Ekologi Mikroba Pada Bahan Pangan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Oleh : Ir. I Gst Ayu Ekawati, MS Difinisi Mikrobiologi ilmu yang mempelajari kehidupan mahkluk yang bersifat mikroskopik yang disebut mikroba. Mikrobiologi Pangan ilmu yang mempelajari tentang mikroba yang sering ditemukan pada pangan. Yang dimaksud dengan pangan disini mencakup semua makanan, baik bahan baku pangan maupun yang sudah diolah. KERUSAKAN MIKROBA SUMBER KEUNTUNGAN PENYAKIT PADA MAKANAN Mempelajari kehidupan mikroba dalam pangan Ruang lingkup • Aktivitas mikroba • Pengaruh terhadap pangan • Fungsi pangan yang dibutuhkan untuk aktivitas mikroba • Segar Bahan Pangan • Awetan • olahan Mikroba yang umum dijumpai pada makanan/bahan pangan adalah kapang, khamir dan bakteri. Mikroba terdapat dimana-mana, misalnya di dalam air, tanah, udara, tanaman, hewan, dan manusia. Mikroba dapat masuk ke dalam pangan melalui berbagai cara, misalnya melalui air, melalui tanah melalui debu dan udara, melalui hewan dan manusia. Dengan mengetahui berbagai sumber pencemaran mikroba, kita dapat melakukan tindakan untuk mencegah masuknya mikroba pada pangan. Aspek yang dikehendaki yang menyangkut aktivitas mikroba yang dapat meningkatkan ketahanan pangan terhadap kerusakan Aspek yang menyangkut aktivitas mikroba yang menurunkan ketahanan dan merusak pangan dan menyebabkan penyakit Dalam teknologi pangan mikrobiologi merupakan ilmu yang sangat penting karena berhubungan dengan kerusakan/kebusukan bahan pangan, pengawetan makanan, sanitasi, pengawasan mutu pangan dan fermentasi makanan. Pertumbuhan mikroba pada pangan dapat menimbulkan berbagai perubahan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Mikroba yang merugikan menyebabkan kerusakan/kebusukan pangan, dan yang sering menimbulkan penyakit/ keracunan pangan. Mikroba yang menguntungkan berperan dalam proses fermentasi pangan, misalnya dalam pembuatan tempe,oncom, kecap, tauco, tape dll. Dengan mengetahui sifat-sifat mikroba pada pangan kita dapat mengatur kondisi sedemikian rupa sehingga pertumbuhan mikroba yang merugikan dapat dicegah, dan mikroba yang menguntungkan dirangsang pertumbuhannya. PENDAHULUAN Mikroba penting peranannya terhadap kerusakan bahan pangan Mikroba tumbuh nutrisi( mikronutrien) metabolisme perubahan bahan pangan Melalui pertumbuhannya mikroba dapat mengakibatkan berbagai perubahan fisik dan kimiawi dari suatu bahan pangan. Perubahan yang tidak diinginkan atau tidak dapat diterima oleh para konsumen, kerusakan pada bahan pangan Perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan pangan yang tidak diinginkan atau penyimpangan dari karakteristik normal. Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau, tekstur, bentuk. Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb. Kerusakan bahan pangan akan berakibat Kebusukan Ciri-ciri Kebusukan pada Bahan Pangan : Irreversible Bau tidak sedap Perubahan bentuk secara drastis Kehilangan daya tarik Perubahan nilai gizi merugikan Kebusukan bahan pangan atau makanan dapat berlangsung secara cepat atau lambat tergantung dari : jenis bahan pangan atau makanan yang bersangkutan kondisi lingkungan penyimpanan. Bahan pangan yang kaya akan zat gizi akan lebih mudah rusak dan menimbulkan resiko keamanan pangan yang lebih besar dibandingkan dengan bahan yang kandungan gizinya lebih rendah. Berdasarkan mudah tidaknya bahan pangan mengalami kerusakan dibedakan atas : 1. Pangan yang mudah rusak, terutama pangan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, daging ayam, ikan, susu, dan telur. 2. Pangan yang agak mudah rusak seperti sayuran dan buah- buahan, roti, dan kue-kue. 3. Pangan yang awet, terutama pangan yang telah dikeringkan seperti biji-bijian dan kacang- kacangan kering, gula, dan lain-lain. Jenis-Jenis Kerusakan Pada Bahan Pangan yang Disebabkan Oleh Mikroba Berjamur Disebabkan oleh kapang bersifat aerobik Paling banyak tumbuh pada bagian luar permukaan bahan pangan yang tercemar Bahan pangan menjadi lekat, berbulu sebagai hasil produksi miselium dan spora kapang dan berwarna Pembusukan (rots) Merupakan pembusukan dari produk-produk dengan tekstur yang cukup baik seperti buah-buahan dan sayuran Pertumbuhan mikroba merusak bagian- bagian struktur bahan pangan menjadi produk yang sangat lunak dan berair Berlendir Pertumbuhan bakteri pada permukaan yang basah seperti sayuran, daging dan ikan menyebabkan flavor dan bau yang menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan pembentukan lendir Perubahan warna Beberapa mikroba menghasilkan koloni- koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen yang memberi warna pada bahan pangan yang tercemar. Berlendir kental seperti tali (ropines) Lendir kental yang berbentuk tali dalam bahan pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroba seperti B. subtilis, Lactobacillus plantarum Pada beberapa bahan pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan pembentukan kapsul oleh mikroba. Pada beberapa bahan pangan lainnya dapat disebabakan oleh hidrolisis dari pati dan protein untuk menghasilkan bahan bersifat lekat yang tidak berbentuk kapsul Lendir tali ini dapat mencemari bahan pangan seperti minuman ringan, anggur, susu.dan sebagainya. Kerusakan fermentatif Beberapa tipe mikroba seperti khamir, bakteri (bakteri asam laktat) dapat memfermentasi karbohidrat Khamir mengubah gula asam laktat atau campuran asam-asam laktat, asetat, propionat dan butirat, bersama-sama dengan hidrogen dan karbondiopksida. Perubahan flavor dan pembentukan gas akhirnya terjadi dalam bahan pangan. Daging dan Produk Daging Daging mudah mengalami kerusakan karena kandungan gizi dan kadar airnya yang tinggi, serta banyak mengandung vitamin dan mineral. Kerusakan pada daging terutama disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembusuk Kerusakan pada daging terjadi jika kandungan mikroba 106 – 108 sel atau lebih per 1 cm2 luas permukaan daging Daging yang telah dikeringkan nilai aw-nya rendah, misalnya daging asap atau dendeng, kerusakan terutama disebabkan oleh pertumbuhan kapang pada permukaan. Daging yang dikalengkan, kerusakan dapat disebabkan oleh bakteri pembentuk spora yang kadang- kadang membentuk gas sehingga kaleng menjadi kembung. Tanda-Tanda Kerusakan Pada Daging antara lain : Pembentukan lendir Perubahan warna Perubahan bau menjadi busuk karena pemecahan protein dan terbentuknya senyawa-senyawa berbau busuk seperti amonia, H2S, dan senyawa lain-lain. Perubahan rasa menjadi asam karena pertumbuhan bakteri pembentuk asam. Ketengikan yang disebabkan pemecahan atau oksidasi lemak daging. Kerusakan pada Kondisi Aerob Lendir di permukaan Penyebab : Pseudomonas, Acinetobacter, Alcaligenes, Moraxella, Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus, Micrococcus. Perubahan warna/pigmen daging Merah berubah menjadi hijau, coklat, abu-abu, akibat dari senyawa yang mengoksidasi (peroksida, hydrogen sulfida, dll). Penyebab : Lactobacillus, Leuconostoc penyebab warna hijau pada sosis. Perubahan pada Lemak ¨ Lemak oksidasi tengik (rancid) ¨ Bakteri Lipolitik mempercepat oksidasi tengik (aldehid-asam) (Lanjutan) Fosforesensi Disebabkan : Photobacterium spp. Terjadi perubahan berbagai warna permukaan daging akibat bakteri berpigmen. ¨ Serratia marcescens pigmen merah ¨ Pseudomoas syncyanea warna biru ¨ Micrococcus flavobacterium kuning ¨ Chromobacterium lividum biru kehijauan dan hitam kecoklatan Bau dan Rasa Busuk / Menyimpang (Taint) Bau masam karena asam-asam volatile : format, asetat, butirat propionat, dll. Penyebab : Actinomycetes (kapang) Kerusakan Akibat Khamir 1. Permukaan daging berlendir 2. Lipolisis 3. Bau busuk / masam 4. Rasa busuk / masam 5. Diskolorisasi putih, krem, pink, coklat Kerusakan Akibat Kapang Bergetah Lengket Berambut (putih, dll) Thamnidium chaetocladioides, Mucor inucedo, Rhizopus Bintik hitam Cladosporium herbarum Bintik putih Sporotrichum carnis, Geotrichum Noda-noda hijau Penicillium expansum, P.asperulum Dekomposisi lemak kapang penyebab hidrolisis dan oksidasi lemak Bau dan rasa menyimpang Thamnidium Kerusakan akibat khamir dan kapang : Mudah Dihilangkan Kerusakan akibat bakteri: Penetrasi ke dalam jaringan Kerusakan Pada Kondisi Anaerob 1. Bau dan Rasa Masam (Souring) 2. Kebusukan (Putrefaction) 3. Bau Menyimpang (Taint) Kerusakan Berbagai Jenis Daging Kerusakan daging segar akibat pertumbuhan : Pseudomonas, Acinetobacter, Moraxella, dll BAL menyebabkan : lendir, warna hijau, asam Kerusakan pd daging kambing segar - Perubahan hemoglobin dan myoglobin - Perubahan warna - Phosporescence - Bintik noda Kerusakan pada Hamburger dan Sosis : terbentuk lendir,rasa asam Kerusakan pd daging hasil cuting : prbhn wrn dan bau Ikan dan Produk Ikan Kerusakan pada ikan dan produk-produk ikan terutama disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembusuk. Tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pada ikan yang belum diolah adalah: Pembentukan lendir pada permukaan ikan. Bau busuk karena terbentuknya amonia, H2S dan senyawa-senyawa berbau busuk lainnya. Perubahan bau busuk (anyir) ini lebih cepat terjadi pada ikan laut dibandingkan dengan ikan air tawar. Perubahan warna, yaitu warna kulit dan daging ikan menjadi kusam atau pucat. Peruhahan tekstur, yaitu daging ikan akan berkurang kekenyalannya. Ketengikan karena terjadi pemecahan dan oksidasi lemak ikan. Ciri-Ciri Kerusakan 1. Warna memudar 2. Jumlah lendir di permukaan kulit meningkat terutama insang dan sirip 3. Mata menyusut dam tenggelam, pupil berkabut, kornea menjadi buram 4. Warna insang memudar, berubah dari merah pink kuning abu 5. Daging menjadi lembek, ditekan rusak 6. Daging