Pedoman Penulisan Artikel

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pedoman Penulisan Artikel RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TEKNIK MRC PADA PENERIMA TV DVB T2 Slamet Widodo1), Sri Anggraeni Kadiran1) 1Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Email: [email protected] Abstrak - Teknik maximal ratio combining (MRC) merupakan salah satu teknik combining diversity yang digunakan untuk mengatasi terjadinya fading pada sistem transmisi radio. Fading pada transmisi TV digital DVB T2 menyebabkan gambar berhenti dan suara terganggu. Dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa secara simulasi, teknik MRC mempunyai kualitas paling baik dibanding teknik combining lainnya. Pada penelitian ini, telah dibuat rangkaian MRC dengan dua input. Sinyal yang datang dikuatkan kemudian masuk ke rangkaian penggeser fasa. Untuk menghindari pembuatan IC, proses combining dilakukan pada tingkat RF (radio frequency). MRC menggabungkan dua antena penerima TV yang berjarak ¼ λ. Hasil pengukuran di laboratorium menunjukkan bahwa sistem penerima yang dibuat berhasil menggabungkan dua input sinyal pada tingkat RF, dengan penguatan yang lebih besar. Pengujian penerimaan siaran TV digital DVB T2 di daerah semarang pada kondisi diam menunjukkan bahwa sistem dapat menerima seluruh stasiun pemancar TV digital DVB T2 di semarang dengan kualitas yang baik. Pada jarak 9 Km dari stasiun pemancar, daya yang diterima sebelum menggunakan MRC – 77,3 dBm, setelah menggunakan MRC - 71,2 dBm. Kata kunci : RF combining, diversity, digital TV receiver DVB T2, MRC 1. PENDAHULUAN Pada penelitian ini telah dilakukan Beralihnya sistem siaran TV analog ke digital perancangan dan pembuatan tuner penerima siaran merupakan gerakan internasional, tak terkecuali TV DVB T2 menggunakan teknik maximal ratio negara kita. Migrasi ini tidak bisa dihindari, mau combining atau MRC. Teknik MRC ini telah tidak mau kita harus siap siap beralih dari siaran digunakan oleh transmisi seluler untuk mengatasi TV analog ke TV digital. Negara tetangga kita fading. Pemakaian teknik MRC pada sistem siaran seperti Singapura dan Malaysia telah lebih dulu TV digital DVB T2, masih dalam penelitian. Oleh melakukan migrasi. Kelebihan siaran TV digital karena itu, penelitian yang dilakukan ini akan antara lain memerlukan bandwidth yang lebih memberikan memberikan informasi tentang sempit dan gambar yang lebih jernih. Dengan kualitas transmisi dari penerapan teknik MRC teknik OFDM dan kompresi MPEG, satu kanal TV pada transmisi siaran DVB T2. Yang menarik, analog bisa digunakan untuk 8 kanal TV digital. setelah selesai dibuat, alat ini diuji di daerah Penelitian untuk menyempurnakan siaran TV semarang yang bergunung-gunung dan banyak digital terus dilakukan, baik dari sisi pemancar gedung bertingkat yang berpotensi terjadinya maupun dari sisi penerima. Secara teori, kualitas fading. gambar siaran TV digital lebih jernih dibanding Penelitian-penelitian sebelumnya melalui TV analog. Pada siaran TV analog, jika sinyal simulasi dengan program MATHLAB menyatakan penerimaan turun, kualitas gambar dan suara bahwa teknik MRC merupakan teknik diversity perlahan lahan turun, gambar yang diterima akan yang lebih baik dibanding teknik diversity kabur dan buram. Pada siaran TV digital, selama selection diversity (SC). Namun teknik MRC lebih kuat sinyal yang diterima diatas threshold, gambar sulit dan lebih kompleks dibuat. akan selalu jernih dan suara jelas. Sebaliknya jika Tujuan khusus penelitian ini antara lain merancang sinyal yang diterima kurang dari threshold, gambar dan membuat tuner penerima DVB T2 berhenti atau tidak ada sinyal. ETSI sebagai menggunakan teknik maximal ratio combining organisasi pengembang TV digital, secara terbuka (MRC), merancang dan membuat antena mengajak semua peneliti untuk mengembangkan mikrostrip untuk menerima siaran TV DVB T2. dan menyempurnakan TV digital. Setelah selesai dibuat dilakukan pengujian baik di Terdapat beberapa standard siaran TV laboratorium maupun di daerah siaran TV digital digital, yaitu DVB T, ATSC, DTMB, ISDB T dan DVB T di semarang. Sedangkan tujuan umum DMB T. Pemerintah telah menetapkan standard penelitian ini untuk menghasilkan prototipe sistem TV digital yang digunakan di Indonesia adalah penerima TV digital DVB T2 yang bisa dipasang DVB T generasi kedua atau lebih dikenal sebagai di mobil yang sedang berjalan dengan kualitas DVB T2. penerimaan yang baik. Sebagai dokumentasi, akan menghasilkan karya ilmiah yang menjelaskan 37 JUST TI, Volume 11 Nomor 1, Januari 2019: 37-42 proses perancangan dan pembuatan prototipe tuner penggabungan atau combiner bisa dilakukan pada penerima TV digital DVB T2 beserta data data tingkat RF. hasil pengujian. 2. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, proses combining Metode penelitian yang digunakan dalam dilakukan pada tingkat RF dengan menggunakan penelitian ini antara lain, studi pustaka, komponen yang ada di pasaran. Hal ini dilakukan perancangan, pembuatan dan pengujian . Dengan karena jika dilakukan pada tingkat baseband studi pustaka, masalah – masalah yang telah seperti pada simulasi, realisasinya memerlukan dirumuskan dapat dicari solusinya, Beberapa pembuatan IC. Banyak penelitian yang berhenti teknik dari hasil hasil penelitian orang lain yang pada tingkat simulasi dengan MATHLAB karena terkait bisa dijadikan acun penyelesaian masalah, tidak ada industri pembuat IC. Perancangan dilakukan dengan landasan teori yang Setelah dilakukan penelitian ini akan berlaku. Pembuatan rangkaian teknik MRC diketahui apakah sistem tuner penerima DVB T2 diversity dan antena mikrostrip berdasarkan hasil menggunakan teknik MRC mempunyai kualitas rancangan. Setelah selesai dibuat barulah yang baik?. Apakah teknik combining pada tingkat dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dua kali, RF bisa dilakukan? yakni dengan peralatan di laboratorium untuk Penelitian tentang TV digital DVB T yang menguji kerja rangkaian perbagian, dan menjadi acuan dalam penelitian ini antara lain, penerimaan siaran TV digital DVB T2 di daerah Dian WA[3] berjudul Analisa simulasi semarang. performance penggunaan OFDM pada sistem DVB Dari studi pustaka diperoleh data bahwa T, menyatakan bahwa guard interval (GI) tidak teknik MRC merupakan teknik yang digunakan banyak berpengaruh pada ISI (inter symbol untuk mengatasi fading. Fading terjadi. Pada interference) karena DVB T menggunakan teknik diversity MRC sinyal yang diterima dari estimasi kanal. Penelitian lain yang berjudul “A pemancar melalui antena antena penerima performance study of DVB-T2 and DVB-T2-Lite disamakan dulu phasenya, baru kemudian for mobile reception” menyatakan unjuk kerja dari dijumlahkan seperti yang ditunjukkan gambar 1. DVB T2 dan DVB T2 lite untuk menerima siaran Berdasarkan prinsip teknik MRC diatas, tim TV digital saat kendaraan bergerak (Diego Asamo, peneliti melakukan perancangan tuner penerima 2014). Kemudian RF combiner and DVB T2 TV DVB T2 menggunakan teknik MRC seperti received signal [1] yang menyatakan bahwa proses yang ditunjukkan gambar 2. Penggeser fasa TX 0UT PUT Penggeser fasa penjumlah PEMANCAR Penggeser fasa PENERIMA MRC Gambar 1 Prinsip Teknik MRC diversity [2] ANTENA PENGUAT DECODER PENGGE - COMBI NER DIGITAL TV mobil ANTENA ANALO SER FASA TO G ANALOG PENGUAT Gambar 2 Diagram Blok Rancangan Teknik MRC untuk Tuner Penerima TV DVB T2 38 Widodo dan Kadiran, Rancang Bangun dan Pengujian Teknik MRC pada Penerima TV DVB T2 Antena yang digunakan adalah antena mikrostrip yang mempunyai bentuk kecil, ringan dan kuat sehingga mudah diletakkan didalam mobil. Penguat yang digunakan adalah penguat yang bekerja pada tingkat RF (radio frequency). Penguat ini diperlukan karena sinyal yang diterima sangat kecil, untuk mempermudah proses penggeseran fasa untuk input 1 dan tanpa digeser phasanya untuk input 2. Combiner RF akan menjumlah dua input tersebut jika sudah sama phasanya. Hasil penjumlahan ini kemudian Gambar 4 rancangan rangkaian penggeser fasa diteruskan ke decoder digital to analog atau sering disebut STB (set top box) untuk penerima TV Nilai C2 dan L2 dihtung dengan menggunakan analog dan tanpa STB jika menggunaakan TV rumus digital. Penguat yang digunakan adalah penguat 푍표. 푆푖푛휃 operasional THS 3202 yang mampu bekerja 퐿2 = sampai frekuensi 1 GHz. Sehingga bisa digunakan 2휋. 퐹(1 − 푐표푠휃) untuk frekuensi tv UHF dan VHF. (spesifikasi THS 1 퐶2 = 3202, 2015). 2휋. 퐹. 푍표. 푆푖푛휃) Rancangan rangkaian penguat ditunjukkan oleh gambar 3. Rancangan rangkaian combiner RF ditunjukkan gambar 5 IN 1 RF= 560 I R1=5 N 6 2 47 OU T R1=56 56 3 56 Rf = 560 THS3202 IN 2 R1=56 56 OUT 47 2 47 Gambar 3 Rancangan Rangkaian Penguat RF 3 56 THS3202 Rangkaian penguat RF ini menggunakan 56 penguat operasional yang dioperasikan sebagai 47 penguat inverting. Penguatan AV = Vout/Vin RF AV = - Gambar 5 Rangkaian Combiner RF R1 Tanda – menunjukkan phase sinyal output berbeda RF phasa 1800 dengan phasa sinyal input Vout = - (V in 1 + Vin 2 ) R1 Rancangan rangkaian penggeser fasa ditunjukkan gambar 4. Decoder Digital to analog yang digunakan adalah decoder atau STB untuk tempat tinggal ataau diam dan catuannya berasal dari catu daya listrik atau PLN. Oleh karena itu untuk bisa digunakan menggunakan catu daya DC dari accumulator perlu dimodifikasi 39 JUST TI, Volume 11 Nomor 1, Januari 2019: 37-42 bagian. Sedangkan pengujian untuk menerima 3. HASIL DAN PEMBAHASAN siaran TV digital DVB T2 di daerah semarang untuk mengetahui kualitas penerimaan alat. Baik Setelah perancangan, kemudian dibuat dalam kondisi diam maupun kondisi berjalan. rangkaian tersebut pada rangkaian papan cetak Di Semarang pemancar TV digital yang PCB. Pembuatan MRC pada tingkat RF telah beroperasi yaitu TVRI nasional, TVRI Jawa memerlukan
Recommended publications
  • 76 the Form of Broadcasting Digitalization Policy in Indonesia
    Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora) Vol. 08, No.1 (2020): January, pp. 76-96 Social and Political Science Faculty, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 76 p-ISSN 2338-5162 / e-ISSN 2338-5162 The Form of Broadcasting Digitalization Policy in Indonesia Pola Kebijakan Digitalisasi Penyiaran di Indonesia Assyari Abdullah Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km. 15 Simpang Baru Panam, 28293 Pekanbaru Indonesia [email protected] * Penulis Korespondensi: [email protected] INFO ARTIKEL Keywords ABSTRACT Digital Broadcasting; The purpose of the study is to see how broadcasting digitalization policies in Regulation; Indonesia after the shaking of the status of broadcast digitalization after the Television; Supreme Court's decision. This research uses a qualitative descriptive method with a case study approach to explore the issues and problems that exist around the digitalization of broadcasting in Indonesia. The practice of broadcasting digitalization in Indonesia does not have clear regulations after Ministerial Regulation 22/2011 has been revoked. So that policies and regulations in managing broadcast digitalization are unclear. Simulcast Public Broadcasting Institutions (LPPs) and Private Broadcasting Institutions (LPS) have conducted trials in the field of broadcast digitalization. TVRI as a Public Broadcasting Institution (LPP) already has TVRI Digital Broadcasting Channel -1, TVRI Digital Broadcast -2, TVRI Digital Broadcast -3, TVRI Digital Broadcast -4 and TVRI Digital-HD Broadcasting. Private Broadcasting Institutions (LPS) that conduct trials are Nusantara TV, Inspira TV, Kompas TV, Gramedia TV, Tempo TV, Net TV, CNN TV, Muhammadiyah TV, Merahputih TV, Badar TV, and Persada TV.
    [Show full text]
  • Dr Ft'".P:Enkebn NAN Nusantana .Tv
    -' : STSTEM PRODUKST Dr Ft'".p:EnKEBn NAN NUsANTAna .tv - . -:- "-' : r. - : FABRIK. KELA PA $AWM PKS)' PASIR MAN.DOGE GL. t !*L U OLEH: ALFREN UTENOROFA {1 68130129) UNIVERSITAS MEDAN AREA ..':+ : FAKULTAS TEKNTK PRODI TEKNII< ryESTN MEDA}I{. ' 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA LAPORAN KERJA PRAKTEK SISTEM PRODUKSI DI PT. PERKEBUNAN NUSAI{TARA TV PABRTK KELAPA SAWTI (pKS) rASrR MANDOGE ASAEAN, SUMATERA UTARA OLEH: ALFREN MENDROTA (168130129) UNTTERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS TEKNIK PROI}I TEKNIK MESIN MtrDAN 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA LEMBAR PEI\GESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENGENALAN ALAT DAN PENGOLAIIAN KELAPA SAWIT DI PT PERKEBTINAI{ NUSANTARA TV PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PASTR MANDOGE ASAIIAN, SUMATERA UTARA OLEH: ALFRE]Y IUENTDROFA l{PM:168130129 DIKETAHTII O[,E[I: f Pembimbing: Ir. H. MT UNIVERSITAS MEDAN AREA r:, t: . ... ,. t, ..i .r '. ::r r:: :.'.:t:i: tit:i!;,:: ..rl' .': i.l:, : : ..:,''.jf liit,i:iirli:lr1!ltita:.1'liia!,::i,rl',iili itlliri:r:i,lr;t1,:ri:::t',::? :ti:lii:llji,:;,]lr :i;li tiir:r:'il.,l:i. ii;' ,,,1,r,,;t.,.r '',j. '. i1: 1i;:.:.:r:rl.'1.1r,,1, .- l ,: i:11 :!:',,:,.rri':i.j r., _.1 , l: l :: 'r.u: "i ' 'l:t, : lt:::i i;,:', 1.,:i 'r,il-i ; ,.,1.:ir., r Ji',. :: . Lli\tr ILtf{ t}ir.X{; I,.S.\l I.1,\ I. tl'{}R.t\ }}R tla'l'f.l\ Iat;R.l..L L.\l}.\\{;.1\ Pf. \{; f.X,\ l-.,1 }- tl ..,tl' I}.t\ Pn5{;(}t,.il l t\ K I t..t p.,t S.{\t' t"l lll I)'t' Pr-ltl!l.lt{ },t\ \t iS.tVI'",\R.t I1 P.lBIuK Klrl.,{l'"d s,{\1'l'r' ipl\s] tr].tSlH \1,\\D{xil, .t5.il1,t\" 5{ 11 L'l.l.,it,\ [ 'l'.r.lt..t {}k"h : '['ang:l Xqr f *rna n I !*ttrrri,,ts ( i Liit li)Hi i1)itir, .l ,,1tnia i\1 il;rrcl;r I i-li i _ltii il-l .l{i I I'i 'l'Ih1{llr.
    [Show full text]
  • Olygopoli, Kepemilikan Media Dan Kebijakan Negara
    OLYGOPOLI, KEPEMILIKAN MEDIA DAN KEBIJAKAN NEGARA Oleh: Arsam Dosen Tetap STAIN Purwokerto Abstrak Salah satu dari ciri ciri persaingan pasar oligopoly adalah hanya ada beberapa pengusaha yang membuat barang atau jasa yang pada dasarnya hampir sama, kemudian para pengusaha yang hanya sedikit itu sangat tergantung antara satu dengan yang lain jika yang satu terlalu maju, yang lain akan tergeser. Inilah yang terjadi di Indonesia dimana media massa hanya dikuasai oleh empat kelompok besar yaitui PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group, sehingga pemerintah Indonesia mengambil keputusan dengan membuat peraturan berkaitan dengan kepemilikan media, yakni pemerintah membatasi kepemilikan media serta membatasi kepemilikannya terhadap media massa, agar media tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Sejak era Reformasi meluncur di Indonesia, media bermunculan secara amat tinggi. Namun demikian, media massa tetap dikuasai oleh segelintir orang saja seperti PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group. Kata Kunci : Kepemilikan, Oligopoly, dan Negara A. Pendahuluan. Kepemilikan media massa di Indonesia cendrung kerah pada praktik oligopoly dan monopoli. Salah satu indikasi bahwa praktik oligopoly dan monopoli terhadap media massa di Indonesia dapat dilihat dari kepemilikan media yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak modal dan dikuasai oleh segelintir orang, serta mereka yang memiliki media lebih dari satu atau dua keatas. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 149 Arsam Indikasi lainnya adalah bahwa dengan munculnya satu surat kabar yang kuat di suatu kota, kemudian surat kabar tersebut menerbitkan lagi surat kabar-surat kabar lainnya dikota yang sama, baik harian maupun mingguan. Kasus seperti ini terjadi misalnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung pandang.
    [Show full text]
  • Komunikasi Dalam Media Digital
    Komunikasi dalam Media Digital Editor : Fajar Junaedi, Filosa Gita Sukmono Penulis : Dadang Sugiana, Agus Setiaman, Dewi Kartika Sari, Nur Aji Wibowo, Seto Herwandito, Dian Wardiana Sjuchro, Yoki Yusanto, Emilia Ramadhani, Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, Adrian Samudro, Ilham Gemiharto, Iwan Koswara, Jonas Kgd Gobang, Kismiyati El Karimah, Uud Wahyudin, La Tarifu, Ikrima Nurfikria, Wa Ode Lusianai, Aryuni Salpiana Jabar, Siti Utami Rezkiawaty, Sitti Hairani Idrus, Mas Agus Firmansyah, Melisa Indriana Putri, Nugraha Cahya Pratama, Faridhian Anshari, Nurbani, Rahma Nabilla, Asaas Putra, Richard G. Mayopu, Rizky Amalia Syahrani, Septia Winduwati, Roswita Oktavianti, Sigit Surahman, Sinta Paramita, Riris Loisa, Yugih Setyanto, Verani Indiarma, Wulan Purnama Sari, Buddy Riyanto, Gushevinalti, Dhea Ayu Virtazia, Puji Hariyanti, Yuliati. jogjakarta communication conference Komunikasi dalam Media Digital Copyright © penulis Hak cipta pada penulis dan dilindungi oleh Undang-undang (All Rigths Reserved). Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I : 2019 260 (viii+ 252 hlm) halaman, 15,5 x 23,5 cm ISBN: 978-602-5681-54-7 Editor : Fajar Junaedi, Filosa Gita Sukmono Penulis : Dadang Sugiana, Agus Setiaman, Dewi Kartika Sari, Nur Aji Wibowo, Seto Herwandito, Dian Wardiana Sjuchro, Yoki Yusanto, Emilia Ramadhani, Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, Adrian Samudro, Ilham Gemiharto, Iwan Koswara, Jonas Kgd Gobang, Kismiyati El Karimah, Uud Wahyudin, La Tarifu, Ikrima Nurfikria, Wa Ode Lusianai, Aryuni Salpiana Jabar, Siti Utami Rezkiawaty, Sitti Hairani Idrus, Mas Agus Firmansyah, Melisa Indriana Putri, Nugraha Cahya Pratama, Faridhian Anshari, Nurbani, Rahma Nabilla, Asaas Putra, Richard G. Mayopu, Rizky Amalia Syahrani, Septia Winduwati, Roswita Oktavianti, Sigit Surahman, Sinta Paramita, Riris Loisa, Yugih Setyanto, Verani Indiarma, Wulan Purnama Sari, Buddy Riyanto, Gushevinalti, Dhea Ayu Virtazia, Puji Hariyanti, Yuliati.
    [Show full text]
  • Improvement of Trans7 Information on 10 Year Extension Permitting Television Station
    International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) ISSN 2307-4531 (Print & Online) http://gssrr.org/index.php?journal=JournalOfBasicAndApplied --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Improvement of Trans7 Information on 10 Year Extension Permitting Television Station Vania Utamie Subiakto Communications Theory Departement, Mercu Buana University, Indonesian Email: [email protected] Abstract Against the background of the framing of the permit issuance of the 10-year extension of television stations on TV TRANS7, which highlighted the image and reputation of the programs packaged and aired by TV TRANS7 containing education, informative, interesting, and in accordance with the target audience. Because in 2016 it was the first time by broadcasting institutions to carry out the permit process for broadcast broadcasters conducted by 10 private television stations. This process was viral reported in various other private television stations and caused very warm conversations among academics, media observers and civil society. Where media coverage is regarded as representing the media ideology that preaches it. That is why this research is entitled Framing of News Permit for 10 Years Broadcast Extension of Television Stations on TV TRANS7. This study uses qualitative methods with perspectives on Gamson’s and Modigliani's Framing. To analyze the news framing on television media which includes the news of the permit to extend the 10-year broadcasting television station published in TRANS7. Having a research focus on the reporting frame entitled Private Broadcasting Permit Will Soon Run Out Near the End of This Year which aired on TV TRANS7. The results of this study indicate that the same events can be constructed by the media by highlighting different information.
    [Show full text]
  • Implementasi Sistem Siaran Televisi Digital Di LPP TVRI Stasiun Jawa Tengah
    Implementasi Sistem Siaran Televisi Digital di LPP TVRI Stasiun Jawa Tengah Marwiyati1, Ade Wahyudin2 1,2Program Studi Manajemen Teknik Studio Produksi, Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Jl. Magelang No.KM.6, Mlati, Sleman, D. I. Yogyakarta, Indonesia Email: [email protected]* *corresponding author Abstract The implementation of digital television broadcast system is not easy, there are some obstacles such as people's unpreparedness in adopting new systems, reception system infrastructure and television unit aircraft should be replaced, as well as adding Set Top Box equipment. The purpose of this research is to find out the implementation of a digital television broadcast system at LPP TVRI Central Java Station. This research uses qualitative descriptive methods, with observation and interview data collection techniques. The results of LPP TVRI research central Java station received infrastructure subsidy in the form of transmitters or digital transmissions in 2013 from menkominfo with UHF type BT-ESA (DVB-T2), brand hospital with radiance strength of 5 KW. LPP TVRI Central Java Station as an infrastructure provider in the digital television broadcast system is very supportive and has stated ready to switch to the digital system. The results of digital broadcast trials have not been able to reach all areas of Central Java, due to infrastructure and hr constrained. This is because there is no regulation or government policy from the legal umbrella, adequate infrastructure, public rights, and the price of expensive DVB-T2 television aircraft. This research provides recommendations to the government to provide subsidies to the procurement of digital TV setup boxes so that all regions in Central Java are affordable digital broadcasts, as well as provide training to human resources operating digital TV devices.
    [Show full text]
  • Penyiaran Digital : Tantangan Masa Depan Televisi Lokal Digital Broadcasting : Local Television Future Challenges
    PENYIARAN DIGITAL : TANTANGAN MASA DEPAN TELEVISI LOKAL C. Suprapti Dwi Takariani Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung (BPPKI Bandung) Jl. Pajajaran No. 88 – Bandung - 40173, Fax. (022) 6021740 , HP. 08122179515 Email: [email protected] DIGITAL BROADCASTING : LOCAL TELEVISION FUTURE CHALLENGES Abstract Television is an information and communication technology products that had been developed over time. In the area, a local television station also grown rapidly, especially since the legalization of UU No. 32 Tahun 2002 on Broadcasting, which also became a legal protection. Along with the development of information and communication technology has also changed the face of broadcasting in Indonesia, from analog broadcasting to digital broadcasting. Some digital broadcasting regulations have been issued, to oversee the migration. Digital broadcasting turns out to be a challenge for local television, because of the limitations in terms of financial and human resources. Required creativity of local television managers to package local contents so that the audience felt a closeness and will not leave local television as a medium that can provide education, information, and entertainment at the same time. Keywords : digital broadcasting, challenges, local television. Abstrak Televisi merupakan produk teknologi informasi dan komunikasi yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Di daerah, stasiun televisi lokal juga tumbuh pesat terutama sejak disahkannya UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yang sekaligus menjadi payung hukumnya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga telah mengubah wajah penyiaran di Indonesia, dari siaran analog ke siaran digital. Beberapa regulasi penyiaran digital telah dikeluarkan, untuk mengawal migrasi tersebut. Penyiaran secara digital ternyata menjadi tantangan bagi televisi lokal, karena keterbatasan dari sisi finansial dan sumber daya manusianya.
    [Show full text]
  • Design of Optical Fiber Route for Digital Television in Single Multiplexing System in Jakarta
    UI Proceedings on Science and Technology, Vol. 2 2019 Design of Optical Fiber Route for Digital Television in Single Multiplexing System in Jakarta Dian Rusdiyanto*, Nusriyati Mahmudah, Fikri Faisal Adli, Catur Apriono Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Depok, West Java, Indonesia *e-mail: [email protected], Abstract—In this paper, we propose optical fiber routes for a digital television single multiplexing system in Jakarta. Twenty routes were designed, each of which connects a broadcaster with the central broadcaster (TVRI). The route performances were evaluated based on the link power budget and rise time budget. The results of our link power budget analysis reveal that every route would function within the 27- dB maximum acceptable loss, with the highest and lowest losses being 21.11 dB and 10.99 dB, respectively. The rise time budgets were analyzed using the non-return to zero (NRZ) modulation scheme. The results show that all the rise time budget values would be within the allowable rise time limits of the broadcaster specifications. Therefore, the proposed design is suitable for implementation. Keywords—Optical fiber; Digital TV; Single Mux; Link Power; Rise Time I. INTRODUCTION RF The need for information is rapidly increasing as is Broadcaster H the development of telecommunications technology, Broadcaster A including television technology. At present, Indonesia is transitioning from an analog to digital television system Broadcaster G (DVB-T2). To support this system, a number of trials Broadcaster B FO have been conducted in a few regions, which have Center demonstrated better video and audio performances for Provider Broadcaster F end users.
    [Show full text]
  • Print This Article
    Jurnal ASPIKOM, Vol. 6, No. 2, July 2021, pp. 329-344 P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309 DOI: http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v6i2.894 ◼ 329 Regulation Issues of Digital Broadcasting in Job Creation Law Masalah Regulasi Penyiaran Digital dalam Undang-Undang Cipta Kerja Supadiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto No.279, Ambarukmo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Corresponding author, e-mail: [email protected] Abstract Broadcast media had become a prospective business. The practice of the broadcast media business had surpassed legislation authority, resulting in currently utilized technology unaccommodated in Law No. 32/2002 on Broadcasting. The release of Law No. 11/2020 on Job Creation to merge existing laws into a simple regulation package did not make the broadcast media industry visionary. How are the current law maps of analog and digital broadcasting in Indonesia? How is the current practice of digital broadcast media business in Indonesia? The type of research is descriptive. This study used a legal positivism approach. The data collecting technique was conducted through literature study and legal study. As for the result, the current analog broadcasting regulation complied with Law No. 32/2002 concerning Broadcasting and Law No. 11/2020 concerning Job Creation. In practice, TV stations that broadcast on digital- internet channels did not possess a formidable legal basis. Keywords: Analog; Digital broadcasting; Internet; Law Abstrak Media penyiaran menjadi bisnis prospektif. Namun praktik bisnis media penyiaran telah melampaui kewenangan tata perundang-undangan; akibat teknologi yang dipergunakan sekarang tidak terakomodir dalam Undang-Undang No. 32/2002 tentang Penyiaran.
    [Show full text]
  • DOCTORAL (Phd) DISSERTATION
    DOCTORAL (PhD) DISSERTATION RENDRA WIDYATAMA Debrecen 2019 UNIVERSITY OF DEBRECEN FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS Institute of Marketing and Commerce KÁROLY IHRIG DOCTORAL SCHOOL OF MANAGEMENT AND BUSINESS Head of the Doctoral School: Prof. Dr. Péter Balogh, university professor, D. Sc FACTORS AFFECTING TV CONSUMERS' CHOICE IN YOGYAKARTA REGION Prepared by: Rendra Widyatama Supervisor: Dr. HABIL POLERECZKI ZSOLT Associate Professor DEBRECEN 2019 FACTORS AFFECTING TV CONSUMER’S CHOICE IN YOGYAKARTA REGION The aim of this dissertation is to obtain a doctoral (Ph.D.) degree in the scientific field of “Business and Management” Written by: Renda Widyatama................... certified ............................................................... Doctoral final exam committee: name academic degree Chair: ............................................................... ...................................................... Members: ............................................................... ...................................................... ............................................................... ...................................................... ............................................................... ...................................................... Date of the doctoral final exam: …. ........................................... Reviewers of the Dissertation: Name, academic degree signature ............................................................................................... ...................................................
    [Show full text]
  • PT. Televisi Anak Bandung (Net
    DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017 WILAYAH LAYANAN STATUS NO NAMA LEMBAGA PENYIARAN PROVINSI JENIS LEMBAGA IPP PENYESUAIAN TANGGAL IPP TETAP TANGGAL SIARAN TERAKHIR 1 PT. TPI sebelas (MNCTV Bali d/h TPI Denpasar dan Singaraja Bali LPS TV Eksisting 482/KEP/M.KOMINFO/08/2012 23 Agustus 2012 IPP Penyesuaian Network) 2 PT. Trans TV Denpasar Banjarmasin Denpasar Bali LPS TV Eksisting 665/KEP/M.KOMINFO/11/2012 12 November 2012 IPP Penyesuaian (Trans TV Denpasar) 3 PT. Indosiar Dewata Televisi (Indosiar Denpasar Bali LPS TV Eksisting 646/KEP/M.KOMINFO/10/2012 11 Oktober 2012 IPP Penyesuaian Bali) 4 PT. Cakrawala Andalas Televisi Bali Denpasar Bali LPS TV Eksisting 663/KEP/M.KOMINFO/11/2012 12 November 2012 IPP Penyesuaian dan Mataram (ANTV Denpasar) 5 PT. GTV Sepuluh (Global TV) Denpasar dan Singaraja Bali LPS TV Eksisting 484/KEP/M.KOMINFO/08/2012 23 Agustus 2012 IPP Penyesuaian 6 PT. Surya Citra Media Kreasi (SCTV Denpasar Bali LPS TV Eksisting 485/KEP/M.KOMINFO/08/2012 23 Agustus 2012 IPP Penyesuaian Denpasar) 7 PT. RCTI Tujuh (RCTI Network) Denpasar dan Singaraja Bali LPS TV Eksisting 958 Tahun 2013, 18 September 2013 IPP Penyesuaian 8 PT. Trans7 Denpasar Banjarmasin Denpasar, Singaraja Bali LPS TV Eksisting 459/KEP/M.KOMINFO/08/2012 13 Agustus 2012 IPP Penyesuaian (Trans7 Denpasar) 9 PT. Media Televisi Denpasar (Metro TV Denpasar Bali LPS TV Eksisting 483/KEP/M.KOMINFO/08/2012 23 Agustus 2012 IPP Penyesuaian Bali) 10 PT. Lativi Mediakarya Bali dan Denpasar Bali LPS TV Eksisting 648/KEP/M.KOMINFO/10/2012 11 Oktober 2012 IPP Penyesuaian Kepulauan Riau (tvOne Bali) 11 PT.
    [Show full text]
  • Rencana Strategis Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020 - 2023
    RENCANA STRATEGIS KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2020 - 2023 KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2021 -2- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tatanan dan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya dalam proses demokrasi di era reformasi menempatkan Publik sebagai pemilik dan pengendali utama ranah penyiaran. Karena frekwensi adalah milik publik dan sifatnya terbatas, maka penggunaannya harus sebesar-besarnya bagi kepentingan publik. Informasi terdiri dari bermacam-macam bentuk, mulai dari berita, hiburan, pendidikan, kontrol dan perekat sosial. Dasar dari Fungsi pelayanan informasi yang sehat diatur dalam undang- undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dengan meletakkan 2 (dua) prinsip utama yaitu prinsip keberagaman isi (diversity of Content) dan prinsip keberagaman kepemilikan (diversity of ownership) Bentuk pelayanan informasi melalui penyiaran yang sehat dan berintegritas berdasarkan prinsip keberagaman isi dimaksudkan bahwa tersedianya informasi yang beragam bagi publik baik berdasarkan jenis program siaran dan prinsip keberagaman kepemilikan dimaksudkan bahwa jaminan kepemilikan media massa yang ada di Indonesia tidak terpusat dan dimonopoli oleh segelintir orang atau lembaga saja. Prinsip keberagaman kepemilikan juga menjamin iklim persaingan yang sehat antar pengelola media massa dalam dunia penyiaran. Keberadaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran merupakan dasar pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, KPID dibentuk dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2011 tentang Komisi Penyiaran Indonesia Daerah. Sebagai sebuah lembaga, KPID DIY telah menyusun visi dan misi sebagai berikut : Visi : ”Terwujudnya sistem penyiaran yang sehat, berbudaya serta memperkuat integritas dan karakter kebangsaan” -3- Misi : 1. Mendorong terwujudnya isi siaran yang sehat dan mencerdaskan.
    [Show full text]