TINJAUAN BUKU

“HERB FEITH: AKADEMISI DAN AKTIVIS” DARI WINA KE YOGYAKARTA: KISAH HIDUP HERB FEITH

Purdey, Jemma. 2014. Dari Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith. Diterjemahkan oleh Santi Budiman. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hal: xxi+586

Dina Srirahayu Pusat Penelitian Sumber Daya Regional – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia E-mail: [email protected]

Diterima: 12-1-2017 Direvisi: 3-2-2017 Disetujui: 7-2-2107

PENDAHULUAN Buku Dari Wina ke Yogyakarta: Kisah awal hubungan diplomatik antara Indonesia Hidup Herb Feith merupakan buku terjemahan dan . Herb memulai karirnya dengan dari buku asli yang berjudul,“From Vienna to bergabung pada program pengiriman sukarelawan Yogyakarta: The Life of Herb Feith”, karya internasional Australia di Indonesia. Herb Jemma Purdey pada tahun 2011. Pertama menjadi sukarelawan pertama dari Australia kali diterbitkan oleh University of New South yang datang ke Indonesia pada masa awal Walles (UNSW) Press. Sedangkan, buku versi kemerdekaan Indonesia dengan menjadi tenaga bahasa Indonesia, diterjemahkan oleh Santi ahli. Herb termasuk dalam salah satu perintis Budiman dan diterbitkan pada tahun 2014 dalam studi bahasa, politik, dan masyarakat oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Foto Indonesia dari Australia. Herb juga menjadi pada sampul buku Purdey edisi bahasa Inggris, perintis aktivis perdamaian dan pengajarannya melukiskan hubungan keakraban Herb dengan melintai batas Australia Herb dikenal sebagai masyarakat biasa di Indonesia (Basuki, 2014) orang yang sangat ramah, murah hati, sangat Sementara, foto sampul pada buku edisi bahasa baik dan sangat peduli terhadap orang lain, Indonesia, menggambarkan kesederhanaan Herb terutama bagi orang-orang yang mengenalnya. yang suka mengendarai sepeda onthel. Buku Kemampuan Herb dalam bidang akademis, serta biograf karya Purdey ini merupakan buku yang gaya hidupnya yang sederhana, menjadikan Herb berusaha menceritakan kisah hidup Herb Feith seorang ilmuan yang langka dan sosok pemimpin dengan tebal 586 halama.Terdiri dari sepuluh yang patut diteladani. bab yang mengupas secara lengkap perjalanan hidup Herb, dari mulai masa kecil Herb, masa DARI WINA KE YOGYAKARTA: muda, perjalanan karir Herb, masa pensiun, dan KISAH HIDUP HERB FEITH sedikit gambaran tentang kronologis kematian Buku biograf Herb yang ditulis oleh Herb serta requiem. Jemma Purdey, merupakann dokumen atas Buku dari Wina ke Yogyakarta, tidak perjalanan hidup Herb Feith yang sangat luar hanya menggambarkan kisah hidup Herb biasa. Kisah ini diawali pada era 1930-an, Feith, tetapi juga menggambarkan perjalanan berawal dari kisah masa kecil Herb yang hidup

Dina Srirahayu | Tinjauan Buku dari169 Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith | 169 dan tumbuh dalam sebuah keluarga bahagia di keahlian tersebut memberinya kemampuan untuk Wina, . Hingga akhirnya seorang Herb menembus atau mengakali berbagai perbedaan kecil harus merasakan dan melihat kekejaman sosial maupun kultural. Hal tersebut terlihat jelas yang dilakukan oleh Nazi di Wina melalui dalam corak hubungan interpersonal Herb yang peristiwa Kristallnacht (History, tanpa tahun). bersifat terbuka, tulus, penuh hormat dan murah Pendudukan Jerman atas Austria yang dikenal hati. Maka tidak mengherankan meskipun Herb dengan peristiwa Anchluss (Anonim. Tanpa baru pertama kali ke Indonesia, masuk dalam tahun; BBC. 2014) tersebut, telah membawa sebuah lingkungan baru yang asing dan seorang Herb dan keluarganya sampai ke Australia pada diri, Herb dapat dengan cepat menyesuaikan diri awal tahun 1940-an, di kota , di mana bahkan membangun hubungan yang baik dengan Herb dan keluarganya mendapatkan suaka. Di rekan kerjanya dan pemimpin tim. Herb mampu Australia jugalah, Herb mengenal Indonesia, membangun sebuah jaringan pertemanan yang negara yang menjadi fokus kerja, keilmuan dan luas yang kelak akan sangat membantu Herb pergerakan Herb selama 50 tahun (Purdey, 2014, dalam perjalanan karirnya. xviii). Selain memperlihatkan keahlian Herb Pertautan Herb dengan Indonesia dimulai dalam bersosialisasi dengan orang lain, dalam pada tahun 1951, ketika Herb menginjakkan bab ini juga memperlihatkan sisi lain dari diri kakinya pertama kali di Indonesia. Herb Herb yaitu kepedulian sosial yang tinggi. Sejak datang ke Indonesia sebagai sukarelawan, masih bersekolah di bangku SMA di Melbourne bekerja sebagai pegawai negeri di Kementrian High School (MHS), jiwa kepedulian sosial Penerangan (Kempen) dan digaji dengan gaji Herb yang tinggi sudah terlihat. Herb rajin lokal. Perjalanan Herb selama di Indonesia dan mengumpulkan bantuan untuk korban perang interaksi Herb dengan kehidupan di Indonesia, di Eropa.Ketika Herb telah di Indonesia, jiwa yang tertuang dalam bab“Perjalanan ke Atas: penolong dan kepedulian sosialnya semakin Indonesia (1951-53)”, merupakan bagian buku tergugah karena melihat kondisi masyarakat yang paling menarik. Dalam bab tersebut, bawah Indonesia yang sangat memprihatinkan. mengulas tentang babak baru kehidupan Herb, Persoalan moralitas dan etika terkait kemiskinan yang telah berhasil mewujudkan impiannya untuk di Indonesia yang sering dilihat Herb, telah pergi ke Indonesia dan segera merealisasikan membuat Herb merasa frustasi dan merasa semua angan dan cita-cita Herb untuk membantu tidak berdayanya Herb sebagai orang asing Indonesia, negara yang baru saja merdeka. untuk memperbaiki situasi tersebut. Herb Sebagaimana etos sukarelawan Volunteer selalu ikut terbawa oleh perasaannya ketika Graduate Scheme (VGS) yang didasarkan atas dia melihat ketimpangan dan kemiskinan yang nafas idealisme dan kepercayaan bahwa para terjadi di masyarakat, dan merasa Herb ikut sukarelawan dapat melibatkan diri dalam sejarah andil atas apa yang terjadi. Sikap Herb yang dan proses pembentukan bangsa baru. terlalu serius menghadapi tanggung jawabnya dan ketidakmampuan Herb dalam menguasai Dalam bab ini juga diperlihatkan perasaannya, menjadikan Herb seringkali kepiawaian Herb sebagai seorang asing dalam mengalami depresi dan berdampak terhadap berinteraksi, membaur dan berkomunikasi kesehatannya hingga ke depan. Herb memiliki dengan orang dari berbagai kalangan di Indonesia. penyakit lesu dan capai kambuhan (disebut oleh Herb mengerti tentang bagaimana dia harus Herb sebagai “energylessnee”), sebagai akibat bertindak dan berperilaku, apa yang harus Herb beban moral dan tanggung jawab pekerjaanyang lakukan ketika dia masuk dan berbaur dengan tinggi. Ketika penyakitnya tersebut kambuh, lingkungan baru, dengan tetap mempertahankan maka Herb akan meminta diri, berjalan menjauh kepribadiannya. Pengalaman lintas-kultural Herb, beberapa meter dan berbaring di tanah selama telah membekalinya dengan seperangkat keahlian beberapa menit. Itu merupakan metode yang dalam berinteraksi dan bersosialisasi, yang oleh dipakai Herb untuk menyembuhkan diri disaat Herb disebut dengan craft skill (keahlian untuk berkreasi) (Purdey, 2014, xix). Herb menganggap

170 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No.2, 2016 Herb mengalami stress dan keletihan yang luar birokrasi di Indonesia terkenal sangat berbelit- biasa, dan dipakai oleh Herb seumur hidupnya. belit dan banyak aparat pemerintahan yang melakukan korupsi.Karena sejatinya budaya Jiwa kepedulian sosial Herb yang tersebut telah ada di Indonesia sejak zaman awal tinggi dan gaya hidupnya yang sederhana, terbentuknya negara ini. menjadikan Herb terlihat lebih Indonesia dibandingkan dengan orang Indonesia asli. Tambahan pula, dari penugasan Herb Herb termasuk salah satu orang yang menganut yang diberikan oleh Kempen untuk mengawasi paham kesetaraan. Maka, Herb sering kali merasa persiapan pemilihan regional di Yogyakarta, telah tidak nyaman bahkan frustasi ketika statusnya memberikan ide kepada Herb untuk tesisnya. sebagai orang asing membuat Herb mendapatkan Herb memutuskan fokus penelitiannya pada perlakuan yang istimewa apabila dibandingkan pemilihan umum di Indonesia. Selain itu juga, dengan orang lokal. Herb mengkritik kebiasaan kesempatan yang diperoleh Herb untuk tinggal tersebut sebagai wujud memalukan pengaruh di desa setelah masa tugasnya di Kempen selesai, budaya Holywood yang berhasil merusak tradisi telah mempertemukan Herb dengan keluarga Pak Indonesia. Herb berusaha menghilangkan jurang Kromo dan desa Pendoworedjo, yang menjadi pemisah antara dirinya dengan orang-orang yang rumah kedua bagi Herb ketika di Indonesia, ada di sekelilingnya dimanapun Herb berada. selain di Melbourne. Bahkan dalam 50 tahun Salah satu contohnya adalah ketika Herb tinggal kedepan sejak kunjungan Herb yang pertama di di rumah keluarga Soendoro, di Jalan Halimun, Pendoworedjo, Herb dan keluarganya masih rajin Jakarta Pusat. Herb memperlakukan pembantu berkunjung ke Pendoworedjo. Herb menyebut di rumah tersebut sebagai kawan tinggal yang warga Pendoworedjo sebagai “keluarga saya” setara, dan berusaha mengenal mereka sebagai dan Pendoworedjo sebagai “desa saya”. teman. Herb berusaha menyempitkan jurang sosial pemisah yang sangat lebar antara dia KONTRIBUSI HERB TERHADAP dan pembantu di rumah tersebut, dan Herb ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA menginginkan perubahan positif yang bisa bertahan seterusnya. Tahun 1970-an merupakan masa gemilang studi Indonesia. Penelitian tentang Bagian lain yang menarik dari bab ini Indonesia berdatangan dari Perancis, Amerika, adalah deskripsi yang diberikan oleh Herb atas Australia, Belanda, Jerman, dan Rusia. Para kebiasaan atau budaya masyarakat Indonesia. pemerhati Indonesia tersebut sangat mencintai Apabila dibandingkan dengan orang di Australia, Indonesia. Mereka menyelami berbagai bidang Herb menyebutkan bahwa orang-orang di di Indonesia, dari sosial, budaya, kuliner, religi, Indonesia bergerak lebih lamban dan sering sejarah, dan politik Indonesia serta mampu membuat Herb merasa frustasi karena tempo menyajikan data dan analisis yang mengagumkan kehidupannya juga berubah berjalan lamban, (Tempo, 2011: 54). Herb Feith sendiri adalah terutama di dunia kerja. Serta fakta bahwa salah satu Indonesianis yang terkenal dari birokrasi di Indonesia sangat rumit, ternyata telah Australia. Dapat dikatakan bahwa Herb hampir diwariskan dari masa ketika negara Indonesia mendedikasikan seluruh tenaga, waktu, dan baru saja terbentuk. Sebagaimana dalam pamfet pikirannya untuk Indonesia, bahkan hingga yang dituliskan Herb untuk para lulusan baru akhir hayatnya. Sebagaimana dikatakan dalam yang akan melamar menjadi sukarelawan, pembukaan, Herb merupakan perintis program disebutkan bahwa birokrasi di Indonesia lamban, sukarelawan internasional Australia yang santai, penuh ketidakjelasan, kekurangan dana, memulai pelibatan hubungan antar-masyarakat peralatan, tenaga ahli serta banyak korupsi. dalam menjalin hubungan antara Australia dan Sehingga dalam praktiknya keadaan tersebut Indonesia. Herb juga memotori lahirnya studi sangat menyulitkan terutama ketika sedang Indonesia di Australia. berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan yang penting dan merugikan masyarakat bawah. Maka Sejak awal, Herb sangat tertarik dengan tidak mengherankan apabila hingga saat ini, politik, khususnya masalah demokrasi di

Dina Srirahayu | Tinjauan Buku dari Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith | 171 Indonesia.Selama melakukan penelitian dan format” (Pencarian format politik Soeharto) tinggal di Indonesia, Herb banyak melahirkan yang diterbitkan di Australian Neighbours tulisan-tulisan yang ditujukan untuk mengkritik dan Indonesia,bertujuan untuk mengkritik pemerintahan Indonesia dan kondisi sosial politik penguasaan militer dan kerasnya pemerintah Indonesia pada masa itu. Dua karya Herb yang dalam menghadapi protes sesi MPRS tahun 1968. terkenal adalah tesis Herb yang berjudul Political Tulisan Herb yang lain sebagai respon Developments in Indonesia in the Period of the terhadap keadilan sosial dan kemanusiaan Wilopo Cabinet, April 1952-June 1953 serta adalah esai yang dimuat dalam Nation berjudul, disertasi Herb yang berjudul The Decline of “Killings in Indonesia: to moralise or analyse? Constitutional Democracy in Indonesia. Tesis a dialogue”, sebagai keprihatinan Herb atas Herb merupakan penelitian besar pertama kisruh di Indonesia yang menyebabkan terjadinya oleh cendekiawan Australia mengenai politik kudeta dan pembantaian pada tahun 1965. Indonesia pasca-kemerdekaan.Tesis Herb Herb juga menulis, “Aftermath of the coup that tersebut menjadi perhatian luas. Bahan-bahan failed: Indonesia’s Gestapu prisoners still live yang digali Herb dari dalam berkat posisinya, in hope”, (Setelah kudeta yang gagal: tahanan dan kemahiran Herb dalam berbahasa Indonesia, Gestapu Indonesia masih hidup dalam harapan) membuat isinya basah-dan tampil dalam gambar yang diterbitkan dalam The Times di London tiga dimensi (Tempo, 2011, 87). Begitu juga pada 20 Maret 1967 dan “From a correspondent dengan disertasi Herb yang terbit pada tahun lately in Indonesia” (Dari seorang koresponden 1962 tersebut, merupakan hasil penelitian yang baru saja berada di Indonesia) yang intensif Herb tentang perkembangan politik, diterbitkan oleh surat kabar Australian serta Sun ekonomi, dan sosial di Indonesia pasca-Perang di Melbourne. Kedua artikel tersebut merupakan Dunia II. Buku tersebut membuktikan perhatian hasil perjuangan Herb ketika menjadi perantara Herb terhadap sistem politik dan demokrasi distribusi dana bantuan ke Indonesia bersama di Indonesia serta perdamaian dunia (Tempo, Gereja Kristen Indonesia (GKI) untuk para 2011:76). Buku Herb tersebut menjadi rujukan tahanan politik pada masa Orde Baru. Melalui utama para pakar Asia Tenggara di mancanegara kegiatan tersebut Herb menjadi narasumber dan masih relevan hingga saat ini. rahasia yang memberitakan kondisi tahanan Selain dua buku yang fenomenal tersebut, beserta penghuninya, untuk memperjuangkan masih banyak karya-karya Herb yang lain yang nasib dan bantuan asing bagi para tahanan politik. ditujukan untuk memperjuangkan keadilan Herb juga menulis artikel berjudul, sosial, kritik atas kebijakan pemerintah maupun “Indonesia-Blot on the New Order” (Indonesia- upaya perdamaian dunia. Sebagai contoh, artikel Coreng Orde Baru) dan terbit di The New Herb berjudul,“Indonesia’s political symbols and Republica, mengulas penderitaan yang menimpa their wielders”, (Simbol-simbol politik Indonesia tahanan Gestapu-PKI di Indonesia.Sebagai bentuk dan para pengendalinya) yang ditulis pada sikap yang lebih tegas, Herb juga menulis “Surat tahun 1963-64, ditujulan Herb untuk mengkritik terbuka untuk Soeharto” pada halaman opini The Presiden Sukarno ketika mendeklarasikan Age berjudul, “Mr. Soeharto, Your Critics are dirinya sebagai “Presiden Seumur Hidup”. Your Friends”, bertujuan untuk mengkritik rezim Artikel berjudul, “President Sukarno, the Army Soeharto yang berfokus pada persoalan tahanan and the Communist: the triangle changes shape politik serta peran militer dalam pemerintahan. (Presiden Sukarno, Angkatan Bersenjata, dan Herb juga menulis artikel berjudul, “Bihari Sorro, Komunis: hubungan segitiga yang berubah (Duka Bihari) yang dimuat dalam Far Eastern bentuk), merupakan analisis Herb tentang situasi Economic Review, menjelaskan penderitaan para politik Indonesia yang melihat Presiden Sukarno pengungsi Bangladesh. Selain beberapa tulisan semakin mendekat ke haluan kiri dan munculnya yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi militer sebagai kekuatan politik yang dominan karya-karya Herb yang mengagumkan, baik dan memperlakukan PKI sebagai musuh. Artikel tentang studi Indonesia maupun untuk menjawab berjudul, “Soeharto’s search for a political persoalan dunia pada masa itu.

172 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No.2, 2016 Herb menjadi salah satu tokoh melakukan aksi mendukung Moratorium Uranium yang berperan penting dalam lahirnya studi untuk memprotes penambangan uranium di kawasan (area studies) yang mengalami Northern Territory dan memperingatkan bahaya puncak kejayaannya pada tahun 1950-an pertambangan dan pengolahan uranium. Herb dan 1960-an, khususnya kajian kawasan atas juga melakukan protes dan demonstrasi di negara-negara Asia Tenggara. Herb bersama sekolah Argo Street pada tahun 1976, menuntut kawan dan koleganya seperti John Legge dari agar Menteri Pendidikan, Lindsay Thompson Monash, Cyril Skinner, dan Michael Swift dari tidak menutup sekolah tersebut secara sepihak. jurusan Antropologi bersama-sama membentuk Tahun berikutnya, pada 1977, Herb terlibat kelompok yang menjadi komunitas peneliti yang dalam aksi unjuk rasa di Swanson Dock untuk penting di Centre of Southeast Asian Studies melawan penambangan dan ekspor uranium (CSEAS) pada tahun 1964. Ketika menjabat serta memblokir kapal Colombus Australia yang sebagai ketua jurusan Politik di Universitas membawa muatan bahan nuklir yellowcake dari Monash, Studi Asia diperkenalkan di Monash Tambang Mary Kathleen ke Amerika Serikat. sebagai konsentrasi utama dengan fokus pada Pada awal tahun 1980, Herb membentuk negara-negara Asia Tenggara dan popularitasnya kelompok kolektif studi perdamaian dan semakin meningkat. Herb sendiri di Monash bersama para koleganya mendirikan Victorian mengajar beberapa mata kuliah diantaranya: Association for Peace Studies/VAPS.Herb juga Politik Asia: Asia sejak 1945 pada tahun 1962; aktif berkampanye melalui Action for World Pemikiran Politik Kontemporer pada tahun Development (Gerakan Pembangunan Dunia/ 1963; Politik Indonesia; Modernisasi Politik; AWD) untuk mengatasi kemiskinan yang Tradisi dan Revolusi di Asia; Third World; Rich melanda Dunia Ketiga. Bagi Indonesia sendiri, World, Poor World; Ekonomi Politik Indonesia; Herb ikut aktif berperan dalam upaya penciptaan Centre-Periphery Politics; Peace: Theories, perdamaian di Timor Timur dan Irian Barat. Herb Strategies and Movementsdan beberapa mata bersama Pat Wals dan rekan lainnya membentuk kuliah lainnya. Sebagai Ketua Jurusan, Herb juga East Timor Talks Campaign (East Timor: It’s mendukung mata kuliah baru Max Teichmann Time to Talk) pada tahun 1991 dan mengajukan untuk mahasiswa tingkat tiga,Theories of Peace proposal kepada PBB untuk Timor Timuragar and War. Ketika Herb di Indonesia dan mengajar dapat menentukan nasib sendiri, termasuk turut di Universits Gajah Mada Yogyakarta, Herb hadir dan mengawal pemungutan suara di Timor mengajarkan mata kuliah Lembaga-lembaga Timur pada 30 Agustus 1998. Internasional untuk mahasiswa S1dan kuliah pascasarjana Teori Pembangunan Politik PENUTUP Selain sebagai akademisi, Herb juga Buku “Dari Wina ke Yogyakarta: Kisah memiliki minat yang sangat besar dalam bidang Hidup Herb Feith” menyajikan dengan sangat aktivisme.Pada 8 Mei 1970, ketika upacara baik cerita hidup Herb. Membaca buku ini, wisuda, dalam pidato Herb selaku ketua jurusan, para pembaca ikut dibawa ke dalam arus yang Herb mengajak mahasiswa untuk turun ke dibuat oleh Purdey, sang penulis. Purdey sangat jalan berdemonstrasi mendukung The Vietnam lihai dalam menulis dan menceritakan kisah Moratorium. Pada tahun 1971, Herb bersama hidup Herb, membuat para pembaca ikut larut seorang pastor Jesuit, mahasiswa Monash dalam kisah yang diceritakan, bahkan seperti Mark Raper, dan teman-teman dekat Herb berada pada masa tersebut dan ikut merasakan seperti Charles Coppel, mendirikan Committee apa yang sedang terjadi. Sehingga tidak jarang to Supprort Bangladesh. Komite tersebut apabila perasaan pembaca ikut berubah-ubah bertujuan untuk mendukung pembentukan negara sesuai dengan keadaan yang dialami oleh Herb, Bangladesh yang merdeka atau pembuatan aturan sebagaimana yang dituliskan oleh Purdey. Suatu yang memungkinkan pemberian otonomi untuk saat pembaca akan merasakan semangat bara api Bangladesh di dalam negara Pakistan. Pada yang menyala, kegembiraan dan antusianisme tahun 1976, Herb bersama keluarganaya juga

Dina Srirahayu | Tinjauan Buku dari Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith | 173 untuk menggapai cita-cita dan masa depan, banyak Indonesianis terkenal lainnya di bawah kesedihan karena rindu pada kampung halaman, bimbingannya. bahkan kesedihan yang mendalam dan perasaan Bagaimanapun juga, kepergian Herb kehilangan saat tiba pada bagian terakhir buku telah meninggalkan duka yang amat dalam yang menceritakan tentang kematian Herb. bagi semua keluarga, sahabat dan koleganya. Bahkan untuk pembaca yang sebelumnya sama Herb meninggalkan warisan ilmu pengetahuan sekali tidak mengenal sosok Herb, akan merasa yang sangat berguna sebagai referensi dalam sangat kehilangan sosok yang baik hati dan ramah bidang sejarah perpolitikan di Indonesia dan tersebut. upaya menciptakan perdamaian di dunia. Sedangkan beberapa kekurangan dari Kesederhanaan hidup Herb, tingginya nilai moral buku ini adalah, selain masih terdapat beberapa dan kepedulian sosial serta keadilan terhadap salah penulisan kata, Purdey juga menyebut lingkungan sekitar, telah memberikan inspirasi nama beberapa tokoh dengan panggilan yang bagi sahabat-sahabatnya, meskipun mereka tidak konsisten, terkadang menggunakan nama mengakui sifat tersebut akan sangat sulit untuk depan, terkadang menggunakan nama belakang. diikuti. Herb selalu bercita-cita sebagai seorang Sehingga bisa menimbulkan salah tafsir. Selain humanis dan internasionalis. Sikap Herb tersebut itu, beberapa rangkaian peristiwa dituliskan bukan karena tidak punya cukup uang, melainkan Purdey dalam beberapa sub bab, menyajikannya karena mudah jatuh kasihan. Pada bagian akhir dengan bagian yang terpisah, sehingga terkadang buku biograf Herb ini, ditutup dengan beberapa membutuhkan kecermatan dalam membaca kesan dan komentar para sahabat Herb tentang khususnya untuk sebuah kisah hidup. Hal tersebut sosok yang sangat menginspirasi tersebut. terjadi, mungkin karena dalam penulisan biograf Herb, tidak hanya menceritakan Herb secara individu, tetapi berhubungan dengan tokoh-tokoh PUSTAKA ACUAN lain, tidak hanya terjadi pada satu negara tetapi Anonim. (Tanpa Tahun). Kristallnacht. Diakses dari juga melibatkan berbagai negara lain dalam http://www.history.com/topics/kristallnacht waktu yang bersamaan. pada 15 Desember 2016. Melalui buku biografi Herb yang Anonim. (Tanpa Tahun). World War II: 1938 Hitler announces an Anschluss with Austri.. Diakses dituliskan dengan sangat bagus oleh Purdey ini, dari http://www.history.com/this-day-in-histo- pembaca dapat belajar tentang etos intelektual yang ry/hitler-announces-an-anschluss-with-austria dimiliki oleh Herb Feith, seorang Indonesianis pada 15 Desember 2016. yang mencintai Indonesia dengan segenap jiwa Basuki, (2014). Biograf Herbert Feith: Dari Wina dan raganya. Herb memiliki integritas yang tidak ke Yogyakarta. Ruang Baca Tempo. Diak- tergoyahkan dan tidak pernah berkompromi ses dari https://indonesiana.tempo.co/ dengan prinsip-prinsip moralitasnya sendiri, baik read/18051/2014/06/24/desibelku.1/biograf- dalam hidup maupun secara profesional. Herb herbert-feith-dari-wina-ke-yogyakarta. juga sebagai contoh akademikus yang unggul BBC. (Tanpa Tahun). Anschluss: Revision. Diakses darihttp://www.bbc.co.uk/bitesize/higher/his- dan komitmen yang penuh pada segala hal yang tory/roadwar/anschluss/revision/1/ pada 15 dikerjakannya. Pengalaman dan pengetahuan Desember 2016. Herb yang dalam dan intim tidak terbatas pada Grant, J. (2011). Mind versus heart. The lost Asian satu lapangan ilmu. Selain itu, dari buku biograf moment in Australian universities.Australian Herb ini, pembaca juga dapat mengetahui sejarah Book Review.UNSW Press. Hal: 52-53. perjalanan kajian Indonesia yang dilakukan Purdey, J. (2014). Dari Wina ke Yogyakarta: Kisah oleh Herb hingga menjadi Indonesianis terkenal hidup Herb Feith. Diterjemahkan oleh San- asal Australia yang mengaitkannya hingga ke ti Budiman. Jakarta: Kepustakaan Populer Amerika Serikat bahkan belahan dunia lainnya. Gramedia. Melalui Pusat Studi Asia Tenggara yang didirikan Herb di , telah melahirkan

174 | Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No.2, 2016 Tempo. (2011). Merindukan zaman keemasan Herb Feith. Dalam Liputan Khusus Republik di mata Indonesianis: Pasang surut peran peneliti asing dalam sejarah Indonesia. Majalah Tempo edisi 14-20 November 2011.Hal: 75. Tempo. (2011). Pasang-surut Indonesianis Aussie. Dalam liputan khusus Republik di mata Indone- sianis: Pasang surut peran peneliti asing dalam sejarah Indonesia. Majalah Tempo edisi 14-20 November 2011.Hal: 76-78. Tempo. (2011). Cerita manis Pak Herb. Dalam liputan khusus Republik di mata Indonesianis: Pasang surut peran peneliti asing dalam sejarah Indo- nesia. Majalah Tempo edisi 14-20 November 2011.Hal: 86-89. Tempo. (2011). Sepeda tua dan arloji tua itu. Dalam liputan khusus Republik di mata Indonesianis: Pasang surut peran peneliti asing dalam sejarah Indonesia. Majalah Tempo edisi 14-20 Novem- ber 2011.Hal: 89.

Dina Srirahayu | Tinjauan Buku dari Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith | 175