Kajian Makna Teks Dan Struktur Melodi Lagu Onang- Onang Yang Disajikan Bapak Ridwan Aman Nasution Pada Upacara Perkawinan Adat Mandailing Di Kota Medan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kajian Makna Teks Dan Struktur Melodi Lagu Onang- Onang Yang Disajikan Bapak Ridwan Aman Nasution Pada Upacara Perkawinan Adat Mandailing Di Kota Medan KAJIAN MAKNA TEKS DAN STRUKTUR MELODI LAGU ONANG- ONANG YANG DISAJIKAN BAPAK RIDWAN AMAN NASUTION PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT MANDAILING DI KOTA MEDAN SKRIPSI SARJANA O L E H NAMA : LAMHOT K. RONY SINAGA NIM : 100707070 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KAJIAN MAKNA TEKS DAN STRUKTUR MELODI LAGU ONANG- ONANG YANG DISAJIKAN BAPAK RIDWAN AMAN NASUTION PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT MANDAILING DI KOTA MEDAN OLEH : NAMA : LAMHOT K. RONY SINAGA NIM : 100707070 Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D. Drs. Fadlin,M.A. NIP 196512211991031001 NIP 196102201989031003 Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2017 ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN DITERIMA OLEH : Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan Pada Tanggal : Hari : Fakultas Ilmu Budaya USU, Dekan, Dr. Budi Agustono., M.S. NIP 196008051987031001 Panitia Ujian : Tanda Tangan 1. Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( ) 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. ( ) 3. Drs. Fadlin, M.A. ( ) 4. Drs. Perikuten Tarigan, M.Si ( ) 5. Arifninetrirosa, SST. M.A ( ) iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DISETUJUI OLEH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI KETUA, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 196512211991031001 iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAKSI Onang-onang merupakan salah satu nyanyian masyarakat Mandailing. Onang-onang adalah nyanyian yang berisi pantun untuk menceritakan kehidupan kedua mempelai secara garis besar. Dalam penulisan ini, penulis melakukan pendekatan yang bersifat kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Sehingga menghasilkan pernyataan dari informan maupun narasumber. Penulis juga menggunakan teori semiotik untuk menganalisa teks serta menggunakan teori weighted scale dalam menganalisa melodi Onang-onang. Penelitian ini bertujuan untuk membahas Struktur Teks dan Melodi Lagu Onang-onang Pada Upacara Perkawinan Adat Mandailing di Kota Medan Oleh Bapak Ridwan Aman Nasution. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin meneliti Onang-onang ini dan dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul “Kajian Makna Teks dan Struktur Melodi Lagu Onang-onang yang Disajikan Bapak Ridwan Aman Nasution Pada Upacara Perkawinan Adat Mandailing di Kota Medan”. v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan anugerah-Nya yang begitu besar yang telah menolong dan menyertai hidup penulis, serta memberi kekuatan dan pengertian dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Kajian Makna Teks dan Struktur Melodi Lagu Onang-onang yang Disajikan Bapak Ridwan Aman Nasution Pada Upacara Perkawinan Adat Mandailing di Kota Medan.” Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan atau penyusunan skripsi ini. Selain itu juga tidak luput dari kebosanan dan jenuh yang penulis rasakan. Namun, dengan adanya dorongan dari orang- orang sekitar penulis, maka penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta, yakni ayahanda S.M. Sinaga, S.H. dan ibunda M.S. Samosir, S.Pd. Terimakasih atas cinta kasih dan perhatian yang telah diberikan kepada ananda. Demikian pula motivasi-motivasi yang diberikan dan juga doa yang selalu dipanjatkan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Budi Agustono., M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Begitu juga segenap jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. vi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D. selaku Ketua Program Studi Etnomusikologi FIB USU yang juga dosen pembimbing I penulis yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu-ilmu, nasehat-nasehat, perhatian, pengalaman yang telah Bapak berikan kepada penulis selama berada di perkuliahan.Kiranya Tuhan selalu memberikan berkat yang melimpah serta kesehatan kepada Bapak. Terima kasih juga kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi FIB USU, yang telah membantu lancarnya administrasi kuliah saya selama ini, serta ilmu yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhomat Bapak Drs. Fadlin, M.A. Sebagai Dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada penulis sejak memulai perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk perhatian, ilmu, dan kebaikan yang Bapak berikan. Kiranya Tuhan senantiasi melindungi dan melimpahkan berkat untuk Bapak. Begitu juga untuk pegawai administrasi di Departemen Etnomusikologi FIB USU yang telah membantu semua urusan administratif dan pendekatannya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat seluruh staf pengajar Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan pemikiran dan wawasan baru kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Kepada seluruh dosen di Etnomusikologi, Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D., Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Arifninetrirosa, SST,M.A., Ibu Dra. Frida vii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan Purba, M.Si., dan Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. Juga kepada semua dosen praktik di Program Studi Etnomusikologi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu yang telah membagikan ilmu dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Seluruh ilmu dan pengalaman hidup Bapak dan Ibu sekalian menjadi pelajaran berharga untuk penulis. Kepada semua informan yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;Bapak Ridwan Aman Nasution, Ibu Rosmati Lubis, Bapak Ishak Jamal Lubis, dan Hardiansyah Nasution. Sungguh pengalaman dan kesempatan yang tak terhingga yang penulis dapat untuk mengetahui Mandailing lebih dalam dan luas lagi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara saya July Andrey, Freny Octaviana, Ria Afriana, Ridhayani, Ruth Darmayana yang juga menyokong, memberi semangat serta materi dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Dan juga kepada : Citra Butar-butar, Ardy Manurung, Amsal Siburian, Rian Situmorang, Yusuf Regar, Surung, BenPur, Jackson, Bang Dolok, Hendra Woyoo, Rendy, Ferry, Rani, Upay, Jenny, Hotlan, Mueq, Ryan Ambarita, Goppaz, Zube, Daniel Pardosi, Velix, pra Salomo, Gogo, Kia, Ade Pasaribu, Bang Ivan Sianipar, Bang Batoan, Bang Fuad, Black Canal Family, Cici, Basecamp SkaMerkunjo, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas semangat yang kalian berikan. viii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semoga saja Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan petunjuk dan karunia kepada kita semua sebagai Keluarga Besar Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumaera Utara Medan. Jayalah almamaterku. Medan, Februari 2017 Lamhot K. Rony Sinaga ix UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI Abstraksi ................................................................................................ V Kata Pengantar ..................................................................................... VI Daftar Isi ................................................................................................ X Daftar Gambar ...................................................................................... XII Daftar Tabel ........................................................................................... XIII BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Pokok Permasalahan .................................................................... 7 1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 8 1.3.1 Tujuan ................................................................................ 8 1.3.2 Manfaat ............................................................................. 8 1.4 Konsep dan Teori .......................................................................... 9 1.4.1 Konsep ............................................................................... 9 1.4.2 Teori ................................................................................... 10 1.5 Metode Penelitian ......................................................................... 12 1.5.1 Studi Kepustakaan .............................................................. 13 1.5.2 Kerja Lapangan ................................................................... 13 1.5.3 Wawancara ......................................................................... 14 1.5.4 Observasi ............................................................................ 15 1.5.5 Kerja Laboratorium ............................................................ 15 1.6 Lokasi Penelitian ..........................................................................
Recommended publications
  • Perlindungan Pengetahuan Tradisional Sebagai Hak Konstitusional Di Indonesia Protection of Traditional Knowledge As Constitutional Rights in Indonesia
    Perlindungan Pengetahuan Tradisional sebagai Hak Konstitusional di Indonesia Protection of Traditional Knowledge as Constitutional Rights in Indonesia Reh Bungana Beru Perangin-angin, Ramsul Nababan, Parlaungan G. Siahaan Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan 20221 Email : [email protected], [email protected], [email protected] Naskah diterima: 18/02/2019 revisi:16/01/2020 disetujui: 20/01/2020 Abstrak Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya genetik yang melimpah, multi etnis, serta budaya yang beraneka ragam. Keadaan yang demikian membuat Indonesia kaya akan pengetahuan tradisional. Melindungi pengetahuan tradisional sangat penting karena pengetahuan tradisional merupakan identitas dari masyarakat pemiliknya. Melalui Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3) UUD 1945, maka secara implisit pengetahuan tradisional yang merupakan hak tradisional dan identitas budaya masyakarat asli diakui sebagai hak konstitusional. Perlindungan pengetahuan tradisional di Indonesia diatur dalam UU Hak Cipta, UU Paten, dan UU Pemajuan Kebudayaan. Namun, perlindungan pengetahuan tradisional di Indonesia belum optimal, karena belum memberikan perlindungan yang memadai terhadap pengetahuan tradisional. Kata Kunci : budaya, pengetahuan tradisional, hak konstitusional Abstract Indonesia is a country that has abundant genetic resources, multi ethnicity, and diverse cultures. This situation makes Indonesia very rich in traditional knowledge. Protecting traditional knowledge
    [Show full text]
  • Deskripsi Pertunjukan Musik Tradisi Dan Tortor Dalam
    DESKRIPSI PERTUNJUKAN MUSIK TRADISI DAN TORTOR DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN KARANG BEROMBAK, KECAMATAN MEDAN BARAT, KOTA MEDAN DENGAN MEMPELAI ENDANG RETNO WIDIASTUTI DAN HIDAYAT NASARUDDIN HASIBUAN SKRIPSI SARJANA O L E H M. REZA F. PANE NIM: 140707043 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara ii Universitas Sumatera Utara iii Universitas Sumatera Utara iv Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, Agustus 2019 M. Reza F. Pane NIM: 140707043 v Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Skripsi sarjana ini berjudul “Deskripsi Pertunjukan Musik Tradisi dan Tortor dalam Upacara Adat Perkawinan Mandailing di Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan dengan Mempelai Endang Retno Widiastuti dan Hidayat Nasaruddin Hasibuan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeksipsikan du fenomena pada upacara perkawinan tersebut, yakni yang pertama adalah upacara perkawinan dan yang kedua pertunjukan musik tradisi Mandailing yakni gordang sambilan dan gondang dua, serta tortornya. Untuk menjawab masalah pertama digunakan teori upacara. Selanjutnya untuk mendeskripsikan pertunjukan musik dan tortor, digunakan teori pertunjukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini berbasis pada kerja lapangan, berupa observasi, perekaman peristiwa upacara secara audiovisual, dan wawancara terutama kepada narasumber dan pelaku.Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut.
    [Show full text]
  • BAB II TINJAUAN MUSEUM DAN MUSIK NASIONAL 2.1 Museum 2.1.1 Definisi Museum Definisi Museum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
    BAB II TINJAUAN MUSEUM DAN MUSIK NASIONAL 2.1 Museum 2.1.1 Definisi Museum Definisi museum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud museum yaitu gedung yang digunakan untuk pameran tetap benda-benda yang patu mendapat perhatian umum, seperti peninggalan bersejarah, seni dan ilmu; tempat penyimpanan barang kuno1. Museum berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan. Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan llmu Pengetahuan. Definisi lain museum adalah Kata Museum berarti “Candi para Dewi Muse“, Orang Yunani Kuno membangun sebuah candi kecil bagi Sembilan Dewi Muse (Dewi Pengkajian) di atas sebuah bukit kecil di luar kota Athena. Setiap Dewi mempunyai pengikut yang sering memberinya hadiah. Ditahun 280 SM Raja Ptolemy di Mesir membuka museum di Istananya di kota Iskandariah, dimana para Sarjana terbesar pada zaman itu bertemu dan bekerja. “Muse“ sendiri berarti rumah pemujaan bagi sembilan bersaudara (mousi), anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan seni murni dan ilmu pengetahuan. Jadi kata Museum selalu dikaitkan dengan pengkajian.2 Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
    [Show full text]
  • D I S E R T a S I Perlindungan Hukum Atas Ekspresi Budaya
    D I S E R T A S I PERLINDUNGAN HUKUM ATAS EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (THE LEGAL PROTECTION ON TRADITIONAL CULTURAL EXPRESSIONS) ZULKIFLI P0400312401 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 i ii PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI Yang bertandatangan di bawah ini: N a m a : ZULKIFLI NIM : P0400312401 Program Studi : Ilmu Hukum Menyatakan dengan sebenarnya bahwa disertasi yang saya tulis berjudul: PERLINDUNGAN HUKUM ATAS EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (THE LEGAL PROTECTION ON TRADITIONAL CULTURAL EXPRESSIONS) Adalah karya ilmiah saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebahagian atau keseluruhan disertasi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut Makassar, 10 Januari 2018 Yang menyatakan, Z U L K I F L I iii PRAKATA Segala puji hanya bagi Dia, Allah SWT Sang Pencipta dan Penguasa Langit dan Bumi yang menguasai hati manusia atas limpahan rahmat dan magfirahNya sehingga sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Disertasi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor di bidang Ilmu Hukum. Salawat dan Salam Penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad, SAW. sebagai suri teladan kehidupan yang mengantar pada pintu peradaban dunia bagi kebahagian hidup ummat manusia di dunia dan akhirat. Kendala dan rintangan banyak Penulis hadapi dalam penulisan Disertasi ini namun atas upaya yang optimal dan bantuan dari segala pihak akhirnya Disertasi ini dapat diselesaikann. Oleh karena itu pada tempatnya Penulis sampaikan terima kasih dan penghargan setinggi- tingginya kepada Ayahanda Abdul Kadir Ibrahim dan ibunda Hafidah Thayeb (almarhum) atas segala panjatan doa ikhlasnya untuk kebahagiaan dan keberhasilan. Kepada Pamanda H. Abdul Hamid Daeng Rowa dan bibinda Hj.
    [Show full text]
  • Upaya-Upaya Diplomasi Publik Indonesia Melalui Batik Di Amerika Serikat
    Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Terakreditasi A SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 Upaya-Upaya Diplomasi Publik Indonesia Melalui Batik di Amerika Serikat Skripsi Oleh Farhanisa Ridayani 2013330140 Pembimbing Dr. Atom Ginting Munthe, M.S. Bandung 2017 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Farhanisa Ridayani NPM : 2013330140 Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Judul : Upaya-Upaya Diplomasi Publik Indonesia Melalui Batik di Amerika Serikat Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip ditulis sesuai kaidah penulisan ilmiah yang berlaku. Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai dengan aturan yang berlaku, apabila di masa yang akan datang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar. Bandung, 21 Juni 2017 Farhanisa Ridayani KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kurnia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Upaya Diplomasi Publik Indonesia Melalui Batik di Amerika Serikat. Penelitian ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar akademik Strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan. Penelitian ini menjelaskan upaya-upaya diplomasi publik yang dilakukan oleh Indonesia di Amerika Serikat pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2009- 2014) melalui instrumen budaya asli Indonesia yaitu batik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca dan penstudi ilmu hubungan internasional yang berfokus pada bidang diplomasi publik.
    [Show full text]
  • PEMBERIAN MARGA DALAM PERKAWINAN ADAT MANDAILING (Studi Di Lembaga Adat Budaya Mandailing (LABM) Cabang Padang Bulan)
    PEMBERIAN MARGA DALAM PERKAWINAN ADAT MANDAILING (Studi di Lembaga Adat Budaya Mandailing (LABM) Cabang Padang Bulan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Oleh: PUSPITA DWI NASKA NPM: 1306200466 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 8 ABSTRAK PEMBERIAN MARGA DALAM PERKAWINAN ADAT MANDAILING (Studi di Lembaga Adat Budaya Mandailing (LABM) Cabang Padang Bulan) PUSPITA DWI NASKA Seorang mempelai wanita yang belum punya marga pada adat Mandailing, maka salah satu acara penting ialah pemberian marga kepada mempelai wanita. Alasan pemberian marga yaitu untuk menjelaskan keturunan, perkawinan antaretnik, pengabdian dan jasa, serta penghormatan ataupun penghargaan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana sistem perkawinan dalam adat Mandailing, bagaimana pemberian marga dalam perkawinan adat Mandailing, bagaimana akibat pemberian marga dalam perkawinan adat Mandailing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis yang mengarah kepada penelitian yuridis empiris. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari penelitian di Lembaga Adat Budaya Mandailing (LABM) Cabang Padang Bulan. Alat pengumpul data adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa sistem perkawinan dalam adat Mandailing adalah perkawinan manjujur, dimana pihak laki-laki berkewajiban memberi sesuatu yang berharga berupa barang atau uang kepada pihak perempuan. Apabila salah satu mempelai tidak memiliki marga, maka mereka akan diberikan marga. Apabila pihak perempuan yang tidak memiliki marga, maka diberikan marga sesuai dengan marga ibu dari pihak laki-laki. Upacara pemberian marga pada pihak mempelai yang tidak bermarga bervariasi yaitu apabila upacara besar yang dilakukan tetap harus memotong seekor kerbau dan apabila upacara kecil yang dilakukan, mempelai diperbolehkan memberikan ulos dan amplop sebagai gantinya.
    [Show full text]
  • (Gong) Pada Kubur Kuna Situs Sutan Nasinok Harahap, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara
    REPRESENTASI RELIEF OGUNG (GONG) PADA KUBUR KUNA SITUS SUTAN NASINOK HARAHAP, KECAMATAN BATANG ONANG, KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA, SUMATERA UTARA REPRESENTATION OF OGUNG (GONG) RELIEF ON ANCIENT GRAVES AT THE SITE OF SUTAN NASINOK HARAHAP, BATANG ONANG SUBDISTRICT, NORTH PADANG LAWAS REGENCY, NORTH SUMATERA Naskah diterima: Naskah direvisi: Naskah disetujui terbit: 20-02-2017 28-03-2017 02-04-2017 Nenggih Susilowati Balai Arkeologi Sumatera Utara Jl. Seroja Raya Gg. Arkeologi No.1, Medan 20134 [email protected] Abstract Gong musical instrument as an ornamental motif is found on ancient graves at Sutan Nasinok Harahap Site, Batang Onang Subdistrict, North Padang Lawas Regency, in North Sumatera Province. Sutan Nasinok Harahap site is an ancient grave complex located on a quite extensive landscape of about ± 7 Ha. The purpose is to find out the reasons for the use of gong decorative motifs and interpret the use of gong decorative motifs on the ancient graves at the site.The applied method is qualitative research with ethno-archaeology study. The study was used to interpret more deeply the ogung (gong) relief at the ancient grave site of Sutan Nasinok Harahap. Comparison with existing ethnographic data is expected to give a good picture about the meaning of ogung (gong) relief on ancient grave complex at Sutan Nasinok Harahap Site. The result shows that ogung (gong) relief on the ancient grave complex of Sutan Nasinok Harahap Site confirms the long journey of utilization of the instrument from the past until now. Its position on the tombs in particular also reveals that the figures who have been buried had carried out customary duties such as horja godang during their lives – namely Siriaon (joyous event), Sipareon (to raise dignity), and even on the occasion of death or Siluluton (sad event) – carried out by their heirs.
    [Show full text]
  • Exploration of Ethnomathematics of Hadrah Musical Instruments As An
    International Journal of Academic Multidisciplinary Research (IJAMR) ISSN: 2643-9670 Vol. 4, Issue 8, August – 2020, Pages: 21-24 Exploration of Ethnomathematics of Hadrah Musical Instruments as an Exam Material for Elementary School Students Mohammad Alba Fuad Hasan1, Titik Sugiarti2, Ridho Alfarisi3 1Department of Elementary School, University of Jember, 37 Kalimantan Street, Jember 68121 E-mail: [email protected] 2Department of Mathematics Education, University of Jember, 37 Kalimantan Street, Jember 68121 E-mail: [email protected] 3Department of Elementary School, University of Jember, 37 Kalimantan Street, Jember 68121 E-mail: [email protected] Abstract: Ethnomathematics is a science used to understand how mathematics is adapted from culture. This can help students understand mathematical concepts while learning about the culture of the surrounding environment. This study aimed to describe ethnomathematics on hadrah musical instruments and make an exam kit. This is a qualitative research with an ethnographic approach. Data collection methods used were observation and interviews. The subjects of the study were a craftsman and a hadrah musical instrument player. Ethnomathematics on hadrah instruments include tambourine, jidur, dumbuk, and keprak. The results of research showed that tambourine and keprak musical instruments have mathematical elements namely frustum of a cone and concept of a circle. In jidur instrument, there were mathematical elements namely frustum of a cone, circle, and congruence. In dumbuk musical instrument, there were mathematical elementss of congruence, and the combination between tube and frustum of a cone. The exam kit is a tool for knowing and evaluating students' learning outcomes in which it has exam content outline, exam questions, answer sheets, answer keys, and assessment rubrics.
    [Show full text]
  • Review of Research Into the Gondang Sabangunan Musical Genre in Batak Toba Society of North Sumatra
    Etnomusikologi,Vol.1 No.1, Mei 2005: 38-64 REVIEW OF RESEARCH INTO THE GONDANG SABANGUNAN MUSICAL GENRE IN BATAK TOBA SOCIETY OF NORTH SUMATRA Mauly Purba Tulisan ini merupakan tinjauan kritis terhadap beberapa literatur tentang masyarakat dan kebudayaan musikal masyarakat Batak, khususnya Batak Toba, di Sumatera Utara. Di samping memetakan apa yang sudah dibicarakan dan didokumentasikan, tulisan ini mengusulkan beberapa persoalan lain yang bisa diteliti sebagai kelanjutan yang sudah dilakukan. This article reviews some sources that have contributed to the study of the society and culture of the Toba Batak people of North Sumatra, especially some early and recent research findings about the gondang sabangunan tradition and its associated tortor dancing. It aims to show what has been achieved in those studies and where the main lacunae are. The gondang sabangunan is a musical ensemble consisting of a set of taganing comprising five tuned drums: the tingting, the paidua, the painonga, the paidua odap, the odap-odap (single-headed drums), two bass drums compringing a gordang (single-headed drum), and odap (double-headed drum), a set of four gongs comprising the oloan, the ihutan, the panggora, and the doal (suspended gongs), a sarune (double-reed aerophone) and a hesek (a percussive piece of metal or an empty beer bottle and a spoon). Naturally, the gondang sabangunan and the associated tortor dancing must be performed simultaneously. A gondang sabangunan performance without tortor is regarded as incomplete, and inconsistent with the adat, the social, and religious codes. Studies of Toba Batak Society and Culture The study of the society and culture of the Toba Batak people of North Sumatra began in the mid-nineteenth century.
    [Show full text]
  • "Siregarization" of Kahiyang-Bobby: Inter-Indigenous Marriage, Patrilinealization Or for the Sake of Dalihan Na Tolu ?
    Journal of Indonesian Adat Law (JIAL) ISSN (Cetak) : 2581 – 0952, ISSN (Online) : 2581 - 2092 www. jial.apha.or.id Volume 1 Nomor 1, Desember 2017. Hlm. 1-29 "SIREGARIZATION" OF KAHIYANG-BOBBY: INTER-INDIGENOUS MARRIAGE, PATRILINEALIZATION OR FOR THE SAKE OF DALIHAN NA TOLU ? Ade Saptomo Fakultas Hukum Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Lenteng Agung [email protected] ABSTRACT This paper is the result of an analysis of the marriage event of two people that have different ethnicities, Javanese and Batak, and the kinship system, Parental and Patrilinieal. In the marriage process which was carried out according to the patrilineal kinship sistem followed by giving the clan title from Batak. The question, is such marriage an interadat, or patrilinealisation, dalihan na tolu? To answer it, socio-antro legal research was done by implementating the complementary approaches, adat law science and legal anthropology. The result, the marriage isn’t named antaradat, the mentioned marriage has been legal according to the adat Batak in which the one party received one of the clans in the Batak ethnic so that the marriage is the endogamy marriage of the ethnic and the exogamy of the clan and keep on dalihan na tolu. Keywords: marriage; kinship; adat; patrilinealisation; PREFACE BACKGROUND Journal of Indonesian Adat Law (JIAL) Volume 1 Nomor 1, Desember 2017 In the second half of 2017, Indonesian people were treated to news by various conventional media and showed by other electronic media about the marriage ceremony of the daughter of the President of the Republic of Indonesia, Kahiyang Ayu and Bobby Nasution. One of the interesting things to be discussed academically is that the marriage involved two large families and two different Indonesian with two different ethnic backgrounds, Kahiyang is Javanese and Bobby is Batak, also different from the family law but meeting in a marriage that will form different ethnic groups family.
    [Show full text]
  • Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Banyuwangi Sebagai Bahan Ajar Siswa
    ETNOMATEMATIKA PADA ALAT MUSIK TRADISIONAL BANYUWANGI SEBAGAI BAHAN AJAR SISWA Firda Febri Andarini1, Sunardi2, Lioni Anka Monalisa2, Didik Sugeng Pambudi2, Erfan Yudianto2 Program Studi (S1) Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Jember (UNEJ) Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember 68121 E-mail: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to describe ethnomatematics in Banyuwangi traditional musical instruments and produce student teaching materials in the form of student worksheets. This type of research is qualitative research with an ethnographic approach. Data collection methods used are observation and interviews. The subject of this study was one cultural person. Ethnomatematics that appear in Banyuwangi traditional musical instruments are found in the shape and size of Banyuwangi musical instruments. This study focused on several objects. The objects in question are kendang, saron, bonang, gong, angklung, and kluncing. The mathematical concepts that appear in Banyuwangi traditional music instruments are geometric shapes, congruent, and arithmetic sequences. The student worksheets are intended for class VIII Middle School / MTs students with triangular material and for class IX with cone material and arithmetic sequences. Keywords: Ethnomatematics, Banyuwangi Traditional Musical Instruments, Geometry PENDAHULUAN Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah dalam bidang ilmu pengetahuan yang lainnya. Ada banyak alasan tentang perlunya pendidikan matematika
    [Show full text]
  • Teknik Permainan Gondang Bulu Mandailing Oleh Bapak Hardiansyah Nasution
    TEKNIK PERMAINAN GONDANG BULU MANDAILING OLEH BAPAK HARDIANSYAH NASUTION SKRIPSI SARJANA O L E H NAMA : RIAN PAULUS SITUMORANG NIM : 110707015 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TEKNIK PERMAINAN GONDANG BULU MANDAILING OLEH BAPAK HARDIANSYAH NASUTION Skripsi Sarjana Dikerjakan Oleh NAMA : RIAN PAULUS SITUMORANG NIM : 110707015 Disetujui Oleh Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Drs. Fadlin, M.A. NIP 19651221 199103 1 001 NIP 19610220 198903 1 003 DITERIMA OLEH : Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2017 ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN Pada Tanggal : 6 Februari 2017 Hari : Fakultas Ilmu Budaya, USU, Dekan, Dr. Budi Agustono, M.S. NIP. 196008051987031001 Panitia Ujian: Tanda Tangan 1. Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( ) 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. ( ) 3. Drs. Fadlin, M.A. ( ) 4. Arifninetrirosa, SST. M.A. ( ) 5. Drs. Prikuten Tarigan, M.Si. ( ) iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DISETUJUI OLEH DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI, KETUA Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 19651221 199103 1 001 iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, Februari 2017 Penulis, Rian Paulus Situmorang NIM.
    [Show full text]