POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA Religiusitas, Rekognisi Dan Pelayanan Keagamaan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA Religiusitas, Rekognisi Dan Pelayanan Keagamaan POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA Religiusitas, Rekognisi dan Pelayanan Keagamaan Editor Raudatul Ulum Litbangdiklat Press Tahun 2019 POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA Religiusitas, Rekognisi dan Pelayanan Keagamaan Hak cipta dilindungi Undang-undang All Rights Reserved Editor: Raudatul Ulum Penulis: AHMAD ROSIDI; ANIK FARIDA; ASNAWATI; EDI JUNAEDI;M. TAUFIK HIDAYATULLAH; R. ADANG NOFANDI; RAUDATUL ULUM;RESLAWATI; WAKHID SUGIYARTO; ZAENAL ABIDIN EKO PUTRO Desain Cover dan Layout: Fajar Anbya Diterbitkan oleh: LITBANGDIKLAT PRESS JL. M.H. Thamrin No. 6 Lantai 17 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Anggota IKAPI No. 545/Anggota Luar Biasa/DKI/2017 Cetakan: Pertama Oktober 2019 ISBN: 978-602-51270-7-6 ii PRAKATA EDITOR Salam kebajikan, kami bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya proses perbaikan naskah buku Potret Umat Konghucu di Indonesia. Topik yang cukup unik, meskipun juga bukanlah kajian baru di lingkungan studi keagamaan di Indonesia. Satu hal yang melekat pada Konghucu, selalu identik dengan etnis Tionghoa, baik dalam perspektif budaya maupun praktek keagamaan. Lalu, sejak kapan keberadaan agama Konghucu di Indonesia, bisa saja diasumsikan hadir bersama dengan kedatangan etnis Tionghoa sejak ratusan tahun yang lalu. Kenapa agama hadir di sepanjang kehidupan manusia, untuk apa juga dipelajari. Tuhan dikenal dalam berbagai bentuk dan nama seiring perkembangan sejarah. Bermacam ragam manusia mengenali Tuhan dan menjadi penganut agama, dengan caranya sendiri, serta acapkali berbuat baik atas namanya. Pada perkembangannya agama hadir turun melalui wahyu dan perenungan manusia sendiri sehingga menjadi tata nilai, untuk mengasah budi dan sisi baik manusia. Agama bagi pemeluk agama Konghucu adalah serangkaian pembelajaran, tidak hanya ketuhanan, etika dan moralitas, spiritualitas dan jalan hidup untuk mencari kesejatian. Mereka sebut dengan watak sejati. Kilas balik atas jalan suci dan damai itu, disamping memberi inspirasi bagi jalan spiritual dan kedamaian, menyisakan begitu banyak cerita di Indonesia. Hubungan negara dengan agama di negeri ini kerap pasang surut. iii Politik seringkali berkelindan dengan identitas keagamaan. Identitas keberagamaan dapat pula diseret-seret atas ketidaksukaan kepada yang lain. Secara horisontal, pemeluk agama Konghucu tidak mengalami benturan, jika di lain tempat seringkali terjadi kasus gesekan antar penganut agama, seakan api dalam sekam, sewaktu waktu akan tampak pijarnya di permukaan. Namun pemeluk agama Konghucu jarang mengalami intensi konflik secara terbuka dan intimidatif ke arah kekerasan atas nama agama. Pasang surut hubungannya justru terjadi dengan negara, rezim pemerintahan sempat melarang, saat itu segala hal yang berbau China dilarang, dianggap sebagai budaya asing, sehingga berdampak sangat masif terhadap identitas Konghucu. Sampai kemudian dipulihkan pasca reformasi 1998. Bagi Indonesia, agama adalah hal penting dalam kehidupannya. Banyak hasil riset mengatakan hal tersebut, sehingga urusan apapun tidak bisa dilepaskan dari unsur agama. Sebagai negara, Indonesia memiliki perangkat lengkap untuk menjamin kehidupan warganya. Termasuk pada aspek pelayanan sipil keagamaan. Kepentingan manausia modern terhadapa agama juga masih berkaitan dengan pendidikan agama, perkawinan sampai dengan urusan pemulasaraan jenasah. Isu keagamaan di beberapa negara sekuler dianggap sebagai urusan pribadi, padahal beberapa praktek keagamaan juga akhirnya tidak bisa dilepaskan dari negara. Di Indonesia agama menyatu dengan kehidupan sosial masyarakatnya. Hal yang disebutkan tersebut yang menjadi area pembahasan sepanjang naskah ini ditulis. iv Banyak narasi yang dihadirkan di dalam buku ini, mulai dari hal yang kontroversial menyangkut jumlah pemeluk agama Konghucu yang tidak pernah bisa definitif. Begitu juga konflik rumah ibadah dengan penganut agama Buddha. Jumlah penduduk tidak akurat disebabkan karena identitas penganut juga tidak pernah tuntas. Banyak faktor kenapa identitas tidak tuntas, sudut pandang psikologis terhadap dinamika politik Indonesia serta alasan lainnya muncul berdasarkan hasil wawancara. Konghucu menjadi topik menarik di dalam buku ini, di samping kesahihan argumentasi karena diurai dari hasil penelitian, beberapa hal menyangkut kosmologi, religiusitas, etika dan spiritualitas juga menjadi sorotan penting. Penerbitan hasil penelitian tentang umat Konghucu ini merupakan bentuk kedua setelah sebelumnya dicetak diterbitkan dalam bentuk utuh sebagai laporan penelitian. Memang bukanlah hal mudah dalam hal mengedit naskah ini, karena bekerja dengan menjaga jarak yang cukup dengan naskah aslinya sama dengan membiarkan apa adanya, tetapi jika banyak mengubah memilah memilih khawatir menghilangkan unsur emik dari hasil penelitiannya. Akhirnya jadilah rupa sedemikian ini, susunan sistim penyajiannya dibuat selentur mungkin, meskipun beberapa data masih dihadirkan apa adanya untuk menjaga keaslian dari tulisan para peneliti. Semoga buku ini dapat memberikan informasi dan bacaan yang baik bagi seluruh pemerhati Konghucu, berguna bagi yang tertarik karena keinginan memahami Konghucu dan pemeluknya saat ini, ataupun karena kepentingan studi v keagamaan. Sebagai sebuah karya, tulisan dari beberapa orang ini telah berusaha menghadirkan beberapa hal yang dipandang penting dan menjadi perhatian banyak kalangan. Baik, kalangan internal pemeluk Konghucu sendiri, kalangan yang memiliki ikatan tradisi tetapi bukan pemeluk, maupun mereka pembaca di luar umat. Selamat membaca! Sanzhai Jakarta, 7 September 2019 Raudatul Ulum Editor vi Daftar Isi Halaman Sampul ....................................................... i Prakata Editor ............................................................ iii Bagian I ....................................................................... 1 Pendahuluan POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA ........................................................... 1 Religiusitas, Rekognisi dan Pelayanan Keagamaan Bagian II ...................................................................... 22 UMAT KHONGHUCU DI BALI .................................. 22 Oleh: Reslawati Bagian III .................................................................... 42 UMAT KHONGHUCU SURABAYA............................ 43 Oleh: Raudatul Ulum Bagian IV .................................................................... 72 KHONGHUCU DAN PROBLEM IDENTITAS ............. 72 DI KEPULAUAN RIAU ............................................... 72 Oleh: Edi Junaedi Bagian V ..................................................................... 80 UMAT KHONGHUCU PURWOKERTO ..................... 80 Oleh: Zaenal Abidin Eko Putro Bagian VI .................................................................... 114 UMAT KHONGHUCU PANGKAL PINANG ............. 114 Oleh: R. Adang Nofandi vii Bagian VII ................................................................... 147 UMAT KHONGHUCU KOTA SOLO .......................... 147 Oleh: Wakhid Sugiyarto Bagian VIII ............................................................... 199 UMAT KHONGHUCU DI BOGOR ..................... 199 Oleh: Achmad Rosidi Bagian IX .................................................................. 211 UMAT KHONGHUCU DI JAKARTA ................. 211 Oleh: Taufik Hidayatulllah dan Anik Farida Bagian X .................................................................... 239 UMAT KHONGHUCU SEMARANG .................. 239 Oleh: Suhanah dan Asnawati Daftar Pustaka ......................................................... 249 Biodata Penulis ........................................................ 255 Indeks ........................................................................ 261 SUSUNAN ANGGOTA REVIEWER LITBANGDIKLAT PRESS .................................................. 270 viii Bagian I Pendahuluan POTRET UMAT AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA Religiusitas, Rekognisi dan Pelayanan Keagamaan Pendahuluan ien Shie muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan Tiongkok, setidaknya kultur dan etika negara T 1 tersebut sangat dipengaruhi oleh Kongfusionisme . Dalam bahasa Tionghoa, agama Khonghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao (孔教) atau Rujiao (儒教)2. Di zaman Orde Baru, rezim pemerintahan saat itu melarang segala bentuk aktivitas kebudayaaan dan tradisi Tionghoa di Indonesia3. Hal tersebut menyebabkan banyak pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa tidak memiliki status sebagai pemeluk 1 Kaplan, Robert D. (6 February 2015). “Asia’s Rise Is Rooted in Confucian Values”. Wall Street Journal. 2 Feuthwang, Stephan (2016). Chinese religions”, in Woodhead, Linda; Kawanami, Hiroko; Partridge, Christopher H. (eds.), Religions in the Modern World: Traditions and Transformations (3nd ed.), London: Routledge, pp. 143–172, ISBN 978-1-317-43960-8 3 Produk pembatasan terhadap simbol dan budaya tionghoa setidaknya enam peraturan: 1) Inpres 14/76 tentang larangan kegiatan keagamaan, adat dan kebudayaan tionghoa; 2) SE 60/Preskab/6/67 pengubahan nama tionghoa ke Indonesia; 3) SK Mendag Kop 286/78 pelarangan impor, penjualan dan penjualan berbahasa Cina; 4) SE Mendagkop 02/SE/Ditjen/PPG/K/1988, melarang penggunaan aksara di muka umum; 5) Permen Perumahan 455.2-360/1988 larangan mengembangkan Kelenteng; 6) Kepres 56/96 tentang penghapusan persyaratan SBKRI. 1 agama yang dilayani oleh negara dalam melaksanakan aktifitas keagamaan dan kebutuhan layanan sipil lainnya, seperti pemeluk lima agama lainnya. Kondisi tersebut memunculkan
Recommended publications
  • Discover the Taste of Solo
    Discover the Taste of Solo Sejak tahun 1988, Dapur Solo berdedikasi untuk melestarikan kuliner tradisional Jawa. Dapur Solo dikenal akan keahliannya dalam kreasi hidangan khas Jawa untuk masyarakat modern, tanpa meninggalkan nilai unik dan tradisional. Seluruh sajian dimasak dengan penuh perhatian akan keunggulan dan keasliannya. KHAS SOLO 01 01. Nasi Urap Solo 40,5 Nasi, sayuran urapan dengan rasa sedikit pedas, pilihan lauk ayam / empal goreng, tempe bacem Dengan nasi kuning +1.000 02. Nasi Langgi Solo 41,5 Nasi langgi kuning khas Solo yang disajikan dengan ayam / empal goreng, terik daging, sambal goreng kentang, abon sapi, telur dadar tipis, serundeng kelapa, kering kentang, lalap serta kerupuk udang dan sambal Dengan nasi putih 40.500 02 04 03. Nasi Langgi Si Kecil 30,5 Nasi kuning dengan pilihan ayam goreng, abon sapi, telur dadar tipis dan kerupuk udang 04. Nasi Liwet Solo 40,5 Nasi gurih dengan suwiran ayam kampung, telur pindang, tempe bacem dan potongan ati ampela ayam disiram dengan sayur labu dengan rasa gurih sedikit pedas Menu favorit Menu pilihan anak 05 06 05. Lontong Solo 40,8 Lontong yang disiram dengan kuah opor kuning lengkap dengan suwiran ayam, telur pindang dan sambal goreng kentang 06. Timlo Solo 37,5 Sop kuah bening berisi sosis Solo, suwiran ayam, dan telur pindang 07. Selat Solo 41 Perpaduan daging semur yang manis dan mustard yang asam serta sayuran, menghasilkan cita rasa perpaduan dua budaya Jawa dan Belanda 07 Menu favorit Menu pilihan anak NUSANTARA 01 01. Nasi Timbel Sunda 42 Nasi timbel dengan pilihan lauk ayam / empal goreng, sayur asem, ikan asin, tempe bacem serta disajikan dengan kerupuk udang, lalap dan sambal 02 02.
    [Show full text]
  • Penentuan Kombinasi Makanan Jajanan Tradisional Harapan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi Dan Protein Anak Sekolah Dasar Di Kota Palembang
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Diponegoro University Institutional Repository PENENTUAN KOMBINASI MAKANAN JAJANAN TRADISIONAL HARAPAN UNTUK MEMENUHI KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA PALEMBANG DETERMINATION OF EXPECTED TRADITIONAL STREET FOOD COMBINATION TO FULFILL ENERGY AND PROTEIN REQUIREMENT ON ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN IN PALEMBANG Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-2 Magister Gizi Masyarakat FATMALINA FEBRY E4E 004 042 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Maret 2006 PENGESAHAN TESIS Judul Penelitian : Penentuan Kombinasi Makanan Jajanan Tradisional Harapan untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Protein Anak Sekolah Dasar di Kota Palembang. Nama Mahasiswa : Fatmalina Febry Nomor Induk Mahasiswa : E4E 004 042 Telah diseminarkan pada tanggal 2 Maret 2006 dan telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 16 Maret 2006 Semarang, 20 Maret 2006 Menyetujui Komisi Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Ir. Laksmi Widajanti, M.Si dr. Apoina Kartini, M.Kes NIP. 132 011 375 NIP. 131 964 518 Mengetahui Program Studi Magister Gizi Maasyarakat Program Pascasarjana Universitas Diponegoro a.n. Ketua Sekretaris HALAMAN KOMISI PENGUJI Tesis ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi Magister Gizi Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Pada Tanggal 16 Maret 2006 Moderator : Ir. Laksmi Widajanti, M.Si Notulis : Kris Diyah Kurniasari, SE Penguji : 1. Ir. Laksmi Widajanti, M.Si 2. dr. Apoina Kartini, M. Kes 3. Ir. Suyatno, M.Kes 4. dr. Niken Puruhita, M.Med.SC HALAMAN PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.
    [Show full text]
  • Food Is Free from Traces of Allergens Such As Nuts, Shellfish, Soy, Chilli, and Gluten
    SALT & PALM SALTNPALM.COM.AU INDONESIAN BAR AND EATERY TUE TO THU: 5PM-10PM 22 GLEBE POINT ROAD, GLEBE FRI TO SUN: 12PM-3PM, 5PM-10PM NSW 2037, AUSTRALIA CLOSED ON MONDAYS APPETIZERS & NIBBLES FROM THE GRILL Please allow ±15 to 20 minutes for preparation time Bakwan Jagung Corn Fritters 3.0/pc Crispy corn fritters Sate Kambing Lamb Satay 4.5/pc seasoned with garlic, Lamb skewers marinated in shallot and parsley [VG] candlenut, red onion and sweet soy sauce Sate Ayam Chicken Satay 4.0/pc Chicken skewers served with house-made peanut sauce and cucumber carrot pickles Tempe Mendoan Fried Battered 3.0/pc Tempeh Crispy battered tempeh served with chilli sweet soy [VG] Lumpia Sayur Vegetable Spring Rolls 3.0/pc Spring rolls filled with Salmon Bakar Bumbu Rujak Grilled 29.0 carrot, cabbage, mushroom Salmon in Tamarind, Chilli & Palm Sugar and vermicelli [VG] Atlantic salmon marinated in lemon, tamarind, chilli, palm sugar sauce and grilled inside banana leaf [VG] Suitable for Vegans [V] Suitable for Vegetarians We cannot guarantee that our food is free from traces of allergens such as nuts, shellfish, soy, chilli, and gluten. Please ask our Front of House staff for any dietary requirements. We apply a 10% surcharge on Sundays to allow penalty rate for our team members. SALT & PALM SALTNPALM.COM.AU INDONESIAN BAR AND EATERY TUE TO THU: 5PM-10PM 22 GLEBE POINT ROAD, GLEBE FRI TO SUN: 12PM-3PM, 5PM-10PM NSW 2037, AUSTRALIA CLOSED ON MONDAYS FROM THE GRILL Please allow ±15 to 20 minutes for preparation time Please allow ±15 to 20 minutes for preparation time Ayam Bakar Grilled Chicken Iga Sapi Bakar Grilled Beef Grilled half chicken.
    [Show full text]
  • Diplomat Weekends, the Envoy in Town Is a Foodie! Keeps Himself Busy in the Kitchen
    Sunday, January 31, 2021 15 Reports by Ailyn Agonia For events and press releases email [email protected] or Ailyn Agonia ASEAN Kaleidoscope Ailyn Agonia call (974) 4000 2222 Ailyn Agonia I love to cook and I love to eat! I love to buy things that I use for cooking. Whenever you are visiting a new place, always try to get the local food. Ambassador Hassan with wife Madame Lita Kadartin Hassan. In his spare time, mostly on THE NEW DIPLOMAT weekends, the envoy IN TOWN IS A FOODIE! keeps himself busy in the kitchen. He THE NEW also loves dining out with his family to try out DIPLOMAT local food IN TOWN IS A Ambassador of Indonesia to Qatar HE Ridwan Hassan cooks nasi goreng. keeping up with the mod- Dubai He described those as- NDONESIA’S ern times.” signments as critical postings newly appoint- A happy family man with for his country and important ed Ambassador three children, throughout for his professional and per- to Qatar HE Rid- our conversation, the Am- sonal growth. Iwan Hassan is not just pas- bassador stressed the impor- “With those experiences sionate about his mission of FOODIE tance of family time. In fact, of being assigned in major representing his country and his wife Madame Lita Kadar- cities and hubs, now I am community but also a self- tin and their children invited here and I am happy because confessed foodie. me to the family lunch as part I can witness the progress In his spare time, most- of my education on authentic and resilience of Qatar,” the ly on weekends, he keeps Indonesian cuisine courtesy envoy remarked.
    [Show full text]
  • Perlawanan Ulama Minangkabau Terhadap Kebijakan Kolonial Di Bidang Pendidikan Awal Abad Xx
    PERLAWANAN ULAMA MINANGKABAU TERHADAP KEBIJAKAN KOLONIAL DI BIDANG PENDIDIKAN AWAL ABAD XX Erman (Dosen Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol. Email: [email protected]) Abstract The resistance of Minangkabau’s scholars against colonial policy of education in the early of 20th century started from a scientific study has revealed that the pre-conditions that led to the birth of the movement is the penetration of the colonial government against the people in this area and plan the implementation of policies in the field of education, namely Ordinance 1928 and teachers’ Ordinance in 1932. This historical experience was seen by scholars Minangkabau might impede the freedom and the rights to broadcast the Islamic religion. Various reactions appeared and Islamic ideology seems to be the main driving to oppose colonial rule related teachers’ ordinancy and illegal schools. The spirit of nationalism that was born at the beginning of the 20th century were also encouraged scholars to take the fight against the colonial policy. In line with this goal, the scholars utilizing the network that has been built on Islamic educational institutions in the past to build a resource (strength) and then to form a committee as institutional resistance. Resistance itself they did in the form of protests by the general meeting of Minangkabau’s scholars and then proceed with the delivery of vote of no confidence to the colonial government. The resistance impacted the emerging alliance of young and old scholars, the birth of a radical political party in Minangkabau and the pressure of the colonial government Key Words: Resistance, Minangkabau’s Ulema, Colonial, Education PENDAHULUAN oleh Audrey Kahin sebagai refleksi munculnya pergerakan nasionalisme dan anti-kolonial Pada permulaan abad ke-20, Minangkabau pertama di Minangkabau.
    [Show full text]
  • Download (883Kb)
    72 BAB IV JALAN BERFIKIR H. M. MISBACH DALAM MENERIMA KOMUNISME Bagaimana H. M. Misbach dapat menerima Komunisme sedang ia sendiri adalah seorang yang memegang kuat Islam? Ini merupakan pertanyaan yang penting dalam mengkaji pemikiran H. M. Misbach tentang relevansi Komunisme dan Islam. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu mengetahui bagaimana pergumulan nilai-nilai Islam dalam diri H. M. Misbach ketika berinteraksi dengan ajaran Komunisme dalam ruang lingkup sosial-politik yang dihadapi. Pergumulan itu akan melahirkan makna-makna tersendiri dalam diri H. M. Misbach sehingga mendorongnya mengatakan bahwa Komunisme itu relevan dengan Islam. Untuk melihat pergumulan tersebut, teori interaksionisme simbolik akan dapat membantu melihat jalan berfikir H. M. Misbach dalam menerima Komunisme. Dalam teori interaksionisme simbolik disebutkan bahwa individu akan merespon lingkungan baik obyek fisik (benda) maupun obyek sosial (perilaku manusia) berdasarkan media-media yang ada. Dengan demikian akan terbentuk makna atas respon tersebut, dan tentu makna yang diinterpretasikan oleh individu itu dapat 100 berubah sejalan perubahan situasi yang terjadi selama interaksi terjadi. Jika ini digunakan untuk melihat H. M. Misbach, maka sebenarnya H. M. Misbach mencoba merespon keadaan umat Islam dan masyarakat tertindas di Hindia Belanda secara umum, dan secara khusus di sekitar wilayah Kasunanan Kartasura saat itu. H. M. 100 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi(Bandung: Rosda Karya, 2004), 199. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 73 Misbach juga merespon obyek-obyek sosial lain seperti keberadaan SI Tjokroaminoto dan teman-temannya di SI, keberadaan Muhammadiyah, keberadaan golongan- golongan radikal sebelum adanya ISDV/PKI seperti Mas Marco Kartodikromo dengan Indlandsche Journalisten Bond (IJB), dr.
    [Show full text]
  • DKBM Indonesia
    FOODGROUP FOODNAME ENERGY PROTEIN FATS CARBHDRT CALCIUM PHOSPHOR IRON VITA VITB1 VITC F-EDIBLE (BDD) F-WEIGHT AA Arrowroot 102 1.00 0.20 24.10 28.00 35 1.70 0 0.06 2.0 100 100 AA Belitung 145 1.20 0.40 34.20 26.00 54 1.40 0 0.10 2.0 85 100 AA Belitung kukus 145 1.20 0.40 34.20 21.00 48 0.90 0 0.08 1.2 100 100 AA Beras benir 339 7.70 4.40 73.00 22.00 272 3.00 0 0.55 0.0 100 100 AA Beras giling 360 6.80 0.70 78.90 6.00 140 1.00 0 0.12 0.0 100 100 AA Beras giling pelita I/1 366 7.60 1.00 78.90 59.00 258 0.80 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras giling pelita II/1 396 9.50 1.40 77.10 68.00 171 1.40 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras jagung 345 9.10 2.00 76.50 14.00 311 3.70 0 0.17 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam 356 7.00 0.70 78.00 10.00 148 1.00 0 0.20 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam kukus 181 4.00 1.20 37.30 9.00 144 1.70 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam tumbuk 360 8.00 2.30 74.50 10.00 347 6.20 0 0.24 0.0 100 100 AA Beras ketan putih 362 6.70 0.70 79.40 12.00 148 1.00 0 0.16 0.0 100 100 AA Beras ketan putih kukus 163 3.00 0.40 35.70 4.00 55 0.70 0 0.07 0.0 100 100 AA Beras ketan putih tumbuk 361 7.40 0.80 78.40 13.00 157 3.40 0 0.28 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 359 7.50 0.90 77.60 16.00 163 0.00 0 0.21 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 352 7.30 0.90 76.20 15.00 257 4.20 0 0.34 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk (kukus) 149 2.80 0.40 32.50 6.00 63 0.80 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras paboiled 364 6.80 0.60 80.10 5.00 142 1.00 0 0.22 0.0 100 100 AA Beras pecah kulit 335 7.40 1.90 76.20 12.00 290 2.00 0 0.32 0.0 100 100 AA Beras rojolele 357 8.40
    [Show full text]
  • The Discourse of Muslim Intellectuals
    THE DISCOURSE OF MUSLIM INTELLECTUALS AND `ULAMA’> IN INDONESIA A Historical Overview Khoirun Niam IAIN Sunan Ampel, Surabaya - Indonesia Abstract: Muslim intellectuals and `ulama’> are two notions necessary for attempts to get deep understanding of particularly Indonesian Muslim scholars. This paper analyses the discourse of Muslim intellectuals and `ulama’> in Indonesia before the independence period. The focus is on the practices and vectors which paved the way for the Muslim intellectuals and `ulama’> to come to the forefront in socio-political and cultural arena of Indonesia. The paper argues that the emergence of Indonesian intellectuals was not only influenced by Muslim organisations but also by Study Clubs. It further argues that irrespective of the diverse identification of Muslims intellectuals, those with secular educational background dominated the public spehere of Indonesia in the pre-independence period than those trained in pesantren or traditional Islamic education. This codition was a result of the nexus of the colonial contribution through so-called ethical policy, the rise of socio-political and cultural association, and the emergence of study club, which gave rise to Muslim intellectuals with secular educational background. Keywords: Muslim intellectuals, `ulama’> , Study Club, Ethical Policy. Introduction Research on ‘ulamā’ and Muslim intellectuals dates back to colonial times and is still of interest to scholars taking different approaches and extents. At the end of the nineteenth century, Christian Snouck Journal of Indonesian Islam; ISSN1978-6301 Published by the Institute for the Study of Religion and Society (LSAS) and the Postgraduate Program (PPs), the State Institute for Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel Surabaya - Indonesia Khoirun Niam Hurgronje1 did research on Indonesian pilgrims in Mecca, whom he referred to as jawah ‘ulamā’.
    [Show full text]
  • Sumatra Thawalib Padang Panjang Dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923
    ISSN 1411-1764 e-ISSN 2722-3515 Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 Sumatra Thawalib Padang Panjang dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923 Syaiful Hanafi1(*), Etmi Hardi2 1,2Pendidikan Sejarah, FIS Universitas Negeri Padang *[email protected] Abstrak Sumatra Thawalib Padang Panjang and the entry of communist ideology in 1923. The purpose of this study was to describe how Sumatra Thawalib Padang Panjang as a modern Islamic school got into communist ideology. This research is a qualitative descriptive study using historical research methods. The initial steps of this research are heuristics, source criticism, analysis, interpretation and historiography. The results of this research are Sumatra Thawalib, which is a modern Islamic school and also a center for reform of Islamic education. It has created alumni and students who are not only studying religion but also other sciences such as social and natural sciences. In 1922, Sumatran student Thawalib Padang Panjang began to show interest in political movements. And in early 1923 Haji Datuk Batuah who was a young teacher there brought a new understanding to Sumatra Thawalib, namely communism. Although it took less than a year to spread the communist ideology, its impact was already felt inside and outside Sumatra Thawalib itself. Keywords: Sumatra Thawalib Padang Panjang, communist Abstrak Sumatra Thawalib Padang Panjang Dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaiamana Sumatra Thawalib Padang Panjang sebagai sekolah modern Islam dapat kemasukan paham komunis. Penelitian ini termasuk deskriftif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah awal penelitian ini yaitu heuristic, kritik sumber, analisis, interpretasi dan historiografi.
    [Show full text]
  • Tempe Recipes and Photos
    Tempe Three Ways 1. Tempe Goreng Ingredient: 200 grams tempe, cut into 8 pieces 1 teaspoon garlic ½ teaspoon coriander Salt to taste 5 tablespoon water Vegetable oil for frying Instruction: 1. Marinated tempe in garlic, coriander, salt and water. Put aside for 10 minutes. 2. Heat the vegetable oil in a wok or frying pan on medium-high heat. 3. Fry tempe in heated oil. Drain the excess oil, and put it on a plate. 2. Tempe Mendoan Ingredient: 200 grams tempe, cut thin 100 grams flour 1 tablespoon rice floor 1 green onion/leek, thinly sliced 1 teaspoon garlic ½ teaspoon coriander ½ teaspoon greater galangal ½ teaspoon turmeric Salt to taste 125 cc water Vegetable oil for frying Instruction: 1. Blend/grind the garlic, coriander, greater galangal and put in a bowl. 2. Combine all ingredients, mix until batter smooth. 3. Dip the tempe into batter with flour and fry in hot oil until done. 4. Drain and serve with sambal kecap (mixed soy sauce with chiles) 3. Tempe Bacem Ingredients: 200 gr tempe, cut sQuare 1 cm of galangal or ½ tablespoon of galangal powder 2 Salaam leafs (Indian Bay Leaves) 250 ml thick coconut milk or 250 ml coconut water Spice Paste: 4 shallots or half medium red onion 2 cloves of garlic 1 teaspoon of coriander 1 teaspoon of tamarind (asem jawa) 2 tablespoon of palm sugar/brown sugar Salt to taste Instruction: 1. Grind or blend the spice paste. 2. Boil the coconut milk/coconut water together with tempe, galangal, Salaam leafs, and spice paste. Cook until the spices and water are absorbed.
    [Show full text]
  • Siklus Menu Lima Hari Pemberian Makan Sehari Diberikan Pada Kegiatan Pelatihan Paskibra Kabupaten Pesisir Selatan
    SIKLUS MENU LIMA HARI PEMBERIAN MAKAN SEHARI DIBERIKAN PADA KEGIATAN PELATIHAN PASKIBRA KABUPATEN PESISIR SELATAN Menu Sehari I Berat Waktu Menu Bahan Makanan Gram URT 07.00 - 09.00 Nasi Beras 60 1/2 gls Sop Daging Sapi Daging Sapi 35 1/2 ptg Wortel 50 1 ptg sdg Kaldu Daging Sapi 50 10 sdm Tahu Tempe Kering Tahu 50 1 ptg sdg Tempe 25 1 ptg sdg Minyak 5 1 sdm Buah Pepaya 100 1 ptg sdg 10.00 - 11.00 Bubur Kacang Ijo Kacang Ijo 10 2 sdm Santan 5 1 sdm Gula pasir 10 1 sdm Bakwan Udang/ Tepung Terigu 10 1 sdm Telur puyuh Telur Ayam 5 1 sdm Jus Jeruk Jeruk 100 3 bh sdg Gula pasir 10 1 sdm 12.00 - 13.00 Nasi Beras 75 1/2 gls Ikan Bakar Ikan Nila 50 1 ekor bsr Kelapa 3 1 sdt Pindang Telur Telur 50 1 btr Santan 10 2 sdm Soun kering 5 2 sdm Tempe Mendoan Tempe 25 1 ptg sdg Tumis Bayam Bayam 35 1/2 gls dan Jagung Manis Jagung Manis 15 2 sdm Minyak 2 1 sdt Sambalado Asam Cabe 5 3 bh Bawang 10 2 bh Jeruk Nipis 2 1/2 iris Buah Pisang 100 1 bh 16.00-17.00 Cake Marmer Cake marmer 1 ptg sdg Samosa Samosa 1 ptg sdg Puding Jagung Puding Jagung 1 ptg sdg 17.00 - 19.00 Nasi Beras 75 1/2 gls Dendeng Balado Daging Sapi 50 1 ptg sdg Minyak 5 1 sdm Touco Tahu Tempe Tempe 25 1 ptg sdg Tahu 50 1/2 gls Taoco 5 1 sdm Cah Kangkung Kangkung 35 1/2 gls Ayam 5 1 sdm Minyak 2 1 sdt Kecap 10 1 sdm Buah Semangka 150 1 1/2 Ptg 20.00-21.00 Susu Susu UHT 200 ml 1 gls Roti Bakar Roti Tawar 50 2 lbr Selai Nenas/ Stoberi 40 2 sdm Menu Sehari II Menu Sehari III Berat Waktu Menu Bahan Makanan Waktu Gram URT 07.00 - 09.00 Nasi Goreng Beras 50 1/4 gls 07.00 - 09.00 Spesial Daging Ayam 25 1/2 ptg Wortel 20 1 bh Telur 50 1 btr Tempe Mendoan Tempe 50 1 ptg sdg Tepung 10 1 sdm Minyak 5 1 sdm Buah Pisang 100 1bh bsr 10.00 - 11.00 Lepat Nagosari Tepung Beras 10 1 sdm 10.00 - 11.00 Pisang raja 5 1 iris Santan 5 1 sdm Risoles Ayam Daging Ayam 30 1 ptg sdg Tep.
    [Show full text]
  • THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed
    THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% 1 ________________________________________________________________ ((()tas"y*indonesian*+ood),o- THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% TABLE OF CONTENTS The Author.................................................................................................................................7 PREFACE....................................................................................................................................8 Indonesian Food Main Ingredients.......................................................................................16 Indonesian Main Kitchen TOOL............................................................................................19 Important spices (The ROOTS, LEAVES, SEEDS and FLOWERS).......................................21 THE ROOTS..............................................................................................................................21 THE LEAVES............................................................................................................................22 THE SEEDS...............................................................................................................................25 THE FLOWERS and LEAVES.................................................................................................28 VEGETABLES in
    [Show full text]