Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik Di

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik Di Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Oleh: RIKY WAHYU RAMADHANI 160906022 Dosen Pembimbing: Dr. Tony P. Situmorang, M.Si DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan sesungguhnya bahwa : 1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul “Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar Akademik, baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi lain. 2. Skripsi ini murni gagagsan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembingbing dan penguji. 3. Di dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan pengarang dan mencamtumkannya pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar telah diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku Medan, 27 Januari 2020 Riky Wahyu Ramadhani NIM. 160906022 i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK RIKY WAHYU RAMADHANI (160906022) Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019. Rincian isi skripsi, 167 halaman, 4 tabel, 2 buku, 5 peraturan perundang- undangan, 3 jurnal, 5 situs internet, dan 1 lampiran. ABSTRAK Penelitian ini mencoba menguraikan bagaimana hasil pemilihan umum serentak yang telah dilaksanakan pada 17 April 2019, lebih khusus penelitian ini mencoba menguraikan bagaimana hasil pemilihan umum legislatif nasional, yaitu DPR RI dan bagaimana konfigurasi yang terjadi pasca pemilihan umum tahun 2019. Pada lembaga DPR RI, dengan unsur masyarakat yang heterogen membuat sistem perwakilan yang dianut di Indonesia adalah sistem proporsional. Dimana setiap kekuatan politik di Indonesia yang berbentuk partai politik memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dengan jumlah kuota kursi daerah pemilihan (dapil) yang telah disediakan pada setiap provinsi dengan metode penghitungan terbaru yaitu saint league. Adapun jumlah peserta pemilu yaitu 16 partai politik yang diantaranya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasdem, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Berkarya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Namun, persoalan muncul ketika Indonesia mulai menerapkan sistem Parliamentary Threshold (ambang batas parlemen). Penerapan ini berlangsung sejak pemilihan umum tahun 2009 dengan angka 2.5% dan terus meningkat hingga angka tertinggi pada pemilihan umum terakhir yaitu pada tahun 2019 dengan angka 4% yang secara langsung berdampak pada berubahnya konfigurasi partai politik yang berada di DPR RI. Tercatat dari 16 partai politik peserta pemilihan umum tahun 2019 terdapat 3 partai politik yang menjadi salah satu pemenang daerah pemilihan (dapil) pada suatu provinsi dan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jatah kuota kursi yang disediakan pada dapil ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tersebut. Hanya saja karena adanya regulasi parliamentary threshold membuat ketiga partai politik tersebut harus melenyapkan mimpinya untuk mendapatkan jatah kursi DPR RI, walaupun menjadi salah satu pemenang daerah pemilihan di suatu provinsi. Partai politik tersebut adalah Persatuan Indonesia (Perindo) menjadi salah satu pemenang Dapil 3 Provinsi Sumatera Utara, dan Dapil 2 Provinsi Nusa Tenggara Timur. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi salah satu pemenang Dapil 2 dan 3 Provinsi DKI Jakarta, Dapil 1 Provinsi Jawa Timur, dan Dapil 3 Provinsi Banten. Dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang menjadi salah satu pemenang Dapil Provinsi Bali. iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE RIKY WAHYU RAMADHANI (160906022) The Effect of The Parliamentary Threshold With The Configuration Political Parties in Indonesian Parliament In 2019 General Election. Content, 167 pages, 4 tables, 2 books, 5 regulation, 3 journal, 5 websites, and 1 attachment. ABSTRACT This research tries to describe the results of simultaneous general elections which have been carried out on April 17, 2019, more specifically this study tries to describe the results of national legislative elections, namely the DPR RI and how to regulate who reports the 2019 general elections. At the DPR RI, heterogeneous institutions make the representative system adopted in Indonesia is the proportional system. Where every political force in Indonesia that forms political parties has the same opportunity to improve governance with the number of electoral seats (electoral seats) that have been provided in each province with the latest calculation methods such as the Saint League. The number of participants in the election was 16 political parties issued were the Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasdem, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Berkarya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), andPartai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). However, complications arise at this time, Indonesia began to implement the Parliamentary Threshold system. This implementation has continued since the 2009 general elections with 2.5% and continues to increase until reaching the highest figure in 2019 with 4% which directly impacts on changes in regulating political choices in the Indonesian Parliament. Noted from 16 political parties contesting the general elections in 2019 There were 3 political parties that were one of the winners of regional elections (electoral districts) in each province and had the opportunity to get the quota of seats reserved in the electoral districts. Take it only because there are differences in the parliamentary threshold that makes the election of political parties must eliminate his dream to get a seat in the Indonesian Parliament. The political party is the Persatuan Indonesia (Perindo) to be one of the winners of Electoral District 3 of North Sumatra Province, and iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Electoral District 2 of East Nusa Tenggara Province. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) which was one of the winners of the Electoral District 2 and 3 of DKI Jakarta Province, Electoral District 1 of East Java Province, and Electoral District 3 of Banten Province. And the Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), which was one of the winners of the Bali Province Electoral District. v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan hidyah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019” sebagai syarat untuk menyelesaiakan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbgai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Dr. Tony P. Situmorang, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan skripsi. 3. Drs. Zakaria, MSP, selaku dosen yang pernah saya ajak diskusi terkait skripsi. 4. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 5. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses pembuatan skripsi. viii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. Teman seangkatan saya di Departemen Ilmu Politik, Dwi Wulandari yang telah membantu saya dalam proses penyusunan skripsinya. 7. Teman-teman yang telah memberikan saya pinjaman laptop, M. Reza Firdaus Gultom, dan Elpiani Tanjung. 8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan
Recommended publications
  • Islamic Political Parties and Democracy: a Comparative Study of Pks in Indonesia and Pas in Malaysia (1998-2005)
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by ScholarBank@NUS ISLAMIC POLITICAL PARTIES AND DEMOCRACY: A COMPARATIVE STUDY OF PKS IN INDONESIA AND PAS IN MALAYSIA (1998-2005) AHMAD ALI NURDIN S.Ag, (UIN), GradDipIslamicStud, MA (Hons) (UNE), MA (NUS) A THESIS SUBMITTED FOR THE DEGREE OF DOCTOR OF PHILOSOPHY SOUTHEAST ASIAN STUDIES PROGRAM NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE 2009 Acknowledgements This work is the product of years of questioning, excitement, frustration, and above all enthusiasm. Thanks are due to the many people I have had the good fortune to interact with both professionally and in my personal life. While the responsibility for the views expressed in this work rests solely with me, I owe a great debt of gratitude to many people and institutions. First, I would like to express my gratitude to Dr. Priyambudi Sulistiyanto, who was my principal supervisor before he transferred to Flinders University in Australia. He has inspired my research on Islamic political parties in Southeast Asia since the beginning of my studies at NUS. After he left Singapore he patiently continued to give me advice and to guide me in finishing my thesis. Thanks go to him for his insightful comments and frequent words of encouragement. After the departure of Dr. Priyambudi, Prof. Reynaldo C. Ileto, who was a member of my thesis committee from the start of my doctoral studies in NUS, kindly agreed to take over the task of supervision. He has been instrumental in the development of my academic career because of his intellectual stimulation and advice throughout.
    [Show full text]
  • Jurnal Bina Praja 10 (2) (2018): 195-207 JURNAL BINA PRAJA E-ISSN: 2503-3360 | P-ISSN: 2085-4323
    Jurnal Bina Praja 10 (2) (2018): 195-207 JURNAL BINA PRAJA e-ISSN: 2503-3360 | p-ISSN: 2085-4323 Accreditation Number 21/E/KPT/2018 http://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/jbp/index Political Participation of Youth in the West Java Regional Election (Pilkada) in 2018 Yusa Djuyandi*, Ari Ganjar Herdiansah Department of Political Science Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung - Sumedang, Jatinangor, Sumedang, Indonesia Received: 26 August 2018; Accepted: 24 September 2018; Published online: 13 November 2018 DOI: 10.21787/jbp.10.2018.195-207 Abstract The implementation of the regional elections (Pilkada) in West Java is one of the means of democratic regional leadership succession. One indicator of the success of the elections is the political participation of the community, and one of the most important segments of society that is interesting to study is youth. Based on data from the West Java Election Commission, out of 31.7 million registered voters, there were 30% of young voters who could participate. But there are problems faced in efforts to increase youth political participation, namely the tendency of apathy towards identifying and analyzing youth political participation in West Java in the 2018 elections, this research takes and analyzes apolitics. number This of data study using aims qualitative to find out research how youth methods, political where participation the data were in the taken West consists Java Provincial of primary Election data derived in 2018. from In interviews, group discussions, and observations. Meanwhile, secondary data was obtained from various literature using data triangulation techniques to obtain accurate data. The results of this study indicate that in the implementation ofstudies, the 2018 media, West and Java official Pilkada, documents there is anof increasethe West in Java the Election political Commission.
    [Show full text]
  • Daftar Nama Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun Sidang 2019-2020 Masa Bhakti 2019-2024
    LAMPIRAN POKOK-POKOK PEMBICARAAN RAPAT PARIPURNA KE-2 TANGGAL 23 AGUSTUS 2016 DAFTAR NAMA ANGGOTA KOMISI I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN SIDANG 2019-2020 MASA BHAKTI 2019-2024 NO. NO FRAKSI NAMA URUT ANGG. 1 PUAN MAHARANI A-188 FRAKSI PARTAI 2 UTUT ADIANTO A-194 DEMOKRASI 3 DEDE INDRA PERMANA A-202 INDONESIA 4 CHARLES HONORIS A-162 PERJUANGAN 5 JUNICO BP SIAHAAN A-164 6 EFFENDI MS SIMBOLON A-163 7 RUDIANTO TJEN A-155 8 ADIAN NAPITUPULU A-168 9 T.B.H. HASANUDDIN A-173 10 STURMAN PANJAITAN A-156 11 MUKLIS BASRI A-150 FRAKSI PARTAI 1 MEUTYA VIADA HAFID A-267 GOLONGAN KARYA 2 DAVE AKBARSHAH FIKARNO, ME A-297 3 BOBBY ADHITYO RIZALDI, S.E., Ak., M.B.A., A-279 C.F.E. 4 HI LODEWIJK F. PAULUS A-281 5 NURUL ARIFIN, S.SOS., M.Si A-287 6 Drs. H. BAMBANG HERI PURNAMA, S.T., S.H., A-335 M.H. 7 CHRISTINA ARYANI, S.E., S.H., M.H. A-286 8 ILHAM PANGESTU A-266 1 H. BAMBANG KRISTIONO, S.E. A-122 FRAKSI PARTAI 2 SUGIONO A-97 GERINDRA 3 YAN PERMENAS MANDENAS, S.Sos., M.Si. A-136 4 DR. H. FADLI ZON, S.S., M.Sc A-86 5 Dr. H. AZIKIN SOLTHAN, M.Si A-129 6 FADHLULLAH. SE. A-59 7 ANDIKA PANDU PURAGABAYA, S.Psi., M.Si, A-105 M.Sc FRAKSI PARTAI 1 PRANANDA SURYA PALOH A-350 NASDEM 2 MUHAMAD FARHAN A-364 3 KRESNA DEWANATA PHROSAKH A-379 4 WILLY ADITYA A-383 5 ARY EGAHNI BEN S.H.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi April 2018 Akan Fax.: (021) 57895237 Pun Sudah Membuka Pendaftaran Untuk Bakal Mengupas Persoalan Ini
    Daftar Isi EDISI NO.04/TH.XII/APRIL 2018 39 SELINGAN 78 Profil Roehana Koeddoes Okky Asokawati Pengantar Redaksi ...................................................... 04 10 BERITA UTAMA Opini ................................................................................... 06 Mencari Caleg Berintegritas Kolom ................................................................................... 08 Seyogyanya seorang caleg memiliki integritas dan Bicara Buku ...................................................................... 36 jauh dari perbuatan tercela. Karena setelah Gema Pancasila .............................................................. 38 terpilih ia diharapkan hanya memperjuangkan aspirasi rakyat. Aspirasi Masyarakat ..................................................... 47 Debat Majelis ............................................................... 48 Wawancara ..................................................... 70 Varia MPR ......................................................................... 72 Figur .................................................................................... 74 Ragam ................................................................................ 76 Catatan Tepi .................................................................... 82 18 Nasional Press Gathering: Menikmati Keindahan Taman Nasional Bunaken COVER 63 Sosialisasi Sosialisasi Lewat Pentas Seni Budaya Edisi No.04/TH.XII/April 2018 Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa EDISI NO.04/TH.XII/APRIL 2018 3 PENASEHAT Pimpinan MPR-RI
    [Show full text]
  • Ahmad Syaikhu
    EDISI ASYIKpublisher Catatan Harian Ahmad Syaikhu [MARET - APRIL 2020] Catatan Harian Catatan BUKU ini, meski terlihat sederhana, tapi tampak jelas menjawab apa yang saya sampaikan. Saudara Ahmad Syaikhu sejauh ini telah sukses memainkan perannya sebagai etalase partai. H. Mohamad Sohibul Iman, Ph.D Presiden PKS Ahmad Syaikhu BUKU beliau mengkonfirmasi kerja-kerja nyata Fraksi PKS selama menjadi Anggota DPR, sesuai visi dan misi PKS di Parlemen. Tradisi menuliskan gagasan, pemikiran, dan kritisi terkait per- masalahan dan kepentingan publik memberikan kelebihan (leverage) tersendiri bagi anggota legislatif. Hal ini menunjukkan keseriusan yang bersangkutan untuk turut mencerdaskan masya- rakat melalui goresan pena, terlebih lagi sikap dan tulisan ter- sebut dipublikasikan secara luas melalui media massa. Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A Ketua Fraksi PKS DPR RI 2019-2024 Edisi 3 TERIMAKASIH Pak Guru, Ahmad Syaikhu. Tetaplah sederhana, jujur, amanah, cerdas, dan artikulatif, seba- EDISI gai mana yang saya kenal selama ini. Mari terus rayakan dialog-dialog cerdas melalui buku, yang membawa kita untuk sekaligus selalu mengingat dan mengamal- Catatan Harian kan perintah pertamaNya: iqra, iqra, iqra! A SYIK Kang Maman (Maman Suherman) Penulis, Warga Bekasi publisher Ahmad Syaikhu [MARET - APRIL 2020] syaikhu_ahmad_ ahmadsyaikhucom @syaikhu_ahmad ahmad syaikhu www.ahmadsyaikhu.com ASYIKpublisher EDISI Catatan Harian Ahmad Syaikhu [MARET - APRIL 2020] CATATAN HARIAN AHMAD SYAIKHU • 3 EDISI Catatan Harian Ahmad Syaikhu [MARET - APRIL 2020] Penulis: Ahmad Syaikhu Editor: Erwyn Kurniawan Desain Grafis: Firdaus Usman Cetakan Ke-I Mei 2020 Diterbitkan oleh: Asyikpublisher Percetakan: Asyikpublisher iv CATATAN HARIAN AHMAD SYAIKHU • 3 Daftar Isi Pengantar Presiden PKS ..................................................................... vii Pengantar Ketua Fraksi PKS DPR RI ................................................... ix Meruntuhkan Tembok Pemisah ........................................................
    [Show full text]
  • 403 Forbidden
    Saling Bertemu, PKS dan PKB Jajaki Koalisi di 2024 Realitarakyat.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjajaki peluang mencari titik temu guna menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan mengawali kemungkinan konsolidasi untuk pemilihan umum 2024. “Banyak titik temu antara PKB dan PKS, karena ini lahir sama-sama dari rahim umat. Itu yang harus dipahami dan para pengurusnya pun banyak yang dari pesantren, sama di PKB dan PKS tidak jauh berbeda,” kata Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat menerangkan hasil pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Rabu (28/4/2021). Dalam pertemuan antara dua pemimpin itu, Aboe menyebut PKS dan PKB juga memiliki kesamaan misi untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin (memberi rahmat untuk semua). Dua pihak sepakat bahwa perdamaian dan suasana harmonis antarumat beragama harus selalu dipelihara. “Diharapkan, visi keumatan ini akan mampu jadi dasar membangun peradaban secara bersama- sama,” kata Aboe menambahkan. Sementara itu, terkait isu konsolidasi untuk pemilihan umum 2024, Aboe menjawab dua pihak belum membahas detail sampai pada tahapan itu. Namun, pimpinan PKS dan PKB telah berdiskusi mengenai kesamaan-kesamaan cara pandang yang dapat menjadi titik temu antara dua partai politik tersebut. “(Pertemuan) ini prolog, mukadimah. Kalau ada titik tertentu, titik-titik kesamaan sangat mungkin kami bertemu. (Bagi) PKS no problem (tidak ada masalah). Yang penting, PKS bisa membangun bangsa dengan baik,” kata Aboe menjawab pertanyaan wartawan terkait peluang keduanya membangun konsolidasi untuk pemilu 2024 antara PKS dan PKB. Dalam sesi jumpa pers yang sama, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid mengatakan dua partai memiliki arah politik yang sama, yaitu politik rahmatan lil alamin atau politik yang membawa manfaat bagi seluruh kelompok masyarakat.
    [Show full text]
  • Dinamika Pemenuhan Kebutuhan Dana Kampanye Calon Anggota
    DINAMIKA PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA 2019 Tahun Pada Pemilu Serentak Dinamika Pemenuhan Kebutuhan Dana Kampanye Calon Anggota Legislatif Perempuan KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILU SERENTAK TAHUN 2019 Studi Kasus: Daerah Pemilihan DKI Jakarta II Berapa banyak uang yang dibutuhkan oleh calon anggota legislatif perempuan untuk kampanye di pemilu? Dari mana uang calon anggota legislatif perempuan memperoleh uang untuk memenuhi kampanyenya? Untuk aktivitas kampanye apa saja uang itu digunakan? Buku ini ditujukan untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut. Meskipun dana kampanye bukan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan kemenangan, namun dengan dana kampanye berbagai aktivitas untuk bertemu pemilih dan menyiapkan berbagai bahan serta alat peraga kampanye dapat dilakukan dalam rangka membuka ruang keterpilihan perempuan di pemilu. Namun DINAMIKA PEMENUHAN demikian, dalam prakteknya pemenuhan dana kampanye bagi perempuan tidaklah mudah. Sebagian besaran dana kampanye KEBUTUHAN DANA KAMPANYE berasal dari kantong pribadi calon anggota legislatif, sedangkan CALON ANGGOTA LEGISLATIF donasi dari partai politik, perseorangan, maupun kelompok PEREMPUAN PADA PEMILU sangat minim. Untuk itu, buku ini berusaha memotret dinamikan SERENTAK TAHUN 2019 pemenuhan dana kampanye perempuan dan berusaha merumuskan kehadiran kebijakan afirmasi dalam pendanaan kampanye Studi Kasus: Daerah Pemilihan DKI Jakarta II perempun. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) Westminster Foundation and Democracy (WFD) DINAMIKA PEMENUHAN KEBUTUHAN
    [Show full text]
  • 884/Iii/X/2015
    NOMOR: 884/III/X/2015 KEMUDAHAN INVESTASI BELUM ADA Jangan lewatkan info DPR terkini HARUS DIIRINGI PAYUNG HUKUM dan live streaming SINKRONISASI DAN BELA NEGARA TV Parlemen di REGULASI www.dpr.go.id Raker Komisi II DPR dengan MenPAN-RB EDISI 884 nama. Padahal jatahnya dua orang sehingga dikembalikan kepada Fraksi Persatuan Pembangunan. Selengkapnya nama-nama anggota Panitia Angket Pelindo II dari Fraksi PDI Perjuangan adalah 6 anggota yakni Sukur H. Nababan, Rieke Diah Pitaloka, Herman Herry, Masinton Pasaribu, Ju- nimart Girsang, dan Andreas Susetyo. Fraksi Partai Golkar mengajukan 5 anggota yaitu Bambang Susatyo, Adies Kadir, Budi Supriyanto, Kahar Muzakkir dan Edison Betaubun. Empat orang anggota dari Fraksi Gerindra yaitu Desmon Junaidi Mahesa, Muhnizar Zahro, Suirsam dan Muham- mad Heikal. Ketua Panitia Angket Pelindo II Rieke Diah Pitaloka Tiga anggota dari FPD yakni Wahyu Sanjaya, I Putu Sudiartana dan Anton Rieke Diah Pitaloka (F-PDI Perjuang- itu bekerja sebagai alat negara yang Sukartono Suratto. an) dipercaya sebagai Ketua Panitia menyejahterakan rakyat. Bukan untuk Dari Fraksi PAN tiga anggota yaitu Angket DPR RI tentang Pelindo II. kepentingan orang per orang,” ucapnya Daeng Muhammad, Teguh Juwarno dan Rapat Intern panitia yang dipimpin saat memimpin rapat perdana. Nasril Bahar. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon langsung Sementara itu Teguh Juwarno dalam Dua anggota dari FPKB yakni Nashim menye tujui usulan fraksi-fraksi dalam sambutannya sebagai Wakil Ketua, Khan dan Daniel Johan. Dua anggota rapat tersebut. mengatakan, sekretariat Pansus akan dari FPKS yakni Abubakar Alhabsyi dan Bersama Rieke ada tiga wakil ketua segera menyusun agenda rapat ke de- Refrizal. yang mendampinginya, yaitu Aziz pan.
    [Show full text]
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT INTERN KOMISI III DPR RI Tahun Sidang : 2019 – 2020 Masa Persidangan : IV (Empat) Rapat ke : Jenis Rapat : Intern Dengan : - Sifat Rapat : Tertutup Hari, tanggal : Kamis, 25 Juni 2020 Pukul : 14.00 WIB s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan Komisi III DPR RI Ketua Rapat : H. Ahmad Sahroni, SE Sekretaris : Novianti, S.E. Acara : 1) Membahas hasil Rapat Kerja dan RDP berkaitan dengan RKA-KL dan RK-PKL Tahun 2021 2) Membahas rencana kerja Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung pada tanggal 29 Juni 2020, 3) Lain-lain Hadir : A. Anggota DPR RI : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian: PIMPINAN KOMISI III DPR RI 3 orang Pimpinan dari 5 orang Pimpinan: 1. Herman Hery 2. H. Ahmad Sahroni, SE 3. Ir. Pangeran Khairul Saleh, M.M. 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 9 orang dari 11orang Anggota: 1. M. Nurdin (virtual) 2. Masinton Pasaribu 3. Idham Samawi (virtual) 4. Bambang DH (virtual) 5. Arteria Dahlan 6. Ichsan Soelistio 7. Marinus Gea 8. Wayan Sudirta (virtual) 9. Agustiar Sabran (virtual) /2. Fraksi Partai Golongan Karya 2 2.FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 4 orang Anggota dari 7 orang Anggota: 1. Hj. Adde Rosi Khoerunnisa, S.Sos., M.Si 2. Ir. Hj. Sari Yuliati, M.T. 3. H. Andi Rio Idris Padjalangi, SH., M.Kn. 4. Supriansa, S.H., M.H. 3.FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA: 6 orang Anggota dari 7 orang Anggota: 1. Habiburokhman, SH., MH 2. Romo H.R. Muhammad Syafi’i., SH., M.Hum 3. Muhammad Rahul (virtual) 4.
    [Show full text]
  • Supporting Democratic Indonesia: British and European Options
    POLICY The European Think Tank with a Global Outlook BRIEF Supporting Democratic Indonesia: British and European Options Summary: Susilo Bambang Yudhoyono’s landslide win in the 20 October run-off presidential election has lifted local and foreign hopes that Indonesia’s nascent democracy will finally be in safe hands. Yet, his administration faces a fractured parliament and a challenging array of long-delayed economic and administrative reform challenges. As the world’s most populous Islamic country, as a political leader of the developing world, and as the world’s largest exporter of liquid natural gas, Indonesia is of considerable importance to Britain and Europe. Britain and Europe can help Indonesia consolidate its democracy. To do this effectively though, they must take into consideration the growing role of Islamic parties and the problems the new President will face in working with the parliament and addressing popular alienation. British and European aid programmes should shift to strengthening Indonesia’s political parties in a neutral manner, supporting more substantial administrative reform and championing institutional leaders of reform, such as the National Economic Council. A Policy Brief from the Foreign Policy Centre provides commentary and practical policy recommendations on topical problems confronting the international community. The views are not necessarily those of the Foreign Policy Centre. The author of this Policy Brief is Dr Malcolm Cook., Programme Director Asia & the Pacific for the Lowy Institute in Sydney (www.lowyinstitute.org). Before joining the Institute in November 2003, Malcolm ran his own consulting practice on Southeast Asian political and economic policy reform and risk analysis and successfully completed his doctorate on the politics of banking liberalization in Southeast Asia at the Australian National University.
    [Show full text]
  • Islamising Indonesia: the Rise of Jemaah Tarbiyah And
    ISLAMISING INDONESIA THE RISE OF JEMAAH TARBIYAH AND THE PROSPEROUS JUSTICE PARTY (PKS) ISLAMISING INDONESIA THE RISE OF JEMAAH TARBIYAH AND THE PROSPEROUS JUSTICE PARTY (PKS) Yon Machmudi A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy of The Australian National University, Southeast Asia Center Faculty of Asian Studies, July 2006 Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] This title available online at: http://epress.anu.edu.au/islam_indo_citation.html National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Author: Machmudi, Yon, 1973- Title: Islamising Indonesia : the rise of Jemaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party (PKS) / Yon Machmudi. ISBN: 9781921536243 (pbk.) 9781921536250 (pdf) Series: Islam in Southeast Asia series. Notes: Bibliography. Subjects: Partai Keadilan Sejahtera. Political parties--Indonesia. Islam and politics--Indonesia. Islam and state--Indonesia. Indonesia--Politics and government. Dewey Number: 324.2598082 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design by Teresa Prowse Printed by University Printing Services, ANU This edition © 2008 ANU E Press Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake.
    [Show full text]
  • Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012
    Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012 Achmad Syarkowi Jazuli. Abstrak Pertarungan Jokowi-Ahok dan figur incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dianggap sebagai toggak penting dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Kekalahan koalisi gemuk Fauzi Bowo menjadi bukti bahwa oligarki partai dapat dikalahkan sosok Joko Widodo. Dengan menggunakan teori Arennd Ljiphart, dapat diketahui bahwa koalisi gemuk yang dibentuk Fauzi Bowo tidak sekuat koalisi yang diciptakan Joko Widodo. Mesin Partai dalam koalisi gemuk tidak berjalan karena sikap pragmatis partai yang berakiibat keputusan elit partai tidak diikuti kader dan simpatisan. Hasilnya Fauzi Bowo dengan koalisi gemuknya gagal meraup suara diputaran kedua. Kekalahan Fauzi Bowo dapat dilihat bahwa pemilih di Jakarta semakin cerdas karena pudarnya kekuatan partai dalam mempengaruhi pemilih dalam pilkada. Kata kunci : Pilkada, koalisi gemuk, partai politik, oligarki partai Abstract The previous election race between Jokowi-Ahok and the incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi on Jakarta governor election on 2012 has made significant turning point on Indonesia’s local election. The failure of the big coalition of Fauzi Bowo has proven that party’s oligharcy system may not work against the the figure of Joko Widodo. Applying Arennd Ljiphard , it is shown that big coalition established by Fauzi Bowo were not as strong as Joko Widodo’s. The political machines within the coalition has not worked as expected due to pragmatic behaviour shown by party elites which in turn has not managed to draw many support among the party loyal followers. The result were the the lost of Fauzi Bowo to win voters on the second round of the election.
    [Show full text]