Collective Action

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Collective Action BAB 7 ORANG WOKRWANA DAN PERKEBUNAN SAWIT: PERSPEKTIF LIVELIHOOD DAN COLLECTIVE ACTION Bab ini berisikan analisa dan refleksi mengenai keberadaan perkebunan kelapa sawit dan kehidupan Orang Kampung Workwana Distrik Arso, Kabupatan Keerom dalam perspektif Livelihood. Analisa dan refleksi ini difokuskan pada pengalaman penduduk setempat memperjuangkan Livelihood yang berkelanjutan disoroti dari dua hal. Pertama, disajikan sebuah penjelasan dan diskusi mengenai latar belakang dan bentuk-bentuk resistensi penduduk terhadap sistem perkebunan kelapa sawit dan dampaknya dilihat dalam rangka memperjuangkan Livelihood berkelanjutan. Resistensi penduduk dalam tulisan ini juga mau disoroti dan direfleksikan dalam perspektif collective action. Kedua, analisa dan refleksi ini mengulas perjuangan penduduk setempat yang berusaha melakukan strategi coping (coping strategies) dalam memperjuangkan Livelihood-nya. Seluruh bagian analisa dan refleksi ini diawali dengan mengangkat secara garis besar visi paradigma pembangunan berkelanjutan dan visi pembangunan Provinsi Papua. Pembangunan Berkelanjutan di Papua Visi pembangunan Papua menuju terwujudnya Papua Baru menurut Suebu (2007), mengandung prinsip kesinambungan, keseimbangan, efisiensi, efektivitas, kemandirian dan akuntabilitas. Prinsip-prinsip pembangunan tersebut sesungguhnya merujuk pada Undang Undang (UU) R.I, Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Dalam undang-undang tersebut pasal 63, 245 TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua terdapat pokok tentang Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup. Pasal ini menyebutkan bahwa pembangunan di Provinsi Papua dikembangkan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, manfaat dan keadilan dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayah. Kemudian pada pasal 64, tertulis bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pengelolaan lingkungan hidup, melindungi sumber daya alam, ekosistem, cagar budaya dan keanekaragaman hayati serta memperhatikan hak-hak masyarakat adat untuk sebesar-besarnya kesejahteraan penduduk. Jadi secara prinsipil dapat dikatakan spirit pembangunan Papua berdasarkan UU No. 21 Tahun 2001 mengandung paradigma pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) sesuai dengan semangat awal The World Commision on Environment and Development (WCED) yang digagasi oleh Gro Harlem Brundtland [Bdk. Escobar, 1995; Munck & O’Hearn, (Edit.) 1999; Mahinney, 2002; Willis, 2005; Rist, 2008]. Berkaitan dengan gagasan-gagasan pembangunan berkelanjutan, di bawah ini dimuat penjelasan-penjelasan yang menurut hemat penulis relevan bagi kita. Mitchell (1997:31-35), menjelaskan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dipopulerkan oleh World Commission on Environment and Development pada tahun 1987 yang diketuai oleh Gro Harlem Bruntland, Perdana Menteri Norwegia saat itu. Oleh sebab itu komisi tersebut kemudian dinamakan komisi Brundtland. Dalam laporannya tentang Masa Depan Bersama di Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Brundtland mengemukakan dua hal penting, yaitu, pertama, perlunya strategi lingkungan jangka panjang untuk mencapai pembangunan berkelanjutan; kedua, mengidentifikasi bagaimana hubungan antarmanusia, sumber daya, lingkungan dan pembangunan yang terintegrasi dalam kebijakan nasional dan internasional. Pembangunan berkelanjutan sebagai suatu paradigma pembangunan yang sarat makna, mengandung unsur-unsur fundamental, berorientasi pada kepentingan baik manusia maupun lingkungan hidup tempat di mana semua makhluk serta sumber daya 246 Orang Workwana dan Perkebunan Sawit: Perspektif Livelihood dan Collective Action alam berada dan selalu tercukupkan saat ini dan di masa depan. Berikut akan dikemukakan beberapa pemikiran atau pandangan para pemerhati masalah pembangunan dan lingkungan serta sumber daya alam. Misalnya, Tietenberg (2003:95-96) menyatakan bahwa dalam konsep pembangunan, ada dua hal penting yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan kembali kriteria berkelanjutan terkait dengan keberadaan sumber daya alam. Pertama, perihal pengalokasian atau ketersediaan modal secara total tanpa pengurangan nilai dan teruji. Kedua, perlunya menganalisis atau membandingkan hasil produksi yang berkelanjutan sebagai investasi yang tidak berkurang. Berdasarkan konsern yang demikian, Tietenberg (2003:553-560), kemudian mencatat paham pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Komisi Brundtland sebagai berikut: “Sustainable development is development that meets the needs of the present withouth compromising the ability of future generations to meet their own needs”. Sehubungan dengan paham pembangunan berkelanjutan, Tietenberg pun menawarkan beberapa skenario yang dapat dilakukan sehubungan dengan bagaimana mencermati persoalan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan. Salah satu skenario yang disebut antara lain yaitu, konsern bukan saja pada tingkat kesejahteraan saat ini tetapi kesejahteraan yang bertumbuh secara berkelanjutan. Selanjutnya ia mengatakan bahwa ada 3 (tiga) hal penting yang perlu diperhatikan bila berbicara tentang pembangunan berkelanjutan, yaitu: pertama, aspek kesejahteraan berkelanjutan secara eksistensial; kedua, aspek besarnya tingkat kesejahteraan berkelanjutan sekarang ini berkaitan langsung dengan tingkat kesejahteraan yang akan datang; ketiga, tindakan-tindakan generasi sebelumnya mempunyai sensivitas tertentu terhadap tingkat kesejahteraan generasi yang akan datang. Di sisi lain Komisi Brundtland (Mitchell, 2003:31-35) mengungkapkan juga bahwa, dalam kenyataan kegiatan-kegiatan pembangunan telah mengakibatkan munculnya banyak kemiskinan dan kemerosotan serta kerusakan lingkungan sehingga perlu diusahakan suatu jalan baru pembangunan yang akan membawa kemajuan kemanusiaan bagi seluruh dunia. Berdasarkan pemikiran tersebut komisi ini mencatat 247 TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua dua konsep kunci pembangunan berkelanjutan yang perlu diperhatikan, yaitu pertama, terkait soal kebutuhan, khususnya kebutuhan para fakir miskin di negara berkembang; kedua, adanya keterbatasan teknologi dan organisasi sosial berhubungan dengan kapasitas lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sekarang ini dan di masa depan. Dengan menyadari hakekat dan implikasi pembangunan berkelanjutan maka komisi tersebut kemudian merumuskan pokok- pokok pikiran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan pembangunan dan lingkungan. Pokok-pokok pikiran dimaksud adalah memikirkan kembali makna pembangunan, mengubah kualitas pertumbuhan, memenuhi kebutuhan dasar akan lapangan kerja, makanan, energi, air dan sanitasi, kemudian menjamin terciptanya keberlanjutan pada setiap tingkat pertumbuhan penduduk, mengkonservasi dan meningkatkan sumber daya, mengubah arah teknologi dan mengelola resiko, memadukan pertimbangan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan. Selain pikiran-pikiran di atas kita juga perlu melihat perspektif etis pembangunan dan lingkungan. Perspektif etis dimaksud diambil antara lain dari pikiran-pikiran Denis Goulet dan Sony Keraf. Terkait dengan pemikiran ke dua ahli etika tersebut, pertama akan dibicarakan secara singkat pertimbangan-pertimbangan etis Denis Goulet terhadap masalah-masalah pembangunan pada umumnya. Kemudian pembahasan dilanjutkan dengan mengedepankan pemikiran Sony Keraf yang menyoroti masalah pembangunan lingkungan di Indonesia. Menurut Goulet (1995:11-19) kebijakan-kebijakan pembangunan yang bersifat etis memperhatikan 3 (tiga) rasionalitas. Menurut Goulet, yang dimaksud dengan rasionalitas dalam perspektif etika pembangunan adalah suatu prosedur cara berpikir yang menyeluruh sebagai asumsi- asumsi berpikir yang bersifat metodologis; suatu bangunan kriteria yang tetap benar dan valid. Menurutnya rasionalitas ada tiga, yaitu rasionalitas teknis, rasionalitas politis dan rasionalitas etis. Pertama, rasionalitas teknis. Tujuan rasionalitas ini ialah menyelesaikan sesuatu dengan tindakan-tindakan konkret dan menggunakan pengetahuan- 248 Orang Workwana dan Perkebunan Sawit: Perspektif Livelihood dan Collective Action pengetahuan teknis untuk memecahkan persoalan pembangunan. Dengan demikian segala sesuatu yang menghalangi tujuan pembangunan dari sisi kepentingan rasionalitas teknis akan disingkirkan. Kedua, tujuan rasionalitas politis adalah agar institusi politik tertentu tetap eksis dan berperan serta dalam mempertahankan posisi. Pendekatannya ialah melakukan kompromi-kompromi, negosiasi, akomodasi dengan cara-cara yang ramah dan menarik. Ketiga, rasionalitas etis ingin mengedepankan nilai-nilai yang berpihak pada manusia. Pendekatannya adalah memberi pertimbangan tentang sesuatu itu baik atau buruk, wajar atau tidak wajar, benar atau salah. Logikanya bisa bersifat keras, bisa pula lunak. Jadi menurut Goulet apabila pembangunan dilakukan hanya dengan mengutamakan salah satu rasionalitas, maka akan terjadi proses pereduksian makna antar- rasionalitas dan akan mengakibatkan terciptanya ketimpangan dalam pembangunan yang dapat berakibat merugikan manusia. Untuk itu dibutuhkan suatu interaksi yang mutualistis antar-ketiga rasionalitas tersebut. Artinya, ketiga rasionalitis hendaknya berperan dan berfungsi setara, masing-masing rasionalitas mempunyai kontribusi dalam melihat persoalan pembangunan pada umumnya. Berikut ini akan diberikan contoh lain tentang perspektif etis dalam pembangunan berkaitan dengan lingkungan merujuk pada pemikiran Keraf (2006). Selanjutnya, menurut Keraf (2006:168-173), ada 3 (tiga) hal penting yang perlu diperhatikan
Recommended publications
  • PUTUSAN Nomor : 62/G/2015/PTUN-JKT
    PUTUSAN Nomor : 62/G/2015/PTUN-JKT. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam sengketa antara : DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI GOLONGAN KARYA (DPP GOLKAR), baik yang dihasilkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) VIII Partai GOLKAR di Pekanbaru tanggal 5 s.d 8 Oktober 2009, maupun yang dihasilkan oleh Munas IX Partai GOLKAR di Bali tanggal 30 November s.d 4 Desember 2014, yang dalam hal ini diwakili oleh: 1. Ir. ABURIZAL BAKRIE, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ketua Umum DPP Partai GOLKAR Periode 2009-2014 maupun Ketua Umum DPP Partai GOLKAR Periode 2014-2019, bertempat tinggal di Jalan Magunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat ; 2. IDRUS MARHAM, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Sekretaris Jenderal DPP Partai GOLKAR Periode 2009-2014 maupun Sekretaris Jenderal DPP Partai GOLKAR Periode 2014-2019, bertempat tinggal di Komplek DPRD DKI Jakarta Blok F Nomor 3 Cibubur, Jakarta Timur; Dalam halini memberikan Kuasa Khusus kepada : 1. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H.,M.Sc.; 2. Widodo Iswantoro, S.H.; 3. Arfa Gunawan,S.H.; 4. Nur Syamsiati Duha, S.H. ; 5. Eddi Mulyono, S.H. ; Halaman 1 dari 173 halaman. Putusan Nomor 62/G/2015/PTUN-JKT. 6. Deni Aulia Ahmad, S.H.; 7. Sururudin, S.H.; 8. Gugum Ridho Putra, S.H. ; 9. Bayu Nugroho, S.H. ; Yang tergabung dalam TIM KUASA HUKUM PARTAI GOLKAR, Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat dan Asisten Advokat pada Kantor Hukum ”IHZA & IHZA Law Firm”, beralamat di Kasablanka Office Tower, Tower, Lt.19, Kota Kasablanka, Jalan Casablanca Kav.88 Kuningan, Jakarta 12870, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 23 Maret 2015; Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; Melawan : I.
    [Show full text]
  • The Habibie Center Peace and Policy Review
    ACEH WEST NORTH CENTRAL KALIMANTAN MALUKU SULAWESI WEST PAPUA MALUKU GREATER JAKARTA PAPUA The Habibie Center EAST NUSA TENGGARA Peace and Policy Review Edition 04/August 2013 Map of Violence in Indonesia (January-April 2013) and the Issue of Local Electoral Violence One of the most important incidents is the assault Executive Summary toward members of TNI and civilians by an armed • The National Violence Monitoring System (NVMS) group in Sinak Sub-district, Puncak District, Papua, has undertaken systematic and continuous in February. The incident resulted in the deaths of monitoring in a number of provinces, including seven members of TNI and four civilians. Aceh, West Kalimantan, Maluku, North Maluku, • In the category of identity-related conflict, Central Sulawesi, Papua, West Papua, East inter-ethnic conflict in Mimika Regency, Papua, Nusa Tenggara, and the Greater Jakarta area resulted in nine deaths and 11 injuries. One (Jabodetabek-Jakarta Bogor Depok Tangerang of the important incidents is the inter-ethnic Bekasi). Through the NVMS program, The Habibie conflict between Kei ethnic group from Southeast Center (THC) Peace and Policy Review intends to Maluku and the Kamoro ethnic group in February, highlight the trend of violence monitored in the which was triggered by the death of one of Kei period of January-April 2013 and the issue of local ethnic members. Moreover, incidents related to electoral violence. minority issues must also be taken note of, such • In the period of January-April 2013, 2.056 as the violent incident experienced by Jamaah incidents of violence were recorded, resulting in Ahmadiyah in Pondok Gede Sub-district, Bekasi 241 deaths, 1.650 injuries, 208 rapes, and 234 City, West Java.
    [Show full text]
  • AGAMA DAN KEPEMIMPINAN POLITIK Analisis Terhadap Dukungan Partai Keadilan Sejahtera Atas Kandidat Non-Muslim Pada Pilkada Papua 2018
    AGAMA DAN KEPEMIMPINAN POLITIK Analisis terhadap Dukungan Partai Keadilan Sejahtera atas Kandidat Non-Muslim pada Pilkada Papua 2018 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Ginanjar Pangestu Aji 11161120000067 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2020 M AGAMA DAN KEPEMIMPINAN POLITIK Analisis terhadap Dukungan Partai Keadilan Sejahtera atas Kandidat Non- Muslim pada Pilkada Papua 2018 Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Ginanjar Pangestu Aji NIM: 11161120000067 Dosen Pembimbing, Khoirun Nisa, MA.Pol NIP: 19850311 201801 2 001 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2020 M i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Skripsi yang berjudul: AGAMA DAN KEPEMIMPINAN POLITIK Analisis terhadap Dukungan Partai Keadilan Sejahtera atas Kandidat Non- Muslim pada Pilkada Papua 2018 1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN Nomor 490 K/TUN/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Mahkamah AgungMemeriksa perkara tata usahaRepublik negara dalam tingkat kasasi Indonesiatelah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI GOLONGAN KARYA (DPP GOLKAR), baik yang dihasilkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) VIII Partai Golkar di Pekanbaru tanggal 5 s.d. 8 Oktober 2009, maupun yang dihasilkan oleh Munas IX Partai Golkar di Bali tanggal 30 November s.d. 4 Desember 2014, yang dalam hal ini diwakili oleh: 1. Ir. Aburizal Bakrie, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Periode 2009-2014 maupun Ketua Umum DPP Partai Golkar Periode 2014-2019, bertempat tinggal di Jalan Magunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat; 2. Idrus Marham, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Periode 2009-2014 maupun Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Periode 2014- Mahkamah Agung2019, bertempat Republik tinggal di Komplek DPRD DKI Indonesia Jakarta Blok F Nomor 3 Cibubur, Jakarta Timur; Dalam hal ini memberikan Kuasa Khusus kepada: 1. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.; 2. Zulkarnain Yunus, S.H., M.H.; 3. Agus Dwiwarsono, S.H., M.H.; 4. Widodo Iswantoro, S.H.; 5. Gousta Feriza, S.H., M.H.; 6. Mansur Munir, S.H.; 7. Adria Indra Cahyadi, S.H., M.H.; 8. Arfa Gunawan, S.H.; 9. Eddi Mulyono, S.H.; 10. Deni Aulia Ahmad, S.H.; 11. Nur Syamsiati Duha, S.H.; 12. Rozy Fahmi, S.H.; Mahkamah Agung13. Sururudin, S.H.; Republik Indonesia Halaman 1 dari 51 halaman.
    [Show full text]
  • Available Here
    Seri Memoria Passionis No. 19 MEMORIA PASSIONIS DI PAPUA TAHUN 2006 MEMORIA PASSIAONIS DI PAPUA TAHUN 2006 ii MEMORIA PASSIONIS DI PAPUA TAHUN 2006 diterbitkan oleh: OFFICE FOR JUSTICE SEKRETARIAT KEADILAN AND PEACE DAN PERDAMAIAN CATHOLIC DIOCESE OF JAYAPURA KEUSKUPAN JAYAPURA 2008 iii MEMORIA PASSIAONIS DI PAPUA TAHUN 2006 MEMORIA PASSIONIS DI PAPUA TAHUN 2006 Penulis: Tim SKP Jayapura Editor: Hanif Suranto layout & desain cover: Muid Mularnoidin Korektor: Nadjib Abu Yasser Cetakan Pertama 2008 Hak Cipta © SKP JAYAPURA Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT) SKP Jayapura, Tim MEMORIA PASSIONIS DI PAPUA TAHUN 2006 Cetakan Pertama, Jakarta: SKP JAYAPURA , 2008 xxii + 424 halaman; 14 x 21 cm ISBN 979-9381-03-7 SKP JAYAPURA: Jl. Kesehatan No. 4 Dok II Jayapura Phone / Fax.:(62) (967)-534993 Website: www.hampapua.org Email: [email protected] iv dipersembahkan bagi mereka yang dibungkam karena menyuarakan kebenaran v MEMORIA PASSIAONIS DI PAPUA TAHUN 2006 vi DAFTAR ISI Kata Pengantar––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––xiii Daftar Singkatan––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––xv Bab I KEKERASAN DAN KETAKUTAN DI AWAL TAHUN–––––––xxii Papua Aktual Januari – Maret 2006 Penulis : A.F. Sari Rosa Moiwend BAGIAN I LINTASAN PERISTIWA HAK ASASI MANUSIA––––––––––1 A. Situasi Hak-Hak Sipil dan Politik––––––––––––––––––––––1 A.1 Irian Jaya Barat (IJB) VS Otsus–––––––––––––––––––––––1 A.2 Hiruk Pikuk Pilkada Gubernur Papua A.3 Kasus 16 Maret 2006 A.4 Catatan Mengenai Kebebasan Warga B. Situasi Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya B.1 Kesejahteraan B.2 Hak Atas Kesehatan: Wabah HIV-AIDS B.3 Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak B.4 Hak Atas Pendidikan B.5 Pengurasan Sumberdaya Alam B.6 Penyelengaraan Pemerintahan BAGIAN II ANALISIS LINTASAN PERISTIWA A.
    [Show full text]
  • Table of Contents DISCLAIMER
    Volume 8 : As of 4 May 2020 Table of Contents DISCLAIMER ....................................................................................................................................................... 2 NATIONAL OVERVIEW ...................................................................................................................................... 3 1. Policy and regulation ............................................................................................................................... 3 2. Budget and program shifting ................................................................................................................... 3 3. Food supply ............................................................................................................................................. 4 East Java ......................................................................................................................................................... 5 1. Policy and regulation ............................................................................................................................... 5 2. Budget and program shifting ................................................................................................................... 6 3. Food supply ............................................................................................................................................. 6 4. Rural economy ........................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Burning Paradise the Oil Palm Practices of Korindo in Papua and North Maluku
    Burning Paradise The oil palm practices of Korindo in Papua and North Maluku Commissioned by Mighty, the Korea Federation for Environmental Movements, SKP-KAMe Merauke and PUSAKA August 2016 Photo: Pristine forest in Papua © Greenpeace / Ardiles Rante, 2008 Photo: Korindo having cleared forest for oil palm in Papua © Mighty; 4 June 2016; Latitude 6°45'43.49"S, Longitude 140°48'27.70"E; Credit: Yudhi Mahendra 2 Colophon Aidenvironment report: Burning Paradise: The oil palm practices of Korindo in Papua and North Maluku Commissioned by: Mighty, the Korea Federation for Environmental Movements, SKP-KAMe Merauke and PUSAKA Date: August 2016 Mighty: Address: 2000 M St NW #720, Washington, DC 20036, United States. E-mail: [email protected] Cover photo: Smoke rising from burning wood rows in Korindo’s PT Berkat Cipta Abadi concession ©Ardiles Rante/Greenpeace; 26 March 2013 Aidenvironment Jalan Burangrang No. 18 Bogor 16153, West Java, Indonesia +62 (0) 251 837 1219 E-mail: [email protected] www.aidenvironment.org Aidenvironment is part of Stichting AERA, registered at the Chamber of Commerce of Amsterdam in the Netherlands, number 41208024 3 Burning paradise: The oil palm practices of Korindo in Papua and North Maluku Executive summary 5 Foreword 7 1. Korindo’s oil palm businesses 9 1.1 Plantations 9 1.2 Introduction to Papua 11 1.3 Introduction to South Halmahera 12 2. Practices and sustainability commitments 13 2.1 Practice: extensive deforestation 13 2.2 Practice: systematic use of fire to clear land 15 2.3 Practice: denial of community rights 18 2.4 Forests at risk of being cleared 20 2.5 Commitments 21 3.
    [Show full text]
  • 0 VISIONER Vol 13 No 2 Agustus 2021.Indd
    IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN “PROSPEK” ȍPROGRAM STRATEGIS PEMBANGUNAN KAMPUNGȎ DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PAPUA MANDIRI DAN SEJAHTERA DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA (Studi Kasus di Distrik Sentani Barat, Sentani, dan Sentani Timur) Oleh Petrus Nero1, Ermaya Suradinata2, Deti Mulyati3 1) Pemerintah Daerah Kota Jayapura Program Magister Terapan Studi Pemerintahan Daerah Institut Pemerintahan Dalam Negeri [email protected] 2, 3) Institut Pemerintahan Dalam Negeri AćĘęėĆĈę “IMPLEMENTATION POLICY OUTLOOK RISE IN PAPUA SELF EMPOWERMENT AND PROSPEROUS OF REGENCY JAYAPURA, PAPUA PROVINCE” his research study to provide an overview of Program Policy Implementation Regency Tdevelopment strategies in community development independent and prosperous Papua rose in Regency Jayapura Papua province, and ϔind solutions that are useful in the effort to do programs in empowering Regency development strategy effectiveness district government ofϔicers as one of the implementing public policy implementation in the area. The design of this study used descriptive qualitative approach in which the researcher wants to describe and explain how the policy implementation strategies village development programs in Papua Revive Self empowerment and Prosperity in Regency, as set in the applicable legislation. Data collection techniques used in this study was to combine the interview with documentation. Based on the survey results revealed that one of the weaknesses in policy implementation strategies village development program in community development is still weak role both provin- cial governments have not involved the role of community leaders, religious leaders and tradition- al leaders and village headmen and the device is still in the process of socialization itu.Pemerintah memorable works by relying on the power hierarki bureaucracy, where the orientation and work- shop involves only structural ofϔicials at the district level.
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo Mahkamah Agung Republik Indonesia Hkamah Agung Republik Indonesia Epublik Indonesia
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P E N E T A P A N NOMOR : 27/G.TUN/2012/PTUN.JPR Mahkamah“DEMI Agung KEADILAN BERDASARKAN Republik KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA” Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara pada tingkat pertama dengan acara biasa menerbitkan Penetapan dengan pertimbangan- pertimbangan sebagaimana terurai di bawah ini, dalam perkara antara :- 1. ALEX HESEGEM, S.E., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Mantan Wakil Gubernur Papua, Bertempat tinggal di Komp. Perumahan DPRD Propinsi Papua, Jl. Baru Kotaraja, Kota Jayapura, Propinsi Papua ;------------------ 2. Ir. MARTEN KAYOI, M.M., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Bertempat Tinggal di Jalan S.W. Pranoto No. 9 RT.004/RW.002, Kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Propinsi Papua ;---------------------------------------------------- Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada Bethsie Mahkamah AgungPesiwarissa, Republik S.H. dan Freddy A. LatuIndonesianussa, S.H., Keduanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat Pada Kantor Advokat dan Konsultan BETHSIE PESIWARISSA, S.H., Bertempat tinggal di Jalan Bakum RT.01/RW.I (Belakang CNI), Perumnas II, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Propinsi Papua, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 Juli 2012 ;------------------------------ Selanjutnya disebut sebagai ----- PARA PENGGUGAT ; M E L A W A N : PANITIA KHUSUS PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROPINSI PAPUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MahkamahPAPUA , Agung Republik Indonesia Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
    [Show full text]
  • Rekonstruksi Sejarah Umat Islam Di Tanah Papua
    Rekonstruksi Sejarah Umat Islam Di Tanah Papua DISERTASI Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai Gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam oleh : Toni Victor M. Wanggai 02.3.00.1.04.01.0070 Promotor : Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. Dr. Uka Tjandrasasmita SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M/1429 H ii PERSETUJUAN Disertasi dengan judul : “Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua” yang ditulis oleh Toni Victor M. Wanggai, NIM. 02.3.00.1.04.01.0070, telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar dari Tim Penguji pada Ujian Pendahuluan Disertasi tanggal 31 Agustus 2008, dapat disetujui untuk dibawa ke Sidang Promosi Doktor (Ujian Terbuka). Jakarta, November 2008 Ketua Sidang / merangkap Promotor, Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. iii PERSETUJUAN Disertasi dengan judul : “Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua” yang ditulis oleh Toni Victor M. Wanggai, NIM. 02.3.00.1.04.01.0070, telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar dari Tim Penguji pada Ujian Pendahuluan Disertasi tanggal 31 Agustus 2008, dapat disetujui untuk dibawa ke Sidang Promosi Doktor (Ujian Terbuka). Jakarta, November 2008 Promotor/ merangkap Penguji, Dr.Uka Tjandrasasmita iv PERSETUJUAN Disertasi dengan judul : “Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua” yang ditulis oleh Toni Victor M. Wanggai, NIM. 02.3.00.1.04.01.0070, telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar dari Tim Penguji pada Ujian Pendahuluan Disertasi tanggal 31 Agustus 2008, dapat disetujui untuk dibawa ke Sidang Promosi Doktor (Ujian Terbuka). Jakarta, November 2008 Penguji, Prof. Dr. Badri Yatim, M.A. v PERSETUJUAN Disertasi dengan judul : “Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua” yang ditulis oleh Toni Victor M.
    [Show full text]
  • Table of Contents DISCLAIMER
    Volume 9 : As of 11 May 2020 Table of Contents DISCLAIMER ........................................................................................................................................................................ 2 NATIONAL OVERVIEW ........................................................................................................................................................ 3 1. Policy and regulation ................................................................................................................................................ 3 2. Budget and program shifting .................................................................................................................................... 3 3. Food supply.............................................................................................................................................................. 4 East Java ........................................................................................................................................................................ 5 1. Policy and regulation ................................................................................................................................................ 5 2. Budget and program shifting .................................................................................................................................... 6 3. Food supply.............................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Program Studi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya 2017
    JURNAL KONFLIK DAN FAKSIONALISASI ELITE PARTAI GOLKAR PASCA PILPRES 2014 oleh: SINGGIH MANGGALOU NIM. 071514453001 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017 KONFLIK DAN FAKSIONALISASI ELITE PARTAI GOLKAR PASCA PILPRES 2014 Singgih Manggalou (Penulis adalah mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Politik Universitas Airlangga) This study discusses the conflict about duality of Golkar Party management which has implications to the formation of a new faction, this study reviewed in the framework of conflict studies and fractionalization. The conflict will discuss the background of the cause, who is involved, the impact, and the peak of the conflict a political party with the elite polarization. Conflicts arise as a logical consequence of the laws of the market where the power of the "little" is contested by those who "many". So that the formation of factions within the party or the lateralization in the Golkar party cannot be avoided, because the pattern of factional relationship is having the same political interests so that mutually benefits, such as traded his resources and information. This research is a qualitative descriptive research with using depth interviews and field observations methods to explain thoroughly about how the process of the Golkar party dominant figure until the polarization elite conflict and the emergence of new factions. The results of this study shows that the Golkar Party tends to be pragmatic conflicts related to jockeying for position in the party. Political process through the Court of Golkar and the legal process through the District Court and the Administrative Court proved unable to resolve the root of conflict, the government's position is also highlighted because considered intervening the conflict.
    [Show full text]