Masa Sidang I Tahun 1 DPR RI (1 Oktober 2019 – 17 Desember 2019)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
[LAPORAN PEMANTAUN] Masa Sidang I Tahun 1 DPR RI (1 Oktober 2019 – 17 Desember 2019) Tantangan Efektifitas, Transparansi dan Representasi yang Belum Terjawab Tim Penyusun Ahmad Hanafi Arif Adiputro Moc Ihsan Editor Arbain al-Banjary Indonesian Parliamentary Center (IPC) 2020 Jl. Tebet Utara III D, No. 12 A www.ipc.or.id - 1 - Laporan Pemantauan Masa Sidang I Tahun 1 DPR RI Indonesian Parliamentary Center (IPC) Tantangan Efektifitas, Transparansi dan Representasi yang Belum Terjawab Executive Summary Masa sidang pertama DPR RI berlalu. Tapi tantangan efektifitas peran check and balances dan kinerja parlemen di masa yang akan datang masih membayangi sebagai dampak dari pembentukan Komisi yang masih menggunakan pola lama. Demikian halnya dengan transparansi dokumen persidangan yang belum ter-update dengan baik. Sementara itu, kinerja legislasi, pengawasan dan penganggaran belum maksimal dilaksanakan di masa persidengan I. Laporan pemantauan ini berisi tentang data dan fakta sepanjang proses persidangan DPR RI dan analisis terhadap data dan fakta tersebut dalam perspektif masyarakat sipil dengan tujuan untuk memberikan input kepada DPR agar lebih efektif dan representatif. I. Pengantar Sejak dilantik pada 1 Oktober 2019, DPR telah menyelenggarakan enam kali sidang paripurna. Masa sidang yang direncanakan selesai pada 12 Desember 2019 pada akhirnya ditutup pada 17 Desember 2019 karena menunggu penyelesaian Program Legislasi Nasional Jangka Menengah 2020-2024 oleh Badan Legislasi. Berikut merupakan keputusan-keputusan DPR yang dihasilkan di Paripurna. 1. Pelantikan 575 Anggota DPR RI periode 2019-2024 pada tanggal 1 Oktober 2019. Pada 23 Oktober, terdapat lima Anggota DPR Pergantian Antar Waktu (PAW) dari empat fraksi karena dilantik menjadi menteri. Daftar Anggota DPR yang diangkat Menteri Nama Fraksi Menteri Johnny G Plate Nasdem Menteri Komunikasi dan Informatika Juliari Batubara PDIP Menteri Sosial Yasonna Laoly PDIP Menteri Hukum dan HAM Edhy Prabowo Gerindera Menteri Kelautan dan Perikanan Abdul Halim Iskandar PKB Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 2. Penetapan Ketua dan Wakil Ketua DPR RI masa bakti 2019-2024 dan penetapan pembentukan fraksi-fraksi DPR RI pada tanggal 1 Oktober 2019; Pimpinan DPR Terpilih Nama Jabatan Puan Maharani (PDIP) Ketua Azis Syamsuddin (Golkar) Wakil Ketua (Koordinator Bidang Politik dan Keamanan) Sufmi Dasco Ahmad (Gerindera) Wakil Ketua (Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan) Rachmad Gobel (Nasdem) Wakil Ketua (Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan) Muhaimin Iskandar (PKB) Wakil Ketua (Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) Sumber: www.dpr.go.id - 2 - 3. Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), yaitu Komisi dan AKD Non- Komisi. Terdapat terobosan berupa formulasi baru dalam proporsi pengisian Pimpinan AKD di antara fraksi-fraksi, termasuk mitra kerja Komisi. Komisi, Bidang Kerja dan Jumlah Mitra DPR 2019-2024 Komisi Bidang Kerja Jumlah Mitra Kerja Komisi I (1) Pertahanan, (2) Luar Negeri (3) Komunikasi dan 16 Kemen./Lembaga Informatika, (4) Intelijen Komisi II (1) Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (2) 15 Kemen./Lembaga Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (3) Kepemiluan (4) Pertanahan dan Reforma Agraria Komisi III (1) Hukum (2) HAM (3) Keamanan 14 Kemen./Lembaga Komisi IV (1) Pertanian (2) Kelautan (3) Lingkungan Hidup dan 5 Kemen./Lembaga Kehutanan Komisi V (1) Infrastruktur dan Perhubungan (2) Daerah Tertinggal 6 Kemen./Lembaga dan Transmigrasi (3) Meteorologi. Klimatologi dan Geofisika (4) Pencarian dan Pertolongan Komisi VI (1) Industri (2) Perdagangan (3) Investasi (4) BUMN (5) 11 Kemen./Lembaga Koperasi UKM (6) Standarisasi Nasional Komisi VII (1) Energi (2) Riset (3) Teknologi 14 Kemen./Lembaga Komisi VIII (1) Agama (2) Sosial (3) Kebencanaan (4) Pemberdayaan 8 Kemen./Lembaga Perempuan dan Perlindungan Anak Komisi IX (1) Kesehatan (2) Ketenagakerjaan (3) Kependudukan 7 Kemen./Lembaga Komisi X (1) Pendidikan (2) Olahraga (3) Pariwisata dan Ekonomi 6 Kemen./Lembaga Kreatif Komisi XI (1) Keuangan (2) Perbankan 12 Kemen./Lembaga Sumber: www.dpr.go.id, data dioleh IPC 4. Pengambilan Keputusan dan Penetapan untuk Komjen Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tanggal 31 Oktober 2019 5. Penetapan Program Legislasi Nasional Jangka Menengah 2020-2024 6. penetapan Tim Pengawas dan/atau Tim Pemantau Tim Pemantau DPR RI Terhadap Pelaksanan UU terkait Otonomi Daerah Khusus Aceh, Papua, Papua Barat, Keistimewaan DIY dan DKI, Tim Pengawas DPR RI Tentang Pembangunan Daerah Perbatasan, Tim Pemantau dan Evaluasi Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP), Tim Pengawas DPR RI terhadap Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Tim Pengawas DPR RI terhadap Pelaksanaan Penanganan Bencana, Tim Penguatan Diplomasi Parlemen DPR RI, Tim Implementasi Reformasi, Tim Open Parliament (OPI), Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji (Tim Persiapan Pengawas Pengelenggaraan Ibadah Haji, dan Tim Pelaksanaan Pengawas Pengelenggaraan Ibadah Haji). - 3 - II. Pembentukan AKD dan Tantangan Peran Parlemen Efektifitas kinerja DPR diukur dari tingkat produktifitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari manajemen dan tata kelola kelembagaan DPR, salah satunya adalah pembentukan alat kelengkapan. Sementara peran chek and balances dapat dilihat bagaimana DPR melaksanakan representasi publik dengan ukuran keberhasilan DPR dalam menyerap, menyuarakan dan memperjuangkan isu-isu publik sehingga mampu merubah prilaku pemerintah dan mitra kerja lain dalam menyelenggarakan fungsinya secara lebih transparan, partisipatif dan akuntabel. Dari AKD yang telah dibentuk oleh DPR di atas, setidaknya ada dua tantangan efektifitas dan peran check and balances DPR dalam konteks yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Tantangan tersebut adalah: 1. Efektifitas dan Proposionalitas dalam Pembentukan Komisi Alat Kelengkapan DPR RI terdiri dari Komisi dan Badan. Masing-masing AKD memiliki fungsi yang dapat dikategorikan dalam empat kategori: pertama, AKD pelaksana fungsi DPR seperti fungsi legislasi, pengawasan, penganggaran dan fungsi diplomasi parlemen. AKD ini dilaksanakan oleh Komisi, Badan Legislasi (Baleg), Badan Anggaran (Banggar), Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan Badan Kerjasama Antara Parlemen (BKSAP). Kedua, AKD yang melaksanakan fungsi representasi kelembagaan dan kontrol internal, yaitu Pimpinan DPR, dan Badan Musayawarah (Bamus). Ketiga, AKD yang berfungsi mendukung kebutuhan dan logistik parlemen yaitu Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Keempat, AKD yang menegakkan kode etik, yaitu Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Dari kategori di atas, kategori pertama dan kedua merupakan jantung parlemen dalam melaksanakan fungsi dan perannya di hadapan pemerintah. Pembagian kursi pimpinan AKD pada dua kategori pertama lebih banyak dinamika dan menjadi target dibandingkan dua kategori terakhir, baik oleh partai-partai pendukung pemerintah maupun partai-partai non-pendukung pemerintah. Komposisi Pimpinan AKD DPR yang disepakati oleh sleuruh fraksi pada sebagaimana tergambar dalam berikut: - 4 - Komposisi Pimpinan AKD DPR AKD Pimpinan Anggota Pimpinan DPR 5 kursi Seluruh Anggota DPR Badan Musyawarah Pimpinan DPR sekaligus Seluruh pimpinan AKD dan Fraksi pimpinan Bamus Komisi 1 s/d 11 5 kursi x 11 Komisi 48 s/d 56 Anggota DPR Badan Legislasi 5 kursi 80 Anggota DPR Badan Anggaran 5 kursi 100 Anggota DPR Badan Akuntabilitas Keuangan 3 kursi 9 Anggota DPR Negara Badan Urusan Rumah Tangga 5 kursi 25 Anggota DPR Badan Kerjasama Antar 5 kursi 53 Anggota DPR Parlemen Mahkamah Kehormatan Dewan 5 kursi 17 Anggota DPR Pansus (ad hoc) 5 kursi 30 Anggota Sumber: www.dpr.go.id, data diolah oleh IPC Jika ditotal seluruh kursi pimpinan AKD tetap, di luar Pansus, terdapat 88 kursi pimpinan yang dibagi kepada 9 fraksi di DPR. Tidak ada terobosan atau inisiatif baru dalam hal penambahan jumlah AKD dari periode sebelumnya. Kesinambungan wacana yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fachry Hamzah agar ada penambahan Komisi tidak terjadi. Seharusnya wacana ini patut dipertimbangkan. Alat Kelengkapan Dewan, terutama Komisi merupakan tulang punggung DPR dalam melaksanakan roda organisasi. Komisi bertugas melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran. Sementara terdapat tiga AKD lain bertugas mendukung fungsi yang lebih spesifik dari tugas Komisi seperti koordinasi dan sinkronisasi. Tiga AKD tersebut adalah Badan Legislasi untuk mendukung fungsi legislasi, Badan Anggaran untuk pelaksanaan fungsi Anggaran, dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara untuk pelaksanaan fungsi pengawasan. Meskipun, usulan RUU ataupun Anggaran dapat langsung melalui Baleg atau Banggar, tapi inti dari isu-isu yang bergulir itu tetap bersumber dari Komisi. Melihat penting dan strategisnya peran Komisi tersebut, peningkatan efektifitas kinerja Komisi seharusnya menjadi target utama DPR. Peluang DPR untuk mendesain ulang komisi terbuka di Masa Sidang I Tahun 1 ini, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Tantangan efektifitas kinerja Komisi pada periode sebelumnya kemungkinan besar akan tetap berulang. Dampaknya produktifitas kinerja parlemen diperkirakan sulit untuk ditingkatkan secara signifikan. - 5 - Perbandingan: Bidang Kerja dan Jumlah Mitra Kerja Komisi 2 Periode DPR Periode 2014-2019 Periode 2019-2024 KOMISI Jumlah Mitra Bidang Kerja Bidang Kerja Jumlah Mitra Kerja Kerja 15 (1) Pertahanan (2) Luar Negeri Komisi I (1) Pertahanan (2) Luar Negeri 16 (3) Komunikasi dan (3) Komunikasi dan Informatika Informatika (4) Intelijen (4) Intelijen 16 (1) Dalam Negeri (2) Komisi