MAKNA KESALEHAN SOSIAL TOKOH PRASETYA DALAM FILM

SURGA YANG TAK DIRINDUKAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos)

Oleh :

Mutiara Annisa

NIM: 1113051000177

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

ABSTRAK

Nama : Mutiara Annisa Judul Skripsi : Makna Kesalehan Sosial Tokoh Prasetya dalam Film Surga yang Tak Dirindukan

Film memiliki kekuatan dalam memengaruhi khalayak baik dari segi positif maupun negatif. Positifnya yaitu pesan film yang disampaikan menanamkan nilai pendidikan, kebudayaan, dan kesalehan sosial. Di sisi lain, pengaruh negatifnya dapat ditiru bila pemilihan film tidak cermat. Namun, makna kesalehan sosial merupakan fokus penelitian ini. Berdasarkan konteks di atas, tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayornya adalah bagaimana makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film „Surga yang Tak Dirindukan‟? Kemudian, minornya adalah apa denotasi makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film „Surga yang tak Dirindukan? Apa konotasi makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film ini? Apa mitos makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film ini? Makna kesalehan sosial dalam film „Surga yang Tak Dirindukan‟ dapat dilihat dari segi denotasi yang disampaikan oleh tokoh Prasetya. Lalu jika dipandang dari makna konotasi penyampaian makna kesalehan sosial terdapat pada adegan-adegan dalam scene Prasetya. Kemudian dari segi mitos disampaikan sesuai dengan ajaran dan kebudayaan agama Islam. Teori yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes yang menjelaskan makna denotasi, konotasi dan mitos. Akan tetapi, ada beberapa pemaparan dari tokoh semiotika lainnya. Penelitian ini lebih memahami pesan atau simbol yang terkandung pada perilaku, dialog, tindakan, pengambilan gambar, gerak, dan ekspresi dari tokoh Prasetya. Metodologi penelitian yang digunakan skripsi ini adalah kualitatif melalui makna kesalehan sosial tokoh Prasetya. Dalam konteks denotasi, konotasi, dan mitos. Denotasi adalah makna yang sebenarnya. Konotasi adalah interaksi pesan atau tanda yang bertemu pada emosi pembaca. Sedangkan Mitos adalah pengodean makna dan nila-nilai sosial yang dianggap ilmiah dan budaya. Perilaku sosial yang terdapat pada tokoh adalah suka menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah. Faktor utama yang memengaruhi Prasetya adalah habluminnanas hubungan kepada sesama manusia tanpa melupakan habluminiAllah hubungan dengan Allah. Pesan dominan mengenai kesalehan sosial tokoh Prasetya adalah menolong manusia yang sedang kesulitan. Jadi kesalehan sosial dalam film Surga yang Tak Dirindukan menunjukkan hubungan sosial kepada manusia tanpa melupakan hubungan dengan Allah SWT. Dalam menolong orang tak harus melihat siapa, kapan, dan di mana kita harus Katamenolong. kunci: Tidak Kesalehan mengarapkan sosial, film, imbalan Surga dan yang pamrih Tak dalamDirindukan, membatu Prasetya, orang lain.Roland Bathes .

i

KATA PENGANTAR

Bismillairahmanirrahim

Alhamdulillahirabil‟alamin, penulis panjatkan puji serta syukur yang tak terhenti kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat iman, sehingga memberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan hambatan dalam penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis limpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul “Makna

Kesalehan Sosial tokoh Prasetya dalam Film Surga yang Tak Dirindukan” ini disusun guna memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan karya hingga titik ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, papa Alwapius dan mama Desmi Elita. yang

selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya hingga penulis mampu

menjadi sarjana seperti saat ini.

2. Prof. Andi Faisal Bakti, MA, Ph.D Pembimbing skripsi yang telah

membimbing, memotivasi, mengingatkan, inspirasi, doa, dan membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran

ii

memberikan arahan serta membaca skripsi ini sangat teliti dari segi

sistematika penulisan sampai isi pembahasan.

3. Dr. Arief Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Wakil Dekan 1 Suparto, M. Ed. Ph.D, Wakil Dekan II Dr.

Roudhonah, M.Ag, Wadek III Dr. Suhaimi, M. Si.

4. Dr. Masran, M. Ag dan Fita Fathurokhmah, M. Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

5. Drs. Wahyu Prasetyawan, MA, sebagai dosen Penasehat Akademik KPI D

2013, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi.

6. Seluruh dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) jurusan

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat atas

ilmu dan pelajaran dalam perkuliahan atau di luar perkuliahan.

7. Pimpinan beserta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu ramah melayani

kebutuhan literatur.

8. Pimpinan beserta staf perpustakaan utama UIN Syarifhidayatullah Jakarta,

serta seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang banyak memberikan bantuan kepada

penulis selama menjadi mahasiswa.

9. Ryan Perdana Putera, kakak tersayang yang telah memberikan dukungan

dan semangat dalam menempuh perjalanan kuliah ini dan kepada kakakku

yang baik hati telah membantu memberi arahan, Priandari Kusandrina.

iii

10. Hakiki Tertiari Hijriawan yang telah mendukung dan membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

11. Disney Princess, sahabat penulis, Adin, Dena, Febry yang telah

mengingatkan dan siap untuk direpotkan oleh penulis selama menempuh

jenjang pendidikan ini.

12. Teman-teman FIDKOM angkatan 2013 khususnya KPI D dan organisasi

lainnya yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan penulis

selama kuliah.

13. Sahabat KKN POLYMATH , Freaky, dan Inbest Wita, Abet, Ayu, dan

Dea yang telah memberikan doa yang tulus kepada penulis.

14. FLP, ATOM, dan komunitas teras KPI wadah penulis dalam menimba

ilmu kepenulisan.

15. Organisasi olah raga penulis, Basket FIDKOM, PINGKAL, UNITS, VOLI

Pada akhirnya,tentu banyak sekali kekurangan dalam penelitian ini, namun

kekurangan itu bisa diperbaiki di kemudian hari. Sehingga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Jakarta, Juni 2017

Mutiara Annisa

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI...... vi DAFTAR TABEL ...... viii DAFTAR LAMPIRAN ...... ix

BAB I ...... 1 PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah...... 1 B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah ...... 7 1. Identifikasi Masalah ...... 7 2. Batasan Masalah ...... 7 3. Rumusan Masalah ...... 8 C. Tujuan Pernyataan dan Manfaat Penelitian...... 9 1. Tujuan Penelitian ...... 9 2. Pernyataan Penelitian ...... 9 3. Manfaat Penelitian ...... 9 D. Metodologi Penelitian dan Bagan Teori ...... 10 E.Karya Terdahulu ...... 15 F. Sistematika Penulisan ...... 17 BAB II ...... 19 LANDASAN TEORI ...... 19 A. Teori Semiotika ...... 19 1. Pengertian Semiotika ...... 19 2. Semiotika Roland Barthes ...... 21 Tabel 2.1 ...... 23 Peta Tanda Roland Barthes ...... 23 B. Tinjauan Umum tentang Film ...... 27 1. Pengertian film ...... 27 2. Tokoh dalam Film ...... 29

v

3. Unsur-unsur Film ...... 30 4. Jenis-Jenis Film ...... 31 C. Seputar Kesalehan Sosial ...... 33 1. Pengertian Kesalehan Sosial ...... 33 2. Makna Kesalehan Sosial pada Karakter Film ...... 38 BAB IV ...... 71 ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KESALEHAN SOSIAL TOKOH PRASETYA DALAM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN ...... 71 BAB V ...... 149 PENUTUP ...... 149 A. Kesimpulan ...... 149 B. Saran-Saran ...... 151 DAFTAR PUSTAKA ...... 152 LAMPIRAN ...... 159

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bagan Penelitian ...... 14 Tabel 2.1 Peta Tanda Roland Barthes ...... 23 Tabel 3.1 Scene 1 Suka Menolong ...... 72 Tabel 3.2 Scene 2 Suka Menolong ...... 78 Tabel 3.3 Scene 3 Suka Menolong ...... 86 Tabel 3.4 Scene 4 Suka Menolong ...... 95 Tabel 3.5 Scene 5 Kepedulian ...... 104 Tabel 3.6 Scene 6 Kepedulian ...... 107 Tabel 3.7 Scene 7 Kepedulian ...... 109 Tabel 3.8 Scene 8 Tanggung Jawab ...... 111 Tabel 3.9 Scene 9 Tanggung Jawab ...... 117 Tabel 3.10 Scene 10 Tanggung Jawab ...... 123 Tabel 3.11 Scene 11 Amanah ...... 132 Tabel 3.12 Scene 12 Amanah ...... 138

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Dosen Pembimbing Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Bukti Wawancara Lampiran 4 Wawancara Sutradara Lampiran 5 Bukti Wawancara Lampiran 6 Cover Film Surga Yang Tak Dirindukan

viii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekuatan dan kemampuan sebuah film menjangkau banyak segmen sosial.

Film memiliki potensi untuk memengaruhi khalayak baik dari segi positif maupun negatif. Salah satu pengaruh positifnya yaitu pesan film yang disampaikan menanamkan nilai pendidikan, kebudayaan, kesalehan sosial, dan sebagainya.1 Di sisi lain, film dapat memiliki pengaruh negatif terhadap penikmat film, bila penyeleksian film tidak cermat. Belakangan ini terjadinya kemerosotan moral pada masyarakat dari segala usia dikarenakan banyak beredar film yang tidak mempunyai manfaat. Masyarakat tidak mau peduli terhadap sesama dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing atau individualis, bahkan cenderung mengambil keuntungan pribadi dari beredarnya film-film tersebut.

Dewasa ini terjadi kasus pelecehan seksual, pembunuhan, konflik agama, dan lebih parahnya penghinaan serta perendahan agama akibat kurangnya manfaat tontonan yang hadir di dalam masyarakat. Sehingga bangsa ini membutuhkan perbaikan tingkah laku dari film yang ditontonnya, salah satunya dengan cara memasukkan perilaku kesalehan sosial dalam setiap tatanan kehidupan. Melihat

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, (: PT remaja Rosdakarya, 2006), hal.127.

1

2

berbagai permasalahan tersebut, di negara ini upaya-upaya penanaman perilaku kesalehan sosial perlu dilakukan dalam rangka memperbaiki moral bangsa untuk bisa keluar dari krisis kemanusiaan seperti pendidikan kesalehan sosial dari usia dini, pemahaman agama dibidang sosial, dan melalui media komunikasi yaitu film religi.

Saat ini memang banyak film-film religi yang menampilkan kesalehan sosial yang bertemakan poligami seperti film Berbagi Suami (2006) yang disutradarai oleh Nia Dinata dan Ayat-Ayat Cinta (2008) besutan sutradara

Hanung Bramantyo.2 Namun, sudut pandangnya terlalu berfokus sisi perempuan yang dipoligami karena suaminya mencintai perempuan lain dan membuatnya terpaksa mengizinkan suaminya berpoligami. Fenomena poligami yang semakin marak di masyarakat membuat poligami suatu hal yang kontroversial, ada yang pro dan ada yang kontra. Pandangan miring tentang poligami yang telah menjamur di masyarakat luas dipahami sebagai pengaruh dari kebudayaan bahwa poligami hadir karena seorang suami yang menikah lagi terdorong oleh hasrat untuk kesenangan.

Film yang berjudul „Surga yang Tak Dirindukan‟ berbeda dengan film tentang poligami sebelumnya yang memberikan kesempatan bagi seorang suami untuk berbicara bahwa ada kebingungan, ada ketidakmampuan ketika ia menjadi sangat terbawa emosi dan sangat ingin berbuat baik, pada akhirnya menjerumuskan dia pada ujian. Film yang diadaptasi dari novel terlaris karya

Asma Nadia dengan judul yang sama yaitu „Surga yang Tak Dirindukan‟ ini

2 http://wanitabercerita.com/3-film-indonesia-bertema-poligami/ diakses pada tanggal 16 Januari 2017 pukul 20:11 WIB.

3

menghadirkan pentingnya tolong menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah melalui perilaku kesalehan sosial dari tokoh Prasetya yang disampaikan secara menarik, sopan, santun, dan penuh kasih sayang.

Film terlaris ke-13 sepanjang sejarah perfilman Indonesia setelah Warkop

DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, Laskar pelangi, Habibie&Ainun, Ada Apa

Dengan Cinta? 2, Ayat-Ayat Cinta, My Stupid Boss, Danur, Ada Apa dengan

Cinta?, Cek toko sebelah, Eiffel I'm in Love, Hangout, 5cm3 ini memberikan warna pesan dakwah yang berbeda melalui sikap kesalehan sosial tokoh Prasetya.

Karakter dari Fedi Nuril sebagai Prasetya dan Laudya Cynthia Bella sebagai Arini menguatkan isi pesan alur cerita film bertemakan poligami ini. Film

'Surga yang Tak Dirindukan' mencatatkan sejarah sebagai film religi terlaris pada musim lebaran 2015. Film yang tayang sejak 15 Juli 2015 sampai 8 September

20154 ini telah menembus angka satu setengah juta penonton atau 1.500.000 juta penonton dan 10 penghargaan di berbagai festival film ini sangat cocok dinikmati bagi khalayak yang ingin tahu sisi berbeda dari poligami.5

Di dalam film Surga yang Tak Dirindukan poligami ternyata membawa implikasi luas bagi kehidupan dan pada gilirannya membutuhkan pengorbanan.

Seperti Nabi Muhammad berpoligami bukan karena sebuah nafsu atau kesenangan seperti yang ditudingkan oleh masyarakat tentang makna poligami. Namun,

Rasulullah berpoligami karena mempunyai makna kesalehan sosial. Wanita yang

3 https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_film_Indonesia_terlaris_sepanjang_masa diakses pada tanggal 13 Juli 2017 pukul: 20:15 WIB. 4 http://www.muvila.com/film/artikel/usia-surga-yang-tak-dirindukan-tembus-55-hari- penayangan--150909i.html diakses pada tanggal 23 Mei 2017 pukul 15:50 WIB. 5 http://www.bintang.com/celeb/read/2278223/surga-yang-tak-dirindukan-tembus-setengah- juta-penonton diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 20:30 WIB.

4

dipoligami Rasulullah semuanya janda kecuali Aisyah. Saat berpoligami usia nabi

Muhammad sudah tidak muda lagi dan setiap malamnya Rasulullah selalu beribadah kepada Allah SWT sampai kakinya bengkak. 6

Jika dilihat dari seluruh pernikahan nabi semuanya lebih dilandaskan pada sisi kemanfaatan dan kemaslahatan, baik bagi umat maupun bagi wanita itu sendiri. Hal ini sekaligus menampik tuduhan bahwa perkawinan Rasulullah dilandaskan pada kepentingan pemuasan seksual. Kesalehan sosial nabi

Muhammad berupa ta‟awun atau tolong- menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah.7

Berkaitan dengan hal ini, Islam juga mengajarkan umatnya untuk selalu tolong-menolong dan bertakwa kepada Allah SWT.

Di dalam Q.S Al-Maidah: 2 menjelaskan:

6 https://kristolog.com/2013/11/01/mengapa-nabi-muhammad-saw-poligami/ diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 20:40 WIB. 7 https://kristolog.com/2013/11/01/mengapa-nabi-muhammad-saw-poligami/ diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 20:40 WIB.

5

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Di dalam ayat tersebut, jelas Islam sangat mengajarkan umatnya untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan beriringan dengan ketakwaan kepada-Nya. Dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah SWT. Sementara saat berbuat baik, orang-orang akan menyukai (meridhai). Barang siapa memadukan antara ridha Allah SWT dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya telah sempurna dan kenikmatan baginya sudah melimpah.

Sebagai contoh sikap saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan,

Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

6

Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?”

Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya.” [HR. al-Bukhâri]

Q.S Al-maidah: 2 dan sabda Rasulullah serta kisah poligami Rasulullah di atas tergambar jelas dengan kisah poligami Prasetya yang tidak menginginkan untuk menikah lagi, ia hanya ingin menyelamatkan nyawa seseorang perempuan frustrasi yang ingin bunuh diri karena ditinggal oleh calon suaminya dan meninggalkan bayi di dalam kandungannya. Jalan satu-satunya yang bisa dilakukan oleh Prasetya ialah dengan menikahinya. Prasetya menolong Meirose yang ingin berbuat zhalim, yaitu bunuh diri.

Berangkat dari fenomena tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan kajian lebih mendalam lagi untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul judul skripsi, yaitu: “Makna Kesalehan Sosial Tokoh Prasetya dalam Film Surga yang Tak Dirindukan.”

7

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Sebelum membatasi masalah, penulis akan terlebih dahulu memberikan

identifikasi masalah mengenai judul yang diteliti berdasarkan latar belakang

masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Masalah yang ditemukan penulis

dalam judul ini adalah “bagaimana menganalisis semiotika makna kesalehan

sosial yang terdapat dalam film Surga yang Tak Dirindukan?” Untuk

mengetahui narasi yang lebih mendalam dalam makna kesalehan sosial dalam

film tersebut, maka diperlukan suatu analisis, yaitu analisis semiotika.

Penulis menemukan bahwa teori yang tepat untuk dijadikan rujukan

adalah teori semiotika menurut Roland Barthes, yaitu: keterkaitan poligami

dengan kesalehan sosial, pro dan kontra poligami di Indonesia, mendahulukan

kepentingan orang lain daripada diri sendiri, Kesalehan individu dan sosial, dan

pengontruksian makna kesalehan sosial pada karakter tokoh dalam film.

2. Batasan Masalah

Untuk lebih fokus dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

permasalahan mengenai makna arti kesalehan tokoh Prasetya dalam film Surga

yang Tak Dirindukan sebanyak 12 scene menggunakan pendekatan analisis

semiotika Roland Barthes. Teori semiotika ada tiga tokoh8, yaitu:

8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 39.

8

a. Charles Sanders Pierce

b. Ferdinand de Saussure

c. Roland Barthes

Penelitian ini hanya dibatasi pada teori semiotika tokoh Roland Barthes.9

Hal ini untuk memudahkan dan melengkapi pembuatan skripsi serta

memudahkan pembaca agar memahami tujuan dari penulisan ini. Selain itu,

tidak semua isi film dibahas, agar hanya fokus pada sisi makna kesalehan sosial

yang terjadi pada tokoh Prasetya dalam film ini.

3. Rumusan Masalah

Agar permasalahan lebih fokus dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memahami isi. Maka pembahasan skripsi ini peneliti merumuskan masalah

utama yang dianggap penting, yaitu bagaimana makna kesalehan sosial tokoh

Prasetya dalam film Surga yang Tak Dirindukan menggunakan pendekatan

semiotika? Adapun pertanyaan turunannya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana denotasi makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film

Surga yang Tak Dirindukan?

b. Bagaimana konotasi makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film ini?

c. Bagaimana mitos makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film ini?

9 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 63.

9

C. Tujuan Pernyataan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kesalehan sosial dilihat dari

denotasi, konotasi, dan mitos dalam film Surga yang Tak Dirindukan.

2. Pernyataan Penelitian

Film yang diadaptasi dari novel Asma Nadia ini menghadirkan

pentingnya tolong menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah melalui

perilaku kesalehan sosial pada tokoh Prasetya. Film ini mencoba meluruskan

stigma negatif masyarakat luas mengenai poligami. Tindakan kesalehan sosial

yang dimiliki oleh tokoh Prasetya untuk menolong Meirose saat ingin bunuh diri

hingga berunjung dengan meminang Meirose menjadi masalah utama yang

mereka alami. Dalam film ini, memang mengedepankan makna kesalehan sosial

dengan konflik poligami yang masih tabu di kalangan masyarakat.

3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dengan adanya penelitian ini

adalah: a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan dalam

bidang ilmu komunikasi massa melalui film, dapat memberikan tambahan

informasi, dan pengetahuan khususnya di bidang Komunikasi Penyiaran

10

Islam untuk mengembangkan teori terkait dengan ilmu semiotika. Selain itu,

dapat mengetahui denotasi, konotasi, dan mitos tokoh Prasetya dalam film

Surga yang Tak Dirindukan.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca

terhadap sesuatu yang merujuk kepada pembahasan mengenai semiotik

makna film, atau bagaimana film menyampaikan suatu pesan. Diharapkan

dapat digunakan bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswa

UIN Jakarta, khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan dapat

menjadi masukan mengenai kesalehan sosial dalam membawa wawasan bagi

masyarakat untuk bisa lebih mengartikan makna kesalehan sosial melalui

semiotika.

D. Metodologi Penelitian dan Bagan Teori

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif yang

bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memberikan gambaran

secara objektif tentang pesan-pesan secara simbolis dalam film Surga yang

Tak Dirindukan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis semiotik

model Roland Barthes yang berfokus pada gagasan tentang signifikasi dua

tahap (two order of signification) dengan tahap pertama hubungan antara

signifer (penanda) dan signified (petanda) di dalam sebuah tanda terdapat

11

realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling

nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk

menunjukkan signifikasi tahap kedua. Pada signifikasi tahap ketiga yang

berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah

bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang

realitas atau gejala alam.10

2. Subjek dan Objek Penelitian serta Unit analisis

Adapun subjek penelitian ini ialah film Surga yang Tak Dirindukan.

Sedangkan objek analisisnya adalah potongan gambar atau visual tokoh

Prasetya yang terdapat dalam film Surga yang Tak Dirindukan yang berkaitan

dengan rumusan masalah. Unit analisisnya adalah kesalehan sosial dan

poligami yang diihat dari aspek denotasi, konotasi, dan mitos.

3. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Data primer yakni data yang diperoleh dari rekaman video film Surga yang

Tak Dirindukan berupa kaset DVD kemudian dipilih gambar dari adegan-

adegan yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu, data primer berasal

dari sutradara film.

10 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2006), hal.127-128.

12

b. Data sekunder yakni data yang diperoleh dari literatur yang mendukung

data primer, seperti kamus, internet, catatan kuliah, dan informasi dari

orang yang sudah terlibat langsung dengan film ini yaitu penonton.

c. Teknik wawancara yang dilakukan penulis melalui media email kepada

sutradara film „Surga yang Tak Dirindukan‟ kepada bapak Kunt Agus.

4. Teknik penelitian

Teknik penelitian yang dipakai ada dua yaitu:

a Observasi adalah sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa

mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang

dilakukan objek tersebut.11 Secara langsung peneliti menonton dan

mengamati dialog-dialog setiap adegan dalam film Surga yang Tak

Dirindukan. Kemudian mencatat, memilih serta menganalisis sesuai

dengan model penelitian yang digunakan.

b Studi dokumentasi (document research,) yakni penulis mengumpulkan

data-data melalui telaah dan mengkaji berbagai literatur yang sesuai

dengan materi penelitian ini, yakni untuk dijadikan bahan argumentasi,

seperti DVD film surga yang tak dirindukan, arsip, majalah, surat kabar,

buku, catatan perkuliahan, interner, dan lain sebagainya.

11 Irawan, Soemartono, Metodelogi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu sosial lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlmal 106.

13

5. Teknik analisis Data

Setelah data primer dan sekunder terkumpul, kemudian diklarifikasikan sesuai pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah.

Kemudian, dilakukan analisis data menggunakan teknik analisis semiotik

Roland Barthes dengan makna konotasi, denotasi, dan mitos yang menghasilkan makna secara objektif untuk memahami makna tersurat dan terkait mitos dalam kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film „Surga yang

Tak Dirindukan‟ yang menjadi objek dalam penelitian ini.

6. Waktu dan Tempat Penelitian

1) Waktu : Februari 2017

2) Tempat : Juni 2017

14

Bagan Teoritis dan Metodologis Penelitian

Bagan Penelitian

Bagan 1.1

Denotasi

Analisis Semiotika Konotasi (Barthes, 2001)

Mitos

Suka menolong

Film Surga yang Tak Kepedulian Dirindukan Kesalehan Sosial (Abu (Agus,2015) Tanggung jawab Haidar, 2003) Amanah

15

E. Karya Terdahulu

Tinjauan pustaka yang menginspirasi penelitian dari skripsi-skripsi

terdahulu di antaranya:

1. “Kesalehan Sosial dalam Film Penjuru 5 Santri.” oleh Rina Yusrina,

tahun 2015, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Skripsi tersebut

mempunyai keterkaitan dengan skripsi penulis mengenai kesalehan

sosial 5 santri secara denotasi dan konotasi. Kesamaan metode yang

digunakan yaitu analisis semiotika Roland Barthes menjadi alasan

penulis mengambil skripsi sebagai acuan. Tentu saja terdapat

perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti

dan media yang menjadi objek penelitiannya.12

2. “Analisis Semiotik Makna Ikhlas dalam Film Surga yang Tak

Dirindukan.” oleh Syifa Ismalia, tahun 2016, jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam. Skripsi tersebut mempunyai keterkaitan dengan

skripsi penulis mengenai film Surga yang Tak Dirindukan. Akan

tetapi, fokus penelitian Syifa Ismalia adalah mengenai makna ikhlas

yang diperankan tokoh Arini dari aspek dipoligami. Sedangkan,

penelitian penulis adalah mengetahui makna kesalehan sosial pada

tokoh Prasetya. Kesamaan metode yang digunakan yaitu analisis

semiotika Roland Barthes menjadi alasan penulis mengambil skripsi

12 Rina Yusrina, Kesalehan Sosial Dalam Film “Penjuru 5 Santri” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2015).

16

sebagai acuan. Tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi penulis,

yaitu dari segi kasus dan tokoh yang diteliti.13

3. “Analisis Semiotik Makna Tawakal dalam Film Ummi Aminah.“ oleh

Diana Nopiana, tahun 2014, jurusan Komunikasi Penyaran Islam.

14Skripsi tersebut mempunyai keterkaitan dengan skripsi penulis

mengenai makna tawakal sebagai bagian dari makna kesalehan sosial

yang dimiliki oleh tokoh Prasetya secara denotasi dan konotasi.

Kesamaan metode yang digunakan yaitu analisis semiotika Roland

Barthes menjadi alasan penulis mengambil skripsi sebagai acuan .

Tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi

objek makna yang diteliti dan media atau film yang menjadi objek

penelitiannya.

Ketiga skripsi di atas memiliki objek yang berbeda dengan subjek yang sama, yaitu film. Ketiga skripsi di atas sesuai urutan menggunakan teori Roland

Barthes, walaupun dalam penelitian ini penulis merujuk pada skripsi di atas, namun tetap ada perbedaan. Dari objek penelitian saja sudah berbeda walaupun sama-sama meneliti film serta menggunakan teori semiotika Roland Barthes, tapi gambar-gambar yang dianalisis berbeda-beda.

Film ini sengaja dipilih penulis untuk diteliti karena menurut penulis banyak makna kesalehan sosial yang terdapat dalam film ini. Selain itu, film tersebut memberikan pesan poligami dari sudut yang berbeda. Salah satunya

13 Syifa Ismalia, Analisis Semiotik Makna Ikhlas dalam Film “Surga yang Tak Dirindukan” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2016). 14 Diana Nopiana, Analisis Semiotik Makna Tawakal dalam Film “Ummi Aminah“ (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014).

17

adalah membiasakan diri untuk menulis hal apa pun yang dialami di kehidupan masyarakat. Harapan penulis semoga penelitian ini bisa menambah penelitian film, khususnya film yang bertemakan Islam.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, skripsi ini terdiri atas beberapa bab

secara teliti, maka penulis akan menyajikan karya ilmiah ini ke dalam

beberapa pembahasan mengenai sistematika penulisan tersebuh dengan

bab-bab yang ada. Sistematika pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

Pada bab I penulis mulai dengan pendahuluan, di mana peneliti

mengungkap tentang fenomena kesenjangan yang melatarbelakangi

sebuah penelitian dan batasan pembahasan penelitian yang meliputi: latar

belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, pernyataan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, bagan teori, metodologi

penelitian, karya terdahulu, dan sistematika penulisan.

Untuk kerangka teoritis penulis bahas di bab II, yaitu tentang

beberapa hal yang menyangkut tentang pembahasan dalam skripsi ini.

Mereangkan tinjuan umum tentang film, yang berisi sejarah dan

perkembangan film. Film sebagai media dakwah, jenis, klarifikasi film,

struktur film, teori semiotika Roland Barthes, pengertian saleh, dan

kesalehan sosial.

18

Selanjutnya gambaran umum, tentang film yang dibahas pada bab

III yang berisikan tentang konsep dasar pembuatan film Surga yang Tak

Dirindukan,sinopsis film, penghargaan film, profil pemeran film.

Sebagai inti skripsi, yaitu temuan analisis di bab IV di mana penulis jelaskan makna kesalehan sosial tokoh Prasetya secara denotasi, konotasi, dan mitos, kesalehan sosial tokoh. Pembahasan tentang penyajian data yang berkaitan dengan penelitian pada bab ini bertujuan untuk memahami segala yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi: deskripsi obyek penelitian, penyajian data, analisis data dan pembahasan.

Akhirnya, bab V yang merupakan penutup skripsi yang terdiri atas kesimpulan dan saran penelitian. Pada bab ini penulis menyajikan inti dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengungkapkan saran-saran tentang beberapa rekomendasi untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Istilah semiotics diperkenalkan oleh Hippocrates (460-337),

penemu ilmu media Barat, seperti ilmu gejala-gejala. Gejala menurut

Hippocrates merupakan semion yang berasal dari bahasa Yunani untuk

merujuk pada penunjuk (mark) atau tanda (sign) fisik.15

Semiotika berasal dari bahasa Yunani yaitu semion yang berarti

“tanda.” Tanda itu didefinisikan sebagai sesuatu yang berada di atas dasar

konvensi yang sudah terbangun sebelumnya, dapat mewakili sesuatu yang

lain. Semiotik juga bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

tentang sederet objek-objek, peristiwa dan seluruh kebudayaan sebagai

tanda.16 Semiotik sebagai ilmu tanda dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengertiannya

dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.17

Pokok perhatian pada semiotika adalah tanda. Tanda itu sendiri

adalah sebagai sesuatu yang memiliki ciri khusus yang penting. Pertama,

tanda harus dapat diamati, dalam arti tanda itu dapat ditangkap. Kedua,

15 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), hal 7. 16 Indiwan Seto, Semiotika Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2007), hal.155 17 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2006), hal.96.

19

20

tanda harus menunjuk pada sesuatu yang lain. Artinya bisa menggantikan,

mewakili, dan menyajikan. Sedangkan untuk menentukan tanda setidaknya

ada tiga unsur yang harus diperhatikan yaitu: tanda yang dapat ditangkap

itu sendiri, yang ditunjuknya, dan tanda baru dalam benak orang yang

menginterpretasikannya.18

Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial

memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang

disebut “tanda” dengan demikian, semiotika mempelajari hakikat tentang

keberadaan tanda, yaitu dikonstruksikan oleh simbol dan kata-kata yang

digunakan dalam konteks sosial. Semiotika dipakai sebagai pendekatan

untuk menganalisis sesuatu baik itu berupa teks, gambar, maupun simbol

di dalam media cetak ataupun elektronik seperti televisi, radio, dan ponsel.

Dengan asumsi media itu sendiri dikomunikasikan dengan simbol dan

kata.19

Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi

dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori

tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan,

situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri.20 Semiotik

bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah

18 Art Van Zoest, Semiotika tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Dilakukan,(Jakarta: Sumber Agung,1993), hal.14-15. 19 Alex sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2006), hal.87. 20 Littlejohlmn, 2009 : hal 53

21

tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana

komunikator mengonstruksi pesan.21

Tokoh-tokoh penting dalam bidang semiotik adalah Ferdinand De

Saussure, ahli linguistik dari Swiss, Charles Sander Pierce, seorang ahli

filsafat dan logika dari Amerika,22 dan Roland Barthes salah seorang

pemikir kebudayaan dari Prancis.23

2. Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes yang dikenal sebagai salah satu seorang pemikir

strukturalis getol mempraktikkan model linguistik dan semiologi Saussure.

Tokoh asal Prancis juga sebagai skritikus sastra dan intelektual yang

ternama. Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas menengah Protestan

di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik

di sebelah barat daya Prancis.24

Semiotika menurut Roland Barthes mengenai denotasi dan

konotasi serta mitos. Denotasi merupakan pertanda yang menjelaskan

hubungan penanda dan petanda pada realitas yang menghasilkan makna

eskplisit, langsung dan pasti. Konotasi menjelaskan hubungan penanda

21 http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/ diakses pada tanggal 20 Januari 2017 pada pukul 14:49 WIB. 22 Rachmat Krisyanto, Teknik praktis dan Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2006), cet 3, hal.264. 23 http://ilmutuhan.blogspot.co.id/2010/08/tokoh-semiotika-modern.html diakses pada tanggal 25 Januari 2017 pada pukul 17:04 WIB. 24 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Pt Rosda Karya, 2009), hal.63.

22

dan petanda yang maknanya tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak

pasti. Mitos terletak pada tingkat kedua penanda.

Barthes menggunakan istilah denotasi dan konotasi untuk

menunjukkan tingkatan-tingkatan makna. Makna denotasi adalah makna

tingkatan pertama yang bersifat objektif yang dapat diberikan terhadap

lambang-lambang, yakni mengaitkan secara langsung lambang antara

realitas atau gejala yang ditunjuk. Kemudian makna konotasi adalah

makna yang dapat diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu pada

nilai-nilai budaya karenanya berada pada tingkatan kedua. Yang menarik

berkenaan dengan semiotika Roland Barthes adalah digunakannya istilah

mitos (myth) bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada) yang

menjelaskan gejala atau realitas yang ditunjuk dengan lambang-lambang

yang mengacu sejarah.25

Barthes melontarkan kosep tentang konotasi dan denotasi sebagai

kunci dari analisisnya. Barthes menggunakan versi yang jauh lebih

sederhana saat membahas model „glossematic sign‟ (tanda-tanda

glossematic). Mengabaikan dimensi dari bentuk dan subtansi, Barthes

mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari

(E) sebuah ekspresi atau signifier dalam hubungannya (R) dengan content

(atau signified) (C): ERC.26

25 Nawirohlm Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indoneisa, 2014), hal. 30. 26 Indiwan Seto Wahlmyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,2013), hal.21.

23

Roland Barhes berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda

yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam

waktu tertentu. Ia mengajukan pandangan ini dalam Writing Degree Zero

(1953; terj. Inggris 1977) dan Critical Essay (1964; terj. Inggris 1972).

Barthes menciptakan peta tentang bagaimana tanda bekerja:

Tabel 2.1

Peta Tanda Roland Barthes

2. signified

(Petanda)

3. Denotative Signifier (Tanda Denotatif)

4. CONNOTATIVE SIGNIFIER 5. CONNOTATIVE SIGNIFIED (Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif)

6. CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)

Dari peta di atas dapat dijelaskan bahwa tanda denotatif (3) terdiri

atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan tanda

denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut

merupakan unsur material: hanya jika mengenal tanda “singa” barulah

konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.

Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotasi tidak sekadar memiliki

makna tambahan, namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif

yang melandasi keberandaanya. Sesungguhnya, inilah sumbangan Barthes

24

yang sangat berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure yang berhenti

pada penandaan dalam tataran denotatif.

a. Makna Denotasi

Makna denotasi adalah makna yang paling nyata dari tanda

(sign).27 Denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan

sebagainya.28 Jadi dapat dipahami pengertian denotasi adalah suatu makna

yang menjelaskan arti yang sebenarnya. Dalam konteks ini, biasanya

makna tersebut bersifat faktual dan dapat dipahami oleh rasio manusia

tanpa melakukan penafsiran yang mendalam terhadap makna di balik

setiap adegan yang terdapat dalam sebuah film. Dengan kata lain, denotasi

pada sebuah film adalah segala sesuatu yang nampak dalam suatu adegan

yang tampil pada film.

b. Makna Konotasi

Makna konotas adalah istilah yang digunakan Barthes untuk

menunjukan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi

yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari

pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai

makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif.29

27 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,2013), hal.21. 28 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalansutra, 2010) hal. 272. 29 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,2013), hal.21-22.

25

Konotatif atau makna konotatif adalah suatu jenis makna di mana

stimulus dan respons mengandung nilai-nilai emosional. Makna konotatif

sebagian besar terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan

setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan sebagainya pada pihak

pendengar; dipihak lain, kata yang dipilih itu memperlihatkan bahwa

pembicaranya juga meredam perasaan yang sama.30

Jadi makna konotatif adalah makna yang tidak menunjukkan arti

yang sebenarnya. Maka dapat disebut makna tambahan dari makna

denotasi. Dalam hal ini, makna konotasi muncul karena adanya perasaan

atau emosional yang ingin disampaikan dari sutradara kepada penonton

melalui cerita yang terdapat dalam sebuah film. Oleh karena itu, sutradara

berusaha menyampaikan pesan perasaaan atau emosinya melalui makna

konotasi yang dimunculkan pada adegan sebuah film agar mudah

tersampaikannya pesan sutradanya kepada penonton.

c. Mitos

Mitos adalah suatu wahana di mana suatu ideologi berwujud. Mitos

dapat berangkai menjadi mitologi yang memainkan peran penting dalam

kesatuan-kesatuan budaya.31 Mitos adalah bagimana kebudayaan menjelaskan

atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos

merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos

primitif misalnya, mengenai hidup atau mati, manusia dan dewa, dan

30 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Pt Rosda Karya, 2009), hal. 266. 31 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,2013), hal.22.

26

sebagainya. Sedangkan mitos masa kini misalnya mengenai femininitas,

maskulinitas, dan ilmu pengetahuan dan kesuksesan.32

Mitos adalah dalah satu jenis sistem semiotik tingkat dua. Barthes

mendefinisikannya sebagai tipe wicara, hal ini karena mitos adalah “cara

orang berbicara, jadi bahasa sebagaimana kita pakai.”33

Jadi dalam konteks ini untuk mengetahui mitos yang ada dalam adegan

sebuah film, haruslah mengetahui makna konotasinya terlebih dahulu. Hal ini

disebabkan dalam sebuah konotasi itu terdapat mitos dari kebudayaan yang

melatarbelakangi kehidupan masyarakat bersangkutan untuk menjelaskan

sesuai dari makna adegan sebuah film itu sendri.

Dapat disimpulkan bahwa letak perbedaan semiotika dari ketiga ahli

tersebut ada pada penggunaan makna pada tanda. Menurut Saussure tanda

akan muncul jika ada pertanda dan penanda kedua hal ini seperti muka koin

yang tidak bisa dipisahkan, lalu menurut Pierce menggunakan tanda harus

bersama elemen utama lainnya yaitu object dan intepretant karena jika ketika

elemen ini tidak ada, maka pemaknaan tanda akan sulit dipahami. Lalu yang

terakhir adalah Roland Barthes mengatakan tanda akan bisa dimaknai apabila

dipahami secara denotasi, konotasi, dan mitos.

Peneliti menggunakan teori semiotik dari tokoh Roland Barthes karena

dia memandang semiotik itu paradigmatik artinya melihat bagaimana sebuah

32 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 33 Sunardi, Semiotika Negativa (Yogyakarta: Buku Baik, 2004), hal. 74.

27

tanda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebuah tanda

bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan latar

belakang budayanya.

B. Tinjauan Umum tentang Film

1. Pengertian film

Secara etimologis, film berarti moving image, gambar bergerak. Awalanya film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan penyektor. Thomas Edison yang untuk pertama kalinya mengembangkan kamera citra bergerak pada tahun 1888 ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah seorang asistennya ketika sedang bersin. Lalu, Lumiere bersaudara memberikan pertunjukan film sinematik kepada umum di sebuah kafe di Paris.34

Menurut Onong Uchjana, “film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona.” Sejak pertama kali dibuat, film langsung dipakai sebagai alat komunikasi massa atau populernya sebagai alat bercerita.35

Film mengandung dua jenis pengodean atau rekaman: gambar dan suara/nada. Dalam film, terpadukan tindakan, bahasa, bunyi, dan musik. Yang

34 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalansutra, 2010) hal. 132. 35 Umar Ismail, Mengupas Film,(Jakarta: Lebar,1965), hal 47.

28

pertama-tama adalah gambar bergerak, penyusunan “teks gambar” yang meningkatkannya mejadi media tersendiri. Film tidak bermaksud menyajikan gambaran kenyataan dengan sewajarnya. Film lebih-lebih dimaksudkan untuk mewujudkan maksud apa yang dituju oleh pembuat film pada waktu memproduksinya. Untuk itu, diperlukan untuk menunjukkan unsurnya masing- masing. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan serta penyuluhan. Ia bisa diputar berulang kali pada tempat dan khalayak yang berbeda.36

Dunia perfilman saat ini sudah mampu merebut perhatian masyarakat.

Khususnya setelah abad ke-20, berkembangnya teknologi komunikasi massa yang dapat memberikan konstitusi bagi perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih banyak bentuk-bentuk media massa yang lainnya, film memberikan efek eksklusif bagi para penontonnya. Sehingga kuatnya media memengaruhi pikiran, sikap, dan tindakan penonton.37

Dalam perkembangannya, film tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan semata tetapi juga digunakan sebagai alat propaganda, terutama menyangkut tujuan sosial atau nasional. Perkembangan seni film di Indonesia mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat dan saat ini perfilman di negri

Indonesia sudah mampu menunjukkan keberhasilannya untuk menampilkan film yang lebih dekat dengan budaya bangsa Indonesia. Sebagai media komunikasi

36 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1998), hal 126. 37 Miftah Faridl, Dakwah Kontemporer Pola Altenatif Dakwah Melalui Televisi, (Bandung: Pusdai Press, 2000), hal 96.

29

massa, film dapat menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada khalayak, termaksud pesan-pesan dakwah yang dihierarkikan secara bersahabat oleh para pemeluknya. Upaya penyebaran dakwah melalui film menjadi alat altenatif dalam membangun dinamika masa depan umat, dengan menempuh cara dan strategi yang lentur, kreatif, dan bijak.38

2. Tokoh dalam Film

Tokoh adalah pelaku yang mengemban dalam suatu cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita, sedangkan cara sastrawan menampilkan tokoh tersebut adalah penokohan. Tokoh dalam karya rekaan selalu mempunyai sifat, sikap, tingkah laku atau watak-watak tertentu. Film-film yang berpusat pada penggambaran suatu tokoh tunggal yang unik melalui laku dan dialog. Daya tarik tokoh terkandung dalam keunikan, sifat, dan ciri yang membedakan dengan orang biasa. Tema sebuah film dapat dikemukakan dengan baik dalam pembeberan singkat dari tokoh utama, dengan memberikan tekanan pada aspek-aspek luar biasa dari kepribadian tokoh tersebut.39

Tokoh adalah pelaku yang mendukung peristiwa dalam karya satra, sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita. Sementara itu penokohan adalah penggambaran watak, pandangan hidup, dan moral tokoh dalam sebuah cerita.

Selanjutnya Grimes mengatakan bahwa berdasarkan perannnya, tokoh dibagi dalam dua kategori: tokoh utama yaitu tokoh yang sangat berperan dalam

38 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah, teori pendekatan, dan aplikasi (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2012), hal. 114 39 M Boggs Joseph, Cara Menilai Sebuah Film, Terj. Asrul Sani (Jakarta: Yayasan Citra, 1986), hal. 18.

30

membangun keseluruhan cerita: tokoh bawahan, yaitu tokoh yang kurang berperan bagi keseluruhan cerita dan hanya muncul untuk mendukung tokoh utama. Tokoh merupakan unsur yang paling penting dalam karya seni. Namun, hal itu tak berarti unsur plot dapat diabaikan begitu saja karena kejelasan mengenai tokoh dan penokohan dalam banyak hal tergantung pada pemplotannya.

Daya tarik dari tokoh-tokoh terkandung dalam keunikan mereka dalam sifat-sifat dan ciri-ciri yang membedakan mereka dari orang biasa. Tetapi, dalam film dapat dikemukakan dengan baik dalam sebuah pembeberan singkat dari tokoh utama dengan memberikan tekanan pada aspek-aspek luar biasa dari kepribadian tokoh tersebut.40

Pemilihan tokoh untuk film, pengarang cerita dituntut untuk jeli menyeleksi tokoh yang berperan dalam cerita agar tokoh mampu menyampaikan pesan dan permasalahan dalam sebuah film melalui penampilan para tokohnya.

Cerita akan hidup dengan hadirnya tokoh dan disertai konflik yang dihadapi.

3. Unsur-unsur Film

Film secara umum dapat dibagi atas dasar dua unsur yakni, unsur naratif

dan unsur sinematik, keduanya saling berinteraksi dan berkesinambungan

satu sama lain:

a. Unsur Naratif

40 M. Boggs Joseph, Cara Menilai Sebuah Film, terj. Asrul Sani (Jakarta: Yayasan Citra, 1986), hal 18.

31

Unsur naratif merupakan bahan (materi) yang berhubungan dengan

aspek cerita seperti tokoh, konflik, masalah, lokasi, dan waktu.

b. Unsur Sinematik

Unsur Sinematik merupakan cara untuk mengolah atau teknik

produksi sebuah film. Terdiri dari:

 Mise en scene yang memiliki empat elemen pokok, yaitu: setting

atau latar, tata cahaya, kostum, dan make-up

 Sinematografi

 Editing, yaitu transisi sebuah gambar (shot) ke gambar lainnya

 Suara, yaitu segala hal dalam film yang mampu kita tangkap

melalui indera pendengar.41

4. Jenis-Jenis Film

Film memiliki jenis-jenis atau kategori agar dapat memanfaatkan film sesuai dengan karakteristiknya. Tiga kategori film adalah film fitur, film dokumentasi, dan film animasi yang secara umum dikenal dengan film kartun.42

a. Film Fitur

Film Fitur merupakan karya fiksi, yang strukturnya berupa narasi, yang

dibuat dalam tiga tahap. Tahap praproduksi merupakan periode ketika

41 Himawan Pratista, memahami film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), hal.1-2. 42 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, cet 1 2010), hal. 134.

32

skenario diperoleh. Skenario ini bisa diadaptasi dari novel, cerita pendek,

karya cetakan lainnya, atau bisa juga ditulis secara khusus untuk dibuat

filmnya. Tahap produksi merupakan masa berlangsungnya pembuatan film

berdasarkan skenario itu. Tahap terakhir, pro-produksi (editing) ketika

semua bagian film yang pengambilan gambarnya tidak sesuai urutan

cerita, disusun menjadi suatu kisah yang menyatu.43

b. Film dokumenter

Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang menggambarkan situasi

kehidupan nyata dengan setiap individu memperlihatkan pengalamannya

dalam situasi yang apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera

atau pewawancara. Dokumenter seringkali diambil tanpa skrip dan jarang

sekali ditampilkan di gedung bioskop yang menampilkan film-film fitur.

Akan tetapi, film jenis ini sering tampil di televisi. Dokumenter dapat

diambil pada lokasi pengambilan apa adanya atau disusun secara

sederhana dari bahan-bahan yang sudah diarsipkan.44

c. Film Animasi

Animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi gerakan

dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi. Penciptaan

tradisional dari animasi gambar-gambar bergerak selalu diawali hampir

bersamaan dengan penyusunan storyboard , yaitu serangkaian sketsa yang

43 Ibid. hal. 134. 44 Ibid. hal. 134.

33

menggambarkan bagian penting dari cerita. Sketsa tambahan dipersiapkan

kemudian untuk memberikan ilustrasi latar belakang, dekorasi serta

tampilan dan karakter tokohnya. Pada masa kini, hampir semua (jika tidak

semuanya) film animasi dibuat secara digital dengan komputer.45

C. Seputar Kesalehan Sosial

1. Pengertian Kesalehan Sosial

Ditinjau secara etimologi (bahasa) kesalehan berasal dari kata saleh

yang artinya suci dan beriman atau taat serta sungguh-sungguh

menjalankan ibadah.46 Kesalehan berkaitan erat dengan ibadah. Ibadah

dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu ibadah khusus dan ibadah sosial.

Kesalehan ritualistik lebih menempatkan diri dalam bentuk zikr

(mengingat Allah), shalat lima waktu, dan berpuasa. Sedangkan kesalehan

sosial meliputi semua jenis kebajikan yang ditunjukan kepada semua

manusia (orang lain/banyak orang).47

Dalam perspektif Islam, komunikasi selain bertujuan untuk

mewujudkan hubungan secara vertikal dengan Pencipta, juga berfungsi

untuk menegakkan hubungan secara horizontal terhadap sesama manusia.

Komunikasi dengan Pencipta tercermin melalui ibadah mahdha (salat,

puasa, zakat dan haji) yang bertujuan untuk membentuk takwa. Sedangkan

45 Ibid. hal. 134. 46 Pius A. Partanto dan Trisno Yuwono, Kamus Kecil Bahasa Indonesia Edisi Terbaru (Surabaya: Penerbit Arloka, 1994), hal. 406. 47 Muhammad Sobary, Kesalehan Sosial, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2007), hal. 33.

34

komunikasi dengan sesama manusia terwujud melalui penekanan

hubungan sosial yang yang tercermin dalam semua aspek kehidupan

manusia seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, seni dan sebagainya.48

Kesalehan adalah suatu tindakan yang berguna bagi diri sendiri dan

orang lain, serta dilakukan atas kesadaran ketundukan pada ajaran Allah.

Kesalehan merupakan hasil pengejawantahan dari keberimanan,

pernyataan atau produk dari iman seseorang yang dilakukan secara sadar.49

Merujuk dari devinisi penjabaran tersebut, maka kesalehan individu adalah

orang yang bertauhid (mengesakan Allah) dengan tauhidnya tidak

beraviliasi dengan kehidupan sosial dan berbicara agama dalam dimensi

ritual. Kesalehan sosial adalah orang yang bertauhid dan bertakwa, dalam

ketauhidnya ia berperan dalam membangun, mengubah tatanan sosial

masyarakat ke arah yang lebih baik, dalam dimensi ini dimensi ritual

tercermin dalam dimensi sosial.50

Transformasi kesalehan adalah sebuah bentuk penegasan bahwa

tindakan saleh dapat melampaui batas-batas kedirian (individu) kebaikan

itu bukan sekadar untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain.

Kesalehan sosial, dibangun melalui ibadah-ibadah pada bulan Ramadhan,

48 Andi Faisal Bakti, Trendsetter Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurnal Komunikasi Islam, Volume 04, Nomor 01, Juni 2014. Hal 23. 49 Mulkhan, Abdul Munir, Kesalehan Multikultural : Ber-Islam Secara Autentik Kontesktual di Aras Peradaban Global, (Jakarta: PSAP. hal. 7. 50 Jalaluddin Rahmad, Islam Altenatif Ceramah-Ceramah di Kampus, (Bandung: Mizan Anggota IKAIP), hal. 36-44.

35

antara lain, peduli, empati, dan simpati, serta bersedia menolong orang lain

yang sedang mendapatkan kesulitan, seperti sekarang ini.51

Al-Qur‟an memberikan bimbingan kepada manusia dalam

berinteraksi antara manusia dengan Pencipta (hablum minnallah) dan

manusia dengan manusia lain (hablum minannas). Dalam konteks

hubungan manusia dengan Pencipta lebih bersifat individu dan tentunya

akan berdampak pada sejauhmana seseorang bisa mengamalkan dalam

bentuk perintah dan larangan yang sudah dilegalkan dalam al-Qur‟an dan

hadist. Maka sudah barang tentu hal ini hanya dirasakan oleh individu dan

pertanggungjawabannya langsung pada Allah. Berbeda dengan yang

kedua, yaitu interaksi antara manusia dengan manusia lain, karena

pertanggung jawaban selain pada Allah juga lebih menitikberatkan sejauh

mana manusia ini bisa menumbuhkan rasa persaudaraan dan tolong

menolong (ta‟awun) antarsesama. Seiring dengan hal tersebut, tentu bukan

hal yang mudah dalam menjaga persaudaraan dan tolong menolong

(ta‟awun). Kesalehan sosial merupakan suatu keharusan bagi manusia

dalam menjaga interaksi antara manusia dengan manusia lain. Hal ini

dikarenakan bahwa di dalam Al-Qur‟an mempunyai makna yang

universal. Artinya Al-Qur‟an selain berisi petujuk bagi manusia juga

51Didin Hafidhuddin, Kesalehan Individual dan Sosial , http://dariislam.blogspot.co.id/2009/09/kesalehan-individual-dan-sosial.html diakses tanggal 20 Februari 2017 pukul 17:28 WIB.

36

mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik teologis ataupun

sosiologis.52

Kesalehan sosial menunjuk pada perilaku orang-orang yang sangat

peduli dengan nilai-nilai islami, yang bersifat sosial. Bersikap santun pada

orang lain, suka menolong, sangat concern terhadap masalah-masalah

umat, memperhatikan dan menghargai hak sesama; mampu berpikir

berdasarkan perspektif orang lain, mampu berempati, artinya mampu

merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan seterusnya. Kesalehan sosial

dengan demikian adalah suatu bentuk kesalehan yang tak cuma ditandai

oleh rukuk dan sujud, puasa, haji melainkan juga ditandai oleh seberapa

besar seseorang memiliki kepekaan sosial dan berbuat kebaikan untuk

orang-orang di sekitarnya. Sehingga orang merasa nyaman, damai,

tentram, berinteraksi, bekerjasama, dan bergaul dengannya.53

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur dari seperti ibadah

ritualnya shalat dan puasanya, tetapi juga dilihat dari output sosialnya,

nilai-nilai, dan perilaku sosialnya: berupa kasih sayang pada sesama, sikap

demokratis, menghargai hak orang lain, cinta kasih, penuh kesantunan,

harmonis dengan orang lain, memberi dan membantu sesama.

52 Andry Wijayanto, Menumbuhkan Nilai Kesalehan Sosial dengan Al-quran http://haluankepri.com/rubrik/opini/79263-menumbuhkan-nilai-kesalehan-sosial-dengan-al- quran.html diakses pada tanggal 20 Februari 2017 pada pukul 20:44 WIB. 53 Helmiati, Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial, https://uin- suska.ac.id/2015/08/19/meyakini-shalat-sebagai-obat-muhammad-syafei-hasan/ diakses pada tanggal 20 Februari 2017 pada pukul 20:50 WIB.

37

Kesalehan sosial merupakan bentuk kesalehan yang lebih

ditentukan oleh kehidupan praksis seseorang, seberapa banyak kegiatan-

kegiatan sosial yang ia lakukan, seberapa jauh rasa toleransinya, tingkat

kepeduliaannya terhadap sesamanya, cinta kasih, harga-menghargai, dan

prilaku lainnya yang berdimensi sosial. Kesalehan sosial memandang

bahwa kesalehan tidak ditentukan oleh banyak dan panjangnya do‟a, zikir-

zikir, dan ritualitas keagamaan lainnya yang bisa saja dapat dinilai atau

mengesankan sikap hidup egoistis, tetapi kesalehan itu ada pada

perwujudan, manifestasi dan apresiasi keimanan dalam praksis sosial.

Kesalehan sosial muncul sebagai anti tesis dari kesalehan ritual. Kesalehan

sosial dilandasi oleh upaya memberikan solusi atas permasalahan-

permasalah sosial yang muncul di masyarakat.54

Kesalehan sosial adalah perilaku orang-orang yang peduli dengan

nilai-nilai Islam yang bersifat sosial. Sopan dan santun kepada orang lain,

suka menolong, berikap amanah, bertanggung jawab, dan sebagainya.

Selalu mengutamakan kepentingan orang lain tanpa meninggalkan dan

melupakan hubungannya dengan Allah SWT. Orang yang memiliki

kesalehan sosial dalam hidupnya selalu memberikan yang terbaik pada

54Haladyan Luthfi Julianto, Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial dalam Sejarah Islam, http://luthfie2015.blogspot.co.id/2015/12/kesalehan-ritual-dan-kesalehan-sosial.html

38

sekelilingnya karena mempunyai kesadaran bahwa dalam hidupnya tidak

akan terlepas dari bantuan orang lain.55

2. Makna Kesalehan Sosial pada Karakter Film

Bentuk-bentuk kepedulian sosial dalam aktivitas sosial-politik

berupa suka menolong dan kepedulian seperti yang kita ketahui

bahwasanya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Konsekuensinya dari

persaudaraan ini ialah tolong menolong dalam menghadapi segala masalah

dan kesusahan serta bekerjasama untuk menyelesaikannya.Oleh karena itu,

masyarakat saling peduli dalam membantu mengatasi kesulitan-kesulitan

sesamanya.56

Bentuk kesalehan sosial dalam menjalankan profesi sesuai dengan

keahliannya. Menjungjung tinggi amanah dan bertanggung jawab yang

diberikan serta selalu memberi kemanfaatan dan kemaslahatan untuk

kepentingan umat manusia.57

Kesalehan akan menjadi sempurna jika diiringi dengan sikap dan

perbuatan yang baik seperti, suka menolong, kepedulian, tanggung jawab,

dan amanah. Seperti halnya dengan fokus penelitian penulis untuk

55 Helmiati, Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial, https://uin- suska.ac.id/2015/08/19/meyakini-shalat-sebagai-obat-muhammad-syafei-hasan/ diakses pada tanggal 20 Februari 2017 pada pukul 20:50 WIB.

56 Ilyas Abu Haidar, Etika Islam dari Kesalehan Individual Menuju Kesalehan Sosial (Jakarta: Al- Huda,2003), hal.123. 57 Ilyas Abu Haidar, Etika Islam dari Kesalehan Individual Menuju Kesalehan Sosial (Jakarta: Al- Huda,2003), hal.150.

39

menemukan sikap kesalehan sosial yang tercermin dari penggambaran

tokoh Prasetya dengan menolong hal di sekelilingnya, bahkan ia menolong

seorang perempuan yang putus asa dengan kehidupannya sehingga ingin

bunuh diri dengan satu-satu caranya adalah menikahinya. Sikap

kepedulian Prasetya untuk menolong perempuan yang ingin berbuat

zhalim justru menjadi ujiannya berumah tangga dengan istri pertamanya,

Arini yang memiliki dongeng berumah tangga penuh cinta yang

diinginkannya. Adapun empat sikap kesalehan sosial yang tercermin pada

karakter Prasetya, diantaranya: 58

A. Taawun (Suka menolong)

Tolong menolong merupakan salah satu ibadah dalam kehidupan

muslim yang sangat dianjurkan oleh syariat Islam untuk memberi

pertolongan secara ikhlas. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan

orang lain. Jika seseorang sudah terbiasa menerapkan sifat ta'awun ini

dalam kehidupannya sehari-hari, maka ia akan senantiasa peduli terhadap

kesulitan orang lain dan berusaha sedapat mungkin untuk menolongnya.

Begitu pun sebaliknya, kemudahan mendapat pertolongan dari orang lain

akan didapatkan. Tolong menolong adalah ibadah kepada Allah SWT

selama masih di dalam kaidah-kaidah keagamaan, budaya, dan sosial.

Sudah semestinya konsep tolong menolong ini dikemas sesuai

dengan syariat Islam, dalam artian tolong menolong hanya diperbolehkan

58 Ilyas Abu Haidar, Etika Islam dari Kesalehan Individual Menuju Kesalehan Sosial (Jakarta: Al- Huda,2003), hal.123.

40

dalam kebaikan dan takwa, dan tidak diperbolehkan tolong menolong

dalam hal dosa atau permusuhan. Allah Swt telah menyebutkan perintah

tolong menolong dalam firmannya:

“...... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”

(Q.S Al-Maidah 5:2)

B. Kepedulian

Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan

pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia.

Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang

mengikat masyarakat secara bersama-sama. Oleh karena itu, kepedulian sosial

adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Setiap

makhluk hidup tak luput dari kesusahan dan kesulitan yang membutuhkan

pertolongan orang lain. Oleh karena itu, masyarakat saling mengemban tugas

dan menyelesaikan masalah serta saling peduli dalam membantu nyelesaikan

kesulitan-kesulitan sesamanya.59

59 Dimas, Etika dan kepribadian http://dimas-p-a-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-104726- Etika%20dan%20Kepribadian-Kepedulian%20Sosial.html diakses pukul 21:21 WIB.

41

C. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,

menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung

akibatnya. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab karena

menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa

pihak lain memerlukan pengadilan dan perngorbanan, sehingga manusia tidak

hanya tanggung jawab kepada dirinya sendiri, tetapi untuk orang lain.

4. Amanah

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Amanah dan janji menggabungkan semua yang dipikul manusia berupa perkara agama dan dunia, ucapan dan perbuatan. Dan hal ini meliputi pergaulan dengan manusia, janji-janji, dan selain yang demikian itu. Dan kesudahan yang demikian itu adalah menjaga dan melaksanakannya. Sebab manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai tanggung jawab sosial.

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM „SURGA YANG TAK DIRINDUKAN‟

A. Sekilas tentang Film 'Surga yang Tak Dirindukan‟

„Surga yang Tak Dirindukan‟ adalah film drama Indonesia yang dirilis

pada tahun 2015. Diangkat dari novel karya Asma Nadia pada tahun 2014

dengan judul yang sama. Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril (1982)

sebagai Prasetya, seorang arsitek yang memiliki akhlak kesalehan sosial

terpaksa menikahi seorang wanita depresi demi menyelamatkan

nyawanya, Laudya Cynthia Bella (1988) sebagai Arini, istri dan cinta

sejati Prasetya, dan (1985) sebagai Mei Rose, seorang wanita

depresi yang diselamatkan oleh Prasetyaetya dan menimbulkan berbagai

konflik dalam rumah tangga Prasetya dan Arini. Surga yang Tak

Dirindukan dirilis perdana pada tanggal 15 Juli 2015 dan langsung

menjadi salah satu film paling sukses yang dirilis tahun itu.60

Pras mempunyai masa kanak-kanak yang suram karena terlahir dari

seorang ibu yang kecewa dengan suami kemudian memilih bunuh diri.

Pras terpaksa dibesarkan di panti asuhan. Latar yang kelam itu membentuk

karakter Pras yang solider dengan orang yang senasib. Ketika Pras dewasa,

takdir membawanya bertemu seorang bayi yang bernasib malang. Bayi itu

baru saja lahir dari seorang ibu yang ingin bunuh diri. Ibu itu bernama

60 https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_yang_Tak_Dirindukan#Pemeran 18:23

42

43

Meirose. Walaupun sudah pernah gagal bunuh diri, ibu bayi itu masih saja mencari jalan untuk mati.

Rasa peduli Pras pada bayi tak berdosa yang diberinya sendiri nama

Akbar menguasai Pras. Spontan, tergeraklah hatinya untuk menyelematkan sang bayi yang tidak berdosa itu dengan cara menikahi sang ibu, Meirose.

Pras sendiri padahal sudah punya istri yang sangat ia sayangi, cantik, sholehah, dan setia, bernama Arini. Padahal, tidak ada masalah rumah tangga Pras dan Arini. Mereka hidup bahagia, berjanji saling setia, dan ingin membangun rumah tangga surgawi bersama anak mereka yang pintar, Nadia.

Prasetya membuat sebuah keputusan yang sangat nekat. Dengan keputusan itu berarti ia akan memulai sebuah drama kehidupan yang tak terbayangkan sebelumnya, yaitu poligami. Ada istri kedua yang pasti akan membakar hangus jiwa istri pertamanya, Arini. Ada pula anak orang yang tak jelas ayahnya namun tak boleh dibiarkan bernasib sama dengan dirinya.

Dari sisi karya sinematography, film ini saya nilai sangat bagus. Ada dua tokoh sentral Pras dan Arini . Di dalam film ini, saya tidak dapat menebak yang mana satu yang dijadikan tokoh protagonis atau hero. Di kebanyakan film, protagonisnya langsung bisa ditebak, di film ini sepertinya dibuat kabur. Pokoknya ada dua tokoh utama. Penonton pilih sendiri protagonisnya sesuai selera masing-masing. Pras dan Arini

44

dieksplorasi secara berimbang dan proporsional. Ekplorasi kedua karakter

ini saya nilai berhasil. Ferdi Nuril dan Laudya Cynthia bermain sangat

bagus dalam memerankan karakter masing-masing. Akting mereka nyaris

sempurna. Gugupnya, takutnya, marahnya, cemburunya, semua persis

seperti dalam keluarga poligami. Saya heran dari mana mereka belajar

berpoligami karena saya dengar mereka menikah saja belum. Raline Shah

yang memerankan tokoh Meirose, menurut saya, juga lumayan bagus.

Hanya saja, tokoh Meirose ini kurang dieksplorasi emosi-emosinya.

Seharusnya, istri keduapun tak kalah serunya bertarung dibanding istri

pertama dalam menghadapi masalah rumah tangga poligami. Tapi, dari

segi content saya cukup geleng-geleng kepala.

B. Sinopsis Film Surga yang Tak Dirindukan.

Film Surga yang Tak Dirindukan disutradarai oleh Kuntz Agus dan

naskah cerita ditulis oleh Alim Sudio. Film bertemakan religi dengan

mengedepankan kesalehan sosial ini bercerita tentang pernikahan ideal

Prasetya dan Arini. Pada kenyataannya, mereka memang hidup bahagia

dengan satu anak perempuan, Nadia. Mereka saling mencintai dalam

rumah yang mereka miliki sendiri. Sekali pun Arini tidak lagi mengejar

karirnya sebagai ilustrator komik anak, tapi dia bahagia mengabdikan

dirinya sebagai istri dan ibu yang baik untuk keluarganya. Dikala sahabat-

sahabatnya diributkan dengan masalah perselingkuhan suami dan

45

poligami, Arini tetap tenang, karena dia percaya Prasetya, laki-laki yang setia, yang tidak akan pernah menduakannya.

Prasetya memang sosok laki-laki seperti yang dibayangkan Arini. Dia setia, soleh, dan tidak pernah mempertimbangkan poligami sebagai pilihan kehidupan perkawinannya. Namun takdir berkata beda saat Prasetya menolong seorang perempuan bernama Meirose, yang mengalami kecelakaan mobil di hadapannya. Meirose ternyata sengaja menabrakan diri karena frustrasi. Dia baru saja ditipu oleh laki-laki yang berjanji hendak menikahi dirinya. Padahal diperutnya ada janin berusia 7 bulan.

Meirose berhasil diselamatkan, namun mengalami koma, sementara anak laki-lakinya, Akbar, lahir dengan selamat. Prasetya tidak tega meninggalkan bayi dan ibu yang ternyata hidup sebatang kara tersebut.

Meirose perlahan membaik, diluar dugaan, Meirose melakukan percobaan bunuh diri lagi, Meirose naik ke atas gedung rumah sakit bersiap loncat.

Meirose merasa di dunia ini tidak ada laki-laki baik. Beruntung Meirose diselamatkan Prasetya. Di dalam hidupnya Prasetya selalu mendahulukan kepentingan orang lain dari pada dirinya. Baginya membantu orang lain yang ingin berbuat zalim merupakan kewajibannya sebagai manusia.

Meirose meminta Prasetya untuk menikahinya.

Tidak disangka, setelah pernikahan yang tidak biasa ini, Meirose sangat berbahagia dengan pernikahannya dengan Prasetya. Meirose merasa terharu dan bahagia bisa bertemu dan dinikahi oleh laki-laki sebaik

46

Prasetya. Meirose pun menjadi mualaf dan belajar agama Islam. Dengan

demikian resmi sudah Prasetya melakukan poligami. Prasetya semakin

hari semakin merasa bersalah pada Arini. Sementara di sisi lain, Meirose

sangat mencintai Prasetya. Saat Prasetya berusaha menceritakan

poligaminya pada Arini, ayah Arini meninggal. Suasana semakin berat

bagi Prasetya saat mendengar pengakuan ibu Arini kalau ayahnya juga

poligami. Demi kebahagiaan Arini, ibu merahasiakan poligami ayahnya

dan ikhlas menerima takdirnya.

Namun akhirnya kenyataan poligami Prasetya ini tercium juga oleh

Arini. Bahtera perkawinannya yang ideal, runtuh seketika. Arini terpuruk

dalam mimpinya yang paling buruk.

C. Tim Produksi Film „Surga yang Tak Dirindukan‟

Sebuah film menjadi bagus dan sukses tidak luput dari tangan-tangan kreatif para crew dan pihak-pihak yang terlibat dalam penggarapan film.

Begitu juga dengan film Surga yang Tak Dirindukan yang juga sukses berkat orang-orang yang terlibat didalamnya. Berikut daftar orang-orang yang menjadikan dilm Surga yang Tak Drindukan bisa dinikmati oleh banyak orang.

 Sutradara : Kuntz Agus

 Produser : Manoj Punjabi

 Skenario : Alim Sudio

 Pemeran film : Fedi Nuril sebagai Prasetya

47

Laudya Cynthia Bella sebagai Arini

Raline Shah sebagai Mei Rose

Sandrinna Michelle sebagai Nadia

Kemal Palevi sebagai Amran

Tanta Ginting sebagai Hartono

Zaskia Adya sebagai Sita

Landung Simatupang sebagai ayah Arini

Ray Sitoresmi sebagai ibu Arini

Vitta Mariana sebagai Lia

 Casting : Sanjay Mulani dan Widhi Susila Utama

 Make Up : Darto

 Penulis : Asma Nadia

 Costume : Retno Ratih Damayanti

 Art Director : Alan Sebastian

 Sound Designer : Satrio Budiono

 Editor : Cesa David Luckmansyah

 Penata Musik : Tya Subiakto Satrio

 Penata Kamera : Ipung Rachmad Syaiful

 Associate Producer : Dian S. Faisal dan Hendrayadi R

 Co-Excecutive Producer : Zairin Zain

 Co-Producer : Hanung Bramantyo

 Creatif Producer : Shania Punjabi

 Excecutive Producer : Dhamoo Punjabi

48

D. Pemeran Film Surga yang Tak Dirindukan

1. Fedi Nuril

Fedrian Nuril atau yang lebih dikenal sebagai Fedi Nuril (lahir di

Jakarta, 1 Juli 1982; umur 34 tahun) adalah seorang musisi, model, aktor

Indonesia dan anggota grup musik Garasi. Pria setinggi 179 cm ini mulai

dikenal sejak bermain dalam film Garasi (2006) yang dibintangi oleh grup

bandnya. Bungsu tiga bersaudara ini melejit berkat perannya sebagai Fahri

dalam film adaptasi novel Ayat-Ayat Cinta yang berjudul sama.

Lulusan D3 Akuntansi Universitas Indonesia ini kemudian

mendapat tawaran dari Rudy Soedjarwo untuk membintangi film

Mengejar Matahari (2004). Setelah itu, Fedi seringkali bermain untuk

layar lebar, seperti Apa Artinya Cinta? (2005) dan Janji Joni (2005).

Hingga pada tahun 2006, Mira Lesmana mengajaknya bermain dalam film

Garasi (2006) bersama Ayu Ratna dan Aries Budiman. Dalam film itu,

49

mereka bertiga diceritakan sebagai anggota grup musik Garasi. Meski film

telah usai, grup band ini tetap eksis.

Nama Fedi kembali menjadi perbincangan pada tahun 2007, saat

Hanung Bramantyo berencana memfilmkan novel karya Habiburrahman

El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta. Pemilihan Fedi sebagai tokoh Fahri

mengundang kontroversi di kalangan pembaca fanatik Ayat-Ayat Cinta.

Karena film Fedi Nuril sebelumnya menampilkan Fedi ciuman dengan

perempuan bukan muhrim. Fedi Nuril menikah pada Januari 2016 dengan

Vanny Widyasasti setelah melalui proses Taaruf sejak April 2014.61

2. Laudya Cynthia Bella

Laudya Cynthia Bella (lahir di Bandung, 24 Februari 1988; umur

28 tahun) adalah aktris dan penyanyi berdarah Jawa berkebangsaan

Indonesia. Bella berzodiak Pisces dan bershio Naga. Bella merupakan

61 https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril Diakses pada tanggal 5 Februari 2017 pukul 16:39 WIB.

50

anak bungsu dari 4 bersaudara. Sinetron terkenal yang pernah

dibintanginya antara lain Senandung Masa Puber, Juragan Jengkol, dan

Cinta Bunga. Ia juga mulai merambah dunia tarik suara bersama grup

vokal asuhan yang di bentuk tahun 2006 yaitu Bukan

Bintang Biasa bersama , Chelsea Olivia Wijaya, Dimas Beck,

dan Ayushita.

Laudya memulai karier sebagai model dan bintang iklan, sebelum

akhirnya berkecimpung di dunia akting. Bella pernah terpilih sebagai

finalis majalah Kawanku pada tahun 2002, namun namanya mulai dikenal

saat berperan sebagai Biyan di film Virgin. Melalui film Virgin ini

pulalah, Bella yang belajar akting dari Eka D. Sitorus, pengasuh Sakti

Acting School Jakarta. Ia terpilih sebagai salah satu nominasi pemeran

utama wanita terbaik Festival Film Indonesia 2005. Bella juga dinobatkan

sebagai Aktris Terpuji pada Festival Film Bandung 2005. Bella pernah

membintangi film antara lain Virgin, Berbagi Suami, Lentera Merah,

Bukan Bintang Biasa, Love, Di Bawah Lindungan Ka'bah, Belenggu, Haji

Backpacker, dan Assalamualaikum Beijing. Sinetron berjudul Juragan

Jengkol berhasil membawanya sebagai aktris paling ngetop versi SCTV

Awards 2006.62

62 https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella Diakses pada tanggal 5 Februari 2017 pukul 16:43 WIB.

51

3. Ralin Shah

Raline Shah (lahir di Jakarta, 4 Maret 1985; umur 31 tahun) adalah seorang aktris Indonesia berdarah Melayu. Yang tinggal dan besar di

Medan. Ia dikenal ketika menjadi salah satu dari finalis Puteri Indonesia

2008 dan menjadi puteri terfaforit. Setelah itu, banyak tawaran di dunia hiburan yang ia terima, antara lain menjadi untuk acara Kitchen Beib di

Global TV, bintang iklan, maupun berakting. Dia mendapatkan pendidikan tinggi dari National University of Singapore di bidang ilmu politik, dan meraih gelar B.A in Political Science and New Media & Communications

(Hons).

Raline Shah Shah Saja tampil dalam debut karier perannya dalam film layar lebar 5 cm (2012). Ayahnya dikenal sebagai pengusaha, diplomat, pemburu kelas dunia, dan politisi yang berasal dari Medan,

Sumatera Utara berkewarganegaraan Indonesia. Sementara Ibu dari

Raline, Roseline Rahmat, adalah ibu rumah tangga yang juga saat ini yang

52

juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan saat ini menjabat sebagai

ketua YPAC Medan. Raline juga mempunyai dua adik pria Rollin dan

Rollan yang selalu memberikan support untuknya.63

4. Andrinna Michelle Skornicki

Andrinna Michelle Skornicki (lahir di Lampung, 11 Januari 2007;

umur 10 tahun) merupakan artis cilik blasteran Amerika Serikat-Jawa.

Bersama adiknya, Richelle G. Skornicki, ia bermain film This Is Cinta

(2015). Ia mengawali kariernya di saat dia masih bayi, yakni saat usia 2

tahun. Ia dikenal baik dengan para penggemarnya di Instagram ataupun

Twitter.64

63 https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shahm Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:42 WIB. 64 https://id.wikipedia.org/wiki/Sandrinna_Michelle Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:44 WIB.

53

5. Ahmad Kemal Palevi

Ahmad Kemal Palevi (lahir di Samarinda, 25 Agustus 1989; umur

27 tahun) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai juara 3 Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim kedua pada tahun 2012 dan aktor film bergenre komedi. Kemal besar di

Samarinda dan datang ke Jakarta pada tahun 2007 untuk berkuliah, tepatnya di Institut Kesenian Jakarta. Pada tahun 2012, Kemal mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV dan berhasil lolos sebagai perwakilan dari Jakarta. Dalam kompetisi ini, Kemal berhasil menembus babak 3 besar bersama Ge Pamungkas dan Gilang Bhaskara. Kemal merupakan comic absurd, di mana dia selalu membawakan materi komedi

54

mengenai hal-hal yang liar, kacau, dan aneh, namun tetap mampu

memancing tawa dari penonton.65

6. Tanta Jorekenta Ginting

Tanta Jorekenta Ginting atau dikenal dengan Tanta Ginting

(lahir di Medan, 16 Oktober 1981; umur 35 tahun) adalah seorang

aktor asal Indonesia yang memulai karier sebagai pemeran teater

musikal, di antaranya Gita Cinta The Musical, Musikal Laskar Pelangi,

serta Ali Topan The Musical. Ia dikenal dalam film layar lebar sebagai

pemeran Sutan Sjahrir (Soekarno, 2013) dan Semaoen

(Tjokroaminoto: Guru Bangsa, 2015)66

65 https://id.wikipedia.org/wiki/Kemal_Palevi Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:45 WIB. 66https://id.wikipedia.org/wiki/Tanta_Ginting Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:47 WIB.

55

7. Zaskia Adya Mecca

Zaskia Adya Mecca (lahir di Jakarta, 8 September 1987; umur

29 tahun) adalah pemeran sinetron dan bintang film Indonesia. Zaskia

memulai karier di dunia hiburan Indonesia saat mengikuti ajang

pemilihan Model Kawanku 2001 dan meraih juara II. Sukses itu

membuatnya dilirik oleh rumah produksi yang menjadikannya

pemeran pendukung dalam sinetron Senandung Masa Puber dan Cinta

SMU.

Nama Zaskia melejit saat dirinya membintangi sinetron arahan

sutradara Deddy Mizwar, Kiamat Sudah Dekat. Selain Kiamat Sudah

Dekat, anak kedua dari tujuh bersaudara ini juga membintangi

beberapa sinetron, antara lain, Cinta SMU, Senandung Masa Puber,

Lorong Waktu, Munajah Cinta, " Aqsa Madina" , Dibalik Jilbab Zaskia

dan Para Pencari Tuhan1-6.

Akhir bulan Desember 2006 Zaskia membintangi FTV TVRI

berjudul Ibunda, arahan Sutradara baru Rudi Imam, didukung oleh

56

pemain baru Fadhliyah Tania sebagai Dilla kecil, Eva Rosdiana Dewi

(Mantan Ketua PARFI) dan Ali Zaenal serta Jenderal Purnawirawan

Herman Saren Sudiro. Pada tahun 2007, Zaskia menjalani syuting layar lebar berjudul Kun Fayakun sebuah film religi karya ustad Yusuf

Mansyur. Film ini rencananya akan dilaunching akhir 2007. Pada tahun yang sama, Zaskia juga bermain dalam film bertema religi,

Ayat-Ayat Cinta, yang diangkat dari novel berjudul sama karangan

Habiburrahman El Shirazy. Film arahan sutradara Indonesia Hanung

Bramantyo ini didukung oleh Fedi Nuril sebagai Fahri, Rianti

Cartwright sebagai Aisha, Carissa Putri sebagai Maria, Zaskia Adya

Mecca sebagai Noura, dan Melanie Putria sebagai Nurul. Lalu Zaskia pun pernah bermain dalam film "Doa Yang Mengancam" sbg suster

Irene dan yang terakhir "Sang Pencerah" film tentang Kyai Haji

Ahmad Dahlan dia menjadi Nyai Walidah.

Berawal ketika Remaja Zaskia pernah menjadi presenter "GO

GIRLS" yang tayang di bersama rekannya Shandy Aulia dan

Nabila Syakieb. Reality Show dari rumah produksi TRIWARSANA pun pernah mengajak Zaskia menjadi presenter "TAK ADA YANG

ABADI" bersama Ali Zainal yang tayang di RCTI. Pada tahun 2011

SCTV kembali mempercayakan zaskia membawakan acara Gema

Ramadhan bersama Indra Bekti. Bulan Juni 2007, Zaskia bersama artis sinetron dan presenter Meidiana Hutomo menjadi presenter dan pengisi acara dalam perayaan ulang tahun Jakarta di PRJ. Mereka

57

dikontrak oleh salah satu bank swasta di tanah air untuk membawakan

acara 'talk show' mengenai perbankan syari'ah.67

8. Landung Simatupang

Landung Simatupang (lahir di Yogyakarta, 25 November 1951;

umur 65 tahun) merupakan seorang aktor film dan teater serta sutradara

teater berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan alumnus Jurusan Inggris

Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Landung mulai terjun ke dunia teater sejak berkuliah di Universitas

Gadjah Mada. Ia bergabung dengan Teater Gadjah Mada, lalu beralih

bergabung dengan STEMKA antara 1974 hingga 1988. Dan sejak saat itu

ia mulai terlibat dalam pementasan teater luar negeri bersama Black Swan

Theater Company dari Perth, Australia. Selain itu ia juga merupakan

seorang translator bahasa Inggris dan mengajar bahasa Inggris di berbagai

sekolah.

67 https://id.wikipedia.org/wiki/Zaskia_Adya_Mecca Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:50 WIB.

58

Ia pernah menyutradarai Teater Garasi untuk pementasan teater

Endgame karya Samuel Beckett, bersama dengan Yudi Ahmad Tajuddin.

Pementasan ini dimainkan berkeliling dari Yogyakarta, Bandung,

Surabaya, dan Jakarta sejak 1999 hingga 2000. Landung pernah mengajar

di jurusan Inggris Fakultas Sastra UGM dan menjadi asisten publikasi

Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan UGM, asisten peneliti Lembaga

Pengkajian Kebudayaan UGM, serta peneliti Seksi Monitorig Sosial

Yayasan Dian Desa.68

9. Vitta Mariana

Vitta Mariana (lahir di Bogor, 13 Maret

1984; umur 32 tahun) adalah seorang aktris Indonesia. Ia mengawali

karier di dunia fesyen, kemudian mulai dikenal luas setelah bermain

film Habibie & Ainun. Ia juga bermain dalam sinetron Titipan Ilahi.

Saat ini, ia tergabung dalam MD entertainment. Wanita kelahiran

Bogor ini telah menyelesaikan studinya di kota kelahirannya pada

tahun 2005, kemudian menetap di Perancis dan belajar memasak.

68https://id.wikipedia.org/wiki/Landung_Simatupang Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:55 WIB.

59

Ia mendapat gelar "New Sensual Woman" versi majalah Male

Emporium tahun 2005 serta masuk nominasi dan memenangkan Piala

Vidya pada tahun yang sama sebagai Pemeran Pembantu Wanita

Terbaik dalam sinetron Demi Masa. Selain itu, FTV yang dibintangi

olehnya yang berjudul Kongkalikong karya Putu Wijaya juga pernah

masuk nominasi FTV Terpuji pada Festival Film Bandung. Setelah

memenangkan Piala Vidya pada tahun 2005, ia vakum selama tahun.69

E. Penghargaan-penghargaan Film „Surga yang Tak Dirindukan

Penghargaan Tahun Kategori Penerima Hasil

Piala Citra untuk

Pemeran Pendukung Raline Shah Nominasi

Wanita Terbaik Festival Film

2015 Indonesia Piala Citra untuk Alim Sudio, Penulis Skenario Nominasi Bagus Bramanti Adaptasi Terbaik

Festival Film Surga yang Tak

2015 Film Terpuji Nominasi Bandung Dirindukan

69 hlmttps://id.wikipedia.org/wiki/Vitta_Mariana Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:58 WIB.

60

Pemeran Utama Laudya Cynthia Menang Wanita Terpuji Bella

Pemeran Pembantu Raline Shah Menang Wanita Terpuji

Tya Subiakto

Penata Musik Terpuji Satrio & Krisna Nominasi

Purna Ratmana

Ipung Rachmat Penata Kamera Terpuji Nominasi Syaiful

Cesa David Penata Editing Terpuji Nominasi Luckmansyah

Pemeran Utama Laudya Cynthia Piala Maya 2015 Nominasi Wanita Terbaik Bella

Indonesian Surga yang Tak 2016 Film Terfavorit Nominasi Movie Actor Dirindukan

61

Awards Pemeran Anak-anak Sandrinna Nominasi Terbaik Michelle

Pemeran Utama Laudya Cynthia Piala Maya 2015 Nominasi Wanita Terbaik Bella

Laudya Cynthia Aktris Utama Terbaik Nominasi Bella

Penata Artistik Terbaik Allan Sebastian Nominasi

”Surga yang Tak

Lagu Tema Terbaik Dirindukan” cipt. Nominasi i-Cinema Melly Goeslaw 2015 Awards

Surga yang Tak Film Terfavorit Menang Dirindukan

Pemeran Pria Fedi Nuril Menang Terfavorit

Pemeran Wanita Raline Shah Nominasi

62

Terfavorit Laudya Cynthia Menang Bella

Fedi Nuril &

Pasangan Terfavorit Laudya Cynthia Menang

Bella

Film Box Office Surga yang Tak Menang Terbaik Dirindukan

Pemeran Utama Pria Fedi Nuril Menang Terbaik

Indonesia Box Pemeran Utama Laudya Cynthia

Office Movie 2016 Menang Wanita Terbaik Bella Awards

Pemeran Pendukung Tanta Ginting Nominasi Pria Terbaik

Pemeran Pendukung Raline Shah Menang Wanita Terbaik

63

Pemeran Sutradara Kuntz Agus Nominasi Terbaik

Penulis Skenario Alim Sudio Nominasi Terbaik

Surga yang Tak Poster Film Terbaik Nominasi Dirindukan

Surga yang Tak Trailer Film Terbaik Nominasi Dirindukan

Behind the Surga yang Tak Nominasi Scene Terbaik Dirindukan

”Surga yang Tak Original Dirindukan” cipt. Menang Soundtrack Terbaik Melly Goeslaw

Ensemble All cast Nominasi Talent Terbaik

64

Film Terlaris 2015- Surga yang Tak Piala Antemas 2016 Menang 2016 Dirindukan

Satu lagi prestasi berhasil ditorehkan oleh film Surga yang Tak Dirindukan.

Bertepatan dengan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret, film produksi

MD Pictures ini meraih Piala Antemas 2016 berkat jumlah penontonnya yang mencapai 1.523.617 orang. Manoj Punjabi selaku produser film Surga yang Tak

Dirindukan merasa begitu bangga akan pencapaian tersebut. Ia pun membagikan momen berharga ini lewat media sosial pribadinya. Di situ, Manoj tampak tengah menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies

Baswedan.70

F. Tanggapan Terhadap Film ‘Surga yang Tak Dirindukan’

Hadirnya film berjudul "Surga yang Tak Dirindukan" mendapatkan beragam tanggapan positif dan negatif. Bahkan, sebagian tanggapan menyatakan bahwa film yang disutradarai oleh Kuntz Agus itu ternyata mengajarkan poligami bagi lelaki di Indonesia. Pro dan kontra tentang poligami dikalangan masyarakat menjadi tema utama di dalam film tersebut. Namun dilihat dengan berbagai sisi.

Poligami dengan segala kontroversinya pro dan kontra perlu dilihat secara bijak, sehingga nantinya dapat memupus rasa suudzon (buruk sangka) baik poligami itu sendiri serta para pelaku didalamnya.

70 http://www.bintang.com/celeb/read/2471704/film-surga-yang-tak-dirindukan-raih-piala- antemas-2016 diakses pukul 18:26 WIB.

65

Pergulatan mencapai puncaknya ketika Arini akhirnya 'terpaksa' rela menerima takdir Tuhan bahwa ia harus hidup berpoligami demi masa depan anaknya. Meski begitu, intisari yang ingin ditampilkan dalam film ini mencerminkan ekspektasi sebuah ungkapan cinta melalui kesalehan sosial tokoh

Prasetya bukan dalam arti poligami dihalalkan dalam film ini.

Ali Reza mengkritik film ini bahwa, “Saya terpaksa nonton film ini untuk menjawab tantangan sang penulis novelnya di grup FB untuk menunjukkan kesalahan dalam film ini. Permasalahan utama pada film bergenre seperti ini adalah selalu ingin didramatisir dan klise. Padahal, hal seperti ini sudah jarang ditemui dalam film-film Hollywood. Surga yang Tak Dirindukan mengusung idealisme agama yang membuat sang sutradara mesti berhati-hati walaupun akhirnya muncul juga kontroversi seputer posternya. Bagaimana pun juga film ini lebih baik dari Ketika Cinta Bertasbih, Filosofi Kopi, maupun Tenggelamnya

Kapal van Der Wick. Beberapa dalam film ini kesalahan cukup mengganggu dan malah ada yang menurut saya cukup fatal.”71

Namun, ada juga yang berhasil mendapatkan makna poligami yang dihadirkan pada film tersebut, “Entah kenapa saya merasa hadirnya film ini seperti sebuah pembenaran. Seperti ada yang harus dibenarkan dan itu adalah poligami. Ibaratnya, saya diajari makan daging kambing banyak itu bisa bikin tensi tinggi, tetapi kadangkala justru nggak apa-apa. Saya merasakan insecuritas

Asma Nadia dan teman-teman muslim soal poligami sehingga harus

71 Ali Reza, “Surga yang Tak Dirindukan” Surga yang Tak Dirindukan, Sebuah Kritik, https://sobatlama.wordpress.com/2016/01/29/surga-yang-tak-dirindukan-sebuah-kritik/ Diakses pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 18:47 WIB.

66

menghadirkan Mas Pras yang poligami karena ingin membantu. Padahal, faktanya di lapangan lebih banyak poligami dilakukan dengan tidak demikian. Hampir semua pria yang poligami memiliki istri muda jauh lebih cantik. Mulai dari Lutfi

Hassan Iskhak sampai Yusril Ihza Mahendra. Nah lewat film ini Asma Nadia ingin memperlihatkan (kadangkala) indahnya niat berpoligami. Padahal, yang jadi masalah di masyarakat bukan itu. Yang jadi masalah adalah figur publik yang berpoligami dengan kesan intense semata hawa nafsu. Tetapi film ini malah lari dari kritik pada publik figur dan malah menyemprot mereka yang mengatakan poligami itu buruk.”

“Pada akhirnya, saya berharap sih pesan film „Surga yang Tak

Dirindukan‟ ini tersampaikan untuk lebih memahami posisi wanita. Yang agak saya khawatirkan, seperti di poin pertama, film ini bisa menjadi pembenaran untuk dilakukannya poligami atas nama membantu orang. Padahal, sebenarnya hanya berlandaskan nafsu semata,” kata pengamat film. 72

Menyimak adegan demi adegan film di bawah arahan sutradara kondang sajian MD Production ini, sajiannya memang bagus. Tata gambar dan tata suara bagus. Menurut saya, ini sebuah karya film yang bermutu. Walaupun ceritanya mempunyai banyak sub-plot (mungkin untuk menambah komplikasi) dan flash- back berulang-ulang, tapi jalan cerita utamanya secara keseluruhan cukup sederhana, kohesif, dan mudah diikuti tanpa harus banyak mikir. Yang lebih mengejutkan saya, poligami dimulai secara gampangan dan diakhiri pula secara

72 7 Poin Mengenai Film Surga yang Tak Dirindukan, http://duniasenyap.blogspot.co.id/2016/07/review-film-surga-yang-tak-dirindukan.html diakses pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 18:48 WIB.

67

gampangan. Saya sadar kalau ceritanya pasti fiktif belaka, hasil renungan, bukan kejadian sebenarnya. Tapi, kalau dibuat terlalu fiktif, film ini terkesan jauh dari realitas.

“Dari film ini, banyak hal positif yang aku tangkap. Bahkan bagi saya pribadi, pesan yang disampaikan sangat mengena sekali dan sering terjadi di sekeliling kita. Sadar atau tidak, kenyataan memang demikian.”73

“Letak kontroversi poster film Surga yang Tak Dirindukan adalah posisi tubuh Fedi Nuril dan Laudya Chintya Bella yang berpelukan menghadap ke arah kanan. Fedi Nuril memejamkan mata dengan posisi tangan yang tidak terlihat, sedang di depannya Laudya Chintya Bella dengan mata berbinar menatap ke depan. Tangan Laudya Chintya Bella juga tidak terlihat karena terpotong batas gambar. Di belakang keduanya, ada Raline Shah dengan ekpresi murung, tampak berpikir keras.”74

“Film ini cukup menghibur dan mengena, dan tidak ada kesan terlalu menggurui. Cerita mengalir apa adanya dan berjalan natural. Ayat di kitab suci memang beberapa terselib sebagai penguat saja, yang semuanya dikembalikan lagi kepada pemirsa untuk dapat menafsirkannya sendiri.”75

73 Timur Matahari, Memetik Hikmah dari Film Surga yang Tak Dirindukan http://arsitekantara.blogspot.co.id/2016/03/memetik-hikmah-dari-film-surga-yang-tak- dirindukan.html diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 18:29 WIB. 74 Koko Nata, Kontroversi Poster Film Surga yang Tak Dirindukan http://www.koko- nata.net/2015/05/kontroversi-poster-film-surga-yang-tak_7.hml diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 18:36 WIB. 75Heri Supriyanto, Film Surga yang tak Dirindukan, Karena Memang itu Semu, http://www.kompasiana.com/hery_supriyanto/film-surga-yang-tak-dirindukan-karena-memang- itu-semu_55b08603397b61410546a5a2 diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 18:39 WIB.

68

Film religi Surga yang Tak Dirindukan tak hanya mampu mengundang ribuan penonton, tapi juga mengumpulkan pujian dari berbagai tokoh agama.

Melalui video yang dirilis oleh pihak MD Pictures belum lama ini, Menteri

Agama Lukman Hakin Saifuddin melayangkan ulasan positif usai menonton film ini.

"Ini film yang menarik dan memberikan pencerahan bagi kita. Khususnya bagi pasangan muda untuk membangun rumah tangga," ujar Lukman Hakim

Saifuddin.

Hal serupa juga diutarakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat

Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin. "Berlomba- lombalah untuk menonton film ini, karena film ini sangat bagus. Layak dan penting untuk ditonton," ungkapnya.

Tak hanya dua orang tokoh negara tersebut saja yang terpukau pada film yang dibintangi Laudya Cynthia Bella ini. Salah satu ustad ternama

Indonesia, Yusuf Mansur, juga merasakan hal sama. "Mengharukan, seru, tegang, dan banyak hal tidak ketebak. Banyak quote-quote yang menarik. Dari sisi movielogi, keren abis. Over all, menurut saya, ini film yang beda," paparnya.

Review menarik yang dilayangkan oleh para tokoh agama ini memberikan nilai tambah bagi film Surga yang Tak Dirindukan. Sejak dirilis pada libur

Lebaran lalu, jumlah penonton film ini terus meningkat. Pada 28 Juli 2015, penonton Surga yang Tak Dirindukan sudah menyentuh angka 801.445 penonton.

Angka tersebut menjadikannya sebagai film religi terlaris Lebaran tahun ini.

69

Cerita Surga yang Tak Dirindukan sendiri mengadopsi novel laris karya Asma Nadia. Problematika rumah tangga Arini (Laudya Cynthia Bella) dan

Pras (Fedi Nuril) menjadi ulasan utama dalam film ini. Bahtera perkawinannya yang ideal, runtuh seketika saat Arini harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya harus dimadu.

Film bertema keluarga ini memasangkan sederet bintang ternama, seperti Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Zaskia Adya Mecca, Tanta

Ginting dan Kemal Pahlevi. Bagi Muvilaz yang penasaran dengan film ini, bisa menonton filmnya di bioskop-bioskop Indonesia.76

"Meskipun saya bukan sebagai sutradara, tapi saya di sini berbicara sebagai co-produser, saya agak keberatan dan sedikit risih saja ketika ini disebut sebagai film yang mengajarkan paham poligami, saya senang film ini disebut sebagai love story ya karena film ini memang bercerita tentang cinta bukan mengajarkan paham-paham poligami," ungkap Hanung Saat ditemui di press screening film "Surga Yang Tak Dirindukan" di Plaza Senayan, Jakarta Pusat,

Selasa (7/7).

Diakui Hanung, film yang dibintangi beberapa pemain berbakat ini dianggapnya sebagai film yang wajar dan sering terjadi dalam kehidupan nyata di masyarakat, khususnya di Indonesia.

76Mia Vita Della, Kesan Para Tokoh Agama tentang Film Surga yang Tak Dirindukan, http://www.muvila.com/film/artikel/kesan-para-tokoh-agama-terhadap-film-surga-yang-tak- dirindukan-150728w.html di akses pada pukul 18:34 WIB.

70

"Saya pikir jalan cerita film ini bercerita tetang kehidupan sehar-hari yang wajar dan sering dialami di Indonesia. Pesan moral yang terkandung di film ini dibuat selumrah mungkin tanpa bermaksud menggurui. Para penonton pun bisa mengambil hikmah atas apa yang diceritkan di film ini," lanjutnya.77

Pada film tersebut juga menjelaskan bahwa Pras menambah seorang istri bukan karena nafsu, tapi karena ingin membantu wanita tersebut. Habibie mengutarakan mungkin nanti bisa terjadi pro dan kontra, tapi alur pada film ini dapat dijadikan sebagai pengalaman dan film ini memang sangat cocok sekali bila dibilang dengan kualitas film yang luar biasa. BJ Habibie pun merasa terpukau dengan film Surga yang Tak Dirindukan.78

77 Khlmairul Fikri, Hanung Bramantyo Bantah Film "Surga yang Tak Dirindukan" Ajarkan Pria Berpoligami, http://www.beritasatu.com/hiburan/289294-hanung-bramantyo-bantah-film-surga- yang-tak-dirindukan-ajarkan-pria-berpoligami.html diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 20:37 WIB. 78 Pendapat BJ Habibie Mengenai Film Surga yang Tak Dirindukan,http://beritapetang.com/2290/pendapat-bj-habibie-mengenai-film-surga-yang-tak- dirindukan/ diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 20:43 WIB.

BAB IV

ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KESALEHAN SOSIAL TOKOH

PRASETYA DALAM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan analisis dengan menggunakan metode semiotika pada film Surga yang Tak Dirindukan ditemukan beberapa bentuk makna kesalehan sosial yang tergambar pada karakter Prasetya. Adapun makna kesalehan sosial yang disampaikan dalam film Surga yang Tak Dirindukan adalah sebagai berikut:

a. Suka menolong (Taawun)

b. Kepedulian

c. Tanggung jawab

d. Amanah

Tanpa bermaksud untuk mengurangi esensi cerita secara keseluruhan, peneliti

akhirnya dapat mengidenfikasi beberapa scene yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti. Tidak dimasukkan semua scene dalam film ini, semata-mata agar

analisis yang ada, sesuai dengan fokus penelitian. Dari beberapa scene

tersebut peneliti menemukan makna kesalehan sosial yang ada pada film

Surga yang Tak Dirindukan yang direpresentasikan dalam bentuk berdasarkan

referensi yang terlah ditulisakan dalam bab II kesalehan sosial

71

72

Tabel 3.1 Scene 1 Suka Menolong

Denotasi:

Pada gambar pertama berupa

Hartono melihat Prasetya yang ingin turun dari mobil.

Gambar 1

Pada gambar kedua Prasetya sedang menggendong seorang anak kecil, sedangkan Hartono ingin membantunya.

Gambar 2

Pada gambar ketiga Pras menggendong anak kecil sambil membuka pintu mobil, diikuti oleh

Hartono di belakangnya. Gambar 3

73

Pada gambar keempat terlihat

Prasetya menggendong anak kecil dan dibawanya ke Masjid tempat bocah itu ingin mengaji. Ada seorang yang berdiri dan enam Gambar 4 orang anak kecil yang sedang mengaji.

Konotasi yang muncul dari rangkaian gambar

KONOTASI adegan di atas adalah berawal dari kedatangan

Prasetya, Hartono, dan Amran ke Yogyakarta

untuk obsevasi tempat mengenai kuliah dan

pekerjaan mereka. Saat itu mereka baru tiba

Kerapian, Yogyakarta. Prasetya menanyai

kepada Hartono tujuan selanjutnya di dalam

mobil yang terparkir. Namun, Prasetya melihat

seorang anak laki-laki yang sedang naik sepeda

terjatuh. Lalu ia langsung bergegas turun dari

mobil dan menolong bocah tersebut. Prasetya

menggendong anak itu dan membawanya ke

dalam mobil. Padahal kedua temannya melarang

Prasetya untuk menolong bocah itu karena waktu

mereka tidak banyak, bahkan terlambat sedikit

74

pekerjaan mereka taruhannya. Namun Prasetya tidak peduli, ia tetap menolong bocah itu dan membawanya ke Masjid.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Hal ini membuat manusia memerlukan pertolongan dari orang lain. Sikap suka menolong Prasetya perlu untuk dilaksanakan oleh seluruh umat manusia, sebab tidak mungkin manusia hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Menolong orang lain tak perlu memandang siapa yang hendak ditolongnya, seperti Prasetya yang menolong seorang anak kecil yang tidak ia kenali itu.

Tanpa pamrih dan ikhlas tertanam jelas dalam sikap Prasetya hingga ia merelakan masa depannya hanya demi menolong orang lain.

Di era modern ini banyak orang yang hanya memikirkan kepentingan sendirinya saja, itu terlihat jelas dalam sikap Hartono dan Amran yang tidak mau menolong bocah tersebut dan hanya mementingkan kuliah dan pekerjaannya saja karena takut terlambat jika mereka harus mengantar anak itu pergi ke Masjid untuk

75

mengaji. Terlebih Hartono melarang Prasetya

untuk buang-buang waktu menolong seorang

anak kecil. Tanpa menggubris perkataan

temannya sikap kesalehan sosial Prasetya patut

dicontoh oleh setiap kalangan sebagai makhluk

sosial agar bisa membantu orang lain yang

sedang kesulitan. Seperti yang dijelaskan oleh

sutradara film Surga yang Tak Dirindukan

“Memperkenalkan karakter Prasetya dari

awal-awal film dimulai, Pras tidak ingin

melihat orang-orang di sekitarnya merasakan

kesulitan seperti apa yang dia rasakan.

Impulsif dalam menolong.”79

Menolong orang lain, maka suatu saat akan

Mitos diberi pertolongan oleh orang lain. Hal ini

merupakan mitos dari kebudayaan Islam yang

sudah diterapkan dari dahulu kala. Tindakan

suka menolong seseorang memang sangat

menguntungkan pihak yang ditolong, tanpa

menguntungkan pihak penolong secara langsung.

Bahkan kadang perilaku menolong terkadang

79 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

76

dapat menimbulkan risiko kepada si penolong.

Namun, di samping itu menjadi penolong akan mendapatkan ketenangan batin, menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong saudaranya demi kebaikan, memperat silahturahmi antar sesama manusia, menciptakan komunikasi yang baik antara masyarakat, menciptakan keharmonisan sesama manusia baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan bernegara.

Tolong menolong dalam kebaikan adalah sifat yang terpuji, sedangkan tolong menolong dalam kejelekan dan permusuhan adalah sifat yang tercela. Rosulullah sholallahu „alaihi wa sallam adalah seorang yang senang dan bersemangat untuk menolong orang lain di sekitar yang membutuhkan bantuan secara materi maupun tenaga. Kemampuan manusia dalam memberikan bantuan berbeda-beda, maka hendaklah membantu orang lain sesuai dengan kemampuan kita.

77

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.1

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan dengan satu sama lain. Seluruh adegan ini ditampilkan mulai dari Prasetya terkejut melihat seorang anak kecil laki-laki yang sedang naik sepeda keserempet motor sampai Prasetya mengantarkan bocah tersebut ke rumahnya.

Pada gambar 1 tabel 3.1 terjadi sebuah dialog dimana Prasetya dan temannya tiba di sebuah tempat tuuan mereka untuk keperluan pekerjaan mereka.

Dilanjutkan suatu dialog yang menanyakan sebuah percakapan. Berikut dialog antara Prasetya dan kedua temannya.

Prasetya: Kenapa tuh?

Hartono : Pras...Pras ada apa sih?

Pada gambar 2 tabel 3.1 Prasetya berlari tanpa melihat kanan kiri sehingga ia hampir tertabrak motor. Prasetya terlalu mendahulukan menolong orang daripada keselamatnya sehingga membuat temannya, Ginting cemas. Tanpa menggubris Ginting, justru Prasetya menanyai tujuan anak itu memakai sepeda hingga terjatuh

Hartono :Lu kalo mau nolongin orang pikirin nyawa lu

juga dong

Prasetya: Kamu tinggal di mana sih?

Bocah : Di Masjid

Prasetya: Yaudah tunjukin Masjidnya

78

Pada gambar 3 tabel 3.1 Prasetya menggendong bocah tersebut ke dalam mobilnya. Namun, Hartono terus melarangnya.

Hartono : Pras...Pras kita harus pergi.

Prasetya : Bawain sepedanya.

Hartono :Lu tau pentingnya observasi untuk perusaan

kita kan? mestinya ini kita yang nentuin

semester ini kita jadi arsitek atau nggak.

Nggak usah buang-buang waktu untuk

begini-beginian dong ah.

Prasetya: Yaudah kamu duluan aja, aku nyusul nanti.

Yang penting kamu duluan sampe sana terus potoin nanti.

Tabel 3.2 Scene 2 Suka Menolong

Visualisasi

Denotasi:

Pada gambar pertama terlihat Pras yang melihat sebuah mobil sedan hitam masuk ke dalam jurang. Gambar 1

79

Pada gambar kedua terlihat Pras melihat ke arah kiri dengan wajah cemas, sedangkan mobil putihnya terparkir di belakang.

Gambar 2

Pada gambar ketiga terlihat Pras turun ke bawah jurang.

Gambar 3

Pada gambar keempat terlihat Pras turun ke dalam jurang dengan hati- hati dan terdapat mobil sedan hitam.

Gambar 4

Pada gambar kelima terlihat Pras melihat ke dalam mobil sedan hitam.

Gambar 5

80

Pada gambar keenam Pras sedang melihat ke arah belakang.

Gambar 6

Pada gambar ketujuh terlihat rumah sakit.

Gambar 7

Konotasi Konotasi pada rangkaian gambar di atas adalah

saat Prasetya sedang mengendarai mobil

menuju jembatan tempat ia bekerja, ia melihat

sebuah mobil sedan melaju kencang. Namun

tiba-tiba mobil sedan itu masuk ke dalam

jurang hendak melakukan bunuh diri. Prasetya

langsung memberhentikan mobilnya. Ia

berteriak berusaha mencari bantuan, namun tak

ada satu pun kendaraan yang lewat di jalan itu.

Tanpa memikirkan keselamatannya, Prasetya

langsung turun ke dalam jurang untuk segera

81

menolong. Meski ia sedikit terjatuh, ia tidak terluka. Prasetya selalu mendahulukan keselamatan orang lain yang tidak ia kenal itu padahal ia harus segera tiba di jembatan yang sedang dibangun oleh tim pekerjanya. Prasetya membawa wanita yang melakukan bunuh diri itu ke rumah sakit. Prasetya menolong sesama manusia tanpa mendapatkan imbalan. Makna suka menolong yang tergambar dalam tokoh

Prasetya itu mengajarkan bahwa pentingnya sesama manusia untuk saling tolong menolong.

Perilaku kesalehan sosial Prasetya dalam mementingkan kepentingan orang lain dan mengabaikan keperluan pribadi memang sangat perlu ditiru oleh khalayak, terlebih korban yang akan ditolong oleh Prasetya sangat darurat, bila terlambat sedikit nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Kegiatan suka menolong Prasetya dalam kesalehan sosial tentu bukan hanya dilihat untuk siapa dan kepada siapa kita harus memberikan pentolongan antar sesama.

Sebelumnya Prasetya menolong seorang anak

82

kecil dan pada rangkaian gambar pada tabel 3.2 ini ia menolong seorang wanita bernama

Meirose. Sama seperti Hasbi, bocah yang ditolongnya di Yogyakarta, Meirose adalah wanita yang sama sekali tidak dikenalinya, namun perilaku suka menolong yang tertanam di dalam diri Prasetya memang dilakukannya kepada siapa pun yang harus ia tolong tanpa melihat ras, agama, suku, antargolongan, gender, kedudukan dan lainnya.

Meirose adalah seorang wanita pemeluk agama non muslim, namun Prasetya tidak pernah memandang latar belakang orang yang ditolongnya. Adegan menolong ini menjadi awal dari tujuan dibuatnya film Surga yang Tak

Dirindukan sehinga dapat mengemas perilaku kesalehan sosial bagi penonton. Seperti yang diungkapkan oleh Sutradara Kuntz Agus, “Pola impulsif Prasetya yang sudah diperkenalkan dari awal film, tujuannya untuk scene plot ini. Ini adalah titik pertemuan Pras dan

Meirose. Titik Balik Pertama dalam film.

Kalau Pras tidak menolong Meirose, inti

83

dari film ini. Kalau Pras tidak menolong,

tidak akan terjadi poligami, cerita selesai.”80

Mitos Tolong menolong adalah kegiatan terpuji yang

sangat disukai oleh semua orang. Hal ini juga

diajarkan dalam agama Islam yang dikenal

dengan nama ta‟awun. Pengertian taawun

dalam Islam adalah saling tolong menolong

antar sesama manusia dan terlebih kepada

saudara seiman. Karena hubungan antar sesama

muslim sangat dekat bahkan lebih dekat dari

hubungan saudara sedarah. Bahkan sesama

muslim diibaratkan jika satu bagian tubuh

merasa sakit maka bagian tubuh lain akan

merasakan sakit. Yang menjadi catatan penting

bahwa taawun hanya diperbolehkan dalam hal

kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah.

Contoh yang diajarkan dalam agama Islam

dalam menolong antar sesama dalam kebaikan

seperti membantu menyediakan makanan untuk

berbuka, menolong tetangga yang sedang kena

musibah, membantu korban bencana alam,

80 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

84

membantu dalam memberikan doa kepada saudara muslim yang sedang berperang, dll.

Sebaliknya, Islam melarang keras kepada kaumnya untuk saling tolong menolong dalam keburukan, contohnya seperti menolong seeorang dalam berbuat kemaksiatan, menolong untuk mencelakai orang lain, menolong untuk merugikan seseorang, dan lain-lain. Hal ini dilarang karena pelaku akan diadili di akhirat kelak.

Suka menolong sangat dianjurkan kepada manusia karena memiliiki banyak hikmah dan manfaat kebaikan. Dengan suka menolong kita memiliki banyak teman, secara pribadi akan diberikan balasan yang setimpal oleh Allah

SWT jika kita sedang membutuhkan pertolongan. Jika sikap tolong menolong dilakukan banyak orang maka kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan terjalin harmonis dan sejahtera,

85

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.2

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan dengan satu sama lain. Seluruh adegan ini ditampilkan mulai dari Prasetya terkejut melihat sebuah mobil sedan yang melaju kencang lalu masuk ke jurang sampai

Prasetya menolong korban tunggal, sang pengenda mobil hingga dibawanya ke rumah sakit.

Pada gambar 1 tabel 3.2 terlihat Prasetya yang melihat sebuah mobil sedan hitam masuk ke dalam jurang.

Pada gambar 2 tabel 3.2 terlihat Prasetya melihat ke arah kiri dengan wajah cemas, sedangkan mobil putihnya terparkir di belakang.

Pada gambar 3 tabel 3.2 terlihat Prasetya turun ke bawah jurang.

Pada gambar 4 tabel 3.2 terlihat Prasetya turun ke dalam jurang dengan hati-hati dan terdapat mobil sedan hitam.

Pada gambar 5 tabel 3.2 Prasetya melihat ke dalam mobil sedan hitam.

Pada gambar 6 tabel 3.2 Prasetya sedang melihat ke arah belakang.

Prasetya: Tolongg.....tolongg

Pada gambar 7 tabel 3.2 terlihat rumah sakit tempat Prasetya membawa

Meirose untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter.

86

Tabel 3.3 Scene 3 Suka Menolong Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang melihat ke arah bawah, tampak tangannya meraih sebuah tangan.

Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat

Prasetya sedang meraih tangan

Meirose yang ingin bunuh diri.

Gambar 2

Pada gambar ketiga terlihat

Meirose sedang meraih tangan

Prasetya.

Gambar 3

Pada gambar keempat Prasetya terlihat berusaha sedang menarik tangan Meirose

Gambar 4

87

Pada gambar kelima terlihat

Prasetya dengan wajah penuh harapan agar Meirose terselamatkan.

Gambar 5

Pada gambar keenam terlihat

Meirose hampir terselamatkan dari atap gedung rumah sakit.

Gambar 6

Pada gambar ketujuh terlihat

Prasetya memeluk Meirose karena berhasil ia selamatkan dari usaha percobaan bunuh diri.

Gambar 7

Pada gambar kedelapan terlihat

Prasetya memeluk wanita tersebut dengan ekspresi wajah bimbang dan tegang. Gambar 8

88

Konotasi Pada rangkaian gambar adegan di atas terlihat

Prasetya sedang menolong Meirose yang ingin

bunuh diri setelah mencari keberadaan Meirose

yang tidak ada di dalam kamar rumah sakit.

Prasetya bertanya kepada resepsionis, suster, dan

dokter namun tidak ada satu pun yang melihat

Meirose. Lalu Prasetya teringat bahwa Meirose

sudah tak meninginkan untuk hidup lagi setelah ia

melihat video curahan hati Meirose di ponsel

Meirose yang berisi tentang frustrasinya terhadap

hidup. Benar saja setelah mencari ke semua

tempat, akhirnya Prasetya menemukan Meirose di

atas atap rumah sakit hendak melakukan bunuh

diri. Prasetya langsung terkejut dan berusaha

untuk menahannya. Berbagai cara dilakukan

Prasetya, namun Meirose tetap bersikukuh untuk

melompat dari atap gedung. Ia ingin segera

mengakhiri hidupnya karena sudah tidak percaya

pada lelaki lagi. Ibunya mati karena disiksa laki-

laki, ayahnya juga menyiksa ibunya, bahkan ia

juga dijanjikan untuk dinikahi oleh laki-laki yang

89

menghamilinya, namun ia ditinggalkan.

Saat Meirose melompat, Prasetya berhasil menangkap tangan Meirose. Meirose mengatakan untuk lepaskan dia jangan memedulilkan dia. Saat itu juga Prasetya mengatakan bahwa ia akan menikahi Meirose untuk menolongnya sekaligus membuktikan bahwa masih ada lelaki yang baik di dunia ini.

Sisi kesalehan sosial Prasetya kembali menghampirinya untuk segera mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Prasetya batal untuk pergi menemui para pekerjanya di jembatan, justru ia ingin segera menyelamatkan Meirose agar kejadian bunuh dirinya tidak terulang kembali. Apalagi Meirose sedang hamil seorang bayi laki-laki, hal ini membuat Prasetya teringat akan kejadian berapa tahun lalu, kejadiaan itu mirip seperti yang dilakukan ibu Prasetya yang bunuh diri.

Meninggalkan Prasetya sendiri dan hidup di panti asuhan. Prasetya tak ingin anak di dalam kandungan Meirose mengalami hal yang sama

90

dengannya. Bahkan setelah anak Meirose lahir,

Prasetya memberinya nama Muhammad Akbar.

Lalu Prasetya teringat akan dirinya yang hidup tanpa serang ibu karena melakukan bunuh diri, Ia tak ingin hal itu terjadi kepada Akbar. Segala cara dilakukan oleh Prasetya untuk menolong Mairose, yang belum dikenalnya itu.

Cara terakhir Prasetya yang bisa membantu

Meirose untuk tidak bunuh diri adalah menikahinya. Agar membutikan Meirose percaya bahwa tidak semua lelaki selalu menzhalimi wanita. Prasetya tidak memikirkan dampak pada dirinya sendiri, padahal Prasetya telah menikahi seorang wanita bernama Arini, bahkan mereka telah memiliki seorang anak perempuan. Tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada dirinya,

Prasetya langsung berjanji akan menikahi

Meirose.

Hal ini diungkapkan oleh sutradara film Surga yang Tak Dirindukan “Yang saya yakini adalah poligami harus diniatkan untuk beribadah?

91

Pras tidak ingin anak yang baru saja

dilahirkan Meirose bernasib sama dengan

masa lalunya, dia tidak hanya menolong

Meirose, tapi (terlebih) anak itu, Akbar (yang

mengingatkan pada masa lalu ibunya yang

bunuh diri). Saya ingin menebalkan pesan

bahwa Poligami itu bukan tujuan (dalam hal

ini) tapi adalah jalan untuk berbagi kebaikan,

untuk menolong.”81

Makna suka menolong Prasetya terhadap orang

lain tidak terlepas pada kepentingannya kepada

Allah SWT. Pertolongan yang dilakukan Prasetya

bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain,

tetapi lebih pada membantu menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi orang lain dengan

tujuan kebaikan dan perdamaian. Perasaan

bertanggung jawab Prasetya atas kesulitan yang

dihadapi Meirose terdorong untuk melakukan

sesuatu untuk mengatasinya.

81 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

92

Mitos Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan

seorang mukmin dari sebuah kesulitan di antara

berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah

akan memudahkan salah satu kesulitan di antara

berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Prasetya

sangat peduli terhadap lingkungan sekitar,

terutama manusia yang memiliki kesulitan. Ia

cenderung memudahkan orang yang sedang

kesulitan dan berbuat zalim tanpa melukan

kepededuliannya kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad mengajarkan umatnya untuk

memberi bukan menerima untuk mengasihi yang

kecil dan menghormati yang besar.

Islam sangat menjunjung tinggi tolong menolong.

Tolong menolong telah menjadi sebuah

keharusan, karena apapun yang kita kerjakan tentu

membutuhkan pertolongan dari orang lain. Maka

dalam suatu budaya telah disebutkan, bahwa

antara mukmin yang satu dengan yang lainnya

bagaikan sebuah bangunan yang saling

memperkuat antara sebagian dengan yang lainnya.

Pun begitu juga dengan ta‟awun, tolong menolong

93

adalah suatu sistem yang benar-benar

memperindah Islam. Manusia satu dengan yang

lainnya pastilah saling membutuhkan. Tidak ada

seorang manusia pun di muka bumi ini yang tidak

membutuhkan pertolongan dari yang lain.

A. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.3

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan satu sama lain. Seluruh adegan ini ditampilkan saat Prasetya tidak menemukan kebedaan Meirose di dalam kamar rumah sakit. Ia mencari-cari keberadanya hingga menemukan Meirose di atas atap rumah sakit hendak bunuh diri. Berbagai cara dilakukan Prasetya agar Meirose tidak bunuh diri, hingga akhirnya Prasetya berjanji akan menikahi Meirose untuk membantunya tidak berbuat zalim. Lalu

Meirose mengurungkan niatnya untuk melakukan bunuh diri.

Pada gambar 1 tabel 3.3 terlihat Prasetya menahan Meirose, sedangkan wanita itu menyeringai kesal karena keberadaan Prasetya.

Prasetya: Mei jangan!

Meirose: Lepaskan aku.

Prasetya: Demi Allah. Aku akan nemenin kamu, aku janji.

Meirose: Bohong!

Prasetya: Demi Allah aku janji.

94

Meirose: Lepasin aku.

Prasetya: Mei!

Meirose: Lepasin!

Prasetya: Mei, aku akan nikahin kamu.

Meirose: Lepasin

Prasetya: Mei, aku akan nikahin kamu!

Demi Allah, aku janji akan nikahin kamu.

Sekarang! Demi Allah! Ayo naik!

Pada gambar 2 tabel 3.3 terlihat Prasetya sedang meraih tangan Meirose yang ingin bunuh diri.

Pada gambar 3 tabel 3.3 terlihat Meirose sedang meraih tangan Prasetya.

Pada gambar 4 tabel 3.3 Prasetya terlihat berusaha sedang menarik tangan

Meirose

Pada gambar 5 tabel 3.3 terlihat Prasetya dengan wajah penuh harapan agar

Meirose terselamatkan.

Pada gambar 6 tabel 3.3 terlihat Meirose hampir terselamatkan dari atap gedung rumah sakit.

Pada gambar 7 tabel 3.3 terlihat Prasetya memeluk Meirose karena berhasil ia selamatkan dari usaha percobaan bunuh diri.

Pada gambar 8 tabel 3.3 terlihat Prasetya memeluk wanita tersebut dengan ekspresi wajah bimbang dan tegang.

95

Tabel 3.4 Scene 4 Suka Menolong

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya yang sedang mengemudi

mobil melihat ke arah kanan karena

ia mendengar suara teriakan wanita. Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat seorang

pria memaksa wanita dan ingin

menyakitinya.

'

Gambar 2 Pada gambar ketiga terlihat

Prasetya datang menolong wanita

tersebut, lalu memukul preman.

Pada gambar keempat terlihat Gambar 3 Prasetya memukul preman untuk

menolong wanita yang berteriak

ketakutan karena diperlakukan

kasar oleh preman tersebut.

Prasetya menyur wanita itu Gambar 4 melarikan diri

96

Pada gambar kelima terlihat

Prasetya ingin melarikan diri, namun dijegat oleh dua pria yang membawa senjata di tangannya.

Gambar 5

Pada gambar keenam terlihat preman tersebut mengenggam pisau tajam. Dari kejauhan ada Prasetya yang memandangi preman tersebut dengan wajah cemas melihat pisau Gambar 6 itu.

Pada gambar ketujuh terlihat 3 orang pria memukuli Prasetya.

Gambar 7

Pada gambar kedelapan terlihat seorang pria memakai topi sedang menusuk pisau pada perut Prasetya.

Gambar 8

97

Pada gambar kesembilan terlihat ekspresi kesakitan Prasetya karena ditusuk pisau oleh pria tersebut.

Gambar 9

Pada gambar kesepuluh terlihat

Prasetya tergolek tak berdaya karena pertunya di tusuk pisau. Gambar 10 Sedangkan para preman pergi meninggalkannya.

Gambar kesebelas terlihat Prasetya terbaring di rumah sakit, tubuhnya penuh luka perban dan terlihat Gambar 11 seorang wanita menangis di pinggir ranjang Prasetya.

98

Konotasi Konotasi pada rangkaian adegan gambar di

atas adalah saat Prasetya sedang mengendarai

mobil hendak pergi ke rumah Meirose, yang

telah sah menjadi istri keduanya. Pikirannya

sedang sedih karena ia diusir oleh isteri

pertamanya, Arini. Arini tak terima karena ia

dipoligami, apalagi di saat yang bersamaan

Arini baru mengetahui bahwa ayahnya juga

mempoligami ibunya, saat ayah Arini

meninggal ternyata ada seorang wanita dan

seorang remaja perempuan datang ke

rumahnya yang ternyata itu adalah isteri

kedua dan anak dari ayahnya. Tak hanya di

situ, Arini juga tak menyukai poligami karena

temannya akan cerai karena suaminya telah

mendekati wanita lain. Hal itu membuat Arini

semakin tidak membenci poligami. Akhirnya

Arini melarang Prasetya untuk datang ke

rumahnya bahkan ia juga melarang Prasetya

untuk menemui anaknya.

Saat diperjalanan dengan lamunan

kesedihannya, Prasetya mendengar suara

99

teriakan wanita di tengah hujan lebat dan gelap gulita. Lalu ia keluar dari mobilnya untuk mencari sumber suara.

Perilaku Prasetya dalam menolong orang memang tak pernah memandang dari segi mana pun, ia selalu menolong orang yang butuh pertolongannya ditengah problematiknya. Padahal ia sedang memiliki masalah dalam hidupnya, namun makna suka menolong Prasetya dalam mendahulukan orang lain yang butuh pertolongannya memang harus sekali diterapkan di zaman saat ini. Adegan ini memperlihatkan bahwa disetiap ujian kita dari Allah, kita tidak boleh melupakan untuk tetap menolong orang yang kesulitan. Hal ini diungkapkan oleh bapak

Kuntz Agus, sutradara film Surga yang Tak

Dirindukan. “Ini adalah titik balik kedua dalam plot film, dalam development, kita membahas perlu sesuatu yang masih berhubungan dengan karakter impulsif

Prasetya. Pada saat Pras ingin

100

menyelesaikan hubungannya dengan

Meirose, kejadian malam itu malah

membelokkan jalan nasibnya. Pras hanya

bisa berencana, tapi ujian yang harus dia

jalani masih panjang.”82

Prasetya menemukan seorang wanita paruh

baya yang berteriak ketakutan karena ingin

dirampok oleh preman di sebuah jembatan

penyebrangan. Tidak ada seorang pun di sana

karena keadaan yang hujan lebat dan larut

malam.

Prasetya menolong ibu tersebut dari preman,

ia memukuli preman itu agar ibu tersebut bisa

lari menyelamatkan dirinya. Setelah preman

itu berhasil ia lumpuhkan, Prasetya akan

melarikan diri, tiba-tiba ada dua preman lagi

membawa kau dan besi yang datang

menghalangi jalannya. Lalu Prasetya lari ke

jalan yang berlawanan, namun ternyata ada

preman lagi yang menghambat jalannya,

bahkan ia membawa pisau.

82 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

101

Mitos Allah mengajak untuk saling tolong-

menolong dalam kebaikan dengan beriringan

ketakwaan kepada-Nya. Negara Indonesia ini

mempunyai adat ketimuran yang menjunjung

sopan santun, suka bergotong royong dan

tolong menolong. Sebab dalam ketakwaan,

terkandung ridha Allah. Sementara saat

berbuat baik, orang-orang akan menyukai.

Barang siapa memadukan antara ridha Allah

dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya

telah sempurna dan kenikmatan baginya

sudah melimpah.

Adapun hikmah dari tolong menolong

(ta‟awun) antara lain yaitu, Menciptakan

hidup yang tentram dan harmonis dan juga

menumbuhkan rasa gotong-royong antar

sesama.

102

A. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.4

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan satu sama lain. Seluruh adegan ini ditampilkan saat Prasetya sedang mengendari mobil dengan perasaan kalut terhadap kehidupannya, namun tiba-tiba di malam hujan yang sangat besar, Prasetya mendengar suara wanita minta tolong dari atas jembatan layang. Prasetya berhasil menolong wanita tersebut, namun ia harus berakhir di rumah sakit karena ditusuk pisau oleh para preman.

Pada gambar 1 tabel 3.4 terlihat Prasetya yang sedang mengemudi mobil melihat ke arah kanan karena ia mendengar suara teriakan wanita meminta tolong.

Pada gambar 2 tabel 3.4 terlihat seorang pria memaksa wanita dan ingin menyakitinya.

Pada gambar 3 tabel 3.4 terlihat Prasetya datang menolong wanita tersebut, lalu memukul preman.

Pada gambar 4 tabel 3.4 terlihat Prasetya memukul preman untuk menolong wanita yang berteriak ketakutan karena diperlakukan kasar oleh preman tersebut.

Prasetya menyuruh wanita itu melarikan diri.

Prasetya: Lari bu, lari!

Pada gambar 5 tabel 3.4 terlihat Prasetya ingin melarikan diri, namun dijegat oleh dua pria yang membawa senjata di tangannya.

103

Pada gambar 6 tabel 3.4 terlihat preman tersebut mengenggam pisau tajam. Dari kejauhan ada Prasetya yang memandangi preman tersebut dengan wajah cemas melihat pisau itu.

Pada gambar 7 tabel 3.4 terlihat 3 orang pria memukuli Prasetya.

Pada gambar 8 tabel 3.4 terlihat seorang pria memakai topi sedang menusuk pisau pada perut Prasetya.

Prasetya: AUUUU

Pada gambar 9 tabel 3.4 terlihat ekspresi kesakitan Prasetya karena ditusuk pisau oleh pria tersebut.

Pada gambar 10 tabel 3.4 terlihat Prasetya tergolek tak berdaya karena pertunya di tusuk pisau. Sedangkan para preman pergi meninggalkannya.

Gambar 11 tabel 3.4 terlihat Prasetya terbaring dir umah sakit, tubuhnya penuh luka perban dan terlihat seorang wanita menangis di pinggir ranjang Prasetya.

104

Tabel 3.5 Scene 5 Kepedulian

Denotasi

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang mengayunkan

tangan kepada segerombolan anak Gambar 1 kecil yang berlari pulang mengaji.

Konotasi yang muncul dari gambar adegan di

atas adalah berawal dari usainya pengajian di Konotasi masjid tempat bocah yang ditolongnya

mengaji yang bernama Hasbi, lalu Prasetya

mengatakan kepada bocah yang bernama

Hasbi itu untuk jangan berlari. Mengingat

kaki Hasbi masih belum terlalu sembuh akibat

terjatuh. Prasetya sangat peduli pada bocah

yang baru ia lihat itu agar jangan berlari

karena akan menambah sakit di kaki Hasbi.

Perilaku kepedulian yang ditanamkan pada

sosok Prasetya merupakan sikap

memerhatikan atau rasa peduli terhadap orang

lain untuk membantu mengingatkan atau

105

menyelesaikan masalah yang dihadapai oleh

Hasbi agar kakinya tidak semakin sakit

dengan tujuan kebaikan.

Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli

yang artinya memerhatikan atau Mitos menghiraukan. Menaruh peduli berarti

menaruh perhatian atau menghiraukan sesuatu

untuk kepentingan orang lain, bukan berarti

mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih

pada membantu menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi orang lain dengan tujuan

kebaikan. Manusia merupakan makhluk sosial

yang tak lepas dari hubungan kerja sama

dengan orang lain.

Sikap kepedulian sosial dalam hal ini yakni

kepedulian memang sangat dianjurkan agar

diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Di dalam agama Islam Rasulullah bersabda

“Tidaklah termasuk beriman seseorang di

antara kami sehingga mencintai saudaranya

sebagaimana ia mencinta dirinya sendiri” H.R

106

Bukhari, Muslim, Ahmad dan Nasa‟i

Berdasarkan hadist di atas Rasulullah saja

mengajarkan kepada kita untuk mau peduli

terhadap sesama.

Sikap kepedulian sosial sangat dianjurkan

dalam ajaran Islam karena kepedulian sosial

mempunyai dampak positif dengan

menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan

yang erat tanpa pamrih. Menjadikan

kepedulian sebagai bentuk ibadah yang akan

mendapatkan pahala dari Allah SWT.

A Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.5

Adegan gambar di atas adalah bentuk kepedulian Prasetya kepada Hasbi

untuk mengingatkan jangan berlari seusai pulang mengaji karena Hasbi

baru saja terjatuh dari sepeda. Pada gambar 1 di tabel 3.5 terlihat Prasetya

sedang mengayunkan tangan kepada Hasbi dan segerombolan anak kecil

yang berlari pulang mengaji.

Prasetya: Jangan lari dulu ya, Hasbi

107

Tabel 3.6 Scene 6 Kepedulian

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang memperbaiki

saung di tempat Arini mengajar

bersama seorang laki-laki. Lalu

terlihat 6 orang anak kecil sedang

bermain ayunan dan putaran. Gambar 1

Konotasi Konotasi yang muncul dari gambar adegan di

atas adalah Prasetya membantu memperbaiki

saung tempat Arini mengajar karena ia sangat

hobi membangun sebuah bangunan.

Kepeduliannya terhadap Hasbi benar-benar

bukan hanya sebatas pertolongan dan

menghubungi untuk menanyai kabarnya saja,

bahkan Prasetya ikut serta dalam membangun

tempat mengaji Hasbi. Hal ini patut untuk

dicontoh oleh masyrakat umum bahwa tidak ada

hambatan dalam bersikap peduli antar sesama

umat manusia.

108

Kepedulian di dalam agama Islam merupakan

bagian dari ajaran Islam Itu sendiri. Rasa simpati

dan empati kepada orang lain lebih dicintai oleh Mitos Allah SWT. Sebaliknya, mereka yang hanya

mementingkan diri sendiri, egois, arogan, dan

memafaatkan kaum yang lemah akan mendapat

murka-Nya.

Rasulullah SAW sendiri termasuk orang yang

paling peduli pada sesama. Hingga kepada

keponakannya, Ali bin Abi Thalib, beliau

memberikan wasiat seperti ini: ”Wahai Ali!

Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang

paling banyak manfaatnya bagi manusia lain”

(HR. Bukhari). Karena itulah, manusia yang

mengaku sebagai seorang muslim sudah

seharusnya tunduk pada perintah Allah SWT

serta meneladani Rasulullah SAW. Jika

Rasulullah peduli pada sesama, mestinya kita

juga demikian. Sikap kesalehan sosial Prasetya

berupa peduli terhadap orang lain merupakan

teladani dari Rasulullahh SAW.

109

Tabel 3.7 Scene 7 Kepedulian

Gambar pertama terlihat Prasetya

sedang berdiri sambil berbicara

bersama Arini, isterinya.

Gambar 1

Konotasi Konotasi yang muncul dari gambar adegan di atas

adalah berawal dari keberngkatan Prasetya ke

pulau Progo untuk melihat jembatan yang sedang

ia kerjakan. Arini mengantar anaknya ke sekolah,

sedangkan Prasetya membawa mobil sendiri.

Kesalehan sosial Prasetya berupa kepedulian

terlihat saat ia akan pergi namun ia mengatakan

kepada Arin untuk berhati-hati. Meskipun ia tak

bisa mengantarkan anaknya, Prasetya memiliki

kepedulian sosial terhadap istrinya.

Mitos Menumbuhkan rasa kepedulian sosial agar bisa

menjadi individu yang peka terhadap masalah-

masalah sosial yang sedang terjadi, membantu

110

orang lain, memedulikan kepentingan orang lain.

Jangan mengacuhkan terhadap permasalahan di

lingkungan.

Sikap kepedulian memang terasa sangat penting

untuk kita tanamkan sedari kecil kepada anak cucu

kita dalam hadist Rasulullah SAW mengatakan

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di

bawah” (HR. Imam Ahmad)

Di dalam Islam berbagi kepedulian dengan orang

lain benar-benar sangat dianjurkan khususnya

kesalehan sosial berupa kepedulian yang timbul

dari hati yang terbuka untuk berbagi sesamanya

tanpa didorong atau disertai alasan-alasan tanpa

meminta imbalan apapun seperti mengingatkan

orang lain untuk berhati-hati tanpa pamrih. a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.7

Tabel di atas adalah serangkaian Narasi yang saling berkaitan satu sama lain pada adegan gambar di atas adalah di awali dari kepergian Prasetya. Ia tak bisa mengantar anaknya sekolah, lalu ia sangat peduli atas keselamatan mereka. Pada gambar di atas tabel 3.7 terlihat Prasetya sedang berdiri sambil berbicara bersama

Arini, isterinya.

Prasetya: hati-hati yaa..

111

Tabel 3.8 Scene 8 Tanggung Jawab

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya berjalan diikuti oleh

Hartono di belakang. Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat

Prasetya sedang membaca koran,

di sampingnya ada Hartono

berdiri. Di sekelilingnya terlihat Gambar 2 aktivitas karyawan di kantor.

Pada gambar ketiga terlihat

Prasetya berjalan menoleh ke

belakang karena Hartono berusaha Gambar 3

untuk berbicara padanya. Lalu ada

seorang Amran berdiri di dekat

Prasetya.

112

Pada gambar keempat terlihat

Prasetya berdiri sambil berbicara kepada Hartono dan Amran. Gambar 4

Konotasi Pada rangkaian adegan gambar di atas

terlihat Prasetya sedang diikuti oleh

sahabatnya, Hartono sekaligus rekan

kerjanya. Hartono mengatakan untuk segera

membuat banguna Mall besar di sebuah

tempat, namun Prasetya menolak dan tidak

setuju karena jika hal itu dilakukan akan

berdampak pada pasar yang berada tak jauh

di lokasi yang akan dibangun mall. Prasetya

mengatakan bahwa dia harus bertanggung

jawab pada pedagang di pasar jangan sampai

mematikan usaha mereka. Baginya kalau

tidak bisa membantu jangan menambah

masalah. Sebagai arsitek Prasetya

mempunyai tanggung jawab terhadap

masyarakat di sekitar lokasi yang akan

dibangun sebuah bangunan. Sikap tanggung

113

jawab seorang pemimpin Prasetya patut

dicontoh karena dalam kehidupan dan apa

pun pekerjaannya ia tetap memikirkan

kepentingan orang lain. Memang Hartono

mengatakan bahwa proyek itu akan

menguntungkan bagi mereka, namun

tanggung jawab sebagai manusia kepada

sesamalah yang membuat Prasetya tidak

menyetujuinya.

Sebagai seorang pemimpin tanggung

jawabnya sangat besar dan tak boleh

dilalaikan. Jangan sampai karena

keserakahan dan kelalaian seorang

pemimpin membuat keberlangsungan hidup

rakyat menjadi beban hingga membuat

Allah SWT murka.

Mitos Sebagai manusia khususnya seorang

pemimpin peliharalah dirimu agar tidak

menimpa atau menyulitkan orang lain.

Dalam mitos jawa seorang pemimpin masih

menggunakan ilmu mistis dalam

bertanggung jawab saat memimpin. Namun,

114

sikap kepemimpinan Prasetya mengedepankan tanggung jawab atas segala perbuatan ia dan karyawannya agar tidak berbuat zalim. Kesalehan sosial seorang pemimpin harus mampu merubah bawahannya dari perbuatan zalim, contohnya dengan melarang bahwa melakukan perbuatan yang munkar, berilah pengertian bahwa hal yang akan dilakukan bawahan pemimpin itu tidak baik, sebagai arsitek jika ingin membangun sebuah bangunan janganlah merusak lingkungan di sekitar, dan tidak membiarkan bawahan melakukan kemaksiatan dan kezaliman sebisa mungkin. Sebagai arsitek dalam membangun sebuah mall tentu akan mendapatkan keuntungan yang fantastis, namun jika dilakukan secara sembunyi- sembunyi tanpa memikirkan nasip masyarakat di sekitar termaksud perbuatan dosa. Balasan atas dosa ini ditanggung sendiri oleh pelakunya. Sangsi sosial tidak hanya pada pemegang tanggung jawab,

115

karna pada hakikatnya semua adalah

pemegang tanggung jawab, setiap perilaku

tidak bertanggung jawab tentu ada dampak

bagi si pelaku bahkan menimpa pula orang

yang tidak tahu apa-apa.

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.8

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan satu sama lain dimulai pada rangkaian adegan gambar saat Hartono memaksa prasetya untuk membangun maal di suatu tempat karena akan mendapatkan keuntungan besar, namun Prasetya menolaknya karena akan berdampak pada pedagang kecil di dekat mall yang usahanya akan mati jika mall itu tetap dibangun. Bagi prasetya dalam bekerja harus mengutamakan kepentingan orang lain dan bertanggung jawab atas segala yang dikerjakan.

Pada gambar 1 tabel 3.8 terlihat Prasetya berjalan diikuti oleh Hartono di belakang memaksanya untuk segera membuat mall dengan keuntungan besar.

Hartono: Pras, ini tuh duitnya gede, bisa buat oprasional

setahun ke depan. Kenapa si....

Pada gambar 2 tabel 3.8 terlihat Prasetya sedang membaca koran, di sampingnya ada Hartono berdiri. Di sekelilingnya terlihat aktivitas karyawan di kantor.

Hartono masih memaksa Prasetya, namun prasetya tetap menolak.

116

Prasetya: Har, kalo mall itu dibangun, radius lima kilo

meter pedagang-pedagang di sana bakalan mati.

Pedagang-pedagang kecil di sana bakalan kehilangan

pendapatan.

Hartono: Pras, kita itu arsitek bukan badan sosial. Buat

apa kita mikirin orang miskin. Terus kalo negri ini tiba-

tiba miskin, terus jadi apa? Jadi tanggung jawab kita juga?

Pada gambar 3 tabel 3.8 terlihat Prasetya berjalan menoleh ke belakang karena

Hartono berusaha untuk berbicara padanya. Lalu ada Amran berdiri di dekat

Prasetya.

Prasetya: Kalo kita tidak bisa menyelesaikan masalah.

Jangan memperparah.

Hartono: Gua gak peduli, pokoknya ini gak bisa ditolak.

Udah voting aja deh, menurut lo gimana Ran?

Pada gambar 3 tabel 3.8 terlihat Prasetya berdiri sambil berbicara kepada Hartono dan Amran.

Amran: Udah gak usah votang-voting, lagian ane juga

setuju sama si Pras.

117

Tabel 3.9 Scene 9 Tanggung Jawab

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang berbicara kepada

dokter dan suster rumah sakit.

Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat

Prasetya sedang memikirkan

sesuatu.

Gambar 2

Pada gambar ketiga terlihat

Prasetya sedang berbicara kepada

dokter dan suster rumah sakit. Gambar 3

Pada gambar keempat terlihat

Prasetya penuh ekpresi keyakinan. Gambar 4

118

Konotasi Konotasi pada rangkaian gambar adegan di

atas adalah saat Prasetya membawa

Meirose yang sama sekali tidak ia kenali

itu ke rumah sakit agar nyawanya bisa

diselamatkan akibat percobaan bunuh

dirinya dengan mengemudikan mobilnya

ke dalam jurang hingga membuatnya luka-

luka tak sadarkan diri. Saat itu dokter

bertanya kepada Prasetya siapa wali yang

bertanggung jawab terhadap korban?

Bahkan sang dokter mengira Prasetya

adalah suami sekaligus wali yang

bertanggung jawab pada pasien karena

Meirose ternyata sedang hamil tua.

Prasetya terkejut kalo ternyata ada dua

nyawa yang harus segera diselamatkan.

Tanpa buang-buang waktu Prasetya

langsung menyerahkan dirinya sebagai

wali yang bertanggung jawab untuk biaya

dan kebutuhan lainnya yang menyangkut

pasien. Semua itu dilakukannya agar ibu

dan bayi bisa diselamatkan kedua.

119

Kesalehan sosial dalam bertanggung jawab

Prasetya tergambar sangat jelas karena ia

menolong korban bukan hanya

mengantarkan sampai ke rumah sakit saja,

tapi ia juga siap menjadi wali untuk

masalah administrasi Meirose, wanita yang

tidak ia tahui namanya itu. Selain itu,

dalam medis dokter akan melakukan oerasi

jika ada wali yang bertanggung jawab pada

pasien, maka Prastya menjadi walinya

karena tidak ada orang lain selain dia.

Sperti yang diterakna oleh sutradara film

Surya yang Tak Dirindukan, “Untuk

prosedur medis dengan tindakan yang

serius, biasanya perlu persetujuan

keluarga untuk melakukan prosedur.

Pada saat itu, tidak ada keluarga yang

bisa dihubungi, Pras lah yang

mengajukan diri untuk tanggung jawab

itu. “83

83 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

120

Mitos Tanggung jawab adalah salah satu ajaran

pokok dari setiap agama. Bahwa Tuhan

Maha Adil, maka setiap orang pasti akan

mempertanggung jawabkan perbuatannya,

sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan

balasan yang setimpal. Balasan bisa di

terima kelak di akhirat, atau sekarang di

dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di

dunia dan di akhirat.

Bawa leksana merupakan konsep tanggung

jawab tradisional kebudayaan Indonesia

dengan menyadari adanya tanggung jawab

seorang pemimpin harus berhati-hati dan

waspada dalam memimpin.

Perilaku tanggung jawab harus diterapkan

kapan saja dan di mana saja sesuai

keberadaan. Sikap terpuji ini wajib

dilakukan dalam segala bentuk yang telah

diperbuat, entah itu baik atau buruk.

Bentuk tanggung jawab manusia itu

berbeda-beda, ada yang bertanggung jawab

121

dalam beribadah kepada Tuhan, kepada

makhluk hidup, kepada alam, dan

tanggung jawab sebagai pemimpin yang

amanah.

Maka dari itu sebagai manusia, makhluk

yang sempurna harus bersikap tanggung

jawab dibidang apapun atau diprofesi

apapun yang dijalani agar semua yang

dilakukan mendapat Ridho dari Tuhan

yang Maha Esa.

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.9

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yng saling berkaitan satu sama lain dimulai dari Prasetya mengantarkan Meirose ke rumah sakit, lalu dokter menanyai siapa yang bertanggung jawab terhadap pasien karena harus segera operasi melahirkan. Prasetya yang dikira suaminya pasien oleh dokter terkejut bahwa

Meirose ternyata sedang hamil. Tanpa pikir panjang Prasetya langsung mengatakan ia yang bertanggung jawab terhadap pasien.

Pada gambar 1 tabel 3.9 terlihat Prasetya sedang berbicara kepada dokter dan suster rumah sakit mengenai operasi Meirose yang harus segera dilakukan.

122

Dokter: Pak Prasetya? Kami harus segera melakukan

operasi sesar.

Pada gambar 2 tabel 3.9 terlihat Prasetya sedang memikirkan sesuatu karena ia terkejut karena mengetahu ternyata wanita yang ditolongnya sedang hamil tapi melakukan bunuh diri.

Prasetya: Hah? Hamil?

Pada gambar 3 tabel 3.9 terlihat Prasetya sedang berbicara kepada dokter dan suster rumah sakit.

Dokter: Bukankah bapak suaminya?

Prasetya: Bukan dok. Saya bukan suaminya.

Dokter: Lalu siapa yang harus bertanggung jawab atas

semua ini?

Pada gambar 4 tabel 3.9 terlihat Prasetya penuh ekpresi keyakinan. Lalu tanpa pikir panjang ia langsung mengatakan untuk bertanggung jawab terhadap pasien.

Prasetya: Segera lakukan tindakan dok, saya yang akan bertanggung jawab.

Dokter: Baik pak.

123

Tabel 3.10 Scene 10 Tanggung Jawab

Pada gambar pertama terlihat Hartono dan Amran sedang berbincang.

Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat surat an- nisa ayat 3 tentang poligami dari dalam ponsel.

Gambar 2 Pada gambar ketiga terlihat Amran memperlihatkan ayat tersebut kepda

Hartono melalui ponselnya.

Gambar 3

Pada gambar keempat terlihat surat an-nisa ayat 4 tentang poligami dari dalam ponsel.

Gambar 4

124

Pada gambar kelima terlihat Prasetya sedang berbicara.

Gambar 5

Pada gambar keenam terlihat Hartono sedang berbicara sambil memegangi pundak Prasetya.

Gambar 6

Pada gambar ketujuh terlihat Prasetya sedang berbicara.

Gambar 7

Konotasi Konotasi yang terdapat pada rangkaian gambar

adegan di atas adalah sebuah perbicangan

antara Prasetya, Hartono, dan Amran mengenai

poligami yang dilakukan oleh Prasetya.

Berawal dari keresahan dan kekecewaan

125

Hartono kepada Prasetya yang menikahi

Meirose wanita yang belum dia kenalnya hanya demi menyelamatkan nyawa wanita itu yang ingin bunuh diri. Bahkan Hartono menuduh

Prasetya sebenarnya suka pada Meirose dan menjadikan kejadian bunuh diri sebagai alasannya saja. Namun, Amran membela

Prasetya dengan menunjukkan surat An-nisa ayat 3 perintah tentang poligami melalui aplikasi Al-Quran ipada ponsel mereka. Lalu

Hartono mengatakan kalo baca ayat jangan setengah-setengah dan menunjukan surat An- nisa ayat 4 yang berbunyi bahwa jika tidak adil maka cukup satu saja.

Mendengar perdebatan kedua sahabatnya lalu

Prasetya mengatakan bahwa dalam surat An- nisa ayat 129 “dan jika kamu tidak akan berlaku adil di antara istri-istrimu janganlah terlalu cederung. Lalu Prasetya juga mengatakan bahwa jangan khawatir ini urusan dia dengan Allah dan Arin, istri pertamanya.

Sikap kesalehan sosial prasetya dalam menolong orang berbuat zhalim , bunuh diri

126

dan ia juga tidak mau Akbar, bayi di yang baru

dilahirkan Meirose mengalami hal yang sama

sepertinya. Hidup dan tumbuh tanpa kedua

orang tuanya. Hal itulah yang menguatkan

Prasetya untuk melakukan poligami. Tanpa

melupakan ayat-ayat Allah SWT yaitu surat

An-Nisa ayat 3, 4, dan 129. Baginya itu adalah

bentuk bertanggungjawab atas perintah Allah

yaitu berbuat adil pada kedua isrinya dan kedua

anaknya. Adegan ini mengajarkan bahwa untuk

poligami seorang suami harus mematuhi

perintah Allah SWT bahwa jika tidak bisa

berlaku adil pada istri-isrimu maka cukup satu.

Namun jika dapat melakukannya jangan

cenderung pada satu istri saja karena akan

membuat sakit hati atau kecemburuan istri

lainnya.

Mitos Mitos banyaknya kaum hawa menjadi alasan

seorang suami melakukan poligami. Alasan ini

terkesan mengada-ngada, mereka berpendapat

bahwa jumlah kaum wanita lebih banyak dari

pada kaum lelaki. Dengan berpoligami,

127

diharapkan kaum wanita bisa berkurang.

Prasetya melakukan poligami karena dia menolong seorang wanita yang ingin bunuh diri dan ia bertanggung jawab atas apa yang dilakukanya dan ia berlaku adil kepada kedua istrinya. Jika tidak, ia akan masuk neraka.

Adegan dan kesalehan sosial terhadap bertanggungjawabnya apa yang ia lakukan

Prasetya kepada istri kedunya dalam menikahi seorang wanita yatim, tanpa suami, dan sudah frustrasi dengan hidupnya merupakan bentuk arti poligami yang sesungguhnya. Poligami yang diterapkan oleh rasulullah dalam membantu janda-janda yang ditinggal suami maupun kelilit hutang, bukan karena nafsu saja.

Namun, beribadah kepada Allah dalam membantu sesama manusia.

Bukan seperti pada saat ini, banyak para suami yang melakukan poligami dengan berlandaskan ayat-ayat Allah SWT, tapi melupakan maksud dan tujuan dari ayat itu yang sebenarnya.

Memanfaatkan ayat tersebut hanya kesenangan dunia, hingga berdampak pada kehancuran

128

rumah tangganya pada istri pertama dan anak- anaknya. Menyakiti istri satu dan istri lainnya.

Hal inilah yang disalah artikan oleh kaum pria dalam berpoligami.

Perilaku Prasetya dalam berpoligami inilah yang patut untuk dipelajari oleh para suami sebelum bertekad bulat untuk poligami, karena poligami mempunyai risiko yang sangat besar.

Risiko terhadap keadilan dan bertanggung jawabnya kepada istri-isri dan anak-anak dipertanggungjawabkan oleh Allah SWT di akhirat kelak.

Allah SWT berfirman, penyalahgunaan ajaran- ajaran sakral agama seperti sumpah untuk kepentingan dunia akan berdampak pada melemahnya keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap agama dan akan menyebabkan mereka menyimpang dari jalan kebenaran. Orang-orang yang telah menghalangi manusia dari jalan kebenaran akan mendapat kesulitan dan masalah pertama mereka di dunia. Mereka juga akan mendapat siksa yang pedih di Hari Kiamat. Oleh sebab

129

itu, jangan menjual nama Allah sebagai

sumpah untuk memperoleh kepentingan dunia

dan materi di dunia.

A. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada tabel 3.10

Tabel di atas merupakan narasi pada rangkaian gambar adegan yang berkaitan satu dengan yang lainnya diawali dengan perbicangan Hartono yang kecewa terhadap pernikahan kedua Prasetya hanya karena menolong orang lalu Prasetya mengetahui ayat-ayat yang diperintahkan Allah SWT terhadap poligami yang dilakukannya. Ia juga akan bertanggungjawab pada tindakannya.

Pada gambar 1 tabel 3.10 terlihat Hartono dan Amran sedang berbincang mengenai surat An-nisa ayat 3 berisi tentang poligami.

Hartono: Gila lu Pras! Gila!

Prasetya: Aku ngerti Har, aku ngerti.

Hartono: Ya kalo lu ngerti kenapa lu harus....

Amran: Udah Har! Gak usah di perpanjang. Pras itu gak

salah. Nih baca nih surat An-nisa ayat tiga , Dan jika

kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak

perempuan yang yatim bilamana kamu mengawininya,

maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi:

dua, tiga atau empat.

130

Pada gambar 2 tabel 3.10 terlihat Al-Qur‟an surat An-nisa Ayat 3 dari ponsel.

Pada gambar 3 tabel 3.10 terlihat Amran memperlihatkan ayat tersebut kepda

Hartono melalui ponselnya.

Pada gambar 4 tabel 3.10 terlihat surat an-nisa ayat 4 tentang poligami dari dalam ponsel.

Hartono: Ente kalo baca ayat jangan setengah-setengah,

nih liat surat an-nisa ayat empat, Kemudian jika kamu

takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)

seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat

aniaya. Terus baca juga ayat 129 nya.

Pada gambar 5 tabel 3.10 terlihat Prasetya sedang berbicara mengenai surat an- nisa ayat 129

Prasetya: Dan jika kamu tidak akan berlaku adil di antara

istri-istrimu walaupun kamu sangat menginginkan

demikian. Janganlah terlalu cederung. Itu ayat 129. Aku

tau konsekuensi keputusanku dan itu urusanku sama Allah

dan Arini.

Pada gambar 6 tabel 3.10 terlihat Hartono sedang berbicara sambil memegangi pundak Prasetya.

131

Hartono: Pras, ngaku aja deh. Lu suka sama Meirose juga

kan?

Pada gambar 7 tabel 3.10 terlihat Prasetya sedang berbicara bahwa dia baru kenal sama Meirose.

Prasetya: Har, aku aja kenal Meirose aja enggak. Dan ini

bukan antara suka atau engga, pernikahan ini itu untuk

nyelamatin nyawa orang.

Hartono: Yaudah, kalau mau nyelamatin ya selamatin aja,

tinggal bawa ke rumah sakit, kan udah beres. Gak usah

pake dinikahin segala.

Prasetya: kamu tau gak? Ada orang di depan kamu mau

loncat dari atap rumah sakit mau bunuh diri. Terus apa

yang harus kamu lakuin untuk nolong orang itu?

Amran: Hus... udahh... udahh... Pernikahannya kan udah

kejadian. Sekarang giliran urusannya Pras. Ente gak usah

ikut campur. Mubazir perkataan.

132

Tabel 3.11 Scene 11 Amanah

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang memeluk seorang

pria di rumah sakit.

Gambar 1

Pada gambar kedua terlihat

Prasetya sedang duduk memegang

mahar nikah, di sampingnya ada

dua pria mengenakai peci sedang

melihatnya.

Gambar 2

Gambar ketiga terlihat Prasetya,

dua orang ustad , dan Meirose.

Gambar 3

133

Pada gambar keempat terlihat

Amran sedang berbicara melalui ponselnya sedangkan Hartono sedang membaca.

Gambar 4 Pada gambar kelima terlihat

Prasetya sedang berjabat tangan dengan seorang pria, seorang dokter melihatnya, dan ada

Meirose berbaring di ranjang rumah sakit. Gambar 5

Pada gambar keenam terlihat

Prasetya sedang berjabat tangan dengan seorang pria, seorang dokter melihatnya, ada seorang pria melihatnya dan ada Meirose Gambar 6 berbaring di ranjang rumah sakit.

134

Pada gambar ketujuh terlihat

Prasetya, dokter, dan ustad sedang mengedangah tangan. Lalu ada

Meirose berbaring di ranjang Gambar 7 rumah sakit.

Gambar kedelapan terlihat

Prasetya, dokter, ustad, Meirose, dan seorang pria mengusap wajahnya. Lalu ada Amran dan Gambar 8 Hartono di ambang pintu akan masuk.

Pada gambar kesembilan terlihat

Amran dan Hartono berdiri di depan pintu. Gambar 9

135

Konotasi Pada rangkaian gambar adegan di atas terlihat

Prasetya sedang memeluk seorang ustad yang

akan menjadi wali nikahnya Meirose karena

Meirose tidak memiliki keluarga dan kerabat. Lalu

ada seorang ustad dan dokter yang menjadi saksi

nikah Prasetya dan Meirose, sebab dalam agama

Islam minimal dua oang untuk menjadi saksi

nikah. Janji Prasetya kepada Meirose bahwa ia

akan menikahi Meirose untuk mencegahnya

bunuh diri bukan hanya bualan semata. Malam itu

juga setelah Prasetya berhasil meyakini Meirose

untuk tidak bunuh diri, ia menepati janjinya untuk

menikahi Meirose. Setelah Meirose menjadi

mualaf Prasetya langsung mengucapkan ijab qabul

di depan para saksi dan wali nikah Meiose di

dalam ruangan rumah sakit. Dalam melaksanakan

amanahnya Prasetya tidak sembunyi-sembunyi, ia

mendatangkan kedua sahabatnya Hartono dan

Amran untuk menyaksikan akad nikahnya. Kedua

sahabatnya sangat terkejut melihat tindakan

poligami Prasetya. Janji adalah janji. Sebagai

ketaatannya pada Allah SWT dalam amanah pada

136

janjinya, Prasetya tidak mengingkarinya.

Meskipun ia tahu risiko yang akan terjadi pada

keluarganya.

Mitos Agama Islam mengajarkan umatnya untuk amanah

pada janji yang telah diucap, jangan sampai kita

menghianati orang yang telah kita beri janji. Hal

tersebut merupakan bukti kemunafikan. Ciri-ciri

orang munafik dalam Islam adalah jika berjanji ia

ingkar, dan jika bermusuhan ia keji.'' (HR Bukhari

dan Muslim).

Kita harus memulai dari diri kita untuk

menunaikan amanah itu agar terhindar dari sifat

munafik yang disebutkan dalam hadis di atas.

Dalam kebudayaan islam dinyatakan tidak ada

iman bagi yang tidak berlaku amanah. Dalam

konteks hubungan sosial manusia diperintahkan

untuk bermanah terhadap janji terlebih apabila

kita menjadi pemimpin baik untuk diri sendiri,

keluarga, apalagi pemimpin masyarakat. Mulai

dari yang terendah sampai pemimpin negara,

mereka harus memegang teguh pendirian bahwa

137

kepemimpinan itu merupakan amanah dari Allah.

Kesadaran ini akan membawanya kepada

tanggung jawab atas kepemimpinannya itu.

A. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada tabel 3.11

Tabel di atas merupakan narasi pada rangkaian gambar adegan yang berkaitan satu dengan yang lainnya diawali dengan janji yang dikatakan Prasetya untuk menikahi Meirose jika tidak melakukan bunuh diri, lalu prasetya mengundang ustad dan wali nikahnya bersama Meirose ke rumah sakit. Sebelum menikah

Meirose telah dimualafkan terlebih dahulu.

Pada gambar 1 tabel 3.11 terlihat Prasetya sedang memeluk seorang pria di rumah sakit. Orang itu adalah ustad yangakan menikahkan Prasetya dan Meirose

Pada gambar 2 tabel 3.11 terlihat Prasetya sedang duduk memegang mahar nikah, di sampingnya ada dua pria mengenakai peci sedang melihatnya yang akna menjadi wali dan saksi pernikahan Prasetya dan Meirose.

Gambar 3 tabel 3.11 terlihat Prasetya, dua orang ustad, dan Meirose. Meirose sedang melafalkan dua kalimat syahadat karena ia telah menjadi mualaf.

Meirose: Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu

anna Muhammadan rasuulullaah

Pada gambar 4 tabel 3.11 terlihat Amran sedang berbicara melalui ponselnya sedangkan Hartono sedang membaca. Prasetya menelpon Amran dan Hartono untuk datang ke akad nikahnya dengan Meirose.

138

Pada gambar 5 tabeel 3.11 terlihat Prasetya sedang berjabat tangan dengan seorang pria, seorang dokter melihatnya, dan ada Meirose berbaring di ranjang rumah sakit. Prasetya sedang melakukan ijab qabul.

Pada gambar 6 tabel 3.11 terlihat Prasetya sedang berjabat tangan dengan seorang pria, seorang dokter melihatnya, ada seorang pria melihatnya dan ada Meirose berbaring di ranjang rumah sakit.

Pada gambar ke 7 tabel 3.11 terlihat Prasetya, dokter, dan ustad sedang mengedangah tangan melakukan doa. Lalu ada Meirose berbaring di ranjang rumah sakit.

Gambar 8 tabel 3.11 terlihat Prasetya, dokter, ustad, Meirose, dan seorang pria mengusap wajahnya. Lalu ada Amran dan Hartono di ambang pintu akan masuk.

Pada gambar 9 tabel 3.11 terlihat Amran dan Hartono berdiri di depan pintu.

Tabel 3.12 Scene 12 Amanah

Pada gambar pertama terlihat

Prasetya sedang mengendarai mobil

sambil berbicara melalu telepon

genggam.

Gambar 1

139

Gambar kedua terlihat Arini sedang berbicara melalui telepon genggamnya.

Gambar 2

Gambar ketiga terlihat Prasetya sedang berbicara melalui teleponnya sambil mengendarai mobil.

Gambar 3

Pada gambar keempat terlihat Prasetya sedang berbicara melalui telepon genggamnya sambil memegangi keningnya.

Gambar 4 Pada gambar kelima terlihat

Prasetya berbicara dengan Meirose di dekat ranjang tidur Akbar, anak

Meirose.

Gambar 5

140

Pada gambar keenam telihat

Prasetya sedang berbicara melalui telepon genggamnya.

Gambar 6

Pada gambar ketujuh telihat 15 orang sedang duduk di kursi.

Gambar 7

Pada gambar kedelapan terlihatArini sedang berbicara melalu telepon genggamnya.

Gambar 8

Pada gambar kesembilan terlihat

Prasetya berbicara pada Meirose.

Gambar 9

141

Pada gambar kesepuluh terlihat

Prasetya berdiri di ambang pintu, lalu di depannya ada seorang perempuan. Gambar 10

Pada gambar kesebelas terlihat

Prasetya bertatapan dengan Arini dari kejauhan di sebuah tempat penonton.

Gambar 11

Pada gambar kedua belas terlihat

Prasetya berdiri di samping bangku penonton dengan ekspresi terpukau.

Gambar 12

Konotasi Konotasi pada rangkaian gambar adegan di

atas dimulai saat Prasetya sedang diperjalanan

menuju gedung tempat anaknya, Nadia

melakuakn pameran dongeng Arini

menelponnya untuk segera datang karena

Nadia akan segera tampil. Namun Prasetya

142

masih dijalan. Tiba-tiba Prasetya dapat telepon dari Meirose kalau Akbar sakit, ia bingung harus berbuat apa. Lalu Prasetya memutakan mobilnya segera menuju ke rmh

Meirose untuk menolong Akbar dan mereka sedang siap-siap ke rumah sakit. Saat sedang bersiap, tiba-tiba Arini menelpon Prasetya untuk menyai keberadaanya sudah sampai di mana. Awalnya Arini terkejut karena Prasetya ternyata di rumah Meirose. Namun saat mengetahui jika Akbar sakit, Arini memberi tahu cara penganananya agar tidak usah dibawa ke rumah sakit. Arini yang masih belum iklas karena dipoligami, menjadi iklas dan senang ia bisa membantu Meirose dan

Akbar.

Setelah mulai membaik, Prasetya langsung datang ke gedung tempat Nadia pertunjukan.

Tepat saatNadia akan memulai dongennya,

Prasetya tiba dalam gedung dan membuat

Nadia senang.

Prasetya menepati janjinya kepada kedua istri

143

dan anak-anaknya. Meskipun ia sangat

kelelahan, namun ada amanah dan

tanggungjawab yang harus ia lakukan.

Sutradara Kuntz Agus menjelaskan bahwa

perilaku Prasetya dalam amanah pada janjinya

merupakan tanggung jawab kepada anaknya

“Sebenarnya sequence scene itu adalah

scene untuk Arini, titik balik karakter

Arini dalam bersikap kepada Pras. Titik

dimana Arini merasa bagaimanapun juga

Akbar adalah seorang anak kecil yang

sedang membutuhkan pertolongan. Perihal

Pras yang akhirnya tetap datang pada

pentas Nadia adalah bentuk tanggung

jawab janji ayah kepada anaknya. “84

Mitos Menepati janji merupakan sikap yang baik

dalam membangun hubungan sosial pada

antar sesama manusia. Islam mengajarkan

untuk memiliki sikap yang amanah kepada

siapa pun karena janji adalah hutang.

84 Wawancara sutradara film Surga yang Tak Dirindukan via email pada tanggal 17 April 2017 pukul 13:43 WIB.

144

Sedangkan hutang merupakan kewajiban

yang harus dipenuhi, jika tidak akan diminta

pertanggungjawabannya. Di dalam keadaan

yang terdesak Prasetya mampu menepati

janjinya kepada Nadia, padahal di satu sisi ia

harus menolong anaknya bernama Akbar.

Meskipun ia kelelah namun ia tetap mampu

amanah dalam janjinya.

A. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada tabel 3.12

Tabel di atas merupakan narasi pada rangkaian gambar adegan yang berkaitan satu dengan yang lainnya diawali dengan janji Prasetya yang akan datang pada penampilan anaknya di sebuah kedung, namun pada waktu yang bersamaan

Meirose menelponnya karena Akbar sakit. Meirose tidak tahu apa yang harus dilakuykannya karena si mbok yang bekerja di rumahnya tidak masuk. Akhinya

Prasetya datang ke rumah Meirose untuk membawa Abar ke rumah sakit, namun

Arini membantunya melalui telepon untuk segera diberi minyak kayu putih dan tidak usah dibawa ke dokter. Akhirnya Prasetya datang ke tempat pertunjukan dongeng Nadia tepat Nadia akan mulai mendongeng. Prasetya amanah kepada dua janjinya.

Pada gambar 1 tabel 3.12 terlihat Prasetya sedang mengendarai mobil sambil berbicara melalu telepon genggam dengan Arini.

145

Prasetya: Halo

Arini: Assalamualaikum, Kamu di mana sih mas?

Prasetya: Waalaikumsalam. Ini masih dijalan. InsyaAllah

setengah jam lagi sampe.

Pada gambar 2 tabel 3.12 terlihat Arini sedang berbicara melalui telepon genggamnya.

Arini: Yaudah, Assalamualaikum

Pada gambar 3 tabel 3.12 terlihat Prasetya sedang berbicara melalui teleponnya sambil mengendarai mobil. Setelah telepon dengan Aini berakhir, Meirose menelponnya mengatakan bahwa Abar sakit dan dia bingung harus bertindak apa.

Prasetya: Halo

Meirose: Mas, Akbar muntah-muntah nih

Prasetya: Hah, MasyaAllah. Dari kapan?

Meirose: Dari tadi pagi subuh

Pada gambar 4 tabel 3.12 terlihat Prasetya sedang berbicara melalui telepon genggamnya sambil memegangi keningnya.

Prasetya: hmm, si mbok ke mana?

Meirose Si mbok gak masuk mas.

Prasetya: hmm. Kamu udah kasih apa?

Meirose: Aku.. aku.. aku gak tau.. Aku belum kasih apa-apa.

Aku takut salah.. Gimana nih mas? Mas...... mas...?

Prasetya: Oke kamu tunggu, aku ke sana sekarang.

146

Pada gambar 5 tabel 3.12 terlihat Prasetya berbicara dengan Meirose di dekat ranjang tidur Akbar, anak Meirose. Prasetya memutarbsliksn mobilnya ke rumah

Meirose untuk menolong Akbar yang sakit.

Prasetya: Masih muntrah-muntah?

Meirose: Masih mas.

Prasetya: Yaudah siapin tas, kita ke dokter.

Pada gambar 6 tabel 3.12 telihat Prasetya sedang berbicara melalui telepon genggamnya.

Prasetya: Halo.. Arini.

Arini: di mana kamu mas?

Prasetya: Aku masih....

Arini: Suara siapa itu mas? Kenapa ada suara anak kecil nangis

gitu?

Prasetya: Aku di rumah Meirose. Akbar muntah-muntah. Jadi

aku....

Meirose: Cepet mas..

Pada gambar 7 tabel 3.12 telihat 15 orang sedang duduk di kursi. Arini berbicara dengan ibunya sambil telepon genggamnya di telinganya

Arini: Dia udah janji bu, dia udah janji sama Nadia mau dateng

loh bu.

Ibu Arini: Lupakan saja, Istiqfar.

147

Pada gambar 8 tabel 3.12 terlihat Arini sedang berbicara melalu telepon genggamnya. Ia menelpon Prasetya lagi untuk membantu Akbar.

Prasetya: Kita ke dokter ya

Arini: muntahnya padet apa cair?

Prasetya: Cair

Arini: Suhu badannya tinggi?

Prasetya: Sebentar

Meirose: Iya panasnya tinggi mbak.

Arini: buang-buang air gak?

Meirose: Iya buang air

Arini: Kalo menurutku ini Cuma masuk angin, jadi kamu olesin

aja pake minyak kayu putih.

Meirose: Oke mbak, makasih ya.

Arini: Kalo kamu gak bisa dateng ke sini gak apa-apa mas, biar

aku yang jelasin ke Nadia.

Pada gambar 9 tabel 3.12 terlihat Prasetya melihat kepada Meirose yang sudah diberi tahu untuk mengoleskan minyak kayu putih oleh Arini.

Pada gambar 10 tabel 3.12 terlihat Prasetya berdiri di ambang pintu, lalu di depannya ada seorang perempuan.

Pada gambar 11 tabel 3.12 terlihat Prasetya datang bertatapan dengan Arini dari kejauhan di sebuah tempat penonton.

148

Pada gambar 12 tabel 3.12 terlihat Prasetya berdiri di samping bangku penonton dengan ekspresi terpukau melihat anaknya, Nadia akan segera tambil mendongeng di panggung yang megah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mendeskripsikan dan menganalisis data dari film “Surga yang Tak

Dirindukan” yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan berupa kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam

film “Surga yang Tak Dirindukan” dengan mencari makna denotasi,

konotasi, dan mitos. Maka penulis merumuskan beberapa hal, yaitu:

1. Makna Denotasi

Makna denotasi pada penelitian ini adalah gambaran tentang perilaku

kesalehan sosial Prasetya dalam hubungannya pada manusia tanpa

melupakan hubungan dengan Allah SWT. Lalu makna denotasi yang

pada film Surga yang Tak Dirindukan terdapat 12 scene yang

mengggambarkan makna kesalehan sosial tokoh Prasetya. Di antaranya

4 Scene suka menolong, 3 scene kepedulian, 3 scene tanggung jawab,

dan 2 scene Amanah.

2. Makna Konotasi

Makna kontasi yang terlihat dalam film ini adalah perilaku Prasetya

dalam mendahulukan kepentingan orang lain. Hal ini terlihat pada

beberapa adegan yang menunjukan sikap kesalehan sosial berupa suka

menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah. Sikap kesalehan

sosial yang mencakup empat aspek tersebut dilakukan Prasetya untuk

149

150

kepentingan orang lain tanpa melupakan kepentingan kepada Allah

SWT. Prasetya menolong orang yang membutuhkan tanpa pamrih dan

imbalan. Lalu makna konotasi yang pada film Surga yang Tak

Dirindukan terdapat 12 scene yang mengggambarkan makna kesalehan

sosial tokoh Prasetya. Di antaranya 4 Scene suka menolong, 3 scene

kepedulian, 3 scene tanggung jawab, dan 2 scene Amanah.

3. Mitos

Pesan mitos yang terlihat pada film ini terangkum dalam perilaku

kesalehan sosial Prasetya. Mitos yang ada pada film ini merupakan

ajaran dan budaya agama Islam. Sikap kesalehan sosial yang diajari

oleh Rasullah melalui perintah Allah SWT menjadi suri tauladan tokoh

Prasetya dalam berhubungan kepada manusia. Lalu makna mitos yang

pada film Surga yang Tak Dirindukan terdapat 12 scene yang

mengggambarkan makna kesalehan sosial tokoh Prasetya. Di antaranya

4 Scene suka menolong, 3 scene kepedulian, 3 scene tanggung jawab,

dan 2 scene Amanah.

Dari ketiga makna di atas, maka penulis menemukan bahwa kesalehan

sosial dalam film Surga yang Tak Dirindukan ini merupakan perilaku

sehari-hari yang harus dimiliki oleh setiap umat manusia dalam

bersosial agar menjadi pribadi yang damai. Menyingkirkan sikap

individualisme dan egois menjadi kunci utama dalam menjalani

kehidupan yang bermartabat.

151

B. Saran-Saran

1. Penonton

Penonton harus teliti dan kritis dalam menanggkap makna pesan pada

sebuah film yang ingin disampaikan oleh sutradara dan penulis

skenario. Biasanya pesan makna yang disampaikan tidak secara

langsung dalam bentuk verbal, namun melalui simbol-simbol atau

makna tertentu. Jika penonton hanya mengamati saja tanpa mengetahui

apa makna dari film tersebut, maka interpretasi atas film yang ditonton

bisa saja tidak sesuai dengan apa yang dimaksud sutradara. Untuk itu,

sebagai pengamat film kita harus jeli dalam menelaah adegan-adegan

yang ditunjukan oleh para aktor.

2. Akademisi

Film ini memberikan wawasan yang bermaanfaat kepada manusia

dalam bersosialisasi kepada manusia lainnya. Khususnya pada seorang

laki-laki yang hendak berpoligami haruslah meneladani cara rasulullah

dalam melakukan poligami sebagai bentuk ibadah menolong janda-

janda atau anak yatim yang kesulitan. Bukan penjadikan tindakan

poligami rasulullah untuk kesenangan semata.

3. Sutradara

Saran penulis kepada sutradara film: pada industri perfilman hendalklah

sutradara memberikan karya bertemakan kesalehan sosial untuk

mencerdaskan khalayak penonton, bukan menafaatkan rating dan

agama islam untuk keuntungan semata.

DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis framing. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Asep Saeful Muhtadi. 2012. Komunikasi Dakwah, teori pendekatan, dan aplikasi.

Bandung, Simbiosa Rekatama Media.

Art Van Zoest. 1993. Semiotika tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang

Dilakukan. Jakarta: Sumber Agung.

Diana Nopiana. 2014. Analisis Semiotik Makna Tawakal dalam Film “Ummi

Aminah“ Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam.

Hafied Cangara. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film . Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Indiwan Seto. 2007. Semiotika Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis.

Irawan, Soeharton. 2004. Metodelogi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu sosial lainnya. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

152

153

Jalaluddin Rahmad. Islam Altenatif Ceramah-Ceramah di Kampus. Bandung:

Mizan Anggota IKAIP.

M Boggs Joseph. 1986. Cara Menilai Sebuah Film, Terj. Asrul Sani . Jakarta:

Yayasan Citra.

Marcel Danesi. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalansutra.

Marcel Danesi. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Miftah Faridl. 2000. Dakwah Kontemporer Pola Altenatif Dakwah Melalui

Televisi. Bandung: Pusdai Press.

Muhammad Sobary. 2007. Kesalehan Sosial. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.

Mulkhan, Abdul Munir. Kesalehan Multikultural : Ber-Islam Secara Autentik

Kontesktual di Aras Peradaban Global. Jakarta: PSAP.

Nawiroh Vera. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Pawito. 2001. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:LkiS.

Pius A. Partanto dan Trisno Yuwono. 1994. Kamus Kecil Bahasa Indonesia Edisi

Terbaru. Surabaya: Penerbit Arloka.

154

Rachmat Krisyanto. 2006. Teknik praktis dan Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana

Prenada Media Group.

Rina Yusrina. 2015. Kesalehan Sosial Dalam Film “Penjuru 5 Santri” . Skripsi

S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam.

Sunardi, Semiotika Negativa (Yogyakarta: Buku Baik, 2004), hal. 74.

Syifa Ismalia. 2016. Analisis Semiotik Makna Ikhlas dalam Film “Surga yang Tak

Dirindukan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam.

Umar Ismail.1965. Mengupas Film. Jakarta: Lebar,1965.

Yasraf Amir Piliang. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta,

September.

DAFTAR PUSTAKA INTERNET, JURNAL, DAN BLOG http://wanitabercerita.com/3-film-indonesia-bertema-poligami/ diakses pada tanggal 16 Januari 2017 pukul 20:11 WIB. http://www.bintang.com/celeb/read/2278223/surga-yang-tak-dirindukan-tembus- setengah-juta-penonton diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 20:30 WIB. https://kristolog.com/2013/11/01/mengapa-nabi-muhammad-saw-poligami/ diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 20:40 WIB. http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi- makna/ diakses pada tanggal 20 Januari 2017 pada pukul 14:49 WIB. http://ilmutuhan.blogspot.co.id/2010/08/tokoh-semiotika-modern.html diakses pada tanggal 25 Januari 2017 pada pukul 17:04 WIB. http://ilmutuhan.blogspot.co.id/2010/08/tokoh-semiotika-modern.html diakses pada rabu, 25 Januari 2017 pada pukul 18:15 WIB.

Didin Hafidhuddin, Kesalehan Individual dan Sosial , http://dariislam.blogspot.co.id/2009/09/kesalehan-individual-dan-sosial.html diakses tanggal 20 February 2017 pukul 17:28 WIB.

Andry Wijayanto, Menumbuhkan Nilai Kesalehan Sosial dengan Al-quran http://haluankepri.com/rubrik/opini/79263-menumbuhkan-nilai-kesalehan-sosial- dengan-al-quran.html diakses pada tanggal 20 February 2017 pada pukul 20:44

WIB.

155

156

Andi Faisal Bakti, Trendsetter Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan

Peluang Pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurnal Komunikasi Islam,

Volume 04, Nomor 01, Juni 2014. Hlm 23.

Helmiati, Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial, https://uin- suska.ac.id/2015/08/19/meyakini-shalat-sebagai-obat-muhammad-syafei-hasan/ diakses pada tanggal 20 February 2017 pada pukul 20:50 WIB.

Hadyan Luthfi Julianto, Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial dalam Sejarah

Islam, http://luthfie2015.blogspot.co.id/2015/12/kesalehan-ritual-dan-kesalehan- sosial.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_yang_Tak_Dirindukan#Pemeran 18:23

https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril Diakses pada tanggal 5 Februari 2017 pukul 16:39 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella Diakses pada tanggal 5

Februari 2017 pukul 16:43 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah Diakses pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 09:42 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Sandrinna_Michelle Diakses pada tanggal 21

Februari 2017 pukul 09:44 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Kemal_Palevi Diakses pada tanggal 21 Februari

2017 pukul 09:45 WIB.

157

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanta_Ginting Diakses pada tanggal 21 Februari

2017 pukul 09:47 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Zaskia_Adya_Mecca Diakses pada tanggal 21

Februari 2017 pukul 09:50 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Landung_Simatupang Diakses pada tanggal 21

Februari 2017 pukul 09:55 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Vitta_Mariana Diakses pada tanggal 21 Februari

2017 pukul 09:58 WIB. http://www.bintang.com/celeb/read/2471704/film-surga-yang-tak-dirindukan- raih-piala-antemas-2016 18:26

Ali Reza, “Surga yang Tak Dirindukan” Surga yang Tak Dirindukan, Sebuah

Kritik, https://sobatlama.wordpress.com/2016/01/29/surga-yang-tak-dirindukan- sebuah-kritik/ Diakses pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 18:47 WIB.

7 Poin Mengenai Film Surga yang Tak Dirindukan, http://duniasenyap.blogspot.co.id/2016/07/review-film-surga-yang-tak- dirindukan.html diakses pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 18:48 WIB.

Dimas, Etika dan kepribadian http://dimas-p-a- fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-104726-Etika%20dan%20Kepribadian-

Kepedulian%20Sosial.html 21:21 WIB.

158

Timur Matahari, Memetik Hikmah dari Film Surga yang Tak Dirindukan http://arsitekantara.blogspot.co.id/2016/03/memetik-hikmah-dari-film-surga-yang- tak-dirindukan.html diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 18:29 WIB.

Koko Nata, Kontroversi Poster Film Surga yang Tak Dirindukan http://www.koko-nata.net/2015/05/kontroversi-poster-film-surga-yang-tak_7.html diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 18:36 WIB.

Heri Supriyanto, Film Surga yang tak Dirindukan, Karena Memang itu Semu, http://www.kompasiana.com/hery_supriyanto/film-surga-yang-tak-dirindukan- karena-memang-itu-semu_55b08603397b61410546a5a2 diakses pada tanggal 30

Januari 2017 pukul 18:39 WIB.

Mia Vita Della, Kesan Para Tokoh Agama tentang Film Surga yang Tak

Dirindukan, http://www.muvila.com/film/artikel/kesan-para-tokoh-agama- terhadap-film-surga-yang-tak-dirindukan-150728w.html 18:34

Khairul Fikri, Hanung Bramantyo Bantah Film "Surga yang Tak Dirindukan"

Ajarkan Pria Berpoligami, http://www.beritasatu.com/hiburan/289294-hanung- bramantyo-bantah-film-surga-yang-tak-dirindukan-ajarkan-pria-berpoligami.html diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 20:37 WIB.

Pendapat BJ Habibie Mengenai Film Surga yang Tak

Dirindukan,http://beritapetang.com/2290/pendapat-bj-habibie-mengenai-film- surga-yang-tak-dirindukan/ diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pukul 20:43

WIB.

LAMPIRAN

Analisis Semiotika Makna Kesalehan Sosial tokoh Prasetya dalam Film

Surga yang Tak Dirindukan

Assalamualaikum warhmatullahi wabarakaatuuh

Nama:Mutiara Annisa

Nim: 1113051000177

Saya Mutiara Annisa mahasiswi UIN Syarifhidayatullah Jakarta jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam. Mohon maaf sebelumnya mengganggu, saya sedang menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul “Analisis semiotika makna kesalehan sosial tokoh Prasetya dalam film Surga yang Tak Dirindukan.”

Dengan adanya pesan ini saya ingin melakukan wawancara kepada penulis

SYTD, bunda Asma Nadia yang telah menciptakan karya luar biasa tentang kesalehan sosial seorang Prasetya, seorang laki-laki yang memiliki jiwa sosial dalam menolong, kepedulian, tanggung jawab, dan amanah dalam hidupnya.

Untuk itu saya meneliti sifat kesalehan sosial Prasetya agar masyarakat dapat mencontoh dan memahami jiwa sosial Prasetya yang mendahulukan

159

160

habluminannas (hubungan sosial/orang lain) tanpa melupakan habluminaallah

(hubungan dengan Allah).

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan waktu wawancara perihal melengkapi analisis saya di bab IV.

Lampiran Hasil Wawancara

Transkip wawancara

Nama : Kuntz Agus

Jabatan : Sutradara

Berikut pertanyaan wawancara:

1. Bagaimana tanggapan sutradara Kuntz Agus terhadap film surga yang tak

dirindukan? Khususnya pada perilaku kesalehan sosial Prasetya berupa

(suka menolong, kepedulian, tangung jawab, dan amanah)?

Skema development naskah di film ini (film adaptasi) adalah

character driven. Proses development perlu membangun karakter

Pras memiliki motivasi yang cukup untuk memutuskan menikahi

Meirose pada pertemuan pertama. Saya percaya, keputusan menikahi

Meirose itu harus didasari pada apa-apa yang baik dan benar:

menolong. selain itu, dilandasi dengan sifat Pras yang impulsif, tidak

berpikir panjang, dan trauma dengan masa lalu.

161

2. Apa alasan pak Kuntz Agus menyutradarai film SYTD dikarenakan film

tersebut sangat menyentuh dan memiliki makna kesalehan sosial pada

tokoh Prasetya? Bahkan lewat tokoh Prasetya yang berpoligami dapat

mengupas stigma negatif tentang poligami.

Saya pribadi, ingin menggaris-bawahi ayat ini: Dan kamu sekali-kali

tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu), walaupun kamu

sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu

cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain

terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara

diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang.

3. Di dalam film SYTD ada adegan Prasetya yang menolong anak kecil

bernama Hasbi di Yogyakarta karena terjatuh akibat naik sepeda bahkan

diantarkan sampai ke masjid. Handoko dan Amran melarangnya karena

akan berdampak pada kuliah mereka, namun Prasetya tetap ingin

menolong Hasbi. Apa yang ingin ditunjukan sutradara dari Perilaku suka

menolong Prasetya lewat adegan tersebut?

162

Memperkenalkan karakter Prasetya dari awal-awal film dimulai,

Pras tidak ingin melihat orang-orang disekitarnya merasakan

kesulitan seperti apa yang dia rasakan. Impulsif dalam menolong.

4. Selanjutnya ada adegan Prasetya menolong Meirose saat ingin bunuh diri

dengan mengemudikan mobil sedan hitamnya ke dalam jurang. Namun,

Prasetya menolongnya padahal ia sedang buru-buru untuk segera ke

jembatan yang sedang dibangunnya. Bagaimana menurut pak Kunt Agus

mengapa ingin menujukan adegan tersebut?

Pola impulsif Prasetya yang sudah diperkenalkan dari awal film,

tujuannya untuk scene plot ini. Ini adalah titik pertemuan Pras dan

Meirose. Titik Balik Pertama dalam film. Kalau Pras tidak menolong

Meirose, inti dari film ini. Kalau Pras tidak menolong, tidak akan

terjadi poligami, cerita selesai.

5. Perilaku suka menolong Prasetya memang sangat luar biasa, bahkan ia

merelakan surga yang dirindukan oleh istrinya demi menolong Meirose

untuk berbuat zalim, yaitu bunuh diri. Cara menolong Prasetya sangat

ekstrim, ia menikahi Meirose, membawanya menjadi mualaf, bahkan

merawat anaknya Meirose. Awalnya Meirose sudah tak percaya kepada

semua laki-laki. Namun lewat sikap kesalehan sosial Prasetya dalam

menolong Meirose, ia akhirnya percaya tak semua laki-laki itu jahat.

Makna terbesar apa yang ingin bapak sampaikan pada adegan tersebut?

163

Yang saya yakini adalah poligami harus diniatkan untuk beribadah?

Pras tidak ingin anak yang baru saja dilahirkan Meirose bernasib

sama dengan masa lalunya, dia tidak hanya menolong Meirose, tapi

(terlebih) anak itu, Akbar (yang mengingatkan pada masa lalu ibunya

yang bunuh diri). Saya ingin menebalkan pesan bahwa Poligami itu

bukan tujuan (dalam hal ini) tapi adalah jalan untuk berbagi

kebaikan, untuk menolong.

6. Untuk ketiga kalinya saat Prasetya mengendarai mobil ia turun untuk

menolong orang lain yang sama sekali tidak ia kenal, yaitu saat dia

menolong seorang wanita paru baya yang ingin dirampok di jembatan

layang saat hujan deras dan gelap gulita. Bahkan Prasetya ditusuk oleh

preman tersebut. Pesan apa yang ingin bapak Kuntz Agus sampaikan?

Ini adalah titik balik kedua dalam plot film, dalam development, kita

membahas perlu sesuatu yang masih berhubungan dengan karakter

impulsif Prasetya. Pada saat Pras ingin menyelesaikan hubungannya

dengan Meirose, kejadian malam itu malah membelokkan jalan nasib

nya. Pras hanya bisa berencana, tapi ujian yang harus dia jalani

masih panjang.

7. Nah, setelah menonton lebih dari 4 kali saya menemukan sifat kepedulian

164

Prasetya kepada Hasby orang yang ditolongnya, ia menelpon melaui Arini

dan menanyai kabarnya, menurut Bapak sikap kepeduliannya Prasetya

terhadap orang yang ditolongnya gimana? Lalu Prasetya datang ke tempat

Arini mengajar dan membantu membangun gazebo, itu bagaimana pak?

Sekali lagi, Hasbi adalah plot device pertama bagi Pras untuk dua hal,

mendeskripsikan karakter Pras, dan mempertemukan Pras dengan

Arini. Motivasinya dikuatkan kemudian dari seri impulsif yang

dilakukan oleh Pras.

8. Saat Meirose dilarikan ke rumah sakit, Prasetya langsung mengatakan ia

yang akan bertanggung jawab atas Meirose, padahal dia belum kenal.

Makna tanggung jawab apa yang ingin bapak sampaikan?

Untuk prosedur medis dengan tindakan yang serius, biasanya perlu

persetujuan keluarga untuk melakukan prosedur. Pada saat itu, tidak

ada keluarga yang bisa dihubungi, Pras lah yang mengajukan diri

untuk tanggung jawab itu.

9. Setelah menikahi Meirose menjadi istri keduanya, Prasetya selalu amanah

kepada keduanya istri dan anaknya, Ada adegan di saat Nadia ingin tampil

berdongeng, Prasetya sudah berjanji akan datang, namun tiba-tiba akbar

sakit. Diperjalanan Prasetya memutarbalikan mobilnya ke rumah Meirose

untuk membawa Akbar ke rumah sakit. Setelah akbar ia tolong, Prasetya

165

langsung pergi menonton putrinya. Dia amanah kepada janjinya.

Bagaimana menurut Pak Kuntz Agus, apakah yang ingin disampaikan

pada sikap amanah Prasetya?

Sebenarnya sequence scene itu adalah scene untuk Arini, titik balik

karakter Arini dalam bersikap kepada Pras. Titik dimana Arini

merasa bagaimanapun juga Akbar adalah seorang anak kecil yang

sedang membutuhkan pertolongan. Perihal Pras yang akhirnya tetap

datang pada pentas Nadia adalah bentuk tanggung jawab janji ayah

kepada anaknya.

Hasil wawancara ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya harap penelitian ini diberikan jawaban yang jujur dan apa-adanya, sesuai dinyatakan pada pertanyaan di atas, sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik pada penelitian ini. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak sutradara Kuntz Agus telah mengarahkan karakter tokoh Prasetya untuk berdakwah dan telah memberikan jawaban atas wawancara.

Wassalamualaikum Warahmatulahi wabarakatuh.

166

Bukti permohonan wawancara Instagram dan Email

167

168

169

Lampiran Surat Wawancara

170