<<

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS RANI KOTA SEMARANG DALAM MELESTARIKAN BARANG ANTIK

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

DIAN PUSPITASARI

G.331.15.0051

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2019

LEMBARPENGESAHAN

SKRJPSI DENGAN JUDUL

STRA TEGI KOMUNIKSI KOMUNlT ASP ADANG RANI KOT A SEMARANG DALAM

MELEST ARIKAN HARANG ANTIK

OLEH

NAMA : DIAN PUSPIT ASARI

NIM : G.331.15.0051

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH TIM PENGUn

SETELAH MELALUI unAN SKRJPSI

TANGGAL,30 AGUSTUS 2019

DewanPenguji TanggaJPengesahan TandaTangan

Ketua Penguji Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn.M.Sn, l September 201 NIS.06557000606022 AnggotaPenguj i 1 Errika Dwi Setya Watie, S.Sos. MI.Korn NIS. 06557000606016 AnggotaPenguji 2

Yulianto Budi Setiawan, S.Sos, M.Si September 2019 NIS.06557000606010

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan menunda sesuatu dalam hal kebaikan bayangkan saja jika hidup ini singkat dan kita belum sempat membahagiakan orang-orang yang kita kasihi. -Dian Puspitasari -

Pikiran adalah segalanya, apa yang kamu pikirkan akan kamu dapatkan -Buddha-

Kupersembahkan untuk:  Kedua orang tua saya  Kedua saudara kandung saya  Dosen jurusan Ilmu Komunikasi  Sahabat-sahabatku  Teman-teman ilkom B seperjuangan angkatan 2015  Almamaterku

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan pada kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi beserta laporannya dengan baik dan lancar. Laporan skripsi ini merupakan pertanggung jawaban penulis dan disusun guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Semarang. Laporan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam proses penelitian dan penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Susanto, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang 2. Fajriannoor Fanani, M.I.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang 3. Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn, M.Sn dan Errika Dwi S.W.,S.Sos., M. I.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran kepada penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi 4. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang untuk semua materi, bimbingan dan arahannya yang telah diberikan kepada penulis 5. Kedua orang tua saya Bapak Sardjoe (Alm) dan Ibu Koes Harini, Kakak perempuan saya Ratna Juwitasari, Kakak Laki-laki Saya Hari Massari terimakasih karena selalu memberikan semangat dan dukungan materil, moril serta doa demi menyelesaikan studi ini. 6. Yang selalu berusaha memberikan waktu dan melakukan yang terbaik bagi penulis Cahya Ardie Nugroho 7. Sahabat, saudara, musuh dan juga rekan bisnisku Wina Aditya dan Marshella Putri yang telah menemani penulis melewati masa perkuliahan selama hampir 4 tahun. 8. Teman ilkom B yang paling baik, Akbar, Faizal, Gondrong, Arjun, Parweed,

vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...... i

LEMBAR PERSETUJUAN ...... ii

LEMBAR PENGESAHAN...... iii

PERNYATAAN...... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...... v

KATA PENGANTAR ...... vi

DAFTAR ISI ...... viii

DAFTAR DIAGRAM...... xi

DAFTAR GAMBAR ...... xii

DAFTAR LAMPIRAN...... xiii

ABSTRAK...... xiv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...... 1

B. Perumusan Masalah ...... 6

C. Tujuan Penelitian ...... 6

D. Manfaat Penelitian ...... 6

1. Manfaat Teoritis ...... 7

2. Manfaat Praktis ...... 7

BAB II: KAJIAN TEORI

A. Teori Komunikasi...... 8

1. Strategi Komunikasi ...... 9

2. Metode Komunikasi...... 10

3. Tujuan Strategi Komunikasi...... 11

viii

B. Kerangka Berpikir

Diagram Kerangka Berpikir…...... 14

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...... 16

B. Bentuk dan Strategi Penelitian...... 16

C. Data dan Sumber Data ...... 17

1. Data Primer...... 17

2. Data Sekunder ...... 18

D. Teknik Penentuan Narasumber dan Obyek ...... 18

E. Teknik Pengumpulan Data ...... 19

1. Wawancara...... 19

2. Observasi...... 19

3. Studi Pustaka...... 19

F. Triangulasi Data ...... 20

G. Teknik Analisis Data...... 21

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian ...... 23

B. Profil Perusahaan...... 24

1. Visi PT.Carrefour ...... 25

2. Misi PT.Carrefour Indonesia ...... 25

C. Temuan Penelitian...... 35

1. Deskripsi Hasil Wawancara...... 35

a. Informan Pertama ...... 38

ix

b. Informan Kedua ...... 39

c. Informan Ketiga...... 40

d. Informan Keempat...... 41

e. Informan Kelima...... 42

f. Informan Keenam...... 43

g. Informan Ketujuh...... 44

h. Informan Kedelapan...... 45

D. Pembahasan ...... 46

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...... 51

B. Implikasi ...... 52

C. Saran ...... 53

1. Saran Dalam Kaitan Akademis ...... 53

2. Saran Dalam Kaitan Praktis ...... 53

DAFTAR PUSTAKA ...... 54

LAMPIRAN

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Kerangka Berpikir ...... 14

Diagram 2 Bagan Organisasi Komunitas Padang Rani...... 27

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3 Instagram Komunitas Padang Rani...... 28

Gambar 4 Event Komunitas Padang Rani Padang Rani...... 29

Gambar 5 Testimoni Pengunjung Komunitas Padang Rani di Sosial Media.....30

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lempar Pedoman Wawancara Informan ...... 55

Lampiran 2 Lembar Hasil Wawancara Informan ...... 61

xiii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Komunitas Padang Rani Kota Semarang Dalam Melestarikan Barang Antik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi Komunitas Padang Rani Kota Semarang Dalam Melestarikan Barang Antik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi komunikasi. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Objek penelitiannya adalah Komunitas Padang Rani Semarang sebagai salah satu Komunitas yang berkaitan dnegan seni dan budaya dalam bidang perdagangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi Komunikasi yang dilakukan Komunitas Padang Rani Kota Semarang Dalam Melewstarikan Barang Antik (1) Mengedukasi Pengunjung yang datang (2) mengenal dan memahami karakter pengunjung (3) menyusun pesan yang akan disampaikan terkait dengan pelestarian barang antik dan cara merawat barang antik (4) menetapkan metode dalam melakukan tindakan. Kata kunci : Strategi Komunikasi, Komunitas Padang Rani, Barang Antik.

xiv

ABSTRACT

This thesis is titled "Communication Strategy of the Semarang City Rani

Community in Preserving Antiques". The purpose of this study was to determine the Communication Strategy of the Padang Rani Community in the City of

Semarang in Preserving Antiques. The theory used in this research is communication strategy theory.

This research uses a qualitative research methodology. The object of his research is the Padang Rani Semarang Community as one of the Communities related to art and culture in the field of trade. Data collection techniques in this study used in-depth interviews, observation and literature study.

From this study, it can be concluded that the Communication Strategy of the Padang

Rani Community in the City of Semarang in Preserving Antiques (1) Educating

Visitors who come (2) getting to know and understanding the character of visitors

(3) compiling messages to be conveyed related to the preservation of antiques and ways caring for antiques (4) establishes methods for taking action.

Keywords: Communication Strategy, Padang Rani Community, Antiques.

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Semarang terdapat komunitas barang antik yang bernama Padang Rani.

Terbentuk dari satu ikatan paguyuban pedagang barang seni karena adanya kesamaan hobby mengkoleksi barang antik dan kemudian terjadi kesepakatan- kesepakatan dan kebiasaan-kebiasaan yang sepaham sehingga komunitas ini menjadi semakin berkembang.

Padang Rani kota Semarang merupakan komunitas barang antik yang berlokasi di jalan R. kawasan bangunan tua Kota Lama, awalnya posisi lokasi berdaganag disamping taman srigunting namun adanya relokasi dari pemerintahan kota Semarang maka sekarang Padang Rani dipindahkan lokasi menjadi di belakang Gereja Blenduk.

Seperti kebanyakan orang tahu, bahwa kota lama merupakan kawasan yang sangat direkomendasikan bagi para pengunjung untuk menambah koleksi foto pada akun sosial media. Terlebih lagi didukung dengan banyaknya bangunan – bangunan tua peninggalan zaman dulu yang terdapat pada setiap sudut mata memandang.

Kawasan perdagangan barang antik ini sengaja didesain dengan banyaknya hiasan lampu – lampu tempo dulu pada setiap lapaknya dan yang terbaru kawasan ini menjadi lebih indah dan bersih setelah diadakannya renovasi pada badan jalan utama. Maka tak heran, jika turis mancanegara selalu ditemui di kawasan unik ini, mereka tampak terpukau dengan barang antik dan bangunan-bangunan tua bersejarah disekitarnya sehingga dapat menjadi daya tarik.

1

2

Komunitas yang diketuai oleh Teguh Gunawan ini merupakan paguyuban pedagang barang seni yang sudah berdiri sejak tahun 2014. Komunitas Padang Rani memiliki jumlah anggota sebanyak 30 orang dan membuka kurang lebih 25 sampai dengan 30 lapak barang antik. Pada awal tahun 2015 jumlah anggota Komunitas

Padang Rani hanya sebanyak 20 orang saja, namun ketika barang antik semakin banyak peminatnya maka bertambahlah lagi jumlah anggota secara bertahap hingga sekarang di tahun 2019 mencapai 30 orang.

Untuk jam operasional Padang Rani pengunjung dapat datang ke lapak barang antik mulai dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 00.00 malam.

Bahkan demi memenuhi antusias pengunjung ketika libur akhir pekan para pedagang tetap membuka lapak barang antiknya selama 24 jam nonstop.

Padang Rani merupakan paguyuban pedagang barang seni yang membentuk suatu komunitas, bedanya adalah komunitas ini hanya menjual khusus barang antik saja dan bukan merupakan pasar. Jika melihat pedagang barang antik di kota lainnya seperti Solo dan , banyak pedagang barang antik yang menjual selain barang antik. Misalnya berjualan baju bekas atau hewan peliharaan

Barang antik yang dijual oleh Padang Rani bukan semata-mata hanya demi kepuasan pengunjung, melainkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan demi menunjukkan seberapa pentingnya melestarikan dan menjaga barang antik agar tidak punah.

Karena Salah satu tujuan Komunitas Padang Rani ini adalah untuk melestarikan barang antik, sebagai barang-barang peninggalan sejarah yang patut untuk dijaga dan dirawat dengan baik agar sejarah dari barang tersebut tidak hilang. 3

Selain ingin melestarikan barang antik, komunitas Padang Rani dapat memperoleh pendapatan dengan berdagang barang antik tersebut. Mengenai kisaran berapa harga barang-barang yang dijual jawabannya adalah harga barang antik tersebut sangat bervariatif, dimulai dari harga ribuan rupiah sampai dengan jutaan rupiah. Mengingat barang yang di jual pun susah payah untuk didapatkan dan sering kali pedagang melakukan hunting atau pencarian hingga sampai ke pelosok-pelosok daerah.

Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat harus tetap menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah agar tidak punah. Jika kebudayaan itu dibiarkan punah, kita tidak akan memiliki bukti-bukti tentang kebesaran bangsa

Indonesia. Pelestraian dalam konteks ini tidak hanya melindungi dan menjaga saja, akan tetapi juga dapat melakukan pengembangkan serta dapat memberikan manfaat. Agar akhirnya nanti akan memberikan peranan dalam memperkuat pengamalan pancasila, memperkuat keperibadian bangsa, daerah, kebanggaan nasional, memperkokoh persatuan bangsa, meningkatkan kualitas hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Memiliki barang antik bisa jadi hal yang membangggakan bagi sebagian orang apalagi jika sudah cinta sekali dengan barang antik. Kadang ada yang berpikiran bahwa merawat benda tua itu sulit bahkan bisa saja menghabiskan biaya yang banyak.

Menurut Komunitas Padang Rani Kota Semarang, sebenarnya merawat benda-benda tua tersebut tidaklah sulit seperti barang-barang antik dari kayu dirawat hanya dengan dilap saja jangan pakai air, untuk keramik cukup dengan 4

dibersihkan dengan minyak pelumas mesin jahit, minyak goring ataupun minyak pembersih bayi. Untuk bahan kain cukup diangin-anginkan saja tidak perlu dijemur.

Didalam melestarikan sekaligus menjaga barang antik, komunitas ini berusaha memberikan edukasi atau wawasan terhadap pengunjung yang datang misalnya tentang bagaimana sejarah barang antik tersebut berasal. Hal seperti ini, dibutuhkan komunikasi yang baik.

Maka kebanyakan barang antik dijual dengan dilelang dan dari kolektor.

Secara tradisional, kolektor dan orang kaya membeli barang antik, namun di negara industri, barang antik juga menarik di penyimpanan rakyat. Barang antik keberadaannya langka, selain hal tersebut, ada hal lain yang terdapat pada barang antik lain adalah sejarah sang pembuat ataupun bahan yang dipakai untuk membuat.

Bagi kolektor atau pecinta barang antik harga mahal bukanlah yang utama melainkan kepuasan memiliki barang antik tersebut yang membuat sang kolektor mendapatkan prestis tersendiri dan hobby mengkoleksi dapat terpenuhi. Selain itu, kolektor barang antik dapat menambah wawasan tentang sejarah adanya barang antik tersebut.

Di solo terdapat Pasar Triwindu yang merupkan pusat jual barang antik peninggalan Raja Pura Mangkunegaran, awalnya pasar ini bernama Windujenar.

Lokasinya berada di jalan Kelurahan Keprabon Kecamatan Banjarsari.

Pasar ini buka mulai pukul 09.00 – 17.00 Wib dan masih menjadi primadona bagi pelancong dan pemburu barang antik. Pasar Triwindu memiliki 2 lantai yang didalamnya terdapat 200 pedagang barang antik. Peletakkan barang antik di Pasar 5

Triwindu lebih tertata dan pasarnya lebih besar, sehingga ketika ingin menemukan jenis barang antik yang dicari, pembeli tidak kesusahan. Pasar Triwindu tidak hanya menjual barang antik saja, akan tetapi barang zaman sekarang seperti topeng dan patung yang terbuat dari kayu juga ada bahkan konon juga menjual barang-barang peninggalan keraton.

Di Yogyakarta terdapat Pasar Klitikan yang menjadi surganya bagi pecinta barang antik. Pasar yang belokasi di jalan HOS Cokroaminoto no 34 Kuncen berada tidak jauh dari Kawasan Malioboro sekitar 1 kilometer kearah barat. Dengan luas 8 ribu meter persegi, maka dapat menampung lebih dari 720 pedagang los dan 21 pedagang kios. Buka mulai pukul 10.00 pagi sampai 10.00 malam Wib. Selain menjual barang antik, di Pasar Klitikan juga menjual baju bekas impor atau yang biasa disebut dengan awul-awul dan hewan-hewan peliharaan yang lucu nan menggemaskan seperti hamster.

Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan dan dampak apa saja yang dihasilkan oleh komunitas Padang Rani dalam melestraikan barang antik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak ukur serta mempermudah peneliti dalam menyusun penelitian ini. Peneliti harus belajar dari peneliti lain, untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama. Adapun penelitian sejenis yang dijadikan bahan acuan atau refrensi adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Veni Fitra Meilisa program studi ilmu

komunikasi – Konsentrasi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan 6

Politik Universitas pada tahun 2018 dengan judul “Strategi

Komunikasi Dinas Pariwisata,Kepemudaan Dan Olahraga,Dan

Kebudayaan Kabupaten Indra Giri Hilir Dalam Menarik Minat Pengunjung

Objek Wisata Pantai Solop” . Penelitian tersebut lebih membahas mengenai

penetuan komunikator komunikasi, menentukan khalayak sasaran, dan

media komunikas yang digunakan. Metode menggunakan penelitian

kualitatif, dalam hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil

proses startegi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas

Pariwisata,Kepemudaan Dan Olahraga, Dan Kebudayaan Kabupaten Indra

Giri Hilir sudah cukup baik. Strategi komunikasi yang digunakan

komunikator dengan cara menyusun pesan dengan baik sehingga

menghasilkan efek yang baik pula. Rekomendasi peneliti diperlukannya

sumber daya manusia untuk lebih gencar lagi melakukan promosi dan

sosialisasi seperti bekerjasama dengan pemerintah agar banyak menaruh

perhatian terhadap minat pengunjung , dan juga dari pihak Dinas Pariwisata

melakukan promosi lewat website agar semua yang dilakukan diketahui

oleh banyak orang dan membuat yang melihat menjadi tertarik dan minat

mengunjungi objek wisata Pantai Solop.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti memiliki sebuah

rumusan masalah, yaitu bagaimana strategi komunikasi komunitas Padang

Rani dalam melestarikan barang antik?

7

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami strategi komunikasi

komunitas Padang Rani kota Semarang dalam melestarikan barang antik.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki 2 (dua) manfaat yaitu secara teoritis dan secara

praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara

teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.

b. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan strategi

komunikasi terutama dalam melestarikan barang antik.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat

dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang strategi

komunikasi

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada

peneliti selanjutnya guna pengembangan teori mengenai startegi

komunikasi

c. Guna membentuk startegi komunikasi yang baik, penelitian ini dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi komunitas Padang Rani dalam

melestarikan barang antik.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan taktik operasionalnya (Effendy :2007:32).

Untuk menyusun sebuah strategi harus ada tujuan yang jelas dan diolah melalui perencanaan yang matang. Onong Uchjana Effendy mengungkapkan bahwa srategi komunikasi memiliki fungsi ganda, yaitu : pertama menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat infomatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Kedua, menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya (Effendy:2003:301).

Pentingnya strategi komunikasi tidak dapat dipungkiri karena pada prosesnya komunikasi membutuhkan strategi agar komunikasinya berjalan efektif.

Tanpa strategi, komunikasi akan mengalami hambatan-hambatan atau gangguan dalam prosesnya maka strategi dibutuhkan guna meminimalisir.

Menurut Anwar Arifin untuk dapat membuat rencana dengan baik maka ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk menyusun strategi komunikasi yaitu :

1. Mengenal Khalayak

8

9

Merupakan langkah pertama bagi komunikator agar komunikasi yang

dilakukan berjalan efektif

2. Menyusun Pesan

Yang mampu menarik perhatian para khalayak, dapat dilakukan dengan

membentuk tema dan materi. Perhatian merupakan pengamatan yang

terpusat.

3. Menetapkan metode

Dalam dunia komunikasi metode penyampaian dapat dilihat dari 2 aspek

yaitu : (1) menurut cara pelaksanaanya yang semata-mata melihat

komunikasi dari segi pelaksanaanya dengan melepaskan perhatian dari

isi pesannya. (2) menurut bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari segi

pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung.

Menurut cara pelaksanaanya metode komunikasi diwujudkan dalam

bentuk :

a. Metode redundancy, yaitu cara mempengaruhi khalayak dengan cara

mengulang pesan. Pesan yang diulang akan menarik perhatian dan

dapat membuat khalayak menjadi lebih mengingat pesan yang telah

disampaikan secara berulang. Komunikator dapat memperoleh

kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya didalam penyampaian

sebelumnya.

b. Metode Canalizing, pada metode ini komunikator terlebih dahulu

mengenal khalayaknya dan mulai menyampaikan ide sesuai

kepeibadian dan sikap-sikap serta motif daripada khalayak. 10

Menurut bentuk isinya metode komunikasi diwujudkan dalam

bentuk

c. Metode Informatif, dalam dunia publisistik dan komunikasi massa

dikenal dengan bentuk pesan yang informative, yaitu suatu bentuk isi

pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak dengan cara

memberikan penerangan. Penerangan berarti menyampaikn sesuatu

apa adanya, apa sesungguhnya, diatas fakta-fakta dan data-data yang

benar serta pendapat-pendapat yang benar pula.

d. Metode Edukatif, diwujdukann alam bentuk pesan yang berisi

pendapat, fakta, dan pengalaman yang merupakan kebenaran dan

dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian isi pesan diatur secara

teratur dan berencana dengan tujuan mengubah perilaku khalayak.

e. Metode Koersif, yaitu mempengaruhi khalayak dengan cara

memaksa, dalam hal ini khalayak dipaksa untuk menerima gagasan

atau ide. Oleh Karena itu, pesan dari komunikasi ini selain berisi

pendapat juga berisi ancaman.

f. Metode Persuasif, merupakan suatu cara untuk mempengaruhi

komunikan dengan tidak terlalu berpikir kritis, bahkan kalau bisa

dapat terpengaruh secara tidak sadar. (Arifin:2013:73)

R. Wayne Pace, Brand D Peterson, dan M. Dallas Burnet dalam Onong

Ucjahana Effendy menyatakan bahwa tiga tujuan dalam strategi komunikasi sebagai berikut: 11

a. To Secure Understanding, yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu

pengertian dalam berkomunikasi.

b. To Establish Acceptance, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus

dibina dengan baik.

c. To Motivate Action, yaitu kegiatan di motivasikan.

Karena itu maka strategi komunikasi menurut Ali Liliweri selalu

dihubungkan dengan : Siapa yang bicara, maksud apa yang

dibicarakan, pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang, Cara

bagaimana saya menyampaikan pesan kepada Seseorang, dan

bagaimana mengukur dampak pesan tersebut. (Liliweri :2011:240)

Dalam proses komunikasi, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi yakni komunikator sebagai pemberi pesan atau informasi, komunikan sebagai penerima pesan dan media komunikasi. Setelah dilakukan pembicaraan, barulah ada umpan balik atau Feedback berupa respon dari penerima pesan kepada pemberi pesan.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, mengemukakan pendapat, dan mengubah perilaku atau mengubah sikap yang dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Empat komponen inti adalah adanya sumber, penerima pesan dan saluran. (Lydia Harlina Martono & Satya Joewana dalam buku

Menangkal Narkoba dan Kekerasan : 2008)

Unsur yang paling dominan dalam mencapai sebuah efektivitas komunikasi adalah komunikator. Sebelum komunikator menjalankan proses komunikasinya ia harus terlebih dahulu melakukan persiapan meliputi mengenal khalayak,menyusun 12

pesan, memilih metode dan menentukan media yang cocok dengan pesan yang disampaikan dan kondisi khalayak sasaran. Tentu saja tidak setiap komunikasi yang akan dilancarkan memiliki kesepatan meneliti khalayak. Dalam hal sepeti ini maka komunikator harus memiliki kemampuan imiginasi atau memiliki gambaran umum mengenai seperti apa khalayak yang akan dihadapi. (Rakhmat:2005:257)

Indikator yang paling penting didalam komunikator adalah kreadibilitas yaitu menyangkut kepercayaan dan keahlian. Kepercayaan dan keahlian yang dimaksud adalah dari aspek keilmuan dan pengetahuan sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Seorang komunikator yang kredibel harus memiliki beberapa ciri yaitu memiliki energy tinggi dan toleransi terhadap tekanan, ras apercaya diri, kendali, internal, kesalahan dan kematangan emosional, integritas pribadi, motivasi kekuasaan, dan orientasi kepada keberhasilan.(Supriyanto:2009:223)

1. Teori Harold Laswell

Dalam rumus Harold Lasswell, Komponen dan indikator strategi

komunikasi meliputi:

a. Who? (siapakah komunikatornya).

Sejumlah indikator yang berhubungan dengan komponen strategi

komunikasi ini mencakup kepercayaan diri, kreadibilitas, terbuka,

jujur, disiplin, berkeinginan keras,penuh perhitungan logika dan

rasional, selalu mawas diri.

b. Says what? (pesan apa yang dinyatakan)

Sejumlah indikator yang berhubungan dengan komponen strategi

komunikasi ini mencakup benar, autentik, rasional, terukur, banyak, 13

valid, reliable, cepat, jelas sumbernya, selalu menjadi sumber

pemerkaya pesan lainnya. b. In which channel? (media apa yang digunakan)

Sejumlah indikator yang berhubungan dengan komponen strategi

komunikasi ini mencakup elektronik, cetak, grafis gambar,

infografis, visual diam, visual gerak, audio, audio visual. c. To whom? (siapa komunikannya).

Sejumlah indikator yang berhubungan dengan komponen strategi

komunikasi ini mencakup personal, kelompo terbatas, masyarakat

luas, lawan tujuan, pertemanan dalam satu tujuan, anggota baru,

bukan anggota organisasi, anggota lama, orang yang membutuhkan

laporan. d. With what effect? (efek apa yang diharapkan)

Sejumlah indikator yang berhubungan dengan komponen strategi

komunikasi ini mencakup Pemahaman pesan oleh komunikan,

kerjasama dalam mema hami pesan, terjalin pemahaman bersama,

terjadinya perbedaan persepsi, ingin menunjukan arah dari pesan,

memberikan pesan yang dimaksud, bertambahnya persepsi baru

yang sesuai, bertambahnya persepsi baru yang bertentangan, saling

memperkaya pemahaman pesan, berorientasi pada pencapaian

tujuan bersama dengan pesan yang sama, berorientasi pada capaian

tujuan yang sama dengan pesan yang berbeda. (Effendy:2005:10). 14

Penelitian ini bermaksud mengungkapkan serta mendeskripsikan tentang

bagaimana strategi komunikasi komunitas Padang Rani dalam melestarikan barang

antik. Teori yang digunakan untuk meneliti fenomena penelitian ini adalah teori

Harold Laswell.

B. Kerangka Berpikir

KOMUNITAS PADANG RANI

(PEDAGANG BARANG SENI) KOTA LAMA SEMARANG

STRATEGI KOMUNIKASI Teori Harold Laswell

Who? Say What? In Which To Whom? With What

Siapakah Pesan apa Channel? Media Siapa Effect? Efek apa komunikator yang Apa yang Komunikannya yang diharapkan nya dinyatakan digunakan

MELESTARIKAN BARANG ANTIK

Kerangka berpikir diaplikasikan dalam kerangka pemikiran konseptual

sesuai dengan penelitian yang dikaji yaitu “Startegi Komunitas Padang Rani Kota

Semarang Dalam Melestarikan Barang Antik”.

Berikut adalah deskripsi kerangka berpikir berdasarkan bagan diatas, yaitu:

1. Who? Siapakah komunikatornya, seorang komunikator didalam

penelitian ini adalah anggota dari Komunitas Padang Rani yang

memiliki kreadibilitas baik, dan banyak mengetahui informasi terkait 15

barang antik sehingga apa yang disampaikan dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Say What? Pesan Apa yang dinyatakan, pesan terhadap khalayak

untuk melestarikan barang antik agar peninggalan sejarah Indonesia

tidak mudah punah.

3. In Which Channel? Media apa yang digunakan, cara Komunitas

Padang Rani didalam memberikan sosialisasi atau promosi guna

melestarikan barang antik dapat melalui media sosial instagram dan

juga bekerjasama dengan pemerintah seperti dengan Dinas Pariwisata

kota Semarang bahwa Padang Rani merupakan salah satu destinasi

atau tempat yang patut untuk dikunjungi dan rugi untuk dilewatkan.

4. To Whom? Siapa Komunikannya, adalah pengunjung berupa

masyarakat luas, baik dari dalam dan luar negri serta kolektor barang

antik.

5. With What Effect? Efek apa yang diharapkan, agar masyarakat lebih

aware atau perhatian bahwa melestarikan barang antik merupakan

suatu usaha mempertahankan kelangsungan layaknya keadaan semula

dan membiarkan tetap atau tidak berubah.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan teori yang peniliti uraikan di atas, peneliti menentukan lokasi penelitian di Kawasan Kota Lama Semarang dengan alasan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat untuk berjualan barang antik sekaligus titik kumpul komunitas Padang Rani.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif. Dimana didalam penelitian ini, peneliti menjelaskan secara jelas bagaimana strategi komunikasi komunitas Padang Rani didalam menyampaikan maksud dan juga tujuannya kepada khalayak.

Metode penelitian kualitatif lebih berdasarkan pada sifat fenomenologis yang mengut amakan penghayatan (verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.

Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan

16

17

data yang sedalam dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

C. Data dan Sumber Data

Menurut bahasa, data merupakan bentuk jamak dari kata datum (bahasa latin) yang berarti sesuatu yang diberikan. Menurut istilah, pengertian data adalah kumpulan informasi atau keterangn-keterangan yang diperoleh dari pengamatan, informasi itu bisa berupa angka, lambang atau sifat.

Dalam kehidupan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Artinya data yang diperoleh dari berbagai sumbernya masih menjadi sebuah anggapan atau fakta karena memang belum diolah lebih lanjut.

Setelah diolah melalui suatu penelitian atau percobaan maka data dapat berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks misal database, informasi atau bahkan solusi pada masalah tertentu.

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam

penelitian. Data pokok dapat di deskripsikan sebagai jenis data yang

diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau esponden

atau informan. Perkecualian padi riset kuantitatif.

Pengumpulan data primer melibatkan kontak atau komunikasi langsung

antara peneliti dan informan. Data primer dari penelitian ini adalah

pengunjung dan kolektor barang antik Padang Rani.

18

2. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder diambil untuk menunjang data primer diantaranya

dengan melakukan studi pustaka dan dokumentasi. Sumber data sekunder

merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data

sekunder diperoleh dari catatan-catatan, dokumen yang berkaitan dengan

penelitian ini. Data sekunder ini berfungsi sebagai pelengkap atau

pendukung data primer. Selain kata-kata dan tindakan sebagai sumber data

utama, diperlukan juga data-data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain

sebagai sumber data sekunder (Moleong, 2012:112). Data sekunder dari

penelitian ini merupakan anggota dari komunitas Padang Rani.

D. Teknik penentuan Narasumber dan Objek

Teknik sampling adalah penelitian dari kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan tersebut. Salah satu bagian yang diamati disebut sampel atau sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Orang-orang yang diseleksi mempunyai kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian, yang biasa disebut narasumber. Dalam hal ini peneliti memilih narasumber yang dipandang paling memahami sehingga informasi yang didapat dari narasumber bisa dengan lengkap sesuai di lapangan dan dibutuhkan untuk peneliti. Sampling yang ditetapkan dari penelitian ini adalah :

a. Ketua Komunitas Padang Rani Kota Semarang atas nama Bapak

Teguh Gunawan.

b. Wakil Ketua Komunitas Padang Rani Kota Semarang atas nama

Bapak Nanang. 19

c. Admin sosial media Padang Rani Kota Semarang atas nama Bapak

Mafaza Ahlam

d. Bagian perlengkapan Komunitas Padang Rani Kota Semarang atas

nama Bapak Yulianto

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono

(2013:224) Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua

diantara yang terpenting adalah proses –proses pengamatan dan

ingatan. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013 :145).

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana

dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. Setyadin dalam

Gunawan (2013:160). Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai :

1. Ketua Komunitas Padang Rani Kota Semarang atas nama Bapak

Teguh Gunawan.

2. Wakil Ketua Komunitas Padang Rani Kota Semarang atas nama

Bapak Nanang. 20

3. Admin Sosial Media Padang Rani Kota Semarang atas nama

Bapak Mafaza Ahlam.

4. Bagian perlengkapan Komunitas Padang Rani Kota Semarang

atas nama Bapak Yulianto.

c. Studi Pustaka

Secara umum studi pustaka adalah cara untuk menyelesaikan

persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah

dibuat sebelumnya.

F. Validasi data

Validasi data merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Semua data yang terkumpul baik premier dan sekunder akan dipelajari dan ditelaah. Validasi data juga merupakan derajat ketetapan data yang dimiliki oleh peneliti berdasarkan pengetahuan pada objek peneliti serta observasi yang dilakukan oleh peneliti.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Tahapan pertama adalah tahapan pengumpulan data, tahapan kedua adalah reduksi data, tahapan ketiga penyajian data, dan tahapan keempat adalah penarikan kesimpulan (Herdiansyah,2012:164).

Analisis data ini meliputi :

21

H. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan sebagai data penelitian yaitu peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi di lokasi terkait, melakukan wawancara mendalam, mecatat berbagai dokumen yang diperlukan peneliti dalam data penelitian yang valid tanpa ada pendapat lain dari peneliti.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan analisis data yang dilakukan dengan

memilih hal pokok, memfokuskan pada hal penting, dan dicari tema serta

polanya. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyeksi

penelitain berlangsung. (Sugiyono, 2007 : 15).

Kegiatan reduksi data yaitu menyederhanakan informasi yang masih

kasar yang berasal dari studi informasi dari lapangan dan memfokuskan data

penelitian untuk lebih dipahami dan data yang diteliti sesuai dengan

kebenaran tanpa adanya kekeliruan.

Dengan demikian data yang sudah direduksi dapat memberikan

gambaran secara jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan

data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rancangan dari informasi deskripsi

yang dibentuk dalam bentuk tulisan maupun narasi yang memungkinkan

peneliti melakukan analisi. Penyajian data ini harus mengacu pada rumusan

masalah yang telah ditetapkan untuk dijadikan studi penelitian.dalam 22

penyajian data, yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Peneliti harus memahami setiap detil informasi penelitian yang

sudah dilakukan dari awal dan akhir penelitian. Penarikan kesimpulan

dilakukan selama penelitian berlangsung. Simpulan sementara tetap harus

disimpan dan baru akan menjadi simpulan yang benar ketika proses

penelitian sudah selesai. Selanjutnya kesimpulan tetap harus diverifikasi

ulang kebenarannya agar dapat dipertanggung jawabkan. BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Komunitas Barang Antik Padang Rani Kota Semarang

Komunitas Padang Rani adalah singkatan dari paguyuban pedagang barang seni, dimana komunitas Padang Rani Kota Semarang terbentuk karena memiliki kebiasaan dan hobby yang sama serta visi dan misi yang mulia. Ketua komunitas ini menjelaskan bahwa tujuan terbentuknya Padang Rani ini adalah selain menjadi mata pencaharian, juga memiliki noble purpose atau tujuan mulia yaitu untuk melestarikan barang peninggaalan sejarah yang patut dijaga dan dilestarikan dari generasi terdahulu, sekarang dan generasi dimasa yang akan datang.

Menurut Bowo selaku sekretaris Komunitas Padang Rani, 5 (lima) tahun yang lalu teman-teman itu timbul keperihatinan, soalnya mereka bilang kota

Semarang terlihat sepi dan iseng saja teman menjual satu dulu barang antik dan pertama hanya ada satu dua orang yang berjualan, terus ada salah satu orang dari djarum kalau tidak salah, kami semua dikumpulin di lokasi kota tua dan berjualan hanya disepakati setiap hari sabtu dan minggu alhasil semakin hari semakin ramai pengunjung dan tidak disangka bisa menjadi besar seperti sekarang ini kemudian kami diminta untuk berjualan setiap hari.

Lagipula selain memiliki kebiasaan dan hobby yang sama komunitas ini terbentuk karena adanya keinginan dari para anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama, selain itu komunitas ada untuk memberikan

23

24

bantuan sesama anggotanya sehingga hubungan internal komunitas terjalin dengan erat terlebih apabila komunitas tersebut menjunjung tinggi rasa kekeluargaan.

Komunitas Padang Rani adalah komunitas barang antik di Kota Semarang yang memperkenalkan produknya melalui edukasi dan wawasan di setiap pengunjung yang datang, pelayanan ramah dan harga barang antik yang ditawarkan bervariasi mulai dari harga yang murah 100 ribu an sampai dengan harga yang mahal yaitu di sekitar 10 juta an. Harga tersebut sangat terjangkau bagi kalangan manapun, terlebih bagi yang benar-benar mencintai atau bahkan mengkoleksi barang antik seperti kolektor barang antik.

Komunitas yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini memiliki jumlah anggota sebanyak 30 orang dan membuka kurang lebih 25 sampai dengan 30 lapak barang antik. Pada awal tahun 2015 jumlah anggota Komunitas Padang Rani hanya sebanyak 20 orang saja, namun ketika barang antik semakin banyak peminatnya maka bertambahlah lagi jumlah anggota secara bertahap hingga sekarang di tahun

2019 mencapai 30 orang.

B. Profil Komunitas Padang Rani

1. Visi Padang Rani Kota Semarang

Visi Komunitas Padang Rani adalah agar dapat menjadi komunitas

barang antik yang bisa eksis di era modern saat ini dan menjadi tempat

satu-satunya pedagang barang antik dengan koleksi terlengkap dan

banyak di cari di kota Semarang.

25

2. Misi Padang Rani Kota Semarang

Misi Komunitas Padang Rani berlandaskan aspek tanggung jawab,

integritas, solidaritas serta kekeluargaan yaitu :

1. Dapat mengedukasi serta memberikan wawasan baru terkait barang

antik kepada generasi di era modern.

2. Mengajak generasi muda serta masyrakat kota Semarang khusunya

untuk membantu menjaga serta melestarikan barang antik.

3. Membangun kerjasama yang baik terhadap pemerintahan kota

semarang, pengunjung serta kolektor pecinta barang antik.

4. Memberikan dukungan yang terbaik terkait perkembangan seni agar

tercapainya suatu pelayanan yang memuaskan bagi setiap orang

yang datang.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu narasumber yaitu ketua komunitas Padang Rani Kota Semarang Bapak Teguh

Gunawan. Beliau menjelaskan secara gamblang tentang bagaimana sejarah beberapa barang antik yang dia miliki di lapaknya maupun di beberapa lapak yang berada di kawasan kota tua Semarang. Didalam penjelasannya mengenai barang antik, peneliti merasa sang ketua komunitas ini berbicara secara ringan, lugas dan jelas sehingga orang yang mendengarkannya dapat dengan mudah memahami sekaligus dapat memberikan dampak positif bagi anak muda untuk lebih aware dan mencintai, menjaga dan melestarikan barang antik.

Kita harus menjaga dan melestarikan barang antik agar tidak punah. Jika barang antik dibiarkan punah, kita tidak akan memiliki bukti-bukti tentang 26

kebesaran bangsa Indonesia. Menurut Teguh Gunawan, cara menjaga dan melestarikan barang antik adalah sebagai berikut:

1. Mengkoleksi barang antik, biasanya kolektor barang antik yang

menyukai hal ini untuk sekedar dipajang dirumah sebagai tambahan

hiasan

2. Sering mengadakan dan melakukan event-event terkait barang antik

seperti mengadakan pameran.

3. Melestarikan barang antik merupakan seni tersendiri yang bernilai

tinggi

4. Memperkenalkan sekaligus memberikan edukasi kepada generasi muda

bahwa barang-barang antik tersebut pernah meberikan manfaat yang

sangat luar biasa pada masanya.

Observasi yang dilakukan oleh penelitipun berubah menjadi sejuta informasi menarik tentang barang antik yang tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Ditambah lagi lokasi Padang Rani yang terletak dikawasan kota tua

Semarang ini sangat menunjang ornament barang antik dari segi bentuk dan sudut pandang manapun.

Menurut Humas komunitas barang antik padang rani kota semarang yaitu

Mafaza Ahlam, komunitas padang rani sering mengikuti kegiatan-kegiatan di pemkot semarang, bahkan sering mempromosikan kawasan kota lama sebagai salah satu destinasi tujuan turis mancanegara dan wisatawan luar kota yang harus dikunjungi dan masuk dalam daftar tujuan yang tidak boleh dilupakan ketika berkunjung ke kota Semarang. Selain dapat menikmati bangunan tua peninggalan. 27

kolonial belanda, kawasan ini terdapat banyak lapak barang antik dan juga

terdapat Contemporary Art Gallery bagi pecinta seni.

Ketua Teguh Gunawan

Wakil NanangTT

TT

Sekretaris Bendahara Humas Keamanan Perlengkapan Bowo Sugeng Riyanto Mafaza Ahlam Djinto Yulianto

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Komunitas Barang Antik Padang Rani Kota Semarang (Sumber : Komunitas Padang Rani)

Adapun komunikasi komunitas padang rani dalam melestarikan barang

antik sekaligus menjadi ajang promosi salah satunya dengan cara membuat akun

instagram @lonsartantique yang dikelola langsung oleh bagian Humas.

Akun instagram ini aktif sejak tahun 2017 dimana 3 (tiga) tahun lebih

lambat pembuatannya dibandingkan dengan berdirinya komunitas padang rani itu

sendiri yang sudah ada sejak tahun 2014. Instagram @lonsartantique lebih kepada

instagram milik pribadi bagian Humas Komunitas Padang Rani Semarang, akun ini

menjadi lapak untuk berdagang dan promosi barang antik, memberikan informasi

terupdate barang antik yang baru datang maupun yang sudah sold out atau habis

terjual. 28

Gambar 4.2 lon’s Art & Antique (Sumber : Instagram)

Selain melakukan kegiatan berdagang dan melakukan pelestarian barang antik, komunitas padang rani juga sering sekali mengikuti berbagai macam event.

Event yang selalu dilakukan seperti pada saat moment ramadhan, komunitas ini sudah memiliki jadwal dalam sebulan. Ada yang berkegiatan mengumpulkan charity untuk diberikan kepada yang lebih membutuhkan seperti ke anak yatim piatu di panti asuhan dan juga berbagi takjil pada setiap jam berbuka puasa. Selain itu, kegiatan lainnya seperti membantu mengumpulkan dana untuk disumbangkan pada korban gempa yang melanda bumi pertiwi pun sering dilakukan. Jadi, komunitas ini selain konsisten didalam berdagang barang antik konsisten pula didalam berkegiatan sosial. 29

Gambar 4.3 Beberapa anggota komunitas padang rani dalam suatu acara pertunjukan kesenian ogoh-ogoh (Sumber : Facebook Padang Rani,2017)

Selain itu, dunia maya dan kehidupan anak zaman sekarang merupakan sesuatu yang match atau cocok jika dilakukan dengan baik dan positif, contohnya hal yang dapat membawa dampak baik bagi lingkungan sekitar.

Salah satu dampak baik yang dirasakan oleh Komunitas padang rani sehingga sangat terbantu dengan adanya pengunjung yang notabennya anak muda kerap kali memposting pengalaman atau ceritanya di laman sosial media milik pribadinya. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik untuk orang lain berminat mengunjungi padang rani.

Ketika pengunjung datang kemudian memposting gambar dan mansion atau tag akun padang rani, maka padang rani lebih lagi dikenal oleh banyak khalayak dan selalu dapat eksis di era digital saat ini.

Melestarikan barang antik di kawasan kota tua kota Semarang menjadi nilai yang menjanjikan, pasalnya kawasan tersebaut selalu didatangi oleh berbagai 30

pengunjung dari segala penjuru kota bahkan dunia, maka tak heran komunitas padang rani ini semakin berkembang anggotanya.

Gambar 4.4 Mansion pengunjung padang rani (Sumber : social media pujipujawati)

Informasi terkini sama seperti yang sudah penulis tuliskan pada latar belakang, bahwa Pedagang Barang seni ini sudah pindah lokasi mulai dari disamping taman srigunting sekarang menempati gedung PPI tepatnya dibelakang gereja blenduk.

Galeri Industry Kreatif Semarang di gedung perusahaan perdagangan

Indonesia (PPI) resmi sebagai tempat komunitas padang rani berdagang. Pindahan menempati lapak baru telah dilakukan dengan doa, pemotongan tumpeng, dan makan jajan pasar bersama pada sabtu 4 mei 2019 yang lalu.

Pada lokasi baru di jalan Garuda No.1 kawasan kota lama, komunitas padang rani dimanjakan oleh fasilitas yang mampu mendukung kegiatan berdagang yaitu : ruangan yang ber AC, ketersediaan listrik dan air yang memadai, serta pengelolaan area yang baik. 31

GKIS Merupakan hasil inisial kerjasama dari pemkot Semarang Pemprov jateng, Kementrian Perindustrian, dan PT.PI. Dimana GKIS sebelumnya merupakan salah satu gedung di kota lama yang tidak dimanfaatkan, kemudian setelah melalui beberapa perbaikan, gedung tersebut telah disulap menjadi “One Stop Shopping

Center’ untuk kawasan kota lama semarang.

Nantinya selain untuk berdagang barang antik, GKIS juga akan ditempati oleh sejumlah pedagang produk fashion, furniture, hand craft, serta kuliner baik tradisional maupun kekinian.

2. Strategi komunikasi

Menurut Byrne sebagaimana dikutip oleh Brannan (2005:2) mendefinisikan strategi sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar

(khalayak umum), pesaing dan faktor-faktor lingkungan. Sedangkan menurut

Littlemore (2003:1) dalam The Communicative Effectivences of Different Types Of

Commmunication Strategy menjelaskan bahwa strataegi komunikasi merupakan langkah-langkah yang harus diambil didalam meningkatkan efektifitas komunikasi.

Guna memudahkan dalam memahami strategi komunikasi perlu kiranya dijelaskan beberapa istilah kata yang identik dengan strategi diantaranya ialah, metode dan taktik. Metode istilahnya adalah cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan suatu cara kerja agar tercapai hasil yang diharapkan sedangkan taktik ialah tahap-tahap atau langkah-langkah yang dipakai untuk melaksanakan strategi.

Jika management telah merumuskan tujuan dan strateginya maka ia berada pada posisi untuk menentukan taktik. 32

Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan dan manajemen komunikasi yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Adapun strategi yang peneliti maksud adalah strategi komunikasi konsep Harold D Laswell (2007:216) dimana konsep komunikasi ini sesuai dalam kajian teori. Penulis menjelaskan bahwa untuk bisa memahami strategi komunikasi maka harus mampu menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut : siapakah komunikatornya, pesan apa yang dinyatakannya, media apa yang digunakannya, siapa komunikannya, efek apa yang diharapkan?

Dari beberapa pertanyaan diatas sebenarnya secara tidak langsung mewakili pertanyaan lain yang perlu dijawab, pertanyaan tersebut adalah : kapan dilaksanakannya, bagaimana melaksanakannya, mengapa dilaksanakan demikian?

Tambahan pertanyaan tersebut dalam komunikasi tetap sangat penting karena pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam yakni information, persuasive, dan instruction.

Fungsi strategi komunikasi baik secara makro (planed multi-media strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu :

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informative,

persuasive dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk

memperoleh hasil optimal.

b. Menjembatani cultural gap akibat kemudahan diperolehnya dan

kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh,

yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. 33

Menurut Cutlip (2007:392-407) menegaskan bahwa agar lebih mudah dalam melakukan dan mempraktekkan strategi komunikasi, maka kita harus mengetahui langkah taktis strategi komunikasi supaya mencapai tujuan yang diinginkan.

Komunikasi merupakan proses yang rumit, dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut. Kita mulai secara berturut-turut dari komunikan sebagai sasaran komunikasi, media pesan, dan komunikator.

1. Mengenali sasaran komunikator

Sebelum kita melancarkan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa-

siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi kita itu. Sudah tentu ini

tergantung daripada tujuan komunikasi. Apakah hanya sekedar

komunikan saja (dengan metode informatif) atau agar komunikan

melakukan tindakan tertentu (metode persuasive atau instruktif). Aapun

tujuan metodenya dan banyaknya sasaran pada diri komunikan perlu

diperhatikan factor berikut:

a. Faktor kerangka refrensi

Pesan komunikasi yang disampaikan kepada komunikan harus

disesuaikan dengan kerangka refrensi. Kerangka refrensi seseorang

terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman,

pendidikan, gaya hidup, norma hidup, ideology, cita-cita, dan lain 34

sebagainya. (Effendi,1998:40). Adapun yang sulit mengenal

kerangka refrensi para komunikan dalam komunikasi massa, sebab

sifatnya sangat heterogen.

b. Faktor situasi dan kondisi

Yang dimaksudkan dengan situasi disini adalah situasi komunikasi

pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan.

Situasi yang dapat menghambat jalannya komunikasi dapat diduga

sebelumnya. Adapun yang dimaksud dengan kondisi disini adalah

state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis

komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.

2. Pemilihan Media Komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau

gabungan dari beberapa media, tergantung dari ujian yang akan dicapai,

pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan dipergunakan.

Mana yang lebih baik dari sekian banyak media komunikasi itu, tidak

dapat ditegaskan dengan pasti, sebab masing-masing mempunyai

kelebihan dan kekurangan.

3. Pengkajian pesan komunikasi

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik

yang harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi, atau

teknik intruksi. Karena itu didalam komunikasi bahasa memegang

peranan penting. Tanpa penguasaan bahasa, hasil pemikiran yang 35

bagaimanapun baiknya tidak akan dapat dikomunikasikan kepada

orang lain secara tepat.

4. Peranan komunikator didalam komunikasi

Ada faktor yang penting dari komunikator bila ia melancarkan

komunikasi, yaitu : daya tarik dan sumber kepercayaan.

a. Sumber Daya tarik

Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan

merubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme

daya tarik, jika ada kesamaan antara komunikator dengannya.

b. Sumber Kepercayaan

Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil ialah

kepercayaan komunikan kepada komunikator. Kepercayaan ini

banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki

oleh komunikator.

C. Temuan Penelitian

Ketua Komunitas Padang Rani Semarang yaitu Teguh Gunawan menjelaskan bahwa strategi Komunikasi Padang Rani dalam melestarikan barang antik perlu adanya dukungan atau support dari internal komunitas maupun masyarakat khususnya Kota Semarang. Adapun strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh Komunitas Padang Rani antara lain adalah :

1. Memberikan edukasi atau wawasan terhadap pengunjung yang datang

ke lapak, menceritakan bagaimana awal mula barang antik tersebut

berasal. 36

2. Membuat stand photobooth dengan property barang antik vintage yang

bernuansa klasik dan instagramable, agar pengunjung yang datang

dapat berfoto.

3. Menampilkan lampu gantung antik hampir disetiap lapak

4. Menata barang antik dan menyusunnya dalam display yang menarik

5. Konsistensi pedagang barang antik padang rani mengenakan baju jadul

ketika berjualan dan disaat moment-moment tertentu.

Mafaza Ahlam selaku Humas pun mengatakan bahwa barang antik di

Komunitas Padang Rani ini tidak hanya untuk dijual saja, melainkan ada beberapa lapak yang memperbolehkan property barang antiknya untuk disewa. menurutnya, dengan disewakan pedagang dapat meraih keuntungan tambahan diluar berdagang barang antik itu sendiri sekaligus dapat digunakan sebagai ajang pelestarian.

Barang antik yang berada di Komunitas Padang Rani merupakan barang legal, artinya tidak ada barang curian yang diperjual belikan karena padang ranipun sudah terdaftar di pemkot semarang dibawah naungan dinas pariwisata semarang. tambah mafaza ahlam.

Jenis barang antik yang disewapun masih harus di pilah dalam berbagai macam kategori. Contohnya barang antik yang berbahan porselin dan kaca, barang antik jenis ini jarang sekali diperbolehkan untuk disewa. lantas barang yang diperbolehkan untuk disewa jenis barang antik apa saja, antara lain seperti tv lawas, radio, lukisan kuno, lonceng, keris, mesin ketik, mesin setrika, mesin gilingan kopi, dan masih banyak lagi. Mafaza pun mengatakan bahwa barang antik sering disewa oleh kebanyakan orang yang memiliki usaha dalam bidang jasa dekorasi. 37

Peraturan komunitas yang memperbolehkan barang antik untuk disewa ternyata sudah memiliki list harga guna perbaikan atau ganti rugi apabila terjadi sesuatu dengan barang antik tersebut. Contohnya adalah ketika barang antik yang disewa pecah ataupun rusak. Hal ini dilakukan agar klien atau orang yang menyewa lebih bisa menghargai barang antik dan mau melestarikan barang antik sebagai barang peninggalan zaman dulu kala yang patut untuk dijaga.

Selain itu, menurut sekertaris komunitas padang rani yaitu Bowo mengatakan dalam melestarikan barang antik komunitas ini membutuhkan media yang lebih luas, dalam arti dapat mencakup lebih banyak informasi mengenai padang rani dan mampu mendiskripsikan komunitas padang rani lebih dalam lagi terutama dari aspek wisata agar dapat menjadi daya tarik termasuk destinasi pilihan di kota

Semarang.

Adapun dari pembahasan strategi komunikasi, melalui hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap beberapa narasumber komunitas padang rani, yaitu :

Teguh Gunawan selaku ketua komunitas, Mafaza Ahlam selaku bagian humas dan

Bowo selaku sekretaris. Penelitipun melakukan wawancara mendalam dengan beberapa sumber lain yaitu 3 (tiga) orang pengunjung yang datang ke lapak Padang

Rani serta 2 (dua) kolektor tetap yang selalu membeli barang antik di Padang Rani.

Didalam melakukan wawancara, peneliti menyesuaikan pertanyaan wawancara dengan narasumber yang akan ditanya. Tujuannya agar peneliti langsung menemukan keterangan yang jelas serta tepat sesuai yang diharapkan. Adapun wawancara peneliti terhadap semua narasumber adalah sebagai berikut :

38

1. Deskripsi Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 3 (tiga) orang

informan yang menjadi bagian dari Komunitas Padang Rani bahkan

masuk di dalam struktur organisasi kepengurusan komunitas. Hal ini

dilakukan oleh peneliti bertujuan agar mengetahui strategi komunikasi

pengurus Komunitas Padang Rani dalam melestarikan barang antik.

a. Informan Pertama

Nama Informan : Teguh Gunawan

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 15.00 WIB

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti melakukan wawancara dengan bapak Teguh Gunawan di lapak barang antik milik beliau. Sebelum proses wawancara, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya wawancara kemudian peneliti menanyakan biodata lengkap agar informasi yang didapat dan yang nantinya akan disajikan lebih akurat.

Teguh Gunawan adalah seorang pria berusia 50 tahun dan tinggal di jalan

Patimura No.16 Semarang dan lahir pada tanggal 19 juli 1969. Beliau adalah seorang yang memiliki kewenangan besar terhadap Komunitas Padang Rani pasalnya beliau adalah ketua Komunitas Padang Rani Kota Semarang. Bapak dari 2 (dua) orang anak ini pun mengetahui historis atau sejarah Padang Rani dari sebelum menjadi komunitas hingga sampai sekarang ini. 39

Pak Teguh Gunawan merupakan pribadi yang ramah dan sangat menyukai benda-benda peninggalan zaman kuno dan hingga pada akhirnya beliau ditunjuk oleh para anggota untuk menjadi ketua komunitas. Peneliti memberikan pertanyaan terkait strategi komunikasi apa yang dilakukan oleh pengurus Komunitas Padang Rani didalam melestarikan barang antik?

“Saya mulai tertarik dengan barang antik peninggalan zaman kuno sejak dari remaja dan saya belum begitu paham jika nilai jual dari barang antik bisa tinggi sehingga dari dulu awalnya saya menyukai kemudian mengkoleksi untuk kesenangan saja . Saya ingat waktu pertama kali saya mengkoleksi yang menurut saya antik adalah uang koin pada tahun 1940. Belajar dari pengalaman, saya mengharapkan generasi muda saat ini bisa ikut serta dalam menjaga keberadaan barang antik”. (Wawancara : Teguh Gunawan, 12 Mei 2019)

Pak Teguh Gunawan setiap harinya berdagang barang antik guna mencari

mata pencarian juga menghabiskan waktu. Selain itu, beliau sesekali mengajak

anaknya untuk bermain di kota lama sekaligus mengedukasi agar anaknya dapat

mengerti makna dari pada historis benda-benda kuno bersejarah tak terkecuali

teman-teman anaknya pun kerap kali datang ke lapak pak Teguh Gunawan baik

hanya sekedar mengunjungi, belajar ataupun membeli barang antik.

b. Informan Kedua

Nama Informan : Mafaza Ahlam

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 15.30 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang. 40

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Mafaza Ahlam di lapak barang antik milik beliau. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Bapak Mafaza Ahlam adalah seorang pedagang barang antik berusaia 40 tahun dimana ia merupakan salah satu bagian terpenting didalam struktur organisasi Komunitas Padang Rani. Posisi beliau adalah sebagai seorang Humas dari Komunitas Padang Rani. Pria yang biasanya disapa dengan nama panggilan Londo di komunitasnnya ini memiliki relation yang cukup banyak terkait barang antik, mulai dari pelanggan tetap sampai kolektor barang antik.

Peneliti memberikan pertanyaan terkait strategi komunikasi apa yang dilakukan oleh pengurus Komunitas Padang Rani didalam melestarikan barang antik?

“ Saya Mafaza Ahlam alamat rumah di jalan kauman timur gang 2 no 103. Saya mulai tertarik dengan barang antik sejak tahun 1996 dimana saya mempunyai seorang sahabat yang gemar membaca buku novel terbitan tahun lama. Berselang beberapa tahun kemudian memasuki era millennium di tahun 2000an. Saya melihat buku yang pernah dulu teman saya miliki terdisplay di pedagang barang antik yang juga menjual barang rongsokan. Saya pun coba tanya, buku ini berapa duit pak? Buku itu sudah ada yang pesan dan harganya ratuan ribu kalau tidak salah ingat bapak tersebut menjawab pertanyaan saya. Seketika itu saya langsung berpikir, buku itu sudah menjadi barang antik yang nilai jualnya cukup tinggi. Sejak saat itu saya mencoba untuk sedikit demi sedikit mengumpulkan dan membeli barang antik dan alhasil saya bisa kumpulkan di lapak saya ini. Dan untuk relation atau rekan sesama penggemar barang antik, saya selalu update jika ada barang antik yang masuk baru lagi di lapak saya”. (Wawancara : Mafaza Ahlam, 12 Mei 2019).

c. Informan ketiga

Nama Informan : Bowo 41

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 16.15 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Bowo di lapak barang antik milik beliau. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Bapak Bowo adalah pedagang barang antik sekaligus sebagai salah satu pengurus Komunitas Padang Rani yang jika dilihat dari struktur organisasinya berada pada posisi sekretaris. Beliau seorang yang cepat tanggap dan energik. Pria berusia 47 tahun ini mengawali kecintaanya terhadap barang antik sejak melihat orang tuanya banyak mengkoleksi barang antik.

Peneliti memberikan pertanyaan terkait strategi komunikasi apa yang dilakukan oleh pengurus Komunitas Padang Rani didalam melestarikan barang antik?

“Saya Bowo alamat rumah di Jalan Nipah No. 37 Semarang. saya tertarik dengan barang antik karena ayah saya mengkoleksi nya sedari dulu dan mendisplay dengan rapi di dalam lemari sehingga menarik perhatian saya dan membuat saya berkeinginan untuk mengkoleksi juga dan ternyata rasa ketertarikan terhadap barang antik itu sekarang menjadi mata pencarian. Sebagai seorang sekretaris di struktur organisasi dan terlibat dalam banyak hal pengurusan, terkadang ketika meeting bersama eksternal terkait event ataupun kegiatan harian lainnya saya suka melibatkan anak muda yang menyukai seni”. (Wawancara : Bowo, 12 Mei 2019).

d. Informan Keempat

Nama Informan : Hj. Arsyad Al Kipli 42

Tanggal Wawancara : 17 Mei 2019

Pukul : 10.15 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Hj. Arsyad Al Kipli di lapak barang antik milik Humas Komunitas Padang Rani. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat.

Sebelumnya peneliti di informasikan oleh Humas Padang Rani bahwa Pak Arsyad

Al Kipli aka nada kunjungan ke lapaknya.

Bapak Hj. Arsyad Al Kipli merupakan salah satu kolektor tetap Komunitas

Padang Rani yang setia membeli barang antik disana. Menurutnya, ada beberapa barang antik yang dia incar bahkan ia sering keluar kota untuk hunting namun seringnya tidak dapat namun ketika beberapa kali di kroscek ke Komunitas Padang

Rani barang antik yang diinginkan sering ready stock walaupun hanya ada satu pcs.

Peneliti mengajukan pertanyaan, mengapa bapak mau menjadi kolektor tetap dari Komunitas Padang Rani?

“Saya Hj. Arsyad Al Kipli alamat rumah di Jalan Pandanaran No.9 umur 57 tahun. Memang benar saya menjadi kolektor tetap dari Komunitas Padang Rani, pasalnya saya hampir sering tidak mendapatkan barang antik yang saya inginkan namun ketika bertemu dengan Komunitas Padang Rani saya sering menemukan barang antik yang saya inginkan. Entah ini suatu kebetulan atau bagaimana, yang jelas saya sangat bersyukur karena saya tidak perlu harus jauh-jauh keluar kota untuk hunting barang antik jika di Kota Semarang dimana tempat saya tinggal saja ada barang antik yang saya incar ujarnya”. (Wawancara : Hj. Arsyad Al Kipli, 17 Mei 2019). 43

e. Informan Kelima

Nama Informan : Pak Tommy

Tanggal Wawancara : 19 Mei 2019

Pukul : 13.15 Wib

Tempat : Rumah Bapak Tommy

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Tommy di kediamannya yang berada di Bukit Sari Gombel Banyumanik. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Bapak Tommy merupakan salah satu kolektor tetap Komunitas Padang Rani sama seperti Bapak

Hj. Arsyad Al Kipli, beliau sangat bersyukur telah menemukan Komunitas Padang

Rani. Sebagai seorang pecinta barang antik, apapun akan pak Tommy lakukan demi kepuasannya terpenuhi.

Peneliti mengajukan pertanyaan, mengapa bapak mau menjadi kolektor tetap dari Komunitas Padang Rani?

“Saya itu suka melihat rumah saya dipenuhi dengan barang- barang unik, apalagi bentuknya yang kuno menambah estetika tersendiri. Yang saya suka dari Padang Rani adalah barang antik yang ditawarkan banyak motif dan variasinya, dan satu hal lagi yang membuat saya apresiasi sekali terhadap Komunitas Padang Rani ini yaitu mau mencarikan barang antik incaran saya walaupun tidak lagi ready stock di lapak”.(Wawancara : Bapak Tommy, 19 Mei 2019)

f. Informan Keenam 44

Nama Informan : Aulia Salsabilla

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 17.10 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Aulia S di Gedung GKIS

(Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda No.1 Kawasan Kota Lama

Semarang. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Sebelumnya peneliti mau menanyakan perihal maksud dan tujuan Sasa datang ke GKIS ini untuk apa?

“ Saya Aulia Salsabilla nama panggilan Sasa. Saya pengunjung GKIS yang memang datang untuk melihat-lihat barang antik. Saya tidak sengaja kesini karena saya berasal dari luar kota , saya kesini diajak oleh teman. Kebetulan saya suka dengan seni, maka dari itu saya beli satu kacamata jadul bagus dan relatif murah”. (Wawancara : Aulia Salsabilla, 12 mei 2019).

g. Informan Ketujuh

Nama Informan : Muhammad Arya

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 17.30 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Muhammad Arya di Gedung

GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda No.1 Kawasan Kota Lama 45

Semarang. Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Sebelumnya peneliti mau menanyakan perihal maksud dan tujuan Mas Muhammad Arya vi datang ke GKIS ini untuk apa?

“ Saya Muhammad Arya seorang wirausaha sekaligus pengunjung GKIS yang kebetulan sedang berlibur. Kemudian saya mampir untuk melihat-lihat barang antik di kawasan ini. Barangnya kuno, antik sangat menarik”. (Wawancara : Muhammad Arya, 12 Mei 2019).

h. Informan Kedelapan

Nama Informan : Bitta Happy

Tanggal Wawancara : 12 Mei 2019

Pukul : 19.00 Wib

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda

No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Bita di Gedung GKIS (Galeri

Kreatif Industri Semarang), jalan Garuda No.1 Kawasan Kota Lama Semarang.

Sebelum melakukan proses wawancara, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya proses wawancara kemudian peneliti menanyakan terlebih dahulu perihal biodata lengkap agar informasi yang dihasilkan dan yang akan disajikan lebih akurat. Sebelumnya peneliti mau menanyakan perihal maksud dan tujuan

Bitta datang ke GKIS ini untuk apa?

“ Saya Bitta, asli semarang Gajah mungkur umur 19 tahun. Saya kesini karena saya penasaran belum pernah melihat banyaknya jenis barang antik di Kota Lama ini. Saya heran, semua barangnya unik dan vintage. Keren”. (Wawancara : Bitta Happy, 12 Mei 2019). 46

D. Pembahasan

Dilihat dari penelitian diatas, strategi komunikasi yang dilakukan oleh komunitas padang rani dalam melestarikan barang antik dengan cara memberikan wawasan serta edukasi terhadap pengunjung yang datang serta kegiatan-kegiatan lainnya saat ini dirasa masih perlu dilakukan secara optimal, namun komunitas ini perlu support atau dukungan penuh dari seluruh masyarakat agar mau ikut serta melestarikan barang antik khususnya di kota Semarang ini.

Peneliti menggunakan teori komunikasi Harold D Laswell, dimana konsep strategi komunikasi komunitas padang rani dapat diterapkan sesuai dengan teori komunikasi ini. Siapakah komunikatornya, seorang komunikator didalam penelitian ini adalah anggota dari Komunitas Padang Rani yang memiliki kreadibilitas baik, dan banyak mengetahui informasi terkait barang antik sehingga apa yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan. Pesan Apa yang dinyatakan, pesan terhadap khalayak untuk melestarikan barang antik agar peninggalan sejarah

Indonesia tidak mudah punah

Media apa yang digunakan, cara Komunitas Padang Rani didalam memberikan sosialisasi atau promosi guna melestarikan barang antik dapat melalui media sosial instagram dan juga bekerjasama dengan pemerintah seperti dengan

Dinas Pariwisata kota Semarang bahwa Padang Rani merupakan salah satu destinasi atau tempat yang patut untuk dikunjungi dan rugi untuk dilewatkan. Siapa 47

Komunikannya, adalah pengunjung berupa masyarakat luas, baik dari dalam dan luar negri serta kolektor barang antik.

Efek apa yang diharapkan, agar masyarakat lebih aware atau perhatian bahwa melestarikan barang antik merupakan suatu usaha mempertahankan kelangsungan layaknya keadaan semula dan membiarkan tetap atau tidak berubah.

Kapan kira-kira waktu yang tepat untuk melaksanakan pelestarian barang antik, saat sekarang dimana zaman semakin modern, semua berbasis teknologi canggih, maka disaat inilah hati setiap personal dituntut untuk tetap mencintai peninggalan zaman dulu yang bertolak belakang dengan zaman sekarang.

Cara melaksanakannya pun relatif mudah, dengan menjaga baik barang antik, membantu membersihkan barang antik, menyimpan ditempat dengan benar, dan selalu dirawat agar warna tidak pudar. Semua hal tersebut diatas dirasa langkah yang paling tepat untuk dilaksanakan dengan mudah. Satu hal mudah lainnya adalah dengan cara mengingatkan seluruh masyarakat untuk peduli sesama lingkungan sekitar terutama khususnya area wisata barang antik komunitas padang rani kawasan kota tua Semarang.

Barang antik berjasa dan berguna pada zamannya, bukan berarti barang yang sudah lama tidak bisa dipakai kembali. Menyimpan ataupun melestarikannya dirasa sangat penting bahkan jika bisa kota semarang memberikan lahan untuk membangun museum khusus barang antik.

Adapun teori lain yang mendukung strategi komunikasi Komunitas Padang

Rani Kota Semarang dalam melestarikan barang antik adalah teori yang dicetuskan oleh Anwar Arifin yang merupakan salah satu guru besar ilmu komunikasi. Seperti 48

yang sudah dijelaskan oleh peneliti didalam kajian teori bahwa untuk strategi komunikasi perlu adanya mengenal khalayak terlebih dahulu, menyusun pesan yang akan disampaikan dan yang terakhir menentukan metode yang diambil sesuai dengan tema atau konsep yang akan dibahas. Untuk metode yang akan ditetapkan pun terbagi menjadi 5 (lima) metode, yaitu : redudency, canalizing, informatif, edukatif, dan persuasif.

Dalam penetapan metode yang diambil didalam penelitian ini, lebih merujuk kepada metode redudency, informatif dan persuasif. Dimana redudency merupakan penetapan metode berdasarkan bentuk pelaksanaannya sedangkan penetapan metode informatif dan persuasive berdasarkan bentuk daripada isi pesannya. Teori strategi komunikasi ini merincikan dengan lebih jelas bagaimana proses komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas Padang Rani sehingga sesuai dengan apa yang di observasi oleh peneliti selama ini.

Seorang pakar perencanaan komunkasi Middleton membuat definisi dengan menyatakan strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media) penerima sampai pada pengruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.

Strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dalam merumuskan strategi komunikasi selain dperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak atau sasaran.

Wilbur Scharamm mengatakan dalam syarat-syarat berhasilnya pesan adalah sebagai berikut : 49

a. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga

pesna itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.

b. Pesan haruslah menggunakan tanada – tanda yang didasarkan pada kedua

penegrtian itu bertemu

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan

menyarankan cara-cara mencapai kebutuhan itu

d. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat digerakkan

untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki.

Strategi komunikasi Semovar dan Porter penggunaan kode verbal dan non verbal yang diketahui bersama yaitu :

a. Tidak tergesa-gesa memebuat kesimpulan tentang orang lain

b. Mempertimbangkan kondisi fisik dan lingkungan

c. Memeberikan kesempatan pada pihak lain untuk memeberikan feedback

d. Mengembangkan empati atas dasar asumsi adanya perbedaan.

Jika kita sudah tau sifat komunikan dan tahu pula efek apa yang dikhendaki dari mereka, membuat strategi dan memilih cara mana yang kita ambil untuk berkomunikasi sangatlah penting, karena ini ada kaitannya dengan cara-cara pendekatan maupun media yang harus digunakan. Cara bagaimana kita berkomunikasi (how to communicate) kita bisa mengambil salah satu dari dua tatanan dibawah ini :

1. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

2. Komunikasi bermedia ( mediated communication) 50

Hal yang sering dilakukan oleh Komunitas Padang Rani adalah dengan cara komunikasi bertatap muka. Karena ingin melakukan perubahan dengan memberikan edukasi terkait barang antik maka cara ini dirasa optimal, pasalnya komunikator menyampaikan sekaligus menunjukan barang antik yang dijadikan contoh dari setiap penjelasan.

Mengharapkan efek perubahan pada tingkah laku (behavior change) dari komunikan merupakan taktik agar keberadaan barang antik tidak terlupakan dan dilestarikan serta dijaga pada generasi muda saat ini dalam era modernisasi.

Sebagai komunikator harusnya dapat mengerti apakah komunikan memperhatikan dan mengerti apa yang dikomunikasikan sehingga dapat memberikan umpan balik yang secara apa adanya mengembangkan komunikator dan komunikan untuk saling mengetahui satu sama lain dengan lebih baik. Jika feedback yang diberikan positif, kita akan mempertahankan cara komunikasi yang kita gunakan, namun bila sebaliknya kita akan mengubah teknik maupun strategi komunikasi kita sehingga komunikasi berhasil dan efektif.

Proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai bidang dan konteks komunkasi tidaklah berjalan dengan sederhana melainkan melalui proses atau tahapan-tahapan komunikasi yang rumit dan kompleks. Proses komunikasi melibatkan berbagai macam komponen-komponen komunikasi meliputi aspek pesan dan aspek perilaku, pilihan tentang saluran komunikasi yang digunakan, karakteristik komunkator, hubungan antara komunikator dan khalayak, karakteristik khalayak, serta situasi dimana komunikasi terjadi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai strategi komunikasi Komunitas Padang Rani

Kota Semarang dalam melestarikan barang antik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunitas Padang Rani Kota Semarang menetapkan strategi komunikasi

dalam melestarikan barang antik adalah dengan cara mengenal khalayak

terlebih dahulu, kemudian mulai membuka komunikasi dengan

mengedukasi memberikan penjelasan terkait barang antik yang jika dibahas

memiliki nilai sejarah yang bernilai tinggi harganya. Memberikan contoh

dengan menunjukan barang antiknya langsung kepada khalayak sehingga

tahu bagaimana bentuk asli dari barang antik tersebut. Mengutamakan

pokok pembahasan pelestarian barang antik dimulai dari seluruh

pengunjung yang datang namun diutamakan kepada generasi muda. Adapun

khalayak yang sering datang ke lapak barang antik ini sering

mengekspresikan raut wajah yang antusias sehingga komunikator tidak

mudah lelah memberikan edukasi terkait barang antik yang perlu kita

lestarikan.

2. Pelayanan Komunitas Padang Rani terhadap pengunjung yang datang

dilakukan atau dibuka setiap hari bahkan weekend pun tetap buka. Ini

merupakan bentuk dari kreadibilitas dan konsistensi Komunitas Padang

Rani didalam menggapai tujuan. Selain menjalin komunikasi yang efektif

51

52

kepada setiap pengunjung yang datang, komunitas ini juga mereview apa

yang kurang demi kemajuan dan perkembangan komunitas ataukah setiap

harinya masih dirasa kurang maksimal dalam memberikan penjelasan

terhadap pengunjung yang datang karena jika pengunjung merasa jelas dan

puas dengan hasil dari penjelasan yang komunikator sampaikan maka akan

memberikan dampak positf bagi Komunitas Padang Rani misalkan dapat

menjadi jembatan untuk mencari jaringan relasi lebih luas.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh selama melakukan penelitian terhadap Komunitas Padang Rani Kota Lama Semarang, peneliti dapat mengungkap bahwa Komunitas Padang Rani tidak selalu menerapkan 3 (tiga) metode strategi komunikasi seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan.

Peneliti menilai bahwa Komunitas Padang Rani lebih mengutamakan metode informatif dan persusif didalam menjelaskan kepada setiap pengunjung yang datang. Peneliti lebih menekankan konsep yang jelas terhadap isi penjelasannya bukan dilihat dari segi pelaksanaanya atau redudency. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor pengunjung yang datang seringnya berasal dari luar kota bahkan luar negri, sehingga teknik pelaksanaan redudency yang membutuhkan waktu untuk mengulang atau mereview hasil yang sudah dijelaskan kepada pengujung tidak dapat tercapai.

53

C. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti melihat berbagai macam hal yang perlu dperhatikan. Adapun saran yang akan disampaikan ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif serta untuk dikembangkan demi kebaikan bersama. saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Saran Dalam Kaitan Akademis

Dimana akademis memberikan dampak positif yang baik antar kepedulian

sekitar sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

yang menghadirkan pemikiran baru, memperluas wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi peneliti. Khususunya terhadap penelitian selanjutnya,

yang tertarik dengan permasalahan yang peneliti analisis, serta diharapkan

dapat menjadi salah satu refrensi dalam memahami strategi komuikasi

komunitas didalam melestarikan barang antik.

2. Saran Dalam Kaitan Praktis

Komunitas Padang Rani diharapkan dapat mengembangkan komunitas ini

tidak hanya dalam aspek sejarahnya saja, melainkan dalam aspek yang lebih

luas lainnya terutama dalam hal yang berkaitan dengan khalayak atau

komunikasi. Perlunya memupuk rasa tanggung jawab yang tinggi demi

melestarikan barang antik bagi seleuruh anggota komunitas dan seringlah

mengadakan workshop kecil-kecilan agar padang rani lebih lagi dikenal

banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H. Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. : PT Raja Grafindo Persada.

Edi Suryadi.2018. Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori Dan Praktis Di Era Global. : PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad Budyatna & Leila Mona Ganiem. 2012. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta : Prenada Media Group.

Onong Uchjana Effendy.2007. Ilmu Komunikasi Dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

West R & Turner H.Lynn. 2017. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (Edisi 5). Jakarta : Salemba Humanika.

Veni Fitra Meilisa.2018.Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata,Kepemudaan,Dan Olahraga,Dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir Dalam Menarik Minat Pengunjung Objek Wisata Pantai Solop.Skripsi.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodelogi prnelitian kualitatif. Bndung: Remaja Rosdakarya http://repository.unpas.ac.id/10104/ (diakses pada tanggal 24 April 2019 pukul 19.18 WIB) https://docplayer.info/40424336-Strategi-komunikasi-sanggar-lokal-dalam- melestarikan-tari-linda.html (diakses pada tanggal 26 April 2019 pukul 13.49 WIB) http://diyo-experience.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-interaksi- sosial.html (diakses pada tanggal 29 April 2019 pukul 18.20 WIB) http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf (diakses pada tanggal 4 Mei 2019 pukul 12.57 WIB) https://www.kompasiana.com/kunindri/552cc0b76ea83498068b456e/menjelajah- pasar-triwindu-windujenar (diakses pada tanggal 7 Mei 2019 pukul 09.43 WIB) https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/957737-padangrani-pasar-unik- penggila-barang-antik-di-semarang (diaskses pada tanggal 7 Mei 2019 pukul 10.10 WIB) https://www.hipwee.com/daripembaca/8-alasan-kenapa-kamu-harus-blusukan-ke- pasar-klithikan-saat-bervakansi-ke-yogyakarta/ (diakses pada tanggal 19 Juni 2019 pukul 10.10 WIB)

54

PROSES WAWANCARA

Tahapan awal penelitian dimulai dari pengajuan judul ke Dosen, kemudian ke coordinator proposal penelitian setelah approval dan mendapatkan Dosen

Pembimbing, kemudian penelitia dibimbing oleh Dosen pembimbing untuk membuat sebuah proposal yang berkaitan dengan judul penelitian. Setelah sekitar

2 bulan kemudian peneliti menyelesaikan proposal penelitian dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing. Setelah disetujui untuk melakukan penelitian ke lapangan, peneliti membuat pedoman wawancara guna membantu peneliti didalam melakukan sesi tanya jawab kepada setiap narasumber yang terdapat di Komunitas

Padang Rani sekaligus dapat menjadi acuan dari hasil penelitian ini.

Pada saat peneliti melakukan penelitian ke lapangan, peneliti tidak datang ke lokasi setiap hari dan selesai wawancara dalam waktu sehari melainkan mendatangi ke lokasi penelitian dengan cara bertahap dalam beberapa kali dikarenakan narasumber yang akan diajukan pertanyaan ada yang tidak bisa diwawancarai hari itu. Narasumber yang tidak bisa hadir ke lokasi penelitian adalah dua orang kolektor barang antik yang pada akhirnya dapat peneliti temui di rumahnya guna melakukan wawancara.

Peneliti mulai melakukan penelitian ada tanggal 12 mei 2019 dengan syarat membawa surat ijin melakukan penelitian dari Universitas Semarang yang menjadi lampirak ke bagian Kepengurusan Komunitas Padang Rani Kota Semarang. disitu peneliti bertemu langsung dengan bagian Humas Padang Rani yaitu Bapak Mafaza

Ahlam dan penelitipun menyampaikan maksud serta tujuan diadakannya penelitian dan akhirnya peneliti mendapatkan ijin dari kepengurusan Komunitas Padang Rani.

Pada hari itu juga peneliti dapat langsung melakukan proses wawancara dengan narasumber terutama pengurus Komunitas Padang Rani dan Pengunjung yang datang. Setelah selesai wawancara, peneliti mendapatkan informasi terkait kontak kolektor barang antik Kota Semarang yang kemudian peneliti hubungi dan mendapatkan ijin untuk melakukan wawancara di rumahnya pada tanggal 19 mei

2019.

Pada saat melakukan proses wawancara peneliti selalu meminta ijin dan maaf terlebih dahulu karena sudah menyita waktu para narasumber untuk penyelesaian studi. Tak lupa pada awal hendak melakukan proses wawancara peneliti menanyakan mengenai profil dari masing-masing narasumber guna informasi lebih.

Seluruh narasumber yang peneliti wawancara sangat baik dan antusias didalam memberikan jawabannya terhadap peneliti sehingga suasana ketika wawancara tersebut dilakukan berjalan dengan suasana menyenangkan.

Peneliti melakukan wawancara pertama dengan Ketua Komunitas Padang

Rani Bapak Teguh Gunawan, setelah mendapatkan gambaran cukup mengenai hasil pembahasan yang peneliti angkat maka peneliti langsung melanjutkan wawancara dengan kepengurusan Komunitas Padang Rani lainnya yaitu Bapak Mafaza Ahlam selaku Humas dan Pak Bowo selaku sekretaris Komunitas Padang Rani.

Tak lupa setiap sebelum memulai wawancara peneliti selalu menjelaskan maksud dan tujuan serta menenyakan profil dari masing-masing narasumber agar informasi yang diterima dan disampaikan nantinya tidak salah. Setelahnya peneliti selalu megucapkan terimakasih karena sudah mau melakukan proses wawancara

HASIL WAWANCARA

A : Peneliti

B : Informan

Didalam hal ini penulis mencantumkan tiga sample hasil wawancara yang dilakukan pada informan yang terdiri dari pengurus Komunitas Padang

Rani, Pengunjung Komunitas Padang Rani dan Kolektor barang antik

Komunitas Padang Rani.

Informan Pertama

Nama Informan : Teguh Gunawan

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang),

Kawasan Kota Lama Semarang, jalan Garuda no.1

Semarang Pukul 15.00

A. Selamat Sore Pak, mohon maaf sebelumnya saya Dian Puspitasari dari

Usm Semarang. Boleh saya meminta waktunya sebentar untuk melakukan

wawancara terkait penyelesaian studi saya?

B. Selamat Sore, boleh silahkan

A. Sebelumnya boleh bapak memperkenalkan diri terlebih dahulu, mulai dari

nama, umur, dan alamat rumahnya?

A. Nama saya Hj. Arsyad Al Kipli alamat rumah di Jalan Pandanaran No.9

umur 57 tahun.

B. Bagaimana awalnya bapak bisa menjadi kolektor barang antik Komunitas

Padang Rani?

C. Saya mulai tertarik dengan barang antik peninggalan zaman kuno sejak

dari remaja dan saya belum begitu paham jika nilai jual dari barang antik

bisa tinggi sehingga dari dulu awalnya saya menyukai kemudian

mengkoleksi untuk kesenangan saja . Saya ingat waktu pertama kali saya

mengkoleksi yang menurut saya antik adalah uang koin pada tahun 1940.

A. Lantas bagaimana cara bapak dalam membantu melestarikan barang

antik?

B. Saya sering mengajak teman-teman anak saya untuk bekunjung ke kota

lama dan melihat koleksi barang antik apa saja yang Komunitas Padang

Rani punya.

A. Bagaimana Strategi Komunikasi yang bapak Teguh lakukan agar Padang

Rani selalu diingat oleh Pengunjung yang datang sebagai pelestari barang

antik?

B. Ya Awal mulanya seperti itu, dari teman-teman anak saya lama kelamaan

teman-teman anak saya membawa teman-temannya lagi dan barang antik

semakin ramai dikunjungi dan dikenal.

Informan Keempat

Nama Informan : Hj.Arsyad Al- kipli

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Tempat : Kediaman Bapak Hj. Arsyad Al-Kipli ,pandanaran

no.9. Semarang Pukul 10.15, 17 Mei 2019.

A. Assalamualaikum Selamat Pagi Pak, mohon maaf sebelumnya saya Dian

Puspitasari dari Usm Semarang. Boleh saya meminta waktunya sebentar

untuk melakukan wawancara terkait penyelesaian studi saya?

B. Waalaikumsalam selamat pagi, boleh silahkan mba Dian

A. Sebelumnya boleh bapak memperkenalkan diri terlebih dahulu, mulai dari

nama, umur, alamat dan tempat tanggal lahirnya?

B. Nama saya Hj. Arsyad Alkipli umur 57 tahun dan tinggal di jalan

Pandanaran No.9 Semarang.

A. Bagaimana awal mula bapak menyukai barang antik?

B. Memang benar saya menjadi kolektor tetap dari Komunitas Padang Rani,

pasalnya saya hampir sering tidak mendapatkan barang antik yang saya

inginkan namun ketika bertemu dengan Komunitas Padang Rani saya sering

menemukan barang antik yang saya inginkan. Entah ini suatu kebetulan atau

bagaimana, yang jelas saya sangat bersyukur karena saya tidak perlu harus

jauh-jauh keluar kota untuk hunting barang antik jika di Kota Semarang

dimana tempat saya tinggal saja ada barang antik yang saya incar.

A. Lantas bagaimana cara bapak dalam membantu melestarikan barang antik?

B. Sudah jelas ya, dengan cara mengkoleksinya, menjaga dan merawatnya

setiap hari agar tetap awet.

A. Bagaimana Strategi Komunikasi yang bapak Haji lakukan agar Padang Rani

selalu diingat oleh Pengunjung yang datang sebagai pelestari barang antik?

B. Selalu memberikan refrensi kepada teman-teman dan rekan bisnis lainnya

jika memerlukan kepentingan untuk membeli barang antik, di Kawasan

Kota Lama Semarang salah satunya yang patut untuk didatangi.

Informan Ketujuh

Nama Informan : Muhammad Arya

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Tempat : Gedung GKIS (Galeri Kreatif Industri Semarang),

Kawasan Kota Lama Semarang, jalan Garuda no.1

Semarang Pukul 17.30, 12 Mei 2019.

A. Selamat Sore Kak, mohon maaf sebelumnya saya Dian Puspitasari dari

Usm Semarang. Boleh saya meminta waktunya sebentar untuk melakukan

wawancara terkait penyelesaian studi saya?

B. Selamat sore, boleh silahkan mba Dian

A. Sebelumnya boleh Kakak memperkenalkan diri terlebih dahulu, mulai dari

nama, umur, alamat dan tempat tanggal lahirnya?

B. Nama saya Muhammad Arya, seorang wirausaha sekaligus pengunjung

GKIS yang kebetulan sedang berlibur. Kemudian saya mampir untuk

melihat-lihat barang antik di kawasan ini.

A. Bagaimana awal mula bapak menyukai barang antik?

B. Barangnya kuno, antik sangat menarik”.

A. Lantas bagaimana cara Kakak dalam membantu melestarikan barang antik?

B. Mungkin saya akan menginformasikan ke teman-teman yang ada diluar kota

khusunya di tempat tinggal saya jika ke Kota Semarang jangan lupa mampir

di kawasan Kota Tua, banyak hal menarik disini.