PENGARUH PROGRAM TAYANGAN SITUASI KOMEDI “BOCAH NGAPA(K) YA” DI TRANS7 TERHADAP MINAT MENONTON (Survei Pada Remaja Kampung Lio Rw 13 Depok, Jawa Barat)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PENGARUH PROGRAM TAYANGAN SITUASI KOMEDI “BOCAH NGAPA(K) YA” DI TRANS7 TERHADAP MINAT MENONTON (Survei Pada Remaja Kampung Lio Rw 13 Depok, Jawa Barat) PENGARUH PROGRAM TAYANGAN SITUASI KOMEDI “BOCAH NGAPA(K) YA” DI TRANS7 TERHADAP MINAT MENONTON (Survei Pada Remaja Kampung Lio Rw 13 Depok, Jawa Barat) Satelit Nanda Wijaya [email protected] Telp : 081311553719 Mira Herlina [email protected] Telp : 083895669298 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur ABSTRACT How much influence the program shows a view of interest on the Ngapak Kids’in comedy program that shows in Trans7. This research uses a quantitative approach with an associative exploration survei method and USES the S-O-R theory. Data collection was obtained through the dissemination of questionnairesto the research subject of youth in Lio Rw 13 Depok village, West Java. A total of teenagers who watched 181 teenagers for samples of 125. The result of this research based on the regression test has a value about 0,634, indicating a strong relationship between the X and Y in between the 0.60 – 0.799 correlation rate. In addition to thisis r square or 0,402 determinate values which, by subtreaty to 40,2%, in Trans7 the influence of television’s sitcoms show in Trans7 toward viewing interest (survey on Lio Rw 13 Depok, West Java) for 40,2 % and 59,8% is another variabel not covered in the study. Having done researchcan be proved that ha is accepted and ho is rejected can be seen from sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, which means that there is an influence on the program of the sitcom Ngapak Kid’s (k) Yes in Trans7 towards the interest in watching (survei of youth in Kampung Lio Rw 13 Depok, West Java) Keywords : SOR Theory, Interest, Show Program Siaran televisi di Indonesia dimulai PENDAHULUAN pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan Televisi adalah media komunikasi langsung upacara hari ulang tahun yang bersifat dengar-lihat (audio-visual) kemerdekaan Indonesia ke-17 pada tanggal dengan penyajian berita yang berorientasi 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih pada reproduksi dari kenyataan. Kekuatan terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran utama dari media televisi adalah suara dan resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 gambar, televisi lebih menarik daripada jam 14:30 WIB yang menyiarkan secara radio.1 Televisi juga memiliki kekuatan langsung upacara pembukaan Asian Games yang ampuh untuk menyampaikan pesan ke-4 dari stadion utama Gelora Bung karena media ini dapat menghadirkan Karno. Sejak pemerintahan Indonesia pengalaman yang seolah-olah dialami membuka TVRI, maka selama 27 tahun sendiri dengan jangkauan yang luas dalam penonton televisi di Indonesia hanya dapat waktu bersamaan. menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha 1 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu pengantar, Bimantara untuk membuka stasiun televisi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) hlm. 45 RCTI yang merupakan televisi swasta 1 pertama di Indonesia, disusul kemudian 2018. Acara ini dibintangi oleh tiga anak- dengan SCTV, Indosiar, ANTV, TPI.2 dan anak asli Desa Sadangwetan, Sadang, masih banyak lagi stasiun televisi lainnya, Kebumen, yakni Ahmad Azkal Fuadi, Fadli seperti NET., Trans TV, Trans7, Global TV, Dwi Ramadan, dan Ilham Dwi Ramadan. TV ONE. Selain bahasanya yang lucu, ekspresi wajah Sebenarnya tak masalah jika saja anak-anak ini juga membuat penontonnya pemirsa televisi mampu menjadi filter tertawa. dengan cermat memilih dan melihat Berdasarkan data rating & share dari tayangan mana yang layak dan yang tidak. Nielsen mulai dari bulan Februari sampai Sayangnya, selera masyarakat terkadang April 2019, sitkom Bocah Ngapa(k) Ya ini mengacu kepada acara-acara konyol yang memiliki rating yaitu 0,88% dan share secara tidak langsung telah membodoh- 5,52%. Profil penonton Bocah Ngapa(k) Ya bodohi dan tidak ‘berisi’ sama sekali. Ini dominan adalah perempuan, usia 10 juga yang mempengaruhi maraknya acara sampai 19 tahun dan 40 tahun ke atas, yang ‘cacat’ di televisi kita dan tidak layak serta penontonnya dari kalanga atas dan tayang. Beruntung masih ada beberapa menengah. Bocah Ngapa(k) Ya telah mulai acara televisi yang memang layak untuk mencuri perhatian warganet ketika awal dinikmati di waktu senggang untuk sejenak kemunculannya di kanal Youtube Rendra melepas letihnya rutinitas sepanjang hari. Polapike. Polapike sejatinya berasal dari Salah satunya adalah acara Bocah Ngapa(k) dua kata bahasa Jawa Ngapak, yaitu: “pol” Ya di Trans7, yang bergenre Komedi Situasi. dan “apike”, yg artinya “bagus sekali”. Ada beberapa acara tayangan televisi bergenre situasi komedi yang naik daun pada jamannya masing-masing yaitu Mr. Bean, Suami-suami Takut Istri, Tetangga Masa Gitu, Mimpi Metropolitan, OB OK, dan serial sitkom terbaru yaitu Bocah Ngapa(k) Ya. Gambar 1.2 Rating & share “Bocah Ngapa(k) Ya” Di dalam Program Tayangan Sitkom Bocah Ngapa(k) Ya selain untuk mencari hiburan untuk mengisi hari libur weekend di sore hari, program ini juga memberikan Gambar 1.1 sedikit informasi bahwa di daerah Logo Program Bocah Ngapa(k) Ya Sadangwetan, Sadang, Kebumen, Jawa Bocah Ngapa(k) Ya adalah sebuah Tengah ada tempat liburan juga seperti acara televisi Indonesia yang bergenre pantai, program ini juga mempunyai komedi situasi atau yang sering disebut pelajaran untuk anak–anak jaman sekarang sitkom, yang ditayangkan oleh stasiun yang kesehariannya jarang bermain televisi Trans7 sejak 16 Februari 2019. bersama teman–temannya tanpa Acara ini merupakan pengembangan dari memegang gadged, semua ini kontras film pendek YouTube Polapike yang dengan gaya hidup anak-anak yang kini menjadi perbincangan masyarakat Jawa justru tak bisa lepas dari gadged dan Tengah dan sekitarnya pada akhir tahun komputer. Peneliti mengambil sampel di Kampung Lio ini dikarenakan Peneliti sering 2 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: bermain di sini, peneliti melihat ada Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: beberapa anak remaja yang menggunakan Kencana, 2008), hlm. 9-10 kata-kata “lahhh bocah ngapak yaaa” dan 2 suka sesekali menepok jidat jika ada program-program terbaik untuk kesalahan dari temennya yang tidak penontonnya mencari hiburan nyambung saat mengobrol, dan dari situlah KAJIAN PUSTAKA ada perubahan dalam perilaku remaja ini, Komunikasi Massa lalu peneliti melakukan pra riset dengan Komunikasi massa adalah melakukan wawancara kepada beberapa komunikasi yang ditujukan bagi masyarakat remaja dan memberikan pertanyaan luas, tentu saja berbeda dengan seputar tentang program bocah ngapak ya, komunikasi interpersonal yang hanya dan remaja ini mengetahui tentang untuk satu orang, atau kelompok yang program ini. hanya beberapa orang, bahkan juga Berdasarkan uraian di atas peneliti berbeda dengan organisasi yang sudah ingin mengambil survei pada warga mempunyai keunikan-keunikan tersendiri Kampung Lio RW 13 Depok, Jawa Barat, yang tidak dapat disamakan dengan bentuk khususnya remaja sebagai subyek komunikasi lainnya.3 penelitian. Penulis telah melakukan survei sementara yaitu, menanyakan kepada 30 Media Massa remaja Kampung Lio RW 13 apakah mereka Media massa adalah alat atau sarana menonton Tayangan Sitkom Bocah yang digunakan dalam penyampaian pesan Ngapa(k) Ya di Trans7. Dari hasil observasi, dari sumber (komunikator) kepada survei sementara, dan data dari Nielsen khalayak (komunikan) dengan Indonesia. Maka dari itu peneliti ingin menggunakan alat-alat mekanis seperti meneliti Pengaruh Program Tayangan surat kabar, radio, televisi, film dan Situasi Komedi Bocah Ngapa(k) Ya di internet. McQuill dalam bukunya Mass Trans7 Terhadap Minat Menonton. (Survei Communication Theories, menyatakan ada Pada Remaja Kampung Lio RW 13 Depok, enam perspektif tentang peran media Jawa Barat). massa dalam konteks masyarakat modern, yaitu sebagai berikut: Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah penelitian ini adalah: 1. Media massa sebagai sarana belajar Adakah pengaruh program tayangan untuk mengetahui berbagai informasi sitkom Bocah Ngapa(k) Ya di Trans7 dan peristiwa. Ia ibarat “jendela” terhadap minat menonton (Survei Pada untuk melihat apa yang terjadi diluar Remaja Kampung Lio RW 13 Depok, Jawa kehidupan. Barat)? Seberapa besar pengaruh program 2. Media massa sebagai sarana untuk tayangan sitkom Bocah Ngapa(k) Ya di mensosialisasikan berbagai informasi Trans7 terhadap minat menonton (Survei atau ide kepada publik untuk Pada Remaja Kampung Lio RW 13 Depok, memperoleh tanggapan. Jawa Barat)? 3. Media massa sebagai interkulator, Secara teoritis penelitian ini tidak sekedar tempat “lalu lalang” diharapkan bisa ikut serta menambah informasi tetapi memungkinkan kajian studi pada Ilmu Komunikasi terjadinya komunikasi yang interaktif.4 khususnya dalam kajian tentang perilaku dalam menonton program acara televisi. Televisi Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan Televisi menurut Suryawati, adalah bisa mengingatkan penontonnya agar media komunikasi yang bersifat dengar- dapat memilih program acara televisi yang tidak membosankan, menghibur dan 3 Khomsahrial Romli, Komunikasi Massa, mendidik, dan menjadi bahan evaluasi (Jakarta: PT. Grasindo, 2016) hlm. 9 kepada Trans7 untuk menciptakan 4 Indah Suryawati, Op.Cit., hal. 37 3 lihat (audio-visual) dengan penyajian berita Menurut Djamarah, dalam buku yang berorientasi pada reproduksi dari Bahri, minat adalah kecenderungan yang kenyataan. Kekuatan utama dari media menetap untuk memperhatikan dan televisi adalah suara dan gambar, televisi mengenang beberapa aktifitas. Seseorang lebih menarik dari pada radio. Dampak yang berminat terhadap suatu aktifitas pemberitaan melalui televisi bersifat power akan memperhatikan aktifitas itu secara full, karena melibatkan aspek
Recommended publications
  • Analisis Isi Pada Program Di SCTV, RCTI Dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015)
    ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 | Page 4264 ANALISIS ISI PROGRAM ACARA EDUTAINMENT DI TELEVISI SWASTA NASIONAL (Analisis Isi pada Program di SCTV, RCTI dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015) CONTENT ANALYSIS ON NATIONAL PRIVATE TELEVISION’S EDUTAINMENT PROGRAM (Content Analysis On Program in SCTV, RCTI and Indosiar period of 5th to 11th January 2015) 1 Muhamad Eko Wicaksono 2 Ira Dwi Mayangsari, S.Sos., MM 3 Agus Aprianti, S.Ikom., M.Ikom 1,2,3Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom [email protected], [email protected] 3 [email protected] Abstrak Media massa sebagai perpanjangan tangan dari komunikator memiliki fungsi penting di masyarakat. Selain sebagai penyalur informasi dan pendidikan, media massa juga menjadi andalan pusat hiburan yang mudah untuk dijangkau. Kemudahan tersebut yang kemudian membuat kebutuhan audien akan informasi meningkat, dan membuat pelaku media madda memenuhi kebutuhan audien, terutama bagi media massa yang paling populer yakni televisi. Saat ini, terdapat 10 stasiun televisi swasta yang telah mewarnai peretelvisian Indonesia. SCTV, RCTI dan Indosiar lah yang merupakan stasiun televisi dengan rating and share tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi isi dalam menganalisis program-program yang terdapat pada tiga stasiun televisi tersebut berdasarkan unsur edutaiment yakni untuk meningkatkan pengetahuan, mengambil sikap yang positif, menyesuaikan norma sosial, dan mengubah perilaku. Edutainment merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dikemas dengan nuansa menghibur dan mendidik serta mudah dicerna oleh masyarakat. Dari total 276 program di SCTV, RCTI dan Indosiar, ternyata program yang dapat mengubah perilaku adalah program yang paling banyak jumlahnya persentase nya yaitu (87,02%) diikuti dengan program pengetahuan (3,4%), sikap positif (8,6%) dan norma sosial (0,93%).
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 136 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017) The Power of the Screen: Releasing Oneself from the Influence of Capital Owners Puji Santoso Muhammadiyah Sumatera Utara University (UMSU) Email: [email protected] Abstract— Indonesia’s Media has long played a pivotal role in every changing. The world’s dependence on political, economic, and cultural changes leads the media playing an active role in the change order. It is not uncommon that the media has always been considered as an effective means to control changes or the process of social transformation. In the current era of reformation, the press, especially television industry has been experiencing rapid development. This is triggered by the opportunities opened for capital owners to invest their money into media business of television. Furthermore, the entrepreneurs or the capital owners capitalize the benefits by establishing several media subsidiaries. They try to seize the freely opened opportunity to create journalistic works. The law stipulates that press freedom is a form of popular sovereignty based on the principles of democracy, justice, and legal sovereignty. The mandate of this law indicates that press freedom should reflect people’s sovereignty. The sovereign people are the people in power and have the power to potentially develop their life-force as much as possible. At present, Indonesia has over 15 national television stations, 12 of which are networked televisions, and no less than 250 local television stations. This number is projected to be increasing based on data on the number of lined up permit applicants registered at the Ministry of Communications and Information office (Kemenkominfo) or at the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) office both at the central and regional levels.
    [Show full text]
  • International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding Construction of Reality in Post-Disaster News on Televis
    Comparative Study of Post-Marriage Nationality Of Women in Legal Systems of Different Countries http://ijmmu.com [email protected] International Journal of Multicultural ISSN 2364-5369 Volume 6, Issue 3 and Multireligious Understanding June, 2019 Pages: 845-853 Construction of Reality in Post-Disaster News on Television Programs: Analysis of Framing in "Sulteng Bangkit" News Program on TVRI Arif Pujo Suroko; Widodo Muktiyo; Andre Novie Rahmanto Department of Communication Science, Universitas Sebelas Maret, Indonesia , Universita http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v6i3.876 Abstract Television is a mass media which has always been a top priority for the community in getting accurate and reliable information. The presence of television will always be awaited by the public to convey all information, especially when natural disasters occur in an area. This article tries to provide an analysis of the news program produced by the TVRI Public Broadcasting Institutions. This study uses the framing analysis method, with a four-dimensional structural approach to the news text as a framing device from Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. This analysis aims to understand and then describe how reality is constructed by TVRI broadcasting institutions in the frame of television news programs on natural disasters, earthquakes and sunbaths in Central Sulawesi. The results of the analysis with framing showed that TVRI's reporting through the special program of natural disaster recovery "Sulteng Bangkit" showed prominence on the government's role in the process of handling and restoring conditions after the earthquake and tsunami natural disaster in Central Sulawesi. Keywords: Reality Construction; TV Programs; Media Framing; Natural Disasters 1.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7) Gambar 4.1 Logo TRANS7 Alamat : Jl. Kapten P. Tend
    BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7) Gambar 4.1 Logo TRANS766 Alamat : Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14 A, Jakarta Selatan- Indonesia, 12790 Telepon : 62-21-79177000 Faks : 62-21-79187721 Website : http://www.trans7.co.id/ Email : [email protected] TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dan berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Sejalan dengan perkembangan di dunia pertelevisian di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan di bidang tersebut, maka pada tanggal 4 Agustus 2006, KKG menjalin hubungan kerjasama (strategic partnership) dengan CT Corp. Pada proses selanjutnya, untuk lebih 66Diperoleh dari data perusahaan PT. Duta Visual Nusantara Tivi 7 dan juga dapat dilihat di website http://www.trans7.co.id/ 43 44 mendekatkan diri dengan pemirsa, maka pada tanggal 15 Desember 2006 TV7 melakukan relaunch dengan berganti logo dannama menjadi TRANS7. Bersama dengan TRANS TV, Detikcom, TransVision dan CNN Indonesia, TRANS7 berada dalam group media TRANSMEDIA dan diharapkan dapat menjadi televisi yang maju,dengan program-program in- house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif. Dengan Visi dan Misi sebagai berikut : VISI Dalam jangka panjang, Trans7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. MISI 1. Trans7 menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 2. Trans7 berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dengan memperbaharui kualitas tayangan bermoral yang dapat diterima masyarakat dan mitra kerja.
    [Show full text]
  • Improvement of Trans7 Information on 10 Year Extension Permitting Television Station
    International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) ISSN 2307-4531 (Print & Online) http://gssrr.org/index.php?journal=JournalOfBasicAndApplied --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Improvement of Trans7 Information on 10 Year Extension Permitting Television Station Vania Utamie Subiakto Communications Theory Departement, Mercu Buana University, Indonesian Email: [email protected] Abstract Against the background of the framing of the permit issuance of the 10-year extension of television stations on TV TRANS7, which highlighted the image and reputation of the programs packaged and aired by TV TRANS7 containing education, informative, interesting, and in accordance with the target audience. Because in 2016 it was the first time by broadcasting institutions to carry out the permit process for broadcast broadcasters conducted by 10 private television stations. This process was viral reported in various other private television stations and caused very warm conversations among academics, media observers and civil society. Where media coverage is regarded as representing the media ideology that preaches it. That is why this research is entitled Framing of News Permit for 10 Years Broadcast Extension of Television Stations on TV TRANS7. This study uses qualitative methods with perspectives on Gamson’s and Modigliani's Framing. To analyze the news framing on television media which includes the news of the permit to extend the 10-year broadcasting television station published in TRANS7. Having a research focus on the reporting frame entitled Private Broadcasting Permit Will Soon Run Out Near the End of This Year which aired on TV TRANS7. The results of this study indicate that the same events can be constructed by the media by highlighting different information.
    [Show full text]
  • Hierarki Pengaruh Media Dalam Program Layar Pemilu Tepercaya Di Cnn Indonesia
    HIERARKI PENGARUH MEDIA DALAM PROGRAM LAYAR PEMILU TEPERCAYA DI CNN INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) oleh: Widya Rahmatia NIM. 11140510000108 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M i ABSTRAK Widya Rahmatia Hierarki Pengaruh Media dalam Program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia Pada masa kampanye Pilkada serentak 2018, media harus seimbang dalam menyiarkan program acara. Dalam hal ini konten mengenai kandidat pasangan calon satu dengan lainnya harus seimbang. Begitu juga dalam menghadirkan narasumber. Dalam hal ini CNN Indonesia dalam program Layar Pemilu Tepercaya episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur” menghadirkan salah satu pasangan calon sebagai narasumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hierarki pengaruh media pada program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia dan faktor apa saja yang berpengaruh pada isi program Layar Pemilu Tepercaya terkait dengan episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur”. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teori yang digunakan adalah hierarki pengaruh media oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini mengkaji isi media dan hierarki pengaruh isi media di antaranya, individual level, media routines level, organization level, extra media level, ideological level. Temuan pada penelitian ini adalah hierarki pengaruh media yang terdapat di Program Layar Pemilu Tepercaya CNN Indonesia, yaitu level organisasi media dan level rutinitas media memiliki pengaruh terhadap isi program. Level lainnya juga memberikan pengaruh terhadap program Layar Pemilu Tepercaya yaitu level individu media, level ekstra media, dan level ideologi media. Hal ini dikarenakan penentuan isu yang akan dibahas pada program Layar Pemilu Tepercaya ditentukan oleh rapat redaksional CNN Indonesia.
    [Show full text]
  • Mediainfluencematrix Indonesia
    D E C E M B E R 2 0 1 9 MEDIA INFLUENCE MATRIX: INDONESIA Technology, Public Sphere and Journalism Authors: Nurma Fitrianingrum, Lisette Reuvers Editor: Marius Dragomir Published by CEU's Center for Media, Data and Society (CMDS), Budapest, 2019 About CMDS About the Authors The Center for Media, Data and Society Nurma Fitrianingrum has recently graduated from the (CMDS) is a research center for the study School of Public Policy at Central European University of media, communication, and where she obtained a Master's degree in Public Policy information policy and its impact on focusing on Media and Communication. She now works society and practice. Founded in 2004 as as Junior Policy Analyst at the Department of Public the Center for Media and Policy and Management, Universitas Gadjah Mada in Communication Studies, CMDS is part Indonesia. Prior to her studies at CEU, she had also worked as a researcher at the think tank Institute for of Central European University's (CEU) Research and Empowerment in Yogyakarta, Indonesia. School of Public Policy and serves as a Her areas of interest are public policy formulation and focal point for an international network social media, particularly related to social media of acclaimed scholars, research governance amidst disinformation campaigns. institutions and activists. Lisette Reuvers is a student of Global Public Policy (MUNDUS MAPP) at Institut Barcelona d'Estudis Internacionals (IBEI) and previously at Central CMDS ADVISORY BOARD European University. Her academic background is in social sciences, with a focus on inequality issues in the Clara-Luz Alvarez Netherlands and beyond. In her professional life she Floriana Fossato has worked on projects surrounding issues of youth, Ellen Hume education and inequality in the Netherlands.
    [Show full text]
  • Daftar Pustaka
    95 DAFTAR PUSTAKA Korea.net Gateway to Korea. (n.d.). Hallyu (Korean Wave). http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu Alam, Syafril, and Ansgrasia Jenifer Nyarimun. 2017. “Musik K-Pop Sebagai Alat Diplomasi Dalam Soft Power Korea Selatan.” Internastional & Diplomacy. Amelya, A. (2012). Konser K-Pop Terbesar, Penonton SMTOWN INA Capai 50 Ribu Orang! https://www.kapanlagi.com/korea/konser-k-pop-terbesar- penonton-smtown-ina-capai-50-ribu-orang-06377a.html SMTOWN LIVE in Jakarta Ended in Great Success by Drawing a Total of 50,000 Audiences! (2012). https://www.facebook.com/notes/smtown/smtown-live- in-jakarta-ended-in-great-success-by-drawing-a-total-of-50000- audien/448785688497604 Diplomatik, Indonesia – Korea Selatan Semakin Mantapkan Hubungan. (2013). http://ipsk.lipi.go.id/berita/208-indonesia-korea-selatan-semakin-mantapkan- hubungan-diplomatik Hallyu : Gelombang Korea (한류:Korea Wave). (n.d.). Kedutaan Besar Republik Korea Selatan Untuk Republik Indonesia. http://overseas.mofa.go.kr/id- id/wpge/m_2741/contents.do Join Declaration between Government of Indonesia and Government of Korea. (n.d.). http://treaty.kemlu.go.id/uploads-pub/1658_KOR-2006-0050.pdf Korean Cultural Center Indonesia. (n.d.). http://id.korean- culture.org/navigator.do?siteCode=null&langCode=null&menuCode=20110 5180021 Pertukaran Budaya Indonesia dan Korea Melalui Penyiaran. (n.d.). http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6460/Pertukaran+Budaya+Indo nesia+Melalui+Penyiaran/0/berita_satker Tujuan Pendirian Korean Cultural Center (KCC). (n.d.). http://id.korean.culture.org/m/id/6/contents/341 Azhari., M. Tahrir. 1988. Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis , Jilid II, Terjemahan.
    [Show full text]
  • The Influence of Politicians on Television Content in Post
    Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 20, Issue 3, March 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 20, Issue 3, March 2017 (204-220) ISSN 1410-4946 (Print), 2502-7883 (Online) The Infl uence of Politicians on Television Content in Post-Authoritarian Indonesia Morissan• Abstract The downfall of the last authoritarian ruler in May 1998 marked the beginning of the transition to democracy in Indonesia. Before 1998, the autocratic government fi rmly monitored media content for decades. With the current broadcast liberalization, Indonesian televisions can produce almost any kind of program contents. However, a question arises, who actually controls television content in the era of liberalization? How do political and economic factors infl uence television workers in shaping content? This empirical research intends to focus on the infl uence politicians have on television program content in four elections in post-authoritarian Indonesia. The research question is: how do politicians infl uence television workers in shaping their content? The question needs a qualitative descriptive answer from various sources, including interviews with around 100 television workers in the 10 largest TV stations, participant observations, documents, television reports, and other data sources. Research fi ndings reveal that the relationship between politicians and television intensifi ed ahead and during political campaigns. Most television stations had conducted a relatively fair and nonpartisan coverage of the 2004 and 2009 election, but unfair and partisan in the 1999 and 2014 elections. Keywords: politicians; television; elections; post-authoritarian; Indonesia. Abstrak Terjatuhnya rezim otoriter pada bulan Mei 1998 menandai dimulainya transisi menuju demokrasi di Indonesia. Sebelum tahun 1998, pemerintah otokratis memonitor konten media selama beberapa dekade.
    [Show full text]
  • Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Pt Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Divisi Pemberitaan
    LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA PT DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH DIVISI PEMBERITAAN ESTI DWINURYANI 8223136622 Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 LEMBAR EKSEKUTIF ESTI DWINURYANI. 2016. 8223136622. Laporan Praktik Kerja Lapangan pada PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Program Studi DIII Manajemen Pemasaran, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan pengalaman praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan pada PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) pada Divisi Pemberitaan sebagai Asisten Produksi di program acara Redaksi. Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama dua bulan yaitu tanggal 1 Juni 2015 sampai dengan tanggal 31 Juli 2015. Tugas yang dilakukan praktikan adalah memantau susunan acara dalam ENPS, mencetak dan mendistribusikan naskah, memesan materi ke CNN Indonesia dan TRANSTV, mengantar materi siap tayang, meminjam dan mengembalikan dokumen yang dipinjam dari perpustakaan, merekap durasi setiap materi berita, dan turut ikut serta dalam proses produksi pembuatan berita yang berupa membuat video dengan menggunakan moviemaker. Dengan adanya PKL, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa PKL merupakan proses pembelajaran nyata dan dapat menambah wawasan praktikan guna menghadapi dunia kerja yang nyata di masa yang akan datang. Selain itu, untuk memenuhi salah satu syarat yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa pada Program Studi DIII Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (Amd). Kata Kunci: Redaksi, Asisten Produksi, Moviemaker ii EXECUTIVE SUMMARY ESTI Dwinuryani. 2016. 8223136622. Report of Field Work Practice in PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh.
    [Show full text]
  • Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012
    1 Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012 2 Index Introduction…………………………………………………………….……….3 Media overview……………………………………………………………….16 Media groups………………………………………………………………….30 Radio overview………………………………………………………………..39 Radio networks………………………………………………….…………….44 Television overview……………………………………………….…………..66 Television networks…………………………………………………………...74 Print overview………………………………………………………………….98 Newspapers…………………………………………………………………..103 Magazines…………………………………………………………………….121 Online media………………………………………………………………….124 News weBsites………………………………………………………………..128 Traditional and informal channels of communication……………………..131 Media resources………………………………………………………………133 Telecoms overview…………………………………………………………...141 Telecoms companies…………………………………………………………145 3 Introduction Indonesia is the largest and most populous country in Southeast Asia. It has become an economic and political powerhouse in the region, with a growing international profile. This chain of more than 6,000 inhabited islands had an estimated population of 242 million people in 2011, according to the World Bank. More than half the population lives on the island of Java, where the capital Jakarta is situated. This large island of 140 million people is one of the most densely populated places on earth. The overthrow of President Suharto in 1998 ended six decades of authoritarian rule. It ushered in a new era of democracy, freedom of speech and economic prosperity. The local media has blossomed in this environment. Over 1,500 private radio stations and more than
    [Show full text]