Eksploitasi Anak Di Balik Audisi Badminton Djarum

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Eksploitasi Anak Di Balik Audisi Badminton Djarum SMASH! EKSPLOITASI ANAK DI BALIK AUDISI BADMINTON DJARUM 1 SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum Diterbitkan oleh: Jakarta, Desember 2018 1 DAFTAR ISI Pengantar ............................................................................................... 5 SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum ............................................................... 11 Iklan Berjalan ....................................................................................... 25 Promosi Kaos vs Spanduk ................................................................35 Eksploitasi di Balik Audisi ................................................................37 Penumpang Gelap Nasionalisme .................................................... 41 Kolom-Kolom Otak Anak Seperti Spons, Liza Djaprie, Psikolog .........................51 Eksploitasi Anak melalui Beasiswa Bulutangkis, Hamid Patilima, Kriminolog .............................................................53 Menyelamatkan Indonesia di Babak Ketiga, Reza Indragiri Amriel, Ahli psikologi forensik Universitas Indonesia ...........................................................................55 Olahraga, Anak-anak, dan Pemasaran Rokok, Sudut Pandang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Jalal, Pendiri – A+ CSR Indonesia ...................................................... 59 Melindungi Anak dari Zat Adiktif, Muhammad Joni, Praktisi hukum .................................................... 65 Djarum dan Anak-anak, Nina Mutmainnah Armand, Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ..............................69 Manipulasi di Balik Audisi, Gian Carlo Binti, Praktisi Marketing and Business Development ................................... 75 Referensi ............................................................................................... 79 4 — SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum PENGANTAR ELALU ada jalan lain ke Roma. Pepatah ini amat pas disematkan kepada industri rokok. Mereka selalu punya S cara memasarkan produk tembakau kendati ruang geraknya telah menyempit. Industri rokok selalu punya cara dan inovasi agar produk mereka sampai ke tangan konsumen dan calon konsumennya secara elegan. Tapi, sesungguhnya, “inovasi- inovasi” industri rokok terus mengepung masyarakat dengan candu nikotin bukan hal yang aneh karena mereka adalah bisnis dengan omzet Rp 345 triliun setahun . Lanskap pemasaran industri rokok berubah sejak 2009, yaitu ketika pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Kesehatan. Beleid itu menjadi tonggak dan sejarah baru bahwa Indonesia akhirnya memiliki undang-undang yang berpihak kepada perlindungan kesehatan masyarakat. Undang-undang tersebut lahir melalui ikhtiar yang panjang, penuh onak dan halangan, karena inisiatif-inisiatif baru dalam undang-undang ini sudah muncul sejak 1992. Seperti ditulis dalam buku “The Giant Pack of Lies” karya Mardiyah Chamim, dkk. industri rokok giat melobi banyak pihak agar gagasan dan keinginan para ahli kesehatan dan masyarakat agar rokok digolongkan sebagai zat adiktif dalam Undang-Undang Kesehatan tak bisa lolos. Usaha industri rokok itu berhasil, setidaknya revisi terhadap Undang-Undang Kesehatan mandek hingga 16 tahun. Maka setelah gagal membendung keinginan masyarakat menjadikan rokok sebagai zat adiktif yang harus dikendalikan distribusi dan pemasarannya, mereka melakukan upaya terakhir dengan menghapus pasal penting tersebut dari naskah rancangan yang dikirim kepada Presiden. Seperti termuat dalam banyak berita 5 media, sejumlah politikus dan pejabat Departemen Kesehatan ditengarai terlibat dalam penghilangan pasal krusial tersebut. Cara culas itu terbongkar dan populer di publik dengan sebu- tan “pencurian ayat tembakau”. Koalisi masyarakat melaporkan “pencurian ayat” tersebut kepada polisi, tapi agaknya para penyi- dik kurang minat menelisik lebih jauh pelanggaran konstitusi be- rat ini. Polisi menghentikan penyelidikannya dan kasus tersebut menguap begitu saja. Para pelaku pencuri pasal tembakau kini masih duduk di lembaga-lembaga terhormat negeri ini. Segera setelah Undang-Undang Kesehatan disahkan, aturan turunannya disiapkan. Salah satu yang pokok adalah peraturan pemerintah tentang pengaturan iklan rokok di ruang-ruang publik dan peringatan bahaya yang mengancam kesehatan manusia pada bungkus-bungkus rokok. Sudah banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa prevalensi perokok makin memuda akibat terpapar iklan rokok yang tayang secara bebas di pelbagai media publik. Dalam jurnal Pediatrics yang terbit 18 September 2007, misalnya, jelas disebutkan bahwa anak-anak remaja di Amerika Serikat hanya perlu empat tahun sejak terpapar iklan rokok, dalam pelbagai jenis, untuk sampai menjadi pecandu nikotin. Di Amerika, iklan rokok menyamar dalam bentuk kartun Joe Camel yang digemari anak-anak. Dalam penelitian 1991, The Journal of The American Medical Associations bahkan secara tegas menyebut bahwa R.J Reynolds, produsen rokok Camel itu, menyasar anak-anak sebagai target utama konsumen mereka. Pada tahun itu sebanyak 32 persen konsumen rokok cap Unta itu adalah anak-anak usia di bawah 18 tahun. Kesimpulan itu kian kukuh ketika pengadilan San Francisco membuka dokumen strategi pemasaran Camel. Dari dokumen yang dibuka jaksa dari sebuah investigasi setelah publikasi Jurnal The American Medical itu terungkap bahwa R.J Reynolds menargetkan anak-anak dan remaja usia 14-24 sebagai “konsumen 6 — SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum masa depan mereka” sejak 1974. Agaknya strategi lawas itu tak berubah hingga hari ini. Buku ini menguak dengan jelas bagaimana strategi itu hanya bersalin rupa dan topeng belaka. Para penulis buku ini menelusuri cara-cara Djarum—perusahaan rokok terbesar di Indonesia— memasarkan produk tembakau mereka mengatasnamakan olah raga bulu tangkis—olah raga paling populer di Indonesia. Sejak 2006, Djarum menggelar audisi bea siswa bagi anak-anak untuk mendapatkan pelatihan bulu tangkis oleh perusahaan ini. Mulanya audisi beasiswa untuk remaja hingga usia 15 tahun ini hanya digelar di Kudus. Pada 2015, audisi ini melebar ke sembilan kota di Indonesia. Djarum memang punya pengalaman panjang bersinggungan dengan badminton. Pada 1974 mereka mendirikan Persatuan Bulutangkis Djarum di Kudus, di Jawa Tengah, kota yang menjadi pusat pabrik rokok perusahaan ini. Perkumpulan yang berisi para karyawan pabrik rokok Djarum awalnya bernama Komunitas Kudus, yakni komunitas karyawan Djarum yang bermain bulu tangkis di brak (tempat melinting tembakau) di pabrik yang berlokasi di Jalan Bitingan Lama (kini Jalan Lukmonohadi) Nomor 35 Kudus pada 1969. Seiring membesarnya usaha Djarum, karyawan juga bertambah hingga lahir PB Djarum yang memberikan beasiswa kepada remaja- remaja berbakat dan kemudian menjadi kampiun dunia bulu tangkis. “Pembinaan” atlet bulu tangkis ini kemudian menginspirasi Djarum memanfaatkannya untuk menjadi bagian strategi pemasaran, terutama setelah PP 109 lahir pada 2012 sebagai turunan Undang-Undang Kesehatan itu. PP ini melarang iklan rokok tayang di jam-jam ketika anak menonton televisi, juga melarang perusahaan rokok memberikan sponsor untuk acara musik dan olah raga dengan memakai merek dagang produk tembakau. PP ini juga melarang iklan rokok mempertontonkan orang sedang merokok. 7 Sayangnya, PP ini terlalu lemah sehingga larangan itu diakali justru oleh peringatan pemerintah di bungkus dan baliho iklan rokok yang menampilkan orang merokok. Sehingga, meskipun iklannya tak menampilkan rokok dan orang merokok, publik tahu iklan tersebut adalah iklan rokok karena gambar imbauan pemerintah itu. Pemerintah justru yang melanggar larangannya sendiri. Seperti akan terlihat dari paparan dalam buku ini, Djarum menyasar anak-anak dan remaja yang menjadi peserta audisi beasiswa bulu tangkis. Sepintas pembinaan olah raga itu terlihat baik-baik saja sebagai usaha sebuah korporasi membantu memajukan sebuah cabang olah tubuh yang selalu menjadi andalan pengumpul medali bagi Indonesia dalam turnamen- turnamen internasional. Tapi seperti liputan di tiga kota—dari sembilan kota tempat audisi—segera terlihat bahwa ribuan anak-anak yang menjadi peserta itu sesungguhnya sedang diindoktrinasi dengan brand Djarum. Mereka tengah dikenalkan secara diam-diam kepada merek sebuah produk yang digolongkan ke dalam zat adiktif. Para remaja ini sedang dibuat terbiasa dengan produk berbahaya karena dibungkus melalui kegiatan yang menyehatkan. Sejak baliho, sejak tayangan, hingga kaos para peserta tak beda dengan bungkus rokok yang diproduksi Djarum. Seperti strategi R.J Reynolds dalam tayangan kartun di Amerika, anak-anak Indonesia sedang dibuat terlena agar menerima Djarum sebagai merek produk yang baik untuk mereka, bukan produk berbahaya karena mengandung zat adiktif. Inilah strategi Djarum menemukan “jalan lain ke Roma” untuk mengakali larangan dan usaha pengendalian bahaya produk tembakau bagi generasi muda Indonesia. Buku ini upaya mengingatkan kita agar tak lengah dengan cara-cara baru “membunuh Indonesia” lewat candu nikotin. Selain reportase dari tiga kota, para ahli dari pelbagai bidang keilmuan menganalisis audisi tersebut dari pelbagai sudut 8 — SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum pandang. Beragam tinjauan itu menghasilkan satu aspek yang mengerikan: eksploitasi anak-anak yang dibungkus dalam audisi pemberian beasiswa sebuah cabang olah raga. Lisda Sundari Ketua Yayasan Lentera Anak 9 10 — SMASH! Eksploitasi Anak di Balik Audisi Badminton Djarum SMASH! EKSPLOITASI ANAK DI BALIK AUDISI BADMINTON DJARUM
Recommended publications
  • Two Is Better Than One
    Two is Better Than One A non-member may now be brought to the Club as a guest TWO TIMES in a week! Don’t miss out on showing your friends around the best club in Singapore! The Premier Family Club where the People make the Difference PRESIDENT’S MESSAGE OLD ADVERSARIES MET, NEW FRIENDS MADE For the first time, Singapore Swimming Club played host to the Foo Kok Keong International Cup tournament. Over three days from 7 to 9 July, the badminton competition gathered internationally renowned stars of yesteryear from nine surrounding countries to pit their skills against one another and allowed our members to enjoy watching the superb skills at close quarters. Among the players were Hariyanto Arbi, two-time All-England champion, crowd favourite Boonsak Ponsana, Razif Sidek, Yap Kim Hock and Ong Ewe Hock, and former world number one Foo Kok Keong himself. This tournament was held outside Malaysia for the first time since its inception in 2012. We are indeed proud to be given this vote of confidence by the Cup founders to host the games. Kudos to the Organising Committee and Club staff who have done us proud with the very successful conclusion of this tournament. President playing an exhibition match at On 28 July, it was time for the Club to show appreciation to all outgoing Singapore Swimming Club–Foo Kok Keong members of the 2016/2017 Sub-Committees and Ad-Hoc Committees and International Cup 2017. welcome incoming ones with a “Thank You and Welcome” Dinner. To all involved, a big thank you for having volunteered your services to lend your expertise and experience in ensuring that the Club’s machinery functions well.
    [Show full text]
  • Framin G Berita Media Online Tentang Dugaan Eksploitasi Anak Pada Calon Atlet Bulu Tangkis Pb Djarum
    Jurnal VoxPop Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur Volume 2, Nomor 1, September 2020 FRAMIN G BERITA MEDIA ONLINE TENTANG DUGAAN EKSPLOITASI ANAK PADA CALON ATLET BULU TANGKIS PB DJARUM Cintia Maryanih1, Indah Suryawati2 1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta [email protected]. Abstrak. Kasus ekploitasi anak bukan merupakan hal baru di Indonesia. Tahun 2019, media Indonesia memberitakan kasus dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum yang terjadi pada kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum. Pemberitaan ini mengejutkan banyak pihak, karena PB Djarum selama ini memiliki citra yang baik di masyarakat sebagai lembaga yang menghasilkan atlet bulu tangkis berbakat dan berprestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan framing berita media online tentang dugaan eksploitasi anak pada calon atlet bulu tangkis PB Djarum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis framing Robert M. Entman, dengan objek penelitiannya adalah berita dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum di Tribunnews.com dan Detik.com. Hasil penelitian menunjukkan, kedua media online tersebut menggiring isu dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum ke dalam ranah moral. Tribunnews.com dan Detik.com juga menunjukkan sisi positif PB Djarum. Perbedaan framing terlihat pada pemilihan narasumber, penggunaan gambar dan rekomendasi yang disarankan. Tribunnews.com merekomendasikan agar PB Djarum menghentikan audisi bulu tangkis pada tahun berikutnya, sedangkan Detik.coin sebaliknya. Kata kunci: Analisis Framing, Berita, Eksploitasi Anak, Media Online Abstract. The case of child exploitation is not new in Indonesia. In 2019, the Indonesian media reported on a case of suspected child exploitation of the PB Djarum athlete candidate that occurred at the PB Djarum badminton scholarship audition.
    [Show full text]
  • Universitas Indonesia Strategi Corporate Social
    UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN RESOURCES BASED THEORY STUDI KASUS : DJARUM FOUNDATION TESIS THERESIA JUWITA E. 10 06 794 394 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2011 Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN RESOURCES BASED THEORY STUDI KASUS : DJARUM FOUNDATION TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen THERESIA JUWITA E. 10 06 794 394 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2011 Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Theresia Juwita Ekawati NPM : 1006794394 Tanda tangan : Tanggal : 30 Januari 2012 ii Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 HALAMAN PENGESAHAN Tesis ini diajukan oleh : Nama : Theresia Juwita Ekawati NPM : 1006794394 Program Studi : Magister Manajemen Judul Tesis : Strategi Corporate Social Responsibility Berdasarkan Resources Based Theory. Studi Kasus: Djarum Foundation. Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Manajemen pada Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr. Albert Widjaja Penguji : Dr. Tengku Ezni Balqiah Penguji : Dr. M. Gunawan Alif Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 30 Januari 2012 iii Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus karena dengan berkat dan kasihNya saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan dari Fakultas Ekonomi Program Studi Magister Manajemen Universitas Indonesia. Saya mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai dalam menyelesaikan tesis ini.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis Adalah Salah
    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR PERIODE 127/49 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang berlawanan (wikipedia). Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang terkenal di seluruh dunia dan sangat populer di negara-negara kawasan Asia termasuk Indonesia. Di era tahun 80 hingga 90-an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering menorehkan tinta emas di gelaran turnamen Bulutangkis tingkat Internasional seperti kejuaraan dunia dan olimpiade. Nama- nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya dari sektor putra, dan Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin adalah sederet nama atlet yang berjaya di era 80 hingga 90-an. Nama terakhir yang berprestasi di awal tahun 2000-an adalah Taufik Hidayat yang meraih olimpiade pada tahun 2004. Sepeninggal Taufik Hidayat, Indonesia seakan tidak memiliki penerus yang mampu berbicara banyak di level Internasional. Hal ini menjadikan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), selaku badan organisasi bulutangkis Indonesia harus berpikir keras untuk tetap mampu bersaing dengan negara-negara lain di level Internasional. Dalam satu dekade ke belakang PBSI tengah giat untuk melakukan regenerasi atlit profesional untuk membangkitkan kembali supremasi dan kebesaran nama Indonesia di level Internasional. Yang menjadi pekerjaan rumah bagi PBSI adalah mencetak calon atlet yang siap berkompetisi di level Internasional dengan melakukan pembinaan usia muda. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan pelatihan bulutangkis dengan cara melakukan seleksi calon-calon atlet muda berkualitas yang dilakukan di setiap daerah.
    [Show full text]
  • 1 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Badan
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 1 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Atlet Indonesia yang Mendunia Fitrawan Umar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ATLET INDONESIA YANG MENDUNIA Penulis : Fitrawan Umar Penyunting : Hidayat Widiyanto Ilustrator : Rulita Sani Hoerunisa Penata Letak: Rulita Sani Hoerunisa Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. PB Katalog Dalam Terbitan (KDT) 796.345 UMA Umar, Fitrawan a Atlet Indonesia yang Mendunia/Fitrawan Umar; Penyunting: Hidayat Widiyanto; Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 vi; 60 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-207-1 BULU TANGKIS-INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    [Show full text]
  • Universitas Diponegoro Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Bulutangkis Usia Dini Di Semarang Tugas Akhir Husein Ibrahim Shaleh 210201
    UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG Dengan Penekanan Arsitektur Post Modern TUGAS AKHIR HUSEIN IBRAHIM SHALEH 21020110130091 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG OKTOBER 2014 UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana HUSEIN IBRAHIM SHALEH 21020110130091 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG OKTOBER 2014 Husein Ibrahim Shaleh - 21020110130091 ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. NAMA : HUSEIN IBRAHIM SHALEH NIM : 21020110130091 Tanda Tangan : ...................................... Tanggal : 9 Oktober 2014 Husein Ibrahim Shaleh - 21020110130091 iii HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan oleh : NAMA : HUSEIN IBRAHIM SHALEH NIM : 21020110130091 Jurusan/Program Studi : Teknik Arsitektur Judul Skripsi : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis Usia Dini di Semarang Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana/ S1 pada Jurusan/ Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. TIM PENGUJI Pembimbing : Ir. B.Adji Murtomo, MSA /195305051985031001 (...................) Pembimbing : Ir. Wijayanti, M.Eng /196307111990012001 (...................) Penguji :DR. Ir.Bambang Suprijadi, MSA
    [Show full text]
  • Maailmameistrivõistlused Sulgpallis. Meeste Paarismäng
    MAAILMAMEISTRIVÕISTLUSED SULGPALLIS. MEESTE PAARISMÄNG Jrk Aasta & võistluspaik Riik Kuld Riik Hõbe Riik Pronksid 1977 Tjun TJUN Christian HADINATA Bengt FRÖMAN Ray STEVENS 1 INA INA SWE ENG Malmö (Swe) Johan WAHJUDI Ade CHANDRA Thomas KIHLSTRÖM Mike TREDGETT F: 15:6, 15:4 PF T/F: 7:15, 11:15 PF H/C: 8:15, 10:15 1980 Christian HADINATA Hariamanto KARTONO Misbun SIDEK Flemming DELFS 2 INA INA MAS DEN Jakarta (Ina) Ade CHANDRA Rudy HERYANTO Jalani SIDEK Steen SKOVGAARD F: 5:15, 15:5, 15:7 PF C/H: 9:15, 10:15 PF K/H: 7:15, 7:15 1983 Steen FLADBERG Martin DEW Christian HADINATA Joo-Bong PARK 3 DEN ENG INA KOR Kopenhaagen (Den) Jesper HELLEDIE Mike TREDGETT Bobby ERTANTO Eun-Ku LEE F: 15:10, 15:10 PF H/E: 16:18, 11:15 PF D/T: 8:15, 15:2, 4:15 1985 Joo-Bong PARK Yongbo LI Liem Swie KING Mark CHRISTENSEN 4 KOR CHN INA DEN Calgary (Can) Moon-Soo KIM Bingyi TIAN Hariamanto KARTONO Michael KJELDSEN F: 5:15, 15:7, 15:9 PF P/K: 11:15, 15:17 PF L/T: 16:18, 18:14, 3:15 1987 Yongbo LI Jalani SIDEK Jens Peter NIERHOFF Joo-Bong PARK 5 CHN MAS DEN KOR Peking (Chn) Bingyi TIAN Razif SIDEK Michael KJELDSEN Moon-Soo KIM F: 15:2, 8:15, 15:9 PF L/T: 4:15, 4:15 PF S/S: 16:17, 4:15 1989 Yongbo LI Hongyong CHEN Jalani SIDEK Rudy GUNAWAN 6 CHN CHN MAS INA Jakarta (Ina) Bingyi TIAN Kang CHEN Razif SIDEK Eddy HARTONO F: 15:3, 15:12 PF L/T: 10:15, 9:15 PF C/C: 11:15, 7:15 1991 Joo-Bong PARK Jon HOLST-CHRISTENSEN Bagus SETIADI Yongbo LI 7 KOR DEN INA CHN Kopenhaagen (Den) Moon-Soo KIM Thomas LUND Imay HENDRA Bingyi TIAN F: 15:10, 12:15, 17:16 PF P/K: 2:15, 12:15 PF
    [Show full text]
  • Prospek & Tantangan 21 Tahun Uu Pers
    VOL. 09 SEPTEMBER 2020 DEWANPERS ETIKAMENJAGA DAN MELINDUNGI KEMERDEKAAN PERS DEWAN PERS MEMBIAYAI QUO VADIS MENGENANG TOKOH UJI KOMPETENSI INDEPENDENSI PERS MULTIDIMENSI 1.700 WARTAWAN 21 TAHUN UU 40/99 JAKOB OETAMA 21 TAHUN UU PERS PROSPEK & dewanpers @officialdewanpers Dewan Pers @officialdewanpers dewanpers Dewan TANTANGAN FOTO COVER: DOK. BANTEN POS Berita Dewan Pers ETIKA: Pers Berita Dewan LAPORAN UTAMA TANTANGAN 21 TAHUN UU PERS etelah 21 tahun usia Undang-Undang No 40 Tahun Oleh: ASEP SETIAWAN 1999 Tentang Pers tantangan dalam implementasin- Anggota Dewan Pers/Ketua Komisi ya semakin luas dan semakin beragam. Tantangan Pemberdayaan Organisasi dari luar misalnya adanya potensi menggerogoti we- wenang dari UU Pers dengan munculnya beberapa undang-undang baru dan sejalan dengan beragam- nya produk pers di platform digital. Tantangan dari dalam munculnya berbagai sikap kurang professio- nal dari kalangan jurnalis seperti tidak mau berhim- pun dalam organisasi wartawan. SDemikian salah satu benang merah diskusi 21 Tahun UU Pers No 40 Tahun 1990 yang diselenggarakan oleh Dewan Pers hari Rabu (23/09) melalui diskusi virtual di platform Zoom. Forum diskusi dibuka Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dengan pembicara Ketua Komisi 1 DPR Meutia Hafid, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Depari, Pemim pin Redaksi IDN Times Uni Lubis dan Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pers Ade Wahyudin. Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam pembukaan diskusi men jelaskan setiap tahun Dewan Pers melakukan survei Indeks Kemer- dekaan Pers dan tahun ini menunjukkan angka rata-rata di tingkat provinsi mencapai 77,67 yang berarti pers dalam kategori cukup bebas. “Kita harus terus berikhtiar untuk meningkatkan kualitas Kemer- dekaan Pers.
    [Show full text]
  • Ganda Putra Hendra/Ahsan Jadi Pasangan Atlet Tertua Di Olimpiade Tokyo
    Ganda Putra Hendra/Ahsan Jadi Pasangan Atlet Tertua di Olimpiade Tokyo Realitarakyat.com – Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi salah satu wakil Indonesia yang akan bersaing di Olimpiade Tokyo pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang meski dalam usia mereka yang tak lagi muda. Dalam usia Hendra yang memasuki 37 dan Ahsan 34 tahun, pasangan peringkat kedua dunia itu menjadi ganda putra tertua di Olimpiade Tokyo nanti. Sebetulnya ada beberapa pemain ganda putra lainnya yang juga melampaui usia lebih dari 30 tahun yang akan tampil di Tokyo, diantaranya Hiroyuki Endo (34), Keigo Sonoda (31), Takeshi Kamura (31), Andres Skaarup Rasmussen (32), Ivan Sozonov (32) dan Vladimir Ivanov (34). Meski sudah melampaui usia emas mereka, Hendra/Ahsan justru seperti terlahir kembali dan mampu menunjukkan persaingannya di level elite dunia pada 2019 sejak keduanya menapaki karier bersama mulai dari nol pada 2018, setelah sempat dipisahkan karena Hendra keluar dari pelatnas pada 2017. Di tengah persaingan para pemain-pemain muda berusia 20 tahunan, pasangan berjuluk The Daddies itu tercatat lolos ke 11 final turnamen BWF sepanjang 2019. Mereka bahkan sukses menyabet status juara dalam tiga ajang besar, yakni All England, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan BWF World Tour Finals. Berkat prestasi tersebut, Hendra/Ahsan pun berhasil menduduki peringkat kedua dunia sejak Agustus 2019 hingga sekarang. Mereka mengungguli pemain-pemain muda, seperti Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) dan Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan). Dengan menempati peringkat kedua dunia itu, Hendra/Ahsan menjadi salah satu wakil Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo bersama kompatriot sekaligus juniornya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
    [Show full text]
  • BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab Ini Disajikan Guna Menjawab Tujuan Penelitian, Yaitu Untuk Mendapatkan Gambaran Karak
    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini disajikan guna menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk mendapatkan gambaran karakteristik lingkungan pengembangan bakat yang dinilai berhasil pada olahraga bulu tangkis di Indonesia menggunakan perspektif ekologi holistik. Isi dalam bab ini dibagi dalam dua bagian pokok: deskripsi hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian pertama, model athletic talent development environment (ATDE) dan model environment success factor (ESF) digunakan sebagai kerangka yang memandu struktur penyajian hasil penelitian. Model ATDE memandu penyajian deskripsi komponen mikro dan makro dalam lingkungan serta interaksinya dengan atlet prospektif, sedangkan model ESF menjadi acuan dalam mendeskripsikan faktor-faktor yang menentukan efektivitas pengembangan bakat. Bagian kedua menampilkan fitur-fitur pada lingkungan yang berhasil dikaitkan dengan literatur yang saat ini tersedia. A. Hasil Penelitian: Deskripsi Karakteristik Lingkungan Pada bagian ini saya akan terlebih dahulu (1) memperkenalkan lingkungan pengembangan bakat yang diteliti, kemudian (2) mendeskripsikan komponen- komponen utama lingkungan dan interaksinya sesuai model athletic talent development environment (ATDE), sampai dengan (3) menunjukkan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan klub sebagai lingkungan pengembangan bakat berdasarkan model environmental success factors (ESF). Demi keringkasan 41 dan konsistensi, istilah “lingkungan pengembangan bakat olahraga” akan digantikan dengan “lingkungan”. Istilah “atlet prospektif” menggantikan “atlet- atlet yang teridentifikasi memiliki potensi untuk mencapai tingkat elit atau atlet junior potensial”. Istilah “atlet elit” dipakai untuk menyebutkan “atlet-atlet di dalam klub yang dinilai telah menjadi atlet senior elit yang ditandai dengan bermain pada kejuaraan senior internasional, dan terutama, terpilih dalam seleksi Pelatnas PBSI”. Untuk menyebutkan “para ofisial klub non-pelatih” digunakan “tim manajemen” dan “para pelatih kelompok umur, pelatih kepala” disebut dengan “pelatih”.
    [Show full text]
  • Rabu, 19 Mei 2021
    HARGA KORAN ECERAN : Rp.5.000.- LANGGANAN : Rp.55.000,- (Jabodetabek) LUAR JABODETABek : Rp. 7.500,- Rabu, 19 Mei 2021 INFO NASionAL INFO EKSEKUTif INFO WARNA WARni HADIRKAN 3 PUSAT-DAERAH 7 BERPAKAIAN 10 KETERBUKAAN HARUS ADAT ADA PUBLIK KOMPAK ETIKA 4KISRUH KPK DIBELA JOKOWI, NOVEL BAswEDAN MENYERAng BALIK 4GILIRAN FIRLI TERANCAM Senin lalu, Presiden Joko untuk langkah­langkah per­ JAKARTA - Dibela Presiden, Widodo telah menyatakan si­ baikan, baik terhadap individu Novel Baswedan dan 74 pega- kapnya ihwal nasib 75 pegawai maupun institusi anti­korupsi KPK yang gagal dalam TWK. tersebut. Menurutnya, hasil tes wai Komisi Pemberantasan Ko- Tes itu sendiri merupakan syarat tersebut juga seharusnya tidak peralihan status pegawai men­ serta­merta dijadikan dasar un­ rupsi (KPK) yang tak lolos tes jadi aparatur sipil negara (ASN). tuk memberhentikan 75 pega­ wawasan kebangsaan (TWK), Jokowi memandang hasil wai KPK yang dinyatakan tidak TWK terhadap pegawai KPK lulus. melancarkan serangan balik. seharusnya menjadi masukan 4 BERSAMBUNG KE HAL 11 KOL. 4 Yang Penting Keluar Resesi 422 Tahun Hidup Dalam Teror JAKARTA - Presiden Joko Pak Presiden, Dengarlah Widodo (Jokowi) memerin­ tahkan kepada jajaran Ka­ binet Indonesia Maju untuk bekerja keras menumbuhkan Jeritan Warga Poso! ekonomi pada kuartal II­2021 mencapai 7 persen. JAKARTA - Surat terbuka Target itu wajib dicapai, atas nama warga Poso, Su­ mengingat sejak awal pande­ lawesi Tengah dialamatkan mi, ekonomi domestik selalu kepada Presiden Joko Wido­ berada di zona negatif. Pres­ do. Isinya meminta Jokowi iden Jokowi berharap dengan untuk menuntaskan aksi teror kerja keras pemerintah dan yang dilakukan Mujahidin In­ dunia usaha, maka ekonomi donesia Timur (MIT) pimpinan domestik dapat berbalik ke Ali Kalora.
    [Show full text]
  • PB Djarum Vs KPAI: a Melodramatic Vague Conflict
    PB Djarum vs KPAI: A Melodramatic Vague Conflict On 29 July 2019, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) issued a letter No. 1017/19/KPAI/VII/2019 dated 29 July 2019 regarding Discontinue Badminton Audition by Djarum Foundation saying that to carry out its duty to oversee protection and for the sake of children's rights, specifically protection of children from the dangers of smoking and exploitation, KPAI asked Djarum Foundation Leaders to discontinue the Badminton Djarum Foundation auditions activities which will be held in several cities from July to November 2019 for the sake of protecting children from all forms of exploitation of the tobacco industry. As a follow up to the letter, a meeting was then To date, as a part of Djarum Foundation, PB held on 4 September 2019 in which KPAI Djarum has produced world-class players who announced that there would be “Zero Tolerance” have won various national and international for Djarum and therefore Djarum Foundation competitions from the Sudirman Cup to the Leaders must immediately discontinue the Olympics, such as Liem Swie King, Muhammad Badminton Djarum Foundation auditions. In Ahsan and Kevin Sanjaya Sukomuljo. response to such meeting, PB Djarum, on a press conference on 8 September 2019 Following the dispute (or we would call the announced that they had decided to halt the debacle), on 12 September 2019, facilitated by annual badminton general auditions. the Youth and Sports Ministry, a meeting was held between PB Djarum and KPAI which The conflict then escalated into a major dispute reached the resolution that the auditions would between those who supported PB Djarum and continue in the last three cities, i.e Surakarta those who favored KPAI.
    [Show full text]