Domestic Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo

Pesona Candi di Yogyakarta

Mely Anita Sari 1702689

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Domestic Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Pesona Candi Ratu Boko di Yogyakarta.

1. Pendahuluan DCS atau dikenal dengan Domestic Case Study merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STIPRAM). Domestic Case Study dilaksanakan pada awal semester ke 3 yang wajib dikumpulkan dalam bentuk laporan atau jurnal ilmiah ang dibuat untuk memennuhi syarat pada saat mengikuti ujian pendadaran di akhir semester ke 8. Ada beberapa tempat tujuan untuk mengikut DCS yang dilaksanakan oleh pihak kampus pada bulan Januari 2018, seperti Jambore Nasional di Kliurang dan Seminar yang dilaksanakan di kampus. Para mahasiswa diperkenankan untuk memilih salah satu tempat tujuan DCS tersebut. Namun mahasiswa juga diperkenankan untuk memilih tujuan DCS selain yang telah ditentukan oleh pihak kampus, seperti yang dilakukan oleh pihak penulis yang mengambil objek tujuan DCS diluar ketentuan kampus, sehingga penulis dapat mengangkat objek wisata yang terdapat di daerahnya sendiri[1]. Dalam hal ini untuk memenuhi syarat DCS harus tercantum sertifikat sertifikat tentang seminar yang berkaitan dengan Pariwisata. Untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mengikuti seminar yang bertemakan “Responsible Tourism” yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2018 di Bumi Perkemahan Kaliurang [2]. Dalam seminar tersebut narasumber menjelaskan tentang respect para pelaku pariwisata baik itu pengunjung ataupun pengelola pariwisata dan narasumber juga menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan pariwisata berwawasan lingkungan. Penulis menyimpulkan bahwa seminar tersebut menitikberatkan pada masalah sumber daya manusia (SDM) yang ada tentang bagaimana respon masyarakat terhadap lingkungan sekitar objek wisata, apakah mereka peduli terhadap lingkungan sekitar objek wisata yang mereka kunjungi atau tidak. Manusia (SDM) merupakan faktor utama untuk mengelola dan melestarikan suatu objek wisata yang ada. merupakan negara yang memiliki seribu potensi wisata yang tersebar luas dipenjuru nusantara [3,4]. Terutama dalam wisata sejarah indonesia sangatlah kaya dengan sejarah. Mulai dari zaman Megalitikum, zaman Kerajaan Hindu, zaman Kerajaan Islam sampai zaman perang dunia kedua ada di Indonesia. Sejarah dianggap cerita bohong bila tidak ada bukti yang memperkuat cerita atau kisah tersebut.Sedangkan di Indonesia bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukung kebenaran kisah itu masih ada sampai saat ini. Baik bukti berupa kitab, bangunan, fosil, makam, peralatan perang dan peralatan sehari-hari masih dapat ditemukan. Bahkan setiap daerah memiliki sejarah tersendiri yang membedakan dengan daerah lainnya. Daya tarik yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu [5,6]. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

1 Roadmao Of Tourisn Science focus pada satu disiplin akademik untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, seperti praktisi propesional pemerintah, melibatkan pemangku kepentingan lain di luar, pengusaha agar hasil penelitian oleh masyarakat, memiliki probabilitas yang tinggi, dan bias menyelesaikan suatu masalah tertentu secara bersama-sama [7,8]. John marcus meningkatkan jumlah orang berbicara “ berbasis agama ” liburan dalam lima tahun terakhir April 25, 2015. Id tourisem sun sand sea “shifting paradigm” new tourism serenity, sustainability, spiritualituality. Di zaman matrialisme berjiwa dan komunisme tak berujang mengambil waktu untuk menjelajahi kedalam tradisi hikmah dunia ini mungkin ide yang baik.

2. Pembahasan a. Kompleks Candi Ratu Boko Candi Ratu Baka atau Candi Boko (bahasa Jawa: Candhi Ratu Baka) adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi , 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut.Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha [9,10]. Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas.Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai ) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu).Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja).Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan.Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.Secara administratif, situs ini berada di wilayah dua Dukuh, yakni Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia.Situs ini dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995. Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko.Bukit ini sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan , yang membentang dari selatan Yogyakarta hingga daerah Tulungagung.Seratus tahun kemudian baru dilakukan penelitian yang dipimpin oleh FDK Bosch, yang dilaporkan dalam Keraton van Ratoe Boko.Dari sinilah disimpulkan bahwa reruntuhan itu merupakan sisa-sisa keraton.Prasasti Abhayagiri Wihara yang berangka tahun 792 M merupakan bukti tertulis yang ditemukan di situs Ratu Baka.Dalam prasasti ini menyebut seorang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Panangkaran (746-784 M), serta menyebut suatu kawasan wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara ("wihara di bukit yang bebas dari bahaya"). Rakai Panangkaran mengundurkan diri sebagai Raja karena menginginkan ketenangan rohani dan memusatkan pikiran pada masalah keagamaan, salah satunya dengan mendirikan wihara yang bernama Abhayagiri Wihara pada tahun 792 M. Rakai Panangkaran menganut agama Buddha demikian juga bangunan tersebut disebut Abhayagiri Wihara adalah berlatar belakang agama Buddha, sebagai buktinya adalah adanya Arca Dyani Buddha. Namun ditemukan pula unsur–unsur agama Hindu di situs Ratu Boko Seperti adanya Arca , dan Yoni. b. Tata Ruang Kompleks Keraton Ratu Boko

2 a. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam batu berumpak, dan Paseban. b. Bagian tenggara meliputi struktur lantai, gapura, batur pendopo, batur pringgitan, miniatur 3 candi, tembok keliling kompleks Keputren, dua kompleks kolam, dan reruntuhan stupa. c. Kedua kompleks kolam dibatasi pagar dan memiliki gapura sebagai jalan masuk. Di dasar kolam, dipahatkan lingga yoni, langsung pada batuan induk. d. Bagian timur terdapat kompleks bangunan meliputi satu buah kolam dan dua buah gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon, Stupa Budha, sedangkan, e. Bagian barat hanya terdiri atas perbukit.

Dari pintu gerbang istana menuju ke bagian tengah Bagian depan, yaitu bagian utama, terdapat dua buah gapura tinggi, gapura yang terdiri dari dua lapis. Gapura yang pertama memiliki 3 pintu sementara gapura yang kedua memiliki 5 pintu.Pada gapura pertama terdapat tulisan Panabwara.Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana.Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi kekuatan agar lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama. Setelah melewati gapura utama, kemudia terdapat hamparan rumput luas, yaitu alun-alun. Sekitar 45 meter dari gapura yang kedua, sisi kiri alun-alun terdapat bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras.Sesuai namanya candi ini digunakan untuk upacara pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam akan ditemui kemudian bila anda berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran. Arah tenggara dari Candi Pembakaran terdapat sumur misteri.Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra.Airnya hingga kini masih sering dipakai.Masyarakat setempat mengatakan, air sumur itu dapat membawa keberuntungan.Umat Hindu menggunakannya untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi.Penggunaan air dalam upacara diyakini dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan isinya pada kondisi harmoni awal. Sehari sebelum Nyepi proses upacara ini dilaksanakan dari Candi Prambana lalu lanjut ke Candi Ratu Boko. Ke arah Barat, menyusuri Desa Dawung di lereng bukit, terdapat bekas kompleks keraton yaitu Paseban dan Batur Pendopo. Halaman paling depan terletak di sebelah barat, terdiri atas tiga teras. Masing-masing teras dipisahkan oleh pagar batu andesit setinggi 3,50 meter, dan tebing teras diperkuat dengan susunan batu andesit. Batas halaman sebelah selatan juga berupa pagar dari batu andesit, namun batas utara merupakan dinding bukit yang dipahat langsung. Di sebelah timur istana, terdapat dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari batuan sedimen yang disebut Breksi Pumis.Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon.Persis di muka Gua Lanang terdapat sebuah kolam dan tiga stupa.Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha. c. Awal Bersatunya Spritiualitas Siva-Budha Masa Jawa Kuno Meski didirikan oleh seorang Budha, candi ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dari adanya PANGKAJA, VOLUME 14, NO.2, AGUSTUS 2012 ISSN : 1412-7474 36 Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama lain Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama dan berpadunya dua kekuatan spiritualitas agama yang pernah berkembang di Yogyakarta pada zaman dulu. Apa yang tercermin dalam karya arsitektural itu, membuktikan Raja Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu dan, mungkin

3 dalam praktik spiritualnya menggabungkan nilai-nilai universal ajaran Hinddu dan Budha seirama dengan nafas kearifan lokal Jawa. “Inilah uniknya Candi Ratu Boko. Candi ini berbeda dengan candi-candi lain di Yogyakarta. Berbeda karena terdapat dua agama, yakni Budha dan Hindu,” ungkap Kepala Pengelola Objek Wisata Candi Ratu Boko, RM Teguh Mariardi, saat di wawancarai Candi Ratu Boko terlebih dahulu berdiridan selamaabad VIII M aktivitas spiritual berlangsung dengan baik. Kemudianmuncul Candi Prambanandi Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman dan Candi Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelangdengan segala aktivitas spiritualnya pada abad IX M di Yogyakarta.Boleh jadi,Candi Ratu Boko merupakan candi tua yang memberikan inspirasi didirikannya Candi Prambanan dan Borobudur yang merepresentasikan lebih luas kebesaran penganut Siwa-Budha pada masa Jawa Kuno, sekaligus menunjukkan adanya toleransi, kebersamaan atau sinkretisme. d. Daya Tarik Wisatawan Ketika Datang Ke Candi Ratu Boko Selain sebagai tempat wisata, Kompleks Istana Ratu Boko juga dilengkapi dengan fasilitas Adriwarna Cafe. Restoran terbuka yang terletak di lereng bukit ini memiliki pemandangan langsung ke Gunung Merapi Merbabu dan Candi Prambanan. Saat di Prambanan sedang dilangsungkan Sendratari Ramayana, wisatawan yang dinner di tempat ini bisanya menyaksikan candi megah tersebut dalam sorotan lampu warna-warni. Tempatnya yang romantis membuat Adriwarna Cafe sering dijadikan lokasi gathering bahkan resepsi pernikahan. Setiap bulan Juni, di Ratu Boko juga digelar pagelaran sendratari bertajuk Sumunaring Abhyagiri. Sendratari kolosal nan megah ini mengambil tempat di pelataran dengan gerbang utama Istana Ratu Boko sebagai latar belakangnya. Di Kompleks Ratu Boko wisatawan juga dapat memanfaatkan momen penantian terbenamnya matahari dengan bercakap-cakap santai dengan keluarga maupun orang tercinta. Duduk di atas rumput, berbincang-bincang, dan mungkin menikmati kudapan-kudapan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jangan lupa berkeliling terlebih dahulu untuk sekedar memilih tempat yang tepat yang kiranya memungkinkan untuk mengambil panorama senja dengan maksimal. Perlahan, mata akan dimanjakan oleh panorama terbenamnya matahari yang akrab disebut sebagai senja. Rona langit berwarna jingga yang bercampur dengan siluet bangunan istana dan pepohonan tentunya akan melekat di benak memiliki sensasi dan kenangan tersendiri. Tak heran karena kecantikannya tersebut, candi ratu book kerap dipakai untuk foto preweding maupun untuk foto buku album kenangan pada akhir sekolah (kenang kenangan akhir tahun).Meskipun kalau siang hari matahari terasa panas namun suasana di ratu book tetap terasa asri dan semilir angin di sekitar candi.Disekitar komleks candi ratu boko telah disediakan banyak gazebo digunakan untuk beristirahat. e. Candi Ratu Boko Menjadi Objek Wisata Budaya seperti kebanyakan peninggalan Hindu-Budha di Jawa yang jarang difungsikan untuk aktivitas ritual dan spiritual seperti saat awal berdirinya pada masa Jawa Kuno, saat ini Candi Ratu Boko lebih dikenal sebagai objek wisata sesuai dengan kebijakan pemerintah mengembangkan pariwisata budaya. Pariwisata budaya diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk melestarikan pusaka budaya peninggalan nenek moyang Indonesia masa lalu yang bernilai luhur. Selain memproteksi warisan budaya, pariwisata telah menjadi primadona dalam menghasilkan devisa di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Undang-Undang Pariwisata Tahun 2009 juga menegaskan tentang pengembangan Pariwisata Budaya sebagai suatu model kepariwisataan di Indonesia. Pariwisata dikembangkan melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu, bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan kriteria ekonomis, teknis, ergonomis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan.Paradigma pengembangan pariwisata saat ini, seperti telah ditetapkan oleh World Tourism Organization (WTO) menggunakan pendekatan peranserta masyarakat (community based approach) dan berkelanjutan (sustainable tourism). f. Fungsi Lain Dari Candi Ratu Boko

4 Selain digunakan sebagai tempat wisata sejarah dan upacara keagamaan, candi ratu book kerap kali digunakan untuk acara-acara tertentu, seperti musikalisasi, olahraga, event-event, poto prewedding dan lain sebagainya. Untuk acara musikalisasi biasanya dilakukan pada malam hari, karna tempatnya yang luas tak heran jika band band local biasa manggung di sini. Selain tempatnya yang unik ( ngeband di atas bukit ) daya tampung nya pun lumayan banyak untuk para penonton. Tak heran jika tempat ini selalu ramai saat ada band tampil.Masyarakat sekitar selalu berpartisipasi jika ada kegiatan seperti ini terselenggara, mereka biasanya memanfaatkan lahan parker untuk tambahan ekonomi, ada juga yang berjualan makanan dan minuman kecil dadakan.Selain untuk menambah perekonomian, masyarakat setempat juga ikut menyaksikan band yang tampil. Tentu saja jika sedang ada acara seperti ini kebersihan kawasan candi yang harus dikhawatirkan, mengingat tidak semua orang sadar akan membuang sampah pada tempatnya, tentu akan berdampak buruk pada kebersihan lingkungan candi. Untuk itu, selain mempersiapkan lebih banyak tempat sampah, masyarakat kawasan candi pun dengan suka rela ikut membantu tim penyelenggara event turut membersihkan sampah lingkungan kawasan candi agar tetap bersih dan nyaman. Event lain yang biasanya diselenggarakan di sini adalah jalan sehat atau fun colour run yang baru- baru ini sedang ngehits bagi kalangan anak muda. Biasanya mereka akan berjalan jalan di sekitar kawasan candi dulu sebelum memasuki finish di bukit candi ratu boko. Acara seperti ini biasanya diselenggarakan pada hari minggu, dimulai sejak pagi hingga sore, kalo sedang begini tentunya pengunjung yang berasal dari luar jogja pasti akan sedikit terganggu keasriannya dalam menikmati wisata sejarah candi ratu boko ini. Namun demikian mereka malah sekaligus ikut turut serta bergabung dengan event ini. Acara seperti ini memang pas dilakukan di sini, sebab lokasi candi yang strategis ( dekat dengan jalan raya ), dan juga terletak di perbukitan, membuat para peserta mudah berkeringat usai berjalan kaki dari bawah ke atas, sehingga mereka lebih banyak mengeluarkan keringat. Banyaknya peserta yang ikut andil dalam kegitan ini tentunya juga akan membawa dampak pada kebersihan lingkungan kawasan candi juga. Mereka terkadang asal membuang sampah botol mineral dan snack-snack lainnya begitu saja, tidak langsung pada tempat sampah. Untuk itu pastilah pihak-pihak yang bertanggung jawab akan segera membersihkan tempat setelah selesai acara, demi kenyamanan pengunjung lainnya, dan juga untuk perawatan kawasan wisata candi ratu boko. Selain kegiatan di atas, di kawasan candi ratu boko ini juga kerap digunakan untuk pameran makanan hotel-hotel ternama di jogja.Banyak hotel yang ikut berpartisipasi mendemokan makanan pada restoran hotel mereka, seperti salah satu nya adalah hotel saphir. Dalam acara ini mereka akan membuka stand-stand kecil yang akan menjual makanan khas dari hotel mereka, tentunya harga yang ditawarkan di sini jauh lebih murah dibandingkan saat kita makan langsung di restoran hotel. Namun meskipun demikian, rasa nya tak kalah lezat karna tujuan mereka adalah untuk promo bukan untuk sekedar mencari banyak keuntungan. Banyaknya pilihan menu makanan enak nan murah malah menjadikan pengunjung kebingungan dalam memilih menu yang akan mereka pesan. Biasanya acara seperti ini berlangsung selama tiga hari, dan pengunjungnya pasti selalu ramai. Bukan hanya masyarakat jogja saja, tapi masyarakat luar kota pun kerap hadir dalam acara ini, karena link dari hotel penyelenggara lebih banyak. Jika beruntung, touris manca Negara pun bisa ikut menikmati acara ini, kalau demikian pastinya para penyelenggara berkesempatan untuk memperkenalkan makanan enak khas Indonesia pada dunia luar. Yang selain unggul dalam rasa, tentunya harganya jauh labih murah dibandingkan dengan makanan dari Negara-negara lain. Semoga saja dengan begitu Indonesia juga akan terkenal dari segi kuliner nusantara dan bangunan bersejarahnya dan touris manca negara akan lebih senang berwisata ke Indonesia sehingga pendapatan devisa Negara pun turut meningkat. Moment penting lain yang tak kalah menarik untuk diselenggarakan di kawasan candi ratu boko ini adalah pengambilan photo prewedding. Dengan bertemakan kerajaan kuno atau pewayangan, memang candi merupakan tempat yang pas untuk pemilihan tempat photo prewedding tersebut.Karna di sini juga banyak spot-spot cantik untuk menghasilkan gambar yang indah. Untuk sesi prewedding sendiri biasanya akan dikenakan tarif lebih mahal

5 dibandingkan dengan pengunjung biasanya, biasanya tarifnya berlaku harga perjam. Namun demikian banyak juga yang tertarik untuk melakukan photo prewedding di sini meskipun masih banyak candi-candi lain yang bisa saja digunakan untuk berfoto.Dari atas bukit dengan hamparan pemandangan jogja sekitar kawasan candi, merupakan angel yang sempurna untuk sebuah foto yang bertema dengan alam dan kebudayaan. Ditambah padang rumput yang luas nan hijau, gagahnya bangunan candi peninggalan jaman kerajaan, tanaman-tanaman penghias dan pepohonan yang ditata sedemikian rupa menjadikan tempat ini menghasilkan hasil karya foto yang indah dan sangat menarik bagi penglihatnya. Menurut pendapat penulis jikalau mau pun tempat ini sekaligus bisa digunakan untuk standing party pesta pernikahan sekaligus.Namun selama ini keiatan tersebut belum pernah ada yang menyelenggarakan. Bagi remaja masa kini yang lagi ngetrend dan hobi banget dengan selfi, tempat kawsasan candi ini pun tak kalah menarik untuk mereka jadikan perburuan gambar terbaik mereka. Baik pagi, sian, maupun sore, tempat kawasan candi ratu boko ini selalu ramai dengan remaja yang memburu selfi. Sayang saja kalau pada malam hari tempat ini sudah ditutup, kecuali saat malam pergantian tahun. Dimalam pergantian tahun pada halaman gardu depan candi ratu boko ini akan ramai dengan kerumunan orang-orang. Karena dari atas sini pemandangan prambanan, jogja, klaten bisa terlihat indah, sehingga spot menikmati indahnya kembang api di atas sangat jelas dan bagus. Kalau ingin bisa menikmati malam pergantian tahun di sini harap datang awal ya, karena biasanya kalau kemalaman tempat di sini sudah ramai dengan kerumunan orang- orang.Untuk sekedar berselfi, biasanya orang-orang datang selepas subuh sebelum matahari terbit.Selain sekalian menghirup sejuknya udara pagi, mereka juga berbondong-bondong memburu sunrise. Tak usah khawatir bagi yang mudah capek apalagi tidak kuat berjalan dengan jarak lumayan jauh. Sebelum jam operasional umum buka, ada juga pengunjung yang datang dengan bersepeda. Mereka biasanya masuk lewat pintu belakang melewati rumah-rumah warga, tentunya kalau lewat sini tidak akan dikenakan tarif masuk. Dan pintu gerbang depanpun juga belum dibuka, tetapi tidak menjadi masalah jika masuk lewat pintu belakang.Untuk yang tidak bisa bangun pagi, mereka biasanya datang siang hari.Meski cuacanya lebih panas, namun minat orang-orang khususnya para remaja yang hobi berselfi tak sedikit juga yang datang kesini untuk sekedar berfoto-foto.Pada sore hari biasanya pengunjung akan lebih ramai lagi untuk memburu sunrise. Dari atas sini jika cuaca sedang bagus, angel sunrise bisa terambil sempurna dan hasil foto pun lebih memuaskan. Banyak manfaat dari foto-foto ini, mereka biasanya akan mengeshare foto tersebut di akun social media mereka. Secara tidak langsung mereka telah memperkenalkan tempat bersejarah di Indonesia pada dunia luar. Kita sebagai warga Negara Indonesia, khususnya masyarakat jogja harus bangga dengan kekayaan budaya khususnya peninggalan bangunan bersejarah ini.Kewajiban kita adalah untuk tetap memperkenalkan kebudayaan kita pada dunia luar, menjaga keindahan dan keasrian bangunan juga memelihara kebersihan lingkungan. Jangan sampai indahnya peninggalan bangunan ini terrusak oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab, misalnya saja dengan merusak bangunan, mengambil bagian-bagian bangunan, mengotori dengan mencoret-coret bangunan dengan sengaja, atau bahkan mengotori dengan sampah sisa bekal mereka berwisata. Kalau bukan dimulai dari diri kita dan dari sekarang juga, mungkin anak cucu kita tidak akan bisa menikmati peninggalan sejarah ini. Untuk itu diharuskan bagi siapapun pengunjung kawasan candi ratu boko untuk tetap menjaga dan merawatnya supaya sejarah kita tidak akan pernah hilang meskipun zaman sudah jauh maju ke depan. Selain fungsi yang ditulis penulis di atas ada lagi fungsi ataupun kegunaan candi ratu boko ini pada masa jaman kerajaan dahulu. Namun penulis hanya akan menuliskan beberapa fungsi saja sesuai dengan wawancara penulis dengan petugas penjaga candi ini. Dahulu kala candi ratu boko ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual.Jika kalian berada di kawasan candi ini memang hawa kedamaian dan ketenangan masih terasa sekali.Pada candi ratu boko ini ada gapuro yang berfungsi sebagai gerbang masuk utama. Jika masuk kea rah timur akan kita temui batuan putih yang disebut juga dengan candi batu putih, diamana bagian atasnya sudah tidak tersisa lagi tinggal bagian bawahnya saja. Didekat tempat ini ada namaya sumur suci, yang sekarang seperti kolam.Dulunya tempat ini digunakan untuk

6 upacara acara keagamaan.Air sumur ini diyakini mengandung tuah. Satu hari sebelum hari raya nyepi, air sumur ini diambil airnya untuk digunakan sebagai air kendi, selanjutnya diberi doa dan mantera oleh para pendeta dan dibawa kehalaman candi prambanan yang akan menjadi tempat pelaksanaa upacara tawur agung. Bagian lain dari candi ratu boko ini adalah paseban, yaitu bangunan yang dulunya digunakan untuk ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui raja. Jika kalian berkunjung di sini dan melihat pendopo, dulunya pendopo ini digunakan sebagai ruang tamu yang hendak menemui raja juga. Sebenarnya masih banyak fungsi lain dari tiap-tiap bagian candi ratu boko ini yang bisa diceritakan, namun karena adanya keterbatasan waktu selama proses wawancara anatara penulis dan nara sumber membuat keterbatasan informasi bagi penulis. Namun demikian, penulis berharap suatu hari bisa berkesempatan lagi untuk lebih banyak tau tentang sejarah fungsi dan manfaat dari candi ratu boko ini. Semoga dengan adanya sedikit pengetahuan baru tentang candi ratu boko ini membuat siapa saja yang berkunjung akan lebih menghargai sejarah dan tidak akan pernah melupakan budaya peninggalan leluhur kita pada zaman dahulu. Meningkatkan ilmu pengetahuan sejarah bangsa, dan bisa mengambil setiap hal positif dari cerita zaman sejarah dahulu, untuk dijadikan modal pengetahuan kita kepada anak cucu kita dalam memperkenalkan dunia sejarah khususnya bangunan candi ratu boko.

Menurut hasil seminar yang diadakan pada tanggal 13 Januari 2018 yang diadakan di Bumi Perkemahan Kaliurang dapat disimpulkan bahwa: 1. Responsible Tourism mengandung maksud agar para wisatawan senantiasa bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan yang dikunjunginya. 2. Tanggung jawab memelihara lingkungan di sekitar objek wisata merupakan tanggung jawab bersama. 3. Pengetahuan mengenai responsible tourism sangatlah penting guna menciptakan lingkungan yang bersih di suatu objek wisata. 4. Melalui responsible tourism, kepariwisataan diharapkan dapat bertahan seterusnya (sustainable) bagi kemaslahatan masyarakat setempat. 5. Prinsip responsible tourism mengacu pada kebersihan dan kesehatan, serta kelestarian lingkungan sekitar objek wisata. Dari uraian data diatas dapat disimpulkan bahwa responsible tourism sangatlah penting guna memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar objek wisata. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemahaman mengenai pentingnya responsible tourim bagi kelangsungan suatu objek wisata yang ada.

3. Penutup Candi Ratu Boko terletak di Dusun Dawung Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, merupakan candi tertua di Jawa Tengah yang merupakan peninggalan kebesaran penganut ajaran Siva-Budha di Jawa pada abad ke 7 -8 Masehi yang berfungsi untuk melakukan berbagai aktivitas spiritual dan ritual Hindu-Budha. Akan tetapi saat ini telah beralih fungsi menjadi objek wisata budaya sejalan dengan kebijkan pemerintah mengembangkan pariwisata budaya sebagai model kepariwisataan di Indonesia. Bagi waisatawan yang berwisata ke Candi Ratu Boko, diharapkan dapat merasakan nuansa spritual Candi Hindu-Budha masa Candi Ratu Boko:Peninggalan HistorisAwalBersatunya Hindu-Budha MasaJawa Kuno(I Gede Titah Pratyaksa, 34-53)53Jawa Kuno dengan pemandangan alam dan sunsetterindah. Siapa tahu para wisatawanbersama keluarga atau bersama kekasihnyabisa merasakan sejenak hidup seperti di masa Jawa Kuno, atau menjadi seorang ratu, seperti legenda “Si Ratu Boko”.Umat Hindu Nusantara perlu sering melakukan wisata sipiritual sekaligus karena sampai ini umat Hindu Yogyakarta selalu nuur tirtake Candi Ratu Boko serangkaian untuk kepentingan ritual keagamaan Hindu. Adapun saran dari penulis, sebagai berikut : - Datangilah tempat-tempat bersejarah yang ada didaerah Istimewa Yogyakarta agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah dan seni budaya Indonesia.

7 - Sebagai generasi penerus bangsa kita harus bergotong-royong menjaga keindahan alam kita.

Daftar Pustaka

[1]. Data Observasi Domestic Case Study pada tanggal 20 Januari 2017 di candi Ratu Boko. [2]. Data Seminar, tanggal 13 Januari 2018 di Bumi Perkemahan Kaliurang. [3]. Ahmad, H., & Sigarete, B. G. (2018). Preferensi Mahasiswa dalam Berwisata: Studi Kasus Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM), Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 55-64. [4]. Nugraha, B. S., Mayandini, H., Putra, F. A., Madani, H., & Maulana, N. (2017). Pendampingan Pengembangan Potensi Kampung Wisata Langenastran Menuju Sustainable Tourism Development. Jurnal Kepariwisataan, 11(3), 13-24. [5]. Wibisono, H. K. (2013). PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF ILMU FILSAFAT (Sumbangannya bagi Pengembangan Ilmu Pariwisata di Indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [6]. Wisnumurti, A. (2010). INTEGRATING THE'FOUR LANGUAGE SKILLS'IN TEACHING ENGLISH FOR TOURISM. Jurnal Kepariwisataan, 4(2), 20-25. [7]. Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [8]. Nugraha, B. S., & Putri, L. P. (2016). Analisis Dampak Lingkungan Dalam Kebijakan Perlindungan Situs Ratu Boko Menuju Pengembangan Pariwisata yang Berkelanjutan. Jurnal Kepariwisataan, 10(2), 7- 14. [9]. Soeroso, A., & Susuilo, Y. S. (2008). Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 1(2). [10]. SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

8