83 BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan Pertanyaan Penelitian “Bagaimana
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
83 BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pertanyaan penelitian “Bagaimana Rumah Budaya Indonesia di Belanda sebagai Alat Diplomasi Budaya Mendukung Pencapaian Kepentingan Nasional Indonesia?”, maka dapat disimpulkan bahwa setiap aktivitas diplomasi budaya melalui program-program RBI di Belanda dapat mendukung kepentingan Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi. Aktivitas diplomasi budaya melalui program-program RBI yang dijalankan, antara lain Indonesia Jazz Night, Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Festival Sangasari, Wastra Indonesia, Open Pencak Silat Tournament, Reog Ponorogo, Wayang Kulit, Festival Tong Tong, dan Workshop Tari Jathilan. Semua aktivitas tersebut dijalankan untuk kepentingan nasional Indonesia, yaitu untuk mendukung RPJMN 2015-2019, Sasaran Strategis Kementerian Luar Negeri 2015-2019 mengenai Monitoring Hasil Diplomasi yang Efektif, serta Misi Diplomasi Budaya Indonesia di Luar Negeri 2017, mengenai Membangun Kesinambungan Budaya Indonesia (sustainability) di bawah pemerintahan Jokowi. Indonesia secara umum memiliki kepentingan yang mengarah pada kebijakan dan strategi yang dilakukan dalam meningkatkan nilai-nilai budaya. Sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, Indonesia dapat memanfaatkan potensi budayanya sebagai instrumen diplomasi budaya. Promosi budaya diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat agar diplomasi budaya tersebut berjalan dengan baik. Terjalinnya hubungan tidak terbatas hanya 84 pada upaya antar pemerintah saja, ada peningkatan peran aktor-aktor non-negara lainnya seperti kelompok masyarakat dan individu. Indonesia memiliki kepentingan di Belanda. Oleh karena itu, Indonesia perlu mempromosikan negaranya baik kepada pemerintah maupun masyarakat di Belanda. Dalam implementasinya, diperlukan wadah khusus untuk melakukan promosi budaya, yaitu dengan membangun pusat kebudayaan di Belanda. Pusat kebudayaan yang dimaksud yaitu RBI. Diplomasi budaya yang dilakukan oleh RBI di Belanda memanfaatkan kebudayaan melalui promosi budaya pada kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan. RBI yang dijadikan untuk promosi budaya berperan untuk membangun narasi budaya dengan membawa identitas lokal ke dalam lingkup global. Dalam jangka pendek, promosi budaya yang baik dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Tak hanya itu, promosi budaya juga akan meningkatkan eksistensi kebudayaan Indonesia. RBI di Belanda berperan penting sebagai wadah untuk mempromosikan dan mengajarkan budaya Indonesia, baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat Belanda. RBI memiliki tiga peran penting dalam melakukan promosi budaya guna mencapai kepentingan nasional Indonesia di Belanda, yaitu Culture Learning, Culture Expression, dan Advocacy and Promotion. Program-program yang diselenggarakan oleh RBI di Belanda mengacu pada pertukaran dan pemahaman ide, nilai, informasi, seni, dan aspek budaya lainnya, baik antar negara maupun masyarakat. Selain itu, program-program RBI di Belanda mencakup berbagai instrumen diplomasi budaya, seperti Arts, Exhibitions, Educational programs, dan Language teaching. Dalam memenuhi kepentingan nasional 85 Indonesia, RBI di Belanda memanfaatkan berbagai elemen diplomasi budaya, seperti Actors and Government Involvement, Objectives, Activities, dan Audiences. Berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh RBI di Belanda, maka dapat disimpulkan bahwa melalui RBI, Indonesia mampu mencapai kepentingan nasional Indonesia, yaitu untuk mendukung RPJMN 2015-2019, Sasaran Strategis Kementerian Luar Negeri 2015-2019 mengenai Monitoring Hasil Diplomasi yang Efektif, dan Misi Diplomasi Budaya Indonesia di Luar Negeri 2017 mengenai Membangun Kesinambungan Budaya Indonesia (sustainability). Selain itu, opini positif mengenai Indonesia di Belanda pun semakin meningkat. 86 DAFTAR PUSTAKA Buku Djelantik, Sukawarsini. 2017. Komunikasi Internasional dalam (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2015) Era Informasi dan Perubahan Sosial di Indonesia. Bandung: Unpar Press. Djelantik, Sukawarsini. 2008. Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu Press. Djelantik, Sukawarsini. 2016. Diplomasi dalam Politik Global. Bandung: Unpar Press. Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lenczowski, John. 2011. Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy. Lanham: Lexington Books. McKercher, B. J. C. 2012. Routledge Handbook of Diplomacy and Statecraft. New York: Routledge. Melissen, Jan. 2005. The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations. New York: Palgrave Macmillan. Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Oostindie, Gert, Ireen Hoogenboom, and Jonathan Verwey. 2016. Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950: Kesaksian Perang Pada Sisi Sejarah yang Salah. Jakarta: Obor Indonesia. Rana, Kishan S. 2002. Bilateral Diplomacy. New Delhi: Manas Publication. Warsito, Tulus, and Wahyuni Kartikasari. 2007. Diplomasi Kebudayaan, Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak. 87 Jurnal Andika, Muhammad Tri. 2016. "An Analysis of Indonesia Foreign Policy Under Jokowi’s Pro-People Diplomacy." Indonesia Perspective 10-11. Ang, Ien, Yudhishthir Raj Isar, and Phillip Mar. 2015. "Cultural Diplomacy: Beyond the National Interest?" International Journal of Cultural Policy 365-368. Buckle, Anne E. 2012. "The New Diplomacy: Devising a Relational Model of Public Diplomacy." The Journal of Undergraduate Research at the University of Tennessee 10. Cull, Nicholas J. 2009. "Public Diplomacy: Lessons from the Past." USC Center on Public Diplomacy 19. Cummings, Milton C. 2009. "Cultural Diplomacy and United States Government: A Survey." Americans for the Arts 1. Dugis, Vinsensio. 2007. "Analysing Foreign Policy." Masyarakat, Kebudayaan dan Politik 113-114. Effendi, Tonny Dian. 2013. "Diplomasi Publik sebagai Pendukung Hubungan Indonesia-Malaysia." Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan 47-49. Gilboa, Eytan. 2008. "Searching for a Theory of Public Diplomacy." The Annals of the American Academy of Political and Social Science 72. Gurgu, Elena, and Aristide Cociuban. 2016. "New Public Diplomacy and its Effects on International Level." Journal of Economic Development, Environment and People Universitas Spiru Haret 46-47. Huijgh, Ellen. 2016. "The Public Diplomacy of Emerging Powers Part 2: The Case of Indonesia." USC Center on Public Diplomacy 27-29. Indraswari, Ratih, and Yulius Purwadi Hermawan. 2015. "Diplomasi Publik dan Nation Branding." Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 6-8. Mark, Simon. 2009. "A Greater Role for Cultural Diplomacy." Netherlands Institute of International Relations ‘Clingedael’ 7-11. 88 McClory, Jonathan. 2018. A Global Ranking of Soft Power 2018. The Soft Power 30, Singapore: Portland. McDonald, John W. 2012. "The Institute for Multi-Track Diplomacy." Journal of Conflictology 67-68. Nye, Joseph S. 2008. "Public Diplomacy and Soft Power." The Annals of the American Academy of Political and Social Science 95. Tago, Atsushi. 2017. "Public Diplomacy and Foreign Policy." Oxford Research Encyclopedia of Politics 3-4. Website Asmara, Chandra Gian. 2019. Di Depan PM Belanda, Jokowi Singgung Perdagangan Fair Sawit. Oktober 7. Diakses pada 13 Oktober, 2019. https://www.cnbcindonesia.com/news/20191007134352-4-104944/di- depan-pm-belanda-jokowi-singgung-perdagangan-fair-sawit. Badan Siber dan Sandi Negara. 2018. Penandatangan Letter of Intent Kerjasama Bidang Keamanan Siber Kepala BSSN dengan Menlu Belanda. Juli 3. Diakses pada 20 Oktober, 2019. https://bssn.go.id/penandatangan-letter-of- intent-kerjasama-bidang-keamanan-siber-kepala-bssn-dengan-menlu- belanda/. Burhani, Ruslan. 2016. Indonesia Jazz Night Pukau Publik Belanda. Oktober 16. Diakses pada 30 Oktober, 2019. https://www.antaranews.com/berita/590469/indonesia-jazz-night-pukau- publik-belanda. Chaidir, Ridwan. 2019. Wayang Kulit Hipnotis Masyarakat Belanda. Mei 13. Diakses pada 10 November, 2019. https://www.antaranews.com/berita/867161/wayang-kulit-hipnotis- masyarakat-belanda. CNN Indonesia. 2019. Demam Pencak Silat Merambah Eropa. Februari 6. Diakses pada 10 November, 2019. https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190206121639-178- 366781/demam-pencak-silat-merambah-eropa. 89 Detik News. 2013. PM Rutte: 1 dari 10 Orang Belanda Berasal dari Indonesia. Agustus 31. Diakses pada 30 Oktober, 2019. https://news.detik.com/berita/d-2346024/pm-rutte-1-dari-10-orang- belanda-berasal-dari-indonesia . Deutsche Welle. 2016. Dutch Foreign Minister Apologizes for 1947 Indonesian Massacre. Maret 25. Diakses pada 11 Oktober, 2019. https://www.dw.com/en/dutch-foreign-minister-apologizes-for-1947- indonesian-massacre/a-19143315 Diplomat Magazine. 2017. Indonesia-Netherlands’ Partnership Beyond 2.0: The Highlight of the Relationship between Indonesia and the Netherlands. Maret 6. Diakses pada 13 Oktober, 2019. http://www.diplomatmagazine.eu/2017/03/06/indonesie-netherlands- partnership-beyond-2-0-the-highlights-of-the-relationship-between- indonesia-and-the-netherlands/. Diplomat Magazine. 2017. Wastra, the Enchanting Textiles of Indonesia. Agustus 7. Diakses pada 10 November, 2019. http://www.diplomatmagazine.nl/2017/08/07/batik-fashion-show/. Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik. n.d. Suku Bangsa. Diakses pada 22 Januari, 2019. https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa. Embassy of the Republic of Indonesia The Hague. 2018. Bilateral Relation. Februari 21. Diakses pada 1 Oktober, 2019. https://www.en.indonesia.nl/indonesia/bilateral-relation.