KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 (106-116)

HIPERREALITAS KEBUGARAN DALAM MEDIA SOSIAL (STUDI PADA UNGGAH FOTO AKTIVITAS KEBUGARAN ANGGOTA CELEBRITY FITNESS DI INSTAGRAM)

Farisha Sestri Musdalifah1, Prawinda Putri Anzari2, Risya Zahrotul Firdaus3 1Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya 2Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang 3Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas (corresponding author: [email protected])

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji fenomena unggah foto kebugaran di Celebrity Fitness melalui media sosial Instagram. Kegiatan tersebut menjadi tren bagi para anggota klub kebugaran untuk menampilkan aktivitas kebugarannya di media sosial. Hal ini membuat kebugaran itu sendiri menjadi bergeser, karena belum tentu unggahan foto kebugaran di Instagram mencerminkan realitas kebugaran yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada kelas pekerja anggota Celebrity Fitness di Kota . Temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan unggah foto kebugaran merupakan simulasi yang sengaja dibentuk untuk menampilkan citra tubuh yang bugar. Di balik citra kebugaran yang ditampilkan di Instagram, ternyata hal tersebut dapat berbeda dengan kenyataannya. Media sosial Instagram dalam hal ini merupakan ruang terbaik terbentuknya hiperrealitas, di mana terdapat simulasi dalam unggahan foto yang telah dikondisikan sedemikian tupa agar terlihat lebih bugar daripada bugar yang sesungguhnya.

Kata Kunci: Hiperrealitas; Simulasi; Citra; Kebugaran; Instagram

PENDAHULUAN biaya keanggotaan yang mahal dan fasilitas Pada beberapa tahun terakhir, yang lengkap. Dengan lokasi yang strategis dan kebugaran kesehatan menjadi gaya hidup waktu operasional yang panjang, klub tersendiri bagi masyarakat perkotaan. kebugaran memberikan kesempatan kepada Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk para pekerja untuk berolahraga sebelum hidup lebih sehat kemudian mendorong berangkat kerja atau selepas jam kerja. individu mencari jenis olahraga yang sesuai Kebugaran (fitness) merupakan untuk mendapatkan tubuh yang bugar. Gaya rangkaian karakteristik fisik yang dimiliki hidup sehat inilah yang mendorong seseorang berkaitan dengan kemampuan dibangunnya berbagai fasilitas kebugaran baik aktivitas secara fisik (Corbin et al, 2008). oleh pengusaha maupun pemerintah, termasuk Seseorang yang bugar ialah orang yang juga klub kebugaran berbayar. memiliki tubuh sehat dan tidak beresiko Di kota-kota besar Indonesia mengalami penyakit yang disebabkan oleh khususnya Jakarta, terdapat tiga klub kurangnya aktivitas fisik (Mood et al, 2007). kebugaran yang menjadi pilihan favorit saat ini, Menurut Hoeger dan Hoeger (2010), yaitu Celebrity Fitness, , dan kebugaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu Gold’s Gym (Arthen, 2016). Ketiga klub kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan kebugaran ini berasal dari Amerika Serikat dan dan kebugaran yang berkaitan dengan telah membuka cabang di Indonesia lebih dari keterampilan. Kebugaran yang berhubungan sepuluh tahun yang lalu. Hampir semua cabang dengan kesehatan merupakan kemampuan dari ketiga klub kebugaran tersebut dibuka di untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan pusat perbelanjaan ataupun hotel mewah yang mengurangi resiko munculnya penyakit yang menargetkan masyarakat kelas menengah ke berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik. atas untuk menjadi anggotanya (Gurusinga, Sementara, kebugaran yang berhubungan 2013). Hal ini untuk mencipkatan citra (brand dengan keterampilan merupakan kebugaran image) bahwa ketiga klub kebugaran tersebut yang penting untuk melakukan gerakan- merupakan pusat kebugaran eksklusif dengan gerakan fisik dalam aktivitas atletik, seperti 106

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 kelincahan, keseimbangan, kecepatan, dan maupun foto diri di cermin klub kebugaran kekuatan. Komponen-komponen dalam tersebut. kebugaran yang berkaitan dengan keterampilan Fenomena di atas dicurigai menggeser tersebut lebih fokus pada kelompok atlet, makna kebugaran menjadi suatu kondisi yang sehingga tidak krusial bagi orang yang sengaja dibentuk untuk menampilkan citra bertujuan untuk mencapai kesehatan fisik tertentu. Di balik kegiatan kebugaran pada klub (Hoeger dan Hoeger, 2010). Oleh karena itu, kebugaran yang diunggah ke media sosial, bila tujuan dari latihan hanya untuk membina terdapat hal yang dapat berlainan dengan atau meningkatkan kesegaran jasmani, bukan kondisi nyata yang terjadi. Hal ini dapat untuk meningkatkan prestasi olahraga, maka membuat kebugaran yang diunggah ke dalam frekuensi latihan cukup 3-5 kali seminggu. media sosial Instagram menjadi lebih nyata Setiap berlatih waktu yang digunakan antara dibandingkan kenyataan yang sesungguhnya 15-60 menit untuk latihan intinya. Dalam terjadi. penelitian ini, kebugaran yang identik dengan Salah satu teori ternama mengenai kemampuan fisik seseorang dalam menjalani realitas dan citra ialah teori Jean Baudrillard kegiatan sehari-hari ialah kebugaran yang mengenai hiperrealitas. Ketika suatu hal berkaitan dengan kesehatan. berkembang dengan sendirinya dan Penelitian Al-Munawaroh (2015) membentuk realitas baru yang penuh rekayasa mengenai konsep diri wanita di pusat maka sudah menjadi hiperrealitas (Baudrillard, kebugaran mengungkapkan bahwa semakin 1981). Realitas baru ini memiliki bentuk atau meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya tampilan tertentu tanpa adanya substansi, hidup sehat, dapat terlihat dari banyaknya melainkan hanya citra (gambaran) yang kurang masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan menunjukkan sesuatu yang nyata, atau disebut olahraga. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai Baudrillard (dalam Lubis, 2014) sebagai banyaknya tempat klub kebugaran yang ada di simulacra. kota-kota besar di Indonesia. Olahraga di klub Dalam media sosial Instagram, realitas kebugaran juga menjadi ajang berkumpul dapat menjadi kabur. Berbekal pemikiran Jean pertemanan sesama anggota sehingga menjadi Baudrillard mengenai hiperrealitas, kajian ini tren baru dalam pergaulan gaya hidup yang bertujuan untuk mengungkap hiperrealitas sehat. Bagi para anggota ini, berolahraga di kebugaran dalam media sosial Instagram klub kebugaran sudah menjadi gaya hidup melalui unggah foto kegiatan kebugaran dari sekaligus kebutuhan. kelas pekerja anggota Celebrity Fitness di Seiring berjalannya waktu dan dengan Jakarta. hadirnya media sosial, tren kebugaran ini Penelitian ini akan menyasar pada kelas mengalami pergeseran. Berdasarkan penelitian pekerja di Jakarta yang merupakan anggota dari Gurusinga (2013), menjadi anggota klub Celebrity Fitness. Celebrity Fitness merupakan kebugaran dengan citra merk yang sudah diakui klub kebugaran yang memiliki jaringan terbesar secara internasional membuat para anggota di Indonesia. Di samping itu, Celebrity Fitness klub kebugaran ini memiliki kebanggaan juga merupakan klub kebugaran Amerika tersendiri dibandingkan menjadi anggota klub Serikat pertama yang masuk ke Indonesia, kebugaran biasa. Munculnya media sosial khususnya kota Jakarta (Arthen, 2016). Dalam seperti Instagram beserta hadirnya klub-klub penelitian Gurusinga (2013), anggota klub kebugaran ternama menggeser kegiatan kebugaran Celebrity Fitness merupakan olahraga kebugaran menjadi tempat untuk kelompok menengah ke atas yang memiliki ego merepresentasikan citra dari kebugaran yang tersendiri untuk masuk ke dalam kelas yang sesungguhnya. Jika kita mencari lokasi salah bersifat eksklusif. Para anggota Celebrity satu klub kebugaran di Jakarta, contohnya Fitness beranggapan bahwa dengan mereka Celebrity Fitness di media mengikuti tren berolahraga di berbagai pusat sosial Instagram, akan muncul ribuan foto dan kebugaran di pusat perbelanjaan akan video yang menampilkan kegiatan olahraga menunjukkan sebuah gengsi dibandingkan jika

107

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 mereka berolahraga secara gratis dan beramai- Data primer penelitian ini diperoleh ramai di lapangan terbuka (Gurusinga, 2013). dengan melakukan wawancara mendalam terhadap dua orang informan. Pemilihan METODE PENELITIAN informan didasarkan pada tiga kriteria, antara Penelitian ini menggunakan lain: merupakan pekerja kantoran di Kota pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif Jakarta, Anggota klub kebugaran Celebrity dicirikan oleh adanya konstruksi sosial atas Fitness, dan sering mengunggah konten realitas dan makna kultural, di mana keaslian aktivitas kebugaran pada akun Instagramnya. sebagai kunci dari pendekatan ini. Pendekatan Setelah data terkumpul, data akan dianalisis ini fokus dalam kata-kata dibandingkan melalui tiga tahapan coding, yaitu open coding, kuantitas dalam mengumpulkan dan axial coding, dan selective coding. menganalisa data. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti diharapkan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi Penelitian ini memiliki 2 informan, di masyarakat dalam bentuk teks. Sehingga yaitu informan SG dan RA. Keduanya penjelasan dalam penelitian terhadap sebuah merupakan perempuan anggota Celebrity gejala fenomena sosial ini akan menjadi utuh. Fitness sejak tahun 2014. SG merupakan Data yang diperoleh merupakan data seorang perempuan yang berasal dari Kota sebenarnya dengan interpretasi makna . Sejak tahun 2013, SG pindah ke dibaliknya. Tradisi yang digunakan dalam Kota Jakarta untuk bekerja di salah satu firma penelitian ini adalah phenomenological analysis. hukum di kawasan bisnis SCBD. Pekerjaan SG Fenomenologi sebenarnya merupakan istilah dapat dibilang cukup berat dan memiliki jam filosofis yang diasosiasikan kepada Edmund kerja yang tidak tentu. Saat awal bekerja, SG Husserl, yang merujuk pada pemikiran tidak pernah memiliki kegiatan ketika akhir fenomena yang ada, baik itu yang ‘objektif’ pekan, karena SG baru pindah ke kota Jakarta maupun yang ‘subjektif’. Sebuah penelitian dan tidak memiliki kenalan. Maka dari itu, SG fenomenologi mendeskripsikan makna memutuskan untuk bergabung dalam pengalaman hidup beberapa orang tentang keanggotaan klub kebugaran di Celebrity sebuah konsep atau fenomena. Peneliti yang Fitness yang berlokasi di BEJ (Bursa Efek mengadopsi pendekatan ini tertarik dengan Jakarta). SG bergabung sebagai anggota di menanyakan apakah pengalaman yang Celebrity Fitness karena mendapatkan voucher disajikan sama dengan perasaan mereka yang diskon dari temannya. juga pernah mengalaminya. Tujuan dari SG sendiri menyadari bahwa sejak kecil penelitian fenomenologi ini ialah untuk ia memiliki bentuk badan yang gemuk. Maka memposisikan pembaca agar merasakan dari itu, SG memanfaatkan akhir pekan untuk perasaan informan dan memiliki pemahaman berolahraga menurunkan berat badan sekaligus yang mendalam atas seperti apa perasaan menghabiskan waktu luang dengan menjadi orang-orang yang mengalaminya. Pusat dari anggota all club di Celebrity Fitness. Dalam satu analisa fenomenologi ini ialah kepercayaan minggu, SG dapat berolahraga sebanyak enam bahwa ada esensi untuk mengalami fenomena kali. Bahkan pada waktu tertentu, SG dapat yang terjadi, dan peneliti berusaha untuk pergi ke pusat kebugaran dua kali dalam satu menggali lebih dalam lagi esensi tersebut hari. (Baxter & Babbie, 2004). SG seringkali menampilkan foto-foto Keinginan individu mengunggah foto setelah berolahraga di klub kebugaran melalui di Instagram ketika berada di pusat kebugaran media sosial Instagram. SG menggunakan tiga dapat disebut sebuah fenomena. Dengan media sosial, yaitu Facebook, Path, dan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti Instagram. Dari ketiga media sosial tersebut, beruaha untuk menggali secara mendalam serta SG paling sering mengunggah foto setelah melihat bagaimana perspektif para anggota berolahraga di klub kebugaran pada media pusat kebugaran setiap mereka mengunggah sosial Instagram, baik itu fitur unggah foto foto aktivitas diri mereka ketika berolahraga. maupun fitur Instagram Stories. SG

108

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 menggunakan media sosial Instagram sejak Sebelum bekerja di Media Group, RA bekerja tahun 2012, dan sekarang telah memiliki 1.331 di Ritz Carlton Hotel Pacific Place di bagian pengikut (followers). Dalam akun Instagramnya, Corporate Social Responsibility (CSR). Jenis SG mengunggah foto-foto dirinya (seringkali pekerjaan RA menuntut RA untuk banyak setelah melakukan aktivitas olahraga) dengan bekerja di meja kerja dan kurang melakukan menyertakan lokasi Celebrity Fitness. Dengan aktivitas fisik. menampilkan kegiatan olahraga di Instagram, RA menjadi member Celebrity Fitness SG ingin menunjukkan pada para kolega Plaza Indonesia sejak 2014 dengan motivasi kantornya bahwa ia memiliki kegiatan lain di untuk melangsingkan badan, dan karena lokasi luar kantor. Selain itu, SG juga ingin pusat kebugaran tersebut satu gedung dengan menunjukkan bentuk tubuhnya hasil dari tempatnya bekerja. Sejak awal bergabung berolahraga. SG mengakui bahwa dulu ketika dengan Celebrity Fitness, RA sudah mendaftar belum aktif berolahraga, ia merupakan orang untuk sesi dengan Personal Trainer (PT) sampai yang tidak percaya diri untuk mengunggah foto dengan saat ini. RA melakukan sesi dengan PT dirinya maupun bentuk badannya. Foto-foto di sela-sela istirahat makan siang, dan yang diunggah SG pada akun Instagramnya kemudian ikut kelas yoga atau zumba setelah dulu lebih banyak foto-foto makanan. jam kantor. RA melakukan olahraga di Sekarang, akun Instagram SG banyak Celebrity Fitness lima hari dalam seminggu, menampilkan foto-foto dirinya yang yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. menampilkan bentuk tubuh hasil dari Dalam satu hari, RA dapat menghabiskan berolahraga. waktu 5 jam untuk berolah raga, 1,5 jam untuk Informan kedua, RA, merupakan sesi dengan PT, 3 jam untuk kelas yoga, dan 15 perempuan berusia 33 tahun dan belum menit masing-masing untuk pemanasan menikah. Saat ini RA bekerja sebagai Personal menggunakan alat baik sebelum sesi dengan PT Assistant (PA) di Media Group, induk maupun sebelum kelas. perusahaan dari Metro TV, Media Indonesia. Tabel 1. Deskripsi Umum Informan Deskripsi Informan SG Informan RA

Bergabung di Celebrity 2014 2014 Fitness

Berat awal 60 Kg 75 Kg

Keberhasilan penuruan 50 Kg 54 Kg berat badan

Motivasi awal bergabung Mengisi waktu luang saat Ingin menurunkan berat badan keanggotaan Celebrity weekend Fitness

Personal Trainer (PT) Hanya di awal, untuk Pakai PT dari awal menjadi member, mengetahui kegunaan alat-alat agar ada yang memicu untuk gym, sekarang tidak lagi berolahraga

109

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019

Meskipun RA aktif menjalankan makannya ngawur, terus istirahatnya kegiatan olahraga, namun RA sendiri mengakui gak beres. Makanya aku ini bahwa ia tidak menjaga pola makan. Sejak RA tantangannya emang di waktu istirahat. berpacaran, RA mengatakan bahwa ia memang Karena emang susah banget, dan itu sering makan di luar dan tidak terlalu peduli yang bikin aku sampe sekarang belum dengan pola makan. RA merasa jika ia aktif bisa mencapai titik yang bener-bener fit gitu loh. Karena seberapa sering aku berolahraga setiap harinya, maka tidak menjaga olahraga pun, aku merasa badan ini pola makan pun bukan menjadi masalah. capek, karena istirahatku kurang.” Namun dalam kalimat lainnya, RA mengungkapkan bahwa menjaga pola makan Menurut SG, kebugaran merupakan merupakan salah satu aspek penting dalam keseimbangan antara endurance (daya tahan), mencapai tubuh yang bugar. strength (kekuatan), dan agility (kelincahan). Kegiatan kebugaran yang RA lakukan Namun, keseimbangan antara ketiga aspek seringkali ditampilkan melalui media sosial tersebut tidak dapat dicapai tanpa menjaga Instagram. RA menggunakan dua media sosial, aspek-aspek lain di luar olahraga, seperti yaitu Facebook dan Instagram. RA menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. menggunakan Instagram sejak 2012 dan SG mengakui bahwa ia kurang istirahat akibat mempunyai 1.171 pengikut (followers). Di dalam padatnya jam kerja, dan ia juga tidak bisa akun Instagamnya, RA mengunggah foto dan menjaga pola makan dikarenakan makannya video kegiatan berolahraga dan menyertakan memang banyak. Setiap harinya, SG harus lokasi Celebrity Fitness Plaza Indonesia. Selain sarapan karbohidrat sebagai tenaga untuk itu, RA juga mengunggah foto dan video berolahraga di pagi hari. SG juga makan pada kegiatan lainnya seperti perjalanan ke luar saat malam hari, karena jam kerja yang tidak negeri, makanan, foto bersama keluarga dan tentu. Maka dari itu, SG belum merasa teman, foto barang bermerk, dan lain tubuhnya bugar karena ia tidak menjaga pola sebagainya. Motivasi RA untuk mengunggah makan dan mendapatkan istirahat yang cukup. foto dan video saat sedang melakukan kegiatan Secara mental, SG juga mengatakan bahwa olahraga adalah untuk memotivasi pengikutnya bugar ialah tidak stres. Dikarenakan berolahraga dan menunjukkan bahwa dengan pekerjaannya yang sangat demanding, membuat berolahraga saja ia bisa kurus. SG menjadikan olahraga di klub kebugaran Kedua informan dalam penelitian ini sebagai pelarian sehingga dapat menghilangkan mengakui dan merasa bahwa tubuhnya belum stres. mencapai apa yang disebut sebagai bugar. SG, Sementara menurut RA, kebugaran misalnya, meskipun ia setiap harinya idealnya olahraga sudah menjadi gaya hidup, menyempatkan berolahraga dengan mengikuti menjaga pola makan, dan hasilnya ialah perut kelas body combat, ia masih merasa tubuhnya yang sixpacks. Oleh karena itu, RA belum belum bugar. Ini dikarenakan pekerjaan yang merasa belum sepenuhnya bugar karena belum dilakukan oleh SG memiliki jam kerja yang berhasil menjaga pola makan. tidak tentu, sehingga sulit bagi SG untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup. “...eeeee… definisinya sih kalo Padahal, salah satu aspek penting tubuh yang menurut saya sendiri adalah orang bugar menurut SG ialah istirahat yang cukup. yang rajin olahraga, yang olahraga itu bukan lagi karena kewajiban keharusan “...kurus itu enggak equal to bugar. tapi juga lifestyle gitu. Dan juga dia Karena banyak aspek, ya endurance, orang yang jaga makanan, gitu. Orang daya tahan, kekuatan, agility, itu sih yang jaga makanan itu pasti akan yang bikin orang tuh physically fit..dan berbentuk. Akan berbentuk ototnya, yang pasti itu gak akan bisa dicapai akan sixpacks, kaya gitu. Karena dia kalau kita juga gak ikut hal-hal lain di mengurangi karbo. Yang dimakan itu luar workout, Misalnya istirahat yang kebanyakan protein. Sayaaa pemakan cukup, makan yang proper. Percuma nasi ehehehehehe Indonesia banget aja kalau workout 7 kali seminggu terus Indonesia raya deh gitu...”

110

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019

Gambar 1. Unggahan foto kebugaran SG Gambar 2. Unggahan foto Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun kebugaran SG Instagram SG Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun Instagram SG

Gambar 3. Salah satu unggahan foto kebugaran SG Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun Instagram SG Dengan demikian, RA menganggap dengan demikian ia dapat berlatih dengan lebih bahwa dirinya belum dapat dikatakan bugar. disiplin. Selain berlatih di pusat kebugaran, RA namun, RA tetap menjalankan olahraga setiap juga suka mengikuti perlombaan lari. Dengan hari pada hari kerja, karena merasa olahraga demikian, RA merasa sesi latihan dengan PT dapat membuat tubuhnya kurus. Bagi RA, telah membantunya untuk dapat kebugaran juga mengenai Endurance (daya menyelesaikan lari hingga garis finish. tahan). Oleh karena itu, RA tetap menggunakan jasa Personal Trainer (PT) untuk Realitas Kebugaran Informan latihan. Dalam wawancara kepada kedua informan, ditemukan bahwa terdapat realitas “....Endurance, lebih ke endurance. kebugaran informan dari kegiatannya Karena kan saya suka lari. Suka ikut berolahraga di pusat kebugaran. Reaitas event-event lari gitu kan butuh endurance. kebugaran RA adalah dia melakukan olahraga Butuh ketahanan tubuh pada saat mengatur nafas. Nah itu bagus hampir setiap hari. Olahraga yang dilakukan diimbangin sama yoga. Yoga kan SG adalah aktivitas kardio seperti mengikuti untuk breathing-nya juga bagus kan. kelas body combat. SG merasa pada waktu Kaya gitu.” tertentu dia dapat melakukan body combat lebih rajin dari instruktur body combat itu sendiri. RA menggunakan jasa PT sejak pertama kali bergabung hingga saat ini karena

111

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019

“... sekarang aku minimum lima kali dikatakan baik SG maupun RA adalah seorang sebenarnya. Ummm aku biasanya gym freak karena mereka meghabiskan hampir kalau pagi sejam doang, bener-bener separuh waktunya di pusat kebugaran. Mereka kelas doang. Cuma kalau weekend, itu juga aktif berolahraga dan berhasil kadang-kadang aku bisa dua kelas menurunkan berat badan mereka. kalau gak capek. Kadang abis combat, aku ikut yang ringan lah, biar balance gitu...” Unggahan Foto Kebugaran pada Media Sosial Instagram Selain itu, SG berhasil menurunkan Berdasarkan hasil wawancara dan berat badan sebanyak 10 Kg dan membuat pengamatan foto-foto kebugaran yang tubuhnya lebih berotot. Di samping diunggah kedua informan dalam media sosial berolahraga di pusat kebugaran, SG juga aktif Instagram, terdapat temuan pola unggah foto berolahraga bersama rekan-rekan kerjanya. Dia dari masing-masing informan. Pada SG, foto- sering mengikuti kompetisi olahraga yang foto kebugaran yang diunggah pada Instagram diadakan oleh perusahaannya seperti futsal. merupakan foto diri sebelum atau setelah

Gambar 4. Unggahan foto kebugaran RA Gambar 5. Unggahan foto kebugaran RA Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun Instagram RA Instagram RA

Sementara realitas kebugaran bagi RA melakukan aktivitas olahraga. Contohnya ialah juga tidak jauh berbeda dengan SG. RA pergi sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 1, ke pusat kebugaran dua kali dalam satu hari. Gambar 2 dan Gambar 3. Yaitu pada saat istirahat makan siang, dan sore Sedangkan pada RA, foto-foto hari setelah pulang kerja. Meskipun tidak kebugaran yang diunggah ke Instagram menjaga pola makan, berat badan RA turun merupakan foto diri ketika sedang melakukan hingga 21Kg pada saat tahun pertama. Hal ini aktivitas olahraga. Contohnya ialah dalam dibuktikan melalui hasil wawancara sebagai Gambar 4 dan Gambar 5. berikut: “Karena waktu itu tuh berat badan Ini menunjukkan bahwa terdapat saya 75 kilo…. Gendut bangeeettt lah. Waktu perbedaan pola foto-foto kebugaran yang itu pas 2014 mulai ngegym… selama 8 bulan diunggah oleh masing-masing informan ke itu turun 21 kilo. Ga pakai diet.” Instagram. Informan SG cenderung RA juga mengambil dua sertifikasi mengunggah foto-foto kebugaran yang sebagai pelatih yoga dan telah menjadi menampilkan hasil dari aktivitas olahraga yang instruktur yoga di waktu senggangnya. Di ia jalani. Misalnya, foto yang menunjukkan samping itu, RA aktif mengikuti kegiatan lari bentuk tubuh yang bootygoal (bokong ideal) dan marathon di berbagai kota dan negara. Hingga foto perut yang rata dan kencang. Selain itu, Mei 2017, dia telah mengikuti 10 acara lari baik ketika SG mengunggah foto kebugaran di di Jakarta, , hingga Singapura. Dapat Instagram, terdapat kecenderungan untuk

112

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 membuat orang yang melihat foto langsung merasa senang ketika foto kebugaran yang fokus pada perutnya yang kencang. Ini diunggah mendapat like (disukai) oleh menunjukkan bahwa SG ingin menunjukkan instruktur gym favoritnya. Melalui unggah foto hasil tubuhnya setelah berolahraga melalui kebugaran di Instagram, SG ingin unggahan foto kebugaran di Instagram. menunjukkan pada kolega-koleganya bahwa ia Sementara, RA cenderung mengunggah foto- memiliki aktivitas lain di luar kantor, yaitu foto kebugaran yang menampilkan proses atau aktivitas olahraga dan menunjukkan bentuk aktivitasnya ketika berolahraga. Misalnya pada tubuh hasil dari berolahraga. foto unggahan RA, terlihat aktivitas olahraga Sedangkan pada RA, citra yang ingin ia yang ditampilkan ialah ketika melakukan pose tampilkan melalui unggahan foto kebugaran di backbend (kayang) di atas bola karet. Pada Instagram ialah citra bahwa hanya dengan unggahan foto tersebut, terdapat caption berolahraga, maka dapat menurunkan berat (keterangan foto) bahwa dengan melakukan badan. aktivitas olahraga backbend, maka perut akan menjadi rata.

Gambar 6.Unggahan foto kebugaran RA yang menampilkan merk Victoria Sport Sumber: Dokumentasi pribadi dari akun Instagram RA

Selain pola unggahan foto, hasil wawancara kepada kedua informan “..temen-temen tuh tau kalo misalkan menunjukkan bahwa terdapat citra yang saya dulu gemuk gitu loh. Sebenernya mereka ingin tampilkan ketika mengunggah malah mau memotivasi mereka gitu. foto-foto kebugaran di Instagram. Pada SG, Maksudnya dengan olahraga aja itu cukup loh. Bisa loh nurunin berat citra yang ingin ia tampilkan ialah ingin badan. Jadi kalian ga perlu minum- menunjukkan bahwa ia aktif berolahraga di luar minum obat-obatan...“ kantor. Hal ini terbukti berhasil dilakukan oleh “...di firm aku yang sekarang, itu lebih seneng ngeliat kalau lawyer-lawyernya tuh RA, bahwa dalam delapan bulan pertama ia juga aktif berolah raga. Karena ada di law bergabung di Celebrity Fitness, RA berhasil firm-law firm gitu ada semacam kompetisi menurunkan berat badan sebanyak 21 Kg. tahunan untuk olahraga antar konsultan Selain itu, melalui unggah foto kebugaran di hukum. Dan kantorku ini termasuk yang Instagram, RA ingin memotivasi teman- kayak langganan juara umumnya gitu...” temannya di Instagram. Selain itu, SG juga ingin menunjukkan Selain aktivitas olahraga, foto-foto bentuk tubuhnya setelah berolahraga dan kebugaran yang diunggah oleh RA dalam akun

113

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019

Instagramnya juga cenderung menampilkan Informan SG misalnya, selain merk-merk tertentu yang cukup terkenal. melakukan pose tertentu yang ditujukan agar Maka dari itu, melalui aktivitas bentuk tubuhnya terlihat ideal, mengambil foto kebugaran yang diunggah dalam Instagram, RA dari sudut tertentu, dan menyesuaikan juga ikut menampilkan merek-merek tertentu pencahayaan ketika mengambil foto kebugaran yang ia pakai ketika berolahraga. yang akan diunggah ke Instagram. Untuk Secara konsep, kebugaran menurut menampilkan perutnya yang kencang, SG Mood et al. (2007) ialah ketika orang tersebut melakukan trik seperti flexing (menahan napas). memiliki tubuh sehat dan tidak beresiko Setelah itu, foto tersebut juga akan melalui mengalami penyakit yang disebabkan oleh proses editing terlebih dahulu, misalnya dengan kurangnya aktivitas fisik. Sementara aspek- menggunakan filter untuk menonjolkan bagian aspek kebugaran menurut Hoeger dan Hoeger tubuh tertentu, memasang artikel untuk (2010) antara lain daya tahan, komposisi tubuh, menutupi bagian tubuh tertentu, atau dengan kekuatan dan daya tahan otot, dan kelenturan. memotong ukuran foto (crop). Pada Informan Namun, aspek-aspek kebugaran bagi kedua RA, simulasi pada unggahan di Instagramnya informan ialah memiliki endurance (daya tahan), juga menampilkan foto dan video yang menjaga pola makan, serta body shapping dikondisikan dengan pose-pose tertentu, serta (membentuk tubuh). Hal ini dibuktikan oleh keterangan foto (caption) yang menarik dan kedua informan yang dapat melakukan memotivasi para followers (pengikutnya) di berbagai aktivitas kardio seperti lari dan futsal. Instagram. Informan juga beranggapan apabila ingin Untuk menampilkan kebugaran dalam mendapatkan tubuh bugar harus menjaga pola media sosial Instagram, simulasi tidak hanya makan. Seperti, tidak makan malam dan dilakukan dalam satu waktu. Hal tersebut harus mengurangi konsumsi karbohidrat. Selain itu, dilakukan berulang-ulang agar orang lain bagi informan kebugaran adalah membentuk menganggap apa yang ditampilkan di foto tubuh. Hal ini dibuktikan dengan bentuk tubuh adalah gaya hidup dari informan. Hal tersebut kedua informan yang telah berubah jauh dari tidak terlepas dari alasan bahwa mengunggah awal berolahraga di pusat kebugaran hingga foto ketika berolahraga di pusat kebugaran saat ini. dianggap memiliki tubuh yang bugar. Selain itu, Lebih lanjut lagi, diskusi temuan menandai lokasi Celebrity Fitness di Instagram penelitian ini akan dijabarkan lebih lanjut juga menjadi simbol masyarakat kelas atas, menjadi dua, antara lain simulasi unggah foto mengingat biaya bulanan keanggotaan di dan hiperrealitas kebugaran dalam media sosial Celebrity Fitness cukup mahal. Maka dari itu, Instagram. simulasi yang dilakukan berulang-ulang dapat memunculkan realitas yang bukan realitas. Simulasi Pada Unggahan Foto Kebugaran Simulasi merupakan sesuatu yang Dalam hal unggah foto kebugaran yang berbeda dengan representasi, karena dilakukan oleh kedua informan, terdapat representasi menampilkan gambar yang setara simulasi yang dikondisikan sebaik mungkin dengan kenyataannya. Simulasi, dalam hal ini agar apa yang mereka tampilkan di media sosial mengaburkan kenyataan yang sebenarnya. Instagram dapat menunjukkan adanya aktivitas Baudrillard (1981) memaparkan empat tahap kebugaran. Simulasi dimulai ketika pengunggah pencitraan, antara lain citra yang merefleksikan foto menonjolkan sesuatu dalam foto yang kenyataan yang mendasar, citra yang diunggah ke Instagram. Saat mengambil foto, menyembunyikan dan memalsukan kenyataan keadaan dikondisikan sedemikian rupa dan yang mendasar, citra yang menyembunyikan semenarik mungkin untuk memperlihatkan ketiadaan kenyataan, dan terakhir, citra yang bentuk tubuh dan kegiatan ketika berolahraga tidak berhubungan dengan kenyataan apapun. di klub kebugaran. Dalam penelitian ini, baik Dalam hal unggah foto kebugaran, simulasi informan SG maupun RA telah menggunakan dalam unggahan foto telah mengaburkan simulasi pada foto dan video kebugaran yang kebugaran yang sebenarnya. Maka dari itu, diunggah di media sosial Instagram. unggah foto kebugaran di Instagram

114

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 merupakan tahapan pencitraan yang kedua, Dalam fenomena unggah foto bahwa citra yang menyembunyikan dan kebugaran di Instagram, temuan menunjukkan memalsukan kenyataan yang mendasar. bahwa memang terdapat realitas kebugaran yang sesungguhnya terjadi. Baik informan SG Hiperrealitas Kebugaran dalam Media maupun RA, keduanya berhasil menurunkan Sosial Instagram berat badan dan memang rutin melakukan Instagram merupakan ruang terbaik aktivitas olahraga di klub kebugaran setiap terbentuknya hiperrealitas. Hiperrealitas harinya. Namun, ketika kedua informan terwujud karena media sosial Instagram dapat mengunggah foto-foto kebugarannya pada merepresentasikan hiperrealitas menjadi media sosial, mereka telah melakukan simulasi realitas palsu. Dalam pelaksanaannya, dengan mengambil foto yang telah mengunggah foto di klub kebugaran dapat dikondisikan sedemikian rupa agar terlihat merepresentasikan kebugaran. Pada lebih bugar daripada bugar yang sesungguhnya. kenyataannya, pengunggahan foto belum tentu Hal ini merupakan bentuk hiperrealitas yang menjalankan aktivitas kebugaran secara muncul dari unggahan foto oleh kedua keseluruhan tertuang dalam Tabel 2. informan.

Tabel 2. Realitas dan Hiperrealitas Kebugaran Informan Informan Realitas Hiperrealitas

SG a. Memiliki bentuk bokong yang biasa a. Melakukan pose tertentu seperti menaikkan saja satu kaki, mengambil foto dari samping tubuh, b. Memiliki perut yang rata tetapi belum dan menggunakan efek hitam putih untuk berotot menampilkan “booty goal” b. Mengencangkan perutnya dan melakukan flexing (tahan napas) agar perut terlihat rata dan otot perut terlihat

RA a. Perutnya tidak rata a. Unggahan video saat sedang melakukan b. Menghabiskan waktu hungga 5 jam latihan upper body menggunakan alat. Dalam untuk latihan di klub kebugaran video tersebut, badan informan masih tidak Celfit kurus. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan c. Berat badan turun sebanyak 21 Kg informan yang dalam sehari bisa berolahraga hingga 5 jam, namun waktu yang selama itu tidak berhasil membuat informan kurus. Ini menunjukkan kemungkinan informan tidak berolahraga dengan keras. b. Unggahan foto informan yang sedang melakukan latihan di atas bola besar dengan caption: ’resting 3 menit di atas gym ball begini, bisa bikin perut rata loh’. tetapi pada kenyataannya, informan tidak memiliki perut rata. c. Unggahan lain, infoman membanding dua fotonya dengan caption: ‘that feeling after being a beast’. Unggahan tersebut membandingkan bentuk tubuhnya saat masih gemuk dan sudah turun berat badan. Pada kenyataannya informan menyatakan bahwa berat tubuhnya fluktuatif.

115

KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019

KESIMPULAN secara sosial, penelitian ini dapat membuka Berdasarkan penjabaran temuan dan pengetahuan kepada pembaca bahwa diskusi penelitian, maka kesimpulan dari hiperrealitas dapat terjadi pada kegiatan penelitian ini ialah sebagai berikut: (1) Memang apapun, terutama dengan hadirnya media baru. terdapat realitas dalam kelas pekerja anggota Penelitian ini juga dapat menyadarkan para Celebrity Fitness. Realitasnya adalah kegiatan pembaca bahwa secara sengaja maupun tidak olahraga yang dilakukan oleh para pengunggah sengaja, kita sendiri juga melakukan konstruksi foto hingga dapat dibilang mereka adalah gym hiperrealitas di media sosial. freak, karena intensitas mereka meghabiskan waktu di klub kebugaran yang hampir setiap DAFTAR PUSTAKA hari. Sementara, hiperrealitas terjadi ketika Arthen, D. (2016). The Fitness Phenomenon. The pelaku mengunggah foto di Instagram. Pelaku Jakarta Post, 31 Mei 2016. Diakses dari mengambil foto yang telah dikondisikan :http://www.thejakartapost.com/longfor sedemikian rupa, seperti melakukan pose m/2016/05/31/the-fitness- tertentu dan melakukan edit foto untuk phenomenon.html menampilkan hasil berolahraga lebih dari hasil Baudrillard, Jean. (1981). Simulacra and yang ia dapatkan; (2) Simulakra simbol-simbol Simulation. United States of America: The kebugaran ditampilkan dalam media sosial University of Michigan Press. Instagram ketika foto yang diunggah Baxter, L. (2004). The Basics of Commnication merupakan hasil prekondisi sedemikian rupa Research. Belmont CA: Wadsworth/ membentuk citra yang diinginkan. Misalnya Thompson Learning. pose ketika berolahraga, pencahayaan, dan Corbin, C. B. (2008). Concepts of Physical Fitness : melakukan flexing (tahan napas). Selain itu, Active Lifestyle for Wellness (14th ed.). New sebelum foto diunggah, foto mengalami proses York: McGrawHill. edit terlebuh dahulu seperti cropping, filtering, Gurusinga, J. H. (2013). Opini Pengunjung serta sticker untuk menutupi bagian tubuh Celebrity Fitness Terhadap Fitness Centre tertentu agar orang yang melihat foto Sebagai Gaya Hidup (Studi Deskriptif Opini unggahannya fokus pada bagian tubuh lain Pengunjung Celebrity Fitness Sun Plaza yang memang ingin ditonjolkan oleh terhadap Fitness Centre Sebagai Gaya Hidup pengunggah foto. Masyarakat Modern di Kota Medan). Diakses Berdasarkan hasil temuan, diskusi, dan dari : kesimpulan penelitian, terdapat saran yang https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow merupakan implikasi dari penelitian ini. Secara /article/download/13817/6171 akademis, perlu adanya kajian lebih lanjut Hoeger, Werner W.K. and Sharon A. Hoeger. terhadap pengunggah foto-foto kebugaran (2010). Principles and Labs for Physical Fitness berjenis kelamin laki-laki, bagaimana (7th ed.). Belmont : Wadsworth. hiperealitas kebugaran dalam foto ataupun Lubis, Akhyar Yusuf. (2014). Postmodernisme: video yang diunggah oleh laki-laki, apakah Teori dan Metode. Jakarta : Rajawali Press. memiliki pola berbeda dibandingkan Mood, D. P., A. W. Jackson, and J. R. Morrow, pengunggah foto kebugaran yang berjenis Jr. (2007). Measurement of physical kelamin perempuan. Selain itu, perlu juga fitness and physical activity: Fifty adanya kajian mengenai hiperrealitas National children and youth fitness study kebugaran kepada individu yang tidak years of change. Measurement in Physical tergabung sebagai anggota klub kebugaran. Education and Exercise Science, 11(4), 217– Misalnya, individu yang melakukan olahraga di 227. car free day (CFD), atau bergabung dalam Munawaroh, Al. (2015). Konsep Diri Wanita Gym kegiatan lari serta marathon. Apakah akan Freak Mengenai Kecantikan. Universitas terdapat pola unggahan dan temuan Telkom. hiperrealitas berbeda dibandingkan unggahan foto di klub kebugaran ternama. Sementara

116