Perancangan Concept Art Berdasarkan Sejarah Kerajaan Majapahit

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perancangan Concept Art Berdasarkan Sejarah Kerajaan Majapahit PERANCANGAN CONCEPT ART BERDASARKAN SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT Steven Aldo Tjandra¹, Aristarchus Pranayama², Ryan P. Sutanto³ ¹,²,³ Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya Email: [email protected] Abstrak Dewasa ini perkembangan game bertema sejarah di Indonesia sangatlah kurang karena kurangnya referensi yang dimiliki oleh game developer dalam mengembangkan game bertema sejarah. Selain itu, pelajaran sejarah susah dipelajari oleh kebanyakan orang pada usia sekolah karena pelajaran ini kurang disukai dan dianggap sebagai pelajaran yang tidak penting untuk dipelajari sekaligus membosankan. Tujuan dari perancangan concept art ini sebagai media untuk meningkatkan perkembangan game bertema sejarah serta sebagai media bantu untuk menarik minat serta mempermudah pembelajaran sejarah pada remaja berusia 15-18 tahun dengan cara penceritaan sejarah secara visual tanpa membuat orang merasa bosan dengan tulisan-tulisan sejarah tanpa gambar. Sejarah yang diangkat adalah sejarah Kerajaan Majapahit di Nusantara. Tema ini diangkat karena sejarah Kerajaan Majapahit di Indonesia masih kurang diulas (lebih banyak sejarah penjajahan Belanda dan sejarah pendudukan Jepang). Kata Kunci: Concept Art, Game, Sejarah, Metode Pembelajaran, Kerajaan Majapahit. Abstract Today the development of history-themed games in Indonesia is very less due to the lack of references owned by game developers in developing the history-themed game. In addition, history lessons are hard to learn by most people at school age because they are less favored and are considered less important lessons to learn as well as boring. The purpose of designing this concept art are a medium to improve the development of history-themed games as well as a media aids to attract interest and facilitate learning history in adolescents aged 15-18 years by way of visual storytelling without making people feel bored with the writings of history without pictures. The topic is the history of Majapahit Kingdom in the Nusantara. This theme was chose because the history of the Majapahit Kingdom in Indonesia is still poorly reviewed (more about Dutch colonial history and Japanese occupation history). Keywords: Concept Art, Game, History, Learning Method, Majapahit Kingdom. Pendahuluan Pada kemajuan era digital, cerita sejarah lampau hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan Indonesia sudah mulai pudar sedikit demi sedikit. sebagai sejarah manusia. Cerita sejarah adalah sejenis cerita tradisional yang mencoba untuk menjelaskan tentang masa lalu Kisah Kerajaan Majapahit merupakan salah satu terutama kaitannya dengan manusia maupun suatu sejarah lampau yang ada di Indonesia. Kerajaan daerah. Cerita seperti ini biasanya dapat tercantum di Majapahit sendiri merupakan kerajaan Hindu- dokumen-dokumen, artefak peninggalan, maupun Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan secara lisan diwariskan dari generasi ke generasi. merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam Sejarah sendiri adalah istilah umum yang sejarah Indonesia. Kekuasaan Majapahit terbentang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga wilayah penemuan, koleksi, organisasi, dan Indonesia bagian timur. Kisah tentang Kerajaan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah Majapahit juga telah tercantum dalam novel/ roman ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk sejarah, salah satunya dalam roman berjudul Gajah Mada, sebuah roman sejarah berseri yang mengisahkan kehidupan Gajah Mada dengan mempersatukan Nusantara yang diucapkan dalam ambisinya menguasai Nusantara, karya Langit sumpahnya, Sumpah Palapa. Itulah beberapa Kresna Hariadi. Gajah Mada sendiri adalah seorang ringkasan sejarah Kerajaan Majapahit. panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh Akan tetapi, hanya terdapat sedikit bukti fisik dari pada zaman Kerajaan Majapahit. sisa-sisa Kerajaan Majapahit, antara lain beberapa prasasti dan artefak peninggalan namun sejarahnya Kerajaan Majapahit resmi didirikan oleh Raden tidak diketahui secara pasti. Sumber utama yang Wijaya pada tahun 1293 Masehi. Raden Wijaya digunakan oleh para sejarawan merupakan menantu dari raja terakhir Kerajaan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Singasari, Kertanegara. Kerajaan Singasari jatuh Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa ketika Raja Kertanegara yang merupakan raja Kuno. Pararaton sendiri merupakan sebuah kitab terakhir dari Kerajaan Singasari dibunuh oleh naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam Adipati Kadiri, Jayakatwang. Setelah Singasari bahasa Jawa Kuno, sedangan Nagarakretagama jatuh, Raden Wijaya beserta dua belas prajuritnya adalah syair kuno yang berasal dari Kerajaan- yang setia terus-menerus dikejar oleh prajurit Kadiri. kerajaan lampau di Indonesia. Akibat sedikitnya Setelah menerima saran dari Adipati Madura, Arya bukti fisik yang ada mengenai Kerajaan Majapahit, Wiraraja, Raden Wijaya memutuskan untuk kisah Kerajaan Majapahit yang besar ini bila menghamba kepada Jayakatwang. Jayakatwang dibiarkan akan semakin hilang oleh zaman dan kemudian menganugerahkan daerah Tarik kepada diacuhkan oleh masyarakat Indonesia. Raden Wijaya untuk dikelola, Raden Wijaya mampu Dewasa ini, umumnya hal-hal yang tradisional menjadikan daerah Tarik menjadi daerah yang ramai seperti sejarah dianggap kuno dan membosankan. dan banyak orang menetap disana, serta Sejarah nusantara pada zamannya sangat dikenal menamainya Majapahit. Maja berasal dari buah oleh setiap anak Indonesia, tapi pada zaman ini, maja, pahit berasal dari rasanya yang pahit. Raden anak-anak sudah hampir tidak pernah mendengarnya Wijaya memiliki keinginan untuk membalaskan lagi. Keberadaan sejarah merupakan salah satu dendam atas kematian Raja Kertanegara, namun kekayaan budaya yang harus dipertahankan. Arya Wiraraja menyarankan kepada Raden Wijaya Keberadaan sejarah sendiri sudah tergantikan oleh untuk bersabar dan menunggu kedatangan tentara kisah-kisah film dan game luar negeri yang dikemas Tartar milik Kaisar Kubilai Khan. Kubilai Khan sangat baik dengan teknologi tinggi. masih menyimpan dendam terhadap Kertanegara yang merusak wajah utusannya, Meng Chi dan Film dan Game yang berasal dari luar negeri tidak memutuskan untuk membantu Raden Wijaya hanya berasal dari cerita fiksi namun juga diangkat menghancurkan Kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh berdasarkan sejarah yang ada. Beberapa contoh Jayakatwang, mengira Raja Kadiri adalah game yang diangkat dari cerita sejarah antara lain: Kertanegara. Kubilai Khan kemudian mengirimkan Romance of Three Kingdoms dan Dynasty Warriors tentara Tartar sebanyak 20.000 orang dibawah yang diangkat dari sejarah 3 Kerajaan besar pada pimpinan Shin Pi, Gao Xing, dan Ike Meje dan masanya di Tiongkok, Nobunaga Ambitions dan mendarat di Pulau Jawa pada tahun 1292 Masehi. Samurai Warriors yang diangkat dari jaman Setelah Kerajaan Kadiri berhasil dihancurkan, peperangan antar clan di Jepang atau yang lebih Raden Wijaya beserta pasukan Kerajaan Majapahit dikenal dengan Sengoku Era , Call of Duty yang balik menyerang tentara Tartar yang sedang berpesta mengangkat kisah perjuangan tentara amerika dalam pora dan merayakan kemenangan atas Kerajaan sejarah Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 dan Kadiri. Pasukan Kerajaan Majapahit kemudian masih banyak game serta film lain yang mengangkat berhasil mengusir tentara Tartar dari tanah Jawa dan kisah sejarah dari negeri mereka masing-masing. Raden Wijaya kemudian dinobatkan sebagai raja Dalam proses produksinya, pembuatan sebuah game pertama Kerajaan Majapahit bergelar Sri Maharaja terbagi jadi tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, Kertajasa Jayawardhana pada tahun 1293 Masehi. dan paska produksi. Pada tahap pra produksi, konsep Kejayaan Kerajaan Majapahit sampai pada menjadi sebuah hal dasar yang penting dalam proses puncaknya pada masa pemerintahan Raja Hayam pembuatan game. Hal itu dikarenakan pada tahap ini Wuruk dan Patih Gajah Mada. Pada masa semua ide dan gagasan yang dibuat akan pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, diilustrasikan untuk digunakan dalam proses Kerajaan Majapahit melakukan ekspansi wilayah produksi. Tahap pembuatan ilustrasi tersebut biasa dan berhasil menaklukan seluruh Nusantara disebut dengan istilah visual development / concept mencakup Sumatra, Kalimantan, Semenanjung art. Concept art tersebut mencakup mulai dari Malaya, Bali dan daerah timur Indonesia. Hayam penggambaran karakter, lokasi, peralatan atau prop, Wuruk terkenal akan kebijaksanaan dan alat transportasi, dan adegan (Galiban, n.d, para. 10- kemampuannya mengelola pemerintahan Majapahit 13). Menurut Raymond (2014), “Concept art dan hukum-hukum yang dibuatnya untuk merupakan bagian yang sangat penting pada masyarakat Majapahit. Sementara Gajah Mada, produksi video game karena berbagai alasan. Seperti terkenal akan keberaniannya dan ambisinya untuk yang telah dijelaskan sebelumnya, concept art memberikan pedoman untuk seluruh proses akan digunakan sebagai pedoman untuk keseluruhan pembuatan pada tahap-tahap selanjutnya” (para. 4). visual proyek (Raymond, 2014, para. 1). Dari penjelasan di atas, akan sangat menarik jika Menurut concept artist Landis Fields, concept art dibuat sebuah concept art yang mengangkat merupakan seni konsep tiga dimensi berkecepatan Kerajaan Majapahit. Concept art tersebut akan tinggi dan pra-visualisasi di mana semua berperan dikemas menjadi sebuah buku berisi visual-visual sebagai satu kesatuan dengan kontrol kualitas karakter, lokasi, dan peralatan atau prop,
Recommended publications
  • Concise Ancient History of Indonesia.Pdf
    CONCISE ANCIENT HISTORY OF INDONESIA CONCISE ANCIENT HISTORY O F INDONESIA BY SATYAWATI SULEIMAN THE ARCHAEOLOGICAL FOUNDATION JAKARTA Copyright by The Archaeological Foundation ]or The National Archaeological Institute 1974 Sponsored by The Ford Foundation Printed by Djambatan — Jakarta Percetakan Endang CONTENTS Preface • • VI I. The Prehistory of Indonesia 1 Early man ; The Foodgathering Stage or Palaeolithic ; The Developed Stage of Foodgathering or Epi-Palaeo- lithic ; The Foodproducing Stage or Neolithic ; The Stage of Craftsmanship or The Early Metal Stage. II. The first contacts with Hinduism and Buddhism 10 III. The first inscriptions 14 IV. Sumatra — The rise of Srivijaya 16 V. Sanjayas and Shailendras 19 VI. Shailendras in Sumatra • •.. 23 VII. Java from 860 A.D. to the 12th century • • 27 VIII. Singhasari • • 30 IX. Majapahit 33 X. The Nusantara : The other islands 38 West Java ; Bali ; Sumatra ; Kalimantan. Bibliography 52 V PREFACE This book is intended to serve as a framework for the ancient history of Indonesia in a concise form. Published for the first time more than a decade ago as a booklet in a modest cyclostyled shape by the Cultural Department of the Indonesian Embassy in India, it has been revised several times in Jakarta in the same form to keep up to date with new discoveries and current theories. Since it seemed to have filled a need felt by foreigners as well as Indonesians to obtain an elementary knowledge of Indonesia's past, it has been thought wise to publish it now in a printed form with the aim to reach a larger public than before.
    [Show full text]
  • In the Footsteps of Hayam Wuruk
    IIAS_NL#39 09-12-2005 17:00 Pagina 17 > Research Rocks washed by the sea as Hayam Wuruk probably saw them at the cape of Tanjung Papuma. courtesy of author In the footsteps of Hayam Wuruk In the Old Javanese text Nagarakertagama or Desawarnana (1365), the Buddhist poet Prapanca describes King Hayam Wuruk’s journey through East Java in 1359. We followed the royal tracks in a 900-kilometer jeep expedition in June 2005 and discovered that many of the places can still be identified. Amrit Gomperts Renes, the caravan passed through a for- descending the steep ravine is impossi- cape of Tanjung Papuma, nowadays a human hands on the southern shore of est referred to as Jati Gumelar or ‘spread ble. Thus, in 1359, the wooden or bam- small tourist resort. The rocks jutting up Ranu Segaran, in front of a terraced gar- out teak trees’ (DW 23.1). The Dutch boo bridge may have been in a moul- close to the beach remain as Hayam den; this site may well indicate the loca- he expedition departed from the topographic maps show details of vege- dering state but it could not have been Wuruk may have seen them (see photo- tion of the bwat ranten. Tcourt of Majapahit, during the day tation that locate the forest near the vil- entirely in tatters. Such bridges chal- graph). of the full moon on 8 September 1359. lage of Tasnan which my Javanese trav- lenge our archaeological imagination. At the end of the journey, the royal car- The royal caravan drove in ox-carts, with el companions recognized as jati ‘teak’.
    [Show full text]
  • 5 Bab Ii. Pasukan Elite Kerajaan Majapahit Ii.1
    BAB II. PASUKAN ELITE KERAJAAN MAJAPAHIT II.1 Landasan Teori II.1.1 Kerajaan Pada masa lalu Indonesia dihuni dengan macam – macam kerajaan diberbagai wilayah Indonesia, dari kerajaan Hindu, Buddha hingga Islam. Definisi Kerajaan adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang aristocrat (bangsawan) yang jabatannya diperoleh dari garis keturunan penguasa, masa jabatan raja berlaku seumur hidup, kecuali raja itu sendiri yang mengundurkan diri (Suhelmi, 2007, h.233). Sistem pemerintahan kerajaan dapatdisebut monarki, arti kata monarki yang berasal dari Bahasa Yunani, kata mono yang artinya satu dan archeim yang artinya pemerintahan, jadi sistem pemerintahan monarki adalah suatu negara yang dipimpin oleh satu orang atau seorang raja (Rachmat, Sukidjo, Tukimo, 2002, h.26). Menurut (Mark), sistem pemerintahan kerajaan atau monarki adalah sistem pemerintahan yang tertua di dunia pada abad ke 3 SM, dilihat dari salah satu peradaban besar tertua di dunia yaitu bangsa Mesir Kuno yang pemimpin bangsanya adalah Fir’aun dengan sistem Monarki Absolut, raja pertama Mesir Kuno adalah Menes (https://www.ancient.eu/egypt, 29/01/2016, para 7). Gambar II.1 Pelat Narmer Abad ke 3 SM Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0b/NarmerPalette_ROM- gamma.jpg/800px-NarmerPalette_ROM-gamma.jpg (Diakses pada 21/04/2020) Hampir semua sistem pemerintahan di masa lalu adalah sistem kerajaan, tak terkecuali Indonesia. Pada masa lalu Indonesia memiliki kerajaan - kerajaan yang terkenal seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Kutai, Kerajaan Sriwijaya dan masih 5 banyak lagi. Pada periode kerajaan – kerajaan di Indonesia, kerajaan tidak dijadikan sebagai pusat pemerintahaan saja, tapi juga dijadikan tempat menyebarluaskan kepercayaan, dari agama Hindu, agama Buddha dan juga agama Islam.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajaan Koto Besar
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajaan Koto Besar diperkirakan telah ada sejak akhir abad ke-17 Masehi.1 Koto Besar tumbuh dan berkembang bersama daerah-daerah lain yang berada di bekas wilayah Kerajaan Melayu Dharmasraya (Swarnabumhi).2 Daerah-daerah ini merupakan kerajaan kecil yang bercorak Islam dan berafiliasi dengan Kerajaan Pagaruyung, seperti Pulau Punjung yang dikenal sebagai camin taruih (perpanjangan tangan) Pagaruyung untuk daerah Hiliran Batanghari, serta penguasa lokal di ranah cati nan tigo, yaitu Siguntur, Sitiung dan Padang Laweh.3 Koto Besar menjadi satu-satunya kerajaan di wilayah ini yang tidak berpusat di pinggiran Sungai Batanghari.4 Lokasi berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut merupakan daerah rantau dalam konsep alam Minangkabau.5 Pepatah adat Minangkabau mengatakan, 1 Merujuk pada tulisan yang tercantum pada stempel peninggalan Kerajaan Koto Besar yang berangkakan tahun 1697 Masehi. 2 Kerajaan Melayu Dharmasraya (Swarnabumhi) adalah sebuah kerajaan yang bercorak Hindu Buddha dan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu Jambi yang bermigrasi dari muara Sungai Batanghari. Kerajaan Melayu Dharmasraya hanya bertahan sekitar dua abad (1183 – 1347), setelah dipindahkan oleh Raja Adityawarman ke pedalaman Minangkabau di Saruaso. Bambang Budi Utomo dan Budhi Istiawan, Menguak Tabir Dharmasraya, (Batusangkar : BPPP Sumatera Barat, 2011), hlm. 8-12. 3 Efrianto dan Ajisman, Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Dharmasraya, (Padang: BPSNT Press, 2010), hlm. 84. 4 Menurut Tambo Kerajaan Koto Besar dijelaskan bahwa Kerajaan Koto Besar berpusat di tepi Sungai Baye. Hal ini juga dikuatkan oleh catatan Kontroler Belanda Palmer van den Broek tanggal 15 Juni 1905. Lihat, Tambo Kerajaan Koto Besar, “Sejarah Anak Nagari Koto Besar yang Datang dari Pagaruyung Minangkabau”. Lihat juga, “Nota over Kota Basar en Onderhoorige Landschappen Met Uitzondering van Soengei Koenit en Talao”, dalam Tijdschrift voor Indische, “Taal, Land en Volkenkunde”, (Batavia: Kerjasama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen dan Batavia Albrecht & Co., 1907), hlm.
    [Show full text]
  • BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Dari Singasari
    BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Dari Singasari Sampai PIM Sejarah singkat berdirinya kerajaan Majapahit, penulis rangkum dari berbagai sumber. Kebanyakan dari literatur soal Majapahit adalah hasil tafsir, interpretasi dari orang per orang yang bisa jadi menimbulkan sanggahan di sana- sini. Itulah yang penulis temui pada forum obrolan di dunia maya seputar Majapahit. Masing-masing pihak merasa pemahamannyalah yang paling sempurna. Maka dari itu, penulis mencoba untuk merangkum dari berbagai sumber, memilih yang sekiranya sama pada setiap perbedaan pandangan yang ada. Keberadaan Majapahit tidak bisa dilepaskan dari kerajaan Singasari. Tidak hanya karena urutan waktu, tapi juga penguasa Majapahit adalah para penguasa kerajaan Singasari yang runtuh akibat serangan dari kerajaan Daha.1 Raden Wijaya yang merupakan panglima perang Singasari kemudian memutuskan untuk mengabdi pada Daha di bawah kepemimpinan Jayakatwang. Berkat pengabdiannya pada Daha, Raden Wijaya akhirnya mendapat kepercayaan penuh dari Jayakatwang. Bermodal kepercayaan itulah, pada tahun 1292 Raden Wijaya meminta izin kepada Jayakatwang untuk membuka hutan Tarik untuk dijadikan desa guna menjadi pertahanan terdepan yang melindungi Daha.2 Setelah mendapat izin Jayakatwang, Raden Wijaya kemudian membabat hutan Tarik itu, membangun desa yang kemudian diberi nama Majapahit. Nama 1 Esa Damar Pinuluh, Pesona Majapahit (Jogjakarta: BukuBiru, 2010), hal. 7-14. 2 Ibid., hal. 16. 29 Majapahit konon diambil dari nama pohon buah maja yang rasa buahnya sangat pahit. Kemampuan Raden Wijaya sebagai panglima memang tidak diragukan. Sesaat setelah membuka hutan Tarik, tepatnya tahun 1293, ia menggulingkan Jayakatwang dan menjadi raja pertama Majapahit. Perjalanan Majapahit kemudian diwarnai dengan beragam pemberontakan yang dilakukan oleh para sahabatnya yang merasa tidak puas atas pembagian kekuasaannya. Sekali lagi Raden Wijaya membuktikan keampuhannya sebagai seorang pemimpin.
    [Show full text]
  • Aparatur Sipil Negara, BUKAN Abdi Negara Biasa
    Media Edukasi dan Informasi Keuangan EDUKASI KEUANGAN ASN Aparatur Sipil Negara, BUKAN Abdi Negara Biasa Edisi 23/2014 Daftar Isi Salam Redaksi 2 Lintas Peristiwa 4 Liputan Utama 6 Liputan Khusus 14 Profil 18 Kuis 23 Serambi Ilmu 24 Mata Air 53 Klinik Sehat 55 Tips n Trik 56 English Corner 59 Selasar 60 Point Of Interest 61 Kalender Diklat 63 Resensi Buku 64 Kang Edu 65 Redaksi menerima kritik saran, pertanyaan, atau sanggahan terhadap EDUKASI masalah-masalah yang berkaitan dengan Kementerian Keuangan. K E U A N G A N Sampaikan melalui alamat email : [email protected] Salam Redaksi Belakangan ini muncul beberapa pertanyaan terkait dengan pegawai negeri sipil. Apa benar PNS berubah? Apakah jabatan dalam PNS juga diganti? Pertanyaan tersebut muncul sebagai konsekuensi dari disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang tersebut menggantikan UU Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok Po- kok Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Undang- Undang tersebut secara istilah memang menggantikan istilah PNS. Undang-Undang ASN lahir dari usaha reformasi birokrasi di Indonesia, dimana sistem birokrasi menekankan pada efektifitas dan efisiensi. Banyak hal yang “berubah”, paradigma PNS sebagai sebuah pekerjaan mulai dikampanyekan bahwa PNS itu adalah profesi melalui sebutan barunya yaitu Aparatur Sipil Negara. Sebagai sebuah profesi, negara perlu mengatur adanya asas, nilai dasar, kode etik, sampai bagaimana mengembangkan ASN secara terpadu. Penajaman dan penekanan serta profesionalisme aparatur sipil negara terlihat pada butir-butir di Undang-Undang tersebut. Pengertian UU ASN, pokok pokok perubahan serta maksud dan tujuan dari perubahan tersebut kami tuangkan kedalam Liputan Utama Majalah edisi ke-23 ini.
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 552 Proceedings of the 4th International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2020) Life Values in Gapura Bajangratu Katrin Nur Nafi’ah Ismoyo1,* Hadjar Pamadhi 2 1 Graduate School of Arts Education, Yogyakarta State University, Yogyakarta 55281, Indonesia 2 Faculty of Languages and Arts, Yogyakarta State University, Yogyakarta 55281, Indonesia *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT This study employed the qualitative research method with Hans-George Gadamer’s semiotic approach and analysis based on Jean Baudrillard’s hyperreality. According to Gadamer, truth can be obtained not through methods, but dialectics, where more questions may be proposed, which is referred to as practical philosophy. Meanwhile, Jean Baudrillard argues that “We live in a world where there is more and more information, and less and less meaning …”. This paper discusses the life values of Gapura Bajang Ratu in its essence, as well as life values in the age of hyperreality. Keywords: Gapura Bajangratu, life values, hyperreality, semiotics 1. INTRODUCTION death of Bhre Wengker (end 7th century). There is another opinion regarding the history of the Bajangratu Gapura Bajangratu (Bajangratu Temple) is a Gate which believe it to be one of the gates of the heritage site of the Majapahit Kingdom which is located Majapahit Palace, due to the location of the gate which in Dukuh Kraton, Temon Village, Trowulan District, is not far from the center of the Majapahit Kingdom. Mojokerto Regency, East Java. Gapura Bajangratu or This notion provides historical information that the the Bajangratu Gate is estimated to have been built in Gapura gate is an important entrance to a respectable the 13-14th century.
    [Show full text]
  • Accounting and Accountability Strategies of Gajah Mada's
    IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF) e-ISSN: 2321-5933, p-ISSN: 2321-5925.Volume 5, Issue 6. Ver. I (Nov.-Dec. 2014), PP 19-24 www.iosrjournals.org Accounting and Accountability Strategies of Gajah Mada’s Government: Analysis of Power – Knowledge Calysta Dessi Rosyinadia1 , EG Sukoharsono2 , A Djamhuri3 1 Postgraduate Program, Faculty of Economic and Business, University of Brawijaya. Malang-Indonesia 2 Faculty of Economic and Business, University of Brawijaya. Malang-Indonesia 3 Faculty of Economic and Business, University of Brawijaya. Malang-Indonesia Abstract: This study is aimed to more deeply analyze the history of accounting in Indonesia, particularly in the Majapahit empire in the reign of Gajah Mada as the mahapatih (Prime Minister). The role of Gajah Mada in the establishment of the unity of archipelago has a significant contribution to the development of the accounting ideas in Indonesia. In addition to the expansion of the territory expressed in the Palapa oath, Gajah Mada committed to his own mission to improve the economy of Majapahit Empire. Gajah Mada’s accounting strategy is one of successful strategy that formed Indonesian archipelago. In the age of Gajah Mada, Majapahit was one of the biggest ports with biggest warehouse in Asia frequently transited by foreigners from various countries. Moreover, Gajah Mada used his power to formulate legislation governing Majapahit taxes and penalties. In the Gajah Mada reign, Majapahit Empire is levied kinds of taxes, namely: (a) trade tax, (b) tax for foreigner, (c) exit-premit tax,(d) land tax, and (e) arts tax. Keywords: Gajah Mada, Accounting History of Indonesia, Foucault Power-Knowledge Framework I.
    [Show full text]
  • Perancangan Karakter Visual Tribhuwana Wijayatunggadewi
    Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol. 01 No. 01, Sep – Des 2018 e-ISSN:2623-0305 hal. 57-62 PERANCANGAN KARAKTER VISUAL TRIBHUWANA WIJAYATUNGGADEWI Nanda Agustia Fazri, Pujianto Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI Jl.Nangka 58 Tanjung Barat,Jakarta Selatan,Indonesia [email protected] Abstrak Tribhuwana Wijayatunggadewi mempunyai nama asli, yakni Dyah Gitarja. Ia adalah raja ke tiga Kerajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1328-1351. Perancangan karakter visual sosok Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah untuk menjadi teladan kepada perempuan khususnya agar menjadi peribadi yang mempunyai perencanaan kehidupan kedepan agar hidupnya tertata dengan baik dan mempunyai wawasan yang luas, serta melakukan apapun dengan sunggh- sungguh dan bertanggung jawab. Metode studi pustaka, baik cetak seperti buku, maupun elektronik yaitu jurnal ilmiah, artikel, e-book, dan sebagainya. Penulis juga melakukan wawancara dan observasi berkaitan dengan watak dan karakter Tribhuwana dalam peran perluasan kekuasaan Majapahit. Berdasarkan data yang ada dan teori yang terkait dengan perancangan karakter visual . Hasil akhir perancangan karakter visual ini dapat menjadi refrensi ilmiah untuk perkembangan ilustrasi individu maupun kelompok untuk lebih percaya diri untuk lebih kreatif dan bersaing di pasar global sambil mempertahankan nilai – nilai budaya indonesia. Kata kunci : Karakter, visual, Tribhuwana Wijayatunggadewi Abstract Tribhuwana Wijayatunggadewi has a original name, namely Dyah Gitarja. He was the third king of the Majapahit Kingdom who ruled twelfth until . The design of the visual character of Tribhuwana Wijayatunggadewi is to be a role model to women, especially to be a person who has life planning in the future so that his life is well organized and has broad insight, and does everything sincerely and responsibly.
    [Show full text]
  • Bab 2 Landasan Teori
    BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Letak Geografis Sumatra Barat Secara geografis, Provinsi Sumatera Barat terletak pada garis 00 54’ Lintang Utara sampai dengan 30 30’ Lintang Selatan serta 980 36’ – 1010 53’ Bujur Timur dengan luas wilayah 42.29730 Km2 atau 4.229.730 Ha. Luas perairan laut Provinsi Sumatera Barat kurang lebih 186.500 Km2 dengan jumlah pulau besar dan kecil sekitar 345 pulau. 2.1.2. Kedatangan Majapahit Di Minangkabau Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai uparaja atau raja bawahan Majapahit, sekaligus melakukan beberapa penaklukan yang dimulai dengan menguasai Palembang. Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan menyebut nama Arya Damar sebagai bupati Palembang yang berjasa membantu Gajah Mada menaklukkan Bali pada tahun 1343. Menurut Prof. C.C. Berg, tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman. Setelah membantu Majapahit dalam melakukan beberapa penaklukan, pada tahun 1347 masehi atau 1267 saka, Adityawarman memproklamirkan dirinya sebagai Maharajadiraja dengan gelar Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Mauli Warmadewa dan menamakan kerajaannya dengan namaMalayapura. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu sebelumnya, dan memindahkan ibukotanya dari Dharmasraya ke daerah pedalaman (Pagaruyung atau Suruaso). Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman, terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya, Mauli merujuk garis keturunannya kepada bangsa Mauli penguasa Dharmasraya, dan gelar Sri Udayadityavarman pernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk penguasa Sriwijaya, raja Chola dari 3 4 Koromandel. Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi. 2.1.3. Kerajaan Pagaruyung Masa Kebudayaan Islam Sultan Alif Khalifatullah naik tahta sekitar tahun 1560. Beliau merupakan raja (sultan) pertama di Kerajaan Pagaruyung yang memeluk agama Islam.
    [Show full text]
  • The Local Wisdom in Marine Resource Conservation for Strategies of Poverty Reduction in Indonesia
    TUMSAT-OACIS Repository - Tokyo University of Marine Science and Technology (東京海洋大学) The local wisdom in marine resource conservation for strategies of poverty reduction in Indonesia 学位名 博士(海洋科学) 学位授与機関 東京海洋大学 学位授与年度 2018 学位授与番号 12614博乙第35号 権利 全文公表年月日: 2019-06-25 URL http://id.nii.ac.jp/1342/00001758/ Doctoral Dissertation THE LOCAL WISDOM IN MARINE RESOURCE CONSERVATION FOR STRATEGIES OF POVERTY REDUCTION IN INDONESIA March 2019 LUCKY ZAMZAMI i To the Villagers of South Tiku ii TABLE OF CONTENTS Table of Contents ..................................................................................................... iii List of Tables ........................................................................................................... v List of Figures .......................................................................................................... vi List of Photos ........................................................................................................... vii Acknowledgment ..................................................................................................... viii Preface ..................................................................................................................... ix CHAPTER I: INTRODUCTION ......................................................................... 1 1. Background ........................................................................................................ 1 2. Ethnographical Setting ......................................................................................
    [Show full text]
  • Gayatri Dalam Sejarah Singhasari Dan Majapahit1
    16 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Ketujuh, Nomor 2, Desember 2013 GAYATRI DALAM SEJARAH SINGHASARI DAN MAJAPAHIT1 Deny Yudo Wahyudi1 Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Malang Abstrak: Gayatri is an important woman figure in history of Majapahit. As a main family member, she had central role, although her role is invisible. Her status as Rajapatni gave her a big power, so she ascended her husband’s throne after her son in law, who has no son, died. Her Pendharmaan becomes an important source to be studied because of its vague of supporting data. Key Words: Gayatri, history, Singhasari, Majapahit Pergulatan menarik ditunjukkan Prof. Drake Singhasari sebagai pendahulu raja-raja (mantan Diplomat Canada) ketika akan Majapahit. Sumber lain selama ini hanya memilih tema tulisan sejarah sebagai kebiasa- Pararaton dan Nagarakartagama. Informasi an beliau ketika bertugas di luar negeri. yang diberikan oleh Mula-Malurung banyak Pilihan terhadap sosok Gayatri sebagai bahan yang memperkuat atau bahkan memperjelas tulisan patut diacungi ibu jari karena beliau kisah dalam Pararaton, karena tidak semua tidak tergoda untuk mengangkat nama-nama hal kisah dalam Pararton tergambarkan besar dalam sejarah Majapahit, semisal Prabu dengan jelas dan justru beberapa menimbul- Wijaya, Hayam Wuruk, Patih Gajah Mada kan pertanyaan. ataupun kalau tokoh wanita, Tribhuana dan Silsilah raja-raja Singhasari me- Suhita yang lebih banyak perannya dalam nunjukkan bahwa semua cabang dalam sejarah kerajaan. Selanjutnya saya akan keluarga ini pernah memerintah3 dalam tahta sedikit berdiskusi dengan tulisan Prof. Drake Singhasari. Hal yang menarik bahwa politik melalui tulisan sederhana, karena jika me- perkawinan selain sebagai upaya konsolidasi lakuklan kontra tulisan memerlukan waktu dan meredam suksesi juga dapat berakibat panjang untuk mempersiapkan suatu proses berlawanan, yaitu penuntutan hak atas tahta.
    [Show full text]