Bagian 1 Sembilan Pembawa Cincin (The Fellowship Of The Rings) J.J.R TOLKIEN Tiga Cincin untuk raja-raja Peri di bawah langit, Tujuh untuk raja-raja Kurcaci di balairung batu mereka, Sembilan untuk Insan Manusia yang ditakdirkan mati, Satu untuk Penguasa Kegelapan di takhtanya yang kelam Di Negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela. Satu Cincin 'tuk menguasai mereka semua, Satu Cincin ‘tuk menemukan mereka, Satu Cincin 'tuk membawa mereka semua dan dalam kegelapan mengikat mereka Di Negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela. Daftar Isi Prolog BUKU SATU 1. Pesta yang Ditunggu-tunggu 2. Bayangan Masa Lalu 3. Tiga Menjadi Rombongan 4. Jalan Pintas Menuju Jamur 5. Komplotan Terbongkar 6. Old Forest 7. Di Rumah Tom Bombadil 8. Kabut di Atas Barrow-Downs 9. Di Bawah Papan Nama Kuda Menari 10. Strider 11. Pisau dalam Gelap 12. Pelarian ke Ford BUKU DUA 1. Banyak Pertemuan 2. Dewan Penasihat Elrond 3. Cincin Pergi ke Selatan 4. Perjalanan dalam Gelap 5. Jembatan Khazad-Dum 6. Lothlorien 7. Cermin Galadriel 8. Selamat Tinggal Lorien 9. Sungai Besar 10. Perpecahan Prolog Buku ini adalah buku Pertama Tentang Para Hobbit Sebagian besar buku ini adalah mengenai para hobbit, dan dari lembar-- lembar isinya, pembaca bisa menemukan banyak hal tentang karakter serta sedikit sejarah mereka. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan dalam cuplikan dari Buku Merah Westmarch yang sudah diterbitkan dengan judul Hobbit. Kisah itu diambil dari bab-bab awal Bukit Merah karangan Bilbo sendiri-hobbit pertama yang menjadi terkenal di dunia luas-yang olehnya dinamakan Pergi dan Kembali, sebab di dalam bab-bab itu ia menceritakan perjalanannya ke Timur, serta kepulangannya: petualangan tersebut kelak melibatkan seluruh hobbit dalam peristiwa-peristiwa besar pada Zaman tersebut, yang dipaparkan di sini. Banyak pembaca mungkin ingin tahu lebih banyak tentang tokoh-tokoh dalam buku ini, dan mungkin tidak semua pembaca memiliki buku yang sebelumnya. Karena itu, di sini akan disampaikan point-point penting yang dikumpulkan dari hobbit-lore serta petualangan yang pertama, yang digambarkan secara singkat. Kaum hobbit adalah kaum yang tidak suka menonjolkan diri dan sudah sangat tua umumya. Dulu jumlah mereka lebih banyak daripada sekarang ini; mereka mencintai kedamaian, ketenangan, dan tanah yang digarap dengan baik. Mereka senang berada di daerah pedesaan yang teratur rapi dan diurus dengan baik. Sejak dulu sampai sekarang mereka tidak memahami dan tidak menyukai mesin yang susunannya lebih rumit daripada pengembus api, kincir air, ataupun mesin tenun tangan, meski mereka sangat terampil menggunakan berbagai perkakas. Sejak zaman dahulu kala, mereka takut pada "Makhluk Besar"-sebutan mereka untuk kita, manusia-dan sekarang mereka lebih suka menghindari kita, hingga sukar bagi kita untuk menemukan mereka. Mereka punya pendengaran dan penglihatan tajam; meski cenderung gemuk dan tidak suka terburu-buru, gerakan mereka cepat dan cekatan. Sejak dulu mereka punya keahlian menghilang dengan cepat, tanpa suara, kalau kebetulan berpapasan dengan Manusia yang tidak ingin mereka temui. Mereka sudah mengembangkan keahlian ini sedemikian rupa, hingga bagi Manusia Sembilan Pembawa Cincin Halaman | i kelihatannya seperti sihir. Tapi sebenarnya kaum hobbit tidak pernah belajar sihir apa pun; kemahiran mereka menghilang semata-mata merupakan keterampilan profesional yang diwariskan turun-temurun, juga berkat latihan dan kedekatan yang begitu erat dengan tanah, dan keahlian ini tak bisa ditiru oleh makhluk-makhluk yang lebih besar dan lebih canggung. Kaum hobbit ini adalah makhluk-makhluk kecil, lebih kecil daripada Kurcaci: tidak terlalu kekar dan gempal, walau sebenarnya mereka tak bisa dikatakan jauh lebih pendek daripada Kurcaci. Tinggi badan mereka bervariasi, antara enam puluh satu sampai seratus dua puluh dua sentimeter menurut ukuran kita, manusia. Sekarang ini jarang di antara mereka yang tingginya mencapai sembilan puluh satu senti; kata orang, mereka sudah semakin menyusut; pada zaman dahulu, mereka lebih tinggi. Menurut Buku Merah, Bandobras Took (Bullroarer), putra Isengrim Kedua, tingginya seratus tiga puluh sembilan senti dan bisa mengendarai kuda. Yang bisa menandinginya dalam semua catatan kaum hobbit hanyalah dua tokoh terkenal dari zaman lampau; tapi hal tersebut bisa dibaca nanti dalam buku ini. Mengenai para hobbit dari Shire—yang menjadi sentral dalam kisahkisah ini—pada masa damai dan kelimpahan, mereka adalah kaum yang riang gembira. Mereka suka mengenakan pakaian dengan warna-warni cerah, dan terutama suka sekali warna kuning dan hijau; tapi mereka jarang memakai sepatu, sebab telapak kaki mereka liat seperti kulit dan dilapisi rambut tebal dan ikal, mirip sekali dengan rambut kepala mereka, yang umumnya berwarna cokelat. Karenanya, membuat sepatu menjadi satusatunya kerajinan yang jarang sekali dipraktekkan di antara mereka; tapi mereka memiliki jemari panjang dan terampil, dan mereka bisa membuat banyak perkakas lain yang sederhana namun berguna. Wajah mereka lebih berkesan ramah daripada indah, lebar, dengan mata berbinar-binar, pipi merah, dan mulut yang suka tertawa, juga suka makan dan minum. Dan memang, mereka suka tertawa, juga suka makan dan minum, sering dan penuh semangat, sebab mereka suka bercanda sepanjang waktu, dan suka makan enam kali sehari (kalau ada makanan yang bisa diperoleh). Mereka ramah, suka berpesta, dan suka hadiah. Mereka mudah memberikan hadiah, dan juga senang menerimanya. Jelaslah bahwa kaum hobbit adalah kerabat kita juga, walau kelak mereka menjauhkan diri dari Manusia; mereka jauh lebih dekat dengan kita daripada kaum Peri, atau bahkan kaum Kurcaci. Dulu mereka berbicara bahasa Manusia, dengan cara mereka sendiri; apa-apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai banyak miripnya dengan apa-apa yang disukai dan tidak disukai Halaman | ii The Lord of The Rings Manusia. Tapi apa persisnya kaitan kita dengan mereka sudah tidak lagi diketahui. Awal mula kaum hobbit mengacu jauh ke belakang, pada Zaman Peri yang sekarang sudah hilang dan terlupakan. Hanya kaum Peri yang masih menyimpan catatan tentang masa-masa yang telah hilang itu, namun catatan mereka hampir seluruhnya hanya mengenai sejarah mereka sendiri, dan di dalamnya Manusia jarang muncul dan kaum hobbit sama sekali tidak disebut- sebut. Namun jelas bahwa kaum hobbit sebenarnya sudah bertahun-tahun tinggal tanpa banyak ribut-ribut di Dunia Tengah, sebelum makhluk-makhluk lain menyadari keberadaan mereka. Dan berhubung dunia ini memang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang tak terhitung banyaknya, maka kaum kecil ini tidak tampak terlalu penting. Namun pada masa Bilbo, dan Frodo pewarisnya, sekonyong-konyong mereka menjadi penting dan terkenal walau mereka sendiri tidak menghendakinya-dan menjadi masalah bagi kaum Bijak dan Berkuasa. Masa-masa Zaman Ketiga Dunia Tengah kini telah lama berlalu, dan bentuk semua negeri pun telah berubah; namun wilayah di mana kaum hobbit dulu tinggal, tak diragukan lagi sama dengan wilayah-wilayah di mana mereka masih menetap: sebelah Barat-Laut Eropa, di timur Laut-an. Mengenai asal- usul asli mereka, kaum hobbit yang hidup pada masa Bilbo sama sekali tidak tahu-menahu. Minat belajar (selain pengetahuan tentang silsilah) bukanlah hal yang umum di antara mereka, tapi masih ada beberapa hobbit dari keluarga- keluarga lama yang mempelajari buku-buku mereka sendiri, dan bahkan mengumpulkan laporan-laporan tentang masa-masa lalu dan negeri-negeri jauh dari kaum Peri, Kurcaci, dan Manusia. Catatan yang mereka buat sendiri baru dimulai setelah terbentuknya Shire, dan legenda-legenda mereka yang paling kuno boleh dikatakan hanya sejauh Masa-Masa Mengembara mereka. Namun dari legenda-legenda ini, dan dari bukti tentang kata-kata dan adat- istiadat mereka yang aneh, jelas bahwa seperti banyak makhluk lainnya, pada zaman dahulu kala kaum hobbit telah bergerak ke barat. Kisah-kisah mereka yang paling awal -sepertinya mengacu sekilas pada masa ketika mereka tinggal di lembah-lembah sebelah atas Anduin, di antara tonjolan-tonjolan Greenwood the Great dan Pegunungan Berkabut. Kenapa mereka kemudian melakukan perjalanan berbahaya dan sulit melintasi pegunungan tersebut, menuju Eriador, tidak lagi diketahui pasti. Menurut catatan mereka, alasannya karena semakin banyaknya Manusia di tanah itu, dan karena ada bayangan yang jatuh menyelubungi hutan, hingga hutan itu menjadi gelap dan diberi nama baru Mirkwood. Sembilan Pembawa Cincin Halaman | iii Sebelum perjalanan melintasi pegunungan itu, kaum hobbit sudah dibagi menjadi tiga jenis berbeda: Harfoot, Stoor, dan Fallohide. Jenis Harfoot berkulit lebih cokelat, lebih kecil, dan lebih pendek; mereka tidak berjanggut dan tidak memakai sepatu; tangan dan kaki mereka bagus dan cekatan, dan mereka lebih suka tinggal di dataran-dataran tinggi serta lereng-lereng bukit. Jenis Stoor lebih lebar dan kekar; kaki dan tangan mereka lebih besar, dan mereka lebih suka tinggal di dataran-dataran serta tepi-tepi sungai. Jenis Fallohide memiliki kulit dan rambut lebih terang, mereka juga lebih tinggi dan ramping daripada kedua jenis terdahulu; mereka sangat menyukai pepohonan dan hutan. Jenis Harfoot merupakan kerabat dekat Kurcaci pada zaman dahulu kala, dan mereka lama tinggal di kaki-kaki pegunungan. Mereka suh dah lebih dulu pindah ke barat, mengembara melintasi Eriador, hingga sejauh Weathertop, sementara yang lain-lainnya masih berada di Belantara. Mereka merupakan jenis yang paling normal dan paling mewakili kaum hobbit, dan jumlah mereka juga paling banyak. Merekalah yang paling memiliki kecenderungan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages482 Page
-
File Size-