Sumatra Thawalib Padang Panjang Dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ISSN 1411-1764 e-ISSN 2722-3515 Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 Sumatra Thawalib Padang Panjang dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923 Syaiful Hanafi1(*), Etmi Hardi2 1,2Pendidikan Sejarah, FIS Universitas Negeri Padang *[email protected] Abstrak Sumatra Thawalib Padang Panjang and the entry of communist ideology in 1923. The purpose of this study was to describe how Sumatra Thawalib Padang Panjang as a modern Islamic school got into communist ideology. This research is a qualitative descriptive study using historical research methods. The initial steps of this research are heuristics, source criticism, analysis, interpretation and historiography. The results of this research are Sumatra Thawalib, which is a modern Islamic school and also a center for reform of Islamic education. It has created alumni and students who are not only studying religion but also other sciences such as social and natural sciences. In 1922, Sumatran student Thawalib Padang Panjang began to show interest in political movements. And in early 1923 Haji Datuk Batuah who was a young teacher there brought a new understanding to Sumatra Thawalib, namely communism. Although it took less than a year to spread the communist ideology, its impact was already felt inside and outside Sumatra Thawalib itself. Keywords: Sumatra Thawalib Padang Panjang, communist Abstrak Sumatra Thawalib Padang Panjang Dan Masuknya Paham Komunis Pada Tahun 1923. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaiamana Sumatra Thawalib Padang Panjang sebagai sekolah modern Islam dapat kemasukan paham komunis. Penelitian ini termasuk deskriftif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah awal penelitian ini yaitu heuristic, kritik sumber, analisis, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini yaitu Sumatra Thawalib yang merupakan sekolah modern Islam dan juga pusat pembaharuan pendidikan Islam telah menciptakan para alumni dan pelajar-pelajar yang tidak hanya mempelajari ilmu agama tapi juga ilmu lainnya seperti ilmu sosial dan ilmu alam. Pada tahun 1922 mulai muncul ketertarikan pelajar Sumatra Thawalib Padang Panjang dengan pergerakan politik. Dan pada awal tahun 1923 Haji Datuk Batuah yang merupakan guru muda disana membawa paham baru kedalam Sumatra Thawalib yaitu komunis. Meskipun tidak sampai setahun menyebarkan paham komunis tersebut, namun dampaknya sudah sangat terasa di dalam maupun di luar Sumatra Thawalib sendiri. Kata Kunci: Sumatra Thawalib Padang Panjang, komunis PENDAHULUAN Komunis, adalah sebuah kata yang mulai populer digunakan di Prancis pada tahun 1830. Ideologi komunis memiliki beberapa prinsip yaitu, pertama yang dimaksud dengan ideologi komunisme ialah sistem sosial, poilitik, ekonomi dan kebudayaan berdasarkan ajaraan Marxisme dan Leninisme. Kedua ideology komunisme yang berasal dari pikiran Marx memberikan ekspresi harapan. Filasafat Marx yang komunis telah menyadarkan 309 ISSN 1411-1764 e-ISSN 2722-3515 Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 penyelamatan sosial. Ketiga ideologi komunis membuat orang yang menganutnya percaya bahwa historical materialis, dan memandang soal-soal spiritual hanya sebagai efek samping hakikat perkemebangan meteri termasuk ekonomi. Menurut Marx agama hanya disebabkan karena adanya perbedaan kelas sosial (Nur Sayyid Santoso Kristeva, 2010, hlm. 50). Komunis bagi para penganut ideologinya cenderung membawa kearah ateis dan bisa dibilang bisa mengarah kepada manusia yang memusuhi agama. Marx sendiri mengambarkan kebenciannya terhadap agama dalam ungkapannya yang terkenal yaitu, “Religion is the opium of the masses” yang artinya agama adalah candu masyarakat (Muhammad Yakub Mubarok, 2017, hlm. 46). Komunis di Indonesia di bawa oleh tokoh yang bernama Hendricus Josephus Fransiscus Maria Sneevliet atau yang dikenal dengan Henk Sneevliet. Ia adalah mantan ketua Gerakan Buruh Nasional dari Belanda. Pada tahun 1913 datang ke Semarang. Di Semarang Sneevliet masuk dan mempengaruhi organisasi Buruh Kereta Api atau VSTP (Vereniging van Spoor-en Tramwegpersoneel). Pada tahun 1914 VSTP menjadi salah satu alat propaganda faham Marxis di Indonesia melalui surat kabar nya De Volharding (keyakinan). Dan pada tahun itu juga Sneevliet mendirikan organisasi Marxis yaitu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) yang berpusat di Semarang. ISDV pada tahun 1916 berhasil memasuki SI dan mempengaruhi para anggota nya terutama SI cabang Semarang. Dan pada tahun 1920 SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih (Yunani Hasan, 2014, hlm. 7). Berkembanganya ISDV di dalam tubuh SI juga dipengaruhi oleh tokoh yang bernama Semaoen yang pindah ke Semarang pada tahun 1916 (Angghi Novita, 2015, hlm. 2). Perkembangan komunis tidak hanya di pulau Jawa namun juga merambah ke pulau Sumatra. Di kota Padang, pada tahun 1923 komunis dibawa oleh tokoh yang bernama Magas. Magas pernah menetap di Jawa dan di sanalah ia mendapatkan pengaruh dari tokoh-tokoh komunis yang ada disana. Namun pergerakan komunis di Padang masih belum menujukan perkembangan yang pesat, karena paham komunis yang dibawa oleh Magas ini masih menunjukan sifat aslinya yaitu bertentangan dengan agama. Dan arah cabang komunis di Padang ini masih berpatokan kepada pihak komunis internasioanl atau komintern (Mestika Zed, 2004). Padang Panjang merupakan kota kecil dengan udara sejuk di dekat lembah Anai, yang pada tahun 1920 memiliki lebih kurang sekitar delapan ribu penduduk. Pada masa colonial, Padang Panjang dikenal sebagai gerbang masuk kedaerah pedalam Sumatra oleh pemerintah kolonial yaitu dari Sumatra’s Westkust atau pantai barat pulau Sumatra. Karena itu, kota Padang Panjang menjadi tempat persingahan dari para pedangan, dan munculnya pengaruh ide-ide seperti politik, agama dan pendidikan (Audrey Kahin, 1996, hlm.22). Kajian terdahulu yang kesamaan dengan peneliti teliti yaitu dari, Samsuri yang berjudul Komunisme Dalam Pergumulan Wacana Ideologi Masyumi dalam jurnal ini mengkaji mengenai, hubungan antara Islam dan komunisme di Indonesia yang dapat dipelajari dari perjuangan politik ideologi Masyumi dan PKI (Partai Komunis Indonesia) di era demokrasi Parlementer (Samsuri, 2001, hlm. 99). Selanjutnya dari Mardiyah di dalam skripsinya yang berjudul Ulama dan Pergerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Banten 310 ISSN 1411-1764 e-ISSN 2722-3515 Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 Abad Ke 20. Mardiyah dalam penelitiannya melihat bagaimana ulama bergabung dengan PKI yang secara jelas memiliki ideologi yang bersebrangan, dan memfokuskan motif dari para ulama di Banten bergabung dengan PKI. Dan bagaimana para ulama Banten menggunakan PKI sebagai alat dalam memperjuangkan kemerdekaan melawan pemerintah colonial (Mardiyah, 2017, hlm. 1). Selanjutnya dari Abdul Fadhil dengan penelitiannya yang berjudul Transformasi Pendidikan Islam di Minangkabau, dalam penelitiannya mengkaji mengenai bagaiaman perubahan pendidikan Islam di Minangkabau yang dulunya di surau dan dulunya hanya tempat menginap anak-anak bujang Minang berubah menjadi tempat pengajaran dan pengembangan Islam, sebagai tempat sholat dan upacara agama lainnya. Dan semenjak adanya gerakan modernisasi Islam surau akhirnya kembang dan tumbuh menjadi lemabaga pendidikan Islam modern (Abdul Fadhil, 2007, hlm. 42). METODELOGI PENELITIAN Dalam penelitian Sumatra Thawalib Padang Panjang dan Masuknya Paham Komunis pada Tahun 1923 ini, menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empa tahap yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi atau penulisan. Pertama heuristik yaitu usaha menghimpun dan mengumpulkan data yang relevan dengan topik penelitian. Data yang diambil yaitu data primier dan sekunder. Kedua yaitu kritik, data yang didapat dilakukan kritik sumber, baik eksternal maupun internal, kritik internal yaitu melakukan pengujian terhadap keaslian dan kesahihan informasi, kritik eksternal yaitu dengan cara melakukan pengujian otensitas dokumen. Ketiga interpretasi yaitu, setelah data yang di dapat dan dihimpun kemudian memilah-milah data dengan menyeleksinya yang mana dari data tersebut dianggap relevan dengan kajian penelitian. Keempat, terakhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah dimana data yang telah diuji kebenarannya itu dirangkai dan dihubungkan dengan konsep dan teori yang dikemukan. Setelah didapatkan fakta sejarah yang akurat maka dilakukan penulisan sejarah. PEMBAHASAN Politik Etis dan Dampaknya dalam Pendidikan Islam di Padang Panjang. Pada abad ke 20 Belanda mulai menerapkan politik etis di Indonesia. Tepatnya pada tahun 1901 politik Etia mulai diresmikan oleh Ratu Belanda. Politik Etis dasari oleh bahwa pemerintah Belanda mempunyai tangung jawab moral dan utang budi kepada masyarakat pribumi, maka Politik Etis ini juga sering disebut sebagai politik balas budi. Politik Etis memiliki 3 program utama yaitu Irigrasi (Pengairan), Transmigrasi (perpindahan penduduk), dan edukasi (pendidikan). Meluasnya pendidikan bergaya barat adalah bentuk resmi dari Politik Etis. Meskipun pendidikan yang ini hanya untuk membentuk tenaga kerja, tapi ini sangat penting untuk mengangkat derajat masyarakat pribumi (Muhammad Fakhriansyah & Intan Permatasari Patoni, 2019, hlm. 124). Pada awal abad ke 20, diperlakukannya politik etis di Sumatra Barat, juga berdampak pada didirikannya sekolah di daerah Padang Panjang. Sekolah yang didirikan tersebut seperti 311 ISSN 1411-1764 e-ISSN 2722-3515 Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 sekolah barat, sekolah model barat yang didirikan oleh pribumi dan sekolah Islam. Selain sekolah model barat yang merupakan implementasi dari politik etis, ada juga sekolah agama yang merupakan respon dari