BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Latar Belakang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Visinema Pictures Rumah produksi Visinema Pictures sudah tak asing lagi namanya di industri perfilman Indonesia. Didirikan tahun 2008, Visinema Pictures yang dikembangkan oleh Angga Dwimas Sasongko merupakan PH dibalik segelintir karya film Indonesia yang mengangkat tema-tema relevan. Di tahun 2015 misalnya, Visinema Pictures memproduksi film “Filosofi Kopi” yang mengangkat tema seputar kedai kopi yang pada saat itu mulai banyak bermunculan. Film tersebut tidak hanya menunjukkan kualitas karya anak bangsa mulai dari segi produksi yang terbilang sangat maju, tapi juga meninggalkan legacy lebih dengan adanya bentuk nyata bagian dari filmnya sendiri, yaitu dalam bentuk Kedai Filosofi Kopi. Konsep yang dilakukan oleh Visinema ini memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung karena publik diajak merasakan bagian-bagian dari film “Filosofi Kopi”, seperti merasakan aroma Kopi Tiwus dan vibe dari lokasi Kedai Filosofi Kopi yang dipilih oleh karakter Ben & Jody. Tak berhenti di situ, legacy dari “Filosofi Kopi” juga hadir dalam berbagai bentuk merchandise, mulai dari kaos hingga berbagai aksesori yang dapat dipakai. Berlanjutnya legacy “Filosofi Kopi” melalui kedai kopi dan berbagai merchandise lainnya membuktikan bahwa selain menghasilkan karya yang tidak mengikuti tren film, Visinema Pictures juga berhasil menciptakan serta merangkul berbagai komunitas. Hal ini juga terlihat dari segi produksi, dimana Visinema Pictures juga tidak segan untuk melampaui hal yang biasa. Untuk 51 produksi film “Filosofi Kopi 2” misalnya, Visinema Pictures mengajak penonton dan penulis, baik amatir atau profesional, untuk ‘menuntun’ jalur cerita sekuel film ini. Dengan melibatkan publik dan menciptakan sebuah komunitas, Visinema Pictures menunjukkan bahwa berkarya tanpa batas merupakan hal yang sangat bisa terjadi, apalagi dengan memanfaatkan berbagai macam wadah berkarya. Berkembangnya era digital memberikan ruang untuk Visinema Pictures berkarya di luar bioskop, seperti membuat berbagai konten online dan mengajak juga berbagai pelaku industri seni untuk berkolaborasi dalam berbagai aspek kreatifnya. Kini Visinema Pictures sedang mempersiapkan webseries baru bertemakan musik yang terinspirasi dari semangat generasi baru Indonesia. Simak terus beritanya di channel AHEAD untuk melihat bakal seperti apakah series terbaru dari Visinema ini! ( Sumber: https://www.whiteboardjournal.com/ideas/bergerak-di-luar-ruang- sinema-bersama-visinema-pictures/ ) 4.2. Tim Produksi Film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody Judul : Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody Gambar 4.1 (Sumber : http://www.visinemapictures.com/) 52 Catatan Produksi : - Tanggal rilis : 13 Juli 2017 - Kategori : Drama - Durasi : 97 menit - Produksi : Visinema Pictures dan 13 Entertaiment - Sutradara : Angga Dwimas Sasongko - Produser : Anggia Kharisma, Chicco Jerikho, Rio Dewanto - Penulis Skenario : Jenny Jusuf, Irfan Ramly, Angga Dwimas Sasongko - Cerita : Ni Made Frischa Aswarini, Christian Armantyo, Angga Dwimas Sasongko, Jenny Jusuf - Produser Eksekutif : Gita Wirjawan, Angga Dwimas Sasongko, Manoj M Samtani, Deepak M Samtani, Lavesh M Samtani, Moelyono Soesilo, Agustinus Sitorus - Co-Produser : Ridla An-Nuur S, Ajeng Parameswari, Nurita Anandia, Handoko Hendroyono - Line Producer : Syaiful Wathan - Pengarah Peran : Meirina Alwie - Penata Kamera : Robie Taswin - Penata Artistik : Benny Lauda - Penata Rias : Notje Tatipata - Penata Busana : Anggia Kharisma 53 - Penata Musik : McAnderson - Penata Suara : Satrio Budiono - Perekam Suara : Djoko Setiadi - Penata Gambar : Teguh Raharjo - Efek Visual : Maika Collective - Efek Visual : Arief Khairul Alim - Fotografi : Jozz Felix 4.3 Sutradara dan Pemain Dalam Film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody Angga Dwimas Sasongko (lahir di Jakarta, Indonesia, 11 Januari 1985; umur 34 tahun) adalah sutradara Indonesia. Ia menyutradarai sekaligus memproduseri film pertamanya Foto Kotak dan Jendela pada tahun 2006 saat usianya baru 21 tahun. Film terakhirnya Hari Untuk Amanda mendapatkan 8 nominasi Piala Citra 2010 termasuk Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik - Oka Antara, Pemeran Utama Wanita Terbaik - Fanny Fabriana dan Film Terbaik. Selain membuat film layar lebar, ia juga telah menyutradarai puluhan video klip musik dan iklan komersial dari berbagai brand serta berkeliling Indonesia mengerjakan film dokumenter. Selain berprofesi sebagai sutradara film serta founder dan CEO Visinema Pictures, Ia juga dikenal sebagai co-founder perusahaan furniture dan interior dengan label Trystliving dan CEO dari Woodchef Indonesia yang memayungi label Woodchef. Pada dua label furniture tersebut Ia juga bertindak sebagai product designer. Selain furniture, Angga bergabung di Archiss, sebuah firma strategic consultant sebagai Creative Communication Partner. 54 Angga juga seorang aktivis kemanusiaan sekaligus yang bekerja untuk Green Music Foundation dan ia kelola bersama musisi Glenn Fredly. Bersama Green Music Foundation, Ia menginisiai terbentuknya gerakan sosial Save Mentawai untuk merespon bencana tsunami di Mentawai tahun 2010. Angga juga menginisiasi proyek Pondok Cerdas Indonesia atau PONDASI, sebuah community learing center berbasis perpustakaan yang dibangun di komunitas- komunitas masyarakat pulau dan didirikan pertama kali di Desa Mapinang Selatan dan Desa Pasapuat di Mentawai. Film-film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko adalah Foto Kotak dan Jendela (2006), Jelangkung 3 (2007), Hari Untuk Amanda (2009), Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2013), Filosofi Kopi (2015), Surat Dari Praha (2016), Bukaan 8 (2017), Filosofi Kopi 2: Ben & Jodi (2017), dan Wiro Sableng 212 (2018). ( Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Angga_Dwimas_Sasongko ) Artis yang bermain dalam film ini adalah ada Chicco Jerikho sebaga Ben, Rio Dewanto sebagai Jody, Luna Maya sebagai Tarra, Nadine Alexandra sebagai Brie, Ernest Prakasa sebagai Keenan, Westny DJ sebagai Nana, Aufa Assegaf sebagai Aldi, Muhammad Aga sebagai Aga, Melissa Karim sebagai Cici, Tyo Pakusadewo sebagai Pak Haryo, Otig Pakis sebagai Ayah Ben, Ronny P Tjandra sebagai Investor, Dayu Wijanto sebagai Calon investor, Whani Darmawan sebagai Pak Waluyo, Landung Simatupang sebagai Pak Susno, dan Joko Anwar sebagai Jokan, penagih hutang. Dari semua aktor dan aktris diatas Chicco Jerikho sebagai Ben dan Rio Dewanto sebagai Jody lah actor utama dalam film tersebut, mereka sebagai 55 owner dari filosofi kopi. Adapun aktris yang membumbui film ini Luna Maya sebagai Tara dan Nadine Alecandra sebagai Brie. Chicco Jerikho Jarumillind atau biasa disebut Chicco Jerikho (lahir di Jakarta, 3 Juli 1984; umur 34 tahun) adalah seorang pemeran film Indonesia. Ia mulai dikenal luas dengan bermain dalam sinetron Cinta Bunga. Selain itu, ia juga pernah bermain dalam film Lawang Sewu pada tahun 2007 dan In the Name of Love pada tahun 2008. Chicco Jerikho, aktor kelahiran Jakarta ini merupakan pemain film indonesia yang memiliki darah Thailand dari sang ayah dan darah Batak dari sang ibu yang bermarga Panggabean. Chicco Jerikho juga banyak membintangi layar lebar di Indonesia seperti Lawang Sewu, In the Name of Love, Merem Melek, Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Seputih Cinta, Filosofi Kopi, Negeri Van Oranje, Surat Dari Praha, Aach…Aku Jatuh Cinta, A Copy of My Mind, Surat Cinta, Terjebak Nostalgia, Bukaan 8, Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, Ave Maryam dan Foxtrot Six. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Chicco_Jerikho) Rio Dewanto (lahir di Indonesia, 28 Agustus 1987, umur 31 tahun) adalah pemeran dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal luas melalui peran-perannya dalam film televisi di antaranya adalah Pulang Malu Ngga Pulang Rindu, Rocker Pulang Kampung, Cinta Datang saat Kamu Tidur. Sudah hampir lebih dari 30 judul FTV sudah dimainkannya. Awal kariernya di film layar lebar saat ditunjuk sebagai figuran di film Ratu Kosmopolitan dan Pintu Terlarang. Pada tahun 2011 Rio mendapatkan peran utama[1] di sebuah film yang dikerjakan oleh Hanung Bramantyo berjudul Tanda Tanya. Setelah itu, ia mendapatkan peran sebagai homoseksual di film Arisan!2 karya Nia 56 Dinata dan dipercayakan oleh Rudi Soedjarwo untuk memerankan karakter Pak Wisnu pada film Garuda di Dadaku 2 sebagai pelatih yang galak dan keras. Pada tahun 2011 dia menjadi pemeran utama di film yang disutradarai oleh Joko Anwar yang berjudul "Modus Anomali" dan berkesempatan beradu akting dengan Atiqah Hasiholan di Korea Selatan dalam film berjudul "Hello Goodbye". Pada penghujung tahun 2011 Rio juga bermain di sebuah produksi film yang melibatkan aktor-aktor Indonesia dan Hollywood yaitu Mickey Rourke, Kellan Lutz, Ario Bayu, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan dan banyak lagi. Karier Rio di dunia hiburan makin dikenal orang dengan dijadikannya dia Brand Ambassador Simpati dan menjadi pleasure seeker untuk es krim Magnum. Pada tahun 2011 pun dia mulai menggeluti dunia tarik suara karena memang cita-citanya dari dulu sebelum dia masuk ke dunia akting dengan menyanyikan lagu "Cinta Terlarang" dan dijadikan soundtrack untuk film Arisan!2 . Rio Dewanto juga banyak membintangi layar lebar di Indonesia seperti Pintu Terlarang, Ratu Kostmopolitan, Payung Merah, Ping Hen, Arisan!, Garuda di Dadaku 2, Modus Anomali, Hello Goodbye, Java Heat, Mursala, Optatissimus, Aku Cinta Kamu, Me & You vs The World, Bait Surau, Siapa di Atas, CJR The Movie, Love and Faith, Bulan di Atas Kuburan, Filosofi Kopi, Cinta Selamanya, Surat dari Praha, Ini Kisah Tiga Dara, Wonderful Life, Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon, Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, Hanum & Rangga: Faith & the City, dan Foxtrot Six. 57 .