Ppl) Lokasi Sman 2 Yogyakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Ppl) Lokasi Sman 2 Yogyakarta LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMAN 2 YOGYAKARTA Jalan Bener, Kelurahan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta Periode 15 Juli-15 September 2016 Disususn Oleh: Dimas Aldi Pangestu 13406241064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayahNya maka pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yang berlangsung dari tanggal 15 Juli 2016 - 15 September 2016 di SMAN 2 Yogyakarta dapat berjalan dengan lancar dan penyusunan dapat menyelesaikan penyusunan laporan PPL sebagai bukti serta pendeskripsian kegiatan yang penyusun laksanakan selama PPL tersebut berlangsung, banyak pengalaman berharga dan tak terlupakan yang penyusun dapatkan dari kegiatan ini. Maka dari itu penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Keluargaku di rumah yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan semangat. 2. Presiden Republik Indonesia yang telah menjamin keamanan, ketertiban dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan PPL.s 4. Kepala UPP dan LPPMP UNY yang telah memberikan kesempatan bagi penyusun untuk melaksanakan PPL. 5. Kusworo, S.Pd, M. Hum, selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Yogyakarta yang berkenaan memberikan izin kegiatan KKN-PPL. 6. Yulianta, S.Pd selaku koordinator PPL di SMAN 2 Yogyakarta. 7. Dra. Indra Lestari, selaku guru pembimbing PPL Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah mebimbing dan memebrikan pengarahan kepada saya selama PPL. 8. Barkah Lestrai, M.Pd selaku dosen pembimbing lapangan PPL yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya selama PPL di SMAN 2 Yogyakarta. 9. Terry Irenewaty, M.Hum, selaku dosen pembimbing PPL yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya selma PPL di SMAN 2 Yogyakarta. 10. Bapa dan Ibu Guru serta karyawan SMAN 2 Yogykarta yang telah membantu kami dalam pelaksanaan program di SMAN 2 Yogyakarta. 11. Siswa-siswi SMAN 2 Yogyakarta yang telah memberikan suasan dan pengalam baru. iii 12. Kawan-kawan 1 unit PPL di SMAN 2 Yogyakarta Teguh, Nanda, Gita, Ambar, Ken, Khomsun, Lisa, Lanna, Fita, Aji, Yonis, Eryan, Maleo, Novice, Fabri, Nurul, Wahyu, Mba Ara dan juga teman-teman dari PPL Universitas Sanata Dharma dan PPL PPG-SM3T terimkasih telah banyak mambantu dan memberikan pengaaman baru selama ini. 13. Kawan-kawan ku Pendidikan Sejarah yang sedang menjalani PPL dimanapun kalian berada semoga kasih Tuhan selalu menyertai kita. 14. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL ini. Akhirnya hasil laporan PPL ini dapat terselesaikan besar harapan penyusun semoga dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 15 September 2015 Penyusun, Dimas Aldi Pangestu NIM. 13406241064 iv DAFTAR ISI COVER .......................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................ iii DAFTAR ISI ................................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Analisis Situasi .................................................................................. 2 1. Kondisi Fisik Sekolah ................................................................. 3 2. Kondisi Nonfisik Sekolah ........................................................... 5 C. Perumusan Program PPL .................................................................. 7 1. Rancangan Program PPL ............................................................ 7 2. Bentuk Kegiatan Program PPL ................................................... 7 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ..... 11 A. Persiapan PPL ................................................................................. 11 B. Pelaksanaan PPL ............................................................................. 11 1. Persiapan Kegiatan PPL ............................................................ 11 2. Pelaksanaan Kegiatan PPL ........................................................ 14 C. Analisis hasil dan Refleksi .............................................................. 18 BAB III PENUTUP ................................................................................... 20 A. KESIMPULAN ............................................................................... 20 B. SARAN ........................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 21 v DAFTAR LAMPIRAN MATRIKS PROGRAM KERJA PPL ..................................................... 22 CATATAN MINGGUAN .......................................................................... 25 SILABUS SEJARAH WAJIB KELAS SMA XI TAHUN AJARAN 2016/2017 .............................................................. 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP).................... 57 KISI KISI SOAL ULANGAN HARIAN ............................................... 179 SOAL ULANGAN HARIAN .................................................................. 184 DAFTAR PRESESNSI ............................................................................ 186 DAFTAR PENILAIAN ............................................................................ 192 LAPORAN PENGGUNAAN DANA ...................................................... 207 vi ABSTRAK Oleh: Dimas Aldi Pangestu NIM: 13406241064 Praktik pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2015 yang bertempat di SMAN 2 Yogyakarta telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 15 Juli – 15 September 2016. Tujuan PPL adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangka diri menuju tenaga keguruan yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi praktek mengajar, pembuatan Silaus dan RPP, pembuatan kis-kisi dan soal serta evaluasi pembelajaran serta kegiatan pendampingan ekstrakulikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja). Paraktek mengajar dimulai dari tanggal 25 Juli sampai 5 September 2016. Dilakukan sebanyak 11 pertemuan. Di kelas XI MIA 8 dan XI IIS. Program PPL secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik Hambatan yang ditemui praktikan dalam melaksanakan PPL terutama sekali karena Program PPL dilaksanakan bersamaan dengan program KKN Masyarakat sehingga tidak sepenuhnya berjalan efektif serta masalah yang berkaitan dengan teknis pembelajaran. Meskipun demikian program PPL ini mampu melampaui target kuantitaif 256 jam dengan realisasi program 322,5 jam sehingga bisa dibilang programm PPl ini telah berhasil mencapai target. vii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hal terpenting yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Tidak sampai disitu peran dan pengaruh pendidikan mengalir kedalam segala aspek kehidupan dari pada manusai tersebut. Tanpa pendidikan manusia akan tersesat dan sulit dalam menjalani hidup ini. Setiap negara menjadikan pendidikan hal yang paling penting dan terus ditingkatkan kualitasnya. Pendidikan merupakan investasi bagi setiap negara untuk lebih berkembang dan maju. Indonesia merupakan salah satu negara yang serius dalam memperhatikan pendidikan dan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan pendidikan negara ini yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Kemudian dijabarkan lebih jelas mengenai tujuan pendidikan nasional dalm UU SISDIKNAS tahun 2003 yang berbunyi “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pencapaian tujuan pendidikan Indonesia harus didukung oleh berbagai sumberdaya salah satunya adalah guru atau tenaga pendidik. Guru merupakan ujung tombak dalam penyampaian pendidikan di sekolah. Peran guru sangat penting terhadap kualitas out put siswa yang sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia. Berbagai masalah yang terjadi dilapangan terjadi dan menjadi tanggungjawab guru seorang. Kualitas guru dibutukan oleh pendidikan Indonesia saat ini. Guru diwajibkan menguasi 4 kompetensi yang diantaranya kompetensi profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi sosial dan kompetensi pribadi sesuai dengan Peraturan pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada kenyataanya banyak guru yang masih kesulitan dalam menjalankannya. Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai universitas yang mencetak tenaga-tenaga pendidik yang
Recommended publications
  • Om Den Vrijen Handel in Dit Rijk
    om den vrijen handel in dit rijk - The Dutch East India Company in Fuzhou and the Dutch merchant’s image of China, (c.1660 – c.1690) Master of Arts in History - “European Expansion and Globalisation”, thesis paper, under supervision by Prof. Dr. J.J.L. Gommans, submitted by: Jörg Moldenhauer, s1209329 Emil-Finck-Str. 5, 09456 Annaberg-Buchholz, Germany Phone: 0049-(0)3733-21305 Email: [email protected] Table of Contents Seite I. Introduction a. Basic outline 1 b. Source criticism 4 II. The VOC and China: Political and economical setting, aims, mentalities a. The VOC 6 b. Imperial China and the Manchu conquest 10 c. Fuzhou and the other ports: Canton, Amoy, Quanzhou and Taiwan 13 III. Chronology a. 1662 - 1669: The loss of Taiwan & the Oboi regency 16 b. 1672 - 1683: The decline of the Japanese market & the unification of China 19 c. 1684 - 1690: The reorientation to Bengal & the consolidation under Kangxi 23 IV. Conclusion 33 V. Tables and Maps a. Map 1. Southeast Asia and Southern China; Map 2. Physical features of China 40 b. Map of the Fuzhou area (including the bay of Tinghay and the Min River) 42 c. Table of product prices and development, 1664-1690 43 d. Table of profits, 1664-1690 46 e. The Chinese custom and ship tax system at Fuzhou, 1687 47 f. Tables of ships data and ship traffic between China and Batavia, c.1660-c.1690 48 VI. Bibliography a. Primary sources 50 b. Secondary sources 50 c. Internet sources 54 VII. Declaration on Plagiarism 56 “Op de Stadt Hocxsieuw: Swight Amstel aen het Y; hier’s meer dan uws gekijck In grootte, en meer Volck als gras al op u velden, Een brugh roemt van haer lof, die dyusent voet beleeft is, welck in geen twintigh jaer oyt sonder mensch geweest is.”1 I.
    [Show full text]
  • Joan Van Hoorn
    Joan van Hoorn Johannes Petrus van Hoorn (Amsterdam, 16 november Joan van Hoorn 1653[1] – Amsterdam, 21 februari 1711)[2] was een raad van Indië en gouverneur-generaal. Jo(h)an kreeg te maken een oorlog tegen de voormalige slaaf Soerapati op Oost-Java en Bali en met de Eerste Javaanse Successieoorlog. Van Hoorn werd in 1708 gedwongen te vertrekken en is in 1709 opgevolgd door zijn schoonvader Abraham van Riebeeck. Hij bouwde in Indië een fabelachtig vermogen op. François Valentijn schreef, dat hij niet geloofde dat er ooit een landvoogd van Indië is geweest "van zoo groote middelen als deze Heer". Inhoud Biografie Carrière Huwelijk en kinderen Werken Biografie Van Hoorn was de zoon van buskruitfabrikant Pieter Janse van Gouverneur-generaal Joan van Hoorn Hoorn (1619-) en Sara Bessels, een kleinkind van Gerard Geboren 16 november 1653 Reynst. Haar vader Adam Bessels was in het gezelschap van Amsterdam Coenraad van Klenck en Balthasar Coyett, de zoon van Overleden 21 februari 1711 Frederick Coyett, naar Rusland geweest.[3] Op 22 december aldaar 1662 werd zijn vader benoemd tot extraordinair raad van Indië. Land/zijde Republiek der Zeven Verenigde Nederlanden Hij verkocht op 16 april 1663 zijn land en kruittoren aan de [4] Dienstjaren 1704-1709 stad en vijf dagen later vertrok het hele gezin, waaronder een Rang Gouverneur-generaal van de tweeling, naar Batavia. Het schip Alphen kwam zeven maanden Vereenigde Oostindische later aan.[5] Compagnie Portaal VOC Na de val van de Ming-dynastie zakte de handel met China tijdelijk in en werden initiatieven genomen de nieuwe keizer Kangxi gunstig te stemmen.[6] Begin juli 1666 reisde Joan met zijn vader, vergezeld van de koopman Constantijn Nobel, een secretaris, zes lijfwachten, zes soldaten, twee trompetters, een kok, een chirurg met twee assistenten en een tekenaar naar China.
    [Show full text]
  • 「南往き街道(1)」(2018年06月07日)
    南往き街道 「南往き街道(1)」(2018年06月07日) ボゴールの町の歴史は古い。4~8世紀にかけてタルマナガラ(Tarumanagara)王国が栄えた時代に作られ た石碑が、現在のボゴール県のあちこちで発見されている。ところがタルマナガラ王国の名前を今に伝える チタルム(Citarum)川は、ボゴール地方を通っていない。 バンドン市を囲む山岳地帯のひとつワヤン山(Gunung Wayang)に端を発するチタルム川はそのまま北に向 かって流れ、カラワン県からブカシ県北部を通過してジャワ海に注いでいる。 タルマナガラは王都をブカシに置いてスンダプラ(Sundapura)と称したようだが、ボゴール県で石碑が多数 見つかっていることから、ボゴール一帯も重要なエリアであった印象が濃い。 7世紀には王国内部での紛争によってガル(Galuh)王国が生まれ、タルマナガラはそれに対抗してスンダ 王国へと変身して分裂状態に陥った。タルマナガラの衣鉢を継ぐスンダ王国とガル王国、そしてジュパラのカ リンガ王国や中部ジャワの古マタラム王国などが並立する時代に入り、スマトラのスリウィジャヤ王国が支配を 拡張してきた時期もあれば、古マタラム王国が勢力伸長を行った時期もあって、混然一体とした時代が続く。 スリウィジャヤは衰退を始め、古マタラムは東方へ遷都するなどの変化の果てに、スンダ王国が外部の支 配権から離れてかつての支配権を取り戻したことが、ボゴール県クブンコピー(Kebun Kopi)で発見された(西 暦)932年の年号を持つクブンコピー第2碑文に記されている。 1030年代にスンダ王国を治めた大王はパクアン(Pakuan)を都としたようで、その時期は現在のボゴールが 西ジャワの王都になっていた。しかしその後もガル王が統一スンダ王国の王位に就いたときはガルのカワリ (Kawali)が王都になり、またサウンガラ(Saunggalah)など別の地方が王都になった時期もあって、ボゴールが 恒常的に王都だったわけでもない。 ガルとスンダの連合王国の態をなしていたスンダ王国も、1482年にジャヤデワタ(Jaya-dewata)王が即位し たことで名実ともの統一王国に復帰した。ガルの王位継承者だったジャヤデワタ王はスンダ王国の王女を妻 にした。ガル王がジャヤデワタに王位を譲り、スンダ王がジャヤデワタ王の妃に王位を譲ったことで、ジャヤデ 1 南往き街道 ワタ王の下に二王国は合体することになる。 このジャヤデワタ王がスンダ地方で伝説の英傑シリワギ(Siliwangi)大王であると目されている。ジャヤデワタ 王はパクアンパジャジャラン(Pakuan Pajajaran)を王都に定め、それ以降の諸王はパクアンで治政を行ったこ とから、ボゴール市はジャヤデワタ王即位の日である1482年6月3日を市の創設記念日と定めて毎年その 日を祝っている。[ 続く ] 「南往き街道(2)」(2018年06月08日) スンダ王国は首都の名前をとってパジャジャラン王国とも呼ばれる。パジャジャラン王国の威勢が陰り始め たのは、ドゥマッ(Demak)やチルボン(Cirebon)に興ったイスラム国家がイスラム化との二人三脚で周辺のヒンド ゥブッダ社会に対する変革と支配に向かい始めたのが発端だった。その勢力伸長に脅威を覚えたパジャジ ャラン宮廷は、マラッカを攻略した反イスラムの急先鋒であるポルトガル人と手を結ぼうとする。 ポルトガル人にとってはジャワ島西部に寄港地を持つことが急務であり、更に将来のジャワ島における足 場を固めるためのくさびを打ち込んでおく必要性からも、パジャジャラン王国の置かれている立場を奇貨とし て、同盟への働きかけを熱心に行った。パジャジャラン王宮上層部がマラッカのポルトガル要塞に招かれたこ
    [Show full text]
  • The Social World of Batavia : Europeans and Eurasians in Colonial Indonesia Pdf, Epub, Ebook
    THE SOCIAL WORLD OF BATAVIA : EUROPEANS AND EURASIANS IN COLONIAL INDONESIA PDF, EPUB, EBOOK University of New South Jean Gelman Taylor (Senior Lecturer in history Wales) | 312 pages | 16 Mar 2009 | University of Wisconsin Press | 9780299232146 | English | Wisconsin, United States The Social World of Batavia : Europeans and Eurasians in Colonial Indonesia PDF Book Stories tjerita and long poems syair which related every day life events, were labelled popular literature in Low Malay Melayu Rendah , a colloquial, somewhat hybrid, form of the language. As a consequence the Netherlands Indies became part of the alliance against imperialistic Japan. It is possible that either she, or one of her relatives, friends or acquaintances knew Hoogeveen or Mrs. Freed, Isadore. The end of World War II and the Dutch attempts to restore colonial rule between and would be the rearguard of a colonial power. Dutch family enjoying a large Rijsttafel dinner, Except for one or two, female authors were excluded from the Dutch Indies canon ; Nieuwenhuys mentions some of them in " het damescompartiment" the ladies' compartment , and lists them as "de jonge. The new Nationaleitswet Nationality Act of introduced nationality based on ancestry ius sanguinis instead of on territory or soil ius solis. Map of the Dutch East Indies in Before contacting us, you may wish to visit our FAQs page which has lots of useful info on Tiki-Toki. Central to the idea of degeneration was the idea of contagion the communication of disease, by touching, from body to body , and central to the idea of contagion was the peculiarly Victorian paranoia about boundary order.
    [Show full text]
  • L'indonésie Un Archipel Exotiqueémergentemétamorphosé En Puissance
    L'Indonésie Un archipel exotiqueémergentemétamorphosé en puissance Etendu sur plus de 1 900 000 kilomètres carrés, peuplé de 250 millions d'habitants (la quatrième population du monde après celles de la Chine, de l'Inde et des Etats-Unis), l'archipel indonésien demeure très mal connu en Europe, si l'on excepte les souvenirs exotiques de la Nouvelle-Guinée des Papous ou du Bornéo des Dayaks, et les images touristiques du sanctuaire de Borobudur ou des danses traditionnelles balinaises. La nature volcanique du pays a également de quoi fasciner tous ceux qui affectionnent les spectacles offerts par Les Rendez-Vous du diable, mais les anciennes Indes néerlandaises sont aussi riches d'une histoire et d'un héritage culturel tout à fait exceptionnels. Très tôt, cette Insulinde a vu se développer des sociétés complexes rapidement soumises, dans les îles les plus peuplées et les plus favorables à l'installation humaine, aux influences de la civilisation indienne. Gagnées à l'hindouisme puis au bouddhisme, elles entretiennent également des relations avec le monde indochinois, avec le Champa et le royaume khmer du Cambodge ou le Siam, sans oublier les contacts avec les commerçants persans puis arabes qui seront les principaux vecteurs de la progression, pour une fois pacifique, de l'islam dans sa version chaféite. C'est ce monde complexe que vont atteindre, au début du XVIe siècle, les navigateurs et conquérants portugais, à l'époque où ils faisaient de l'océan Indien leur espace réservé et poussaient même, au delà de Malacca, jusqu'aux Moluques, à Macao et au Japon. Petit royaume aux ressources limitées, le Portugal ne peut, quels que soient les mérites de ses marins et de ses soldats, maintenir longtemps son empire des épices, et il est rapidement supplanté par ses rivaux hollandais et anglais sur les mers d'Asie du Sud.
    [Show full text]
  • Dutch Empire
    Dutch Empire en.wikibooks.org December 29, 2013 On the 28th of April 2012 the contents of the English as well as German Wikibooks and Wikipedia projects were licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported license. A URI to this license is given in the list of figures on page 111. If this document is a derived work from the contents of one of these projects and the content was still licensed by the project under this license at the time of derivation this document has to be licensed under the same, a similar or a compatible license, as stated in section 4b of the license. The list of contributors is included in chapter Contributors on page 109. The licenses GPL, LGPL and GFDL are included in chapter Licenses on page 115, since this book and/or parts of it may or may not be licensed under one or more of these licenses, and thus require inclusion of these licenses. The licenses of the figures are given in the list of figures on page 111. This PDF was generated by the LATEX typesetting software. The LATEX source code is included as an attachment (source.7z.txt) in this PDF file. To extract the source from the PDF file, you can use the pdfdetach tool including in the poppler suite, or the http://www. pdflabs.com/tools/pdftk-the-pdf-toolkit/ utility. Some PDF viewers may also let you save the attachment to a file. After extracting it from the PDF file you have to rename it to source.7z.
    [Show full text]
  • Dutch- Japanese Relations Through Material Culture, 1600-1750
    ABSTRACT Title of Document: EMPIRICISM AND EXCHANGE: DUTCH- JAPANESE RELATIONS THROUGH MATERIAL CULTURE, 1600-1750 Kristi Beth Jamrisko, Master of Arts, 2015 Directed By: Professor Arthur K. Wheelock, Jr. Department of Art History and Archaeology This thesis will focus on unique modes of material culture exchange to shed light on the early relationship between the Dutch Republic and Japan in the seventeenth and early eighteenth centuries. I will demonstrate that while exoticism and “otherness” animated this cross-cultural interaction, important commonalities between the two countries also merit examination. The rich and diverse material culture bequeathed by the Dutch-Japanese relationship, particularly when viewed in the context of “micro- exchanges” such as gift-giving and (anti-) religious ritual, offers an excellent means for exploring these similarities. Three case studies – the Japonsche rok (Japanese robe), Rembert Dodoens’s Cruydt-Boeck (Herbal), and bas-relief plaques of Christ and the Virgin Mary, which in Japan were transformed into fumi-e (踏み絵, “trampling images”) – will illuminate one of these commonalities: the simultaneous rise of empiricism in both the Dutch Republic and Japan. EMPIRICISM AND EXCHANGE: DUTCH-JAPANESE RELATIONS THROUGH MATERIAL CULTURE, 1600-1750. By Kristi Beth Jamrisko Thesis submitted to the Faculty of the Graduate School of the University of Maryland, College Park, in partial fulfillment of the requirements for the degree of Master of Arts 2015 Advisory Committee: Professor Arthur K. Wheelock, Jr., Chair Professor Meredith J. Gill Professor Alicia Volk © Copyright by Kristi Beth Jamrisko 2015 Disclaimer The thesis document that follows has had referenced material removed in respect for the owner’s copyright.
    [Show full text]
  • NA AM-BOEKJE Van De Wel Ed
    NA AM-BOEKJE Van de Wel Ed. Heeren der HOOGE INDIASCHE REGEERINGB, Gequalificeerde Perfoonen, enz. op BAT A V I Ai Mitsgaders De Refpeclive Gouverneurs , Directeurs, Commandeurs en Opperhoofden op de Buiten Comptoiren van Nederl. India, zoo als dezelve in wezen zyn bevonden in January 1791. Alsmeede alle de Gouverneurs Generaal, zedert het Jaar ióro. Nevens de foooge en mindere Collegien en Bediendens op de Buiten Comptoiren van NEDERLANDS INDIA. TE AMSTERDAM, By REINIER OTTENS cn J O S I A SCHOUTEN, Boekverkeopers, 1792. Met Privilegie van de Heeren Staat en van Holland en IFeftvriesland* rC 3-) GOUVERNEURS GENERAAL Zedert den Jaare 1610. i U 1T\E Ed. Heer PIETER BOTH, van Amers- 1 J foort, uit Patria vertrokken in January^ en tot Bantam aangekomen 19 Decembéx 1610. gerepatrieert 1614* X, De Ed. Heer GERRIT REYNST , van Am- fisriam , uit Patria vertrókken den 2 Juny 1613. op Java gekomen in November 1614. in 't Fort Jaccatra overleden den 20December I6ij; |. De Ed. Heer LAURENS REAAL , van Am- Jlerdam.) in Rade van India op Mo!ucco,tot die qualiteit aangeftelt den 19 July iöi6. gere• patrieert den s Auguitus 1619. 4. De Ed. Heer JAN PIETERSZ. COEN , vaH Boom , in Patria aangeftelt den 31 Oétobec 'ïéijiin regering getreden in Juny 1618. heeft Jaccatra verovert den 30 May 1619. geregeer* alseerfte Gouverneur aldaar, en gerepatrieert den 1 February 1623. j. De Ed. Heer PIETER CARPENTlER, aange• ftelt den 1 February 1623. uit de regering getreden 30 September 1627. gerepatrieert de« 10. November 1627* 6. De Ed. Heer JAN PIËtËRSZ. COEN , vdn Hoorn , voor de twedemaal als Gouverneur Generaal aldaar gekomen den 30.
    [Show full text]
  • The Dutch East India Company in Fuzhou  Uploaded by Ihsoa
    68 views 0 0 RELATED TITLES The Dutch East India Company in Fuzhou Uploaded by ihsoa China Full description Globalization of Sealed Air Crimean Crisis case study china Corporate China - airlines Save Embed Share Print om den vrijen handel in dit rijk -- The Dutch East India Company in Fuzhou and the Dutch merchant’s image of China, (c.1660 – – c.1690) Master of Arts in History - “European Expansion and Globalisation”, thesis paper, under supervision by Prof. Dr. J.J.L. Gommans, submitted by: Jörg Moldenhauer, s1209329 68 views 0 0 RELATED TITLES The Dutch East India Company in Fuzhou Uploaded by ihsoa China Full description Globalization of Sealed Air Crimean Crisis case study china Corporate China - airlines Save Embed Share Print 68 views 0 0 RELATED TITLES The Dutch East India Company in Fuzhou Uploaded by ihsoa China Full description Globalization of Sealed Air Crimean Crisis case study china Corporate China - airlines Save Embed Share Print Table ooff Contents Seite I. Introduction aa.. Basic outline 11 bb.. Source criticism 44 IIII.. The VOC and China: Political and economical setting, aims, mentalities aa.. The VOC 66 bb.. Imperial China and the Manchu conquest 1100 cc.. Fuzhou and the other ports: Canton, Amoy, Quanzhou and Taiwan 1133 III. Chronology aa.. 1662 - 1669: The loss ooff Taiwan && the Oboi regency 1166 bb.. 1672 - 1683: The decline ooff the Japanese market && the unification ooff China 1199 cc.. 1684 - 1690: The reorientation ttoo Bengal && the consolidation under Kangxi 2233 IV. Conclusion 3333 VV.. Tables and Maps aa.. Map 11.. Southeast Asia and Southern China; Map 22.
    [Show full text]
  • Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Kira-Kira Sejarah Priangan
    ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Cerita Kira-kira Sejarah (16+). 2017 (c) ilmuiman.net. All rights reserved. Berdiri sejak 2007, ilmuiman.net tempat berbagi kebahagiaan & kebaikan lewat novel- cerpen percintaan atau romance, dan cerita non fiksi.. Seru. Ergonomis, mudah, & enak dibaca. Karya kita semua. Peringatan: Pembaca yang sensi dengan seloroh ala internet, silakan stop di sini. Segala akibat menggunakan atau membaca, sepenuhnya tanggung jawab pembaca. Terima kasih & salam. *** Kira-kira Sejarah Priangan Konteks Priangan Parahyangan atau Priangan atau Bahasa Belanda "Preanger" adalah wilayah bergunung-gunung di Jawa Barat selatan-timur, berbudaya Sunda, yang secara tradisional meliputi: Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Setelah sebelumnya ditulis tentang Jawa Bagian barat keseluruhan, tetapi secara garis besar, rasanya lebih kumplit pake telor kalau Priangannya dibahas lagi khusus. Kira-kira, Parahyangan bermakna tempat para rahyang atau hyang, roh leluhur atau para dewa menghuni tempat-tempat yang luhur-tinggi. Jaman Kerajaan Sunda kuno, wilayah jajaran pengunungan di tengah Jawa Barat dianggap kawasan suci tempat hyang bersemayam, dan kata legenda, tanah itu tercipta ketika para dewa tersenyum, mencurahkan berkah dan restunya. Bukan saat mejen, atau saat habis kalah pilkada. Di masa kisruh, saat Pakuan-Pajajaran diacak-acak Banten (1579-1580), wilayah priangan tradisional itu terus memecah menjadi dua kerajaan (yang relatif merdeka, independen): Sumedang Larang dan Galuh. Dan saat itu ada pecahan lagi di utara, yaitu antara daerah Cirebon dan Jayakarta (daerah Karawang, Subang, Purwakarta), kalau tidak salah disebut Rajagaluh (dan setelah direbut Cirebon, disebutnya: Rangkas Sumedang, yang batas wilayahnya belum tentu persis sama). Di masa karesidenan Hindia Belanda, daerah itu berubah jadi Karesidenan Karawang.
    [Show full text]
  • PDF Van Tekst
    Paradijzen van weleer Koloniale literatuur uit Nederlands-Indië, 1600-1950 E.M. Beekman Vertaald door Maarten van der Marel en René Wezel bron E.M. Beekman, Paradijzen van weleer. Koloniale literatuur uit Nederlands-Indië, 1600-1950 (vertaling Maarten van der Marel en René Wezel). Prometheus, Amsterdam 1998 Zie voor verantwoording: http://www.dbnl.org/tekst/beek007para01_01/colofon.htm © 2006 dbnl / E.M. Beekman, Maarten van der Marel, René Wezel 4 Aan Rob Nieuwenhuys E.M. Beekman, Paradijzen van weleer 5 Verantwoording Een boek van deze omvang vraagt tijd en geld. De volgende instellingen boden in belangrijke mate steun. Van 1989-1990 was ik ‘Fellow’ aan het NIAS (Netherlands Institute for Advanced Study in the Humanities and Social Sciences) in Wassenaar: mijn dank gaat uit naar de staf en speciaal naar de directeur, prof.dr D.J. van de Kaa. In november en december 1989 had ik het voorrecht als intern onderzoeker verbonden te zijn aan het Bellago Study and Conference Center van de Rockefeller Foundation in Villa Serbonelli aan de oevers van het Comomeer. Het was treurig dat dit volmaakte verblijf werd gevolgd door de dood van Roberto Celli. Hij en zijn vrouw waren het type zeer hartelijke gastheer en gastvrouw dat men niet gauw vergeet. Als ‘Research Scholar’ kon ik gedurende de herfst van 1989 dankzij een Fulbright Grant belangrijk onderzoek verrichten in Nederlandse bibliotheken. De beproevingen van de publicatie van dit boek werden aanzienlijk verlicht door de deskundige en loyale steun van de heer F. Ligtvoet en mevrouw R. Wester van het Nederlands Literair Productie- en Vertalingenfonds in Amsterdam.
    [Show full text]
  • The Role of Cornelis Chastelein in the Development of the Depok Region, 1693-1714
    IHiS (Indonesian Historical Studies) 5 (1), 23-29 © 2021 | E-ISSN: 2579-4213 The Role of Cornelis Chastelein in the Development of the Depok Region, 1693-1714 Hari Naredi, Ahmad Ruslan,* Amar Septian, Nunung Siti Nurjanah, Anwar Jadid, Fras Bagaskara, Iqbal Gagah Soekarno, Imam Rizki Al Fatih Department of History Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Prof. Hamka, Jakarta - Indonesia *Corresponding Author: [email protected] DOI: https://doi.org/10.14710/ihis.v5i1.11154 Abstract In the course of its history, The Depok area has had interesting dynamics. The growth of Depok has been inseparable from the people who originally settled in the area. Depok’s emergence and growth as a city has been due to in large part the Received: role of Cornelis Chastelein. At the end of the 17th century, he plotted the area of June 2, 2021 Depok and since then, it began to witness growth and development of that area. Revised : This study analyzes the traces and relics of Cornelis Chastelein in Depok in the period 1693 and 1714. It uses historical analysis technique in which carried out June 7, 2021 through four stages, consist of heuristics, verification, interpretation, and Accepted: historiography. According to the study, it shows that the history of Depok cannot June 8, 2021 be separated from Chastelein. His legacy in the form of colonial buildings can be found in the Depok area, West Java. Apart from the visible physical legacy, Chastelein also freed slaves, allowing them to live independently and become the original residents of Depok. Keywords: Cornelis Chastelein; Depok; Land Ownership.
    [Show full text]