Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/

Kinerja Pengembangan Dan Pelayanan Candi Dalam Mendukung Kesempatan Usaha Masyarakat Setempat

Atun Yulianto Akademi Pariwisata “BSI Yogyakarta” E-mail : [email protected]

Abstract - Candi Ratu Boko is the culture heritage sites in the 8th century the heyday of the Sailendra dynasty. This temple maintained entirely by BUMN appointed by the government that is PT. Taman Wisata Candi. In accordance with UU RI No.10 tahun 2009 about tourism consider that the tourism development be required to grow the society business opportunities. On the basis these conditions The purpose of this research is know the successful development and service of the temple especially Ratu Boko in an attempt supporting the business opportunity local communities. Research methods that used is qualitative descriptive supported by surveys and quantitative data. Results of the study provide the qualifications, that site temple Ratu Boko with indicators of diversity, uniqueness, potential for conservation, and economic potential measured from employees internals considered to be already good with score grade 2, so that it can support community business opportunity and potential market rated enough with a grade score 1. While service efforts the business opportunity for local people has been given with properly by PT. Taman Wisata Candi units Ratu Boko Temple, but is not fully utilized by the local people. Keywords: Performance, Development, Services, Business

Abstrak - Candi Ratu Boko adalah situs peninggalan sejarah pada abad ke 8 masa kejayaan dinasti Sailendra. Wisata candi ini dikelola sepenuhnya oleh BUMN yang ditunjuk pemerintah yaitu PT. Taman Wisata Candi. Sesuai dengan UU RI No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan mempertimbangkan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Atas dasar hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pengembangan dan pelayanan objek wisata candi khususnya Ratu Boko dalam upaya mendukung kesempatan usaha masyarakat setempat. Metode Penelitian yang digunakan adalah diskriptif kualitatif yang didukung survey dan data kuantitatif. Hasil penelitian memberikan kualifikasi bahwa kinerja pengembangan situs wisata candi Ratu Boko dengan indikator keragaman, keunikan, potensi konservasi, dan potensi ekonomi diukur dari internal karyawan dinilai baik dengan grade score dua sehingga dapat mendukung kesempatan usaha masyarakat dan potensi pasar dinilai cukup dengan grade score satu. Sedangkan upaya pelayanan untuk kesempatan usaha masyarakat setempat telah diberikan dengan baik oleh PT.Taman Wisata Candi, namun tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat. Kata Kunci : Kinerja, Pengembangan, Pelayanan, Usaha

1.1. Latar Belakang lainnya telah tersedia. Pariwisata Yogyakarta Salah satu sektor yang menjadi andalan menempatkan wisata budaya sebagai salah negara dalam mendatangkan devisa satu identitasnya. UU No.10 Tahun 2009 adalah sektor pariwisata. Diakui bahwa menegaskan bahwa, budaya adalah salah sumbangan sektor pariwisata terhadap satu sumber daya pembangunan pariwisata perolehan devisa dan penciptaan lapangan nasional. Artinya budaya dalam bentuknya kerja secara makro cukup signifikan yang intangibel dan tangibel perlu dioptimalkan (Damanik, 2013). Indonesia merupakan sebagai daya tarik pariwisata dan budaya negara kepulauan yang memiliki banyak sebagai kekayaan bangsa perlu dilestarikan potensi pariwisata daerah seperti kekayaan untuk kepentingan genarasi mendatang alam, peninggalan sejarah dan kebudayaan sebagai identitas jati diri bangsa (Damanik, yang berbeda-beda. 2013). Potensi wisata daerah dikelola Sebagian peninggalan candi di kota pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Yogyakarta sebagai salah satu warisan Propinsi sesuai dengan UU No. 10 Tahun budaya belum tergali secara optimal, sehingga 2009 Pasaal 29 (b) yakni kewenangan mampu menigkatkan daya tarik wisatawan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. kepariwisataan diwilayahnya. Yogyakarta Fokus pemasaran dan promosi pada wisata merupakan satu diantara sekian banyak budaya khususya candi terkadang masih daerah yang menjadi destinasi tujuan wisata bertumpu pada objek yang dominan. (DTW). Tempat wisata menarik ditawarkan Akibatknya wisatawan lebih tertarik pada candi seperti kraton, pantai, candi, monumen, tertentu dan kurang tertarik mengunjungi objek pegunungan, kerajinan, bahkan tempat yang lain. Permasalahan tersebut dapat perbelanjaan dan lain-lain. Dukungan industri diamati dari jumlah kunjungan wisatawan akomodasi yang menunjang kepariwisataan pengelolaan wisata candi oleh PT. Taman seperti hotel, biro wisata, jasa boga dan Wisata Candi berikut ini : ISSN : 2087 - 0086 11

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan produk wisata budaya yang diciptakan Candi Candi Candi Ratu Tahun (Damanik, 2013). Keadaan alam, flora dan Prambanan Boko fauna, peninggalan purbakala, peninggalan 2010 2.439.779 1.100.484 90.823 2011 2.177.845 1.136.845 129.541 sejarah serta seni dan sosial budaya yang 2012 3.024.212 1.274.514 113.856 berada di suatu daerah merupakan sumber 2013 3.375.705 1.415.729 173.002 daya dan modal yang potensial bagi usaha 2014 3.428.719 1.614.735 211.655 pengembangan kepariwisataan daerah. Sumber : Annual report PT. Taman Wisata Candi (diolah) Berdasarkan hal tersebut pengembangan Tabel 1.1 menjelaskan bahwa terdapat pariwisata budaya harus mempertimbangkan ketimpangan jumlah kunjungan dari ketiga variabel-variabel ekonomi yang melibatkan objek wisata candi yang dimungkinkan karena masyarakat setempat. Masyarakat memiliki belum optimalnya mekanisme manajemen kekayaaan budaya yang dapat diekploitasi bisnis yang diterapkan salah satu objek wisata untuk menambah daya tarik objek wisata oleh pengelola. Pengelolaan manejemen sebagai bagian dari pengembangan pariwisata bisnis wisata budaya yang kurang optimal dan budaya yang menjadi produk utama. tidak didukung oleh komitmen pihak terkait Pengembangan pariwisata khususnya dengan program-program pengembangan DIY sesuai PERDA Propinsi DIY No.4 tahun inovatif yang melibatkan masyarakat setempat 1999 pasal 15 tentang rencana induk memiliki kemungkinan menghambat proses pengembangan pariwisata daerah, terciptanya sinergi yang mendukung promosi menyebutkan bahwa pengembangan produk untuk mendatangkan wisatawan dan peluang pariwisata merupakan suatu kegiatan untuk usaha masyarakat sekitar. meningkatkan kuantitas dan kualitas Candi Ratu Boko adalah situs komponen Produk Pariwisata, yang terdiri atas peninggalan sejarah pada abad ke 8 masa kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kejayaan dinasti Sailendra yang berada di dan pemantauan komponen produk pariwisata Yogyakarta. Wisata candi ini dikelola yang meliputi objek dan daya tarik wisata, sepenuhnya oleh BUMN yang ditunjuk usaha sarana pariwisata, sarana dan pemerintah yaitu PT. Taman Wisata Candi. prasarana, sumber daya manusia, Sesuai dengan UU RI No.10 tahun 2009 kelembagaan, fasilitas penunjang, dan tentang kepariwisataan mempertimbangkan lingkungan. bahwa pembangunan kepariwisataan Keterlibatan masyarakat dalam diperlukan untuk mendorong pemerataan pengembangan pariwisata sering menjadi kesempatan berusaha bagi masyarakat. Atas permasalahan karena sebagai masyarakat dasar hal tersebut penelitian ini bertujuan akan dirasa menguntungkan dan sebagian lain untuk mengetahui proses keberhasilan mungkin memberatkan. Permasalahan ini pengembangan dan pelayanan objek wisata muncul dari terciptanya distribusi hasil candi khususnya Ratu Boko dalam upaya pariwisata dan guncangan budaya akibat mendukung kesempatan usaha masyarakat pengaruh luar. Dalam penelitian ini fokus setempat. Hal ini dilakukan agar pariwisata masalah adalah kinerja pengembangan yang dikelola mampu memberikan sumbangan pariwisata yang berkaitan dengan dukungan yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat masyarakat, seperti digambarkan pada bagan dengan skema program yang berorientasi dibawah ini : pada penguatan kapasitas masyarakat lokal di Keragaman dalam mengelola dan meningkatkan manfaat sumber daya pariwisata setempat. Keunikan

Kebijakan 2.1. Tinjauan Pustaka Potensi Dukungan Pengembangan 1. Pengembangan Pariwisata Budaya Konservasi Masyarakat Pariwisata Daya tarik wisata yang juga disebut obyek Budaya wisata merupakan potensi yang menjadi Potensi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu Ekonomi daerah tujuan wisata. Pariwisata budaya Potensi sebagai sebuah destinasi pariwisata Pasar merupakan sebuah jaringan hubungan yang saling berkaitan antara berbagai pihak yang Sumber : (Damanik, 2013) berkepentingan untuk dapat saling Gambar 1. Kerangka Teori Pengembangan Pariwisata Budaya bekerjasama mewujudkan suatu produk pariwisata yang diminati. Menurut Camprubi, Gambar 1 menjelaskan hubungan antara et.al (2008), berbagai pihak yang terlibat variabel bebas yang terdiri dari keragaman, memiliki kepentingan masing-masing dalam keunikan, potensi konservasi, potensi struktur kerjasama dan keterpaduan tindakan ekonomi, dan potensi pasar. Sementara dilapangan sehingga sangat menentukan variabel perantara adalah dukungan kinerja sekaligus daya saing destinasi maupun masyarakat, sedangkan kebijakan ISSN : 2087 - 0086 12

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/ pengembangan pariwisata adalah variabel selanjutnya perusahaan dapat melakukan tergantung. proses penilaian kinerja yang terdiri dari 2. Kinerja Perusahaan delapan tahap yaitu (a) Pengumpulan data Kinerja menurut Mulyadi (2007) adalah pencapaian target setiap sasaran strategik di keberhasilan personel, tim, atau unit achievement aspect base, (b) Pengumpulan organisasi dalam mewujudkan sasaran data hasil penilaian kinerja di core competence strategik yang telah ditetapkan sebelumnya base, technical competence, dan core values, dengan perilaku yang diharapkan. Secara (c) Penentuan bobot untuk setiap aspek dan umum, kinerja merupakan prestasi yang komponen kinerja, (d) Penentuan nilai untuk dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu setiap pencapaian kinerja, (d) Penentuan nilai (Bastian, 2006). Jadi kinerja merupakan hasil untuk setiap komponen kinerja di aspek akhir yang terukur dari keseluruhan kegiatan achievement base, (e) Penjumlahan angka yang dilakukan suatu organisasi sesuai nilai setiap aspek kinerja, (f) Penghitungan dengan rencana strategi organisasi yang skor tertimbang (weighted score), dan (g) sudah ditentukan dalam mencapai visi, misi Penetapan performance grade berdasarkan dan tujuan organisasi. hasil penghitungan skor tertimbang. Penilaian kinerja perusahaan adalah 3. Pelayanan Kesempatan Usaha suatu proses atau sistem penilaian mengenai Pengelolaan sebuah perusahaan pelaksanaan kemampuan kerja suatu membutuhkan sumberdaya internal maupun perusahaan (organisasi) berdasar standar eksternal. Dalam pengelolan sumberdaya tertentu (Kaplan & Norton, 1996). Penilaian ekternal perusahaan dapat melibatkan kinerja selain untuk memotivasi karyawan juga masyarakat sekitar untuk menjadi penopang digunakan untuk menekan perilaku yang tidak tercapainya tujuan perusahaan dengan visi semestinya serta untuk merangsang dan dan misi yang telah ditetapkan. Pelayanan menegakkan perilaku yang semestinya. prima (excellent service) pada hakikatnya Mulyadi (2007) menjelaskan ada merupakan upaya terbaik dari perusahaan beberapa langkah yang perlu dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dalam pengukuran kinerja antara lain dengan sehingga kepuasan pelanggan mejadi faktor membangun sistem penghargaan melalui penting yang harus diperhatikan. Menurut enam langkah berikut : Sutopo dan Suryanto (2003), pelayanan a. Menetapkan aspek kinerja yang hendak merupakan usaha apa saja yang mempertinggi diberi penghargaan. kepuasan pelanggan (Daryanto & Setyobudi, b. Menentukan bobot setiap aspek dan 2014). Diantara bentuk pelayan prima yang komponen kinerja. dapat diberikan kepada pelanggan adalah c. Menentukan performance grade yang dengan bersikap ramah, sopan, cepat, tepat dipakai untuk menilai setiap aspek kinerja dan bertanggungjawab. Dengan hal tersebut dan penghargaan yang diberikan untuk tiap perusahaan membutuhkan orang-orang setiap performance grade (Standar nilai) yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan kisaran yang tertera di dalam tabel baik, perilaku yang baik dan kemampuan serta berikut ini: pengetahuan yang memadai. Tabel 2 Performance Grade Menurut Keputusan Menpan no. 63 tahun Kisaran 1 sampai Kisaran 1 sampai 2003, pelayanan yang dilakukan kepada dengan 5 dengan 3 umum (publik) adalah segala kegiatan 1,0 - 1,9 Cukup 1 Cukup 2,0 - 2,9 Baik 2 Baik pelayanan yang dilaksanakan oleh pemberi 3,0 - 3,9 Baik sekali 3 Baik sekali pelayanan umum sebagai upaya pemenuhan 4,0 - 5,0 Luar biasa kebutuhaan penerima layanan maupun Sumber : (Mulyadi:2007) pelaksanaan ketentuan undang-undang d. Menetapkan bobot (weight) untuk setiap pelayanan publik. Dalam hal ini kepuasan perspektif yang dicakup sasaran strategik pelanggan menjadi faktor penentu sukses dalam achievement base aspect tidaknya sebuah pelayanan, karena salah satu (keberhasilan personel, tim, atau unit tujuan pelayanan prima adalah memberikan organisasi mewujudkan sasaran strategik pelayanan yang bermutu tinggi kepada yang ditetapkan dengan perilaku yang pelanggan yang menimbulkan kepuasan dari diharapkan (Mulyadi:2007)). pihak pelanggan. e. Menetapkan bobot untuk setiap sasaran Kesempatan usaha pada hakikatnya strategik dalam setiap perspektif dalam merupakan peluang yang dapat diambil oleh achievement base aspect. individu atau kelompok atas ijin pemilik untuk f. Menetapkan tipe target yang akan dipakai melakukan aktifitas bisnis (wirausaha) disuatu sebagai basis pendistribusian wilayah. Orang yang melihat adanya peluang penghargaan dalam achievement base usaha (bisnis), kemudian menciptakan sebuah aspect. organisasi individu atau kelompok untuk Setelah tahapan-tahapan dalam desain memanfatkan peluang tersebut biasa disebut sistem penghargaan telah dilakukan, wirausaha. Pengertian wirausaha disini

ISSN : 2087 - 0086 13

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/ menekankan pada setiap orang yang memulai Indikasi ini diperkuat dengan ditemukannya sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses bangunan seperti gapura, jalan setapak, kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi fragment gerabah, batur, batu umpak, batu dan tindakan untuk mengejar dan candi kecil, balai, gua, archa buda dan kolam- memanfatkan peluang dengan menciptakan kolam. Situs candi ratu boko dibangun oleh suatu organisasi (Alma, 2010). Setelah Rakai Panangkaran oada tahun 792 M peluang didapatkan wirausahawan perlu sebagai Abhayagiriwihara. Abhayagiriwihara mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat diterjemahkan sebagai wihara (asrama) akan dihadapi antara lain : kerjasama dengan pada biksu budha yang terletak diatas bukit pihak lain, sumber modal, komoditi yang akan yang penuh kedamaian. Secara geografis situs dijual, daya serap pasar dan tidak kalah candi ratu boko berada pada 110.29’.58” penting adalah perijinan. lintang selatan dan 07.46’1.19” bujur timur Berdasarkan beberapa teori diatas aspek dengan luas area sekitar 250.000 m2. Candi pelayanan kesempatan usaha bagi Ratu Boko merupakan subuah destinasi wisata masyarakat sekitar tempat wisata merujuk yang dikelola profesional oleh BUMN dengan pada Keputusan Menteri Pendayagunaan nama PT. Taman Wisata Candi. Perusahaan Aparatur Negara No.63 Tahun 2004, bahwa ini lahir sebagai bentuk kepedulian pemerintah standar pelayanan publik meliputi : (a) Standar terhadap upaya melestarikan dan menjaga pelayanan yang berorienatsi pada proses aset-aset peninggalan sejarah dan budaya. pelayanan yaitu prosedur pelayanan, sarana PT. Taman Wisata Candi pada awalnya dan pra-sarana serta kopetensi petugas, (b) hanya mengelola dua situs candi yaitu standar pelayanan yang berorientasi hasil Barobudur dan Prambanan berdasarkan PP adalah waktu penyelesaian, biaya pelayanan No.7 tahun 1980 dengan akta notaris dan produk pelayanan (Ratminto & Winarsih, Soeleman Ardjasasmita, SH, No.19 tanggal 15 2014). Juli 1980. Seiring berjalannya waktu dan kedekatan area maka perusahaan diberikan 3.1. Metode Penelitian kewenangan untuk melestarikan candi lain Penelitian ini lebih menekankan pada yaitu Ratu Boko. Pada akhirnya sesuai akta pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian notaris Soekeimi, SH, no.25 tanggal 3 Agustus kualitatif adalah penelitian yang bermaksud 1994 perusahaan merubah nama menjadi PT. untuk memahami suatu fenomena tentang apa Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan yang dialami oleh subjek penelitian misalnya Dan ratu Boko. Visinya adalah menjadi perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain- perusahaan yang unggul dalam pengelolaan lain, secara holistik dan dengan cara diskripsi taman wisata dan lingkungan cagar budaya dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada sebagai upaya pelestarian warisan budaya suatu kontek khusus yang alamiah dan bangsa. Sedangkan misi perusahaan antara dengan memanfaatkan berbagai metode lain : (a) mengelola taman dan lingkungan ilmiah (Moleong, 2006). sekitar candi Borobudur, Prmabanan dan Ratu Penelitian yang dilakukan di unit Candi Boko dalam upaya pelestarian warisan budaya Ratu Boko ini mengukur variabel bangsa, (b) megkomunikasikan nilai-nilai luhur pengembangan yang meliputi aspek cagar budaya dengan menyediakan pelayanan keragaman, keunikan, potensi konservasi, wisata budaya yang berkualitas, (c) potensi ekonomi dan pasar. Sedangkan mendukung pemberdayaan masyarakat lokal variabel pelayanan mengukur aspek prosedur sebagai upaya pelestarian dan pengembangan pelayanan, waktu penyelesaian, biaya perekonomian. (d) meningkatkan nilai pelayanan, produk pelayanan, sarana dan pra perusahaan secara berkelanjutan. sarana serta kompetensi petugas pealayanan. 1. Pengembangan Taman Wisata Candi Kesempatan usaha masyarakat merupakan Ratu Boko variabel tergantung yang ditelaah berdasarkan Pengembangan produk pariwisata budaya variabel kebijakan pengembangan dan menurut Damanik (2013), meliputi beberapa pelayanan. aspek yaitu keragaman, keunikan, potensi konservasi, potensi ekonomi, dan potensi 4.1. Pembahasan pasar. Pengembangan produk pariwisata Situs candi Ratu Boko merupakan suatu merupakan suatu kegiatan untuk situs yang didalamnya terdapat bekas-bekas meningkatkan kuantitas dan kualitas bangunan arkeologi yang sangat bervariasi. komponen Produk Pariwisata, yang terdiri atas Pada setiap bangunan yang ada pada area kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi candi tersusun dengan tata letak yang teratur, dan pemantauan komponen produk pariwisata serasi dan dikelilingi oleh pagar pembatas yang meliputi objek dan daya tarik wisata, dengan area lainnya. Dengan aneka ragam usaha sarana pariwisata, sarana dan bentuk peninggalan didalamnya situs ini prasarana, sumber daya manusia, memiliki indikasi sebagai sebuah pemukiman kelembagaan, fasilitas penunjang, dan dan pusat pemerintahan pada masa lalu. lingkungan (PERDA Propinsi DIY No.4 tahun

ISSN : 2087 - 0086 14

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/

1999 pasal 15 tentang tentang rencana induk situs candi. Diharapakan atraksi kesenian pengembangan pariwisata daerah). daerah tersebut dapat memberikan tambahan Pengembangan kawasan wisata candi materi kepada masyarakat lokal. Kesenian oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, yang tersedia di situs Ratu Boko diantaranya Prambanan dan Ratu Boko dimaksudkan adalah kesenian gamelan, tari-tarian dan gejug untuk terciptanya produk-produk baru yang lesung (alat penumbuk padi tradisional) yang menarik bagi wisatawan melalui berbagai dimainkan oleh masyarakat pada waktu-waktu survey, penelitian dan pengembangan. tertentu. Adapaun pengembangan kawasan wisata 3. Keunikan Situs Ratu Boko Candi yang dilakukan PT. TWC untuk situs Situs Ratu Boko merupakan potensi Ratu Boko meliputi : budaya peninggalan kepurbakalaan yang a. Pembuatan dan penerbitan buku tentang memiliki perbedaan dari peninggalan situs Ratu Boko kepurbakalaan yang lain. Situs Ratu Boko b. Pengimplementasian dan pengembangan tidak berbentuk candi-candi seperti yang sistem E-tiketing dan perbaikan company dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Ratu web bekerjasama dengan TELKOM Boko adalah sebuah situs arkeologi yang c. Pembenahan dan pembersihan lahan berbentuk istana kerajaan atau sering disebut untuk camping ground diunit Ratu Boko dengan keraton, dan merupakan peninggalan Sebagaimana salah satu misi perusahaan kerajaan Mataram kuno. Keunikan situs Ratu yaitu mendukung pemberdayaan masyarakat Boko dapat dilihat dari beberapa kelompok lokal sebagai upaya pelestarian dan bangunan yaitu : pengembangan perekonomian. Maka upaya- a. Kelompok barat merupakan perbukitan upaya diatas menjadi penting artinya bagi batu kapur (breksi pumis) dengan luas semua pihak yang terkait untuk dapat menjaga lebih dari 2 ha. dan melestarikan situs Ratu Boko agar tetap b. Kelompok tengah merupakan kumpulan menjadi tempat wisata yang dapat menarik bangunan yang berupa gapura, alun-alun, pengunjung dan membawa dampak secara candi pembakaran, kolam, susunan umpak ekonomi dan sosial tidak saja bagi perusahaan batu, dan paseban. namun juga masyarakat sekitar. Upaya c. Kelompok tenggara merupakan kumpulan perusahaan melakukan pemberdayaan bangunan yang terdiri dari pendopo, balai- masyarakat sekitar antara lain melalui atraksi balai, tiga candi kecil, kolam, dan budaya maupun kesempatan usaha. keputren. Upaya pengembangan area situs keraton d. Kelompok timur yang terdiri dari bangunan Ratu Boko untuk menambah kenyaman gua wadon, gua lanang, kolam, area pengunjung yaitu dengan membangun fasilitas budha, dan gua sebelah timur keputren. seperti information center, gapura pandang, Dilihat dari peninggalan arkeologi yang show room souvenir, perkantoran pengelola, ada, maka situs Ratu Boko mempunyai corak restaurant, tempat camping, parkir, toilet dan dan karakter tersendiri jika dibandingkan kamar mandi. Secara ekonomi penambahan dengan peninggalan arkeologi lainnya di fasilitas ini berdampak pada jumlah kunjungan Indonesia. Di situs ini keunikannya terdapat dan kenyamanan pengunjung. bertambah dibeberapa bangunan yang menunjukkan pola dengan adanya tiket terusan dari Prambanan kehidupan pusat pemerintahan yang meliputi ke situs keraton Ratu Boko dengan sarana gapura utama, candi, kolam batur, gua, paris, transportasi bis besar dan kecil. pagar dan alun-alun. Keadaan alam di sekitar 2. Keragaman Situs Ratu Boko situs Ratu Boko merupakan kawasan Keragman situs Ratu Boko dapat perbukitan batu gamping yang tersusun secara dipandang dari beberapa sudut, antara lain alamiah sehingga memiliki keunikan sendiri. dari panorama yang disajikan. Dari lokasi situs Candi Ratu Boko memiliki batas lokasi yang pengunjung dapat melihat keelokan candi unik pula dengan bagian utara dan timur Prambanan dan candi dari atas bukit dibatasi oleh suatu tebing terjal dan ngarai yang dilatarbelakangi gunung Merapi. Apabila luas, sedangkan pada bagian barat dibatasi pandangan diarahkan ke Barat, maka akan oleh bukit anakan dan sungai Opak. nampak kota Yogyakarta, dengan gedung- 4. Potensi Konservasi Situs Ratu Boko gedung dan tata kotanya yang indah dan Suhu udara di lokasi candi Ratu Boko serasi. Di bagian Selatan pemandangan alam kurang lebih 32°C. Pada musim penghujan berupa panorama perbukitan Seribu yang curah hujan antara 44 sampai 131 mm. Curah dilengkapi dengan beberapa bangunan candi, hujan yang ada diarea candi Ratu Boko tidak seperti Candi Barong, Candi Banyuibo, Candi demikian tinggi pada waktu musim penghujan, Ijo, Candi Miri, Sumur Bandung Bondowoso maka tingkat erosi tidak terlalu besar sehingga dan Stupa Dawangsari. situs tetap terpelihara hingga sekarang. Keragaman situs Ratu Boko dilengkapi Lokasi situs Ratu Boko terletak dengan atraksi kesenian masyarakat setempat diperbukitan di daerah pedesaan yang masih sebagai sarana pendukung pengembangan memiliki hawa udara alami dan segar jauh dari

ISSN : 2087 - 0086 15

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/ polusi udara kota. Lokasi situs Ratu Boko yang informasi situs yang dikelola dapat sampai dan berada di perbukitan pernah menjadi tempat menjadi daya tarik bagi calon wisatawan. tinggal burung jenis bangau, oleh karena itu Potensi pasar situs candi Ratu Boko situs ini juga sering disebut sebagai situs sebagaimana dilaporkan dalam annual report burung bangau. Potensi konservasi situs Ratu tahunan menyasar pada penetrasi pasar Boko menjadi tanggung jawab perusahaan wisatawan baik domestik maupun untuk tetap menjaga kawasan wisata candi mancanegara. Sistem pemasaran PT. Taman secara bijaksana termasuk sumberdaya alam Wisata Candi Barobudur, Prambanan dan yang ada didalamnya sehingga dapat lestari Ratu Boko dilakukan dalam satu paket sampai masa yang akan datang. penetrasi pasar dan tidak dipisah-pisahkan 5. Potensi Ekonomi Situs Ratu Boko antara satu candi dengan candi lainnya. Situs candi Ratu Boko secara geografis Strategi dibidang pemasaran dan memiliki area yang dilintasi oleh sungai opak pengembangan usaha dilakukan perusahaan disebelah barat lokasi situs. Keberadaan dengan melakukan diversifikasi program sungai memberikan dampak sosial budaya dalam bentuk (Anual Report, 2014) : bagi masyarakat sekitar yang secara turun- a. Peningkatan penetrasi pasar temurun banyak menggantungkan b. Pengembangan pasar mancanegara kehidupannya dari bidang pertanian. c. Peningkatan awareness pasar dalam Situs keraton Ratu Boko keberadaannya negeri dapat dengan mudah ditemukan karena d. Pengembangan jasa dan produk dilewati arus lalu lintas dari Yogyakarta ke pariwisata baru. arah Surabaya. Potensi ini menjadi celah bagi Melalui strategi ini PT. Taman Wisata Candi pengelola untuk dapat memaksimalkan Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, ramainya arus lalu lintas yang ada dengan berupaya melakukan kegiatan brand memberikan trigger pengguna jalan untuk awareness dan building relationship maupun singgah sejenak menikmati keindahan wisata kegiatan lainnya, seperti menjadi host dalam situs Ratu Boko. berbagai kegiatan seminar, pertemuan, olah Lingkungan sekitar situs Ratu Boko sejak raga, promosi/pemasangan iklan baik secara dahulu dikelilingi daerah pertanian yang nasional maupun internasional yang bertujuan berpotensi dikembangkan pengelola sebagai untuk lebih memperkenalkan terhadap bagian dari objek wisata dengan panoramanya destinasi wisata budaya yaitu candi yang indah. Sedangkan produk hasil pertanian Borobudur, Candi Prmabanan dan Keraton dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi Ratu Boko sebagai destinasi yang aman, wisatawan. keberadaan masyarakat setempat nyaman dan ramah lingkungan telah yang memiliki budaya turun-temurun seperti memberikan hasil. karya seni budaya mendorong semakin 7. Pelayanan Kesempatan Usaha kuatnya potensi ekonomi yang dapat Masyarakat dikembangkan sekaligus bagian dari daya tarik Pelayanan kesempatan usaha wisata. masyarakat di komplek daerah tujuan wisata Jadi potensi ekonomi situs Ratu Boko situs Ratu Boko mendasarkan pada upaya yang dikembangkan pengelola meliputi pengelola candi dalam memperoleh dukungan sumber daya alam dan masyarakat setempat. dan mengangkat ekonomi masyarakat Dari perspektif sumber daya alam jelas potensi setempat melalui kesempatan usaha di area candi Ratu Boko memiliki banyak reruntuhan kawasan situs keraton Ratu Boko. Upaya kerajaan yang menarik untuk menjadi daya pengelola ini meliputi beberapa hal terkait pikat bagi wisatawan. Sedangkan masyarakat dengan aktifitas operasional layanan kepada setempat memiliki kreativitas dibidang seni publik. budaya dan hasil pertanian. Potensi ekonomi a. Prosedur Pelayanan masyarakat setempat dapat dilihat melalui Jerry Fitz Gerald dkk (1981) yang dikutip kebutuhan mencukupi hidup masyarakat itu oleh Yogiyanto (1996:5) mendefinisikan : sendiri, salah satunya dapat disalurkan melalui “Prosedur adalah urut-urutan yang tepat kesempatan usaha. dari tahapan-tahapan instruksi yang 6. Potensi Pasar Situs Ratu Boko menerangkan apa yang harus dikerjakan, Pengelola situs Ratu Boko tentunya siapa yang mengerjakannya, kapan membutuhkan dana segar untuk pemeliharaan dikerjakan dan bagaimana dan pelestarian situs. Dengan daya tarik yang mengerjakannya“. Jadi prosedur pelayanan dimiliki, situs wisata candi diharapkan mampu adalah urut-urutan pekerjaan yang harus menarik wisatawan untuk datang sehingga dilaksanakan pemberi layanan kepada dapat menghasilkan dana dari tiket masuk penerima layanan. Sehingga keduanya yang ditetapkan. Dengan mempelajari perilaku saling mempengaruhi selama proses konsumen maka potensi pasar dapat dideteksi pelayanan berlangsung. Prosedur untuk dilakukan penetrasi pasar sehingga pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan khususnya

ISSN : 2087 - 0086 16

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/

kesempatan usaha dikomplek situs keraton memanfaatkan fasilitas dagang pengelola Ratu Boko sudah dapat dilakukan dibagian situs keraton Ratu Boko adalah bentuk mou yang terkait. Pengelola mempersilahkan (kerjasama tertulis) dan ijin menggunakan kepada masyarakat yang berminat untuk kios dagang yang disediakan pengelola. menyewa tempat yang disediakan Durasi waktu penggunaan fasilitas dagang pengelola dengan menghubungi kebagian (kios) bagi pelaku usaha disepakati adminitrasi untuk kemudian mengikuti bersama pengelola dan tertulis dalam prosedur yang ada tanpa dipungut biaya MOU. Berakhirnya masa MOU berarti sepeserpun. Aturan (alur) yang harus berakhir pula ijin peggunaan fasilitas ditaati antara lain dengan membuat surat dagang pengelola yang dimungkinkan permohonan tertulis kepada pimpinan untuk dapat diperpanjang lagi bagi pengelola situs dan kemudian mengurus masyarakat yang masih ingin mou (kerjasama tertulis) dalam hal mempertahankan usahanya. Perpanjangan persentase bagi hasil (keuntungan) antara ijin penggunaan fasilitas ini akan masyarakat pelaku usaha dengan menyebabkan pembaharuan MOU yang pengelola. sudah disepakati sebelumnya. b. Waktu Penyelesaian e. Saranan Dan Prasarana Pengurusan perijinan dalam hal Sarana dan prasarana merupakan fasilitas menggunakan fasilitas dagang (kios) yang dalam bentuk fisik atau berupa bangunan dimiliki pengelola situs keraton Ratu Boko yang dapat mendukung pengembangan sangat mudah dan cepat namun juga kawasan wisata dan kepuasan pelanggan. tergantung dari kesiapan surat-surat dari Sarana dan prasarana yang didapatkan pemohon. Waktu penyelesaian dapat bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh menyesuaikan dengan kondisi pemohon, ijin membuka usaha dilingkungan situs apabila surat-surat yang dibutuhkan Ratu Boko adalah perkantoran pengelola lengkap seperti surat permohonan dan mou untuk memudahkan komunikasi dua pihak telah tersedia maka keputusan pengelola yang bekerjasama dan kios dagang yang dapat turun hari itu juga. Durasi waktu yang disediakan. Kios dagang yang sudah dibutuhkan pemohon dipengaruhi oleh tersedia diarea situs Ratu Boko saat ini aktifitas pimpinan pengelola situs keraton hanya sebuah restoran dan souvenir shop. Ratu Boko, namun jika aktifitas tidak padat Sedangkan diarea parkir pintu masuk maka waktu penyelesaian perijinan yang utama dikaki bukit terdapat kurang lebih 20 dibutuhkan dapat dilaksanakan kurang dari kios. satu jam. Dalam hal ini dibutuhkan f. Kopentensi Petugas Pemberi Pelayanan ketepatan waktu berkunjung ke kantor Kemampuan petugas PT. Taman Wisata pengelola untuk menghindari jam-jam kerja Candi dalam memberikan pelayanan pimpinan pengelola yang intensitasnya bertujuan untuk kepuasan pelanggan tinggi. dengan menggunakan budaya SMILE. c. Biaya Pelayanan Budaya SMILE yang diterapkan semua Biaya (cost) adalah suatu pengorbanan petugas memiliki arti tersendiri, arti dari yang dapat mengurangi kas atau harta budaya SMILE tersebut yaitu: (S) : Sigap lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang melayani pemangku kepentingan dan dapat dibebankan saat ini maupun pada proaktif serta mengedepankan kehati- saat yang akan datang (Mursyidi, 2010). hatian, (M) : Mumpuni dalam bekerja atas Pengelola situs keraton Ratu Boko dasar kompetensi dan inovasi, (I) : memberikan kesempatan kepada Intergritas yang tinggi dalam menjalankan masyarakat sekitar yang memiliki niat untuk kewajiban sesuai dengan kebijakan membuka usaha tanpa dipungut biaya pada organisasi dan kode etik perusahaan, (L) : saat pengajuannya. Namun demikian lokasi Loyal terhadap perusahaan dengan (kios) yang berada diarea candi tersedia mengedepankan kerjasama yang sangat terbatas terkecuali area parkir dikaki berasaskan kebersamaan, (E) : Empati bukit. Sumber dana untuk membangun dan terhadap pemangku kepentingan untuk merawat fasilitas perdagangan (kios) diatur mencapai tujuan bersama. Budaya kerja dalam mou yang mencantumkan bagi hasil tersebut telah dilakukan oleh PT Taman antara masyarakat pelaku usaha dengan Wisata Candi sehingga para pelanggan pengelola. yang menginginkan pelayanan baik d. Produk Pelayanan pelayanan dalam segi informasi, perijinan Produk merupakan segala sesuatu yang usaha, dan pelayanan yang lain dari pihak dapat ditawarkan kepada pihak lain melalui pengelola candi, pelanggan tidak merasa pasar, yang digunakan untuk memuaskan diabaikan serta selalu diutamakan dalam kebutuhan dan keinginan konsumen (Alma, memberikan kepuasan pelanggan. 2011). Produk pelayanan hasil kerjasama antara masyarakat pelaku usaha yang

ISSN : 2087 - 0086 17

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/

7. Kinerja Pengembangan Situs Ratu Boko b. Hasil Pengembangan Khusus Pengembangan daerah tujuan wisata 1) Dukungan transportasi suttle bus membuka peluang baru dalam mendatangkan Prambanan-Ratu Boko dan tiket dengan manfaat bagi pengelola maupun masyarakat sistem terusan telah mampu sekitar daerah tujuan wisata. Hasil meningkatkan jumlah pengunjung pengembangan yang optimal akan mendorong 2) Telah dibuatkan dan diterbitkan buku peningkatan pendapatan asli daerah yang tentang situs Ratu Boko mendukung pembangunan didaerah sekitar 3) Pembenahan dan pembersihan lahan destinasi. PERDA Propinsi DIY No. 4 tahun untuk camping ground pada unit Ratu 1999 pasal 15 tentang rencana induk Boko pengembangan pariwisata daerah, 4) Telah diciptakan event baru berupa menyebutkan bahwa pengembangan produk pementasan tari, kesenian tradisional pariwisata merupakan suatu kegiatan untuk dan musik di komplek situs Ratu Boko meningkatkan kuantitas dan kualitas 5) Telah dilakukan perbaikan jalan dijalur komponen Produk Pariwisata, yang terdiri atas pintu masuk belakang (melalui jalan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi desa) dan pemantauan komponen produk pariwisata 6) Telah dikembangkan paket wisata yang meliputi objek dan daya tarik wisata, Prambanan-Boko-Resto Boko usaha sarana pariwisata, sarana dan 7) Telah dibuat grand design prasarana, sumber daya manusia, pengembangan lanscape taman wisata kelembagaan, fasilitas penunjang, dan candi lingkungan. 8) Telah dilakukan pembangunan taman Melalui penelitian ini penulis memberikan wisata berdasarkan grand design gambaran hasil penelitian yang didasarkan c. Pelayanan kesempatan usaha pada temuan penelitian disitus keraton Ratu 1) Belum maksimalnya pemakaian 20-an Boko terkait pengembangan dan layanan yang kios diarea parkir bawah situs keraton mendukung kesempatan usaha masyarakat Ratu Boko setempat. Adapun hasil temuan penelitian dari 2) Dualisme pintu masuk situs yang aspek pengembangan situs Candi Ratu Boko menyebabkan terhentinya proses dapat dibedakan menjadi beberapa kategori perdagangan di pintu masuk jalur utama sebagai berikut : 3) Telah dibuat satu tempat penjualan a. Hasil Pengembangan Umum souvenir dan merchandise dipusat 1) Hasil pengembangan menunjukkan kumpul pengunjung (area seputar pintu jumlah pengunjung situs Ratu Boko masuk) situs Ratu Boko dengan jumlah mengalami kenaikan selama kurun yang terbatas waktu 3 tahun terakhir sejak tahun 2012 4) Telah dibuat satu resto untuk melayani sampai dengan 2014 kebutuhan makan dan minum 2) Peringkat dalam kategori top 10 pengunjung landmarks sebagai daerah tujuan wisata Memperkuat hasil penelitian tersebut yang banyak diakses melalui website selain mengungkapkan data dan fakta kualitatif dan jejaring sosial pariwisata oleh yang terjadi dilapangan dengan segala pelaku survey independent Tripadvisor keterbatasan akses data, peneliti memberikan pada tahun 2014 belum didapatkan, penilaian dalam bentuk score berdasarkan kecuali Borobudur dan Prambanan kuesioner internal dari karyawan tentang 3) Dibidang pemasaran, pengembangan kinerja pengembangan yang telah dilakukan memlalui bentuk pemasaran dilaksanakan terangkum dalam tabel berikut : dan promosi bersama untuk candi Tabel 4 Rekapitulasi Score Hasil Kuesioner Responden Score Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Perta- 1 2 3 Jumlah Keterangan melalui kerjasama dengan kementerian nyaan (Cukup) (Baik) (Baik N=20 bidang lain, pelaku pariwisata dan Sekali) Keragaman 1-2-3 5 37 18 60 swasta. Percent 8,3% 61,7% 30,0% 100% 4) Hasil kontribusi pendapatan situs Candi Keunikan 1-2-3 6 34 20 60 Ratu Boko masih yang terendah dari Percent 10,0% 56,7% 33,3% 100% Potensi 1-2-3 2 36 22 60 dua candi lain yang dikelola PT. Taman Konservasi Percent 3,3% 60,0% 36,7% 100% Wisata Candi Potensi 1-2-3 19 30 11 60 5) Jumlah pengunjung ke situs Ratu Boko Ekonomi Percent 31,7% 50,0% 18,3% 100% Potensi 1-2-3 30 22 8 60 diakhir tahun 2014 telah melebihi target Pasar Percent 50,0% 36,7% 13,3% 100% mencapai yaitu 182% lebih 59% dari Score Total Jumlah 62 159 79 300 Variable tahun sebelumnya. Pengemba- Percent 20,7% 53,0% 26,3% 100% 6) Telah mengimplementasikan e-ticketing ngan 7) Masyarakat pelaku usaha lebih memilih Hasil rekaputalasi kuesioner responden candi Prambanan untuk membuka internal pada tabel 4.1 dalam evaluasi kinerja usahanya

ISSN : 2087 - 0086 18

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/ pengembangan untuk variabel keragaman, sarana dan prasaranan kios-kios yang tersedia keunikan, potensi konservasi dan potensi di area situs Ratu Boko belum dapat ekonomi menunjukkan bahwa ke empat dimanfaatkan secara maksimal oleh indikator dalam performance grade masyarakat karena beberapa faktor. mendapatkan nilai skor dua yang berarti aspek Pembangunan kios-kios dagang yang pengembangan secara internal dikategorikan dikelola perusahaan dinilai tidak strategis bagi baik. Kondisi ini sebenarnya sangat sebagian besar masyarakat setempat mendukung kesempatan usaha masyarakat dikarenakan tempat pembangunannya setempat. Keragaman situs Ratu Boko merupakan jalur yang jarang dilalui terdapat pada jenis bangunan yang bermacam pengunjung meskipun berada pada jalur disertai dengan event-event yang utama pintu masuk menuju situs Ratu Boko. menampilkan atraksi lokal oleh masyarakat Terdapat beberapa faktor penyebab jarangnya setempat. Keunikan lebih pada letak candi pengunjung melewati jalur utama menuju yang berada diatas bukit yang tergolong pusat situs candi Ratu Boko hingga kios yang tandus dan menjadi pusat pemerintahan disediakan tidak diminati masyarakat setempat dimasanya. Potensi konservasi lebih pada untuk membuka usaha, antara lain : keadaan iklim yang kurang hujan sehingga a. Letak situs candi Ratu Boko yang berada bangunan yang ada dalam kelompok situs diatas bukit membuat pengunjung mencari Ratu Boko dapat lebih tahan lama untuk jalur alternatif lain yang dapat langsung dilestarikan karena tidak banyak tergerus erosi menuju ke lokasi situs dari pada melalui air hujan. Potensi ekonomi situs Ratu Boko jalur utama. adalah keberadaannya yang berada dijalur lalu b. Lokasi parkir pengunjung melalui jalur lintas Yogyakarta ke Surabaya dan dikelilingi utama berada dikaki bukit, sementara oleh daerah pertanian disekitarnya. kebanyakan pengunjung kurang Namun terdapat satu indikator yang bersemangat untuk menaiki tangga jalur mendapatkan score rendah yaitu potensi utama menuju pucak bukit dimana situs pasar. Pada potensi pasar dilihat dari hasil candi berada jawaban responden masih kurang mendukung c. Pengunjung lebih memilih jalan desa yang dalam kesempatan usaha masyarakat memudahkan akses menuju puncak bukit setempat. Oleh karenanya PT. Taman Wisata dimana situs Ratu Boko berada dibanding Candi perlu berbenah diri dalam mencari jalur utama masuk ke lokasi candi. pangsa pasar yang tepat melalui strategi d. Tiket terusahan Prambahan-Ratu Boko pemasarannya, sehingga akan berpengaruh yang dijual satu paket dengan transportasi terhadap jumlah kunjungan dan berdampak shauttle bus diarahkan melalui jalur jalan pada peningkatan peluang usaha bagi desa yang langsung mencapai pucak bukit masyarakat setempat. dimana situs berada. Berdasarkan jumlah pengunjung potensi Dualisme pintu masuk inilah yang menjadi pasar situs Ratu Boko masih berada pada permasalahan bagi masyarakat setempat tingkat terbawah dibanding candi Borobudur untuk membuka usaha di kios-kios yang telah dan prambanan. Dibutuhkan terobosan disediakan oleh pengelola melalui jalur utama. program yang tepat agar potensi pasar candi Pada akhirnya masyarakat setempat lebih Ratu Boko dapat terangkat dan lebih dikenal memilih membuka usaha dilahannya sendiri wisatawan baik lokal maupun internasional. disekitar lingkungan situs dari pada 8. Kinerja Pelayanan Kesempatan Usaha memanfaatkan kios-kios yang berada pada Masyarakat Setempat pintu masuk utama kawasan situs Ratu Boko. Berbagai upaya pelayanan telah Pada saat ini pengelola baru menyediakan dua dilakukan pihak pengelola Taman Wisata tempat (kios) yang berada diatas bukit area Candi Ratu Boko khususnya pemberian situs Ratu Boko. Fasilitas ini tentunya masih pelayanan kepada pelanggan. PT. Taman kurang memadai untuk mengakomodasi Wisata Candi berusaha memberikan semua permintaan masyarakat setempat yang pelayanan terbaik bagi pelanggan dengan berniat membuka usaha di area atas bukit harapan kepuasan pelanggan tercapai melalui sekitar situs. Dua tempat usaha yang ada kinerja yang diberikan karyawan perusahaan. diatas bukit telah digunakan pengusaha Selain pelayanan yang diberikan kepada dengan sistem kerja sama bagi hasil pengelola pelanggan, PT. Taman Wisata Candi juga dan pengusaha dalam bentuk mou yaitu untuk memberikan layanan kesempatan usaha bagi shouvenir shop dan restoran. masyarakat setempat dikios-kios yang Jadi dapat disampaikan bahawa disediakan pengelola. Hal ini dimaksudkan kesempatan usaha masyarakat dipandang dari selain untuk menumbuhkan rasa memiliki sisi tempat dan fasilitas yang disediakan keberadaan situs juga dapat meningkatkan pengelola belum dapat dimaksimalkan, kesejahteraan masyarakat setempat melalui sehingga kios-kios yang ada ditinggalkan kegiatan ekonomi. Namun sesuai hasil riset penyewanya untuk kisaran tahun 2015 ini. lapangan, pada kenyataannya semua fasilitas, Masyarakat setempat lebih memilih membuka

ISSN : 2087 - 0086 19

Jurnal Khasanah Ilmu - Volume 7 No.1 – 2016 – lppm3.bsi.ac.id/jurnal/khasanah_ilmu/ usaha berupa warung-warung kecil yang keragaman, keunikan, potensi konservasi, berdiri diatas tanah milik sendiri dibandingkan dan potensi ekonomi, dan mengevaluasi membuka usaha dikios-kios yang telah potensi pasar yang dinilai masih kurang disediakan oleh pihak PT. Taman Wisata mendukung kesempatan usaha Candi. Secara umum kinerja pelayanan masyarakat, agar potensi pasar yang kesempatan usaha masyarakat belum diharapkan dapat tepat sasaran. maksimal dapat dievaluasi dari eksternal, b. Pembangunan tempat usaha masyarakat karena belum adanya masyarakat yang sebaiknya dijadikan satu area dengan memanfaatkan kios-kios dagang yang didirikan shovenir shop dan restoran yang terletak pengelola. dihalaman situs Ratu Boko atau lahan yang masih kosong sehingga masyarakat yang 5.1. Penutup berniat membuka usaha mudah dikunjungi 1. Kesimpulan oleh wisatawan yang hendak berbelanja. Kesimpulan yang dapat diambil dari c. Jalur aksesibilitas menuju situs Ratu Boko penelitian yang telah dilakukan pada objek sebaiknya dalam satu jalur yang mudah di wisata situs keraton Ratu Boko adalah : akses oleh para pengunjung a. Kinerja pengembangan situs wisata candi Ratu Boko dari segi keragaman, keunikan, Daftar Pustaka potensi konservasi, dan potensi ekonomi [1] Alma, B. (2010). Manajemen Pemasaran diukur dari internal karyawan baik dengan Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. grade score dua dan potensi pasar dinilai [2] Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor cukup dengan grade score satu. Publik. Jakarta: Erlangga. Pengukuran internal ini penting untuk [3] Damanik, J. (2013). Pariwisata Indonesia melihat seberapa jauh peran serta : Peluang Dan Tantangan. Yogyakarta: karyawan dalam proses pengembangan Pustaka Pelajar. situs wisata yang dikelola. Pengembangan [4] Daryanto, & Setyobudi, I. (2014). potensi pasar diperlukan untuk Konsumen Dan Pelayanan Prima. meningkatkan jumlah kunjungan yang Yogyakarta: Gava Media. dapat menjadi trigger bagi masyarakat [5] Jogiyanto. 1996.Sistem Akuntansi setempat terlibat dalam usaha Berbasis Komputer. Yogyakarta : BPEE meningkatkan potensi wisata yang ada [6] Kaplan, R., & Norton, D. (1996). Balance dalam bentuk usaha. Hasil penelitian Scorecard Translating Strategy Into memberikan petunjuk keberhasilan Action. Harvard: Hardvard Business perusahaan dalam meningkatkan jumlah Review. kunjungan, namun secara jumlah masih [7] Moleong, L. J. (2006). Metodologi dibawah situs candi lain sehingga nilai Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. grade score potensi pasarnya masih Remaja Rosdakarya Offset. rendah. [8] Mulyadi. 2007. Sistem Terpadu b. Upaya pelayanan untuk kesempatan usaha Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis masyarakat setempat telah diberikan Balanced Scorecard. Yogyakarta: Unit dengan baik oleh PT.Taman Wisata Candi Penerbitan dan Percetakan Sekolah namun belum dimanfaatkan masyarakat Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. setempat sehingga evaluasi kinerja [9] Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya– pelayanan belum dapat dilakukan secara Conventional Costing, Just In Time, dan maksimal. Kondisi ini melihat bahwa Activity-Based Costing. Bandung : PT. pembangunan kios-kios tempat usaha Refika Aditama dinilai tidak strategis bagi masyarakat, [10] Ratminto, & Winarsih, S. A. (2014). karena lokasi yang ada tidak dilalui rata- Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: rata pengunjung yang datang. Hal ini yang Pustaka Pelajar. mengakibatkan fasilitas usaha mayarakat [11] Suryana. (2009). Kewirausahaan : yang dikelola perusahaan ditahun 2015 Pedoman Praktis Kiat Dan Proses Menuju tidak terpakai secara keseluruhan. Sukses. Jakarta: Salemba Empat. 2. Saran [12] Yulianto, Atun. 2015. Kajian Internet Beberapa hal perlu disampaikan sebagai Marketing Sebagai Salah Satu Media saran pada pihak pengelola dan peneliti lain Pemasaran Industri Perhotelan. Jurnal yang membutuhkan adalah sebagai berikut : Khasanah Ilmu Vol. IV. No.1 Maret 2015. a. Pengelola PT Taman Wisata Candi Hal.65-78. diharapkan dapat mempertahankan

ISSN : 2087 - 0086 20