PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Untuk Siswa Kelas VII-1 SMP/Mts
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Kementerian Agama Kabupaten Tegal PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Untuk Siswa Kelas VII-1 SMP/MTs SS S M Diterbitkan Oleh SYAEPUDIN, S.Pd., M.M. FGP PRESS Hak Cipta pada Syaefudin, S.Pd., M.M. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Kelas VII-1 SMP/MTs Penulis : Syaefudin, S.Pd., M.M. Editor : Drs. A. Sholahuddin, Dipl.Ed Perancang Kulit : Islamudin Akbar, S.Kom Ilustrasi, Tata Letak : Drs. A. Sholahuddin, Dipl.Ed Ukuran Buku : 21,59 x 27,94 cm SYA’Syaefudin, S.Pd., M.M. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Kelas VII-1 SMP/MTs. disusun Oleh Syaefudin, S.Pd., M.M.; Editor : Drs. A. Sholahuddin, Dipl.Ed— Kementerian Agama Kabupaten Tegal, 2017. ISBN-13: 978-1547052301 ISBN-10: 1547052309 Copyright © 2015FGP Press All rights reserved. 2 | PPKn Kelas VII-1 SMP/MTs KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Buku penunjang kurikulum 2013 revisi 2016 untuk siswa SMP/MTs ini. Buku penunjang PPKn Kelas VII-1 ini dikembangkan oleh penulis dalam kaitannya dengan kegiatan peningkatan mutu pendidikan dasar, khususnya dalam menunjang Kegiatan Pembelajaran bagi siswa-siswi kelas VII-1 SMP/MTs, karena disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)kurikulum 2013 revisi 2016. Bahan ajar ini juga telah diuji-cobakan di MTs. Negeri Slawi dan madrasah-madrasah di Kabupaten Tegal sejak tahun 2016. Buku penunjang PPKn Kelas VII-1 SMP/MTs ini telah dinilai Kepala dan oleh teman sejawat, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai buku pegangan siswa MTs. Negeri Slawi dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2016/2017. Madrasah Tsanawiyah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Tegal, diharapkan dapat menggunakan buku ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan prstasi siswa-siswinya madrasah. Saran perbaikan untuk penyempurnaan buku pelajaran ini sangat diharapkan. Terimakasih setulus-tulusnya disampaikan kepada para penulis yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pelajaran ini, baik pada saat awal pengembangan bahan ajar, ujicoba terbatas, maupun penyempurnaan sehingga dapat tersusunnya buku pelajaran ini. Terima kasih dan penghargaan juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penerbitan buku pelajaran ini. Tegal, 01 Mei 2017 Penulis, PPKn Kelas VII-1 SMP/MTs | 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………..……..................................................…….……… iv DAFTAR ISI ……………………………………………....................................................….………………….. v Bab 1 Perumusan Dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara …………....…………………...............…. 1 B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara …………....…………………................…. 2 C. Semangat Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila ..... 3 D. Komitmen Para Pendiri Bangsa dan Negara Dalam Merumuskan Pancasila ..... 4 E. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila ................................... 5 F. Meneladani Nilai Juang Perumusan Dasar Negara ........................................... 6 Uji Kompetensi .................................................................................................. 7 Bab 2 Norma dan Keadilan A. Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat ........................................................ 11 B. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan ........................................... 13 C. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari ...................................... 16 Uji Kompetensi ................................................................................................. 18 Bab 3 Perumusan Dan Pengesahan Uud Negara Republik Indonesia Tahun 1945 A. Perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ............................... 22 B. Arti Penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Bangsa dan Negara Indonesia ............................................................................................. 33 C. Peran Tokoh Perumus UUD 1945 ..................................................................... 35 Uji Kompetensi ................................................................................................ 37 Bab 4 Keberagaman Suku, Agama, Ras, Dan Antar Golongan Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika A. Keberagaman dalam Masyarakat ..................................................................... 42 B. Arti Penting Memahami Keberagaman dalamBingkai Bhinneka Tunggal Ika .... 52 C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan ................................................................................................. 57 Uji Kompetensi ................................................................................................. 59 Ulangan Akhir Semester ................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 67 BIODATA PENULIS ............................................................................................................... 68 4 | PPKn Kelas VII-1 SMP/MTs BAB 1 PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Pada bulan April 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya dr. Radjiman antara lain mengajukan pertanyaan kepada anggota- anggota Sidang, "Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?" Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Suasana Sidang BPUPKI Kemerdekaan Indonesia yaitu: 1. Lima Dasaroleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut. 2. Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya: Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu Panitia Kecil untuk yang bertugas untuk Merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta. Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara, secara resmi yang terdapat di beberapa dokumen penetapannya ialah: a) Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945 b) Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945. PPKn Kelas VII-1 SMP/MTs | 1 c) Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949 d) Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950 e) Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959) Santai Sejenak Setelah Sidang B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembang- kan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).” Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya. Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu