WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (Studi Tentang Pemberdayaan Usaha Kecil Pembuatan Kerupuk Ikan Di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara Propinsi Tengah) Strategies of the Sukamara Government in Empowering Community Economic (Study about Empowerment of Fish Chips Small Businesses at the Sukamara Sub District, ).

ISWAN GEMAYANA Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Publik, PPSUB

Sukanto dan Ismani HP Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Publik, FIAUB

ABSTRAK

Penelitian berawal dari latar belakang masalah tentang upaya oleh pemerintah kabupaten Sukamara dalam memberdayakan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara kabupaten Sukamara mengingat sampai saat ini, masih belum mampu menjadikan usaha kecil pembuat kerupuk ikan sebagai produk unggulan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendiskripsikan dan menganalisis: (1) Potensi usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara, (2) Strategi pemberdayaan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara dan (3) Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kwalitatif dengan lokasi penelitian pada pengusaha kecil pembuatan kerupuk di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah. Analisis yang dilakukan dengan mengikuti model Miles Huberman yaitu analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara dalam memberdayakan pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan telah dilakukan, namun belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat Pemerintah Kabupaten Sukamara sebagai pemerintahan baru hasil pemekaran mengalami beberapa kendala diantaranya keterbatasan personil, alokasi anggaran masih terserap untuk pembuatan infrastruktur gedung-gedung perkantoran pemerintah dan penataan organisasi kedalam. Beberapa rekomendasi dalam rangka melakukan strategi pemberdayaan pengusaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara kabupaten Sukamara: (1) Mengisi kekosongan jabatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukamara dengan pejabat-pejabat yang berkompeten dibidangnya, (2) Memberikan pinjaman berupa dana pinjaman bergulir tanpa bunga, pemberian pelatihan manajemen perusahaan dan strategi pemasaran kepada para pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan di Kabupaten Sukamara, (3) Mendorong terbentuknya kemitraan bapak angkat antara tiga perusahaan besar yang ada dengan para pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan dan memfasilitasi bagi keberadaan LSM dan Perguruan Tinggi yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah untuk menjadikan para pengusaha pembuat kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara sebagai wadah binaannya.

Kata kunci: pemberdayaan ekonomi masyarakat, kerupuk ikan

185 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

ABSTRACT

This research begin with problems background about efforts by the Government in empowering fish chips making small businesses in Sukamara sub district, Sukamara regency recall to so far unable to make the small businesses as a superior product. This research was aimed at describing and analyzing: (1) small businesses potential at the Sukamara sub district of Sukamara regency (2) empowerment strategies for the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency (3) inhibiting and supporting factors in empowering the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency. It is qualitative research with location at fish chips small entrepreneur at the Sukamara sub district, Sukamara Regency, Central Kalimantan province. The used analysis is Miles Huberman, it is interactive analysis. The Sukamara regency government is one of new government result from dividing of West Kotawaringin Regency that is divided into three governments, Sukamara Regency, and Kotawaringin Regency. Fish chips making has potential for development because the raw material potential, the availability of labors and open market opportunities. The results showed that efforts done by the Sukamara Regency in empowering the small businesses, but can not be done as maximally because it is new government as division result, it has obstacles such as limited personnel, budget allocation that is absorbed into infrastructure making for governmental office building and internal improvement. It can be recommended that some steps in empowering the small businesses at the Sukamara sub district, Sukamara regency are: (1) filling the vacant position in Industrial and Trade Agency of the Sukamara Regency with competent official, (2) giving non- interests loan in the form of grant, giving management and marketing strategy training to the small businesses at the Sukamara regency (3) encouraging the partnership among three existing company with the small businesses and facilitating the existence of the NGO and Institute for Higher Education at the Central Kalimantan to make the small business as their learners.

Keywords: empowerment, community economics, small business

PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional, usaha kecil sebagai bagian integral dunia usaha Usaha kecil dan menengah di Indo- merupakan kegiatan ekonomi rakyat nesia telah menjadi tulang punggung mempunyai kedudukan, potensi, dan peran kekuatan ekonomi nasional. Mereka berada yang strategis untuk mewujudkan struktur diseluruh pelosok bergerak dalam berbagai perekonomian nasional yang makin bidang kehidupan ekonomi bersama pelaku seimbang berdasarkan demokrasi eko- ekonomi lainnya. Negara Republik nomi. yang berdasarkan Pancasila dan Administrasi publik mempunyai pe- Undang-Undang 1945 melaksanakan ranan yang sangat penting dalam Pembangunan Nasional yang bertujuan kelangsungan hidup dari peradapan mewujudkan masyarakat adil dan makmur manusia, karena administrasi publik yang merata materiil dan spirituil bagi mempunyai fungsi kemampuan untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk mencapai mengkoordinasikan berbagai macam tujuan tersebut pemerintah, dunia usaha energi sosial yang sering kali bertentangan dan masyarakat telah dan akan terus satu sama lain dalam suatu organisme yang melaksanakan pembangunan nasional. bulat padu, sehingga energi-energi tersebut

186 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

dapat bergerak sebagai kemampuan dari bidang-bidang ekonomi, sosial, dan politik satu kesatuan. serta pendayagunaan sumber daya alam, Administrasi publik berkaitan erat keuangan dan manusia untuk kepentingan dengan lembaga eksekutif, legislatif dan semua pihak, yakni pemerintah, swasta dan yudikatif. Sasaran kebijakan administrasi rakyat dalam cara yang sesuai dengan publik juga meliputi semua bidang dan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, semua kativitas yang menjadi sasaran persamaan, efisiensi, transparansi, dan kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan- akuntabilitas. kebijkan sektor publik seperti salah Sehubungan dengan hal tersebut, satunya usaha kecil. Kebijakan desen- usaha kecil perlu lebih diberdayakan dalam tralisasi sebagaimana dituangkan dalam memanfaatkan peluang usaha dan menja- UU No. 22 tahun 1999 Tentang Peme- wab tantangan perkembangan ekonomi di rintah Daerah telah mulai dilaksanakan masa yang akan datang. Menurut Undang- sejak tanggal 1 Januari 2000, diharapkan Undang Republik Indonesia Nomor 9 akan lebih memberikan peluang pada Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil, Bab I, perubahan kehidupan peme-rintahan Pasal 1, Ayat 1, Pemberdayaan adalah daerah yang demokratis untuk mende- upaya yang dilakukan oleh pemerintah, katkan pemerintah dengan rakyat-nya, dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk yang pada gilirannya akan me-ningkatkan penumbuhan iklim usaha, pembinaan, dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. pengembangan sehingga usaha kecil Hakekat demokratis adalah keterlibatan mampu menumbuhkan dan memperkuat rakyat baik dalam penye-lenggaraan dirinya menjadi usaha yang tangguh dan pemerintahan, pembangunan dan mandiri. pelayanan publik. Disamping itu juga Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan kesempatan bagi daerah untuk sampai sekarang tidak pelak lagi terkait mengembangkan dan mengelola segenap langsung dengan sejumlah “salah atur” potensi daerah untuk kemajuan pemba- sehingga menggerogoti sistem per- ngunan bagi daerahnya dengan mem- ekonomian Indonesia. Kesalahan utama berikan tekanan pada prinsip-prinsip bersumber pada keengganan menata demokrasi, peran serta masyarakat, peme- dengan jelas faktor-faktor produksi yang rataan dan keadilan, serta memperhatikan menentukan hajat hidup orang banyak potensi dan keragaman daerah. Dengan seperti tanah, mineral dan hasil laut. Dalam otonomi daerah tersebut memungkinkan kata lain penerjemahan Pasal 33 UUD daerah dalam hal ini pemerintah daerah 1945 tidak pernah dirumuskan dengan untuk mengambil langkah-langkah strategi rinci, lengkap dan tuntas, bahkan yang lebih tepat dalam rangka pelaksanaannya lebih banyak ditentukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai oleh tafsiran pihak yang sedang berkuasa dengan potensi di daerah. akibatnya terjadi salah kaprah yang Dalam teori dan praktek pemerintahan semakin lama semakin parah. modern diajarkan tentang penyelenggaraan Dalam upaya agar lebih tahan banting, suatu pemerintahan (state) yang tatanan ekonomi Indonesia mesti diberi mensyaratkan pada upaya untuk bersama- landasan yang kukuh, diantaranya dengan sama melibatkan partisipasi segenap menciptakan ekonomi pasar yang sehat dan komponen masyarakat (civil society) dan penghapusan monopoli. Maka untuk itu swasta (private sector) guna menciptakan diupayakan usaha membangun masyarakat pemerintahan yang demokratis dalam yang mengandung “relevansi emansi- rangka menuju pada pemerintahan yang patoris” yaitu dengan mengupayakan baik (good governance). Konsep good pemberdayaan masyarakat, yang bukan governance menunjuk pada proses saja memerangi kemiskinan dan pengelolaan pemerintahan melalui kesenjangan, tetapi juga memungkinkan keterlibatan stakeholders yang luas dalam

187 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

masyarakat untuk menjadi lebih aktif, menciptakan ketergantungan usaha-usaha penuh inisiatif dan mandiri. besar dan menengah terhadap pasar luar Pemihakan kepada golongan ekonomi negeri. Dengan kata lain, usaha yang lemah ini adalah dengan upaya pening- berkesinambungan harus ditunjang dengan katan pada kemampuan lembaga usaha pasar lokal yang kuat. Berkembangnya kecil untuk memperbesar akses mereka usaha kecil yang banyak tersebar di pada modal, pasar, sumber daya, infra- daerah-daerah akan mampu menaikkan struktur dan produksi, karena kesemua itu daya beli masyarakat yang merupakan penting bagi pengembangan kelemba-gaan pendukung potensial pasar dalam negeri. yang memungkinkan golongan ekonomi Kabupaten Sukamara merupakan lemah dapat berswadaya. Dengan demikian salah satu pemerintahan baru yang konteks pemberdayaan usaha kecil adalah dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten peningkatan kemampuan kelembagaan Kotawaringin Barat menjadi tiga usaha kecil agar dapat tangguh dan Kabupaten yaitu Kotawaringin Barat, mandiri. Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Pemberdayaan atau empowerment Lamandau. Sedangkan Kabupaten Suka- merupakan salah satu strategi atau para- mara mempunyai 3 (tiga) kecamatan yaitu digma pembangunan yang diimple- Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai mentasikan dan dikembangkan dalam Riam dan Kecamatan Jelai. Pembentukan kegiatan pembangunan, terutama di Kabupaten Sukamara berdasarkan Undang- negara-negara berkembang. Paradigma ini undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang muncul sebagai jawaban atau reaksi dari Pembentukan Kabupaten Katingan, kegagalan pembangunan yang cenderung Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, sentralistis, (Korten, 1988) Model tersebut Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung memberi kesempatan kepada rakyat untuk Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten ikut terlibat dalam proses pembangunan, Murung Raya Dan Kabupaten Barito terutama dalam proses pengambilan Timur Propinsi Kalimantan Tengah. keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan Ditinjau dari sosial kemasyarakatan, evaluasi program pembangunan. masyarakat Kecamatan Sukamara Pemberdayaan usaha kecil harus lebih Kabupaten Sukamara adalah masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kemam- yang heterogen. Berbagai lapisan dan puan pengusaha kecil menjadi tangguh dan status masyarakat ada di kecamatan mandiri yang pada akhirnya menjadi ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena pengusaha menengah. Diakui bahwa adanya faktor yang mendukungnya, pemberdayaan usaha kecil menghadapi diantaranya karena usaha perkebunan dan beberapa kendala seperti tingkat ke- usaha kayu. Yang paling menarik di mampuan, keterampilan, keahlian, mana- Kecamatan ini adalah adanya sentra usaha jemen sumber daya manusia, kewira- kecil pembuatan kerupuk ikan. Pekerjaan usahaan, pemasaran dan keuangan. Lemah- ini ditekuni sebagai pekerjaan pokok atau nya kemampuan manajerial dan sumber sampingan dan menjadi sumber daya manusia ini mengakibatkan pengu- pendapatan utama atau pendapatan saha kecil tidak mampu menjalankan sampingan untuk memenuhi kebutuhan usahanya dengan baik. hidup. Produksi juga dikenal sebagai Usaha kecil adalah bentuk pereko- “Kerupuk Ikan Sukamara”. nomian rakyat yang apabila diberdayakan Usaha kecil pembuatan kerupuk ikan akan mampu memecahkan masalah-ma- ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat salah dasar pembangunan Indonesia seperti sekitar Kabupaten Sukamara dan pengangguran, juga mampu membantu sekitarnya, namun sudah terkenal di tercapainya pertumbuhan ekonomi Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan nasional. Selain itu, peran usaha kecil Selatan, bahkan sampai di Kota Semarang dalam menciptakan usaha yang tidak Propinsi Jawa Tengah. Pembeli produk

188 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

tersebut dari berbagai daerah di wilayah pusat melalui instansi-instansinya yang ada Kabupaten Sukamara dan sekitarnya serta di propinsi maupun kabupaten seperti pembeli dari luar Kabupaten Sukamara Dinas Perindustrian, Perdagangan dan yang datang untuk belanja kerupuk ikan Koperasi sering melakukan pengawasan dan sejenisnya, baik itu untuk dikonsumsi dan pembinaan, baik dari segi kelengkapan sendiri maupun untuk diperdagangkan. perijinan usaha maupun segi bantuan Badai krisis ekonomi Indonesia sejak permodalan, produksi dan teknologi serta tahun 1997 menyebabkan turunnya per- pemasaran. Program pemberdayaan yang mintaan di beberapa bidang usaha. Se- dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten bagai sentra produksi pembuatan kerupuk Sukamara adalah memberi kebebasan ikan dengan berbagai macam bentuk kepada masyarakat Kecamatan Sukamara produksinya, masyarakat Kecamatan dalam berusaha dan mengembangkan Sukamara juga tidak lepas dari terpaan usahanya dengan memberikan kemudahan- krisis ekonomi yang mengakibatkan biaya kemudahan dalam pengurusan ijin usaha produksi meningkat, meningkatnya harga dan penyediaan fasilitas tempat usaha bahan baku, namun harga jual produk tidak sebagai sentra usaha kerupuk ikan. meningkat. Pada awalnya terjadi Pemerintah memberikan peluang yang luas penurunan produksi karena permintaan untuk berkembangnya usaha kecil kerupuk turun, tetapi beberapa lama terjadi ikan. Kondisi ini didukung adanya peningkatan permintaan, yang secara tidak kebijakan pembangunan masyarakat, langsung menuntut adanya peningkatan misalnya gerakan cinta produk Indonesia, produksi kerupuk ikan tersebut. pengembangan produk unggulan daerah, Perkembangan kondisi dinamika dan berbagai kegiatan promosi. Dalam hal pengusaha kecil kerupuk ikan ini pemasaran, Pemerintah Kabupaten disebabkan oleh antara lain dinamika Sukamara selalu menyediakan stand-stand dan mobilitas sosial masyarakat yang khusus untuk hasil usaha kerupuk ikan berupaya saling memberdayakan diri dalam setiap pameran pembangunan di dalam sektor usaha kerupuk ikan. Melihat daerah maupun di luar daerah. prospek yang cukup bagus di sektor usaha Hal lain yang berperan dalam kerupuk ikan, anggota masyarakat yang pemberdayaan usaha kecil kerupuk ikan semula sebagai pekerja pada salah satu adalah pihak swasta. Para pihak swasta usaha kerupuk ikan memberanikan diri baik secara langsung maupun tidak untuk mendirikan sendiri usaha kerupuk langsung telah ikut berperan dalam proses ikan dengan modal pengalaman dan pemberdayaan usaha kecil kerupuk ikan keterampilan serta tabungan yang dengan bentuk kemitraan usaha dalam dimilikinya. Kondisi intern masyarakat aspek permodalan dan pemasaran. Dilihat yang memang memiliki potensi untuk dari komponen yang terlibat dalam berkembang dengan adanya usaha yang pengembangan usaha kecil kerupuk ikan, dimiliki dan menguatkan hasrat untuk lebih baik itu faktor internal maupun faktor berdaya mendorong masyarakat yang eksternal tentunya bisa diasumsikan bahwa menggeluti usaha kecil kerupuk ikan untuk pengusaha kecil kerupuk ikan ada yang meningkatkan produksi baik secara sudah mapan dan maju serta berkembang. kualitas maupun kuantitas. Memang ada yang sudah maju dan Pemberdayaan usaha kecil pembuatan berkembang, namun ada juga yang masih kerupuk ikan ini di dalam belum maju dan berkembang atau istilah perkembangannya juga turut didorong oleh lainnya masih jalan di tempat (stagnant), pemerintah dan pihak swasta serta dan yang sudah maju dan berkembang saja kondisi lingkungan. Pemerintah kabupaten masih memerlukan pemberdayaan untuk maupun propinsi serta pusat berupaya bisa tetap tangguh dan mandiri serta bisa dalam memberikan perhatian dalam menanjak menjadi pengusaha menengah. pemberdayaan usaha kecil. Pemerintah Sedangkan yang stagnant masih

189 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

memerlukan pemberdayaan untuk bisa meningkatkan perekonomian dan terus menjalankan usahanya. keberdayaan dirinya. Berdasarkan pada uraian latar Penelitian ini difokuskan pada proses belakang masalah tersebut di atas, maka deskripsi dari berbagai faktor yang permasalahan yang menjadi kajian di berhubungan dengan pemberdayaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai : ekonomi masyarakat sehingga dapat (1) Bagaimana Potensi Usaha kecil mengembangkan usaha serta terjaminnya pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan keberlanjutan usaha, dalam rangka Sukamara Kabupaten Sukamara ?; (2) meningkatkan perekonomian dalam jangka Bagaimanakah Strategi pemberdayaan panjang. usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di Dari uraian di atas dan berdasarkan Kecamatan Sukamara Kabupaten masalah penelitian serta tujuan penelitian, Sukamara ?; (3) Faktor-faktor apakah yang maka yang menjadi fokus dalam penelitian merupakan penghambat dan pendukung adalah : dalam pemberdayaan usaha kecil a. Potensi Usaha Kecil pembuatan pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Sukamara Kabupaten Sukamara ? Kabupaten Sukamara : aspek pro- Berdasarkan pada uraian latar duktivitas, dan aspek permodalan, belakang dan perumusan masalah tersebut b. Stretegi pemberdayaan usaha kecil di atas, maka tujuan penelitian ini adalah pembuat kerupuk ikan dalam aspek: mendeskripsikan dan menganalisis: (1) Pembangunan Prasarana Umum, Potensi usaha kecil pembuatan kerupuk Peningkatan Kemampuan Manajerial, ikan di Kecamatan Sukamara Kabupaten Pemeliharaan Pelestarian Lingkungan. Sukamara; (2) Strategi pemberdayaan c. Faktor-faktor pendukung dan peng- usaha kecil pembuatan kerupuk ikan di hambat dalam pemberdayaan usaha Kecamatan Sukamara Kabupaten Suka- kecil pembuatan kerupuk ikan di mara; (3) Faktor-faktor penghambat dan Kecamatan Sukamara, Kabupaten pendukung dalam pemberdayaan usaha Suka-mara: faktor penghambat dan kecil pembuatan kerupuk ikan di faktor pendukung. Kecamatan Sukamara Kabupaten Suka- Adapun sumber data dari penelitian mara. ini adalah Informan, Tempat dan peris- tiwa, Dokumen.

METODE PENELITIAN Lokasi dan Situs Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Berdasarkan masalah yang ingin Sukamara Kabupaten Sukamara, Propinsi diteliti, penelitian ini termasuk jenis pene- Kalimantan Tengah. Dipilihnya Keca- litian deskriptif dengan analisis kualitatif, matan Sukamara sebagai lokasi penelitian karena peneliti akan mengumpulkan dan dilakukan secara sengaja (purposive) menganalisa bukti empirik (data) secara karena keunikan yang dimilikinya, yaitu : sistematis agar dapat memahami fenomena “Usaha Kecil Pembuatan Kerupuk Ikan” sosial yang tengah diteliti dengan maksud ini cukup terkenal tidak hanya di untuk menentukan, menjelaskan, dan Kabupaten Sukamara dan sekitarnya, memperoleh gambaran yang mendalam namun sudah terkenal di Propinsi mengenai makna dan proses dari berbagai Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, faktor yang berhubungan dengan bahkan sampai di Kota Semarang Propinsi Pemberdayaan Usaha Kecil dalam rangka Jawa Tengah. mengembangkan usahanya, khususnya bagi masyarakat yang berusaha di bidang pembuatan makanan ringan yakni usaha kecil pembuatan kerupuk ikan agar dapat

190 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

HASIL DAN PEMBAHASAN mengembangkan usahanya dimaksud tidak saja memproduksi kerupuk ikan, namun Potensi Usaha Kecil Pembuatan dikembangkan dengan memproduksi Kerupuk Ikan di Kecamatan Sukamara kerupuk udang. Dimana usaha Usaha kecil pembuatan kerupuk di pengembangan produksi kerupuk ikan dan Kecamatan Sukamara dimulai sekitar kerupuk udang diawali pada tahun 1991. tahun 1987-an oleh beberapa keluarga saja, Keberadaan kelompok pembuat salah satunya Bapak Said dan Ibu Siti kerupuk ikan “Sukma Jaya” telah Tawadudiah yang pada awalnya mendorong beberapa anggota masyarakat merupakan usaha sampingan, dimana pada lain untuk ikut memproduksi kerupuk ikan, waktu itu masih memproduksi kerupuk bahkan beberapa pengusaha yang dulunya dalam jumlah relatif kecil. Untuk membuat kerupuk ikan hanya sebagai melaksanakan proses produksinya, usaha usaha sampingan telah mengkhususkan kerupuk ikan ini masih mempergunakan untuk berusaha dan bergerak di bidang peralatan tradional. Seiring dengan usaha pembuat kerupuk ikan. perjalanan waktu, dengan pangsa pasar Sampai dengan tahun 2004 KPKI yang relatif masih terbuka dan semakin telah mempunyai jumlah anggota sebanyak meningkatnya permintaan kerupuk, 55 orang yang tersebar dalam 2 Kelurahan beberapa masyarakat sekitarnya ikut yaitu Kelurahan Mendawai dan Kelurahan membuat kerupuk ikan. Padang. Dari jumlah 55 pengusaha Berdasarkan kenyataan bahwa pembuat kerupuk ikan tersebut telah prospek usaha kerupuk ini semakin menyerap tenaga kerja sebanyak 275 diminati oleh konsumen tidak saja oleh orang dengan rata-rata per usaha masyarakat Kecamatan Sukamara namun melibatkan 5 orang. Beberapa pengusaha sudah dikenal dan diminati juga oleh pembuat kerupuk ikan telah menunjukkan masyarakat sekitar Kecamatan Sukamara kemajuannya baik dalam keragaman bahkan sudah mulai dikenal juga oleh produk yang dihasilkan maupun jumlah sebagian masyarakat Kotawaringin Barat, produksinya. Mereka itu antara lain Bapak maka sekitar tahun 1990 Bapak Said, Ibu Said dan Ibu Siti Tawadudiah yang telah Siti Tawadudiah beserta beberapa orang mempunyai tenaga kerja sebanyak masing- pengusaha kerupuk ikan mendirikan masing 15 orang dan 11 orang. Dengan Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI) keragaman produk masing-masing 6 jenis “Sukma Jaya” dengan jumlah anggota dan 4 jenis. sebanyak 15 orang beserta pengurusnya. Bahan dasar pembuatan kerupuk ikan terdiri dari tepung dan ikan. Tepung bisa a. Aspek Produktivitas didapat dipasaran, namun bahan ikan KPKI yang dibentuk oleh beberapa diperoleh dari pencari ikan yang ada di pengusaha kerupuk ikan bertujuan untuk sungai yang berada di Kecamatan menampung para pengusaha kerupuk Sukamara Kelurahan Mendawai dan dalam mengatasi berbagai macam masalah Kelurahan Padang yang bernama sungai dan merupakan wadah organisasi bagi Jelai. Sebagian masyarakat Kelurahan segenap pengusaha kerupuk di wilayah Mendawai dan Kelurahan Padang bekerja Kecamatan Sukamara yang semakin sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikan banyak. Para anggota KPKI yang berada di tersebut ada yang dijual langsung ke Kecamatan Sukamara ini senantiasa pengusaha pembuat kerupuk ikan yang berusaha meningkatkan mutu dan jumlah langsung datang ke lokasi nelayan dan produksinya serta terus berusaha untuk terkadang dibeli oleh tengkulak atau dijual memperbaiki kualitas produksinya dengan ke masyarkat umum sebagai lauk. mencoba berbagai komposisi bahan baku Beberapa pengusaha pembuat ke- untuk mendapatkan komposisi bumbu rupuk ikan terkadang menghadapi ke- kerupuk ikan yang enak rasanya serta

191 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

terlambatan bahan baku yang disebabkan Kebijakan besarnya harga jual produk oleh kondisi sungai yang meluap di waktu kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara, musim hujan sampai terjadi banjir. Juga Kabupaten Sukamara ditentukan dengan oleh kurangnya debit air yang ada di memperhatikan biaya produksi yang sungai Jelai sehingga hasil tangkapan ikan meliputi : harga bahan baku, biaya proses relatif sedikit. produksi dan keuntungan yang didasarkan Bahan baku kerupuk ikan berupa Ikan pada perhitungan break event point per yang ditangkap di Sungai Jelai, juga unit barang ditambah dengan prosentase didapatkan olah masyarakat Kecamatan yang diharapkan. Dalam menjalankan Jelai (Kecamatan yang wilayahnya terletak usahanya, industri kecil kerupuk ikan di disepanjang pantai laut) yang bekerja Kecamatan Sukamara, Kabupaten sebagai nelayan di laut Jawa. Selain bahan Sukamara tidak dapat menghindari adanya baku ikan diperlukan juga bahan baku persaingan-persaingan dengan perusahaan tepung yang sangat besar. Tepung bahan yang sejenis, baik pesaing-pesaing dari dasar pembuatan kerepuk ikan ini bisa perusahaan kerupuk di wilayah Kalteng didapat dari pasar di Kecamatan Sukamara. sendiri maupun dari luar daerah Kabupaten Tepung tersebut dipasok oleh pedagang Sukamara. dari Pulau Jawa dengan menggunakan Adapun perusahaan kerupuk ikan kapal dagang dengan ukuran yang relatif yang menjadi pesaing bagi usaha industri kecil. Pada waktu-waktu tertentu misalnya kecil kerupuk ikan di Kecamatan Suka- pada bulan desember dimana gelombang mara ini, antara lain : laut cukup besar, kapal-kapal dagang akan 1. Kerupuk Ikan Pipih (Kuala Pembuang- menghentikan sementara kegiatannya Kalteng) menunggu laut teduh, hal ini akan 2. Kerupuk Ikan Finna (Sidoarjo). mengakibatkan stok tepung di pasar 3. Kerupuk Ikan Sekar Group (Kalsel). kekosongan dan terjadinya ketidakstabilan 4. Kerupuk Ikan Dorang (Kalbar). harga tepung. 5. Kerupuk Ikan Kopti (Kaltim). Pemasaran untuk industri kecil 6. Kerupuk lain yang sejenis dan lain-lain. kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara pada Persaingan yang terjadi pada produk saat pertama kali berdiri mempunyai kerupuk ikan pada umumnya pada kualitas, daerah pemasaran terbatas pada lingkup rasa, bentuk, ukuran dan harga termasuk pasar di Kecamatan Sukamara saja. didalamnya cara pengemasannya. Pesaing Dengan bertambahnya kapasitas produksi yang dirasakan cukup berat yang dirasakan yang didukung adanya kegiatan promosi, industri kecil kerupuk ikan, adalah industri kecil kerupuk ikan di Kecamatan perusahaan kerupuk ikan “Finna” dan Sukamara ini mampu memperluas daerah “Sekar Group”, karena mereka sebagai pemasarannya. Hingga saat ini usaha leader yang mempunyai rasa dan kualitas industri kecil kerupuk ikan selain memiliki unggul. Oleh karena itu, industri kerupuk daerah pemasaran di wilayah Kabupaten ikan di Kecamatan Sukamara berusaha Sukamara juga telah mempunyai daerah untuk memberikan rasa, warna, bentuk, pemasaran lainnya meliputi wilayah kota- ukuran yang sama dengan perusahaan kota di Kalimantan Tengah, Kalimantan pesaingnya dan memberikan harga yang Barat, Banjarmasin, dan Semarang. lebih rendah serta kualitas yang sepadan Prosentase volume penjualan ke daerah agar dapat bersaing di pasaran. pemasaran yang paling besar adalah Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 55% b. Aspek Permodalan yang disusul dengan daerah pemasaran Kondisi permodalan para pengusaha Kalbar (15%), Kalimantan Selatan kerupuk ikan di wilayah Kecamatan (17,5%), Semarang (7,5%) dan daerah sukamara yang tergabung dalam pemasaran lainnya mencapai 5% pada Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI) tahun 2003. “Sukma Jaya” yang berjumlah 55 anggota

192 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

ditambah pengurusnya mempunyai variasi tangga dan badan usaha. Berkaitan dengan yang berbeda ada yang relatif sudah mapan prasarana jalan dan jembatan di Kabupaten ada juga yang bermodalkan sangat kecil. Sukamara, ada beberapa kondisi jalan dan Kondisi sebagian besar anggota KPKI jembatan yang menghubungkan jalur lalu “Sukma Jaya” yang mempunyai aset usaha lintas antar daerah yang mengalami dan omset usaha yang relatif kecil beberapa kerusakan. Beberapa ruas jalan pengurus KPKI “Sukma Jaya” telah yang rusak, terjadi di daerah sepanjang 20 berusaha untuk mengajukan pinjaman ke Km yang menghubungkan antara Pemerintah Kabupaten Sukamara pada Kabupaten Sukamara dengan Kabupaten tahun 2004 untuk minta tambahan Lamandau. Sedangkan prasarana pasar di pinjaman dana bergulir tanpa bunga yang Kecamatan Sukamara oleh pemerintah sebelumnya telah digulirkan pada tahun Kabupaten Sukamara pada tahun 2004 ini 1996 oleh Pemerintah Kabupaten masih dalam proses pembangunan dan Kotawaringin Barat sebelum dimekarkan diharapkan pada pertengahan 2005, pasar sebesar Rp.30.000,000,- (Tiga puluh Juta yang merupakan pasar induk Kabupaten Rupiah). Namun permohonan tambahan Sukamara selesai tepat waktu dan dapat pinjaman dana bergulir tersebut belum bisa membantu untuk memasarkan beberapa terealisir. produk usaha termasuk industri kecil Beberapa dampak dari pemekaran pembuatan kerupuk ikan. Guna menjual Kabupaten Kotawaringin Barat terhadap dan meluaskan pemasaran kerupuk dari daerah yang dimekarkan termasuk di produksi anggota KPKI pihak pemerintah dalamnya Kabupaten Sukamara ber- Kabupaten Sukamara dalam segala event implikasi pada penataan organisasi ke seperti Hari Jadi Kabupaten, Hari Ulang dalam yang tentunya menyerap banyak Tahun Republik Indonesia dan hari-hari waktu, tenaga dan dana APBD Kabupaten besar tertentu lainnya mengadakan stand Sukamara. Sedangkan dari pinjaman pihak pameran produk daerah. perusahaan yang berada di Kecamatan Sukamara diberikan oleh perusahaan b. Peningkatan Kemampuan perkebunan kelapa sawit “Sungai Rangit” Manajerial yang memberikan pinjaman kepada Bapak Kwalitas dan produk kerupuk ikan Said sebesar Rp.50.000.000,- (Lima Puluh sangat terkait dengan proses pemilihan Juta Rupiah) namun bersifat pribadi yang bahan baku, dengan bahan baku yang baik digunakan untuk mengembangkan usaha dengan harga pembelian yang murah dan pembuatan kerupuk dengan omset tersedianya selalu stok dipasaran untuk penjualannya yang mencapai 7 – 8 pembuatan kerupuk ikan. Berkaitan dengan juta/bulan dengan bunga lunak sebesar peningkatan kemampuan pengusaha pem- 10%/pa. buatan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara. Pemerintah Kabupaten Suka- Strategi Pemberdayaan Usaha mara melalui Dinas Perindustrian dan Kecil Perdagangan Kabupaten Sukamara telah mengadakan kegiatan penyuluhan lapang- a. Pembangunan Prasarana an ke para pembuat kerupuk ikan melalui Umum wadah organisasi KPKI “Sukma Jaya” Pembangunan prasarana jalan dan guna meningkatkan kwalitas pemilihan jembatan bagi kemajuan dan mobilitas bahan baku perekonomian di suatu daerah sangatlah Berkaitan dengan naik turunnya harga penting terutama akses jalan yang menuju bahan baku baik bahan baku tepung daerah kota, pasar, dan desa yang potensial tapioka ataupun bahan baku ikan ber- bagi proses produksi baik dalam bidang dasarkan penjelasan dari Bapak Soewanto produksi pertanian, produksi perkebunan, telah disarankan untuk mengusahakannya maupun bagi daerah industri kecil rumah sendiri melalui wadah Kelompok Pembuat

193 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

Kerupuk Ikan “Sukma Jaya” yang membeli Bertitik tolak dari arah kebijakan dari agen dalam jumlah yang cukup bagi Pemerintah Kabupaten Sukamara tersebut, proses produksi seluruh anggota KPKI maka dalam rangka pemberdayaan masya- “Sukma Jaya” dalam waktu 30 hari. Dan rakat khususnya para pengusaha kerupuk bahan baku ikan memang terjadi beberapa ikan di Kecamatan Sukamara telah dapat kendala karena selama ini stok bahan baku dirasakan hasilnya oleh masyarakat di ikan masih sangat tergantung dari hasil Kelurahan Mendawai dan Kelurahan tangkapan ikan dari alam yaitu sungai di Padang. Dimana pengembangan usaha Kecamatan Sukamara. Namun guna kerupuk di dua kelurahan di Kecamatan merealisasikan pembelian tepung yang Sukamara telah menyerap tenaga kerja. dilakukan oleh KPKI “Maju Jaya” ada Selain itu pemerintah Kabupaten kendala soal dana yang sangat terbatas. Sukamara juga memberikan penyuluhan- Sisi lain penyediaan bahan baku penyuluhan akan pentingnya memproduksi pembuatan kerupuk ikan dari bahan baku kerupuk ikan yang beraneka ragam dan ikan selama ini masih disediakan dan mengikutsertakan pada even-even tertentu, dikelola secara tradisional dimana masya- pameran expo baik tingkat kabupaten rakat desa tetangga mendapatkannya maupun antar propinsi seperti yang baru langsung dari alam sebagai mata saja dilakukan pada tanggal 2 Agustus pencaharian sampingan. 2004 mengikuti pameran produk-produk Kesemua pengusaha pembuat ikan di usaha kecil yang dilaksanakan di Kecamatan Sukamarta pada dasarnya telah Banjarmasin Kalimantan Selatan. Dengan mendapatkan penyuluhan tentang pening- mengikuti pameran produk-produk katan produksi dari Dinas Perindustrian kerupuk ikan diharapkan akan menjadi dan Perdagangan Kabupaten Sukamara semangat dan inspirasi guna membuat Proses pengemasan yang selama ini produksi kerupuk dengan aneka rasa, dilakukan dengan memakai teknologi bentuk dan kemasan yang lebih inovatif. hanya oleh pengusaha yang mempunyai Program Bapak Angkat di lokasi omset penjualan diatas Rp. 5.000.000,- usaha kecil membuatan kerupuk ikan di yaitu pengusaha Bapak Said dan Ibu Siti Kecamatan Sukamara belum dapat berjalan Tawadudiah. Mereka sudah memberikan sebagaimana mestinya, namun dari peng- sablon merk pada kemasan plastiknya dan amatan peneliti di lapangan sebenarnya ada mengepres plastik dengan alat pres plastik satu perusahaan perkebunan kelapa sawit sehingga terlihat lebih rapi. Disamping itu Sungai Rangit yang memberikan pinjaman juga produk kerupuk ikan di Bapak Said kepada pengusaha kerupuk ikan yang dan Ibu Siti Tawadudiah telah dimintakan bernama Bapak Said, namun pinjaman ijin dari Departemen Kesehatan Kabupaten yang diberikan itu sifatnya pribadi bukan Sukamara. untuk organisasi KPKI. Sedang pengusaha yang lain seperti Ibu Indarwati dan Bapak Hadi telah juga c. Pemeliharaan Pelestarian mempunyai ijin dari Departemen Lingkungan Kesehatan Kabupaten Sukamara namun Pelestarian lingkungan alam sangat pengemasan produk masih dilakukan penting artinya bagi kelangsungan sederhana sama seperti pengusaha kerupuk keseimbangan lingkunan hidup. Perusakan ikan yang lainnya yaitu dengan alam oleh sekelompok orang tentu akan memberikan nama produk yang dihasilkan mempengaruhi ekosistem yang ada. dengan memberikan label foto copy Sungai Jelai yang terdapat di Kecamatan selembar kertas kecil yang dimasukkan Sukamara merupakan sumber penghasilan pada kemasan, selanjutnya kemasan yang bagi masyarakat sekitar dan juga bagi ada disulut dengan api kecil supaya bisa kelangsungan pembuatan kerupuk ikan di menyatu. Kecamatan Sukamara mengingat bahan baku ikan di dapat dari nelayan yang

194 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

mencari ikan di sungai Jelai. Berkaitan Faktor Penghambat dan dengan upaya pelestarian alam, pemerintah Pendukung Kabupaten Sukamara melalui Kantor Camat Sukamara telah berupaya a. Faktor Penghambat melestarikan dan menjaga keberadaan Beberapa faktor penghambat bagi sungai Jelai dari perusakan oleh manusia kemajuan usaha pembuatan kerupuk ikan yaitu dengan memasang papan-papan dibagi dalam 2 kelompok yaitu : Faktor larangan mencari ikan dengan internal dan faktor eksternal. Faktor menggunakan alat strum atau racun ikan internal berkaitan erat dengan rendahnya Penebangan hutan yang dilakukan kemampuan manajerial pengusaha industri oleh masyarakat di Kecamata Sukamara kecil kerupuk ikan, rendahnya tingkat juga mempunyai andil terhadap hasil pendidikan dan ketrampilan, terbatasnya tangkapan ikan oleh nelayan bila musim modal kerja dan rendahnya etos kerja dari kemarau tiba. Volume air di sungai Jelai pengusaha kerupuk. Data tentang tingkat menurun drastis, namun bila musim hujan pendidikan dan pengusaha yang telah tiba sering terjadi luapan air yang disertai memperoleh ketrampilan khusus dengan banjir. Penebangan hutan terjadi pembuatan kerupuk ikan dengan waktu hampir di seluruh Kecamatan Sukamara lebih dari 24 jam didominasi pengusaha oleh masyarakat di Kecamatan Sukamara kerupuk ikan tidak tamat SD sampai tamat sendiri. Mereka menebang pohon SD yaitu sejumlah 34 orang atau 61%, umumnya masyarakat yang miskin yang selanjutnya tamat SMP sebanyak 15 orang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kasar. atau 27%, selanjutnya tamat SMA Masalah ilegal logging merupakan sebanyak 5 orang atau 9% dan pendidikan masalah yang sulit diatasi mengingat D1 – D4 sebanyak 1 orang atau 2% dari perusakan tersebut tak saja dilakukan oleh jumlah 55 orang pengusaha kerupuk ikan. masyarakat miskin namun juga oleh Sedang keterampilan yang dimiliki oleh pengusaha kayu dengan berpuluh-puluh pengusaha dengan mendapatkan pelatihan anak buahnya, dengan menggunakna di atas 24 jam dari data belum ada yang gergaji mesin. Penindakan terhadap memperoleh pelatihan khusus. perusak hutan juga sulit dilakukan Faktor penghambat lainnya adalah mengingat para pengusaha kayu illegal faktor eksternal yang disebabkan oleh melakukan upaya suap terhadap petugas beberapa faktor seperti beberapa pengurus keamanan yang ada dari kelompok pembuat kerupuk ikan yang Bahan baku ikan kecuali ditangkap masih mementingkan kepentingan pribadi langsung dari sungai juga bisa diusahakan daripada kepentingan seluruh anggota dengan budidaya ikan dalam keramba, kelompok, faktor yang kedua adalah belum seperti yang dilakukan oleh beberapa terjadi sistem Bapak Angkat terutama petani ikan di sekitar sungai Jelai yang 3 perusahaan besar terdiri dari 2 mendapatkan binaan dari Dinas Perikanan perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dan dan Kelautan. satu perusahaan Penggergajian Kayu, yang Budidaya ikan dalam keramba dalam ketiga adalah pemerintah Kabupaten jumlah yang cukup juga akan bisa Sukamara merupakan pemerintah baru menjamin stok bahan baku pembuatan hasil pemekaran dari Kabupatenwaringin kerupuk ikan dan harga bahan baku ikan Barat sehingga perhatian ke usaha kecil yang sering mengalami kenaikan yang pembuatan kerupuk belum sepenuhnya tajam mengingat terbatasnya hasil dapat dicurahkan. tangkapan ikan di sungai Jelai. Demikian penjelasan lanjutan oleh Bapak Kasum b. Faktor Pendukung Kinsi. Dengan era otonomi daerah meru- pakan modal yang sangat kuat dan harapan yang lebih besar bagi suatu daerah guna

195 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

mengembangkan daerahnya sesuai dengan Namun potensi yang ada itu rupanya potensi yang ada dalam suatu daerah, terkendala oleh kurangnya kemampuan disamping itu juga dapat digali potensi para pengusaha industri kecil dalam aspek yang terpendam guna dikelola secara pendanaan guna membantu pengusaha maksimal untuk kepentingan masyarakat kecil tersebut mengembangkan usahanya daerah itu. baik untuk proses produksi, yang dimulai Sehubungan dengan pemberdayaan dengan proses pemilihan bahan baku usaha kecil pembuatan kerupuk ikan sampai dengan kegiatan pemasaran di Kecamatan Sukamara ada beberapa produksi kerupuk ikan juga dipakai untuk faktor pendukung bagi kemajuan usaha mengembangkan guna menambah kapa- pembuatan kerupuk ikan di Kecamatan sitas jumlah produksi kerupuk ikan. Sukamara mempunyai potensi yang besar Guna mempertajam analisis pem- untuk ditingkatkan, hal ini berkaitan bahasan berkaitan dengan potensi usaha dengan masih tersedianya jumlah tenaga kecil kerupuk ikan di Kecamatan kerja yang ada diwilayan Kecamatan Sukamara, berikut akan kami bahas dari Sukamara, tersedianya dalam jumlah yang “Perspektif teoritis, Aturan formal” cukup bahan baku ikan dan masih Dari sudut pandang teori : salah satu tingginya permintaan pasar akan kerupuk pendapat dinyatakan oleh Kartasasmita ikan. (1996) harus memenuhi persyaratan Faktor lain yang menjadi pendukung sebagai berikut: adalah dengan semakin ketatnya kasus a. Kegiatan yang dilaksanakan harus illegal logging, maka banyak pula terarah bagi atau menguntungkan masyarakat yang berpotensi mengalihkan masyarakat yang lemah; usahanya ke sektor lain. Untuk wilayah b. Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kecamatan Sukamara usaha kecil masyarakat sendiri, dimulai dari pembuatan kerupuk ikan salah satunya. pengenalan apa yang dilakukan; c. Karena masyarakat yang lemah sulit untuk bekerja sendiri-sendiri akibat Pembahasan Umum kekurangberdayaannya, maka upaya pemberdayaan masyarakat menyangkut 1. Potensi Usaha Kecil Pembuatan pula pengembangan kegiatan usaha Kerupuk Ikan di Kecamatan bersama (cooperative) dalam kelompok Sukamara yang dapat dibentuk atas dasar wilayah Suatu rangkaian kegiatan usaha tempat tinggal; tentunya harus memperhitungkan terlebih d. Menggerakkan partisipasi yang luas dahulu kemampuan / pontensi yang ada, dari masyarakat untuk turut serta guna dikembangkan dan dimanfaatkan membantu dalam rangka kesetia- semaksimal mungkin guna bermanfaat kawanan sosial, di sini termasuk bagi usahanya. keikutsertaan orang-orang setempat Usaha kecil pembuatan kerupuk ikan yang telah maju, dan anggota masya- di Kecamatan Sukamara mempunyai rakat mampu lainnya, organisasi ke- potensi untuk dikembangkan hal ini terkait masyarakatan, termasuk LSM, dengan ketersediaan bahan baku ikan yang perguruan tinggi dan sebagainya. didapat dari sungai Jelai dan Laut Jawa. Penerapan kebijakan pemberdayaan Beberapa potensi lagi bahwa tersedianya dengan menciptakan suasana pengem- jumlah tenaga kerja yang cukup guna bangan kegiatan usaha bersama (co- menggerakkan segenap komponen di operative) telah terjadi dengan ter- wilayah Kelurahan Mendawai dan bentuknya Kelompok Pembuatan Kerupuk Kelurahan Padang untuk menjadikan suatu Ikan Sukma Jaya yang dibentuk pada tahun daerah pusat industri kecil pembuatan 1990. Namun upaya penyuluhan dan kerupuk ikan. pembinaan belum bisa dilakukan hal ini

196 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

terlihat tidak ada anggota yang mengikuti 2. Pemberdayaan Usaha Kecil pelatihan teknis produksi pembuatan Beberapa upaya guna member- kerupuk ikan yang efektif dan efisien dayakan usaha kecil pembuatan kerupuk dengan teknologi yang terjangkau. ikan telah dilakukan oleh pemerintah Sedang untuk upaya pemerintah Kabupaten Sukamara diantaranya dengan sebagai fasilitasi guna melibatkan dilakukannya penyuluhan-penyuluhan partisipasi dari pihak swasta, organisasi langsung ke pengusaha pembuatan LSM juga Perguruan Tinggi belum kerupuk ikan melalui Organisasi dilakukan dengan baik. Kelompok Pembuat Kerupuk Ikan (KPKI) Kecamatan Sukamara yang di Sukma Jaya guna bisa meningkatkan wilayahnya terdapat 3 perusahaan besar kualitas dan kwantitas produksi kerupuk yang terdiri dari 2 perusahaan ikan serta strategi pemasaran diantaranya perkebunan kelapa sawit dan 1 dengan mengikutsertakan dalam berbagai perusahaan penggergajian kayu berpotensi event Pekan Produksi Usaha Kecil baik untuk ikut berpartisipasi guna kemajuan Tingkat Kabupaten ataupun Tingkat bagi organisasi KPKI baik itu melalui : Propinsi. Dana Kemitraan (Bapak Angkat), Dana Guna membuat penajaman pem- Bergulir ataupun Dana Pinjaman dari bahasan tentang strategi pemberdayaan BUMD / BUMN dengan bunga rendah. usaha kecil oleh pemerintah Kabupaten Pinjaman dana bergulir dari Sukamara berikut akan dilihat dari pemerintah juga relatif kecil yaitu sebesar “Perspektif/sudut pandang teoritis”, Rp. 30.000.000,- bagi 55 pengusaha kecil “Aturan kebijakan pemerintah Kabupaten”. kerupuk ikan. Sedang ajuan tambahan dana Dilihat dari sudut pandang teoritis : salah sebesar Rp. 100.000.000,- yang diajukan satu pendapat disampaikan oleh Karta- ke pemerintah belum dapat cair mengingat sasmita (1995), mengemukakan Peme- belum dialokasikan dalam APBD 2004. rintah dalam hal ini sebagai “agen Pelibatan unsur LSM dan Perguruan perubahan” dapat menerapkan kebijakan Tinggi sebagai komponen yang berpotensi pemberdayaan masyarakat miskin dengan guna melibatkan pembinaan juga belum 3 (tiga) arah tujuan, yaitu: dilakukan di wilayah Kecamatan Suka- a. Enabling, maksudnya menciptakan mara. Dari sudut aturan kebijakan peme- suasana atau iklim yang memung- rintah Kabupaten Sukamara: Pemerintah kinkan potensi masyarakat untuk Kabupaten Sukamara secara aturan telah berkembang. merencanakan penanganan usaha kecil b. Empowering, bertujuan untuk mem- dengan dikeluarkannya Perda Nomor 7 perkuat potensi atau daya yang dimiliki tahun 2003 tentang Pembentukan Orga- oleh rakyat dengan menerapkan nisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten langkah-langkah nyata, menampung Sukamara namun dalam implementasinya berbagai masukan dan menyediakan Perda belum dapat berfungsi dengan prasarana dan sarana yang diperlukan. maksimal mengingat jabatan penting bagi c. Protecting, artinya melindungi dan usaha kecil sampai dengan saat ini masih membela kepentingan masyarakat belum terisi diantaranya Kepala Bidang lemah. Industri Kecil Perdagangan dan Koperasi Penciptaan enabling, dengan sasaran Seksi Industri Aneka Kecil dan Menengah, penciptakan suasana atau iklim yang Seksi Sarana dan Prasarana Industri memungkinkan potensi masyarakat untuk sehingga penanganan industri kecil oleh berkembang belum dilakukan secara Dinas Perindustrian dan Perdagangan maximal hal ini terlihat dengan masih belum maximal dilakukan. lemahnya kondisi keuangan rata-rata pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan sehingga mereka tidak dapat mengembang- kan usahanya secara maximal, pemberian

197 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

pelatihan teknis juga belum pernah guna, pemberian pinjaman khusus berupa dilakukan guna mengenalkan dan dana pinjaman bergulir tanpa bunga yang mensosialisasikan berbagai macam lebih besar nilainya dan mendorong dan teknologi tepat guna berupa pemberian alat menciptakan pengurusan perijinan baik rajang / potong kerupuk ikan sebanyak 2 berupa ijin usaha ataupun ijin dari Dinas buah dengan maksud untuk memberikan Kesehatan bagi makanan ringan juga dorongan kepada pengusaha yang lain memfasilitasi secara aktif program Bapak memakai alat tersebut, namun ternyata alat angkat dengan perusahaan besar yang ada rajang tidak dapat berfungsi dengan baik di wilayah Kabupaten Sukamara. Upaya dan tidak mendapatkan penanganan yang lain juga perlu untuk berkoordinasi perbaikan pemakaian teknologi tersebut dengan Dinas Perikanan guna untuk pembuatan kerupuk ikan. pengembangan budidaya ikan dalam Menciptakan empowering yang keramba dan hal yang sangat penting bertujuan untuk memperkuat potensi atau adalah mendorong pihak keamanan untuk daya yang dimiliki oleh rakyat dengan menertibkan kasus illegal logging, menerapkan langkah-langkah nyata, mengingat dampak penebangan hutan yang menampung berbagai masukan dan berakibat pada penggundulan hutan menyediakan prasarana dan sarana yang mempunyai potensi banjir dan kekeringan. diperlukan. Dilihat dari sudut pandang Aturan: Keberadaan prasarana rakyat sangat Keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten menunjang kelancaran proses Sukamara terhadap pengembangan perekonomian di wilayah sukamara, dan perekonomian masyarakat yang berskala pada tahun ini di wilayah Kecamatan usaha kecil sangat besar, keinginan Sukamara sedang dibangun prasarana tersebut dapat dilihat pada arah kebijakan pasar berupa pembangunan pasar induk pembangunan ekonomi Kabupaten Suka- pemerintah Kabupaten Sukamara yang mara yang tertuang dalam Poldas tahun diharapkan tentunya ikut mendorong 2003. pemasaran produksi kerupuk ikan. Merealisasikan pemberdayaan ekono- Namun kondisi prasarana jalan yang mi masyarakat tersebut Pemerintah menuju Kabupaten Lamandau ternyata Kabupaten Sukamara telah menyusun dalam kondisi yang rusak dengan aspal pedoman pelaksanaannya yang tertuang di yang berlobang hal ini tentunya punya dalam Renstra Kabupaten Sukamara. pengaruh untuk kelancaran transportasi. Pemberdayaan ekonomi masyarakat Sedangkan upaya protecting ditujukan Kabupaten Sukamara sebagai sebuah untuk melindungi dan membela kepen- Kabupaten yag baru dibentuk sudah tingan masyarakat luas. Kondisi pengusaha seharusnya mewujudkan pelayanan prima kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara kepada masyarakat yang dicerminkan yang tergabung dalam organisasi KPKI dengan penyelenggaraan adminisrasi Sukma Jaya terbanyak dari kalangan yang pemerintahan dan pembangunan secara mempunyai kemampuan baik dana tertib maka perlu segera dibentuk maupun manajerial yang lebih untuk peran kelembagaan, penataan aparatur daerah pemerintah Kabupaten Sukamara diperlu- baik kuantitas maupun kualitas, kan guna melindungi dan mengembangkan penyediaan pembiayaan dan penyiapan produksi kerupuk ikan guna kelangsungan peraturan daerah serta penyiapan sarana dan peningkatan taraf hidup masyarakat dan prasarana kerja pemerintahan. Kecamatan Sukamara. Namun dalam pelaksanaannya sampai Bentuk perlindungan dari pemerintah dengan saat ini, pemerintah Kabupaten kiranya dapat dilakukan dengan berperan Sukamara masih belum dapat ber- lebih besar baik dalam penyuluhan dan konsentrasi pada pengembangan usaha pembinaan produksi kerupuk ikan, kecil pembuatan kerupuk ikan, hal ini pengenalan dan pemakaian teknologi tepat terlihat masih belum dapat berjalan secara

198 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

maximal Dinas Perindustrian dan dan jumlah tenaga kerja yang cukup, Perdagangan Kabupaten Sukamara yang dengan adanya pemekaran Kabupaten hanya dijabat oleh 4 orang dengan 6 orang Sukamara maka semangat otonomi daerah stafnya. Pemerintah Kabupaten Sukamara proses pemberdayaan usaha kecil di yang merupakan kabupaten baru hasil lingkungan Kecamatan Sukamara kedepan pemekaran masih berkonsentrasi pada akan semakin mendapat perhatian yang penataan organisasi dan pembangunan lebih besar untuk peningkatan kemajuan infrastruktur bangunan gedung-gedung pembuatan kerupuk ikan. atau fasilitas perkantoran. Pemerintah Kabupaten Sukamara juga belum mengeluarkan kebijakan yang lebih KESIMPULAN DAN SARAN terfokus berupa SK. Bupati yang mengarah langsung pada pengembangan produksi Kesimpulan pembuatan kerupuk ikan. Guna melindungi Berdasarkan hasil penelitian dan kelestarian hutan dan ekosistem laut yang pembahasan terhadap fokus permasalahan berhubungan dengan kelangsungan yang diteliti pada bab sebelumnya, maka penyediaan bahan baku ikan, pemerintah peneliti sampai pada kesimpulan sebagai Kabupaten Sukamara perlu mengeluarkan berikut : aturan pelarangan perusakan hutan dan ekosistem laut guna mendukung 1. Potensi Usaha Kecil Pembuatan perundangan yang telah ada. Kerupuk Ikan Potensi usaha kecil pembuatan 3. Faktor Penghambat dan Faktor kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara Pendukung mempunyai peluang untuk dikembangkan, Faktor penghambat dalam upaya hal ini disebabkan oleh tersedianya bahan pemberdayaan usaha kecil pembuatan baku ikan, jumlah tenaga kerja yang cukup kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara namun pengelolaannya selama ini masih Kabupaten Sukamara dibedakan dalam dua dilakukan dengan proses produksi yang kategori yaitu : masih tradisional belum memakai a. Faktor internal : yaitu faktor yang teknologi tepat guna. Dilihat dari disebabkan oleh komponen-komponen kemampuan permodalan para pengusaha penghambat dari dalam yang meliputi pembuat kerupuk ikan juga relatif rendahnya kemampuan managerial para pengusaha kecil yang bermodalkan pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan, terbatas. Program Bapak Angkat kepada 3 tingkat pendidikan dan ketrampilan pengusaha besar yang ada di Kecamatan yang masih redah, terbatasnya modal Sukamara juga belum dilakukan hal yang kerja dan rendahnya semangat kerja. sama juga tidak melibatkan pihak LSM b. Faktor eksternal : yaitu faktor yang dan Perguruan Tinggi guna melakukan disebabkan oleh komponen-kom-ponen langkah pembinaan. penghambat dari luar seperti adanya perilaku pengurus KPKI Sukma Jaya 2. Pemberdayaan Usaha Kecil yang cenderung egois, perhatian Upaya yang dilakukan oleh peme- pemerintah yang belum maksimal, rintah dalam memberdayakan usaha kecil belum adanya peran partisipasi dari pembuatan kerupuk ikan sudah diren- LSM, swasta dan perguruan tinggi guna canakan dalam Poldas tahun 2003 dan ikut secara langsung memberdayakan Renstra Kabupaten Sukamara melalui pengusaha kecil. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sedang faktor pendukung dalam Kabupaten Sukamara, namun dalam proses pemberdayaan usaha kecil pembuat implementasinya upaya untuk menciptakan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara iklim yang memungkinkan potensi masya- disamping tersedianya bahan baku ikan rakat untuk berkembang, menyediakan

199 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

prasarana dan sarana yang diperlukan serta para pengusaha kecil pembuat kerupuk melindungi kepentingan masyarakat lemah ikan yang tergabung dalam organisasi belum sepenuhnya dapat dijangkau KPKI Sukma Jaya. mengingat jumlah pegawai yang menjabat Sementara itu juga perencanaan untuk di Dinas Perindutrian dan Perdagangan difasilitasi bagi LSM dan Perguruan Tinggi Kabupaten Sukamara masih banyak yang untuk menjadikan usaha kecil pembuatan kosong. Sehingga upaya untuk kerupuk ikan sebagai wadah Pembina- memberdayakan pengusaha pembuat annya. kerupuk ikan belum dilakukan secara 2. Kosongnya jabatan di lingkungan maximal. Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Sukamara perlu untuk segera 3. Faktor Penghambat dan Faktor diisi dengan tujuan program pemberdayaan Pendukung pada usaha kecil pembuatan kerupuk ikan Faktor penghambat dibedakan dalam di Kecamatan Sukamara akan dapat dua kategori yaitu : dijalankan dengan maximal dan perlu a. Faktor internal : yang meliputi ren- untuk dibuatkan kebijaksanaan peraturan dahnya kemampuan managerial para larangan penebangan hutan dan perusakan pengusaha kecil pembuat kerupuk ikan, keseimbangan ekosistem laut yang akan tingkat pendidikan dan ketrampilan sangat mempengaruhi keberadaan ikan. yang masih redah, terbatasnya modal Aturan larangan tersebut diperlukan guna kerja dan rendahnya semangat kerja. mendukung perundangan yang telah ada. b. Faktor eksternal : adanya perilaku 3. Perlu dilakukan upaya-upaya pengurus yang cenderung egois, per- yang lebih terfokus guna meningkatkan hatian pemerintah yang belum maxi- ketrampilan pembuatan kerupuk ikan, mal, belum adanya peran partisipasi pemberian dana pinjaman bergulir tanpa dari LSM, swasta dan perguruan tinggi bunga kepada pengusaha kecil pembuatan guna ikut secara langsung mem- kerupuk ikan, pelatihan manajemen berdayakan pengusaha kecil. perusahaan, strategi pemasaran dan Sedang faktor pendukung dalam mendorong bagi pihak lain seperti LSM proses pemberdayaan usaha kecil pembuat dan Perguruan Tinggi untuk menjadikan kerupuk ikan di Kecamatan Sukamara di usaha pembuatan kerupuk tersebut sebagai samping tersedianya bahan baku ikan dan wilayah binaannya. jumlah tenaga kerja yang cukup juga dengan adanya pemekaran kabupaten maka dengan semangat otonomi pemberdayaan DAFTAR PUSTAKA usaha kecil di lingkungan Kecamatan Sukamara kedepan akan semakin men- Brown, Richard D, and George J. Petrello. dapat perhatian yang lebih besar untuk 1978. Introduction To Business An peningkatan kemajuan pembuatan kerupuk Integration Approach, Glencoe ikan. Press, Beverly Hills Bryant, Corralie dan White. 1987. Saran-saran Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang, LP3ES, Berdasarkan kesimpulan di atas maka Jakarta. dapat diberikan saran-saran: Budiman, A. 1995. Teori Pembangunan 1. Guna mepercepat proses pember- Dunia Ketiga. PT. Gramedia dayaan pengusaha kecil pembuat kerupuk Pustaka Utama, Jakarta. ikan, maka pemerintah perlu untuk Cook, Sarah dan Steve, Macaulay. 1997. memfasilitasi dan mendorong terbentuknya Pemberdayaan Yang Tepat, PT. Bapak Angkat antara 3 perusahaan besar Elex Media, Komputindo, Jakarta. yang ada di Kecamatan Sukamara dengan

200 WACANA Vol. 13 No. 1 Januari 2010 ISSN. 1411-0199

Ebert, Ronald J, Griffin, Ricky W. 2000. Nawawi H. 1989. Manajemen Sumber Business Essentials, Prentice Hall, Daya Manusia untuk Bisnis yang Upper Saddle, New Jersey, 07458. Kompetitif, Gadjah Mada Uni- Friedmann, John. 1992. Empowerment: versity Press, Yogyakarta. The Politics of Alternative Pranarka, A.M.W. dan Prijono, Onny S. Development, Blackwell 1996. Pemberdayaan, Konsep, Publishers, Cambridge, Massa- Kebijakan dan Implementasi, CSIS, chusetts, 02142 USA. Jakarta.. Goulet, D. 1973, The Cruel Choice: A new Sarman, M dan Sayogyo. 2000. Masalah Concept in the Theory of Deve- Penanggulangan Kemiskinan: lopment. Atheneum, New York. Refleksi dari Kawasan Timur Holme, D. dan M. Turner. 1990. Sociology Indonesia, Puspa Swara, Jakarta. of Development Theories, Polities Schumacher. 1973. Small is Beautiful, and practice, Harvester Whetsheaf Blond and Briggs, London, Hert Fordshire. England. Hughes, Robert J, Jack R. Kapoor, 1985, Siagian. 2003. Administrasi Pembangunan: Business, Houhton Mifflin Coy. Konsep, Dimensi dan strategi, PT. Islamy, M. Irfan. 2001. Metodologi Bumi Aksara, Jakarta. Penelitian Administrasi, Universitas Singarimbun, Masri dan Sopian Effendi. Negeri Malang-FIA, Malang. 1995. Metode Penelitian Survei, Kartasasmita, Ginanjar. 1995. Pemba- LP3ES, Jakarta. ngunan Masyarakat: Sebuah Tinjau- Sjifudian, Hetifah, Dedy Haryadi, an Administrasi, Pidato Pengukuh- Maspiyati. 1995. Strategi dan an Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Agenda Pengembangan Usaha Administrasi pada FIA Unibraw, Kecil, AKATIGA, Bandung. Malang. Soetrisno, Loekman. 1995. Member- Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pemba- dayakan Rakyat dalam Pemba- ngunan Untuk Rakyat: Memadukan ngunan Indonesia, dalam Pemba- Pertumbuhan dan Pemerataan, ngunan Ekonomi dan Pember- Pustaka Cidesindo, Jakarta. dayaan Rakyat (Anggito Abimayu, Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Admi- dkk), PAU-SE UGM bersama nistrasi Pembangunan: Perkem- BPFE UGM, Yogyakarta. bangan Pemikiran dan Prakteknya Sukarto Reksohadiprodjo dan A.R. di Indonesia, LP3ES, Jakarta. Karseno. 2001. Ekonomi Perkotaan, Korten, D.C. dan Sjahrir (ed). 1988. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Pembangunan Berdimensi Kerak- Sumodiningrat, Gunawan. 1998. Mem- yatan, Yayasan Obor Indonesia, bangun Perekonomian Rakyat, Jakarta. Pustaka Pelajar Bekerjasama de- Moeljarto, T. 1993. Politik Pembangunan: ngan IDEA, Yogyakarta. Sebuah Analisis, Konsep, Arah dan Tjokrowinoto, Moelyarto. 1996. Pemba- strategi. PT. Tiara Wacana, Yogya- ngunan Dilema dan Tantangan, PT. karta. Pustaka Pelajar Yogyakarta. Moeljarto, T. 1996. Pembangunan Dilema Yin, Robert K. 1997. Studi Kasus, Desain dan Tantangan, PT. Pustaka Pelajar, dan Metode, Raja Grafindo Perkasa, Yogyakarta. Jakarta. Mubyarto, T. 1992. Perekonomian Rakyat Kalimantan, Aditya Media, Yogya- karta.

201