PENGADILAN MILITER III-12

P U T U S A N Nomor 118- K / PM.III-12 / AU / IX/ 2020

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Malang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Gimanto. Pangkat / NRP : Koptu/527353. Jabatan : Ta Pergud Ton Wat Kima. Kesatuan : Yonko 464 Paskhas. Tempat, tanggal lahir : Sragen, 28 Agustus 1981. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : A g a m a : Islam. Tempat tinggal : Komplek TNI AU Amarta Jl. Ltk Pnb Sitorus Blok No. 06 Rt. 13 Rw. 13 Desa Saptorenggo Kec. Pakis Kab. Malang.

Terdakwa ditahan oleh :

1. Danwing II Paskhas selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Juli 2020 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/05/VII/2020 tanggal 31 Juli 2020.

2. Kemudian diperpanjang berdasarkan :

Perpanjangan penahanan ke 1 dari Danwing II Paskhas selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 18 September 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/06/VIII/2020 tanggal 19 Agustus 2020.

3. Penahanan Hakim Ketua Pengadilan Militer selama 30 (tiga puluh) hari hari terhitung mulai tanggal 03 September 2020 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2020 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor TAP/21/PM.III-12/AD/XI/2020 tanggal 3 September 2020.

Hal 1 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/VII/2020

PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara Pidana dari Satpom Lanud Abd Saleh Nomor POM-401/A/IDIK-12/VII/2020 tanggal 13 Agustus 2020 atas nama Gimanto, Koptu NRP 527353.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danwing II Paskhas selaku Papera Nomor Kep/04/VII/2020 tanggal 22 Juli 2020.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 106 / K / AU / IX / 2020 tanggal 1 September 2020.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim /118 – K / PM.III-12 / AU / IX / 2020 tanggal 3 September 2020 tentang Penunjukan Hakim.

4. Hakim Ketua Nomor Tapsid / 118 – K / PM.III-12 / AU / IX / 2020 tanggal 4 September 2020 tentang Penetapan Hari sidang.

5. Panitera Nomor Taptera/ 118 – K / PM.III-12 / AU / IX / 2020 tanggal 4 September 2020 tentang Penunjukan Panitera Penganti.

6. Surat Kaotmil III-11 Surabaya perihal panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

Mendengar: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 106 / K / AU / IX / 2020 tanggal 1 September 2020 didepan sidang yang ijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

Hal 2 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Desersi Dalam Waktu Damai “. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM .

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman : Pidana Penjara selama 1 ( satu ) tahun. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas Militer

c. Menetapkan barang-barang bukti berupa Surat yaitu: - 10 ( sepuluh ) lembar Daftar Hadir Kompi Markas Yonko 464 Paskhas dari bulan Oktober 2019 s.d bulan Desember 2019. Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara

d. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 ( tujuh ribu lima ratus rupiah ). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya melakukan tidak pidana, Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga yang masih mempunyai beban untuk membiayai orang tua (ibu) dan anak- anak Terdakwa yang masih sekolah oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa telah cukup alasan untuk menghadapkan Terdakwa tersebut ke persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya dengan dakwaan telah melakukan serangkaian perbuatan pada waktu-waktu dan ditempat-

Hal 3 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu sejak tanggal Tujuh bulan Oktober tahun 2000 sembilan betas sampai dengan tanggal Tiga puluh bulan Juli tahun 2000 dua puluh atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu dalam bulan Oktober tahun 2000 sembilan betas sampai dengan bulan Juli tahun 2000 dua puluh atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sembilan belas sampai dengan tahun 2000 dua puluh di kesatuan Yonko 464 Paskhas Malang, setidak-tidaknya ditempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana:

“Militer, yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Dengan cara-cara sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2000 melalui pendidikan Secata PK A- 40 di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti Susjursarta Paskhas di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah selesai ditempatkan di Skadron 463 Paskhas sampai dengan tahun 2008 selanjutnya dimutasikan ke Yonko 464 Paskhas hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 527353; b. Bahwa Terdakwa sejak tanggal 7 Oktober 2019 telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dart Dansat atau Pejabat fain yang berwenang; c. Bahwa yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan keluarga dengan istri Terdakwa;

Hal 4 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

d. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa berada di daerah selama 3 (tiga) bulan dan berjualan es, selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah orangtua di Sragen, setelah itu Terdakwa pergi ke Malang dan berjualan es di daerah Turen, kemudian Terdakwa kembali lagi ke rumah orangtua di Sragen; e. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya; f. Bahwa pihak kesatuan telah melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa, namun Terdakwa tidak diketemukan, sehingga dari kesatuan Yonko 464 Paskhas telah melaporkan perbuatan Terdakwa ke Satpom Lanud Abd. Saleh pada tanggal 11 November 2019 untuk diproses sesuai hukum yang berlaku; g. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 sekira pukul 14.00 Wib pada saat Terdakwa sedang tidur di rumah orangtua Terdakwa di Dukuh Barang Rt.01 Desa Banaran, Keo. Sambungmaoan, Sragen, tiba-tiba Terdakwa mendengar keributan antara Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) dengan Sdri. Rini Susianti (istri siri Terdakwa), selanjutnya Terdakwa bangun dan melerai keributan tersebut lalu Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) pergi, kemudian sekira pukul 18.45 Wib datang petugas dari Polsek Banaran bersama Danramil serta anggota Subdenpom Sragen dengan tujuan menanyakan jika ada anggota Paskhas membuat keributan berdasarkan laporan dari Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa),

Hal 5 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

setelah itu Terdakwa menjelaskan bahwa tidak ada keributan dan selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Banaran, kemudian Terdakwa dibawa ke Subdenpom Sragen guna ditariya tentang identitas Terdakwa, lalu Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa adalah anggota Paskhas yang sudah melarikan diri dari dinas (desersi), kemudian sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dijemput oleh personel Satpom Lanud Adi Soemarmo Solo dan dibawa ke Lanud Adi Soemarmo Solo, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 30 Juli 2020 Terdakwa dibawa ke Lanud Abd. Saleh guna diserahkan ke Satpom Lanud Abd. Saleh dan tiba di Malang sekira pukul 14.00 Wib;

h. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat tain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020 atau selama lebih kurang 298 (dua ratus sembilan puluh delapan) hari secara berturut-turut.

i. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Repubiik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi milrter maupun perang.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat 2 KUHPM.

Menimbang : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa menyatakan mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Hal 6 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Menimbang : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum.

Menimbang : Bahwa Saksi yang hadir dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-I.

Nama lengkap : M. Ashari Cahyono. Pangkat / NRP : Serka/524693. Jabatan : Ba Sikamhanlan Disops. Kesatuan : Lanud Abd Saleh. Tempat, tanggal lahir : Magetan, 7 September 1978. Jenis Kelamin : Laki-laki. Warganegara : Indonesia Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. Simpang Akordion No. 90 Kel. Tunggulwulung Kec. Lowokwaru Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 pada saat Terdakwa masuk dan berdinas di Yonko 464 Paskhas dalam hubungan kedinasan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi-3 mengetahui Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019 pada saat apel pagi yang diambil oleh Danyon Mar.

3. Bahwa pihak kesatuan telah melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa dirumah orang tua Terdakwa didaerah Sragen dan daerah sekitar Malang namun Terdakwa tidak diketemukan.

4. Bahwa menurut keterangan dari isteri Terdakwa yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada

Hal 7 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

permasalahan keluarga dan memiliki wanita idaman lain (WIL)

5. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi maupun pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin dari kesatuan, Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris satuan.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin kesatuan absen di kesatuan tertulis TK (tanpa keterangan) dan absen tersebut ditandatangani oleh Dankima Kapten Pas Supriyadi.

8. Bahwa sebagai prajurit Paskhas Terdakwa mengetahui setiap prajurit yang meninggalkan dinas harus izin sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di kesatuan

9. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun perang

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang: Bahwa para Saksi dalam perkara ini an Kapten Pas Supriyadi dan Serka Hakim Dahri telah di panggil secara sah dan patut berdasarkan ketentuan Undang-undang, namun sampai persidangan dilaksanakan para saksi tersebut tidak dapat hadir ke persidangan karena ada tugas khusus dari kesatuannya yaitu dinas luar Pamrahwan di sesuai dengan surat Danyon Komando 464 Paskhas nomor : B/483/VIII/2020 tanggal 5

Hal 8 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Agustus 2020, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah di bacakan dipersidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

Saksi-II.

Nama lengkap : Supriyadi. Pangkat / NRP : Kapten Pas/514274. Jabatan : Dankima. Kesatuan : Yonko 464 Paskhas. Tempat, tanggal lahir : Malang, 5 Juni 1968. Warganegara : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam. Tempat tinggal : Komplek Amarta C-26 Rt. 12 Rw. 12 Lanud Abd Saleh .

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 pada saat Saksi masuk dan berdinas di Yonko 464 Paskhas dalam hubungan kedinasan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019.

3. Bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan keluarga dan memiliki wanita idaman lain (WIL).

4. Bahwa pihak kesatuan telah melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa. namun Terdakwa tidak diketemukan.

Hal 9 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

5. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi maupun pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya.

6. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun perang.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-II.

Nama lengkap : Hakim Dahri. Pangkat / NRP : Serka/524661. Jabatan : Ba Komputer Sintel. Kesatuan : Yonko 464 Paskhas. Tempat, tanggal lahir : , 19 Mei 1977. Warganegara : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam. Tempat tinggal : Perum Nanggala Regency Blok E No. 15 Rt. 03 Rw. 12 Ds. Asrikaton Kec. Pakis Kab. Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Koptu Gimanto Terdakwa sejak tahun 2008 pada saat Terdakwa masuk dan berdinas di Yonko 464 Paskhas dalam hubungan kedinasan namun tidak ada hubungan keluarga.

Hal 10 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019.

3. Bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan keluarga dan memiliki wanita idaman lain (WIL).

4. Bahwa pihak kesatuan telah melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa, namun Terdakwa tidak diketemukan.

5. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi maupun pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya.

6. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun perang.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2000 melalui pendidikan Secata PK A- 40 di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti Susjursarta Paskhas di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah selesai ditempatkan di Skadron 463 Paskhas sampai dengan tahun 2008 selanjutnya

Hal 11 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

dimutasikan ke Yonko 464 Paskhas hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 527353.

2. Bahwa Terdakwa pernah melakukan tugas operasi tahun 2001 s/d 2002 Pam Rahwan di Ambon, Tahun 2003 di Papua, Tahun 2006 tugas operasi Pam Radar di Kupang, Tahun 2005 di Ambon dan Tahun 2007 Satgas Garuda ke Libanon.

3. Bahwa Terdakwa pada tanggal 7 Oktober 2019 telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat yang berwenang pulang ke rumah orang tua di Sragen

4. Bahwa 2 (dua) bulan kemudian yaitu bulan Desember 2019 Terdakwa pergi ke Kalimantan Selatan bersama ibunya kerumah saudara Terdakwa kemudian Terdakwa berjualan barang pecah belah dan jualan es just didaerah Karang Anyar dengan penghasilan perbulan sejumlah Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan.

5. Bahwa setelah dari Kalimantan Terdakwa pulang ke Sragen setelah itu Terdakwa pergi ke Malang dan berjualan es di daerah Turen, kemudian Kembali ke Sragen dengan kegiatan berjualan barang klontong dirumah Terdakwa dengan hasil penjualan perhari sejumlah Rp600.000,00 s/d 800.000,00.

6. Bahwa yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan ekonomi keluarga dengan istri Terdakwa yang mempunyai banyak hutang kira-kira sejumlah Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang harus dibayar oleh Terdakwa sedangkan penggunaan uang tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya.

Hal 12 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

7. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang pada bulan mei 2020 Terdakwa menikah siri dengan Sdri. Rini Susianti di rumah orang tua Terdakwa

8. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya;

9. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 sekira pukul 14.00 Wib pada saat Terdakwa sedang tidur di rumah orangtua Terdakwa di Dukuh Barang Rt.01 Desa Banaran, Keo. Sambungmaoan, Sragen, tiba- tiba Terdakwa mendengar keributan antara Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) dengan Sdri. Rini Susianti (istri siri Terdakwa), selanjutnya Terdakwa bangun dan melerai keributan tersebut lalu Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) pergi.

10. Bahwa kemudian sekira pukul 18.45 Wib datang petugas dari Polsek Banaran bersama Danramil serta anggota Subdenpom Sragen dengan tujuan menanyakan jika ada anggota Paskhas membuat keributan berdasarkan laporan dari Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa), setelah itu Terdakwa menjelaskan bahwa tidak ada keributan dan selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Banaran, kemudian Terdakwa dibawa ke Subdenpom Sragen guna ditanya tentang identitas Terdakwa, lalu Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa adalah anggota Paskhas yang sudah melarikan diri dari dinas (desersi).

11. Bahwa kemudian sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dijemput oleh personel Satpom Lanud Adi Soemarmo Solo dan dibawa ke Lanud Adi Soemarmo Solo, selanjutnya pada hari Kamis

Hal 13 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

tanggal 30 Juli 2020 Terdakwa dibawa ke Lanud Abd. Saleh guna diserahkan ke Satpom Lanud Abd. Saleh dan tiba di Malang sekira pukul 14.00 Wib.

12. Bahwa Terdakwa mengetahui tentang prosedur perizinan yang berlaku di kesatuan namun Terdakwa tidak melalui prosedur tersebut.

13. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa izin Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris kesatuan.

14. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020 atau selama lebih kurang 298 (dua ratus sembilan puluh delapan) hari secara berturut-turut.

15. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Repubiik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun perang.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dipersidangan berupa surat yaitu: - 10 (sepuluh) lembar Daftar Hadir Kompi Markas Yonko 464 Paskhas dari bulan Oktober 2019 s.d bulan Juli 2020.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa barang bukti surat tersebut adalah merupakan bukti ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya yaitu dikesatuan Yonko 464 Paskhas pada tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan 30 Juli 2020 yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dan

Hal 14 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

ditandatangani oleh Dankima Kapten Pas Supriyadi yang merupakan bukti yang berkaitan dengan perkara Terdakwa dalam melakukan tindak pidana sehingga dapat diterima. Oleh karena barang bukti tersebut telah dibacakan dipersidangan dan setelah diteliti dengan cermat, serta dihubungkan dengan alat bukti lain yang saling bersesuaian sehingga barang bukti tersebut dapat dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan segala sesuatunya yang terungkap dipersidangan baik dari keterangan para Saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dalam hubungan satu sama lain yaitu dari keterangan para Saksi dipersidangan bersesuaian antara Saksi yang satu dengan Saksi lainnya dan antara keterangan Saksi dengan barang bukti surat yang diajukan dalam persidangan bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan Tindak Pidana dan perbuatan tersebut diakui oleh Terdakwa oleh karenanya baik keterangan Saksi, keterangan Terdakwa dapat menjadi alat bukti dalam perkara ini dan hal tersebut menguatkan keyakinan Majelis Hakim.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2000 melalui pendidikan Secata PK A-40 di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti Susjursarta Paskhas di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah selesai ditempatkan di Skadron 463 Paskhas sampai dengan tahun 2008 selanjutnya dimutasikan ke Yonko 464 Paskhas hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi

Hal 15 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 527353.

2. Bahwa benar Terdakwa pernah melakukan tugas operasi tahun 2001 s/d 2002 Pam Rahwan di Ambon, Tahun 2003 di Papua, Tahun 2006 tugas operasi Pam Radar di Kupang, Tahun 2005 di Ambon dan Tahun 2007 Satgas Garuda ke Libanon.

3. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 7 Oktober 2019 telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat yang berwenang pulang ke rumah orang tua di Sragen

4. Bahwa benar 2 (dua) bulan kemudian yaitu bulan Desember 2019 Terdakwa pergi ke Kalimantan Selatan bersama ibunya kerumah saudara Terdakwa kemudian Terdakwa berjualan barang pecah belah dan jualan es just didaerah Karang Anyar dengan penghasilan perbulan sejumlah Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan.

5. Bahwa benar setelah dari Kalimantan Terdakwa pulang ke Sragen setelah itu Terdakwa pergi ke Malang dan berjualan es di daerah Turen, kemudian Kembali ke Sragen dengan kegiatan berjualan barang klontong dirumah Terdakwa dengan hasil penjualan perhari sejumlah Rp600.000,00 s/d 800.000,00.

6. Bahwa benar yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan ekonomi keluarga dengan istri Terdakwa yang mempunyai banyak hutang kira-kira sejumlah Rp200.000.000,00( dua ratus juta ) yang harus dibayar oleh Terdakwa sedangkan penggunaan uang tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya.

Hal 16 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

7. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa sudah menjatuhkan talak kepada Sdri. Yuningytas Tuti sehingga tidak tinggal serumah kemudian pada bulan Mei 2020 Terdakwa menikah siri dengan Sdri. Rini Susianti di rumah orang tua Terdakwa

8. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya;

9. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 sekira pukul 14.00 Wib pada saat Terdakwa sedang tidur di rumah orangtua Terdakwa di Dukuh Barang Rt.01 Desa Banaran, Keo. Sambungmaoan, Sragen, tiba-tiba Terdakwa mendengar keributan antara Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) dengan Sdri. Rini Susianti (istri siri Terdakwa), selanjutnya Terdakwa bangun dan melerai keributan tersebut lalu Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) pergi.

10. Bahwa benar kemudian sekira pukul 18.45 Wib datang petugas dari Polsek Banaran bersama Danramil serta anggota Subdenpom Sragen dengan tujuan menanyakan jika ada anggota Paskhas membuat keributan berdasarkan laporan dari Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa), setelah itu Terdakwa menjelaskan bahwa tidak ada keributan dan selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Banaran, kemudian Terdakwa dibawa ke Subdenpom Sragen guna ditanya tentang identitas Terdakwa, lalu Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa adalah anggota Paskhas yang sudah melarikan diri dari dinas (desersi).

Hal 17 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

11. Bahwa benar kemudian sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dijemput oleh personel Satpom Lanud Adi Soemarmo Solo dan dibawa ke Lanud Adi Soemarmo Solo, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 30 Juli 2020 Terdakwa dibawa ke Lanud Abd. Saleh guna diserahkan ke Satpom Lanud Abd. Saleh dan tiba di Malang sekira pukul 14.00 Wib.

12. Bahwa benar Terdakwa mengetahui tentang prosedur perizinan yang berlaku di kesatuan namun Terdakwa tidak melalui prosedur tersebut.

13. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa izin Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris kesatuan.

14. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020 atau selama lebih kurang 298 (dua ratus sembilan puluh delapan) hari secara berturut-turut.

15. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Negara Kesatuan Repubiik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun perang.

15. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa sebagai prajurit TNI jika akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan, ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada Komandan Kesatuan atau kepada atasan lain yang diberi wewenang, dan jika Terdakwa tidak sempat meminta izin karena sesuatu keadaan yang memaksa, setidak-tidaknya Terdakwa segera memberitahukan keberadaannya kepada kesatuannya dengan berbagai alat

Hal 18 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

komunikasi yang ada ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, padahal Terdakwa mengetahui akibat atas perbuatannya tersebut.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan secara tunggal , Majelis Hakim sependapat namun demikian Majelis Hakim tetap akan membuktikan dan menguraikannya sendiri berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan sebagaimana diuraikan dalam putusan ini.

2. Bahwa mengenai permohonan Oditur militer tentang penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dengan menilai sifat hakekat dan akibat perbuatannya, hal - hal yang meringankan dan hal - hal yang memberatkan pidananya, sebagaimana tertuang dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa terhadap permohonan Terdakwa yang disampaikan di persidangan yang pada pokoknya ia menyesali perbuatannya dan Terdakwa juga menyatakan sudah tidak sanggup lagi untuk menjadi TNI dan ingin hidup menjadi orang sipil untuk itu mohon dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya oleh karenanya Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Hal 19 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Unsur ke-1 : “Militer“. Unsur ke-2: “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin“. Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai“. Unsur ke-4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari“.

Menimbang : Bahwa mengenai semua unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

- Unsur ke-1 “Militer“,

Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan Angkatan Perang menurut pasal 45 KUHPM adalah :

a. Angkatan Darat dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. b. Angkatan Laut dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. c. Angkatan Udara dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. d. Dalam waktu perang mereka yang dipanggil menurut UU untuk turut serta melaksanakan pertahanan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban. Militer Sukarela maupun Militer Wajib adalah merupakan kewenangan mengadili dari Peradilan Militer, yang berarti kepada anggota Militer Sukarela maupun kepada anggota Militer Wajib diberlakukan /diterapkan ketentuan yang tercantum dalam KUHP dan KUHPM disamping ketentuan yang tercantum

Hal 20 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

dalam KUHP dan KUHAP , termasuk kepada Terdakwa selaku TNI.

Menimbang : Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta barang bukti yang diajukan di persidangan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2000 melalui pendidikan Secata PK A-40 di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti Susjursarta Paskhas di Lanud Adi Soemarmo Solo, setelah selesai ditempatkan di Skadron 463 Paskhas sampai dengan tahun 2008 selanjutnya dimutasikan ke Yonko 464 Paskhas hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 527353.

2. Bahwa benar berdasarkan Keputusan Penyerahan Perkara dari Danwing II Paskhas selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/ 04 / VII/2020 tanggal 22 Juli 2020 bahwa benar yang diajukan kepersidangan adalah Terdakwa dengan Pangkat Koptu NRP 527353.

3. Bahwa benar oleh karena Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana yang didakwakan Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota TNI AU maka Terdakwa termasuk dalam pengertian mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang berarti Terdakwa termasuk dalam pengertian militer.

4. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang Prajurit yang tunduk dan mampu dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana di Indonesia, serta mampu bertanggung jawab atas perbuatannya secara hukum.

Hal 21 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

5. Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani sehingga perbuatannya dapat dipertanggung jawabkan.

Menimbang : Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Militer“ telah terpenuhi.

- Unsur Kedua :“Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Bahwa dalam unsur ini menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 KUHPM dimaknai bentuk alternatif dengan ditandai kata “atau” yaitu yang karena salahnya atau dengan sengaja. Substansi dalam perkara ini yang didukung oleh fakta hukum maupun data-data lain Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa melakukan ketidakhadiran adalah “Dengan sengaja” sebagai pilihan alternatif Ke-2.

Bahwa unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan dari pelaku/Terdakwa.

Menurut M.V.T yang dimaksudkan “dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Ditinjau dari tingkatan (gradasi) ”Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.

b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tang menjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibat-akibat lainnya yang pasti/harus terjadi.

c. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan. Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat.

Hal 22 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama yaitu Si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang berupa meninggalkan kesatuan dan menjauhkan diri dari satuan tanpa ijin dari atasannya dan mengetahui akibat dari perbuatannya tersebut.

Yang dimaksud “Melakukan ketidak hadiran” adalah sipelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan kewajiban tugasnya disuatu tempat yaitu Kesatuan/Dinas pelaku, dimana seharusnya Sipelaku dapat melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Yang dimaksud di suatu tempat adalah ke satuan atau tempat kerja / dinas sipelaku.

Yang dimaksud tanpa ijin artinya pelaku tidak berada di kesatuan tanpa sepengetahuan Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan melalui prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuannya. Yang berarti perbuatan/tindakan ketidakhadiran tanpa ijin adalah sangat dilarang terjadi di lingkungan TNI.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang

Hal 23 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 7 Oktober 2019 telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat yang berwenang pulang ke rumah orang tua di Sragen

2. Bahwa benar 2 ( dua ) bulan kemudian yaitu bulan Desember 2019 Terdakwa pergi ke Kalimantan Selatan bersama ibunya kerumah saudara Terdakwa kemudian Terdakwa berjualan barang pecah belah dan jualan es just didaerah Karang Anyar dengan penghasilan perbulan sejumlah Rp4.000.000,00 ( empat juta rupiah ) selama 3 ( tiga ) bulan.

3. Bahwa benar setelah dari Kalimantan Terdakwa pulang ke Sragen setelah itu Terdakwa pergi ke Malang dan berjualan es di daerah Turen, kemudian Kembali ke Sragen dengan kegiatan berjualan barang klontong dirumah Terdakwa dengan hasil penjualan perhari sejumlah Rp600.000,00 s/d 800.000,00.

4. Bahwa benar yang menjadi penyebab Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang dikarenakan Terdakwa ada permasalahan ekonomi keluarga dengan istri Terdakwa minta cerai dan mempunyai banyakhutang kira-kira sejumlah Rp200.000.000,00 (dua ratus juta) yang harus dibayar oleh Terdakwa sedangkan penggunaan uang tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya sehingga banyak yang menagih kepada Terdakwa.

5. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang Terdakwa sudah menjatuhkan talak kepada Sdri Yuningtyas Tuti

Hal 24 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

sehingga tidak tinggal serumah dan pada bulan mei 2020 Terdakwa menikah siri dengan Sdri. Rini Susianti di rumah orang tua Terdakwa

6. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari Dansat atau Pejabat lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon maupun surat tentang keberadaannya;

7. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 sekira pukul 14.00 Wib pada saat Terdakwa sedang tidur di rumah orangtua Terdakwa di Dukuh Barang Rt.01 Desa Banaran, Keo. Sambungmaoan, Sragen, tiba-tiba Terdakwa mendengar keributan antara Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) dengan Sdri. Rini Susianti (istri siri Terdakwa), selanjutnya Terdakwa bangun dan melerai keributan tersebut lalu Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa) pergi.

8. Bahwa benar kemudian sekira pukul 18.45 Wib datang petugas dari Polsek Banaran bersama Danramil serta anggota Subdenpom Sragen dengan tujuan menanyakan jika ada anggota Paskhas membuat keributan berdasarkan laporan dari Sdri. Yuningtyas Tuti (istri sah Terdakwa), setelah itu Terdakwa menjelaskan bahwa tidak ada keributan dan selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Banaran, kemudian Terdakwa dibawa ke Subdenpom Sragen guna ditanya tentang identitas Terdakwa, lalu Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa adalah anggota Paskhas yang sudah melarikan diri dari dinas (desersi).

9. Bahwa benar kemudian sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dijemput oleh personel Satpom Lanud Adi Soemarmo Solo dan dibawa ke Lanud Adi Soemarmo Solo, selanjutnya pada hari Kamis

Hal 25 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

tanggal 30 Juli 2020 Terdakwa dibawa ke Lanud Abd. Saleh guna diserahkan ke Satpom Lanud Abd. Saleh dan tiba di Malang sekira pukul 14.00 Wib.

10. Bahwa benar Terdakwa mengetahui tentang prosedur perizinan yang berlaku di kesatuan namun Terdakwa tidak melalui prosedur tersebut

11. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa sebagai prajurit TNI jika akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan, ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada Komandan Kesatuan atau kepada atasan lain yang diberi wewenang, dan jika Terdakwa tidak sempat meminta izin karena sesuatu keadaan yang memaksa, setidak-tidaknya Terdakwa segera memberitahukan keberadaannya kepada kesatuannya dengan berbagai alat komunikasi yang ada ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, padahal Terdakwa mengetahui akibat atas perbuatannya tersebut.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

3. Unsur Ketiga : “Dalam waktu damai”.

Bahwa yang dimaksud dengan Dimasa Damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu / kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah

Hal 26 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020.

2. Bahwa benar, baik sebelum Terdakwa meninggalkan dinas maupun selama waktu Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin tersebut, yaitu sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020, Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk tugas operasi.

3. Bahwa benar selama waktu tersebut maupun selama tahun 2019 sampai tahun 2020 Negara RI dalam keadaan damai / tidak sedang berperang dengan negara lain dan tidak ada pengumuman dari pemerintah yang menyatakan Negara Indonesia sedang dalam berperang dengan negara lain.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur keempat “ lebih lama dari tiga puluh hari “.

Unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu lebih lama dari tiga puluh hari yang dialkukan secara terus menerus.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas sejak tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020.

Hal 27 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

2. Bahwa benar selama waktu dari tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 7 Juni 2020 adalah sejumlah 159 ( seratus lima puluh sembilan) hari.

3. Bahwa benar selama waktu 298 (dua ratus sembilan puluh delapan) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari, hal tersebut sudah menjadi pengetahuan umum, kalau selama waktu (dua ratus sembilan puluh delapan) hari lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Menimbang: Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 “ lebih lama dari tiga puluh hari ” telah terpenuhi.

Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu bertanggung jawab serta didalam diri Terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar maka Terdakwa harus dipidana.

Menimbang : Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan

Hal 28 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

dan sekaligus mendorong prajurit agar tetap mematuhi hukum yang berlaku.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat perbuatan Terdakwa yang telah melakukan ketidak hadiran tanpa ijin tersebut, menunjukkan sifat Terdakwa yang tidak peduli dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kehadiran untuk melaksanakan dinas.

2. Bahwa sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin, Terdakwa mengetahui bahwa dirinya wajib berada di kesatuannya secara terus-menerus selama masa dinasnya, dan apabila ia ingin meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan, maka harus ada izin dari komandan kesatuan atau atasan lain yang diberi wewenang untuk itu, yang cara mendapatkannya sudah diatur secara rinci sesuai protap yang berlaku di lingkungan TNI.

Bahwa setelah mengetahui tentang prosedur perizinan dalam kehidupan militer, maka jika Terdakwa ingin meninggalkan kesatuan karena ada keperluan yang mendesak, seharusnya Terdakwa meminta izin terlebih dahulu kepada Danyonko paskhas selaku atasan yang diberi wewenang untuk itu. Namun ternyata Terdakwa pergi begitu saja meninggalkan kesatuannya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada komandan/atasan yang berwenang memberinya izin.

3. Bahwa atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut, menunjukkan metal Terdakwa yang mempunyai kadar disiplin Terdakwa rendah, karena dengan adanya permasalahan keluarga

Hal 29 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

isteri minta cerai dengan meninggalkan hutang kepada orang lain dan Terdakwa harus membayar hutang-hutang tersebut . Dengan banyaknya orang yang menagih kepada Terdakwa sehingga Terdakwa tidak tahan karena tidak bisa membayar hutang pada saat ditagih sehingga Terdakwa pusing dan mengambil jalan pintas dengan cara meninggalkan kesatuan tanpa ijin pergi ke sragen kerumah orang tuanya, Kalimantan selatan kemudian pergike Malang.

Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin kegiatan Terdakwa berjualan just, berjualan barang pecah belah dan jualan kebutuhan sehari- hari (klontong) dengan penghasilan Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) /bulan sehingga Terdakwa berniat untuk tidak Kembali kekesatuan. Dengan permasalahan yang Terdakwa hadapi dengan isterinya yaitu Sdr Yuningytas tuti yang belum terselesaikan sampai sekarang Terdakwa dan Sdri. Yuningtyas tuti sudah 1 tahun tidak tinggal dalam satu rumah karena Terdakwa telah menjatuhkan talak sehingga pada bulan mei 2020 Terdakwa menikah siri dengan Sdri. Rini Susianti dan sampai sekarang hidup bersama dirumah Terdakwa di Sragen.

4 Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan oleh Terdakwa, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuan selain itu juga dapat dapat mempengaruhi disiplin dan dapat mempengharuhi upaya kesatuan/komandan dalam meningkatkan kedisiplinan .

5. Bahwa setelah mendengar niat Terdakwa yang tidak mau Kembali ke kesatuan dan mengikatkan

Hal 30 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

diri sebagai prajurit TNI maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak perlu dipertahankan Kembali sebagai Prajurit TNI sebab apabila dipertahankan Kembali sebagai Prajurit akan merugikan kepentingan dinas militer dan berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin dan moral prajurit lain di kesatuan dan Terdakwa akan tidak nyaman dalam bertugas sehingga dikawatikan akan timbul masalah baru yang dihadapi oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara baik sesuai dengan falsafah Pancasila . Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal- hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.x 2. Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi didaerah Ambon, Papua, Kupang dan Tugas di Libanon. 3. Terdakwa belum pernah dipidana.

Hal-hal yang memberatkan :

1 Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prjaurit dan Delapan wajib TNI. 2. Perbuatan Terdakwa dapat menggoyahkan sendi- sendi disiplin kehidupan Prajurit di Kesatuan Terdakwa.

Hal 31 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

3. Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh buruk kepada anggota lain di Kesatuannya dan dapat mempengaruhi pembinaan disiplin Prajurit lain di Kesatuannya yang selama ini telah terbentuk dengan baik. 4. Terdakwa sudah tidak sanggup mengabdikan diri dilingkungan TNI.

Menimbang: Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman yang dituntut oleh Oditur Militer untuk dijatuhkan kepada Terdakwa terlalu berat sehingga Majelis Hakim akan memperingan pindananya dengan pertimbangan sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa sebagai prajurit TNI telah mengabdikan diri sejak tahun 2000 atau selama 20 ( dua puluh ) tahun dan selama pengaddiannya Terdakwa telah melaksanakan tugas operasi mulai tahun 2001 s/d 2002 Pam Rahwan di Ambon, Tahun 2003 di Papua , Tahun 2006 tugas operasi Pam Radar di Kupang , Tahun 2005 di Ambon dan Tahun 2007 Satgas Garuda ke Libanon namun karena permasalahan keluarga yang Terdakwa hadapi sehingga Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin selama 298 ( dua ratus sembilan puluh delapan ) hari dan Terdakwa juga menyadari bahwa sejak meninggalkan dinas tanpa ijin Terdakwa tidak akan Kembali dengan alasan Terdakwa sudah tidak sanggup lagi menjadi anggota TNI yang terikat berbagai macam aturan yang harus ditaati selain itu Terdakwa juga mendapat ancaman dari isterinya kalau ingin permasalahannya selesai maka Terdakwa harus keluar dari TNI. Bahwa dengan permasalahan yang dihadapi Terdakwa dan pengabdian selama bertugas Majelis Hakim berpendapat bahwa keinginan Terdakwa ingin menjadi masyarakat sipil perlu dipertimbangkan dan

Hal 32 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

supaya Terdakwa juga dapat menata kehidupannya dengan baik dan beradapatasi dengan masyarakat dan mencari pekerjaan yang layak diluar Instansi Militer serta untuk menghidupi ibu dan keluarganya maka pidana yang dimohonkan oleh Terdakwa dapat diterima sedangkan tuntutan Oditur militer mengenai pidana pokok perlu diperingan.

Menimbang: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang: Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang: Bahwa oleh karena Terdakwa pada saat persidangan berada dalam penahanan Hakim Ketua dan pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa berupa pidana pemecatan dari dinas prajurit dan dikawatirka Terdakwa akan melarikan diri Majelis Hakim berpendapat supaya Terdakwa tetap ditahan.

Menimbang: Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat- yaitu:

- 10 ( sepuluh ) lembar Daftar Hadir Kompi Markas Yonko 464 Paskhas dari bulan Oktober 2019 s.d bulan Juli 2020. Bahwa oleh karena barang bukti tersebut berkaitan dan bersesuaian dengan alat bukti lainnya sehingga dapat memperkuat pembuktian unsur tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan untuk mempermudah penyimpanannya, Majelis Hakim berpendapat perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Hal 33 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Mengingat : Pasal 87 ayat (1) Ke-2 Jo ayat (2) KUHPM Jo Pasal 26 KUHPM Jo Pasal 194 ayat (1) Jo ayat ( 3 ) Jo ayat (4) UU nomor 31 tahun 1997 serta ketentuan perundang- undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Gimanto, Koptu NRP 527353; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Desersi dalam waktu damai”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok Penjara selama 6 (enam) bulan.

Menetapkan selama Terdakwa dalam tahanan sementara dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat yaitu :

- 10 (sepuluh) lembar Daftar Hadir Kompi Markas Yonko 464 Paskhas dari bulan Oktober 2019 s.d bulan Juli 2020. Tetap dilekatkan dalam berkas Perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

Hal 34 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020

Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 23 September 2020 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Farma Nihayatul. A, S.H. Letkol Chk (K) NRP 11980035580769 sebagai Hakim Ketua serta Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972 dan I Gede Made Suryawan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 636364 masing-masing sebagai Hakim Anggota yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, S.H., Mayor Chk NRP 2910012290470, Panitera Pengganti Irwan Idris Kapten Chk NRP21960348011275, serta dihadapan umum dan Terdakwa

Hakim Ketua, Cap/Ttd Farma Nihayatul Aliayah, S.H. Letkol Chk (K) NRP 11980035580769

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II, Ttd Ttd Syaiful Ma’arif, S.H. I Gede Made Suryawan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 547972 Letkol Chk NRP 636364

Panitera Pengganti, Ttd Irwan Idris, S.H. Kapten Chk NRP 21960348011275

Salinan putusan ini sesuai dengan aslinya Panitera

Khairudin, S.H. Mayor Chk NRP 2910088600570

Hal 35 dari 35 hal Putusan Nomor 118-K/PM III-12/AU/IX/2020