Observasi : Citra Perempuan Dalam Media Penulis
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
CITRA PEREMPUAN DALAM MEDIA DITERBITKAN OLEH: BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BANDUNG (BPPKI) BADAN LITBANG SDM KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAFTAR ISI Observasi Volume 10, No. 1, Tahun 2012 Dari Redaksi v Komunikasi Pemerintahan versus Pelayanan Publik Topik Utama 1 Interelasi Perempuan dan Internet Dedeh Fardiah 13 Stereotip, Bahasa, dan Pencitraan Perempuan pada Iklan dalam Perspektif Budaya Populer Sapta Sari 29 Representasi Citra Perempuan di Media Lucy Pujasari Supratman 41 Konstruktivisme Bias Gender Dalam Media Massa Haryati 57 Media, Perempuan, dan Kemandirian Ami Purnamawati 65 Perempuan dan Media Sosial Sebagai Pilihan Komunikasi Terkini Dessy Trisilowaty 75 Tubuh Perempuan Tambang Emas bagi Media Massa Ditha Prasanti 85 Tentang Penulis 87 Petunjuk Penulisan 93 Topik Mendatang Observasi Vol. 10 No. 1 Tahun 2012 KUMPULAN ABSTRAK ISSN. 1412 – 5900 Vol. 10, Nomor 1, Tahun 2012 Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa ijin dan biaya INTERELASI PEREMPUAN DAN INTERNET world .Fenomena interelasi perempuan dan internet menarik untuk dicermati. Di satu sisi ada INTERRELATION OF WOMEN AND THE peralihan cara perempuan dalam pencarian INTERNET sumber informasi, bertemu, berbicara, belajar, Dedeh Fardiah dan berdagang melalui internet yang mengukuhkannya sebagai subjek. Di sisi lain Abstract sosok perempuan di internet tetap menjadi objek Internet not only made changes about women’s beragam bentuk kejahatan yang dilakukan di way to interact with each other that went through internet ( cybercrime ). Pada posisinya sebagai distance, space and time; but also, it came with objek perempuan masih menjadi korban it’s own culture which affected women’s character kekerasan secara verbal dan visual dalam wujud to communicate. Their intimacy with natural and pornografi ( cyberporn ), pelecehan seksual, real things was replaced with something not real penculikan, perilaku narsistik, dan sasaran or virtual. The naturality was considered as budaya konsumtif. virtuality, in contrast the illusion was considered Kata Kunci : Perempuan, Media Massa, dan as reality. Internet was considered to have created Intenet a new reality called virtual reality inside the virtual world.. The interrelation between women and internet is interesting to observe. There are STEREOTIP, BAHASA, DAN PENCITRAAN transitions about women’s way to search the PEREMPUAN PADA IKLAN DALAM information’s source, meet, talk, learn, and trade PERSPEKTIF BUDAYA POPULER through the internet which confirm them as the subjects. On the other hand, the women’s figure STEREOTYPES, LANGUAGE AND IMAGING usually became object of cybercrimes. As the OF WOMEN IN ADVERTISEMENTS object, women became victims of violence at IN POPULAR CULTURE PERSPECTIVE cyber pornography, sexual harassment, Sapta Sari abduction, narcissistic behavior, and as a target of consumptive culture. Abstract Keywords: Women, Mass media, Internet Behind the nice packed, advertisement gives much matters that can be study, entered woman issue like exploitation, violence object, hedonism Abstrak style, consumptive, language, imaging, and Internet tidak hanya merevolusi cara perempuan stereotype. Nothing that wrong in every dalam berinteraksi yang menembus jarak, ruang, advertisement in television, because entire show dan waktu, tetapi ia juga hadir dengan for sale product to marketing. Nevertheless, there budayanya sendiri memengaruhi watak is sensitive things that implicit in an perempuan dalam berkomunikasi. Keakraban advertisement, especially advertisement that use dengan sesuatu yang alami dan nyata ( real ) kini woman as model. Advertisement not only emerge telah diganti dengan keeratan dengan sesuatu product advertised, emerge woman button hole yang tidak nyata, virtual, dan semu. Kealamian with all stereotype that stick in woman it-self, pun bahkan dianggap sebagai kesemuan, namun emerge the usage of advertisement language that ilusi dianggap riil. Internet dianggap telah strengthen advertisement construction, but also menciptakan realitas baru yang dikenal sebagai can emerge various of images. We will see how virtual reality di dalam sebuah virtual KUMPULAN ABSTRAK advertisement can form stereotype in society women never feel to be the fantasy of man in the about woman world. media because they are very often exploitated as Keywords: Woman and Media, Television the object. Otherwise, they are feeling freed to Advertisement, Imaging, Women Stereotype. express and actualize themselves in every field of life. Abstrak Keywords: Women image, Media, Feminism Dibalik kemasannya yang bagus, iklan memberikan banyak hal yang bisa kita pelajari, Abstrak termasuk isu perempuan di dalamnya seperti Citra perempuan hingga saat ini tetap berkisar ekploitasi, objek kekerasan, gaya hedonisme, pada wilayah subordinatnya. Masyarakat konsumtif, bahasa, pencitraan, stereotip. Sekilas memaknai eksistensi perempuan masih pada tidak ada yang salah dalam setiap tayangan iklan wilayah realitas fisik perempuan saja. Begitupun di televisi, semuanya menayangkan produk yang dalam keseharian kehidupan kita yang akan dijual ke pasaran. Namun, ada hal-hal diberondong oleh produk-produk yang diarahkan sensitif yang tersembunyi dalam sebuah iklan, terhadap kaum perempuan sebagai target media terutama iklan yang menggunakan perempuan terbesar. Sebab media-media patriarki berfikir sebagai modelnya. Iklan tidak hanya bahwa iklan atau tayangan-tayangan televisi memunculkan produk yang diiklankan, lainnya akan terasa hambar dan kehilangan segi memunculkan sosok perempuan dengan segala estetikanya bila tidak menyisipkan objek stereotip yang melekat dalam diri perempuan, perempuan. Seakan-akan perempuan sangat memunculkan penggunaan bahasa iklan yang dituntut untuk menjadi seorang perempuan menguatkan konstruksi iklan, tetapi juga bisa modern berparadigma feminis. Nilai-nilai tersebut memunculkan berbagai pencitraan di dalamnya. akhirnya terinternalisasi oleh perempuan masa Penulis akan melihat bagaimana iklan dapat kini yang berhasil disuntikkan media. membentuk stereotip dalam masyarakat Kepentingan komersialisme atau pengejaran mengenai dunia perempuan. rating tertinggi menjadi alasan utama kenapa Kata kunci: Perempuan dan Media, Iklan Televisi, perempuan dijadikan objek pelengkap. Namun Pencitraan, Stereotip Perempuan saking seringnya diekploitasi oleh media patriarki, perempuan tidak merasa tengah dijadikan obek fantasi lelaki. Sebaliknya, mereka merasa lebih REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DI MEDIA bebas untuk berekspresi dan mengaktualisasikan dirinya di segala sendi kehidupan. REPRESENTATION OF WOMEN IMAGE Kata Kunci: Citra Perempuan, Media, Feminisme IN THE MEDIA Lucy Pujasari Supratman KONSTRUKTIVISME BIAS GENDER DALAM Abstract MEDIA MASSA Women image are still in their subordinate position. People think that women existence will CONSTRUCTIVISM GENDER BIAS IN THE always be on their physical appearance. In MASS MEDIA addition, the media affirmed women as their Haryati biggest target. The patriarchy media considers that ads and other TV shows will be flat and lost Abstract its aesthetic without the presence of woman In the view of Constructivism, the events touch. As if, a woman demanded to be a presented by mass media are the result of modern feminist. Eventually, those values construction workers media. The mass media is internalies the woman mind that injected not the only factor which affects public perception successfully by the media. The commercialism of gender bias. But the community consumption interest and rate have been the main reason for intensity of media possibly can strengthen the women to be the identifier. Unfortunately, existing stereotypes in community values. The KUMPULAN ABSTRAK mass media did not result the gender inequality, Fungsi media massa bagi masyarakat bukanlah but media can revive, preserve, even aggravate memberikan informasi, dan hiburan semata, inequalities against women in society. namun juga mendidik dan memberikan Keywords: Constructivism, gender bias,women, pembelajaran bagi para pembaca atau mass media audiensnya. Konten pemberitaan yang memunculkan sosok perempuan mandiri dan Abstrak berkarya akan memberikan pencerahan dan Dalam pandangan konstruktivisme, peristiwa sumber inspirasi bagi para perempuan sehingga yang disajikan media massa merupakan hasil menjadi bahan pembelajaran bagi para konstruksi pekerja media. Media massa bukan perempuan untuk berdaya dan mandiri. Banyak merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi faktor yang dapat dipelajari dari sebuah persepsi masyarakat terhadap bias gender. pemberitaan tentang profil perempuan yang Namun intensitas konsumsi masyarakat terhadap berkarya; diantaranya adalah tujuan berkarir, media, dimungkinkan dapat memperkokoh latar belakang mengapa terjun pada bidangnya, stereotip yang memang sudah ada dalam nilai- pandangan tentang perempuan ideal dan usaha- nilai masyarakat. Media massa memang bukan usaha yang harus dilakukan untuk terus yang melahirkan ketidaksetaraan gender, namun berkembang dan berdaya. Audiens yang dapat media massa dapat memperkokoh, melestarikan, menyerap berita seperti ini akan dapat terilhami bahkan memperburuk ketidakadilan terhadap untuk menggali potensi dirinya sehingga dapat perempuan dalam masyarakat. tampil menjadi perempuan yang tidak hanya Kata Kunci: Konstuktivisme, bias gender, berguna bagi dirinya tapi menjadi inspirator bagi perempuan, media massa pihak lain. Kata kunci : Media Massa, Inspirasi dan Perempuan Mandiri MEDIA, PEREMPUAN, DAN KEMANDIRIAN MEDIA,