Manajemen Pelayanan Air Bersih Di Desa Maropokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Manajemen Pelayanan Air Bersih Di Desa Maropokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index MANAJEMEN PELAYANAN AIR BERSIH DI DESA MAROPOKOT KECAMATAN AESESA KABUPATEN NAGEKEO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Haris Towa Pua Mbusa1 , Muh Isa Ansyari2, Fatmawati3 1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia 2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia 3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia Abstract This study pruposed to determine the management of PDAM water services to meet the needs of the community in Maropokot Village, Aesesa District, Nagekeo Regency, East Nusa Tenggara Province. This study used qualitative descriptive. Data collection techniques were observation, interview, and documentation techinques. Data analysis were data reduction, data presentation, and conclusions, while the validity of the using triangulasi of sources, methods, and time. The results of this study showed that the management of PDAM water services included four indicators, namely: 1) Planning at Nagekeo PDAM had been carried out well, but there were still some budget problems that bad not been able to meet the needs, especially efforts to enlarge the pipeline network. 2) Implementation carried out by the Nagekeo PDAM, trough outreach and routine meetings from thr PDAM that visited each village. 3) Coordination of the organizational structure chart could know the duties and authority of each employee. 4) Settlement had been carried out by the Nagekeo Regency PDAM trough two types of supervision, preventive supervision and repressive supervision. Keywords: service management, clean water, maropokot village Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pelayanan air bersih PDAM terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Maropokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pelayanan air bersih PDAM meliputi empat indikator yaitu:1) Perencanaan di PDAM Nagekeo sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih terdapat bebrapa permasalahan anggaran yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhan khususnya upaya pembesaran jaringan perpipaan. 2) Pengimplentasian yang dilaksanakan oleh pihak PDAM Nagekeo, melalui sosialisasi dan pertemuan rutin dari pihak PDAM yang melakukan kunjungan kesetiap desa. 3) Koordinasi dari adanya bagan struktur organisasi maka dapat mengetetahui tugas dan wewenang dari setiap pegawai. 4) Penyelesaian telah dilakukan oleh pihak PDAM Kabupaten Nagekeo melalui dua jenis pengawasan, pengawasan prefentif dan pengawasan represif. Kata Kunci: manajemen pelayanan, air bersih, desa maropokot [email protected] Volume 2, Nomor 2, April 2021 https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index PENDAHULUAN sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani. Manajemen merupakan inti dari Manajemen menurut Siagian administrasi, karena manajemen (2015), manajemen dapat didefinisikan merupakan alat pelaksana utama dari dua sudut pandang, yaitu sebagai administrasi. Adapun penngertian proses penyelenggaraan berbagai Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam kegiatan dalam rangka penerepan tujuan Atik dan Ratminto (2005), dan sebagai kemampuan atau mendefinisikan manajemen sebagai keterampilan orang yang menduduki berikut, Suatu proses yang dilakukan jabatan manajerial untuk memperoleh oleh satu atau lebih individu untuk suatu hasil dalam rangka pencapaian mengkoordinasikan berbagai aktivitas tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang lain. tidak bisa dicapai apabila satu individu Pengertian manajemen menurut bertindak sendiri. Marwansyah (2012), yaitu Menurut Atik dan Ratminto pendayagunaan sumber daya manusia di (2005), manajemen pelayanan dapat dalam organisasi yang dilakukan diartikan sebagai, Suatu proses melalui fungsi-fungsi perencanaan penerapan ilmu dan seni untuk sumber daya manusia, rekrutmen dan menyusun beberapa yang telah rencana, seleksi, pengembanagan sumber daya mengimplementasikan rencana, manusia, perencanaan dan mengkoordinasikan dan menyelesaikan pengembangan karir, pemberian aktivitas-aktivitas pelayanan demi kompensasi dan kesejahtraan, tercapainya tujuan-tujuan pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja, serta yang tegas dan ramah terhadap hubungan industrial. Menurut Hasibuan konsumen, terciptanya interaksi khusus (2000), manajemen adalah ilmu dan dan kontrol kualitas dengan pelanggan. seni yang mengatur proses pemanfaatan Menurut Moenir, (2006) manajemen sumber daya alam dan sumber daya pelayanan adalah manajemen proses, lainnya secara efektif dan efisien unutuk yaitu sisi manajemen yang mengatur mencapai suatu tujuan. Sementara itu dan mengendalikan proses layanan, agar George R. Terry dalam Afifudin (2013), mekanisme kegiatan pelayanan dapat menjelaskan bahwa manajemen adalah berjalan tertib, lancar, tepat mengenai kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan Volume 2, Nomor 2, April 2021 636 https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index tujuan dari usaha-usaha manusia dan yang baik adalah kemampuan seseorang sumber daya lainnya. dalam memberikan pelayanan yang Menurut Sinambela (2011), dapat memberikan kepuasan kepada pelayanan publik diartikan sebagai pelanggan dengan standar yang telah pemberian layanan (melayani) ditentukan. keperluan orang atau masyarakat yang Air merupakan kebutuhan mempunyai kepentingan pada makhluk hidup yang paling utama. organisasi itu sesuai dengan aturan Kebutuhan air bersih baik untuk pokok dan tatacara yang telah manusia, tumbuhan maupun hewan. ditetapkan. Sedangkan di dalam Manusia sebagai salah satu makhluk Undang-undang No 25 tahun 2009 hidup sangat memerlukan air, karena tentang pelayanan publik, itulah air merupakan salah satu mendefinisakan bahwa pelayanan penopang hidup bagi manusia. publik adalah kegiatan atau serangkaian Penyediaan air bersih untuk kegiatan dalam rangka pemenuhan kelangsungan kehidupan merupakan kebutuhan pelayanan sesuai dengan kebutuhan manusia yang tidak bisa peraturan perundang-undangan bagi digantikan. Air bersih merupakan setiap warga negara dan penduduk atas sumber kehidupan bagi setiap orang, barang, jasa, dan atau pelayanan sehingga wajib menjaga kelestariannya administratif yang disediakan oleh dan keberadaannya baik kuantitas penyelenggara pelayanan publik. maupun kualitasnya dengan sebaik- Pelayanan publik diartikan, baiknya. Berdasarkan Peraturan Menteri “melayani keperluan orang atau Kesehatan RI No masyarakat yang mempunyai 492/MENKES/IV/2010 menjelaskan kepentingan pada organisasi itu sesuai bahwa, “air bersih adalah air yang dengan aturan pokok dan tata cara yang digunkan untuk keperluan sehari-hari telah ditetapkan.” (Kurniawan, 2005). yang kualitasnya memenuhi syarat yang Menurut Sinambela (2011), kualitas dapat diminum”. pelayanan adalah segala sesuatu yang Menurut Sangkoso dalam Astuti mampu memenuhi keinginan atau (2014), menyebutkan penyediaan air kebutuhan pelanggan (meeting the bersih adalah air yang diditsribusikan needs of customers). Sedangkan untuk pemakaian rumah tangga, menurut Kasmir dalam Pasolong perdagangan, industri dan lain-lain, (2011), mengatakan bahwa pelayanan parameter yang umum yaitu kekeruhan, Volume 2, Nomor 2, April 2021 637 https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index bahan padat terlarut keseluruhan, bagian non teknis dilakukan jika ada senyawa-senyawa beracun, dan mutu keperluan yang harus disampaikan; (4) bakteri. Syarat kualitas air untuk kegiatan pengawasan masih mengalami keperluan untuk rumah tangga haruslah kendala pada tingkat kebocoran sekisar memenuhi syarat fisik, kimia dan 30%. Hambatan yang terjadi kurangnya bakteriologi yaitu tidak berwarna atau anggaran yang tersedia untuk memenuhi jernih, tidak berasa dan tidak berbau kebutuhan, minimnya alat untuk dan tidak mengandung zat-zat kimia mendeteksi kehilangan air, komunikasi yang membahayakan kesehatan serta antar pegawai masih kurang, pegawai tidak mengandung bibit penyakit jarang mengikuti pertemuan rutin dan terutama yang sering menular dengan sosialisasi, masih sulit mengontrol perantaraan air seperti kolera, disentri, faktor yang mempengaruhi tingginya hepatitis, typoid dan lain sebagainya tingkat kebocoran. Upaya yang (Notoatmodjo, 2007). dilakukan terkait minimnya alat Penelitian Zarinah Azi Irnani mendeteksi kehilangan yaitu (2016), tentang manajemen penyediaan menggunakan inspeksi jaringan, air bersih di Perusahaan Daerah Air melakukan evaluasi untuk Minum (PDAM) Kabupaten Wonosobo mengidentifikasi kerusakan perpipaan menunjukkan: (1) kegiatan perencanaan yang sifatnya darurat, melakukan yaitu masih minim SDM yang lulusan pertemuan rutin dan sosialisasi agar D3, anggaran yang tersedia belum dapat komunikasi pegawai semakin baik, memenuhi pembesaran jaringan mengantisipasi kebocoran dengan sehingga ada pelanggan yang belum menggunakan inspeksi jaringan. terlayani 24 jam dan minimnya alat Menurut Oki Setyandito dkk mendeteksi kehilangan air yang baru (2013), mengatakan pengelolaan air mencapai 20% dari 16 cabang; (2) hendaknya memperhatikan beberapa kegiatan pengorganisasian sudah aspek: (1) Aspek peran serta mayarakat dilaksanakan dengan baik, namun terdiri atas komponen kebutuhan untuk komunikasi antar pegawai masih peningkatan penyediaan air bersih, kurang;
Recommended publications
  • East Nusa Tenggara
    7th Edition SANDIAGA UNO: NOW IT IS TIME FOR TOURISM SECTOR & CREATIVE ECONOMY TO RISE UP ANDAZ BRANCH DEBUTS WITH THE OPENING OF THE FIRST RESORT IN ASIA, ANDAZ BALI CHASING SUNRISE IN LOOKING FOR POSONG & OFFROAD IN BATURRADEN AMIDST BEAUTY & COMFORT THE PANDEMIC TRAVELLING IN EAST NUSA TENGGARA EDITORIAL: Edhie Rianto TEAM Publisher/Group Editor-in-Chief Juandito B. Irianto Special Contributor Tommy Hermanses CREDITS Special Contributor Rico Horoni Contributor & Photographer MARKETING: Elthon Lakonawa Business Development Manager DESIGN: Betha Almanfaluthi Creative Design Ilham Special Webmaster Edhie Rianto Director & Publisher Sandra Berel Chief Executive Officer BOARD OF ADVISORY: The Late Daisy Hadmoko Moetaryanto Poerwoaminoto Pieter Johannes Berel TRAVELTEXT Media Publishing Jl. Wijaya Kusuma B-32 Komp. MPR, Cilandak Barat, Jakarta 12432, Indonesia www.traveltext.id/www.traveltextmagz.com COPYRIGHT TRAVELTEXT Media Publishing 2009 The published, written, and visual contents of this magazine are protected by copyright laws, you may not reproduce our articles, contents, images, videos and audios, online or in print in any format without first obtaining written permission. Please contact the publisher to obtain his or her written consent. Reproduction in whole or part without obtaining publisher permission and notifying the magazine is strictly prohibited. FOREWORD WE ARE DELIGHTED to reintroduce the sustainable edition FINALLY, (‘Reborn’) of the e-magazine for the tourism business lifestyle TRAVELTEXTMAGZ.COM which is aimed at and for well-known WE CAME entrepreneurs, the hospitality industry, tourism and creative economy players, etc., after experiencing a long delay due to with BACK! internal problems and the COVID-19 pandemic. That is the expression of our joy in entering the seventh edition of 2021.
    [Show full text]
  • Pembangunan Di Indonesia Timur: Fakta Dan Beberapa Pelajaran
    Pembangunan di Indonesia Timur: Fakta dan Beberapa Pelajaran Budy P. Resosudarmo Indonesia Project Arndt-Corden Department of Economics Crawford School of Public Policy ANU College of Asia & the Pacific Pertumbuhan PDB • Performa Nusa Tenggara 900 dan Papua baik 800 • Konflik di Maluku ditahun 1999 menyebabkan 700 kemunduran pembangunan 600 Sulawesi NusaTenggara 500 Papua 400 Java-Bali Maluku 300 Kalimantan 200 Sumatera 100 0 GDP (2010 Rp konstan) diindeks 100 di 1984 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 Sumber: CEIC Kondisi di 1984 PDB/Kapita (juta Rp. Harga berlaku) Kemiskinan* (%) 1.2 1.6 0.6 18.7 20.5 31.7 1.5 1.6 47.7 37.6 0.8 29.9 0.4 40.9 Sumber: CEIC & Booth (1992) Kondisi di 2017 PDB/Kapita (juta Rp. harga berlaku) Kemiskinan (%) 53.4 72.9 43.9 11.1 6.5 11.0 65.4 24.3 28.0 13.4 54.5 9.8 21.3 19.3 Sumber: CEIC Inflasi* 1984-1994 1994-2004 2004-2017 PDB hr PDB hr PDB hr PDB hr PDB hr PDB hr 2010 berlaku Inflation* 2010 berlaku Inflation* 2010 berlaku Inflation* Sumatera 5.93% 12.10% 6.17% 2.62% 18.43% 15.80% 4.72% 12.80% 8.08% Java-Bali 7.25% 15.66% 8.41% 3.00% 17.93% 14.94% 5.92% 12.87% 6.94% Kalimantan 5.40% 14.68% 9.28% 3.90% 18.79% 14.90% 4.43% 11.88% 7.45% Sulawesi 7.57% 14.39% 6.82% 4.46% 19.25% 14.79% 7.61% 15.08% 7.46% Nusa Tenggara 6.35% 14.75% 8.39% 5.99% 19.13% 13.14% 4.81% 11.57% 6.76% Maluku 7.66% 15.66% 8.00% -0.09% 9.19% 9.28% 5.99% 12.39% 6.40% Papua 7.06% 16.00% 8.94% 4.27% 19.56% 15.29% 5.51% 15.28% 9.77% • (proxy) Inflasi di Papua umumnya tinggi • Tapi tidak di
    [Show full text]
  • Media Informatika
    LOCAL WISDOM, 12 (1): 19 - 30, 2020 Local Wisdom Scientific Online Journal ISSN: 2086-3764 Identification and Orientation on Spatial Arrangement of Wajo Traditional Village, Keo Tengah, Nagekeo Regency Reginaldo Christophori Lake1, Yohanes Djarot Purbadi2, Herman Florianus Harmans3 1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira 2Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta 3Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira Corresponding Author: [email protected] Abstract Keywords: The purpose of this paper is to describe the uniqueness of spatial spatial arrangement of Wajo traditional villages in Nagekeo district, which is arrangement, designed based on local wisdom. Traditional settlements in Indonesia have traditional a spatial concept that has the potential to become the basis of settlement, contemporary architecture. The spatial arrangement of traditional adat village settlements of Wajo village is interesting to disclose the principle and its Wajo, constituent elements as one of Indonesia's architectural properties that orientation, identification maintaining local culture. The problem under study is the dominant (important) aspects underlying the spatial concept of traditional village settlements Wajo custom. The method used is to study literature in various writings on the spatial layout phenomenon of traditional settlements, as well as the elaboration of physical theories (structuring principles) and non-physical theories (identification
    [Show full text]
  • NAGEKEO DALAM ANGKA Nagekeo in Figures 2009
    KATALOG BPS : NAGEKEO DALAM ANGKA Nagekeo In Figures 2009 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA NAGEKEO DALAM ANGKA Nagekeo In Figures 2009 ISSN : No. Publikasi / Publication Number : 5318.0901 Katalog BPS / BPS Catalog : Ukuran Buku / Book Size : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman / Number of Pages : 380 + xxxv Naskah / Manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada / “BPS” – Statistics of Ngada Regency Penyunting / Editor : Seksi IPDS Gambar / Figures : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada / “BPS” – Statistics of Ngada Regency Foto / Photo : Sil T. Cam Diterbitkan Oleh / Published by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada / “BPS” – Statistics of Ngada Regency Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya/ Maybe cited with reference to the source BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA 2009 PENJELASAN LAMBANG KABUPATEN NAGEKEO Bentuk lambang Bentuk lambang Kabupaten Nagekeo “ Perisai “ yang melambangkan kelima Sila Pancasila sebagai Dasar Negara Warna dan isi lambang : Warna yang dicantumkan pada Logo Daerah mempunyai makna: 1. Kuning adalah warna yang khas bagi masyarakat Nagekeo, melambangkan keagungan dan kebesaran. 2. Hitam adalah warna yang khas bagi masyarakat Nagekeo, melambangkan kekuatan 3. Merah melambangkan keberanian dan keteguhan dalam perjuangan 4. Putih melambangkan kesucian, ketulusan dan kejujuran 5. Biru melambangkan indahnya cita-cita masyarakat 6. Hijau melambangkan harapan yang merupakan latar belakang terbentuknya Kabupetn Nagekeo Arti gambar lambang Lambang Kabupaten Nagekeo berisi : 1. Perisai melambangkan kelima Sila Pancasila sebagai Dasar negara 2. Bintang sebagai simbol kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diyakini sebagai Penyelenggara Kehidupan bagi umat manusia 3. Peo sebagai simbol kultural sosial budaya Nagekeo yang khas karena dari Peo yang dilihat dan biasa ditanam di tengah kampung merupakan simbol persekutuan dan tata kehidupan masyarakat Nagekeo 4.
    [Show full text]
  • Regional Overview Based on 2011-2015 GDRP, Book 5 Nusa
    Katalog: 9199018 TINJAUAN REGIONAL Berdasarkan PDRB KABUPATEN/KOTA 2011-2015 http://www.bps.go.id BUKU 5 PULAU NUSA TENGGARA, MALUKU, DAN PAPUA BADAN PUSAT STATISTIK http://www.bps.go.id Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota 2011-2015 Pulau Nusa Tenggara,Maluku, dan Papua Buku 5 I S S N : 2477-0175 Nomor Publikasi : 07140.1606 Katalog : 9199018 Ukuran Buku : 29,7 cm x 21 cm Jumlah Halaman : x + 131 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi Regional Gambar Kulit : Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi Regional Diterbitkan oleh : © Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id Dicetak oleh : PT Citra Mawana Patamaro Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Tim Penyusun Tinjauan Regional berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota 2011-2015 Buku 5 Pulau Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua Pengarah : Dr. Suhariyanto Penanggung Jawab Umum : Buyung Airlangga, M.Bus. Penanggung Jawab Teknis : Nina Suri Sulistini, MT Editor : Budi Ayu Kusuma Dewi, MA., M.Ec.Dev Tri Isdinarmiati, SST., SE., M.Si. Ari Sugih Mulia, SE, MSE, MA Penulis & Pengolahan Data : Mirta Dwi Wulandari, SST Wiwik Andriyani Lestari Ningsih, SST http://www.bps.go.id http://www.bps.go.id http://www.bps.go.id http://www.bps.go.id vi ——————————————————————————————-———————————————————————————————-- DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL viii PENJELASAN TEKNIS ix CATATAN x I. Peta Tematik Peranan Provinsi dalam Pembentukan PDRB Sektoral 1 II. Ulasan Singkat PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat 10 III. Ulasan Singkat PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur 12 IV.
    [Show full text]
  • Lio and the Central Flores Languages
    Lio and the Central Flores languages Alexander Elias A thesis submitted in partial fulfilment of the requirements for the degree of Research Master of Arts in Linguistics by Alexander Elias Student ID: s1915444 Supervisor: Prof. dr. M.A.F. Klamer Second Reader: Dr. E.I. Crevels Date: 13th November, 2018 Faculty of Humanities, Leiden University Abstract This thesis consists of two interconnected parts: a synchronic section dealing with Lio phonology, and a diachronic section dealing with the internal relations of the Central Flores language group, of which Lio is a member. The first section is a description of the phonetics and phonology of Lio (Austronesian), a language spoken in Flores, an island in the Lesser Sunda island chain of eastern Indonesia. I describe the phonemic inventory, phonotactics, stress system and adaptation of loanwords into Lio. This is based on fieldwork carried out in Central Flores in July-August 2017 which focused mainly on Lio. This is a contribution to the state of linguistic documentation in Central Flores, which remains relatively poorly documented. This will also set the stage for the second part of the thesis, because Lio is an important language for reconstructing aspects of Proto-Central Flores. The second section is a historical analysis of the relations of the Central Flores lan- guages, and a reconstruction of Proto-Central Flores. I present evidence that the Central Flores languages form a valid innovation-defined subgroup, which underwent a period of splitting and isolation at the level of Proto-Central Flores. Then I address the internal relations of the Central Flores group and the process of differentiation from Proto-Central Flores to the modern Central Flores languages.
    [Show full text]
  • Representasi Maskulinitas Dalam Ritual Di Kampung
    Representasi Maskulinitas dalam Ritual Etu… (Adinda Sanita dkk.) 119 REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM RITUAL ETU DI KAMPUNG ADAT TUTUBHADA KABUPATEN NAGEKEO, NUSA TENGGARA TIMUR THE REPRESENTATION OF THE MASCULINITY IN THE RITUALS OF ‘ETU’ IN KAMPUNG ADAT TUTUBHADA IN NAGEKEO REGENCY, EAST NUSA TENGGARA Adinda Sanita Putri Khinari1, Ni Made Yuni Sugiantari2, Dania Nabila Lubis3, Ni Kadek Ari Marlina4, Ni Putu Indah Juliyanti5, A. A. Ayu Isna Surya Dewi6, Rochtri Agung Bawono7 1,2,3,4,5,6 Mahasiswa Pecinta Alam “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana Jalan Doktor Goris Nomor 7A Denpasar 80234 7 Universitas Udayana Jalan Pulau Nias Nomor 13 Denpasar 80114 e-mail : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Naskah Diterima: 29 September 2020 Naskah Direvisi: 15 Maret 2021 Naskah Disetujui :30 April 2021 DOI: 10.30959/patanjala.v13i1.677 Abstrak Etu atau tinju tradisional yang dilaksanakan di Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu tahapan dari ritual pasca panen (Gua Meze). Etu dipercaya sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat lokal atas berkah dalam panen musim panas dan wujud bagi kaum laki-laki untuk mempresentasikan kembali maskulinitas dirinya melalui Etu. Penelitian di Kampung Adat Tutubhada Desa Rendu Tutubhada Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana representasi maskulinitas seorang laki-laki pada ritual Etu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data disusun berdasarkan studi pustaka penelitian terdahulu, pengamatan di lapangan, wawancara, dan dokumen. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah penjelasan mengenai rangkaian, pelaku, perlengkapan, dan aturan dari Etu di Kampung Adat Tutubhada, eksistensi Etu di masa kini, serta bagaimana Etu dapat merepresentasikan maskulinitas laki-laki selaku pelaku ritual.
    [Show full text]
  • 2018 Regional Head Elections Vulnerability Index
    2018 REGIONAL HEAD ELECTIONS VULNERABILITY INDEX ELECTION SUPERVISORY BODY REPUBLIC OF INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM i REPUBLIK INDONESIA 2018 REGIONAL HEAD ELECTIONS VULNERABILITY INDEX ADVISORS Abhan Mochammad Afifuddin Ratna Dewi Pettalolo Rahmat Bagja Fritz Edward Siregar SUPERVISOR Gunawan Suswantoro PERSON IN CHARGE Ferdinand Eskol Tiar Sirait TEAM DIRECTOR Ilham Yamin ASSISTANT DIRECTORS Djoni Irfandi R. Alief Sudewo Eko Agus Wibisono RESEARCHERS Masykurudin Hafidz (Coordinator) Ahsanul Minan Yohan Wahyu Toto Sugiarto Engelbert Johannes Rohi Yusfitriadi Sunanto Veri Junaidi Erik Kurniawan Sri Budi Eko Wardani Nugroho Noto Susanto Muhammad Zaid Mohamad Ihsan Deytri Aritonang ASSISTANT RESEARCHERS Adriansyah Pasga Dagama Ira Sasmita M. Qodri Imaduddin Andika Asykar Chandra Maulana Akbar Anjar Arifin Mouliza K. D. Sweinstani Rury Uswatun Hasanah Taufiequrrohman Rafael Maleakhi DESIGN Shofie Ahmadi ii Indeks Kerawanan Pemilu Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018 FOREWORDS All praises be for the Lord Almighty, as it is only for His Grace, the Election Vulnerability Index for the 2018 Regional Head Election can be fully completed. This product is a result of our research over the conducts of legislative, presidential, and regional head elections in Indonesia. Election Vulnerability Index for the 2018 Regional Head Election is a result of our effort to map and detect aspects in an election most prone to various regulatory violations upon holding the 2018 Simultaneous Regional Head Election. This index defines vulnerability as potentials in obstructing or impeding the conduct of a democratic election. In 2018, 171 regions in Indonesia (17 provinces and 154 districts) will elect their regional heads. We form this index using three main aspects of a democratic, high-quality, and high- integrity election: conduct, competition, and participation.
    [Show full text]
  • Revitalization of East Nusa Tenggara Traditional Dance Through Identification and Inventory As Protection to Indonesia Culture
    Revitalization of East Nusa Tenggara Traditional Dance through Identification and Inventory as Protection to Indonesia Culture Olivia de Haviland Basoeki1, Eka Dyah Puspita Sari1, Rulli Saragi1 {[email protected], [email protected], [email protected]} Politeknik Negeri Kupang1 Abstract. East Nusa Tenggara has rich and various cultural heritages, but it is indeed neglected, displaced, and ignored. The treatment and retention way, as a main part to sustain the culture, is also poor. Dealing with the problem, higher education plays a role to keep nation’s culture. Regarding that, the problem of this paper is how the identification, inventory, and ease of access process of traditional dance in East Nusa Tenggara are conducted. The specific aim of this paper is to identify the traditional dance of East Nusa Tenggara, to invent and process nation’s culture in form of traditional dance of East Nusa Tenggara so it stays original as it is, and to make easy access for the people, both domestic and international people, to access nation’s culture collection, especially traditional dance in East Nusa Tenggara. Qualitative research method is applied in this paper to get data of traditional dance in East Nusa Tenggara. The data are collected through identification of the dance, starting from the form, starter, and function. Then, the data are gathered through some steps, i.e. observation, video recording, photo taking, and interview with the related parties about the dance. The plan of this research is by doing field observation, dance identification, dance inventory, and East Nusa Tenggara traditional dance documentation. The result of this research is mini encyclopedia of East Nusa Tenggara traditional dance that is original and easy to be accessed by the society.
    [Show full text]
  • Faktor Penentu Dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
    Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2 e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging di Provinsi Nusa Tenggara Timur The Determinants and Impact of the Existence of Broiler Business in East Nusa Tenggara Province Jefirstson Richset Riwukore1), Yohanes Susanto1), Fellyanus Habaora2)* 1)Departement of Management Science, Post Graduate Program, Indo Global Mandiri University. Jl. Jenderal Sudirman No.629 Palembang, 30129, South Sumatra, Indonesia 2)Post Graduate Programe Animal Production and Technology, Faculty of Animal Sciences, Bogor Agricultural University. Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga Bogor, 16680, West Java, Indonesia Article history ABSTRACT Received: Mar 20, 2020; Accepted: Aug 30, 2020 The research objective is to determine the determinants and impact of broiler * Corresponding author: chicken companies in East Nusa Tenggara. This research was conducted for 6 (six) E-mail: months from September 2018-February 2019 with the research locations in [email protected] Kupang Regency and Kupang City which were determined by purposive DOI: sampling. The research method is descriptive employing surveys, observations, 10.46549/jipvet.v10i2.101 and interviews. The informants consisted of 8 (eight) people, namely Head of Animal Husbandry Office of Kupang Regency, Head of Animal Husbandry Field at the Agriculture Office of Kupang City, Researchers from the Undana Faculty of Animal Husbandry, and 5 (five) farmer who are members of the organization Himpuli (Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia). The types of data used are primary data and secondary data. The data analysis used is descriptive which is described in a narrative.
    [Show full text]
  • Patterns and Determinant Factors of Arabica Coffee's
    AGRO EKONOMI, Vol 29, No 1, Juni 2018, Hal.102-117 DOI : http://doi.org/ 10.22146/ae.31379 102 Agro Ekonomi ISSN Vol. 29/No.0215-8787 1, Juni (print), 2018 ISSN 2541-1616 (online) Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/jae/ PATTERNS AND DETERMINANT FACTORS OF ARABICA COFFEE’S MARKETING MARGIN IN NGADA REGENCY Pola Saluran Dan Faktor yang Mempengaruhi Marjin Pemasaran Kopi Arabika di Kabupaten Ngada 1Maria Clara Mau, 2Dwidjono Hadi Darwanto, 2Masyhuri 1Master of Agribusiness Management, Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada 2Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora, Bulaksumur, Kec.Depok, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 [email protected] Diterima tanggal : 18 Desember 2017 ; Disetujui tanggal : 20 Maret 2018 ABSTRACT Coffee is one of the essential plantation commodities in the development process of plantation sub-sector. Ngada Regency is one of the coffee producers in East Nusa Tenggara Province. Coffee in Ngada Regency becomes one of the plantation commodities that conceive high potential to be developed. This research aims to discover the established marketing channel pattern, factors influencing marketing margin of Arabica coffee, and the quantity of price received by farmers the in Ngada Regency. The respondents in this research were 59 farmers who were derived randomly and 10 merchants who were derived from snowball sampling technique. This research used interview with a questionnaire as supporting tools in collecting the data. This research analyzed the data descriptively and multiple regression analysis was also conducted through Ordinary Least Square method. The analysis results show that (1) the established marketing channel pattern of Arabica coffee in Ngada Regency are channel I: Farmers - Product Processing Unit – PT.
    [Show full text]
  • Representation of Local Wisdom in Film (Semiotics Study of Aroma of Heaven Films)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 570 Proceedings of the International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH 2021) Representation of Local Wisdom in Film (Semiotics Study of Aroma of Heaven Films) Theo Vrasandyka1 Suzy Azeharie1* 1Faculty of Communication, Universitas Tarumanagara, Jakarta 11440, Indonesia *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT Every form of art, such as music, dance, literature, fine arts, and acting requires appreciation from its respective audience. The artwork has developed from year to year until in the end, it creates a balanced and harmonious blend of literature, music, acting, and comedy which is packaged in the form of a film. This research examines the representation of local wisdom contained in the documentary film Aroma of Heaven. This study aims to examine the symbols or signs of Indonesian local cultural wisdom. The theory used in the film is mass communication theory, representation, local wisdom, and semiotics. The research method used in this research is descriptive qualitative with Charles Sanders Peirce's semiotic analysis study which divides signs into three elements, namely signs, objects, and interpretants. Data collection techniques are carried out by observation, documentation, and literature study. The conclusion of this research is that local wisdom in the film Aroma of Heaven provides a positive meaning and teaches the traditional values of an area that can be represented by the audience. This film depicts the reality of various signs on an existing object. Through the documentary Aroma of Heaven, it raises the audience's awareness that from a cup of coffee there is a closeness of traditions, historical records, and cultural diversity that become the national identity.
    [Show full text]