INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) p-ISSN: 2548-5857; e-ISSN: 2548-7124 Vol. 5. No. 2 December 2020: P.221-244 DOI: 10.18326/INJECT.V5I2.221-244 website: http://inject.iainsalatiga.ac.id/index.php/INJECT/index Acculturation of islamic culture as a symbol of siraman rituals in java traditional wedding Suyadi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
[email protected] Ahmad Fikri Sabiq Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Indonesia
[email protected] Abstract The purpose of this study was to determine the acculturation of Islam and local culture in the Javanese traditional wedding ceremony. This research uses a qualitative approach. Collecting data by interview, observation, and documentation. The location of this research is in Kedungjati, Grobogan. Data analysis using the semiotic theory of Roland Barthes. The result of this research is that the ritual of siraman in Javanese traditional wedding in Kedungjati has connotation, denotation, and myth meaning as in the semiotic analysis of Roland Barthes. The siraman ritual has sixteen stages of the process, namely the installation of bleketepe, sungkeman, ngracik toyo, praying, siraman, sesuci, pecah kendhi pratolo, pondhongan or gendongan, ganti busana, pangkas rikma, tanam rikma, pagas tumpeng, Dulang pungkasan, adol dawet, itung duwit, and simpen pedaringan. Keyword: Islamic Acculturation; Culture; Semiotic Analysis. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui akulturasi Islam dan budaya lokal pada ritual siraman pernikahan adat Jawa. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini di Kedungjati, Grobogan. Analisis data dengan teori semiotik Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa 221 ritual siraman pada pernikahan adat Jawa di Kedungjati memiliki makna konotasi, denotasi dan mitos sebagaimana dalam analisis semiotik dari Roland Barthes.