KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 (106-116) HIPERREALITAS KEBUGARAN DALAM MEDIA SOSIAL (STUDI PADA UNGGAH FOTO AKTIVITAS KEBUGARAN ANGGOTA CELEBRITY FITNESS DI INSTAGRAM) Farisha Sestri Musdalifah1, Prawinda Putri Anzari2, Risya Zahrotul Firdaus3 1Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya 2Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang 3Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (corresponding author: [email protected]) ABSTRAK Penelitian ini mengkaji fenomena unggah foto kebugaran di Celebrity Fitness melalui media sosial Instagram. Kegiatan tersebut menjadi tren bagi para anggota klub kebugaran untuk menampilkan aktivitas kebugarannya di media sosial. Hal ini membuat kebugaran itu sendiri menjadi bergeser, karena belum tentu unggahan foto kebugaran di Instagram mencerminkan realitas kebugaran yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada kelas pekerja anggota Celebrity Fitness di Kota Jakarta. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan unggah foto kebugaran merupakan simulasi yang sengaja dibentuk untuk menampilkan citra tubuh yang bugar. Di balik citra kebugaran yang ditampilkan di Instagram, ternyata hal tersebut dapat berbeda dengan kenyataannya. Media sosial Instagram dalam hal ini merupakan ruang terbaik terbentuknya hiperrealitas, di mana terdapat simulasi dalam unggahan foto yang telah dikondisikan sedemikian tupa agar terlihat lebih bugar daripada bugar yang sesungguhnya. Kata Kunci: Hiperrealitas; Simulasi; Citra; Kebugaran; Instagram PENDAHULUAN biaya keanggotaan yang mahal dan fasilitas Pada beberapa tahun terakhir, yang lengkap. Dengan lokasi yang strategis dan kebugaran kesehatan menjadi gaya hidup waktu operasional yang panjang, klub tersendiri bagi masyarakat perkotaan. kebugaran memberikan kesempatan kepada Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk para pekerja untuk berolahraga sebelum hidup lebih sehat kemudian mendorong berangkat kerja atau selepas jam kerja. individu mencari jenis olahraga yang sesuai Kebugaran (fitness) merupakan untuk mendapatkan tubuh yang bugar. Gaya rangkaian karakteristik fisik yang dimiliki hidup sehat inilah yang mendorong seseorang berkaitan dengan kemampuan dibangunnya berbagai fasilitas kebugaran baik aktivitas secara fisik (Corbin et al, 2008). oleh pengusaha maupun pemerintah, termasuk Seseorang yang bugar ialah orang yang juga klub kebugaran berbayar. memiliki tubuh sehat dan tidak beresiko Di kota-kota besar Indonesia mengalami penyakit yang disebabkan oleh khususnya Jakarta, terdapat tiga klub kurangnya aktivitas fisik (Mood et al, 2007). kebugaran yang menjadi pilihan favorit saat ini, Menurut Hoeger dan Hoeger (2010), yaitu Celebrity Fitness, Fitness First, dan kebugaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu Gold’s Gym (Arthen, 2016). Ketiga klub kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan kebugaran ini berasal dari Amerika Serikat dan dan kebugaran yang berkaitan dengan telah membuka cabang di Indonesia lebih dari keterampilan. Kebugaran yang berhubungan sepuluh tahun yang lalu. Hampir semua cabang dengan kesehatan merupakan kemampuan dari ketiga klub kebugaran tersebut dibuka di untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan pusat perbelanjaan ataupun hotel mewah yang mengurangi resiko munculnya penyakit yang menargetkan masyarakat kelas menengah ke berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik. atas untuk menjadi anggotanya (Gurusinga, Sementara, kebugaran yang berhubungan 2013). Hal ini untuk mencipkatan citra (brand dengan keterampilan merupakan kebugaran image) bahwa ketiga klub kebugaran tersebut yang penting untuk melakukan gerakan- merupakan pusat kebugaran eksklusif dengan gerakan fisik dalam aktivitas atletik, seperti 106 KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 kelincahan, keseimbangan, kecepatan, dan maupun foto diri di cermin klub kebugaran kekuatan. Komponen-komponen dalam tersebut. kebugaran yang berkaitan dengan keterampilan Fenomena di atas dicurigai menggeser tersebut lebih fokus pada kelompok atlet, makna kebugaran menjadi suatu kondisi yang sehingga tidak krusial bagi orang yang sengaja dibentuk untuk menampilkan citra bertujuan untuk mencapai kesehatan fisik tertentu. Di balik kegiatan kebugaran pada klub (Hoeger dan Hoeger, 2010). Oleh karena itu, kebugaran yang diunggah ke media sosial, bila tujuan dari latihan hanya untuk membina terdapat hal yang dapat berlainan dengan atau meningkatkan kesegaran jasmani, bukan kondisi nyata yang terjadi. Hal ini dapat untuk meningkatkan prestasi olahraga, maka membuat kebugaran yang diunggah ke dalam frekuensi latihan cukup 3-5 kali seminggu. media sosial Instagram menjadi lebih nyata Setiap berlatih waktu yang digunakan antara dibandingkan kenyataan yang sesungguhnya 15-60 menit untuk latihan intinya. Dalam terjadi. penelitian ini, kebugaran yang identik dengan Salah satu teori ternama mengenai kemampuan fisik seseorang dalam menjalani realitas dan citra ialah teori Jean Baudrillard kegiatan sehari-hari ialah kebugaran yang mengenai hiperrealitas. Ketika suatu hal berkaitan dengan kesehatan. berkembang dengan sendirinya dan Penelitian Al-Munawaroh (2015) membentuk realitas baru yang penuh rekayasa mengenai konsep diri wanita di pusat maka sudah menjadi hiperrealitas (Baudrillard, kebugaran mengungkapkan bahwa semakin 1981). Realitas baru ini memiliki bentuk atau meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya tampilan tertentu tanpa adanya substansi, hidup sehat, dapat terlihat dari banyaknya melainkan hanya citra (gambaran) yang kurang masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan menunjukkan sesuatu yang nyata, atau disebut olahraga. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai Baudrillard (dalam Lubis, 2014) sebagai banyaknya tempat klub kebugaran yang ada di simulacra. kota-kota besar di Indonesia. Olahraga di klub Dalam media sosial Instagram, realitas kebugaran juga menjadi ajang berkumpul dapat menjadi kabur. Berbekal pemikiran Jean pertemanan sesama anggota sehingga menjadi Baudrillard mengenai hiperrealitas, kajian ini tren baru dalam pergaulan gaya hidup yang bertujuan untuk mengungkap hiperrealitas sehat. Bagi para anggota ini, berolahraga di kebugaran dalam media sosial Instagram klub kebugaran sudah menjadi gaya hidup melalui unggah foto kegiatan kebugaran dari sekaligus kebutuhan. kelas pekerja anggota Celebrity Fitness di Seiring berjalannya waktu dan dengan Jakarta. hadirnya media sosial, tren kebugaran ini Penelitian ini akan menyasar pada kelas mengalami pergeseran. Berdasarkan penelitian pekerja di Jakarta yang merupakan anggota dari Gurusinga (2013), menjadi anggota klub Celebrity Fitness. Celebrity Fitness merupakan kebugaran dengan citra merk yang sudah diakui klub kebugaran yang memiliki jaringan terbesar secara internasional membuat para anggota di Indonesia. Di samping itu, Celebrity Fitness klub kebugaran ini memiliki kebanggaan juga merupakan klub kebugaran Amerika tersendiri dibandingkan menjadi anggota klub Serikat pertama yang masuk ke Indonesia, kebugaran biasa. Munculnya media sosial khususnya kota Jakarta (Arthen, 2016). Dalam seperti Instagram beserta hadirnya klub-klub penelitian Gurusinga (2013), anggota klub kebugaran ternama menggeser kegiatan kebugaran Celebrity Fitness merupakan olahraga kebugaran menjadi tempat untuk kelompok menengah ke atas yang memiliki ego merepresentasikan citra dari kebugaran yang tersendiri untuk masuk ke dalam kelas yang sesungguhnya. Jika kita mencari lokasi salah bersifat eksklusif. Para anggota Celebrity satu klub kebugaran di Jakarta, contohnya Fitness beranggapan bahwa dengan mereka Celebrity Fitness Plaza Indonesia di media mengikuti tren berolahraga di berbagai pusat sosial Instagram, akan muncul ribuan foto dan kebugaran di pusat perbelanjaan akan video yang menampilkan kegiatan olahraga menunjukkan sebuah gengsi dibandingkan jika 107 KAGHAS: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Volume 1, Issue 2, November 2019 mereka berolahraga secara gratis dan beramai- Data primer penelitian ini diperoleh ramai di lapangan terbuka (Gurusinga, 2013). dengan melakukan wawancara mendalam terhadap dua orang informan. Pemilihan METODE PENELITIAN informan didasarkan pada tiga kriteria, antara Penelitian ini menggunakan lain: merupakan pekerja kantoran di Kota pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif Jakarta, Anggota klub kebugaran Celebrity dicirikan oleh adanya konstruksi sosial atas Fitness, dan sering mengunggah konten realitas dan makna kultural, di mana keaslian aktivitas kebugaran pada akun Instagramnya. sebagai kunci dari pendekatan ini. Pendekatan Setelah data terkumpul, data akan dianalisis ini fokus dalam kata-kata dibandingkan melalui tiga tahapan coding, yaitu open coding, kuantitas dalam mengumpulkan dan axial coding, dan selective coding. menganalisa data. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti diharapkan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi Penelitian ini memiliki 2 informan, di masyarakat dalam bentuk teks. Sehingga yaitu informan SG dan RA. Keduanya penjelasan dalam penelitian terhadap sebuah merupakan perempuan anggota Celebrity gejala fenomena sosial ini akan menjadi utuh. Fitness sejak tahun 2014. SG merupakan Data yang diperoleh merupakan data seorang perempuan yang berasal dari Kota sebenarnya dengan interpretasi makna Surabaya. Sejak tahun 2013, SG pindah ke dibaliknya. Tradisi yang digunakan dalam Kota Jakarta untuk bekerja di salah
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages11 Page
-
File Size-