Format Sisfo

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Format Sisfo JURNAL BAHASA RUPA Vol. 1 No 1 - Oktober 2017 p-ISSN 2581-0502 (Print), e-ISSN 2580-9997 (Online) Available Online at : http://jurnal.stiki-indonesia.ac.id/index.php/jurnalbahasarupa MENGUAK MITOS: DISKURSUS GAYA GAMBAR AMERIKA, JEPANG, EROPA, GAYA GAMBAR INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Michael Sega Gumelar Digital Communication Study Programme, Surya University Research Divison, An1mage [email protected] Received : Juli 2017 Accepted : Agustus 2017 Published : Oktober 2017 Abstrak Generasi muda yang memiliki keterampilan menggambar dan atau generasi muda yang suka dengan gambar di Indonesia sampai laporan penelitian ini ditulis sedikit banyak memiliki mitos adanya gaya gambar Amerika (U.S.A), gaya gambar Jepang, gaya gambar Eropa, dan juga akhirnya menganggap adanya gaya gambar Indonesia. Budaya melihat tayangan TV atau tayangan audio-visual lainnya melalui internet membuat generasi muda di Indonesia. Tentu saja budaya melihat tayangan audio-visual ini sedikit banyak mengurangi budaya membaca pada referensi-referensi buku-buku dalam format yang sudah dicetak dan atau buku dalam media elektronik (e-Book). Di laporan penelitian ini mengungkap apakah benar ada gaya gambar Amerika, gaya gambar Jepang, gaya gambar Eropa, dan gaya gambar Indonesia. Kata Kunci: mitos, gaya, gambar, Amerika, Jepang, Indonesia Abstract The Indonesian young generation who has the skills to draw and or who love drawing in Indonesia when this study was written more or less have believe in the myth of the existence of the American drawing style (U.S.A), Japanese drawing style, European drawing style, and eventually come into conclusion there must be an Indonesian drawing style. The watching TV culture or watching other audio-visual footage via the internet reducing significantly on reading books in printed format or in electronic media (e-Books) in Indonesia young generations. In this study reveals are there really exist drawing in American, Japanese, European, and Indonesian style. Keywords: myth, style, drawing, America, Japan, Indonesia 1. PENDAHULUAN beberapa bahasa lainnya yang mirip di Menggambar adalah salah satu keterampilan nusantara, Indonesia saat ini. dalam berkreativitas yang dimiliki mahluk cerdas bernama manusia. Kegiatan membuat Definisi gambar adalah wujud tiruan dari segala gambar disebut dengan menggambar, hal sesuatu di alam ini tetapi juga mencakup tersebut muncul dari kata 'gambar'. Gambar berbagai ide, solusi, dan imajinasi yang tidak ada dapat disebut citra, citra berasal dari kata di alam nyata sehingga dapat dibuat dengan '฀฀฀฀฀' bahasa Gujarat. Kata gambar sendiri menggunakan satu alat tertentu untuk berasal dari bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan membuat coretan (outline) pada media tradisional dan atau media baru [1]. Jurnal Bahasa Rupa | 25 Kemampuan atau keterampilan menggambar Amerika Serikat dengan berbagai aliran gaya dimiliki oleh setiap orang dengan tingkatan yang gambar beragam yang ada. berbeda, kualitas dan kuantitas yang berbeda, semakin sering seseorang menggambar secara Sewaktu dominasi informasi berupa komik, dan kuantitas, maka cenderung semakin meningkat berbagai buku yang memiliki ilustrasi yang kualitasnya, hal ini mendasari mengapa tidak diimpor dan atau komik terjemahan dari Jepang ada orang yang tidak dapat menggambar, oleh penerbit di Indonesia, bermunculan banyak semua orang pasti dapat menggambar [1]. generasi muda yang goresan gaya gambarnya cenderung bergaya gambar ala komik-komik Namun walaupun seseorang sering terbitan dari Jepang dengan berbagai aliran gaya menggambar dengan pertumbuhan kualitas gambar beragam yang ada. yang semakin baik. Ada kecenderungan seseorang memilih gaya dalam menggambar [2]. Gambar-gambar dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang ini menjadi populer karena budaya Penulis mengamati, pada awalnya seseorang membaca generasi muda sangat tinggi di masa memilih gaya gambar karena elemen: pertumbuhan mereka di masanya, dan 1. Lingkungan: adanya dominasi membaca manga (bahasa Jepang untuk komik) informasi gaya gambar tertentu dalam menjadi melekat dalam memori generasi muda lingkungan relatif kecil dan atau relatif tersebut. besar di suatu area. 2. Subjektif: karena suka membaca dan Generasi muda yang lingkungannya didominasi atau tertarik dengan gaya gambar dengan berbagai informasi gaya gambar dari tertentu dari sekian banyak pilihan Amerika di masanya karena impor dan atau gaya gambar yang ada. terjemahan oleh berbagai penerbit yang ada di 3. Keterampilan: karena memilih gaya waktu itu, maka dari sekian daya gambar gambar yang sesuai dengan tersebut seorang pembaca akan memilih satu kemampuannya dan atau semakin gaya gambar yang disukainya secara subjektif. meningkat kualitasnya seiring seringnya menggambar seseorang Gaya gambar yang disukai dari berbagai dalam kuantitas tertentu yang penerbit yang berasal dari Amerika tersebut memengaruhi kualitas dan pilihan gaya muncul dan dikenal adalah penerbit dari DC dan gambar seseorang secara cepat atau Marvel. Sehingga terkadang menyebut gaya lambat. gambar Amerika dengan sebutan gaya gambar DC dan atau gaya gambar Marvel. Ketiga elemen tersebut dapat muncul secara bersamaan atau secara bertahap pada Seperti kata pepatah “monkey see monkey do” seseorang tergantung kondisi, situasi, dan dimana manusia mengamati spesies monyet, waktu tertentu. monyet cenderung menirukan apa yang mereka lihat, kemudian mereka melakukannya. Sewaktu dominasi informasi berupa komik, dan Ternyata pepatah tersebut juga sepertinya berbagai buku yang memiliki ilustrasi yang berlaku pada spesies manusia. diimpor dan atau komik terjemahan dari Eropa oleh penerbit di Indonesia bermunculan, banyak Adanya dominasi informasi yang diimpor dari generasi muda yang goresan gaya gambarnya negara tertentu di masa tertentu yang telah cenderung bergaya gambar ala komik-komik dibaca oleh generasi-generasi muda tersebut, terbitan dari Eropa dengan berbagai aliran gaya secara sadar dan atau tidak sadar membentuk gambar beragam yang ada. memori yang melekat kepada mereka karena sebagai pembacanya [2]. Sewaktu dominasi informasi berupa komik, dan berbagai buku yang memiliki ilustrasi yang Dominasi informasi yang terjadi tersebut yang diimpor dan atau komik terjemahan dari awalnya mereka hanya sebagai pembaca, Amerika Serikat (U.S.A) oleh penerbit di kemudian beranjak ke tahap berikutnya yaitu Indonesia, bermunculan banyak generasi muda tahap meniru untuk memulai berkreasi. yang goresan gaya gambarnya cenderung bergaya gambar ala komik-komik terbitan dari Jurnal Bahasa Rupa | 26 Tolok ukur telah dibuat oleh generasi-generasi paradoks sebab manga adalah komik dari Asia, tersebut secara subjektif dan bahkan kolektif karena kebingungannya Zorapple karena mereka telah menjadi budak informasi menambahkan selain manga dalam tanda hegemoni atau hegemony information slaves kurung. disingkat hegeformaslaves [3]. Menjadi seorang hegeformaslaves bisa memicu beberapa orang Perlu diperhatikan adalah judul artikel dalam dalam meningkatkan kemampuan blog-nya adalah “Sedikit Pengetahuan Komik menggambarnya karena kuantitas atau jumlah dari Otak Saya” [4]. Zoroapple adalah seorang menggambarnya semakin banyak. hegeformaslave. Seorang Hegeformaslave tentu saja tidak sadar telah memiliki kesadaran palsu Seiring dengan meningkatnya kemampuan (False Consciousness) [5], dimana sebagai menggambar, usia generasi muda tersebut seorang hegeformslaves dia merasa benar, dan mulai beranjak dewasa, dan kualitas itulah budayanya. keterampilan menggambar juga meningkat karena menjadi seorang hegeformaslaves. Ciri Telah jelas tercermin bahwa memori yang gaya gambarnya semakin berkarakter secara dialaminya sebagai generasi baru sampai individu lalu menyebar secara kolektif melalui beranjak dewasa sebagai acuan pengetahuan, komunitas di suatu area, dalam hal ini area pengetahuan sebagai pembaca komik tentunya. tersebut adalah Indonesia. Hal ini muncul karena ada adagium “pengalaman adalah guru terbaik”, padahal hal Generasi dewasa tersebut tentu memiliki tersebut sangat subjektif, karena itulah pengetahuan dan atau memerlukan ilmu Zoroapple “merasa” tidak perlu membaca dan pengetahuan sesuai keperluan dan minat mencari referensi selain dari dirinya, dari mereka sendiri. Pengetahuan dan ilmu pengalamannya. pengetahuan digunakan agar mereka dapat memperoleh biaya hidup guna menghidupi Seorang blogger bernama Fikriamahira juga dirinya sendiri dan atau keluarganya. memberikan pendapatnya sebagai seorang hegeformaslave dengan judul “Komik Juga Mereka ada yang bekerja dan atau Punya Gaya”. Di sana tertulis ada komik gaya berwirausaha di berbagai media penerbitan, Amerika, Manga, gaya Eropa, dan Manhwa [6]. seperti media cetak, media TV, media internet, Secara sadar dan tidak sadar terjadi dan media terbit lainnya bila ada. Pada saat kebingungan ada kata manga yang artinya mereka telah memiliki “modal” pengetahuan komik, dan juga manhwa yang artinya juga yang didapat sebagai hegeformaslaves komik tetapi dalam bahasa Korea. implikasinya secara cepat atau lambat mulai terlihat. Kalau penulis jelaskan dengan mengulang menggunakan logika arti bahasa menjadi begini, Implikasi ini memunculkan mitos gaya gambar ada komik: gaya Amerika, komik, gaya Eropa, yaitu adanya gaya gambar Amerika, gaya dan komik. Suatu kebingungan yang luar biasa gambar Eropa, gaya gambar Jepang, gaya bukan. gambar China/Hong Kong, gaya gambar Korea, gaya gambar negara-negara lainnya, dan Penulis mengutip artikel berjudul “Jenis Komik implikasinya mulai menanyakan gaya gambar dan Style/Aliran Gambar” dari Tamsir Studio Indonesia. juga menjelaskan
Recommended publications
  • Korad 14, Correspondiente Al Trimestre Julio-Agosto-Septiembre Del 2013
    1 EDITORIAL Les presentamos Korad 14, correspondiente al trimestre julio-agosto-septiembre del 2013. Korad es la revista que persigue aglutinar la narrativa fantástica cubana en su sentido más amplio, incluyendo la ciencia ficción, la fantasía heroica, el terror fantástico y la poesía especulativa, entre otros. Pero Korad también divulga ensayos, crónicas, críticas y reseñas. Nuestra sección Plástika Fantástika cuenta con artista plástica e ilustradora cubana Hanna Chomenko, que accedió gentilmente a colaborar con nuestra revista. También aparecen en este número, de la mano de Sheila Padrón, la crónica de lo que aconteció en el Evento Behíque 2013, celebrado en La Habana los días 2 y 3 de agosto. En la parte teórica les ofrecemos el ensayo sobre la manga como producto cultural global del francés Jean-Marie Bouissou, traducido por Reinaldo Acosta especialmente para Korad. En la parte narrativa contamos con los premios del concurso Mabuya 2013 y el resto de las menciones de nuestro concurso Oscar Hurtado 2013. La sección de humor ofrece el cuento Kassaye, de uno de los más importantes humoristas cubanos: Eduardo del Llano. Incluimos también un relato del autor español José Luis Carrasco. Por último, encontrarán las acostumbradas reseñas de libros y concursos. Esperamos que la disfruten. Si bien uno de los principales propósitos de Korad es divulgar la obra de los autores cubanos del género, nuestra revista está abierta a recibir colaboraciones de creadores de otros países. Las mismas nos las pueden hacer llegar a través de nuestra dirección de email donde serán atendidas por nuestro comité editorial. Consejo editorial Editor: Raúl Aguiar Co-Editores: Elaine Vilar Madruga, Jeffrey López y Carlos A.
    [Show full text]
  • Materials Challenged in Oregon 1979
    Materials Challenged in Oregon 1979 - July 2015 Based on published reports from the American Library Association, the Oregon Intellectual Freedom Clearinghouse (OIFC) and other news sources L e v e Author/ Other Title & Publisher Date, Reason & Outcome Description of Material l This rap album was the first music work to be prosecuted under obscenity law. The Broward County (Florida) District Court decision was As Nasty as They overturned & the album was Wanna Be, Luke Challenged at the Multnomah ruled not to be obscene in 1992 Skywalker County Library in 1995. Reason: by the 11th Circuit Court of 2 Live Crew Records(recording) obscene and vulgar lyrics Retained. Appeals. A Challenged in 2011 in a public library by an individual. Reason: Secrets of Boys, The promotes sexual activity, smoking, and all other titles by drinking, taking drugs & other this author; Harper high risk behavior for teens. Hailey Abbott writes romance Abbott, Hailey Collins Requested removal; retained. novels for teenagers. YA Parents challenged the use of this program in a 12th grade class in Growing Up in the Age Redmond 1994. Reason: does not A news program on AIDS and ABC News of AIDS emphasize abstinence AIDS education A In this graphic novel, the Lone Wolves are Space Marines from the Space Wolf chapter. No one knows where they Challenged at the Multnomah come from or where they go, County Library in 2005. Reason: but when the soldiers of the concern that the content would Slovak Regiment of the Lone Wolves, Games contribute to hate, bad feelings and Imperial Guard need them Abnett, Dan Workshop.
    [Show full text]
  • Daniele Barbieri Il Ritorno Dei Manga Sei Anni Fa, Assai Poco Rimpianta, E
    Daniele Barbieri Il ritorno dei manga Sei anni fa, assai poco rimpianta, e assai poco da rimpiangere, chiudeva la rivista Candy Candy, serie di punta di un'invasione del fumetto giapponese - ma soprattutto del cartone animato - che aveva riscosso molta fortuna tra i bambini e pochissima tra i genitori. Eroica e megarobotica o patetica e sentimentale, la produzione giapponese penetrata in Italia dagli anni Settanta ai primi Ottanta non si distingueva certo per la qualità. Da allora ad oggi, benché sei anni possano non sembrare molti, sono cambiate molte cose. Intanto il boom italiano dei giapponesi, già allora in via di esaurimento, si è spento del tutto - lasciando come residuo solo il cartone animato, e anche quello in modica quantità. Insieme con il boom si sono spente polemiche e lamentele, che hanno trovato altrove i loro bersagli. C'è stata in Italia nel frattempo la crisi, e in seguito la ripresa, del fumetto in generale, una ripresa costruitasi sul filone mistero-horror e sul comics americano di supereroi. E c'è oggi, da circa un paio d'anni a questa parte, un crescente ritorno del fumetto giapponese, il manga, ma con credenziali ben diverse da quelle di quindici anni fa. C'è prima di tutto una differenza di target: non più bambini sotto i dieci anni o pre- adolescenti, ma, in generale, adolescenti o addirittura adulti tendenzialmente acculturati. C'è poi una differenza nel modo di arrivare a noi: non più come corollario di successi televisivi, bensì sull'onda dell'interesse diffuso negli Stati Uniti per il manga e dell'influenza notevole da esso esercitata sul fumetto americano.
    [Show full text]
  • Page 1 of 279 FLORIDA LRC DECISIONS
    FLORIDA LRC DECISIONS. January 01, 2012 to Date 2019/06/19 TITLE / EDITION OR ISSUE / AUTHOR OR EDITOR ACTION RULE MEETING (Titles beginning with "A", "An", or "The" will be listed according to the (Rejected / AUTH. DATE second/next word in title.) Approved) (Rejectio (YYYY/MM/DD) ns) 10 DAI THOU TUONG TRUNG QUAC. BY DONG VAN. REJECTED 3D 2017/07/06 10 DAI VAN HAO TRUNG QUOC. PUBLISHER NHA XUAT BAN VAN HOC. REJECTED 3D 2017/07/06 10 POWER REPORTS. SUPPLEMENT TO MEN'S HEALTH REJECTED 3IJ 2013/03/28 10 WORST PSYCHOPATHS: THE MOST DEPRAVED KILLERS IN HISTORY. BY VICTOR REJECTED 3M 2017/06/01 MCQUEEN. 100 + YEARS OF CASE LAW PROVIDING RIGHTS TO TRAVEL ON ROADS WITHOUT A APPROVED 2018/08/09 LICENSE. 100 AMAZING FACTS ABOUT THE NEGRO. BY J. A. ROGERS. APPROVED 2015/10/14 100 BEST SOLITAIRE GAMES. BY SLOANE LEE, ETAL REJECTED 3M 2013/07/17 100 CARD GAMES FOR ALL THE FAMILY. BY JEREMY HARWOOD. REJECTED 3M 2016/06/22 100 COOL MUSHROOMS. BY MICHAEL KUO & ANDY METHVEN. REJECTED 3C 2019/02/06 100 DEADLY SKILLS SURVIVAL EDITION. BY CLINT EVERSON, NAVEL SEAL, RET. REJECTED 3M 2018/09/12 100 HOT AND SEXY STORIES. BY ANTONIA ALLUPATO. © 2012. APPROVED 2014/12/17 100 HOT SEX POSITIONS. BY TRACEY COX. REJECTED 3I 3J 2014/12/17 100 MOST INFAMOUS CRIMINALS. BY JO DURDEN SMITH. APPROVED 2019/01/09 100 NO- EQUIPMENT WORKOUTS. BY NEILA REY. REJECTED 3M 2018/03/21 100 WAYS TO WIN A TEN-SPOT. BY PAUL ZENON REJECTED 3E, 3M 2015/09/09 1000 BIKER TATTOOS.
    [Show full text]
  • Le Jury International
    Du 23 au 27 novembre 2011 1ère édition du PIFFF Gaumont Opéra Capucines 2 boulevard des Capucines 75009 Paris www.pifff.fr LE JURY INTERNATIONAL LES LONGS-MÉTRAGES INTERNATIONAUX LES COURTS-MÉTRAGES INTERNATIONAUX LE JURY ET LES COURTS-MÉTRAGES FRANÇAIS LES PRIX LA GRILLE DE PROGRAMMATION ACCÈS – TARIFS Contact presse : Organisation : Blanche Aurore DUAULT Président : Gérard Cohen Nathalie IUND Secrétaire : Cyril Despontin Tél. : 01 55 50 22 22 Membre fondateur : Fausto Fasulo [email protected] [email protected] 1 LE JURY INTERNATIONAL Roger Avary Réalisateur et scénariste canadien, Roger Avary collabore activement dans les années 90 avec Quentin Tarantino, principalement sur le script de Pulp Fiction qu'il coécrit avec ce dernier (et pour lequel il remporta l'Oscar du Meilleur Scénario). En 1993, il passe à la réalisation avec Killing Zoe, polar désespéré, érotique et paroxystique traversé par des personnages écorchés vifs incarnés par Eric Stoltz, Jean-Hugues Anglade et Julie Delpy. En 2002, il adapte brillamment Les Lois de l'attraction de Bret Easton Ellis, histoire chorale d'un campus américain gangréné par la drogue, la violence et le sexe. En 2006, il plonge dans l'univers tortueux et torturé de Silent Hill et participe à l'écriture de sa version cinéma réalisée par Christophe Gans. En 2007, il travaille avec Neil Gaiman (Stardust, Coraline...) sur le scénario de La Légende de Beowulf de Robert Zemeckis, fresque d'heroic fantasy épique et magistrale tournée grâce au procédé de Performance Capture. Un temps annoncé sur l'adaptation filmique du jeu vidéo Wolfenstein, Roger Avary vient de terminer le script de Glamorama, tiré du roman homonyme de Bret Easton Ellis, et devrait commencer son tournage courant 2012.
    [Show full text]
  • EPUB Strain, Vol. 4
    Strain, Vol. 4 Strain, Vol. 4 Includes 2x doubler and two CR 2354 batteries. Know of Strain, Vol. 4 a fantastic Adelaide secret?. and had them send the check and kept sending Strain, Vol. 4 me emails to ask if they came. LA-5 Lavochkin Strain, Vol. 4 Landing Gear 48255 - 1:48. Strain, Vol. 4 Browse through 1,790 different health topics. I love to read, and I find that I get so much more reading done when I catch the bus Strain, Vol. 4 or the train. RICHEST Total Strain, Vol. 4 immersion brewing results in uniform extraction of the ultimate in full coffee flavor. Review of A Place in Mind by Strain, Vol. 4 Sydney Lea. You'd do anything to end Strain, Vol. 4 your suffering. 98 Bushnell Deluxe Binocular Harness & Case Strain, Vol. 4 (Binocular not included). PDF download The Art of Ray Harryhausen - Ray Harryhausen - Book,EPUB Dall'altra parte dello specchio: Le simmetrie in matematica - Joaquín Navarro - Book,FB2 Comptines au fil du temps - Patricia Sarrazin - Book,FB2 Schulz and Peanuts - David Michaelis - Book Series: Strain (ストレイン) #4 Author: Buronson ISBN10: 1569315418 ISBN13: 9781569315415 Pages: 224 Published: September 1st 1998 Description: Associated to: Okamura Yoshiyuki, Sho Fumimura Yoshiyuki Okamura (岡村善行), also known as Buronson (武論尊) or Sho Fumimura (史村翔 Fumimura Shō), is a Japanese manga writer most known by his famous work Hokuto no Ken. known in English as Fist of the North Star. He graduated from the Japanese Air Force Training School in 1967 and served as an Air Force radar mechanic.
    [Show full text]
  • Dreamland Japan: Writings on Modern Manga / Frederik L
    ederik L. Schodt Writings On Modern Manga V Stone Bridge Press • Berkeley, California Published by Stone Bridge Press, P.O. Box 8208, Berkeley, CA 94707 510-524-8732 • [email protected] • www.stonebridge.com This 2nd printing includes several minor text corrections as well as updates as of 1998/99 for sources and contacts in the Appenidx: Manga in English. Text copyright © 1996 by Frederik L. Schodt. Cover design by Raymond Larrett incorporating an illustration by Yoshikazu Ebisu. Text design by Peter Goodman. All rights reserved. No part of this book may be reproduced in any form without permission from the publisher. Printed in the United States of America. 10 98765432 2004 2003 2002 2001 2000 1999 LIBRARY OF CONGRESS CATALOGING-IN-PUBLICATION DATA Schodt, Frederik L. Dreamland Japan: writings on modern manga / Frederik L. Schodt. p. cm. Includes index. ISBN 1 -880656-23-X (paper). 1. Comic books, strips, etc.—Japan— History and criticism. I. Title. PN6790.J3S285 1996 741,5'952—dc20 96-11375 CIP Dedicated to the memory of Kakuyu (aka Toba), A.D. 1053-1140 CONTENTS Preface 11 Enter the Id 19 What Are Manga? 21 Why Read Manga? 29 Modern Manga at the End ■ of the Millennium 33 What's in a Word? 33 The Dojinshi World 36 Otaku 43 Are Manga Dangerous? 49 Freedom of Speech vs. Regulation 53 Black and White Issues # 1 59 Black and White Issues #2 63 Do Manga Have a Future? 68 COVERS OF MANGA MAGAZINES 73 The Manga Magazine Scene 81 CoroCoro Comic 83 Weekly Boys'Jump 87 Nakayoshi 92 Big Comics 95 Morning 101 Tcike Shobo and Mahjong Manga 106
    [Show full text]
  • A Study of Ukiyo-E's Place in the Development
    PROGENITOR OR MERE PREDECESSOR: A STUDY OF UKIYO-E’S PLACE IN THE DEVELOPMENT OF MODERN MANGA THROUGH THE WORKS OF RUMIKO TAKAHASHI A THESIS IN Art History Presented to the Faculty of the University of Missouri-Kansas City in partial fulfillment of The requirements for the degree MASTER OF ARTS by Julia Fields Jackson B.A., Pomona College, 2006 Kansas City, Missouri 2014 © 2014 JULIA FIELDS JACKSON ALL RIGHTS RESERVED PROGENITOR OR MERE PREDECESSOR: A STUDY OF UKIYO-E’S PLACE IN THE DEVELOPMENT OF MODERN MANGA THROUGH THE WORKS OF RUMIKO TAKAHASHI Julia Fields Jackson, Candidate for the Master of Arts Degree University of Missouri-Kansas City, 2014 ABSTRACT In their effors to understand the history of manga , or Japanese comics, scholars have struggled determining the timeline of this art form. While some historians begin their narrative as far back as the twelfth century with examples of art that might be classified as “pre-manga ,” some academics choose to cite the start point manga ’s timeline in the nineteenth century with the first usage of the term “ manga .” Others researchers are even more conservative, beginning their scope of manga ’s history with the techniques developed during the mid-twentieth century which yield artwork recognizable to today’s aesthetics. The study of manga is still in an embryonic state, and the scope of this genre of art is vast; these two factors create a challenge in establishing a timeline for manga ’s history. Although it would be convenient to consider the history of Japanese illustrative art as a timeline that leads directly to modern manga , the myriad of genres and styles complicate the researcher’s ability to make claims about the pertinence of any specific point on that timeline to the development of manga as it is known today.
    [Show full text]
  • CFP NEWS La Newsletter Settimanale Del Centro Di Formazione Politica Anno 4 Numero 121 – 28 Marzo 2008
    CFP NEWS La newsletter settimanale del Centro di Formazione Politica Anno 4 Numero 121 – 28 marzo 2008 www.formazionepolitica.org a cura di Alessandro Fanfoni Carissimi lettori, siamo lieti di inviarvi la Newsletter n.121. Buona lettura! La Redazione Sommario: Nicola Pasini Giovani, c'è un'Italia da scuotere per un presente migliore! Luca Bellocchio Teniamo i riflettori sulla Cina, please Valentina Pasquali Osservatorio Usa 2008/ La risposta dei candidati alla crisi Davide Biassoni Rebus al Senato Stefano Florio Mutui, notai e tariffe: l’arduo compito di rimettere in moto l’Italia Valerio Pulga Il manga che non ti aspetti Valerio Pulga Il manga che non ti aspetti Ryoichi Ikegami è un mangaka di vecchia data. La sua prima opera, "Kodachi" ("Spada corta"), risale al 1961 quando ancora lavorava di giorno ad Osaka come disegnatore di insegne. Con la collaborazione di sceneggiatori quali Kazuo Koike, Shoko Ieda, Kazuya Kudo e “ Ken il guerriero” Buronson, ha saputo diffondere il genere della fantapolitica tra i lettori di manga. Lo stile realistico e dettagliato del disegno di Ikegami si riconosce per diversi elementi:la fluidità dei movimenti, realizzata con l’uso di linee convergenti su oggetti e personaggi dai contorni sfumati; l’alternanza di tavole frammentate a inquadrature a tutta pagina; i tratti marcatamente orientali dei protagonisti; i “fermo-immagine” sui paesaggi cittadini e su quelli naturali. Il primo grande successo è Crying Freeman (sceneggiatore Kazuo Koike) nel 1986. Le vicende di un giovane vasaio obbligato a divenire un killer dalla setta cinese dei 108 Dragoni, ci mostreranno i pericolosi rapporti tra le diverse organizzazioni malavitose del mondo.
    [Show full text]
  • Green Lantern Y Flash: Personajes E Identidad En
    9 GREEN LANTERN Y FLASH: PERSONAJES E IDENTIDAD EN EL CÓMIC DE SUPERHÉROES ANDRÉ DIDYME-DÔME FUENTES Trabajo de grado para optar por el título de Magíster en Comunicación DIRECTOR: WILLIAM E. SÁNCHEZ AMÉZQUITA PONTIFICIA UNIVERSIDAD JAVERIANA FACULTAD DE COMUNICACIÓN SOCIAL Y LENGUAJE MAESTRÍA EN COMUNICACIÓN BOGOTÁ 2011 9 10 Pontificia Universidad Javeriana Facultad de Comunicación Social y Lenguaje Dr. José Vicente Arizmendi Presento a usted el trabajo de grado “GREEN LANTERN Y FLASH: PERSONAJES E IDENTIDAD EN EL CÓMIC DE SUPERHÉROES”, elaborado por André Didyme-Dome Fuentes, identificado con la cédula 79625013 de Bogotá, para optar por el título de Magister en Comunicación. El trabajo se encuentra listo para su sustentación. Cordialmente, WILLIAM E. SÁNCHEZ AMÉZQUITA 10 11 PONTIFICIA UNIVERSIDAD JAVERIANA – FACULTAD DE COMUNICACION Y LENGUAJE MAESTRÍA EN COMUNICACIÓN RESUMEN DEL TRABAJO DE GRADO I. FICHA TÉCNICA DEL TRABAJO 1. Autor: ANDRÉ DIDYME DÔME FUENTES 2. Título del Trabajo: GREEN LANTERN Y FLASH: PERSONAJES E IDENTIDAD EN EL CÓMIC DE SUPERHÉROES 3. Tema central: Narrativa del cómic de superhéroes, construcción de identidad. 4. Subtemas afines: Psicoanálisis, El Otro, El Fantasma, Comunicación, Mediación, Triple Mímesis, Estatuto Semiológico del Personaje, Modelo Actancial, Contratos de Lectura. 5. Asesor del Trabajo: WILLIAM SÁNCHEZ AMÈZQUITA 6. Fecha de presentación: Mes: noviembre Año: 2010 Páginas: 530 11 12 II. RESEÑA DEL TRABAJO DE GRADO 1. Objetivo o propósito central del Trabajo: A partir del cruce entre psicoanálisis lacaniano, la comunicación como mediación y la perspectiva semiótica-narratológica, interpretar la construcción de identidad en la narrativa del cómic de superhéroes en 12 relatos correspondientes a 6 de Green Lantern y 6 de Flash.
    [Show full text]
  • Benemérita Universidad Autónoma De Puebla
    Benemérita Universidad Autónoma de Puebla Facultad de Filosofía y Letras Colegio de Antropología Social Antropología del Performance. Expresión y apropiación entre los practicantes del Cosplay en la ciudad de Puebla. (2012-2015) Tesis que presenta para obtener el título de Lic. En Antropología Social: Jared Flores Hernández Directora: Dra. Isaura Cecilia García López Septiembre, 2019 1 Contenido Agradecimientos ............................................................................................................................................ 4 Dedicatoria .................................................................................................................................................... 6 Resumen ........................................................................................................................................................ 7 Introducción ................................................................................................................................................... 8 Capítulo 1.- Una mirada histórica a las raíces del Cosplay .......................................................................... 19 1.1. Entonces, ¿Qué es el Manga? .......................................................................................................... 20 1.2 Anime ................................................................................................................................................ 27 1.2.1 Un poco de historia… ............................................................................................................
    [Show full text]
  • Monstruos Al Final Del Milenio
    CAPÍTULO 5 Herederos del gótico británico: Hijos artificiales, dobles peligrosos y vampiros 5. El gótico británico y el cine La novela gótica británica vivió su primer período de esplendor entre El castillo de Otranto de Horace Walpole (1765), primera muestra del género, y Melmoth, el errabundo del irlandés Charles Maturin (1820). Sus figuras principales fueron Anne Radcliffe, quien era tan popular entonces como lo es hoy Stephen King, y Matthew Lewis, joven autor de la irreverente El monje (1794). Frankenstein de Mary Shelley se publicó en 1818, dentro, pues, de este primer período, si bien la edición más conocida es la de 1831, en la que Mary transformó al Victor Frankenstein romántico y heroico de su primera versión en un pecador castigado por su intento de usurpar los poderes de Dios. Exceptuando a Frankenstein, las otras novelas góticas de esta primera época no han inspirado ninguna gran película, pese a lo cual hay que nombrarlas porque su papel en la historia de la ficción de terror es fundamental. El atributo más característico del género gótico es la capacidad de crear ambientes tétricos dominados por villanos terroríficos, ambientes que son el escenario ideal de tramas movidas por el suspense, un recurso narrativo típico de este tipo de ficción. La novela gótica toma la trama de la novela sentimental, en la que unos héroes virtuosos pero insulsos son asediados por desgracias diversas, y exagera el sado- masoquismo implícito en la actividad del lector, quien simpatiza con los héroes perseguidos sin dejar por ello de disfrutar con la lectura de sus penalidades. A partir del tema de la persecución por parte de un villano perverso y poderoso de la heroína inocente y desamparada, la novela gótica le ha legado al cine a través de sus numerosos descendientes literarios y teatrales el motivo del inocente injustamente perseguido, usado hoy en casi todos los géneros del cine de Hollywood.
    [Show full text]