Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 61 Pengaruh bauran promosi terhadap minat pengunjung Wisata budaya pesta adat Erau

Nina Indriastuty Universitas Balikpapan,

ABSTRAK

Kalimantan Timur memiliki potensi wisata daerah yang beragam. Promosi yang memadai diperlukan dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung guna meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu potensi wisatanya adalah Festival Rakyat Internasional Erau atau Erau International Folk Arts Festival (EIFAF) yang dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Tenggarong. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkenalkan adat budaya dan kearifan lokal asli daerah Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel bauran promosi apa saja yang mempengaruhi minat pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau tersebut. Populasi penelitian ini merupakan semua pengunjung atau wisatawan yang datang saat event perayaan Erau berlangsung dari tanggal 22 hingga 30 Juli 2017 di Kabupaten Tenggarong. Jumlah kunjungan wisata pada tahun 2017, adalah sebanyak 1.795.245 orang dan pengunjung yang pergi ke daya tarik wisata Budaya seperti Museum Mulawarman, Situs Makam Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Event Budaya, dan Situs Makam Kutai Lama Anggana adalah sebesar 37.86% atau 678.686 orang pengunjung. Sampel adalah sebesar 100 orang responden dengan menggunakan rumus Slovin. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif (explanatory research) dengan menggunakan alat uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bauran promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dalam penelitian ini berpengaruh pada minat pengunjung wisata budaya pesta adat Erau kecuali penjualan perorangan saja yang tidak signifikan berpengaruh. Dari hasil penelitian, disarankan beberapa hal yaitu panitia tetap melakukan perbaikan pelayanan kepada wisatawan, dan aparatur daerah serta masyarakat kabupaten Tenggarong terus berperan serta mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan wisata budaya pesta adat Erau tersebut.

Kata-kata kunci: bauran promosi; minat pengunjung; wisata budaya; pesta adat

Effect of promotion mix on visitor interest cultural tourism Erau indigenous party

ABSTRACT

East Kalimantan has a diverse regional tourism potential. Adequate promotion is needed in attracting tourists to visit in order to increase regional income. One potential tour is the Erau International Folk Festival or Erau International Folk Arts Festival (EIFAF) which is held every year in Tenggarong District. This activity was held other than as an effort to introduce cultural customs and local wisdom native to . This study aims to determine what promotional mix variables that affect the interest of visitors to the Erau Cultural Festival. The population of this study was all visitors or tourists who came when the Erau celebration event took place from 22 to 30 July 2017 in Tenggarong District, especially visitors to the Mulawarman Museum, the King Kutai Kartanegara Grave Site, Ing Martadipura, Cultural Events, and the Kutai Lama Anggana Grave Site, which amounted to 678,686 visitor people. The sample are 100 respondents using the Slovin formula. This research is an explanative research using multiple regression test. The results showed that the promotion mix variables such as advertising, sales promotion, public relations in this study affected the interest of visitors to the Erau traditional cultural tourism except for individual sales which were not significantly influential. From the results of the study, it was suggested several things, namely the committee continued to improve services to tourists, and the regional apparatus and the people of Tenggarong district continued to play a role in supporting the successful implementation of the Erau traditional cultural tourism activities

Keywords : promotion mix; visitor interest; culture tour; traditional party.

Korespondensi: Hj. Nina Indriastuty, S.E., M.M.. Universitas Balikpapan. Jl. Pupuk Raya No.1 RT. 16. Kelurahan Damai Bahagia. Kode Pos: 76114. Email: [email protected]. Submitted: August 2019, Accepted: February 2020, Published: April 2020 ISSN: 2548-3242 (printed), ISSN: 2549-0079 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi 62 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 PENDAHULUAN sebab dianggap sebagai sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana, dan prasarana Indonesia merupakan salah satu negara dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Oleh dengan objek wisata yang beragam. Sektor karena itu, pemerintah perlu menggalakkan pariwisata menjadi salah satu sumber pajak strategi pemberdayaan masyarakat melalui dan pendapatan yang signifikan bagi negara. pengembangan pariwisata yang berbasis Banyaknya objek wisata tersebut karena kerakyatan atau community based tourism Indonesia memiliki pulau besar dan pulau kecil development (Widayanti, 2012). Dalam hal ini, yang berjumlah 13.487 dengan cuaca tropis pemasaran pariwisata menjadi hal yang penting. yang mendukung aktivitas wisata. Selain itu, Pemasaran pariwisata mempu menghasilkan pulau-pulau Indonesia mempunyai kekayaan keuntungan bagi berbagai pihak, baik pengelola alam berlimpah ruah yang dapat digunakan tempat wisata, pengelola jasa transportasi, masyarakat untuk dapat menarik minat penyedia fasilitas pendukung lainnya di tempat wisatawan berkunjung ke Indonesia (Herat, wisata, dan sebagainya (Mulyana, Octavianti, Rembang, & Kalangi, 2015). Alam indah dan & Faradysa, 2019). memesona yang dimiliki oleh negara Indonesia Untuk menyukseskan sektor pariwisata, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai peranan promosi pariwisata adalah sesuatu yang objek wisata mampu menarik wisatawan untuk sangat krusial. Promosi merupakan usaha untuk berkunjung. memperbesar daya tarik objek wisata serta Wisatawan merupakan sumber devisa menginformasikan objek-objek dan atraksi negara yang dapat meningkatkan pendapatan wisata yang ada kepada calon-calon wisatawan. negara dan masyarakat di lokasi objek wisata. Promosi yang gencar diharapkan akan Dengan demikian, pengembangan industri merangsang kunjungan wisatawan. Promosi pariwisata merupakan salah satu strategi yang diawali dengan komunikasi persuasi untuk digunakan oleh organisasi non-pemerintah membangkitkan perhatian dan pada akhirnya guna mempromosikan wilayah tertentu sebagai berlanjut menjadi minat untuk berkunjung. daerah wisata. Melalui hal tersebut perdagangan Bentuk promosi bukan hanya tourism map, dapat ditingkatkan lewat penjualan barang dan guidebook, brosur, leaflet, internet namun jasa kepada wisatawan baik lokal maupun juga termasuk penyelenggaraan event-event, mancanegara. Subsektor pariwisata diharapkan pameran, serta penampilan atraksi seni budaya juga dapat menggerakkan ekonomi rakyat, (Areks & Nadjib, 2015).

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 63

Pariwisata merupakan salah satu industri kualitas jasa tergantung pada siapa yang di bidang jasa yang langsung berhubungan menyediakan, kapan, dan dimana, dan kepada dengan konsumen akhir pengguna jasa. Adapun siapa, jasa sangat bervariasi; (d) Perishability pengertian jasa adalah “any act or performance (Jasa tidak tahan lama), artinya jasa tidak dapat one party can offer to another that is essentially disimpan untuk dijual atau dipergunakan waktu intangible and does not result in the ownership kemudian (Kotler & Amstrong, 2008). of anything”(Kotler & Keller, 2012), artinya Kegiatan promosi dilakukan untuk bahwa jasa dapat didefinisikan sebagai setiap memberitahukan kepada masyarakat mengenai tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan objek wisata yang dimaksud. Kegiatan promosi oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada yang sampai pada masyarakat akan dapat dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud mempengaruhi kunjungan wisatawan. Hal ini fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan dikarenakan, salah satu bagian bauran promosi sesuatu. Secara konseptual, pariwisata dapat adalah melakukan kegiatan dengan cara dipasarkan dan memiliki makna yang lebih memberikan pemahaman publik terhadap barang dalam dan luas daripada sekedar penjualan dan atau jasa yang dijual. Tidak semua promosi memasarkan barang maupun jasa. dilakukan dengan baik, banyak promosi yang Dalam merancang program pemasaran dilakukan tidak sampai pada sasaran yang tepat, terdapat empat karakteristik khusus dari jasa sehingga promosi tersebut tidak mempengaruhi sebagai berikut: (1) Intangibility (jasa tidak kunjungan wisata (Charylia, 2013). berwujud), yakni jasa tidak seperti produk Tingkat kunjungan wisata dapat dipengaruhi fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, oleh kegiatan promosi yang dilakukan oleh didengar, atau dibaui sebelum dibeli. Agar calon pengelola suatu kawasan obyek wisata konsumen memiliki keyakinan menggunakan (Charylia, 2013). Kegiatan promosi yang tepat produk jasanya, perusahaan harus menawarkan sasaran akan lebih baik jika dilakukan melalui jasa semenarik mungkin dan juga berkualitas; komunikasi yang baik pula, sebab komunikasi (b) Insperability (jasa tidak terpisahkan), merupakan salah satu aspek penting dalam antara penyedia dan jasa tentu saja tidak dapat pemasaran sektor pariwisata suatu daerah. terpisahkan, baik penyedia jasa adalah orang Pentingnya pemahaman tentang komunikasi ini atau mesin. Apabila penyedia jasa memberikan ditujukan agar informasi yang akan disampaikan jasa, maka penyedia jasa itu menjadi bagian dapat memberikan dampak yang diinginkan dan jasa; (c) Variability (Berubah-ubah), artinya mencapai sebuah kesamaan kehendak. Aplikasi

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 64 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 komunikasi dalam pemasaran disebut sebagai tempat wisata ini, wisatawan harus melalui kota komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran Balikpapan dan kota Samarinda. Oleh karena itu bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan jika ada event Erau, maka kota-kota tersebutlah yang ditujukan kepada konsumen, antara lain yang mendapatkan efek positif secara ekonomi. perubahan knowledge (pengetahuan), perubahan Dengan maksud agar para wisatawan sikap, dan perubahan perilaku (Setiawan & U., mendapatkan informasi mengenai kegiatan 2014). wisata yang akan dilaksanakan suatu daerah Proses komunikasi sendiri dalam maka digunakanlah salah satu variabel dari pemasaran pada akhirnya adalah membentuk bauran pemasaran yakni promosi. Pengertian respon dari penerima pesan. Tujuan komunikasi dari bauran pemasaran (marketing mixed) akan dapat tercapai melalui tahapan yang itu sendiri adalah seperangkat alat yang tercipta pada proses pembelian seperti : (1) dapat digunakan pemasar guna membentuk Awareness, adalah kesadaran pada produk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada yang ditawarkan; (2) Interest, merupakan pelanggan (Tjiptono, 2014). terbentuknya rasa ketertarikan di dalam benak Secara keseluruhan bauran pemasaran konsumen sehingga berusaha mengetahui lebih terdiri dari tujuh variabel, seperti : (a) Product, lanjut mengenai produk yang ditawarkan; (3) adalah bentuk penawaran organisasi jasa yang Trial, merupakan proses konsumen mencoba ditujukan guna mencapai tujuan (baik berwujud dan membandingkan produk tersebut sesuai fisik atau tidak) yang dapat ditawarkan kepada dengan harapannya; (4) Act, adalah melakukan pelanggan potensial guna pemenuhan dan atau tindakan pembelian (Sulthony, 2014). keinginan pelanggan atau konsumen, (b) Pricing, Salah satu daerah dengan objek wisata keputusan bauran harga berkenaan dengan potensial yang perlu dipromosikan adalah kebijakan strategik dan taktikal, seperti tingkat Tenggarong. Tenggarong merupakan salah satu harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang tingkat diskriminasi harga di antara berbagai melaksanakan ritual-ritual adat pada perayaan kelompok pelanggan; (c) Promotion, meliputi Erau. Perayaan tersebut sering dilaksanakan berbagai metode untuk mengkomunikasikan sebagai agenda tahunan oleh pemerintah manfaat jasa kepada pelanggan potensial kabupaten. Sehingga dapat dikatakan bahwa dan aktual. Metode-metode tersebut seperti kegiatan wisata inilah yang dapat menarik periklanan, promosi penjualan, direct wisatawan untuk datang. Guna mencapai marketing, personal selling, dan public relation;

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 65

(d) Place, menyangkut tempat dan kemudahan memasarkan produk (Sunyoto, 2014). Sehingga akses terhadap jasa bagi para pelanggan dapat dikatakan, jika produk yang dihasilkan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan oleh perusahaan dapat dikenal dan diterima lokasi fisik, keputusan mengenai penggunaan oleh pangsa pasar maka perusahaan harus perantara untuk meningkatkan aksesibilitas memasarkan produknya melalui salah satu jasa bagi para pelanggan, dan keputusan non- bauran pemasaran yakni promosi. lokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa; Promosi sendiri meliputi unsur-unsur (e) People, orang sebagai unsur yang utama informasi dan mempengaruhi perilaku dalam bauran pemasaran pada sebagian besar pelanggan, dengan tujuan mempertinggi citra jasa; (f) Physical Evidance, karakteristik tidak perusahaan atau meningkatkan penjualan berwujud pada jasa menyebabkan pelanggan produk. Dalam hal ini komunikasi memegang potensial tidak dapat menilai suatu jasa sebelum peranan yang sangat penting. Dengan adanya mengkonsumsinya; (g) Process, proses operasi komunikasi yang efektif, dapat mengubah atau produksi merupakan faktor penting bagi tingkah laku atau perilaku seseorang (Indriastuty konsumen high-contact service, yang sering & Abdiannur, 2017). kali juga berperan sebagai co-producer jasa “Promotion means activities that tersebut; (h) Customer service. Pada sektor jasa, communicate the merits of the product memberikan pelayanan kepada konsumen atau and persuade target customers to buy it”, pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total artinya promosi merupakan kegiatan yang jasa yang dipahami atau yang diartikan oleh mengomunikasikan manfaat dari sebuah pelanggan. produk dan membujuk target konsumen untuk Promosi berasal dari kata promote membeli produk tersebut (Kotler & Amstrong, dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai 2008). Sementara itu, bauran promosi adalah mengembangkan atau meningkatkan. sarana yang digunakan perusahaan dalam Promosi merupakan salah satu komponen dari upaya untuk menginformasikan, membujuk dan bauran pemasaran (marketing mix). Fungsi mengingatkan konsumen baik secara langsung promosi dalam bauran pemasaran untuk maupun tidak langsung tentang produk dan mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan merek yang mereka jual (Kotler & Keller, 2012). konsumen. Promosi merupakan salah satu Bauran promosi terdiri dari: (1) Periklanan. variabel dalam bauran pemasaran yang sangat Setiap bentuk presentasi nonpersonal berbayar penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 66 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 sponsor. Bentuk ini disampaikan melalui media mulut ke mulut baik langsung, tertulis, maupun cetak, media penyiaran, media jaringan, media bermedia elektronik, berhubungan dengan elektronik, dan media tampilan yang terdiri dari manfaat atau pengalaman membeli atau produk surat kabar, televisi, radio, majalah, halaman atau jasa; (8) Penjualan perorangan. Interaksi web, dan billboard; (2) Promosi penjualan. secara langsung dengan satu atau lebih calon Berbagai insentif jangka pendek untuk pembeli untuk membuat presentasi, menjawab mendorong percobaan atau pembelian produk pertanyaan dan pengadaan pesanan (Kotler & atau jasa termasuk promosi konsumen, promosi Keller, 2012). perdagangan bisnis, dan tenaga jual promosi. Pada sektor pariwisata, tahapan proses Contoh bentuk ini adalah kupon, kontes, sampel, berkunjung pada dasarnya merupakan proses dan potongan harga; (3) Acara dan pengalaman. pembelian terhadap jasa yang ditawarkan.

Perusahaan yang mensponsori program yang Dalam penelitian ini konsep pembelian dirancang untuk menciptakan interaksi harian terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian atau merek terkait khusus dengan konsumen, informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan seperti olahraga, seni, dan hiburan; (4) pembelian, dan perilaku setelah pembelian Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai (Hania, Sunarti, & Pangestuti, 2016). program diarahkan secara internal kepada Kabupaten Tenggarong melaksanakan karyawan dari perusahaan atau eksternal kepada Festival BudayaAdat Erau agar para konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan pengunjung tertarik dan akhirnya berkunjung. media untuk mempromosikan atau melindungi Dalam kegiatan ini tentu saja diperlukan citra. Contohnya adalah sponsor, donasi, dan sarana promosi sehingga para pengunjung berita; (5) Pemasaran langsung. Penggunaan mendapatkan infomasi yang jelas mengenai mail, telepon, fax, e-mail atau internet festival tersebut. Festival Erau diadakan setiap untuk berkomunikasi secara langsung untuk tahun, biasanya antara Juli-Agustus selama satu meminta respon atau dialog dari pelanggan; pekan. (6) Pemasaran interaktif online dan program Festival ini awalnya adalah upacara adat di yang dirancang untuk melibatkan pelanggan. Kesultanan Kutai Kartanegara dan sudah berusia Ini secara langsung atau tidak langsung lebih dari 100 tahun. Kegiatan ini bermula dari mengingatkan kesadaran, meningkatkan citra, “tijak tanah” putra-putri raja, pemberian gelar atau menimbulkan penjualan produk atau jasa; atau penobatan putra mahkota atau raja. Sempat (7) Pemasaran mulut ke mulut. Pemasaran dari mengalami kevakuman pada dekade 1960-an,

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 67 festival ini dihidupkan kembali pada 1970-an. kesultanan di tujuh kabupaten/kota lainnya di Saat ini Festival Erau adalah festival yang Provinsi Kalimantan Timur. Festival Erau kini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan telah terdaftar dalam kalender acara pariwisata Pariwisata Kutai Kertanegara untuk melestarikan nasional dan tidak saja dikaitkan dengan seni tradisi dan budaya masyarakat Kutai. Erau budaya Keraton Kutai Kartanegara, tapi lebih berasal dari bahasa Kutai “eroh” yang berarti: bervariasi dengan penampilan berbagai produk ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh suka cita. seni dan budaya yang ada serta hidup dan Suasana yang ramai, riuh-rendah suara tersebut berkembang di seluruh wilayah Kabupaten dalam arti banyaknya kegiatan kelompok orang Kutai Kartanegara. yang punya hajat dan bermakna sakral, ritual, Terdata jumlah kunjungan wisata pada maupun hiburan. Festival Erau tengah bergerak tahun 2017, adalah sebanyak 1.795.245 orang. dari festival daerah menjadi festival nasional, Sebesar 43.72% atau 784.984 orang pengunjung dan menjelang festival berkelas dunia. Festival ke daya tarik wisata Buatan yang datang ke Erau sekarang disandingkan dengan sejumlah Pulau Kumala, Ladang Budaya (Ladaya), festival folklore internasional yang didaftar dan Lamin Etam Ambos Samboja. Sebesar CIOFF (International Councl of Orgnaizations 37.86% atau 678.686 orang pengunjung ke of Folklore Festivals and Folk Arts), sebuah daya tarik wisata Budaya antara lain Museum lembaga internasional dibawah koordinasi Mulawarman, Situs Makam Raja Kutai UNESCO. Nama program kegiatan Festival Kartanegara Ing Martadipura, Event Budaya, Erau akan berubah menjadi Erau International dan Situs Makam Kutai Lama Anggana. Sebesar Folklore & Art Festival (EIFAF). 14.83% atau 266.188 orang pengunjung ke Tujuan pelaksanaan Festival Erau daya tarik wisata Alam yaitu Borneo Orangutan ini, antara lain : 1) Mengaktualisasikan Survival Foundation (BOSF), Kawasan Bukit adat budaya warisan leluhur Kesultanan Bangkirai Samboja, Pantai Tanah Merah, Kutai Kartanegara Ing Martadipura; 2) Pantai Pangepang dan Desa Wisata Kersik. Mengungkapan jati diri masyarakat Kutai Sebanyak 3.58% atau 64.214 orang pengunjung Kartanegara; 3) Menumbuhkembangkan rasa ke fasilitas Akomodasi atau hotel, dan sebanyak memiliki dan mencintai budayanya sendiri; 4) 0.01% atau 173 orang pengunjung dalam Mempromosikan potensi daerah; 5) Menjadi penyelenggaraan MICE OFF di Tenggarong sarana silaturahmi antar-etnis di Kabupaten (Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kutai Kutai Kartanegara maupun wilayah adat Kertanegara, 2017).

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 68 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80

Sumber: Peneliti, 2017 Sumber: Peneliti, 2017

Gambar 1 Foto Spanduk EIFAF Gambar 3 Foto Beberapa Pamflet EIFAF 2017

Pada Festival Rakyat Internasional Erau Menurut Dinas Pariwisata Pemerintah atau Erau International Folk Arts Festival Kabupaten Kutai Kartanegara, wisatawan (EIFAF) yang diseleggarakan di Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartenegara

pada tanggal 22-30 Juli 2017 dimeriahkan oleh kecenderungannya semakin meningkat delapan negara sahabat seperti: Korea Selatan, sehingga berbagai promosi dilakukan agar Jepang, Polandia, Bulgaria, India, Slowakia, informasi mengenai acara pada event EIFAF Thailand, dan Taiwan. Tujuan mengundang 2017 dapat sampai kepada wisatawan. Promosi negara sahabat adalah untuk memberi semangat yang disampaikan biasanya bermuatan konten- para seniman di Kutai Kartanegara agar lebih konten yang menarik dan inovatif sehingga kreatif. Mereka juga bisa belajar dari negara lain pengunjung datang mengikuti semua event mengenai budaya dan juga busana (Poerwanto, yang telah dijadwalkan oleh Panitia (gambar 3). 2017). Berdasarkan paparan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bauran promosi seperti yang telah dikemukan memiliki pengaruh terhadap minat pengunjung Wisata Budaya Adat Erau di Tenggarong. Pengaruh tersebut baik secara simultan maupun parsial.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini merupakan Sumber : Masaul/detikTravel jenis penelitian eksplanatif (explanatory Gambar 2 Foto Penampilan dari Bulgaria research). Penelitian ini, diarahkan pada

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 69

pengungkapan hubungan kausal antar variabel sampling sebagai unsur populasi yang terpencil yang diteliti (Suryana, Zein, Sumartias, & memperoleh peluang yang sama untuk menjadi Gemiharto, 2019) sehingga mampu menjelaskan sampel atau untuk wakili populasi yang dikenal hubungan antara beberapa variabel melalui dengan simple random sampling (Sugiyono, pengujian hipotesis yang dihitung melalui uji 2017). statistik. Penetapan ukuran sampel dilakukan Populasi adalah wilayah generalisasi yang dengan menggunakan rumus Slovin. Populasi terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai penelitian ini sebanyak 678.686 orang kualitas dan karakteristik tertentu yang pengunjung dengan nilai kritis (batas ketelitian) ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan yang diinginkan 10%, dengan menggunakan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, rumus Slovin maka dihasilkan 99,98 atau 100

2017). Populasi dalam penelitian ini merupakan orang pengunjung. Dapat disimpulkan bahwa semua wisatawan yang datang saat event sampel responden yang diambil merupakan perayaan Erau berlangsung dari tanggal 22 pengunjung/wisatawan yang sedang berada sampai dengan 30 Juli 2017 di Kabupaten disaat Event Budaya berlangsung sebanyak 100 Tenggarong. Jumlah kunjungan wisata pada orang pengunjung. tahun 2017, adalah sebanyak 1.795.245 Pengumpulan data primer dilakukan orang. Pengunjung yang pergi ke daya tarik dengan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik wisata Budaya seperti Museum Mulawarman, pengumpulan data yang dilakukan dengan Situs Makam Raja Kutai Kartanegara Ing cara memberikan seperangkat pertanyaan dan Martadipura, Event Budaya, dan Situs Makam pernyataan tertulis kepada responden untuk Kutai Lama Anggana adalah sebesar 37.86% dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik atau 678.686 orang pengunjung. pengumpulan data yang efisien bila peneliti Sampel adalah bagian dari jumlah dan tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2017). yang memberikan peluang yang sama bagi Variabel bebas (X) pada penelitian setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih ini adalah periklanan, promosi penjualan, menjadi anggota sampel adalah probability hubungan masyarakat, dan penjualan sampling dengan cara mendapatkan sampel perorangan. Sementara itu, variabel terikat (Y) secara langsung pada unit sampling. Setiap unit adalah minat pengunjung wisata budaya adat

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 70 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 Erau. Guna mendapatkan alat pengumpul data adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. yang baik diperlukan perhitungan validitas Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi dan reliabilitas. Menurut Suharsimi, validitas antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada adalah suatu ukuran yang menunjukkan tidaknya multikolinieritas di dalam model tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu regresi adalah dengan melihat nilai toleransi instrumen. Sementara itu, reliabilitas instrumen dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, nilai tolerance >10% dan nilai VIF <10, maka keajegan, dan atau kehandalan instrumen untuk dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas menggambarkan gejala seperti apa adanya. antar variabel bebas dalam model regresi. Secara konsep, instrumen yang reliabel adalah Selain itu, indikasi terjadinya multikolinieritas instrumen yang apabila digunakan terhadap dalam model regresi adalah dari signifikasinya,

subjek yang sama, akan menunjukkan hasil yang jika secara simultan variabel independen sangat sama pula walaupun dalam waktu dan kondisi berpengaruh terhadap variabel dependen dengan yang berbeda (Djuniadi & Lestari, 2016) . nilai R2 cukup besar namun secara parsial tidak Penelitian ini menggunakan alat analisis ada varibel independen yang berpengaruh Regresi Linier Berganda yang merupakan signifikan terhadap variabel dependen, maka perluasan dari analisis regresi linier sederhana, dipastikan terjadi multikolinieritas (Djuniadi & perbedaan utamanya terletak pada banyaknya Lestari, 2016). variabel interikat pada analisis sederhana Pengujian heteroskedastisitas memiliki banyaknya variabel interikat lebih dari satu tujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel. Selain itu, penelitian ini juga harus terjadi ketidaksamaan variance dari residual memenuhi uji prasyarat dalam analisis suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. regresi berganda seperti uji normalitas data, Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran uji multikolinearitas, dan uji heterokesdasitas. variabel bebas. Penyebaran yang acak Berdasarkan teori statistika model linier menunjukkan model regresi yang baik atau hanya residu dari variabel dependent (Y) yang dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel (Djuniadi & Lestari, 2016). independent (X) diasumsikan bukan fungsi Menurut Sugiyono analisis regresi berganda distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya adalah analisis yang digunakan peneliti, bila Pengujian multikolinieritas memiliki bermaksud meramalkan bagaimana keadaan tujuan apakah dalam model regresi ditemukan (naik turunnya) variabel terikat (kriterium),

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 71 bila dua atau lebih variabel interikat sebagai Balikpapan (5%), (5%), Banjarmasin faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan (4%), Papua, Kota Bangun, dan Warga Negara nilainya) (Sugiyono, 2017). India masing-masing (masing-masing 3%), serta Kota Bogor, Bandung, Madura, Jawa, HASIL DAN PEMBAHASAN Magelang, Sendawar, dan NTT (masing-masing

Responden dalam penelitian ini adalah 2%). Sisanya masing-masing 1% berasal dari seluruh wisatawan yang datang berkunjung saat Loa Janan, Muara Muntai, Bontang, Jembayan, perayaan Erau berlangsung. Data diperoleh Palangkaraya, Tarakan, , Malang, dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 Bengkulu, Gresik, Lamongan, Sangatta, responden dari 678.686 orang pengunjung. Penajam, Pontianak, Jombang, Jember, Adapun karakteristik data responden penelitian Banyuwangi, Semarang, Kaltara, NTB, , ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, Kota dan Sulsel. asal/Negara, dan pekerjaan. Dapat diketahui Dilihat dari pekerjaannya, responden berdasarkan jenis kelamin responden dalam adalah pelajar (23%), mahasiswa (38%), penelitian ini, yaitu: laki-laki sebanyak 50 pegawai swasta (27%), wiraswasta (1%), PNS responden (50%), sedangkan untuk perempuan (3%), Dokter (2%), Advokat (1%), dan lain- sebanyak 50 responden (50%). lain (5%). Jadi pengunjung dalam penelitian ini Berdasarkan usia responden bahwa sebagian berdasarkan pekerjaannya yang berkunjung ke besar pengunjung yang berusia 15-25 tahun wisata budaya adat Erau yang lebih dominan sebanyak 65 responden (65%), pengunjung yang berasal dari kalangan mahasiswa yaitu 38 usia 26-35 tahun sebanyak 13 responden responden. (13%), pengunjung usia 36-45 sebanyak 12 Adapun deskripsi persepsi responden responden (12%), pengunjung usia 46-55 adalah dengan menggunakan skala pengukuran sebanyak 8 responden (8%), serta pengunjung dan rata-rata (mean) jawaban yang dipilih oleh usia > 55 sebanyak 2 responden (2%). Jadi responden terhadap semua item pertanyaan dalam penelitian ini yang lebih dominan adalah mengenai lima variabel penelitian. pengunjung yang berusia kisaran 15-25 tahun, Persepsi responden terhadap indikator yaitu sebanyak 65 responden baik itu laki-laki periklanan dari bauran promosi ditemukan maupun perempuan. bahwa nilai mean diatas 3,76. Dari distribusi Responden berdasarkan berasal dari frekuensi diketahui bahwa nilai rata-rata Tenggarong (20%), Samarinda (19%), tertinggi sebesar 4,27 terletak pernyataan bahwa

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 72 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 iklan mewakili seluruh acara Festival Budaya sebesar 4,14. Dari distribusi frekuensi juga Adat Erau. Pada pernyataan informasi tentang diketahui bahwa nilai rata-rata tertinggi sebesar Festival Budaya Adat Erau melalui media, nilai 4,20 terletak pada 2 (dua) pernyataan yakni rata-ratanya adalah 4,04. Pada pernyataan isi pernyataan bahwa Festival Budaya Adat Erau konten iklan tentang Festival Budaya Adat Erau, telah menggambarkan Tenggarong sebagai nilai rata-ratanya adalah 3,98. Pada pernyataan kota Raja dan pernyataan Festival Budaya Adat informasi publikasi acara Festival Budaya Adat Erau dapat memberikan pengetahuan kepada Erau, nilai rata-ratanya adalah 3,54. Sedangkan pengunjung mengenai budaya asli Kutai. Pada nilai rata-rata terendah adalah 2,99 terletak pada pernyataan acara Festival Budaya Adat Erau pernyataan bahasa pada iklan Festival Budaya menggambarkan pariwisata di kota Tenggarong, Adat Erau. nilai rata-ratanya adalah 4,19. Pada pernyataan

Ditemukan nilai mean dari persepsi dengan adanya Festival Budaya Adat Erau responden terhadap indikator promosi penjualan dapat membangun komunikasi, nilai rata-rataya acara Festival Budaya Adat Erau adalah sebesar adalah 4,05. Sedangkan rata-rata terendah 4,06. Dari distribusi frekuensi juga diketahui sebesar 4,03 adalah Festival Budaya Adat Erau bahwa nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,41 menggambarkan adat daerah Kalimantan Timur terletak pada pernyataan dapat memperkenalkan khususnya adat Kutai. daerah. Pada pernyataan meningkatkan jumlah Ditemukan nilai mean persepsi responden wisatawan dengan adanya Festival Budaya terhadap indikator penjualan pribadi sebesar Adat Erau, nilai rata-ratanya adalah 4,11. Pada 4,06. Dari distribusi frekuensi juga diketahui pernyataan promosi mempengaruhi untuk bahwa nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,44 mengikuti acara Festival Budaya Adat Erau, terletak pada pernyataan bahwa masyarakat nilai rata-ratanya adalah 4,01. Pada pernyataan berpartisipasi dalam acara Festival Budaya Festival Budaya Adat Erau yang menyebabkan Adat Erau. Pada pernyataan pihak terkait pengunjung datang kembali, nilai rata-ratanya sudah memberikan informasi yang jelas adalah 3,99. Selanjutnya nilai rata-rata terendah perihal Festival Budaya Adat Erau, nilai rata- terdapat pada pernyataan promosi Festival ratanya adalah 3,99. Pada pernyataan panitia Budaya Adat Erau lebih bagus dari yang mempersiapkan dan melaksanakan acara sebelumnya yakni 3,81. Festival Budaya Adat Erau, nilai rata-ratanya Ditemukan nilai mean persepsi responden adalah 3,98. Pada pernyataan panitia membantu terhadap indikator hubungan masyarakat pengunjung saat Festival Budaya Adat Erau

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 73

berlangsung, nilai rata-ratanya adalah 3,97 variabel Y adalah valid. Pada masing-masing

Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah 3,94 item pertanyaan variabel X1 nilai koefisien terletak pada pernyataan Festival Budaya Adat variasinya lebih dari besar dari nilai kritisnya Erau telah menggambarkan keseluruhan acara. yakni sebesar 0,361, sehingga dapat disimpulkan Ditemukan nilai mean persepsi responden bahwa nilai uji validitas untuk masing-masing terhadap indikator minat pengunjung wisata item pertanyaan variabel X1 adalah valid. Pada budaya adat Erau sebesar 4,04. Dari distribusi masing-masing item pertanyaan variabel X2 frekuensi juga diketahui bahwa nilai rata-rata nilai koefisien variasinya lebih dari besar dari tertinggi sebesar 4,27 terletak pada pernyataan nilai kritisnya yakni sebesar 0,361, sehingga bahwa iklan Festival Budaya Adat Erau sudah dapat disimpulkan bahwa nilai uji validitas mewakili seluruh acara. Pada pernyataan untuk masing-masing item pertanyaan variabel adanya Festival Budaya Adat Erau pengunjung X2 adalah valid. Pada masing-masing item dapat mengetahui budaya asli, nilai rata-ratanya pertanyaan variabel X3 nilai koefisien variasinya adalah 4,20. Pada pernyataan acara Festival lebih dari besar dari nilai kritisnya yakni Budaya Adat Erau menyebabkan pengunjung sebesar 0,361, sehingga dapat disimpulkan datang kembali ke kota Tenggarong, nilai rata- bahwa nilai uji validitas untuk masing-masing ratanya adalah 3,99. Pada pernyataan Festival item pertanyaan variabel X3 adalah valid. Pada

Budaya Adat Erau dapat menggambarkan masing-masing item pertanyaan variabel X4 kegiatan secara keseluruhan, nilai rata-ratanya nilai koefisien variasinya lebih dari besar dari adalah 3,94. Sedangkan nilai rata-rata terendah nilai kritisnya yakni sebesar 0,361, sehingga adalah 3,81 terletak pada pernyataan promosi dapat disimpulkan bahwa nilai uji validitas Festival Budaya Adat Erau lebih bagus dari untuk masing-masing item pertanyaan variabel promosi daerah lain. X4 adalah valid. Berdasarkan pengujian validitas dengan Sedangkan hasil pengujian reliabilitas pada hasil output SPSS pada kuisioner yang kuisionernya, nilai Cronbach’s Alpha variabel disampaikan kepada responden, dapat dijelaskan Y adalah sebesar 0,631 lebih besar dari nilai bahwa pada masing-masing item pertanyaan kritisnya sebesar 0,60 sehingga item pertanyaan variabel Y nilai koefisien variasinya lebih dari dari variabel Y adalah reliabel. Nilai Cronbach’s besar dari nilai kritisnya yakni sebesar 0,361, Alpha variabel X1 adalah sebesar 0,605 lebih sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai uji besar dari nilai kritisnya sebesar 0,60 sehingga validitas untuk masing-masing item pertanyaan item pertanyaan dari variabel X1 adalah reliabel.

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 74 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80

Nilai Cronbach’s Alpha variabel X2 adalah sehingga dapat diketahui bahwa tidak terjadi sebesar 0,681 lebih besar dari nilai kritisnya multikolinieritas pada item pertanyaan variabel sebesar 0,60 sehingga item pertanyaan dari Hubungan Masyarakat tersebut. Nilai VIF variabel X2 adalah reliabel. Nilai Cronbach’s varibel Penjualan Pribadi sebesar 2,345 tidak

Alpha variabel X3 adalah sebesar 0,796 lebih lebih besar dari nilai kritisnya yakni sebesar 10 besar dari nilai kritisnya sebesar 0,60 sehingga sehingga dapat diketahui bahwa tidak terjadi

item pertanyaan dari variabel X3 adalah reliabel. multikolinieritas pada item pertanyaan variabel

Nilai Cronbach’s Alpha variabel X4 adalah Penjualan Pribadi tersebut. sebesar 0,701 lebih besar dari nilai kritisnya Berdasarkan uji heterorkedastisitas sebesar 0,60 sehingga item pertanyaan dari diketahui bahwa nilai signifikansi variabel variabel X4 adalah reliabel. Periklanan adalah sebesar 0,409, nilai Berdasarkan uji autokorelasi, dihasilkan signifikansi varibel Promosi Penjualan adalah Durbin-Watson sebesar 1,998 dimana n = 100 sebesar 0,733, pada variabel Hubungan dengan taraf signifikan 5% maka diperoleh nilai Masyarakat nilai signifikansinya adalah sebesar dl = 1,57 dan nilai du = 1,78 serta nilai 4 – du 0,923 dan nilai signifikansi variabel Penjualan = 2,22. Oleh karena itu nilai 1,57 < 1,998 < Pribadi sebesar 0,664. Nilai signifikansi semua 2,22 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi variabel independen lebih besar dari 0,05 autokorelasi. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Pada hasil uji multikolinieritas, nilai VIF heteroskedastisitas. dari varibel Periklanan sebesar 2,106 tidak Guna mengetahui Minat Pengunjung lebih besar dari nilai kritisnya yakni sebesar Wisata Budaya Adat Erau Dipengaruhi Bauran 10 sehingga dapat diketahui bahwa tidak Promosi maka penelitian ini menggunakan alat terjadi multikolinieritas pada item pertanyaan uji analisis regresi linier berganda dan hasilnya variabel Periklanan tersebut. Nilai VIF varibel terdapat pada tabel 1 berikut. Promosi Penjualan sebesar 2,405 tidak lebih Tabel 1 Regresi Linier Berganda besar dari nilai kritisnya yakni sebesar 10 No Variabel B T Sig. Partial 1 (Constant) -1.945 -1.544 0.126 - sehingga dapat diketahui bahwa tidak terjadi 2 Periklanan 0.266 3.491 0.001 0.337 3 Promosi 0.601 9.362 0.000 0.693 multikolinieritas pada item pertanyaan variabel Penjualan 4 Hubungan 0.207 3.184 0.002 0.311 Promosi Penjualan tersebut. Nilai VIF varibel Masyarakat Hubungan Masyarakat sebesar 2,632 tidak 5 Penjualan 0.033 0.375 0.708 0.038 perorangan lebih besar dari nilai kritisnya yakni sebesar 10 Sumber : hasil penelitian, 2018

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 75

Tabel 2 Uji ANOVA (Uji F) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig 1 Regression 467.702 4 116.925 114.647 ,000b Residual 96.888 95 1.020 Total 564.590 99 a. Dependent Variable: Minat Pengunjung Wisata Budaya Adat Erau b. Predictors: (Constant), Penjualan Pribadi, Promosi Penjualan, Periklanan, Hubungan Masyarakat

Sumber : hasil penelitian, 2018.

Berdasarkan tabel 1 regresi linier berganda kenaikan sebesar satu poin, sementara tersebut maka dapat diperoleh persamaan periklanan, promosi penjualan, dan penjualan

regresi berganda: Y = -1,945 + 0,266X1 + perorangan dianggap tetap, akan menyebabkan

0,601X2 + 0,207X3 + 0,033X4. Persamaan kenaikan minat pengunjung wisata budaya adat regresi tersebut mempunyai makna bahwa : (a) Erau sebesar 0,207; (e) Jika variabel penjualan Jika variabel periklanan, promosi penjualan, perorangan mengalami kenaikan sebesar satu hubungan masyarakat, dan penjualan poin, sementara periklanan, promosi penjualan, perorangan dianggap sama dengan nol, maka dan hubungan masyarakat dianggap tetap, akan variabel minat pengunjung wisata budaya menyebabkan kenaikan minat pengunjung adat Erau sebesar -1,945; (b) Jika variabel wisata budaya adat Erau sebesar 0,033. periklanan mengalami kenaikan sebesar satu Selanjutnya, uji F dilakukan untuk melihat poin, sementara promosi penjualan, hubungan keberartian pengaruh variabel bebas secara masyarakat, dan penjualan perorangan dianggap simultan terhadap variabel terikat atau sering tetap, maka akan menyebabkan kenaikan minat disebut uji kelinieran persamaan regresi pengunjung wisata budaya adat Erau sebesar (Djuniadi & Lestari, 2016). Pengambilan 0,266; (c) Jika variabel promosi penjualan keputusannya adalah (a) Jika F ≤ F atau hitung tabel mengalami kenaikan sebesar satu poin, sig > 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak; sementara periklanan, hubungan masyarakat, (b) Jika Fhitung > Ftabel atau sig < 5%, maka H0 dan penjualan perorangan dianggap tetap, maka ditolak dan Ha diterima, dengan n = 100 dan k akan menyebabkan kenaikan minat pengunjung = 4 diperoleh Ftabel = 2,917. Adapun uji Anova wisata budaya adat Erau sebesar 0,601; (d) (Uji F) terdapat pada tabel 2 berikut. Jika variabel hubungan masyarakat mengalami Pada tabel 2 tersebut di atas diperoleh nilai

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 76 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80

Fhitung = 114.647 > 2,917 = Ftabel dan sig = 0,000 < (thitung < atau thitung > ttabel) dan sig < 5%. Uji t 5%, ini berarti variabel bebas seperti periklanan, (parsial) terdapat pada tabel 3 berikut. promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan Pada tabel 3 Hasil Uji t (parsial) tersebut penjualan perorangan secara simultan benar- diperoleh hasil bahwa pada (a) Variabel

benar berpengaruh signifikan terhadap variabel Periklanan (X1), diiperoleh nilai thitung = 3,491 >

terikat yaitu minat pengunjung wisata budaya 1,98 = ttabel, dan sig = 0,000 < 5% jadi H0 ditolak Erau. Dengan kata lain variabel-variabel bebas sedangkan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan Variabel Periklanan secara statistik berpengaruh masyarakat, dan penjualan perorangan mampu signifikan terhadap variabel terikat minat menjelaskan besarnya variabel terikat yakni pengunjung wisata budaya Erau; (b) Variabel

minat pengunjung pengunjung wisata budaya Promosi Penjualan (X2), diperoleh hasil thitung =

Erau. 9,362 >1,98 = ttabel, dan sig = 0,000 < 5% jadi H0 Pada Uji t dilakukan untuk mengetahui ditolak sedangkan Ha diterima. Hal ini berarti apakah secara individu (parsial) variabel bebas variabel promosi penjualan secara statistik mempengaruhi tidak secara signifikan atau berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat tidak (Djuniadi, Afiffiudin, & Lestari, 2016). minat pengunjung wisata budaya adat Erau; (c)

Adapun kriteria pengambilan keputusannya Variabel Hubungan Masyarakat (X3), diperoleh

adalah dengan tingkat kepercayaan 95% atau hasil thitung = 3,184 > 1,98 = ttabel, dan sig = 0,002 (a) = 0,05, derajat kebebasan (df) = n-k-1 = 100 < 5% jadi H0 ditolak sedangkan Ha diterima. – 4 – 1 = 95, serta pengujian 2 sisi diperoleh Hal ini berarti variabel hubungan masyarakat

dari nilai t0,05 = 1,98. Ha diterima apabila ttabel secara statistik berpengaruh signifikan terhadap

≤ thitung ≤ ttabel atau sig ≥ 5%. Ha ditolak apabila variabel terikat minat pengunjung wisata

Tabel 3 Hasil Uji t (parsial)

Variabel B Std. Beta T Sig. Partial Error (Constant) -1.945 1.26 - -1.544 0.126 - Periklanan 0.266 0.076 0.215 3.491 0.001 0.337 Promosi Penjualan 0.601 0.064 0.617 9.362 0.000 0.693 Hubungan Masyarakat 0.207 0.065 0.220 3.184 0.002 0.311 Penjualan perorangan 0.033 0.088 0.024 0.375 0.708 0.038

Sumber : hasil penelitian, 2018.

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 77 budaya adat Erau; (d) Variabel Penjualan secara bersama-sama mempengaruhi variabel perorangan (X4), diperoleh hasil thitung = 0,375 terikat minat pengunjung budaya Erau sebesar

< 1,98 = ttabel, dan sig = 0,708 > 5% jadi H0 82,1% dan sisanya sebesar 17,9% dipengaruhi ditolak sedangkan Ha diterima. Hal ini berarti oleh variabel lain yang tidak masuk dalam variabel penjualan perorangan secara statistik penelitian. berpengaruh positif tetapi tidak signifikan Hasil penelitian ini relevan dengan terhadap variabel terikat minat pengunjung penelitian Erna Areks dan kawan-kawan yang wisata budaya adat Erau. Dari pengujian secara menunjukkan bahwa bauran promosi secara parsial tersebut dapat disimpulkan bahwa simultan berpengaruh secara nyata terhadap varibel dominan pengaruhnya terhadap variabel tingkat pengunjung wisatawan pada objek wisata minat pengunjung wisata budaya adat Erau alam di Kabupaten Pangkep, sedangkan secara adalah variabel promosi penjualan (X2), karena parsial hanya advertising dan word of mouth memperoleh Beta sebesar 0,617 = 61,7% dan sig marketing yang berpengaruh nyata terhadap 0,000 < 5%, maka variabel promosi penjualan tingkat kunjungan wisatawan (Areks & Nadjib,

(X3) sangat tepat disebut sebagai variabel paling 2015). Hasil penelitian ini juga selaras dengan dominan dalam penelitian ini. penelitian Nisa Amalia Setiawan dan Farid Pengujian koefisien determinasi (R2) pada Hamid U, yang menyatakan bahwa prioritas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui utama promosi dilakukan melalui event dan seberapa besar pengaruh variabel bebas public relations (Setiawan & U., 2014). Bukan terhadap variabel terikat secara simultan yang hanya itu, hasil uji menunjukkan kesesuaian dapat dilihat pada tabel berikut. hasil dengan penelitian Rahayu Widayanti Berdasarkan tabel 4 tersebut besarnya yang menunjukkn bahwa advertising, personal Adjusted R Square 0,821 = 82,1%, ini berarti selling, sales promotion, dan public relation variabel bebas periklanan, promosi penjualan, secara simultan berpengaruh besar terhadap hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan keputusan wisatawan domestik untuk berwisata

Tabel 4 Hasil Uji Determinasi R2 di Taman Rekreasi Sengkaling (Widayanti,

Koefisien R Adjusted Std. 2012). Determinasi Square R Square Error Di Karawang, hal yang serupa juga terjadi. 0,828 0,821 1,010 Hasil Riset Fajar Ramadhan menunjukkan bahwa secara bersama-sama kualitas pelayanan Sumber : hasil penelitian, 2018. dan promosi berpengaruh positif dan kuat

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 78 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80

terhadap keputusan berkunjung sebesar 60,4%. Tujuan promosi penjualan adalah antara lain Sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain adalah untuk (1) dapat memperkenalkan daerah; diluar penelitian ini sebesar 39,6% (Ramadhan, (2) dapat meningkatkan jumlah wisatawan; 2016). Terakhir, penelitian dari Rizki Andini serta (3) dapat mempengaruhi pengunjung Herat, Max R. Rembang, dan John Kalangi untuk mengikuti acara Festival Budaya Adat di Kabupaten Pulau Morotai berkesimpulan Erau. Selain itu, pelaksanaan festival inilah bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau yang akhirnya dapat menyebabkan pengunjung Morotai berhasil meningkatkan wisatawan datang kembali pada tahun-tahun selanjutnya, karena bidang promosi dan pemasarannya telah dan juga promosinya yang disampaikan melakukan kegiatan publisitas dengan baik ternyata lebih bagus dari tahun sebelumnya (Herat et al., 2015). disebabkan adanya inovasi promosi yang inovatif dan kreatif. Festival Budaya Adat Erau SIMPULAN itu sendiri telah dapat memberikan manfaat bagi pengunjung, antara lain: (1) memberi Bauran promosi event wisata budaya adat pengetahuan tentang Kota Tenggarong sebagai Erau seperti periklanan, promosi penjualan, dan kota raja; (2) memberi pengetahuan kepada hubungan masyarakat ternyata berpengaruh pengunjung mengenai budaya asli Kutai; signifikan pada minat pengunjung. Hanya (3) memberi gambaran pariwisata di kota penjualan perorangan saja dari bauran promosi Tenggarong; (4) membangun komunikasi antara yang tidak signifikan berpengaruh pada minat masyarakat dengan pengunjung baik dari dalam pengunjung. Periklanan yang telah dilakukan maupun luar negeri; serta (5) menggambarkan oleh Pemkab Kutai Kartanegara telah mewakili adat dan kebudayaan daerah Kalimantan Timur seluruh rangkaian acara Festival Budaya Adat khususnya adat dan budaya Kutai. Erau, melalui berbagai media baik media Saat Festival Budaya Adat Erau berlangsung elektronik maupun cetak. Informasi tentang partisipasi masyarakat Kabupaten Kutai Festival telah sampai kepada pengunjung dan Kartanegara sangatlah baik, pihak terkait juga isi konten iklan telah dapat menggambarkan telah memberikan informasi yang jelas perihal rangkaian acara tersebut. Selain itu, iklan yang yang berkaitan dengan festival tersebut. Panitia disampaikan merupakan sarana informasi telah melakukan beberapa persiapan demi publikasi. Bahasa pada iklan tidak terlalu suksesnya Festival Budaya Adat Erau, selain menjadi perhatian para pengunjung. itu panitia juga siap membantu pengunjung saat

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 79

Festival Budaya Adat Erau berlangsung. Hal Hania, A., Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2016). inilah yang seharusnya dilakukan oleh panitia Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan berkunjung dengan citra sebagai tuan rumah pelaksana festival. destinasi sebagai variabel mediasi. Jurnal Iklan yang telah dibuat ternyata telah Administrasi Bisnis, 40(1). mewakili seluruh rangkaian acara Festival. Herat, R. A., Rembang, M. R., & Kalangi, J. (2015). Peran bidang promosi dan Oleh sebab itu, disarankan agar panitia wisata pemasaran dinas pariwisata kabupaten budaya adat Erau tetap melakukan promosi Pulau Morotai dalam mempromosikan dan membuatnya lebih inovatif dan kreatif. potensi kabupaten Pulau Morotai. Acta Diurna, 4(4), 1–12. Disarankan pula agar aparatur daerah dan Indriastuty, N., & Abdiannur, A. (2017). seluruh masyarakat kabupaten Tenggarong Pengaruh bauran promosi terhadap dapat terus ikut peran serta guna mendukung keputusan konsumenn membeli kosmetik Pond’s di kota Balikpapan. Prosiding suksesnya pelaksanaan kegiatan Festival budaya Seminar Nasional Manajemen Dan Adat Erau. Semakin banyak wisatawan datang Ekonomi Bisnis, 54–63. Samarinda: FEB maka secara tidak langsung akan berdampak UNMUL. Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip- pada meningkatnya perekonomian masyarakat prinsip pemasaran edisi 12 jilid 1. Jakarta: di Kabupaten Tenggarong. Erlangga. Kotler, & Keller. (2012). Manajemen DAFTAR PUSTAKA pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Mulyana, S., Octavianti, M., & Faradysa, N. Z. Areks, E., & Nadjib, M. (2015). Pengaruh (2019). Pengelolaan media sosial sebagai penggunaan bauran promosi terhadap media promosi pasar digital Cikundul tingkat kunjungan wisatawan pada objek Sukabumi. Jurnal Ilmu Politik Dan wisata alam di kabupaten Pangkajene Komunikasi, 9(1), 49–66. dan kepulauan. KAREBA : Jurnal Ilmu Poerwanto, E. (2017). 8 negara semarakkan Komunikasi, 4(4). Festival Erau. Retrieved from bisniswisata. Charylia, B. D. (2013). Bauran promosi di co.id website: bisniswisata.co.id/8-negara- taman wisata Ratu Boko. Jurnal Nasional semarakkan-festival-rakyat-erau/: https:// Pariwisata, 5(3). bisniswisata.co.id/8-negara-semarakkan- Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kutai festival-rakyat-erau/ Kertanegara. (2017). Statistik kunjungan Ramadhan, F. (2016). Pengaruh kualitas wisata. Retrieved February 1, 2020, from layanan dan promosi terhadap keputusan dispar.kutaikartanegarakab.go.id/halaman/ berkunjung ke tempat wisata pantai statistik_kunjungan_wisata_. Samudera Baru. Value Journal of Djuniadi, A., & Lestari, W. (2016). Statistik Management and Business, 1(1), 43–50. inferensial dengan spss. Semarang: Setiawan, N. A., & U., F. H. (2014). Strategi Universitas Negeri Semarang. promosi dalam pengembangan pariwisata

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty) 80 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 4, No. 2, April 2020, hlm. 61-80 lokal di desa wisata Jelekong. Trikonomika, komunikasi organisasi, budaya organisasi, 13(2). https://doi.org/http://dx.doi. karakteristik individu inovatif dan org/10.23969/trikonomika.v13i2.613 komitmen organisasional terhadap Sugiyono. (2017). Metode peneltiian kuantitatif kinerja usaha kecil dan menengah. Jurnal kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Manajemen Komunikasi, 3(2), 185–201. Sulthony, Z. (2014). Pengaruh bauran promosi Retrieved from http://jurnal.unpad. terhadap pembentukan citra wisata budaya ac.id/manajemen-komunikasi/article/ Berastagi kabupaten Karo provinsi view/20754/pdf Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Manajemen Tjiptono, F. (2014). Pemasaran jasa – prinsip, Dan Bisnis, 14(2). https://doi.org/https:// penerapan, dan penelitian. Jogyakarta: doi.org/10.30596/jimb.v14i2.175 ANDI. Sunyoto. (2014). Dasar-dasar manajemen Widayanti, R. (2012). Pengaruh bauran promosi pemasaran (konsep, strategi, dan kasus). terhadap kunjungan wisatawan domestik Jogyakarta: CAPS (Center of Academic (studi kasus di taman rekreasi Sengkaling Publishing Service). Malang). Jurnal Dinamika Dotcom, 3(1), Suryana, A., Zein, D., Sumartias, S., & 1–7. Gemiharto, I. (2019). Pengaruh strategi

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Pengunjung Wisata Budaya Pesta Adat Erau (Nina Indriastuty)