Ide Ahok, Peletakan Batu Pertama Sumarsono, Diresmikan Anies

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Ide Ahok, Peletakan Batu Pertama Sumarsono, Diresmikan Anies Money Grams $1 = Rp 13.939,- Kurs BI $1 = Rp 14.394- Tutup Tiap Senin Dan Selasa Jum’at 07/27/18 Edisi 1027 Lapangan Banteng Ide Ahok, Peletakan batu Pertama Sumarsono, Diresmikan Anies Siapa yang kenal dengan Lapangan sebenarnya dimulai pada tahun 1960-an. Banteng? Baru-baru ini saja, bukan? Kisah kuno dari sang Gubernur Henk Lapangan Banteng adalah sebuah spot Ngantung itu, membuat sang gubernur di Jakarta yang terletak dekat dengan Jakarta periode 1963-1965 Masjid Istiqlal, Gereja Katolik Katedral, memvisualisasikan pembangunan Patung SMAN 1 Budi Utomo, Hotel Borobudur, Pembebasan Irian Barat. Dahulu kala, dan Sekolah khusus perempuan, Santa rakyat Indonesia dengan semangat dan Ursula. Tidak ada yang pernah darah nasionalis yang mengalir deras di mengetahui apa itu Lapangan Banteng. dalam setiap pembuluh darah dari aorta Lapangan Banteng adalah sebuah sampai vena, menginginkan Irian Barat lapangan, yang dibangunkan tugu menjadi milik Indonesia. Monumen Patung Pembebasan Papua. Kisah ini Pembebasan Irian Barat ini menjadi bersambung ke hal 4 02 www.sipbuletin.com www.sipbuletin.com Money Grams $1 = Rp 13.939,- Kurs BI $1 = Rp 14.394- Tutup Tiap Senin Dan Selasa Jum’at 07/27/18 Edisi 1027 Lapangan Banteng Ide Ahok, Peletakan batu Pertama Sumarsono, Diresmikan Anies Siapa yang kenal dengan Lapangan sebenarnya dimulai pada tahun 1960-an. Banteng? Baru-baru ini saja, bukan? Kisah kuno dari sang Gubernur Henk Lapangan Banteng adalah sebuah spot Ngantung itu, membuat sang gubernur di Jakarta yang terletak dekat dengan Jakarta periode 1963-1965 Masjid Istiqlal, Gereja Katolik Katedral, memvisualisasikan pembangunan Patung SMAN 1 Budi Utomo, Hotel Borobudur, Pembebasan Irian Barat. Dahulu kala, dan Sekolah khusus perempuan, Santa rakyat Indonesia dengan semangat dan Ursula. Tidak ada yang pernah darah nasionalis yang mengalir deras di mengetahui apa itu Lapangan Banteng. dalam setiap pembuluh darah dari aorta Lapangan Banteng adalah sebuah sampai vena, menginginkan Irian Barat lapangan, yang dibangunkan tugu menjadi milik Indonesia. Monumen Patung Pembebasan Papua. Kisah ini Pembebasan Irian Barat ini menjadi bersambung ke hal 4 02 www.sipbuletin.com www.sipbuletin.com sebuah peringatan bagi rakyat Jakarta, tempat rekreasi. Gubernur DKI Jakarta yang saudaranya gugur dalam Anies Baswedan berkesempatan perjuangan itu. Patung itu diambil dari meresmikan Lapangan Banteng yang wajah seorang anak Papua asli, yang gagasan revitalisasinya atas inisiatif berjuang untuk Indonesia. Siapakah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dia? Tidak ada yang mengenalnya. kala itu menjabat sebagai Gubernur Wajah itu begitu serius. Tangannya menggantikan Joko Widodo yang terangkat. Rantai-rantai yang mengikat melenggang ke istana. Anies tiba di lokasi kedua tangannya lepas. Efek sekitar pukul 19.30 WIB dengan terlepasnya rantai itu digambarkan mengenakan batik bercorak merah. Acara begitu dramatis. Bahkan kakinya pun dibuka dengan pembacaan sejarah terlihat begitu melebar. Dengan Lapangan Banteng dari masa ke masa. pahatan rantai yang juga terlepas. Irian Dalam sambutannya, Anies mengaku Barat bebas. Bung Karno bangga sangat bersyukur proses penataan dengan hasil karya anak bangsa, yang kembali lapangan yang dia sebut penuh diinisiasi oleh Henk Ngantung. Patung sejarah ini dapat berjalan dengan baik. itu terbuat dari perunggu, dengan berat "Alhamdulillah malam hari ini kita sekitar 8 ton. Dari kaki sampai ke menyaksikan salah satu monumen kepala, ada 9 meter. Tinggi penting di Indonesia telah berhasil di tata keseluruhan dari ujung tangan yang ulang. Saya harap tempat ini bukan terbuka sampai tangan adalah 11 sekadar sebagai bangunan yang indah meter. Revitalisasi Lapangan Banteng dipandang, enak dinikmati, tapi jadi ruang yang setelah satu tahun pengerjaan bagi interaksi warga Ibu Kota," ujar Anies. yang dimulai sejak April 2017 lalu telah Dia berharap, Lapangan Banteng bisa selesai. Lapangan yang juga menjadi menjadi tempat interaksi dan ekspresi tempat berdirinya monumen masyarakat. Anies juga mengatakan, pembebasan Irian Barat tersebut, kini warga Jakarta membutuhkan ruang bisa dinikmati oleh warga sebagai interaksi semacam ini lebih banyak lagi. 04 www.sipbuletin.com www.sipbuletin.com 03 sebuah peringatan bagi rakyat Jakarta, tempat rekreasi. Gubernur DKI Jakarta yang saudaranya gugur dalam Anies Baswedan berkesempatan perjuangan itu. Patung itu diambil dari meresmikan Lapangan Banteng yang wajah seorang anak Papua asli, yang gagasan revitalisasinya atas inisiatif berjuang untuk Indonesia. Siapakah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dia? Tidak ada yang mengenalnya. kala itu menjabat sebagai Gubernur Wajah itu begitu serius. Tangannya menggantikan Joko Widodo yang terangkat. Rantai-rantai yang mengikat melenggang ke istana. Anies tiba di lokasi kedua tangannya lepas. Efek sekitar pukul 19.30 WIB dengan terlepasnya rantai itu digambarkan mengenakan batik bercorak merah. Acara begitu dramatis. Bahkan kakinya pun dibuka dengan pembacaan sejarah terlihat begitu melebar. Dengan Lapangan Banteng dari masa ke masa. pahatan rantai yang juga terlepas. Irian Dalam sambutannya, Anies mengaku Barat bebas. Bung Karno bangga sangat bersyukur proses penataan dengan hasil karya anak bangsa, yang kembali lapangan yang dia sebut penuh diinisiasi oleh Henk Ngantung. Patung sejarah ini dapat berjalan dengan baik. itu terbuat dari perunggu, dengan berat "Alhamdulillah malam hari ini kita sekitar 8 ton. Dari kaki sampai ke menyaksikan salah satu monumen kepala, ada 9 meter. Tinggi penting di Indonesia telah berhasil di tata keseluruhan dari ujung tangan yang ulang. Saya harap tempat ini bukan terbuka sampai tangan adalah 11 sekadar sebagai bangunan yang indah meter. Revitalisasi Lapangan Banteng dipandang, enak dinikmati, tapi jadi ruang yang setelah satu tahun pengerjaan bagi interaksi warga Ibu Kota," ujar Anies. yang dimulai sejak April 2017 lalu telah Dia berharap, Lapangan Banteng bisa selesai. Lapangan yang juga menjadi menjadi tempat interaksi dan ekspresi tempat berdirinya monumen masyarakat. Anies juga mengatakan, pembebasan Irian Barat tersebut, kini warga Jakarta membutuhkan ruang bisa dinikmati oleh warga sebagai interaksi semacam ini lebih banyak lagi. 04 www.sipbuletin.com www.sipbuletin.com 03 Selain itu, Anies berkomitmen untuk dan saya percaya yang disusun oleh merawat Lapangan Banteng. Pak Yori Antar, kegiatan seperti "Perawatan jadi tanggung jawab Pemda kegiatan olahraga, kegiatan seni, dalam hal ini Dinas Kehutanan," kata kegiatan budaya semuanya bisa Anies. "Kita tahu lapangan ini memiliki dilakukan di tempat ini. Adapun sejarah yang panjang. Mulai dari 1632 revitalisasi Lapangan Banteng akan masih disebut lapangan paviliun, lalu dibiayai menggunakan dana corporate sesudah perang Napoleon, Jerman social responsibility (CSR) dan Inggris jadi Lapangan Singa. Kemudian kompensasi koefisien lantai bangunan menjadi Lapangan Banteng," kata Anies (KLB). Untuk pembangunan lapangan, saat meresmikan lapangan Banteng, Pemprov DKI menerima CSR dari PT Rabu (25/7). Dan yang juga perlu secara Rekso Nasional Food. Menurut Anies khusus kita berikan apresiasi. yang anggaran revitaliasi Lapangan Banteng merancang dan menyiapkan grand menelan biaya Rp 77 miliar. Lapangan design dari nol, Bapak Yori Antar. Banteng kini tidak hanya terdiri dari Alhamdulillah proses rancangan ini telah taman, melainkan tempat pertunjukan berjalan dengan baik. Dan kita sama- seni budaya, lapangan olahraga, tempat sama pada malam ini menyaksikan bermain anak dan arena lari. Yang Lapangan Banteng sebagai lapangan menarik dari peresmian ini adalah para yang bersejarah kembali ditata. Ahokers yang duduk di kursi penonton Pemanfaatannya pun bervariasi. tadi meneriakkan “ Hidup Ahok “. Teriakan saya sempat dengar cerita dari Pak Yori itu memancing perhatian warga dan bagimana proses, bagaimana inovasi tamu undangan yang datang. Mata kreasi dilakukan di sini. Harapannya kamera jurnalis juga terarah ke tempat ini bukan hanya tempat yang kerumunan suara sumber teriakan itu. mempesona karena rancanganya baik, Yah teriakan Ahok merupakan cinta yang lebih penting lagi adalah para Ahokers kepada Ahok. Sebagai rancangannya memungkinkan warga mantan Gubernur DKI, Ahok dianggap berinteraski bersama di arena ini. membawa perubahan bagi wajah Dengan begitu tempat ini Jakarta, baik secara fisik maupun memungkinkan warga berinteraksi. secara mental. Itulah yang membuat Memungkinkan berkegiatan bersama Ahokers Cinta mati. Dari urusan 06 www.sipbuletin.com www.sipbuletin.com 05 Selain itu, Anies berkomitmen untuk dan saya percaya yang disusun oleh merawat Lapangan Banteng. Pak Yori Antar, kegiatan seperti "Perawatan jadi tanggung jawab Pemda kegiatan olahraga, kegiatan seni, dalam hal ini Dinas Kehutanan," kata kegiatan budaya semuanya bisa Anies. "Kita tahu lapangan ini memiliki dilakukan di tempat ini. Adapun sejarah yang panjang. Mulai dari 1632 revitalisasi Lapangan Banteng akan masih disebut lapangan paviliun, lalu dibiayai menggunakan dana corporate sesudah perang Napoleon, Jerman social responsibility (CSR) dan Inggris jadi Lapangan Singa. Kemudian kompensasi koefisien lantai bangunan menjadi Lapangan Banteng," kata Anies (KLB). Untuk pembangunan lapangan, saat meresmikan lapangan Banteng, Pemprov DKI menerima CSR dari PT Rabu (25/7). Dan yang juga perlu secara Rekso Nasional Food. Menurut Anies khusus kita berikan apresiasi. yang anggaran revitaliasi Lapangan Banteng merancang dan menyiapkan grand menelan biaya Rp 77 miliar. Lapangan design dari nol, Bapak Yori Antar. Banteng kini tidak hanya
Recommended publications
  • Surrealist Painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong
    University of Wollongong Research Online University of Wollongong Thesis Collection University of Wollongong Thesis Collections 1995 Surrealist painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong Recommended Citation Marianto, Martinus Dwi, Surrealist painting in Yogyakarta, Doctor of Philosophy thesis, Faculty of Creative Arts, University of Wollongong, 1995. http://ro.uow.edu.au/theses/1757 Research Online is the open access institutional repository for the University of Wollongong. For further information contact the UOW Library: [email protected] SURREALIST PAINTING IN YOGYAKARTA A thesis submitted in fulfilment of the requirements for the award of the degree DOCTOR OF PHILOSOPHY from UNIVERSITY OF WOLLONGONG by MARTINUS DWI MARIANTO B.F.A (STSRI 'ASRT, Yogyakarta) M.F.A. (Rhode Island School of Design, USA) FACULTY OF CREATIVE ARTS 1995 CERTIFICATION I certify that this work has not been submitted for a degree to any other university or institution and, to the best of my knowledge and belief, contains no material previously published or written by any other person, except where due reference has been made in the text. Martinus Dwi Marianto July 1995 ABSTRACT Surrealist painting flourished in Yogyakarta around the middle of the 1980s to early 1990s. It became popular amongst art students in Yogyakarta, and formed a significant style of painting which generally is characterised by the use of casual juxtapositions of disparate ideas and subjects resulting in absurd, startling, and sometimes disturbing images. In this thesis, Yogyakartan Surrealism is seen as the expression in painting of various social, cultural, and economic developments taking place rapidly and simultaneously in Yogyakarta's urban landscape.
    [Show full text]
  • 23 Populasi MIGRATION, ETHNICITY and LOCAL
    Populasi Volume 24 Nomor 2 2016 Halaman 23-36 MIGRATION, ETHNICITY AND LOCAL POLITICS: THE CASE OF JAKARTA, INDONESIA Aulia Hadi and Riwanto Tirtosudarmo Research Center for Society and Culture, Indonesian Institute of Sciences Correspondence: Aulia Hadi (email: [email protected]) Abstract As the capital city of a country with the world’s fourth largest population, Jakarta, like many other big cities in the developing economies, for example, Mexico City or New Delhi, hosts migrants from all regions of the country. Without a doubt, Jakarta has increasingly become the major core of the agglomeration processes transforming it and its satellite cities into a Mega Urban Region (MUR). This paper traces historically the interactions between migration, ethnicities and local politics in Jakarta from the 1960s to the 2000s focusing on the latest development, in which the phenomenon ‘Ahok’, the nickname of Basuki Tjahaja Purnama, a Chinese-Christian from the small district of Belitung, has become an increasingly popular Governor of Jakarta. The paper argues that through the recent developments in Jakarta the politics have apparently been transformed into more civic, rather than ethnic politics. The nature of Jakarta as a proliferating migrant city transcends narrow cultural identities as well as conventional party politics into a more active citizenry through the widespread use of social media. Keywords: migration, ethnicity, local politics, new media Introduction had already started in the 17th century. Because of the low number of inhabitants, the Government of the Dutch East Indies The interconnection between migration, encouraged people to move to Batavia1 to ethnicity and politics has been thoroughly meet its labour needs.
    [Show full text]
  • The Framing of Ahok's Leadership Style in the Jakarta Post
    The Framing of Ahok’s Leadership Style in The Jakarta Post and The Jakarta Globe Articles Aulia Anggari 2225115510 A Thesis Submitted in Partial Fullfilment of the Requirement for the Degree of “Sarjana Sastra” English Department Faculty of Language and Art State University of Jakarta 2016 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Aulia Anggari No Registrasi : 2225115510 Program Studi : Sastra Inggris Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas : Bahasa dan Seni Judul Skripsi : THE FRAMING OF AHOK’S LEADERSHIP STYLE IN THE JAKARTA POST AND THE JAKARTA GLOBE ARTICLES Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai ketentuan yang berlaku. Saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, apabila terbukti bahwa saya melakukan tindakan plagiat. Demikian saya buat pernyataan ini dengan sebenarnya. Jakarta, 29 Januari 2016 Aulia Anggari 2225115510 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Negeri Jakarta saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Aulia Anggari No Registrasi : 2225115510 Fakultas : Bahasa dan Seni Judul Karya : Skripsi Judul : THE FRAMING OF AHOK’S LEADERSHIP STYLE IN THE JAKARTA POST AND THE JAKARTA GLOBE ARTICLES Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Negeri Jakarta Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive free Right) atas karya ilmiah saya. Dengan Hak Bebas Royalti ini, Universitas Negeri Jakarta berhak untuk menyimpan, mengalih data/ formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
    [Show full text]
  • Henk Ngantung Painting History Study in CD-ROM
    ID Khazanah : Halaman Situs Blog Source : http://driwancybermuseum.wordpress.com/2012/04/02/heng-ngantung-painting- history-study-in-cd-rom/ Date of publication : 2 April 2012 Capture date : 20 April 2012 Henk Ngantung Painting History study in CD-ROM Posted on April 2, 2012 | Leave a comment 200,481 views all-time Henk Ngantung Painting History Collection Created By Dr Iwan suwandy,MHA Limited Private Edition In DD-ROM Copyright @ 2012 IVAA Documentation 1 ID Khazanah : Halaman Situs Blog Source : http://driwancybermuseum.wordpress.com/2012/04/02/heng-ngantung-painting- history-study-in-cd-rom/ Date of publication : 2 April 2012 Capture date : 20 April 2012 INTRODUCTION Years ago I found a few documents, paintings and sketches,painting book of Henk Ngantung from antique dealer friend in Jakarta, and I have written my blog web driwancybermuseum about the painter and has got quite a lot of responses from friends of the deceased. Last week I found a book written by Baharuddin MS book published earlier in January 1981, entitled Sketches Ngentung with Henk Henk illustration sketch creation Ngantung start puberty until the year 1935 1951.berjumlah 240.Buku begins with an introduction entitled Henk Ngantung The swaya know. Based on these two great discoveries I started doing more research from other sources that there is so into this paper. The next paper is written in English language support so that the deceased can be universally recognized by the world and his collection can be made heritage of the world, and if da links can be made a special
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemuda Adalah Pelaku
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemuda adalah pelaku perubahan bangsa. Berbicara masalah pemuda tidak akan ada habisnya, perubahan besar yang terjadi pada bangsa ini tidak terlepas dari peran para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan kreatif. Sumpah pemuda 1928 lahir karena langkah strategis yang dilakukan oleh pemuda untuk menyatukan pemuda di seluruh tanah air menjadi satu bangsa dan satu bahasa. “Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat mewujudkan mimpi mereka,” kata Bung Karno. Peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan serta pembangunan nasional telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bangsa. Kepeloporan pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara harus dipertahankan sebagai generasi penerus yang memiliki jiwa pejuang, perintis dan kepekaan terhadap sosial, politik dan lingkungan. Hal ini dibarengi pula oleh sikap mandiri, disiplin, dan memiliki sifat yang bertanggungjawab, inovatif, ulet, tangguh, jujur, berani dan rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat cinta tanah air. Dalam perjalanan zaman, sejarah baru selalu ditandai dengan lahirnya generasi baru. Dalam kancah sejarah, generasi baru yang mengukir sejarah baru itu adalah dari kalangan kaum muda. Perputaran sejarah juga telah membuktikan bahwa setiap generasi itu ada umurnya. Dengan demikian, nama-nama yang muncul sekarang sebagai calon pemimpin yang sebenarnya adalah satu generasi, juga ada umurnya. Inilah peluang yang mesti dijemput oleh kaum muda saat ini. Sebuah peluang untuk mempertemukan berakhirnya umur generasi itu dengan muara dari gerakan kaum muda untuk menyambut pergantian generasi dan menjaga perputaran sejarah dengan ukiran-ukiran prestasi baru. Maka, harapannya adalah bagaimana kaum muda tidak membiarkan begitu saja sejarah melakukan pergantian generasi itu tanpa kaum muda menjadi subjek di dalamnya.
    [Show full text]
  • POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama Di
    POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu Pada Tanggal 27 September 2016) Disusun Oleh : Muammar Achmat Tahir 110906072 Dosen Pembimbing : Husnul Isa Harahap, S.Sos, M.Si DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK MUAMMAR ACHMAT TAHIR (110906072) POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu Pada Tanggal 27 September 2016) Rincian skripsi: 109 halaman, 21 buku, 8 majalah, 11 jurnal harian, 1 skripsi, 4 Undang-Undang, dan 19 situs internet. ABSTRAK Penelitian ini mencoba menguraikan makna dari penyebutan kata Al- Maidah Ayat 51 yang ada pada pidato Basuki Tjahaja Purnama tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu dilihat dari perspektif identitas Laclau dan Mouffe. Penelitan ini dilatarbelakangi oleh kontroversi pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu yang berujung pada kasus hukum atas dugaan Penodaan Agama. Akhir dari proses persidangan atas kasus tersebut ialah dikeluarkannya Putusan Majelis Hakim PN Jakarta Utara yang menyatakan bahwa Basuki terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pidana penodaan agama, dan menjatukan pidana kepada Basuki dengan penjara selama dua tahun. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini ialah teori analisis wacana Teun A. Van Dijk, untuk memahami makna dari pidato Basuki baik secara umum maupun secara khusus yaitu pada bagian penyebutan kata surat Al- Maidah Ayat 51. Teori Wacana Foucault digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kekuasaan dan wacana. Terakhir, teori yang digunakan pada penelitian ini ialah teori wacana Laclau dan Mouffe, untuk melihat hubungan secara langsung antara politik dan wacana.
    [Show full text]
  • Muslim Moderates and Democratic Breakdown in Indonesia
    Muslim Moderates and Democratic Breakdown in Indonesia Forthcoming, Asian Studies Review Jeremy Menchik Assistant Professor Frederick S. Pardee School of Global Studies Boston University [email protected] December 14, 2018 Abstract: For much of the 2000s, scholars and activists lauded Indonesia’s surprisingly successful transition to democracy. Recent years, however, have made imperfections visible to the point where the breakdown of Indonesian democracy is imaginable if not yet underway. This article investigates the conditions under which moderate Islamic organizations support non- democratic values and actors, and by doing so contribute to Indonesia’s democratic decline. Drawing on original survey data and interviews, as well as case studies in which the preferences of Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah leaders have become visible, this paper argues that these organizations’ values are compatible with both democracy and authoritarianism. While NU and Muhammadiyah exemplify the civic associational ties and democratic culture that are necessary for making democracy work, civic pluralism is not their only value. NU and Muhammadiyah have a hierarchy of values that they promote and defend, and are willing to forgo civic pluralism in order to combat blasphemy against Islam, ensure Muslim control over overwhelmingly Muslim regions, and limit political expression concerning heterodox approaches to Islam or non-Muslim involvement in matters of aqidah (faith). NU and Muhammadiyah also operate within the country’s political patronage system, and their material interests can lead them away from supporting democratic values. Keywords: democracy, authoritarianism, Indonesia, Islam, moderates Acknowledgements: I am grateful for thoughtful feedback from Donald Emmerson, Robert Hefner, and Kaija Schilde. I am especially thankful to Gustav Brown and Amelia Fauzia for organizing this special issue, and to the editor David Hundt and the two anonymous reviewers for outstanding advice on how to improve the manuscript.
    [Show full text]
  • Kata Pengantar
    KATA PENGANTAR Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mengamanatkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk melaksanakan pengelolaan arsip statis berskala nasional yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, kemasyarakatan dan perseorangan. Pengelolaan arsip statis bertujuan menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip statis yang dikelola oleh ANRI merupakan memori kolektif, identitas bangsa, bahan pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumber informasi publik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pengolahan arsip statis, maka khazanah arsip statis yang tersimpan di ANRI harus diolah dengan benar berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan sehingga arsip statis dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Pada tahun anggaran 2016 ini, salah satu program kerja Sub Bidang Pengolahan Arsip Pengolahan I yang berada di bawah Direktorat Pengolahan adalah menyusun Guide Arsip Presiden RI: Sukarno 1945-1967. Guide arsip ini merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis bertema Sukarno sebagai Presiden dengan kurun waktu 1945-1967 yang arsipnya tersimpan dan dapat diakses di ANRI. Seperti kata pepatah, “tiada gading yang tak retak”, maka guide arsip ini tentunya belum sempurna dan masih ada kekurangan. Namun demikian guide arsip ini sudah dapat digunakan sebagai finding aid untuk mengakses dan menemukan arsip statis mengenai Presiden Sukarno yang tersimpan di ANRI dalam rangka pelayanan arsip statis kepada pengguna arsip (user). Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, anggota tim, Museum Kepresidenan, Yayasan Bung Karno dan semua pihak yang telah membantu penyusunan guide arsip ini hingga selesai. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan.
    [Show full text]
  • Comfort Women” and the Fail to Redress by Amrina Rosyada 17
    BEST ESSAYS OF 2018 Copyright © 2018 by ISRSF (Indonesian Scholarship and Research Support Foundation) All rights reserved. This book or any portion there of may not be reproduced or used in any manner whatsoever without the express written permission of the publisher except for the use of brief quotations in a book review. Jakarta, June 2018 www.ISRSF.org TABLE OF CONTENTS PREFACE 3 I. WOMEN’S ESSAYS Women’s matter: In what ways prosper and healthy indigenous women influence development in Indonesia? by Mu’minah Awaludin 7 The Long and Winding Road:Japanese Army’s “Comfort Women” and the Fail to Redress by Amrina Rosyada 17 Belis: The Chain of Poverty Behind the Marriage Tradition of Southwest Sumba Society by Christiayu Natalia 27 The Panel of also conferred Honorable Mention Award Certificates to recognize the excellent essays written by : Assalamualaikum: behind the hidden street harassment and the abused Islamic greeting by Dianty Widyowati Ningrum 33 Dilemma of Family Planning Program: An Ethnography Study in East Aceh 2015 by Lafy Munira 43 Reaching Heights, Yet Uneven grounds : THE POLITICS OF INDIGENOUS REPRESENTATION IN INDONESIA by Annisa Sabrina Hartoto 49 II. HISTORY ESSAYS Ambivalent Identities of Chinese Indonesian Artists in the 1950s-1960s: The Case of Yin Hua Art Organization by Brigitta Isabella 61 Sugar Economy and Loss of Opportunity to take off: Failure of Industrialization in Surabaya in the mid-19th and early 20th century by Mulyadi 73 Gender Diversity at Stake: On the Pervasiveness of Political Heteronormativity
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN I. 1. Permasalahan Penelitian Perkembangan dunia media sosial memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia. Kehadiran media sosial telah meleburkan ruang privasi seseorang dengan publik, sebab berbagai kegiatan masyarakat tidak terlepas dari media sosial. Fenomena penggunaan media sosial secara berlebih, telah terjadi di sejumlah kalangan. Hingga tahun 2018, terdapat 3 miliar orang atau setara 40% populasi dunia menggunakan media sosial, dengan menghabiskan rata-rata 2 jam setiap hari untuk membagikan, menyukai, hingga memperbaharui perangkat (Brown, 2018). Terdapat kaitan antara penggunaan media sosial secara berlebih dengan bagian fungsi otak yang mengelola perasaan senang dan bertugas memberi sensasi kepuasan atas pencapaian reputasi sosial, oleh karena hal tersebut muncul sikap penggunaan internet secara kompulsif (Sulaiman, 2015). Keberadaan media sosial membuat peredaran informasi di masyarakat kian sulit terbendung. Tingginya tingkat penggunaan media sosial, menjadikan konten apapun dengan cepat akan diketahui banyak orang. Media sosial merupakan bagian dari media komunikasi yang digunakan masyarakat pada zaman modern ini, sehingga dapat menjadi wadah untuk free speech dimana para penggunanya tidak dibatasi saat membagikan apa yang terjadi pada mereka, atau mengunggah berbagai peristiwa di sekitar mereka (Maria, 2018). 1 Salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbesar saat ini ialah instagram. Dirilis perdana pada Oktober 2010 di Apple App Store oleh perusahaan Burbn, Inc, aplikasi instagram berhasil memikat para penggunanya. Survei yang dibuat oleh firma penelitian pemasaran GlobalWeb Index, yang dilakukan di 32 negara dengan jumlah responden hingga 170 ribu orang, menunjukkan ketimpangan antara pengguna baru facebook yang hanya 3%, sementara instagram mencapai 23%. Hal ini membuat facebook pada tahun 2012 mengakuisisi instagram (Nistanto, 2014). Selain presentase jumlah pengguna baru, ada pula pertumbuhan pengguna aktif bulanan atau monthly active user instagram, yang mencapai 1 miliar pengguna pada bulan Juni 2018.
    [Show full text]
  • A Study of the Cultural Pages of Harian Rakjat in the Early 1950S
    The Communist Imagination: A Study of the Cultural Pages of Harian Rakjat in the Early 1950s Stephen Miller A thesis in fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy School of Humanities and Social Sciences, UNSW@ADFA, Canberra, Australia August 2015 2 Acknowledgements This dissertation would not have been possible without the enthusiasm, good humour, intelligence and patience of my primary supervisor, Paul Tickell. I cannot thank him enough for his continuing support and faith. He was well supported by my co-supervisors, Emeritus Professor Barbara Hatley and Dr. Edwin Jurriens. I want to especially thank Barbara for her patience in reading drafts in the final throes of thesis production. Dorothy Meyer saw the project through from the beginning of candidature until submission, providing companionship, coding advice, proof reading, and general editing support. Her enthusiasm and passion for my work were central to the thesis reaching the point of submission. The keen grammar sense of my mother, June Miller, helped improve the readability of many sections of the writing. Dr. Kaz Ross also deserves to be mentioned for a late reading of a complete draft and pushing me to submit. It is great to have good colleagues in your corner. I would also like to thank the administrative staff at UNSW at ADFA, especially Bernadette McDermott, who has always been flexible and helpful when dealing with a candidature that lasted far too long. During the prolonged revision process Rifka Sibarani’s support, enthusiasm, and affection was much appreciated, as it continues to be post-thesis. So many other people have also helped me out at various times—students, colleagues, friends, family, comrades.
    [Show full text]
  • POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH Studi Kasus Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022
    POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH Studi Kasus Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan, (S.IP.) Disusun oleh: ANDY PRIMA SAHALATUA NIM. 6670143289 ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu mencurahkan kasih dan anugerah-Nya kepada setiap orang. Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis berikan untuk kedua orang tua penulis, Bapak St.Petrus M. Sianipar, S.E. dan Ibu Rosmenderiana Panggabean, S.E. yang tak pernah lelah mendoakan dan memotivasi penulis selama ini dan seterusnya yang selalu sabar merawat dan membimbing penulis, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menurunkan segala rahmat, ampunan dan surga-Nya untuk mereka di sini (dunia) dan di sana nanti (akhirat). Saudara penulis Revronika Hermina Kristin Sianipar, S.E. dan Daniel Parmonangan Sianipar yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam melaksanakan kewajiban menuntut ilmu. Secara khusus penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Rektor UNTIRTA Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat. M.Pd. 2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTIRTA Bapak Dr. Agus Sjafari, M. Si. 3. Bapak. Abdul Hamid, Ph.D selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan UNTIRTA 4. Dosen Pembimbing Bapak Abdul Hamid, Ph.D dan Bapak M.Dian Hikmawan, M.A atas bimbingannya dalam penyelesaian proposal skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan UNTIRTA yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. 6. Seluruh teman-teman yang tak pernah lelah untuk membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan skrpisi (Martin Pakpahan, Raju Panggabean, Daniel Sirait, Veronica Purba, Fanny Rosye, Janiero Manuhua, Richi Simamora,Bonifancius Mario,Gabriela dll yang tak bisa disebutkan satu per satu) Semoga segala bentuk bantuan dan kontribusi yang diberikan dapat di balas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
    [Show full text]