Laporan Kinerja Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Kinerja Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes Kemenkes Bengkulu LAPORAN KINERJA PUSAT UNGGULAN IPTEKS POLTEKKES KEMENKES BENGKULU PENANGGULANGAN STUNTING BERBASIS KESEHATAN IBU DAN ANAK (PUSTING-KIA) TAHUN 2020 KEMENTERIAN KESESEHATAN RI POLITEKNIK KESESEHATAN BENGKULU TAHUN 2020 1 ABSTRAK Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (Stunting). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 dan 2013, dan Pemantauan Status Gizi Tahun 2015 dan 2017, menunjukan prevalensi stunting masih tinggi dan tidak menurun mencapai batas ambang WHO. Riskesdas Tahun 2010 mencapai 35,6% dan Tahun 2013 mencapai 37,2 % (Balitbangkes, 2013) serta Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2015 (29.0%) dan Tahun 2017 (29,6 %). Pengembangan Pusat Unggulan IPTEKS Poltekkes Kemenkes ini diajukan berdasarkan Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dan Instruksi Kepala Badan PPSDM Kes Kemenkes RI No. DP.03.01/3000716/2017 tanggal 28 Februari 2017 sebagai cikal bakal terbentuknya PUI-PK atau Center of Excellence pendidikan tinggi tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil revivew tim penilai dari Institut Teknologi Bandung pada tanggal 15 Mei 2019 Poltekkes Kemenkes Bengkulu dinyatakan memenuhi syarat untuk mendirikan PUI PK dengan skor 847.67. Kemudian Kelembagaan PUI PK Poltekkes Kemenkes Bengkulu di tetapkan berdasarkan surat keputusan kepala badan PPSDM Kesehatan RI Nomor HK.02.02/III/0519/2020 tanggal 31 Maret 2021 maka PUI PK Poltekkes kemenkes Bengkulu resmi ditetapkan dengan tema Pusat Unggulan Ipteks Penanggulangan Stunting Berbasis kesehatan Ibu dan Anak. Anggota tim CoE berasal dari berbagai disiplin ilmu kesehatan yang akan melakukan kajian-kajian yang berkaitan dengan stunting. Pemilihan unggulan stunting ini dikarenakan faktor yang berpengaruh terhadap stunting adalah asupan zat gizi yang dipengaruhi oleh perawatan anak dan ibu sepanjang daur kehidupan melalui persiapan remaja putri sebagai calon pengantin, pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui pemberian ASI Ekslusif, penyediaan lingkungan sehat, MP ASI berkualitas, makanan yang cukup dan berkualitas serta perilaku hidup bersih dan sehat. 2 DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................ 1 ABSTRAK ...................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 4 BAB II TUJUAN VISI MISI LOGO A. Tujuan ............................................................................................ 8 B. Visi ................................................................................................. 8 C. Misi ............................................................................................... 8 D. Logo ............................................................................................... 8 BAB III CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020 A. Target Kinerja Dan Capaian Kinerja……………………………. 10 B. Capacity Building .......................................................................... 11 C. Kelembagaan PUI-PK .................................................................... 12 D. Unggul Akademik ........................................................................... 12 E. Unggul Dampak Luaran ................................................................. 18 LAMPIRAN .................................................................................................... 24 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting termasuk masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan motorik terlambat, dan terhambatnya pertumbuhan mental (Purwandini, 2013). Balita stunting cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi, sehingga berisiko mengalami penurunan kualitas belajar di sekolah dan berisiko lebih sering absen (Yunitasari, 2012), mengalami penurunan prestasi akademik yang selanjutnya akan berpengaruh pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (Unicef, 2013; Unicef Indonesia, 2013). Balita stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual (Picauly & Toy, 2013), produktivitas rendah (Anugraheni, 2013), lebih rentan terhadap penyakit tidak menular (Unicef Indonesia, 2013) dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang (Picauly & Toy, 2013; WHO, 2013; Crookston et al, 2013). Stunting juga meningkatkan risiko obesitas, karena orang dengan tubuh stunting berat badan idealnya juga rendah.Kenaikan berat badan beberapa kilogram saja bisa menjadikan Indeks Massa Tubuh (IMT) orang tersebut naik melebihi batas normal (Hoffman et al., 2000; Timaeus, 2012). Berdasarkan Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dan Instruksi Kepala Badan PPSDM Kes Kemenkes RI No. DP.03.01/3000716/2017 tanggal 28 Februari 2017 telah membentuk cikal bakal PUI-PK atau Center of Excellence pendidikan tinggi tenaga kesehatan. Surat Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor: 316 DINKES Tahun 2018 tentang Pembentukkan Kelompok Kerja Daerah Skrining Bayi Baru Lahir Provinsi Bengkulu merupakan salah satu bentuk dukungan kebijakan 4 Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam penanggulangan stunting melalui skrining hipertiroid congenital. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui program Scalling-Up Nutrition Movement (SUN Movement) melakukan intervensi yang berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk stunting (SUN, 2012).Pemerintah Indonesia juga menjadi bagian SUN Movement dengan membuat kebijakan gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang diperkuat dengan Peraturan Presiden RI No. 42 tahun 2013.Komite SUN Inggris merekomendasikan intervensi yang spesifik dan intervensi sensitif.Intervensi spesifik, berupa tindakan atau kegiatan yang ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK, bersifat jangka pendek dan hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. Kegiatan umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan, seperti imunisasi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil dan PMT balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu, suplemen tablet besi-folat ibu hamil, promosi ASI Eksklusif, Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan sebagainya. Sedangkan intervensi sensitif adalah kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan, berupa penyediaan air bersih, sarana sanitasi, berbagai penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, fortifikasi pangan, pendidikan dan KIE Gizi, pendidikan dan KIE Kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain. Dampak kombinasi dari kegiatan spesifik dan sensitif bersifat langgeng (sustainable) dan jangka panjang (Department for International Development, 2011). Berbagai upaya sensitif dan spesifik telah dilakukan untuk perbaikan gizi ibu hamil, bayi dan balita namun kenyataannya masalah stunting masih tinggi (SUN, 2012). Hal ini dikarenakan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam mengatasi ketidaksetaraan sosial dan kesehatan sambil menerapkan intervensi sensitive untuk mengatasi stunting anak masih mengalami banyak kendala seperti masalah biaya yang besar, infra stuktur, kebijakan politis, pendidikan yang rendah serta status ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara faktor demografi dengan kejadian stunting. Ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih 5 rendah cenderung memiliki anak yang terhambat dan kurang dapat memperoleh informasi spesifik tentang stunting. Ibu dengan penghasilan rendah dan tingkat pendidikan yang rendah kemungkinan mengalami lebih banyak kesulitan dalam mendapatkan makanan yang cukup, bergizi dan beragam (WHO 2018). Berdasarkan adanya kelemahan dari intervensi sensitif berupa kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan, berupa penyediaan air bersih, sarana sanitasi, berbagai penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, fortifikasi pangan, pendidikan dan KIE Gizi, pendidikan dan KIE Kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain maka Poltekkes Kemnekes Bengkulu akan mengembangkan Pusat Unggulan Institusi penangulangan stunting berbasis Kesehatan Ibu dan Anak. Dalam pusat unggulan ini kami menekankan intervensi penggulangan stunting pada intervensi spesifik berbaisis kesehatan ibu dan anak, karena ibu merupakan orang yang lansung berkaitan dengan anak sepanjang daur kehidupan sehingga kesehatan ibu perlu diperhatikan. Kami memfasilitasi ibu-ibu dalam mengembangkan pengetahuan agar dapat meningkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi, memilih makanan yang bergizi dari lingkungan sekitar sehingga sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu memberikan pengetahuan pada ibu tentang penyakit penyakit yang dapat meningkatkan risiko stunting, memfasilitasi pendidikan kelas ibu, pendidikan tentang konsumsi air bersih yang sesuai standar kesehatan dan program lainnya yang berhubungan dengan siklus hidup ibu dan anak. Kami percaya bahwa penanggulangan stunting berbasis kesehatan ibu dan anak dapat meningkatkan keberhasilan intervensi sensitive yang juga dapat melakukan beberapa intervensi spesifik pada kelompok sasaran. Intervensi spesifik berbasis kesehatan ibu dan anak ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir dan anak dan remaja putri dapat disampaikan melalui pemberian layanan berbasis masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi stunting. Program untuk suplementasi asam folat, suplementasi 6 mikronutrien multipel, pemberian vitamin
Recommended publications
  • Praktik Pengalaman Lapangan Di Smk Negeri 6 Yogyakarta
    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 Disusun Oleh : Rira Zahrotul M NIM. 13511241039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat yang senantiasa mengikutinya. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, untuk di terapkan pada dunia pendidikan khususnya di SMK. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan jalan terbaik sehingga penulis mampu melaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan hingga selesai. 2. Kedua orang tua serta kedua kakak, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan serta memberikan bantuan. 3. Dr. Marwanti, selaku koordinator PPL jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. 4. Dr. Badraningsih L, M.Kes, selaku dosen pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta 5. Nurul Lestari M.Pd, selaku pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang selalu membimbing dengan setulus hati. 6. Dra. Retno Sri Agustiawati,MBA selaku koordinator PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia Kaya Akan Kue
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di Indonesia adalah kue talam. Kue ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan gula pasir, santan, garam, dan vanili. Kue talam mengandung energi sebesar 18 kilokalori, protein 0,1 gram, karbohidrat 3,2 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 0,01 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,75 miligram. Ciri khas kue ini adalah empuk, harum dan legit, serta pembuatannya dengan teknik mengukus (Prasetyaningsih,2014). Saat ini, kue talam sering dijumpai di berbagai toko makanan dengan harga yang terjangkau. Meskipun harga kue talam terjangkau namun masih sedikit konsumen yang tertarik, dikarenakan kandungan lemak yang tinggi dan menggunakan pewarna buatan. Hal ini, menuntut produsen lebih inovatif dalam memproduksi kue talam untuk meningkatkan daya terima. Salah satu strategi yang dilakukan oleh produsen kue talam adalah dengan menjadikan suweg sebagai bahan kue talam. Suweg (Amorphopallus campanulatus) merupakan satu dari jenis umbi lokal di Indonesiayang mengandung serat cukup tinggi, mampu mencegah penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, dan penurunan kolesterol dalam darah (Ardiyanti, 2008). Suweg memiliki tekstur keras, warna abu-abu dan sebagai bahan pangan alternatif kue talam (Sutomo, 2008). Selain itu tangkai dan daun yang muda dapat dimanfaatkan dibuat sebagai sayuran (Pitojo, 2008). Suweg sebagai bahan pangan alternatif untuk penderita diabetes karena 1 mengandung karbohidrat yang rendah yaitu 23.18% , serta memiliki kandungan energi 69 kilokalori, protein 1 gram, dan lemak 0,1 gram (Faridah et al. 2007). Tekstur suweg kukus yang empuk bisa dihaluskan menjadi bahan baku kue talam, campuran brownies, cake, kue lumpur maupun sarikaya suweg.
    [Show full text]
  • I Satuan Gramatikal Dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar Di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SATUAN GRAMATIKAL DAN DASAR PENAMAAN KUE JAJANAN PASAR DI KIOS SNACK BERKAH BU HARJONO PASAR LEMPUYANGAN KOTA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Anindita Ayu Gita Coelestia NIM: 174114039 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Coelestia, Anindita Ayu Gita. 2021. “Satuan Gramatikal dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta”. Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini mengkaji satuan gramatikal dan dasar penamaan kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) satuan gramatikal nama kue jajanan pasar dan (ii) dasar penamaan nama kue jajanan pasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan satuan gramatikal dan dasar penamaan nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Objek penelitian ini berupa nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak (pengamatan atau observasi), yaitu metode yang digunakan dengan cara peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa (Mahsun, 2005: 242). Selanjutnya digunakan teknik catat dan teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak bebas libat cakap adalah peneliti berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh informannya (Mahsun, 2005: 92). Serta digunakan pula teknik wawancara. Selanjutnya data yang sudah diklasifikasi dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik sisip, bagi unsur langsung (BUL), dan teknik baca markah.
    [Show full text]
  • Dalam Konteks Kuih Tradisional Etnik Brunei Di Sabah
    Journal of Borneo Social Transformation Studies (JOBSTS), Vol. 5. No. 1, 2019 ISSN 2462-2095 Universiti Malaysia Sabah IDENTITI BUDAYA: DALAM KONTEKS KUIH TRADISIONAL ETNIK BRUNEI DI SABAH CULTURAL IDENTITY:IN THE CONTEXT OF SABAH BRUNEI ETHNIC TRADITIONAL KUIH Surayah Hj Bungsu [email protected] Musnin Misdih (Ph.D), Dayang Damit @ Saidah Mohd Yassin [email protected] Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan Universiti Malaysia Sabah. ABSTRACT Product efficiency of the Brunei ethnic traditional kuih is highligted through the priceless knowledge inherited from their ancestors. The manufacturing of these traditional kuih is closely related to its culture or rites such as the celebration of marriage, birth or respecting deaths. These traditional kuih are very unique in the Brunei ethnic context because it was produced through innovative thinking. This way of thinking hence produces kuih-muih that comes in various functions and shapes that represents the heart and identity of a culture. This research is conducted to explore the cultural identity of the Brunei Ethnic kuih-muih production in Beaufort district. These kuih-muih include Kuih Jalurut, Kuih Tilapam, Kuih Lamban Udang, Kuih Tapai, Katupat Lupas and Bikang. This research involved two Brunei ethnic village; Kampung Weston and Kampung Lubuk; situated in Beaufort district, Sabah. This research applied Visualisation Technique and discussed several aesthetical elements like packaging designs, manufacturing ingredients and packaging methods. Every element discussed will be able to explain the role of these traditional Brunei ethnic kuih-muih in the context of identifying its culture identity and ancient rites. This is a qualitative research that utilises field research data that was obtained from interviews, observations and researcher’s direct involvement.
    [Show full text]
  • MW Efficacy In
    Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Database of carboxymethyl lysine in foods http://www.jidmr.com Patricia Budihartanti Liman and et al Database Development of Carboxymethyl Lysine Content in Foods Consumed by Indonesian Women in Two Selected Provinces Patricia Budihartanti Liman1,2,3, Ratna Djuwita4, Rina Agustina1,3,5* 1. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 2. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia. 3. Human Nutrition Research Centre, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 4. Department of Epidemiology, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 5. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) – Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstract Advanced glycation end products (AGEs) in foods are increased by heat processing, and high consumption of these compounds could contribute to the pathogenesis of non-communicable disease. Yet, the information on carboxymethyl lysine (CML) content, as a part of AGEs, in dietary intakes with predominantly traditional foods with diverse food processing is lacking. We developed a database of Indonesian foods to facilitate studies involving the assessment of dietary and plasma CML concentration by liquid-chromatography-tandem-mass spectrometry. We estimated dietary CML values of 206 food items from 2-repeated 24-h recalls of 235 Indonesian women with the mean age of 36±8 years old in a cross-sectional study. All foods were listed and grouped according to the Indonesian food composition table, completed for cooking methods, amount of consumptions, and ingredients.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia
    MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai aneka ragam kuliner yang begitu banyak dari Sabang sampai Merauke. Setiap provinsi ataupun kota pasti mempunyai makanan dan jajanan khas. Seperti pada provinsi-provinsi lainnya, provinsi DKI Jakarta mempunyai jajanan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami. Hal ini seharusnya bisa dijaga sampai turun-temurun. Tetapi sayangnya, beberapa kuliner di Indonesia keberadaannya kian pudar karena arus globalisasi yang begitu pesat di bidang kuliner, termasuk kue tradisional khas Betawi yang sulit untuk bertahan di era globalisasi ini Seperti contohnya, kue Dongkal, kue Geplak, kue Kembang Goyang, kue Akar Kelapa, dan lain-lain. Saat ini perkembangan masyarakat dengan konsep modernisasi yang akhirnya mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi western food sehingga konsekuensinya adalah makin tergusurnya makanan tradisional. Jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Remaja zaman sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti steak, burger, dan lain-lain. Mereka menganggap makanan tersebut higienis, modern, dan praktis. Jajanan tradisional khususnya kue adalah warisan budaya yang unik, mempunyai ciri khas, namun sering terlupakan oleh masyarakat modern, terutama remaja. makanan yang dikonsumsi untuk tiap-tiap daerah/wilayah, mempunyai ciri khas berbeda dan sudah menjadi tradisi dari masing-masing daerah tersebut. Hal ini sering kita sebut dengan makanan tradisional, karena bahannya diambil dari bahan- bahan lokal yang ada disekitar wilayah tersebut. Makanan tradisional adalah makanan dan minuman termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah tertentu (Deptan, 2002). Sedangkan makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
    [Show full text]
  • UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ekonomi Dan Komunikasi Jurusan Hotel Management Tugas Akhir Sarjana Sains Terapan Semester G
    UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Hotel Management Tugas Akhir Sarjana Sains Terapan Semester Genap tahun 2013/2014 Uji Kesukaan Hasil Jadi Subsitusi Ubi Dengan Kentang Terhadap Kue Talam Ubi Dwi Elvira Kurniawati – 1401114902 Abstrak Indonesia merupakan sebuah Negara dengan banyak kepulauan yang dimana masing- masing terdapat makanan ciri khas pada daerah itu sendiri. Kuliner Indonesia mulai dikenal oleh Negara lain dikarenakan kuliner Indonesia kaya akan rasa dan unik dalam penampilannya. Namun berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia sendiri yang lebih memilih mengkonsumsi makanan asing lain yang mulai bermunculan di Indonesia. Jajanan pasar tradisional salah satu contoh jenis makanan yang mulai kurang popular dikarenakan banyaknya inovasi baru makanan asing lainnya yang masuk ke Indonesia. Uji kesukaan merupakan cara menguji sebuah produk menggunakan indera manusia dengan skala pengujian yang telah ditentukan pada tingkat kesukaan terhadap responden. Dengan uji kesukaan ini dapat membantu memecahkan masalah yang dibahas. Bertujuan untuk mengetahui kesukaan terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur terhadap pembuatan kue talam ubi dengan subsitusi kentang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan menggunakan analisis deskriptif.Dengan hasil yang ingin dicapai adalah adanya kesukaan terhadap kue talam dengan menggunakan kentang pada segi rasa, aroma, warna dan tekstur.Sehingga kue talam yang menggunakan kentang dapat menjadi suatu inovasi yang baru dan dapat bersaing dengan produk makanan asing lainnya. Kata Kunci : Uji Kesukaan, Kue Talam, Ubi, Kentang, Jajanan Pasar. Abstract Indonesia is a country with many islands each of which contained foods characteristic of the region itself. Culinary Indonesia began to be known by another state because of Indonesian cuisine is rich in taste and unique in appearance.
    [Show full text]
  • 8-1 Silvia Fransiska
    PENAMAAN MAKANAN BERBAHAN UBI DI MINANGKABAU Silvia Fransiska1*, Reniwati2, Lindawati3 [email protected]* Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas1,2,3 ABSTRAK Artikel ini membahas nama-nama serta asal penamaan makanan berbahan baku ubi di Minangkabau. Metode yang digunakan pada penyedian data adalah metode cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing. Teknik lanjutannya yaitu teknik cakap semuka, teknik catat dan rekam. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dengan Teknik Lanjutan Teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Hasil analisis data menggunakan metode penyajian formal dan informal. Hasil analis diperoleh tiga puluh empat nama makanan berbahan baku ubi di Minangkabau. Asal-usul penamaannya ditemukan yaitu peniruan bunyi, sifat khas, penemu atau pembuat, tempat asal, bahan, keserupaan, dan penamaan baru. Kata kunci: Nama, Penamaan, Makanan, Ubi, Minangkabau THE NAMING OF SWEET POTATOES FOOD IN MINANGKABAU ABSTRACT This article discusses the names and names of foods made from sweet potatoes in Minangkabau. The method used in providing data is the proficient method. The basic technique used is the fishing technique. The advanced techniques are open-to-face techniques, note-taking and recording techniques. The method used in data analysis is the referential equivalent method. The results of data analysis used formal and informal presentation methods. The results of the analysis obtained thirty-four names of foods made from sweet potatoes in Minangkabau. The origins of the naming were found, namely sound imitation, distinctive characteristics, inventor or maker, place of origin, materials, similarities, and new names. Keywords: Name, Naming, Food, Sweet Potato, Minangkabau Jurnal Elektronik WACANA ETNIK – Vol 8 No 1 2019, (23 – 32) p ISSN 2089-8746, e ISSN 2302-7142 Submit: Februari 2019.
    [Show full text]
  • 978-602-450-320-8 103 Pelatihan Penggunaan Zat Warna
    e-ISBN: 978-602-450-321-5 p-ISBN: 978-602-450-320-8 PELATIHAN PENGGUNAAN ZAT WARNA ALAMI DALAM PEMBUATAN RAGINANG DAN KUE SAROJA YANG BERVARIASI Herianto1), Asep Kurnia Hidayat1), Ai Sri Kosnayani 2) 1) Fakultas Teknik Universitas Siliwangi 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi e-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected] ABSTRAK Munculnya zat aditif makanan yang dijual murah di pasaran, membuat para pembuat raginang dan saroja mencoba untuk menggunakan zat aditif seperti pewarna dan perasa. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya zat aditif makanan membuat penggunaan zat aditif semakin marak. Pengabdian pada Masyarakat ini dilaksanakan untuk memperkenalkan zat pewarna alami untuk pembuatan raginang dan kue seroja yang bervariasi dan aman dikonsumsi. Diharapkan dengan penggunaan zat aditif alami seperti buah naga merah, wortel, bit, dan lain-lain akan membuat bentuk dan tampilan raginang dan kue seroja semakin menarik, bukan hanya menarik untuk dikonsumsi semua lapisan umur sehingga meningkatkan omset penjualan tetapi juga menarik generasi muda untuk mengembangkan usaha pembuatan raginang dan kue seroja sehingga budaya makanan khas Ciawi dapat dilestarikan. Pewarna alami yang berasal dari buah, umbi atau sayur selain aman untuk dikonsumsi juga mengandung zat antioksidan. Zat antioksidan merupakan zat yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk mengambat reaksi oksidasi berlebih yang merupakan pemicu berbagai penyakit degenerative seperti disbetes mellitus, jantung ataupun stroke. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 4 kali mulai survey lapangan, pelatihan pembuatan zat warna alami, pembuatan raginang dan saroja dengan zat warna alami dan pengemasan serta evaluasi hasil kegiatan. Penggunaan zat warna alami cukup menarik hanya para wirausahaan merasa harga zat warna alami terlalu mahal dibandingkan dengan pewarna makanan sintetis.
    [Show full text]
  • Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Produksi Kue Basah Pada Home Industry Yayuk
    Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020 Vol. 2, Juli (2020), pp. 386-402 Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Produksi Kue Basah Pada Home Industry Yayuk Yuni Pradana1, Dedy Hartama2, Sundari Retno Andani3, Solikhun4, Jaya Tata Hardinata5 Sistem Infomasi, STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar [email protected] Abstrak Permasalahan yang terjadi pada Home Industry Yayuk yaitu keterbatasan sumber daya serta ketidakoptimalan dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku merupakan faktor yang menyebabkan jumlah produksi dan tingkat keuntungan yang dihasilkan Home Industry Yayuk tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi jumlah produksi terhadap masing-masing kue basah sehingga dapat meningkatkan keuntungan optimal dengan penerapan Linear Programming metode simpleks. Metode simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah optimalisasi pada produksi. Hasil penelitian yang diperoleh baik perhitungan manual dan software LiPS 1.9.4 menunjukkan bahwa jumlah produksi yang optimal dengan memproduksi 66 buah klepon (x1), 47 buah kue apem (x3), 51 buah kue lapis (x4), 74 buah dadar gulung (x5) dan 52 buah lemet (x6). Keuntungan setelah menggunakan metode simpleks diperoleh sebesar Rp.601.130 per satu kali produksi dengan tingkat perbandingan keuntungan sebesar Rp.444.130. Keywords: Linear Programming, Metode Simpleks, Optimalisasi, LiPS 1.9.4 1. Pendahuluan Home Industry Yayuk salah satu home industry yang beroperasi di rumah dalam melakukan kegiatan produksi. Home Industry Yayuk bergerak di bidang kuliner yang memproduksi dan memperjualbelikan kue tradisional berjenis kue basah. Kegiatan produksi memiliki peranan sangat penting terhadap kelancaran jalannya suatu usaha dalam menentukan besarnya pendapatan dari hasil produksi. Penting adanya management produksi yang bagus terhadap usaha rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan konsumen, keterbatasan sumber daya, dan modal yang diperlukan.
    [Show full text]
  • PENGARUH PENAMBAHAN PURE BAYAM (Amaranthus Hybridus L.) PADA PEMBUATAN KUE TALAM EBI TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN
    PENGARUH PENAMBAHAN PURE BAYAM (amaranthus hybridus L.) PADA PEMBUATAN KUE TALAM EBI TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN Yuliananda 5515131744 Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASI SENI KULINER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 PENGARUH PENAMBAHAN PURE BAYAM (Amaranthus hybridus L.) PADA PEMBUATAN KUE TALAM EBI TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN YULIANANDA Pembimbing : Ridawati dan Mutiara Dahlia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan pure bayam dalam pembuatan kue talam ebi terhadap daya terima konsumen. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Pengolahan Roti dan Kue, Program Studi Pendidikan Vokasi Seni Kuliner, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2017 sampai September 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah kue talam ebi dengan penambahan pure bayam dengan presentase 10%, 20%, dan 30% yang kemudian diujikan kepada 30 panelis agak terlatih berdasarkan aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. Berdasarkan hasil uji penerimaan konsumen dari produk kue talam ebi dengan penambahan pure bayam sebanyak 10%, 20%, dan 30% dapat diterima dengan baik, hal ini ditunjukan dari hasil penilaian produk yang meliputi 4 aspek yaitu warna, rasa, aroma, dan tekstur memiliki hasil kategori penilaian suka dan sangat suka. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji friedman, pada aspek warna, diketahui
    [Show full text]