Eksistensi Gerakan Freemasonry Di Karawang, 1926-1942

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Eksistensi Gerakan Freemasonry Di Karawang, 1926-1942 EKSISTENSI GERAKAN FREEMASONRY DI KARAWANG, 1926-1942 Faizal Arifin [email protected] ABSTRAK Freemasonry merupakan organisasi ‘rahasia’ yang termasuk dalam gerakan New Age Movement. Organisasi ini didirikan di Inggris tahun 1717 dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sehingga tak sedikit tokoh dunia yang menjadi anggotanya. Pada tahun 1756 didirikan Loge Agung Nederland sebagai awal terbentuknya Freemasonry di Belanda. Pengaruhnya sampai ke Hindia Belanda dan loge mulai didirikan tahun 1767 dan 1769. Loge Agung Nederland mencatat jumlah loge di Hindia Belanda pada masa ‘keemasan’-nya mencapai 25 loge dan 1.500 anggota perkumpulan. Peneliti menggunakan metode sejarah dengan menghimpun sumber-sumber primer sezaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Freemasonry selain aktif di kota-kota besar juga terdapat di wilayah-wilayah kecil seperti Karawang dengan sebutan “De Krawangsche Kring” atau “Vrijmetselaarkring Krawang” yang melakukan berbagai aktifitas sejak 1926 sampai pendudukan Jepang. Kring Karawang melaksanakan pertemuan rutin sejak didirikan dan pernah vakum pada tahun 1930-1933 sampai diangkat pengurus ‘baru’ yang berhasil mengaktifkan kembali kegiatan organisasi. Berbagai pertemuan rutin tahunan atau bulanan dilaksanakan dengan beberapa tujuan yaitu mengembangkan dan mengevaluasi organisasi di satu sisi, selain itu juga menyelenggarkan diskusi dengan tema-tema seperti ilmu pengetahuan, okultisme, magis, misterius, supranatural dan spiritual. KATA KUNCI: Freemasonry, Vrijmetselarij, Karawang, Gerakan, Okultisme PENDAHULUAN terkenal di kalangan penggiat ‘teori Istilah Freemasonry nyaris asing konspirasi’ karena organisa-si ini berhasil dalam buku-buku Sejarah di Indonesia. menaruh para elit dalam se-jarah dunia. Di Namun kiprahnya tak bisa dilepaskan dari Amerika Serikat ada George Washington, untaian kisah sejarah Indonesia, sejak Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, organisasi ‘rahasia’ ini berinteraksi dengan sedangkan dalam sejarah kolonial dan banyak tokoh elite dan pelbagai organisasi nasional ada Thomas Stamford Raffles, sebelum Indonesia merdeka. Sebut saja Radjiman Wediodiningrat, sampai Kapolri Boedi Oetomo yang terkenal dan diapering- Pertama Indonesia yang sempat menjadi ati setiap tahun, tanpa banyak diketahui ketua Freemasonry Indonesia, Soekanto sebenarnya memiliki hubungan yang erat Tjokrodiatmodjo. Dalam sejarah lokal di dengan Freemasonry, misalnya seperti Karawang, terdapat nama R. A. Aria ditemukan dalam openbare (pidato umum) Soeriamihardja sebagai elit pribumi yang Dirk van Labberton berjudul ”Theosofische menjadi Freemason. in Verband met Boedi Oetomo” Fremasonry menarik untuk diteliti Bandteekening Van Raden Soerjowinoto, karena gerakan tersebut memiliki jarak dan 1918). Theosofi adalah merupakan bagian tak jarang berkonfrontasi secara ideologis dari Freemason yang bergerak dalam dengan kelompok agama. Penelitian yang bidang kebatinan. Freemasonry biasanya dilakukan oleh Arifin Setiawan yaitu Friksi Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 45 - IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018 Ideologis Gerakan Freemason dengan Artawijaya seorang aktivis, wartawan Kelompok Agama di Jawa (1900-1940) dan penulis Muslim, Artawijaya, Diskusi menyimpulkan bahwa telah terjadi perten- Bulanan Ngorbas #2 (Ngobrol Bareng tangan antara Vrijmetselarij dengan kelom- Sejarah Indonesia), Jejak Free Mason di pok agama di Jawa namun bukan merupa- Indonesia, (Al-Hikmah TV, AOL Islamic kan friksi ideologis an sich (Arifin Center Jakarta, 31 Oktober 2015) Setiawan, 2012). Seorang sejarawan Ustaz Auni Mohamad dari Malaysia, terkenal yaitu Garraghan menun jukan dan salah satu episode dalam Khazanah bahwa keberadaan Freemason ternyata Trans7 juga sependapat. Auni Mohamad, menunjukkan bahwa benar jarak antara 2017, “Sejarah Freemason yang Ramai penganut Freemason dengan agama atau Orang Tak Berani Bongkar”; “Pengenalan agamawan (Katolik) dan bahkan di- Freemason”; “Freemason 2.0.” (luring: sandingkan dengan istilah irreligion dalam https://www.youtube.com/watch?v=0UO perspektif Katolik (Gilbert J. Garraghan, W3Mw8xtU) [Akses: 26 Desember 2017] 1938). Peneliti Kitab Talmud juga Dalam perspektif Protes tan jua pernah menyebutkan bahwa, “Perlu kami ingatkan terjadi pada tahun 1894, misi penyebaran bahwa pesta-pesta dan club-club Masonic Protestan terganggu karena beberapa orang yang tersebar di segala penjuru dunia dari kelompok Gereformee rd memisahkan dewasa ini, seperti club Rotary dan Lions, diri dari Protestan kemudi-an pemisahan adalah di antara sarana terbesar kaum zionis diri Gereformeed mencentus kan reaksi untuk menyebarkan paham Talmud dari pihak kaum Free-mason mereka.” (Muhammad Abdullah Asy- (Perhimpunan penganut ideologi Syarqawi, 2004). Pencerahan) (Th van den End, 2006). Penelitian lain yang menunjukkan Dalam perspektif tokoh-tokoh Muslim, eksistensi Freemasonry pada masa Hindia Freemasonry juga dipercaya sebagai Belanda adalah disertasi Dr. Alwi Shihab organisasi yang berada di bawah pengaruh yaitu Membendung Arus: Repons Gerakan Yahudi atau Zionis, sebagaimana diyakini Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi oleh Ustadz Dr. Haikal Hassan, Haikal Kristen di Indonesia yang menyatakan Hassan, Menjelang Hadirnya Dajjal, bahwa perkembangan Freemasonry dan (luring: penyebaran Kristen saling mendukung, https://www.youtube.com/watch?v=LS2pi kaum Muslim mulai merasakan munculnya 3v85qc) [Akses: 24 Desember 2017]. bahaya yang dihadapi Islam sehingga mela Habib Riziq pendiri dan Imam Besar tarbelakangi KH. Ahmad Dahlan untuk Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq mendirikan Muhammadiyah (Alwi Shihab, Shihab, Tabligh Akbar dan Halal bi Halal, 1998). Karya Mu-hammadiyah Bagian I Masjid Darul Anwar Sungai Harapan – yang ditulis oleh H. Ahmad Adaby Darhan Sekupang Batam, (luring: dan H. Muhammad Syakir yang memberi- https://www.youtube.com/watch?v=WOW kan latar belakang berdirinya Muhammadi- 4kxC_DCQ) [Akses: 26 Desember 2017] yah dengan menunjukan bahwa faham Ustadz M. Ihsan Tandjung, Ustadz sinkretisme, faham yang menganggap Felix Y. Siauw, Felix Y. Siauw, Tabligh semua kepercayaan, semua agama, sama Akbar dan Bincang Buku “Di Balik benarnya dan faham serba simbol menjadi Runtuhnya Turki Utsmani,” Masjid salah satu faktor berdirinya Muhammadi- Jogokariyan, Yogyakarta, 22 September yah (Ahmad Adaby Darban & Muhammad 2016. (luring: Syakir, 1994). https://www.youtube.com/watch?v=PdWu Perkembangan pesat Freemasonry di I0d1X_0) [Akses: 24 Desember 2017] Hindia Belanda mengundang respon dari organisasi-organisasi Islam. Karena orang- Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 46 - IAIS Sambas Vol 4 No. 1 Januari – Juni 2018 orang Islam dan elit pribumi Muslim tahun sebelumnya yaitu 1756 artinya sejak menjadi target rekrutmen Freemasonry dan zaman VOC mereka telah eksis (Stevens, banyak yang akhirnya menjadi anggota 2004). Pada masa ‘keemasan’-nya tahun perkumpulan tersebut, maka hal ini merupa 1920-an sam-pai 1930, Loji Agung kan tantangan bagi organisasi-organisasi Nederland mencatat jumlah loji di Hindia Islam. Gerakan Freemasonry tak mewajib Belanda pernah mencapai jumlah 25 loji kan pengikutnya berganti agama, sedang- dan 1.500 anggota perkumpulan, yang kan zending dan missie telah jelas menjadi terdiri dari para priyayi atau menak, muslim kan murtad bagi penganut Islam yang ‘abangan’, tokoh elit, pejabat dan pegawai mengikutinay. Keterselubungan tujuan ini pemerintah maupun kalangan profesional. lah yang menjadi kekhawatiran sehingga Pada abad ke-19, loji-loji mulai berdiri di organisasi-organisasi Islam menampilkan berbagai daerah, diantaranya Semarang, respon dalam berbagai bentuk ragam dan Surabaya, Batavia (Jakarta), Padang, cara menghadapi tantangan tersebut. Jogjakarta, Rembang, Solo, Kota Raja Studi komprehensif mengenai Freema- (Aceh), Makassar, Probolinggo, Medan, sonry di Hindia Belanda yang membahas Buitenzorg (Bogor), Magelang, Bandung, aspek sejarah sosial (masyarakat) sebagai Salatiga, Tegal, Malang, Blitar, Kediri, genre sejarah yang mengkaji aspek kehi- Palembang, Purwokerto, dan Sukabumi. dupan dan dinamika masyarakat perlu Selain daerah daerah yang telah disebutkan, untuk dipaparkan. Penelitian Th. Stevens, Freemasonry juga berkembang di wilayah termasuk perspektif insider yang meman- Karawang dan belum ada penelitian lebih dang Freemasonry, dalam bukunya lanjut mengenai hal tersebut. Oleh karena Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di itu perlu kajian Sejarah Lokal untuk Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 mengkaji eksistensi Freemasonry di merupakan kajian komprehensif yang Karawang pada masa pra-kemerdekaan bersumber pada sumber-sumber primer dan (Stevens, 2004). sezaman. Th. Stevens menyimpulkan bah- Penelitian bertujuan untuk mengkaji wa Vrijmetselarij telah berperan dalam eksistensi Freemasonry dalam cakupan se- berbagai aspek kehidupan di Hindia Belan jarah lokal yaitu wilayah Karawang dengan da sejak abad ke XVIII dan berkembang harapan dapat memberikan referensi pesat pada abad ke XX (Stevens, 2004). tentang perkembangan Freemasonry pada Penelitian yang penting disebutkan masa Hindia Belanda. Penelitian ini juga selanjutnya adalah buku Teosofi, merupakan penelitian sejarah sosial yang Nasionalisme, dan Elite Modern Indonesia mengkaji tentang gerakan masyarakat di- yang ditulis oleh Iskandar P. Nugraha mana arus besar penulisan sejarah sebagian (Iskandar P. Nugraha, 2011). Gerakan besar masih didominasi oleh historiografi Teosofi merupakan ge rakan kebatinan yang berkaitan dengan tokoh-tokoh politik yang berhubungan
Recommended publications
  • Organisasi Freemason Dalam Lintas Sejarah Di Indonesia (1762-1962)
    ORGANISASI FREEMASON DALAM LINTAS SEJARAH DI INDONESIA (1762-1962) SKRIPSI Diajukan Oleh : RHOBI ABDILLAH NIM : 511102467 Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2016 M/1437 H KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis masih diberikan keberkahan dalam proses penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis persembahkan ke haribaan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam kegelapan ke alam yang terang menderang seperti kita rasakan saat ini. Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya, penulis telah selesai menyusun sebuah skripsi untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat guna mencapai gelar sarjana pada jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang berjudul “Organisasi Freemason dalam Lintas Sejarah di Indonesia (1762-1962)”. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Drs. Rusdi Sufi selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Munawiah, M.Hum selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak Syarifuddin, MA., Ph.D, beserta jajarannya. Ketua jurusan Ibu Marduati, MA beserta jajarannya dan seluruh dosen yang telah mendidik penulis selama ini, beserta Civitas Akademika kampus.
    [Show full text]
  • VU Research Portal
    VU Research Portal -- [Review of: Michael Southon (1996) The Naval of the Perahu; Meaning and Values in the Maritime Trading Economy of a Butonese Village] Schoorl, J.W. published in Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 1996 document version Publisher's PDF, also known as Version of record Link to publication in VU Research Portal citation for published version (APA) Schoorl, J. W. (1996). -- [Review of: Michael Southon (1996) The Naval of the Perahu; Meaning and Values in the Maritime Trading Economy of a Butonese Village]. Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde, 152 (2), 326- 327. General rights Copyright and moral rights for the publications made accessible in the public portal are retained by the authors and/or other copyright owners and it is a condition of accessing publications that users recognise and abide by the legal requirements associated with these rights. • Users may download and print one copy of any publication from the public portal for the purpose of private study or research. • You may not further distribute the material or use it for any profit-making activity or commercial gain • You may freely distribute the URL identifying the publication in the public portal ? Take down policy If you believe that this document breaches copyright please contact us providing details, and we will remove access to the work immediately and investigate your claim. E-mail address: [email protected] Download date: 01. Oct. 2021 Book Reviews - R. Anderson Sutton, Wim van Zanten, Ethnomusicology in the Netherlands: present situation and traces of the past. Leiden: Centre of Non-Western Studies, Leiden University, 1995, ix + 330 pp.
    [Show full text]
  • (1908-1962) Skripsi Tri Ilham Pramudya 0706280031 Fakulta
    UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN VRIJMETSELARIJ DAN ELIT PRIBUMI DI JAWA (1908-1962) SKRIPSI TRI ILHAM PRAMUDYA 0706280031 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH DEPOK 2012 Hubungan vrijmetselarij..., Tri Ilham Pramudya, FIB UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN VRIJMETSELARIJ DAN ELIT PRIBUMI DI JAWA (1908-1962) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora TRI ILHAM PRAMUDYA 0706280031 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH DEPOK JUNI 2012 Hubungan vrijmetselarij..., Tri Ilham Pramudya, FIB UI, 2012 Hubungan vrijmetselarij..., Tri Ilham Pramudya, FIB UI, 2012 Hubungan vrijmetselarij..., Tri Ilham Pramudya, FIB UI, 2012 Hubungan vrijmetselarij..., Tri Ilham Pramudya, FIB UI, 2012 KATA PENGANTAR Pertama-tama dan yang paling utama saya ucapkan puja dan puji syukur kepada Sang Arsitek Agung Alam Semesta, Allah S.W.T., yang dengan segala anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yang dengan seizin Tuhan Yang Maha Esa, telah menjadi perantara penyampai ilham yang sangat membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. Karena tanpa partisipasi dari berbagai pihak, skripsi ini akan terasa berat untuk diselesaikan. Oleh sebab itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala partisipasi dari berbagai pihak, terutama kepada: Keluarga tercinta, Ibu & Ayah atas do’anya, dan juga saudara-saudari terutama Dr. Reza Surya Dharma atas waktu ngopi dan segala dukungannya. Pembimbing skripsi saya, Mas Bondan Kanumoyoso atas segala saran, kritik, dukungan, waktu luang, dan bimbingannya selama masa pengerjaan skripsi ini. Semua dosen pengajar Ilmu Sejarah FIB UI, yang tanpa mengurangi rasa hormat tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terutama untuk Mas Agus yang telah banyak mengajarkan saya tentang cara menjadi mahasiswa sejarah yang baik dan benar, dan juga selalu memotivasi untuk banyak membaca.
    [Show full text]
  • R. Anderson Sutton, Wim Van Zanten, Ethnomusicology in the Netherlands: Present Situation and Traces of the Past
    Book Reviews - R. Anderson Sutton, Wim van Zanten, Ethnomusicology in the Netherlands: present situation and traces of the past. Leiden: Centre of Non-Western Studies, Leiden University, 1995, ix + 330 pp. [Oideion; The performing arts worldwide 2. Special Issue]., Marjolijn van Roon (eds.) - T.E. Behrend, Willem Remmelink, The Chinese War and the collapse of the Javanese state, 1725-1743. Leiden: KITLV Press, 1994, 297 pp. [Verhandelingen 162]. - Erik Brandt, Eric Venbrux, A death in the Tiwi Islands; Conflict, ritual and social life in an Australian Aboriginal Community. Cambridge: Cambridge University Press, 1995, xvii + 269 pp. - Madelon Djajadiningrat-Nieuwenhuis, Tineke Hellwig, In the shadow of change; Images of women in Indonesian literature. Berkeley: University of California, Centers for South and Southeast Asia Studies, 1994, xiii + 259 pp. [Monograph 35]. - M. Estellie Smith, Peter J.M. Nas, Issues in urban development; Case studies from Indonesia. Leiden: Research School CNWS, 1995, 293 pp. [CNWS Publications 33]. - Uta Gärtner, Jan Becka, Historical dictionary of Myanmar. Metuchen, N.J.: Scarecrow Press, xxii + 328 pp. [Asian Historical Dictionaries 15]. - Beatriz van der Goes, H. Slaats, Wilhelm Middendorp over de Karo Batak, 1914-1919. Deel 1. Nijmegen: Katholieke Universiteit, Faculteit der Rechtsgeleerdheid, 1994, xvii + 313 pp. [Reeks Recht en Samenleving 11]., K. Portier (eds.) - Stephen C. Headley, Janet Carsten, About the house, Lévi-Strauss and beyond. Cambridge: Cambridge University Press, 1995, xiv + 300 pp., Stephen Hugh-Jones (eds.) - Stephen C. Headley, James J. Fox, Inside Austronesian houses; Perspectives on domestic designs for living. Canberra: Department of Anthropology, Research School of Pacific Studies, The Australian National University, 1993, x + 237 pp.
    [Show full text]
  • Dutch Freemasonry
    Dutch freemasonry click here to download The Grand Orient of the Netherlands is a Masonic Grand Lodge in the Netherlands. It falls within the mainstream Anglo-American tradition of Freemasonry, being. Freemasonry in Belgium comprises several Masonic obediences, a federation and a The Grand Orient of Belgium (French: Grand Orient de Belgique, Dutch. Freemasonry was introduced by the Dutch to what is today Indonesia during the VOC era in the 18th century, and spread throughout the Dutch East Indies. The largest masonic order in the Netherlands is the Order of Freemasons under the Grand Orient of the Netherlands. Under this order work lodges. Besides. Howdy everyone, I'm traveling for work, and I am currently in Den Haag, NL for a couple of weeks and thought it would be nice to visit some. "The real history of Freemasonry is arguably more interesting than all the tales woven about it." - U.S. News. Hi, my name is Donato and I'm a member of the Dutch lodge Concordia Vincit Animos (#5) in Amsterdam. My lodge has been active since It was organised and performed by the Kring, an event which brought Dutch freemasonry very much to the fore. It was the fourth International Night in Melbourne. With the help of English and French Freemasons, the first Dutch lodge was founded in The Hague in This took place in the “Lion d'Or” hostelry, which later. Translation for 'Freemason' in the free English-Dutch dictionary and many other Dutch translations. The 'Dutch Union of Freemasons' was the first split-off of Le Droit Humain (see above).
    [Show full text]
  • Tarekat Mason Bebas Dan Masyarakat Di
    BABV RINGKASAN organisasi masuk ke negeri Belanda, juga di wilayah TidakOost-Indischelama setelah Compagnie Persaudaraan(Kompeni) Mason di Asia Bebas didirikan yang ter loge-loge pertama. Mula-mula hanya di daratan Asia, kemu• dian juga di Pulau Jawa, sedangkan baru pada sekitar tahun 1860loge pertama di Sumatra didirikan. Loge di Batavia hanya singkat hidupnya tetapi tidak lama kemudian dapat diletak• kan landasan yang lebih langgeng. Loge-loge "La Fidele Sin• cerite" dan "La Vertueuse" (1767-1769)didirikan pada awal suatu kurun waktu yang berlangsung selama hampir dua abad, sewaktu Persaudaraan Mason Bebas bergerak di wila• yah Hindia Belanda dan kemudian Indonesia. Pada masa jayanya "Tarekat Kaum Mason Bebas di bawah Timur Agung Nederland" di Hindia Belanda mempunyai sekitar 1.500 anggota, terbagi dalam 25 bentara. Pada tahun• tahun lima puluhan, ketika kehadiran orang Belanda di In• donesia merdeka mendapat tekanan, jumlah anggota dengan cepat merosot. Semua kegiatan berakhir pada tahun 1961, 567 RrNGKASAN namun di Guinea Baru bagian Barat (Papua) keberadaannya masih dapat diperpanjang satu tahun lagi. Kajian ini dimaksudkan untuk melacak interaksi antara Tarekat Mason Bebas dengan masyarakat Hindia Timur. Harus diingat bahwa walaupun keanggotaan memang sejak semula sudah terbuka bagi orang Indonesia dan orang Tiong• hoa, kehidupan loge hanya berlangsung di dalam dunia orang Eropa. Kegiatan keluar terutama tampak dalam bentuk bantu• an yang diberikan kepada golongan Indo-Eropa yang kesusah• an. Kebanyakannya, masyarakat mengenal Tarekat karena gedung-gedung yang dibangun di hampir setiap kota di Jawa. Penulisan buku ini semata-mata didorong oleh rasa ingin• tahu yang dipicu oleh "penemuan" bahwa di Hindia Belanda tempo dulu terdapat berbagai lembaga kemasyarakatan yang tidak atau hampir tidak disebut dalam sumber historis yang biasa.
    [Show full text]
  • Harashim 2004
    Harashim The Quarterly Newsletter of the Australian & New Zealand Masonic Research Council ISSN 1328-2735 Issue 29 January 2004 About Harashim Harashim, Hebrew for Craftsmen, is a quarterly newsletter published by NEW ANZMRC the Australian and New Zealand Masonic Research Council (PO Box 332, Williamstown, Victoria 3016, Australia) and two copies are issued free to each of its Affiliate and Associate members in VICE PRESIDENT January, April, July and October each year. Additional copies are available to interested persons on subscription (details In mid-December, Kent Henderson, Secretary of below). At a later date copies of most articles, features and news items will be ANZMRC, informed all Affiliates as follows: posted on ANZMRC’s Internet website <http://anzmrc.org>. Arthur Hartley has resigned as ANZMRC Vice Copyright and reprinting President (he is almost 98 years old now), and the Copyright is vested in ANZMRC and the author of any article appearing WA Lodge of Research has advised that Peter in Harashim. Verrall is his replacement as the WA rep. on the Affiliates and Associates are encouraged to reprint the entire newsletter (at their ANZMRC Committee. own expense) and circulate it to their own members, including their correspondence Under Clause 12 of the ANZMRC Constitution, circles (if any) and to supply copies to public and Masonic libraries within their jurisdictions. Peter Verrall automatically becomes an ANZMRC Individual items from any issue may be reprinted by Associates and Affiliates, Vice President for the remainder of the term (until provided: the General Meeting in NZ next November). ♦ The item is reprinted in full; Welcome to the Committee, Peter! ♦ The name of the author and the source of the article are included; and ♦ A copy of the publication containing the reprint is sent to the editor.
    [Show full text]
  • TITLE Indonesia and the Challenge of Development. Fulbright-Hays Summer Seminars Abroad Program (November, 1991)
    DOCUMENT RESUME ED 360 211 SO 023 039 TITLE Indonesia and the Challenge of Development. Fulbright-Hays Summer Seminars Abroad Program (November, 1991). INSTITUTION Institute of International Education, New York, N.Y. SPONS AGENCY Department of Education, Washington, DC. PUB DATE Nov 91 NOTE 338p. PUB TYPE Collected Works General (020) Guides Classroom Use Teaching Guides (For Teacher) (052) EDRS PRICE MFO1 /PC14 Plus Postage. DESCRIPTORS *Cross Cultural Studies; Curriculum Development; *Developing Nations; Elementary Secondary Education; Females; Foreign Countries; Higher Education; Instructional Materials; *Multicultural Education; Popular Culture; Social Studies; Teacher Education IDENTIFIERS Fulbright Hays Seminars Abroad Program; *Indonesia ABSTRACT This collection of works from the Fulbright-Hays Summer Seminar presents curriculum projects and cross cultural studies developed by the participants. The 18 works deal with Indonesia and the problems facing developing nations. Subjects include tradition, popular culture, change, and economic development and its impact on women. Indonesia is compared with nations in Africa, and with the United States in a project dealing with freedom of speech, censorship, and freedom of the press. Some of the works include reference bibliographies, maps, classroom handouts, and lesson plans. Many of the items included are materials and projects for teachers to use as a basis for a lesson plan or unit. A teacher workshop agenda provides all materials necessary to hand out to students, a list of goals for the program, and the agenda andprogram for a teacher workshop on Indonesia. Several units consist of syllabi for university courses and include required andreserve readings, videos, and course outlines. Research proposals alscare included. Plans suitable for elementary or secondary school levels include materials covering geography, history, economics, anthropology, and government.
    [Show full text]
  • International Order of Co-Freemasonry MINUTES of THE
    International Order of Co-Freemasonry LE DROIT HUMAIN MINUTES OF THE 13th INTERNATIONAL CONVENTION Zenith of Paris 1 7 t h to 20 t h M a y 2 0 0 7 ( C ∴ E ∴ ) Thursday 17 th May 2007 (C ∴∴∴E∴∴∴) CEREMONIAL OPENING of the LODGE The thirteenth International Convention of the International Order of Co-Freemasonry "Le Droit Humain" was opened on Thursday 17th May 2007 (C ∴E∴) at 2 p.m., in the "Maison de l’Aveyron", 17, rue de l’Aubrac in Paris (12th district), with the Grand Master of the Order, the V∴Ills ∴Bro ∴ Njördur P. NJARDVÍK, as master in the chair. Once the delegations of the various Federations, Jurisdictions and Pioneer Lodges had taken their seats, the members of the Supreme Council, headed by the Grand Master of the Order, were led into the huge assembly of SS ∴ and Bros ∴ delegates and visitors. More than 600 members adorned the Columns and the East. Simultaneous interpreting was provided in the three official languages: French, English and Spanish. The Office of Director of Music was held by the R∴W∴Bro ∴ Bernard MAIGROT, who, assisted by S ∴ Annick LEROUX, also operated the sound system. S∴ Frédérique WOLF-MICHAUX sang the anthem of "Le Droit Humain" and a number of songs from different cultures. COMPOSITION OF THE DELEGATIONS Those with the right to vote were: 1) members of the Supreme Council, 2) delegates of the Federations present or represented, 3) delegates of the Jurisdictions present or represented. 1 - MEMBERS OF THE SUPREME COUNCIL : total 41 VV ∴∴∴Ills ∴∴∴SS ∴∴∴ and Bros ∴∴∴ FEDERATIONS Mary-Jo KOKOCHACK American Sandra Margaret HOWARD-SMITH Australian Marianne BARGIL Austrian Nadine BAESENS Belgian Francine BESSO Belgian Andrée DE GROOTE Belgian Jean DEHARENG Belgian Jean-Marie de RUBINAT Belgian Robert KNUDSEN Belgian Andrée WILLEMS Belgian Sara SOARES DE AZEVEDO Brazilian Brian R.
    [Show full text]
  • Rids up to Issue
    Your Want Ad Zip Code Is Easy To Place- . .tainside is jusf Phone 686-7700 An Qffieio! p par The Borough Of Mountainside em® VOL. 12 No. 24 Sicsnd Clan Psiioga Publlihid loth Thuridsy by frymnr Publiihina Cofp Subscription Role Paid if Msuntslntldf, NJ MOUNTAINSIDE, N.J. THURSDAY, MAY 28, 1970 9 How Prsvldimea Read, Msunisiniida, N.J, 0709} I.', V.o.ly 15 Ccnti Per Copy Hard hitting is matched against precision pitching as each of the girls in the Mountainside sofiball league does her own thing rids up to issue By ABNER COLD of flip anthem had been initialed last fall by Clllich soressed, however, his concern over .Waldt of Springfield abstained, the referendum at several times during die In other business, the board authorized The Regional High School District Board ol a vote of the Brearley Student Council, and dropping the anfliem at major assemblies. ' Mayor Conrad and several other citizens, meeting. At one point he said, "We have just holding a $34,000" referendum "on July 14, It education meeting Tuesday night at the Frank- that a recent poU taken by a student-faculty Others who spoke against the change at primarily from Mountainside, asked the board proved that any community can defeat any would approve purchase of a quarter-acre lot lin School, Garwood, could will have been committee showed most students who voted Brearley included Kenilworth Mayor William for comments and plans following the re- referendum. We need to think of the district adjoining the property of Jonathan Dayton Re- set to music--and the music would have been were opposed, Conrad and Arthur Russe, Kenilworth VFW jectton by the voters earlier this monfli of /as a whole," gional Higi School, Springtield, The property the patriotic strains of the "Star Spangled Philip GUUch, Kenilworth American Le- commander.
    [Show full text]
  • Loji-Loji Vrijmetselarij Di Jakarta, Surabaya, Dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Gaya Seni Bangunan
    Loji-Loji Vrijmetselarij di Jakarta, Surabaya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Gaya Seni Bangunan Aldila Anisa Nurhidayati, Supratikno Rahardjo Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok Email: [email protected] Abstrak Vrijmetselarij atau Freemasonry adalah organisasi internasional bersifat rahasia. Pada masa Kolonial, organisasi ini masuk dan berkembang dengan pesat serta memiliki bangunan yang didirikannya sendiri sebagai pusat kegiatan mereka dalam bentuk loji-loji yang tersebar di banyak kota di Hindia Belanda. Tujuan dari penelitian ini ingin mencari tahu gaya bangunan dari bangunan loji Vrijmetselarij. Penelitian berfokus pada bangunan loji yang ada di Jakarta (loji De Ster in het Oosten dan loji Adhuc Stat), Surabaya (loji De Vriendschap), dan Yogyakarta (loji Mataram). Hasil yang ditemukan adalah loji De Ster in het Oosten, loji De Vriendschap, dan loji Mataram memiliki perpaduan gaya Eropa dan juga gaya Indis. Perbedaan terdapat pada loji Adhuc Stat yang dibangun pada abad ke-20, karena pada loji ini didominasi oleh gaya Modern. Semakin awal pembangunannya, gaya arsitektur Eropa yang diadopsi lebih dominan dan semakin akhir dibangun, gaya Indis yang ada semakin banyak.Beberapa bangunan menggunakan lambang khas yang menjadi identitas komunitas ini. Abstract Freemasonry or Vrijmetselarij is an international organization famous with the state of being secretive. This organization thrives rapidly during the colonial era. It also builds many masonic lodges. These lodges are spread in many cities in the East Indies. The purpose of this research is to know the building style of the Vrijmetselarij lodge. This research will focus on lodges built in Jakarta (De Ster in het Oosten lodge and Adhuc Stat lodge), Surabaya (De Vriendschap lodge) and Yogyakarta (Mataram lodge).
    [Show full text]
  • Geschiedenis Van De Vrijmetselarij in Nederland Beknopte Bibliografie, Behorend Bij De Teksten Op De Website Van De Stichting OVN (2014)
    Geschiedenis van de vrijmetselarij in Nederland Beknopte bibliografie, behorend bij de teksten op de website van de Stichting OVN (2014) www.stichtingovn.nl NB: Deze bibliografie verwijst voornamelijk naar recente wetenschappelijke publicaties. Waar deze over een bepaald onderwerp niet voorhanden zijn, wordt verwezen naar de belangrijkste andere bron uit maçonnieke en niet‐maçonnieke kring. Ontstaan van de vrijmetselarij in Groot‐Brittannië . Anderson, James, The Constitutions of the Free‐masons. Containing the History, Charges, Regulations, &c. of that most Ancient and Right Worshipful Fraternity, London 1723. Bullock, Steven C., ‘Initiating the Enlightenment: Recent Scholarship on English Freemasonry’, Eighteenth‐ Century Life 20 (1996) 1, pp. 80‐92. Hamill, John, The Craft. A History of English Freemasonry, Wellingborough 1986. Hamill, John, The History of English Freemasonry, Addlestone 1994. Jacob, Margaret C., The Radical Enlightenment: Pantheists, Freemasons and Republicans, London 1981. Lane, John, Masonic Records 1717‐1894, London 1895 (2de ed.). Scanlan, Matthew D.J., ‘Nicholas Stone and the Mystery of the “Acception”’, Freemasonry today 12 (2000), pp. 26‐30. Scanlan, Matthew D.J., ‘New Light on Sir Christopher Wren’, Freemasonry today 18 (2001), pp. 22‐24. Scanlan, Matthew D.J., ‘The Mystery of the Acception, 1630‐1723: A Fatal Flaw’, Heredom 11 (2003), pp. 55‐112. Scanlan, Matthew D.J.: ‘Operative versus Speculative’, Acta Macionica 14 (2004), pp. 25‐54. Snoek, Jan A.M., Einführung in die Westliche Esoterik, für Freimaurer, [Loge Modestia cum Libertate] Zürich 2011. Snoek, Jan A.M., ‘Neuplatonismus, Gotik und die Entstehung der Freimaurerei’, in: Giorgio Lenz/Christoph Meister (eds.), Festschrift zum 200‐jährigen Jubiläum des Wiedererwachens der Loge Modestia cum Libertate i.O.
    [Show full text]