapan Menjadi K-Popers

Menjadi seorang K-Popers ternyata memiliki beberapa tahapan. Para K-

Popers biasanya akan melewati beberapa tahapan dalam kegiatan idoling mereka.

Sebelum menjadi seorang fans yang fanatik, mereka akan terlebih dahulu menjadi fans yang hanya sekedar menyukai idolanya. Yang tidak melakukan banyak kegiatan idoling. Setelah itu mereka akn memasuki fase fanatik. Yaitu fase dimana mereka terkesan rela melakukan apa pun demi sang idola. Pada fase ini jugalah sering kali para K-Popers dinilai berlebihan atau tidak wajar oleh orang umum. Lalu setelah memasuki fase fanatik, para K-Popers ini bisa juga memasuki fase bosan atau jenuh. Fase ini dapat di pengarui oleh beberapa faktor.

3.3.1. Tahap Awal

Tahap awal menyukai idola diawali saat seorang fans pertama kali

melihat atau mengenal sang idola. Pada tahap awal, biasannya seseorang

akan sangat penasaran dan mulai mendengarkan lagu-lagu idola. Biasany

pada tahap ini fans akan selalu mendengar atau menonton musik idolanya.

173

Universitas Sumatera Utara Hal ini biasanya dilakukan hampir setiap hari. Mereka juga mulai mencari tahu segala informasi tentang idolanya. Segala sesuatu tentang idolanya seperti sejarah grup, adalah hal-hal ingin sekali mereka ketahui. Pada tahap awal ini, umumnya seorang K-Popers belum memiliki rasa suka yang mengarah kepada fanatisme. Mereka bahkan belum tertari untuk membeli berbagai merchandise idolanya. Hal ini dikatakan sendiri oleh seorang anggota ARMYELS yang bernama Bintang.

“dulu kan pas pertama-tama suka ke Bangtan gitu kan hanya penasaran. Ngikutin lagu nya. Satu lagu, abis itu di putar lagi yang lain. IG semua isinya mereka. Youtube juga gitu kan. Nonton nonton acaranya, MV. Apa lagi Bangtan kan banyak tuh, kaya Run BTS. Tapi aku dulu belum yang beli beli gitu. Masih ngikutin gitu aja. Kalo beli gitu enggak lah. Belum yang mau gitu boros boros.”

Pada tahap awal menyukai idola ini, fans umumnya masih belajar dan berusaha mengenal idola mereka dengan baik. Mereka juga mulai memperluas wawasan mereka tentang idola. Hal ini dilakukan sebagai suatu persiapan untuk memasuki lingkungan baru, contohnya seperti fanbase. Ini juga dianggap sebagai suatu modal untuk mampu percaya diri mengatakan diri mereka seorang fans dari idol K-Pop tertentu. Rasa suka mereka masih hanya di tunjukkan melalui berbagi kegiatan streaming dan juga voting serta browsing. Para fans yang berada di tahap awal seperti ini umumnya belum menunjukkan dukungan kepada idola dengan modal materi. Mereka juga memilih untuk tidak terlibat dalam fanwar karena memang belum terlalu menyukai idolanya secara mendalam. Dapat

174

Universitas Sumatera Utara dikatakan bahwa belum ditemukan bentuk-bentuk fanatisme pada tahap ini seperti pembelian yang impulsif, konformitas atau pun perilaku agresif.

Aktivitas idoling mereka belum mempunyai dampak yang cukup berarti bagi hidupnya. Mereka hanya maish menyukai idola seadanya saja.

3.3.2. Tahap Fanatisme

Setelah melewati tahap awal, fans akan berada pada tahap dimana dia sudah sangat menyukai idola dengan perasaan yang berlebihan, dimana hal ini dapat dikatakan tahap fanatisme. Pada tahap ini rasa suka mereka para fans terhadap idola sudah benar-benar sangat dalam. Mereka mulai tidak bisa menahan diri terhadap segala hal yang berbau idola. Oleh karena itu lah pada tahap fanatisme ini mulai muncul perilaku-perilaku yang sering kali dianggap tidak normal oleh masyarakat umum. Contohnya seperti perilaku konsumtif. Setelah berada pada tahap fanatisme, seseorang akan selalu ingin melakukan pembelian barang-barang terkait idolanya.

Mereka kan mulai membeli berbagai merchandise idola seperti album, lighstick, photocard, dan barang-barang lainnya. Sikap boros mereka tersebut juga dapat tersalurkan dengan kegiatan menonton konser.

Fanatisme akan membawa para fans pada level suka yang berbeda. Mereka bahkan rela menonton konser idola sampai keluar negeri. Bahkan ada yang sampai menonton konser ke Korea Selatan, dan hal tersebut adalah konser ketiganya dalam satu tahun.

175

Universitas Sumatera Utara “kalo untuk album aku beli. Tapi aku bukan kolektor album. Misal kaya era Love Yourself kana da empat tuh, aku Cuma punya satu aja. Tapi aku lebih ke konser sih. Kaya kemaren di Indo gak ada (konser BTS). Yaudah aku nyari yang ke . Disitu sebenernya niat awalnya kan nonton yang day one aja. Tapi eh tibat-tiba ikut (menonton) yang day two juga. Trus waktu encore (konser penutup ) kan di Seoul. Itu aku emang udah niat banget sih harus pokonya, harus nonton. Dan udah budget in juga. Dan Puji Tuhan kesampean kemarin bisa nonton mereka (BTS) di negara mereka sendiri.” Terang Stephanie, slaah seorang anggota fanbase ARMYELS Medan.”

Perilaku konsumtif ini bahkan dapat mencapai level yang sangat berbeda dari hanya sekedar berbelanja merchandise idola. Saat seseorang sudah sangat fanatik pada idolanya, mereka akan rela mengeluarkan uang lebih dalam jumlah besar. Adalah sangat wajar ditemukan di dalam dunia per K-Pop an para fans yang memberikan hadiah dengan harga fantastis kepada idola. Contohnya pada saat ulangtahun member atau anniversary grup. Hadiah yang diberikan beragam mulai dari pakaian dengan merk yang terkenal, tampilan wajah member atau grup di papan iklan di lokasi- lokasi tertentu sampai hal-hal tak terduga seperti bintang dan tanah atau hutan. Seperti yang dialami BTS baru-baru ini saat merayakan ulangtahun grup yang ketujuh. Dalam memperingati anniversary BTS tersebut,

ARMY Peru membelikan tanah dengan luas beberapa hektar yang membentuk angkat tujuh atas nama BTS. Ini diberikan sebagai hadiah karna grup tersebut sudah bertahan selama tujuh tahun bersama ARMY.

Fanbase ARMYELS sendiri beberapa kali memasang baliho di jalanan kota Medan untuk memperingati ulangtahun member BTS. Sedangkan

176

Universitas Sumatera Utara ONCE Medan sendiri sangat sering mengadakan acara ulangtahun untuk

member TWICE yang merayakan pertambahan usia mereka.

Selain perilaku konsumtif terhadap berbagai merchandise dan tiket

konser, pada tahap fanatisme juga seorang fans biasanya akan sangat

terikat secara emosi dengan idolanya. Karena itulah saat memasuki tahap

ini, tidak jarang ada fans yang terlibat dalam pertengkaran atau fanwar

demi membela idolanya. Karena saat seseorang fans memasuki tahap

fanatisme, dia akan merasa memiliki idolanya. Dia merasa bahwa idolanya

adalah bagian dari hidupnya. Karena itulah dia merasa penting untuk

membela idolanya. Keterlibatan seseorang dalam suatu fanwar adalah

salah satu bentuk fanatisme yang ditunjukkan oleh fans K-Pop.

Namun sikap menyukai idola secara berlebihan juga dapat melahirkan rasa kepemilikan atas idola tersebut. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya para K-Popers yang tidak terima jika idolanya berkencan dengan seseorang, terlebih jika orang tersebut bukanlah idol yang mereka sukai.

Pada beberapa kasus idol K-Pop, tidak jarang banyak penggemar yang membenci dan meninggalkan idolanya karena berkencan. Seperti yang terjadi pada salah satu anggota EXO belakangan ini, Chen. Setelah berita tentang pernikahan Chen EXO diumumkan, beberapa fans yang tidak terima dengan hal tersebut sampai membuat petisi agar Chen dikeluarkan dari

EXO. beberapa informan yang peneliti juga pernah merasa patah hati karena berita kencan idolanya. Mereka bahkan sampai menangis dan tidak mau

177

Universitas Sumatera Utara membuka sosial media karena hal tersebut. Mereka mengaku belum siap jika idolnya memiliki kekasih.

“pernah lah (menangis karena berita kencan idol). Kemarin itu kan pernah kan Jimin di gosipin sama girlgrup gitu. Pertama keluar sih nangis. Apa lagi belum di konfir (oleh pihak agensi) kan. Jadi takut lah. Kaya bener gak ya. Nangis. Nangis. Gak berani buka IG, Twitter, off semua pokonya. Karna takut kan.” Terang Christin, salah satu anggota fanbase ARMYELS Medan.”

Pada tahap ini juga kegiatan idoling akan mulai mempengaruhi

kehidupan seseorang. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas

idolingnya mulai berdampak pada kehidupan sehari-hari. Contohnya

adalah konformitas. Para fans yang sudah memiliki sikap fanatik akan

mulai merubah diri atau gaya hidupnya agar seperti apa yang mereka

idolakan. Karna itu lah tidak jarang ditemukan K-Popers yang

berpenampilan seperti idola mereka. Mulai dari gaya berpakaian, warna

rambut bahkan pola pikir. Pada tahap ini juga banyak peneliti temukan

para K-Popers yang menjadi konsumen dari berbagi produk budaya pop

Korea Selatan. Tidak hanya pada produk seperti kosmetik dan makanan,

bahkan juga pada hal-hal lain seperti bahasa. Bagi mereka yang sudah

fanatik, penggunaan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari sudah

menajdi seperti kewajiban. Bahkan hal ini terjadi begitu saja setiap kali

mereka berbicara, karena sudah seperti kebiasaan. Hal-hal berbau Korea

juga tidak dapat dihilangkan dari jejak sosial media mereka. Sosial media

mereka akan banyak dihiasi dengan hal-hal berbau K-Pop atau Korea. Ini

178

Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu contoh bagaimana para fans ini sudah sangat terikat

dengan hal-hal berbau K-Pop.

Pada tahap yang sangat ekstrim, sikap fanatisme para K-Popers ini

dapat membuat mereka menjadi seorang sasaeng29. Obesesi mereka

terhadap idola dapat mengubah mereka menjadi seorang penguntit yang

harus tahu kemana dan apa pun yang dilakukan idolanya. Bahka perilaku

ini sampai melanggar hukum karena dapat mencelakai dia dan juga idola

tersebut. Pada beberapa kasus, tercatat banyak idol K-Pop yang

kehidupannya di ganggu oleh para saseng ini. Contohnya seperti Heechul

SUJU yang apartemennya pernah di masuki oleh sasaeng dan mengambil

barang pribadinya. Rasa suka berlebihan kepada idola membuat mereka

para fans tidak lagi dapat membedakan antara kehidupan nyata dan juga

imajinasi. Mereka berfikir bahwa idol K-Pop adalah orang-orang yang bisa

mereka miliki. Namun tidak sedikit para K-Popers yang tidak setuju

dengan tindakan para sasaeng tersebut. Karena hal ini dianggap sudah

sangat melewati batas. Seorang penggemar tidak seharusnya mengikuti

idolanya sampai ke dalam pesawat bahkan ke dalam rumah mereka

sendiri. Karena idola juga pasti memiliki kehidupan pribadi sendiri.

3.3.3. Tahap Jenuh atau Bosan

Setelah melewati tahap fanatisme, seorang penggemar akan

memasuki suatu fase dimana semangatnya untuk sang idola sudah mulai

berkurang. Dia tidak lagi memiliki semangat yang sama besarnya seperti

29 Sasaeng: penggemar yang sangat terobsesi kepada idola.

179

Universitas Sumatera Utara di awal dalam melakukan kegiatan idoling. Pada kasus yang peneliti temui, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal baik itu faktor internal atau pun eksternal. Faktor internal seperti usia, keadaan ekonomi, respon lingkungan atau keluarga atau rasa suka yang sudah mulai berkurang.

Sedangkan faktor eksternal dapat berupa rasa kurang nyaman terhadap fandom.

Pada K-Popers yang menjadi informan dalam penelitian ini, beberapa diantaranya ada yang sedang berada di tahap jenuh atau bosan dengan kegiatan idoling mereka. Bahkan ada yang sampai menyatakan bahwa dirinya hiatus atau vacum. Beberapa ARMY mengaku kepada peneliti bahwa mereka tidak sedang bersemangat seperti dulu lagi dalam hal-hal menyangkut BTS. Hal tersebut pun dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada yang mengaku bahwa dia tidak sanggup lagi secara ekonomi untuk melakukan fangirling seperti dulu lagi. Terlebih saat konsisi pandemik, dimana perekonomian merosot. Hal ini dialami oleh seorang anggota ARMYELS yang mengaku sudah tidak sanggup jika harus boros seperti dulu. Jadi dia harus mengurangi pengeluaran terhadap hal-hal berbau BTS. Hal serupa juga dialami oleh anggota fanbase lainnya yang merasa perlu istirahat sebagai seorang ARMY sejenak. Dia mengaku jenuh dan juga lelah terhadap kegiatan idoling nya. Hal ini diungkapkan oleh

Nori yang mengaku sudah merasa cukup memberikan waktu yang juga materi untuk mendukung BTS selama lima tahun belakangan. Karena itu lah dia merasa perlu beristihata dan berhenti sejenak.

180

Universitas Sumatera Utara Keputusan untuk berhenti menjadi ARMY direalisasikan dengan

menjual berbagai merchandise BTS miliknya. Dia mulai mengurangi

koleksinya tersebut karena benar-benar ingin lepas dari hal-hal berbau

BTS. Namun setelah meninggalkan BTS dan fandom ARMY, dia

memutuskan untuk mendukung idol K-Pop lain. Dari hal ini dapat dilihat

bahwa Nori benar-benar jenuh terhadap BTS dan mencoba untuk

mendukung idol lain.

Saat memasuki tahap bosan atau jenuh, para fans biasanya akan

melakukan kegiatan idoling seadanya. Mereka tidak lagi mencari

informasi tentang idola dengan antusias. Mereka hanya akan melihatnya

jika itu mucul di halaman sosial media mereka. Segala ebntuk fanatisme

juga sudah tidak tampak lagi dalam kehidupan mereka. Beberapa diantara

mereka bahkan berhenti membeli album baru, tidak lagi menonton acara

idola, bahkan menyimpan poster-poster idola yang sebelumnya terpajang

di dinding kamar. Rasa jenuh yang dialami para K-Popers ini adalah suatu

hal yang wajar. Mengingat bagimana mereka selalu berkutit dengan

aktivitas yang sama selama bertahun-tahun untuk mendukung idolanya.

3.4. Faktor Penyebab Seseorang Menjadi K-Popers

Umumnya ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengenal dan akhirnya menjadi seorang K-Popers. Peneliti mendapati bahwa faktor-faktor tersebut dapat berupa lingkungan atau pertemanan, media massa dan juga

181

Universitas Sumatera Utara keluarga. Umumnya K-Pop dikenalkan oleh beberapa faktor ini kepada seseorang hingga orang tersebut terpengaruh.

3.4.1. Teman dan Lingkungan

Faktor ini menjadi penyebab terbesar yang dapat mempengaruhi

seseorang menjadi K-Popers. Lingkungan dan teman adalah faktor yang

secara sadar atai tidak sadar memegang peranan akan pengenalan K-Pop

kepada seseorang. Saat ada teman yang merupakan K-Popers, akan lebih

mudah bagi mereka untuk memperngaruhi teman lainnya untuk menyukai

K-Pop. Hal ini dapat terjadi karena keseharian mereka yang selalu

dilakukan bersama-sama. intensitas waktu mereka bermain bersama cukup

lama. Sehingga seseorang dengan teman K-Popers akan mungkin untuk

melihat kegiatan idoling temannya. Memperhatikan hal yang sama setiap

hari, akhirnya melahirkan rasa penasaran dan membuat orang tersebut

mencari tahu tentang hobi dari temannya tersebut. Pada tahap ini lah sang

teman akan dengan senang hati menjelaskan dengan harapan temannya

tersebut dapat memiliki hobi yang sama dengannya. Memiliki teman

dengan hobi yang sama tentu akan lebih menyenangkan. Karena dapat

melakukannya secara bersama-sama.

Saat seseorang memiliki teman K-Popers, dalam kehidupan sehari-

hari topik pembicaraan yang akan dibahas pastilah tentang K-Pop.

Terkadang K-Popers tersebut akan dengan sengaja memperkenalkan

idolanya melalui lagu dan video musik kepada temannya. Menyaksikan

seorang teman yang selalu asyik dengan hobi idoling nya juga mampu

182

Universitas Sumatera Utara membangunkan rasa penasaran. Mereka yang semula tidak tertarik dengan

K-Pop akan bertanya tentang apa sebenarnya yang membuat para K- popers ini dapat sebegitu senangnya. Mereka juga ingin melihat apakah K-

Pop dapat memberikan kesenangan yang serupa terhadap mereka. Ini merupakan awal dimana akhirnya mereka mencoba. Banyak informan yang peneliti temui mengaku bahwa mereka menjadi K-Popers akibat pengaruh dari teman dan lingkungan. Bahkan beberapa diantaranya mengaku masuk dalam komunitas fanbase karena diajak oleh teman mereka.

Kegiatan idoling seperti membeli merchandise, menonton MV dan menonton konser juga sebagian besar di pengaruhi oleh lingkunga mereka.

Melihat teman-teman disekitarnya melakuka hal tersebut membuat mereka juga ingin melakukan hal yang sama. Terlebih mereka yang berasa di dalam komunitas K-Pop. Segala aktivitas idoling pasti banyak dipengaruhi bagaimana orang-orang di dalam komunitas tersebut menyalurkan hobi idoling mereka.

3.4.2. Media Sosial

Di era modern ini dimana tekonologi sudah berkembang dengan sangat pesat, segala informasi dari berbagai negara dari belahan dunia bisa diterima dengan cepat oleh mereka yang berada di negara yang berbeda.

Hal ini lah yang juga menjadi salah satu pemulus bagi budaya Korea khususnya K-Popers berkembang dengan cepat dan pesat di seluruh dunia.

Karena kecanggihan teknologi seperti ini, membuat orang-orang di

183

Universitas Sumatera Utara berbagai dunia dapat mengetahui tentang K-Pop. Di tambah para K-Popers

yang sering membuat segala hal yang berbau K-Pop menjadi trending

topic di sosial media. Hal ini membuat banyak orang menjadi tahu yang

mulai penasaran dengan K-Pop. Saat mereka melihat segala sesuatu

tentang K-Pop memenuhi laman sosial media, mereka pun mau tidak mau

mengetahu bahwa ada budaya pop dari Korea Selatan yang disebut K-Pop.

Saat di suguhi pemandangan yang sama setiap hari, dimana media banyak memberitakan tentang artis-artis K-Pop, akhirnya orang-orang pun merasa penasaran dan tertarik untuk mencari tahu tentang K-Pop tersebut.

Tidak sedikit orang yang akhirnya menjadi K-Popers karena peran media sosial. Media sosial memiliki pran yang cukup penting dan besar dalam menperkenalka K-Pop secara global. Dan hal ini tidak lepas dari peran para

K-Popers yang sering menjadi alasan trending topic degan segala aksinya.

“awalnya liat-liat Twitter. Aku main Twitter. Distu kalo kamu perhatiin, semua, segala hal tentang K-Pop banyak. Sering trending juga kan. Ulangtahun ntar trending, lagu baru trending. Bahkan kan seleb seleb dunia ada yang ikutan juga soal-soal K-Pop tuh. Nah disitu liat kan, trus ini apa ya, gitu. Apa lagi BTS tuh kemaren kemaren sering banget trending satu. Selalu deh. Makanya jadi tau, baca baca dikit, denger dikit. Jadinya mulai terbiasa sama mereka di Twitter ku semua. Dari Twitter pindah lah ke IG kan. Disitu juga mereka mulai banyak. Di timeline ku. Jadi ya gitu. Ngalir aja sih. Jadinya suka, mulai ketemu-ketemu orang sama juga kan. Diikutin eh asyik juga gitu.” Ungkap Syifa.

184

Universitas Sumatera Utara 3.4.3. Keluarga

Faktor lain yang dapat menjadi penyebab seseorang menjadi K-

Popers adalah keluarga. Secara tidak langsung, keberadaan anggota yang

merupakan K-Popers juga turut mempengaruhi seseorang untuk bisa

menjadi K-Popers. Melihat anggota keluarga dengan aktivitas idoling nya

secara berulang dapat membuat kita tertarik terhadap hal tersebut. Rasa

tertarik dan penasarn tersebut secara tidak sadar akan membuat kita

menjadi fans K-Pop. Pada banyak kasus, orang-orang menjadi penggemar

musik K-Pop karena terpengaruh oleh anggota keluarganya. Hal ini

dialami juga oleh beberapa informan yang peneloti temui. Ada diantara

mereka yang mengenal K-Pop dan menjadi seorang K-Popers Karena

secara tidak lagsung terpengaruh adiknya. Sang adik yang merupakan K-

Popers sering memutar lagu K-Pop dan video musik K-Pop di rumah

mereka. Hal ini membuatnya terbiasa dan merasa nyaman dengan musik

tersebut. Hingga akhirnya dia juga menemukan musik K-Pop yang sesuai

dengan seleranya.

Pada kasus lain, se orang anggota ARMYELS yang bernam Erika mengaku menjadi seorang K-Popers karena pengaruh dari sepupunya.

Sepupunya yang juga fans K-Pop sering menawarkannya untuk mendengar musik-musik K-Pop. Erika pun tidak menolak hal tersebut dan bersedia untuk mendengarkan. Saat mendengar musik tersebut, sesekali akan diselingi dengan penjelasan dari sepupunya tentang informasi idol atau lagu yang mereka dengarkan. Hal ini terjadi berulang kali hingga akhirnya Erika

185

Universitas Sumatera Utara mulai terbiasa dan mengetahui sedikit tentang K-Pop. Seiring berjalannya

waktu, Erika pun mendengarkan musik K-Pop dengan sendirinya meskipun

tidak ada saudara yang menawarkan.

“awalnya sih (menyukai K-Pop) karena sepupu ku. Dia kan K- Popers. Suka Bangtan juga. Jadi kan tinggal sama kan. Kalo lagi nyantai, duduk, gitu suka dibilangin eh Rik liat nih, si Jimin ganteng . gitu lah. Di tawarin. Sambil nanti di kasitau. Kan aku belum tahu membernya Bangtan dulu kan. Jadi nanti di kasih tahu sama dia. Ini tuh si ini namanya. Yang ini si ini. Gitu. Nah kan jadinya akrab kan, terbiasa. Yaudah jadi nanti gak ada dia juga dengerin sendiri. Nyari lagu mereka. Karna udah biasa kali ya. Itu lah awalnya aku jadi K-Popers,” terang wanita yang menjadikan Jimin sebagai biasnya tersebut.

3.5. Alasan Menyukai K-pop

Setiap orang pasti memiliki alasan tersendiri saat memutuskan untuk menyukai sesuatu. Terlebih ketika rasa suka tersebut sudah sangat mendalam terhadap suatu objek. Hal ini juga berlaku bagi para K-Popers. Pasti ada beberapa alasan yang membuat mereka menjadi K-Popers dan bahkan memiliki sikap fanatik. Para informan yang peneliti temui juga memiliki berbagai alasan kenapa mereka menjadi fans dari BTS dan juga TWICE.

Alasan-alasan tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal.

3.5.1. Selera Musik dan Makna Lagu

Dari sekian banyak alasan seseoramg menjadi fans dari idol K-Pop

salah satunya adalah karena musik dan makna lagu. Bagi beberapa orang

musik K-Pop sangat sesuai dengan selera mereka. Dan itu membuat

mereka menikmati saat mendengarkannya. Dari beberapa informan yang

186

Universitas Sumatera Utara peneliti temui, banyak yang mengatakan bahwa musik K-Pop memiliki ciri khas tersendiri yang dapat membuat orang untuk terus mendengarnya.

Contohnya seperti beberapa anggota ONCE Medan yang peneliti temui mengatakan bahwa, lagu-lagu TWICE memiliki irama yang riang sehingga sangat enak untuk di dengar. TWICE mampu menyuguhkan musik yang easy listening. Musik-musik seperti ini mampu membuat mereka merasa candu sehingga ingin terus memutarnya berulang kali. Beberapa ARMY juga mengatakan kepada peneliti bahwa musik BTS benar-benar memenuhi ekspektasi mereka. Namun dapat dikatakan bahwa selera musik ini adalah alasan terbesar seseorang bisa menjadi K-Popers. Karena di akui oleh para informan, betapa pun mereka menyukai seorang idol K-Pop, jika musiknya tidak sesuai dengan selera mereka, mereka tidak mungkin akan menjadi fans yang fanatik. Karena para idol K-Pop adalah penyanyi, maka mereka tetap harus dinilai dari segi musik.

Alasan lain yang membuat para fans ini jatuh hati pada idol K-Pop adalah adalah makna dari lagu-lagu mereka. Sering kali pesan-pesan yang berusaha disampaiakn melalui lirik lagu benar-benar mampu menyentuh hati para penggemar. saat seseorang mengetahui makan dari lagu yang di dengarnya, dan hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dia pegang, hal tersebut akan lebih mendorong dirinya untuk semakin mendalami lagu tersebut dan menyukai sang penyanyi. Hal ini terbukti dari beberapa

ARMY yang melakukan wawancara dengan peneliti. Mereka mengatakan bahwa salah satu alasan terbesar mereka menyukai BTS adalah karena

187

Universitas Sumatera Utara pesan-pesan yang berusaha mereka sampaikan melalui lagu. Makna dari lagu mereka banyak berisi tentang hal-hal yang dialami orang banyak orang di dunia. Contohnya seperti isu mencintai diri sendiri. BTS sukses merebut hati banyak penggemar melalui album bertajuk Love Yourselfi.

Banyak fasn yang salut karena BTS dianggap peduli terhadap isu-isu sosial yang sedang terjadi, seperti kesahatan mental. Melalui lagu ini BTS sukses mengajak para penggemarnya agar dapat menerima diri mereka sendiri dan lebih mencintai diri sediri.

Pada lagu-lagu lainnya BTS juga banyak menyampaikan pesan tentang usaha untuk meraih impian. Mereka mengajarkan anak-anak muda untuk tidak menyerah akan mimpi mereka. Semua orang mungkin untuk sukses dan menggapai impian mereka. Karena hal itu yang juga dialami oleh BTS. Banyak penggemar yang merasa tersentuh dengan makna- makan lagu BTS seperti ini. Bahkan pada masa-masa sulit, terkadang para penggemar akan mendengarkan lagu yang sesuai dengan keadaan mereka saat ini. Hal itu dirasa mampu menolong mereka dari keterpurukan masalah yang sedang dialami. Karena itu lah para penggemar ini sudah mengetahui dan merencanakan lagu apa yang akan di dengarkan sesuai dengan suasana hati mereka. Hal ini juga dirasakan oleh seorang anggota

ARMYELS Medan dengan inisial V. V mengaku mengaku menjadi

ARMY karena merasa tersentuh dengan makna dari lagu-lagu BTS.

Menurutnya pesan yang berusaha BTS sampaikan melalui lagu-lagu tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Musik dan makna lagu BTS

188

Universitas Sumatera Utara benar-benar menemaninya pada keadaan tersulitnya. Baginya lagu BTS banyak membantunya dalam menjalani kehidupan. Inilah yang membuatnya sangat menyukai BTS. Karena baginya BTS berbeda dengan artis K-Pop lainnya. Lagu-lagu mereka tidak hanya sekedar tentang kisah cinta pada umumnya.

“menurut ku sih mereka (BTS) emang bener-bener beda dari (artis K-Pop) yang lain. Kalau yang lain kan masih banyak (lagunya) yang tentang cinta cinta gitu. Tapi mereka enggak. Dan buat aku itu nolong banget. Apa lagi yang datang dari latar belakang keluarga yang broken home kan. Kaya yang aku bilang tadi. Kadang kalau dengar orang rumah ribut, sedih, apa lagi berulang-ulang ya. kadang pengen nyerah. Tapi nanti denger lagu mereka, ngebantu banget. Bener deh. Gak bohong. Kalau bukan karna mereka (BTS) gak tahu juga bakal ada sampe sekarang apa enggak. Tapi aku bisa semangat karna mereka. Dengar lagunya. Kalo lagu sedih denger yang ini. Lagi capek yang ini. Gitu sih.” Jelas Nori kepada peneliti.

3.5.2. Citra Yang Ditampilkan Idola

Setiap orang memiliki kriteria tentang orang-orang yang mereka sukai. Ketika melihat orang dengan berbagai kriteria tersebut, pastilah akan membuat mereka jatuh hati. Hal ini juga berlaku bagi para K-Popers.

Para K-Popers ini memiliki kriteria-kriteria tertentu akan seseorang yang mereka sukai. Maka ketika ada idol dengan kriteria tersebut, mereka pun pasti akan menyukai idol tersebut dan menjadi fasnnya. Hal ini banyak dialami oleh K-Popers. Dimana mereka menjadi fans dari seorang idol karena idol tersebut dinilai memenuhi kriteria seseorang yang menjadi idaman mereka selama ini.

189

Universitas Sumatera Utara Hal ini peneliti temui pada beberapa informan. Contohnya seperti informan dengan inisial B yang mengatakan bahwa dia menyukai RM

BTS karena RM memiliki citra seorang pria yang cerdas. Dia sangat menyukai pria yang cerdas dengan tampilan berwibawa. Dan hal ini dia temukan pada RM BTS. Karena itu lah dia menjadikan RM sebagai biasnya. Ada juga seorang ONCE Medan yang sangat mengidolkan Sana

TWICE. Hal ini karena dia sangat menyukai gadis dengan tampilan imut dan tingkah yang konyol. Lalu dia melihat Sana dan menemuka kriteri tersebut pada gadis yang berasal dari Jepang tersebut. Itulah kenapa dia sangat menyukai Sana. Pada banyak kasus, K-Popers mengidolakan idol

K-Pop karena melihat idola mereka sebagai sosok ideal yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Citra yang ditampilkan idol kepada para fans menjadi salah satu alasan besar orang-orang menyukai mereka. Namun yang buruk dari hal ini adalah, terkadang para idol tidak bisa bersikap diluar dari citra yang mereka tampilkan selama ini, karena jika mereka melakukannya, hal tersebut dapat membuat fans melihat mereka dengan pandangan yang berbeda. Saat citra mereka tidak lagi sesuai dengan apa yang diharapkan fans selama ini, tidak jarang mereka akan kehilangan penggemar.

3.5.3. Tampilan Fisik

Faktor lain yang membuat seseorang menjadi fans dari idol K-Pop adalah tampilan fisik. Seperti yang diketahui, bahwa dunia K-Pop dipenuhi oleh orang-orang dengan tampilan fisik yang cantik dan tampan.

190

Universitas Sumatera Utara Penampilan fisik para idol K-Pop ini sering kali dikatakan sempurna oleh

para penggemarnya. Mereka cenderung memiliki penampilan yang

berbeda dengan artis-artis lain dari berbagai negara. Idol K-Pop dikenal

sebagai artis yang berani bereksperimen dengan penampilannya khususnya

warna rambut. Kulit putih khas orang Korea, rambut indah serta bentuk

tubuh yang proporsional menjadi daya tarik tersendiri bagi para

penggemar. Bahkan beberapa non K-Popers juga terpesona dengan

tampilan fisik dari para idol ini. Para pria memuji idol K-Pop wanita

karena kecantikannya, dan para wanita memuji idol pria karena

ketampanannya. Idol K-Pop sangat terkenal dengan ciri khas rambut

mereka yang warna warni serta kulit mereka yang bagus. Mereka juga

terkenal dengan tubuh idealnya. Bahkan dalam dunia K-Pop, ada sebuah

lelucon dengan menggunakan istilah roti sobek, untuk menggambarkan

perut six pack para idol K-Pop pria. Lelucon ini sudah sangat biasa di

kalangan para K-Popers. Namun tampilan fisik yang ideal ini tidak di

dapatkan dengan mudah oleh idol K-Pop. Mereka memang diharuskan

untuk menjalani program diet dan gaya hidup sehat demi mendapat

tampilan fisik yang akan disenangi oleh para penggemar.

Beberapa K-Popers yang peneliti temui mengaku bahwa salah satu alasan mereka menjadi fans dari seorang idol K-Pop adalah karena penampilan mereka. Seorang ONCE bernama George mengatakan bahwa di menyukai TWICE karena grup tersebut diisi oleh wanita-wanita cantik. Dia sangat senang melihat para member TWICE karena memiliki visual yang

191

Universitas Sumatera Utara memikat. Menurut George idol K-Pop memiliki tampilan yang natural meskipun dengan polesan make-up. Ini lah yang menjadi salah satu pembeda antara idol K-Pop dengan artis-artis dari negara lain. Penampilan mereka yang memberikan kesan natural dan tidak menor menjadi alasan

George menyukai idol K-Pop, khususnya TWICE. Hal serupa juga terjadi pada fangirl BTS. Seorang fangirl bernama Clara mengatakan bahwa alasan pertama yang membuatnya menjadi ARMY adalah karena terpesona dengan ketampanan Jungkook BTS. Dia menilai bahwa Jungkook memiliki fisik yang sempurna. Wajah tampan, badan tinggi dan atletis serta selera fashion yang menarik menjadi alasan utamanya menyukai BTS, khususnya

Jungkook.

Penampilan memang menjadi alasan penting seseorang tertarik pada idol. Karena itu adalah hal pertama yang mereka lihat. Bahkan pada beberapa kasus, ada beberapa fans yang mengomentari perubahan fisik idolnya. Terlebih jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tidak jarang para idol mendapat tindakan bully dari fans sendiri.

Contohnya pada saat berat badan mereka dinilai sudah melewati batas.

Kejadian seperti ini lah yang membuat para idol K-Pop berusaha untuk menjaga penampilan fisik mereka agar tetap ideal.

192

Universitas Sumatera Utara BAB IV

FANATISME K-POPERS

Budaya pop Korea berupa musik K-Pop bukanlah sebuah tren baru di dunia khususnya Indonesia. Budaya K-Pop sebenarnya sudah memasuki

Indonesia sejak satu dekade lalu. Namun saat itu, dapat kita lihat bahwa musik dari negeri ginseng ini belum mampu mendominasi dunia hiburan Indonesia.

Musik K-Pop saat itu hanya mampu menarik segelintir orang saja. Contohnya para remaja putri di Indonesia. Untuk beberapa tahun setelah masuknya K-Pop ke

Indonesia, bahkan dapat dirasakan penolakan dari berbagai kalangan mayarakat yang memandang rendah musik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komentar negatif orang terhadap para idol K-Pop. Beberapa contohnya adalah seperti mengatakan para idol K-Pop dengan sebutan plastik, tidak memiliki bakat dan hanya modal tampang saja, bahkan banyak yang mengatakan bahwa para idol

K-Pop pria terlihat kemayu karena mereka menggunakan kosmetik dan juga skincare. Itu lah mengapa bahwa pada masa-masa awal masuknya K-Pop di

Indonesia, kebanyakan yang menjadi penggemarnya adalah wanita. Sangat jarang ditemui para pria yang menyukai K-Pop. Meskipun ada, mereka akan memilih untuk tidak memperlihatkan ketertarikannya terhadap K-Pop karena takut akan komentar orang-orang dari yang non K-Popers.

Namun selang beberapa tahun, hal tersebut nampaknya mulai berubah.

Kini fans K-Pop di seluruh dunia atau khususnya Indonesia, sudah datang dari berbagai kalangan masyarakat. Baik itu wanita atau pun pria, para pelajar atau pun

193

Universitas Sumatera Utara pekerja juga anak muda maupun orangtua. Bahkan pada beberapa kesempatan, akun-akun berita tentang K-Pop di sosial media banyak yang menginformasikan tentang seorang nenek di Thailand yang ikut menonton konser sebuah grup K-Pop yaitu , saat menggelar konser di negera gajah putih tersebut. Salah satu grup

K-Pop TWICE bahkan terkenal memiliki fanboy dengan jumlah yang sangat banyak. Mereka menjadi di idol K-Pop yang sangat di gemari di kalangan para pria. Hal ini pun dapat dilihat dari banyaknya fanbase TWICE yang anggotanya di dominasi oleh para pria.

Pertumbuhan jumlah penggemar K-Pop diikuti dengan lahirnya para idol

K-Pop generasi ketiga seperti BTS dan TWICE. Lahirnya para idol baru dengan konsep yang inovatif mampu menarik hati orang-orang untuk mendengarkan mereka. Peningkatan jumlah fans K-Pop juga dapat dilihat dari jumlah pengikut para idol K-Pop di sosial media mereka. Saat ini idol K-Pop dengan jumlah pengikut terbanyak di sosial media instagram adalah Lisa BlackPink dengan jumlah lebih dari 40 juta pengikut. Beberapa hal diatas menunjukkan bahwa adanya penerimaan dari masyarakat terhadap musik K-Pop. Penyebaran budaya pop Korea melalui K-Pop dapat dikatakan sangat berhasil pada saat ini. Banyak masyarakat yang menerima hal tersebut sehingga memutuskan untuk menjadi seorang K-Popers. Status fans K-Pop seseorang adalah bukti penerimaannya terhadap usaha penyebaran budaya pop Korea melalui K-Pop.

Para fans K-Pop yang biasa disebut dengan K-Popers ini menerima dengan baik wacana yang berusaha di tanamkan melalui para idol K-Pop. Fanatisme adalah salah satu contoh berhasilnya hal tersebut. Segala bentuk fanatisme yang

194

Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh fans K-Pop adalah sebuah bentuk keberhasilan dari relasi kuasa yang coba dilakukan oleh budaya K-Pop. Foucault (dalam Verica 2012: 5) menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan disebarkan melalui berbagai cara ke dalam pikiran tiap individu. Bentuk kekuasaan atas pikiran pada masyarakat dapat berupa kontrol, dominas, manipulasi dan stigmatisasi. Tujuannya agar cara pandang atau persepsi masyarakat sama dengan cara pandang penguasa atau pemilik wacana. Hal ini dilihat jelas pada sikap fanatisme para K-Popers. Secara tidak langsung segala tindakan mereka dalam idoling merupakan kontrol dari idola mereka. K-Pop berhasil menanamkan ideologi bahwa idol adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup para penggemar. Itulah mengapa banyak dari para penggemar yang rela melakukan apa pun demi idola mereka. Secara tidak langsung idol memegang kontrol atas pikiran dan juga aktivitas tubuh mereka.

Membeli album meskipun tidak pernah di pasang, terlibat fanwar demi membela idola, menonton konser dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fanatisme merupakan bentuk relasi kuasa idol K-Pop terhadap para penggemar. Idol K-Pop dalam hal ini mampu mengendalikan fans untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Menaikkan penjualan album serta jumlah views dalam musik video mereka melalui live streaming contohnya. Ini adalah sebuah pola yang sepertinya sudah harus diikuti oleh para K-Popers jika ingin dilihat sebagai seorang fans yang baik. Idol memiliki kontrol bagaimana para fans ini harus bersikap. Ini adalah salah satu contoh adanya relasi kuasa idol K-Pop atas para penggemar mereka.

195

Universitas Sumatera Utara 4.1. Penerimaan Terhadap Relasi Kuasa K-Pop

Berbagai upaya yang dilakukan untuk membentuk suatu relasi kuasa harus lah dengan cara-cara yang sesuai agar hal tersebut dapat diterima dengan baik oleh objek kuasa. Hal ini juga berlaku bagi K-Pop. Ada nilai-nilai yang sengaja di tanamkan oleh budaya K-Pop melalui idol agar dapat di terima oleh para fans.

Bentuk-bentuk fanatisme dari para fans secara tidak langsung merupakan suatu bukti berhasilnya kuasa yang berusaha dibangun oleh idol K-Pop terhadap para fans nya. Dalam fanatisme ada berbagai bentuk tindakan yang dapat dipandang sebagai suatu bentuk penerimaan relasi kuasa atas idol terhadap fans. Idol memegang kontrol atas perilaku para fans. Fans dapat bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para idola Korea. Atau tindakan para penggemar K-Pop ini tergantung pada idol mereka.

Industri musik K-Pop memiliki perbedaan yang cukup mencolok jika dibandingkan dengan industri musik dari negara-negara lain. Dalam dunia musik

K-Pop, akan ditemui suatu fakta dimana agensi sangat berkuasa atas para artisnya, atau dalam hal ini idol K-Pop. Agensi memiliki peran sebagai pengawas atas segala tindakan idol K-Pop. Singkatnya, para idol ini harus bertindak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh agensi mereka. Para idol ini bahkan tidak bisa berbicara secara bebas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan karir atau pun kehidupan pribadi mereka. Hal ini bahkan sudah terjadi pada saat mereka masih menjalani masa training. Jadi dapat dikatakan bahwa agensi memiliki kuasa atas diri para idol K-Pop. Karena agensi menjadi pemegang kontrol atas tindakan mereka. Hal ini terjadi karena pihak agensi dan juga idol K-

196

Universitas Sumatera Utara Pop memiliki suatu perjanjian kontrak pekerjaan. Itulah mengapa pihak agensi memiliki kuasa untuk mengendalikan para artisnya. Karena para idol ini sudah diikat oleh sistem kontrak, yang mewajibkan mereka menuruti semua hal yang sudah disepakati dalam kontrak tersebut. Kontrak ini seakan-akan membuat pihak agensi memiliki sistem kepemilikan atas para idol K-Pop.

Namun, bukan kekuasaan seperti ini yang dimaksudkan oleh

Foucault. Karena Foucault tidak memandang kekuasaan sebagai suatu kepemilikan sebagai properti. Kekuasaan juga tidak dipahami sebagai suatu tindakan koersif dan menekan dari suatu institusi pemilik kuasa. Menurut

Foucault kekuasaan mesti dipahami sebagai bentuk relasi kekuatan yang imanen dalam ruang dimana kekuasaan itu beroperasi. Kekuasaan mesti dipahami sebagai sesuatu yang melanggengkan relasi kekuatan itu, yang membentuk rantai atau sistem dari relasi itu, atau justru yang mengisolasi mereka dari yang lain dari suatu relasi kekuatan. Oleh karena itu, kekuasaan merupakan strategi di mana relasi kekuatan adalah efeknya (Umar Kamahi

2017:4). Dalam hal ini idol dan fans memiliki suatu relasi yang melahirkan ruang, dimana bentuk-bentuk fanatisme berhasil dinormalisasikan sebagai bentuk cinta diantara keduanya.

Relasi yang terjalin antara idola dengan agensi diatur oleh suatu ikatan kontrak resmi yang diatur oleh hukum. Kontrak ini memberikan hak kepemilikan kepada agensi atas para idol K-Pop. Sehingga pihak agensi dapat mengatur para idol. Adanya kontrak ini pun membuat para idol harus tunduk kepada agensi,. Karena jika tidak akan ada ancaman hukuman yang

197

Universitas Sumatera Utara menanti mereka nantinya. Namun relasi yang berbeda akan kita temui diantara para fans dan idol. Tidak ada sistem kontrak yang mengikat keduanya. Tidak ada aturan yang mewajibkan bahwa fans harus membeli album, menonton konser atau pun melakukan live streaming. Namun idol berhasil membuat para fans melakukan hal-hal tersebut dengan sukarela.

Tidak ada ancaman hukuman bagi para fans jika tidak melakukan hal tersebut. Para idol juga tidak pernah mengatakan secara gamblang untuk melakukan semua hal-hal tersebut. Namun tindakan-tindakan tersebut seakan-akan sudah menjadi kewajiban bagi mereka. Hal ini lah yang dipandang Foucault sebagai suatu kekuasaan. Dimana para idol berhasil mempengaruhi dan mengontrol perilaku para fans, namun tanpa paksaan atau pun tindakan koersif.

Hal unik lainnya yang dapat kita lihat dalam industri K-Pop adalah, bahwa baik agensi, idol dan juga fans memiliki relasi kuasa terhadap satu sama lain. Selain kekuasaan agensi atas para idol, dan juga kekuasaan idol atas para fans, para penggemar juga sebenernya memiliki kekuasaan atas keduanya. Para idol biasanya akan sangat berhati-hati untuk tidak mengecewakan para fans, sehingga mereka tidak ditinggalkan. Para idol ini diwajibkan untuk menampilkan citra baik sesuai keinginan para fans. Karena jika mereka melakukan tindakan yang tidak disukai oleh para fans, tidak jarang mereka akan dibenci dan ditinggalkan oleh para penggemar.

Contohnya sangat sering ditemui para idol yang berkencan secara diam-diam atau bahkan memutuskan hubungan karena adanya tekanan dari para

198

Universitas Sumatera Utara penggemar. Melalui hal ini dapat kita lihat adanya kekuasaan dari para fans dalam mengatur bagaimana para idol ini dalam bertindak.

Para penggemar juga memiliki kuasa atas agensi dari idola mereka.

Dalam dunia K-Pop sangat sering ditemui pihak agensi yang dituntut oleh para penggemar. Pihak agensi juga tidak segan-segan meminta maaf atau bahkan mengubah suatu kebijakan mereka, jika hal tersebut tidak sesuai dengan kehendak para fans. Hal ini dilakukan karena pihak penggemar sering melemparkan ancaman kepada agensi. Pada salah satu kasus, komunitas penggemar Jin BTS pernah melakukan protes kepada agensi

BigHit Entertainment, selaku agensi BTS, karena dianggap tidak cukup adil dalam melakukan pembagian part bernyanyi kepada Jin. Menanggapi hal tersebut, BigHit Entertainment pun meminta maaf dan sejak saat itu, mereka memberikan part bernyanyi yang lebih banyak kepada Jin BTS. Dari hal ini dapat kita lihat bagaimana fans memiliki suatu kekuasaan dalam mengendalikan idol maupun agensi K-Pop.

4.1.1. Perilaku Konsumtif

Salah satu bentuk fanatisme yang terjadi pada K-Popers adalah

perilaku konsumtif. Mereka kerap melakukan pembelian impulsif jika hal

tersebut berkaitan dengan idol mereka. Itu lah mengapa berbagai merchandise

yang dikeluarkan oleh pihak agensi idol K-Pop biasanya akan habis terjual

dalam waktu singkat sejak di luncurkan. Hal ini dapat dipandang sebagai salah

satu contoh dari adanya kuasa idol terhadap para fans. Secara tidak langsung

199

Universitas Sumatera Utara penggemar akan mengikuti suatu pola yang tidak tertulis jika hal tersebut menyangkut idolanya. Saat idol K-Pop mengeluarkan abum baru, seakan secara otomatis para fans ini akan membeli album tersebut. Adanya dorongan untuk membeli album setiap idolnya mengeluarkan karya baru adalah salah bentuk kuasa yang dapat kita lihat dari budaya K-Pop terhadap para penggemar. Yang lebih mengesankan adalah, bahwa hal ini tertanam pada para fans seakan tidak disadari. Wacana bahwa pembelian album merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan seseorang sebagai fans yang baik tampaknya sudah tertanam dengan baik di pikiran para fans. Wacana ini berhasil di tanamkan dengan sangat baik, sehingga tidak mendapat perlawanan dari para penggemar. penggemar mempercayai wacana seperti ini. Hal ini dapat dilihat dari perilaku para penggemar yang tetap melakukan hal tersebut hingga sekarang.

Terkadang penundukan dan penguasaan memang dilakukan dengan cara-cara yang represif dan menekan sehingga akan terlihat jelas proses mendominasi. Akan tetapi, penundukan melalui cara-cara represif tidak selalu otomatis menghasilkan reaksi perlawanan karena berlangsungnya relasi kekuasaan yang asimetris. Namun di sisi lain ada juga penundukan dan penguasaan yang dilakukan dengan cara hegemonik. Yang mana artinya upaya penguasaan tersebut tidak dirasa sebagai suatu penundukan. Berlangsungnya proses itu hanya dapat diketahui melalui efek- efeknya. Ia beroperasi pada level kesadaran. Beroperasinya kekuasaan tertanam dalam tubuh individu atau dengan kata lain, proses penundukan telah dinormalisasikan. Penundukan

200

Universitas Sumatera Utara terhadap tubuh tidak dilakukan tanpa kepentingan, melainkan sebagai suatu usaha untuk melakukan kontrol sosial demi kepentingan tertentu. Kontrol sosial itu mengandaikan adanya penundukan dan pengawasan perilaku individu dan masyarakat ( Umar Kamahi, 2017: 9). Hal ini sangat sejalan dengan apa yang terjadi pada para K-Popers. Sikap konsumtif mereka memang tidak disadari sebagai suatu upaya penguasaan oleh idol K-Pop, karena tidak dilakukan dengan cara yang represif. Namun dengan wacana seperti jika ingin menjadi fans yang baik, harus lah sedapat mungkin mendukung idola dengan memanfaatkan modal ekonomi. Wacana inilah yang membuat para penggemar rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak demi idol. Perilaku seperti ini yang berulang melahirkan sikap konsumtif dalam diri para penggemar. Idol K-Pop berhasil menciptaka suatu relasi kuasa terhadap para fans yang dapat dilihat dari perilaku mereka. Mungkin hal ini akan tidak disadari oleh para penggemar, atau bahkan mereka akan menolak akan adanya pernyataan seperti ini. Namun adanya penguasaan tersebut dapat kita amati dari efeknya, yaitu perilaku konsumtif. Sikap konsumtif ini merupakan efek dari berhasilnya penguasaan yang dilakukan oleh idol terhadap fans mereka. Salah seorang ARMY bahkan mengatakan kepada peneliti bahwa dia sudah menyisihkan gaji setiap bulannya untuk persiapan dana menonton konser BTS. Dia membuat tabungan khusus untuk hal-hal yang berhubungan idolanya tersebut. Dapat dilihat bahwa penguasaan atas idol K-Pop bekerja pada tahap kesadaran penggemar. mereka dengan sadar dan rela menyisihkan penghasilanya demi kegiatan idoling. Meskipun idol

201

Universitas Sumatera Utara tidak pernah menyuruh secara langsung para penggemar untuk membeli merchandise atau menonton konser, namun para K-Popers ini melakukannya karena berfikir bahwa hal tersebut adalah wajar.

“kan aku bukan tipe (fans) yang kolektor. Aku lebih prefer ke konser sih. Jadi aku lebih suka ke konser dari pada beli beli gitu. Makanya aku nabung kan. Jadi ada tabungan khusus gitu. Tiap bulan aku sisihin berapa. Persiapan nonton konser kalo mereka ada tour. Jadi ada tabungannya gitu tiap bulan. Apa lagi aku tipe yang nunggu endcore (konser penutup) kan. Jadi emang harus di siapin bener-bener budget nya.” Jelas Stephanie kepada peneliti.

Untuk setiap barang-barang yang dibeli oleh para fans ini,

bukanlah didasarkan pada faktor kebutuhan. Kepada peneliti, mereka

mengaku bahwa semua album yang mereka beli tidak pernah di pasang

sama sekali. Hal ini sebagai bukti bahwa kegiatan pembelian tersebut

adalah sebagai sebuah rutinitas wajib yang harus di lakukan setiap kali idol

mereka mengeluarkan album baru. Ini lah kenapa hal tersebut dipandang

sebagai salah satu bentuk penguasaan. Dimana mereka membeli album

tidak hanya karena ingin atau kebutuhan, namun karena hal tersebut adalah

sesuatu yang harus dilakukan sebagai seorang fans. Ini sudah seperti

wacana yang secara tidak sadar tertanam pada pikiran mereka. Hal seperti

ini tampak seperti suatu pengaturan yang dilakukan oleh para idol terhadap

mereka. Namun tentu saja tidak dengan cara yang terlihat atau perintah

secara langsung. Bentuk relasi kuasa ini terjadi akibat adanya paham yang

ditanamkan bahwa seorang penggemar haruslah mendukung idolanya. Dan

salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan adalah dengan membeli

202

Universitas Sumatera Utara merchandise atau menonton konser. Bahkan pada banyak kasus, mereka lebih mendahulukan idola dari pada kepentingan diri sendiri. Pada masa- masa idol melakukan comeback, banyak dari mereka yang mengaku menabung demi dapat membeli album baru idolanya tersebut.

Berlangsungnya kekuasaan yang hegemonik tidak lagi menghadirkan pengawasan secara eksternal karena ia telah diinternalisasikan dalam diri objeknya. Jadi, tidak mudah mempersoalkan suatu masalah ketika ia dianggap given, taken for granted, dan hadir seolah sebagai suatu yang normal. Cultural studies berusaha menghadirkan bahwa normalitas itu sesungguhnya mengandung persoalan. Tren atau selera, misalkan, merupakan sebuah definisi situasi terhadap kecenderungan perilaku tertentu masyarakat (Umar Kamahi, 2017: 4). Sikap konsumtif yang ada pada diri para K-Popers adalah hal yang dianggap wajar oleh mereka. Karena itu dipandang sebagai sebuah bentuk dukungan dan apresiasi terhadap idolanya. Hal ini juga didukung oleh wacana yang berhasil terinternalisasikan dengan baik dalam diri para penggemar. sehingga mereka tidak pernah mempermasalahkan sikap boros saat menjadi K-Popers, bahkan meskipun hal tersebut ditentang atau dipandang tidak wajar oleh orang sekitar. Namun akibat suksesnya internalisasi wacana tentang penggemar yang baik, hal ini dipandang sebagai suatu normalitas di kalangan mereka para K-Popers. Terlebih bagi mereka yang tergaung dalam suatu komunitas penggemar. Dimana mereka melihat

203

Universitas Sumatera Utara bahwa mayoritas orang di dalamnya melakukan hal yang sama. ini

semakin mendorong normalitas yang ada dalam pikiran mereka selama ini.

Foucault (dalam Arif Syafiuddin 2018: 11) memperlihatkan cara

membaca yang berbeda tentang kekuasaan. Menurutnya kekuasaan

beroperasi secara tidak sadar dalam masyarakat. Menurutnya kekuasaan

menentukan berbagai aturan dan hubungan di dalamnya. Hal ini lah yang

terjadi dalam hubungan antara idola dan penggemar. dalam relasi

keduanya, di normalkan untuk seorang fans bersikap konsumtif terhadap

idolanya. Hal ini terjadi bukan karena adanya represif. Namun karena

adanya wacana yang menormalkan hal tersebut. Bagi Foucault kekuasaan

selalu teraktualisasi lewat pengetahuan, dan pengetahuan selalu punya efek

kuasa. Penyelenggaraan pengetahuan menurut Foucault selalu

memproduksi pengetahuan sebagai basis kekuasaan. Hampir tidak

mungkin kekuasaan tidak ditopang dengan suatu ekonomi wacana

kebenaran. Wacana tentang fans yang baik menormalkan perilaku para

fans ini. Dengan adanya wacana tentang penggemar yang baik tersebut,

efek dari kekuasaan idol atas penggemar dapat dilihat dengan jelas.

4.1.2. Budaya Streaming dan Voting

Bentuk penerimaaan lain dari relasi kuasa idol K-Pop atas penggemar dapat dilihat dari budaya live streaming dan voting dalam dunia K-Popers.

Kebiasaan ini dapat dilihat sebagai salah satu efek dari adanya praktik kuasa.

Karena para idol dapat mengendalikan para fans untuk melakukan live

204

Universitas Sumatera Utara streaming dan voting saat mereka mengeluarkan karya baru. Mayoritas dari penggemar bahkan menganggap bahwa ini adalah hal paling mendasar yang dapat dilakukan oleh seorang untuk mendukung idolanya. Saat serang penggemar tidak memiliki modal ekonomi yang dapat digunakan untuk mendukung idola, ini adalah salah satu cara alternatif yang paling mudah.

Karena ini sudah seperti suatu bentuk kewajiban bagi mereka para penggemar, itu lah yang membuat praktik kuasa relasi sangat jelas terlihat. Karena saat idolnya mengeluarkan musik video baru, secara otomatis penggemar akan melakukan live streaming. Dalam hal ini idol memiliki kuasa dalam mengendalikan perilaku para penggemarnya. Mereka dapat menciptakan sikap loyal dalam diri penggemar melalui berbagai bentuk perilaku, salah satunya live streaming dan voting.

Pengetahuan tidak merupakan pengungkapan samar-samar dari relasi kuasa, namun pengetahuan berada dalam relasi-relasi kuasa itu sendiri. Kuasa memprodusir pengetahuan dan bukan saja karena pengetahuan berguna bagi kuasa. Tidak ada pengetahuan tanpa kuasa dan sebaliknya tidak ada kuasa tanpa pengetahuan. Konsep Foucault ini membawa konsekuensi, untuk mengetahui kekuasaan dibutuhkan penelitian mengenai produksi pengetahuan yang melandasi kekuasaan. Karena setiap kekuasaan disusun, dimapankan, dan diwujudkan lewat pengetahuan dan wacana tertentu. Wacana tertentu menghasilkan kebenaran dan pengetahuan tertentu, yang menimbulkan efek kuasa (Arif Syafiuddin 2018: 12). Wacana tentang penggemar yang baik melahirkan berbagai efek, salah satunya budaya live streaming dan juga

205

Universitas Sumatera Utara voting. Adanya efek ini merupakan hasil dari upaya yang berusaha di tanamkan idol K-Pop. Bahwa dengan perjuangan dan kerja keras mereka untuk menghibur dan mengeluarkan karya untuk fans, sudah sepantasnya penggemar mendukung mereka dengan berbagai cara. Efek seperti ini tidak mungkin hadir tanpa adana wacana yang berusaha dibangun dalam diri setiap penggemar. Antara ingin menjadi fans yang baik atau sebagai balasan atas kerja keras dari idol, namun wacana tersebut berhasil terinternalisasi dalam diri para penggemar sehingga mereka pun menurut untuk melakukan hal-hal fanatisme, salah satunya live streaming.

Budaya live streaming dan voting adalah salah satu bentuk kuasa idol

K-Pop atas para penggemar yang paling gampang kita lihat. Terlebih pada suatu ajang penghargaan ketika idolnya masuk kategori nominasi. Para fans ini akan beramai-ramai melakukan voting agar idol nya keluar sebagai pemenang. Bahkan banyak diantara mereka sampai membuat bnayak akun atau pun menggunakan akun orang-orang sekitarnya. Wacana bahwa idol mereka adalah yang terbaik, dan harus menjadi pemenang berhasil tertanam dalam pikiran para penggemar ini. Para idol K-Pop memiliki kuasa mengendalikan penggemar ini untuk mendukung mereka dalam ajang penghargaan. Sehingga para penggemar dengan sendirinya melakukan voting.

Apa yang dilakukan oleh para penggemar ini menjadi salah satu bukti bahwa idol berhasil membuat mereka melakukan apa yang diinginkan oleh idol, tanpa perlu membuat para fans merasa bahwa mereka dipaksa melakukannya. Hal ini dapat dilihat sebagai salah satu contoh berhasilnya proses upaya

206

Universitas Sumatera Utara penguasaan melalui internalisasi wacana yang ditanamkan pada objek kuasa.

Melalui proses internalisasi pengetahuan atau wacana seperti ini, proses dominasi terhadaap para penggemar dapat berjalan dengan baik. Akrena hal ini merupakan strategi yang baik dalam membentuk suatu relasi kuasa.

Sehingga tidak menimbulkan penolakan dari objek kuasa itu sendiri.

4.1.3. Konsumen Budaya Korea

Salah satu hal yang cukup menarik dalam dunia K-Popers adalah dimana para penggemar ini tidak hanya menjadi fans dari idol K-Pop. Namun mereka juga menjadi konsumen dari berbagai produk budaya pop Korea lainnya. K-Pop berhasil menarik mereka para penggemar untuk menyukai hal- hal lain dari budaya Korea. Ini adalah salah satu fenomena yang cukup menarik. Mengingat tidak semua artis dari negara-negara lain dapat melakukan hal tersebut. Jarang kita temui saat orang menyukai musik dari artis Hollywood, mereka juga menyukai hal-hal lain dari negara tersebut.

Namun idol K-Pop berhasil memperkenalkan budaya negara mereka dengan sangat baik kepada para fans. Budaya Korea yang dimaksud adalah seperti fashion, make-up, skincare, perjalanan wisata, makanan serta bahasa. Banyak dari K-Popers yang peneliti temui mengaku menjadi konsumen dari berbagai produk budaya Korea lain akibat dari hoby idoling mereka. Secara tidak sadar,

K-Pop berhasi membawa mereka ke hal-hal lain yang di produksi oleh Korea

Selatan. Hal ini pun dapat dipandang sebagai salah satu bentuk berhasilnya internalisasi wacana yang di tanamkan melalui idol K-Pop terhadapa para penggemar, bahwa budaya Korea itu adalah baik dan menyenangkan untuk

207

Universitas Sumatera Utara diikuti. Ini merupakan efek dari bekerjanya kekuasaan dari para idol K-Pop atas diri para penggemar. kehadiran idol di dala hidup mereka berhasil menarik perhatian mereka kepada budaya Korea. Padahal jika dilihat kembali ke belakang, sebelum menjadi K-Popers, mereka juga sudah mengetahui tentang budaya Korea tersebut. Namun mereka tidak tertarik untuk menjadi konsumen dari hal itu. Tetapi itu berubah saat mereka memasuki dunia K-Pop.

Disini lah dapat kita lihat betapa besarnya peran idol K-Pop dalam membuat para penggemarnya untuk menerima dan mengkonsumsi budaya Korea. Hal ini juga lah yang membuat pemeritah Korea Selatan sangat gencar mendukung industri hiburan di negaranya. Karena pemerintah melihat dan menyadarai bahwa para artis tersebut memiliki kuasa dan pengaruh yang sangat besar dalam menarik orang-orang untuk menyukai hal-hal yang berbau Korea

Selatan.

Definisi-definisi ilmiah secara jelas juga menunjukkan efek beroperasinya kekuasaan dalam bentuk rezim wacana. Definisi psikiatri tentang mental mengubah praktik penanganan orang gila. Definisi kedokteran tentang penyakit, menyebabkan isolasi, pengasingan, dan mengubah hubungan sosial. Konsep tentang kecantikan menghasilkan salon, diet, cara makan, fitnes, pakaian, dan kursus-kursus. Agama menghasilkan penyeragaman, baik pakaian, bahasa, perilaku, juga menghasilkan diskriminasi. Pembagian kerja membuat diskriminasi terhadap seksualitas, efisiensi, dan tradisi (Umar

Kabahi, 2017: 17). Defenisi tentang K-Popers juga melahirkan praktik-praktik baru dalam kehidupan para penggemar ini. Adanya wacana bahwa seorang K-

208

Universitas Sumatera Utara Popers yang tidak mengetahui hal-hal yang berbau Korea seperti makanan dan bahasa contohnya, bukan lah seorang K-Popers sejati. Wacana tersebut yang akhirya berhasil menarik mereka pada praktik-praktik dimana mereka menjadi konsumen dari budaya Korea. Mereka mulai membiasakan lidah dengan makanan-makanan Korea. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka juga mulai menggunakan bahasa Korea dalam berkomunikasi. Bahkan dengan orang- orang diluar dari komunitas mereka sendiri. Adanya wacana dalam pikiran bahwa mereka harus mengetahui segala sesuatu tentang idol mereka, membawa mereka pada praktik seperti ini, dimana mereka mulai membiasakan diri menjadi konsumen dari produk budaya Korea lainnya.

“kalau itu pasti lah ya keimbas (menyukai hal lain dari budaya Korea akibat K-Pop). Kayanya semua K-Popers pasti gitu, iya gak sih. Kaya liat idol makan apa jadi ikut nyobain kan. Atau mereka pake apa ikut coba juga. Bahkan kaya missal jadi pengen jalan-jalan ke tempat- tempat mereka buat MV gitu loh. Bahasa yang sering dipake juga jadi kita ikutin kan. Kaya borahae (sering di ucapkan V BTS). Jadi kalau mau ngomong aku saya kamu sekarang gak I love you lagi kan. Tapi jadi borahae. Pake love yang ungu itu loh (warna official ARMY). Kadang ngomong ke mama juga udah bahasa Korea nya di campur-campur. Sampe nanti kaya, apa sih ka, gitu. Iya kok gitu ya. padahal dulu juga udah tau ada Korea yak an. Tapi setelah jadi ARMY baru suka sama makanannya, bahasanya, make-up, skincare. Sekarang aku malah kalau gak brand Korea aku gak make loh. Sampe segitunya coba.” Ungkap Stephanie, salah seorang informan kepada peneliti di salah satu sesi wawancara.

Idol K-Pop memiliki kekuasaan dalam menciptakan kepercayaan para penggemar untuk menggunakan produk-produk atau pun budaya Korea. Ini dapat dilihat sebagai salah satu efek dari adanya relasi kuasa dari para idol terhadap penggemar. meskipun hal ini sering kali tidak di sadari oleh mereka

209

Universitas Sumatera Utara para fans. Namun idol memiliki peran yang sangat besar dalam mengendalikan dan menentukan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat terjadi tentunya karena para penggemar ini menematkan idol mereka pada posisi sentral dalam pikiran. Sehingga mereka para idol mampu mengubah pemikiran dan mengendalikan tubuh serta pikiran mereka.

4.1.4. Perilaku Agresif Verbal

Menurut Foucault (dalam Umar Kabahi, 2017: 17) kekuasaan mesti dipahami sebagai bentuk relasi kekuatan yang imanen dalam ruang dimana kekuasaan itu beroperasi. Kekuasaan mesti dipahami sebagai sesuatu yang melanggengkan relasi kekuatan itu, yang membentuk rantai atau sistem dari relasi itu, atau justru yang mengisolasi mereka dari yang lain dari suatu relasi kekuatan. Oleh karena itu, kekuasaan merupakan strategi di mana relasi kekuatan adalah efeknya. Hal ini dapat kita lihat juga dalam kebiasaan para K-

Popers yaitu berperilaku agresif verbal, baik di sosial media maupun di kehidupan nyata, yang sering kali menjauhkan mereka dari orang-orang yang non K-Popers. Seringkali para K-Popers ini menolak dan bereaksi akan orang- orang yang tidak menyukai idola mereka. Reaksi ini dapat berupa pembelaan yang biasanya disampaikan dalam bentuk penjelasan panjang lebar. Namun lebih sering dalam bentuk perilaku agresif verbal yang kerap menimbulkan pertengkaran diantara kedua belah pihak. Reaksi seperti ini merupakan salah bentuk kekuasaan dari idol. Secara tidak langsung dapat dilihat bagaimana idol memperngaruhi para penggemar dalam berperilaku. Posisi idol yang sudah memegang peranan penting dalam kehidupan mereka melahirkan aksi

210

Universitas Sumatera Utara ingin melindungi. Sehingga mereka merasa perlu melawan siapa saja yang

menyinggung idolanya. Para idol ini berhasil menanamkan wacana bahwa

mereka adalah bagian dari hidup para penggemarnya. Dengan begitu perilaku

agresif yang ditunjukkan oleh para penggemar ini adalah efek dari kekuasaan

idol atas mereka.

Jika diperhatikan lagi, sebenarnya ini adalah satu hal yang sangat

menarik. Karena di bandingkan dengan penggemar artis-artis dari negara lain,

K-Popers memang terkenal sangat reaksioner jika menyangkut hal-hal berbau

idolanya. Ini menjadi suatu pertanyaan besar, bagimana mungkin artis dapat

berpengaruh begitu besarnya dalam menentukan sikap fans nya. Dari hal ini

tampak begitu jelas seberapa besar pengaruh relasi kuasa idol dalam hidup

mereka. Idol K-Pop benar-benar sukses menginternalisasikan diri mereka

dalam kehidupan para penggemarnya. Bahkan para K-Popers terkesan

menormalisasikan perilaku agresif ini karena dinilai sebagai upaya dalam

membela idolanya. Namun hal ini dapat dipandang sebagai bentuk efek dari

adanya relasi kuasa idol atas para penggemar, karena idol berhasil

mempengaruhi bagimana para fans ini dalam bersikap, demi membela mereka.

4.2. Media Penyebaran Kuasa Budaya K-Pop

Setiap relasi kuasa yang coba di tanamkan pada objek kuasa harus lah mempunyai media dalam proses penyebarannya. Karena tidak mungkin suatu wacana relasi kuasa dapat tersampaikan kepada objek kuasa tanpa ada media yang menjadi perantaranya. Media yang digunakan harus lah sesuatu yang dapat

211

Universitas Sumatera Utara diterima dengan baik oleh kuasa. Dengan kata lain, media tersebut harus lah berupa sesuatu yang disukai dan di pandang positif oleh kuasa. Karena dengan begitu wacana atau ide kuasa yang disampaikan tidak mendapat perlawanan di dalam proses internalisasinya. Upaya penguasaan oleh budaya K-Pop juga demikian. Budaya K-Pop sediri memerlukan media dalam membentuk suatu relasi kuasa atas para penggemar K-Pop. Foucault ( dalam Verica, 2012: 3) menjabarkan bahwa semua kebudayaan telah membangun atauran-aturan mengenai wacana kekuasaan tertentu. Artinya suatu budaya yang ada ditengah masyarakat hadir bukan hanya semata-mata muncul dengan sendirinya, melainkan ia menaungi suatu wacana yang sengaja dibentuk untuk mengkontrol pikiran dan tubuh.

Budaya K-Pop yang hadir di tengah masyarakat dewasa ini juga telah memiliki wacana-wacana kekuasaan tertentu. K-Pop dapat mengontrol pikiran dan tubuh para K-Popers agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan awalnya. Yaitu menyukseskan industri K-Pop dengan memunculkan sikap fanatisme di kalangan para penggemar. karena sikap fanatisme ini lah yang dapat mendorong sukses nya industri budaya pop K-Pop. Dan untuk mencapai tujuan ini, K-Pop memerlukan media yang dapat menjadi jembatan agar wacana-wacana kekuasaan tersebut dapat tersampaikan dan terinternalisasi dengan baik.

4.2.1. Idol K-Pop

Idol K-Pop menjadi media utama dari budaya pop Korea, K-Pop untuk membangun suatu relasi kuasanya. Idol K-Pop menjadi media paling tepat untuk menyampaikan rezim wacana yang ingin di tanamkan K-Pop pada para penggemarnya. Namun dalam hal ini idol K-Pop dapat menjadi media penyebaran

212

Universitas Sumatera Utara kuasa oleh budaya K-Pop itu sendiri sekaligus sebagai pihak yang memegang kuasa atas para K-Popers. Dalam hal ini idol K-Pop berhasil hadir sebagai sosok yang begitu di kagumi oleh para penggemarnya. Mereka berhasil menciptakan pandangan baru para fans tentang artis idola. Sebuah wacana yang berhasil membentuk pikiran dan pengetahuan dalam diri objek kuasa, sehingga mengatur bagaimana mereka bersikap, adalah bentuk berhasilnya relasi kuasa atas objek kuasa tersebut. Dalam hal ini idol K-Pop sebagai media berhasil membentuk pikiran dan pengetahuan baru dalam diri para penggemar, yang mana nantinya akan menjadi control mereka dalam bersikap. Wacana tentang idol yang dianggap sempurna oleh para penggemar ini menjadi kontrol baru dalam perilaku mereka.

Bagaimana mereka memandang idolanya serta bagimana mereka menafsirkan tentang wacana penggemar yang baik, berhasil mengontrol mereka dalam berperilaku. Sosok idol yang dinilai sempurna, baik dan menjadi bagian penting dalam hidup mereka para penggemar, membuat mereka abai terhadap perkataan dari luar yang menentang pengetahuan tersebut. Segala sesuatu yang dianggap bertentangan dengan apa yang mereka pikirkan dianggap sebagai hal yang salah.

Hal ini juga lah yang membuat mereka seakan terasing dari luar kelompok mereka. Pandangan tentang bagimana seorang penggemar yang baik juga menjadi pengetahuan baru bagi para K-Popers ini.

Idol K-Pop menjadi media sempurna untuk menginternalisasikan wacana bahwa seorang penggemar harus mendukung idolanya dengan berbagai cara, yang mana pada akhirnya akan melahirkan berbagai bentuk fanatisme. Para K-Popers memandang bahwa kerja keras dan usaha para idol dalam menyenangkan hati fans

213

Universitas Sumatera Utara melalui suguhan karya yang baik, harus di balas setimpal dengan berbagai cara seperti, membeli album, budaya streaming dan voting, serta membela idola dari para anti fans. Foucault menjelaskan (Verica 2012: 5) bahwa ilmu pengetahuan disebarkan melalui berbagai cara ke dalam pikiran tiap individu. Bentuk kekuasaan atas pikiran pada masyarakat dapat berupa kontrol, dominas, manipulasi dan stigmatisasi. Tujuannya agar cara pandang atau persepsi masyarakat sama dengan cara pandang penguasa atau pemilik wacana. Cara pandang para K-Popers ini sudah menjadi sama dengan wacana yang berusaha di tanamkan budaya K-Pop. Bahwa para idol adalah bagian penting dalam hidup para penggemar, dan harus di dukung dengan berbagai cara. Suksesnya pembentukan relasi kuasa melalui idol K-Pop dapat dilihat juga dari rasa bersalah yang muncul dalam diri para penggemar ketika mereka tidak dapat mendukung idola melalui pembelian album, live streaming dan voting, menonton konser, dan bentuk-bentuk fanatisme lainnya. Bahkan tidak jarang banyak penggemar yang menangis saat mereka tidak dapat membeli album atau menonton konser idola.

Melakui hal-hal seperti ini, tanpa di sadari idol memegang kontrol bagimana para penggemar ini berfikir dan berperilaku. Idol mampu membuat para K-Popers merasa sebagai fans yang kurang loyal hanya karena mereka tidak membeli album contohnya.

Dari berbagai bentuk fanatisme yang diperlihatkan para K-Popers terhadap idolanya, dapat dilihat bagaimana relasi kuasa beroperasi dengan sukses melalui media idola K-Pop. Karena secara tidak langsung, idola menjadi bagian penting

214

Universitas Sumatera Utara yang menentukan perilaku para K-Popers ini. Setiap tindakan mereka dalam idoling selalu di dasarkan pada bagaimana mereka memandang idolanya.

4.2.2. Komunitas Penggemar atau Fanbase

Komunitas adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tindakan fanatisme seorang K-Popers. Sikap fanatik seorang penggemar sedikit banyak dipengaruhi oleh komunitas tempat dia berada. Ketika seseorang berada dalam suatu kelompok, dia akan secara tidak sadar ingin terlihat sama dengan orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut. Komunitas secara tidak langsung mengikat para anggotanya dengan rasa identitas yang sama. Orang- orang dalam komunitas melakukan interaksi secara terus-terus menerus, yang pada akhirnya melahirkan norma-norma dan aturan adat istiadat diantara mereka.

Aturan-aturan ini adalah salah satu bentuk bekerjanya relasi kuasa dalam komunitas tersebut. Hal ini juga berlaku dalam fanbase atau komunitas penggemar ARMYELS dan ONCE Medan. Sebagai suatu fanbase, mereka memiliki aruran-aturan dan norma yang menjadi adat istiadat mereka. Contohnya seperti bagi anggota yang tidak muncul dalam grup chat dalam jangka waktu sebulan, atau dalam artian kurang aktif, akan mendapat sanksi berupa dikeluarkan dari grup. Hal ini membuat para anggita dalam grrup tersebut selalu muncul dalam ruang obrolan. Hal ini menjadi salah satu contoh adanya relasi kuasa.

Adanya rasa identitas yang mengikat sesama anggota fanbase, membuat seorang fans yang tergabung dalam suatu komunitas penggemar ingin terlihat sama seperti penggemar lainnya. Apa pun tindakan teman satu komunitas

215

Universitas Sumatera Utara tersebut, akan mendorong seseorang untuk melakukan hal yang sama. hal ini dikarenakan dia tidak ingin terlihat berbeda dengan orang-orang dalam lingkaran dimana dia berada. Jadi ketika melihat teman dalam satu fanbase membeli album atau menonton konser, itu akan memperngaruhi seseorang untuk melakukan hal yang sama. Hal ini juga dilakukan demi kepercayaan diri menyebut diri sendiri sebagai seorang penggemar dari idol K-Pop. Seorang ONCE mengaku kepada peneliti bahwa beberapa kali tindakan fanatismenya merupakan wujud dari pengaruh teman dalam satu fanbase. Ketika dia melihat teman dalam fanbase tersebut aktif dalam berbagai kegiatan ONCE, membeli album dan bahkan menonton konser, dia pun mulai terpancing untuk melakukan hal yang sama. karena tidak ingin terlihat berbeda dengan teman-teman lainnya dalam komunitas tersebut. Dia ingin dianggap sama, dengan melakukan tindakan yang sama pula.

Hal ini juga diakui memberikan kepercayaan diri kepadanya untuk menyebut dirinya sebagai seorang ONCE, kepada teman dalam fanbase tersebut, atau pun orang diluar fanbase.

“ya awal-awal kan emang gitu (terpengaruh oleh teman satu fanbase).liat mereka pergi gathering kan ikut, meskipun lagi mager (malas). Liat mereka beli album, ikut PO (pre order) juga. Denger mereka mau nonton konser, ikut juga aku. Kan namanya fans ya. kalau temen yang lain kaya gitu, ya kita juga kan pasti pengen. Biar bisa sama, sama mereka. Pengen terlihat sama. biar ntar gak di bilang, ONCE tapi gak beli album, gitu. Kalo gak gitu aku kurang PD (percaya diri) buat gabung sama mereka. Kan kalau mereka ngumpul, ngomongin album, masa aku nya diam aja sih. Kan gak enak. Jadi ya harus gitu biar bisa gabung ke mereka juga.” Ungkap George, salah seorang ONCE Medan kepada peneliti.

216

Universitas Sumatera Utara Melalui hal ini dapat kita lihat bagaimana fanbase atau komunitas penggemar dapat menjadi salah satu media penyebaran relasi kuasa atas para penggemar. ketika seorang K-Popers tergabung dalam suatu fanbase, dia akan meniru tindakan idoling dari teman-teman dalam komunitas tersebut. Hal ini lah yang nantinya menimbulkan tindakan fanatisme dalam diri si penggemar. jadi apa yang dia lakukan adalah bentuk kontrol dari komunitas tempat dia berada. Dengan kata lain, fanbase berhasil menjadi penentu bagaimana para anggotanya bersikap.

Komunitas dapat menjadi pemegang kontrol atas tubuh para penggemar. Melalui hal ini dapat kita lihat bagaimana fanbase atau komunitas penggemar berhasil menjadi media penyebaran wacana relasi kuasa oleh budaya K-Pop. Adanya wacana tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang penggemar, yang tergambar dari perilaku teman dalam komunitas, membuat seseorang juga melakukan hal yang sama.

217

Universitas Sumatera Utara BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menyimpulkan bahwa setiap orang yang menjadi K-Popers memiliki pengalaman fanatisme yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan mereka masing-masing. Misalnya kemampuan materi, waktu dan sosial/ lingkungan. Ini ditandai dengan adanya beberapa tahapan menjadi seorang K-Popers, yaitu tahap awal, fanatisme dan tahap bosan/ jenuh.

Terdapat perbedaan yang mencolok antara fangirl (penggemar wanita) dengan fanboy (penggemar pria). Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku mereka.

Fangirl kerap kali tidak dapat mengelola emosi dengan baik sehingga sering menimbulkan perang antar penggemar di media sosial bahkan di dunia nyata.

Namun berbeda dengan fanboy. Para penggemar pria cenderung lebih kalem sehingga dapat menghindari perang antar penggemar.

K-Pop mampu mengubah perilaku seorang penggemar, sehingga memiliki rasa cinta yang berlebihan terhadap idolanya. Dan ini merupakan bentuk dari kekuasaan K-Pop atas diri para penggemar. hal ini ditandai dengan perilaku konsumtif, agresif verbal, dan konformitas. Namun selain kekuasaan idol atas diri para penggemar, para fans juga memiliki kekuasaan dalam mengendalikan perilkau idol dan juga agensi. Mereka dapat mengatur bagaimana idol dan agensi dalam bertindak. Adanya relasi yang melanggengkan kekuasaan oleh idol atas

218

Universitas Sumatera Utara fans, dan begitu juga sebaliknya, ini lah yang dipandang Foucault sebagai suatu relasi kuasa. Dimana kuasa tersebut terjadi tidak secara paksa. Berbeda dengan kekuasaan yang terjadi antara agensi dengan idol. Dimana pihak agensi memiliki kuasa atas idol karena adanya suatu kontrak. Pengendalian seperti ini terjadi karena suatu paksaan.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan tentang pengalaman fanatisme penggemar, ada beberapa hal yang ingin disampaikan oleh peneliti sebagai saran.

1. Bagi K-Popers; rasa suka terhadap idola disampaikan dengan cara

sewajarnya saja, dan jangan sampai merugikan diri sediri. Rasa suka

berlebih yang melahirkan fanatisme dapat merugikan diri si penggemar,

seperti contohnya bersikap konsumtif. Penggemar harus dapat

membedakan dan mengutamakan diri sendiri dibanding dengan kegiatan

idoling. Rasa suka terhadap idol jika disikapi dan dikelola dengan baik

dapat memberikan banyak dampak positif seperti, memperluasan relasi

pertemanan dan pengembangan kemampuan diri melalui komunitas.

2. Para fans K-Pop di Indonesia juga harus lebih mengapresiasi dan

menyukai musik, film serta berbagai produk budaya negeri sendiri.

3. K-Popers harus mampu mengelola emosi dengan lebih baik untuk

menghindari terjadinya pertengkaran atau fanwar dengan orang-orang

yang tidak menyukai idola mereka, khususnya anti fans atau hatters.

219

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Adlin, Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup: Teori Dan Realitas.

Yogyakarta: Jalasutra.

O’Donnell, Kevin. 2009. Postmodernisme. Terjemahan: Jan Riberu.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu: Menyingkap Kuasa Simbol.

Yogyakarta: Jalasutra.

Fiske, John. 1995. Memahami Budaya Populer. Terjemahan: Asma Bey

Mahyuddin. Jalasutra, Yogyakarta. 240 hal.

Baudrillard, Jean. 1998. The Consumer Society. London: Sage Publication.

Foucault, Michael. “Power/Knowledge : Wacana Kuasa dan Pengetahuan”

(Yogyakarta: Bentang Budaya 2017)

Foucault, Michel. 1978. The History of Sexuality: An Introduction, Vol. 1. NewYork: Vintage Books.

Spradley, James P. “Metode Etnografi” (Yogyakarta: Tiara Wacana 2007)

Anggara, Rangga. 2017. Pengalaman Fanatisme Pada Penggemar Akihabara

(AKB) Grup. Semarang. Universitas Diponegoro.

Anwar, Citra Rosalyn. 2018. Mahasiswa dan K-Pop. Makassar. Universitas Negeri Makassar.

220

Universitas Sumatera Utara Hidayati, Noor dan Yeniar Indriana. 2019. Hubungan Antara Fanatisme Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Penggemar K-Pop di Semarang. Semarang. Universitas Diponegoro. Julita, Novi. 2020. Hubungan Antara Konformitas Dengan Status Identitas Diri Pada Penggemar K-Pop. Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Kamahi, Umar. 2017. Teori Kekuasaan Michel Foucault: Tantangan bagi Sosiologi Politik. Kupang. Universitas Nusa Cendana. Putri, Krisna. 2019. K-Pop Sebagai Hiperealitas (Studi Pada Army dan EXO-L di Malang. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. Ruslan, Putri Karisma. 2018. Fenomena Gaya Hidup Penggemar K-Pop Pada Remaja di Bandung. Jurnal. Bandung. Universitas Pasundan. Sianipar, Indra Surya. 2016. Fanatisme Wota Terhadap Idola (Studi Kasus di Kota Medan). Medan. Universitas Sumatera Utara. Abdillah, Muhammad. “Girlband dan Idol Group, Apakah Mereka

Berbeda?”.

https://www.kompasiana.com/dillah48cules/552999c56ea83465215

52d07/girlband-dan-idol-group-apakah-mereka-berbeda, diakses 30

April 2020.

Kontributor Wikipedia. 2020. “K-Pop” ”. https://id.wikipedia.org/wiki/K-pop, diakses 30 April 2020. Larasswari, Tastya Aruma. “Demam K-Pop Itu Positif Atau Negatif?”.

https://www.kompasiana.com/tastyaaruma/580761c58d7e619126c4

10d7/demam-kpop-itu-positif-atau-negatif ,diakses 30 April 2020.

Makkl, Safir. “Bahaya Dibalik Fenomena Candu K-Pop”.

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190202171900-227-

221

Universitas Sumatera Utara 365989/bahaya-di-balik-fenomena-candu-k-pop/2, diakses 30 April

2020.

Putri, Aditya Widya. “Penggemar K-Pop Indonesia Adalah Ladang Emas

Oppa Korea”. https://tirto.id/penggemar-k-pop-indonesia-adalah-

ladang-emas-oppa-korea-eroc, diakses 29 April 2020.

Setyanto, Yugih dkk. “Komunikasi Antarpribadi Sesama Penggemar Dalam Fandom (Studi Pada Penggemar Dalam Fandom BTS di Jakarta)”. https://journal.untar.ac.id/index.php/koneksi/article/view/2438, diakses 29 April 2020.

222

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Interview Guide I. Data Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan :

5. Agama :

6. Idola / Bias :

7. Jadi ARMY/ ONCE sejak :

II. Fanatisme Informan

1. Apa yang membuat anda tertarik kepada grup BTS/ TWICE dan

memutuskan menjadi seorang ARMY/ ONCE?

2. Sejauh manakah pemahaman anda tentang BTS/ TWICE dan fandom

ARMY/ ONCE?

3. Apakah Anda mengikuti semua sosial media BTS/ TWCIE dan akun sosial

media fanbase mereka?

4. Ada perbedaan tidak dalam diri anda setelah menyukai BTS/ TWICE dan

setelah tergabung dalam fandom ARMY/ ONCE? Kalau ada, apa saja

perubahan tersebut?

5. Dengan cara apa saja anda menunjukkan rasa suka/ fanatisme anda

terhadap idola anda?

6. Pernah tidak menonton konser idola?

Berapa kali anda pergi ke konser dan berapa harga tiket yang anda beli?

223

Universitas Sumatera Utara 7. Pernah tidak membeli barang-barang yang diiklankan oleh BTS/ TWICE?

8. Pernahkan Anda terlibat fanwar baik di sosial media maupun secara

langsung?

9. Apakah anda selalu membeli merchandise yang dikeluarkan oleh BTS/

TWICE?

10. Pernah tidak memanggil idola anda sebagai suami/ istri atau pacar?

11. Pernah kah anda merasa marah jika idola anda di gosipkan berkencan

dengan seseorang?

12. Apakah anda pernah memberikan hadiah kepada idola?

13. Apakah anda pernah melakukan lomba live streaming untuk mendukung

idola anda?

14. Pernah kah anda menjodohkan idola anda dengan artis yang anda sukai?

15. Selain menyukai artis idola, apa hal lain yang anda sukai setelah menjadi

K-Popers?

Contoh: makanan, cara berpenampilan, bahasa, kosmetik, perjalanan

wisata, dll.

16. Bagaimana lingkungan mempengaruhi anda dalam menyukai BTS?

Contoh: - lingkungan sekitar

- Teman sesama penggemar

- Kemampuan diri dalam mendukung idola anda

17. Bagaimana cara anda menunjukkan identitas anda sebagai seorang K-

Popers?

224

Universitas Sumatera Utara 18. Menurut anda, hal-hal apa sajakah yang membuat seorang fans dapat

dikatakan sebagai seorang fans garis keras?

19. Sudahkah anda melakukan hal-hal tersebut?

20. Barang-barang apa saja yang sudah anda beli selama menjadi ARMY/

ONCE?

21. Pernahkah membeli merchandise tidak resmi / KW ?

22. Merchandise resmi atau tidak resmi apa saja yang pernah anda beli?

23. Barang termahal apa saja yang pernah anda beli untuk menunjukkan

loyalitas dan royalitas anda sebagai seorang ARMY/ ONCE?

24. Pernah tidak memamerkan barang-barang yang anda beli di sosial media?

25. Apa yang melatar belakangi anda melakukan hal-hal di atas?

26. Pernahkah anda merasa tidak percaya diri menyebut diri anda sebagai

seorang ARMY/ ONCE karena merasa kurang royal dan loyal terhadap

BTS/ TWICE, dibandingkan dengan fans lainnya?

27. Apakah anda pernah melakukan donasi atas nama BTS? Jika pernah,

apakah anda melakukannya untuk menunjukkan status anda sebagai

penggemar BTS?

28. Benarkah dengan bersikap loyal dan royal terhadap idola, membuat

seorang fans mendapat pengakuan dan menjadi disegani di dalam suatu

fandom maupun di luar fandom?

29. Bagaimana lingkungan memandang anda sebagai seorang K-Popers dan

bagimana mereka memandang komunitas anda?

30. Bagimana anda menyikap stereotip orang terhadap K-Popers?

225

Universitas Sumatera Utara 31. Pernah tidak anda meniru gaya idola/ melakukan konformitas terhadap

idola?

32. Apakah kamu multifandom?

226

Universitas Sumatera Utara Dokumentasi Penulis

227

Universitas Sumatera Utara

228

Universitas Sumatera Utara

229

Universitas Sumatera Utara