Sembilan-Pembawa-Cincin.Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sembilan-Pembawa-Cincin.Pdf Bagian 1 Sembilan Pembawa Cincin (The Fellowship Of The Rings) J.J.R TOLKIEN Tiga Cincin untuk raja-raja Peri di bawah langit, Tujuh untuk raja-raja Kurcaci di balairung batu mereka, Sembilan untuk Insan Manusia yang ditakdirkan mati, Satu untuk Penguasa Kegelapan di takhtanya yang kelam Di Negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela. Satu Cincin 'tuk menguasai mereka semua, Satu Cincin ‘tuk menemukan mereka, Satu Cincin 'tuk membawa mereka semua dan dalam kegelapan mengikat mereka Di Negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela. Daftar Isi Prolog BUKU SATU 1. Pesta yang Ditunggu-tunggu 2. Bayangan Masa Lalu 3. Tiga Menjadi Rombongan 4. Jalan Pintas Menuju Jamur 5. Komplotan Terbongkar 6. Old Forest 7. Di Rumah Tom Bombadil 8. Kabut di Atas Barrow-Downs 9. Di Bawah Papan Nama Kuda Menari 10. Strider 11. Pisau dalam Gelap 12. Pelarian ke Ford BUKU DUA 1. Banyak Pertemuan 2. Dewan Penasihat Elrond 3. Cincin Pergi ke Selatan 4. Perjalanan dalam Gelap 5. Jembatan Khazad-Dum 6. Lothlorien 7. Cermin Galadriel 8. Selamat Tinggal Lorien 9. Sungai Besar 10. Perpecahan Prolog Buku ini adalah buku Pertama Tentang Para Hobbit Sebagian besar buku ini adalah mengenai para hobbit, dan dari lembar-- lembar isinya, pembaca bisa menemukan banyak hal tentang karakter serta sedikit sejarah mereka. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan dalam cuplikan dari Buku Merah Westmarch yang sudah diterbitkan dengan judul Hobbit. Kisah itu diambil dari bab-bab awal Bukit Merah karangan Bilbo sendiri-hobbit pertama yang menjadi terkenal di dunia luas-yang olehnya dinamakan Pergi dan Kembali, sebab di dalam bab-bab itu ia menceritakan perjalanannya ke Timur, serta kepulangannya: petualangan tersebut kelak melibatkan seluruh hobbit dalam peristiwa-peristiwa besar pada Zaman tersebut, yang dipaparkan di sini. Banyak pembaca mungkin ingin tahu lebih banyak tentang tokoh-tokoh dalam buku ini, dan mungkin tidak semua pembaca memiliki buku yang sebelumnya. Karena itu, di sini akan disampaikan point-point penting yang dikumpulkan dari hobbit-lore serta petualangan yang pertama, yang digambarkan secara singkat. Kaum hobbit adalah kaum yang tidak suka menonjolkan diri dan sudah sangat tua umumya. Dulu jumlah mereka lebih banyak daripada sekarang ini; mereka mencintai kedamaian, ketenangan, dan tanah yang digarap dengan baik. Mereka senang berada di daerah pedesaan yang teratur rapi dan diurus dengan baik. Sejak dulu sampai sekarang mereka tidak memahami dan tidak menyukai mesin yang susunannya lebih rumit daripada pengembus api, kincir air, ataupun mesin tenun tangan, meski mereka sangat terampil menggunakan berbagai perkakas. Sejak zaman dahulu kala, mereka takut pada "Makhluk Besar"-sebutan mereka untuk kita, manusia-dan sekarang mereka lebih suka menghindari kita, hingga sukar bagi kita untuk menemukan mereka. Mereka punya pendengaran dan penglihatan tajam; meski cenderung gemuk dan tidak suka terburu-buru, gerakan mereka cepat dan cekatan. Sejak dulu mereka punya keahlian menghilang dengan cepat, tanpa suara, kalau kebetulan berpapasan dengan Manusia yang tidak ingin mereka temui. Mereka sudah mengembangkan keahlian ini sedemikian rupa, hingga bagi Manusia Sembilan Pembawa Cincin Halaman | i kelihatannya seperti sihir. Tapi sebenarnya kaum hobbit tidak pernah belajar sihir apa pun; kemahiran mereka menghilang semata-mata merupakan keterampilan profesional yang diwariskan turun-temurun, juga berkat latihan dan kedekatan yang begitu erat dengan tanah, dan keahlian ini tak bisa ditiru oleh makhluk-makhluk yang lebih besar dan lebih canggung. Kaum hobbit ini adalah makhluk-makhluk kecil, lebih kecil daripada Kurcaci: tidak terlalu kekar dan gempal, walau sebenarnya mereka tak bisa dikatakan jauh lebih pendek daripada Kurcaci. Tinggi badan mereka bervariasi, antara enam puluh satu sampai seratus dua puluh dua sentimeter menurut ukuran kita, manusia. Sekarang ini jarang di antara mereka yang tingginya mencapai sembilan puluh satu senti; kata orang, mereka sudah semakin menyusut; pada zaman dahulu, mereka lebih tinggi. Menurut Buku Merah, Bandobras Took (Bullroarer), putra Isengrim Kedua, tingginya seratus tiga puluh sembilan senti dan bisa mengendarai kuda. Yang bisa menandinginya dalam semua catatan kaum hobbit hanyalah dua tokoh terkenal dari zaman lampau; tapi hal tersebut bisa dibaca nanti dalam buku ini. Mengenai para hobbit dari Shire—yang menjadi sentral dalam kisahkisah ini—pada masa damai dan kelimpahan, mereka adalah kaum yang riang gembira. Mereka suka mengenakan pakaian dengan warna-warni cerah, dan terutama suka sekali warna kuning dan hijau; tapi mereka jarang memakai sepatu, sebab telapak kaki mereka liat seperti kulit dan dilapisi rambut tebal dan ikal, mirip sekali dengan rambut kepala mereka, yang umumnya berwarna cokelat. Karenanya, membuat sepatu menjadi satusatunya kerajinan yang jarang sekali dipraktekkan di antara mereka; tapi mereka memiliki jemari panjang dan terampil, dan mereka bisa membuat banyak perkakas lain yang sederhana namun berguna. Wajah mereka lebih berkesan ramah daripada indah, lebar, dengan mata berbinar-binar, pipi merah, dan mulut yang suka tertawa, juga suka makan dan minum. Dan memang, mereka suka tertawa, juga suka makan dan minum, sering dan penuh semangat, sebab mereka suka bercanda sepanjang waktu, dan suka makan enam kali sehari (kalau ada makanan yang bisa diperoleh). Mereka ramah, suka berpesta, dan suka hadiah. Mereka mudah memberikan hadiah, dan juga senang menerimanya. Jelaslah bahwa kaum hobbit adalah kerabat kita juga, walau kelak mereka menjauhkan diri dari Manusia; mereka jauh lebih dekat dengan kita daripada kaum Peri, atau bahkan kaum Kurcaci. Dulu mereka berbicara bahasa Manusia, dengan cara mereka sendiri; apa-apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai banyak miripnya dengan apa-apa yang disukai dan tidak disukai Halaman | ii The Lord of The Rings Manusia. Tapi apa persisnya kaitan kita dengan mereka sudah tidak lagi diketahui. Awal mula kaum hobbit mengacu jauh ke belakang, pada Zaman Peri yang sekarang sudah hilang dan terlupakan. Hanya kaum Peri yang masih menyimpan catatan tentang masa-masa yang telah hilang itu, namun catatan mereka hampir seluruhnya hanya mengenai sejarah mereka sendiri, dan di dalamnya Manusia jarang muncul dan kaum hobbit sama sekali tidak disebut- sebut. Namun jelas bahwa kaum hobbit sebenarnya sudah bertahun-tahun tinggal tanpa banyak ribut-ribut di Dunia Tengah, sebelum makhluk-makhluk lain menyadari keberadaan mereka. Dan berhubung dunia ini memang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang tak terhitung banyaknya, maka kaum kecil ini tidak tampak terlalu penting. Namun pada masa Bilbo, dan Frodo pewarisnya, sekonyong-konyong mereka menjadi penting dan terkenal walau mereka sendiri tidak menghendakinya-dan menjadi masalah bagi kaum Bijak dan Berkuasa. Masa-masa Zaman Ketiga Dunia Tengah kini telah lama berlalu, dan bentuk semua negeri pun telah berubah; namun wilayah di mana kaum hobbit dulu tinggal, tak diragukan lagi sama dengan wilayah-wilayah di mana mereka masih menetap: sebelah Barat-Laut Eropa, di timur Laut-an. Mengenai asal- usul asli mereka, kaum hobbit yang hidup pada masa Bilbo sama sekali tidak tahu-menahu. Minat belajar (selain pengetahuan tentang silsilah) bukanlah hal yang umum di antara mereka, tapi masih ada beberapa hobbit dari keluarga- keluarga lama yang mempelajari buku-buku mereka sendiri, dan bahkan mengumpulkan laporan-laporan tentang masa-masa lalu dan negeri-negeri jauh dari kaum Peri, Kurcaci, dan Manusia. Catatan yang mereka buat sendiri baru dimulai setelah terbentuknya Shire, dan legenda-legenda mereka yang paling kuno boleh dikatakan hanya sejauh Masa-Masa Mengembara mereka. Namun dari legenda-legenda ini, dan dari bukti tentang kata-kata dan adat- istiadat mereka yang aneh, jelas bahwa seperti banyak makhluk lainnya, pada zaman dahulu kala kaum hobbit telah bergerak ke barat. Kisah-kisah mereka yang paling awal -sepertinya mengacu sekilas pada masa ketika mereka tinggal di lembah-lembah sebelah atas Anduin, di antara tonjolan-tonjolan Greenwood the Great dan Pegunungan Berkabut. Kenapa mereka kemudian melakukan perjalanan berbahaya dan sulit melintasi pegunungan tersebut, menuju Eriador, tidak lagi diketahui pasti. Menurut catatan mereka, alasannya karena semakin banyaknya Manusia di tanah itu, dan karena ada bayangan yang jatuh menyelubungi hutan, hingga hutan itu menjadi gelap dan diberi nama baru Mirkwood. Sembilan Pembawa Cincin Halaman | iii Sebelum perjalanan melintasi pegunungan itu, kaum hobbit sudah dibagi menjadi tiga jenis berbeda: Harfoot, Stoor, dan Fallohide. Jenis Harfoot berkulit lebih cokelat, lebih kecil, dan lebih pendek; mereka tidak berjanggut dan tidak memakai sepatu; tangan dan kaki mereka bagus dan cekatan, dan mereka lebih suka tinggal di dataran-dataran tinggi serta lereng-lereng bukit. Jenis Stoor lebih lebar dan kekar; kaki dan tangan mereka lebih besar, dan mereka lebih suka tinggal di dataran-dataran serta tepi-tepi sungai. Jenis Fallohide memiliki kulit dan rambut lebih terang, mereka juga lebih tinggi dan ramping daripada kedua jenis terdahulu; mereka sangat menyukai pepohonan dan hutan. Jenis Harfoot merupakan kerabat dekat Kurcaci pada zaman dahulu kala, dan mereka lama tinggal di kaki-kaki pegunungan. Mereka suh dah lebih dulu pindah ke barat, mengembara melintasi Eriador, hingga sejauh Weathertop, sementara yang lain-lainnya masih berada di Belantara. Mereka merupakan jenis yang paling normal dan paling mewakili kaum hobbit, dan jumlah mereka juga paling banyak. Merekalah yang paling memiliki kecenderungan
Recommended publications
  • Dalam Konteks Kuih Tradisional Etnik Brunei Di Sabah
    Journal of Borneo Social Transformation Studies (JOBSTS), Vol. 5. No. 1, 2019 ISSN 2462-2095 Universiti Malaysia Sabah IDENTITI BUDAYA: DALAM KONTEKS KUIH TRADISIONAL ETNIK BRUNEI DI SABAH CULTURAL IDENTITY:IN THE CONTEXT OF SABAH BRUNEI ETHNIC TRADITIONAL KUIH Surayah Hj Bungsu [email protected] Musnin Misdih (Ph.D), Dayang Damit @ Saidah Mohd Yassin [email protected] Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan Universiti Malaysia Sabah. ABSTRACT Product efficiency of the Brunei ethnic traditional kuih is highligted through the priceless knowledge inherited from their ancestors. The manufacturing of these traditional kuih is closely related to its culture or rites such as the celebration of marriage, birth or respecting deaths. These traditional kuih are very unique in the Brunei ethnic context because it was produced through innovative thinking. This way of thinking hence produces kuih-muih that comes in various functions and shapes that represents the heart and identity of a culture. This research is conducted to explore the cultural identity of the Brunei Ethnic kuih-muih production in Beaufort district. These kuih-muih include Kuih Jalurut, Kuih Tilapam, Kuih Lamban Udang, Kuih Tapai, Katupat Lupas and Bikang. This research involved two Brunei ethnic village; Kampung Weston and Kampung Lubuk; situated in Beaufort district, Sabah. This research applied Visualisation Technique and discussed several aesthetical elements like packaging designs, manufacturing ingredients and packaging methods. Every element discussed will be able to explain the role of these traditional Brunei ethnic kuih-muih in the context of identifying its culture identity and ancient rites. This is a qualitative research that utilises field research data that was obtained from interviews, observations and researcher’s direct involvement.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia
    MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Perancangan E-Book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Purworejo
    Perancangan E-book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Purworejo Indrayani Dewi, Andrian Dektisa H., S.Sn., M.Si, Bernadette Dian Arini M., S.Sn., M.A Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Melakukan wisata kuliner merupakan sebuah fenomena populer yang terjadi di dalam masyarakat dewasa ini. Kabupaten Purworejo memiliki potensi wisata kuliner yang unik dan menarik, namun keterbatasan informasi membuat masyarakat kesulitan dalam mengetahui tentang kuliner tersebut. Perancangan E-book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Surabaya ini ditujukan untuk masyarakat daerah perkotaan yang berusia 16 tahun ke atas yang menggemari wisata kuliner dan senang mencoba sesuatu yang baru. Diharapkan perancangan ini dapat membantu masyarakat memperoleh informasi seputar kuliner di Kabupaten Purworejo dan menjadikan Purworejo sebagai tujuan wisata kuliner yang khas dan lezat. Kata kunci: E-book, E-book Fotografi, Wisata Kuliner, Kabupaten Purworejo Abstract Nowadays culinary tourism is a popular phenomenon that occurs in the society. Purworejo have a unique and interesting food, but the limited information makes people don’t know about this potential. Photography E-book of Culinary Tourism at Purworejo is aimed for urban people aged 16 or over that love culinary tourism and like to try something new. This e-book is expected to help people obtain the information about culinary in Purworejo and makes Purworejo as a destination of culinary tourism that is distinctive and delicious. Keywords: E-book, Photography E-book, Culinary Tourism, Purworejo Pendahuluan makanan khas ini sehingga hanya sedikit masyarakat di luar Kabupaten Purworejo yang mengetahui Purworejo merupakan sebuah kota kecil yang berada tentang kuliner khas daerah ini.
    [Show full text]
  • Mantera Dan Amalan Kecantikan Wanita Bajau: Kajian Kes Bajau Kota Belud
    MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD RAHMAH ABDUL GHANI AKADEMI PENGAJIAN MELAYU UNIVERSITI MALAYA UniversityKUALA of LUMPUR Malaya 2018 MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD RAHMAH ABDUL GHANI TESIS DIKEMUKAKAN BAGI MEMENUHI KEPERLUAN IJAZAH DOKTOR FALSAFAH UniversityAKADEMI PENGAJIAN of Malaya MELAYU UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2018 UNIVERSITI MALAYA PERAKUAN KEASLIAN PENULISAN Nama: RAHMAH ABDUL GHANI No. Pendaftaran/Matrik: JHA110001 Nama Ijazah: IJAZAH DOKTOR FALSAFAH Tajuk Tesis: MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD Bidang Penyelidikan: SASTERA LISAN Saya dengan sesungguhnya dan sebenarnya mengaku bahawa: (1) Saya adalah satu-satunya pengarang/penulis Hasil Kerja ini; (2) Hasil Kerja ini adalah asli; (3) Apa-apa penggunaan mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dilakukan secara urusan yang wajar dan bagi maksud yang dibenarkan dan apa- apa petikan, ekstrak, rujukan atau pengeluaran semula daripada atau kepada mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dinyatakan dengan sejelasnya dan secukupnya dan satu pengiktirafan tajuk hasil kerja tersebut dan pengarang/penulisnya telah dilakukan di dalam Hasil Kerja ini; (4) Saya tidak mempunyai apa-apa pengetahuan sebenar atau patut semunasabahnya tahu bahawa penghasilan Hasil Kerja ini melanggar suatu hakcipta hasil kerja yang lain; (5) Saya dengan ini menyerahkan kesemua dan tiap-tiap hak yang terkandung di dalam hakcipta Hasil Kerja ini kepada Universiti Malaya
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai aneka ragam kuliner yang begitu banyak dari Sabang sampai Merauke. Setiap provinsi ataupun kota pasti mempunyai makanan dan jajanan khas. Seperti pada provinsi-provinsi lainnya, provinsi DKI Jakarta mempunyai jajanan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami. Hal ini seharusnya bisa dijaga sampai turun-temurun. Tetapi sayangnya, beberapa kuliner di Indonesia keberadaannya kian pudar karena arus globalisasi yang begitu pesat di bidang kuliner, termasuk kue tradisional khas Betawi yang sulit untuk bertahan di era globalisasi ini Seperti contohnya, kue Dongkal, kue Geplak, kue Kembang Goyang, kue Akar Kelapa, dan lain-lain. Saat ini perkembangan masyarakat dengan konsep modernisasi yang akhirnya mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi western food sehingga konsekuensinya adalah makin tergusurnya makanan tradisional. Jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Remaja zaman sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti steak, burger, dan lain-lain. Mereka menganggap makanan tersebut higienis, modern, dan praktis. Jajanan tradisional khususnya kue adalah warisan budaya yang unik, mempunyai ciri khas, namun sering terlupakan oleh masyarakat modern, terutama remaja. makanan yang dikonsumsi untuk tiap-tiap daerah/wilayah, mempunyai ciri khas berbeda dan sudah menjadi tradisi dari masing-masing daerah tersebut. Hal ini sering kita sebut dengan makanan tradisional, karena bahannya diambil dari bahan- bahan lokal yang ada disekitar wilayah tersebut. Makanan tradisional adalah makanan dan minuman termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah tertentu (Deptan, 2002). Sedangkan makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
    [Show full text]
  • Pulse PTES's Bilingual Newsletter! MINGGU ORIENTASI DAN SAMBUTAN HARI KEBANGSAAN 2018
    1 PULSE For the students, by the students Pulse PTES’s Bilingual Newsletter! Issue # 2 2018 MINGGU ORIENTASI DAN SAMBUTAN HARI KEBANGSAAN 2018 Kata Mutiara Oleh Amal Nazirah binti Tahir, AE 11 Pemuliharaan Alam Sekitar Tanggungjawab Semua Principal: Cikgu Haji Jafri bin Haji Suhaili ADMINISTRATION Office: 2671660 Fax: 2671665 Official Website: http:// www.ptesengkurong.com L6 Kursus Orientasi PP 1 & 2 & Hari Kebangsaan Kumpulan koir PTES ketika menyanyi Lagu Kebangsaan Pada hari Isnin 26hb Februari 2018, bersamaan dengan 10 Jamadilakhir 1439H merupa- TEP SYC PP 3 - 5 kan hari pertama kemasukan pelajar-pelajar enam bawah di Pusat Tingkatan Enam Sengkurong. Tahniah dan syabas! Sebelum memeulakan sesi pengajian di pusat ini, The Great Debate PP 6 & 7 para pelajar enam bawah mengikuti minggu orientasi yang berlangsung selama 3 hari. TamanMahkota P 4 Antara objektif minggu orientasi dilaksanakan supaya para pelajar dapat menyesuaikan diri di pusat tingkatan enam dan mengetahui serba sedikit tentang latar belakang pusat ini. Pada hari pertama minggu orientasi tersebut diadakan majlis pendaftaran dan kema- sukan para pelajar enam bawah. Majlis dimulakan dengan nyanyian lagu kebangsaa, lagu rasmi dan lagu famili PTES oleh kumpulan koir. Vision : Pada hari Isnin 26hb Februari 2018, bersamaan dengan 10 Jamadilakhir 1439H merupa- To Enhance Teaching and Learn- kan hari pertama kemasukan pelajar-pelajar enam bawah di Pusat Tingkatan Enam ing For Individual Excellence Sengkurong. Tahniah dan syabas! Sebelum memeulakan sesi pengajian di pusat ini, Mission: para pelajar enam bawah mengikuti minggu orientasi yang berlangsung selama 3 hari. To provide the opportunity for all Antara objektif minggu orientasi dilaksanakan supaya para pelajar dapat menyesuaikan students to realise their potential diri di pusat tingkatan enam dan mengetahui serba sedikit tentang latar belakang pusat and become better citizens.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya terdapat hewan, tumbuhan, minyak bumi, air dan tanah. Bermacam- macam tumbuhan yang tumbuh diberbagai daerah Indonesia menghasilkan rempah- rempah yang dapat diolah menjadi bumbu-bumbu masakan, sehingga terciptalah beragam masakan khas Indonesia. Peran makanan sangat penting bagi kehidupan manusia karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia dibagi menjadi makanan berat dan makanan ringan. Makanan berat sebagai makanan pokok sehari-hari seperti nasi dengan lauk-pauk, dan makanan ringan yang kerap dijadikan camilan untuk teman bersantai. Jenis makanan ringan yang beredar di pasaran saat ini sangatlah beragam, diantaranya didominasi oleh makanan ringan modern seperti kue kering berbentuk stick yang dilumuri cokelat, keripik kentang, olahan rumput laut dan lain sebagainya. Pada dasarnya Indonesia memiliki banyak sekali makanan ringan tradisional, namun saat ini makanan ringan tradisional sudah sangat jarang dijumpai seperti Leupet, Tape Ketan, klepon, awug-awug, clorot, kue cincin dan dodol. Adapun diantaranya hanya dapat dijumpai pada daerah, dan pada saat perayaan tertentu saja. Dodol merupakan makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia, di tanah Jawa dodol disebut jenang dan etnis Tionghoa menyebutnya sebagai kue keranjang. Dodol memiliki rasa yang manis dan gurih, berwarna coklat tua, bertekstur halus dan kenyal sehingga dodol digolongkan sebagai makanan semi basah. Menurut Soekarto (1979) dodol adalah jenis makanan ringan bernutrisi tinggi, mengandung bahan-bahan makanan alami seperti karbohidrat dan protein, serta menawarkan kepraktisan dan keefisienan dalam penyajiannya dengan berbagai cita rasa, aroma, bentuk, kemasan yang khas sehingga memberikan peluang kepada konsumen dari berbagai kalangan untuk mengonsumsinya.
    [Show full text]
  • ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA RUMAH TANGGA ASINAN CEMPEDAK DI DESA RIWA KECAMATAN BATU MANDI KABUPATEN BALANGAN (Value Added Anal
    40 ZIRAA’AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman 40-51 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA RUMAH TANGGA ASINAN CEMPEDAK DI DESA RIWA KECAMATAN BATU MANDI KABUPATEN BALANGAN (Value Added Analysis of Cempedak Pickeld Household Business in Riwa Village, Batu Mandi District at Balangan Resident) Mahdalena dan Sri Roliani Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai Jl. Bihman Villa No 7B Amuntai 71749 Email: [email protected] ABSTRACT This study aims to know the general picture effort household asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan, knowing the magnitude of the value of added derived from the effort asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan. This study was conducted on the effort of household manufacture asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan. Methods used is a method census, methods collecting data and using the wawancara. Analysis used is analysis of the value of added tha using the hayami. The results of research obtained by the system of treatment effort asinan cempedak using the raw materials skin part in cempedak. The value of added derived from asinan cempedak is of Rp.59.660/kg. The value of added is obtained from the value output (production asinan cempedak) with the cost of the raw materials and the cost of supporting lannya. While the ratio value added asinan cempedak is of 59,07%, it means every one kilograms production asinan cempedak produce the value of 6%. Key words: pickled cempedak, value added PENDAHULUAN Agribisnis adalah bisnis usaha dalam Agroindustri dapat diartikan dua hal.
    [Show full text]
  • Ramadhan Iftar Menu
    Senggigi Beach Resort Rayakan kegembiraan Ramadhan bersama kami di Senggigi. Nikmati waktu berkumpul Anda bersama yang terkasih dan manjakan lidah Anda dengan beraneka ragam hidangan lezat untuk berbuka puasa. Menu Spesial Betawi Disiapkan oleh tim kuliner dari The Mayflower, Jakarta - Marriott Executive Apartments SETIAP HARI SELAMA RAMADHAN 17:30 – 21:00 IDR 125.000 net per orang IDR 99.000 net per orang Untuk grup dengan minimal 75 orang Untuk informasi dan pemesanan, hubungi Indri di 085 337 263966 Senggigi Beach Resort BETAWI SPECIAL RAMADAN IFTAR BUFFET MAKANAN PEMBUKA MAKANAN RINGAN Asinan Sayur Kembang Goyang Gado-Gado Kerak Telor HIDANGAN PENUTUP Kue Cucur MENU UTAMA Kue Cincin Gabus Pucung Selenday Mayang Laksa Betawi Kue Pancong Sup Iga Betawi Bubur Ace SAMBAL Sambal Gandaria MINUMAN Sambal Belimbing Bir Pletok Sambal Oncom Kemangi Senggigi Beach Resort SENIN RAMADAN IFTAR BUFFET SALAD SUP Gado-Gado Bakso Asinan Buah Bogor Seafood Laksa MENU UTAMA LIVE STATION Nasi Putih Gorengan Ayam Taliwang Sate Ayam Capcay Sate Kambing Ikan Goreng Tepung Nasi Goreng HIDANGAN PENUTUP MINUMAN Es Cendol Jus Kue Cokelat Teh Manis Bubur Ketan Hitam Wedang Jahe Kue Lumpur Air Mineral Puding Buah Kopi Puding Cokelat Irisan Buah Sate Buah Senggigi Beach Resort SELASA RAMADAN IFTAR BUFFET SALAD SUP Lawar Kacang Bakso Karedok Sunda Soto Ayam MENU UTAMA LIVE STATION Nasi Putih Gorengan Ikan Bakar Jimbaran Sate Ikan Tumis Kangkung Sate Lidah Sapi Ayam Cah Jamur Mie Goreng HIDANGAN PENUTUP MINUMAN Es Cendol Jus Kue Pisang Teh Manis Kolak Pisang Wedang
    [Show full text]
  • Faktor Penentu Kejayaan Usahawan Kuih Tradisional Di Daerah Papar, Sabah
    GEOGRAFIA OnlineTM Malaysian Journal of Society and Space 14 issue 1 (142-157) © 2018, e-ISSN 2680-2491 142 Faktor penentu kejayaan usahawan kuih tradisional di Daerah Papar, Sabah Johan Johnes, Nur Faraeein Zainal Abidin, Jabil Mapjabil, Nur Izzah Nabilah Haron, Siti Hairah Taba, Corina Claire Alexander Program Geografi, Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan, Universiti Malaysia Sabah. Correspondence: Jabil Mapjabil (email: [email protected]) Abstrak Keusahawanan tempatan adalah pemangkin terhadap pembangunan komuniti di sesebuah kawasan. Daerah Papar adalah sinonim dengan salah satu keusahawanan tempatan di Sabah iaitu penghasilan kuih tradisional. Populariti keusahawanan kuih tradisional yang berjaya sehingga ke peringkat pasaran antarabangsa mendorong pengkaji untuk meneliti faktor penentu kejayaan usahawan kuih tradisional di daerah berkenaan. Objektif utama kajian ini adalah untuk meneliti faktor dalaman dan faktor luaran yang mempengaruhi kejayaan mereka dalam keusahawanan kuih tradisional. Kajian ini menggunakan kaedah kualitatif iaitu teknik temu bual tidak langsung, temu bual mendalam, penglibatan ikut serta dan pemerhatian di lapangan. Sehubungan itu, seramai 11 orang informan terlibat dalam kajian ini. Berdasarkan hasil analisis SWOT, kajian ini berjaya menentukan faktor dalaman dan faktor luaran kejayaan usahawan kuih tradisional di daerah Papar. Untuk aspek kekuatan (S), faktor yang dikenal pasti adalah tahap pengetahuan, sikap berniaga, resipi, modal perniagaan dan kemahiran berkomunikasi. Untuk kelemahan (W) pula, faktor seperti asas keusahawanan yang lemah, kekangan modal perniagaan, sikap negatif dalam berniaga, kurang kemahiran berkomunikasi dan kelemahan pengurusan adalah faktor yang menghalang kejayaan usahawan. Analisis peluang (O) menunjukkan aspek bantuan modal perniagaan, penggunaan media sosial, kursus keusahawanan, permintaan pelanggan dan sasaran pasaran mempengaruhi faktor kejayaan usahawan kuih tradisional di Papar.
    [Show full text]
  • Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap
    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Pengumpulan Data Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Terdapat dua jenis sumber data pada penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data. 3.1.1. Wawancara Penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan pada 3 narasumber yaitu Bang Indra (Sekertaris Perkampungan Betawi di Setu Babakan), Ibu Rofikoh (Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi), dan Ibu Yulia Retno K. (Kepala Seksi Redaksi Elex Media) untuk mendapatkan data mengenai makanan tradisional khas Betawi dan perancangan sebuah buku ilustrasi. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Rofikoh selaku kepala UPK PBB. 1. Apa saja jenis-jenis jajanan khas Betawi? Dari yang saya ketahui, ada Kerak Telur, Kembang Goyang, Akar Kelapa, Rengginang, Kembang Ros, Jalabia, kue Pepe, kue Cucur, Geplak, Tape Uli, Wajik, Sagon, Dodol Betawi, Bir Pletok, Selendang Mayang, dan Cincau. 50 Perancangan Buku Ilustrasi..., Nadya Permata Putri, FSD UMN, 2017 Gambar 3.1 Wawancara dengan Ibu Rofikoh selaku kepala UPK PBB Sumber: Dokumen Pribadi Hasil wawancaradengan narasumber Bang Indra selaku sekertaris Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan.
    [Show full text]
  • Penyata Rasmi Parlimen Parliamentary Debates
    Jilid I Hari Selasa Bil. 103 17hb Disember, 1991 PENYATA RASMI PARLIMEN PARLIAMENTARY DEBATES DEWAN RAKYAT House of Representatives PARLIMEN KELAPAN Eighth Parliament PENGGAL PERTAMA First Session KANDUNGAN JAWAPAN-JAWAPAN MULUT BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN [Ruangan 16575] ATURAN URUSAN MESYUARAT: Rang Undang-undang Akta Undang-undang Keluarga Islam (Wilayah Persekutuan) (Pindaan)—Menangguhkan Bacaan Kali Yang Kedua dan Ketiga [Ruangan 16615] RANG UNDANG-UNDANG: Rang Undang-undang Perbekalan 1992: Jawatankuasa— Jadual: Maksud B.49 dan B.50 [Ruangan 16616] Maksud B.51 [Ruangan 16655] Maksud B.52 [Ruangan 16716] USUL-USUL: Anggaran Pembangunan 1992: Jawatankuasa— Maksud P.49 dan P.50 [Ruangan 16616] Maksud P.51 [Ruangan 16655] Maksud P.52 [Ruangan 16716] Waktu Mesyuarat dan Urusan yang dibebaskan daripada Peraturan Mesyuarat [Ruangan 16615] DICETAK OLEH JABATAN PERCETAKAN NEGARA, KUALA LUMPUR GHAZALI BIN JANI, J.S.D., K.M.N., A.M.P., P.P.T., KETUA PENGARAH PERCETAKAN NEGARA, MALAYSIA 1992 MALAYSIA DEWAN RAKYAT YANG KELAPAN Penyata Rasmi Parlimen PENGGAL YANG PERTAMA AHLI-AHLI DEWAN RAKYAT Yang Berhormat Tuan Yang di-Pertua, TAN SRI DATO' MOHAMED ZAHIR BIN HAJI ISMAIL, P.M.N., S.P.M.K., D.S.D.K., J.M.N. Yang Amat Berhormat Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, DATO' SERI DR MAHATHIR BIN MOHAMAD, D.K.I., D.U.K., S.S.D.K., S.S.A.P., S.P.M.S., S.P.M.J., D.P., D.U.P.N., S.P.N.S., S.P.D.K., S.P.C.M., S.S.M.T., D.U.N.M., P.I.S. (Kubang Pasu).
    [Show full text]