ARTIKEL HASIL PENELITIAN

PERKEMBANGAN TARI PAKARENA GANTARANG PADA SANGGAR SENI TERATAI PASSIANA DI KECAMATAN BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh NUR SAWANG 1582140011

DOSEN PEMBIMBING Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum Bau Salawati, S.Pd., M.Sn

PROGRAM STUDI SENI TARI JURUSAN SENI PERTUNJUKAN FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2019

ABSTRACT

Nur Sawang, 2019. The Development of Pakarena Gantarang Dance at Passiana Lotus Art Studio in Benteng District, Selayar Islands Regency, Thesis, Faculty of Art and Design, Makassar State University. This study answers the problem of the Development of the Pakarena Gantarang Dance in Passiana Lotus Art Studio in Benteng District of Selayar Islands Regency, namely: (1) How to Present the Presentation of the Pakarena Gantarang Dance in the Passiana Lotus Studio in Benteng District, Selayar Islands Regency, (2) How the Development of Pakarena Gantarang Dance at Passiana Lotus Studio in Benteng District, Selayar Islands Regency). This study is a qualitative study consisting of exposures that explain and interpret data obtained from different sources, as well as descriptive forms that only describe or present what they are about the Pakarena Gantarang Dance at the Passiana lotus studio in Benteng District, Selayar Island District. Data collection techniques used are: (1) literature study, (2) observation, (3) Interviews (4) documentation. The results of the development of the Pakarena Gantarang Dance at the Passiana Lotus Art Studio in Benteng Subdistrict, Selayar Islands Regency (1) there are 7 Variations of Motion covering (a) the structure of respect to the motion of dance, (b) Pakarena dance dancers consist of 5 to 7 dancers (c ) accompanied by akkelong sung by musicians and external music such as gongs, drums and flutes. (d) consists of 7 floor patterns (e) costumes worn are bodo shirts and lipa 'sabbe, accessories used are bun flower (flower), bangkarak (), Rante (), jima-jima (see) , ponto (), Rakka (headband). (f) Pakarena Gantarang Dance Properties, namely fans and scarves. (2) The development of the Pakarena Gantarang dance at the Passiana Lotus Art Studio, namely (a) The form of presentation of the Pakarena Gantarang dance was formerly displayed above the sapolohe palace and for state events displayed on the stage or Baruga. Now it can be displayed anywhere. The time of its implementation is also unlimited, before it had a time stipulation at night, now it has been danced at any time both day and night, both traditional ceremonies and other crowds. (b) The form of the Pakarena Gantarang dance performance when it is presented at the Festival is to begin with the Sinrili activities first but before that the experts in the Genaarang dance are in a starting position or a position of respect with a sitting position. After the dancer is in a seated position, the sinrili is continued until it is finished. After that the dancers began to continue their dance until the closing movement.

ABSTRAK

Nur Sawang , 2019. Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Teratai Passiana Di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, Skripsi, Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menjawab masalah tentang Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Teratai Passiana Di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu : (1) Bagaimana Bentuk Penyajian Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Teratai Passiana di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar,(2) Bagaimana Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Teratai Passiana di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang terdiri dari paparan yang menjelaskan dan menginterprestasikan data yang didapatkan dari narasumber yang berbeda-beda, serta bentuk deskriptif yang hanya menggambarkan atau menyajikan apa adanya tentang Tari Pakarena Gantarang pada sanggar teratai passiana di Kecamatan Benteng Kabupaten kepulauan Selayar. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah: (1) studi pustaka, (2) observasi, (3) Wawancara (4) dokumentasi. Hasil penelitian Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Teratai Passiana Di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar (1) terdapat 7 Ragam Gerak yang meliputi (a) struktur gerak penghormatan sampai gerak pentup, (b) penari tari Pakarena terdiri 5 sampai 7 orang penari (c) diiringi dengan akkelong yang dinyanyikan oleh pemusik dan musik eksternal seperti gong, gendang dan suling. (d) terdiri dari 7 pola lantai (e) kostum yang dipakai yaitu baju bodo dan lipa’ sabbe, Aksesoris yang digunakan yaitu kembang Sanggul(bunga), bangkarak (Anting-anting), Rante (kalung), jima-jima (simak), ponto (gelang), Rakka (bando). (f) Properti Tari Pakarena Gantarang yaitu kipas dan selendang. (2) Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Teratai Passiana yaitu (a) Bentuk penyajian tari Pakarena Gantarang dahulu dipertunjukkan di atas istana sapolohe dan untuk acara kenegaraan ditampilkan di atas panggung tersebut atau Baruga. Kini sudah dapat ditampilkan di mana saja. Waktu pelaksanaannya juga sudah tidak terbatas, dahulu mempunyai ketentuan waktu pada malam hari, kini sudah ditarikan kapanpun baik siang ataupun malam, baik upacara adat maupun keramaian lainnya. (b) Adapun bentuk pertunjukan tari Pakarena Gantarang ketika di tampilkan di acara Festival yaitu dimulai dengan melakukan kegiatan Sinrili terlebih dahulu namun sebelum itu para penari pakarena gantarang berada dalam posisi awal atau posisi penghormatan dengan keadaan posisi duduk. Setelah penari sudah dalam posisi duduk, sinrili pun dilanjutkan sampai selesai. Setelah itu penaripun mulai melanjutkan tariannya sampai gerakan penutup.

PENDAHULUAN memberikan manfaat, seperti sebagai

A. Latar Belakang hiburan dan sarana komunikasi. Mengingat

Royce (dalam Rohidi, 2000: 17) kedudukannya itu, tari dapat hidup, mengemukakan bahwa seni tari sebagai tumbuh, dan berkembang sepanjang zaman salah satu ekspresi estetik manusia dalam sesuai dengan perkembangan kebudayaan bentuk gerak, telah muncul sejak awal manusianya. Dengan kata lain, bahwa kehidupan manusia. Penjelasan yang perkembangan maupun perubahan yang bagaimanapun adanya “seni tari” dalam terjadi pada tari sangat ditentukan oleh wacana ini, baik tari yang berasal dari kepentingan dan kebutuhan masyarakat budaya primitif, tari tradisional yang pendukungnya (Jazuli, 2008: 1) berkembang di istana (biasa disebut Sanggar adalah tempat untuk

“klasik”), tari yang hidup di kalangan kegiatan seni (tari, lukisan, dan masyarakat pedesaan dengan ciri sebagainya) (KBBI, 2002: 994). Salah satu

“kerakyatan”, maupun tari yang pelestarian budaya terhadap bentuk karya berkembang di masyarakat perkotaan seni khususnya bidang tari yaitu dengan

(sering mendapat lebel “pop”) atau tari didirikannya sanggar tari. Sanggar tari

“modern”, dan tari “kreasi”, kehadirannya merupakan sarana yang digunakan suatu sesungguhnya tak akan lepas dari organisasi yang bergerak di bidang seni masyarakat pendukungnya (Hadi, 2005: tari. Pendidikan di sanggar tari yaitu

13). mempelajari tari-tarian yang sudah ada

Seni tari mempunyai peranan baik berupa tari klasik maupun tari kreasi. sebagai media ekspresi, berpikir kreatif, Dalam pengembangan tari selain mengembangkan bakat, dan juga media menciptakan tari, sanggar tari juga komunikasi. Tari mempunyai arti penting mengembangkan bentuk-bentuk tari kreasi dalam kehidupan manusia karena dapat baru untuk melakukan suatu pertunjukan

sebagai bukti keberadaan sanggar tari mendapatkan kesenangan, peningkatan tersebut hidup di tengah masyarakat. percaya diri, kebugaran tubuh,

Peranan menunjukkan keterlibatan pengembangan diri, dan menjadikannya diri atau keikutsertaan individu atau sebagai organisasi yang melakukan suatu usaha profesi(http://sekolahtarigenecela.blogspo untuk mencapai tujuan tertentu atas tugas t.com/). atau bukti yang sudah merupakan Kabupaten Kepulauan Selayar kewajiban dan harus dilakukan sesuai merupakan salah satu Kabupaten yang ada dengan kedudukannya. Peranan sanggar di Sulawesi Selatan. Selain itu Kabupaten sebagai suatu organisasi terhadap Kepulauan Selayar banyak memiliki pelestarian kebudayaan khususnya seni bentuk kesenian yaitu tari tradisional yang tari yaitu sanggar sebagai suatu organisasi sampai sekarang masih eksis dan tetap yang melakukan aktivitas sanggar melalui menjaga keutuhan keseniaan tradisi, salah kegiatan tari, antara lain penggarapan, satu bentuk kesenian tari tradisi tersebut pelatihan, dan pementasan tari untuk adalah Tari Pakarena Gantarang yang ada mengembangkan potensi tari yang ada. di Kecamatan Benteng Kabupaten

Perkembangan tari dipengaruhi Kepulauan Selayar. Dalam perkembangan oleh peradaban masyarakat dan juga tari tradisional di Kabupaten Kepulauan ditentukan oleh situasi dan kondisi Selayar dikenal dengan bermacam-macam pemerintah. Selain melestarikan seni tari, tari dengan perbedaan isi, makna, tujuan sanggar tari juga mendukung dan dan fungsinya merupakan falsafah mengarahkan siswanya untuk mengenal kehidupan adat istiadat dalam dan mengembangkan potensi diri secara lingkungannya, demikian pula dengan Tari optimal dengan pengajaran tari yang Pakarena Gantarang yang ada di bertujuan untuk menyalurkan hobi, Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu pada Sanggar Seni Teratai Passiana memiliki potensi untuk

Passiana. Tari Pakarena Gantarang yang mengembangkan tari tradisional dan tari ada di Kecamatan Benteng mempunyai kreasi di Kota Benteng Kabupaten perbedaan dengan Tari Pakarena Kepulauan Selayar. Sanggar seni Teratai

Gantarang yang secara umum selalu Passiana letaknya strategis, di pinggir jalan dipentaskan atau dipertunjukkan oleh raya sehingga mudah di jangkau dan masyarakat Kepulauan Selayar, pada tahun dikenal oleh Masyarakat yang ada di

1974. Tari Pakarena Gantarang yang ada Kabupaten Kepulauan Selayar. di Kecamatan Benteng sudah dilakukan Sanggar ini banyak mengikut banyak perubahan baik dari segi musik, sertakan anak didiknya dalam kegiatan syair-syair maupun kostum. Salah satunya kesenian baik di dalam maupun di luar yaitu Sanggar seni Teratai Passiana yang Kota. Sanggar seni Teratai Passiana telah telah melakukan pengembangan Tari banyak mengantar anak didiknya

Pakarena Gantarang. mencapai hasil yang baik/ prestasi di

Sebagaimana masyarakat Kota bidang seni tari tradisional dan tari kreasi.

Benteng Kepulauan Selayar mendirikan Dinas perhubungan, Parawisata, dan dan mengelola sanggar seni untuk Kebudayaan Kabupaten Kepulauan melestarikan kesenian tradisional. Salah Selayar mempercayakan Sanggar Seni satu Sanggar Seni di Kota Benteng Teratai Passiana dalam setiap kegiatan seni

Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu di Kota Benteng maupun di luar Kota, baik

Sanggar Seni Teratai Passiana yang dalam acara pementasan maupun festival terletak di Jalan Siswomiharjo Benteng. mewakili Kota Benteng Kabupaten

Sanggar Seni Teratai Passiana berdiri sejak Kepulauan Selayar. Sanggar Seni Teratai tanggal 15 Mei 1984 dan masih bertahan Passiana mengikuti agenda antara lain: sampai sekarang. Sanggar seni Teratai mengikuti lomba di tingkat Provinsi dan menjadi juara 1 dan pada saat itu mewakili serta sesajen-sesajen yang telah disiapkan

Sulawesi Selatan bahkan untuk terlebih dahulu sebelum menari. Makna menjadi duta budaya antara Indonsia dan dari simbol ini adalah agar penari diterangi

Malaysia. Sanggar Seni Teratai Passiana hati dan pikirannya, serta diterangi jodoh, juga mengikuti pentas dalam acara rejeki dan keselamatannya. penyambutan tamu pemerintah, peresmian Pada umumnya tarian ini ditarikan gedung, seminar, dan pernikahan. Peranan pada malam hari, maka penerangannya

Sanggar Seni Teratai passiana juga menggunakan lampu Loporo atau bola mendidik siswanya/ anggotanya menjadi lampu yang tempatnya terbuat dari generasi penerus untuk mengembangkan kuningan yang mempunyai mahkota. tari dengan melanjutkan kejenjang Tarian ini hidup pada zaman Rafleks yaitu pendidikan perguruan tinggi dan kemudian pada masa pemerintahan Inggris yang pengajaran tari diteruskan kepada generasi berkuasa pada waktu itu di mana tari selanjutnya. Sanggar Seni Teratai Passiana pakarena dilaksanakan semalam suntuk. dikenal masyarakat atas prestasi dan Namun perkembangan pada zaman peranannya dalam mengembangkan tari sekarang, apabila tarian ini dilakukan tidak tradisional maupun tari kreasi. menggunakan lagi yang namax ritual

Tari Pakarena Gantarang pada membakar lilin dan waktu pelaksanaanya umumnya dilakukan dalam istana yang sudah tidak dipatenkan pada malam hari bersumber dari pemujaan atau namun tarian ini ditampilkan kapan saja kepercayaan pra Islam, dan ini bukanlah sesuai minat masyarakat. semata-mata dilakukan sebagai ekspresi Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar seni, tetapi mengandung suasana mistik seni Teratai Passiana di Kecamatan yang sangat kuat dan sangat sakral yang Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ditandai dengan pembakaran dupa lilin adalah sebuah tarian yang sudah dikreasikan oleh Sanggar seni Teratai sebelum itu para penari pakarena

Passiana yang dimana tarian ini sudah gantarang berada dalam posisi awal atau berubah menjadi tarian hiburan yang posisi penghormatan dengan keadaan dibawakan oleh penari perempuan yang posisi duduk. Setelah penari sudah dalam jumlah penarinya 5-7 orang, diantaranya posisi duduk, sinrili pun dilanjutkan adalah para gadis-gadis remaja yang sampai selesai. Setelah itu penaripun mulai terlatih dalam Sanggar seni Teratai melanjutkan tariannya sampai gerakan

Passiana. pada umumnya jumlah penari penutup. tari Pakarena Gantarang yang ada di B. Rumusan Masalah

Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Berdasarkan latar belakang yang telah

Selayar dalam satu kelompok terdiri dari 8 diuraikan, maka permasalahan yang akan orang penari wanita. Pada tahun 1950 dikaji dalam penelitian ini yakni : setelah Islam berpengaruh dalam 1.Bagaimana Bentuk Penyajaian Tari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Pakarena Gantarang pada Sanggar

Selayar maka jumlah penari Pakarena Seni Teratai Passiana di Kecamatan

Gantarang harus berjumlah ganjil 5 Benteng Kabupaten Kepulauan

(lima) orang. Angka ganjil ini disesuaikan Selayar ? dengan 5 (lima) waktu sholat. Kemudian 2.Bagaimana Perkembangan Tari sampai sekarang jumlah penari Pakarena Pakarena Gantarang pada Sanggar

Gantarang dipatenkan menjadi 5-7 orang Teratai Passiana di Kecamatan penari dan harus berangka ganjil. Adapun Benteng Kabupaten Kepulauan bentuk pertunjukan tari Pakarena Selayar ?

Gantarang ketika di tampilkan di acara C. Tujuan Penelitian

Festival yaitu dimulai dengan melakukan Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Sinrili terlebih dahulu namun penelitian ini adalah: 1.Untuk Mendeskripsikan Bentuk Benteng Kabupaten Kepulauan

Penyajian Tari Pakarena Gantarang Selayar

pada Sanggar Seni Teratai Passiana di b. Menambah wawasan kesenian

Kecamatan Benteng Kabupaten daerah dan dapat mengetahui

Kepulauan Selayar perkembangan kesenian khususnya

2.Untuk Mendeskripsikan tari tradisional Pakarena

Perkembangan Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni

Gantarang pada sanggar Teratai Teratai Passiana di Kecamatan

Passiana di Kecamatan Benteng Benteng Kabupaten Kepulauan

Kabupaten kepulauan Selayar. Selayar.

D. Manfaat penelitian 2. Manfaat Teoritis

Penulis berharap hasil dari penelitian a. Sebagai bahan informasi kepada tentang perkembangan Tari Pakarena masyarakat dan generasi yang akan

Gantarang di Kecamatan Benteng datang khususnya bagi para

Kabupaten Kepulauan Selayar ini dapat mahasiswa Fakultas Seni Dan Desain memberikan manfaat baik secara praktis Universitas Negeri Makassar. maupun teoritis. Adapun manfaat tersebut b. Sebagai referensi akademik bagi adalah sebagai berikut: mahasiswa Fakultas Seni Dan Desain

1. Manfaat Praktis Universitas Negeri Makassar.

a. Menambah pengetahuan untuk Sebagai bahan acuan penelitian

memotivasi agar melestarikan seni selanjutnya dan data awal bagi

tari melalui ikut berpartisipasi peneliti yang ingin melengkapi

dalam kegiatan Sanggar Seni kekurangan atau hal-hal penting

Teratai Passiana di Kecamatan dalam pembahasan mengenai Tari

Pakarena Gantarang pada Sanggar Teratai Passiana di Kecamatan 2.Desain Penelitian

Benteng kabupaten Kepulauan Untuk mempermudah menjalankan

Selayar. proses pelaksanaan penelitian ini dan

METODE PENELITIAN mendapatkan hasil data dari hasil

penelitian, maka langkah selanjutnya A. Jenis Penelitian dan Desain yaitu mengolah dan menganalisa data Penelitian yang diperoleh, kemudian disimpulkan 1.Jenis Penelitian sampai akhir penulis mendapat hasil. Variable dalam penelitian adalah Dengan itu perlu dilibatkan skema variasi yang merupakan unsur obyek desain penelitian untuk mempermudah dalam penelitian yang berkaitan tentang data informasi yang diperlukan, maka Perkembangan Tari Pakarena Gantarang ditempuh langkah-langkah penelitian pada Sanggar Seni Teratai Passiana di sebagai berikut; Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan 3. Sasaran dan Responden Selayar, dengan demikian variable yang a. Sasaran akan diteliti dalam Tari Pakarena Sasaran menurut Kamus Besar Gantarang pada Sanggar Teratai Passiana Bahasa Indonesia KBRI (1994: di Kecamatan Benteng adalah: Bentuk 818) adalah sesuatu yang didasarkan penyajian Tari Pakarena Gantarang pada atau hasil. Jadi maksud dari sasaran Sanggar Teratai Passiana di Kecamatan itu sendiri adalah hasil tujuan yang Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan oleh suatu individu. dan Perkembangan Tari Pakarena Sasaran dalam penelitian ini yakni Gantarang pada Sanggar Teratai Passiana Perkembangan Tari Pakarena di Kecamatan Benteng Kabupaten Gantarang pada Sanggar Teratai Kepulauan Selayar.

Passiana di Kecamatan Benteng menyajikan gambaran realistik perilaku atau

Kabupaten Kepulauan Selayar. kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk

b.Responden (Informan) membantu mengerti perilaku atau kejadian,

Responden merupakan timbal balik untuk menjawab pertanyaan, untuk

antara pertanyaan yang diajukan oleh membantu mengerti perilaku manusia, dan

peneliti, dan ditanggapi baik oleh untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran

informan. Informan dalam penelitian terhadap aspek tertentu melakukan umpan

ini yaitu pak zhukri selaku Pembina balik terhadap pengukuran tersebut.

Sanggar Seni Teratai Passiana itu Mengemukakan beberapa bentuk observasi

sendiri. yang dapat digunakan dalam penelitian

4.Teknik Pengumpulan Data kualitatif, yaitu observasi partisipasi,

a. Studi Pustaka observasi tidak terstruktur, dan observasi

Studi adalah penelitian ilmiah atau kelompok tidak terstruktur. (Bungin:

kajian (Dendy. 2008: 1342). Studi pustaka ini 2007:115).

dilakukan dengan cara membaca literatur Kegiatan observasi meliputi melakukan

yang berkaitan dengan penelitian yang akan pencatatan secara sistematik kejadian-

dilakukan, baik dari buku-buku maupun kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat

artikel-artikel yang termuat dalam media dan hal-hal lain yang diperlukan dalam

cetak maupun dalam internet. mendukung penelitian yang sedang

b. Observasi dilakukan. Pada tahap awal observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari dilakukan secara umum, peneliti

hasil observasi adalah ruang (tempat), mengumpulkan data atau informasi

pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya

atau peristiwa dan waktu. Alasan peneliti peneliti melakukan observasi yang terfokus,

melakukan obsevasi adalah untuk yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti (defh interview). Wawancara tidak dapat menemukan pola-pola perilaku dan terarah (non directed) ini sifatnya hubungan yang terus menerus terjadi. Jika santai dan bebas. Artinya peneliti hal itu sudah ditemukan, maka peneliti dapat memberikan kesempatan kepada menemukan tema-tema yang akan diteliti. responden untuk memberikan

Diperlukan teknik pengumpulan data keterangan sebanyak-banyaknya sesuai dalam penelitian ini, teknik yang dilakukan dengan pertanyaan yang diajukan oleh penulis yaitu dengan pengamatan dan si peneliti. Dalam hal ini peneliti pencatatan secara langsung tentang mewawancarai bapak Zhukri selaku

Perkembangan Tari Pakarena Gantarang Pembina Sanggar Seni Teratai pada Sanggar Seni Teratai Passiana di Passiana di Kecamatan Benteng itu

Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan sendiri.

Selayar. d. Documentasi

c. Wawancara Kajian documentasi merupakan

Wawancara adalah salah satu cara sarana pembantu peneliti dalam

utama untuk memperoleh data di mana mengumpulkan data atau informasi

si peneliti melakukan tanya jawab dengan cara membaca surat-surat,

kepada responden yang dianggap pengumuman, ikhtisar rapat,

mampu memberikan keterangan yang pernyataan tertulis kebijakan

valid. Langkah awal untuk tertentu dan bahan-bahan tulisan

memperoleh data dari teknik lainya. Metode pencarian data ini

wawancara ini adalah dengan sangat bermanfaat karena dapat

melakukan wawancara tidak terarah dilakukan dengan tanpa

(non directed), wawancara terarah mengganggu obyek atau suasana

(directed) dan wawancara mendalam penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen digunakan data kualitatif dengan bentuk

tersebut dapat mengenal budaya analisis non statistik dengan langkah-

dan nilai-nilai yang dianut oleh langkah sebagai berikut:

obyek yang diteliti. a. Menelaah seluruh data yang

Adapun media yang digunakan diperoleh dari berbagai sumber.

dalam pendokumentasian data yang b. Menggunakan analisis dengan

peneliti gunakan yaitu HP (Hand rangkuman inti data.

phone) untuk merekam dan c. Hasil redaksi disusun dengan

pengambilan gambar serta kertas membuat satuan-satuan kemudian

untuk mencatat data-data yang dikategorikan.

penting dalam proses pengumpulan HASIL PENELITIAN DAN

data atau pendokumentasian. PEMBAHASAN

5.Tekhnik Analisis Data A. Hasil penelitian Tekhnik analisi data yang digunakan Gambaran Umum Lokasi adalah analisis kualitatif yang terdiri dari Penelitian paparan yang menjelaskan dan Kabupaten Selayar yang mendapat menginterprestasikan data yang julukan Tana Doang artinya Tana tempat didapatkan dari narasumber yang berdoa ibu Kotanya Benteng, merupakan berbeda-beda, serta bentuk deskriptif salah satu Kabupaten di antara 23 yang hanya menggambarkan atau Kabupaten dan Kotamadya yang ada menyajikan apa adanya tentang Tari dalam wilayah Propinsi Sulawesi Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Selatan. Terletak di laut flores tepatnya di Teratai Passiana di Kecamatan Benteng penghujung selatan pulau Sulawesi yang Kabupaten Kepulauan Selayar, maka dipisahkan oleh Selat Bira. Daerah ini untuk menganalisis data ini akan mempunyai keunikan tersendiri karena satu-satunya Kabupaten yang terpisah Gantarang mempunyai keterkaitan dengan dari daratan Sulawesi Selatan. letak geografis, yang di mana tarian ini

Secara Geografis, Kabupaten mempunyai simbol-simbol ketinggian

Selayar pada 5042’ sampai 7035’ lintang yang masih melekat pada kepercayaan selatan dan 120030’ bujur timur. Melihat masyarakat Kepulauan Selayar. posisinya yang membentang dari utara ke B. PEMBAHASAN selatan, maka Kabupten Selayar Penelitian tentang Tari Pakarena berbatasan dengan : Gantarang pada Sanggar Seni Teratai - Sebelah Utara dengan selat Bira Passiana di laksanakan di Kecamatan dan teluk Bone Benteng Kabupaten Selayar Tepatnya - Sebelah Selatan dengan Laut flores di Jl.Siswimiharjo. Yang merupakan - Sebelah Barat dengan laut Flores tempat berlangsungnya kegiatan tari - Sebelah Timur dengan laut Flores Sanggar Seni Teratai Passiana letaknya Kabupaten Selayar dikenal sebagai cukup strategis karena berada di penghasil jeruk manis memiliki luas pinggir jalan raya sehingga mudah wilayah 903,35 km2 atau sekitar 1,55% dijangkau dengan berbagai sarana dari luas wilayah Propinsi Sulawesi transportasi. Tempat berlangsungnya Selatan. Pada umumnya merupakan kegiatan tari Sanggar Seni Teratai daratan rendah terutama sepanjang pantai Passiana tidak jauh dari pusat timur dan perbukitan dengan ketinggian pemerintahan Kota Bentengg dan juga antara 0-500 meter di atas permukaan laut. pusat perbelanjaan di Kota Benteng. Selain itu terdapat pula daerah pesisir 1. Sejarah Didirikannya Sanggar pantai dan daratan tinggi (puncak). Seni Teratai Passaiana Sehubungan dengan itu, dapat di Sanggar Seni Teratai Passiana ambil kesimpulan bahwa tari Pakarena berdiri sejak tanggal 15 Mei 1984. Menurut wawancara dari bapak Zukhri berlangsung terus berdampingan selaku Pembina Sanggar Seni Teratai dikembangkannya pula tata cara ibadah

Passiana. Tari Pakarena Gantarang ini menurut ajaran Islam. adalah tarian yang pernah berkembang Masa-masa pemerintahan Belanda pada abad ke17 dan popular pada 1603 dan Jepang pada tahun 1930-1945, semua yaitu pada saat dinobatkannya Raja versi Pakarena yang ada di Kabupaten pertama yang bernama Pangali Patta Raja Selayar termasuk Pakarena Gantarang yang penarinya terdiri dari para wanita. ditampilkan pada acara kenegaraan dan

Sejak itulah tarian ini dibina dan dipelihara setiap kepala distrik pemeritahan saat itu oleh seorang wanita bangsawan (namanya diundang dan dibuatkan baruga-baruga tidak jelas) ke dalam istana sapolohe kecil tempat pementasan disebuah

(Istana Kerajaan). Namun tidak lapangan, yang sekarang ini bernama menghilangkan ciri sehingga tari tersebut Lapangan Benteng Selayar. memiliki simbol-simbol dan nilai artistik Tahun 1934 yaitu pada masa yang tinggi untuk kemudian dipergunakan pemerintahan Belanda, tari Pakarena dalam berbagi macam upacara di dalam tersebut pernah dibawa ke Malino untuk

Istana sapolohe. Tarian ini berkembang dipentaskan. Sekitar tahun 1950, tari sampai saat masuknya Islam di Selayar Pakarena Gantarang hampir punah. Pada dengan melalui pintu kerajaan Gantarang waktu itu semua bentuk kebudayaan tidak yaitu pada Tahun 1605. Akan tetapi dalam lagi dibina karena dianggap bertentangan penyebaran agama Islam tari Pakarena dengan ajaran Islam. tidak ditentang oleh penyiar Islam. Pada Semua unsur-unsur yang berbau umumnya segala sesuatu yang adat istiadat pada saat itu ditiadakan dan menyangkut aturan-aturan adat yang tempat-tempat yang dianggap pemujaan dianggap luhur dan sakral, masih tetap dibinasakan dengan jalan membakar, serta orang yang dianggap penentang ditangkap. berkembang dengan jalan mengisi acara-

Dengan runtuhnya kerajaan-kerajaan itu, acara kesenian atau acara keramaian tidak banyak lagi orang yang berani lainnya. Ini semua dikarenakan penduduk memelihara kesenian atau budaya-budaya masih menjunjung tinggi panggadakkang misalnya Pamanca’ A’jarang serta bunyi- (adat istiadat) daerah tersebut. bunyian tradisional termasuk seni tari, Tari Pakarena Gantarang hidup bahkan semua yang berbau Istana atau dan berkembang dalam kehidupan kerajaan ditiadakan (Wawancara oleh masyarakat Selayar khususnya di daerah bapak Zukhri, 23 Oktober 2019). Benteng yaitu pada Sanggar Seni Teratai

Sejalan dengan perkembangan Passiana karena pada dasarnya mereka zaman, tari Pakarena Gantarang berpegang teguh pada tradisi dan upacara diselamatkan oleh tokoh masyarakat dan adat berlaku dalam masyarakat. tokoh budayawan yang tergabung dalam Berdasarkan hal tersebut di atas,

Sanggar Seni Teratai Passiana pada tahun maka tidaklah berlebihan jika disebutkan

1993. Tari tersebut pernah dipentaskan di tari tradisional Sulawesi Selatan sangat

Ujung Pandang bertempat di Benteng erat hubungannya dengan religi yang

Somba Opu pada pekan Kebudayaan III dipenuhi dengan berbagai upacara di masa tahun 1993. Dengan perkembangan sejarah Lampau, salah satunya adalah tari yang cukup panjang dan adanya pengaruh Pakarena Gantarang. Tari Pakarena lingkungan, maka dukungan pemuda Gantarang berfungsi sebagai sarana masyarakat serta usaha dari tokoh upacara adat yaitu pelantikan Raja (Opu), budayawan yang tergabung dalam Sanggar perkawinan dan pengislaman anak raja

Seni Teratai Passiana yang anggotanya (Wawancara bapak Zukhri, 23 Oktober sebagian merupakan keluarganya sendiri, 2019). sehingga tari inipun dapat bertahan dan Fungsi lain dari tari Pakarena Pengurus Sanggar Seni Teratai Passiana

Gantarang yang ditinjau dari sejarah saling bekerjasama menjalankan tugas adalah sebagai media pendidikan, ini masing-masing untuk mencapai tujuan terkadang dalam tarian itu yakni diajarkan bersama. Struktur organisasi Sanggar Seni tata kehidupan dalam pergaulan Teratai Passiana yaitu: antara manusia. 3. Bentuk Penyajian Tari Pakarena Gantarang Pada Sanggar Seni 2. Struktur Organisasi Sanggar Seni Teratai passiana

Teratai Passiana Penyajian tari Pakarena Gantarang

Sanggar Seni Teratai Passiana dilakukan dalam istana yang bersumber mempunyai pengurus untuk mengelola dari pemujaan atau kepercayaan pra Islam, sanggar. Peran serta pengurus sanggar dan ini bukanlah semata-mata dilakukan sangat memengaruhi perkembangan sebagai ekspresi seni, tetapi mengandung sanggar. Pengurus Sanggar seni Teratai suasana mistik yang sangat kuat dan

Passiana terdiri dari ketua, sekretaris, sangat sakral yang ditandai dengan bendahara, dan pelatih wajib mengurus pembakaran dupa lilin serta sesajen- semua kepentingan organisasi baik di sesajen yang telah disiapkan terlebih dalam maupun di luar sanggar. Kerjasama dahulu sebelum menari. Makna dari antar pengurus akan menciptakan simbol ini adalah agar penari diterangi hati pengelolaan sanggar yang baik. Setiap dan pikirannya, serta diterangi jodoh, organisasi harus mempunyai kegiatan atau rejeki dan keselamatannya. pekerjaan yang jelas, hal ini diterapkan Dari semua versi Pakarena yang dalam kepengurusan organisasi Sanggar ada di Selayar, tidak ada dekorasi yang Seni Teratai Passiana. Pengurus aktif khusus untuk keperluan pertunjukan dalam menjalankan tugasnya masing- adalah dekorasi alam di mana hanya ada masing tanpa harus diperintah oleh ketua. kain yang digunakan sebagai plafon atau dinding yang bernama palekko. Warna Kepulauan Selayar adalah sebuah yang di pakai untuk palekko biasanya tarian yang sudah dikreasikan oleh warna-warna kontras seperti hitam, merah Sanggar Seni Teratai Passiana yang

,kuning dan putih. dimana tarian ini sudah berubah

Pada umumnya tarian ini ditarikan menjadi tarian hiburan yang pada malam hari, maka penerangannya dibawakan oleh penari perempuan menggunakan lampu Loporo atau bola yang jumlah penarinya 5-7 orang, lampu yang tempatnya terbuat dari diantaranya adalah para gadis-gadis kuningan yang mempunyai mahkota. remaja yang terlatih dalam Sanggar

Lampu ini hidup pada zaman Rafleks yaitu Seni Teratai Passiana. pada tahun pada masa pemerintahan Inggris yang 1930-1945 yaitu pada masa berkuasa pada waktu itu di mana tari pemerintahan Belanda dan Jepang pakarena dilaksanakan semalam suntuk. jumlah penari tari Pakarena

Namun perkembangan pada zaman Gantarang yang ada di Kecamatan sekarang, apabila tarian ini dilakukan tidak Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar menggunakan lagi yang namanya ritual dalam satu kelompok terdiri dari 8 membakar lilin dan waktu pelaksanaanya orang penari wanita. Namun pada sudah tidak di patenkan pada malam hari tahun 1950 setelah Islam berpengaruh namun tarian ini ditampilkan kapan saja dalam masyarakat di Kabupaten sesuai minat masyarakat. Kepulauan Selayar jumlah penari

Pakarena Gantarang harus berjumlah a.Penari Tari Pakarena Gantarang pada Sanggar Seni Teratai ganjil 5 (lima) orang. Angka ganjil ini Passiana disesuaikan dengan 5 (lima) waktu Tari Pakarena Gantarang pada sholat. Kemudian sampai sekarang Sanggar seni teratai passiana di jumlah penari Pakarena Gantarang Kecamatan Benteng Kabupten dipatenkan menjadi 5-7 orang penari tersebut dari penghormatan sampai dan harus berangka ganjil. gerak penutup. b. Gerak Tari Pakarena Gantarang c. Ragam Gerak Tari Pakarena Pada Sanggar Seni Teratai Gantarang Pada Sanggar Seni passiana Teratai Passiana Gerak merupakan bahan baku dari Ragam 1). : Lingka Passusu sebuah tarian dan segala yang (jalan seret) dilakukan penari di atas panggung, Tangan kiri kingking lipa, gerak tersebut bukan gerak sehari- tangan kanan memegang kipas hari tapi gerak lebih diolah sehingga dalam keadaan terbuka, jari-jari kelihatan lebih indah. Gerak tari kipas menghadap ke kiri, ujung Pakarena Gantarang sangat lambat, kipas sejajar hidung menutupi lembut dan mengalun, pandangan ke muka kaki,kanan melangkah ke depan bawah dengan jarak 2 meter, depan (diseret), diikuti kaki kiri. ekspresi muka penari tampak tenang Gerakan ini dilakukan mengikuti dan harus tetap konsentrasi. Hal ini syair lagu. mengambarkan bahwa orang-orang

Makassar harus tetap Ragam 2). : Ammutara

mempertahankan adat dan pendirian (Memutar)

yang benar serta ketabahan dan Kaki kanan digeser ke

kesabaran yang dimiliki setiap samping kanan sambil berputar

wanita Makassar. 180o , kemudian duduk adat (kaki

Dari hasil penelitian tentang tari kanan di atas kaki kiri), tangan kiri

Pakarena Gantarang tersebut, maka perlahan menyentuh lantai dengan

secara garis besar penulis akan posisi ujung jari luar, kaki kanan

menguraikan ragam gerak tari diseret ke samping kanan di ikuti liukan badan penari dari arah kiri dengan posisi badan kembali tegak ke tengah dengan posisi rendah, dan tangan kembali kedepan perut, jari-jari kipas menghadap ke bawah perlahan tangan kiri kembali di depan dada, kemudian tangan kingking lipa. Ragam ini dilakukan kiri bertemu tangan kanan di 2x. tengah kipas kemudian tangan kiri Ragam 4). : Ammutara Kipas menyentuh ujung kipas hingga (Memutar kipas) ujung kipas kiri dan penari Tangan kiri kingking lipa, perlahan jongkok, lalu berputar tangan kanan di ayun dari depan

360o, kemudian berdiri dan perut ke samping kanan dengan merubah posisi kipas menjadi jari- jari-jari kipas menghadap kebawah, jari kipas menghadap ke atas lalu kemudian kembali ke depan bahu, perlahan menutup kipas depan dengan posisi jari-jari kipas dada dengan ujung kipas di atas menghadap ke kiri, lalu kembali ke jari-jari tangan. samping paha kanan sambil

Ragam 3). : Anra’ba (Rebah) memutar kipas ke dalam dan

Tangan kiri memegang kembali ke depan dada. Ragam ini sarung (kingking lipa), tangan dilakukan 2x. kanan memegang kipas depan Ragam 5). : Annodo (Menusuk) perut dengan posisi badan ke Tangan kiri menyentuh samping kanan. Kemudian posisi sarung (kingking lipa), kemudian badan penari dalam posisi rebah ke tangan kanan membentuk posisi kanan sedang kaki kiri di tekuk, ujung jari atas di samping kiri perlahan tangan kiri melepas badan, kemudian diayun ke depan sarung dan tangan kiri sejajar bahu dada, dan berakhir dari samping kiri badan dengan sentuhan jari Ragam 7 : Akedeng (Jongkok) tangan dan di lepas dengan posisi Perlahan kipas dibuka di ujung jari atas kembali kingking samping kanan sejajar paha, lipa, tangan kanan diayun dari dengan posisi jari-jari kipas depan dada ke samping kanan menghadap ke paha, lalu merubah dengan posisi ujung jari kipas posisi jari-jari kipas menghadap ke menghadap ke bawah, telapak atas. Perlahan tangan sejajar bahu, tangan menghadap ke atas lalu lalu diayun ke depan sejajar dagu, pergelangan tangan kanan di balik perlahan penari merendah sehingga telapak tangan (Jongkok) dan merubah jari-jari menghadap ke bawah. Gerakan ini kipas menghadap ke bawah. di ulang kembali. Perlahan penari berdiri sambil

Ragam 6). : Angngayung lima tangan kiri menyentuh jari-jari

(Mengayun tangan) kipas, dari ujung atas ke bawah

Kedua tangan diayun dari sehingga posisi kipas tepat di depan dada ke samping kiri kanan depan dada, kemudian posisi badan badan, di ikuti badan rebah ke rebah ke kiri, tangan kiri sejajar samping kanan kemudian tangan bahu di ayun ke samping. Kipas di kanan diayun dari samping ke depan dada dan kembali lagi ke depan dada, dan kembali samping kiri dengan di ikuti badan melakukan gerakan yang sama rebah ke kiri, dan kembali kedepan dengan rebah ke kiri dan gerakan di ikuti tangan kanan ke samping ini dilakukan arah depan dengan kanan badan. Dengan jari-jari kipas posisi badan menghadap ke depan. menghadap ke kanan. Gerakan ini

di lakukan dengan melakukan tippana (berlari jinjit) kemudian 17 dan populer pada tahun 1603 yaitu pada

menghadap ke depan, dan tangan saat dinobatkannya Pangalli Patta Raja.

kiri kingking lipa dan tangan kanan Pada saat itulah tari Pakarena di pentaskan

dari depan dada ke samping kanan serta dibina dan di pelihara oleh seorang

badan, dengan posisi badan rebah wanita bangsawan (namanya tidak jelas)

ke kanan, dan kembali ke depan kedalam istana sapolohe (istana kerajaan),

dada sambil menutup kipas. Ujung untuk kemudian dipergunakan dalam

jari-jari kipas menyentuh ujung berbagai macam upacara di dalam istana

kipas dan kembali ke depan perut. tersebut.

Tangan kiri kingking lipa, penari Tarian ini terus berkembang sampai

melangkah dengan kaki kiri diikuti saat masuknya Islam di Selayar dengan

kaki kanan dengan kaki di seret. melalui pintu Kerajaan Gantarang yaitu

pada tahun 1605. Pada tahun 1930-1945 4. Perkembangan Tari Pakarena Gantarang Pada Sanggar Seni yaitu pada masa pemerintahan Belanda Teratai Passiana dan Jepang semua versi-versi Pakarena Tari Pakarena Gantarang adalah yang ada di Selayar termasuk tari termasuk versi Pakarena Selayar. Dari Pakarena Gantarang ditampilkan pada semua tari Pakarena yang ada di Selayar sebuah acara kenegaraan di Kecamatan tidak diketahui dengan pasti kelahirannya Benteng disebuah lapangan yang sekarang begitupun tari Pakarena Gantarang yang ini bernama Lapangan Pemuda Benteng ada di Kecamatan Benteng. Kemunculan Selayar. Dan pada tahun 1934 tari selalu dikaitkan dengan tumanurung, kisah Pakarena Gantarang juga pernah dibawa ini jauh sebelum agama Islam masuk di ke Malino untuk dipentaskan. daerah Selayar. Pakarena ini mengalami pelestarian Tari Pakarena Gantarang ini adalah setelah sekian lama tenggelam.. Akhirnya tarian yang pernah tumbuh pada abad ke berkat usaha tokoh masyarakat dan tokoh terbatas, dahulu mempunyai ketentuan budayawan yang bergabung dalam waktu pada malam hari, kini sudah

Sanggar Seni Teratai Passiana, maka tari ditarikan kapanpun baik siang ataupun

Pakarena Gantarang mengalami pula malam, baik upacara adat maupun perubahan (perkembangan) baik dari segi keramaian lainnya. fungsi, bentuk penyajian dan kostum. Dalam gerak tari Pakarena

Tari Pakarena Gantarang hidup Gantarang sangat lambat, lembut dan dan berkembang dalam kehidupan mengalun serta diam, padangan ke depan masyarakat Selayar khususnya di bawah dengan jarak 2 meter, ekspresi

Gantarang, di mana pada dasarnya muka penari Nampak tenang walau apa masyarakat berpegang teguh pada tradisi yang terjadi atau diperbuat oleh pemusik dan tradisi dan adat yang berlaku dalam dan penonton disekitarnya dan harus tetap masyarakat. Hal ini terbukti pada fungsi konsentrasi. Hal ini menggambarkan dari tari Pakarena Gantarang sebagai bahwa orang-orang Makassar harus tetap sarana upacara. mempertahankan adat dan pendirian yang

Sejalan dengan perkembangan benar serta ketebalan dan kesabaran yang zaman, maka tari Pakarena Gantarang dimiliki oleh setiap wanita Makassar. beralih fungsi yaitu sebagai tari rakyat (Wawancara bapak Zukhri, pada Sanggar akhirnya menjadi tari hiburan. Bentuk Seni Teratai Passiana di Kecamatan penyajian tari Pakarena Gantarang dahulu Benteng. 23 Oktober 2019). dipertunjukkan di atas istana sapolohe dan KESIMPULAN DAN SARAN untuk acara kenegaraan ditampilkan di atas Pada bab ini akan diuraikan tentang panggung tersebut atau Baruga. Kini kesimpulan dari hasil penelitian dan sudah dapat ditampilkan di mana saja. beberapa saran untuk mengembangkan

Waktu pelaksanaannya juga sudah tidak penelitian selanjutnya. 1. Kesimpulan sesuai dengan perkembangan zaman.

Sejarah terciptanya tarian ini tidak Kostum Pakarena Gantarang baju labbu, diketahui dengan pasti, menurut orang tua sebelumnya memakai baju rahang yang dahulu tari tersebut muncul bersamaan panjang sampai kebetis bahkan ada sampai dengan kedatangan Tu’manurung yang kaki, dengan sarung curang labba dan juga mengajarkan kepada manusia tentang tata dilengkapi dengan perhiasan seperti krama kehidupan masyarakat, lahir dan bangkara, bando, kembang, rante, ponto, berkembang sesuai dengan masyarakat simak, dan pinang goyang. Adapun

Desa Gantarang. Fungsi tari pakarena propertinya kipas dan selendang.

Gantarang ini dahulu sebagai sarana Irirngan tari Pakarena Gantarang upacara seperti upacara pelantikan Raja pada Sanggar Seni Teratai Passiana

Opu. Pengislaman anak Raja Opu yang menggunakan musik internal yaitu berasal dipentaskan di Istana Sapolohe kemudian dari dalam diri sipemusik yaitu aule’ keluar menjadi tarian rakyat dan akhirnya kelong atau nyanyian. dan musik eksternal menjadi tari hiburan yang dahulunya yaitu dibawakan oleh pemain musik itu ditarikan oleh kalangan bangsawan, kini sendiri atau yang mengiringi tari Pakarena dapat juga ditarikan oleh kalangan Gantarang yang berupa gendang, suling masyarakat (kalangan biasa). Dan bentuk dan gong. penyajian tari Pakarena Gantarang, 2. Saran dahulu dipertunjukkan di Istana Sapolohe, Berdasarkan hasil penelitian sekarang sudah ditampilkan dimana saja Perkembangan tari Pakarena Gantarang dan kapan saja. Gerak tari Pakarena pada Sanggar seni teratai passiana ini,

Gantarang dari dulu sampai sekarang, maka penulis menyarankan antara lain: geraknya mengalun dan lembut, tapi dari Perlunya meningkatkan perhatian segi pola sudah banyak versi inprofisasi dari pemerintah setempat dan apresiasi masyarakat terhadap obyek atau sesuatu DAFTAR PUSTAKA yang mempunyai potensi dikembangkan A. Sumber tercetak sebagai obyek wisata budaya. Perlunya Alisjahbana, S. Takdir. 1986. Anropologi Baru. Jakarta : PT. Dian Rakyat. pendokumentasian tari-tari daerah yang 487 Halaman. dikreasikan antara lain Pakarena Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Gantarang pada sanggar seni teratai Prenada Media Group: Jakarta passiana sebagai tarian tradisi yang di Dendy, Sugono, (2008). Kamus Besar Indonesia Edisi keempat. Jakarta kreasikan sehingga menjadi informasi :Gramedia budaya dan menambah khasanah Jazuli. 2016. Peta Dunia Seni Tari. Sendratasik Fakultas Bahasa dan kepustakaan. Seni Universitas Negeri Semarang: CV Farishma Indonesia. Perlunya motivasi dalam Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. masyarakat untuk menyadari dan Yogyakarta: Penerbit Pustaka menghargai seni budaya tradisional Hartono. 2011. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini. Semarang: UNNES sebagai milik bersama agar dilestarikan PRESS dan dikembangkan. Rohidi. 2000. Ekspresi Seni Orang Miskin. Bandung: Penerbit Nuansa Pengolahan terpadu dari semua Santrock, J.W, & Yussen, S.R. (1992). pihak dalam pemeliharaan nilai-nilai Child Development, 5 th Ed. Dubuque: Wm. C. Brown. budaya khususnya tari Pakarena Moch. Tauchid, dkk. 1967. Karya ki Gantarang sebagai warisan leluhur yang Hadjar Dewantara. Bagian IIA: Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit perlu dilestarikan. Demi pengembangan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. dan pelestarian tari tradisional yang Soedarsono. 1974. Dance In Indonesia. terancam punah dibutuhkan dukungan Jakarta: Gunung Agung. pemerintah setempat, baik moril maupun Veronica, Eny. 2012. Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha material. Jati di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Jurnal Jurusan Sendratasik FBS. Semarang: UNNES PRESS

B. Sumber Tidak Tercetak http://sekolahtarigenecela.blogspot.com/ (diunduh pada tanggal 30 September Gagan. 2011. Gerak Tari Grade 1. 2014). Puslatcab PDBI: Surabaya.