TRADISI PENGGUNAAN ROTI BUAYA DALAM PERNIKAHAN ADAT BETAWI (Kajian Semiotika Di Kampung Petukangan Utara, Jakarta Selatan)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TRADISI PENGGUNAAN ROTI BUAYA DALAM PERNIKAHAN ADAT BETAWI (Kajian Semiotika di Kampung Petukangan Utara, Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Ushuluddin dan Humaniora Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Oleh: YANIEK ICHTIAR MA’RIFA (134111052) FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2019 ii iii iv v MOTTO Kesetiaan adalah penjaga hati agar tidak retak; yang membuat cintamu akan terus mekar dan berkembang di sela-sela taman kehidupan. (Mario Teguh) vi TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi kata-kata bahasa arab yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Transliterasi Arab-Latin” yang dikeluarkan berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1987. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut: a. Kata Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan Transliterasinya dengan huruf Latin. Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab alif tidak tidak dilambangkan ا dilambangkan ba b be ة ta t te ت (sa ṡ es (dengan titik di atas ث jim j je ج ha ha (dengan titik di ح ḥ bawah) kha kh ka dan ha خ dal d de د vii zal zet (dengan titik di ر ż atas) ra r er ر zai z zet ز sin s es س syin sy es dan ye ش sad es (dengan titik di ص ṣ bawah) dad de (dengan titik di ض ḍ bawah) ta te (dengan titik di ط ṭ bawah) za zet (dengan titik di ظ ẓ bawah) (ain ‟ koma terbalik (di atas„ ع gain g ge غ fa f ef ف qaf q ki ق kaf k ka ن lam l el ل mim m em م nun n en ن wau w we و ha h ha ه Hamzah ‟ apostrof ء ya y ye ي b. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, yaitu terdiri dari vokal tunggal dan atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. viii 1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut : Huruf Huruf Arab Nama Nama Latin fathah a a َ kasrah i i َ dhammah u u َ 2. Vokal Rangkap Vokal Rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu : Huruf Huruf Arab Nama Nama Latin fathah dan Ai a dan i ي ya‟ fathah dan Au a dan u و wau Contoh : kataba - كت ت su’ila - سئ ل ix c. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Nama Huruf Latin Nama Huruf Arab fathah dan alif a dan garis ᾱ ي ا atau ya‟ diatas i dan garis kasrah dan ya Ῑ diatas ي dhammah dan u dan garis Ū و wau diatas Contoh : qᾱla - ل ب ل qῙla - ل ْي ل yaqūlu - ي م ْى ل d. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: 1. Ta marbutah hidup, Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah, transliterasinya adalah /t/ rauḍatu - ر ْو ضة 2. Ta Marbutah mati: Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h/ x rauḍah - ر ْو ض ْة 3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h) Contoh: rauḍah al- aṭfᾱl - ر ْو ضة ا ْْل ْطف ب ْل e. Syaddah (tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh : rabbanᾱ - رثَّن ب f. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab namun dalam ال dilambangkan dengan huruf transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah. 1. Kata sandang diikuti huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, xi yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. 2. Kata sandang diikuti huruf qamariah Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan kata sandang. Contoh : al-qalamu - أ لم ل ن ’as-syifᾱ - أ ل شف بء g. Hamzah Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh : ’an-nau - أ لنَّ ْىء xii h. Penulisan kata Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi‟il, isim maupun harf ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh : wa annallᾱha lahuwa khairur rᾱziqin - وأ َّن هللا ل ه ى خ ْي رال َّرا زل ْي ه ibrᾱhimul Khalil - إ ْث ر ا ه ْي ن ا ْل خل ْيل i. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: Wa laqad ra‟āhu bil ufuqil mubĭni - ولمذراه ثبْلفك المجيه Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap xiii demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain, sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. j. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid. Karena itu, peresmian pedoman transliterasi Arab Latin (Versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid. xiv UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Penggunaan Roti Buaya dalam pernikahan Adat Betawi (Kajian Semiotika di Kampung Petukangan Utara, Jakarta Selatan), disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Ma‟rub dan Ibu Kismiah (orang tua) yang penulis cintai. Kasih sayang, dukungan dan doa restu mereka membuat penulis mampu terus melangkah menggapai segala mimpi. Pengorbanan serta jerih payah mereka baik moril maupun materil membuat penulis terus maju. Terimakasih selalu membesarkan hati saya dikala saya merasa kecil hati, dikala saya terpuruk dalam kesedihan. Adik-adikku tercinta Sulton Fajar Ayu Maulida Ma‟rufa, Den Putri Amalia Maulida Ma‟rufa, dan Gus Ismail Ma‟ruf terimakasih yang selalu membuat penulis semangat dan senyumanmu membuat penulis giat untuk cepat lulus. xv 2. Seluruh keluarga besar Mbah Kasmuri dan Mbah Mulud yang telah memberikan penulis motivasi untuk terus belajar dan belajar. 3. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag 4. Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 5. Muhtarom, M.Ag selaku ketua jurusan Aqidah dan Filsafat Islam serta wali dosen dan Tsuwaibah, M.Ag selaku sekretaris jurusan Aqidah dan Filsafat Islam yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dr. H. Nasihun Amin, M.Ag dan Tsuwaibah, M.Ag Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Tokoh adat dan masyarakat Kampung Petukangan Utara, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. 8. Para Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi. 9. Kepala perpustakaan pusat UIN Walisongo Semarang serta Kepala perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang beserta para petugasnya yang telah xvi memberikan ijin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 10. Hanik Oktafia, S.Ag dan keluarga besar, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk sharing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 11. Teman-teman Aqidah dan Filsafat Islam A dan B 2013 khususnya (hanik, fifah, Indah, Lutfi, Puji, Tami, Tyas, Ipeh, Eriana, Irfan, Turaikhan, Imam, Saddam, Zaim, Ikmal, Kharisma, Luthfi ndut) yang telah memberikan berbagai kesan serta kisah pertemanan dan persaudaraan selama bersama menempuh studi di UIN Walisongo Semarang. 12. Keluarga besar Teater Metafisis, serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan kebersamaan dalam arti kekeluargaan. 13. Teman-teman KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 yang telah memberikan motivasi dalam arti kebersamaan. 14. Saudara-saudaraku kost Wisma Rahmana (Mba emmy, Mba Ika, Mba Fada, Mba Isna, Mba Nafis, Mba Matsna, Mba Chola, Mba Ina, Mba Fathiya, Olip, Nazil, Ummu). Kost Bu Novi (Hanik, Ade, Mba Shoh, Mba Faid, Zul, Fiqa, Susan, Isti, Unyil, Mba Nurul) yang telah menemani dan memberikan semangat kepada penulis selama proses studi dan penulisan skripsi. Terimakasih telah membuat penulis tidak merasa sendirian. 15.