Penggunaan Tepung Biji Wijen Hitam Dalam Pembuatan Macaron
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENGGUNAAN TEPUNG BIJI WIJEN HITAM DALAM PEMBUATAN MACARON TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada Program Diploma III Oleh : CHRISTINE SURYA SENJAYA Nomor Induk : 201621582 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PATISERI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PENGGUNAAN TEPUNG BIJI WIJEN HITAM DALAM PEMBUATAN MACARON”. Dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini, penulis tidak luput dari dukugan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu izinkan penulis untuk mengucapkan terimakasih, atas bantuan dari banyak pihak yang telah membimbing, membina, dan memberikan fasilitas dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Faisal, MM. Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung. 2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. selaku Kabag. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. 3. Bapak Tedi Sutadi, S. ST. Par., MM. Par. selaku Ketua Program Studi Manajemen Patiseri. 4. Bapak Tedi Sutadi, S. ST. Par., MM. Par. selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan Usulan Penelitian. 5. Ibu Tristy Firlyanie Luthfi, MM. Par. selaku Pembimbing II yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan Usulan Penelitian. 6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Manajemen Patiseri Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. 7. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dalam pembuatan Usulan Penelitian. 8. Seluruh teman-teman di Manajemen Patiseri Semester 6 yang berjuang bersama untuk mencapai kelulusan. iii Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan juga pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan kritikan sangat diharapkan sebagai sarana perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca. Bandung, Juli 2019 Penulis iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………..………iii DAFTAR ISI……………………………………...……………………..………v DAFTAR TABEL…………………………………………………………..…..vii DAFTAR GAMBAR……………………………………..…….……………...viii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN…………………………….…..…..………….……...1 A. Latar Belakang Penelitian…………….………………………..………….1 B. Pertanyaan Penelitian………………………………………………..….…4 C. Tujuan Penelitian…………………………………………...………..……4 D. Pendekatan dan Metode Penelitian……………………...……………..…5 E. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………….…11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PROSEDUR PERCOBAAN…….….12 A. Tinjauan Pustaka…………………………………...…………………….12 B. Prosedur Percobaan…………………………………………………...….21 C. Rencana Ekperimen……………………………………………………...31 D. Resep Macaron…………..……………………………………………….31 E. Uji Organoleptik........................................................................................38 F. Hambatan………………………………………………………………...41 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……..…..……...…………………….42 A. Tekstur…………….……………………………………………………..43 B. Penampilan……………………………………………………………….45 C. Rasa………………………………………………………………………47 D. Aroma……………………………………………………………………49 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……...………………………...……..52 A. Kesimpulan………………………………………………………………52 B. Saran………………………………..……………………………………54 v DAFTAR PUSTAKA………………………...……………………………..…..56 LAMPIRAN…………………………………………………………………..…58 BIODATA PENULIS……………………………………………………….….60 vi DAFTAR TABEL TABEL 1.1 PERBANDINGAN GIZI ALMOND DENGAN BIJI WIJEN HITAM………………………………………………………….........3 TABEL 1.2 KRITERIA PENILAIAN OLEH PANELIS…………………...…….9 TABEL 1.3 SKALA PENILAIAN………………………………………………..9 TABEL 1.4 JARAK INTERVAL KRITERIA PENILAIAN PANELIS……...…10 TABEL 2.1 KANDUNGAN GIZI ALMOND…………………………………....17 TABEL 2.2 KANDUNGAN GIZI BIJI WIJEN HITAM………………………..20 TABEL 2.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAN PEMBUATAN MACARON……………………………………………………….…21 TABEL 2.4 RENCANA PRA EKSPERIMEN………………………………......29 TABEL 2.5 RENCANA EKSPERIMEN……………………………………......31 TABEL 2.6 RESEP MACARON PEMBANDING……………………………....32 TABEL 2.7 RESEP MACARON EKSPERIMEN……………………….……….35 TABEL 2.8 FORMAT ASPEK PENILAIAN…………………………………...40 TABEL 2.9 SKALA PENILAIAN………………………………………………41 TABEL 3.1 PERBANDINGAN MACARON PEMBANDING DAN MACARON EKSPERIMEN……………………………………………………...42 TABEL 3.2 HASIL UJI HEDONIK DARI 25 ORANG PANELIS TERHADAP TEKSTUR MACARON PEMBANDING DAN EKSPERIMEN..….44 TABEL 3.3 HASIL UJI HEDONIK DARI 25 ORANG PANELIS TERHADAP PENAMPILAN MACARON PEMBANDING DAN EKSPERIMEN…………………………………………………..….46 TABEL 3.4 HASIL UJI HEDONIK DARI 25 ORANG PANELIS TERHADAP RASA MACARON PEMBANDING DAN EKSPERIMEN…….….48 TABEL 3.5 HASIL UJI HEDONIK DARI 25 ORANG PANELIS TERHADAP AROMA MACARON PEMBANDING DAN EKSPERIMEN….….50 vii DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1 TEPUNG ALMOND…………………………...………….…….24 GAMBAR 2.2 GULA PASIR……………………………………………………25 GAMBAR 2.3 GULA HALUS………………………………………………….26 GAMBAR 2.4 PUTIH TELUR………………………………………………….27 GAMBAR 2.5 TEPUNG BIJI WIJEN HITAM…………………………………28 GAMBAR 2.6 PRA EKSPERIMEN MACARON 50% TEPUNG BIJI WIJEN HITAM………………………………………………………….29 GAMBAR 2.7 PRA EKSPERIMEN MACARON 75% TEPUNG BIJI WIJEN HITAM………………………………………………………….30 GAMBAR 2.8 PRA EKSPERIMEN MACARON 50% TEPUNG BIJI WIJEN HITAM………………………………………………….………30 viii DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1……………………...…………………………...………….…….58 LAMPIRAN 2……………………………………………………………………59 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Makanan penutup dikenal dengan sebutan hidangan pencuci mulut. Hidangan pencuci mulut biasanya sering disebut teman saat minum teh atau kopi. Hidangan ini tergolong hidangan yang manis dan beraneka ragam jenisnya, sebagai contoh coklat, kue, cookies, pudding, dan ice cream. Hidangan pencuci mulut yang manis ini disukai oleh berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (Wulandari, 2013). Salah satu makanan penutup yang sekarang sudah dikenal oleh banyak orang di Indonesia yaitu Macaron. Macaron diperkenalkan dari Itali ke Perancis pada abad ke 16 SM oleh Ratu Italia yaitu Catherine de’ Medici. Pada abad ke 17 SM, Macaron pertama kali di buat di St-Emilion, Perancis oleh biarawati dan kemudian menyebar ke kota Nancy, Amiens, dan Montmorillon (Marechal, 2010). Pada tahun 2002, Macaron masuk ke Indonesia dan menjadi salah satu makanan penutup yang populer (Wulandari, 2013). Macaron memliki keunikan dengan bentuknya yang mungil dan ketertarikan dari warnanya yang membuat orang penasaran untuk mencicipi. Sayangnya Macaron tidak mudah dibuat oleh masyarakat Indonesia karena bahan dasar dari Macaron salah satunya adalah tepung almond. Tepung almond merupakan bahan Macaron yang sulit ditemukan di Indonesia dan tergolong cukup mahal karena bahan tersebut merupakan bahan impor. Kini, tanaman almond banyak tumbuh di sekitar Laut Mediterania, termasuk Spanyol, 1 2 Italia, Portugal, Maroko dan California (Astawan, 2009). Sesungguhnya, almond bukanlah kacang, tetapi merupakan biji dari pohon almond sehingga lebih dikenal dengan istilah tree nuts. Almond memiliki dua jenis, yaitu manis dan pahit. Almond manis dikonsumsi oleh masyarakat karena rasanya gurih dan enak, sedangkan almond pahit dijadikan bahan baku pembuatan minyak dan aroma almond (Astawan, 2009). Almond yang digunakan dalam pembuatan Macaron adalah almond manis, sehingga penambahan gula dalam Macaron tidak terlalu banyak. Macaron menggunakan tepung almond yang merupakan almond utuh kemudian digiling menjadi bubuk dan dicampurkan dengan meringue dan gula, lalu adonan nya dibakar dalam oven dengan suhu rendah. Dalam pembuatan Macaron, dibutuhkan bahan dasar tepung almond yang kering, tetapi di Indonesia mempunyai kelembapan udara yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi kelembapan tepung almond (Wulandari, 2013). Dalam pembuatan Macaron yang memiliki bahan dasar yang cukup mahal, dapat digantikan dengan bahan dasar yang lebih murah dan dikembangkan di Indonesia yaitu biji wijen. Di Indonesia terdapat pusat penanaman biji wijen yang terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Sulawesi Selatan (Astawan,2016). Oleh karena itu, biji wijen mudah ditemukan dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga tepung almond yang relatif mahal di pasar Indonesia. Biji wijen memiliki dua macam warna yaitu biji wijen hitam dan biji wijen putih. Kedua jenis wijen hitam dan putih dipakai untuk masakan sebagai rempah atau kue. Masing – masing wijen memiliki aroma yang berbeda, yaitu biji wijen putih memiliki aroma lebih wangi dan ringan. Sedangkan 3 biji wijen hitam lebih pekat dan berat. Biji wijen putih umumnya dipakai untuk memasak, karena rasa nya yang gurih dengan aroma wangi yang khas membuat masakan lebih sedap. Sedangkan biji wijen hitam lebih banyak di pakai untuk kue. Biji wijen merupakan sumber protein dan lemak yang baik, sehingga sangat cocok untuk diolah menjadi tepung dan minyak. (Astawan, 2009). Kandungan vitamin E cukup tinggi pada biji wijen begitu pula dengan almond. Mengkonsumsi biji wijen dapat meningkatkan aktivitas vitamin E, yang dipercaya dapat mencegah kanker dan penyakit jantung, sedangkan Vitamin E dalam almond merupakan antioksidan alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, penyebab penyakit kanker (Astawan, 2009). Berikut informasi mengenai perbandingan kandungan gizi almond dengan biji wijen hitam: Tabel 1.1 PERBANDINGAN GIZI ALMOND DENGAN BIJI WIJEN HITAM (Takaran saji per 100 g) Kandungan Gizi Almond